Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan
Pengaruh Paparan Pestisida Terhadap Jumlah Trombosit
Pada Petani Sayuran di Desa Lawoila Kecamatan Konda
Kabupaten Konawe Selatan
Firdayanti1, Sri Aprilianti Idris2, Irmawati3 1,2,3
Program Studi D-III Analis Kesehatan, Politeknik Bina Husada Kendari Jl. Sorumba No. 17, Wua-wua, Kendari
e-mail : firdayanti.damiru88@gmail.com e-mail : sriaprilianti.aakkdi@gmail.com Diterima : 12 Maret 2019 – Disetujui : 01 September 2019
© 2019 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Halu Oleo Kendari ABSTRAK
Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman atau hasil pertanian. Sampai saat ini pestisida adalah pilihan utama bagi petani untuk melindungi tanaman dari gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Terpaparnya tubuh oleh pestisida berdampak negative pada komponen yang ada dalam tubuh manusia, salah satunya adalah darah. Pestisida diperkirakan sebagai salah satu factor lingkungan yang turut mempengaruhi profil darah, salah satunya trombosit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paparan pestisida terhadap jumlah trombosit pada petani sayuran di desa Lawoila. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif
analitik dengan rancangan cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan dengan memeriksa
jumlah trombosit petani sayuran di desa Lawoila secara automatik menggunakan alat
hematology analyzer. Hasil penelitian ini ditunjukkan berdasarkan uji statistik menggunakan uji regresi sederhana diperoleh hasil yaitu F-hitung 1,784 dan nilai signifikan 0,198. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh paparan pestisida terhadap jumlah trombosit pada petani sayuran di desa Lawoila Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan.
Kata kunci : Pestisida, Petani, Trombosit, Lawoila. ABSTRACT
Pesticides are all chemical substances and other materials as well as microorganisms and viruses that are used to eradicate or prevent pests and diseases that damage crops or agricultural products. Until now, pesticides are the main choice for farmers to protect plants from disorders of Plant Pest Organisms (OPT). Exposure to the body by pesticides has a negative effect on the components in the human body, one of which is blood. Pesticides are thought to be one of the environmental factors that influence blood profiles, one of which is platelets. The purpose of this study was to determine the effect of exposure to pesticide on platelet counts in vegetable farmers in Lawoila village. This study was a descriptive analytic study with a cross-sectional study design. This research was carried out by checking the platelet count of vegetable farmers in Lawoila village automatically using the hematology analyzer. The results of this study are shown based on statistical tests using a simple regression test, the results obtained are F-count 1,784 and a significant value of 0,198. These results indicate that there is no effect of exposure to pesticides on platelet counts in vegetable farmers in the village of Lawoila, Konda District, South Konawe Regency.
Keywords: Pesticides, Farmers, Platelets, Lawoila
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara
agraris, sebagian besar penduduknya
bekerja sebagai petani. Pertanian
merupakan salah satu penopang
perekonomian nasional. Sarana-sarana yang mendukung peningkatan hasil di bidang pertanian ini adalah alat-alat pertanian, pupuk dan bahan-bahan kimia yang termasuk di dalamnya adalah
pestisida (Afriyanto, et. al., 2015).
Pestisida merupakan suatu zat yang dapat bersifat racun, namun pestisida sangat dibutuhkan oleh petani untuk melindungi tanamannya. Menurut WHO yang dikutip oleh LESKOFI (Lembaga Studi dan Konsultasi Farmakologi, 2009) di Indonesia paling tidak ditemukan
20.000 orang meninggal karena
keracunan pestisida dan sekitar 5.000-10.000 mengalami dampak yang sangat berbahaya seperti kanker, cacat, mandul, dan hepatitis setiap tahunnya (Fikri, Setiani, & Nurjazuli, 2012). Perubahan iklim yang terjadi di Indonesia, menurut
Koleva, et. al., (2009) dapat meningkatkan
penggunaan bahan aktif pada pestisida hingga 60% (Koleva & Schneider, 2009).
Sampai saat ini pestisida adalah
pilihan utama bagi petani untuk
melindungi tanaman dari gangguan
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Pestisida mempunyai banyak keuntungan untuk digunakan petani, antara lain cara aplikasi relative mudah, dapat digunakan dalam area yang luas, pestisida tersedia
di kios-kios sarana pertanian dan hasilnya mudah dievaluasi (Budi, 2009). Desa
Lawoila merupakan desa yang
penduduknya mayoritas petani. Penduduk di desa Lawoila Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan berjumlah 420 kepala keluarga yang rata-rata bermata pencaharian sebagai petani. Masyarakat bekerja setiap hari tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD), (Data Desa Lawoila Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan).
Terpaparnya tubuh oleh pestisida berdampak negatif pada komponen yang ada dalam tubuh manusia, salah satunya adalah darah. Pestisida dapat terabsorbsi
ke dalam tubuh melalui saluran
pencernaan, saluran pernapasan maupun
kulit. Pestisida dapat menimbulkan
abnormalitas pada profil darah karena pestisida dapat mengganggu organ-organ pembentuk sel-sel darah dan sistem imun. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi profil darah seseorang diantaranya umur, jenis kelamin, etnis, status gizi, dan
lingkungan. Pestisida diperkirakan
sebagai salah satu faktor lingkungan yang
turut mempengaruhi profil darah.
Beberapa penelitian menunjukkan adanya pengaruh paparan pestisida terhadap profil darah baik pada hewan coba maupun manusia. Pengaruh pestisida terhadap parameter hematologi petani penyemprot diperoleh hasil penurunan yang signifikan pada jumlah trombosit dan peningkatan sel darah putih (Gupta & Rastogi, 2008).
Petani yang terpapar pestisida
secara signifikan dapat menurunkan
jumlah trombosit sebagai salah satu tanda
toksisitas atau kelainan trombosit.
Pajanan bahan toksik seperti pestisida, yang berlangsung terus menerus dalam
jangka waktu yang lama dapat
mengakibatkan berkurangnya produksi
atau meningkatkan penghancuran
trombosit. Namun, umumnya tidak ada
manifestasi klinik hingga jumlahnya
kurang dari 100.000/mm3 dan lebih lanjut
dipengaruhi oleh keadaan-keadaan lain yang mendasari atau yang menyertai, seperti leukemia dan penyakit hati, (Varol, Ogut, & Gultekin, 2014).
METODE
Penelitian ini adalah penelitian
deskriptif analitik dengan rancangan
cross-sectional study. Penelitian ini diawali dengan mengambil data petani sayuran yang menggunakan pestisida dan lama penggunaan pestisida oleh petani di
desa Lawoila Kecamatan Konda.
Pengambilan darah dilakukan kepada 20 orang petani sayuran yang menggunakan pestisida, yang selanjutnya sampel darah dilakukan pemeriksaan hitung jumlah trombosit secara automatic menggunakan
alat hematology analyzer. Hasil
pemeriksaan dikeluarkan secara otamatis oleh alat, dan selanjutnya dilakukan analisis data hasil pemeriksaan trombosit secara statistic menggunakan uji regresi sederhana.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian pengaruh paparan pestisida terhadap jumlah trombosit pada petani sayuran di desa Lawoila Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan telah
dilakukan dengan jumlah sampel
sebanyak 20 petani sayuran. Sebelum dilakukan pemeriksaan jumlah trombosit pada petani, dilakukan pendataan lama
penggunaan pestisida pada petani
sayuran di desa Lawoila. Data lama
penggunaan pestisida pada petani
sayuran di desa Lawoila ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel 1. Distribusi frekuensi berdasarkan
lama penggunaan pestisida
petani sayuran di desa Lawoila Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan Lama Penggunaan (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%) 5-7 8-10 11 9 55 45 Total 20 100%
Tabel 1 menunjukkan bahwa
terdapat 11 orang petani sayuran yang menggunakan pestisida dengan lama penggunaan 5-7 tahun dan terdapat 9 orang petani sayuran yang menggunakan pestisida dengan lama penggunaan 8-10
tahun. Lama penggunaan pestisida
menjadi factor risiko terjadinya keracunan pestisida. Penelitian oleh Aisyah, 2013 menunjukkan bahwa paparan pestisida memiliki kecenderungan 5.333 kali lebih besar berpengaruh terhadap kejadian anemia dibandingkan dengan responden
yang tidak terpapar pestisida (Kurniasih, Setiani, & Nugraheni, 2013).
Penggunaan pestisida yang aman akan mengurangi terjadinya keracunan akibat pestisida. Jika lama penyemprotan petani masih dalam batas aman 1-3 jam maka keracunan akibat pestisida bias
diminimalisir. Tingkat risiko sangat
tergantung pada intensitas dan lamanya pemajanan pestisida terhadap makluk hidup yang bersangkutan. Oleh karena itu kebanyakan petani yang sudah belasan tahun mengaplikasikan pestisida dengan cara mereka dan tidak merasa terganggu (ANNIDA, 2018)
Tabel 2. Ringkasan tabel ANOVA
hubungan penggunaan
pestisida terhadap jumlah
trombosit pada petani
ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 3372.168 1 3372.168 1.784 .198b Residual 34028.632 18 1890.480 Total 37400.800 19
Berdasarkan tabel ringkasan
ANOVA diketahui nilai F hitung sebesar 1,784 dengan tingkat signifikan 0,0198 sehingga berdasarkan hasil analisa data
menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan antara penggunaan pestisida dengan jumlah trombosit pada petani yang menggunakan pestisida.
Menurut Marinajati, et. al., (2012)
pada penelitian hubungan riwayat
paparan pestisida dengan profil darah pada wanita usia subur di daerah pertanian cabai dan bawang merah
dimana populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 80 orang wanita usia subur (WUS) yang berprofesi sebagai petani pemilik, buruh tani ataupun yang sama sekali tidak terlibat dengan kegiatan pertanin. Lama responden terlibat dalam kegiatan pertanian berkisar dari 1-20 tahun dan diperoleh rata-rata jumlah
trombosit 322,5/µL (trombosit masih
dalam batas normal) (Marinajati &
Wahyuningsih, 2012).
Risiko keracunan pestisida dapat dihindari jika pengelolaan pestisida pada setiap tahap kegiatan yang dilakukan baik
dan benar, pengelolaan pestisida
memperhatikan petunjuk dan aturan
penggunaannya. Pestisida merupakan
bahan beracun yang dapat
membahayakan manusia dan mahluk hidup lainnya, namun dapat dimanfaatkan dengan aman. Oleh karena itu penting
bagi para petani/penyemprot untuk
mengenal jenis dan bahan aktif pestisida serta cara pengelolaannya yang baik dan benar (Osang, 2016).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan uji statistic menggunakan uji regresi sederhana diperoleh hasil yaitu F-hitung 1,784 dan nilai signifikan 0,198, hasil ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat
pengaruh paparan pestisida terhadap jumlah trombosit pada petani sayuran di
desa Lawoila Kecamatan Konda
DAFTAR PUSTAKA
Afriyanto, A., Nurjazuli, N., & Budiyono, B. (2015). Keracunan Pestisida pada Petani Penyemprot Cabe di Desa
Candi Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang. Jurnal
Kesehatan Lingkungan Indonesia,
8(1), 10–14.
ANNIDA, S. (2018). Hubungan Antara
Frekuensi Dan Lama
Penyemprotan Dengan Keracunan Pestisida Pada Petani Di Desa
Srikaton Kecamatan Adiluwih
Kabupaten Pringsewu. In
http://digilib.unila.ac.id/31082/3/SK RIPSI%20TANPA%20PEMBAHAS AN.pdf. Diambil dari FAKULTAS
KEDOKTERAN website:
http://digilib.unila.ac.id/31082/3/SK RIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf Budi, G. P. (2009). Beberapa Aspek
Perbaikan Penyemprotan Pestisida Untuk Mengendalikan Organisme
Pengganggu Tanaman. Agritech:
Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 11(2).
Fikri, E., Setiani, O., & Nurjazuli, N.
(2012). Hubungan Paparan
Pestisida Dengan Kandungan
Arsen (As) Dalam Urin dan Kejadian Anemia (Studi: Pada Petani Penyemprot Pestisida di
Kabupaten Brebes). Jurnal
Kesehatan Lingkungan Indonesia,
11(1), 29–37.
Gupta, V. K., & Rastogi, A. (2008). Biosorption of lead from aqueous solutions by green algae Spirogyra
species: kinetics and equilibrium
studies. Journal of hazardous
materials, 152(1), 407–414.
Koleva, N. G., & Schneider, U. A. (2009). The impact of climate change on the external cost of pesticide applications in US agriculture.
International Journal of Agricultural Sustainability, 7(3), 203–216.
Kurniasih, S. A., Setiani, O., & Nugraheni, S. A. (2013). Faktor-faktor yang
terkait paparan pestisida dan
hubungannya dengan kejadian
anemia pada petani hortikultura di Desa Gombong Kecamatan Belik
Kabupaten Pemalang Jawa
Tengah. Jurnal kesehatan
lingkungan Indonesia, 12(2), 132–
137.
Marinajati, D., & Wahyuningsih, N. E.
(2012). Hubungan Riwayat
Paparan Pestisida Dengan Profil Darah Pada Wanita Usia Subur di
Daerah Pertanian Cabai Dan
Bawang Merah. Jurnal Kesehatan
Lingkungan Indonesia, 11(1), 61–
67.
Osang, A. R. (2016). Hubungan antara masa kerja dan arah angin dengan kadar kolinesterase darah pada petani padi pengguna pestisida di Desa Pangian Tengah Kecamatan Passi Timur Kabupaten Bolaang
Mongondow. PHARMACON, 5(2).
Varol, E., Ogut, S., & Gultekin, F. (2014). Effect of pesticide exposure on platelet indices in farm workers.
Toxicology and industrial health,