Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran umum mengenai self-efficacy beliefs mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali di Universitas “X” Bandung semester ganjil. Teori yang mendasari penelitian ini adalah self-efficacy beliefs dari Bandura (2002). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian deskriptif dengan subjek penelitian berjumlah 14 orang.
Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner self-efficacy beliefs berdasarkan pada Teori Bandura yang dimodifikasi terdiri dari 34 item. Jumlah item yang digunakan menggunakan uji validitas dengan menggunakan content validity dengan validitas 0,302-0,855 Sedangkan derajat reliabilitas diolah menggunakan uji coba alpha cronbach dan diperoleh derajat reliabilitas 0,783.
Berdasarkan penelitian mengenai derajat self-efficacy beliefs pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali di Universitas ‘X’ Bandung menunjukkan lebih banyak mahasiswa (64,3%)yang memiliki derajat self-efficacy beliefs yang rendah daripada mahasiswa yang memiliki derajat self-efficacy beliefs yang tinggi (35,7%). Aspek usaha yang dikeluarkan merupakan aspek yang rendah yang paling banyak (60%). Sumber yang berkaitan dengan self-efficacy beliefs adalah mastery experiences.
Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan bagi peneliti lain agar dapat membahas lebih dalam mengenai kontribusi sumber-sumber terhadap self-efficacy beliefs dan sumber-sumber self-efficacy beliefs mana yang mempengaruhi aspek-aspek self-efficacy beliefs. Mendiskusikan data hasil penelitian ini dengan dosen pengajar mata kuliah PPLKsebagai informasi untuk meningkatkan derajat self-efficacy beliefs mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK. Kemudian bagi Dosen wali, agar dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan keyakinan diri mahasiswa dalam mengerahkan usahanya mengerjakan tugas-tugas mata kuliah PPLK meskipun tetap akan mendapatkan feedback (kritik) dari dosen maupun asisten dosen.
v Lembar Judul
Lembar Pengesahan………..i
Kata Pengantar……….ii
Daftar Isi………..v
Daftar Tabel………ix
Daftar Bagan……….………...x
Daftar Lampiran………...……..……….xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………..………...1
1.2 Identifikasi Masalah………..………...……8
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian………….………....……..………..8
13.2 Tujuan Penelitian………...9
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis……..………...9
1.4.2 Kegunaan Praktis……..………9
1.5 Kerangka Pikir………….………..9
vi 2.1 Belief
2.1.1 Definisi Belief………20
2.2 Self-Efficacy 2.2.1 Definisi Self-Efficacy……….……20
2.2.2 Sumber-sumber Self-Efficacy……...……….21
2.2.2.1 Mastery Experience……...…….………...22
2.2.2.2 Vicarious Experience………...………..22
2.2.2.3 Verbal Persuasion………..23
2.2.2.4 Psychological and Affective States….………....……24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian………..……….……….………...29
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian………...30
3.2.2 Definisi Operasional………....30
3.3 Alat Ukur 3.3.1 Alat Ukur Self Efficacy………31
3.3.2 Kisi-kisi Alat Ukur Self Efficacy…….……….…………31
3.3.3 Prosedur Pengisian………..……….………...32
3.3.4 Sistem Penilaian………..32
vii
3.4.1 Validitas Alat Ukur………..……….………..33
3.4.2 Reliabilitas Alat Ukur…………..………...33
3.5 Sampel Penelitian 3.5.1 Populasi Sasaran………..………..……….35
3.5.2 Karakteristik Populasi……….35
3.6 Teknik Analisis Data………36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………..………..37
4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Usia………....……..………..37
4.1.2 Gambaran Responden Berdasarkan Frekuensi Mengontrak Mata Kuliah PPLK………..……….38
4.1.1 Data Self-efficacy………....……..………..38
4.2 Hasil Penelitian………..………..42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………..………50
5.2 Saran………..………..51
5.2.1 Teoretis………...………....……..………..51
viii DAFTAR RUJUKAN
ix
Tabel 3.3.2 Kisi-kisi Alat Ukur...31 Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Usia...37 Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan...38
Frekuensi Mengontrak Mata Kuliah PPLK
Tabel 4.3 Self-efficacy beliefs pada Responden...38 Tabel 4.5 Tabulasi Silang Self-efficacy beliefs Dengan Aspek
Pilihan yang Dibuat………....39 Tabel 4.6 Tabulasi Silang Self-efficacy beliefs Dengan Aspek
Usaha yang dikeluarkan……….40 Tabel 4.7 Tabulasi Silang Self-efficacy beliefs Dengan Aspek
Daya Tahan………41 Tabel 4.8 Tabulasi Silang Self-efficacy beliefs Dengan Aspek
x
xi Lampiran I
Kuesioner Self-Efficacy dan Data Penunjang
Lampiran II
Tabulasi silang self-efficacy dengan sumber-sumbernya
Lampiran III
Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur self-efficacy
Hariandja, Heriwanter., 2009. Skripsi : Hubungan Self Efficacy dengan Pengerjaan Skripsi pada Mahasiswa yang Sedang Menyelesaikan Skripsi Selama 1 Semester di Fakultas Psikologi Univesitas ”X”, Bandung
Bandura, A. 1994. “Self-efficacy”. Avaible (online) : 12 Mei 2009 Http://www.Emory.edu/EDUCATION/mfp/effbook4.html
Pajares, F. 1999. “Current Directions in Sel-efficacy Research. Advances In Motivation and Achievement. Reseach Emory University. Avaible (online): 12 Mei 2009
http//www.emory.edu/EDUCATION/mfp/aera2.tml
Schwarzer, Ralf. 1998. General Perceived Self-efficacy in 14 Culture. Avaible (online): 22 Mei 2009
http://www.yorku.ca/academics/schwarze/selfscal.html Stajkovic. 1998. Self-efficacy. Avaible (Online): 23 Mei 2009 http://www.emory.edu/EDUCATION/mfp/self-efficacy.html
Valiante, G. 2005. Self-efficacy : The exercise of control. Avaible (online): 23 Mei 2009
http://www.emory/edu/education/.mfp/self-efficacy.html
Warsito, Hadi. 2004. Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Penyesuaian Akademik Dan Prestasi Akademik. Jurnal Psikologi pendidikan . Vol.2. September 2004.
http://wimamadiun.com/obedan/wp-content/uploads/2008/04/self-efficacy%20selfadjusment%20achievement.pdf
Universitas X Fakultas Psikologi
Lampiran I
PENGANTAR
Dalam rangka menyusun Skripsi, maka peneliti membutuhkan bantuan dari
mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK pada
semester ini. Kuesioner ini semata-mata hanya untuk keperluan akademis.
Kerahasiaan data terjaga, oleh karena itu tidak perlu ragu-ragu dalam mengisinya.
Bacalah petunjuk pengisian kuesioner terlebih dahulu sebelum mulai
menjawab setiap pertanyaan pada kuesioner agar tidak terjadi kesalahan. Peneliti
sangat berharap agar saudara dapat mengisi kuesioner ini dengan sungguh-sungguh
sesuai keadaan diri dan kondisi saudara saat ini, sehingga data yang diberikan dapat
berguna bagi hasil akhir penelitian.
Terimakasih banyak atas kesediaan saudara untuk meluangkan waktu dan
bantuan yang telah diberikan.
Hormat Saya,
Data Penunjang
(Lampiran 1.1)
Berapa kali mengontrak mata kuliah PPLK :
Usia :
Di bawah ini terdapat beberapa pertanyaan, berilah tanda silang (X) pada huruf yang berada di depan pernyataan yang sesuai dengan diri saudara atau yang saudara anggap paling sesuai dengan diri saudara.
PERTANYAAN:
1. Apakah saudara pernah mengalami keberhasilan saat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan selama mengontrak mata kuliah PPLK ?
a. Pernah b. Tidak pernah
2. Seberapa sering saudara menghayati keberhasilan saat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan selama mengontrak mata kuliah PPLK ?
a. Sering b. Jarang
3. Pernahkah saudara mengalami kegagalan selama mengontrak mata kuliah PPLK? a. Pernah
b. Tidak pernah
4. Seberapa sering saudara menghayati kegagalan selama mengontrak mata kuliah PPLK?
a. Sering b. Jarang
5. Bagaimana cara saudara mendapatkan keberhasilan saat mengontrak mata kuliah PPLK?
a. Dengan usaha dan pengalaman b. Karena takdir dan kebetulan
6. Bagaimana penghayatan saudara saat memperoleh keberhasilan ketika mengontrak mata kuliah PPLK?
a. Puas
7. Siapakah sosok yang menjadi contoh bagi saudara saat mengontrak mata kuliah PPLK?
a. Teman b. Kakak kelas
8. Bagaimana penghayatan saudara jika sosok tersebut mendapatkan keberhasilan saat mengontrak mata kuliah PPLK?
a. Tergugah untuk berusaha seperti tokoh tersebut b. Biasa saja
9. Bagaimana penghayatan saudara jika sosok tersebut mengalami kegagalan saat mengontrak mata kuliah PPLK?
a. Tergugah untuk berusaha lebih keras b. Menurunkan usaha saudara
10. Pernahkah saudara menghayati pujian atas keberhasilan saudara saat mengontrak mata kuliah PPLK?
a. Pernah
b. Tidak pernah
11. Bagaimana penghayatan saudaran ketika memperoleh pujian tersebut? a. Tergugah untuk berusaha lebih keras
b. Biasa saja
12. Pernahkah saudara menerima kritikan atas kegagalan saudara saat mengontrak mata kuliah PPLK?
a. Pernah b. Tidak pernah
13. Bagaimana penghayatan saudaran ketika menerima kritikan tersebut? a. Tergugah untuk berusaha lebih keras
b. Menurunkan usaha saudara
14. Bagaimana penghayatan mengenai keadaan saudara selama mengontrak mata kuliah PPLK?
15. Bagaimana penghayatan saudara atas keadaan fisik saudara (pada pertanyaan no.14)selama mengontrak mata kulaih PPLK?
a. Mampu untuk tetap berusaha keras b. Tidak mampu untuk tetap berusaha keras
16. Bagaimana penghayatan mengenai kondisi emosional saudara selama mengontrak mata kuliah PPLK?
a. Relatif stabil
b. Cenderung bergejolak
17. Bagaimana penghayatan saudara atas kondisi emosional saudara (pada pertanyaan no.16) selama mengontrak mata kulaih PPLK?
Kuesioner Self Efficacy (Lampiran 1.2)
Pada bagian ini terdapat 49 (empat puluh sembilan) item peryataan yang berkaitan dengan diri saudara. Di sebelah kanan dari setiap pernyataan terdapat 4 (empat) alternatif jawaban. Saudara diminta untuk memberi tanda silang (X) pada kolom salah satu jawaban yang paling sesuai dengan diri saudara dengan mengikuti pedoman sebagai berikut :
1 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha membagi waktu antara mengerjakan tugas-tugas PPLK dan tugas-tugas mata kuliah lain.
2 Saya yakin bahwa saya mampu untuk mencari teori yang akan digunakan untuk mengambil data.
3 Saya yakin bahwa saya mampu untuk menyediakan waktu mencari dosen ataupun asisten dosen jika saya memerlukan feedback tambahan.
4 Saya yakin bahwa saya mampu untuk mengerjakan tugas-tugas PPLK.
5 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha membuat interpretasi dari data yang telah saya peroleh
6 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha mencari teori yang akan digunakan untuk mengambil data.
7 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha menyediakan waktu mencari dosen ataupun asisten dosen jika saya memerlukan feedback tambahan.
8 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha mengerjakan tugas-tugas PPLK saya.
9 Saya yakin bahwa saya mampu untuk selalu membagi waktu antara mengerjakan tugas-tugas PPLK dan tugas-tugas mata kuliah lain.
10 Saya yakin bahwa saya mampu untuk terus mencari teori yang akan digunakan untuk mengambil data.
12 Saya yakin bahwa saya mampu untuk bertahan mengerjakan tugas-tugas PPLK.
13 Saya yakin bahwa saya mampu untuk terus bersemangat saat membuat interpretasi dari data yang telah saya peroleh.
14 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tidak putus asa mencari teori yang akan digunakan untuk mengambil data.
15 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tidak bosan mencari dosen ataupun asisten dosen jika saya memerlukan feedback tambahan.
16 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tetap mengerjakan tugas-tugas PPLK saya meskipun sedang kesal karena ada masalah dengan teman.
17 Saya yakin bahwa saya mampu untuk selalu menyediakan waktu menghadiri dan menyesuaikan jadwal feedback yang telah ditentukan dosen ataupun asisten dosen
18 Saya yakin bahwa saya mampu untuk melakukan pengambilan data yang sesuai dengan tujuan pengambilan data.
19 Saya yakin bahwa saya mampu untuk memperbaiki tugas dari hasil feedback dengan dosen ataupun asistem dosen.
20 Saya yakin bahwa saya mampu untuk membagi waktu antara mengerjakan tugas-tugas PPLK dan tugas-tugas mata kuliah lain.
21 Saya yakin bahwa saya mampu untuk terus membuat interpretasi dari data yang telah saya peroleh.
22 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha melakukan pengambilan data yang sesuai dengan tujuan pengambilan data.
23 Saya yakin bahwa saya mampu untuk berusaha memperbaiki tugas dari hasil feedback dengan dosen ataupun asistem dosen.
24 Saya yakin bahwa saya mampu untuk brusaha mengerjakan tugas PPLK meskipun saya sedang lelah.
25 Saya yakin bahwa saya mampu untuk bersemangat menghadiri dan menyesuaikan jadwal feedback yang telah ditentukan dosen ataupun asisten dosen.
26 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tetap melakukan pengambilan data yang sesuai dengan tujuan pengambilan data.
27 Saya yakin bahwa saya mampu untuk selalu memperbaiki tugas dari hasil feedback dengan dosen ataupun asistem dosen.
28 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tetap mengerjakan tugas PPLK meskipun saya sedang lelah.
30 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tidak merasa cemas saat melakukan pengambilan data yang sesuai dengan tujuan pengambilan data.
31 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tidak kecewa saat memperbaiki tugas dari hasil feedback dengan dosen ataupun asistem dosen.
32 Saya yakin bahwa saya mampu untuk tetap mengerjakan tugas PPLK meskipun saya sedang sakit.
33 Saya yakin bahwa saya mampu untuk membuat interpretasi dari data yang telah saya peroleh.
Lampiran II
Tabulasi silang self-efficacy dengan sumber-sumbernya :
Self-efficacy dengan Mastery Experience (Lampiran 2.1)
(tabel 2.1.1)
Self-efficacy
Total
Rendah Tinggi
Pengalaman keberhasilan
Pernah (44,4%) 4 (55,6%) 5 (100%) 9 Tidak
pernah (100%) 5 (0%) 0 (100%) 5
(tabel 2.1.2)
Self-efficacy
Total
Rendah Tinggi
Penghayatan keberhasilan
Sering (44,4%) 4 (55,6%) 5 (100%) 9
(tabel 2.3.41)
Self-efficacy
Total
Rendah Tinggi
Penghayatan kritik
Tergugah (50%) 3 (50%) 3 (100%) 6
Usaha
(tabel 2.4.4)
Self-efficacy
Total
Rendah Tinggi
Penghayatan emosional
Mampu (100%) 3 (0%) 0 (100%) 3
Tidak
Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur self-efficacy:
Validitas Alat Ukur Self Efficacy
No Item Validitas Keterangan
Reliabilitas Alat Ukur Self Efficacy
Reliability Statistics
.78 3 3 6 C ro nb ach 's
Lampiran IV
Wawancara :
Wawancara I (Lampiran 4.1)
1. Berapa kali saudara mengontrak mata kuliah PPLK? Tiga kali.
2. Mengapa bisa sampai tiga kali mengontrak? Banyak banget tugas sama materinya kak.
3. Memang kenapa dengan banyak tugas dan materinya yang banyak juga? Tiap ngerjain tugas pasti ada aja salahnya, pasti dapet feedback terus.
4. Maksudnya feedback gimana?
Iya, feedback itu berarti ada yang salah tugasnya, ga pernah bener dapet nilai 100.
5. feedback itu berarti lebih ke kritik ya? Iya kak.
6. Biasanya siapa yang memberi feedback? Assisten dosen kak.
7. Apa yang saudara rasakan saat mendapatkan feedback?
8. Tidak yakin bagaimana maksudnya?
Iya, ngga yakin kalo tugasnya bener. Percuma juga kalo kita ngerjainnya maksimal tapi tetep dapet feedback. Jadi, kayanya maksimal atau ngga sama aja.
9. Jadi feedback itu adalah alasannya mengapa sampai tiga kali mengontrak PPLK? Bukan feedback aja sih, ada beberapa hal lain. Lebih ke arah psikologis aja kak.
10. Psikologis bagaimana maksudnya?
Jadi gini loh, pertama kali ngontrak saya merasa kalo PPLK itu mata kuliah yang sulit, apalagi saya merasa tiap masuk kelas ada perasaan tegang, ga tau kenapa bawaannya cemas, mungkin karena pertama kali ngontrak.
11. Kemudian?
Iya, ngontrak yang kedua kali sama ketiga kali juga sama, malah jadi lebih ga yakin dengan setiap tugas yang saya kerjain. Walaupun udah mengontrak sampai tiga kali, tetep aja perasaan tegang dan cemasnya ga bisa ilang. Untuk tugas juga sama, ngontrak yang pertama dapet feedback, kedua sama ketiga juga sama. Padahal tugasnya ga jauh beda dan saya sudah membetulkannya, tapi tetep aja dapet feedback. Mau ngerjainnya maksimal atau biasa aja, hasilnya ga akan jauh beda kak.
12. Pernahkah saudara merasa jika saudara mengalami keberhasilan setelah sekian lama mengontrak PPLK?
Saya rasa tidak.
13. Mengapa tidak?
Wawancara II (Lampiran 4.2)
1. Berapa kali saudara mengontrak mata kuliah PPLK? Empat kali kak.
2. Mengapa bisa sampai empat kali mengontrak?
Dari awal mengontrak PPLK, saya merasa ga yakin kalo bisa lulus langsung, ga ngulang maksudnya.
3. Mengapa sudah bisa merasa tidak yakin?
Dari awal aja, saya sudah denger denger kalo PPLK itu mata kuliah yang sulit, udah untung dapet nilai C juga, daripada ngulang.
4. Apa penghayatan saudara mengenai ’rumor’ tersebut?
Bikin saya jadi tegang tiap masuk kuliah PPLK, kalo bisa kabur mungkin pengennya kabur. Tapi mau ngga mau harus dijalani. Jadi untuk saya hanya formalitas aja kak.
5. Formalitas bagaimana maksudnya?
Yang penting bisa lulus PPLK, saya udah ga peduli mau ngontrak berapa kali juga.
6. Mengapa bisa sampai tidak peduli?
Tiap semester ngontrak PPLK, bikin saya jadi cuek aja. Ngerjain tugas seadanya, karena emang ga yakin pasti bener. Mau ngerjainnya mati-matian juga pasti kalo di PPLK ada aja salahnya. Itu yang bikin saya cuek dan ga yakin sama usaha saya sendiri.
8. Mengapa saudara merasa seperti itu?
Ngerjain tugas aja salah terus, apalagi ngontrak sampe empat kali. Mana bisa dibilang berhasil, saya sendiri merasa tidak yakin dengan diri sendiri.
9. Lalu, sekarang apa usaha saudara untuk tidak mengulang mata kuliah PPLK? Apa ya?? Ngerjain tugas dan jangan absen.
10. Dengan seperti itu, saudara merasa bisa lulus? Mungkin iya, kan udah empat kali kak, saya udah bosen.
11. Ngerjain tugasnya seperti apa?
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perguruan tinggi adalah pendidikan tinggi yang merupakan lanjutan dari
pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk
mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dan/ atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi atau
kesenian (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 60 Tahun 1999).
Salah satu Fakultas yang terdapat di Universitas “X” Bandung adalah
Fakultas Psikologi, yang dapat memfasilitasi para lulusannya dengan ilmu,
keterampilan, dan kemampuan. Materi yang diajarkan di Fakultas Psikologi
Universitas “X” Bandung untuk menyelesaikan program sarjana strata 1 (S1)
antara lain mata kuliah yang berupa teori-teori, seperti mata kuliah psikologi
umum, psikologi kepribadian, psikologi perkembangan, psikologi kognitif,
psikologi pendidikan, psikologi industri dan organisasi. Selain itu ada juga mata
kuliah praktikum, seperti mata kuliah sertifikasi, dan praktikum psikodiagnostik
yang merupakan salah satu mata kuliah penting dalam kurikulum fakultas
psikologi di Universitas “X” Bandung (http:/www.fakultasx.psikologi).
Psikodiagnostik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana melakukan
adalah agar mahasiswa memahami penggunaan semua tes dalam praktek psikologi
(http:/www.universitasx.psikologi). Menurut TU fakultas Psikologi bagian
kurikulum salah satu mata kuliah psikodiagnostik yang diajarkan di fakultas
Psikologi Universitas “X” Bandung adalah Pedoman Penyusunan Laporan
Kepribadian (PPLK) yang merupakan integrasi dari materi yang dipelajari dari
psikodiagnostik I sampai dengan psikodiagnostik VI. Syarat untuk menempuh
mata kuliah PPLK itu sendiri adalah harus lulus mata kuliah psikodiagnostik I
sampai dengan psikodiagnostik VI. Selain itu, mata kuliah PPLK juga sebagai
syarat untuk dapat mengontrak skipsi. Jika mengulang mata kuliah PPLK, maka
pengerjaan skripsipun akan tertunda. Mahasiswa yang sedang mengontrak mata
kuliah PPLK semestinya sudah mempersiapkan diri pada saat mereka mengontrak
mata kuliah PPLK. Karena, inti dari mata kuliah PPLK adalah intergrasi dari mata
kuliah PD I sampai dengan PD VI yang telah dipelajari, serta ditambah dengan
pembuatan laporan akhir pengambilan data sebanyak dua kali yang tetap saja
diprioritaskan melalui observasi dan anamnesa yang dikaitkan dengan hasil
psikotes itu sendiri.
Menurut Koordinator mata kuliah PPLK, dalam membantu mahasiswa
agar dapat memenuhi tuntutan mata kuliah tersebut, maka metode yang digunakan
yaitu tatap muka di kelas, diskusi, feedback, dan praktikum. Sistem penilaian yang
dilakukan pada mata kuliah ini selain dari UTS dan UAS, juga berdasarkan tugas
yang dikerjakan dan absensi yang mengharuskan mahasiswa hadir pada setiap
tatap muka di kelas. Tuntutan yang harus dipenuhi selama mengontrak mata
yang sudah diperoleh melalui observasi dan anamnesa yang dikaitkan dengan
hasil psikotes itu sendiri, namun tetap diprioritaskan pada hasil observasi dan
anamnesa. Mahasiswa diharapkan pula untuk dapat mengaplikasikan materi
kuliah yang diberikan baik dalam mengerjakan tugas-tugas atau membuat laporan.
Pada semester ganjil tahun ajaran 2007-2008 peneliti melakukan survei
terhadap 12 orang mahasiswa yang pernah mengontrak mata kuliah PPLK.
Menurut hasil survei, para mahasiswa tersebut mengatakan adanya kecemasan
saat pertama kali mengontrak mata kuliah PPLK, karena ’image’ mata kuliah
PPLK yang tergolong sulit untuk memperoleh nilai optimal sehingga membuat
mereka tidak yakin untuk mengerjakan setiap tugas yang diberikan dengan
maksimal. Demikian pula dengan tugas yang diberikan, mereka menyatakan tidak
percaya diri saat mengerjakan setiap tugas, akibatnya mereka sering mendapatkan
feedback berupa kritik dan hal tersebut membuat mereka menjadi semakin tidak
percaya diri selama mengontrak mata kuliah PPLK. Kemudian menyatakan
adanya ’perasaan tegang’ untuk bertanya jika ada materi yang kurang dipahami
karena mereka takut salah, akhirnya tidak jadi untuk bertanya.
Dari hasi survei terhadap 12 orang mahasiswa tersebut, terdapat 7 orang
mahasiswa yang pertama kali mengontrak mata kuliah PPLK dan langsung lulus,
mengatakan bahwa mereka merasa yakin dapat mengerjakan semua tugas-tugas
selama mengontrak mata kuliah PPLK, namun tetap saja hasilnya tidak optimal
karena masih banyak kesalahan yang harus diperbaiki, mereka merasa cukup puas
Hasil survei selanjutnya pada mahasiswa sebanyak 5 orang yang
mengulang pada semester ganjil tahun ajaran 2007-2008 dan langsung lulus,
menyatakan bahwa mereka lebih percaya diri dan merasa yakin untuk menjalani
mata kuliah PPLK pada semester ini. Mereka langsung lulus mata kuliah PPLK
hanya dengan mengulang satu kali.dengan berusaha untuk menghilangkan semua
perasaan ketakutan, tidak percaya diri, perasaan cemas dan tegang dengan
meningkatkan keyakinan akan kemampuan diri mereka ketika mereka
mengerjakan tugas, menghafal materi dan mengikuti setiap pertemuan perkuliahan
Mahasiswa yang sedang menjalani mata kuliah PPLK di fakultas Psikologi
Universitas ”X” diharapkan yakin untuk menentukan cara menyelesaikan tiap
tugas yang dihadapi, yakin untuk menentukan cara mengerjakan feedback dari
dosen ataupun asisten dosen PPLK dan yakin untuk menentukan sikap dan
perasaannya dalam menyelesaikan mata kuliah PPLK. Mahasiswa yang sedang
menjalani mata kuliah PPLK di Fakultas Psikologi Universitas ”X” membutuhkan
keyakinan akan kemampuan dirinya untuk dapat mengatasi hambatan atau
kesulitan dalam menempuh mata kuliah PPLK. Apabila mereka yakin dengan
kemampuan dalam menyelesaikan tugas-tugas maka akan lebih mudah untuk
menghilangkan rasa kekhawatiran terhadap hambatan yang ada, sehingga dapat
mengatasi hambatan pada penyelesaian tiap tugas dan memperbaiki kesalahan.
Keyakinan diri akan kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa Fakultas
Psikologi untuk mengorganisir dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk
Menurut Bandura (2002), self-efficacy beliefs adalah keyakinan akan
kemampuan seorang individu untuk dapat mengorganisir dan melakukan tindakan
yang diperlukan untuk mencapai situasi yang diharapkan. Self-efficacy beliefs
seseorang dapat terlihat dari besar keyakinan dalam menetapkan rangkaian
tindakan yang dipilih untuk diteruskan, besar keyakinan untuk mampu
mengerahkan dan mengarahkan usaha, besar keyakinan untuk tekun dan memiliki
daya tahan saat berhadapan dengan kegagalan dan besar keyakinan atas
kemampuan mengelola perasaan yang dihayati saat menghadapi hambatan.
Keyakinan tersebut dapat mempengaruhi mahasiswa Fakultas Psikologi
dalam menjalani mata kuliah PPLK, agar mereka mampu memutuskan pilihan
yang terbaik buat mereka, kemudian berusaha agar pilihan tersebut berhasil.
Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat mempertahankan keberhasilannya
dari segala rintangan dan hambatan dalam menghadapi setiap tugas, serta dapat
mengolah perasaan yang dimilikinya agar tidak menghambat dalammenyelesaikan
tuntutan yang dihadapinya.
Mahasiswa Fakultas Psikologi yang memiliki self-efficacy beliefs yang
tinggi akan merasa yakin dalam menentukan pilihan langkah, atau merasa yakin
dapat menentukan cara yang tepat untuk menyelesaikan setiap tugas yang
diberikan oleh dosen, merasa yakin untuk terus mengerahkan usaha, dan merasa
yakin dapat bertahan lama dalam mempertahankan usahanya, serta merasa yakin
dapat mempunyai penghayatan positif terhadap setiap hambatan dan tuntutan
yang dihadapi. Dalam hal ini mahasiswa Fakultas Psikologi dengan self-efficacy
lebih termotivasi untuk mencapai hasil yang terbaik, demikian sebaliknya untuk
mahasiswa Fakultas Psikologi yang juga sedang menjalani mata kuliah PPLK
dengan self-efficacy beliefs yang rendah.
Bandura (1977) menyatakan bahwa kemampuan yang dimiliki dan
kemampuan yang dirasakan memberikan perbedaan yang besar. Individu yang
memiliki kemampuan tetapi merasa tidak memiliki, tidak akan menggunakan
kemampuannya secara optimal. Sementara individu yang kurang memiliki
kemampuan tetapi merasa memiliki kemampuan yang mencukupi akan lebih
optimal dalam memanfaatkan kemampuan yang dimilikinya
Berdasarkan hasil wawancara kepada 10 orang mahasiswa Fakultas
Psikologi yang mengulang mata kuliah PPLK untuk semester selanjutnya,
sebanyak 3 mahasiswa merujuk pada self-efficacy beliefs yangtinggi yaitu merasa
yakin akan kemampuannya untuk menjalani mata kuliah PPLK. Mereka
mengerahkan usaha yang lebih besar, seperti memahami setiap materinya agar
dapat mengerjakan tugas dan ujian yang diberikan. Mereka juga melakukan
diskusi bersama teman-teman ataupun meminta asisten mahasiswa, jika ada hal
yang kurang dipahami serta berusaha untuk dapat mengintegrasikan apa yang
telah mereka pelajari pada kasus-kasus yang mereka kerjakan, hal tersebut dapat
menjadi motivasi bagi mereka selama mengontrak mata kuliah PPLK. Mahasiswa
Psikologi yang memiliki self-efficacy beliefs yang tinggi memandang mata kuliah
PPLK sebagai tantangan yang harus dikuasai dan bukan sebagai ancaman atau
seseuatu yang harus dihindari. Dalam proses menjalani mata kuliah PPLK,
berkomitmen terhadap tujuan tersebut sehingga memberikan usaha yang penuh
dengan keyakinan untuk dapat menjalankan segala tuntutan selama mengontrak
mata kuliah PPLK. Mereka mengeluarkan usaha yang lebih besar apabila
menemui hambatan dan mampu mengontrol sumber stres agar tidak
mempengaruhi kesehatan mereka sendiri. Apabila mereka menemukan kegagalan
dalam mengerjakan tugas ataupun nilai yang rendah, mereka menganggap bahwa
hal tersebut terjadi karena kurangnya usaha yang dikeluarkan dan bukan karena
mereka tidak mampu untuk mengerjakan tugas tersebut.
Sebanyak 7 mahasiswa menunjukkan tingkah laku yang merujuk pada
self-efficacy beliefs yang rendah. Mereka merasa tidak yakin dapat menjalankan
segala tuntutan selama menempuh mata kuliah PPLK, sehingga tidak yakin
memperoleh hasil yang optimal. Bagi mereka, hal yang terpenting adalah tidak
mengulang mata kuliah PPLK, meskipun dengan nilai yang minimal. Mereka
menganggap, nilai-nilai tugas mereka sangat kurang, banyak tugas yang dikoreksi,
mood yang tidak stabil saat mengerjakan tugas maupun saat belajar dikelas dan
malas untuk melakukan feedback. Mahasiswa yang memilki self-efficacy beliefs
yang rendah menentukan tujuan hanya untuk dapat lulus mata kuliah PPLK saja,
tanpa hasil yang optimal. Mereka berusaha sebisa mungkin menghindari
situasi-situasi yang mengharuskan untuk dapat memperoleh hasil yang optimal dengan
tantangan dan tingkat kesulitan yang tinggi, seperti menghindari untuk
mengerjakan laporan secara bertahap, maupun berdiskusi dengan asisten dan
dosen jika ada hal-hal yang kurang dipahami. Apabila mereka menemui hambatan
bahwa memang mereka tidak mampu untuk menjalani mata kuliah PPLK dengan
hasil yang optimal dan menyerah begitu saja. Mereka juga tidak mampu untuk
mengontrol sumber stres agar tidak mempengaruhi kesehatan fisik mereka.
Berdasarkan data yang sudah diperoleh, mahasiswa Fakultas Psikologi
yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali, ada yang
menunjukkan ciri-ciri self-efficacy beliefs yang tinggi dan ada juga yang
menunjukkan ciri-ciri self-efficacy beliefs yang rendah. Oleh karena itu peneliti
ingin meneliti lebih lanjut mengenai derajat self-efficacy beliefs bidang akademik
pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK
lebih dari satu kali di Universitas “X” Bandung semester ganjil tahun ajaran
2009-2010
1.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, masalah yang ingin diteliti adalah
bagaimanakah derajat self-efficacy beliefs bidang akademik pada mahasiswa
Fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali
di Universitas “X” Bandung semester ganjil tahun ajaran 2009-2010
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud Penelitian
Untuk memperoleh gambaran mengenai self-efficacy beliefs bidang
kuliah PPLK lebih dari satu kali di Universitas “X” Bandung semester ganjil
tahun ajaran 2009-2010.
1.2.2 Tujuan Penelitian
Untuk memperoleh gambaran mengenai self-efficacy beliefs guna
memahami secara mendalam melalui sumber-sumber yang mempengaruhi derajat
self-efficacy beliefs bidang akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang
sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali di Universitas “X”
Bandung semester ganjil tahun ajaran 2009-2010.
1.3 Kegunaan Penelitian
1.3.1 Kegunaan Teoritis
1. Memberikan informasi tambahan bagi ilmu psikologi, khususnya
psikologi pendidikan mengenai self-efficacy beliefs pada mahasiswa
Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK.
2. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi peneliti lain
yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai self-efficacy beliefs pada
bidang akademik.
1.3.2 Kegunaan Praktis
1. Memberi informasi bagi dosen wali mengenai derajat self-efficacy
beliefs serta sumber-sumber yang mempengaruhi, sehingga mahasiswa
dapat mengatasi hambatan atau kesulitan selama mengontrak mata
2. Sebagai masukan bagi dosen pengajar mengenai derajat self-efficacy
beliefs serta sumber-sumber yang mempengaruhi self-efficacy beliefs,
sehingga dapat membantu mahasiswa Fakultas Psikologi untuk
mengatasi dan memberikan solusi jika menghadapi hambatan atau
kesulitan selama mengontrak mata kuliah PPLK untuk meningkatkan
derajat self-efficacy beliefsnya.
1.4 Kerangka Pikir
Masa dewasa awal menurut Hurlock (1981) adalah suatu periode
penyesuaian diri pada pola-pola kehidupan dan harapan-harapan sosial yang baru.
Masa dewasa awal diperkirakan dimulai pada usia 18-25 tahun. Selama masa
dewasa awal yang panjang ini, terjadi perubahan pemikiran kognitif dalam
belajar, dimana pada tahap ini individu sudah dapat berpikir secara abstrak tanpa
melihat situasi-situasi yang konkrit, dan individu mampu untuk menghadapi
persoalan-persoalan yang sifatnya hipotesis (dapat menggunakan
kemungkinan-kemungkinan yang ada, dan mampu mengatasi masalah yang lebih kompleks yang
membutuhkan logika dan penalaran), serta harapan-harapan yang timbul akibat
perubahan-perubahan tersebut. Pada mata kuliah PPLK proses belajar yang
dilakukan mahasiswa dapat dilihat dari mampu tidaknya mahasiswa dalam
mencapai tuntutan yang diinginkan mata kuliah tersebut, yaitu mahasiswa harus
dapat menganalisis kasus serta membuat laporan psikologis berdasarkan data yang
sudah diambil melalui observasi dan anamnesa (Koordinator mata kuliah PPLK).
konsistensi, dan kemandirian dan dituntut untuk mampu mengatasi segala
permasalahan atau kesulitan dalam proses belajar agar dapat lulus dengan hasil
yang optimal. Untuk menunjang hal-hal tersebut diatas diperlukan self-efficacy
beliefs yang tinggi.
Mata kuliah PPLK merupakan salah satu tantangan yang dihadapi
mahasiswa Fakultas Psikologi dalam dunia perkuliahan dimana dalam
pengerjaannya mahasiswa harus memiliki kesungguhan, kerja keras, konsistensi,
dan kemandirian. Dalam menjalani mata kuliah PPLK tersebut mahasiswa
Fakultas Psikologi diharapkan mampu mengatasi hambatan dan menyelesaikan
setiap tugas yang diberikan dengan tepat waktu, untuk itu mahasiswa Fakultas
Psikologi memerlukan keyakinan dalam diri mereka yang disebut self-efficacy
beliefs. self-efficacy beliefs yang diproses secara kognitif oleh mahasiswa
Fakultas Psikologi menghasilkan self-efficacy beliefs yang dikeluarkan dalam
bentuk tingkah laku.
Menurut Bandura (2002), self-efficacy beliefs adalah keyakinan akan
kemampuan seorang individu untuk dapat mengorganisir dan melakukan tindakan
yang diperlukan untuk mencapai situasi yang diharapkan. Self-efficacy beliefs
seseorang dapat mempengaruhi besar keyakinan dalam menetapkan rangkaian
tindakan yang dipilih untuk diteruskan, besar keyakinan untuk mampu
mengerahkan dan mengarahkan usaha, besar keyakinan untuk tekun dan memiliki
daya tahan saat berhadapan dengan kegagalan dan besar keyakinan untuk
Tinggi rendahnya derajat self-efficacy beliefs pada mahasiswa Fakultas
Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK dapat dilihat dari keyakinan
untuk membuat pilihan, yaitu mahasiswa merasa yakin akan kemampuannya
untuk menentukan prioritas pada kegiatan-kegiatan yang dilakukannya, misalnya
saat mahasiswa psikologi harus memilih untuk mengerjakan tugas-tugas mata
kuliah PPLK atau memilih ajakan teman untuk bermain. Mahasiswa juga dapat
menentukan pilihan berdasarkan kemampuan yang ia miliki, misalnya mahasiswa
yang memiliki pemahaman akan pentingnya mata kuliah ini sehingga dapat
menentukan prioritas dan banyaknya kesulitan selama mengerjakan
tugas-tugasnya akan memilih untuk berusaha lebih keras agar dapat lulus dengan hasil
optimal.
Keyakinan akan usaha yang dikeluarkan merupakan keyakinan akan
kemampuan mahasiswa psikologi mengerahkan usahanya dalam menempuh mata
kuliah PPLK. Pengerahan usahanya dapat bermacam-macam, misalnya berusaha
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan secara bertahap, sehingga tidak
menganggap tugas-tugasnya terlalu banyak ataupun meminta jadwal feedback
tambahan diluar jadwal yang sudah ditetapkan. Bila mahasiswa psikologi tidak
dapat mengerahkan usahanya selama mengontrak mata kuliah PPLK, maka hal
tersebut akan menjadi penghambat dalam mencapai kelulusan mata kuliah
tersebut.
Keyakinan untuk bertahan dalam menghadapi kesulitan dan kegagalan
merupakan keyakinan akan kemampuan untuk bertahan dalam mengatasi
kelulusan mata kuliah PPLK. Daya tahan dapat tercermin dari keyakinan terhadap
kemampuan mahasiswa psikologi untuk tetap mengerjakan tugas-tugas mata
kuliah PPLK meskipun terdapat tugas-tugas dari mata kuliah lainnya, ataupun
kondisi fisik yang tidak baik. Sebaliknya, mahasiswa yang tidak memiliki
kemampuan bertahan selama mengontrak mata kuliah PPLK menunjukkan sikap
dengan menunda mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, tidak pernah hadir
pada jadwal feed back yang telah ditentukan, tidak antusias saat mengikuti setiap
perkuliahan, dan menjadikan kondisi fisik sebagai alasan untuk menghindari
tanggung jawabnya sebagai mahasiswa psikologi yang sedang mengontrak mata
kuliah PPLK.
Keyakinan untuk dapat menghayati perasaan juga merupakan hal yang
sangat penting, agar mahasiswa psikologi mampu untuk mengelola apa yang ada
dipikirannya terhadap emosi yang dirasakannya, yakin mampu mengelola
tindakan yang dilakukan untuk mengelola perasaan secara efektif, dan yakin
mampu mengatur persepsi terhadap emosi tersebut. Misalnya jika mahasiswa
psikologi mengalami kegagalan dengan memperoleh nilai rendah pada tugas-tugas
yang dikerjakannya dan merasa kecewa, maka mahasiswa dengan self-efficacy
beliefs tinggi akan menghayati perasaan kecewa tersebut sebagai suatu kegagalan
yang disebabkan usahanya tidak optimal, sehingga ia akan berjuang lebih keras
lagi untuk mencapai target keberhasilan menjalankan tuntutannya selama
mengontrak mata kuliah PPLK dengan hasil optimal.
Mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang menjalani mata kuliah PPLK
pilihan saat mengerjakan setiap tugas sehari-hari yang diberikan, yakin untuk
mampu dalam menentukan pilihan yang berkaitan dengan mengumpulkan dan
mengolah data dan membuat pilihan yang berkaitan dengan feedback. Kemudian
merasa yakin untuk berusaha mengerjakan tugas-tugas dengan giat, merasa yakin
mampu berusaha dengan keras pada saat mengumpulkan dan mengolah data, serta
mengerahkan usahanya ketika menghadapi feedback. Selain itu merasa yakin
untuk tidak mudah menyerah pada saat menghadapi hambatan seperti saat
mengerjakan tugas-tugas PPLK, tetap yakin untuk mampu bertahan saat
mengumpulkan dan mengolah data, dan yakin untuk mampu bertahan saat
menghadapi feedback. Dan terakhir mampu mengelola apa yang dipikirkan
terhadap emosi yang dirasakan dan mampu mengelola perasaan secara efektif
serta mampu mengatur penghayatan terhadap emosi tersebut ketika harus
mengerjakan tugas yang diberikan, mengumpulkan dan mengolah data, dan saat
menghadapi feedback.
Sedangkan mahasiswa yang memilki self-efficacy beliefs yang rendah
tidak merasa yakin untuk mampu dalam menentukan tujuan untuk mendapatkan
hasil yang optimal. Mereka akan merasa tidak yakin mampu untuk mengerjakan
tugas-tugas secara bertahap, tidak yakin mampu untuk melakukan pengambilan
dan pengolahan data maupun berdiskusi dengan asisten dan dosen pada saat
feedback. Apabila mereka menemui hambatan dan kegagalan selama mengontrak
mata kuliah PPLK, mereka akan menganggap bahwa memang mereka tidak yakin
menyerah begitu saja. Mereka juga tidak yakin untuk dapat mengontrol sumber
stres agar tidak mempengaruhi kesehatan fisik mereka.
Self-efficacy beliefs pada mahasiswa Fakultas Psikologi dapat diperoleh
melalui empat sumber utama. Sumber yang pertama adalah mastery experiences,
yaitu pengalaman keberhasilan yang dapat membuat seseorang semakin
memperkuat penghayatannya terhadap self-efficacy beliefs yang dimiliki,
sedangkan kegagalan dapat menurunkan self-efficacy beliefs terutama jika
self-efficacy beliefs belum terbentuk dengan mantap sebelum peristiwa kegagalan
terjadi. Individu yang memiliki pengalaman berhasil mengenai suatu keterampilan
tertentu akan memiliki self-efficacy beliefs yang tinggi terhadap keterampilan
yang sama dan akan mencapai suatu keberhasilan dengan lebih mudah saat
kembali dihadapkan pada situasi yang menuntut keterampilan tersebut. Kemudian
sebaliknya jika seseorang pernah mengalami kegagalan dalam suatu keterampilan
tertentu maka self-efficacy beliefs-nya akan rendah saat dihadapkan kembali pada
situasi yang menuntut keterampilan tersebut. Begitu pula dengan pengalaman
kegagalan mahasiswa Fakultas Psikologi ketika mengontrak mata kuliah PPLK
lebih dari satu kali. Bagaimana penghayatan mahasiswa tersebut atas pengalaman
kegagalan mempengaruhi derajat self-efficacy beliefs -nyaketika dihadapkan pada
situasi dimana mahasiswa tersebut harus mengulang mata kuliah PPLK.
Sumber yang kedua adalah vicarious experience, yaitu pengalaman yang
diamati oleh mahasiswa Fakultas Psikologi dari individu lain yang dianggap
sebagai seorang model oleh dirinya. Pengamatan ini akan semakin tinggi
dirinya. Sebagai contoh, seorang mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang
menjalani mata kuliah PPLK mengamati teman sekelasnya yang memiliki
kesamaan usia, jenis kelamin, dan IPK yang sama dengan dirinya. Apabila teman
sekelasnya berhasil menjalankan setiap tuntutan selama mengontrak mata kuliah
PPLK dan mampu menghadapi segala hambatan atau kesulitan, maka bagaimana
penghayatan mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut atas keberhasilan model yang
diamati sehingga dapat membuat derajat self-efficacy beliefs yang tinggi saat
mereka menjalankan mata kuliah PPLK. Demikian sebaliknya, apabila teman
sekelasnya tidak berhasil menjalankan setiap tuntutan selama mengontrak mata
kuliah PPLK dan tidak mampu menghadapi segala hambatan atau kesulitan, maka
bagaimana penghayatan mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut atas kegagalan
model yang diamati sehingga dapat membuat derajat self-efficacy beliefs rendah
saat mereka menjalankan mata kuliah PPLK.
Sumber yang ketiga adalah verbal persuasion, Persuasi verbal meliputi
nasehat atau anjuran, peringatan yang dilakukan oleh orang lain atau pun diri
sendiri. Persuasi verbal yang disampaikan orang lain terhadap seorang individu
termasuk didalamnya adalah bentuk-bentuk pernyataan verbal. Contohnya
mahasiswa Fakultas Psikologi dipersuasi secara verbal dengan diberi pujian secara
langsung oleh dosen atau asisten dosen, teman atau orang tua yang menyatakan
bahwa mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut memiliki kemampuan untuk
menjalankan mata kuliah PPLK, maka bagaimana penghayatan mahasiswa
Fakultas Psikologi tersebut atas pujian yang diberikan sehingga ia akan memiliki
tuntutan selama mengontrak mata kuliah PPLK dan akan meningkatkan usahanya
ketika menhadapi hambatan atau kesulitan. Sebaliknya bagaimana penghayatan
mahasiswa Fakultas Psikologi bila dikritik dan dipersuasi secara langsung bahwa
mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut tidak memiliki kemampuan untuk
menjalankan tuntutan maupun mengatasi hambatan atau kesulitan, maka akan
menurunkan keyakinannya sehingga akan mudah menyerah saat menghadapi
hambatan atau kesulitan selama mengontrak mata kuliah PPLK.
Sumber terakhir adalah physiological and affective states. Yaitu sumber
self-efficacy beliefs yang berasal dari pandangan individu mengenai keadaan
emosi maupun fisiknya sendiri. Melalui physiological and affective states,
mahasiswa Fakultas Psikologi akan memiliki self-efficacy beliefs dengan
mengubah pandangan, interpretasi, dan anggapannya mengenai kondisi fisik dan
emosionalnya. Seringkali mahasiswa Fakultas Psikologi menginterpretasi bahwa
mereka mengalami keterbatasan secara fisik atau gangguan emosional yang dapat
menghambat mereka untuk mengerjakan semua tugas-tugas selama mereka
mengontrak matakuliah PPLK. Interpretasi mahasiswa Fakultas Psikologi
terhadap apa yang dirasakan dalam dirinya menentukkan derajat self-efficacy
beliefs yang muncul dalam diri mahasiswa. Misalnya menginterpretasi rasa
kecewa saat mengalami hambatan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
dosen ke arah yang positif sebagai sesuatu yang dapat menggugah mahasiswa
menumbuhkan self-efficacy beliefs yang tinggi, mahasiswa Fakultas Psikologi
tersebut merasa hal ini disebabkan karena kurangnya usaha yang dia berikan saat
berusaha lebih keras lagi untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugasnya. Namun
bila mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut menginterpretasi rasa kecewanya
kearah negatif akan menyebabkan rendahnya self-efficacy beliefs dalam diri.
Untuk memperjelas konsep di atas, maka dapat diamati melalui bagan
berikut ini :
Bagan 1.5 Kerangka Pemikiran Mahasiswa yang sedang
mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali
Penilaian Kognitif Self -efficacy beliefs Bidang akademik Aspek-aspek self-efficacy beliefs :
1.Keyakinan akan Pilihan yang dibuat 2.Keyakinan akan usaha yang dikeluarkan 3.Keyakinan akan daya tahan
4.Keyakinan akan penghayatan terhadap perasaan yang dialami
Sumber-sumber self-efficacy beliefs :
1. Mastery Experiences 2. Vicarious experience 3. Verbal Persuasion
1.5 Asumsi
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut dapat diasumsikan bahwa :
Mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK usia 21-25 memiliki derajat self-efficacy beliefs yang
berbeda-beda.
Mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali melakukan penilaian kognitif terhadap
ke-empat sumber utama yaitu mastery experience, vicarious experience,
verbal persuasion,dan psychological and affective states dalam
membentuk self-efficacy beliefs -nya
Penilaian kognitif (cognitive appraisal) menentukan tinggi rendahnya derajat self-efficacy beliefs yang dihayati oleh mahasiswa fakultas
Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu
kali.
Self-efficacy beliefs pada mahasiswa fakultas Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali mempengaruhi
keyakinan akan pilihan yang dibuat, keyakinan akan besarnya usaha,
keyakinan akan daya tahan dan keyakinan akan penghayatan
perasaannya.
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik gambaran umum
mengenai derajat self-efficacy beliefs pada mahasiswa Fakultas Psikolgi yang
mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali di Universitas “X” Bandung,
dengan kesimpulan sebagai berikut :
1. Mahasiswa Fakultas Psikologi yang mengontrak mata kuliah PPLK
lebih dari satu kali di Universitas ‘X’ Bandung, lebih banyak yang
memiliki derajat self-efficacy beliefs rendah.
2. Pada empat aspek self-efficacy beliefs , menunjukkan bahwa
mahasiswa yang mengontrak mata kuliah PPLK lebih dari satu kali
memiliki keyakinan yang rendah terhadap aspek pilihan yang
dibuat yang paling banyak.
3. Adapun empat sumber utama yang mempengaruhi self-efficacy
dari hasil penelitian yang menunjukkan pada sumber pertama yaitu
mastery experience yang paling berkaitan dengan derajat
5.2 Saran
5.2.1. Teoretis
Bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian sejenis
Agar dapat membahas lebih dalam mengenai kontribusi
sumber-sumber terhadap self-efficacy beliefs dan sumber-sumber self-efficcy
belief mana yang mempengaruhi aspek-aspek self-efficacy beliefs.
5.2.2. Guna laksana
Bagi Dosen dan Assisten mahasiswa Mata Kuliah PPLK
- Mendiskusikan data hasil penelitian ini sebagai informasi untuk
meningkatkan derajat self-efficacy beliefs mahasiswa fakultas
Psikologi yang sedang mengontrak mata kuliah PPLK.
Bagi Dosen Wali
- Agar dapat menggunakan informasi pada saat perwalian mengenai
derajat self-efficacy beliefs dan pengaruhnya terhadap cara mengatasi
hambatan dan kesulitan mahasiswa selama mengontrak PPLK.
- Memberikan motivasi agar dapat meningkatkan keyakinan diri
mahasiswa dalam mengerahkan usahanya mengerjakan tugas-tugas
mata kuliah PPLK meskipun tetap akan mendapatkan feedback (kritik)
Arikunto, Suharsini 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Parametrik. Edisi revisi VI. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta
Bandura, Albert. Stanford University, 2002. Self efficacy : The Exercise of Control.
5th .ed. New York: W. H. Freeman and Company.
Bower, Gordon H dan Hilgard, Ernest R (1981). Theories of Learning. Engkewood Cliffs, NJ : Prentice Hall, Inc.
Chaplin, J.P. 2001. Kamus Lengkap Psikologi, terjemahan oleh Kartini-Kartono dari judul asli Dictionary of Psychology. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Schaie, K. Warner 1997. Life-Span Development. 9th edition. The McGraw-Hill
Companies Inc.