• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL ILMIAH SIMANTEK ISSN Vol. 4 No. 2 Mei 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL ILMIAH SIMANTEK ISSN Vol. 4 No. 2 Mei 2020"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

131

APLIKASI METODE FUZZY TSUKAMOTO DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH PERSEDIAAN BERAS PADA PERUM BULOG DIVRE SUMUT

1MEILIYANI BR GINTING, 2YUYUN DINASARI ARITONANG, 3RAHELIYA BR GINTING 1,2,3POLITEKNIK POLIPROFESI MEDAN

1meiliyani.ginting@gmail.com, 2aritonangyuyun@gmail.com, 3Raheliyabrginting@gmail.com

ABSTRACT

Indonesia's food security development, which guarantees the availability and consumption of adequate food, safe, quality, and nutritious balance at the household, regional, and national levels throughout the time and evenly. The food supply that can be accessed by any household at affordable prices is very important for the creation of food security, and the economic development of Indonesia. Many methods are used to deal with uncertainty in determining the rice supply. One is to use fuzzy logic. The fuzzy logic is a logic that confronts the concept of a partial truth, where the classical logic states that everything can be expressed in binary terms (0 or 1).

Keywords : Rice Supply, Tsukamoto Method, SPK

PENDAHULUAN

Pembangunan ketahanan pangan Indonesia, yaitu menjamin ketersediaan dan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang pada tingkat rumah tangga, daerah, nasional sepanjang waktu dan merata. Persediaan pangan yang dapat diakses oleh setiap rumah tangga dengan harga yang terjangkau sangat penting bagi terciptanya ketahanan pangan, dan pembangunan ekonomi Indonesia.

Pada perum Bulog dalam menentukan jumlah persediaan beras masih bersifat manual dan juga semi komputerisasi yaitu dengan menggunakan program microsoft word dan microsoft excel sehingga mengakibatkan ketidakpastian dalam menentukan jumlah persediaan beras. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian dalam menentukan jumlah persediaan beras. Banyak metode yang digunakan untuk menghadapi ketidak pastian dalam menentukan persediaan beras tersebut. Salah satunya adalah menggunakan logika fuzzy. Logika fuzzy merupakan logika yang berhadapan dengan konsep kebenaran sebagian, dimana logika klasik menyatakan bahwa segala hal dapat diekspresikan dalam istilah binary (0 atau 1).

Dalam tulisan Ranto Manurung dibahas mengenai penentuan jumlah pemasukan beras dengan menggunakan logika fuzzy tsukamoto, dan penulis melihat dalam tulisan tersebut hanya membahas perhitungan manual yang menggunakan rumus metode fuzzy tsukamoto tanpa adanya program yang mempermudah penentuan jumlah beras pemasukan beras tersebut, sehingga penulis tertarik untuk membuat penelitian mengenai penentuan jumlah persediaan beras pada perum Bulog divre

sumut. Sistem yang dirancang adalah aplikasi metode fuzzy Tsukamoto yang menggunakan program visual basic yang

dapat mempermudah pegawai perum Bulog dalam penentuan Jumlah persediaan beras setiap bulannya dengan akurat dan efisien.

TINJAUAN PUSTAKA Aplikasi

Aplikasi berasal dari kata Aplication yaitu bentuk benda dari kata kerja to apply yang dalam bahasa Indonesia berarti

pengolah. Secara istilah, aplikasi computer adalah suatu sub kelas perangkat lunak komputer yang menggunakan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pemakai. Contoh utama, perangkat lunak aplikasi adalah program pengolah data, lembar kerja dan pemutar media.

(2)

132

Menurut Abdul Kadir, di dalam jurnalnya menyatakan “Aplikasi” adalah sebuah program komputer yang ditujukan untuk memakai agar bisa berinteraksi dengan suatu database. Program dapat dibuat menggunakan peranti pengembangan seperti Delphi, Visual basic ataupun Visual C# (Database MySQL, Edisi I, Andi : Yogyakarta).

Logika Fuzzy

Logika fuzzy merupakan salah satu cabang dar ilmu komputer yang mempelajari tentang nilai kebenaran yang bernilai banyak. Berbeda dengan nilai kebenaran pada logika klasik yang bernilai 0 (salah) atau 1 (benar). Logika fuzzy mempunyai nilai kebenaran real dalam sedang [0,1]. Logika fuzzy menggantikan kebenaran Boolean dengan tingkat kebenaran. Logika fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1, tingkat keabuan juga hitam dan putih, dan dalam bentuk linguistic, konsep tidak pasti seperti “sedikit”, “lumayan”, dan “sangat”. Logika fuzzy pertama kali dikembangakan oleh Lotfi A. Zadeh seorang ilmuwan Amerika Serikat berkebangsaan Iran dari Universitas California di Berkeley.

Menurut Rika Rosnelly (2012 : 27) dalam bukunya menyatakan, Logika Fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam output. (Sistem pakar dan teori, Andi : Yogyakarta)

Menurut Edy Irwansyah dan Muhammad Faisal (2015:31) dalam bukunya menyatakan logika fuzzy merupakan suatu teori himpunan logika yang dikembangkan untuk mengatasi konsep nilai yang terdapat diantara kebenaran (true) dan kesalahan (false).(Advanced Clustering Teori dan Aplikasi, Deepublish : Yogyakarta)

Fungsi Keanggotaan

0

; x ≤ a

µ[x] = (x-a)/(b-a) ; a ≤ x ≤ b

1

; x ≥ b

a domain b

Gambar 2.1. Representasi Linier Naik

Representasi Linear Turun

Garis lurus dimulai dari nilai domain dengan derajat keanggotaan tertinggi sisi kiri, kemudian bergerak menurun ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah.

Fungsi Keanggotaan

1

(3)

133

(bx)/(-a);

a ≤ x ≤

0;x ≥ b

Gambar 2.2. Representasi Liner Turun

Reprensi Kurva Segitiga

Kurva segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara 2 garis (linear).

Gambar 2.3. Representasi Kurva Segitiga

a. Representasi Kurva Trapesium

Kurva segitiga pada dasarnya seperti bentuk segitiga, hanya saja ada beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan 1.

Gambar 2.4. Representasi Kurva Trapesium

b. Representasi Kurva Bentuk Bahu

Bahu kiri bergerak dari benar ke salah demikian juga bahu kanan dari salah ke benar.

Gambar 2.5. Representasi Kurva Bentuk Bahu

Variabel Linguistik

Variable linguistic yang merupakan suatu variable yang memiliki nilai berupa kata-kata yang dinyaktakan dalam bahasa alamiah dan bukan angka.

Varibel Numeris

(4)

134

Operasi Dasar Himpunan Fuzzy (Operator Zadeh)

Operasi dasar himpunan fuzzy merupakan operasi untuk menggabungkan dan atau memodifikasi himpunan fuzzy.

Aturan (Rule) If - Then Fuzzy

Merupakan suatu pernyataan, dimana beberapa kata dalam pernyataan tersebut ditentukan oleh fungsi keanggotaan.

Nilai Kuantitatif

Merupakan nilai eksak yang mewakili nilai linguistic.

Metode Fuzzy Tsukamoto

Pada metode penarikan kesimpulan semar Tsukamoto setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-THEN harus dipresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton dan menghasilkan output dari infers tiap – tiap aturan diberikan secara tegas berdasarkan predikat.

Mesin Inferensi

Mesin ini menggunakan fungsi implikasi MIN untuk mendapatkan nilai α-predikat tiap-tiap rule (α1, α2, α3,….. αn). Kemudian masing-masing nilai α-predikat ini digunakan untuk menghitung keluaran hasil inferensi secara tegas (crisp) masing rule (z1, z2, z3,….. zn).

Defuzzyfikasi

Menggunakan metode rata-rata (Average)

Proses Defuzzifikasi

Hasil akhir output (z) diperoleh dengan menggunakan rata-rata pembobotan.

Sistem

System berasal dari bahasa Yunani yaitu “System” yang artinya kesatuan. Tinjauan dari sudut katanya system berarti objek yang bekerja sama menghasilkan metode, prosedur, teknik yang digabungkan dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang berfungsi untuk mencapai tujuan.

Menurut Gordon B. Davis (2012:6), “ dalam bukunya me yatakan bahwa “Sistem adalah bisa berupa abstrak dan klasik, dimana sistem yang abstrak merupakan susunan gagasan-gagasan atau konsepsi yang terarur dan saling bergantung.(Analisis Sistem Informasi, Edisi Pertama, Andi : Yogyakarta) Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirjo (2012 : 7), dalam bukunya menyatakan Sistem adalah terdiri atas objek, unsure dan komponen yang berhubungan satu sama lainnya sehingga unsure tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu. (Analisis Sistem Informasi, Edisi Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kesatuan atau gabungan dari beberapa komponen atau subsistem yang bekerja bersama-sama dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

(5)

135

Sistem Pendukung Keputusan

Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support System (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan.

Menurut Turban dan Volonio (2010:140) dalam bukunya menyakan bahwa Sistem Pendukung Keputusan adalah sebuah sistem yang menggabungkan model dan data untuk menyelesaikan masalah semistruktur dan tidak terstruktur dengan melibatkan suatu pilihan dari berbagai macam alternative yang diambil berdasarkan kriteria dan alasan yang rasional, proses pengambilan sering disebut juga penyelesaian suatu masalah. (Informasi dan Management: Aryanggana, Bandung).

Sistem Pendukung Keputusan memiliki karakteristik dan kemampuan sebagai berikut :

1) Mendukung seluruh kegiatan organisasi

2) Mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi

3) Dapat digunakan berulang kali dan bersifat konstan

4) Terdapat dua komponen utama, yaitu data dan model

5) Menggunakan baik data eksternal dan internal

6) Memiliki kemampuan what-if analysis dan goal seeking analysis.

7) Menggunakan beberapa model kuantitatif.

Persediaan

Persediaan didefinisikan sebagai barang jadi yang disimpan atau digunakan untuk dijual pada periode mendatang, yang dapat berbentuk bahan baku yang disimpan untuk diproses, barang dalam proses manufaktur dan barang jadi yang

disimpan untuk dijual maupun diproses. Persediaan diterjemahkan dari kata “inventory” yang merupakan timbunan barang

(bahan baku, komponen, produk setengah jadi, atau produk akhir, dll) yang secara sengaja disimpan sebagai cadangan (safety atau buffer-stock) untuk manghadapi kelangkaan pada saat proses produksi sedang berlangsung.

Menurut Slamet Sogiri Sodikin (2013:77) dalam bukunya menyatakan “Persediaan adalah barang asset untuk di jual dalam kegiatan usaha normal dalam proses produksi untuk kemudian dijual atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan dalam proses produksi atau jasa”. (Sistem Informasi Akutansi, Edisi Pertama Andi, Yogyakarta) Menurut Wibowo (2011:144) dalam bukunya menyatakan “Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan”. (Sistem Informasi Akutansi, Lingga Jaya, Bandung).

Jenis - Jenis Persediaan

Setiap jenis persediaan memiliki karakteristik tersendiri dan cara pengelolaan yang berbeda. Persediaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :

a. Persediaan bahan mentah (raw material), yaitu persediaan barang-barang berwujud, seperti besi, kayu, serta

komponen-komponen lain yang digunakan dalam proses produksi.

b. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts/components), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri

dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain yang secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.

c. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam

proses produksi, tetapi bukan merupakan bagian atau komponen barang jadi.

d. Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari

tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.

e. Persediaaan barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah

(6)

136

Basis Data

Basis data atau yang dalam istilahnya teknologi di kenal dengan nama database merupakan salah satu hal yang mendasar untuk dipelajari dalam jaringan komputer. Basis data atau database merupakan kumpulan dari semua data yang ada di dalam suatu organisasi dan semacamnya. Biasanya, basis data disimpan di dalam server, yang sewaktu-waktu dapat di akses untuk kepentingan tertentu.

Menurut Fathansyah (2012:2) dalam bukunya menyatakan basis data adalah himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.(Basis Data, Penerbit Informatika, Bandung).

ANALISA DAN PERANCANGAN Analisa

Analisa sistem adalah Penguraian suatu sistem informasi yang sudah utuh kedalam bagian-bagian komponenya dengan tujuan dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam permasalahan maupun hambatan yang terjadi pada sistem sehingga nantinya dapat dilakukan perbaikan atau pengembangan.

Fuzzifikasi

Fuzzifikasi adalah Suatu proses untuk mengubah suatu masukan dari bentuk tegas (crisp) menjadi fuzzy (variabel linguistik) yang biasanya disajikan dalam bentuk himpunan-himpunan fuzzy dengan suatu fungsi keanggotaannya masing-masing, seperti berikut :

Mendefinisikan Variabel Variabel Penyaluran

Tabel 3.1. Himpunan Linguistik Dan Numeris Penyaluran Beras No. Linguistik Numeris (Kg)

1. Banyak 15000 - 20000

2. Sedang 5000 - 20000

3. Sedikit 0 - 10000

Variable Pemasukan

Tabel 3.2. Himpunan Linguistik Dan Numeris Pemasukan Beras No. Linguistik Numeris (Kg)

1. Banyak 17000 - 20000

2. Sedang 7000 - 22000

3. Sedikit 0 – 12000

Variabel Persediaan

Tabel IV.4. Himpunan Linguistik Dan Numeris Persediaan Beras No. Linguistik Numeris (Kg)

1. Banyak 20000 - 25000

2. Sedang 10000 - 25000

(7)

137

Fungsi Keanggotaan Variabel Penyaluran

Gambar 3.1. Grafik Keanggotaan Penyaluran

Variabel Pemasukan

Gambar 3.2. Grafik Keanggotaan Pemasukan

Variabel Persediaan

Gambar 3.3. Grafik Keanggotaan Persediaan

10000 15000

0

1

Sedikit Sedang Banyak

20000 ton 7000 5000 Sedikit Sedang Banyak 12000 17000

0

1

Sedikit Sedang Banyak

22000 ton 9500 7000 Sedikit Sedang Banyak 15000 20000 0

1

Sedikit Normal Banyak

25000 ton

10000

Sedikit Normal Banyak

(8)

138

Perancangan

Perancangan Pendefinisian Program

Mulai Masukkan variabel Input himpunan fuzzy Menentukan derajat keanggotaan

Menghitung predikat aturan

Defuzzifikasi

Output hasil keputusan

Selesai Gambar 3.4. Flowchart Metode Fuzzy

Menu Login Header Username Password Textbox Textbox Login Close Picture Box

(9)

139

Menu Utama

Menu Database Profil Perusahaan Contact Us Exit Metode_Tsukamoto

APLIKASI METODE FUZZY TSUKAMOTO DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN

JUMLAH PERSEDIAAN BERAS PADA PERUM BULOG DIVRE SUMUT

Picture Box

Gambar 3.6. Rancangan form Menu Utama

Database Penyaluran Dan Pemasukan Beras

Database Penyaluran dan Pemasukan DI Perum Bulog Divre Sumut

DataGridView

Edit Delete View

Save Search Back >>

Textbox Cari Bulan Penyaluran Pemasukan Textbox Textbox Textbox

(10)

140

Menu Profil Perusahaan

Logo Picture Box Perum Bulog Visi Misi Nilai-nilai Perusahaan Back >>

Gambar 3.8. Rancangan Form Menu Profil Perusahaan

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Dalam hal ini penulis akan menampilkan hasil dari setiap tampilan yang ada di dalam perancangan dalam bentuk gambar. Adapun penjelasan dari setiap bagian gambar adalah sebagai berikut :

1. Menu Login

Gambar 4.1 Form Login

2. Menu Utama

(11)

141

3. Menu Metode Fuzzy Tsukamoto

Gambar 4.3. Form Metode Fuzzy Tsukamoto

1. Menu Inferensi

Gambar 4.4. Form Rule Evaluation

2. Database Penyaluran Dan Pemasukan

(12)

142

3.

Menu Profil Perusahaan

Gambar 4.6. Form Profil Perusahaan

4. Laporan Hasil Perhitungan Metode Fuzzy Tsukamoto

Gambar 4.7. Hasil Laporan Bulanan Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto

Pembahasan

Pada tahap ini penulis melakukan pengujian sistem untuk menentukan persediaan beras dengan menggunakan data-data yang telah dikumpulkan.

Tabel 4.1. Data Penyaluran Dan Pemasukan

Berdasarkan Tabel diatas penulis melakukan pengujian pada data pertama. Dimana pada bulan Januari diketahui penyaluran beras sebesar 7000 ton dan pemasukannya 9500 ton.

(13)

143

Fuzzifikasi

Variabel Input Penyaluran

Gambar 4.8. Variabel Input Penyaluran

Variabel Input Pemasukan

Gambar 4.9. Variabel Input Pemasukan

Bulan Penyaluran Pemasukan

Januari 7000 9500 Februari 9575 11700 Maret 16500 18000 April 6250 9000 Mei 8142 12578 Juni 15340 20000 Juli 7460 18425 Agustus 13799 12000 September 4500 19292 Oktober 5000 9000 November 7000 11500 Desember 15988 23500 10000 15000

0

1

Sedikit Sedang Banyak

20000 ton 7000 5000 Sedikit Sedang Banyak 12000 17000

0

1

Sedikit Sedang Banyak

22000 ton 9500 7000 Sedikit Sedang Banyak

(14)

144

Variabel Output Persediaan

Gambar 4.10. Variabel Output Pemasukan

Mesin Inferensi

Dengan menggunakan rule yang telah ditetapkan dan nilai derajat keanggotaan setiap himpunan, selanjutnya akan dilakukan komposisi antar rule. Dari setiap rule, akan diambil nilai minimum yang dijadikan sebagai α-predikat dan untuk mendapatkan nilai Z.

Defuzzyfikasi

(Pred

1

+Z

1

) + (Pred

2

+Z

2

) + (Pred

3

+Z

3

) + (Pred

4

+Z

4

)

Pred

1

+ Pred

2

+ Pred

3

+ Pred

4

= 6250 + 6250 + 5200 + 4800

0.5 + 0.5 + 0.4 + 0.4

= 22500

1.8

= 12500

Dari data penyaluran dan persediaan yang telah diuji dengan metode Fuzzy Tsukamoto maka diperoleh hasil persediaan beras pada bulan Januari sebanyak 12500 ton.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Dari seluruh proses yang telah diselesaikan hingga mendapatkan hasil akhir berupa aplikasi. Maka penulis mengambil beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut :

1. Dalam menentukan suatu keputusan dibutuhkan metode yang dapat mendukung keputusan tersebut.

2. Dengan menggunakan aplikasi metode fuzzy tsukamoto dapat mempermudah pegawai dalam menentukan jumlah

persediaan beras dan mendapatkan hasil yang lebih akurat.

3. Untuk menentukan jumlah persediaan beras data yang dibutuhkan yaitu data penyaluran dan data pemasukan setiap

bulannya.

15000 20000

0

1

Sedikit Normal Banyak

25000 ton 1000 0 Sedikit Normal Banyak

(15)

145

Saran

Sebagai akhir dari penelitian ini, maka terdapat saran yang perlu kita pahami bersama agar laporan ini dapat lebih dipahami dan bermanfaat. Adapun saran yang ingin disampaikan sebgai berikut :

1. Penulis berharap aplikasi ini dapat bermanfaat dalam menentukan jumlah persediaan beras.

2. Tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk kedepanya masih dapat dikembangkan untuk mendapatkan hasil yang

lebih maksimal.

3. Segala kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, 2011, Database MySQL, Edisi I, Penerbit Andi. Yogyakarta.

Edy Irwansyah dan Muhammad Faisal, 2015, Advanced Clustering Teori dan Aplikasi, Deepublish. Yogyakarta. Fathansyah, 2012, Basis Data, Penerbit Informatika. Bandung.

Ginting, R. Br., 2014, Analisis Fungsi Implikasi Max-Min dan Max-Prod Dalam Pengambilan Keputusan, Creative Information Technology Journal, Vol 1, No 2, hal 128-138.

Ginting, R. Br., 2017, Analisis Kinerja Pegawai STT Poliprofesi Dengan menggunakan Fuzzy Mamdani, Majalah Ilmiah, Journal, Vol 6, No 1, hal 124-129.

Gordon B. Davis, 2012, Analisis Sistem Informasi, Edisi Pertama, Penerbit Andi. Yogyakarta.

Prof.Dr.Mr.S Prajudi Atmosudirjo, 2012, Analisis Sistem Informasi, Edisi Pertama, Penerbit Andi. Yogyakarta. Slamet Sogiri Sodikin, 2013, Sistem Informasi Akutansi, Edisi Pertama, Penerbit Andi. Yogyakarta.

Turban dan Volonio, 2010, Informasi dan Management, Aryanggana. Bandung. Wibowo, 2011, Sistem Informasi Akutansi, Lingga Jaya. Bandung.

Gambar

Gambar 2.3. Representasi Kurva Segitiga  a.  Representasi Kurva Trapesium
Tabel IV.4. Himpunan Linguistik Dan Numeris Persediaan Beras  No.  Linguistik  Numeris (Kg)
Gambar 3.1. Grafik Keanggotaan Penyaluran
Gambar 3.4. Flowchart Metode Fuzzy
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terima kasih kepada PT So Good Food Indonesia yang telah memfasilitasi kegiatan ini sehingga intervensi penyuluhan dan pendam- pingan peternak dalam rangka

Pandangan (persepsi) masyarakat tentang remaja yang mengkonsumsi minuman keras dalam penelitian awal, mereka atau masyarakat khususnya mengatakan bahwa remaja sekarang ini tidak

Berdasarkan karakteristik sifat optik dan sifat listriknya didapatkan bahwa sampel Sp 2 adalah sampel yang terbaik untuk diaplikasikan sebgai bahan aktif sel surya

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak yang tidak signifikan antara kesadaran merek dan loyalitas, sedangkan dampak yang signifikannya adalah persepsi

Defisit perawatan diri berhubungan dengan menurunnya kemampuan merawat diri Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan klien dapat merawat7.

Berdasarkan draf laporan yang telah diparaf kasubbag umum & keuangan dan Sekretaris menandatangani laporan SAIBA tersebut untuk kemudian diteruskan kepada petugas

[r]

Mengetahui inventarisasi jenis tumbuhan pada ekosistem hutan yang meliputi kerapatan, frekuensi, Indeks Nilai Penting (INP), indeks keragaman, dan pola distribusi jenis tumbuhan