• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Data Umum Organisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "A. Data Umum Organisasi"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

I

I.

.

P

P

EN

E

ND

DA

AH

HU

UL

L

UA

U

AN

N

A. Data Umum Organisasi

Mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2001 dan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 13 Tahun 2002, Dinas Ketenteraman Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta) merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang tugas pokoknya adalah :

Menyelenggarakan Pembinaan Ketenteraman, Ketertiban Masyarakat, Penegakkan Peraturan Daerah dan Perlindungan Masyarakat

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok tersebut di atas, Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang ketenteraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat

2. Penyusunan pedoman dan petunjuk operasional bidang ketenteraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat

3. Penyusunan program dan kegiatan bidang ketenteraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat

4. Pembinaan personil, ketatalaksanaan, sarana dan prasarana kerja satuan ketenteraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat

5. Pengkoordinasian pembinaan bidang ketenteraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat

6. Pemberian izin tempat usaha tertentu

7. Pengelolaan dukungan teknis dan administratif 8. Pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan Suku Dinas 9. Pembinaan personil Polisi Pamong Praja

B. Struktur Organisasi

Pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang didampingi Wakil Kepala Dinas, sedangkan struktur di bawahnya sesuai ruang lingkup tupoksi di wilayah DKI Jakarta adalah sebagai berikut :

1. Bagian Tata Usaha

Melaksanakan fungsi-fungsi staf dalam rangka mendukung kegiatan-kegiatan operasional penyelenggaraan urusan ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan, kerumahtanggaan, penyusunan program dan pelaporan.

(2)

2. Sub Dinas Ketertiban Masyarakat

Unsur operasional yang secara teknis menyelenggarakan pengendalian operasional, penertiban dan pengamanan acara protokoler dan obyek vital, menangani pengaduan masyarakat, penyelesaian sengketa serta kerjasama antar Aparat Ketertiban dan Instansi terkait lainnya.

3. Sub Dinas Pembinaan dan Pelatihan

Unsur pelaksana teknis dalam menyelenggarakan perencanaan, menyiapkan perumusan kebijakan, melaksanakan pembinaan dan pelatihan Sat. Pol PP dan Sat. Linmas serta melakukan evaluasi terhadap seluruh rangkaian pembinaan dan pelatihan.

4. Sub Dinas Ketertiban Sarana dan Prasarana Perkotaan

Unsur operasional yang menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan penertiban fasilitas sosial, sarana umum dan sarana/prasarana pemukiman serta lepas pantai.

5. Sub Dinas Perizinan dan Pengawasan Tempat Usaha

Unsur pelaksana teknis dan operasional yang melaksanakan pelayanan administrasi perizinan tempat usaha, inventarisasi, dokumentasi, evaluasi tempat izin usaha, pengawasan tempat usaha, hiburan dan rekreasi dan melakukan penenteraman penertiban tempat usaha termasuk penyelenggaraan usaha hiburan dan rekreasi.

6. Sub Dinas Kesiagaan

Unsur pelaksana teknis dalam penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitas pelaksanaan kegiatan kesiagaan menghadapi gangguan ancaman, bahaya serta bencana dalam rangka perlindungan masyarakat.

7. Sub Dinas Penanggulangan

Unsur pelaksana teknis dalam penyiapan perumusan kebijakan pengerahan potensi masyarakat, penyelamatan, rehabilitasi, pengendalian bantuan dan koordinasi, relokasi serta rekonstruksi penanggulangan bencana.

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Unsur staf guna menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Ketenteraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat.

9. UPT Sat Pol PP

Satuan Polisi Pamong Praja merupakan pelaksana teknis dan operasional Dinas Ketenteraman Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat dalam menyelenggarakan ketertiban dan penegakkan Peraturan Daerah secara preventif.

10. UPT Sat Linmas

Satuan Perlindungan Masyarakat Dinas Ketenteraman Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat merupakan pelaksana teknis dan operasional dalam melakukan kegiatan perlindungan masyarakat.

(3)

11. Suku Dinas Ketenteraman Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat

Suku Dinas Ketenteraman Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat melaksanakan penyelenggaraan pembinaan, ketertiban masyarakat, penegakkan Peraturan Daerah dan perlindungan masyarakat di 5 (lima) wilayah Kota Administrasi dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Administrasi dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

C. Aspek Strategis Organisasi

C. Aspek Strategis Organisasi

Sebagai bagian integral dari Pemerintah Provinsi, Dinas Tramtib dan

Linmas Provinsi DKI Jakarta sepenuhnya akan mendukung PEMPROV di dalam menjalankan peran strategisnya menuju pemerintah yang akuntabel,

yaitu melalui implementasi core business Dinas Tramtib dan Linmas :

Pembinaan Ketenteraman, Ketertiban Masyarakat, Penegakkan Peraturan Daerah dan Perlindungan Masyarakat.

Pemerintahan yang Akuntabel Dinas Tramtib dan Linmas Pemerintah Provinsi DKI

D. Sistematika Penyajian

Pada dasarnya, Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Dinas selama tahun 2007. Dalam hal ini, capaian kinerja (performance results) 2007 tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja (Performance Plan) 2007 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas tahun 2007 dapat diilustrasikan dalam bagan berikut ini :

(4)

Rencana Strategis 2003-2007 Bab II Bab III Bab IV Referensi Bab Rencana Stratejik 2007

Simpulan

&

Saran

Capaian Kinerja 2007 Rencana Kinerja 2007

Analisis Capaian

Kinerja 2007

(5)

I

II

I.

.

RE

R

EN

NC

CA

AN

NA

A

DA

D

AN

N

C

C

AP

A

PA

AI

IA

AN

N

K

KI

I

NE

N

ER

RJ

JA

A

T

T

AH

A

HU

UN

N

2

20

00

07

7

esuai tugas pokok dan fungsinya, Dinas Ketenteraman Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat Provinsi DKI Jakarta memiliki rencana strategis yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun (2003-2007) dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Strategis Dinas Ketenteraman Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat Provinsi DKI Jakarta yang mencakup visi, misi, tujuan, sasaran serta cara pencapaian tujuan dan sasaran tersebut akan diuraikan dalam bab ini.

S

S

A. Pernyataan Visi

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta melihat latar belakang dan mencermati fenomena-fenomena yang ada, maka Visi Dinas Tramtib dan

Linmas Provinsi DKI Jakarta adalah :

Terwujudnya tata nilai kehidupan masyarakat

yang tenteram, tertib dan nyaman

demi menciptakan kota Jakarta sejajar

dengan kota-kota besar maju lainnya di dunia

Pernyataan Visi Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta sepenuhnya mengacu pada pernyataan Visi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, mengingat Dinas Tramtib dan Linmas merupakan bagian integral dari Pemerintah Provinsi sehingga sudah selayaknya Visi Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI

Jakarta sepenuhnya mendukung pemenuhan Visi Pemerintah Provinsi. Di masa mendatang, sama seperti Pemerintah Provinsi, Dinas Tramtib dan

Linmas Provinsi DKI Jakarta berkeinginan menjadi unsur penunjang yang penting dalam bidang tramtib dan linmas yang dapat mendukung pelaksanaan tugas Pemerintah Provinsi. Dalam konteks tugas pokok dan fungsi Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta, penunjang penting ini dapat dikerangkakan pada diwujudkannya masyarakat kota Jakarta yang tenteram, tertib dan nyaman. Dalam hal ini, tenteram adalah kondisi dimana segala kegiatan berjalan tanpa gangguan dan ancaman; tertib adalah kondisi dimana setiap orang melakukan seluruh kegiatan sesuai dengan peraturan yang ada; nyaman adalah kondisi dimana setiap orang merasa senang, aman dan tanpa gangguan dalam menjalankan aktivitasnya.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dimana Kota Jakarta merupakan barometer dari Negara Republik Indonesia, maka kondisi Jakarta yang tersebut di atas dapat menggambarkan kondisi umum Negara Republik Indonesia secara keseluruhan. Sementara itu, menciptakan kota Jakarta sejajar dengan kota-kota besar maju lainnya di dunia dapat dikerangkakan

(6)

sebagai visi untuk mewujudkan kota Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia yang sama kondisinya dengan Ibukota negara-negara yang telah maju sehingga menjadi acuan atau cerminan kepada pihak luar bahwa Indonesia secara umum adalah negara maju. Dengan demikian, Visi Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta memaklumatkan bahwa Dinas Tramtib dan Linmas akan secara harmonis mewujudkan visi PEMPROV melalui koridor core business-nya, yakni ketenteraman dan ketertiban serta perlindungan masyarakat kota Jakarta.

B. Pernyataan Misi

Terwujudnya visi yang dikemukakan pada bagian sebelumnya merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh segenap personil Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta. Sebagai bentuk nyata dari visi tersebut, ditetapkanlah Misi Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta yang menggambarkan hal yang seharusnya terlaksana. Lebih jauh, pernyataan Misi Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta dapat memperlihatkan kebutuhan apa yang hendak dipenuhi oleh organisasi, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut dan bagaimana organisasi memenuhi kebutuhan dimaksud. Adapun Misi Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta ditetapkan sebagai berikut :

1. Meningkatkan kemampuan tenaga dan prasarana dalam

penanganan kamtibmas.

2. Menegakkan supremasi hukum dengan meningkatkan kapasitas kelembagaan.

3. Mewujudkan ketenteraman, ketertiban dan perlindungan

masyarakat serta dunia usaha.

4. Meningkatkan kemampuan dan kesiagaan dalam menghadapi bencana alam, banjir, kebakaran, pengungsi dan sejenisnya. 5. Meningkatkan secara optimal peran serta masyarakat secara

terpadu dalam penanganan gangguan ketenteraman dan ketertiban umum.

Misi tersebut disusun dengan mempertimbangkan adanya kebutuhan ataupun tuntutan pada masyarakat yang menginginkan adanya aparatur yang bersih dan berakuntabilitas, serta terselenggaranya manajemen pemerintahan yang baik. Pemenuhan kebutuhan publik itu dijadikan misi yang hendak dicapai oleh Dinas Tramtib dan Linmas, yakni melalui upaya mewujudkan peningkatan kemampuan Dinas Tramtib dan Linmas secara keseluruhan. Pemenuhan kebutuhan dimaksud dilakukan oleh Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta dengan jalan mengimplementasikan sistem pendidikan dan pelatihan SDM yang berkelanjutan serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat mendukung setiap kegiatan operasional Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta.

(7)

Aspek peningkatan dan pengembangan kemampuan dalam Misi Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta tersebut juga sebagai upaya organisasi untuk membantu pihak manajemen pemerintah dalam upaya meningkatkan kinerja instansi Pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Kemudian, misi tersebut juga mengisyaratkan adanya upaya untuk meningkatkan pelayanan Dinas Tramtib dan Linmas di bidang penyelenggaraan Tramtib dan Linmas kepada PEMPROV. Secara singkat, Misi Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta sudah secara tegas merepresentasikan core business Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta : ketenteraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat.

C. Tujuan Strategis

Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari

pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Dengan diformulasikannya tujuan

strategis ini, maka Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki.

Perumusan tujuan strategis tersebut juga akan memungkinkan Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta untuk mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi. Untuk itu, agar dapat diukur keberhasilan organisasi di dalam mencapai tujuan strategisnya, setiap tujuan strategis yang ditetapkan akan memiliki indikator kinerja (performance indicator) yang terukur.

Adapun tujuan strategis dari Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya kemampuan tenaga dan prasarana dalam

penanganan kamtibmas.

2. Meningkatnya ketenteraman, ketertiban dan perlindungan

masyarakat serta dunia usaha.

3. Meningkatnya kemampuan dan kesiapan dalam menghadapi

bencana alam, banjir, kebakaran, pengungsi dan sejenisnya.

4. Meningkatnya secara optimal peran serta masyarakat secara

terpadu dalam penanganan gangguan keamanan dan ketertiban umum.

(8)

D. Sasaran dan Program 2003-2007

Sasaran Strategis Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta merupakan penjabaran dari misi dan tujuan yang telah ditetapkan, yang menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan dialokasikan dalam 5 (lima) periode secara tahunan melalui serangkaian kegiatan yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam suatu Rencana Kinerja (Performance Plan). Penetapan sasaran strategis ini diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi tiap-tiap tahun untuk kurun waktu 5 (lima) tahun.

Sasaran strategis Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta, serta merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja Dinas untuk menjamin suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang yang sifatnya menyeluruh. Sasaran-sasaran yang ditetapkan sepenuhnya mendukung pencapaian tujuan strategis yang terkait. Dengan demikian, apabila seluruh sasaran yang ditetapkan telah dicapai, diharapkan tujuan strategis terkait juga dapat dicapai.

Pada masing-masing sasaran tersebut di atas, kemudian ditetapkan program yang akan dijalankan untuk mencapai sasaran terkait. Sama seperti sasaran terhadap tujuan, program-program yang ditetapkan sepenuhnya mendukung pencapaian sasaran yang terkait. Secara keseluruhan, sasaran dan program Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta dapat dilihat pada form Rencana Kerja Tahunan (RKT). Penjabaran singkat mengenai sasaran dan program pada masing-masing tujuan strategis Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta dapat dilihat sebagai berikut :

Tujuan 1:

Meningkatnya ketenteraman, ketertiban dan perlindungan terhadap masyarakat serta dunia usaha

Program Sasaran 1. Peningkatan ketenteraman dan ketertiban 1.1. 1.2. 1.3. Dihasilkannya peraturan perundang-undangan yang dapat

menunjang Dinas Tramtib dan Linmas

Pembinaan Kamtibmas (Tramtib dan Linmas)

Terwujudnya sistem pelayanan prima dalam bidang perizinan dan pengawasan tempat usaha

(9)

Tujuan 2 :

Meningkatnya kemampuan dan kesiapan dalam menghadapi bencana alam, banjir, kebakaran, pengungsi dan sejenisnya

Program Sasaran

2. Peningkatan Peran Serta

Masyarakat dalam Tramtibmas dan Penanggulangan Bencana

2.1.

2.2.

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanganan gangguan kamtibmas (Tramtib dan Linmas)

Tersedianya tenaga, sistem dan fasilitas penanggulangan bencana yang ada

Tujuan 3 :

Meningkatnya kemampuan tenaga dan prasarana dalam penanganan kamtibmas

Program Sasaran

3. Pengembangan sarana dan prasarana Tramtib dan penanggulangan bencana

3.1.

3.2.

Tersedianya personil Dinas Tramtib dan Linmas yang Profesional

Tersedianya sarana prasarana yang memadai bagi operasional Kamtibmas (Tramtib dan Linmas)l

E. Program 2003-2007

Setiap sasaran strategis Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta dijabarkan lebih lanjut ke dalam sejumlah program. Di dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif yang dikandung dengan dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakteristik program yang bersangkutan. Dengan demikian, kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang memberikan kontribusi bagi pencapaian misi dan visi

organisasi. Kegiatan-kegiatan tersebut berdimensi waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun, dan merupakan aspek operasional dari suatu rencana

strategis yang berturut-turut diarahkan untuk memenuhi sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi.

I. Program Peningkatan Ketenteraman dan Ketertiban

Program ini bertujuan untuk meningkatkan penegakkan ketenteraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat serta tertib usaha sehingga seluruh lapisan masyarakat dari gangguan keamanan, lebih tertib dan patuh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(10)

II. Program Peningkatan Peranserta Masyarakat dalam Tramtibmas dan

Penanggulangan Bencana

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan wilayah hukum dan penanganan gangguan ketenteraman dan ketertiban umum dengan mendayagunakan secara optimal peran serta masyarakat secara terpadu dengan komponen utama penegakkan ketenteraman ketertiban. Selain itu, melalui program ini diharapkan kesiapsiagaan masyarakat dan aparat dapat meningkat dalam mencegah, menghadapi, mengantisipasi serta menanggulangi gangguan kamtibmas dan timbulnya bencana alam, banjir, kebakaran atau sejenisnya.

III. Program pengembangan sarana dan prasarana Tramtib dan Penanggulangan Bencana

Program ini bertujuan untuk mempersiapkan dan mengembangkan sistem serta sarana san prasarana untuk mencegah, menghadapi, mengantisipasi serta menanggulangi gangguan kamtibmas dan timbulnya bencana alam, banjir, kebakaran atau sejenisnya.

F. Rencana Strategis 2007

Untuk tahun 2007, implementasi Rencana Strategis 2003-2007 mencakup pelaksanaan 3 (tiga) program untuk mendukung 8 (delapan)

sasaran strategis. Adapun uraian lengkap Rencana Strategis 2007 adalah

sebagai berikut :

Sasaran Strategis Program Kegiatan 1. 2. 3. 4. Dihasilkannya peraturan perundang-undangan yang dapat menunjang Dinas Tramtib dan Linmas Pembinaan Kamtibmas (Tramtib dan Linmas) Terwujudnya sistem pelayanan prima dalam bidang perizinan dan pengawasan tempat usaha Tersedianya Sistem Akuntabilitas Kinerja pada Dinas Tramtib dan Linmas 1. Peningkatan Ketenteraman dan Ketertiban

1. Pengamanan Tamu Negara dan Gubernur

2. Apel Besar Satuan Polisi Pamong Praja

3. Pengamanan pada Hari Besar Nasional dan Keagamaan

4. Penertiban terhadap Pelanggar Perda 11 Tahun 1988

5. Pengamanan Unjuk Rasa dalam Pemeliharaan Ketenteraman dan Ketertiban Umum

6. Penertiban Media Informasi dan Promosi

7. Pengawasan dan Penertiban PKL 8. Pengawasan dan Penertiban

Angkutan Liar dan terminal Bayangan

9. Penertiban PMKS dan sejenisnya

10. Penertiban WTS, Waria dan

(11)

Sasaran Strategis Program Kegiatan

11. Pengawasan dan Penertiban

Rumah Kost

12. Forum Dialogis Kemasyarakatan

13. Koordinasi Penertiban terhadap

Judi / Undian Liar di Masyarakat

14. Penertiban Kegiatan Pembuatan

dan Penjualan Minuman Keras 15. Pemusnahan Barang-barang Hasil

Operasi Penertiban antara lain Miras, VCD dll

16. Penertiban, Pengamanan dan

Pengawalan Acara Protokoler

17. Koordinasi Pengamanan dan

Antisipasi Situasi Kambtibmas pada Peringatan Hari Besar Keagamaan dan Hari Besar Lainnya

18. Penyelesaian dan Penertiban

Sengketa Tanah dan Bangunan di Wilayah Provinsi DKI Jakarta

19. Penyusunan Telaahan Staf

terhadap Kinerja Operasional Pembinaan Tramtibmas Tugas Polisi Pamong Praja dan Linmas

20. Penyusunan Jurnal-jurnal

Gangguan Kamtibmas

21. Penanganan Pengaduan

Masyarakat dan Pemberitaan Mass Media mengenai Gangguan Tempat Usaha

22. Wasriktib Kegiatan Tempat Usaha Hiburan pada Hari-hari Besar Keagamaan dan Menjelang Tahun Baru

23. Wasriktib terhadap

Penyelenggaraan Kegiatan Pertunjukan Temporer

24. Wasriktib Tempat Usaha Hiburan sesuai Perda Nomor 10 Tahun 2004 dan Tempat Usaha sesuai Ho STBLD Nomor 226 Tahun 1926

25. Pemeriksaan / Peninjauan ke

Lokasi Tempat Usaha yang Mengajukan Permohonan Izin Baru UUG dan Perluasan Tempat Usaha

(12)

Sasaran Strategis Program Kegiatan

26. Pemeriksaan / Peninjauan ke

Lokasi Tempat Usaha yang Mengajukan Permohonan Daftar Ulang, Balik Nama / Ganti Merek 27. Tim Pertimbangan Izin UUG

28. Inventarisasi dan Perawatan

Data/Berkas Izin UUG (Fumigasi)

29. Penyuluhan Perizinan Tempat

Usaha Berdasarkan UUG 30. Pembangunan Citra Ketertiban 31. Koordinasi Armabar TNI AL 32. Koordinasi TNI Angkatan Udara 33. Koordinasi Polda Metro

34. Koordinasi Kejati DKI Jakarta 35. Koordinasi Pengadilan Tinggi

36. Koordinasi Kodam Jaya DKI

Jakarta

37. Koordinasi Pengadilan Tata

Usaha Negara (PTUN)

38. Badan Narkotika Provinsi DKI

Jakarta

39. Praja Wibawa Dinas Tramtib dan Linmas

40. Biaya Sarana dan Prasarana

Pembangunan Kantor Kodim 0505

41. Biaya Operasional Pengamanan

dan Perlindungan Masyarakat

42. Penyuluhan Antisipasi Bom /

Teroris bagi Aparat

43. Sosialisasi Gerakan Disiplin

Nasional (GDN)

44. Gerakan Tertib Sejak Dini

45. Sosialisasi Penggunaan Senjata di Lingkungan Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta (5 Wilayah Kotamadya)

46. Diklat Selam Tingkat Lanjutan

47. Diklat Suskalak (Khusus Kader

Pelaksana) Linmas

48. Diklat Pembentukan Polisi

(13)

Sasaran Strategis Program Kegiatan

49. Peningkatan, Pembinaan dan

Pelatihan MFD

50. Test Kebugaran Kesamapataan

dan Kesehatan Pejabat dan Aparat

51. Apel Komandan Satuan (Dansat) 52. Operasional Pembinaan Resimen

Mahasiswa

53. Modul dan Silabus Diklat Pol PP Tingkat Lanjutan

54. Modul dan Silabus Diklat Suskalak Linmas

55. Evaluasi Pembinaan dan Diklat 56. Diklat Dasar Resimen Mahasiswa 57. Diklat Dalmas Pol PP dan Linmas

58. Monitoring dan Evaluasi Hasil

Diklat

59. Pengerahan Anggota Linmas

pada Hari-hari Besar Nasional, Sidang Tahunan Gubernur dan Kegiatan Insidentil Khusus

60. Pembinaan Anggota Linmas dan Pemberian Bantuan Perlengkapan Anggota Linmas RT/RW dan Satlinmas Obyek Vital

61. Pengerahan Anggota Linmas

untuk Antisipasi Bencana di Provinsi DKI Jakarta

62. Pengawasan dan Pengamanan

Gudang Induk Cakung, Rumah Dinas Gubernur dan Piket Operator 29

63. Bimbingan Imbas Satminkal

(Dinas dan 5 Wilayah Kota Administrasi)

64. Bimbingan Teknis Kearsipan

Dinamis Dinas dan 5 Wilayah 65. Kerumahtanggaan di Lingkungan

Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

66. Penyusunan LAKIP Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

(14)

Sasaran Strategis Program Kegiatan

67. Penyusunan DUK Karyawan dan Evaluasi Kinerja PTT Banpol PP dan Linmas Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

68. Studi Perbandingan Pembinaan

Tramtibmas

69. Evaluasi Administrasi Keuangan Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

70. Penataan Arsip Keuangan Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

71. Penyusunan Laporan Keuangan

Dinas Tramtib dan Linmas

72. Penyusunan RASK Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

73. Penyusunan RKBU dan DKBU

Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

74. Pendistribusian Barang atau

Perlengkapan Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

75. Pendataan Barang atau

Perlengkapan Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

76. Pemeriksaan Barang Inventaris

Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

77. Penyusunan Rancangan Renstra 2007 – 2012 Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

78. Workshop Mutu SDM Dinas

Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

79. Penilaian Kinerja / Pembinaan

Psikologi PTT Banpol PP dan Linmas

80. Workshop Penanggulangan

Konflik di DKI Jakarta

81. Neraca Awal Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

82. Evaluasi Pelaksanaan Program

Kerja 2002 – 2007 Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

(15)

Sasaran Strategis Program Kegiatan

83. Diklat SAR (Search and Rescue) 84. Honorarium Pegawai Tidak Tetap

Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

85. Penyusunan Renstra SKPD 2007-2012

86. Wastib dan Pam Ijo Royo-royo

87. Pengamanan Pelaksanaan

Pilkada 2007

88. Penertiban Lokasi Pembangunan Busway Koridor 8, 9 dan 10

5.

6.

Meningkatnya peran serta masy dlm penanganan gangguan kam-tibmas (tramtib dan linmas) Tersedianya tenaga, sistem dan fasilitas penanggulangan bencana yang handal 2. Peningkatan Peran serta dalam Tramtibmas dan Penanggulangan Bencana

1. Pengendalian dan Pemantauan Lokasi Rawan Bencana

2. Pengkajian Perumusan Kebijakan Bantuan Sosial

3. Pemantauan dan Pengendalian Bantuan Sosial Akibat Bencana 4. Pembuatan Buku Renops Banjir

dan Kemarau

5. PAM Lokasi dan Evakuasi Korban Bencana

6. Koordinasi Penanganan

Pengungsi Antar Daerah

7. Koordinasi Penanggulangan

Bencana dan Penanganan Pengungsi Antar Daerah

8. Kajian Dampak Bencana dengan 5 Perguruan Tinggi

9. Rehabilitasi Moril Korban

Bencana

10. Penanganan Bencana di Wilayah Kepulauan Seribu

11. Penyelenggaraan Sosialisasi

Penanggulangan Bencana Banjir bagi Aparat

12. Penyelenggaraan Sosialisasi

Gempa / Tsunami bagi Aparat 13. Operasional Satkorlak PBP

14. Sosialisasi Crisis Center bagi

Aparatur dan Masyarakat

15. Penanganan Crisis

Penanggulangan Gejolak Bencana

(16)

Sasaran Strategis Program Kegiatan

16. Penanganan Crisis

Penanggulangan Gejolak Massa 17. Operasional Crisis Center 18. Pelaksanaan Piket Crisis Center 19. Geladi Lapang dan Geladi Posko

20. Pekan Sadar Bencana Dinas

Tramtib dan Linmas

21. Monitoring Pemantauan Unjuk

Rasa, Bencana, Kerusuhan, Kebakaran dan Masalah Sosial lainnya 7. 8 Tersedianya personil Dinas Tramtib dan linmas yang profesional Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai bagi operasional Kamtibmas (Tramtib dan Linmas) 3. Pengembangan Sarana dan Prasarana Tramtib dan Penanggulangan Bencana.

1. Pengadaan Alat Penyimpan / Tenda Pleton

2. Pengadaan Alat Keamanan

3. Pengadaan Truk Belalai untuk Pemeliharaan

4. Pengadaan Laptop Dinas Tramtib dan Linmas

5. Pengadaan LCD Proyektor Dinas Tramtib dan Linmas

6. Pengadaan Kamera Digital

7. Pengadaan Pelampung Dinas

Tramtib dan Linmas 8. Pengadaan Gergaji Rantai

9. Pengadaan Mesin Fax Dinas Tramtib dan Linmas

10. Pengadaan Pelbet Dinas Tramtib dan Linmas

11. Pengadaan Perahu Karet 12. Pengadaan Motor Tempel

13. Pengadaan Printer HP Deskjet

1280

14. Pengembangan Call Center

Tahap III

15. Pengadaan Tanah untuk

(17)

G. Rencana Kinerja 2007

Pada dasarnya Rencana Kinerja (Performance Plan) 2007 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai oleh Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta selama tahun 2007. Target kinerja merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun 2007 dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan maupun tingkat sasaran. Target kinerja pada tingkat sasaran strategis akan dijadikan benchmark dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian misi visinya. Dalam hal ini, target kinerja pada tiap tingkat kegiatan juga didefinisikan dalam Rencana Kinerja 2007 untuk tujuan pengukuran efisiensi dan efektivitas kegiatan.

Ikhtisar target kinerja untuk masing-masing sasaran strategis yang hendak dicapai dalam tahun 2007 adalah sebagai berikut:

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja 2007

1. Tersedianya personel Dinas Tramtib dan Linmas yang profesional - Jumlah pelatihan / pembinaan yang dilaksanakan - Jumlah personel Polisi Pamong Praja, Banpol PP dan Linmas yang sesuai klasifikasi

7.343 orang Aparatur dan PTT Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

2. Tersedianya sarana

dan prasarana yang memadai bagi operasional kamtibmas (Tramtib dan Linmas) Pengadaan sarana pendukung kegiatan / tugas operasional di bidang tramtib dan linmas

- Tersusunnya telaahan staf, jurnal, kajian materi dan juklak serta tersedianya data-data lokasi pelanggaran Perda dan lokasi rawan bencana yang dapat mendukung kegiatan operasional Dinas

- Tersusunnya DUK dan Evaluasi Kinerja Aparatur/PTT

- Terpenuhinya sarana dan prasarana pendukung kegiatan operasional Dinas

- Pengembangan call center tahap III

(18)

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja 2007 3. Dihasilkannya peraturan perundang-undangan yang dapat menunjang Dinas Tramtib dan Linmas

Penerbitan / persetujuan

peraturan tentang tramtib dan linmas

- Perbaikan Perda Nomor 11 / 1988 4. Pembinaan Kamtibmas (Tramtib dan Linmas) Kegiatan pengawasan, pengamanan dan penertiban di wilayah Prov. DKI Jakarta

- Operasi penertiban terhadap pelanggaran Perda secara rutin dan berkelanjutan

- Pemusnahan barang-barang hasil operasi penertiban sebanyak 1 kali/tahun

- Penertiban terhadap sengketa tanah&bangunan serta

penyelesaiannya

- Pengawasan & pengamanan acara-acara protokoler

Gubernur & tamu-tamu negara, hari-hari besar nasional& keagamaan

- Penertiban terhadap lokasi pembangunan jalur busway koridor 8, 9 dan 10 5. Terwujudnya sistem pelayanan prima dalam bidang perizinan dan pengawasan tempat usaha - Standar pelayanan prima - Jumlah berkas

izin usaha yang dikeluarkan - Peningkatan

pendapatan retsibusi

- Pemeriksaan & peninjauan lokasi tempat-tempat usaha guna pengeluaran izin UUG - Penyuluhan mengenai perizinan

UUG

- Penertiban terhadap tempat-tempat usaha yang melanggar perizinan UUG (HO.STBLD 226 Tahun 1926)

- Target pencapaian retribusi sebesar Rp 3.500.000.000,-

6. Tersedianya tenaga,

sistem dan fasilitas penanggulangan bencana yang - Tersedianya protap penanggulangan bencana - Pengerahan dan pembinaan/pemberdayaan Anggota Linmas & Resimen Mahasiswa.

(19)

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja 2007 handal - Beroperasinya Crisis Center - Kesiap siagaan Satkorlak, Satlak PBP, unit operasional dan Sat.Linmas dalam penanggulangan bencana dan pasca bencana

- Adanya peran serta masyarakat dalam penanggulangan

bencana di 78 lokasi - Geladi Lapang dan Geladi

Posko Dinas Tramtib dan Linmas Prov. DKI Jakarta - Pekan Sadar Bencana Tahun

2007

- Kegiatan sosialisasi mengenai antisipasi dan penanggulangan bencana

- Operasional Satkorlak PBP. - Monitoring kejadian-kejadian

unjuk rasa, bencana, kerusuhan dan masalah sosial lainnya setiap hari 7. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanganan gangguan kamtibmas (Tramtib dan Linmas ) - Peran serta potmas dalam penanganan gangguan kamtibmas - Peran potmas dalam penanggulangan bencana

- Terlaksananya forum dialogis kemasyarakatan mengenai tramtib dan linmas

- Tertampungnya pengaduan masyarakat atas gangguan ketertiban umum sepanjang tahun 2007

8. Tersedianya Sistem

Akuntabilitas Kinerja pada Dinas Tramtib dan Linmas Tersedianya Laporan Akuntabilitas (LAKIP) Dinas Tramtib dan Linmas Prov. DKI Jakarta Tahun 2007

Laporan Akuntabilitas (LAKIP) Dinas Tramtib dan Linmas Prov. DKI Jakarta Tahun 2007

(20)

H. Capaian Kinerja 2007

Implementasi Rencana Strategis Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta Tahun 2003-2007 mencakup pelaksanaan 124 kegiatan dalam 3 (tiga) program untuk mendukung 8 (delapan) sasaran strategis. Dalam hal ini, capaian kinerja (performance results) selama tahun 2007 dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

No. Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Capaian Kinerja 2007

1. Tersedianya personel Dinas Tramtib dan Linmas yang professional - Jumlah pelatihan / pembinaan yang dilaksanakan - Jumlah personel Polisi Pamong Praja, Banpol PP dan Linmas yang sesuai klasifikasi - Penerimaan tamu-tamu daerah dalam rangka studi banding - Pembinaan 2.705 Anggota Linmas RT/RW, Kelurahan, Kabupaten dan Provinsi

- Pengerahan 78 Anggota Linmas setiap bulannya untuk

penanggulangan bencana di wilayah Provinsi DKI Jakarta - Diklat Selam Tk. Lanjutan bagi 20

orang Pejabat Dinas Tramtib dan Linmas Prov. DKI Jakarta

- Penyelenggaraan diklat, workshop dan pembinaan MFD serta

monitoring pasca kegiatan bagi Anggota Sat.Pol PP, Banpol PP dan Linmas

- Pelaksanaan Apel Satuan Dansat yang diikuti oleh 75 anggota - Bimbingan Imbas Satminkal dan

Teknis Kearsipan terhadap unit-unit pengelola kearsipan di Dinas Tramtib dan Linmas Prov. DKI Jakarta

- Penerimaan tamu-tamu daerah dalam rangka studi banding sebanyak 17 instansi / unit 2. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai bagi operasional kamtibmas (Tramtib dan Linmas) Pengadaan sarana pendukung kegiatan / tugas operasional di bidang tramtib dan linmas

- Tersusunnya telaahan staf (4 paket/triwulan), jurnal

(1paket/triwulan), kajian materi (2 paket) serta tersedianya data-data lokasi pelanggaran Perda rawan bencana yang dapat mendukung kegiatan operasional Dinas - Terdatanya, terdistribusikannya

dan terpenuhinya sarana

prasarana yang dibutuhkan guna menunjang kegiatan ops. Dinas.

(21)

No. Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Capaian Kinerja 2007

- Pengembangan call center tahap III sebanyak 1 paket

- Dokumen DUK dan Evaluasi Kinerja Aparatur/PTT Tahun 2007

3. Dihasilkannya

peraturan

perundang-undangan yang dapat menunjang Dinas Tramtib dan Linmas

Penerbitan / persetujuan

peraturan tentang tramtib dan linmas

- Perbaikan Perda Nomor 11 / 1988

4. Pembinaan Kamtibmas (Tramtib dan Linmas) Kegiatan pengawasan, pengamanan dan penertiban di wilayah Prov. DKI Jakarta

Penertiban terhadap :

- 209 lokasi judi/undian liar (168 keg)

- 33.358 miras (168 keg)

- 6.187 orang PMKS (96 kegiatan) - 60.726 keping/embar media

informasi dan promosi (360 kegiatan)

- 571 orang WTS (48 kegiatan) - 335 unit rumah kost (72 kegiatan) - 24 sengketa tanah&bangunan Pemusnahan 35.063 botol miras hasil penertiban (1.705 botol sisa tahun 2006)

Pengawasan, pengamanan, pengawalan dan penertiban terhadap :

- 136 kegiatan hari-hari besar nasional&keagamaan

- 105 kegiatan protokoler yang dihadiri Gubernur dan Wagub - Lokasi pembangunan jalur

busway koridor 8, 9 dan 10 5. Terwujudnya sistem pelayanan prima dalam bidang perizinan dan pengawasan tempat usaha - Standar pelayanan prima - Jumlah berkas

izin usaha yang dikeluarkan - Peningkatan

pendapatan retribusi

- Pendapatan retribusi sebesar

Rp 4.999.527.750,- atau 142,84 % dari target yang ditetapkan

- Diterbitkannya 1.307 izin UUG baru, 1.556 perpanjangan izin UUG dan balik nama 226

(22)

No. Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Capaian Kinerja 2007

6. Tersedianya tenaga, sistem dan fasilitas penanggulangan bencana yang handal - Tersedianya protap penanggulangan bencana - Beroperasinya Crisis Center - Kesiapsiagaan Satkorlak, Satlak PBP, unit operasional dan Sat.Linmas dalam penanggulangan bencana dan pasca bencana

- Termonitornya 78 titik lokasi bencana

- Operasi penyelamatan korban bencana di 78 lokasi.

- Pemantauan dan penyaluran bantuan ke 1.250 lokasi bencana - Geladi Lapang, Geladi Posko,

Sosialisasi Penanggulangan Bencana, Sosialisasi Antisipasi Gempa/Tsunami, Sosialisasi Antsipasi Bom/Teroris, dan Pekan Sadar Bencana Tahun 2007 - Operasional Satkorlak PBP

Provinsi DKI Jakarta

- Monitoring kejadian-kejadian unjuk rasa, kerusuhan, bencana dan masalah sosial lainnya setiap hari

- Piket Asistensi Crisis Center setiap hari 7. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanganan gangguan kamtibmas (Tramtib dan Linmas ) - Peran serta potmas dalam penanganan gangguan kamtibmas - Peran potmas dalam penanggulangan bencana

- Pelaksanaan forum dialogis kemasyarakatan

- Pelaksanaan pelayanan pengaduan masyarakat atas gangguan ketertiban umum - Workshop pembangunan citra

ketertiban

8. Tersedianya Sistem

Akuntabilitas

Kinerja pada Dinas Tramtib dan Linmas Tersedianya Laporan Akuntabilitas (LAKIP) Dinas Tramtib dan Linmas Prov. DKI Jakarta Tahun 2007

Laporan Akuntabilitas (LAKIP) Dinas Tramtib dan Linmas Prov. DKI Jakarta Tahun 2007

(23)

I

II

II

I.

.

A

AK

KU

UN

NT

T

AB

A

B

IL

I

LI

IT

TA

AS

S

K

KI

IN

NE

E

RJ

R

JA

A

i

encapaian sasaran-sasaran strategis Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta pada Tahun 2007 merupakan pencerminan bahwa dapat terpenuhinya tugas pokok dan fungsi yang ada, walaupun masih ditemui beberapa hambatan pada proses pelaksanaannya. Adapun beberapa hambatan tersebut antara lain adalah mas h terbatasnya sumber daya manusia yang ada di Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta, baik secara kualitas maupun kuantitas, serta terkait dengan kebijakan anggaran yang tidak memungkinkan Dinas melaksanakan tugas dan fungsinya dengan optimal dan leluasa. Ikhtisar pencapaian dari masing-masing sasaran dapat dilihat pada tabel berikut:

P

P

No. Sasaran Strategis

Pencapaian Tercapai Tercapai Tidak

1. Tersedianya personel Dinas Tramtib dan

Linmas yang profesional

2. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai bagi operasional kamtibmas

(Tramtib dan Linmas)

3. Dihasilkannya peraturan perundang-undangan yang dapat menunjang Dinas

Tramtib dan Linmas

4. Pembinaan Kamtibmas (Tramtib dan

Linmas)

5. Terwujudnya sistem pelayanan prima dalam bidang perizinan dan pengawasan tempat

usaha

6. Tersedianya tenaga, sistem dan fasilitas

penanggulangan bencana yang handal

7. Meningkatnya peran serta masyarakat

dalam penanganan gangguan

kamtibmas (Tramtib dan Linmas )

8. Tersedianya Sistem Akuntabilitas

Kinerja pada Dinas Tramtib dan Linmas

(24)

Indikator Kinerja

Kelompok indikator kinerja yang digunakan adalah indikator kinerja input, output dan outcome. Keseluruhan kelompok indikator kinerja tersebut telah dapat dirumuskan, walaupun untuk indikator kinerja outcome belum seluruhnya dapat diukur tingkat pencapaiannya.

Indikator kinerja input yang digunakan adalah dana dengan satuan rupiah, sedangkan indikator output yang digunakan bervariasi tergantung pada jenis sasaran yang ditetapkan.

Capaian Kinerja

Tersedianya personel Dinas Tramtib dan Linmas

yang profesional

Dinas Tramtib dan Linmas mewujudkan peningkatan keterampilan dan keahlian aparatur melalui pendidikan dan latihan berkelanjutan, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan penilaian kinerja aparatur yang mendukung transparansi dan akuntabilitas kinerja, peningkatan dedikasi dan disiplin aparatur serta pelayanan kepada masyarakat sesuai sistem dan prosedur yang cepat, murah dan transparan.

Pada tahun 2007, diharapkan dapat tersedia personel Dinas Tramtib dan Linmas yang profesional. Sasaran ini dapat dicapai di tahun 2007 melalui pembinaan dan pelatihan anggota guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta ketahanan fisik aparatur ketertiban dengan dilaksanakannya pendidikan, latihan-latihan, sosialisasi/penyuluhan, workshop dan pemantapan baik yang dilaksanakan sendiri secara langsung maupun koordinatif, sehingga didapat personil yang terampil dan siap pakai.

Program-program utama yang dilaksanakan Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta guna mewujudkan sasaran tersebut di atas adalah sebagai berikut :

Pembinaan Anggota Linmas dan Pemberian Bantuan Perlengkapan Anggota Linmas RT/RW dan Satlinmas Obyek Vital

Pembinaan anggota Linmas tingkat RT/RW dan Satlinmas Obyek Vital dilaksanakan di Lapangan Silang Monas Barat – Jakarta Pusat dan Taman Angsa Taman Impian Jaya Ancol - Jakarta Utara. Adapun biaya untuk kegiatan ini sebesar Rp. 376.132.000,- (Tiga ratus tujuh puluh enam juta seratus tiga puluh dua ribu rupiah).

Kegiatan pembinaan ini diikuti oleh 2.705 orang anggota Linmas dengan muatan materi sebagai berikut :

(25)

• Teknik dayung

• Teknik tim reaksi cepat

• Teknik bongkar pasang tenda • Teknik dapur umum

• Teknik P3K

• Pengenalan bencana gempa bumi dan tsunami

Melalui kegiatan ini, para Anggota Linmas dapat lebih memahami serta menguasai ruang lingkup tugas pokok dan fungsinya sekaligus ilmu dan keterampilan dasar yang merupakan penunjang tugas-tugasnya di lapangan.

Pembinaan Satminkal Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

Dilaksanakan oleh Pembina dari Biro Umum Provinsi DKI Jakarta selaku Pusminda terhadap 2 orang pejabat Induk Tata Usaha dan 5 orang Cabang Tata Usaha serta 9 orang petugas pengelola kearsipan dinamis pada Bagian dan Bidang-Bidang, untuk terlaksananya tertib administrasi Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta.

Pembinaan Imbas Satminkal Sudin Tramtib Wilayah Kota Administrasi

Dilaksanakan oleh pembina dari Biro Umum selaku Pusminda dan Induk Tata Usaha terhadap 5 Sudin Tramtib Kota Administrasi selaku Satminkal dengan cara mendatangi para Sudin secara bergiliran 1 bulan 4 kali kegiatan yang diikuti dengan baik oleh para Sudin dan diharapkan terjadi perbaikan pengelolaan administrasi Sudin Kota Administrasi.

Bimbingan Teknik Kearsipan Dinamis

Dilaksanakan secara rutin berkesinambungan terhadap Petugas Kearsipan. Petugas kearsipan dinamis yaitu 5 petugas Sekretaris Pengelola ( Sekpeng / CTU ) dan 6 orang petugas pengelola kearsipan dinamis di Induk Tata Usaha.

Beberapa kegiatan pembinaan lainnya yang turut menunjang keberhasilan sasaran ini adalah :

• Kegiatan apel mingguan setiap hari Senin anggota Linmas, Banpol PP, Satpol PP dan seluruh karyawan-karyawati Dinas Tramtib dan Linmas Prov. DKI Jakarta

(26)

Disamping pembinaan-pembinaan yang telah dilakukan di atas, pada tahun 2007, Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta juga melaksanakan Kegiatan Pelatihan Berkelanjutan bagi SDM Dinas Tramtib dan Linmas sebagai berikut:

I. MFD( Mental, Fisik dan Disiplin)

Terlaksananya pelatihan beladiri anggota Satpol PP dan Banpol PP dengan kegiatan sebagai berikut :

- Karate : 195 orang - Mahatma : 175 orang - Tarung Derajat : 200 orang - Tinju : 16 orang - Tapak Suci : 100 orang

- Anggota yang tidak termasuk anggota salah satu cabang beladiri tersebut di atas, yang pada umumnya adalah Anggota Sat.Pol PP melakukan olahraga jogging dan lain-lain.

Dana yang dikeluarkan untuk kegiatan ini selama 1 (satu) tahun adalah sebesar Rp. 850.000.000,- (Delapan ratus lima puluh juta rupiah). Melalui kegiatan rutin ini, diharapkan para anggota dapat menjaga kebugaran serta meningkatkan kualitas fisik dan disiplin.

Pelatihan tersebut di atas dilaksanakan di Monas pada setiap hari Selasa dan Kamis selama satu tahun.

II. Diklat Pengendalian Massa (Dalmas)

Diklat Dalmas bagi anggota Pol PP, Banpol PP dan Linmas dilaksanakan di Silang Monas Barat Jakarta Pusat pada bulan Nopember 2007 selama 10 hari yang diikuti oleh 100 anggota Pol PP, Banpol PP dan Linmas Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta dengan biaya sebesar Rp.140.000.000,- (Seratus empat puluh juta rupiah). Dengan dilaksanakannya Diklat Dalmas tersebut diharapkan para anggota Banpol PP dan Linmas yang telah lulus dapat menjadi satuan Dalmas yang mampu menghadapi, mengantisipasi serta menangani gangguan kamtibmas, khususnya yang menimbulkan kerawanan kerusuhan massa.

III. Diklat Suskalak anggota PTT Linmas

- Diklat Suskalak ditujukan bagi anggota Linmas di tingkat kotamadya, dilaksanakan selama 30 hari dari tanggal 13 Agustus s.d 11 September 2007 bertempat di Rindam Jaya Jakarta Timur dengan peserta sebanyak 100 orang.

- Materi diklat ini lebih ditekankan kepada ilmu dan teknik/keterampilan serta pembinaan mental, fisik dan disiplin yang dapat menunjang kegiatan operasional saat menghadapi dan mengantisipasi gejolak

massa yang mengganggu ketertiban umum. Peserta diklat suskalak ini diharapkan dapat menjadi lini depan yang tangguh pada

kegiatan-kegiatan operasional. Adapun biaya kegiatan ini sebesar Rp. 700.000.000,- (Tujuh ratus juta rupiah).

(27)

IV. Diklat Dasar Resimen Mahasiswa

- Diklat pembinaan Menwa dilaksanakan pada tanggal 5 s.d 15 Nopember 2007 dengan peserta sebanyak 50 orang di Rindam Jaya dilaksanakan selama 10 hari kalender dengan biaya sebesar Rp.200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah).

- Pembinaan Menwa dimaksudkan sebagai upaya mensosialisasikan kegiatan Dinas Tramtib dan Linmas dalam masalah perlindungan masyarakat.

V. Diklat Pembentukan Satuan Polisi Pamong Praja Tingkat Dasar

- Diklat pembentukan Sat Pol PP tingkat dasar dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus s.d 10 September 2007 dengan peserta sebanyak 50 orang bertempat di Diklat Departemen Dalam Negeri Semplak

Parung-Bogor selama 30 hari kalender dengan biaya Rp. 450.000.000,- (Empat ratus lima puluh juta rupiah),

dilaksanakannya Diklat Sat Pol PP dengan maksud sebagai upaya meningkatkan profesionalisme, disiplin dan loyalitas.

VI. Apel Satuan Dansat (Binsat)

Diklat Pembinaan Satuan (Binsat) dilaksanakan pada tanggal 13 s.d 15 Desember 2007 bertempat di Pelabuhan Ratu Sukabumi Jawa Barat dengan jumlah peserta 75 orang yang dilaksanakan selama 3 hari kalender dengan biaya sebesar Rp.200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah).

VII. Diklat Selam Tingkat Lanjut

Pendidikan dan latihan selam lanjutan dilaksanakan pada bulan Nopember tahun 2007 yang dilaksanakan selama 10 hari dengan perincian sebagai berikut :

ƒ 3 hari teori praktis bertempat di Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta.

ƒ 3 hari teori di kolam renang Istora Senayan Jakarta

ƒ 4 hari paktek menyelam di Pulau Pramuka Kab. Administrasi Kepulauan Seribu

Diklat selam lanjutan diikuti oleh 20 orang pejabat di Jajaran Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta, dengan maksud untuk melatih aparat Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta agar mampu menyelam sehingga dalam melaksanakan tugas didaerah perairan menimbulkan rasa cinta bahari dengan biaya sebesar Rp.125.000.000,- (Seratus dua puluh lima juta rupiah).

(28)

Beberapa kegiatan pembinaan lainnya yang turut menunjang keberhasilan sasaran pertama adalah :

• Pembinaan Anggota Linmas untuk penanggulangan bencana di wilayah Provinsi DKI Jakarta

• Bimbingan Pengelola Kearsipan Dinamis

• Kegiatan apel mingguan setiap hari Senin anggota Linmas, Banpol PP, Satpol PP dan seluruh karyawan-karyawati Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta

• Kegiatan Apel anggota Linmas, Banpol PP dan Satpol PP dalam rangka tugas operasional

Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai bagi

operasional kamtibmas (Tramtib dan Linmas)

Dalam tahun 2007, Dinas Tramtib dan Linmas telah berhasil mencapai sasaran ini dengan melaksanakan Program Pengembangan Sarana dan

Prasarana Kamtibmas, yang bertujuan untuk memenuhi standar minimal dari sarana dan prasarana Kamtibmas. Hal juga dimaksudkan agar

masyarakat lebih tenteram dan nyaman karena meyakini bahwa para aparat mampu mengantisipasi serta menangani setiap gangguan yang muncul.

Adapun kegiatan-kegiatan utama dari program tersebut adalah sebagai berikut :

Pembelian Truk Belalai Untuk Pemeliharaan : Jumlah : 1 (satu) unit

Biaya : Rp. 661.860.000,-

Kegunaan / Manfaat : sebagai dukungan alat pemeliharaan untuk kegiatan operasional dinas.

Pengadaan Perahu Karet :

Jumlah : 50 (lima puluh) unit

Biaya : Rp. 4.121.515.000,-

Kegunaan / Manfaat : sebagai sarana prasarana penanggulangan bencana.

Pengadaan Motor Tempel :

Jumlah : 50 (lima puluh) unit

Biaya : Rp. 2.013.604.000,-

Kegunaan / Manfaat : sebagai alat transportasi air guna mendukung kegiatan operasional dinas.

(29)

Pengadaan Alat Penyimpanan / Tenda Pleton :

Jumlah : 26 unit

Biaya : Rp. 195.805.000,-

Kegunaan / Manfaat : sebagai alat pendukung dalam penanganan pengungsi pada penanggulangan bencana.

Pengadaan Pelampung :

Jumlah : 400 (empat ratus) buah

Biaya : Rp. 76.240.000,-

Kegunaan / Manfaat : sebagai alat pendukung dalam evakuasi korban bencana banjir.

Pengadaan Alat Keamanan :

Jenis barang : Tameng, baju pelindung dan helm dakura Jumlah : 566 unit per jenis barang

Biaya : Rp. 3.819.835.000,-

Kegunaan / Manfaat : sebagai alat pendukung untuk kegiatan operasional dinas.

Pengadaan Pelbed :

Jumlah : 200 unit

Biaya : Rp. 85.580.000,-

Kegunaan / Manfaat : sebagai alat pendukung dalam penanggulangan bencana.

Pengadaan Alat Keamanan dari ABT (Full spec) :

Jumlah : - Baju pelindung, tongkat elektrik, tameng dakura dan helm dakura dengan jumlah masing-masing 200 unit - Net Gun dari USA 150 unit

- Sprayer 350 unit

- Tectical Button dari RRC 425 unit

Biaya : Rp. 5.287.131.000,-

Kegunaan / Manfaat : sebagai alat pelindung dalam rangka menghadapi huru hara.

Pengembangan Call Center Tahap III DKI Jakarta : Jumlah : 1 (satu) paket.

Biaya : Rp. 7.137.512.000,-

Kegunaan / Manfaat : penunjang kegiatan pelayanan di bidang monitoring dan penanganan gejolak massa serta gejolak bencana.

(30)

Dihasilkannya peraturan perundang-undangan yang

dapat menunjang Dinas Tramtib dan Linmas

Tuntutan kebutuhan Hukum oleh masyarakat dan kebutuhan peraturan bagi pelaksanaan Otonomi Daerah yang melandasi kegiatan pembangunan di masa depan, di satu sisi mengharuskan dilakukan pengkajian ulang atas materi-materi peraturan daerah yang ada, dan disisi lain mengharuskan penerbitan berbagai peraturan daerah yang baru. Hal ini bertujuan untuk melengkapi berbagai peraturan daerah yang memberi rasa aman dan adil bagi masyarakat, mendukung dan mengamankan pembangunan di segala bidang serta antisipatif terhadap perkembangan di masa depan, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi terkini.

Keinginan masyarakat agar lebih mengedepankan upaya preemtif dan preventif bukan berarti meninggalkan upaya represif, tetapi lebih kepada harapan, agar cara-cara kekerasan dapat dihindarkan.

Beberapa pertimbangan yang menjadi alasan dilaksanakannya kegiatan-kegiatan di atas adalah :

a. Peraturan yang ada sudah tidak sesuai lagi dengan situasi dan kondisi lingkungan sosial saat ini atau bertentangan dengan ketentuan yang lebih tinggi

b. Duplikasi dengan ketentuan dan substansi yang sama c. Melampaui batas wewenang

d. Menambah simpul-simpul birokrasi

e. Bertentangan dengan kepentingan umum dan semangat Otonomi Daerah f. Tidak Akomodatif terhadap tuntutan reformasi

Salah satu tugas yang diemban oleh Dinas Tramtib dan Linmas adalah perumusan kebijakan teknis di bidang ketertiban dan perlindungan masyarakat serta penyusunan pedoman dan petunjuk operasional bidang ketertiban dan perlindungan masyarakat. Perumusan kebijakan demikian penting mengingat kondisi nyata di lapangan, pelaksanaan operasional penegakkan ketertiban belum sepenuhnya dapat mewujudkan kondisi aman dan tertib dalam kehidupan warga kota Jakarta. Berbagai bentuk tindakan-tindakan penertiban, pencegahan dampak bencana terhadap masyarakat telah dilakukan, namun terdapat berbagai kendala-kendala antara lain adanya Peraturan-peraturan yang belum sepenuhnya mengatur penindakan terhadap tindakan-tindakan pelanggaran yang terjadi di masyarakat sejalan dengan perkembangan yang ada.

Dalam tahun 2007, telah dapat direalisasikan konsep-konsep tentang ketentuan peraturan dan kajian-kajian di bidang Tramtib dan Linmas antara lain:

a. Permasalahan Kejahatan di Wilayah Provinsi DKI Jakarta b. Permasalahan Premanisme

(31)

d. Kebijaksanaan Pembinaan Ketenteraman dan Ketertiban di Wilayah Provinsi DKI Jakarta

Sedangkan beberapa kajian/naskah yang dihasilkan untuk dijadikan sebagai bahan paparan adalah :

• Strategi Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta dalam Penyelenggaraan Ketenteraman dan Ketertiban Umum di Wilayah DKI Jakarta;

• Penanganan dan Penanggulangan Penyakit Masyarakat di Wilayah Provinsi DKI Jakarta

• Upaya Pencegahan Konflik antar Kelompok Masyarakat di Wilayah DKI Jakarta

• Sistem Penyediaan Air Bersih – Air Minum pada Kondisi Darurat

• Implementasi Kebijakan Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta dalam rangka meningkatkan Pelayanan Publik di Bidang Ketenteraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat

• Kebijakan Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta dalam rangka Menciptakan Kondisi Lingkungan yang Aman, Tenteram dan Nyaman

• Perizinan Undang-undang Gangguan di Wilayah Provinsi DKI Jakarta • Kondisi Banjir Kota Jakarta Tahun 2007

(32)

Pembinaan Kamtibmas (Tramtib dan Linmas)

Sikap dan pandangan masyarakat sangat variatif dalam menanggapi, menilai serta merespon kegiatan-kegiatan penertiban dan penanggulangan gangguan kamtibmas dan bencana. Masih terdapat sekelompok masyarakat yang berpandangan dan bersikap skeptis dan sinis terhadap kegiatan-kegiatan pengamanan dan penertiban oleh Aparatur Penegak ketertiban. Tidak jarang terjadi benturan-benturan, bahkan mengarah pada pertentangan fisik antara kelompok masyarakat dengan aparatur penertiban. Demikian juga dalam penanggulangan dampak bencana, kelompok-kelompok masyarakat tertentu yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan lebih memfokuskan fungsinya pada kegiatan monitoring dan mengevaluasi langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang dilakukan aparatur dalam penanggulangan dampak bencana.

Berikut ini adalah beberapa masalah sosial yang mendominasi di wilayah Provinsi DKI Jakarta, yang menjadi prioritas dalam upaya meningkatkan keamanan, ketenteraman dan ketertiban di wilayah Provinsi DKI Jakarta :

Pedagang Kaki Lima (PKL) sebagai Dampak Negatif Usaha Sektor Informal

Pedagang Kaki Lima sebagai bagian dari usaha sektor informal merupakan kegiatan usaha yang paling dominan di antara usaha-usaha informal yang pada umumnya menimbulkan gangguan terhadap ketenteraman, ketertiban dan kenyamanan bagi warga kota Jakarta. Adapun faktor-faktor penyebab timbul dan berkembangnya usaha PKL ini adalah :

• Bias dari penampungan PKL pada lokasi formal • Akumulasi dari terjadinya PHK

• Tingginya arus urbanisasi

• Krisis ekonomi yang masih berlangsung • Masih banyaknya pengangguran

• Kurangnya lapangan pekerjaan

Keberadaan dan kegiatan usaha PKL pada umumnya menggunakan atau menempati sarana-sarana umum perkotaan seperti : badan-badan jalan, trotoar-trotoar, jalur hijau, halte serta tempat umum lainnya. Keberadaan dan aktivitas pada tempat-tempat dan lokasi tersebut berdampak pada terganggunya kelancaran lalu lintas, kebersihan lingkungan dan rawan berbagai tindakan kriminal. Kondisi sekarang menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan PKL yang meningkat di hampir seluruh wilayah kota Jakarta.

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS )

Penyandang masalah Kesejahteraan Sosial yang terdiri dari gelandangan, Pengemis, Pengamen, Psykotik, Pengelap mobil, Anak Jalanan, WTS dan Waria juga merupakan salah satu sumber utama gangguan terhadap ketertiban di masyarakat Ibukota. Hampir seluruh Perempatan-perempatan utama, perputaran jalan yang ada di wilayah DKI Jakarta menjadi ajang tempat kegiatan PMKS, istilah Pak Ogah sangat meresahkan warga Kota Jakarta

(33)

karena tindakan-tindakannya yang kasar, melakukan pemerasan dengan ancaman perusakan yang menimbulkan pandangan citra buruk kehidupan sosial sebagian warga Jakarta.

Bangunan Gubug Liar

Keberadaan bangunan dan gubug liar pada bantaran-bantaran kali, lapangan-lapangan terbuka dan tanah-tanah kosong merupakan sumber kerawanan tindak kejahatan maupun kebakaran yang meresahkan kehidupan masyarakat warga kota Jakarta. Selain itu, keberadaan bangunan tersebut dapat merusak keindahan dan estetika tata ruang maupun lingkungan.

Narkoba dan Obat-Obat Terlarang

Dewasa ini terdapat sekelompok masyarakat menjadi pemakai, pengedar bahkan menjadi produsen obat terlarang seperti: ekstasi, heroin dan obat-obat psikotropik lainnya. Keadaan ini sangat merusak generasi muda bangsa dan merisaukan masyarakat. Pengedar dan konsumen obat-obat terlarang tidak hanya pada golongan masyarakat berpenghasilan tinggi tetapi juga menjangkau masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Tawuran/ Perkelahian Warga

Persaingan hidup yang keras, heterogenitas pekerjaan, pluralitas penduduk kota Jakarta dan adanya konsentrasi-konsentrasi pemukiman etnik-etnik tertentu pada lahan-lahan garapan serta masih rendahnya tingkat toleransi maupun pandangan stereotip yang ekstrim terhadap etnis yang satu kepada etnis yang lainnya, dapat memicu sentimen-sentimen negatif yang mewujud dalam bentuk konflik-konflik antar etnis, warga maupun konflik antar Agama dalam warga kota Jakarta.

Pada tahun 2007 diharapkan adanya penurunan tingkat gangguan ketenteraman dan ketertiban masyarakat seperti di atas. Sebagai Ibukota Negara dan Ibukota Provinsi yang mempunyai kekhususan dalam otonomi daerah, Jakarta sangat membutuhkan suasana aman dan tertib yang kondusif. Dengan terciptanya kondisi dimaksud, dapat dipastikan Pemerintah dapat melakukan aktifitas-aktifitasnya tanpa adanya gangguan-gangguan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.

Dalam rangka mencapai sasaran strategis dalam hal pembinaan ketenteraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat guna menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif bagi segala bentuk aktifitas sosial warga masyarakat Ibukota DKI Jakarta, Dinas Tramtib dan Linmas menetapkan beberapa program kegiatan pendukung sebagai berikut :

(34)

PENGAMANAN PILKADA TAHUN 2007

Dalam rangka pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007, dilaksanakan kegiatan Penataran dan Pelatihan Anggota PAM TPS Pilkada Gubernur DKI Jakarta Tahun 2007 yang berlangsung secara serentak di tingkat 5 (lima) wilayah kota administrasi se-DKI, di tingkat Kab.Kep. Seribu dan di tingkat kecamatan se-DKI Jakarta. Pelaksanaan berlangsung dari tanggal 9 s.d 17 Juli 2007 dengan hasil sbb :

a. Jumlah TPS

Jumlah TPS yang ada di wilayah DKI Jakarta baik TPS tetap yang ada di tiap-tiap RT/RW maupun TPS mobile (TPS Keliling) yang tersebar di berbagai sarana umum seperti rumah sakit, LP,serta sarana umum lainnya sebanyak 11.278 TPS rincian sbb :

ƒ Jakarta Pusat : 1.180 TPS ƒ Jakarta Utara : 1.847 TPS ƒ Jakarta Barat : 2.410 TPS ƒ Jakarta Selatan : 2.457 TPS ƒ Jakarta Timur : 3.306 TPS ƒ Kab. Adm Kep. Seribu : 78 TPS b. Jumlah Petugas PAM PILKADA

Jumlah petugas Pengamanan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (PAM PILKADA) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007 yang telah diberikan Penataran dan Pelatihan serta Pembekalan sejumlah 28.490 orang dengan rincian sebagai berikut :

1. PAM SUNG (PAM TPS)

Petugas pengamanan TPS adalah anggota Hansip/ Linmas yang ada di tiap-tiap RT/RW serta masyarakat lain yang telah direkrut oleh Sat.

Linmas Provinsi DKI Jakarta sebagai petugas pengamanan sejumlah 21.484 rincian sbb:

ƒ Jakarta Pusat : 2.360 orang ƒ Jakarta Utara : 2.694 orang ƒ Jakarta Barat : 4.820 orang ƒ Jakarta Selatan : 4.914 orang ƒ Jakarta Timur : 6.612 orang ƒ Kab. Adm Kep. Seribu : 84 orang 2. PAM TAK SUNG (PAM SIAGA)

Petugas Pengamanan Keliling (PAM SIAGA) di ambil dari PTT Banpol PP dan Linmas yang ada di tingkat wilayah Prov.Jkt yaitu masing-masing di tingkat Kota Administrasi sebanyak 100 org, tingkat kecamatan 35 orang dan tingkat kelurahan 15 org dengan rincian sbb :

ƒ Jakarta Pusat : 1.040 orang ƒ Jakarta Utara : 775 orang ƒ Jakarta Barat : 1.220 orang ƒ Jakarta Selatan : 1.426 orang ƒ Jakarta Timur : 1.385 orang ƒ Kab. Adm Kep. Seribu : 160 orang

(35)

PELAKSANAAN KOORDINASI PENERTIBAN TERHADAP JUDI ATAU UNDIAN LIAR DI MASYARAKAT

Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 14 x / bulan (168 kegiatan/tahun) dengan menggunakan dana sebesar Rp. 169.890.000,- (Seratus enam puluh sembilan juta delapan ratus sembilan puluh ribu rupiah). Adapun lokasi yang berhasil ditertibkan selama tahun 2007 adalah sebanyak 252 lokasi.

PENERTIBAN KEGIATAN DAN PENJUALAN MINUMAN KERAS

Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 14 x / bulan (168 kegiatan/tahun) dan menghabiskan biaya sebesar Rp. 263.918.400,- (Dua ratus enam puluh tiga juta sembilan ratus delapan belas ribu empat ratus rupiah). Adapun miras hasil penertiban dimaksud sebanyak 33.358 botol selama tahun 2007.

PEMUSNAHAN BARANG-BARANG HASIL OPERASI PENERTIBAN ANTARA LAIN MIRAS, VCD DLL.

Kegiatan pemusnahan barang-barang hasil operasi penertiban Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta dilaksanakan 1x pada tahun 2007, dengan jumlah barang yang dimusnahkan sebanyak 35.063 botol, 1.705 botol diantaranya merupakan sisa tahun 2006. Pemusnahan dilaksanakan di IRTI Monas – Jakarta Pusat yang dihadiri oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta, pejabat Pemda DKI Jakarta dan instansi terkait diantaranya Polda Metro Jaya. Adapun biaya untuk kegiatan dimaksud sebesar Rp. 103.310.000,- (Seratus tiga juta tiga ratus sepuluh ribu rupiah)

PENYELESAIAN DAN PENERTIBAN SENGKETA TANAH DAN BANGUNAN

SERTA PENYEROBOTAN TANAH DI WILAYAH PROVINSI DKI JAKARTA

Kegiatan penyelesaian dan penertiban sengketa tanah dan bangunan serta penyerobotan tanah di wilayah Provinsi DKI Jakarta sepanjang tahun 2007 menggunakan biaya sebesar Rp. 106.080.000,- (Seratus enam juta delapan puluh ribu rupiah), dengan kasus yang telah tuntas berjumlah 47 kasus dan yang masih dalam proses berjumlah 75 kasus, di antaranya dalam proses koordinasi dengan beberapa instansi terkait (Dinas Perumahan, Dinas Tata Kota, Dinas P2B, Biro Hukum, Walikota Administrasi, Sudin Tramtib dan Linmas Kota Administrasi) berjumlah 7 kasus. Adapun kasus-kasus yang telah terselesaikan secara tuntas antara lain adalah :

1. Penertiban bangunan-bangunan tanpa IMB dan Menara BTS Pro XL di Rusun Apron Kemayoran – Jakarta Pusat.

2. Perlindungan atas penyerobotan tanah di Kel. Pejagalan Kec. Penjaringan – Jakarta Utara.

3. Peringatan untuk pembongkaran bangunan bedeng / gubuk di atas tanah perkavlingan Polri atas nama orang lain (Yjahjadi Winata) di Kav. Polri Blok H No.1842 Rt.007/06 – Jakarta Barat.

4. Pemblokiran terhadap tindakan atau upaya pihak-pihak tertentu untuk mengalihkan hak atas tanah yang terletak di Rt.10 Rw.02 Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak – Jakarta Selatan.

(36)

5. Penertiban bangunan liar tanpa IMB di atas tanah TNI AU eks. Cipinang Melayu – Jakarta Timur.

Kasus-kasus yang masih dalam proses antara lain adalah :

1. Permohonan pemblokiran pembayaran atas Hotel Jawa Sumatera SHM No.12/1960 a.n Tan Soon Thye yang dikelola oleh Sdr. Budiman Sidabutar.

2. Tindak lanjut laporan tentang pembongkaran akal-akalan bangunan yang melanggar IMB di Kec. Penjaringan – Jakarta Utara.

3. Bantuan pengamanan dan pengukuran tanah di lokasi Kebon Bibit Cengkareng – Jakarta Barat.

4. Proses tukar menukar SLTPN 56 Melawai.

5. Bantuan penertiban di atas lahan HPI No. 2 Tahun 1997 yang dikelola BPLIP Pulo Gadung – Jakarta Timur.

Kegiatan-kegiatan lainnya guna mencapai sasaran di bidang pembinaan kamtibmas adalah sebagai berikut :

• Pelaksanaan koordinasi dan monitoring penertiban pedagang kaki lima di 5 (lima) wilayah Kota Administrasi setiap hari, dengan biaya sebesar Rp. 100.000.000,-

• Penertiban penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) sebanyak 96 kegiatan ( 8 x / bulan ) sepanjang tahun 2007, dengan biaya sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah)

• Penertiban Media Informasi dan promosi sebanyak 360 kegiatan

(30/bulan) sepanjang tahun 2007, dengan biaya sebesar Rp. 150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah)

• Penertiban WTS dan sejenisnya sebanyak 48 kegiatan (4x/bulan) sepanjang tahun 2007, dengan biaya sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus juta rupiah)

• Penertiban rumah kost sebanyak 72 kegiatan (6x/seminggu) sepanjang tahun 2007, dengan biaya sebesar Rp. 150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah)

• Penertiban, pengamanan, pengawalan acara protokoler sebanyak 168

kegiatan (14x/bulan) sepanjang tahun 2007, dengan biaya sebesar Rp. 178.152.000,- (Seratus tujuh puluh delapan juta seratus lima puluh

dua ribu rupiah)

• Pelaksanaan Koordinasi pengamanan dan antisipasi situasi kamtibmas pada peringatan hari besar keagamaan dan hari besar lainnya sepanjang tahun 2007, dengan biaya sebesar Rp. 173.297.600,- (Seratus tujuh puluh tiga juta dua ratus sembilan puluh tujuh ribu enam ratu rupiah)

• Pengamanan dan penertiban kegiatan tempat usaha hiburan pada hari-hari besar keagamaan menjelang tahun baru sepanjang tahun 2007, dengan biaya sebesar Rp. 248.250.500,- (Dua ratus empat puluh delapan juta dua ratus lima puluh ribu lima ratus rupiah)

(37)

• Penertiban terhadap penyelenggaraan kegiatan pertunjukan temporer sepanjang tahun 2007, dengan biaya sebesar Rp. 50.565.000,- (Lima puluh juta lima ratus enam puluh lima ribu rupiah)

• Pengamanan tamu-tamu Negara dan Gubernur sepanjang tahun 2007, dengan biaya sebesar Rp. 240.000.000,- (Dua ratus empat puluh juta rupiah)

• Pengamanan hari-hari besar nasional dan keagamaan sepanjang tahun 2007, dengan biaya sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus juta rupiah)

• Operasional penertiban terhadap pelanggaran Perda 11/1988 sepanjang tahun 2007, dengan biaya sebesar Rp. 600.000.000,- (Enam ratus juta rupiah)

• Koordinasi pengamanan unjuk rasa yang mengganggu ketertiban umum sepanjang tahun 2007, dengan biaya sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah)

• Penertiban lokasi pembangunan jalur busway koridor 8,9 dan 10 dengan biaya sebesar Rp. 1.000.000.000,- (Satu milyar rupiah)

• Pengawasan dan pengamanan gudang Induk Cakung, rumah dinas Gubernur dan piket operator 29 sepanjang tahun 2007, dengan biaya sebesar Rp.350.000.000,- (Tiga ratus lima puluh juta)

• Apel besar Satuan Polisi Pamong Praja tahun 2007 dengan biaya sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah)

• Penertiban Penjualan Miras tanpa izin dengan hasil 33.358 botol dari berbagai merk

• Pengamanan dan penjagaan Pedagang Kaki Lima dan Parkir Liar disepanjang Jl.Medan Merdeka Selatan, Jl.Kebon Sirih dan sekitar Monas • Penanggulangan Narkotika (bekerja sama dengan BNP) dengan biaya

sebesar Rp. 27.968.000.000,- (Dua puluh tujuh milyar sembilan ratus enam puluh delapan juta rupiah).

Hasil-hasil Penertiban

a. Penenteraman dan penertiban PMKS :

Gelandangan 1.924 Orang

Pengemis 2.295 Orang

WTS/Waria 1. 111 Orang

Pedagang Asongan 811 Orang

Pengedar Kotak Amal 26 Orang

Psykotik 1.643 Orang

(38)

Pak Ogah 718 Orang

Pengamen 2.140 Orang

Tk Lap Mobil 85 Orang

Anak Jalanan 68 Orang

kusta 90 Orang

PMKS Lain (calo SIM, warga tanpa identitas KTP dll)

2.825 Orang

b. Penenteraman dan penertiban Sarana Umum :

Reklame 8.464 Lembar Spanduk 20.805 Lembar Umbul-umbul 1.034 Lembar Keping 23.909 Lembar Banner 997 Lembar Baliho 89 Lembar Bendera 5458 Lembar

c. Penertiban Pedagang K-5 pada jalan Protokol dan Sarana Umum lainnya:

Pedagang Kaki Lima 20.832 Orang

Gerobak PK – 5 1.092 Orang

Gubuk Liar 2.613 Orang

Di samping itu, Dinas Tramtib dan Linmas Provinsi DKI Jakarta juga telah melaksanakan pendataan pelanggaran PERDA yang mengandung sanksi hukum. Hasil kegiatan tersebut:

ƒ Pendataan dan pemberkasan pelanggaran Perda yang mengandung sanksi hukum

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat merupakan perencanaan lima tahunan yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,

Rencana kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pandeglang yang perupakan penjabaran dari sasaran yang ditetapkan dalam rencana strategis Dinas

Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan penjabaran dari tujuan, sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Daerah Provinsi

Rencana strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung tahun 2018-2023 memuat penjabaran visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan

Sesuai dengan sasaran, tujuan, misi dan visi yang telah ditetapkan, diharapkan Rencana Strategis ini dapat mendukung program-program yang telah ditetapkan Biro Organisasi

Sasaran strategis Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan secara lebih spesifik dan

Perencanaan Kinerja merupakan proses penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Bidang Binawas Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi,

Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran- sasaran strategis yang hendak dicapai atau dihasilkan Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 18 Tahun 2020