INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
KABUPATEN SORONG
TAHUN 2009
Human Development Index of Sorong
Regency
2009
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SORONG
http://www.sorongkab.bps.go.id
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
http://www.sorongkab.bps.go.id
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
KABUPATEN SORONG
http://www.sorongkab.bps.go.id
KABUPATEN SORONG
Human Development Index of Sorong
http://www.sorongkab.bps.go.id
Human Development Index of Sorong
2009
http://www.sorongkab.bps.go.id
2009
Dengan adanya pemekaran wilayah
Kabupaten Sorong pada Tahun 2008
menjadi 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten
Sorong dan Kabupaten Tambrauw,
maka data IPM Kabupaten Sorong
tahun 2009 telah dihitung terpisah
dengan IPM Kabupaten Tambrauw.
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
Kabupaten Sorong pada Tahun 2008
http://www.sorongkab.bps.go.id
Kabupaten Sorong pada Tahun 2008
menjadi 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten
http://www.sorongkab.bps.go.id
menjadi 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten
Sorong dan Kabupaten Tambrauw,
http://www.sorongkab.bps.go.id
Sorong dan Kabupaten Tambrauw,
IPM
http://www.sorongkab.bps.go.id
IPM
Kabupaten Sorong
http://www.sorongkab.bps.go.id
Kabupaten Sorong
tahun 2009 telah dihitung terpisah
http://www.sorongkab.bps.go.id
tahun 2009 telah dihitung terpisah
dengan
http://www.sorongkab.bps.go.id
dengan
IPM
http://www.sorongkab.bps.go.id
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
KABUPATEN SORONG 2009Human Development Index of Sorong Regency 2009
Nomor Katalog / Catalog Number :9205.9107
ISSN :
NomorPublikasi / Publication Number :9107.10.03
UkuranBuku/ Books Size :16 cm X 21,5 cm JumlahHalaman / Page :85 + xii Halaman/ Pages
Naskah / Editor :
BadanPusatStatistikKabupatenSorong BPS –Statistics ofSorong Regency
GambarKulit / Art Designer :
BadanPusatStatistikKabupatenSorong BPS –Statistics ofSorong Regency
Diterbitkanoleh / Published by : BadanPusatStatistikKabupatenSorong BPS –Statistics ofSorong Regency
DicetakOleh/ Printed by :
Bolehdikutipdenganmenyebutsumbernya May be cited with referency to the source
http://www.sorongkab.bps.go.id
cmhttp://www.sorongkab.bps.go.id
cm xii Halamanhttp://www.sorongkab.bps.go.id
xii Halaman/ Pages
http://www.sorongkab.bps.go.id
/ Pages BadanPusatStatistikKabupatenSoronghttp://www.sorongkab.bps.go.id
BadanPusatStatistikKabupatenSorong / Art Designer :http://www.sorongkab.bps.go.id
/ Art Designer : BadanPusatStatistikKabupatenSoronghttp://www.sorongkab.bps.go.id
BadanPusatStatistikKabupatenSorong Statistics ofSorong Regencyhttp://www.sorongkab.bps.go.id
Statistics ofSorong Regency
http://www.sorongkab.bps.go.id
Diterbitkanolehhttp://www.sorongkab.bps.go.id
Diterbitkanoleh /http://www.sorongkab.bps.go.id
/ Published by :http://www.sorongkab.bps.go.id
Published by : BadanPusatStatistikKabupatenSoronghttp://www.sorongkab.bps.go.id
BadanPusatStatistikKabupatenSoronghttp://www.sorongkab.bps.go.id
Statistics ofSorong Regencyhttp://www.sorongkab.bps.go.id
Statistics ofSorong Regency
DicetakOleh
http://www.sorongkab.bps.go.id
BUPATI KABUPATEN SORONG
KATA SAMBUTAN
Sasaran pembangunan manusia mencakup bidang yang sangat luas, yang menyangkut peningkatan pilihan-pilihan yang dimiliki manusia. Namun apabila dipersempit, bidang prioritas dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga), yaitu ; lamanya hidup (longevity), Pengetahuan (knowledge) dan standar hidup layak (decent living).
Dengan pemahaman konsep pembangunan manusia secara utuh, diharapkan reorientasi pendekatan pembangunan dalam praktek perencanaan pembangunan daerah akan semakin mudah diimplementasikan dan dilaksanakan. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka penyediaan data dan informasi tentang kinerja pembangunan manusia sebagai dampak dari pembangunan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Sorong, maka disusunlah publikasi “Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten SorongTahun 2009”.
Meskipun telah diupayakan kelengkapan dan kesempurnaan dalam penyajian data, namun dirasakan publikasi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, diharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak dalam rangka penyempurnaan publikasi serupa dimasa-masa yang akan datang.
Semoga publikasi ini bermanfaat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Sorong.
Aimas, Juli 2010 Bupati KabupatenSorong
http://www.sorongkab.bps.go.id
Sasaran pembangunan manusia mencakup bidang yang sangat luas, yang
http://www.sorongkab.bps.go.id
Sasaran pembangunan manusia mencakup bidang yang sangat luas, yang pilihan yang dimiliki manusia. Namun apabila
http://www.sorongkab.bps.go.id
pilihan yang dimiliki manusia. Namun apabila dipersempit, bidang prioritas dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga),
http://www.sorongkab.bps.go.id
dipersempit, bidang prioritas dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga),
lamanya hidup (longevity), Pengetahuan (knowledge) dan standar hidup layak
http://www.sorongkab.bps.go.id
lamanya hidup (longevity), Pengetahuan (knowledge) dan standar hidup layak
Dengan pemahaman konsep pembangunan manusia secara utuh,
http://www.sorongkab.bps.go.id
Dengan pemahaman konsep pembangunan manusia secara utuh, diharapkan reorientasi pendekatan pembangunan dalam praktek perencanaan
http://www.sorongkab.bps.go.id
diharapkan reorientasi pendekatan pembangunan dalam praktek perencanaan pembangunan daerah akan semakin mudah diimplementasikan dan dilaksanakan.
http://www.sorongkab.bps.go.id
pembangunan daerah akan semakin mudah diimplementasikan dan dilaksanakan. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka penyediaan data dan informasi
http://www.sorongkab.bps.go.id
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka penyediaan data dan informasi tentang kinerja pembangunan manusia sebagai dampak dari pembangunan yang
http://www.sorongkab.bps.go.id
tentang kinerja pembangunan manusia sebagai dampak dari pembangunan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Sorong, maka disusunlah publ
http://www.sorongkab.bps.go.id
telah dilaksanakan di Kabupaten Sorong, maka disusunlah publ Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten SorongTahun
http://www.sorongkab.bps.go.id
Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten SorongTahun
Meskipun telah diupayakan kelengkapan dan kesempurnaan dalam
http://www.sorongkab.bps.go.id
Meskipun telah diupayakan kelengkapan dan kesempurnaan dalam penyajian data, namun dirasakan publikasi ini masih jauh dari kesempurnaan.
http://www.sorongkab.bps.go.id
penyajian data, namun dirasakan publikasi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, diharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak
http://www.sorongkab.bps.go.id
Oleh sebab itu, diharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak dalam rangka penyempurnaan publikasi serupa dimasa-masa yang akan datang.
http://www.sorongkab.bps.go.id
dalam rangka penyempurnaan publikasi serupa dimasa-masa yang akan datang. Semoga publikasi ini bermanfaat dalam perencanaan dan pelaksanaan
http://www.sorongkab.bps.go.id
Semoga publikasi ini bermanfaat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Sorong.http://www.sorongkab.bps.go.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat dan karuniaNya Publikasai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sorong 2009 dapat terselesaikan. IPM Kabupaten Sorong 2009 memuat ukuran - ukuran komposit pada umumnya dimana indeks tersebut memberikan petunjuk umum tentang kebutuhan-kebutuhan dan perioritas-perioritas pembangunan manusia.
Dengan adanya informasi ini diharapkan pemerintah daerah dapat membangun suatu konsensus untuk memperbaharui komitmen bersama dan membuat kebijakan yang tepat terhadap pembangunan manusia khususnya yang ada di daerah ini. Indikator-indikator yang dimuat dalam penyusunan IPM ini diharapkan akan berguna bagi para perencana dalam penyusunan program pembangunan manusia dan dipakai sebagai parameter untuk mngevaluasi tahapan-tahapan pembangunan yang dilaksanakan khususnya pembangunan manusia.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu sehingga publikasi ini dapat diterbitkan diucapkan terima kasih. Semoga publikasi ini bermanfaat.
Sorong, Juli 2010 Kepala BPS Kabupaten Sorong,
UDDANI MALEWA, SE NIP.195808121990032001
http://www.sorongkab.bps.go.id
ukuran komposit pada umumnya dimana indeks
http://www.sorongkab.bps.go.id
ukuran komposit pada umumnya dimana indeks tersebut memberikan petunjuk umum tentang kebutuhan
http://www.sorongkab.bps.go.id
tersebut memberikan petunjuk umum tentang
kebutuhan-http://www.sorongkab.bps.go.id
-kebutuhan dan
http://www.sorongkab.bps.go.id
kebutuhan dan
Dengan adanya informasi ini diharapkan pemerintah daerah dapat
http://www.sorongkab.bps.go.id
Dengan adanya informasi ini diharapkan pemerintah daerah dapat membangun suatu konsensus untuk memperbaharui komitmen bersama dan
http://www.sorongkab.bps.go.id
membangun suatu konsensus untuk memperbaharui komitmen bersama dan membuat kebijakan yang tepat terhadap pembangunan manusia khususnya yang
http://www.sorongkab.bps.go.id
membuat kebijakan yang tepat terhadap pembangunan manusia khususnya yang
http://www.sorongkab.bps.go.id
ada di daerah ini. Indikator-indikator yang dimuat dalam penyusunan IPM ini
http://www.sorongkab.bps.go.id
ada di daerah ini. Indikator-indikator yang dimuat dalam penyusunan IPM ini diharapkan akan berguna bagi para perencana dalam penyusunan program
http://www.sorongkab.bps.go.id
diharapkan akan berguna bagi para perencana dalam penyusunan program pembangunan manusia dan dipakai sebagai parameter untuk mngevaluasi
http://www.sorongkab.bps.go.id
pembangunan manusia dan dipakai sebagai parameter untuk mngevaluasi tahapan-tahapan pembangunan yang dilaksanakan khususnya pembangunan
http://www.sorongkab.bps.go.id
tahapan-tahapan pembangunan yang dilaksanakan khususnya pembangunan
http://www.sorongkab.bps.go.id
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu sehingga publikasi
http://www.sorongkab.bps.go.id
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu sehingga publikasi ini dapat diterbitkan diucapkan terima kasih. Semoga publikasi ini bermanfaat.
http://www.sorongkab.bps.go.id
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... BAB I PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang ... 1.2 Tujuan Dan Sasaran ... 1.3 Manfaat ... 1.4 Sistematika Penulisan ... BAB II METODOLOGI ... 2.1 Konsep Dan Definisi ... 2.1.1 Konsep Pembangunan Manusia ... 2.1.2 Definisi Komponen IPM ... 2.2 Metode Pengumpulan Data ... 2.3 Prosedur Penghitungan Komponen IPM ... 2.4 Metode Penghitungan IPM ... BAB III SITUASI PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN SORONG TAHUN 2009 ...3.1 Kependudukan... 3.1.1 Jumlah dan Komposisi Penduduk ... 3.1.2 Sebaran Penduduk ... 3.2 Situasi Derajat Kesehatan ... 3.2.1 Derajat Kesehatan ... Hal iii iv v vii viii 1 1 4 5 6 8 8 9 10 13 15 24 27 27 28 31 35 35
http://www.sorongkab.bps.go.id
...http://www.sorongkab.bps.go.id
... ...http://www.sorongkab.bps.go.id
...http://www.sorongkab.bps.go.id
...http://www.sorongkab.bps.go.id
... DAFTAR GAMBAR ...http://www.sorongkab.bps.go.id
DAFTAR GAMBAR ... ...http://www.sorongkab.bps.go.id
...http://www.sorongkab.bps.go.id
...http://www.sorongkab.bps.go.id
... ...http://www.sorongkab.bps.go.id
... Tujuan Dan Sasaran ...http://www.sorongkab.bps.go.id
Tujuan Dan Sasaran ...
http://www.sorongkab.bps.go.id
... Manfaat ...http://www.sorongkab.bps.go.id
Manfaat ... 1.4 Sistematika Penulisanhttp://www.sorongkab.bps.go.id
1.4 Sistematika Penulisan ...http://www.sorongkab.bps.go.id
... METODOLOGI ...http://www.sorongkab.bps.go.id
METODOLOGI ...http://www.sorongkab.bps.go.id
..Konsep Dan Definisi ...
http://www.sorongkab.bps.go.id
Konsep Dan Definisi ... .1.1 Konsep Pembangunan Manusia
http://www.sorongkab.bps.go.id
.1.1 Konsep Pembangunan Manusia .1.2 Definisi Komponen IPM ...
http://www.sorongkab.bps.go.id
.1.2 Definisi Komponen IPM ... 2 Metode Pengumpulan Data
http://www.sorongkab.bps.go.id
2 Metode Pengumpulan Data
http://www.sorongkab.bps.go.id
Prosedur Penghitungan Komponen IPM
http://www.sorongkab.bps.go.id
Prosedur Penghitungan Komponen IPM 2.4 Metode Penghitungan IPM
http://www.sorongkab.bps.go.id
2.4 Metode Penghitungan IPM BAB III
http://www.sorongkab.bps.go.id
BAB III
http://www.sorongkab.bps.go.id
SITUASI PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN
http://www.sorongkab.bps.go.id
SITUASI PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN
http://www.sorongkab.bps.go.id
3.3 Pendidikan ... 3.3.1 APM dan APK ... 3.3.2 Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan ... 3.3.3 Kemampuan Baca Tulis ... BAB IV INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN SORONG TAHUN 2009...
4.1 Perkembangan IPM, 2005-2009 ... 4.2 Trend Komponen IPM Kabupaten Sorong ... 4.2.1 Angka Harapan Hidup ... 4.2.2 Angka Melek huruf ... 4.2.3 Rata-Rata Lama Sekolah ... 4.2.4 Pengeluaran Riil yang Disesuaikan ... BAB V IDENTIFIKASI MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN SSORONG TAHUN 2009 ...
BAB VI IMPLIKASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN SSORONG TAHUN 2009 ...
BAB VII PENUTUP ... 7.1 Kesimpulan ... 7.2 Saran-Saran ... 52 53 58 59 61 63 67 68 69 71 72 73 77 83 83 85
http://www.sorongkab.bps.go.id
KABUPATENhttp://www.sorongkab.bps.go.id
KABUPATENhttp://www.sorongkab.bps.go.id
...http://www.sorongkab.bps.go.id
...http://www.sorongkab.bps.go.id
...http://www.sorongkab.bps.go.id
.... 2009 ...http://www.sorongkab.bps.go.id
2009 ...http://www.sorongkab.bps.go.id
...http://www.sorongkab.bps.go.id
...http://www.sorongkab.bps.go.id
... Trend Komponen IPM Kabupaten Sorong ...http://www.sorongkab.bps.go.id
Trend Komponen IPM Kabupaten Sorong ... ...
http://www.sorongkab.bps.go.id
... Angka Melek huruf ...
http://www.sorongkab.bps.go.id
Angka Melek huruf ...
http://www.sorongkab.bps.go.id
... Rata Lama Sekolah ...
http://www.sorongkab.bps.go.id
Rata Lama Sekolah ...
Pengeluaran Riil yang Disesuaikan ..
http://www.sorongkab.bps.go.id
Pengeluaran Riil yang Disesuaikan ..
IDENTIFIKASI MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA
http://www.sorongkab.bps.go.id
IDENTIFIKASI MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN SSORONG TAHUN 2009
http://www.sorongkab.bps.go.id
DI KABUPATEN SSORONG TAHUN 2009
IMPLIKASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN MANUSIA
http://www.sorongkab.bps.go.id
IMPLIKASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN SSORONG TAHUN 2009 ...
http://www.sorongkab.bps.go.id
DI KABUPATEN SSORONG TAHUN 2009 ...
PENUTUP ...
http://www.sorongkab.bps.go.id
PENUTUP ... .1http://www.sorongkab.bps.go.id
.1 Kesimpulan ...http://www.sorongkab.bps.go.id
Kesimpulan ... 7http://www.sorongkab.bps.go.id
7.http://www.sorongkab.bps.go.id
.2http://www.sorongkab.bps.go.id
2 Saranhttp://www.sorongkab.bps.go.id
SaranDAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3. Tabel 3.4. Tabel 3.5. Tabel 3.6. Tabel 3.7. Tabel 4.1Daftar Komoditi terpilih untuk menghitung Paritas Daya Beli (PPP) ………. Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM ... Penduduk Kabupaten Sorong menurut kelompok umur dan jenis kelamin tahun 2009 ……… Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Sorong menurut Distrik tahun 2009 ... Jumlah Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling Menurut Distrik di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ………. Jumlah Fasilitas dan Sarana Kesehatan di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ……… APM SD Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ... APM SLTP Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ... APM SLTA Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ... IPM dan indikator Tunggal Komponen IPM Kabupaten Sorong Tahun 2005 – 2009 ... Hal 22 26 29 33 48 49 55 56 57 56
http://www.sorongkab.bps.go.id
Tabelhttp://www.sorongkab.bps.go.id
Tabel 3http://www.sorongkab.bps.go.id
3.http://www.sorongkab.bps.go.id
.6http://www.sorongkab.bps.go.id
6.http://www.sorongkab.bps.go.id
. ……….http://www.sorongkab.bps.go.id
………. Komponen IPM ...http://www.sorongkab.bps.go.id
Komponen IPM ... Penduduk Kabupaten Sorong menuruthttp://www.sorongkab.bps.go.id
Penduduk Kabupaten Sorong menurut kelompok umur
http://www.sorongkab.bps.go.id
kelompok umur 2009 ………
http://www.sorongkab.bps.go.id
2009 ……… Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan
http://www.sorongkab.bps.go.id
Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Kabupaten Sorong
http://www.sorongkab.bps.go.id
Kabupaten Sorong menurut Distrik tahun
http://www.sorongkab.bps.go.id
menurut Distrik tahun 2009 ...
http://www.sorongkab.bps.go.id
2009 ...
Jumlah Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas
http://www.sorongkab.bps.go.id
Jumlah Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Menurut Distrik di Kabupaten Sorong Tahun
http://www.sorongkab.bps.go.id
Menurut Distrik di Kabupaten Sorong Tahun ……….
http://www.sorongkab.bps.go.id
………. Jumlah Fasilitas dhttp://www.sorongkab.bps.go.id
Jumlah Fasilitas d Sorong Tahun 2009http://www.sorongkab.bps.go.id
Sorong Tahun 2009APM SD Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Sorong
http://www.sorongkab.bps.go.id
APM SD Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Sorong Tahun 2009
http://www.sorongkab.bps.go.id
Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 G ambar 3.6 Gambar 3.7 Gambar 3.8
DAFTAR GAMBAR
Piramida Struktur Umur di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ………. Distribusi Penduduk Menurut Distrik Terhadap Kontribusi Total Penduduk Kabupaten Sorong Tahun 2009 ... Presentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan di Kabupaten Sorong Tahun 2007-2009 ... Presentase Penduduk yang Menderita Sakit Selama Seminggu yang lalu Dirinci Menurut Jumlah Hari Sakit di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ... Presentase Penduduk Laki-Laki yang Menderita Sakit Selama Seminggu yang lalu Dirinci Menurut Jumlah Hari Sakit dan Kelompok Usia Penduduk di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ... Presentase Penduduk Perempuan yang Menderita Sakit Selama Seminggu yang lalu Dirinci Menurut Jumlah Hari Sakit dan Kelompok Usia Penduduk di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ... Presentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan Menurut Cara Berobat di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ... Presentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan Menurut Jenis Kelamin dan Cara Berobat di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ...
Hal 30 32 36 37 39 40 42 43
http://www.sorongkab.bps.go.id
Gambar 3.http://www.sorongkab.bps.go.id
Gambar 3.upaten Sorong Tahun
http://www.sorongkab.bps.go.id
upaten Sorong Tahun ……….
http://www.sorongkab.bps.go.id
………. Distribusi Penduduk Menurut Distrik Terhadap
http://www.sorongkab.bps.go.id
Distribusi Penduduk Menurut Distrik Terhadap Kabupaten Sorong
http://www.sorongkab.bps.go.id
Kabupaten Sorong ...http://www.sorongkab.bps.go.id
... Presentase Penduduk yang Mengalami Keluhanhttp://www.sorongkab.bps.go.id
Presentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan di Kabupaten Sorong Tahun 2007
http://www.sorongkab.bps.go.id
Kesehatan di Kabupaten Sorong Tahun 2007
Presentase Penduduk yang Menderita Sakit Selama
http://www.sorongkab.bps.go.id
Presentase Penduduk yang Menderita Sakit Selama Seminggu yang lalu Dirinci Menur
http://www.sorongkab.bps.go.id
Seminggu yang lalu Dirinci Menur
Sakit di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ...
http://www.sorongkab.bps.go.id
Sakit di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ... Presentase Penduduk Laki
http://www.sorongkab.bps.go.id
Presentase Penduduk Laki
Selama Seminggu yang lalu Dirinci Menurut Jumlah
http://www.sorongkab.bps.go.id
Selama Seminggu yang lalu Dirinci Menurut Jumlah Hari Sakit dan Kelompok Usia Penduduk di Kabupaten
http://www.sorongkab.bps.go.id
Hari Sakit dan Kelompok Usia Penduduk di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ...
http://www.sorongkab.bps.go.id
Sorong Tahun 2009 ...
Presentase Penduduk Perempuan yang Menderita
http://www.sorongkab.bps.go.id
Presentase Penduduk Perempuan yang Menderita Sakit Selama Seminggu yang lalu Dirinci Menurut
http://www.sorongkab.bps.go.id
Sakit Selama Seminggu yang lalu Dirinci Menurut Jumlah Hari Sakit dan Kelompok Usia Penduduk di
http://www.sorongkab.bps.go.id
Gambar 3.9 Gambar 3.10 Gambar 3.11 Gambar 3.12 Gambar 3.13 Gambar 3.14 Gambar 3.15 Gambar 4.1
Presentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Pertama di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ... Presentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Terakhir di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ... Presentase Tenaga Kesehatan di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ... Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ... Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ... Presentase Penduduk 10 Tahun atau Lebih Menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ... Presentase Penduduk 10 Tahun atau Lebih Menurut Kemampuan Baca dan Menulis di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ... Perkembangan IPM Kabupaten Sorong Tahun dari 2005-2009 ... 44 46 51 54 57 58 59 64
http://www.sorongkab.bps.go.id
Presentase Tenaga Kesehatan di Kabupaten Sorong
http://www.sorongkab.bps.go.id
Presentase Tenaga Kesehatan di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ...
http://www.sorongkab.bps.go.id
Tahun 2009 ... Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Jenjang
http://www.sorongkab.bps.go.id
Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ...
http://www.sorongkab.bps.go.id
Pendidikan di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ... Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi
http://www.sorongkab.bps.go.id
Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di
http://www.sorongkab.bps.go.id
Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ...
http://www.sorongkab.bps.go.id
Kabupaten Sorong Tahun 2009 ... Presentase Penduduk 10 Tahun atau Lebih Menurut
http://www.sorongkab.bps.go.id
Presentase Penduduk 10 Tahun atau Lebih Menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki di Kabupaten
http://www.sorongkab.bps.go.id
Ijazah Tertinggi yang Dimiliki di Kabupaten Tahun 2009 ...
http://www.sorongkab.bps.go.id
Tahun 2009 ... Presentase Penduduk 10 Tahun atau Lebih Menurut
http://www.sorongkab.bps.go.id
Presentase Penduduk 10 Tahun atau Lebih Menurut Kemampuan Baca dan Menulis di Kabupaten Sorong
http://www.sorongkab.bps.go.id
Kemampuan Baca dan Menulis di Kabupaten Sorong Tahun 2009 ...
http://www.sorongkab.bps.go.id
Tahun 2009 ... Perkembangan IPM Kabupaten Sorong Tahun dari
http://www.sorongkab.bps.go.id
Perkembangan IPM Kabupaten Sorong Tahun dari 2005
http://www.sorongkab.bps.go.id
2005-http://www.sorongkab.bps.go.id
-2009 ...http://www.sorongkab.bps.go.id
2009 ...BAB
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
Konsep pembangunan manusia yang sesungguhnya adalah menempatkan manusia sebagai tujuan akhir dari pembangunan, dan bukan sebagai alat bagi pembangunan. Hal ini berbeda dari pembangunan yang memberikan perhatian utama pada pertumbuhan ekonomi, pembangunan manusia memperkenalkan konsep yang lebih luas dan lebih komprehensif yang mencakup semua pilihan yang dimiliki oleh manusia di semua golongan masyarakat pada semua tahapan pembangunan. Pembangunan manusia juga merupakan perwujudan tujuan jangka panjang dari suatu masyarakat, dan meletakan pembangunan di sekeliling manusia, bukan manusia di sekeliling pembangunan. Paradigma pembangunan manusia mengandung 4 (empat) komponen utama :
Produktifitas. Manusia harus berkemampuan untuk meningkatkan produktifitasnya dan berpartisipasi 1.1
Latar Belakang
http://www.sorongkab.bps.go.id
Konsep pembangunan manusia yanghttp://www.sorongkab.bps.go.id
Konsep pembangunan manusia yang sesungguhnya adalah menempatkan manusia sebagai
http://www.sorongkab.bps.go.id
sesungguhnya adalah menempatkan manusia sebagai tujuan akhir dari pembangunan, dan bukan sebagai alat
http://www.sorongkab.bps.go.id
tujuan akhir dari pembangunan, dan bukan sebagai alat bagi pembangunan. Hal ini berbeda dari pembangunan
http://www.sorongkab.bps.go.id
bagi pembangunan. Hal ini berbeda dari pembangunan yang memberikan perhatian utama pada pertumbuhan
http://www.sorongkab.bps.go.id
yang memberikan perhatian utama pada pertumbuhan ekonomi, pembangunan manusia memperkenalkan
http://www.sorongkab.bps.go.id
ekonomi, pembangunan manusia memperkenalkan konsep yang lebih luas dan lebih komprehensif yang
http://www.sorongkab.bps.go.id
konsep yang lebih luas dan lebih komprehensif yang mencakup semua pilihan yang dimiliki oleh manusia di
http://www.sorongkab.bps.go.id
mencakup semua pilihan yang dimiliki oleh manusia di semua golongan masyarakat pada semua tahapan
http://www.sorongkab.bps.go.id
semua golongan masyarakat pada semua tahapan pembangunan. Pembangunan manusia juga merupakan
http://www.sorongkab.bps.go.id
pembangunan. Pembangunan manusia juga merupakan perwujudan tujuan jangka panjang dari suatu
http://www.sorongkab.bps.go.id
perwujudan tujuan jangka panjang dari suatu masyarakat, dan meletakan pembangunan di sekeliling
http://www.sorongkab.bps.go.id
masyarakat, dan meletakan pembangunan di sekeliling manusia, bukan manusia di sekeliling pembangunan.
http://www.sorongkab.bps.go.id
penuh dalam mencari penghasilan dan lapangan kerja. Oleh karena itu pembangunan ekonomi merupakan bagian dari pembangunan manusia.
Pemerataan. Setiap orang harus memiliki kesempatan yang sama. Semua hambatan terhadap peluang ekonomi dan politik harus dihapuskan. Sehingga semua orang dapat berpartisipasi dan mendapat keuntungan dari peluang yang sama. Keberlanjutan. Akses terhadap peluang/kesempatan
harus tersedia bukan hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan datang. Semua sumber daya harus dapat diperbaharui.
Pemberdayaan. Pembangunan harus dilakukan oleh semua orang, bukan sematamata dilakukan untuk semua orang. Semua orang harus berpartisipasi penuh dalam pengambilan keputusan dan proses yang mempengaruhi kehidupan mereka.
Penyertaan konsep pembangunan manusia dalam kebijakan-kebijakan pembangunan sama sekali tidak berarti meninggalkan berbagai strategi pembangunan terdahulu, yang antara lain untuk mempercepat
http://www.sorongkab.bps.go.id
kesempatan yang sama. Semua hambatan terhadap
http://www.sorongkab.bps.go.id
kesempatan yang sama. Semua hambatan terhadap peluang ekonomi dan politik harus dihapuskan.
http://www.sorongkab.bps.go.id
peluang ekonomi dan politik harus dihapuskan. Sehingga semua orang dapat berpartisipasi dan
http://www.sorongkab.bps.go.id
Sehingga semua orang dapat berpartisipasi dan mendapat keuntungan dari peluang yang sama.
http://www.sorongkab.bps.go.id
mendapat keuntungan dari peluang yang sama. Akses terhadap peluang/kesemp
http://www.sorongkab.bps.go.id
Akses terhadap peluang/kesemp harus tersedia bukan hanya untuk generasi sekarang
http://www.sorongkab.bps.go.id
harus tersedia bukan hanya untuk generasi sekarang
http://www.sorongkab.bps.go.id
tetapi juga untuk generasi yang akan datang.http://www.sorongkab.bps.go.id
tetapi juga untuk generasi yang akan datang. sumber daya harus dapat diperbaharui.
http://www.sorongkab.bps.go.id
sumber daya harus dapat diperbaharui. Pemberdayaan.
http://www.sorongkab.bps.go.id
Pemberdayaan. Pembangunan harus dilakukan oleh
http://www.sorongkab.bps.go.id
Pembangunan harus dilakukan oleh
http://www.sorongkab.bps.go.id
semua orang, bukan sematamata dilakukan untukhttp://www.sorongkab.bps.go.id
semua orang, bukan sematamata dilakukan untuk semua orang. Semua orang harus berpartisipasi
http://www.sorongkab.bps.go.id
pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan dan mencegah perusakan lingkungan. Perbedaannya adalah bahwa dari sudut pandang pembangunan manusia, semua tujuan tersebut diatas diletakan dalam kerangka untuk memperluas pilihan-pilihan bagi manusia. Agar konsep pembangunan manusia dapat diterjemahkan ke dalam perumusan kebijakan, pembangunan manusia harus dapat diukur dan dipantau dengan mudah. Human Development Report (HDR) global telah mengembangkan dan menyempurnakan pengukuran statistik dari pembangunan manusia. Adapun meliputi : Lamanya Hidup (longevity), Pengetahuan/tingkat pendidikan (knowledge) dan Standar Hidup (decent living). Untuk memperoleh gambaran tentang pembangunan manusia di Kabupaten Sorong, maka disusunlah publikasi “Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sorong tahun 2009”, yang diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam penentuan kebijakan pembangunan di Kabupaten Sorong.
http://www.sorongkab.bps.go.id
untuk memperluas pilihan-pilihan bagi manusia. Agar
http://www.sorongkab.bps.go.id
untuk memperluas pilihan-pilihan bagi manusia. Agar konsep pembangunan manusia dapat diterjemahkan ke
http://www.sorongkab.bps.go.id
konsep pembangunan manusia dapat diterjemahkan ke dalam perumusan kebijakan, pembangunan manusia
http://www.sorongkab.bps.go.id
dalam perumusan kebijakan, pembangunan manusia harus dapat diukur dan dipantau dengan mudah.
http://www.sorongkab.bps.go.id
harus dapat diukur dan dipantau dengan mudah. Human Development Report (HDR) global telah
http://www.sorongkab.bps.go.id
Human Development Report (HDR) global telah mengembangkan dan menyempurnakan pengukuran
http://www.sorongkab.bps.go.id
mengembangkan dan menyempurnakan pengukuran statistik dari pembangunan manusia. Adapun meliputi :
http://www.sorongkab.bps.go.id
statistik dari pembangunan manusia. Adapun meliputi : Lamanya Hidup (longevity), Pengetahuan/tingkat
http://www.sorongkab.bps.go.id
Lamanya Hidup (longevity), Pengetahuan/tingkat pendidikan (knowledge) dan Standar Hidup (decent
http://www.sorongkab.bps.go.id
pendidikan (knowledge) dan Standar Hidup (decent living). Untuk memperoleh gambaran tentang
http://www.sorongkab.bps.go.id
living). Untuk memperoleh gambaran tentang pembangunan manusia di Kabupaten Sorong, maka
http://www.sorongkab.bps.go.id
pembangunan manusia di Kabupaten Sorong, maka di
http://www.sorongkab.bps.go.id
disusunlah publikasi “
http://www.sorongkab.bps.go.id
Tujuan dari penulisan ini adalah menyajikan data dan informasi tentang konsep penduduk dan permasalahannya, sebagai dampak dari pembangunan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Sorong. Selanjutnya diharapkan dapat menjadi masukan dalam perencanaan dan pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan pemberdayaan sumberdaya manusia di Sorong, termasuk penentuan sektor-sektor prioritas dalam pembangunan manusia.
Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini meliputi : Teridentifikasinya kondisi beberapa variabel
sektoral dalam pembangunan manusia, meliputi sektor-sektor : kesehatan, pendidikan dan ekonomi di Kabupaten Sorong.
Memberikan gambaran permasalahan yang ada di bidang pembangunan manusia di Kabupaten Sorong.
Diperolehnya gambaran tentang perkembangan ukuran pembangunan manusia (IPM) dan 1.2
Tujuan & Sasaran
http://www.sorongkab.bps.go.id
Selanjutnya diharapkan dapat menjadi masukan dalamhttp://www.sorongkab.bps.go.id
Selanjutnya diharapkan dapat menjadi masukan dalam perencanaan dan pengambilan kebijakan yang berkaitan
http://www.sorongkab.bps.go.id
perencanaan dan pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan pemberdayaan sumberdaya manusia di Sorong,
http://www.sorongkab.bps.go.id
dengan pemberdayaan sumberdaya manusia di Sorong, termasuk penentuan sektor-sektor prioritas dalam
http://www.sorongkab.bps.go.id
termasuk penentuan sektor-sektor prioritas dalam
Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini meliputi :
http://www.sorongkab.bps.go.id
Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini meliputi : Teridentifikasinya kondisi beberapa variabel
http://www.sorongkab.bps.go.id
Teridentifikasinya kondisi beberapa variabel
http://www.sorongkab.bps.go.id
sektoral dalam pembangunan manusia, meliputihttp://www.sorongkab.bps.go.id
sektoral dalam pembangunan manusia, meliputi sektor
http://www.sorongkab.bps.go.id
sektor-sektor : kesehatan, pendidikan dan
http://www.sorongkab.bps.go.id
-sektor : kesehatan, pendidikan dan ekonomi di Kabupaten Sorong.
http://www.sorongkab.bps.go.id
ekonomi di Kabupaten Sorong.
http://www.sorongkab.bps.go.id
Memberikan gambaran permasalahan yang ada di
http://www.sorongkab.bps.go.id
indikator-indikator sosial lainnya di Kabupaten Sorong.
Terumuskannya implikasi masalah dan kebijakan untuk menangani berbagai masalah yang merupakan bagian dari perencanaan dan penanganan pembangunan manusia.
Manfaat yang ingin dicapai dari penyusunan publikasi ini adalah:
Tersedianya data dan informasi yang dibutuhkan dalam memantau proses pembangunan manusia di Kabupaten Sorong secara berkesinambungan. Selain sebagai sumber informasi dalam pemantauan
pembangunan manusia, data dan informasi dalam publikasi ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam perencanaan pembangunan manusia pada tahap pembangunan selanjutnya.
Publikasi ini dapat dijadikan rujukan atau referensi keilmuan bagi kalangan akademisi.
1.3 Manfaat
http://www.sorongkab.bps.go.id
merupakan bagian dari perencanaan danhttp://www.sorongkab.bps.go.id
merupakan bagian dari perencanaan dan
Manfaat yang ingin dicapai dari penyusunan
http://www.sorongkab.bps.go.id
Manfaat yang ingin dicapai dari penyusunan
Tersedianya data dan informasi yang dibutuhkan
http://www.sorongkab.bps.go.id
Tersedianya data dan informasi yang dibutuhkan dalam memantau proses pembangunan manusia di
http://www.sorongkab.bps.go.id
dalam memantau proses pembangunan manusia di Kabupaten Sorong secara berkesinambungan.
http://www.sorongkab.bps.go.id
Kabupaten Sorong secara berkesinambungan.
http://www.sorongkab.bps.go.id
Selain sebagai sumber informasi dalam pemantauanhttp://www.sorongkab.bps.go.id
Selain sebagai sumber informasi dalam pemantauan pembangunan manusia, data dan informasi dalam
http://www.sorongkab.bps.go.id
pembangunan manusia, data dan informasi dalam publikasi ini dapat dijadikan sebagai sumber
http://www.sorongkab.bps.go.id
publikasi ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam perencanaan pembangunan manusia
http://www.sorongkab.bps.go.id
Agar diperoleh alur pembahasan yang baik, publikasi ini disusun dengan mempertimbangkan sistematika sebagai berikut. Bab I Pendahuluan merupakan bab permulaan yang dimulai dengan latar belakang pentingnya penyusunan publikasi IPM Kabupaten Sorong Tahun 2009. Ulasan selanjutnya dilanjutkan dengan tujuan dan manfaat dari publikasi ini. Bab ini ditutup dengan sistematika penulisan.
Bab II Metodologi mengulas Konsep pembangunan manusia dan metode penghitungan IPM. Metode penghitungan masing-masing komponen IPM
Bab III Situasi Pembangunan Manusia di Kabupaten Sorong memberikan gambaran secara lengkap hasil-hasil pembangunan manusia. Pembahasan difokuskan bidang pendidikan, kesehatan dan perekonomian.
Bab selanjutnya menganalisis perkembangan IPM Kabupaten Sorong dan komponen-komponennya Tahun 2009. Pembahasan diperluas dengan melakukan komparasi pembangunan manusia di kabupaten/kota 1.4
Sistematika Penulisan
http://www.sorongkab.bps.go.id
merupakan bab permulaan yang dimulai dengan latar
http://www.sorongkab.bps.go.id
merupakan bab permulaan yang dimulai dengan latar belakang pentingnya penyusunan publikasi IPM
http://www.sorongkab.bps.go.id
belakang pentingnya penyusunan publikasi IPM . Ulasan selanjutnya
http://www.sorongkab.bps.go.id
. Ulasan selanjutnya dilanjutkan dengan tujuan dan manfaat dari publikasi
http://www.sorongkab.bps.go.id
dilanjutkan dengan tujuan dan manfaat dari publikasi ini. Bab ini ditutup dengan sistematika penulisan.
http://www.sorongkab.bps.go.id
ini. Bab ini ditutup dengan sistematika penulisan.
Bab II Metodologi mengulas Konsep
http://www.sorongkab.bps.go.id
Bab II Metodologi mengulas Konsep
http://www.sorongkab.bps.go.id
pembangunan manusia dan metode penghitungan IPM.http://www.sorongkab.bps.go.id
pembangunan manusia dan metode penghitungan IPM. Metode penghitungan masing-masing komponen IP
http://www.sorongkab.bps.go.id
Metode penghitungan masing-masing komponen IP Bab III Situasi Pembangunan Manusia di
http://www.sorongkab.bps.go.id
Bab III Situasi Pembangunan Manusia di Kabupaten Sorong memberikan gambaran secara
http://www.sorongkab.bps.go.id
Kabupaten Sorong memberikan gambaran secara
http://www.sorongkab.bps.go.id
lengkap hasil-hasil pembangunan manusia. Pembahasanhttp://www.sorongkab.bps.go.id
lengkap hasil-hasil pembangunan manusia. Pembahasan difokuskan bidang pendidikan, kesehatan dan
http://www.sorongkab.bps.go.id
lain di Provinsi Papua Barat dan IPM Provinsi Papua Barat itu sendiri. Dengan demikian dapat diketahui posisi relative IPM Kabupaten Sorong di Provinsi Papua Barat.
Bab V mengulas indentifikasi masalah pembangunan manusia di Kabupaten sorong, selanjutnya untuk bab VI mengulas mengenai implikasi dan kebijakan pembangunan manusia di Kabupaten Sorong dengan mengidentifikasi beberapa permasalahan pembangunan manusia dari bab V.
Publikasi ini ditutup dengan Bab VII. Bab Penutup ini terdiri dari sub bab kesimpulan dan saran yang berisi ringkasan dari paparan pada Bab III dan bab VII sekaligus sebagai jawaban atas tujuan dari penyusunan publikasi ini.
http://www.sorongkab.bps.go.id
Bab V mengulas indentifikasi masalahhttp://www.sorongkab.bps.go.id
Bab V mengulas indentifikasi masalah pembangunan manusia di Kabupaten sorong,
http://www.sorongkab.bps.go.id
pembangunan manusia di Kabupaten sorong, selanjutnya untuk bab VI mengulas mengenai implikasi
http://www.sorongkab.bps.go.id
selanjutnya untuk bab VI mengulas mengenai implikasi dan kebijakan pembangunan manusia di Kabupaten
http://www.sorongkab.bps.go.id
dan kebijakan pembangunan manusia di Kabupaten Sorong dengan mengidentifikasi beberapa permasalahan
http://www.sorongkab.bps.go.id
Sorong dengan mengidentifikasi beberapa permasalahan pembangunan manusia dari bab V
http://www.sorongkab.bps.go.id
pembangunan manusia dari bab V
http://www.sorongkab.bps.go.id
Publikasi ini ditutup dengan Bab VIIhttp://www.sorongkab.bps.go.id
Publikasi ini ditutup dengan Bab VII Penutup ini terdiri dari sub bab kesimpulan dan saran
http://www.sorongkab.bps.go.id
Penutup ini terdiri dari sub bab kesimpulan dan saran yang berisi ringkasan dari paparan pada Bab III dan bab
http://www.sorongkab.bps.go.id
yang berisi ringkasan dari paparan pada Bab III dan bab sekaligus sebagai jawaban atas tujuan dari
http://www.sorongkab.bps.go.id
sekaligus sebagai jawaban atas tujuan dari
http://www.sorongkab.bps.go.id
penyusunan publikasi ini.http://www.sorongkab.bps.go.id
BAB
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
Menurut UNDP (1990:1), pembangunan manusia adalah suatu proses untuk mempebesar pilihan-pilihan bagi manusia (“a process of enlarging people’s choices”). Dari definisi ini dapat dtarik kesimpulan bahwa fokus pembangunan suatu nedara adalah penduduk karena penduduk adalah kekayaan nyata suatu negara.
2.1 Konsep dan
Definisi
Konsep pembangunan manusia pada dasarnya mencakup dimensi pembangunan yang sangat luas. Definisi ini lebih luas dari definisi pembangunan yang hanya menekankan pada pertumbuhan ekonomi.
Dalam konsep pembangunan manusia, pembangunan seharusnya dianalisis serta dipahami dari sudut manusianya, bukan hanya dari pertumbuhan ekonominya.
http://www.sorongkab.bps.go.id
Menurut UNDP (1990:1), pembangunanhttp://www.sorongkab.bps.go.id
Menurut UNDP (1990:1), pembangunan manusia adalah suatu proses untuk mempebesar
http://www.sorongkab.bps.go.id
manusia adalah suatu proses untuk mempebesar pilihan bagi manusia (“
http://www.sorongkab.bps.go.id
pilihan bagi manusia (“a process of enlarging
http://www.sorongkab.bps.go.id
a process of enlarging ”). Dari definisi ini
http://www.sorongkab.bps.go.id
”). Dari definisi ini
kesimpulan bahwa fokus pembangunan suatu nedara
http://www.sorongkab.bps.go.id
kesimpulan bahwa fokus pembangunan suatu nedara adalah penduduk karena penduduk adalah kekayaan
http://www.sorongkab.bps.go.id
adalah penduduk karena penduduk adalah kekayaan nyata suatu negara.
http://www.sorongkab.bps.go.id
nyata suatu negara.
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
Konsep pembangunan manusiahttp://www.sorongkab.bps.go.id
Konsep pembangunan manusia pada dasarnya mencakup dimensi
http://www.sorongkab.bps.go.id
pada dasarnya mencakup dimensi pembangunan yang sangat luas. Definisi
http://www.sorongkab.bps.go.id
pembangunan yang sangat luas. Definisi ini lebih luas dari definisi pembangunan
http://www.sorongkab.bps.go.id
ini lebih luas dari definisi pembangunan yang hanya menekankan pada
http://www.sorongkab.bps.go.id
Sebagaimana dikutip dari UNDP (1995:118), sejumlah premis penting dalam pembangunan manusia diantaranya adalah:
a. Pembangunan harus mengutamakan penduduk sebagai pusat perhatian;
b. Pembangunan dimaksudkan untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi penduduk, tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan mereka; oleh karena itu, konsep pembangunan manusia harus terpusat pada penduduk secara keseluruhan, dan bukan hanya pada aspek ekonomi saja;
c. Pembangunan manusia memperhatikan bukan hanya pada upaya meningkatkan kemampuan (kapabilitas) manusia tetapi juga pada upaya-upaya memanfaatkan kemampuan manusis tersebut secara optimal;
d. Pembangunan manusia didukung empat pilar pokok, yaitu: produktifitas, pemerataan, kesinambungan, dan pemberdayaan; dan
2.1.1 Konsep Pembangunan Manusia
http://www.sorongkab.bps.go.id
Pembangunan dimaksudkan untuk
http://www.sorongkab.bps.go.id
Pembangunan dimaksudkan untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi penduduk,
http://www.sorongkab.bps.go.id
memperbesar pilihan-pilihan bagi penduduk, tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan
http://www.sorongkab.bps.go.id
tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan mereka; oleh karena itu, konsep pembangunan
http://www.sorongkab.bps.go.id
mereka; oleh karena itu, konsep pembangunan manusia harus terpusat pada penduduk secara
http://www.sorongkab.bps.go.id
manusia harus terpusat pada penduduk secara keseluruhan, dan bukan hanya pada aspek
http://www.sorongkab.bps.go.id
keseluruhan, dan bukan hanya pada aspek
http://www.sorongkab.bps.go.id
ekonomi saja;http://www.sorongkab.bps.go.id
ekonomi saja;
Pembangunan manusia memperhatikan bukan
http://www.sorongkab.bps.go.id
Pembangunan manusia memperhatikan bukan hanya pada upaya meningkatkan kemampuan
http://www.sorongkab.bps.go.id
e. Pembangunan manusia menjadi dasar dalam penentuan tujuan pembangunan dan dalam menganalisis pilihan-pilihan untuk mencapainya.
Untuk itu diperlukan suatu indikator komposit yang dapat menggambarkan perkembangan pembangunan manusia secara berkelanjutan. IPM adalah suatu indikator pembangunan manusia yang diperkenalkan UNDP pada tahun 1990. Pada dasarnya IPM mencakup tiga komponen yang dianggap mendasar bagi manusia dan secara operasional mudah dihitung untuk menghasilkan suatu ukuran yang merefleksikan upaya pembangunan manusia.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) merupakan suatu indeks komposit yang menyangkut tiga bidang pembangunan manusia yang dianggap sangat mendasar, yaitu peluang hidup (longevity), pengetahuan (knowledge), dan hidup layak (decent living). Nilai IPM berkisar antara 0 – 100, semakin tinggi nilai IPM semakin baik tingkat kesejahteraan penduduk. Komponen IPM terdiri dari 4 2.1.2
Definisi Komponen IPM
http://www.sorongkab.bps.go.id
Untuk itu diperlukan suatu indikator komposithttp://www.sorongkab.bps.go.id
Untuk itu diperlukan suatu indikator komposit yang dapat menggambarkan perkembangan
http://www.sorongkab.bps.go.id
yang dapat menggambarkan perkembangan pembangunan manusia secara berkelanjutan. IPM
http://www.sorongkab.bps.go.id
pembangunan manusia secara berkelanjutan. IPM adalah suatu indikator pembangunan manusia yang
http://www.sorongkab.bps.go.id
adalah suatu indikator pembangunan manusia yang diperkenalkan UNDP pada tahun 1990. Pada dasarnya
http://www.sorongkab.bps.go.id
diperkenalkan UNDP pada tahun 1990. Pada dasarnya IPM mencakup tiga komponen yang dianggap mendasar
http://www.sorongkab.bps.go.id
IPM mencakup tiga komponen yang dianggap mendasar bagi manusia dan secara operasional mudah dihitung
http://www.sorongkab.bps.go.id
bagi manusia dan secara operasional mudah dihitung untuk menghasilkan suatu ukuran yang merefleksikan
http://www.sorongkab.bps.go.id
untuk menghasilkan suatu ukuran yang merefleksikan upaya pembangunan manusia.
http://www.sorongkab.bps.go.id
upaya pembangunan manusia.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau
http://www.sorongkab.bps.go.id
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Development Index
http://www.sorongkab.bps.go.id
Development Index 2.http://www.sorongkab.bps.go.id
2.1.http://www.sorongkab.bps.go.id
1.2http://www.sorongkab.bps.go.id
2 Definisihttp://www.sorongkab.bps.go.id
Definisi Komponen IPMhttp://www.sorongkab.bps.go.id
Komponen IPMhttp://www.sorongkab.bps.go.id
(empat) indikator, yaitu: Angka harapan hidup, Angka melek huruf, Rata-rata lama sekolah, Paritas daya beli. Definisi dari masing-masing komponen IPM tersebut adalah sebagai berikut:
adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur.
adalah proporsi penduduk berusia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin dan huruf lainnya.
adalah rata-rata jumlah tahun yang telah dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas di seluruh jenjang pendidikan formal yang pernah dijalaninya.
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
http://www.sorongkab.bps.go.id
perkiraan lama hidup
rata-http://www.sorongkab.bps.go.id
perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak
http://www.sorongkab.bps.go.id
rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas
http://www.sorongkab.bps.go.id
ada perubahan pola mortalitas
proporsi penduduk berusia 15
http://www.sorongkab.bps.go.id
proporsi penduduk berusia 15 tahun keatas yang dapat membaca
http://www.sorongkab.bps.go.id
tahun keatas yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin dan
http://www.sorongkab.bps.go.id
dan menulis dalam huruf latin dan huruf lainnya.
http://www.sorongkab.bps.go.id
adalah ukuran daya beli penduduk dalam memenuhi kebutuhan konsumsi makanan dan non-makanan.
PPP memungkinkan dilakukan perbandingan harga-harga riil antar wilayah, mengingat nilai tukar yang biasa digunakan dapat menurunkan atau menaikkan nilai daya beli yang terukur dari konsumsi per kapita yang telah disesuaikan. Dalam konteks PPP untuk Indonesia, satu rupiah di suatu propinsi memiliki daya beli yang sama dengan satu rupiah di Jakarta. PPP dihitung berdasarkan pengeluaran riil perkapita setelah disesuaikan dengan indeks harga konsumen dan penurunan utilitas marginal.
http://www.sorongkab.bps.go.id
memungkinkan dilakukan perbandinganhttp://www.sorongkab.bps.go.id
memungkinkan dilakukan perbandingan harga-harga riil antar wilayah, mengingat nilai tukar
http://www.sorongkab.bps.go.id
harga-harga riil antar wilayah, mengingat nilai tukar yang biasa digunakan dapat menurunkan atau
http://www.sorongkab.bps.go.id
yang biasa digunakan dapat menurunkan atau menaikkan nilai daya beli yang terukur dari konsumsi
http://www.sorongkab.bps.go.id
menaikkan nilai daya beli yang terukur dari konsumsi per kapita yang telah disesuaikan. Dalam konteks PPP
http://www.sorongkab.bps.go.id
per kapita yang telah disesuaikan. Dalam konteks PPP untuk Indonesia, satu rupiah di suatu propinsi memiliki
http://www.sorongkab.bps.go.id
untuk Indonesia, satu rupiah di suatu propinsi memiliki
http://www.sorongkab.bps.go.id
daya beli yang sama dengan satu rupiah di Jakarta. PPPhttp://www.sorongkab.bps.go.id
daya beli yang sama dengan satu rupiah di Jakarta. PPP dihitung berdasarkan pengeluaran riil perkapita setelah
http://www.sorongkab.bps.go.id
dihitung berdasarkan pengeluaran riil perkapita setelah disesuaikan dengan indeks harga konsumen dan
http://www.sorongkab.bps.go.id
disesuaikan dengan indeks harga konsumen dan penurunan utilitas marginal.
http://www.sorongkab.bps.go.id
Penghitungan komponen IPM dalam publikasi ini menggunakan data SUSENAS tahun 2009. SUSENAS merupakan survei yang dirancang untuk mengumpulkan data sosial ekonomi penduduk yang relatif sangat luas. SUSENAS dilaksanakan setiap tahun, dalam setiap pelaksanaannya terdapat dua paket pengumpulan data yaitu data Kor dan data Modul. Data Kor memuat informasi yang diperlukan untuk memonitor hal-hal yang mungkin berubah tiap tahun, berguna untuk perencanaan jangka pendek. Untuk itu data kor dikumpulkan tiap tahun. Sementara data Modul dikumpulkan secara bergilir berulang setiap tiga tahun sekali. Ada tiga jenis data Modul yaitu Modul Sosial Budaya dan Pendidikan, Modul Kesehatan dan Perumahan dan Modul Konsumsi. Data modul diperlukan untuk menganalisis masalah yang tidak perlu dimonitor tiap tahun atau menganalisis masalah yang ingin diintervensi pemerintah, misalnya kemiskinan atau kekurangan gizi.
2.2 Metode Pengumpulan Data 2.2 Metode Pengumpulan Data
http://www.sorongkab.bps.go.id
ekonomi penduduk yanghttp://www.sorongkab.bps.go.id
ekonomi penduduk yang relatif sangat luas. SUSENAS dilaksanakan setiap tahun,
http://www.sorongkab.bps.go.id
relatif sangat luas. SUSENAS dilaksanakan setiap tahun, dalam setiap pelaksanaannya terdapat dua paket
http://www.sorongkab.bps.go.id
dalam setiap pelaksanaannya terdapat dua paket pengumpulan data yaitu data Kor dan data Modul. Data
http://www.sorongkab.bps.go.id
pengumpulan data yaitu data Kor dan data Modul. Data Kor memuat informasi yang diperlukan untuk
http://www.sorongkab.bps.go.id
Kor memuat informasi yang diperlukan untuk hal yang mungkin beru
http://www.sorongkab.bps.go.id
hal yang mungkin beru
http://www.sorongkab.bps.go.id
berguna untuk perencanaan jangka pendek. Untuk ituhttp://www.sorongkab.bps.go.id
berguna untuk perencanaan jangka pendek. Untuk itu data kor dikumpulkan tiap tahun. Sementara data
http://www.sorongkab.bps.go.id
data kor dikumpulkan tiap tahun. Sementara data Modul dikumpulkan secara bergilir berulang setiap tiga
http://www.sorongkab.bps.go.id
Modul dikumpulkan secara bergilir berulang setiap tiga tahun sekali. Ada tiga jenis data Modul yaitu Modul
http://www.sorongkab.bps.go.id
tahun sekali. Ada tiga jenis data Modul yaitu Modul
http://www.sorongkab.bps.go.id
Sosial Budaya dan Pendidikan, Moduhttp://www.sorongkab.bps.go.id
Sosial Budaya dan Pendidikan, Modu
Perumahan dan Modul Konsumsi. Data modul
http://www.sorongkab.bps.go.id
Pemilihan sampel Susenas Kor dilakukan dalam 2 tahap untuk blok sensus dengan jumlah rumhatangga kurang atau sama dengan 150 rumahtangga dan 3 tahap untuk blok sensus dengan jumlah rumahtangga lebih besar dari 150 rumahtangga untuk masing-masing daerah kota dan pedesaan. Berikut secara rinci metodologi penarikan sampel pada Susenas:
a. Blok Sensus memiliki jumlah rumahtangga kurang atau sama dengan 150 rumahtangga :
Tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus dipilih sejumlah blok sensus secara Probability Proportional to Size (PPS)-Linear Systematic Sampling dengan size banyaknya rumahtangga hasil listing di setiap blok sensus pada Sensus Penduduk tahun 2000.
Tahap kedua, dari sejumlah rumahtangga hasil listing di setiap blok sensus terpilih, dipilih 16 rumahtangga secara Linear Systematic Sampling. b. Blok Sensus memiliki jumlah rumahtangga lebih
besar dari 150 rumahtangga :
http://www.sorongkab.bps.go.id
besar dari 150 rumahtangga untuk masing-masing
http://www.sorongkab.bps.go.id
besar dari 150 rumahtangga untuk masing-masing daerah kota dan pedesaan. Berikut secara rinci
http://www.sorongkab.bps.go.id
daerah kota dan pedesaan. Berikut secara rinci metodologi penarikan sampel pada Susenas:
http://www.sorongkab.bps.go.id
metodologi penarikan sampel pada Susenas:
Blok Sensus memiliki jumlah rumahtangga kurang
http://www.sorongkab.bps.go.id
Blok Sensus memiliki jumlah rumahtangga kurang atau sama dengan 150 rumahtangga :
http://www.sorongkab.bps.go.id
atau sama dengan 150 rumahtangga : Tahap pertama,
http://www.sorongkab.bps.go.id
Tahap pertama,
http://www.sorongkab.bps.go.id
dari kerangka sampel blokhttp://www.sorongkab.bps.go.id
dari kerangka sampel blok sensus dipilih sejumlah blok sensus secara
http://www.sorongkab.bps.go.id
sensus dipilih sejumlah blok sensus secara Probability Proportional to Size (PPS)-Linear Systematic
http://www.sorongkab.bps.go.id
Probability Proportional to Size (PPS)-Linear Systematic Sampling
http://www.sorongkab.bps.go.id
Sampling
http://www.sorongkab.bps.go.id
dengan size banyaknya rumahtangga hasilhttp://www.sorongkab.bps.go.id
dengan size banyaknya rumahtangga hasil listing di setiap blok sensus pada Sensus Penduduk
http://www.sorongkab.bps.go.id
listing di setiap blok sensus pada Sensus Penduduk tahun 2000.
http://www.sorongkab.bps.go.id
Tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus dipilih sejumlah blok sensus secara Probability Proportional to Size (PPS)-Linear Systematic Sampling dengan size banyaknya rumahtangga hasil listing di setiap blok sensus pada Sensus Penduduk tahun 2000.
Tahap kedua, dari setiap blok sensus terpilih dibentuk kelompok segmen (kelseg), selanjutnya dipilih satu kelseg secara PPS Sampling dengan size banyaknya rumahtangga hasil listing Sensus Penduduk 2000 di setiap kelseg.
Tahap ketiga, dari sejumlah rumahtangga hasil listing di setiap segmen terpilih, dipilih 16 rumahtangga secara Linear Systematic Sampling.
Prosedur Estimasi Angka Harapan Hidup Waktu Lahir
Usia hidup diukur dengan angka harapan hidup atau yang biasa dinotasikan dengan e0 yang dihitung
2.3 Prosedur Perhitungan Komponen IPM
http://www.sorongkab.bps.go.id
listing di setiap blok sensus pada Sensus Pendudukhttp://www.sorongkab.bps.go.id
listing di setiap blok sensus pada Sensus Penduduk
dari setiap blok sensus terpilih
http://www.sorongkab.bps.go.id
dari setiap blok sensus terpilih dibentuk kelompok segmen (kelseg), selanjutnya
http://www.sorongkab.bps.go.id
dibentuk kelompok segmen (kelseg), selanjutnya dipilih satu kelseg secara
http://www.sorongkab.bps.go.id
dipilih satu kelseg secara PPS Sampling
http://www.sorongkab.bps.go.id
PPS Sampling
banyaknya rumahtangga hasil listing Sensus
http://www.sorongkab.bps.go.id
banyaknya rumahtangga hasil listing Sensus Penduduk 2000 di setiap kelseg
http://www.sorongkab.bps.go.id
Penduduk 2000 di setiap kelseg Tahap ketiga,
http://www.sorongkab.bps.go.id
Tahap ketiga,
hasil listing di setiap segmen terpilih, dipilih 16
http://www.sorongkab.bps.go.id
hasil listing di setiap segmen terpilih, dipilih 16 rumahtangga secara
http://www.sorongkab.bps.go.id
rumahtangga secara 2.3http://www.sorongkab.bps.go.id
Prosedur 2.3http://www.sorongkab.bps.go.id
Prosedurmenggunakan metode tidak langsung (Metode Brass dan Varian Trussel) dengan menggunakan variabel rata-rata anak lahir hidup dan rata-rata-rata-rata anak masih hidup yang dilaporkan dari tiap kelompok ibu-ibu umur 15-49 tahun.
Prosedur Estimasi Angka Melek Huruf Penduduk Dewasa
Untuk dapat mengestimasi Angka melek huruf dewasa digunakan data SUSENAS Kor tahun 2007 kemudian dilakukan estimasi penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin atau lainnya.
Angka melek huruf dewasa di suatu daerah adalah proporsi penduduk usia 15 tahun ke atas di daerah tersebut yang dapat membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya.
Prosedur Estimasi Rata-rata lama sekolah
Seperti halnya estimasi Angka melek huruf dewasa, estimasi rata-rata lama sekolah menggunakan data SUSENAS Kor tahun 2007 dan diolah dengan menggunakan teknik sampling yang telah ditetapkan.
http://www.sorongkab.bps.go.id
Prosedur Estimasi Angka Melek Huruf
http://www.sorongkab.bps.go.id
Prosedur Estimasi Angka Melek Huruf
Untuk dapat mengestimasi Angka melek huruf
http://www.sorongkab.bps.go.id
Untuk dapat mengestimasi Angka melek huruf dewasa digunakan data SUSENAS Kor tahun 2007
http://www.sorongkab.bps.go.id
dewasa digunakan data SUSENAS Kor tahun 2007 kemudian dilakukan estimasi penduduk usia 15 tahun
http://www.sorongkab.bps.go.id
kemudian dilakukan estimasi penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin
http://www.sorongkab.bps.go.id
ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin
Angka melek huruf dewasa di suatu daerah
http://www.sorongkab.bps.go.id
Angka melek huruf dewasa di suatu daerah
http://www.sorongkab.bps.go.id
adalah proporsi penduduk usia 15 tahun ke atas dihttp://www.sorongkab.bps.go.id
adalah proporsi penduduk usia 15 tahun ke atas di daerah tersebut yang dapat membaca dan menulis huruf
http://www.sorongkab.bps.go.id
daerah tersebut yang dapat membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya.