EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN GERAK RENANG GAYA BEBAS DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU
(Jurnal)
Oleh LISTIONO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2013
ABSTRAK
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN GERAK RENANG GAYA BEBAS DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU
Listiono Pembimbing Drs. Sudirman Husin, M.Pd
Drs. Ade Jubaedi, M.Pd
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar renang gaya bebas dengan menggunakan alat bantu pada siswa kelas X.2 SMA Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Class room Action Reserch), dengan Dua siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan penggunaan alat Bantu drigen, dan siklus kedua dengan penggunaan alat bantu papan seluncur.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa X.2 SMA Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 30 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar renang gaya bebas yang meliputi gerakan kaki, gerakan tangan dan pernapasan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar meluncur melalui penggunaan alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 33,33 %, dan siklus kedua 46,66%.
Gerak dasar renang gaya bebas ini dapat ditingkatkan atau dikuasai menggunakan alat bantu, banyak macam alat bantu yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran gerakan renang gaya bebas ini diantaranya drigen, pelampung, ban, dan masih banyak lagi macam alat bantu yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran renang gaya bebas ini. Kemungkinan dengan adanya alat bantu akan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan gerak dasar renang gaya bebas.
ABSTRACT
LEARNING EFFECTIVENESS OF MOTION POOL FREE STYLE USING TOOL
Listiono Pembimbing Drs. Sudirman Husin, M.Pd
Drs. Ade Jubaedi, M.Pd
This study aims to determine the increase in the basic learning outcomes freestyle swimming motion by using the tools in class X.2 Culture Bandar Lampung High School Academic Year 2012/2013. The method used in this study is action research methods class (Class room Action Reserch), with two cycles, where in every cycle using different tindakkan. The first cycle with the use of a tool drigen, and the second cycle with the use of tools surfboards.
The subjects in this study were high school students X.2 Bandar Lampung
Cultural Academic Year 2012/2013, amounting to 30 students. Collection of data taken from a test observation skills basic freestyle swimming motion that includes leg movements, hand movements and breathing. Results of this study showed an increase in basic motor skills glide through the use of assistive devices in each cycle, while the increase at each cycle are as follows the first cycle of 33.33%, 46.66% and second cycle.
Basic freestyle swimming motion can be improved or controlled using tools, many kinds of tools that can be used in the process of learning the freestyle swimming motions such drigen, buoys, tires, and many more kinds of tools that can be used in outdoor learning this freestyle. Possibilities with the tool will be able to improve students' ability in mastering basic freestyle swimming motion. Keywords : Learning basic freestyle swimming motion
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan pada siswa kelas X.2 SMA Budaya Bandar Lampung ternyata pada saat siswa melakukan gerakan gaya bebas yaitu pada kayuhan kaki masih banyak yang belum mampu melakukan dengan benar, masih banyak kakinya tenggelam kedalam air atau tidak stream line. Pada saat peneliti melakukan pengamatan selanjutnya peneliti melihat gerakan kayuhan kaki itu masih banyak yang salah tetapi mereka melanjutkan kegerakan selanjutnya yaitu gerakan tangan, gerakan tangan pada renang gaya bebas yang mereka lakukan ternyata kebanyakan tangan mereka terlalu menukik kedalam sehingga menjadikan penghambat laju renang. Peneliti melakukan pengamatan didalam pelaksanaannya siswa langsung melakukan teknik pernapasan yang kebanyakan mereka belum dapat melakukannya karena belum menguasai gerakan kayuhan kaki dan gerakan tangan renang gaya bebas. Peneliti melekukan pengamatannya kembali, setelah siswa pada pertemuan sebelumnya mempelajari gerakan kayuhan kaki, gerakan tangan dan pernapasan yang belum mereka kuasai ternyata peneliti mengamati mereka melakukan gerakan koordinasi atau gerakan keseluruhan yang mereka pelajari sehingga berdampak pada gerakan yang mereka lakukan belum dapat dikuasai dengan benar.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Rendahnya kemampuan gerakan lecutan kaki dalam renang gaya bebas pada siswa
2. Rendahnya kemampuan gerakan kayuhan lengan dalam renang gaya bebas pada siswa
3. Rendahnya kemampuan pernapasan dalam proses pembelajaran renang gaya bebas pada siswa.
4. Kurangnya penggunaan alat bantu pembelajaran renang gaya bebas pada siswa
1. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada “Efektifitas pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas menggunakan alat bantu pada siswa kelas X.2 SMA Budaya Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013”.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka penelitian di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :
Apakah keterampilan gerak dasar renang gaya bebas dapat ditingkatkan dengan menggunakan alat bantu pembelajaran bagi siswa Kelas X.2 SMA Budaya Bandar Lampung ?
3. Tujuan
Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Peningkatan metode pembelajaran
dengan menggunakan alat bantu dalam proses pembelajaran keterampilan gerak dasar renang gaya bebas bagi siswa Kelas X.2 SMA Budaya Bandar Lampung
2. Untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar renang gaya bebas bagi siswa Kelas X.2 SMA Budaya Bandar Lampung
3. Untuk memperbaiki proses pembelajaran khususnya keterampilan gerak dasar renang gaya bebas bagi siswa Kelas X.2 SMA Budaya Bandar Lampung. 4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
a. Peneliti
Sebagai salah satu sarana untuk mengkaji upaya peningkatan pembelajaran renang khususnya gerak dasar renang gaya bebas. b. Siswa
Bagi siswa sebagai bahan acuan pada saat pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas , dan dapat menjadikan bahan pembelajaran dari renang gaya yang lain.
c. Bagi Sekolah
sebagai arsip disekolah dan sebagai acuan pembelajaran renang disekolah.
d.Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadikan gambaran dalam upaya pengkajian dalam pengembangan proses pembelajaran renang gaya bebas dan diharapkan dapat menjadi bahan pustaka atau sebagai referensi.
5. Ruang Lingkup Penelitian.
Obyek penelitian : Memberikan peningkatan keterampilan gerak dasar renang gaya bebas dalam pembelajaran renang.
Subyek peneliti : Siswa Kelas X.2 SMA Budaya Bandar Lampung
Tempat Penelitian : Kolam Mekar Jaya Kemiling
TINJAUAN PUSTAKA Pendidikan jasmani
Nixon dan Jewett (1983 : 27 ), pendidikan jasmani adalah satu aspek dari proses pendidikan keseluruhan yang berkenaan dengan perkembangan dan penggunaan kemampuan gerak individu yang suka rela dan berguna serta berhubungan langsung dengan respon mental, emosional dan sosial. Belajar
Menurut Oemar Hamalik (2003:57), mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
Gerak
gerak adalah kegiatan atau proses perubahan tempat atau posisi ditinjau dari titik pandang tertentu, sekali hal ini sudah dilakukan maka gerak itu, tanpa memikirkan gerak itu transkusi atau rotasi maka dengan itu dapat ditetukan jarak dan arah dari titik pangkalnya. (Prof. Drs. Soedarminto 1993-197). Jadi pengertian gerak perpindahan tempat ketempat lain sesuai dengan tujuan tertentu.
Alat Belajar
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengertian dari alat adalah “yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu“. Alat merupakan bagian dari fasilitas pendidikan yang digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Dengan alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung
tentang materi tersebut agar mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Keterampilan Gerak Dasar
Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan dan tingkat kematangan. Keterampilan gerak dasar merupakan pola gerak yang menjadi dasar untuk ketangkasan yang lebih kompleks
Alat bantu pembelajaran
Alat bantu pembelajaran merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk merancang pengajaran (Husdarta, 2000:35). Isi yang terkandung di dalam alat bantu pembelajaran adalah berupa strategi pengajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan instruksional
Renang
Merupakan olahraga yang dilakukan di air, baik di air tawar atau asin, Abdoelah Arma ( 1981 : 270 )
Renang Gaya Bebas
Gaya bebas atau gaya crawl adalah gaya renang yang paling cepat dibandingkan dengan gaya yang lain. Maglischo ( 1993 : 15 )
Adapun teknik renang gaya bebas adalah :
Dengan posisi dada menghadap ke permukaan air kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah.
Posisi Tubuh
Posisi tubuh harus hampir sejajar den gan permukaan air (Stream line). Dengan posisi tubuh yang Stream line perenang akan dapat berenang dengan tahanan sekecil mungkin,
sehingga dapat menempuh jarak secepat mungkin. Tubuh harus berputar pada sumbunya dan hindari gerakan yang mengakibatkan posisi tubuh naik dan turun.
Gerakan kaki
Dalam gaya bebas fungsi kaki yang utama adalah sebagai stabilitator dan sebagai alat untuk menjadikan kaki tetap tinggi dalam keadaan Stream line, sehingga tahanan menjadi kecil. Gerakan tangan
Gerakan lengan merupakan gerak pendukung yang sangat penting. Hal tersebut dikarenakan dayungan lengan akan mendukung laju tubuh dengan cepat.
Pernafasan
pernafasan pada gaya bebas sangat mempengaruhi posisi badan untuk stream line. Putaran untuk pernafasan haruslah dilakukan dengan axis (sumbu putaran) garis sepanjang badan, sehingga kepala tidak akan naik terlalu tinggi dengan permukaan air.
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindak kelas ( PTK )karena penelitian ini dilakukan dengan metode kaji tindak kelas (Clas room action research) CAR.
Kurt Lewin, penelitian tindakan kelas adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan, pengamatan (0bservasi) dan tahap refleksi.
Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalaui putaran spiral adalah penelitian yang melalui siklus-siklus berikut ini:
Gambar : Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993) dalam buku (Arikunto 1991:105)
Rencana Penelitian
Pada penelitian ini peneliti melaksanakan penelitian sampai dua siklus (dua pertemuan) kemudian di antara setiap siklusnya penelitian merencanakan kegiatan tindakan berbeda pada setiap siklus, akan tetapi setiap siklus saling berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan lanjutan dari siklus penelitian sebelumnya.
Subjek Penelitian
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X.2 SMA Budaya Bandar Lampung yang berjumlah 30 orang.
Tempat dan Waktu a.Tempat penelitian
Di kolam renang mekar jaya kemiling.
b. Pelaksanaan penelitian
Lama waktu yang dilakukan dalam penelitian tiga minggu dan Terdapat dua siklus
Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK (penelitian kaji tindak) disetiap siklusnya, Menurut Freir and Cuning ham dalam Muhajir (1997;58) dijelaskan “Alat untuk ukur instrument dalam PTK dikatakana valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan melalui tindakan disetiap siklusnya, selanjutnya data dianalisis melalui tabulasi, presentase dan normatif. Tenik penilaian dalam proses
pembelajaran menggunakan
penilaian kwantitatif untuk melihat kwalitas hasil tindakan disetiap siklus menggunakan rumus sebagai berikut:
%
100
x
N
f
P
Keterangan: P : persentase keberhasilan f : Jumlah yang melakukan benar N: jumlah siswa yang melakukan tes Rencana PenelitianSiklus Pertama a. Rencana
1.Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, penutup.
1.Menyiapkan instrumen penilaian untuk mengobservasi tindakan
2.Menyiapkan Alat bantu berupa drigen 5 liter sebanyak 4 buah
3.Menyiapkan siswa untuk pemanasan untuk mengikuti pembelajaran renang gaya bebas b.Tindakan
1.Siswa dijelaskan terlebih dahulu tentang teknik dasar renang gaya bebas setelah itu siswa diberi contoh gerakan yang benar dan siswa disuruh mencoba terlebih dahulu. 2.Siswa melakukan gerak dasar renang gaya bebas secara bergantian dan berulang-ulang.
3.Siswa melakukan keterampilan gerak dasar renang gaya bebas
dengan alat bantu berupa drigen yang disediakan secara bergantian dan berulang ulang.
4.Siswa diberikan kesempatan melakukan pengulangan c. Observasi
Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi maka dapat diketahui presentase keberhasilan sehingga dapat disimpulkan
d. Refleksi
1.Dari data hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan 2.Didiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua
2. Siklus kedua a. Rencana
Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran renang.
1. Menyiapkan alat bantu berupa papan seluncur sebanyak empat buah serta instumen yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
2.Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengevaluasi dan mengobservasi tindakan
b.Tindakan
1.Siswa dibariskan dipinggir kolam sesuai dengan jumlah alat yang disiapkan.
2.Siswa melakukan keterampilan gerak dasar renang gaya bebas dengan alat bantu papan seluncur yang disediakan secara bergantian dan berulang ulang.
3.Siswa diberikan kesempatan melakukan pengulangan.
c. Observasi
Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi diberikan waktu pengulangan dan dinilai maka dapat diketahui presentase keberhasilan sehingga dapat disimpulkan.
d. Refleksi
Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes renang dan didiskusikan berapa persen peningkatan yang dicapai oleh siswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Sebelum penelititan ini dilakukan, langkah yang harus dilakukan dalah melekukann tes awal.tes awal berguna untuk mengetahui tindakan yang harus dilakukan pada setiap siklus. Selain itu juga untuk mengetahui peningkatan hasil belajar setelah dilaksanakan pembelajaran pada siklus- siklus selanjutnya. Dari hasil pelaksanaan PTK, maka rekapitulasi data tes pembelajaran keterampilan gerak dasar renang gaya bebas, setiap sikus dapat dilihat pada tabulasi sebagai berikut :
Analisis Prosentase Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Renang Gaya Bebas
Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dianalisis guna mengetahui prosentase hasil PTK pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas.
Pada tes awal hasil penelitian menunjukkan nilai yang didapat sebelum siswa diberikan tindakan, sebesar 50 sampai dengan 63,33 denagan nilai rata – rata 56,11. Jika dibandingkan dengan rata- rata kelas maka dari 30 siswa sebanyak 16 siswa atau 53,33% mencapai nilai diatas atau sama dengan rata- rata kelas, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai dibawah rata- rata kelas sebanyak 14 siswa atau 46,67 %. Selanjutnya jika dibandingkan dengan ketuntasan nilai 65, ada 2 siswa atau 6,67%, dan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar ada 28 atau 93,33%.
Setelah dilakukan tes awal barulah masuk kepada tindakan siklus pertama dilakukan dengan menggunakan alat Bantu berupa derigen 5 liter, pada siklus pertama ini hasil penelitian menunjukan rentang nilai yang terdapat setelah siswa diberikan tindakan adalah nilai terendah 56,66 dan nilai tertinggi 73,33 dengan nilai rata rata 63,44. Jika dibandingkan dengan rata rata kelas, maka dari 30 siswa 11 atau 36,67% mencapai nilai diatas rata-rata dan 19 atau 63,33% siswa yang mendapat nilai dibawah rata-rata kelas, selanjutnya jika dibandingkan dengan ketuntasan belajar maka dari 30 siswa sebanyak 12 siswa atau 40% yang mendapat nilai diatas 65, sedangkan yang mendapat nilai dibawah 65 sebanyak 18 siswa atau 60%.
Setelah siklus pertama selesai diberiakan ternyata siswa belum
mencapai target, selanjutnya dilakukan siklus yang ke dua dilakukan dengan menggunakan alat Bantu papan seluncur, pada siklus kedua hasil penelitian menunjukan renatan nilai setelah diberikan tindakan adalah nilai terendah 63,33 dan nilai tertinggi 80 dengan nilai rata – rata 69,66. Jika dibandingkan dengan rata-rata kelas , maka dari 30 siswa 19 atau 63,33% mencapai nilai diatas rata – rata dan 11 atau 36,67% siswa yang mendapat nilai dibawah rata- rata kelas, selanjutnya jika dibandingkan dengan ketuntasan belajar maka dari 30 siswa sebanyak 26 siswa atau 86,67% yang mendapat nilai diatas 65, sedangkan yang mendapat nilai dibawah 65 sebanyak 4 siswa atau 13,33%.
1.Refleksi Hasil Penelitian Pembelajaran Gerak Dasar Renag Gaya Bebas pada siklus pertama
Pada siklus- siklus dalam proses peningkatan gerak dasar renang gaya bebas dengan menggunakan alat Bantu dapat mengubah peningkatkan hasil pembelajaran meskipun peningkatan antara siswa yang satu dengan yang lain berbeda, minimal disetiap siklus dapat meningkatkan pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas. pada tes awal mengalami peningkatan Pada siklus pertama ini terdapat 12 siswa yang mendapatkan nilai diatas rata- rata atau sama dengan standar ketuntasan belajar 65, yaitu dengan prosentase keberhasilan sebesar 40%, jika dilihat dari KKM, peningkatan yang terjadi dari tes awal ke siklus pertama adalah 33,33%.
2.Refleksi Hasil Penelitian Pembelajaran Gerak Dasar Renang Gaya Bebas Pada siklus ke dua
Pada siklus kedua dalam proses peningkatan gerak dasar renang gaya bebas melalui alat Bantu berupa papan seluncur. Bantuan ini sama fungsinya dengan alat Bantu drigen agar anak mampu mempraktikan pembelajaran renang gaya bebas tanpa mengalami khawatir tenggelam, terbukti dengan meningkatnya jumlah siswa yang mendapat nilai diatas atau sama dengan ketuntasan belajar. Setelah diberikan pengertian dasar renang gaya bebas pengalaman mencoba berulang ulang serta siklus pertama dan siklus kedua mengalami peningkatan, hasil peningkatan pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas pada siklus kedua adalah, terdapat 26 siswa yang mendapatkan nilai diatas rata- rata atau sama dengan standar ketuntasan belajar 65, yaitu dengan prosentase keberhasilan sebesar 86,67, jika dilihat dari KKM, peningkatan yang terjadi siklus pertama kesiklus kedua adalah 46,66 %.
A.Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian di SMA Budaya Bandar Lampung Tahun Ajaran 2012/2013 yang mengacu pada kurikulum Tingkatan Satuan Pendidikan ( KTSP ), dalam pelaksanaan siklus pertama sikap pelaksanaan masih terlihat kesulitan saat anak melakukan gerak dasar renang gaya bebas, hasil dari penilaian siklus pertama hanya 12 anak yang tuntas mendapat nilai > 65 atau 40% ketuntasan belajar, dari hasil siklus pertama.
Oleh sebab itu penelitian dilanjutkan kembali pada siklus kedua pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas dengan alat Bantu papan seluncur. Dalam alat Bantu ini sama fungsinya yaitu memudahkan anak dalam proses pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas.pada saat sebelum siswa melakukan tes pembelajaran renang gaya bebas dilakukan siswa terlebih dahulu mencoba alat dengan 3 kali pengulangan, setelah itu siswa baru dites tanpa menggunakan alat Bantu pembelajaran. Dari hasil peneitian siklus kedua terdapat 26 siswa dari 30 siswa yang memperoleh nilai besar atau sama dengan ketuntasan belajar 65 atau sama dengan prosentase keberhasilan 86,67%. Dari hasil pengamatan penelitian ini, pada siklus kedua ini siswa semakin menunjukkan peningkatan dengan baik, mereka telah berulang ulang melakukan gerak dasar renang gaya bebas, pada siklus kedua dapat diketahui bahwa ada 4 siswa yang belum tuntas, namun dari setiap siklusnya kelima siswa ini mengalami peningakatan.
A.kesimpulan
Berdasarkan analisis dan
pembahasan dari hasil penelitian , pada setiap siklus maka dapat disimpulkan hasil penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut : 1.Dengan penggunaan alat Bantu berupa derigen dalam proses pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas bagi siswa kelas X.2 SMA Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 dapat ditingkatkan
2.Dengan penggunaan alat Bantu pembelajaran berupa papan seluncur
dapat meningkatkan gerak dasar renang gaya bebas bagi siswa kelas X.2 SMA Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Nur. (2006). Belajar Gerak
(makalah). Menpora, Yogyakarta.
Anonimus. 2013. Format Penelitian
Karya Ilmiah. Universitas
Lampung: Bandar Lampung. Arikunto Suharsimi. 1991. Prosedur
Penelitian; Edisi Revisi. PT
Rineka Cipta Jakarta.
Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur
penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Kusnandar. 2011. Penelitian
Tindakan Kelas. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta Lutan Rusli dan Agung Suherman.
(2000). Perencanaan
Pembelajaran Penjaskes,
Depdikbud, Jakarta.
Pamungkas. 1999. Pedoman Ejaan
Bahasa Indonesia yang disempurnakan. EYD.
Surabaya: Giri Surya. Riduwan, (2005) Belajar Mudah
Penelitian Untuk Guru-
Karyawan Dan Peneliti Pemuda.
Rusyan, Tabrani. 1989. Pendidikan
dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT
Remaja Rosda Karya. Sajoto M, (1989) Pembinaan Dan
Peningkatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga, Dahara
Prize: Semarang.
Soejoko Hendromartono. 1992,
Olahraga Pilihan Renang.
Jakarta : Depdikbud Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan.
Thomas, G. David, 2000, Renang
Tingkat Mahir.
Diterjemahkan oleh Alfons Palangkaraya, Jakarta: PT. Raja Grafindo PersadaAlat – Alat Tes.
Tri Tunggal Setiawan, 2004, Buku
Ajar Renang I, Semarang :
FIK UNNES. http://www.wikipedia-2013.17.19:50.indonesia.c om/definisilompatharimau/ http://www.wikipedia-2013.17.19:50.indonesia.c om/definisiotottungkaidanl engan/