• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR 2 SKS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR 2 SKS"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DI SEKOLAH DASAR

(2)
(3)

Apa perkembangan individu itu?

Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan

yang sistematis, progresif dan berkesinambungan

dalam diri individu sejak lahir hingga akhir

hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai

perubahan – perubahan yang dialami individu

menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.

baik

mengenai

fisik

(jasmaniah)

maupun

(rohaniah)-nya

.

(4)

Apa yang dimaksud dengan sistematis ?

Sistematis adalah bahwa perubahan dalam perkembangan itu

bersifat saling kebergantungan atau saling mempengaruhi

antara satu bagian dengan bagian lainnya, baik fisik maupun

psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.

Contoh : kemampuan berbicara seseorang akan sejalan

dengan kematangan dalam perkembangan intelektual atau

kognitifnya. Kemampuan berjalan seseorang akan seiring

dengan kesiapan otot-otot kaki. Begitu juga ketertarikan

seorang remaja terhadap jenis kelamin lain akan seiring

dengan kematangan organ-organ seksualnya

.

(5)

Apa yang dimaksud dengan progresif ?

Progresif berarti perubahan yang terjadi bersifat

maju, meningkat dan meluas, baik secara

kuantitatif (fisik) mapun kualitatif (psikis).

Contoh : perubahan proporsi dan ukuran fisik

(dari pendek menjadi tinggi dan dari kecil menjadi

besar); perubahan pengetahuan dan keterampilan

dari sederhana sampai kepada yang kompleks

(mulai dari mengenal huruf sampai dengan

kemampuan membaca buku).

(6)

Apa yang dimaksud dengan berkesinambungan ?

Berkesinambungan artinya bahwa perubahan pada

bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara

beraturan atau berurutan.

Contoh : untuk dapat berdiri, seorang anak terlebih

dahulu harus menguasai tahapan perkembangan

(7)

Apa ciri-ciri perkembangan individu?

Perkembangan individu mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut : 1. Terjadinya perubahan dalam aspek :

•Fisik; seperti : berat dan tinggi badan. •Psikis; seperti : berbicara dan berfikir.

2. Terjadinya perubahan dalam proporsi.

•Fisik; seperti : proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya. • Psikis; seperti : perubahan imajinasi dari fantasi ke realistis.

3. Lenyapnya tanda-tanda yang lama.

•Fisik; seperti: rambut-rambut halus dan gigi susu, kelenjar thymus dan kelenjar pineal. •Psikis; seperti : lenyapnya masa mengoceh, perilaku impulsif.

4. Diperolehnya tanda-tanda baru.

Fisik; seperti : pergantian gigi dan karakteristik sex pada usia remaja, seperti kumis dan jakun

pada laki dan tumbuh payudara dan menstruasi pada wanita, tumbuh uban pada masa tua.

Psikis; seperti berkembangnya rasa ingin tahu, terutama yang berkaitan dengan sex, ilmu

(8)

Pengertian Pertumbuhan

Perubahan secara fisuiologis sebagai hasil dari proses

kematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara

normal pada anak yang sehat dalam peredaran waktu

tertentu.

Proses perubahan progresif yang bersifat kuantitatif dan

yang terjadi pada aspek fisik.

Perubahan struktural dan fisiologis yang terjadi dalam

konstitusi fisik (susunan keseluhan tubuh).

Contoh pertumbuhan

: munculnya gigi-gigi baru,

bertambahnya tinggi badan, bertambahnya panjang rambut,

dst.

(9)

Perkembangan merupakan perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atu organisme menuju tingkat kedewasaaanya

(maturity) yang berlangsung secara sistematik, progresif, dan

berkesinambungan, baik mengenai fisik (jasmaniah) maupun (rohaniah)-nya.

Pertumbuhan atau Growth merupakan suatu perubahan yang dialami oleh

individu yang berbentuk fisik dan

biasanya dikatagorikan dalam kuantitas. Perubahan ini menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang baru (yang

(10)

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Persamaan pertumbuhan dan perkembangan : keduanya

merupakan proses perubahan progresif.

Perbedaannya :

Sifat perubahan : pada pertumbuhan perubahan bersifat

kuantitatif sedangkan pada perkembangan perubahan bersifat

kualitatif fungsional.

Aspek yang berubah : pada pertumbuhan yang berubah adalah

aspek fisik saja, sedangkan pada perkembangan aspek yang

berubah adalah aspek fisik dan psikis.

Proses : Perkembangan berjalan terus menerus sampai akhir

hayat, pertumbuhan berhenti setelah mencapai maturasi

(kedewasaan).

Perubahan : Perkembangan, perubahan terletak pada

penyempurnaan fungsi, pertumbuhan lebih menekankan

kepada struktur organ tubuh.

(11)
(12)

Aspek Perkembangan Biologis

A. Perkembangan Motorik

Pada usia SD perkembangan motorik tampak pada kegiatan bermain yaitu permainan yang sifatnya fantasi berkembang kepada permainan yang

sifatnya realistik dan melibatkan gerakan-gerakan yang lebih kompleks disertai aturan-aturan yang ketat.

B. Perkembangan Seks

1. Mulai menyadari akan peranan seksnya sebagai laki-laki atau perempuan 2. Melakukan aktivitas sesuai dengan peranan seksnya

3. Menciptakan kesan akan kesesuaian dengan peranan seksnya

(13)

Aspek Perkembangan Psikologis

A. Perkembangan Kognitif

bahwa pengetahuan di pelajari dan menyebabkan prilaku yang melibatkan pikiran, perasaan dan bahasa. Teori Perkembangan Kognitif menurut PIAGET yaitu :

1. Periode Sensori Motor (Usia 0 – 2 tahun)

Berfikir mula-mula terjadi melalui perbuatan-perbuatan , mulai mengenal dan membedakan benda, orang, termasuk dirinya dengan orang lain.

2. Pertiode Preoperasional (2 – 7 tahun)

Peningkatan kemampuan berfikir dan penggunaan bahasa, dapat berfikir sesuatu hal tetapi tidak dapat jika dibalik, jadi hanya satu arah, dapat mengamati objek yang hampir sama , nama-nama dihubungkan dengan benda atau klasifikasi benda.

3. Periode Concrete Operasional (7 – 11 tahun)

Berfikir logis terhadap obyek yang konkrit, berkurang rasa egonya dan mulai

bersikap sosial. Mengerti perubahan-perubahan dan proses dari kejadian-kejadian yang loebih kompleks serta hubungannya, mengelompokan benda-benda yang sama ke dalam atau lebih kelompok yang berbeda.

4. Periode Formal Operasional (11tahun – dewasa)

Terbentunya ide-ide menghubungkan diantara simbol-simbol untuk membentuk konsep yang tidak dialami secara langsung dan mengerti. Berfikir secara abstrak.

(14)

B. Perkembangan Emosi

Ketidakisenangan berdifresiensi di dalam rasa malu, cemas, kecewa, sedangkan kesenangan diperlihatkan ke dalam harapan dan kasih sayang. C. Perkembangan Persepsi

Persepsi adalah proses yang sifatnya kompleks dalam menerima dan menginterpretasikan informasi yang datangnya dari berbagai indera penerima seperti rasa, raba/sakit, pembauan, pendengaran, penglihatan. D. Perkembangan Kepribadian

1. Sosialisasi mulai pesat, sudah mulai berhubungan dengan kawan-kawan baru di lingkungannya.

2. Mulai banyak berhubungan dengan teman sebayanya. 3. Mudah terpengaruh alih sikapnya.

(15)

Aspek Perkembangan Sosial

A. Perkembangan Keagamaan

1. Bersifat reseptif tetapi disertai pengertian-pengertian

2. Pandangan dan paham ke Tuhanan diterangkan secara nasional

3. penghayatan secara rohaniah makin mendalam, melangsungkan kegaitan ritual diterimanya sebagai keharusan moral.

B. Perkembangan Moral Anak Usia SD

1. Mempertimbangkan tingkah laku baik buruk dipandang dari akibat yang ditimbulkan oleh tingkah laku itu bukan niat atau maksud sipelaku.

2. Kesalahan tingkah laku dilihat dari maksud orang bertingkah laku bukan dari akibat yang ditimbulkan oleh tingkah laku.

(16)

Faktor Kematangan, Kontinuitas

dan Diskontinuitas

A. Faktor Kematangan

Proses kematangan ditandai oleh kematangan potensi-potensi dari

organisme, baik yang fisik maupun yang psikis, untuk terus maju menuju perkembangan secara maksimal. Kematangan merupakan kesiapan fungsi-fungsi organ pada individu untuk melakukan potensinya.

B. Kontinuitas

Perkembangan berlangsung terus menerus sejak masa konsepsi sampai akhir hayat

C. Diskontinuitas

Pertumbuhan tidak terus menerus dan pertumbuhan akan berakhir atau berhenti setelah individu itu mencapai kedewasaan (maturasi).

(17)
(18)

1) Menurut Teori Empirisme

Tokoh Teori Empirisme : John Locke

Teori Empirisme disebut juga Teori Tabula rasa

perkembangan individu ditentukan oleh

pengalamannya.

Pada saat dilahirkan jiwa manusia dalam

keadaan kosong, ibarat tabularasa yang belum

tertulisi, dan akan berkembang bagaimana,

pengalamanlah yang menentukan

(19)

2) Menurut Teori Nativisme

Tokoh Teori Nativisme : Arthur Schopenhauer

Perkembangan individu ditentukan oleh

pembawaannya.

Bila individu dilahirkan dengan pembawaan yang

baik, maka otomatis dia berkembang menjadi baik,

dan sebaliknya.

Lingkungan tidak dapat merubah apa yang sudah

dimiliki oleh individu sebagai pembawaan.

(20)

3)

Menurut Teori Konvergensi

Tokoh Teori Konvergensi : William Stern

Teori Konvergensi disebut juga Teori

Interaksionisme.

Perkembangan individu merupakan

perpaduan antara faktor pembawaan dengan

faktor pengalaman

(21)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Perkembangan dan Pertumbuhan

1. Faktor Pembawaan (

heredity

)

Pembawaan adalah seluruh kemungkinan-kemungkinan ataukesanggupan-kesanggupan (potensi) yang terdapat pada suatu individu yang dapat diwujudkan atau

direalisasikan

.

aspek yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik,diantaranya:

a. Kecerdasan b. Temperamen

(22)

2. Faktor Lingkungan

(environment)

Lingkungan tersebut dibagi kedalam 3 bagian, sebagai berikut:

 Lingkungan alam atau luar (external or phsycal

environment) yaitu segala sesuatu yang ada didunia diluar diri manusia.

 Lingkungan dalam (internal environment) yaitu diri manusia.

 Lingkungan social masyarakat (social environment)

3. Faktor waktu (

time

)

Saat-saat tibanya masa peka atau kematangan

(maturation), yang dipadukan dengan kemungkinan-kemungkinan dan pengaruh lingkungan yang tepat akan mewujudkan kemampuan (actual ability).

(23)

4. Faktor-Faktor Lainnya

Gizi Pengaruh status sosial ekonomi Aktivitas Pengaruh Himpitan Psikososial Pengaruh Urbanisasi Kecenderung an sekular Suku Kesehatan

(24)
(25)

LINGKUNGAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DEFINISI LINGKUNGAN

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di

sekitar kita, yang mampu kita rasakan dan berpengaruh

terhadap tingkah laku atau perilaku manusia.

Lingkungan menurut Sartain (seorang psikolog dari

America) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan

lingkungan (environment ) meliputi semua kondisi dan

dalam

dunia

ini

yang

dengan

cara-cara

tertentu

mempengaruhi

tingkah

laku

kita,

pertumbuhan,

perkembangan atau life processes kita kecuali gen-gen.

Bahkan,

gen-gen

dapat

pula

dipandang

sebagai

menyiapkan lingkungan (to provide environment) bagi

gen yang lain.

(26)

Macam- macam Lingkungan Perkembangan

Peserta Didik

1. Lingkungan Keluarga

2. Lingkungan Sekolah

(27)

1. Lingkungan Keluarga (Lingkungan Pertama)

Merupakan lingkungan dimana anak

dididik untuk

pertama kalinya. Dimana orang tua sangat berperan

dalam mendidik anaknya agar mempunyai bekal untuk

hidup yaitu taqwa kepada Tuhan dan berperilaku baik

sesuai

nilai

dan

norma

yang

berlaku.

Kesatuan

kekeluargaan yang besar disebut FAMILI.

Menurut

Comenius

(seorang

ahli

didaktik)

beliau

mengemukakan bahwa tingkat permulaan pendidikan

anak-anak dilakukan di dalam keluarga yang disebut

scola-materna (sekolah ibu).

Jadi, orang tua sangat berperan penting untuk selalu

menekankan

pada

aspek

moral

dan

kepribadian.

Contohnya, dalam hal sopan santun atau tata krama.

(28)

2. Lingkungan Sekolah (Lingkungan Kedua)

Sekolah

merupakan

lembaga

pendidikan

yang

dibuat oleh pemerintah, dimana terdapat Kepala

Sekolah

sebagai

orang

yang

mempunyai

kekuasaan tertinggi dan Guru sebagai pendidik.

Sekolah dapat membantu orang tua yang merasa

sudah tidak mampu lagi dalam memberikan bekal

kepada anak untuk hidup.

Lingkungan Sekolah mempunyai peranan sebagai

media untuk mempengaruhi kehidupan Intelektual,

sosial, dan moral anak/siswa. Suasana dilingkungan

sekolah baik sosial maupun psikologis menentukan

proses dan pola penyesuaian diri yangg dapat

dijadikan sbg bekal bagi proses penyesuaian diri di

masyarakat.

(29)

3. Lingkungan Masyarakat ( Lingkungan Ketiga)

Manusia

merupakan mahluk sosial yang tidak dapat

hidup sendiri tanpa orang lain. Oleh karena itu,

anak/siswa

dari awal sudah harus mengenal apa itu

lingkungan

masyarakat.

Lingkungan

masyarakat

merupakan lingkungan sosial yang manusianya saling

berinteraksi sehingga terjalin sebuah komunikasi.

Keadaan lingkungaan masyarakat dimana siswa berada

merupakan kondisi yang menentukan proses dan

pola-pola penyesuaian diri. Pergaulan anak yang slah akan

mempengaruhi pola-pola penyesuaian dirinya. Misalnya,

anak yang masih polos berteman dengan anak yang

suka merokok atau suka mecuri. Anak polos tersebut

akan mudah dipengaruhi, dan akhirnya terjadi tindakan

yang menyimpang dari nilai dan norma yang ada di

masyarakat.

(30)
(31)

PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN

a. Bahwa tahap-tahap perkembangan awal

merupakan dasar untuk tahap-tahap

perkembangan selanjutnya.

b. Bahwa perkembangan membutuhkan stimuli.

c. Bahwa tempo perkembangan bersifat

individual.

d. Bahwa perkembangan berlangsung dengan

mengikuti pola tertentu.

e. Bahwa perkembangan berlangsung secara

bertahap.

(32)

Tugas perkembangan adalah tugas-tugas

yang muncul pada periode tertentu dalam

hidup.

Jika kita berhasil menyelesaikannya maka akan

membawa kebahagiaan dan membantu

penyelesaian tugas perkembangan

selanjutnya.

Sedangkan jika gagal diselesaikan akan

mengakibatkan ketidakbahagiaan, penolakan

dari lingkungan, dan kesulitan dalam

(33)

Tugas perkembangan terdiri dari tiga jenis

tugas:

Pertama

adalah

tugas

yang

berasal

dari

pertumbuhan fisik.

Kedua,

ada

tugas-tugas

yang

berasal

dari

kematangan kepribadian. Yang ini terkait dengan

pertumbuhan sistem nilai dan aspirasi.

ketiga adalah tugas yang berasal dari tuntutan

masyarakat.

(34)
(35)

A. Hukum Cephalocoudal

Pertumbuhan fisik dimulai dari kepala ke arah kaki B. Hukum Proximodistal

Pertumbuhan fisik berpusat di pusat, seperti jantung , hati, dan alat-alat pencernaan lebih dahulu berfungsi daripada anggota tubuh yang ada di tepi.aan lebih dahulu berfungsi daripada anggota tubuh yang ada di tepi C. Perkembangan Terjadi dari Umum ke Khusus

Anak akan mampu lebih dahulu menggerakkan tubuhnya sebelum ia bisa mempergunakan kedua tangkainya untuk menyangga batang tubuhnya, melangkahkan kaki dan berjalan.

D. Perkembangan Berlangsung dalam Tahapan-Tahapan Perkembangan

Masa pra-lahir, masa jabang bayi (0-2 minggu), masa bayi (2 minggu-1 tahun), masa anak pra sekolah (1 – 5 tahun), masa sekolah (6-12 tahun), masa

remaja (13-21 tahun), masa dewasa (21-65 tahun), dan masa tua (65 tahun ke atas).

(36)

E. Hukum Tempo dan Ritme Perkembangan

1. Jika perkembangan kemampuan fisiknya untuk berjalan jauh tertinggal dari patokan umum, tanpa ada sebab khusus pada fungsionalitas fisiknya yang terganggu.

2. Jika perkembangan kemampuan berbicara sangat lambat di bandingkan dengan anak-anak lain pada masa perkembangan yang sama. Seorang anak yang pada umur empat tahun misalnya masih mengalami kesulitan dalam berbicara, mengemukakan sesuatu dan terbatas perbendaharaan kata, mudah diramalkan anak itu akan mengalami kelambatan pada seluruh aspek perkembangannya.

(37)

Hukum-hukum Perkembangan

Perkembangan manusia tidak terjadi begitu saja, akan tetapi terjadi dengan hukum-hukum tertentu. Adapun hukum-hukum-hukum-hukum dalam perkembangan antara lain :

1. Perkembangan adalah kualitatif. Perkembangan tidak mengenai materi melainkan fungsi dan perubahan fungsi bersifat kualitatif.

2. Perkembangan sangat dipengaruhi oleh proses dan hasil belajar. Dengan belajar, seseorang akan memperoleh pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan sikap yang menentukan tingkat kedewasaan seseorang. Tingkat-tingkat kedewasaan seseorang merupakan indicator perkembangan orang itu.

3. Usia ikut mempengaruhi perkembangan. Bertambahnya usia, membuat seseorang tumbuh menuju kematangan-kematangan tertentu pada fungsi-fungsi jasmaniahnya. Kematangan fungsi jasmaniah dapat mempercepat proses perkembangan.

4. Masing-masing individu mempunyai tempo perkembangan yang berbeda-beda. Tempo perkembangan pada setiap individu cenderung menunjukkan kelangsungan perkembangan secara tetap dari bayi sampai dewasa, demikian pula pada orang lain.

(38)

5. Dalam keseluruhan periode perkembangan, setiap spesies perkembangan individu mengikuti pola umum yang sama. Setiap individu berkembang dengan mengikuti pola umum yang sama, karena masing-masing individu memiliki materiil serta

fungsi-fungsi yang sama untuk bertumbuh. Secara umum, masing-masing anak yang sebaya mempunyai minat dan kebutuhan yang bersamaan.

6. Perkembangan dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan. Hereditas

menumbuhkan fungsi-fungsi dan kapasitas, sedangkan pendidikan dan lingkungan mengembangkan fungsi-fungsi dan kapasitas itu.

7. Perkembangan yang lambat dapat dipercepat. Perkembangan seseorang dikatan terlambat apabila pribadinya tidak berkembang sesuai dengan pola

perkembangannya sendiri yang normal.

8. Perkembangan meliputi proses individuasi dan integrasi. Perkembangan pribadi seseorang terjadi dari sederhana menuju kompleks. Kecakapan-kecakapan yang bersifat kompleks berkembang melalui koordinasi dan integrasi dari fungsi-fungsi yang sederhana dan kecil-kecil.

(39)
(40)

Periodisasi Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Masa Tua : 60 – meninggal dunia Masa Setengah Baya : 40 – 60 tahun

Masa Dewasa Awal : 21 – 40 Tahun Masa Remaja Akhir : 17 – 21 tahun Masa Remaja Awal : 13/14 – 17 tahun

Pubertas : 10/12 sampai 13/14 tahun Masa kanak-kanak akhir : 6 sampai 10/11 tahun Masa kanak-kanak awal : 2 tahun sampai 6 tahun Masa Bayi : Akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua Masa Neonatus : lahir sampai akhir minggu kedua setelah lahir

(41)

Tahap-Tahap Tugas Perkembangan

a.

Balita (0-5 Tahun)

Belajar merangkak Belajar berjalan

Belajar makan makanan halus dan padat Belajar bicara

Belajar mengontrol buang air

Belajar tentang perbedaan jenis kelamin

 Belajar menjalin hubungan dengan orang tua, saudara kandung, dan orang lain

 Membentuk konsep sederhana mengenai dunia sekitar Menyiapkan diri untuk membaca

(42)

b. Masa Kanak-Kanak (6-12 Tahun)

Bisa bermain dengan teman sebaya

Membentuk sikap positif terhadap diri sendiri

Mempelajari peran gender yang sesuai

Mengembangkan kemampuan dasar dalam

membaca, menghitung, dan menulis

Mengembangkan hati nurani, moralitas, dan

sistem nilai

Memiliki kemandirian dasar dalam kegiatan

(43)

c. Remaja(13-18 Tahun)

Memiliki hubungan yang lebih dewasa

dengan teman sebaya dari kedua jenis

kelamin

Memiliki peran maskulin atau feminin

Menerima keadaan fisik yang dimiliki dan

menggunakannya secara efektif

Memiliki kemandirian emosi dari orang tua

dan orang dewasa lain

Mengembangkan pemahaman tentang

pernikahan dan kehidupan berkeluarga

Mulai berusaha mandiri secara ekonomik

dan memiliki aktivitas menghasilkan

Memiliki sistem nilai dan etika sebagai

(44)

d. Dewasa Muda (19-29 Tahun)

Mencari dan memilih pasangan hidup

Belajar hidup bersama pasangan

Memulai sebuah keluarga

Merawat anak

Mengatur rumah tangga

Memulai jenjang karier

(45)

e. Paruh Baya (30-60 Tahun)

Membantu anak yang sudah remaja untuk

menjadi bertanggung jawab dan bahagia

Menjadi warga negara dan masyarakat

sosial yang bertanggung jawab

Mencapai dan mempertahankan performa

karier yang memuaskan

Mengembangkan aktivitas waktu luang

Menjalin hubungan yang lebih intim

dengan pasangan hidup

Menerima dan beradaptasi dengan

(46)

f. Lanjut Usia (61 Tahun Keatas)

Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan

fisik

Menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi

karena pensiun dan berkurangnya penghasilan

Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan

hidup

Menerima fakta bahwa dirinya termasuk golongan

lanjut usia dan mencari kelompok seusia

Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara

fleksibel

Merasa puas terhadap lingkungan hidup yang

(47)
(48)

Moh. Surya (1997) : “suatu proses yang

dilakukan oleh individu untuk

memperoleh

perubahan perilaku

baru

secara keseluruhan

, sebagai hasil dari

pengalaman individu

itu sendiri dalam

berinteraksi dengan lingkungannya”.

(49)

Witherington (1952) : “

perubahan

dalam kepribadian

yang dimanifestasikan

sebagai pola-pola respons yang baru

berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan,

pengetahuan dan kecakapan”.

Crow & Crow (1958) : “ belajar adalah

diperolehnya

kebiasaan-kebiasaan,

pengetahuan dan sikap baru

”.

(50)

Hilgard (1962) : “belajar adalah proses

dimana suatu perilaku muncul atau

berubah

karena adanya respons

terhadap sesuatu

situasi”

Di Vesta dan Thompson (1970) : “ belajar

adalah perubahan perilaku yang

relatif

menetap sebagai hasil dari pengalaman”.

Gage & Berliner : “belajar adalah suatu

proses perubahan perilaku yang yang muncul

(51)
(52)

Moh Surya (1997) mengemukakan ciri-ciri dari

perubahan perilaku, yaitu :

1.

Perubahan yang disadari dan disengaja

(intensional).

Perubahan perilaku yang terjadi merupakan

usaha sadar dan disengaja

dari individu yang

bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya,

individu yang bersangkutan

menyadari bahwa

dalam dirinya telah terjadi perubahan

, misalnya

pengetahuannya semakin bertambah atau

keterampilannya semakin meningkat,

dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu

proses belajar.

(53)

2.

Perubahan yang berkesinambungan

(kontinyu).

Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan

yang dimiliki pada dasarnya merupakan

kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan

yang telah diperoleh sebelumnya.

Begitu juga,

pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah

diperoleh itu, akan menjadi dasar bagi

pengembangan pengetahuan, sikap dan

keterampilan berikutnya.

(54)

3. Perubahan yang fungsional.

Setiap perubahan perilaku yang terjadi

dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan hidup

individu

yang bersangkutan, baik untuk

kepentingan masa sekarang maupun masa

mendatang.

(55)

4. Perubahan yang bersifat positif.

Perubahan perilaku yang terjadi bersifat

normatif dan

menujukkan ke arah kemajuan.

5. Perubahan yang bersifat aktif.

Untuk memperoleh perilaku baru, individu

yang bersangkutan

aktif berupaya melakukan

perubahan

.

(56)

6. Perubahan yang bersifat pemanen.

Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses

belajar

cenderung menetap dan menjadi bagian

yang melekat dalam dirinya.

7. Perubahan yang bertujuan dan

terarah.

Individu melakukan kegiatan belajar

pasti ada

tujuan yang ingin dicapai,

baik tujuan jangka

pendek, jangka menengah maupun jangka

panjang.

(57)

8. Perubahan perilaku secara

keseluruhan.

Perubahan perilaku belajar

bukan hanya

sekedar memperoleh

pengetahuan

semata,

tetapi termasuk memperoleh pula

(58)
(59)

Menurut Gagne perubahan perilaku yang merupakan hasil

belajar dapat berbentuk :

Informasi verbal; penguasaan informasi dalam

bentuk verbal, baik secara tertulis maupun tulisan,

misalnya

pemberian nama-nama terhadap suatu

benda, definisi

Kecakapan intelektual; keterampilan individu

dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya

dengan menggunakan simbol-simbol, misalnya:

penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam

keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam

membedakan (discrimination),

memahami

konsep

konkrit

, konsep

abstrak, aturan dan hukum

.

Ketrampilan ini sangat dibutuhkan dalam

menghadapi

pemecahan masalah

.

(60)

Strategi kognitif; kecakapan individu

untuk melakukan

pengendalian dan

pengelolaan keseluruhan aktivitasnya

.

Misal; kemampuan mengendalikan ingatan

dan cara – cara berfikir agar terjadi

aktivitas yang efektif. Kecakapan

intelektual menitikberatkan pada

hasil

pembelajaran

, sedangkan strategi kognitif

lebih menekankan pada pada

proses

(61)

Sikap; berupa kecakapan individu untuk

memilih macam tindakan yang akan

dilakukan. Sikap adalah keadaan dalam diri

individu yang akan memberikan

kecenderungan bertindak dalam

menghadapi suatu obyek atau peristiwa,

didalamnya terdapat unsur

pemikiran

,

perasaan

yang

menyertai pemikiran

dan

(62)

Kecakapan motorik; ialah hasil belajar

yang berupa kecakapan pergerakan yang

dikontrol oleh otot dan fisik.

(63)

Bloom, perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar

meliputi perubahan dalam kawasan (domain)

kognitif, afektif dan

psikomotor

A.

Kawasan Kognitif, kawasan yang berkaitan

aspek-aspek intelektual atau berfikir/nalar

terdiri dari :

1.

Pengetahuan (knowledge)

2.

Pemahaman (comprehension)

3.

Penerapan (application)

4.

Penguraian (analysis)

5.

Memadukan (synthesis)

6.

Penilaian (evaluation)

(64)

B. Kawasan Afektif, kawasan afektif yaitu

kawasan yang berkaitan aspek-aspek

emosional, seperti perasaan, minat, sikap,

kepatuhan terhadap moral dan sebagainya,

terdiri dari :

1.

Penerimaan (receiving/attending)

2.

Sambutan (responding)

3.

Penilaian (valuing)

4.

Pengorganisasian (organization)

5.

Karakterisasi (characterization)

(65)

C. Kawasan Psikomotor, Kawasan

psikomotor yaitu kawasan yang berkaitan

dengan aspek-aspek keterampilan yang

melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot

(neuronmuscular system) dan fungsi psikis.

Kawasan ini terdiri dari :

(a)

kesiapan;

(b)

peniruan (imitation);

(c)

membiasakan (habitual);

(d)

menyesuaikan (adaptation) dan

(e)

menciptakan (origination).

(66)
(67)

Motivasi dan Motivasi

Belajar

-

Dorongan dasar yang menggerakkan seseorang

bertingkah laku

- Suatu energi penggerak, pengarah dan memperkuat

tingkah laku (Thomas L. Good dan Jere B. Braphy)

motivasi belajar

adalah keseluruhan daya penggerak

di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar

yang dapat menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar,

sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu

(68)

Jenis Motivasi

1.

Motivasi Intrinsik

2.

Motivasi Ekstrinsik

(69)

Motivasi Intrinsik

Strategi

dalam

mengajar

agar

siswa

termotivasi :

Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa

Memberikan kebebasan kepada siswa memperluas materi

pelajaran sebatas yang pokok

Memberi banyak

waktu

ekstra bagi

siswa

untuk

mengerjakan tugas dan memanfaatkan sumber belajar di

sekolah

Sesekali memberikan penghargaan pada siswa atas

pekerjaannya

(70)

Motivasi Ekstrinsik

Strategi untuk membimbing siswa agar

termotivasi :

Memperkenalkan

tujuan

pengajaran

sehingga

siswa

mengetahui dengan jelas apa yang harus ia capai dalam

proses belajar itu

Memonitor kemajuan dan memberikan penguatan pada

siswa lebih dari pada siswa yang memiliki motivasi intrinsik

Menilai setiap tugas siswa dan memberikan komentar

(71)

Fungsi Motivasi

1.

Mendorong timbulnya kelakukan atau suatu

perbuatan, seperti timbulnya dorongan untuk

belajar,

2.

Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya

mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan

yang diinginkan,

3.

Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya

besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat

atau lambatnya suatu perbuatan.

(72)

Unsur Motivasi Belajar

Enam Motif yang menggerakkan anak mau

belajar, menurut Atto Wilman antara lain :

1.

Motif psikologik

2.

Motif praktis

3.

Motif pembentukan kepribadian

4.

Motif kesusilaan

5.

Motif sosial

(73)

Ciri-Ciri Motivasi Belajar

Menurut Hidayat R (2005 : 23) ada beberapa ciri motivasi belajar, antara lain :

 Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

 Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa), memerlukan

dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang tekah dicapainya).

 Menunjukan minat terhadap macam-macam masalah untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi,

keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap tindak kriminal amoral, dan sebagainya).

 Lebih senang bekerja mandiri.

 Cepat bosan dengan tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

 Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau yakin akan sesuatu).  Senang mencari dan memecahkan soal-soal.

(74)

Usaha Meningkatkan Motivasi

Belajar

Sardiman (1986 : 91-94) mengemukakan bahwa ada beberapa bentuk dan cara yang dapat dilakukan guru dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa di sekolah, antara lain :

 1. Memberi Angka  2. Hadiah  3. Saingan/Kompetisi  4. Memberi Ulangan  5. Mengetahui Hasil  6. Pujian  7. Hukuman

 8. Hasrat untuk belajar  9. Minat

(75)

Usaha guru untuk membangkitkan

perhatian siswa secara sepontan

1.

Mengajar

yang

menarik

sesuai

dengan

tingkat

perkembangan anak

2.

Mengadakan selingan dalam mengajar yang sehat

3.

Menggunakan media yang sesuai dengan bahan ajar

4.

Menjauhkan pengaruh yang mengganggu konsentrasi

(76)

Usaha guru untuk membangkitkan

perhatian siswa secara disengaja

1.

Memberikan pengertian manfaat bahan pelajaran yang

akan diajarkan pada siswa

2.

Menghubungkan antara hal-hal yang sudah diketahui siswa

dengan hal-hal yang akan diketahui siswa

3.

Mengadakan kompetisi dalam belajar

(77)

1.Adanya dorongan rasa ingin tahu

2. Adanya keinginan untuk menguasai Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi sebagai tuntutan zaman dan lingkungan sekitarnya.

3. Mengutip dari istilah Abraham Maslow bahwa segala aktivitas

manusia didasari atas kebutuhan yang harus dipenuhi dari

kebutuhan biologis sampai aktualisasi diri.

4. Untuk melakukan penyempurnaan dari apa yang telah

diketahuinya.

5. Agar mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan

lingkungannya.

6. Untuk meningkatkan intelektualitas dan mengembangkan

potensi diri.

7. Untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.

8. Untuk mengisi waktu luang.

Berikut Beberapa Faktor Pendorong Mengapa

Manusia Memiliki Keinginan Untuk Belajar

(78)

www.ayahalby.wordpress.com

Sementara Sekian dulu, nanti dilanjutkan setelah UTS.

Semoga Bermanfaat dan Terima kasih.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan Atkinson dkk (2002:582) mengatakan sikap cenderung memprediksi perilaku jika (a) sikap itu kuat dan konsisten, sebaliknya sikap kurang memprediksi

Keberadaan turis Arab Saudi di Puncak memberikan peluang bagi masyarakat setempat. Baik pelang berusaha maupun peluang kerja bagi komunitas setempat. Kebutuhan akan

c) Pemain secara bergiliran menempatkan atau menandai ruang dalam kotak berukuran 3 × 3 dengan simbol yang ditentukan. d) Pemain pertama dapat berupa simbol huruf X,

Salah satu hasil laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi setelah ikan dan udang adalah cumi-cumi. Cumi-cumi merupakan salah satu jenis sumberdaya perikanan yang

Standar keagamaan pada hasil pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal keagamaan Islam tentang hasil pengabdian kepada masyarakat pada PTKI dalam

Salah satu bahasan penting dalam buku ini adalah mengenai hijrahnya ibukota Sumatera ke Pematangsiantar yang menjadikan kota tersebut sebagai pusat pemerintahan dan militer wilayah

IPA diperoleh data sebagai berikut diantaranya: (1) proses pembelajaran di kelas masih didominasi oleh guru, (2) siswa kurang berpartisipasi dalam pembelajaran,

Kemampuan mengenal budaya pada anak dengan indikator anak mampu menyebutkan 2 nama permainan tradisional (budaya) sebanyak 10 anak dari 17 anak atau sebesar 58,82 %.