• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

11

2

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Duta Abadi Primantara adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang Spring Bed Industry. Awalnya perusahaan ini didirikan pada tanggal 19 November 1990 berdasarkan SIUP pemerintah tentang perusahaan menengah No. 3236/09-02/PM/XI/1990 dengan nama PT. Duta Abadi Primantara. Kantor pusat perusahaan ini terletak di jalan Sultan Agung No 16 Jakarta Selatan Indonesia Kode Pos 12980. Pendiri perusahaan ini adalah Bapak Hendry Setiawan selaku Managing Director. Pabrik PT. Duta Abadi Primantara berdomisili di Kota Tangerang Tepatnya di Jalan Raya Mauk Km 2,1 Jalan Galeong No 7 Kelurahan Bugel Kotamadya Tangerang, Banten.

2.2 Produk Yang Dihasilkan

Spring Bed PT. Duta Abadi Primantara Terdiri dari 4 macam dimana setiap bulannya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Tipe Spring Bed yang diproduksi ada beberapa macam yaitu :

(2)

29  King Koil  Florence  Serta  Winner 2.3 Struktur Perusahaan

Struktur organisasi baik itu organisasi besar atau kecil bergerak dibidang usaha perdagangan maupun jasa memerlukan sekali struktur organisasi karena merupakan bagian terpenting dari operasional dari organisasi atau perusahaan. Struktur organisasi merupakan penjabaran secara rinci dari tiap bagian serta tugas dan tanggung jawab yang diemban di setiap bagian tersebut.

Dimana struktur organisasi dapat dilihat kinerja dan urutan tanggung jawab tiap bagian perusahaan itu, sehingga keberadaan mereka dalam menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawab dapat diawasi dan sesuai dengan peraturan diperusahaan tersebut.

(3)

30

Bagan 2.1 Struktur Organisasi PT Duta Abadi Primantara Managing Director Project Manager Procurement Manager General Marketing Manager

Own Outlet Sales Manager Management Representative

Trade Sales Manager Bedding Accessories

manager Deputy General Manager King Koil Plant Manager House Manager Personel Manager PPIC Manager Manager Productions Technical Manager QC/QA Manager Finance Manager Accounting Manager General Manager Creative Manager Branch Manager Sumatera Utara Branch Manager Bali Branch Manager Jawa Timur Branch Manager Jawa Barat

(4)

31

Untuk lebih jelasnya dibawah ini penulis berusaha untuk menjabarkan fungsi dari tiap-tiap bagian beserta tugas, wewenang dan tanggung jawab. Berdasarkan struktur organisasinya dapat dijelaskan sebagai berikut :

A. Managing Director

Fungsi :Mengawasi pelaksanaan fungsi manajement atau mengatur perusahaan yang dipimpin oleh direktur.

B. General Manager

Fungsi :Memimpin dan bertanggung jawab terhadap kinerja manajemen dan seluruh kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan.

C. Plant Manager

Fungsi : Memimpin dan bertanggung jawab terhadap manajemen roda perusahaan yang ada di pabrik.

D. Finance Manager

Fungsi :Membantu dierktur dalam menangani masalah-masalah keuangan perusahaan, Akuntansi, Kepegawaian dan umum (kerumahtanggaan – perusahaan)

(5)

32

Fungsi : Membantu manager keuangan dalam mengelola keuangan dan akuntansi.

F. Procurement Manager

Fungsi : Manajer yang menangani pengadaan barang atau bahan baku untuk di proses.

G. Productions Manager

Fungsi :Membantu direktur dalam menangani setiap kegiatan produksi.

H. QC/QA Manager

Fungsi :Membantu manager produksi dalam kegiatan produksi dan bertanggung jawab dalam setiap kualitas setiap produk.

I. Ware House Manager

Fungsi :Membantu manager produksi dalam penyimpanan barang tersebut setelah diserahkan oleh bagian produksi.

J. PPIC Manager

Fungsi :Membantu manager procurement dalam menangani penyediaan bahan baku dan bertanggung jawab terhadap produksi.

(6)

33

Fungsi :Membantu manager keuangan dan administrasi dalam mengelola pegawai dan penyediaan sarana umum.

L. Technical Manager

Fungsi :Membantu manajer produksi dan bertanggung jawab dalam memelihara alat-alat pendukung operasional dan alat-alat pendukung lainnya.

M. General Manager Marketing

Fungsi :Membantu direktur dalam melakukan seluruh penjualan dan pemasaran secara umum.

N. Defuty General Manager King Koil

Fungsi : Membantu direktur dan bertanggung jawab terhadap seluruh cabang atau umum untuk masalah penjualan produk King Koil.

O. Bedding Accessories Manager

Fungsi :Membantu direktur dan bertanggung jawab terhadap accessories serta perlengkapan penunjang produk.

P. Trade Sales Manajer

Fungsi :Membantu direktur dalam melakukan penjualan dan pemasaran serta bertanggung jawab terhadap proyek-proyek dalam jumlah besar.

(7)

34 Q. Owner Outlet Sales Manager

Fungsi :Membantu manager penjualan dan pemasaran dalam penjualan luar serta bertanggung jawab terhadap stand-stand produk untuk menjual produk.

R. Project Manajer

Fungsi :Membantu manajer penjualan dan pemasaran dalam menangani penjualan dan bertanggung jawab terhadap proyek dalam jumlah kecil.

S. Creative Manajer

Fungsi :Manager yang bertanggung jawab terhadap desain atau terobosan baru terhadap produk yang akan di pasarkan. T. Branch Manager

Fungsi :Membantu direktur dalam menjalankan kegiatan usaha penjualan di cabang masing-masing.

2.4 Proses Produksi

Bahan Baku 2.4.1

Bahan baku adalah bahan utama dalam suatu proses produksi, dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan fisik maupun kimia yang langsung ikut didalam suatu proses produksi sampai dihasilkan barang jadi.

(8)

35

Bahan baku yang digunakan dalam memproduksi suatu spring bed yaitu: 1. Papan Tripleks

Papan tripleks yang berukuran di sesuaikan. 2. Kayu

Rangka kayu yang berukuran di sesuaikan 3. Busa A II

Busa yang digunakan memiliki daya fleksibilitas (density) 24 kg/m3 dengan ketebalan 4 cm

4. Busa S II

Busa S II memiliki spesifikasi sama dengan busa A II, tetapi memiliki tingkat kekerasan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan busa A II

5. Kain Quilting

Kain ini berfungsi untuk menutupi matras dan dipan sebelum di packing. Untuk matras digunakan kain quilting dengan ketebalan 3 cm sebanyak 2 x, sedangkan untuk tabung digunakan kain quilting dengan ketebalan 0.5 dan panjang disesuaikan. Kain quilting yang digunakan dibuat dari kain jaquar.

(9)

36

Benang ini digunkan untuk proses penjahitan baik penjahitan kain quilting maupun penjahitan tabung dan matras.

7. Lateks

Lateks berfungsi untuk merekatkan busa dengan kain quilting pada matras dan dipan.

8. Hard Pad

Hard Pad merupakan pelapis rakitan per yang berfungsi untuk meredam per. Hard pad yang digunakan berukuran disesuaikan dengan spesifikasi.

9. Peluru HR-22

Peluru ini berfungsi untuk merekatkan hard pad dan rakitan per pada matras dan dipan.

10. Kain Nerit

Kain nerit digunakan sebagai penguat kain quilting pada saat proses penguatan HR-22.

11. Per Bulat

Per bulat yang digunakan berdiameter 2.5 mm dan tinggi 15 cm. Umur per diperkirakan 15 tahun dengan koefisien elastisitas sebesar 2.2 N/m dan pengujian dilakukan oleh pihak Laboratorium.

(10)

37 12. Per M Guard

Per pinggir yang digunakan berdiameter 4 s/d 5 mm dan tinggi 15 cm. Umur per diperkirakan 15 tahun dengan koefisien elastisitas sebesar 2.2 N/m dan pengujian dilakukan oleh pihak laboratorium. Per pinggir diletakan disekeliling rakitan per bulat.

13. Kawat Ulir

Kawat ulir yang digunakan berdiameter 1.4 mm berfungsi sebagai penghubung antara per bulat yang satu dengan per bulat yang lainnya dalam sebuah rakitan per.

14. Lis Kawat 4.2 mm

Lis kawat ini berfungsi membingkai rakitan per agar menjadi lebih kokoh.

15. Now woven

Now woven ini digunakan untuk menutupi bagian belakang sandaran spring bed dan bagian bawah dipan. Plastik now woven memiliki spesifikasi ketebalan 1 mm.

(11)

38

Mur digunakan untuk merakit plat kaki sandaran dan plat kaki dipan.

17. Kain Oscar

Kain oscar digunakan untuk melapisi busa pada sandaran spring bed.

Bahan Tambahan 2.4.2

Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan kedalam proses produksi sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas secara lebih baik lagi. Bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan spring bed adalah:

1. Label

Label King Koil menyatakan merk dari spring bed. 2. Karton Sudut

Digunakan untuk membungkus produk pada saat pengiriman. 3. Stiker

Terdapat spesifikasi dari spring bed. 4. Isolatip

Digunakan untuk merekatkan semua bahan tambahan pada spring bed.

5. Plastik Mika

(12)

39 6. Kartu Garansi

Merupakan kartu jaminan produk kepada konsumen. 7. Lubang Angin

Digunakan sebagai tempat sirkulasi udara sehingga busa tetap mengembang.

8. Goni Bagor

Digunakan untuk menutupi / melapisi rangka bagian atas dipan spring bed.

Bahan Penolong 2.4.3

Bahan penolong adalah bahan-bahan yang dapat menunjang proses produksi yang tidak nampak pada produk akhir PT. Duta Abadi Primantara tidak menggunakan bahan penolong dalam pembuatan spring bed.

Uraian Proses Produksi 2.4.4

Proses pembuatan spring bed terdiri dari 3 komponen utama yaitu: 1. Pembuatan Sandaran spring bed

2. Pembuatan Matrass spring bed 3. Pembuatan Divan spring bed

Pembuatan Sandaran spring bed 2.4.2.1

Proses pembuatan sandaran spring bed adalah sebagai berikut: 1. Pemotongan

(13)

40

Langkah pertama dalam pembuatan sandaran yaitu tripleks dipotong secara manual sesuai dengan pola yang diinginkan sebagai rangka sandaran. Setelah itu tripleks dilubangi untuk tempat meletakan kancing dengan menggunakan mesin bor. Kemudian busa dipotong dengan menggunakan rolling cutter mengikuti rangka pola tripleks, pada sisi-sisi busa dibuat goresan-goresan sebagai pola dalam pemotongan kain oscar. Setelah kain oscar dipotong sesuai dengan spesifikasi.

2. Perekatan

Busa yang telah dipotong sesuai pola kemudian direkatkan pada rangka sandaran menggunaka lateks, kancing sebanyak 16 buah dipasang dengan menggunakan benang nylon. Kemudian direkatkan lagi kain oscar yang telah di beri busa dengan menggunakan gun etona 3001J. Pada bagian tengah rangka yang telah dibor dipasang logo King Koil dengan menggunakan benang nylon.

3. Packing

Pada bagian ini dilakukan perekatan plastok mika (dibagian depan) dan pemasangan now woven pada sisi belakang sandaran dengan menggunakan gun etona 3001J. Kemudian dilanjutkan dengan

(14)

41

merekatkan plastik PE pada sisi depan sandaran dengan menggunakan solatip.

4. Perakitan Plat Kaki Sandaran

Berikutnya adalah pemasangan plat kaki sandaran yang telah tersedia sesuai ukuran yang diinginkan dengan mur sebanyak 4 buah.

Adapun blok diagram proses pembuatan spring bed dapat dilihat pada Diagram 2.1

Diagram 2.1 Blok Diagram proses Pembuatan Sandaran spring bed

Pembuatan Matras spring bed 2.4.2.2

Proses pembuatan matras spring bed adalah sebagai berikut: 1. Perakitan Per Bulat

Pemotongan (kayu) Pemotongan (Busa) Packing Perakitan Pemotongan (Tripleks) Pemotongan (kain oscar) Pengeboran Perekatan Kain

(15)

42

Per bulat dirakit dengan kawat lilitan membentuk balok yang berukuran sesuai spesifikasi dengan menggunakan standarisasi yang telah ditentukan oleh perusahaan yang berstandar ISO.

2. Perakitan Kawat Lis

Kemudian perakitan per bulat tersebut dirakit dengan kawat lis berdiameter 4.2 mm menggunakan gun CL-73. Untuk memperkuat rakitan per ini, dilakukan penambahan M Guard yang berdiameter 3.5 mm disekeliling rakitan per. Per M Guard ditempatkan pada sekeliling bagian luar rakitan per dengan menggunakan gun CL-73. Fungsi dari penembakan gun CL-73 ini adalah untuk menguatkan konstruksi per dan menambah kekuatan tekan.

3. Quilting

Kain polos dijahit di mesin quilting untuk mendapatkan kain quilting dengan ukuran yang diharuskan.

4. Pemotongan

Busa dan kain quilting kemudian dipotong sesuai spesifikasi matras spring bed sesuai ukuran yaitu untuk matras atas matras bawah memiliki ukuran yang ditentukan dan untuk penutup depan dengan ukuran yang disesuaikan dengan spesifikasi. Selanjutnya now woven dipotong sebanyak yang dibutuhkan untuk bagian kain

(16)

43

quilting atas dan bawah. Setelah itu dilakukan pemotongan hard pad dengan ukuran luas sama dengan matras bawah dan atas. 5. Penjahitan Now Woven

Now woven dijahit pada ujung-ujung kain quilting. Now woven juga dijahit untuk kain quilting bagian bawah. Fungsi penjahitan now woven ini adalah untuk menguatkan kain quilting pada saat proses perekatan ke rangka per dengan tembakan gun HR-22. Pada bagian ini akan meletakan label, kartu garansi pada sisi kain quilting.

6. Penjahitan

Setelah rakitan per selesai selanjutnya hard pad yang telah dipotong direkatkan di sisi atas dengan menggunakan tembakan gun HR-22. Kemudian busa dan lapisan-lapisan yang dibutuhkan sesuai spesifikasi kemudian kain quilting direkatkan dengan menggunakan lateks. Setelah selesai bagian atas matras, kemudian rakitan per dibalik untuk menyelesaikan rakitan per bagian bawah dan dilakukan hal yang sama seperti bagian atas matras yaitu merekatkan hard pad, busa dan lapisan yang sama dengan lapisan yang diatas kemudian kain kain quilting bagian bawah. Untuk

(17)

44

bagian terakhir yaitu sekeliling bagian luar rakitan direkatkan busa dan kain quilting.

7. Penjahitan Lis

Lis adalah kain yang akan merekatkan matras atas dan bawah dengan penutup. Kain lis dijahit dengan menggunakan mesin corner bersamaan dengan memasang lubang angin sebanyak 4 buah dan assesoris yang diperlukan. Fungsi dari lubang angin ini adalah untuk menambah keindahan pada matras spring bed serta memberikan sirkulasi udara sehingga busa tetap mengembang dan empuk.

8. Packing

Berikutnya adalah meletakan karton sudut. Karton sudut berfungsi agar sudut-sudut spring bed terlindungi pada saat distribusi karena sudutnya sangat mudah rusak. Setelah itu di bungkus dengan menggunakan plastik mika yang direkatkan dengan menggunakan isolatip. Kemudian stiker yang berisikan informasi spesifikasi diletakan pada plastik mika.

Adapun blok diagram proses pembuatan matras spring bed dapat dilihat pada Gambar 2.3

(18)

45

Diagram 2.2 Blok Diagram Proses Pembuatan Matras Spring Bed

Pembuatan Divan Spring Bed 2.4.2.3

Proses pembuatan divan spring bed adalah sebagai berikut: 1. Perakitan Divan

Mengambil kayu yang telah tersedia kemudian dipotong sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.

2. Perakitan Divan

Kayu yang telah dipotong sesuai kebutuhan dirakit dengan menggunakan alat penunjang yang dibutuhkan (paku, lem, dll) pembuatan divan ini mengacu pada SPK (Surat Perintah Kerja).

3. Quilting Pnjahitan Lis Packing Quilting Perakitan Per Pinggir Pemotongan (Kain Quilting) Penjahitan Perekatan Pemotongan (hard pad ) Pemotongan (kain blacu) Pemotongan

(19)

46

Kain polos dijahit dimesin quilting untuk mendapatkan kain quilting dengan ukuran yang telah ditentukan sesuai dengan spesifikasi.

4. Pemotongan

Kain quilting untuk divan dipotong dengan ukuran sesuai spesifikasi. Setelah itu dlakukan pemotongan hard pad dengan ukuran luas sama dengan dipan. Kegunaan hard pad ini adalah untuk melapisi dan meredam kayu. Pemotongan selanjutnya adalah pemotongan busa A II dan S II dengan spesifikasi sesuai dengan ukuran.

5. Penjahitan

Kain quilting pinggiran dijahitkan ke kain quilting bagian atas menggunakan mesin jahit biasa bersamaan dengan pemasangan label dan kartu garansi.

6. Perakitan

Rangka divan diletakan pada meja yang telah disediakan kemudian hard pad direkatkan pada divan dengan menggunakan lem lateks selanjutnya busa yang dibutuhkan direkatkan pada divan menggunakan lem lateks selanjutnya kain quilting yang telah dijahit sesuai spesifikasi direkatkan diatas divan yang telah dilapisi sesuai dengan spesifikasi. Selanjutnya pada

(20)

47

rangka divan bagian bawah direkatkan Now woven dengan ketebalan yang sesuai dengan spesifikasi dengan gun etona 3001J.

7. Packing

Berikutnya adalah meletakan kartun sudut setelah itu dilakukan pembungkusan divan dengan plastik mika yang direkatkan dengan menggunakan isolatip.

8. Pemasangan Plat Kaki

Plat Kaki divan dipasang dengan menggunakan skrup.

Blok diagram proses pembuatan dipan spring bed dapat dilihat pada Gambar 2.3

(21)

48

Diagram 2.3 Blok Diagram Proses Pembuatan Divan Spring Be

Pemotongan

(Kain Quilting) perakitan kayu Pemotongan

(hard pad ) Quilting

Pemotongan (Busa)

Pemotongan

(now woven) pemotongan kayu

Penjahitan Perakitan Divan perakitan Rangka Divan Pemasangan Plat Kaki Packing

Gambar

Diagram 2.1 Blok Diagram proses Pembuatan Sandaran spring bed
Diagram 2.2 Blok Diagram Proses Pembuatan Matras Spring Bed    Pembuatan Divan Spring Bed
Diagram 2.3 Blok Diagram Proses Pembuatan Divan Spring BePemotongan

Referensi

Dokumen terkait

Dan juga perusahaan yang sudah memiliki kegiatan operasi belum tentu bisa menghasilkan produk ataupun jasa yang optimal, sehingga dibutuhkan yang namanya

manajemen sumber daya manusia juga memiliki peran penting untuk mendukung strategi bisnis dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan, merekrut dan memilih

Permohonan riset ini diajukan program lain apabila program tersebut memerlukan data yang kompleks sehingga dibutuhkan kecakapan divisi Research & Daily Content

Aktivitas training sangat di butuhkan setiap karyawan dengan menentukan jenis pelatihan apa yang dibutuhkan karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan skill dan pengetahuan

Untuk mendukung proses konsultasi desain, maka IDDC menyediakan beberapa fasilitas dan para ahli dalam bidang desain, prototyping hingga akses informasi luas yang kelak

Jika digunakan mesin cetak besar maka tidak dibutuhkan kegiatan pemotongan bahan baku kertas, sedangkan untuk produk yang berupa lembaran maka tidak membutuhkan

Dengan kata lain, bahan tambahan adalah bahan-bahan yang dibutuhkan sebagai pelengkap bahan baku untuk sama-sama membentuk barang jadi, dimana komponen bahan tambahan ini

Dengan kata lain, bahan tambahan adalah bahan-bahan yang dibutuhkan sebagai pelengkap bahan baku untuk sama-sama membentuk barang jadi, dimana komponen bahan tambahan ini