• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA TRIWULAN 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA TRIWULAN 3"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA

TRIWULAN 3

DIREKTORAT PERENCANAAN RUANG LAUT

DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

(2)

KATA PENGANTAR

Direktorat Perencanaan Ruang Laut berupaya untuk mendukung Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 25/PERMEN-KP/2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan Dan Perikanan Tahun 2015-2019 melalui tugas pokok dan fungsinya yang diamanatkan oleh Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 7/PERMEN-KP/2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Kelautan Dan Perikanan.

Penyusunan Laporan Kinerja ini merupakan pengukuran kinerja pada Triwulan 3 tahun 2020 melalui penilaian keberhasilan dalam pelaksanaan program / kegiatan sesuai dengan sasaran, indikator kinerja, target, dan realisasi yang hendak dicapai.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Perencanaan Ruang Laut T.A 2020. Diharapkan informasi yang disampaikan dalam laporan ini dapat menjadi input dalam pelaksanaan kegiatan di masa yang akan datang.

Jakarta, Oktober 2020 Direktur Perencanaan Ruang Laut

(3)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Penjelasan Umum Organisasi 1.2 Aspek Strategis Organisasi 1.3 Permasalahan Utama

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Capaian Kinerja Organisasi 3.2 Realisasi Anggaran

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan umum capaian kinerja 4.2 Langkah dimasa mendatang

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

Direktorat Perencanaan Ruang Laut dalam rangka menjalankan amanat UU No. 32 Tahun 2014 tentang Kelautan, dalam Pasal 43 disebutkan bahwa perencanaan ruang laut meliputi: (a) perencanaan tata ruang Laut nasional, (b) perencanaan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, dan (c) perencanaan zonasi kawasan Laut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan pada Pasal 43 Huruf 2 dan 3 menegaskan “Pengelolaan ruang Laut meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian yang dilaksanakan berdasarkan karakteristik Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan dan mempertimbangkan potensi sumber daya dan lingkungan kelautan”. Selanjutnya pada Pasal 43 Huruf 1 disebutkan “perencanaan ruang Laut meliputi: (a) perencanaan tata ruang Laut nasional; (b) perencanaan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil; dan (c) perencanaan zonasi kawasan Laut”.

Undang Undang No. 32 Tahun 2014 pasal 43 ayat (4), menyatakan bahwa Perencanaan zonasi kawasan Laut merupakan perencanaan untuk menghasilkan rencana zonasi kawasan strategis nasional, rencana zonasi kawasan strategis nasional tertentu, dan rencana zonasi kawasan antarwilayah. Rencana zonasi kawasan strategis nasional (KSN) merupakan rencana yang disusun untuk menentukan arahan pemanfaatan ruang kawasan strategis nasional. Penyusunan RZ KSN juga merupakan amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia yang menyebutkan bahwa salah satu misi Kebijakan Kelautan Indonesia adalah terlaksananya tata kelola kelautan yang baik dan terselesaikannya aturan tentang tata ruang laut. Untuk mewujudkan misi tersebut diperlukan adanya pengelolaan ruang laut yang terencana.

Perencanaan Tata Ruang Laut Nasional akan diatur oleh Peraturan Pemerintah, sedangkan perencanaan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil diatur dalam Undang Undang No. 27 Tahun 2007 Jo. Undang Undang No.1 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dimana pasal 7 ayat 3 Pemerintah Daerah wajib menyusun semua rencana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (RSWP-3-K, RZWP-3-K, RPWP-3-K, RAWP-3-K) sesuai dengan kewenangan masing-masing dan Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan NO. 23/PERMEN-KP/2016 Tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil.

Selain sebagai dasar pemberian izin dokumen perencanaan bermanfaat dalam : meminimalisir konflik pemanfaatan, penggunaan ruang dan sumberdaya yang lebih efisien, sehingga dapat mengurangi dampak lingungan, menetapkan wilayah yang penting, sehingga mengurangi resiko konflik pembangunan, menjamin ruang laut untuk keanekaragaman hayati dan konservasi hayati, memperhatikan aspek keanekargaman hayati sebagai dasar dalam perencanaan dan pengelolaan, memberikan kepastian pada pihak swasta dalam melakukan investasi, memberikan dasar dalam pembentukan jejaring kawasan konservasi.

(5)

Penjelasan diatas merupakan amanat yang harus dijalan oleh Direktorat Perencanaan Ruang Laut, dimana sampai saat ini dari 19 kawasan antar wilayah baru 9 tersusun dokumen perencanaan belum menjadi peraturan presiden, sedangkan yang 10 lokasi akan disusun pada tahun 2020 sebanyak 1 lokasi dan 2021 sebanyak 4 kawasan dan 2022 sebanyak 5 kawasan. Untuk 111 KSNT wilayah baru 46 KSNT tersusun dokumen perencanaan sudah menjadi peraturan menteri 12 PPKT (5 kluster Permen KP), sedangkan yang 65 lokasi akan disusun pada tahun 2020-2024, sedangkan untuk 38 KSN wilayah baru 16 KSN tersusun dokumen perencanaan belum menjadi peraturan presiden seluruhnya, sedangkan yang 24 lokasi akan disusun pada tahun 2020-2024. Penyusunan RZWP3K yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah sudah 27 Provinsi memiliki Perda dan 7 Provinsi yang belum. Penjelasan setiap capaian akan disampaikan pada Bab selanjutnya.

1.1 Penjelasan Umum Organisasi

Direktorat Perencanaan Ruang Laut telah membentuk struktur organisasi berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 7/PERMEN-KP/2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Kelautan Dan Perikanan.

Kemudian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Perencanaan Ruang Laut dibagi menjadi 4 Subdit yang masing-masing terdiri dari 2 kepala seksi beserta staf. Mekanisme tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

a. Subdirektorat Tata Ruang Laut Nasional; b. Subdirektorat Kawasan Strategis;

c. Subdirektorat Zonasi Daerah;

d. Subdirektorat Perizinan Pemanfaatan Ruang Laut; dan

Dalam pencapaian Indikator Kinerja Tahun Anggaran 2020 Dit. Perencanaan Ruang Laut menggunakan struktur organisasi berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 7/PERMEN-KP/2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Kelautan Dan Perikanan.

Direktorat Perencanaan Ruang Laut mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur,dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang tata ruang laut nasional, rencana zonasi teluk, selat, laut, rencana zonasi Kawasan Strategis, pesisir, dan pulau-pulau kecil. Direktorat Perencanaan Ruang Laut menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang tata ruang laut nasional, teluk, selat, dan laut, rencana zonasi kawasan strategis, rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K) daerah, data spasial, dan perizinan pemanfaatan ruang laut;

(6)

b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang tata ruang laut nasional, rencana zonasi teluk, selat, dan laut, rencana zonasi kawasan strategis, rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K) daerah, data spasial, dan perizinan pemanfaatan ruang laut;

c. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang verifikasi teknis dan penerbitan izin lokasi dan izin pengelolaan di WP3K, teluk, selat, laut, KSN, dan KSNT pada wilayah barat dan wilayah timur;

d. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang verifikasi teknis dan penerbitan izin lokasi dan izin pengelolaan di WP3K, teluk, selat, laut, KSN, dan KSNT pada wilayah barat dan wilayah timur;

e. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang, rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K) daerah, data spasial, dan perizinan pemanfaatan ruang laut;

f. penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang, rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K) daerah, data spasial, dan perizinan pemanfaatan ruang laut;

g. penyiapan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tata ruang laut nasional, rencana zonasi teluk, selat, dan laut, rencana zonasi kawasan strategis, rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K) daerah, data spasial, dan perizinan pemanfaatan ruang laut; dan

h. pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan direktorat.

1.2 Aspek Strategis Organisasi

Direktorat Perencanaan Ruang Laut menindaklanjuti amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan pada Pasal 42 ayat 2 Pengelolaan ruang Laut meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian dan Pasal 43 ayat 1 Perencanaan ruang Laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) meliputi:

a. Perencanaan tata ruang Laut nasional;

b. Perencanaan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil; dan

Perencanaan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pada UU NO. 27/2007 Jo UU NO.1/2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dan Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan No. 23/Permen-Kp/2016 Tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil.

c. Perencanaan zonasi kawasan Laut.

Perencanaan zonasi kawasan Laut sebagaimana dimaksud merupakan perencanaan untuk menghasilkan rencana zonasi kawasan strategis nasional, rencana zonasi kawasan strategis nasional tertentu, dan rencana zonasi kawasan antarwilayah.

d. Selain itu dalam pengawasan Dit PRL melaksanakan amanat Pasal 46 Pengendalian pemanfaatan ruang Laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) dilakukan melalui perizinan, pemberian insentif, dan pengenaan sanksi.

e. Selain UU No.32 tahun 2014 Dit. Perencanaan Ruang Laut menindaklanjuti amanat Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 jo Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

(7)

wajib menyusun RZWP3K sesuai dengan kewenangan masing-masing. Dimana Dit. Perencanaan Ruang Laut mendampingi penyusunan Rencana Zonasi sesuai dengan Tata cara penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) mengacu pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 23/PERMEN-KP/2016 tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Pasal 23 sampai pasal 33 menjelaskan proses penyusunan RZWP3K, yaitu : Pembentukan Kelompok Kerja, Pengumpulan dan pengelolahan data, Konsultasi teknis peta dasar dan tematik, penyusunan dokumen awal, Konsultasi teknis dokumen awal, Konsultasi publik dokumen awal, Penyusunan dokumen antara, Konsultasi teknis dokumen antara, Konsultasi publik dokumen antara dan penyusunan dokumen final, Permohonan tanggapan dan/atau saran, Perbaikan hasil tanggapan dan/atau saran.

Dokumen perencanaan yang sudah disusun sebagai dasar pemberian izin hal ini didasarkan oleh :

1. UU No.1 Tahun 2014 tentang Perubahan Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 pada Pasal 17 Ijin lokasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat 1 diberikan berdasarkan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

2. Undang Undang No. 32 Tahun 2014 pasal 42 ayat 2, menyatakan bahwa Pengelolaan ruang Laut meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian dan pada Pasal 46 disampaikan bahwa Pengendalian pemanfaatan ruang Laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) dilakukan melalui perizinan, pemberian insentif, dan pengenaan sanksi. Selanjutnya, pada Pasal 47 ayat (1) bahwa Setiap orang yang melakukan pemanfaatan ruang Laut secara menetap di wilayah perairan dan wilayah yurisdiksi wajib memiliki izin lokasi. 3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 62 Tahun 2010 Tentang Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil

Terluar Pasal 4 Pemanfaatan PPKT dilakukan berdasarkan Rencana Zonasi yang ditetapkan oleh Menteri dengan mempertimbangkan masukan menteri/pimpinan lembaga pemerintah nonkementerian terkait.

4. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia No.28/PERMEN-KP/2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 17/PERMEN-KP/2013 Tentang Perizinan Reklamasi Di Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan

Visi Presiden 2020-2024 adalah “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, berlandaskan Gotong Royong". Sebagai organisasi yang membantu Presiden untuk urusan kelautan dan perikanan, maka visi KKP 2020-2024 ditetapkan untuk mendukung terwujudnya Visi Predisen.

Visi KKP 2020-2024 adalah “Terwujudnya Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang Sejahtera dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan” untuk mewujudkan “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, berlandaskan Gotong Royong” Mengacu pada tugas, fungsi dan wewenang yang telah dimandatkan dalam peraturan perundang-undangan kepada KKP dan untuk melaksanakan Misi Presiden dalam RPJMN 2020-2024, KKP menjalankan 4 (empat) dari 9 (sembilan) Misi Presiden yaitu :

1. Misi ke-1 yakni Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia melalui Peningkatan Daya Saing SDM KP dan Pengembangan Inovasi dan Riset Kelautan dan Perikanan

(8)

2. Misi ke-2 yakni Struktur Ekonomi Yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing melalui Peningkatan Kontribusi Ekonomi Sektor Kelautan dan Perikanan terhadap Perekonomian Nasional

3. Misi ke-4 yakni Mencapai Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan melalui Peningkatan Kelestarian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.

4. Misi ke-8 yakni Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya melalui Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan di KKP.

Menjabarkan misi pembangunan kelautan dan perikanan, maka tujuan pembangunan kelautan dan perikanan adalah :

1. Peningkatan Daya Saing SDM KP dan Pengembangan Inovasi dan Riset Kelautan dan Perikanan, yakni

a. Mengembangkan kapasitas dan kompetensi SDM kelautan dan Perikanan

b. Mengembangkan inovasi dan riset kelautan dan perikanan

2. Peningkatan Kontribusi Ekonomi Sektor Kelautan dan Perikanan terhadap Perekonomian Nasional, yakni

a. Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya dan perikanan tangkap b. Meningkatkan mutu, daya saing dan sistem logistik hasil kelautan dan perikanan 3. Peningkatan Kelestarian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, yakni:

a. Mengoptimalkan pengelolaan ruang laut, konservasi dan keanekaragaman hayati, serta b. Meningkatkan pengawasan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan .

c. Mengembangkan sistem perkarantinaan ikan, pengendalian mutu, keamanan hasil perikanan, dan keamanan hayati ikan.

4. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan di KKP, yakni Meningkatkan kinerja Reformasi Birokrasi KKP

Sasaran strategis pembangunan kelautan dan perikanan merupakan kondisi yang diinginkan dapat dicapai oleh KKP sebagai suatu outcome/impact dari beberapa program yang dilaksanakan. Sasaran Strategis (SS) KKP 2020-2024 adalah sebagai berikut :

SS-1 Kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan yang meningkat SS-2 Ekonomi sektor KP yang meningkat

SS-3 Sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan SS-4 Kapasitas dan kompetensi SDM KP yang meningkat SS-5 Hasil riset dan inovasi yang dimanfaatkan

SS-6 Tatakelola SDKP yang bertanggung jawab SS-7 Industrialisasi KP yang berdaya saing

SS-8 Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang Integratif SS-9 Tatakelola pemerintahan yang baik

Rencana Strategis Direktorat Perencanaan Ruang Laut tahun 2020

(9)

program kegiatan prioritas diantaranya :

a. Jumlah perairan laut antar wilayah yang memiliki dokumen RZ kawasan laut (lokasi) di 1 lokasi. b. Jumlah KSN dan KSNT yang memiliki rencana zonasi ditetapkan melalui peraturan

perundangan (Kawasan) di 8 kawasan.

c. Tingkat Kemandirian SKPT Kabupaten Maluku Barat Daya (Moa) target 3 tingkat kemandirian. d. Jumlah Provinsi yang memiliki rencana zonasi ditetapkan melalui peraturan perundangan

(Provinsi, kumulatif) di 4 Provinsi

e. Pengendalian Pemanfaatan Ruang Laut di 7 lokasi

Menjabarkan dari tujuan yang disampikan dalam Draft Renstra KKP 2020-2024, maka tujuan Direktorat Perencanaan Ruang Laut antara lain :

1. Mengurangi konflik pemanfaatan ruang laut

2. Penggunaan ruang dan sumberdaya yang efisien, sehingga dapat mengurangi dampak lingkungan

3. Menetapkan wilayah yang penting sehingga mengurangi, sehingga mengurangi resiko konflik pembangunan.

4. Menjamin ruang laut untuk keanekaragaman hayati dan konservasi hayati.

5. Menjamin aspek keanekaragaman hayati sebagai dasar dalam perencanaan dan pengelolaan. 6. Memberikan kepastian pada pihak swasta dalam merencanakan investasi

1.3 Permasalahan Utama

Permasalahan utama yang dihadapi oleh Direktorat Perencanaan Ruang Laut, dalam proses penyusunan dokumen perencanaan dan implementasinya pada triwulan III antara lain : 1. Permasalahan Penyusunan Dokumen Perencanaan

- Konsultasi public tidak dapat dilaksanakan secara langsung, sehingga tidak seluruh informasi tersampaikan

- Pelaksanaan survey tertunda tidak sesuai rencana

- Adanya pengurangan target kawasan dengan adanya pandemic Solusi

- Konsultasi public harus dilaksanakan jauh hari untuk mengirim bahan ke peserta agar informasi yang membutuhkan masukan tidak terlewat

- Pelaksanaan survey diwakilkan ke tim secretariat untuk suvey PPKT - Alokasi anggaran untuk membantu penanganan Pandemi Covid 19 2. Permasalahan Tindaklanjut Dokumen Perencanaan

- Perbaikan dokumen perencanaan tidak dapat dilaksanakan secara cepat dengan ada Lock down dan PSBB.

- Kegiatan yang diprioritaskan yang menjadi target ditahun 2020, tetapi apa yang sudah direncanakan diusahakan dilaksanakan.

Solusi

- Penanggung jawab kegiatan diberikan perlokasi untuk setiap pegawai, jadi tidak perlu seluruh pegawai yang masuk kantor.

(10)

- Kegiatan yang ditindaklanjuti RZ nya yang sudah masuk kedalam prosun tahun 2020. 3. Permasalahan Perizinan dan Pengendaliaan Pemanfaatan Ruang Laut

- Pelaksanaan Perizinan tertunda karena kebijakan pemerintah

- Verifikasi lokasi memaksa untuk kelokasi, sehingga perlu dialokasikan biaya untuk pemeriksaan kesehatan

Solusinya

- Pembahasan dokumen perizinan secara virtual meeting

(11)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Pada Bab perencanaan dan perjanjian kinerja menyampaikan informasi perubahan sasaran strategis di direktorat perencanaan ruang laut, serta perubahan indikator kinerja yang disesuaikan dengan perubahan di Ditjen Pengelolaan Ruang Laut.

2.1

Rencana Strategis 2020 - 2024

Sasaran strategis Perencanaan Ruang Laut 2020-2024 sebagai penjabaran Visi Misi pembangunan nasional dan KKP ditetapkan melalui tahapan-tahapan berdasarkan tujuan yang akan dicapai dan arah kebijakan yang ditetapkan dan dibagi dalam empat perspektif (Gambar 3)

St a keho ld ers Pres p ec ti ve 00 Cu st o mer Pe rsp ec ti ve In tern a l Pro ces s Pe rsp ec ti ve PELAKSANAAN KEBIJAKAN 0

SS 1. Industrialisasi Kelautan dan Perikanan berdaya saing lingkup Dit. PRL

SS 3. Terkendalinya pemanfaatan ruang di wilayah pesisir dan laut

(12)

Lear n in g a n d Gr o w th Pe rsp ec ti ve

Gambar 1. Peta Strategi Dit. Perencanaan Ruang Laut 2020-2024

Keempat perspektif pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan tersebut adalah: 1. Stakeholders Prespective yang menjabarkan misi Kesejahteraan.

2. Customer Perspective yang menjabarkan misi Kedaulatan dan Keberlanjutan.

3. Internal Process Perspective yang merupakan proses dalam upaya pencapaian target pembangunan.

4. Learning and Growth Perspective yang merupakan input/sumberdaya dalam mendukung pelaksanaan proses pencapaian target pembangunan.

Sasaran strategis Direktorat Perencanaan Ruang laut Tahun 2020-2024 pada triwulan 2 ada perubahan pada input/sumberdaya dalam mendukung pelaksanaan proses pencapaian target pembangunan, dimana 5 Sasaran Strategis digabungkan menjadi 1 Sasaran Strategis. Selain pada sasaran strategis ada perubahan pada indikator kinerja yaitu Presentase Pemenuhan Lembar Kerja Evaluasi (LKE) PMPRB Dit. PRL (%) pada awalnya diturunkan sampai dengan level 4 menjadi ke Subbag TU saja tidak ke eselon 4 lainnya, sebaliknya dengan rekonsiliasi kinerja Dit. PRL awalnya ke TU saja direvisi menjadi ke seluruh Eselon 3 sesuai hasil rapat 18 Juni 2020.

2.2 Indikator dan Target Kinerja Utama Tahun 2020

Mulai tahun 2013, sesuai dengan dinamika organisasi yang berkembang ada upaya perbaikan pengelolaan kinerja organisasi pada Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu berupa penggunaan metode Balanced Scorecard (BSC). Sehubungan dengan hal tersebut, penetapan kinerja Tahun 2020 tidak menggunakan penekanan pada empat perspektif yang saling berimbang dan di “cascading” (diturunkan) sampai level staf/individu (pegawai).

Dengan metode/pendekatan dan strategi BSC, telah dilakukan restrukturisasi SAKIP KKP dimulai dari level Renstra kementerian sampai dengan level monitoring dan pengukuran kinerja. Rencana Kinerja merupakan penjabaran dari arah dan kebijakan pimpinan untuk pelaksanaan kegiatan Dit PRL Tahun 2020 yang tertuang dalam dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2020. Dokumen RKT 2020 tersebut kemudian diimplementasikan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2020, tetapi sehubungan dengan adanya Pandemi Covid 19 alokasi anggaran setiap eselon

SS4. Tatakelola pemerintahan yang baik lingkup Dit. PRL

(13)

2 mengalami perubahan, sama halnya dengan target kinerja ada penurunan. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1. Perubahan Indikator dan Target Kinerja Utama Dit. PRL Tahun 2020

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REVISI

TARGET 1 Industrialisasi Kelautan dan

Perikanan berdaya saing lingkup Dit. PRL

1 Tingkat Kemandirian SKPT Moa Kab. Maluku Barat Daya

4 3

2 Tersusunnya Perencanaan Ruang Laut dan Zonasi Pesisir

2 Perairan laut antarwilayah yang memiliki RZ Kawasan antarwilayah

6 1

3 Jumlah Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan Strategis Nasional Tertentu yang Memiliki dokumen RZ dan Rencana Aksi Pengelolaan Ruang Laut RZKSNT (dihilangkan)

28 9

Kawasan Strategis Nasional yang Memiliki RZ

2 Kawasan Strategis Nasional Tertentu

yang Memiliki RZ

6

4 Jumlah Provinsi yang memiliki dokumen Penyelenggaraan Rencana Zonasi di WP3K

13 4

3 Terkendalinya

pemanfaatan ruang di wilayah pesisir dan laut

5 Jumlah lokasi yang dilakukan

pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah pesisir dan laut

22 7

4 Tatakelola pemerintahan yang baik lingkup Dit. PRL

Indeks Profesionalitas ASN Dit. PRL (indeks) (dihilangkan)

72 72

Tatakelola pemerintahan yang baik lingkup Dit. PRL

82 Tatakelola pemerintahan

yang baik lingkup Dit. PRL

6 Persentase pemenuhan LKE PMPRB Dit. PRL (%)

100 100

7 Indeks Profesionalitas ASN Dit. PRL (indeks)

72 72

8 Persentase penyelesaian temuan LHP BPK atas LK Dit. PRL

1 100

9 Nilai Rekonsiliasi Kinerja Dit. PRL 83 90 10 Presentase Pemenuhan Dokumen

Maturitas SPIP lingkup Ditjen PRL (%) Jumlah Dokumen SPIP

(14)

Direktorat yang diselesaikan (dihilangkan)

11 Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan Lingkup Dit. PRL yang dokumen tindak lanjutnya telah dilengkapi dan disampaikan (%) dirubah menjadi Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja lingkup Dit. PRL (%)

60 60

12 Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup Direktorat PRL

- 82

13 Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Dit. PRL (Nilai)

Baik (88) Baik (88) 14 Nilai kinerja pelaksanaan anggaran

lingkup Dit. PRL (%)

88 88

Pada tabel diatas menginformasikan adanya perubahan sasaran strategis dan indikator kinerja yang disesuaikan dengan pohon kinerja level 1.

Untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang Direktorat Perencanaan Ruang Laut melaksanakan Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang dijabarkan ke dalam yaitu :

1. Perairan laut antarwilayah yang memiliki RZ Kawasan antarwilayah 2. Kawasan Strategis Nasional yang Memiliki RZ

3. Kawasan Strategis Nasional Tertentu yang Memiliki RZ

4. Propinsi yang memiliki dokumen Penyelenggaraan Rencana Zonasi di WP3K

5. Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Kab. Maluku Barat Daya (Moa) yang mandiri 6. Layanan Penatausahaan Direktorat

7. Layanan Perkantoran

Kegiatan Penataan Ruang dan Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil. Pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan salah satu peran Dit. Perencanaan Ruang laut dalam mendukung capaian IKU Ditjen. Rencana Strategis Direktorat Perencanaan Ruang Laut sesuai Draft Renstra KKP tahun 2020-2024, tetapi dengan adanya revisi untuk mendukung penanggulangan Covid 19 ada perubahan lokasi target kinerja Dit. PRL diantaranya :

(15)

Tabel 2. Perubahan Target Capaian Dit. PRL Tahun 2020

NO OUPUT ANGGARAN LOKASI

SEMULA MENJADI SEMULA MENJADI

1. Perairan laut antar wilayah yang memiliki dokumen rencana zonasi dan rencana aksi pengelolaan ruang laut

5,765,000,000 1,488,889,500 6 Kawasan :1. Laut Barat Sumatera, 2. Laut Selatan Jawa, 3.Laut Banda, 4. Laut Seram, 5. Laut Bali, 6. Laut Utara Papua 1 Kawasan : Laut Banda 2 Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan Strategis Nasional Tertentu yang memiliki rencana zonasi dan rencana aksi pengelolaan ruang laut 9,937,500,000 3,213,829,000 (RZ-KSN : 1,080,492,000 RZ-KSNT : 1,806,159,000 Sosailisasi : 327,178,000 5 KSN : 1.KSN Teluk Bintuni, 2.KSN Seram, 3.Kawasan Banjarmasin, Banjarbaru - Barito Kuala - Tanah Laut (Kalimantan Selatan), 4.Kawasan Pacangsanak (Prov Jawa Barat-Jawa Tengah), 5. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Sabang (Provinsi Aceh) 2 KSN : 1.KSN Teluk Bintuni, 2.Kawasan Pacangsanak (Prov Jawa Barat-Jawa Tengah),

20 KSNT :1. Salaut Besar (Aceh), 2. Simeulue Cut (Aceh), 3. Subi Kecil (Kepri), 4. Kepala (Kepri), 5. Bongkil (Sulut), 6. Marampit (Sulut), 7. Intata (Sulut), 8. Kakarotan (Sulut), 9. Miangas (Sulut), 10. Dana (NTT), 11. Sabu (NTT), 12. Nusa Penida (Bali), 13. Guhakolak (Banten), 14. Deli

(Banten), 15. Karangpabayang (Banten), 16. Larat (Maluku), 17. Letti (Maluku), 18. Kisar (Maluku), 19. Simuk (Sumut), 20. Wunga (Sumut).

6 KSNT : Nusa Penida (Bali), Guhakolak (Banten). Deli (Banten), Karangpabayan g (Banten), Letti (Maluku), Kisar (Maluku),

3 Rencana Aksi :.P. Nipa, 2.P. Rusa-Raya, 3.P. Senua 1 Rencana Aksi : P. Senua 3 Provinsi yang memiliki Dokumen Penyelenggaraan Rencana Zonasi WP3K 2,900,000,000 768,597,000 13 Prov

- Pendampingan Evaluasi atau Peninjauan Kembali Perda RZWP-3-K : Jawa Timur dan Sulut dan Sulteng

- Pendampingan RZWP3K : Papua, Riau. DKI Jakarta, Bali, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Kepulauan Bangka Belitung, dan Banten - Pendampingan Penyusunan

Peraturan Turunan Perda RZWP-3-K : DIY dan Sumut

Pendampingan RZWP3K : - Riau - Banten - Bangka Belitung Kalimantan Timur 4 Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Laut

4,750,000,000 1,621,007,000 10 Lokasi (Perizinan Lokasi) :1. Kepri, 2. Kalimantan Timur , 3. Aceh, 4. NTT , 5. Maluku, 6. Jawa Timur, 7. Jawa Barat, 8. NTB, 9. Riau 10. Banten

3 Lokasi : Jatim, Kaltim, NTB

(16)

12 Lokasi (Pengendalian Pemanfaatan Ruang) :1. P.Nipa, 2. P.Senua, 3. Jatim, 4. NTB, 5. NTT, 6. Gorontalo, 7. Sulawesi Tengah, 8. Sumatera Barat, 9. Sulawesi Utara, 10. Jabar, 11. Sulawesi Barat, 12. Lampung

4 Lokasi : Jatim, NTB, Sumbar, Jabar

5 Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Moa,

Kabupaten MBD yang mandiri

2,000,000,000*) 450,715,000 Level 4 (Terbangun) Level 3 (Terbangun)

6 Layanan Perkantoran 179,160,000 179,160,000

J U M L A H 25,531,660,000 7,722,197,000

Pada tabel diatas menginformasikan adanya penurunan target Dit. Perencanaan Ruang Laut hal ini dikarenakan berkurangnya anggaran sebesar 69,75 Persen, sedangkan untuk indikator yang mendukung level 1 yang awalnya sebesar 43 menjadi 13 kawasan/lokasi (1 RZ KAW, 2 RZ KSN, 6 RZ KSNT dan 4 RZWP3K).

(17)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pada Bab Akuntabilitas kinerja menyampaikan capaian kinerja Direktorat perencanaan ruang laut pada triwulan 3 sesuai dengan hasil pemotongan anggran dalam rangka mendukung penanggulangan covid – 19. Selain itu menginformasikan perbandingan capaian dengan tahun sebelumnya apa yang menyebabkan bertambah atau menurun.

3.1 Capaian Kinerja Organisasi

Pengukuran capaian kinerja Dit. PRL tahun 2020 pada triwulan 3 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi indikator kinerja utama pada masing-masing perspektif. Pencatatan dan pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis balanced scorecard dari Kementerian Kelautan Perikanan, yaitu pada http://kinerjaku.kkp.go.id. Secara rinci, realisasi masing-masing sasaran strategis dan indikator kinerja Dit. PRL Tahun 2020 triwulan 3 adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Realisasi Capaian Kinerja Triwulan 3 Tahun 2020

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET TARGET TW-3

CAPAIAN - TW 3 1 Industrialisasi Kelautan

dan Perikanan berdaya saing lingkup Dit. PRL

1 Tingkat Kemandirian SKPT Moa Kab. Maluku Barat Daya

3 - -

2 Tersusunnya

Perencanaan Ruang Laut dan Zonasi Pesisir

2 Perairan laut antarwilayah yang memiliki RZ Kawasan antarwilayah

1 - -

3 Kawasan Strategis

Nasional yang Memiliki RZ

2 - -

4 Kawasan Strategis Nasional Tertentu yang Memiliki RZ

6 - -

5 Propinsi yang memiliki dokumen Penyelenggaraan Rencana Zonasi di WP3K 4 - - 3 Terkendalinya pemanfaatan ruang di wilayah pesisir dan laut

6 Jumlah lokasi yang dilakukan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah pesisir dan laut

7 - -

4 7 Persentase pemenuhan

LKE PMPRB Dit. PRL (%)

(18)

Tatakelola

pemerintahan yang baik lingkup Dit. PRL

8 Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Dit. PRL (Nilai)

Baik (88) 87 93,57

9 Indeks Profesionalitas ASN Dit. PRL (indeks) 72 - - 10 Persentase penyelesaian temuan LHP BPK atas LK Dit. PRL (%) 100 - -

11 Nilai Rekonsiliasi Kinerja Dit. PRL (%)

90 -

12 Persentase Pemenuhan Dokumen SPIP lingkup Dit. PRL (%) 100 - - 13 Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja lingkup Dit. PRL (%)

60 45 100

14 Persentase unit kerja Dit. PRL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 82 (TW-3 = 75) 75 85,37

15 Nilai kinerja pelaksanaan anggaran lingkup Dit. PRL (Nilai)

85 - -

Pada tabel di atas belum dapat menginformasikan capaian Dit.PRL untuk indikator yang capaiannya setiap triwulan seperti IKPA, MP dan rekomendasi hasil pengawasan. Selain itu target pencapaian indikator selama satu tahun anggaran belum tercapai, tetapi perkembangan kegiatan untuk mencapai target tersebut dapat kami sampaikan.

Capaian kinerja Dit. PRL sesuai dengan perjanjian kinerja yang ada, dimana pencapaian Indikator Kinerja Direktorat Perencanaan Ruang Laut berdasarkan Balanced Scorecard yaitu diantaranya :

IK 1. Tingkat Kemandirian SKPT Moa Kab. Maluku Barat Daya

Pada Triwulan II telah dilakukan penyusunan dokumen lelang dan revisi untuk penambahan output dana hibah. Kemajuan pelaksanaan SKPT Moa pada triwulan III yaitu :

(19)

1. Pengajuan revisi untuk Revisi DIPA untuk penambahan anggaran bersumber dari hibah pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), untuk kegiatan Perencana Pembangunan Sentra Kelautan Dan Perikanan Terpadu (SKPT) Moa yang sudah realisasi sebesar 55 % pada Bulan April 2020 karena Pihak ke 3 telah menyelesaikan apa yang disyaratkan dalam kontrak yaitu : laporan konsep perancangan, dokumen perancangan, dan dokumen pengembangan rancangan yang telah diperiksa oleh Tim Teknis Direktorat Perencanaan Ruang Laut dan di reviu oleh Inspektorat 1 – KKP. Hasil dari revisi DIPA ini akan menjadi dasar sebagai pengesahan hibah dalam bentuk uang ke KPPN (Pengajuan SP2HL), melalui aplikasi Sistem Aplikasi Satker (SAS).

2. Tersedianya KAK Penyusunan Dokumen Izin Lingkungan SKPT Mo, tersedianya HPS Penyusunan Dokumen Izin Lingkungan SKPT Moa, tersedianya KAK Konsultan Pengawas Pembangunan Pelabuhan Perikanan Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya, tersedianya HPS Konsultan Pengawas Pembangunan Pelabuhan Perikanan Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya

3. Pendampingan Pengosongan Lahan Pantai Tiakur

4. Koordinasi terkait data pedagang yang sudah berjualan di kios yang baru 5. Pendampingan Pengosongan Lahan Pantai Tiakur

6. Koordinasi terkait Rapat Satgas dan Perkembangan pelaksanaan sertifikasi Pantai Tiakur 7. Rapat pembahasan dokumen lingkungan, pengawas pada pekerjaan SKPT Moa

8. Pembahasan perbaikan dokumen lelang SKPT Moa

Kemajuan pelaksanaan SKPT Moa dilapangan baru sampai pada pengosongan lahan pantai tiakur, yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Koordinasi dengan Dinas Perikanan terkait rencana pelaksanaan Rapat Satgas SKPT Moa dan Pelaksanaan Sertifikasi lahan

Pendampingan pengosongan lahan di Pantai Tiakur

(20)

Pendampingan pengosongan lahan di Pantai Tiakur

Koordinasi dengan Kepala Bidang Pasar terkait data pedagang yang sudah direlokasi

Rencana Aksi Triwulan III Tahun 2020, untuk mengadakan lelang pembangunan PPI dan Pasar di Tiakur belum dapat dilaksanakan dan yang diprioritaskan pada triwulan IV lelang Penyusunan Dokumen Ijin Lingkungan Sentra Kelautan Dan Perikanan MOA dan menindaklanjuti revisi pembayaran Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPT Moa.

Realisasi anggaran kegiatan SKPT Moa disajikan pada Tabel 47.

Tabel 41. Realisasi Anggaran SKPT Moa Triwulan III Tahun 2020

No Kegiatan Pagu Realisasi % Realisasi

(Rp) (Rp) Trw-3 Trw-2

1. Dukungan teknis dan

operasionalisasi SKPT Moa 450.715.000 286.665.000 63,60 41,35 2. Pengawasan teknis pembangunan SKPT 64.950.000 32.690.000 50,33 6,16 Jumlah 515.665.000 319.355.000 61,93 36,92

Pada tabel diatas menginformasikan realisasi ada peningkatan pada triwulan II ke triwulan III, ini didukung oleh Tim Sekretariat yang ada di Moa membantu penyiapan lahan untuk pembangunan pasar dan pelabuhan.

IK 2. Perairan laut antarwilayah yang memiliki RZ Kawasan antarwilayah

Indikator ini melaksanakan amanat UU Nomor 32 Tahun 2014 Pasal 43 Perencanaan ruang Laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) meliputi: a. perencanaan tata ruang Laut nasional; b. perencanaan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil; dan c. perencanaan zonasi kawasan Laut. Target lokasi terdapat dalam lampiran XI, PP Nomor 32 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang Laut. Adapun kegiatan-kegiatan pada IKU ini akan dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut:

(21)

b. Realisasi kinerja atau capaian kinerja pada Triwulan III Tahun 2020 dapat dibandingkan dengan Triwulan II Tahun 2019 pada tahapan penyusunan rencana zonasi kawasan, yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5. Kemajuan Penyusunan RZ KAW Trw-3 Tahun 2019 dan 2020 No Penyusunan Rencana Zonasi

Laut Banda

Kemajuan Triwulan III

2019 2020

1 Tahapan RZ KAW Teluk Bone (Harmonisasi),

laut flores, Selat Malaka, laut Maluku (Penyusunan Dok Final dan Draft Ranperpres

Laut banda (Penyusunan Dokumen Final)

2 Realisasi Keuangan 72,65 % 70,80 %

Pada tabel diatas menginformasikan capaian tahun 2019 lebih baik dibandingkan tahun 2020, hal ini terlihat ada Pandemi mempengaruhi penyusunan dokumen perencanaan. Target Lokasi Penyusunan Rencana Zonasi KAW pada tahun 2020 mengalami pengurangan target dan anggaran dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 6. Capaian 2019 dan Target 2020

No Indikator/Kegiatan Capaian 2019 Target 2020 Revisi Target

2020 1 Dokumen Final Rencana

Zonasi KAW

4 6 1

2 Alokasi Anggaran 2,000,000,000 5,765,000,000 1,488,889,500

Pada tabel di atas menginformasikan bahwa adanya perbedaan antara lokasi tahun 2019 dengan 2020 dikarenakan adanya perbedaan anggaran, tetapi beban yang diperoleh pada tahun 2020 menjadi lebih berat karena masih menindaklanjuti dokumen final di tahun sebelumnya untuk menjadi perpres di kawasan.

c. Realisasi kinerja atau capaian kinerja Triwulan III tidak dapat dibandingkan dengan target Renstra KKP 2020-2024 karena belum terdapat capaian sampai dengan Triwulan III.

d. Realisasi kinerja atau capaian kinerja Triwulan III tidak dapat dibandingkan dengan target Renstra DJPRL 2020-2024 karena belum terdapat capaian sampai dengan Triwulan III. e. Kendala dan Rekomendasi pada triwulan III :

Kendala

- Status batas dengan negara lain masih ada yang belum selesai

(22)

- Konsultasi Publik tidak dapat dilaksanakan secara langsung Rekomendasi :

- Melibatkan Kementerian luar Negeri untuk mengetahui status perbatasan Negara dan hal apa saja yang bisa kita lakukan

- Pelaksanaan konsultasi public dilaksanakan dengan virtual meeting

f. Efisiensi penggunaan sumber daya dalam hal ini adalah :

Efektifitas Sumberdaya dalam penyusunan dokumen rencana zonasi dapat dilihat dari alokasi anggaran, dan target lokasi yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 7. Perbandingan Alokasi Anggaran dan Target Lokasi Penyusunan RZ KAW Tahun 2019 dan 2020

No Tahun Anggaran Alokasi Anggaran Target Lokasi

Rata Rata Alokasi RZ Anggaran per lokasi

Tindaklnjut RZ Tahun Sebelumnya 2019 1 RZ KAW 2,000,000,000 4 500,000,000 5 2020 2 RZ KAW 1,488,889,000 1 1,488,889,000 9

Pada tabel diatas kita dapat menyampaikan efektifitas penggunaan sumberdaya keuangan lebih efektif tahun 2019 dimana alokasi anggaran perlokasi sebesar 500.000.000,-, Sedangkan pada tahun 2020 alokasi anggaran perlokasi lebih besar 1.488.889.000, tetapi informasi diatas tidak dapat menjadi dasar anggaran 2019 lebih efektif dibanding tahun 2020 tanpa melihat dokumen final RZ tahun sebelumnya yang ditindaklanjuti dimana tahun 2019 sebanyak 5 lokasi/kawasan, sedangkan tahun 2020 sebesar 9 lokasi/kawasan dapat disimpulkan tahun 2020 lebih efektif.

g. Kegiatan Pendukung untuk menindaklanjuti dokumen perencanaan yang sudah tersusun untuk menjadi Perpres yang kemajuaannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 8. Kemajuan Tindak Lanjut Dokumen Final RZ KAW tahun 2017-2019

No Lokasi KAW Kemajuan

2017

1 Selat Makassar Perpres RZ KAW Selat Makassar

(23)

3 Teluk Tomini Telah dilakukan pembahasan harmonisasi penyampaian surat MKP kepada Presiden untuk penetapan melalui Setneg 4 Laut Natuna-Natuna Utara

5 Laut Sulawesi 2019

6 Laut Maluku Telah dilakukan pembahasan internal KKP I dan II, serta proses penyusunan SK PAK

7 Selat Malaka 8 Laut Flores

9 Teluk Bone Telah dilakukan pembahasan harmonisasi penyampaian

surat MKP kepada Presiden untuk penetapan melalui Setneg Pada tabel diatas menginformasikan penyusunan rencana zonasi kawasan antar wilayah pada tahun 2017 untuk menjadi perpres membutuhkan waktu selama 3 tahun dan di triwulan 3 ini Selat Makasar sudah menjadi Perpres, adanya hal ini belum diperhitungkan dalam penganggaran oleh Ditjen PRL untuk mempercepat menjadi perpres.

- Rapat Tim Kecil Harmonisasi RZ Kawasan Antarwilayah Laut Maluku dilakukan virtual pada tanggal 10 September 2020

- Rapat Konsultasi Teknis Peta Rencana Zonasi Kawasan Antarwilayah Laut di Laut Maluku dilaksanakan pada hari Rabu, tgl 16 September 2020. Pukul 09.00 W.I.B dilaksanakan secara Vitual.

- Pembahasan Penerjemahan PP No. 32 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang laut dilaksanakan pada tgl 23 September 2020. Pukul 09.00 W.I.B dilaksanakan secara Vitual meeting.

- Rapat Pembahasan dan Sinkronisasi Rencana Alokasi Ruang Laut dalam RZ KAW Laut Banda dilaksanakan pada tgl 30 September 2020. Pukul 09.00 W.I.B s.d selesai dilaksanakan di hotel Royal Pajajaran, Bogor.

h. Realisasi Anggaran

Realisasi Pada indikator ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 9. Realisasi Anggaran Triwulan 3 Penyusunan RZ KAW NO KEGIATAN PENDUKUNG ALOKASI ANGGARAN REALISASI ANGGARAN % REALISASI SISA ANGGARAN TRW-3 TRW-2 1 Penyusunan Rencana

Zonasi Kawasan antar Wilayah dan Perairan Yurisdiksi 1,488,889,000 988.732.000 66,41 46.24 500.157.000

Pada tabel diatas menginformasikan ada kemajuan realisasi dengan penambahan 20,17 %, diharapkan pada triwulan IV dapat tercapai lebih dari 90 % sesuai dengan perjanjian kinerja yang disepakati.

i. Rencana Aksi

Rencana capaian triwulan IV antara lain ; - Finalisasi Dokumen Final RZKAW Laut Banda

(24)

- Penyusunan Draft Ranperpres RZKAW Laut Banda - Akselerasi RZ KAW Laut Maluku

IK 3. Kawasan Strategis Nasional yang Memiliki RZ

Indikator ini sama hal dengan penyusunan rencana zonasi kawasan antar wilayah melaksanakan amanat UU Nomor 32 Tahun 2014 Pasal 43 Perencanaan ruang Laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) meliputi: a. perencanaan tata ruang Laut nasional; b. perencanaan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil; dan c. perencanaan zonasi kawasan Laut. Untuk lokaasi KSN termuat dalam lampiran X, PP Nomor 32 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang Laut, sedangkan lokasi KSNT yang berupa Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) termuat dalam Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2017 tentang penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar. Adapun kegiatan-kegiatan pada indikator ini akan dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut: a. Capaian sampai dengan Triwulan III belum dapat dihitung tetapi kemajuannya sudah bisa

diketahui, kemajuan fisiknya dapat diketahui dengan melihat tabel di bawah ini :

Tabel. 10 Perkembangan Penyusunan RZKSN Triwulan III Tahun 2020

No Kawasan Tahapan Keterangan

1 2 3 4 5 6

1 KSN Teluk Bintuni     Dok final 2021 2 Kawasan Pacangsanak

(Prov Jawa Barat-Jawa Tengah)

    Target 2020

Keterangan :

1. pengumpulan dan pengolahan data 2. penyusunan dokumen awal 3. konsultasi publik pertama 4. penyusunan dokumen antara 5. konsultasi publik kedua

6. penyusunan dokumen final dan Drafting Raperpres

b. Realisasi kinerja atau capaian kinerja pada Triwulan III Tahun 2020 dapat dibandingkan dengan Triwulan II Tahun 2019 pada tahapan penyusunan rencana zonasi kawasan strategis nasional, yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 11. Capaian Triwulan III Tahun 2019 dan 2020 RZ KSN No Penyusunan Rencana

Zonasi KSN

Kemajuan Triwulan III

2019 2020

1 Tahapan RZ KSN Selat Sunda, Manado Bitung,

Samarinda, Sanga-Sanga, Muara Jawa, dan Balikpapan (Sasamba),

Pancangsanak : Dok antara, Teluk Bintuni : Dok Antara

(25)

Biak dan Raja Ampat : Konsultasi Publik 2 dan Penyusunan Dok Final

2 Realisasi Keuangan 77,24 % 76,24 %

Pada tabel diatas menginformasikan capaian tahun 2019 lebih baik dibandingkan tahun 2020, hal ini terlihat ada Pandemi mempengaruhi penyusunan dokumen perencanaan. c. Realisasi kinerja atau capaian kinerja Triwulan III tidak dapat dibandingkan dengan target

Renstra KKP 2020-2024 karena belum terdapat capaian sampai dengan Triwulan III.

d. Realisasi kinerja atau capaian kinerja Triwulan III tidak dapat dibandingkan dengan target Renstra DJPRL 2020-2024 karena belum terdapat capaian sampai dengan Triwulan III. e. Kendala dan Rekomendasi pada triwulan III :

Kendala

- Ketersediaan data yang sesuai dengan yang dibutuhkan dari segi kualitas maupun kuantitas

- Data sekunder yang dikumpulkan kurang memenuhi syarat - Konsultasi publik tidak menghasilkan output sesuai kebutuhan - Konsultasi Publik tidak dapat dilaksanakan secara langsung

Rekomendasi :

- Menggali informasi di kementerian lain, sehubungan dengan lokasi KAW, KSN dan KSNT - Konsultasi publik melibatkan narasumber dari wilayah perencanaan

- Pelaksanaan konsultasi public dilaksanakan dengan virtual meeting

f. Efisiensi penggunaan sumber daya dalam hal ini adalah :

Efisiensi Sumberdaya dalam penyusunan dokumen rencana zonasi dapat dilihat dari alokasi anggaran, dan target lokasi yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 12. Perbandingan Alokasi Alokasi Anggaran dan Target Lokasi

No Tahun Anggaran Alokasi Anggaran Target Lokasi

Rata Rata Alokasi RZ Anggaran per lokasi

Tindaklnjut RZ Tahun Sebelumnya 2019 1 RZ KSN 2,075,000,000 6 345,833,333 7 2020 1 RZ KSN 1,080,492,000 2 540,246,000 13

Pada tabel diatas kita dapat menyampaikan efektifitas penggunaan sumberdaya keuangan lebih efektif tahun 2019 dimana alokasi anggaran perlokasi sebesar 345,833,333. Sedangkan pada tahun 2020 alokasi anggaran perlokasi lebih besar 540,246,000, tetapi informasi diatas tidak dapat menjadi dasar anggaran 2019 lebih efisien dibanding tahun 2020 tanpa melihat dokumen final RZ tahun sebelumnya yang ditindaklanjuti dimana tahun 2019 sebanyak 7

(26)

lokasi/kawasan, sedangkan tahun 2020 sebesar 13 lokasi/kawasan dapat disimpulkan tahun 2020 lebih efisien.

g. Kegiatan Pendukung untuk menindaklanjuti dokumen perencanaan yang sudah tersusun untuk menjadi Perpres yang kemajuaannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 13 Kemajuan RZ KSN 2017-2019

No KSN TRW-2 Tahun 2020 TRW-3 Tahun 2020

2017

1. Batam Bintan Karimun (BBK)

Menunggu jadwal dari

Kemenkumham untuk

pembahasan rapat tim kecil R.Perpres

harmonisasi di kementerian Hukum&HAM (TimCil)

2. Jabodetabek-punjur Penyampaian surat oleh MKP kepada Presiden untuk penetapan melalui Setneg

Progres saat ini, MenKP dan MenHub telah memberikan paraf, sedangkan MenATR dan

MenkoMarves dalam proses. 2018 3. Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (Provinsi Sumatera Utara)

Surat Permohonan Kemen KP kepada Kemenkumham untuk permohonan Harmonisasi (permohonan kembali 9 Maret 2020) 4. Kawasan Perkotaan Kendal - Demak - Ungaran - Salatiga - Semarang - Purwodadi (Kedung Sepur) (Provinsi Jawa Tengah) 5. Kawasan Perkotaan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan (Gerbangkertosusila) (Provinsi Jawa Timur)

Penyampaian R.Perpres oleh MKP kepada Presiden untuk penetapan melalui Setneg

Progres saat ini, MenKP dan MenHub telah memberikan paraf, sedangkan MenATR dan

MenkoMarves dalam proses. 6. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Maminasata (Makassar - Maros - Sungguminasa - Takalar)

Surat Permohonan Kemen KP kepada Kemenkumham

untuk permohonan

Harmonisasi (permohonan kembali 9 Maret 2020)

(27)

7. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Bima

Telah dilakukan

Pembahasan Internal dan Proses Penyusunan SK PAK

Selesai pembahasan Panitia Antar Kementerian dan siap disampaikan kepada

KemenKumHAM untuk proses harmonisasi ditargetkan pada awal September

2020. Ke-empat Rperpres tersebut merupakan PROSUN 2020

8. Kawasan Taman Nasional Komodo

Penggabungan dengan RTR KSN Komodo dan telah dilakukan rapat harmonisasi di Kemenkumham pada tanggal 30 Januari 2020

Status saat ini

Menunggu Surat Setneg untuk permintaan Paraf K/L

2019

9. Kawasan Strategis Nasional Selat Sunda

proses penyusunan SK PAK RPerpres tersebut

tidak masuk dalam PROSUN 2020, sehingga diperlukan izin prakarsa untuk proses harmonisasi dan penetapan RPerpres. Rencananya RPerpres akan

bahas/harmonisasikan/tetapkan pada tahun 2021.

10. Kawasan Biak (Papua);

11. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu

Manado-Bitung

Selesai pembahasan Panitia Antar Kementerian dan siap

isampaikan kepada

KemenKumHAM untuk proses harmonisasi ditargetkan pada awal September 2020. Ke-empat Rperpres tersebut merupakan PROSUN 2020

Pembahasan Perbaikan

Rancangan Peraturan Presiden Tentang Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional (RZ KSN) Keanekaragaman Hayati Raja Ampat

12. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu

Samarinda, Sanga-Sanga, Muara Jawa, dan

Balikpapan

13 Kawasan Konservasi Keanekaragaman Hayati Raja Ampat (Papua Barat);

14. Penyusunan Rencana Zonasi Serbagita

Telah dilakukan

pembahasan PAK I dan II, dan akan disampaikan surat permohonan harmonisasi ke Kemenkumham untuk

(28)

proses Harmonisasi, melalui surat MKP pada tanggal 9 Maret 2020

15. Pancangsanak (2020) Proses Penyusunan Dokumen Awal RZ

Penyusunan Dok Antara

16. Teluk Bintuni (2020) Penyusunan Dok Antara

Pada tabel di atas menginformasikan KSN yang pada triwulan 2 belum ada kemajuan pada triwulan 3 sudah ada kemajuan yaitu :

1. Ada 4 (empat) Draf Pepres yang masuk kedalam Prosun 2020 dan saat ini tengah dilakukan penyisiran pasal untuk memantapkan rumusan dan cek silang konsistensi serta typo pengetikan RPerpres yaitu :

- Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Bima

- Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Manado-Bitung

- Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Samarinda, Sanga-Sanga, Muara Jawa, dan Balikpapan

- Kawasan Konservasi Keanekaragaman Hayati Raja Ampat (Papua Barat);

2. Ada 2 (dua) Draf Perpres yang tidak masuk kedalam Prosun 2020, sehingga proses harmonisasi akan dilaksanakan pada tahun 2021 yaitu KSN Biak dan KSN Selat Sunda. Kegiatan Pendukung Penyusunan RZ KSN antara lain :

- Rapat penyepakatan RZ KSN Mebidangro dan RZ KSN Maminasata Pelaksanaan: 3 September 2020

- Rakor pemantapan kelembagaan tim koordinasi penataan ruang kawasan perkotaan Jabodetabekpunjur Pelaksanaan: 4 September 2020

- Rapat Pembahasan Perbaikan Rancangan Peraturan Presiden Tentang Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional (RZ KSN) Keanekaragaman Hayati Raja Ampat Pelaksanaan: 7 September 2020

- Rapat pembahasan lanjutan perbaikan RZ KSN Raja Ampat Pelaksanaan: 8 September 2020

- Pembahasan RZ KSN BBK dan RZ KSN Komodo dilaksanakan 23 September 2020 -

h. Realisasi Anggaran

Realisasi Pada indikator ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 14. Realisasi Anggaran Triwulan 3 Penyusunan RZ KSN NO KEGIATAN PENDUKUNG ALOKASI ANGGARAN REALISASI ANGGARAN % REALISASI SISA ANGGARAN TRW-3 TRW-2 1 Penyusunan

Rencana Zonasi dan

Rencana Aksi 1,080,492,000 823.842.800 76,25 45.79 256.649.200

(29)

Pengelolaan Ruang Laut di KSN

Pada tabel diatas menginformasikan ada kemajuan realisasi dengan penambahan 30,46 %, diharapkan pada triwulan IV dapat tercapai lebih dari 90 % sesuai dengan perjanjian kinerja yang disepakati.

i. Rencana Aksi

Rencana capaian triwulan IV antara lain ;

- Finalisasi Dokumen Final RZ KSN Pancangsanak - Penyusunan Draft Ranperpres KSN Pancangsanak - Akselerasi RZ Raja Ampat, Maminasata

IK 4. Kawasan Strategis Nasional Tertentu yang Memiliki RZ

Indikator ini sama hal dengan penyusunan rencana zonasi kawasan antar wilayah melaksanakan amanat UU Nomor 32 Tahun 2014 Pasal 43 Perencanaan ruang Laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) meliputi: a. perencanaan tata ruang Laut nasional; b. perencanaan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil; dan c. perencanaan zonasi kawasan Laut. Untuk lokaasi KSN termuat dalam lampiran X, PP Nomor 32 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang Laut, sedangkan lokasi KSNT yang berupa Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) termuat dalam Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2017 tentang penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar. Adapun kegiatan-kegiatan pada indikator ini akan dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut: a. Capaian sampai dengan Triwulan III belum dapat dihitung tetapi kemajuannya sudah bisa

diketahui, kemajuan fisiknya dapat diketahui dengan melihat tabel di bawah ini :

Tabel 15. Perkembangan Penyusunan RZKSNT Triwulan III Tahun 2020

No Kawasan Tahapan Keterangan

1 2 3 4 5 6

1 Nusa Penida (Bali)     2 Guhakolak (Banten)     3. Deli (Banten)     4. Karangpabayang (Banten)     5 Letti (Maluku)     6 Kisar (Maluku)     Keterangan :

(30)

1. pengumpulan dan pengolahan data 2. penyusunan dokumen awal 3. konsultasi publik pertama 4. penyusunan dokumen antara 5. konsultasi publik kedua

6. penyusunan dokumen final dan Drafting anpermen KP

b. Realisasi kinerja atau capaian kinerja pada Triwulan III Tahun 2020 dapat dibandingkan dengan Triwulan III Tahun 2019 pada tahapan penyusunan rencana zonasi kawasan strategis nasional tertentu, yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 16. Kemajuan Triwulan III Tahun 2019 dan 2020 RZ KSNT No Penyusunan Rencana

Zonasi KSNT

Kemajuan Triwulan III

2019 2020

1 Tahapan RZ KSNT Konsultasi Publik 1 (15 lokasi) Penyusunan Dok Antara (6 lokasi)

2 Realisasi Keuangan 81,44 % 75,38 %

Pada tabel diatas menginformasikan capaian tahun 2020 lebih baik dibandingkan tahun 2019, tetapi bila dilihat jumlah lokasi yang dicapai tahun 2019 lebih baik. Hal ini terjadi karena kebijakan pemerintah dan penanganan Pandemi mempengaruhi penyusunan dokumen perencanaan.

c. Realisasi kinerja atau capaian kinerja Triwulan III tidak dapat dibandingkan dengan target Renstra KKP 2020-2024 karena belum terdapat capaian sampai dengan Triwulan III.

d. Realisasi kinerja atau capaian kinerja Triwulan III tidak dapat dibandingkan dengan target Renstra DJPRL 2020-2024 karena belum terdapat capaian sampai dengan Triwulan III. e. Kendala dan Rekomendasi pada triwulan III :

Kendala

- Ketersediaan data yang sesuai dengan yang dibutuhkan dari segi kualitas maupun kuantitas

- Data sekunder yang dikumpulkan kurang memenuhi syarat - Konsultasi publik tidak menghasilkan output sesuai kebutuhan - Konsultasi Publik tidak dapat dilaksanakan secara langsung

- Lokasi Survey KSNT yang jauh dan adanya pandemic membatasi pelaksanaan Rekomendasi :

- Menggali informasi di kementerian lain, sehubungan dengan lokasi KSNT - Konsultasi publik melibatkan narasumber dari wilayah perencanaan - Pelaksanaan konsultasi public dilaksanakan dengan virtual meeting - Pelaksanaan survey Pulau Kisar dan letti diwakilkan kesekretariat Moa

(31)

Efisiensi Sumberdaya dalam penyusunan dokumen rencana zonasi dapat dilihat dari alokasi anggaran, dan target lokasi yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 17. Perbandingan Alokasi Alokasi Anggaran dan Target Lokasi

No Tahun Anggaran Alokasi Anggaran Target Lokasi

Rata Rata Alokasi RZ Anggaran per lokasi

Tindaklnjut RZ Tahun Sebelumnya 2019 1 RZ KSNT 2,100,000,000 16 131,250,000 4 cluster 2020 1 RZ KSNT 1,586,582,000 6 264,430,333 10 cluster

Pada tabel diatas kita dapat menyampaikan efektifitas penggunaan sumberdaya keuangan lebih efisien tahun 2019 dimana alokasi anggaran perlokasi sebesar 131,250,000. Sedangkan pada tahun 2020 alokasi anggaran perlokasi lebih besar 264,430,333, tetapi informasi diatas tidak dapat menjadi dasar anggaran 2019 lebih efisien dibanding tahun 2020 tanpa melihat dokumen final RZ tahun sebelumnya yang ditindaklanjuti dimana tahun 2019 sebanyak 4 kluster, sedangkan tahun 2020 sebesar 10 kluster dapat disimpulkan tahun 2020 lebih efisien.

g. Kegiatan Pendukung untuk menindaklanjuti dokumen perencanaan yang sudah tersusun untuk menjadi Perpres yang kemajuaannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 18. Kemajuan RZ KSNT 2017-2019 No KSNT TRW-2 Tahun 2020 TRW-3 Tahun 2020 2015 1 P. Nipa Permen KP 2 P. Pelampong 2017 3 P. Senoa Permen KP 4 P. Maratua Permen KP 5 P. Sambit 2018

6 P. Mangkai Perbaikan RZ KSNT hasil

harmonisasi

Permen KP No 22/PermenKP/2020 RZ KSNT Gugus Pulau Anambas 7 P. Tokongmalangbiru

8 P. Tokongbelayar 9 P. Tokongnanas 10 P.Damar

11 P. Raya Perbaikan RZ KSNT hasil

harmonisasi

Permen RZ KSNT Pulau Rusa dan Raya No.20/PermenKP/2020 12 P. Rusa

(32)

13 P. Batumandi Pertemuan Lintas K/L Perbaikan Draf Permen KP

14 P. Rupat Persiapan Harmonisasi

15 P. Bengkalis 16 P. Rangsang

17 P. Selaru Pertemuan Lintas K/L Perbaikan Draf Permen KP

Persiapan Harmonisasi

Perbaikan Draf Permen KP, persiapan Harmonisasi

18 P. Batarkusu 19 P. Asutubun

20 P. Sebatik Pertemuan Lintas K/L

21 Karang Unarang

22 P. Dolangan Pembahasan di Biro Hukum

23 P. Solando 24 P. Lingayan

2019

25 Pulau Moff/Budd (Papua Barat);

Dok Final 26 Pulau Fani (Papua barat) Dok Final

27 Pulau Kawiyo (Sulut); Dok Final Pembahasan Draft Permen KP RZ

KSNT kluster Sangihe 28 Pulau Kawaluso (Sulut); Dok Final

29 Pulau Marore (Sulut) Dok Final 30 Pulau Batu Bawaikang

(Sulut)

Dok Final

31 Pulau Rote (NTT); Dok Final Pembahasan Draf Permen

32 Pulau Ndana (NTT); Dok Final

33 Pulau Pagai Utara Dok Final Pembahasan Draf Permen RZ

KSNT kluster Mentawai

34 Pulau Niau; Dok Final

35 Pulau Sibaru-Baru; Dok Final

36 Pulau Weh (Aceh); Dok Final Dimasukan kedalam IKU BHO

37 Pulau Rondo (Aceh); Dok Final Dimasukan kedalam IKU BHO

38 Pulau Batebelah (Aceh) Dok Final Dimasukan kedalam IKU BHO

39 Pulau Enggano Dok Final

40 Pulau Mega Dok Final

Pada tabel diatas menginformasikan kemajuan Rencana Zonasi KSNT pada triwulan III, yaitu :

- Bertambahnya Permen KP Penyusunan Rencana Zonasi KSNT di Kluster Anambas (P. Mangkai, Tokongmalangbiru, Tokong Nanas, Tokongbelayar), P. Rusa, dan Raya.

- Pembahasan Draf Permen KP di Kluster Mentawai, Kluster Sangihe, P Rote, P Ndana. - Perbaikan Draft Permen KP dan Persiapan Harmonisasi di P. Selaru, Batarkusu, Asutubun

dan Sebatik.

Kegiatan pendukung penyusunan RZ KSNT yang sudah dilaksanakan :

(33)

- Harmonisasi untuk RZ KSNT Klaster Riau, Klaster Tanimbar, Klaster Kaltara, Pulau Mangudu dan Pulau Batek dilaksanakan 4 September 2020

- Pertemuan persiapan internal RZ KSNT dilaksanakan 7 September 2020

- Rapat pembahasan RZ KSNT Pulau Bateeleblah, Pulau Rondo, dan Pulau Weh dilaksanakan 8 September 2020

- Rapat pembahasan RZ KSNT Klaster Mentawai dilaksanakan 8 September 2020

- Rapat pembahasan RZ KSNT Klaster Rote, Klaster Mentawai, Klaster Sangihe dan Klaster Sabang dilaksanakan 9 September 2020

- Pembahasan Dokumen RZ KSNT TA.2020 dilaksanakan 23 September 2020 - Kerja Kelompok RZ KSNT Pulau Letti Kisar dilaksanakan pada 28 September 2020

- koordinasi persiapan Survey RZ KSNT Pulai Kisar dan Pulau Letti dilaksanakan 29 September 2020

-

h. Realisasi Anggaran

Realisasi Pada indikator ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 19. Realisasi Anggaran Triwulan 3 Penyusunan RZ KSNT NO KEGIATAN PENDUKUNG ALOKASI ANGGARAN REALISASI ANGGARAN % REALISASI SISA ANGGARAN TRW-3 TRW-2 1 Penyusunan Rencana Zonasi dan Rencana Aksi Pengelolaan Ruang Laut di KSNT 1,586,582,000 1.196.079.500 75,39 51.78 390.502.500

Pada tabel diatas menginformasikan ada kemajuan realisasi dengan penambahan 23,61 %, diharapkan pada triwulan IV dapat tercapai lebih dari 90 % sesuai dengan perjanjian kinerja yang disepakati.

i. Rencana Aksi

Rencana capaian triwulan IV antara lain ;

- Finalisasi Dokumen Final RZ KSNT Nusapenida, Guhakolak, Deli, Karangpabayang, Letti, Kisar

- Penyusunan Draft Ranpermen RZ KSNT Nusapenida, Guhakolak, Deli, Karangpabayang, Letti, Kisar

IK 5. Propinsi yang memiliki dokumen Penyelenggaraan Rencana Zonasi di WP3K

Pada Indikator ini pemerintah pusat mengawal apa yang dimanatkan oleh Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 jo Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil pada pasal 7 menyebutkan bahwa Pemerintah daerah wajib menyusun RZWP3K sesuai dengan kewenangan masing-masing. Pedoman dalam penyusunan

(34)

Rencana Zonasi WP3K Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 23/PERMEN-KP/2016 tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Pasal 23 sampai pasal 33 menjelaskan proses penyusunan RZWP3K, yaitu : Pembentukan Kelompok Kerja, Pengumpulan dan pengelolahan data, Konsultasi teknis peta dasar dan tematik, penyusunan dokumen awal, Konsultasi teknis dokumen awal, Konsultasi publik dokumen awal, Penyusunan dokumen antara, Konsultasi teknis dokumen antara, Konsultasi publik dokumen antara dan penyusunan dokumen final, Permohonan tanggapan dan/atau saran, Perbaikan hasil tanggapan dan/atau saran.

Adapun kegiatan-kegiatan pada indikator ini akan dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut: a. Capaian sampai dengan Triwulan III belum dapat dihitung tetapi kemajuannya sudah bisa

diketahui, kemajuan fisiknya dapat diketahui dengan melihat tabel di bawah ini :

Tabel 20. Perkembangan Penyusunan RZWP3K Triwulan III Tahun 2020 No Kemajuan Penyusunan

RZWP3K

Provinsi

1 Perda RZWP3K (27 Provinsi) Maluku, Malut, Sulut, Sulteng, Sulbar, Gorontalo, Kaltara,Kalsel, NTT, NTB, Jatim, DIY, Lampung, Sumbar, Jateng, Kalbar, Kalteng, Jawa Barat, Sumatera Utara, Sultra, Sulsel, Bengkulu, Jambi, Papua Barat, Aceh, Bangka Belitung, Riau

2 Evaluasi Kemendagri dan Rapat Paripurna DPRD

Sumatera Selatan, Banten,

3 Progress Surat

Tanggapan/Saran Akhir

Kepri, DKI, Bali, Kaltim

4 Penyusunan Dokumen

Final/Antara/Awal-Peta Tematik

Papua

b. Realisasi kinerja atau capaian kinerja pada Triwulan III Tahun 2020 dapat dibandingkan dengan Triwulan III Tahun 2019 pada tahapan penyusunan rencana zonasi WP3K, yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 21. Kemajuan Triwulan III Tahun 2019 dan 2020 RZWP3K No Penyusunan Rencana

Zonasi

Kemajuan Triwulan III

2019 2020

1 Tahapan RZ WP3K 12 Provinsi target kinerja (11 Dokumen Final dan 1 Dokumen awal)

4 Target lokasi (2 Provinsi Perda dan 2 provinsi Dok Final

(35)

Pada tabel diatas menginformasikan capaian tahun 2020 lebih baik dibandingkan tahun 2019, tetapi bila dilihat jumlah lokasi yang dicapai tahun 2019 lebih baik. Hal ini terjadi karena kebijakan pemerintah dan penanganan Pandemi mempengaruhi penyusunan dokumen perencanaan.

c. Realisasi kinerja atau capaian kinerja Triwulan III tidak dapat dibandingkan dengan target Renstra KKP 2020-2024 karena belum terdapat capaian sampai dengan Triwulan III.

d. Realisasi kinerja atau capaian kinerja Triwulan III tidak dapat dibandingkan dengan target Renstra DJPRL 2020-2024 karena belum terdapat capaian sampai dengan Triwulan III. e. Kendala dan Rekomendasi pada triwulan III :

Kendala

- Percepatan penyelesaian dokumen RZWP-3-K pada tahap teknis sangat bergantung pada komitmen Pimpinan Daerah dan kelompok kerja penyusunan RZWP-3-K yang terdiri dari Kepala Dinas di tiap OPD

Rekomendasi :

- Komitmen Pimpinan Daerah dalam penyelesaian Dokumen RZWP-3-K membuat anggaran dan agenda kegiatan RZWP-3-K tidak terganggu dengan dinamika yang ada di daerah - Kehadiran Pimpinan Tinggi Daerah dalam kegiatan pembahasan dokumen RZWP-3-K juga

menjadi faktor penentu dalam mempercepat pengambilan keputusan krusial sehingga pembahasan dokumen menjadi lebih efektif.

f. Efisiensi penggunaan sumber daya dalam hal ini adalah :

Efisiensi Sumberdaya dalam penyusunan dokumen rencana zonasi dapat dilihat dari alokasi anggaran, dan target lokasi yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 22. Perbandingan Alokasi Alokasi Anggaran dan Target Lokasi

No Tahun Anggaran Alokasi Anggaran Target Lokasi

Rata Rata Alokasi RZ Anggaran per lokasi

Tindaklnjut RZ Tahun Sebelumnya 2019 1 RZWP3K 2,325,000,000 12 193,750,000 7 2020 1 RZWP3K 768,597,000 4 192,149,250 3

Pada tabel diatas kita dapat menyampaikan efektifitas penggunaan sumberdaya keuangan lebih efisien tahun 2020 dimana alokasi anggaran perlokasi sebesar 192.149.250. Sedangkan pada tahun 2019 alokasi anggaran perlokasi lebih besar 193.750.000.

Apabila dilihat dari alokasi perlokasi RZWP3K mengalami penurunan hal ini karena, dalam peyelesaian dokumen RZWP-3-K telah dilakukan upaya dalam untuk meningkatkan

(36)

efektifitas sumberdaya, dimana SDM yang digunakan dalam proses asistensi teknis sepenuhnya merupakan SDM dari Direktorat Perencanaan Ruang Laut. Selain itu bantuan SDM teknis dari UPT Ditjen PRL kepada Provinsi dalam penyusunan Dokumen RZWP-3-K yang masuk dalam wilayah kerjanya turut mempercepat penyelesaian dokumen RZWP-3-K Provinsi.

g. Kegiatan Pendukung untuk Pendampingan Penyusunan RZWP3K -

h. Realisasi Anggaran

Realisasi Pada indikator ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 23. Realisasi Anggaran Triwulan 3 Penyusunan RZ WP3K NO KEGIATAN PENDUKUNG ALOKASI ANGGARAN REALISASI ANGGARAN % REALISASI SISA ANGGARAN TRW-3 TRW-2 1 Provinsi yang memiliki Dokumen Penyelenggaraan Rencana Zonasi WP3K 768,597,000 567.487.700 73,83 55,86 201.109.300

Pada tabel diatas menginformasikan ada kemajuan realisasi dengan penambahan 18 %, diharapkan pada triwulan IV dapat tercapai lebih dari 90 % sesuai dengan perjanjian kinerja yang disepakati.

i. Rencana Aksi

Rencana capaian triwulan IV antara lain ;

- Pendampingan Penyusunan RZWP3K Banten dan Kalimantan Timur

IK 6. Jumlah lokasi yang dilakukan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah

pesisir dan laut

Indikator ini merupakan untuk menjamin terselenggaranya pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan dilakukan pengendalian pemanfaatan ruang laut melalui pemberian perizinan. Kegiatan ini didasarkan pada amanat, yaitu :

 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan WP3K pasal 16 ayat (1) menyatakan bahwa setiap orang yang melakukan pemanfaatan ruang dari sebagian perairan pesisir secara menetap wajib memiliki izin lokasi.

 Undang Undang No. 32 Tahun 2014 pasal 42 ayat 2, menyatakan bahwa Pengelolaan ruang Laut meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian dan pada Pasal 46 disampaikan bahwa Pengendalian pemanfaatan ruang Laut sebagaimana dimaksud dalam

Gambar

Gambar 1. Peta Strategi Dit. Perencanaan Ruang Laut 2020-2024
Tabel 1. Perubahan Indikator dan Target Kinerja Utama Dit. PRL Tahun 2020
Tabel 2. Perubahan Target Capaian Dit. PRL Tahun 2020
Tabel 3.  Realisasi Capaian Kinerja Triwulan 3 Tahun 2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

Capaian sasaran strategis sampai dengan triwulan IV tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan “Realisasi persentase K/L dan Pemda yang telah menyelenggarakan SPIP

Realisasi Kinerja pada triwulan Realisasi Capaian Kinerja dan Anggaran RKPD Kabupaten Kepulauan Selayar tahun 2021

5) Proses Bio-Deinking pada Kertas Bekas Perkantoran Menggunakan Ultrasonik Sampai dengan triwulan ketiga tahun 2013, realisasi capaian fisik mencapai 76%. Tahapan

Capaian Kinerja dan Realisasi Anggaran per Output Triwulan I.. Target Realisasi Capaian (%) Pagu Realisasi

Pengukuran capaian kinerja BPPP Banyuwangi Triwulan IV tahun 2020 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi indikator kinerja utama

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan Target Tahun 2017 Capaian Triwulan II Tahun 2017 3 Terwujudnya kompetensi SDM KP yang mendukung peningkatan produktivitas usaha

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan Target Tahun 2017 Capaian Triwulan I Tahun 2017 4 Tersedianya kebijakan pembangunan yang efektif bidang Pendidikan KP 4

Pengukuran capaian kinerja Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi Triwulan I Tahun 2021 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana)