• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Self-Efficacy Beliefs Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Sedang Mengontrak Mata Kuliah PPLK Lebih Dari Satu Kali di Universitas "X" Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Self-Efficacy Beliefs Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Sedang Mengontrak Mata Kuliah PPLK Lebih Dari Satu Kali di Universitas "X" Bandung."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran umum mengenai self-efficacy beliefs mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali di Universitas “X” Bandung semester ganjil. Teori yang mendasari penelitian ini adalah self-efficacy beliefs dari Bandura (2002). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian deskriptif dengan subjek penelitian berjumlah 14 orang.

Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner self-efficacy beliefs berdasarkan pada Teori Bandura yang dimodifikasi terdiri dari 34 item. Jumlah item yang digunakan menggunakan uji validitas dengan menggunakan content validity dengan validitas 0,302-0,855 Sedangkan derajat reliabilitas diolah menggunakan uji coba alpha cronbach dan diperoleh derajat reliabilitas 0,783.

Berdasarkan penelitian mengenai derajat self-efficacy beliefs pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali di Universitas ‘X’ Bandung menunjukkan lebih banyak mahasiswa (64,3%)yang memiliki derajat self-efficacy beliefs yang rendah daripada mahasiswa yang memiliki derajat self-efficacy beliefs yang tinggi (35,7%). Aspek usaha yang dikeluarkan merupakan aspek yang rendah yang paling banyak (60%). Sumber yang berkaitan dengan self-efficacy beliefs adalah mastery experiences.

Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan bagi peneliti lain agar dapat membahas lebih dalam mengenai kontribusi sumber-sumber terhadap self-efficacy beliefs dan sumber-sumber self-efficacy beliefs mana yang mempengaruhi aspek-aspek self-efficacy beliefs. Mendiskusikan data hasil penelitian ini dengan dosen pengajar mata kuliah PPLKsebagai informasi untuk meningkatkan derajat self-efficacy beliefs mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK. Kemudian bagi Dosen wali, agar dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan keyakinan diri mahasiswa dalam mengerahkan usahanya mengerjakan tugas-tugas mata kuliah PPLK meskipun tetap akan mendapatkan feedback (kritik) dari dosen maupun asisten dosen.

(2)

v Lembar Judul

Lembar Pengesahan………..i

Kata Pengantar……….ii

Daftar Isi………..v

Daftar Tabel………ix

Daftar Bagan……….………...x

Daftar Lampiran………...……..……….xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………..………...1

1.2 Identifikasi Masalah………..………...……8

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian………….………....……..………..8

13.2 Tujuan Penelitian………...9

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis……..………...9

1.4.2 Kegunaan Praktis……..………9

1.5 Kerangka Pikir………….………..9

(3)

vi 2.1 Belief

2.1.1 Definisi Belief………20

2.2 Self-Efficacy 2.2.1 Definisi Self-Efficacy……….……20

2.2.2 Sumber-sumber Self-Efficacy……...……….21

2.2.2.1 Mastery Experience……...…….………...22

2.2.2.2 Vicarious Experience………...………..22

2.2.2.3 Verbal Persuasion………..23

2.2.2.4 Psychological and Affective States….………....……24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian………..……….……….………...29

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian………...30

3.2.2 Definisi Operasional………....30

3.3 Alat Ukur 3.3.1 Alat Ukur Self Efficacy………31

3.3.2 Kisi-kisi Alat Ukur Self Efficacy…….……….…………31

3.3.3 Prosedur Pengisian………..……….………...32

3.3.4 Sistem Penilaian………..32

(4)

vii

3.4.1 Validitas Alat Ukur………..……….………..33

3.4.2 Reliabilitas Alat Ukur…………..………...33

3.5 Sampel Penelitian 3.5.1 Populasi Sasaran………..………..……….35

3.5.2 Karakteristik Populasi……….35

3.6 Teknik Analisis Data………36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………..………..37

4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Usia………....……..………..37

4.1.2 Gambaran Responden Berdasarkan Frekuensi Mengontrak Mata Kuliah PPLK………..……….38

4.1.1 Data Self-efficacy………....……..………..38

4.2 Hasil Penelitian………..………..42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………..………50

5.2 Saran………..………..51

5.2.1 Teoretis………...………....……..………..51

(5)

viii DAFTAR RUJUKAN

(6)

ix

Tabel 3.3.2 Kisi-kisi Alat Ukur...31 Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Usia...37 Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan...38

Frekuensi Mengontrak Mata Kuliah PPLK

Tabel 4.3 Self-efficacy beliefs pada Responden...38 Tabel 4.5 Tabulasi Silang Self-efficacy beliefs Dengan Aspek

Pilihan yang Dibuat………....39 Tabel 4.6 Tabulasi Silang Self-efficacy beliefs Dengan Aspek

Usaha yang dikeluarkan……….40 Tabel 4.7 Tabulasi Silang Self-efficacy beliefs Dengan Aspek

Daya Tahan………41 Tabel 4.8 Tabulasi Silang Self-efficacy beliefs Dengan Aspek

(7)

x

(8)

xi Lampiran I

Kuesioner Self-Efficacy dan Data Penunjang

Lampiran II

Tabulasi silang self-efficacy dengan sumber-sumbernya

Lampiran III

Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur self-efficacy

(9)

Hariandja, Heriwanter., 2009. Skripsi : Hubungan Self Efficacy dengan Pengerjaan Skripsi pada Mahasiswa yang Sedang Menyelesaikan Skripsi Selama 1 Semester di Fakultas Psikologi Univesitas ”X”, Bandung

Bandura, A. 1994. “Self-efficacy”. Avaible (online) : 12 Mei 2009 Http://www.Emory.edu/EDUCATION/mfp/effbook4.html

Pajares, F. 1999. “Current Directions in Sel-efficacy Research. Advances In Motivation and Achievement. Reseach Emory University. Avaible (online): 12 Mei 2009

http//www.emory.edu/EDUCATION/mfp/aera2.tml

Schwarzer, Ralf. 1998. General Perceived Self-efficacy in 14 Culture. Avaible (online): 22 Mei 2009

http://www.yorku.ca/academics/schwarze/selfscal.html Stajkovic. 1998. Self-efficacy. Avaible (Online): 23 Mei 2009 http://www.emory.edu/EDUCATION/mfp/self-efficacy.html

Valiante, G. 2005. Self-efficacy : The exercise of control. Avaible (online): 23 Mei 2009

http://www.emory/edu/education/.mfp/self-efficacy.html

Warsito, Hadi. 2004. Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Penyesuaian Akademik Dan Prestasi Akademik. Jurnal Psikologi pendidikan . Vol.2. September 2004.

http://wimamadiun.com/obedan/wp-content/uploads/2008/04/self-efficacy%20selfadjusment%20achievement.pdf

Universitas X Fakultas Psikologi

(10)
(11)

Lampiran I

(12)

PENGANTAR

Dalam rangka menyusun Skripsi, maka peneliti membutuhkan bantuan dari

mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK pada

semester ini. Kuesioner ini semata-mata hanya untuk keperluan akademis.

Kerahasiaan data terjaga, oleh karena itu tidak perlu ragu-ragu dalam mengisinya.

Bacalah petunjuk pengisian kuesioner terlebih dahulu sebelum mulai

menjawab setiap pertanyaan pada kuesioner agar tidak terjadi kesalahan. Peneliti

sangat berharap agar saudara dapat mengisi kuesioner ini dengan sungguh-sungguh

sesuai keadaan diri dan kondisi saudara saat ini, sehingga data yang diberikan dapat

berguna bagi hasil akhir penelitian.

Terimakasih banyak atas kesediaan saudara untuk meluangkan waktu dan

bantuan yang telah diberikan.

Hormat Saya,

(13)

Data Penunjang

(Lampiran 1.1)

Berapa kali mengontrak mata kuliah PPLK :

Usia :

Di bawah ini terdapat beberapa pertanyaan, berilah tanda silang (X) pada huruf yang berada di depan pernyataan yang sesuai dengan diri saudara atau yang saudara anggap paling sesuai dengan diri saudara.

PERTANYAAN:

1. Apakah saudara pernah mengalami keberhasilan saat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan selama mengontrak mata kuliah PPLK ?

a. Pernah b. Tidak pernah

2. Seberapa sering saudara menghayati keberhasilan saat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan selama mengontrak mata kuliah PPLK ?

a. Sering b. Jarang

3. Pernahkah saudara mengalami kegagalan selama mengontrak mata kuliah PPLK? a. Pernah

b. Tidak pernah

4. Seberapa sering saudara menghayati kegagalan selama mengontrak mata kuliah PPLK?

a. Sering b. Jarang

5. Bagaimana cara saudara mendapatkan keberhasilan saat mengontrak mata kuliah PPLK?

a. Dengan usaha dan pengalaman b. Karena takdir dan kebetulan

6. Bagaimana penghayatan saudara saat memperoleh keberhasilan ketika mengontrak mata kuliah PPLK?

a. Puas

(14)

7. Siapakah sosok yang menjadi contoh bagi saudara saat mengontrak mata kuliah PPLK?

a. Teman b. Kakak kelas

8. Bagaimana penghayatan saudara jika sosok tersebut mendapatkan keberhasilan saat mengontrak mata kuliah PPLK?

a. Tergugah untuk berusaha seperti tokoh tersebut b. Biasa saja

9. Bagaimana penghayatan saudara jika sosok tersebut mengalami kegagalan saat mengontrak mata kuliah PPLK?

a. Tergugah untuk berusaha lebih keras b. Menurunkan usaha saudara

10. Pernahkah saudara menghayati pujian atas keberhasilan saudara saat mengontrak mata kuliah PPLK?

a. Pernah

b. Tidak pernah

11. Bagaimana penghayatan saudaran ketika memperoleh pujian tersebut? a. Tergugah untuk berusaha lebih keras

b. Biasa saja

12. Pernahkah saudara menerima kritikan atas kegagalan saudara saat mengontrak mata kuliah PPLK?

a. Pernah b. Tidak pernah

13. Bagaimana penghayatan saudaran ketika menerima kritikan tersebut? a. Tergugah untuk berusaha lebih keras

b. Menurunkan usaha saudara

14. Bagaimana penghayatan mengenai keadaan saudara selama mengontrak mata kuliah PPLK?

(15)

15. Bagaimana penghayatan saudara atas keadaan fisik saudara (pada pertanyaan no.14)selama mengontrak mata kulaih PPLK?

a. Mampu untuk tetap berusaha keras b. Tidak mampu untuk tetap berusaha keras

16. Bagaimana penghayatan mengenai kondisi emosional saudara selama mengontrak mata kuliah PPLK?

a. Relatif stabil

b. Cenderung bergejolak

17. Bagaimana penghayatan saudara atas kondisi emosional saudara (pada pertanyaan no.16) selama mengontrak mata kulaih PPLK?

(16)

Kuesioner Self Efficacy (Lampiran 1.2)

Pada bagian ini terdapat 49 (empat puluh sembilan) item peryataan yang berkaitan dengan diri saudara. Di sebelah kanan dari setiap pernyataan terdapat 4 (empat) alternatif jawaban. Saudara diminta untuk memberi tanda silang (X) pada kolom salah satu jawaban yang paling sesuai dengan diri saudara dengan mengikuti pedoman sebagai berikut :

1 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha membagi waktu antara mengerjakan tugas-tugas PPLK dan tugas-tugas mata kuliah lain.

2 Saya yakin bahwa saya mampu untuk mencari teori yang akan digunakan untuk mengambil data.

3 Saya yakin bahwa saya mampu untuk menyediakan waktu mencari dosen ataupun asisten dosen jika saya memerlukan feedback tambahan.

4 Saya yakin bahwa saya mampu untuk mengerjakan tugas-tugas PPLK.

5 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha membuat interpretasi dari data yang telah saya peroleh

6 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha mencari teori yang akan digunakan untuk mengambil data.

7 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha menyediakan waktu mencari dosen ataupun asisten dosen jika saya memerlukan feedback tambahan.

8 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha mengerjakan tugas-tugas PPLK saya.

9 Saya yakin bahwa saya mampu untuk selalu membagi waktu antara mengerjakan tugas-tugas PPLK dan tugas-tugas mata kuliah lain.

10 Saya yakin bahwa saya mampu untuk terus mencari teori yang akan digunakan untuk mengambil data.

(17)

12 Saya yakin bahwa saya mampu untuk bertahan mengerjakan tugas-tugas PPLK.

13 Saya yakin bahwa saya mampu untuk terus bersemangat saat membuat interpretasi dari data yang telah saya peroleh.

14 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tidak putus asa mencari teori yang akan digunakan untuk mengambil data.

15 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tidak bosan mencari dosen ataupun asisten dosen jika saya memerlukan feedback tambahan.

16 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tetap mengerjakan tugas-tugas PPLK saya meskipun sedang kesal karena ada masalah dengan teman.

17 Saya yakin bahwa saya mampu untuk selalu menyediakan waktu menghadiri dan menyesuaikan jadwal feedback yang telah ditentukan dosen ataupun asisten dosen

18 Saya yakin bahwa saya mampu untuk melakukan pengambilan data yang sesuai dengan tujuan pengambilan data.

19 Saya yakin bahwa saya mampu untuk memperbaiki tugas dari hasil feedback dengan dosen ataupun asistem dosen.

20 Saya yakin bahwa saya mampu untuk membagi waktu antara mengerjakan tugas-tugas PPLK dan tugas-tugas mata kuliah lain.

21 Saya yakin bahwa saya mampu untuk terus membuat interpretasi dari data yang telah saya peroleh.

22 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha melakukan pengambilan data yang sesuai dengan tujuan pengambilan data.

23 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha memperbaiki tugas dari hasil feedback dengan dosen ataupun asistem dosen.

24 Saya yakin bahwa saya mampu untuk brusaha mengerjakan tugas PPLK meskipun saya sedang lelah.

25 Saya yakin bahwa saya mampu untuk bersemangat menghadiri dan menyesuaikan jadwal feedback yang telah ditentukan dosen ataupun asisten dosen.

26 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tetap melakukan pengambilan data yang sesuai dengan tujuan pengambilan data.

27 Saya yakin bahwa saya mampu untuk selalu memperbaiki tugas dari hasil feedback dengan dosen ataupun asistem dosen.

28 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tetap mengerjakan tugas PPLK meskipun saya sedang lelah.

(18)

30 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tidak merasa cemas saat melakukan pengambilan data yang sesuai dengan tujuan pengambilan data.

31 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tidak kecewa saat memperbaiki tugas dari hasil feedback dengan dosen ataupun asistem dosen.

32 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tetap mengerjakan tugas PPLK meskipun saya sedang sakit.

33 Saya yakin bahwa saya mampu untuk membuat interpretasi dari data yang telah saya peroleh.

(19)

Lampiran II

Tabulasi silang self-efficacy dengan sumber-sumbernya :

Self-efficacy dengan Mastery Experience (Lampiran 2.1)

(tabel 2.1.1)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Pengalaman keberhasilan

Pernah (44,4%) 4 (55,6%) 5 (100%) 9 Tidak

pernah (100%) 5 (0%) 0 (100%) 5

(tabel 2.1.2)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Penghayatan keberhasilan

Sering (44,4%) 4 (55,6%) 5 (100%) 9

(20)
(21)
(22)
(23)

(tabel 2.3.41)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Penghayatan kritik

Tergugah (50%) 3 (50%) 3 (100%) 6

Usaha

(24)
(25)

(tabel 2.4.4)

Self-efficacy

Total

Rendah Tinggi

Penghayatan emosional

Mampu (100%) 3 (0%) 0 (100%) 3

Tidak

(26)

Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur self-efficacy:

Validitas Alat Ukur Self Efficacy

No Item Validitas Keterangan

(27)

Reliabilitas Alat Ukur Self Efficacy

Reliability Statistics

.78 3 3 6 C ro nb ach 's

(28)

Lampiran IV

Wawancara :

Wawancara I (Lampiran 4.1)

1. Berapa kali saudara mengontrak mata kuliah PPLK? Tiga kali.

2. Mengapa bisa sampai tiga kali mengontrak? Banyak banget tugas sama materinya kak.

3. Memang kenapa dengan banyak tugas dan materinya yang banyak juga? Tiap ngerjain tugas pasti ada aja salahnya, pasti dapet feedback terus.

4. Maksudnya feedback gimana?

Iya, feedback itu berarti ada yang salah tugasnya, ga pernah bener dapet nilai 100.

5. feedback itu berarti lebih ke kritik ya? Iya kak.

6. Biasanya siapa yang memberi feedback? Assisten dosen kak.

7. Apa yang saudara rasakan saat mendapatkan feedback?

(29)

8. Tidak yakin bagaimana maksudnya?

Iya, ngga yakin kalo tugasnya bener. Percuma juga kalo kita ngerjainnya maksimal tapi tetep dapet feedback. Jadi, kayanya maksimal atau ngga sama aja.

9. Jadi feedback itu adalah alasannya mengapa sampai tiga kali mengontrak PPLK? Bukan feedback aja sih, ada beberapa hal lain. Lebih ke arah psikologis aja kak.

10. Psikologis bagaimana maksudnya?

Jadi gini loh, pertama kali ngontrak saya merasa kalo PPLK itu mata kuliah yang sulit, apalagi saya merasa tiap masuk kelas ada perasaan tegang, ga tau kenapa bawaannya cemas, mungkin karena pertama kali ngontrak.

11. Kemudian?

Iya, ngontrak yang kedua kali sama ketiga kali juga sama, malah jadi lebih ga yakin dengan setiap tugas yang saya kerjain. Walaupun udah mengontrak sampai tiga kali, tetep aja perasaan tegang dan cemasnya ga bisa ilang. Untuk tugas juga sama, ngontrak yang pertama dapet feedback, kedua sama ketiga juga sama. Padahal tugasnya ga jauh beda dan saya sudah membetulkannya, tapi tetep aja dapet feedback. Mau ngerjainnya maksimal atau biasa aja, hasilnya ga akan jauh beda kak.

12. Pernahkah saudara merasa jika saudara mengalami keberhasilan setelah sekian lama mengontrak PPLK?

Saya rasa tidak.

13. Mengapa tidak?

(30)

Wawancara II (Lampiran 4.2)

1. Berapa kali saudara mengontrak mata kuliah PPLK? Empat kali kak.

2. Mengapa bisa sampai empat kali mengontrak?

Dari awal mengontrak PPLK, saya merasa ga yakin kalo bisa lulus langsung, ga ngulang maksudnya.

3. Mengapa sudah bisa merasa tidak yakin?

Dari awal aja, saya sudah denger denger kalo PPLK itu mata kuliah yang sulit, udah untung dapet nilai C juga, daripada ngulang.

4. Apa penghayatan saudara mengenai ’rumor’ tersebut?

Bikin saya jadi tegang tiap masuk kuliah PPLK, kalo bisa kabur mungkin pengennya kabur. Tapi mau ngga mau harus dijalani. Jadi untuk saya hanya formalitas aja kak.

5. Formalitas bagaimana maksudnya?

Yang penting bisa lulus PPLK, saya udah ga peduli mau ngontrak berapa kali juga.

6. Mengapa bisa sampai tidak peduli?

Tiap semester ngontrak PPLK, bikin saya jadi cuek aja. Ngerjain tugas seadanya, karena emang ga yakin pasti bener. Mau ngerjainnya mati-matian juga pasti kalo di PPLK ada aja salahnya. Itu yang bikin saya cuek dan ga yakin sama usaha saya sendiri.

(31)

8. Mengapa saudara merasa seperti itu?

Ngerjain tugas aja salah terus, apalagi ngontrak sampe empat kali. Mana bisa dibilang berhasil, saya sendiri merasa tidak yakin dengan diri sendiri.

9. Lalu, sekarang apa usaha saudara untuk tidak mengulang mata kuliah PPLK? Apa ya?? Ngerjain tugas dan jangan absen.

10. Dengan seperti itu, saudara merasa bisa lulus? Mungkin iya, kan udah empat kali kak, saya udah bosen.

11. Ngerjain tugasnya seperti apa?

(32)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perguruan tinggi adalah pendidikan tinggi yang merupakan lanjutan dari

pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik dan/ atau profesional yang dapat menerapkan,

mengembangkan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi atau

kesenian (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 60 Tahun 1999).

Salah satu Fakultas yang terdapat di Universitas “X” Bandung adalah

Fakultas Psikologi, yang dapat memfasilitasi para lulusannya dengan ilmu,

keterampilan, dan kemampuan. Materi yang diajarkan di Fakultas Psikologi

Universitas “X” Bandung untuk menyelesaikan program sarjana strata 1 (S1)

antara lain mata kuliah yang berupa teori-teori, seperti mata kuliah psikologi

umum, psikologi kepribadian, psikologi perkembangan, psikologi kognitif,

psikologi pendidikan, psikologi industri dan organisasi. Selain itu ada juga mata

kuliah praktikum, seperti mata kuliah sertifikasi, dan praktikum psikodiagnostik

yang merupakan salah satu mata kuliah penting dalam kurikulum fakultas

psikologi di Universitas “X” Bandung (http:/www.fakultasx.psikologi).

Psikodiagnostik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana melakukan

(33)

adalah agar mahasiswa memahami penggunaan semua tes dalam praktek psikologi

(http:/www.universitasx.psikologi). Menurut TU fakultas Psikologi bagian

kurikulum salah satu mata kuliah psikodiagnostik yang diajarkan di fakultas

Psikologi Universitas “X” Bandung adalah Pedoman Penyusunan Laporan

Kepribadian (PPLK) yang merupakan integrasi dari materi yang dipelajari dari

psikodiagnostik I sampai dengan psikodiagnostik VI. Syarat untuk menempuh

mata kuliah PPLK itu sendiri adalah harus lulus mata kuliah psikodiagnostik I

sampai dengan psikodiagnostik VI. Selain itu, mata kuliah PPLK juga sebagai

syarat untuk dapat mengontrak skipsi. Jika mengulang mata kuliah PPLK, maka

pengerjaan skripsipun akan tertunda. Mahasiswa yang sedang mengontrak mata

kuliah PPLK semestinya sudah mempersiapkan diri pada saat mereka mengontrak

mata kuliah PPLK. Karena, inti dari mata kuliah PPLK adalah intergrasi dari mata

kuliah PD I sampai dengan PD VI yang telah dipelajari, serta ditambah dengan

pembuatan laporan akhir pengambilan data sebanyak dua kali yang tetap saja

diprioritaskan melalui observasi dan anamnesa yang dikaitkan dengan hasil

psikotes itu sendiri.

Menurut Koordinator mata kuliah PPLK, dalam membantu mahasiswa

agar dapat memenuhi tuntutan mata kuliah tersebut, maka metode yang digunakan

yaitu tatap muka di kelas, diskusi, feedback, dan praktikum. Sistem penilaian yang

dilakukan pada mata kuliah ini selain dari UTS dan UAS, juga berdasarkan tugas

yang dikerjakan dan absensi yang mengharuskan mahasiswa hadir pada setiap

tatap muka di kelas. Tuntutan yang harus dipenuhi selama mengontrak mata

(34)

yang sudah diperoleh melalui observasi dan anamnesa yang dikaitkan dengan

hasil psikotes itu sendiri, namun tetap diprioritaskan pada hasil observasi dan

anamnesa. Mahasiswa diharapkan pula untuk dapat mengaplikasikan materi

kuliah yang diberikan baik dalam mengerjakan tugas-tugas atau membuat laporan.

Pada semester ganjil tahun ajaran 2007-2008 peneliti melakukan survei

terhadap 12 orang mahasiswa yang pernah mengontrak mata kuliah PPLK.

Menurut hasil survei, para mahasiswa tersebut mengatakan adanya kecemasan

saat pertama kali mengontrak mata kuliah PPLK, karena ’image’ mata kuliah

PPLK yang tergolong sulit untuk memperoleh nilai optimal sehingga membuat

mereka tidak yakin untuk mengerjakan setiap tugas yang diberikan dengan

maksimal. Demikian pula dengan tugas yang diberikan, mereka menyatakan tidak

percaya diri saat mengerjakan setiap tugas, akibatnya mereka sering mendapatkan

feedback berupa kritik dan hal tersebut membuat mereka menjadi semakin tidak

percaya diri selama mengontrak mata kuliah PPLK. Kemudian menyatakan

adanya ’perasaan tegang’ untuk bertanya jika ada materi yang kurang dipahami

karena mereka takut salah, akhirnya tidak jadi untuk bertanya.

Dari hasi survei terhadap 12 orang mahasiswa tersebut, terdapat 7 orang

mahasiswa yang pertama kali mengontrak mata kuliah PPLK dan langsung lulus,

mengatakan bahwa mereka merasa yakin dapat mengerjakan semua tugas-tugas

selama mengontrak mata kuliah PPLK, namun tetap saja hasilnya tidak optimal

karena masih banyak kesalahan yang harus diperbaiki, mereka merasa cukup puas

(35)

Hasil survei selanjutnya pada mahasiswa sebanyak 5 orang yang

mengulang pada semester ganjil tahun ajaran 2007-2008 dan langsung lulus,

menyatakan bahwa mereka lebih percaya diri dan merasa yakin untuk menjalani

mata kuliah PPLK pada semester ini. Mereka langsung lulus mata kuliah PPLK

hanya dengan mengulang satu kali.dengan berusaha untuk menghilangkan semua

perasaan ketakutan, tidak percaya diri, perasaan cemas dan tegang dengan

meningkatkan keyakinan akan kemampuan diri mereka ketika mereka

mengerjakan tugas, menghafal materi dan mengikuti setiap pertemuan perkuliahan

Mahasiswa yang sedang menjalani mata kuliah PPLK di fakultas Psikologi

Universitas ”X” diharapkan yakin untuk menentukan cara menyelesaikan tiap

tugas yang dihadapi, yakin untuk menentukan cara mengerjakan feedback dari

dosen ataupun asisten dosen PPLK dan yakin untuk menentukan sikap dan

perasaannya dalam menyelesaikan mata kuliah PPLK. Mahasiswa yang sedang

menjalani mata kuliah PPLK di Fakultas Psikologi Universitas ”X” membutuhkan

keyakinan akan kemampuan dirinya untuk dapat mengatasi hambatan atau

kesulitan dalam menempuh mata kuliah PPLK. Apabila mereka yakin dengan

kemampuan dalam menyelesaikan tugas-tugas maka akan lebih mudah untuk

menghilangkan rasa kekhawatiran terhadap hambatan yang ada, sehingga dapat

mengatasi hambatan pada penyelesaian tiap tugas dan memperbaiki kesalahan.

Keyakinan diri akan kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa Fakultas

Psikologi untuk mengorganisir dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk

(36)

Menurut Bandura (2002), self-efficacy beliefs adalah keyakinan akan

kemampuan seorang individu untuk dapat mengorganisir dan melakukan tindakan

yang diperlukan untuk mencapai situasi yang diharapkan. Self-efficacy beliefs

seseorang dapat terlihat dari besar keyakinan dalam menetapkan rangkaian

tindakan yang dipilih untuk diteruskan, besar keyakinan untuk mampu

mengerahkan dan mengarahkan usaha, besar keyakinan untuk tekun dan memiliki

daya tahan saat berhadapan dengan kegagalan dan besar keyakinan atas

kemampuan mengelola perasaan yang dihayati saat menghadapi hambatan.

Keyakinan tersebut dapat mempengaruhi mahasiswa Fakultas Psikologi

dalam menjalani mata kuliah PPLK, agar mereka mampu memutuskan pilihan

yang terbaik buat mereka, kemudian berusaha agar pilihan tersebut berhasil.

Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat mempertahankan keberhasilannya

dari segala rintangan dan hambatan dalam menghadapi setiap tugas, serta dapat

mengolah perasaan yang dimilikinya agar tidak menghambat dalammenyelesaikan

tuntutan yang dihadapinya.

Mahasiswa Fakultas Psikologi yang memiliki self-efficacy beliefs yang

tinggi akan merasa yakin dalam menentukan pilihan langkah, atau merasa yakin

dapat menentukan cara yang tepat untuk menyelesaikan setiap tugas yang

diberikan oleh dosen, merasa yakin untuk terus mengerahkan usaha, dan merasa

yakin dapat bertahan lama dalam mempertahankan usahanya, serta merasa yakin

dapat mempunyai penghayatan positif terhadap setiap hambatan dan tuntutan

yang dihadapi. Dalam hal ini mahasiswa Fakultas Psikologi dengan self-efficacy

(37)

lebih termotivasi untuk mencapai hasil yang terbaik, demikian sebaliknya untuk

mahasiswa Fakultas Psikologi yang juga sedang menjalani mata kuliah PPLK

dengan self-efficacy beliefs yang rendah.

Bandura (1977) menyatakan bahwa kemampuan yang dimiliki dan

kemampuan yang dirasakan memberikan perbedaan yang besar. Individu yang

memiliki kemampuan tetapi merasa tidak memiliki, tidak akan menggunakan

kemampuannya secara optimal. Sementara individu yang kurang memiliki

kemampuan tetapi merasa memiliki kemampuan yang mencukupi akan lebih

optimal dalam memanfaatkan kemampuan yang dimilikinya

Berdasarkan hasil wawancara kepada 10 orang mahasiswa Fakultas

Psikologi yang mengulang mata kuliah PPLK untuk semester selanjutnya,

sebanyak 3 mahasiswa merujuk pada self-efficacy beliefs yangtinggi yaitu merasa

yakin akan kemampuannya untuk menjalani mata kuliah PPLK. Mereka

mengerahkan usaha yang lebih besar, seperti memahami setiap materinya agar

dapat mengerjakan tugas dan ujian yang diberikan. Mereka juga melakukan

diskusi bersama teman-teman ataupun meminta asisten mahasiswa, jika ada hal

yang kurang dipahami serta berusaha untuk dapat mengintegrasikan apa yang

telah mereka pelajari pada kasus-kasus yang mereka kerjakan, hal tersebut dapat

menjadi motivasi bagi mereka selama mengontrak mata kuliah PPLK. Mahasiswa

Psikologi yang memiliki self-efficacy beliefs yang tinggi memandang mata kuliah

PPLK sebagai tantangan yang harus dikuasai dan bukan sebagai ancaman atau

seseuatu yang harus dihindari. Dalam proses menjalani mata kuliah PPLK,

(38)

berkomitmen terhadap tujuan tersebut sehingga memberikan usaha yang penuh

dengan keyakinan untuk dapat menjalankan segala tuntutan selama mengontrak

mata kuliah PPLK. Mereka mengeluarkan usaha yang lebih besar apabila

menemui hambatan dan mampu mengontrol sumber stres agar tidak

mempengaruhi kesehatan mereka sendiri. Apabila mereka menemukan kegagalan

dalam mengerjakan tugas ataupun nilai yang rendah, mereka menganggap bahwa

hal tersebut terjadi karena kurangnya usaha yang dikeluarkan dan bukan karena

mereka tidak mampu untuk mengerjakan tugas tersebut.

Sebanyak 7 mahasiswa menunjukkan tingkah laku yang merujuk pada

self-efficacy beliefs yang rendah. Mereka merasa tidak yakin dapat menjalankan

segala tuntutan selama menempuh mata kuliah PPLK, sehingga tidak yakin

memperoleh hasil yang optimal. Bagi mereka, hal yang terpenting adalah tidak

mengulang mata kuliah PPLK, meskipun dengan nilai yang minimal. Mereka

menganggap, nilai-nilai tugas mereka sangat kurang, banyak tugas yang dikoreksi,

mood yang tidak stabil saat mengerjakan tugas maupun saat belajar dikelas dan

malas untuk melakukan feedback. Mahasiswa yang memilki self-efficacy beliefs

yang rendah menentukan tujuan hanya untuk dapat lulus mata kuliah PPLK saja,

tanpa hasil yang optimal. Mereka berusaha sebisa mungkin menghindari

situasi-situasi yang mengharuskan untuk dapat memperoleh hasil yang optimal dengan

tantangan dan tingkat kesulitan yang tinggi, seperti menghindari untuk

mengerjakan laporan secara bertahap, maupun berdiskusi dengan asisten dan

dosen jika ada hal-hal yang kurang dipahami. Apabila mereka menemui hambatan

(39)

bahwa memang mereka tidak mampu untuk menjalani mata kuliah PPLK dengan

hasil yang optimal dan menyerah begitu saja. Mereka juga tidak mampu untuk

mengontrol sumber stres agar tidak mempengaruhi kesehatan fisik mereka.

Berdasarkan data yang sudah diperoleh, mahasiswa Fakultas Psikologi

yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali, ada yang

menunjukkan ciri-ciri self-efficacy beliefs yang tinggi dan ada juga yang

menunjukkan ciri-ciri self-efficacy beliefs yang rendah. Oleh karena itu peneliti

ingin meneliti lebih lanjut mengenai derajat self-efficacy beliefs bidang akademik

pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK

lebih dari satu kali di Universitas “X” Bandung semester ganjil tahun ajaran

2009-2010

1.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, masalah yang ingin diteliti adalah

bagaimanakah derajat self-efficacy beliefs bidang akademik pada mahasiswa

Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali

di Universitas “X” Bandung semester ganjil tahun ajaran 2009-2010

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud Penelitian

Untuk memperoleh gambaran mengenai self-efficacy beliefs bidang

(40)

kuliah PPLK lebih dari satu kali di Universitas “X” Bandung semester ganjil

tahun ajaran 2009-2010.

1.2.2 Tujuan Penelitian

Untuk memperoleh gambaran mengenai self-efficacy beliefs guna

memahami secara mendalam melalui sumber-sumber yang mempengaruhi derajat

self-efficacy beliefs bidang akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang

sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali di Universitas “X”

Bandung semester ganjil tahun ajaran 2009-2010.

1.3 Kegunaan Penelitian

1.3.1 Kegunaan Teoritis

1. Memberikan informasi tambahan bagi ilmu psikologi, khususnya

psikologi pendidikan mengenai self-efficacy beliefs pada mahasiswa

Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK.

2. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi peneliti lain

yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai self-efficacy beliefs pada

bidang akademik.

1.3.2 Kegunaan Praktis

1. Memberi informasi bagi dosen wali mengenai derajat self-efficacy

beliefs serta sumber-sumber yang mempengaruhi, sehingga mahasiswa

dapat mengatasi hambatan atau kesulitan selama mengontrak mata

(41)

2. Sebagai masukan bagi dosen pengajar mengenai derajat self-efficacy

beliefs serta sumber-sumber yang mempengaruhi self-efficacy beliefs,

sehingga dapat membantu mahasiswa Fakultas Psikologi untuk

mengatasi dan memberikan solusi jika menghadapi hambatan atau

kesulitan selama mengontrak mata kuliah PPLK untuk meningkatkan

derajat self-efficacy beliefsnya.

1.4 Kerangka Pikir

Masa dewasa awal menurut Hurlock (1981) adalah suatu periode

penyesuaian diri pada pola-pola kehidupan dan harapan-harapan sosial yang baru.

Masa dewasa awal diperkirakan dimulai pada usia 18-25 tahun. Selama masa

dewasa awal yang panjang ini, terjadi perubahan pemikiran kognitif dalam

belajar, dimana pada tahap ini individu sudah dapat berpikir secara abstrak tanpa

melihat situasi-situasi yang konkrit, dan individu mampu untuk menghadapi

persoalan-persoalan yang sifatnya hipotesis (dapat menggunakan

kemungkinan-kemungkinan yang ada, dan mampu mengatasi masalah yang lebih kompleks yang

membutuhkan logika dan penalaran), serta harapan-harapan yang timbul akibat

perubahan-perubahan tersebut. Pada mata kuliah PPLK proses belajar yang

dilakukan mahasiswa dapat dilihat dari mampu tidaknya mahasiswa dalam

mencapai tuntutan yang diinginkan mata kuliah tersebut, yaitu mahasiswa harus

dapat menganalisis kasus serta membuat laporan psikologis berdasarkan data yang

sudah diambil melalui observasi dan anamnesa (Koordinator mata kuliah PPLK).

(42)

konsistensi, dan kemandirian dan dituntut untuk mampu mengatasi segala

permasalahan atau kesulitan dalam proses belajar agar dapat lulus dengan hasil

yang optimal. Untuk menunjang hal-hal tersebut diatas diperlukan self-efficacy

beliefs yang tinggi.

Mata kuliah PPLK merupakan salah satu tantangan yang dihadapi

mahasiswa Fakultas Psikologi dalam dunia perkuliahan dimana dalam

pengerjaannya mahasiswa harus memiliki kesungguhan, kerja keras, konsistensi,

dan kemandirian. Dalam menjalani mata kuliah PPLK tersebut mahasiswa

Fakultas Psikologi diharapkan mampu mengatasi hambatan dan menyelesaikan

setiap tugas yang diberikan dengan tepat waktu, untuk itu mahasiswa Fakultas

Psikologi memerlukan keyakinan dalam diri mereka yang disebut self-efficacy

beliefs. self-efficacy beliefs yang diproses secara kognitif oleh mahasiswa

Fakultas Psikologi menghasilkan self-efficacy beliefs yang dikeluarkan dalam

bentuk tingkah laku.

Menurut Bandura (2002), self-efficacy beliefs adalah keyakinan akan

kemampuan seorang individu untuk dapat mengorganisir dan melakukan tindakan

yang diperlukan untuk mencapai situasi yang diharapkan. Self-efficacy beliefs

seseorang dapat mempengaruhi besar keyakinan dalam menetapkan rangkaian

tindakan yang dipilih untuk diteruskan, besar keyakinan untuk mampu

mengerahkan dan mengarahkan usaha, besar keyakinan untuk tekun dan memiliki

daya tahan saat berhadapan dengan kegagalan dan besar keyakinan untuk

(43)

Tinggi rendahnya derajat self-efficacy beliefs pada mahasiswa Fakultas

Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK dapat dilihat dari keyakinan

untuk membuat pilihan, yaitu mahasiswa merasa yakin akan kemampuannya

untuk menentukan prioritas pada kegiatan-kegiatan yang dilakukannya, misalnya

saat mahasiswa psikologi harus memilih untuk mengerjakan tugas-tugas mata

kuliah PPLK atau memilih ajakan teman untuk bermain. Mahasiswa juga dapat

menentukan pilihan berdasarkan kemampuan yang ia miliki, misalnya mahasiswa

yang memiliki pemahaman akan pentingnya mata kuliah ini sehingga dapat

menentukan prioritas dan banyaknya kesulitan selama mengerjakan

tugas-tugasnya akan memilih untuk berusaha lebih keras agar dapat lulus dengan hasil

optimal.

Keyakinan akan usaha yang dikeluarkan merupakan keyakinan akan

kemampuan mahasiswa psikologi mengerahkan usahanya dalam menempuh mata

kuliah PPLK. Pengerahan usahanya dapat bermacam-macam, misalnya berusaha

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan secara bertahap, sehingga tidak

menganggap tugas-tugasnya terlalu banyak ataupun meminta jadwal feedback

tambahan diluar jadwal yang sudah ditetapkan. Bila mahasiswa psikologi tidak

dapat mengerahkan usahanya selama mengontrak mata kuliah PPLK, maka hal

tersebut akan menjadi penghambat dalam mencapai kelulusan mata kuliah

tersebut.

Keyakinan untuk bertahan dalam menghadapi kesulitan dan kegagalan

merupakan keyakinan akan kemampuan untuk bertahan dalam mengatasi

(44)

kelulusan mata kuliah PPLK. Daya tahan dapat tercermin dari keyakinan terhadap

kemampuan mahasiswa psikologi untuk tetap mengerjakan tugas-tugas mata

kuliah PPLK meskipun terdapat tugas-tugas dari mata kuliah lainnya, ataupun

kondisi fisik yang tidak baik. Sebaliknya, mahasiswa yang tidak memiliki

kemampuan bertahan selama mengontrak mata kuliah PPLK menunjukkan sikap

dengan menunda mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, tidak pernah hadir

pada jadwal feed back yang telah ditentukan, tidak antusias saat mengikuti setiap

perkuliahan, dan menjadikan kondisi fisik sebagai alasan untuk menghindari

tanggung jawabnya sebagai mahasiswa psikologi yang sedang mengontrak mata

kuliah PPLK.

Keyakinan untuk dapat menghayati perasaan juga merupakan hal yang

sangat penting, agar mahasiswa psikologi mampu untuk mengelola apa yang ada

dipikirannya terhadap emosi yang dirasakannya, yakin mampu mengelola

tindakan yang dilakukan untuk mengelola perasaan secara efektif, dan yakin

mampu mengatur persepsi terhadap emosi tersebut. Misalnya jika mahasiswa

psikologi mengalami kegagalan dengan memperoleh nilai rendah pada tugas-tugas

yang dikerjakannya dan merasa kecewa, maka mahasiswa dengan self-efficacy

beliefs tinggi akan menghayati perasaan kecewa tersebut sebagai suatu kegagalan

yang disebabkan usahanya tidak optimal, sehingga ia akan berjuang lebih keras

lagi untuk mencapai target keberhasilan menjalankan tuntutannya selama

mengontrak mata kuliah PPLK dengan hasil optimal.

Mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang menjalani mata kuliah PPLK

(45)

pilihan saat mengerjakan setiap tugas sehari-hari yang diberikan, yakin untuk

mampu dalam menentukan pilihan yang berkaitan dengan mengumpulkan dan

mengolah data dan membuat pilihan yang berkaitan dengan feedback. Kemudian

merasa yakin untuk berusaha mengerjakan tugas-tugas dengan giat, merasa yakin

mampu berusaha dengan keras pada saat mengumpulkan dan mengolah data, serta

mengerahkan usahanya ketika menghadapi feedback. Selain itu merasa yakin

untuk tidak mudah menyerah pada saat menghadapi hambatan seperti saat

mengerjakan tugas-tugas PPLK, tetap yakin untuk mampu bertahan saat

mengumpulkan dan mengolah data, dan yakin untuk mampu bertahan saat

menghadapi feedback. Dan terakhir mampu mengelola apa yang dipikirkan

terhadap emosi yang dirasakan dan mampu mengelola perasaan secara efektif

serta mampu mengatur penghayatan terhadap emosi tersebut ketika harus

mengerjakan tugas yang diberikan, mengumpulkan dan mengolah data, dan saat

menghadapi feedback.

Sedangkan mahasiswa yang memilki self-efficacy beliefs yang rendah

tidak merasa yakin untuk mampu dalam menentukan tujuan untuk mendapatkan

hasil yang optimal. Mereka akan merasa tidak yakin mampu untuk mengerjakan

tugas-tugas secara bertahap, tidak yakin mampu untuk melakukan pengambilan

dan pengolahan data maupun berdiskusi dengan asisten dan dosen pada saat

feedback. Apabila mereka menemui hambatan dan kegagalan selama mengontrak

mata kuliah PPLK, mereka akan menganggap bahwa memang mereka tidak yakin

(46)

menyerah begitu saja. Mereka juga tidak yakin untuk dapat mengontrol sumber

stres agar tidak mempengaruhi kesehatan fisik mereka.

Self-efficacy beliefs pada mahasiswa Fakultas Psikologi dapat diperoleh

melalui empat sumber utama. Sumber yang pertama adalah mastery experiences,

yaitu pengalaman keberhasilan yang dapat membuat seseorang semakin

memperkuat penghayatannya terhadap self-efficacy beliefs yang dimiliki,

sedangkan kegagalan dapat menurunkan self-efficacy beliefs terutama jika

self-efficacy beliefs belum terbentuk dengan mantap sebelum peristiwa kegagalan

terjadi. Individu yang memiliki pengalaman berhasil mengenai suatu keterampilan

tertentu akan memiliki self-efficacy beliefs yang tinggi terhadap keterampilan

yang sama dan akan mencapai suatu keberhasilan dengan lebih mudah saat

kembali dihadapkan pada situasi yang menuntut keterampilan tersebut. Kemudian

sebaliknya jika seseorang pernah mengalami kegagalan dalam suatu keterampilan

tertentu maka self-efficacy beliefs-nya akan rendah saat dihadapkan kembali pada

situasi yang menuntut keterampilan tersebut. Begitu pula dengan pengalaman

kegagalan mahasiswa Fakultas Psikologi ketika mengontrak mata kuliah PPLK

lebih dari satu kali. Bagaimana penghayatan mahasiswa tersebut atas pengalaman

kegagalan mempengaruhi derajat self-efficacy beliefs -nyaketika dihadapkan pada

situasi dimana mahasiswa tersebut harus mengulang mata kuliah PPLK.

Sumber yang kedua adalah vicarious experience, yaitu pengalaman yang

diamati oleh mahasiswa Fakultas Psikologi dari individu lain yang dianggap

sebagai seorang model oleh dirinya. Pengamatan ini akan semakin tinggi

(47)

dirinya. Sebagai contoh, seorang mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang

menjalani mata kuliah PPLK mengamati teman sekelasnya yang memiliki

kesamaan usia, jenis kelamin, dan IPK yang sama dengan dirinya. Apabila teman

sekelasnya berhasil menjalankan setiap tuntutan selama mengontrak mata kuliah

PPLK dan mampu menghadapi segala hambatan atau kesulitan, maka bagaimana

penghayatan mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut atas keberhasilan model yang

diamati sehingga dapat membuat derajat self-efficacy beliefs yang tinggi saat

mereka menjalankan mata kuliah PPLK. Demikian sebaliknya, apabila teman

sekelasnya tidak berhasil menjalankan setiap tuntutan selama mengontrak mata

kuliah PPLK dan tidak mampu menghadapi segala hambatan atau kesulitan, maka

bagaimana penghayatan mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut atas kegagalan

model yang diamati sehingga dapat membuat derajat self-efficacy beliefs rendah

saat mereka menjalankan mata kuliah PPLK.

Sumber yang ketiga adalah verbal persuasion, Persuasi verbal meliputi

nasehat atau anjuran, peringatan yang dilakukan oleh orang lain atau pun diri

sendiri. Persuasi verbal yang disampaikan orang lain terhadap seorang individu

termasuk didalamnya adalah bentuk-bentuk pernyataan verbal. Contohnya

mahasiswa Fakultas Psikologi dipersuasi secara verbal dengan diberi pujian secara

langsung oleh dosen atau asisten dosen, teman atau orang tua yang menyatakan

bahwa mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut memiliki kemampuan untuk

menjalankan mata kuliah PPLK, maka bagaimana penghayatan mahasiswa

Fakultas Psikologi tersebut atas pujian yang diberikan sehingga ia akan memiliki

(48)

tuntutan selama mengontrak mata kuliah PPLK dan akan meningkatkan usahanya

ketika menhadapi hambatan atau kesulitan. Sebaliknya bagaimana penghayatan

mahasiswa Fakultas Psikologi bila dikritik dan dipersuasi secara langsung bahwa

mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut tidak memiliki kemampuan untuk

menjalankan tuntutan maupun mengatasi hambatan atau kesulitan, maka akan

menurunkan keyakinannya sehingga akan mudah menyerah saat menghadapi

hambatan atau kesulitan selama mengontrak mata kuliah PPLK.

Sumber terakhir adalah physiological and affective states. Yaitu sumber

self-efficacy beliefs yang berasal dari pandangan individu mengenai keadaan

emosi maupun fisiknya sendiri. Melalui physiological and affective states,

mahasiswa Fakultas Psikologi akan memiliki self-efficacy beliefs dengan

mengubah pandangan, interpretasi, dan anggapannya mengenai kondisi fisik dan

emosionalnya. Seringkali mahasiswa Fakultas Psikologi menginterpretasi bahwa

mereka mengalami keterbatasan secara fisik atau gangguan emosional yang dapat

menghambat mereka untuk mengerjakan semua tugas-tugas selama mereka

mengontrak matakuliah PPLK. Interpretasi mahasiswa Fakultas Psikologi

terhadap apa yang dirasakan dalam dirinya menentukkan derajat self-efficacy

beliefs yang muncul dalam diri mahasiswa. Misalnya menginterpretasi rasa

kecewa saat mengalami hambatan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh

dosen ke arah yang positif sebagai sesuatu yang dapat menggugah mahasiswa

menumbuhkan self-efficacy beliefs yang tinggi, mahasiswa Fakultas Psikologi

tersebut merasa hal ini disebabkan karena kurangnya usaha yang dia berikan saat

(49)

berusaha lebih keras lagi untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugasnya. Namun

bila mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut menginterpretasi rasa kecewanya

kearah negatif akan menyebabkan rendahnya self-efficacy beliefs dalam diri.

Untuk memperjelas konsep di atas, maka dapat diamati melalui bagan

berikut ini :

Bagan 1.5 Kerangka Pemikiran Mahasiswa yang sedang

mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali

Penilaian Kognitif Self -efficacy beliefs Bidang akademik Aspek-aspek self-efficacy beliefs :

1.Keyakinan akan Pilihan yang dibuat 2.Keyakinan akan usaha yang dikeluarkan 3.Keyakinan akan daya tahan

4.Keyakinan akan penghayatan terhadap perasaan yang dialami

Sumber-sumber self-efficacy beliefs :

1. Mastery Experiences 2. Vicarious experience 3. Verbal Persuasion

(50)

1.5 Asumsi

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut dapat diasumsikan bahwa :

 Mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK usia 21-25 memiliki derajat self-efficacy beliefs yang

berbeda-beda.

 Mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali melakukan penilaian kognitif terhadap

ke-empat sumber utama yaitu mastery experience, vicarious experience,

verbal persuasion,dan psychological and affective states dalam

membentuk self-efficacy beliefs -nya

 Penilaian kognitif (cognitive appraisal) menentukan tinggi rendahnya derajat self-efficacy beliefs yang dihayati oleh mahasiswa fakultas

Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu

kali.

Self-efficacy beliefs pada mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali mempengaruhi

keyakinan akan pilihan yang dibuat, keyakinan akan besarnya usaha,

keyakinan akan daya tahan dan keyakinan akan penghayatan

perasaannya.

(51)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik gambaran umum

mengenai derajat self-efficacy beliefs pada mahasiswa Fakultas Psikolgi yang

mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali di Universitas “X” Bandung,

dengan kesimpulan sebagai berikut :

1. Mahasiswa Fakultas Psikologi yang mengontrak mata kuliah PPLK

lebih dari satu kali di Universitas ‘X’ Bandung, lebih banyak yang

memiliki derajat self-efficacy beliefs rendah.

2. Pada empat aspek self-efficacy beliefs , menunjukkan bahwa

mahasiswa yang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali

memiliki keyakinan yang rendah terhadap aspek pilihan yang

dibuat yang paling banyak.

3. Adapun empat sumber utama yang mempengaruhi self-efficacy

dari hasil penelitian yang menunjukkan pada sumber pertama yaitu

mastery experience yang paling berkaitan dengan derajat

(52)

5.2 Saran

5.2.1. Teoretis

Bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian sejenis

Agar dapat membahas lebih dalam mengenai kontribusi

sumber-sumber terhadap self-efficacy beliefs dan sumber-sumber self-efficcy

belief mana yang mempengaruhi aspek-aspek self-efficacy beliefs.

5.2.2. Guna laksana

Bagi Dosen dan Assisten mahasiswa Mata Kuliah PPLK

- Mendiskusikan data hasil penelitian ini sebagai informasi untuk

meningkatkan derajat self-efficacy beliefs mahasiswa fakultas

Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK.

Bagi Dosen Wali

- Agar dapat menggunakan informasi pada saat perwalian mengenai

derajat self-efficacy beliefs dan pengaruhnya terhadap cara mengatasi

hambatan dan kesulitan mahasiswa selama mengontrak PPLK.

- Memberikan motivasi agar dapat meningkatkan keyakinan diri

mahasiswa dalam mengerahkan usahanya mengerjakan tugas-tugas

mata kuliah PPLK meskipun tetap akan mendapatkan feedback (kritik)

(53)

Arikunto, Suharsini 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Parametrik. Edisi revisi VI. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta

Bandura, Albert. Stanford University, 2002. Self efficacy : The Exercise of Control.

5th .ed. New York: W. H. Freeman and Company.

Bower, Gordon H dan Hilgard, Ernest R (1981). Theories of Learning. Engkewood Cliffs, NJ : Prentice Hall, Inc.

Chaplin, J.P. 2001. Kamus Lengkap Psikologi, terjemahan oleh Kartini-Kartono dari judul asli Dictionary of Psychology. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.

Schaie, K. Warner 1997. Life-Span Development. 9th edition. The McGraw-Hill

Companies Inc.

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan tersebut meliputi perancangan mekanik robot, board utama mikrokontroler ATmega8, driver motor utama, driver motor lengan packbot dan untai yang lainnya

literatur menyebutkan bahwa terapi konservatif pada kasus empiema subdural dapat dilakukan jika memenuhi kriteria berikut yaitu : status pasien yang tidak menurun,

utama yang dimiliki robot humanoid R2C terletak pada motion (gerakan) dan kestabilan.. robot ketika

Simpulan penelitian adalah MAAW dan losion MAAW berpotensi sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes aegypti dan durasi losion MAAW lebih lama dibandingkan MAAW.. Kata

Dengan demikian, untuk mengantisipasi dampak signifikan yang ditimbulkan dari ancaman tersebut maka organisasi perlu menerapkan suatu rencana pemulihan yang

>7.5; 3) mewujudkan manajemen seleksi PPDB yang efektif; 4) mewujudkan PPDB yang efisien; 5) mewujudkan layanan yang baik, memenuhi standar kualitas layanan. Pelaksanaan

[r]

ALIFA MAULIDA PENDIDIKAN MATEMATIKA... NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA NESIA