• Tidak ada hasil yang ditemukan

KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

No. Tanggal Media Berita

1. 7 April 2018 Kompas Area yang Tercemar Minyak Meluas 2. 7 April 2018 Kompas Solusi Swasembada Garam

3. 7 April 2018 Media Indonesia Pembersihan Teluk Balikpapan Dipercepat

4. 7 April 2018 Media Indonesia Pembersihan Minyak

5. 7 April 2018 Kompas Pejuang Mangrove Muara Angke

6. 7 April 2018 Kompas Penyerapan Garam Lokal Tak Perlu Dibatasi

7. 7 April 2018 Jawa Pos Kebocoran Juga Terjadi di Penajam

8. 7 April 2018 Investor Daily Indonesia BUMN Garam

9. 7 April 2018 Indo Pos Mangrove Bernilai Ekonomi

10. 7 April 2018 Suara Merdeka Pertamina Enggan Disalahkan

11. 7 April 2018 okezone.com Selidiki Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan, Tim Penyelam Diterjunkan 12. 7 April 2018 nikata.com Tumpahan Minyak Rusak Citra Indonesia,

Fahri Minta Pemerintah Bertanggung Jawab 13. 7 April 2018 bisnis.com TUMPAHAN MINYAK PERTAMINA :

Sanksi Tegas di Teluk Balikpapan

14. 7 April 2018 rmol.co Sisir Ceceran Minyak, Pertamina Kerahkan 21 Kapal

15. 7 April 2018 tribunnews.com Bencana Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan, Masyakarat akan Berjuang di Meja Pengadilan

16. 7 April 2018 netralnews.com Soal Minyak Tumpah di Teluk Balikpapan, Walhi: Pulihkan Ekosistem Terdampak 17. 7 April 2018 kompas.id Pencemaran Minyak di Teluk Balikpapan

Sudah Sejak 2014

18. 7 April 2018 antaranews.com KKP percepat upaya mitigasi di Teluk Balikpapan

19. 7 April 2018 bbc.com Ekosistem Balikpapan berpotensi rusak, Pertamina enggan bicarakan ganti rugi 20. 7 April 2018 metrontb.com Kemenperin Komit Serap Garam Petani

Lokal

Penyusun

Tim Humas

Mengetahui,

a.n Kepala Bagian Humas dan Kerjasama Ka. Sub Bagian Humas

(3)

Berikut kami sampaikan Ringkasan Pemberitaan PRL 7 April 2018 Media Cetak dan Online

No Media Judul Ringkasan

1 Kompas Area yang Tercemar Minyak Meluas

Arus dan gelombang laut diduga mengakibatkan lapisan minyak di Teluk Balikpapan meluas dari semula 12.987 hektar menjadi 20.000 hektar. Pembersihan ditargetkan selesai 9 April.

Widodo Pranowo, Kepala Laboratorium Data laut dan pesisir Pusat Riset Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan, mengatakan, berdasarkan satelit radar Cosmo Skymed dan Sentinel pada 1 April, area tercemar minyak di Teluk Balikpapan seluas 120 kilometer persegi atau 12.000 hektar. Pada 5 April, luas area yang tercemar menjadi 200 kilometer persegi atau 20.000 hektar.

2 Kompas Solusi

Swasembada Garam

Ibarat siklus tahunan, pro dan kontra kebijakan impor garam kembali mengemuka Kali ini ekonom senior Faisal Basri melalui akun Twitternya mempersoalkan peralihan rekomendasi impor garam dari tangan Menteri Kelautan dan Perikanan ke Menteri Perindustrian sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018 (17/3/2018). Kritik ini sah, tetapi kurang tepat.

3 Media Indonesia Pembersihan

Teluk Balikpapan Dipercepat

PIHAK Pertamina memastikan pembersihan limbah minyak dipercepat. Apalagi kondisi tumpahan minyak di perairan saat ini sudah jauh berubah jika dibandingkan dengan sebelumnya yang hampir merata di sepanjang Pantai Monpera hingga Semayang, Balikpapan.

4 Media Indonesia Pembersihan Minyak

Petugas PT Pertamina menyemprotkan cairan khusus untuk membersihkan minyak di perairan Jetty Dermaga Pelabuhan Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur, kemarin. Pertamina bergerak cepat menerapkan Emergency Response Procedure dalam penanganan pemulihan kondisi lingkungan akibat ceceran minyak di perairan teluk Balikpapan. Aksi tersebut membuat kondisi pantai dan perairan yang lebih bersih dan lebih baik jika dibandingkan dengan dua hari sebelumnya.

5 Kompas Pejuang Mangrove

Muara Angke

Kenangan tentang kegembiraan Nelayan Ibu Kota pada masa lampau itu memecut semangat Risnandar untuk mengembalikan hutan mangrove pada masa kini. Pria berusia 43 tahun ini bersama kawan-kawannya memulai gerakan dengan menanam kembali mangrove. Kami menemuinya pada hari Selasa (27/3/2018) ketika angin berembus lembut di antara dedaunan dan dahan mangrove. Suasana begitu tenteram dan kebisingan lalu lintas di sekitar hutan mangrove itu nyaris tak terdengar.

6 Kompas Penyerapan Garam Lokal Tak Perlu Dibatasi

Petani garam meminta pemerintah tidak membatasi komitmen penyerapan garam dalam negeri sebanyak 1,5 juta ton untuk keperluan industri. Pembatasan dikhawatirkan membuat harga garam petani yang tidak terserap industri rendah.

7 Jawa Pos Kebocoran Juga

Terjadi di Penajam

Dampak Kebocoran pipa Pertamina RU V di perairan Teluk Balikpapan belum sepenuhnya teratasi. Eh, sudah

(4)

memberikan tambahan 350 hektare (ha) lahan untuk pengembangan garam di kabupaten itu. "Kalau PT Garam diberikan lagi lahan, minimal 350 ha maka itu akan sangat sempurna untuk pengolahan garam industri," kata Budi Sasongko di Kupang, Senin (26/3).

9 Indo Pos Mangrove Bernilai

Ekonomi

Selama ini, kita mengenal tanaman mangrove sebagai penahan gelombang dan tempat tinggal makhluk laut. Di Jakarta, salah satu hutan mangrove ada Marunda, Jakarta Utara.

10 Suara Merdeka Pertamina Enggan Disalahkan

JAKARTA Insiden patahnya pipa milik PT Pertamina hingga mengakibatkan minyak hasil eksplorasi mereka mencemari perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, berdampak sangat buruk terhadap ekosistem laut. Namun, perusahaan pelat merah itu enggan disalahkan secara sepihak dan menyatakan insiden itu terjadi dipicu faktor eksternal.

11 okezone.com Selidiki Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan, Tim Penyelam Diterjunkan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menerjunkan tim penyelam. Tujuannya untuk menyelidiki secara langsung bocornya pipa milik pertamina yang mengakibatkan tumpahan minyak di perairan Balikpapan dan mencemarkan lingkungan.

https://news.okezone.com/read/2018/04/07/340/1883374/s elidiki-tumpahan-minyak-di-teluk-balikpapan-tim-penyelam-diterjunkan

12 nikata.com Tumpahan Minyak Rusak Citra Indonesia, Fahri Minta Pemerintah Bertanggung Jawab

Pemerintah harus segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi tumpahan minyak dari pipa Pertamina di pesisir Teluk Balikpapan yang terjadi sejak Rabu (4/4) lalu.

http://www.inikata.com/tumpahan-minyak-rusak-citra-indonesia-fahri-minta-pemerintah-bertanggung-jawab/ 13 bisnis.com TUMPAHAN MINYAK PERTAMINA : Sanksi Tegas di Teluk Balikpapan

Kejadian minyak tumpah di Teluk Balikpapan akibat terputusnya pipa bawah laut membuat PT Pertamina (Persero) berpotensi mendapatkan sanksi dari pemerintah bila terbukti menyebabkan pencemaran.

http://koran.bisnis.com/read/20180407/244/781300/tumpah an-minyak-pertamina-sanksi-tegas-di-teluk-balikpapan 14 rmol.co Sisir Ceceran

Minyak, Pertamina Kerahkan 21 Kapal

Demi mempercepat proses pembersihan Teluk Balikpapan dari ceceran minyak, Pertamina menambah armada kapal. Sebanyak 21 kapal beserta 234 orang tim dikerahkan dalam operasi pembersihan ceceran minyak.

http://nusantara.rmol.co/read/2018/04/07/334312/Sisir-Ceceran-Minyak,-Pertamina-Kerahkan-21-Kapal- 15 tribunnews.com Bencana Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan, Masyakarat akan Berjuang di Meja

Koalisi Masyarakat Peduli Tumpahan Minyak di perairan Teluk Balikpapan siap mengajukan gugatan class action atas bencana pencemaran minyak di perairan laut Balikpapan dan Penajam.

Sampai saat ini tim advokasi sedang mengumpulkan data untuk dimasukkan dalam materi gugatan.

(5)

Pengadilan http://kaltim.tribunnews.com/2018/04/07/bencana- tumpahan-minyak-di-teluk-balikpapan-masyakarat-akan-berjuang-di-meja-pengadilan

16 netralnews.com Soal Minyak Tumpah di Teluk Balikpapan, Walhi: Pulihkan

Ekosistem Terdampak

Direktur Walhi Kaltim Fathur Roziqin Fen menegaskan bahwa pembersihan akibat tumpahan minyak bukanlah sekedar mengangkat minyak pencemar dari lautan. Namun, memulihkan kondisi ekosistem yang terdampak.

http://www.netralnews.com/news/nasional/read/136033/so al.minyak.tumpah.di.teluk.balikpapan.. 17 kompas.id Pencemaran Minyak di Teluk Balikpapan Sudah Sejak 2014

Teluk Balikpapan merupakan kawasan paling rentan pencemaran minyak. Sebaran tumpahan minyak di wilayah Indonesia dalam lima tahun terakhir paling luas terjadi di wilayah pengelolaan perikanan Selat Makassar hingga Teluk Balikpapan yang terjadi pada Juli 2014, yakni sekitar 14.586 hektar. https://kompas.id/baca/utama/2018/04/06/pencemaran-minyak-di-teluk-balikpapan-sudah-sejak-2014/ 18 antaranews.com KKP percepat upaya mitigasi di Teluk Balikpapan

Kementerian Kelautan dan Perikanan kini tengah berupaya mengurangi resiko bencana, di Teluk Balikpapan,

Kalimantan Timur. Upaya yang dilakukan bersama instansi terkait, diawali dengan pendataan. Baik terhadap nelayan maupun biota laut yang terdampak.

https://www.antaranews.com/video/699089/kkp-percepat-upaya-mitigasi-di-teluk-balikpapan 19 bbc.com Ekosistem Balikpapan berpotensi rusak, Pertamina enggan bicarakan ganti rugi

PT Pertamina (Persero) belum menegaskan niat untuk membayar ganti rugi atas kerusakan ekosistem dan dampak sosial masyarakat yang disebabkan tumpahan minyaknya di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.

http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-43656134 20 metrontb.com Kemenperin Komit

Serap Garam Petani Lokal

Kementerian Perindustrian memfasilitasi kerja sama antara industri pengolah garam nasional dengan petani garam lokal sebagai salah satu upaya mengoptimalkan penyerapan garam hasil produksi dalam negeri.

https://metrontb.com/kemenperin-komit-serap-garam-petani-lokal/

(6)

Media : Kompas Tanggal : 7 April 2018 Halaman : 1

Judul : Area yang Tercemar Minyak Meluas

Ringkasan : Arus dan gelombang laut diduga mengakibatkan lapisan minyak di Teluk Balikpapan meluas dari semula 12.987 hektar menjadi 20.000 hektar. Pembersihan ditargetkan selesai 9 April.

Widodo Pranowo, Kepala Laboratorium Data laut dan pesisir Pusat Riset Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan, mengatakan, berdasarkan satelit radar Cosmo Skymed dan Sentinel pada 1 April, area tercemar minyak di Teluk Balikpapan seluas 120 kilometer persegi atau 12.000 hektar. Pada 5 April, luas area yang tercemar menjadi 200 kilometer persegi atau 20.000 hektar.

(7)
(8)

Media : Kompas Tanggal : 7 April 2018 Halaman : 7

Judul : Solusi Swasembada Garam

Ringkasan : Ibarat siklus tahunan, pro dan kontra kebijakan impor garam kembali mengemuka Kali ini ekonom senior Faisal Basri melalui akun Twitternya mempersoalkan peralihan rekomendasi impor garam dari tangan Menteri Kelautan dan Perikanan ke Menteri Perindustrian sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018 (17/3/2018). Kritik ini sah, tetapi kurang tepat.

(9)

KLIPING MEDIA CETAK

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT

Bagian Kerjasama Humas dan Pelayanan

Media : Media Indonesia Tanggal : 7 April 2018 Halaman : 10

Judul : Pembersihan Teluk Balikpapan Dipercepat

Ringkasan : PIHAK Pertamina memastikan pembersihan limbah minyak dipercepat. Apalagi kondisi tumpahan minyak di perairan saat ini sudah jauh berubah jika dibandingkan dengan sebelumnya yang hampir merata di sepanjang Pantai Monpera hingga Semayang, Balikpapan.

(10)

Media : Media Indonesia Tanggal : 7 April 2018 Halaman : 10

Judul : Pembersihan Minyak

Ringkasan : Petugas PT Pertamina menyemprotkan cairan khusus untuk membersihkan minyak di perairan Jetty Dermaga Pelabuhan Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur, kemarin. Pertamina bergerak cepat menerapkan Emergency Response Procedure dalam penanganan pemulihan kondisi lingkungan akibat ceceran minyak di perairan teluk Balikpapan. Aksi tersebut membuat kondisi pantai dan perairan yang lebih bersih dan lebih baik jika dibandingkan dengan dua hari sebelumnya.

(11)

KLIPING MEDIA CETAK

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT

Bagian Kerjasama Humas dan Pelayanan

Media : Kompas Tanggal : 7 April 2018

Halaman : 16

Judul : Pejuang Mangrove Muara Angke

Ringkasan : Kenangan tentang kegembiraan Nelayan Ibu Kota pada masa lampau itu memecut semangat Risnandar untuk mengembalikan hutan mangrove pada masa kini. Pria berusia 43 tahun ini bersama kawan-kawannya memulai gerakan dengan menanam kembali mangrove. Kami menemuinya pada hari Selasa (27/3/2018) ketika angin berembus lembut di antara dedaunan dan dahan mangrove. Suasana begitu tenteram dan kebisingan lalu lintas di sekitar hutan mangrove itu nyaris tak terdengar.

(12)

Media : Kompas Tanggal : 7 April 2018 Halaman : 20

Judul : Penyerapan Garam Lokal Tak Perlu Dibatasi

Ringkasan : Petani garam meminta pemerintah tidak membatasi komitmen penyerapan garam dalam negeri sebanyak 1,5 juta ton untuk keperluan industri. Pembatasan dikhawatirkan membuat harga garam petani yang tidak terserap industri rendah.

(13)

KLIPING MEDIA CETAK

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT

Bagian Kerjasama Humas dan Pelayanan

Media : Jawa Pos Tanggal : 7 April 2018

Halaman : 1

Judul : Kebocoran Juga Terjadi di Penajam

Ringkasan : Dampak Kebocoran pipa Pertamina RU V di perairan Teluk Balikpapan belum sepenuhnya teratasi. Eh, sudah muncul kebocoran pipa lainnya Sebagaimana dilaporkan Kaltim Post (Jawa Pos Group), kasus kedua kebocoran pipa Pertamina itu terjadi di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

(14)

Bagian Kerjasama Humas dan Pelayanan

Media : Investor Daily Indonesia Tanggal : 7 April 2018 Halaman : 7

Judul : BUMN Garam

Ringkasan : Direktur PT Garam Indonesia Budi Sasongko mengharapkan Bupati Kupang Ayub Titu Eki bisa memberikan tambahan 350 hektare (ha) lahan untuk pengembangan garam di kabupaten itu. "Kalau PT Garam diberikan lagi lahan, minimal 350 ha maka itu akan sangat sempurna untuk pengolahan garam industri," kata Budi Sasongko di Kupang, Senin (26/3).

(15)

KLIPING MEDIA CETAK

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT

Bagian Kerjasama Humas dan Pelayanan

Media : Indo Pos Tanggal : 7 April 2018

Halaman : 9

Judul : Mangrove Bernilai Ekonomi

Ringkasan : Selama ini, kita mengenal tanaman mangrove sebagai penahan gelombang dan tempat tinggal makhluk laut. Di Jakarta, salah satu hutan mangrove ada Marunda, Jakarta Utara.

(16)

Media : Suara Merdeka Tanggal : 7 April 2018 Halaman : 2

Judul : Pertamina Enggan Disalahkan

Ringkasan : JAKARTA Insiden patahnya pipa milik PT Pertamina hingga mengakibatkan minyak hasil eksplorasi mereka mencemari perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, berdampak sangat buruk terhadap ekosistem laut. Namun, perusahaan pelat merah itu enggan disalahkan secara sepihak dan menyatakan insiden itu terjadi dipicu faktor eksternal.

(17)

Selidiki Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan, Tim Penyelam

Diterjunkan

Okezone, 07 Apr 2018

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menerjunkan tim penyelam. Tujuannya untuk menyelidiki secara langsung bocornya pipa milik pertamina yang mengakibatkan tumpahan minyak di perairan Balikpapan dan mencemarkan lingkungan.

"Tim penyelam melakukan penyelaman di jangkar kapal MV Ever Judge 2 untuk melakukan analisa adanya jejak minyak pada jangkar jika jangkar kapal diduga menjadi penyebab putusnya pipa pertamina di bawah laut itu,” kata Menteri LHK, Siti Nurbaya di Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Menteri Siti mendapat laporan langsung dari Balikpapan dan terus melakukan kordinasi. Dia menjelaskan, pihak KLHK bertemu Wadirreskrimsus Polda Kaltim di atas kapal Polda Kaltim di sekitar lokasi kejadian.

Tujuannya, kata Siti, untuk ikut penyelaman di titik lokasi pipa bawah laut.

“Pak Dirjen Gakkum KLHK Dr Rasio Ridho Sani menyusul ke atas kapal. Kemudian diterangkan oleh salah satu instruktur selam bahwa jarak pandang mulai kedalaman 5 meter adalah 0 m tanpa senter underwater dan 30 cm dengan senter underwater yang kami miliki pada cuaca terang,” ungkap Siti. Sedangkan saat itu hujan dan dan langit gelap, tim penyelam tidak mau menjamin keselamatan penyelam Polda Kaltim. Tim penyelam KLHK turun menggunakan tali referensi dengan diikatkan melalui carabiner spy tetap bersama. Akhirnya penyelam Polda Kaltim tidak jadi ikut.

Diungkapkan Menteri LHK, walau dalam suasan hujan dan langit gelap (mendung), 3 orang penyelam yaitu Yusi, Stephen, dan Mahert melalukan pemeriksaan jangkar di bawah air.

Dengan menggunakan senter underwater hingga kedalaman 10 meter, namun dihentikan karena terjadi perubahan arus yang mengakibatkan posisi kapal bergeser arah dan dan rantai jangkar bergesekan dengan body kapal mengikuti perubahan posisi kapal.

Sementara tali referensi diikatkan pada rantai jangkar yang membahayakan penyelam yang bergantung keselamatannya dengan bantuan tali tersebut, sehingga diputuskan untuk naik ke atas permukaan. Sampai kedalaman 10 meter dari dugaan kedalaman 30 meter belum menemukan tanda–tanda yang dapat dianalisa bahwa jangkar tersebu penyebab putusnya pipa pertamina.

“Akhirnya diputuskan, penyelaman dihentikan karena cuaca hari ini tidak mendukung dan data untuk penyelesaian sengketa di luar pengadilan sementara sudah cukup,” urai Menteri Siti.

Sementara itu, Menteri Siti juga menjelaskan, telah ditandatangani berita acara verifikasi dan pengambilan sampel yang melibatkan pihak Pertamina Refeneri Unit V (RU V) dan ditandatangani pihan pertamina RU V juga.

Selama kegiatan di lapangan, telah mengumpulkan sampel material yang diduga minyak di permukaan air, sampel air dan sampel sedimen di dasar pada pipa pertamina yang ditemukan. Sampel air dan sedimen di kawasan mangrove juga pengamatan mangrove.

“Selain itu digunakan drone untuk melakukan mapping real daerah terpapar minya,” tambah Menteru Siti. Menurut rencana, dalam waktu dekat Dit PSLH akan menurunkan tim valuasi ekonomi setelah data ekologi dan paparan akibat minyak telah tersusun sempurna untuk diperlajari oleh tim valuasi ekonomi.

https://news.okezone.com/read/2018/04/07/340/1883374/selidiki-tumpahan-minyak-di-teluk-balikpapan-tim-penyelam-diterjunkan

(18)

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengingatkan peristiwa tersebut telah berdampak terhadap lingkungan hidup dan citra Indonesia di dunia internasional.

“Ini sudah jadi berita internasional. Harusnya pemerintah segera membuat rilis resmi, karena kalau tidak ini punya efek buruk kepada persepsi luar negeri terhadap keadaan negara kita terutama kebersihan lingkungan,” ujarnya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (6/4).

Politisi PKS ini imbau Komisi VII DPR RI yang dalam hal ini membidangi lingkungan hidup agar memanggil pihak terkait untuk membahas penanganan peristiwa tersebut.

“Kalau bisa menurut saya Komisi VII harus mengundang pemerintah untuk menjelaskan secara resmi apakah kasus tumpahan minyak itu udah selesai atau meluas,” ujarnya.

http://www.inikata.com/tumpahan-minyak-rusak-citra-indonesia-fahri-minta-pemerintah-bertanggung-jawab/

(19)

TUMPAHAN MINYAK PERTAMINA : Sanksi Tegas di Teluk

Balikpapan

Bisnis Indonesia, 07 Apr 2018

Kejadian minyak tumpah di Teluk Balikpapan akibat terputusnya pipa bawah laut membuat PT Pertamina (Persero) berpotensi mendapatkan sanksi dari pemerintah bila terbukti menyebabkan pencemaran.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah menyelidiki lebih jauh terkait kasus tumpahan minyak di Balikpapan tersebut.

Dia menuturkan, pihaknya akan menyelidiki penanganan yang dilakukan Pertamina dari prosedur sisi hulu sampai hilir migas. Selain itu, Kementerian ESDM juga melihat dari sisi health, safety, and environment (HSE) migas.

“Jadi, kami akan lihat program respons darurat mereka sudah berjalan dengan baik atau tidak,” ujarnya di Jakarta, Jumat (6/4).

Arcandra menuturkan aspek pencemaran lingkungan akan diselidiki oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. “Kami akan kasih waktu penyelidikan sampai selesai, untuk berapa lamanya, kami juga ingin secepatnya,” ujar Arcandra, yang juga tercatat sebagai wakil komisaris utama di Pertamina.

Secara terpisah, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kementerian LHK, Wiratno mengatakan saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Pertamina di lokasi kejadian untuk menanggulangi dampak yang terjadi akibat kebocoran pipa minyak.

“Penanggulangan dengan membersihkan minyak dari laut sudah dilakukan, tetapi juga tertarik oleh gelombang,” katanya kepada Bisnis, Jumat (6/4).

Saat ini, katanya, Ditjen KSDAE, bersama Ditjen Gapkum dan Ditjen Pengendalian Sampah dan Limbah berada di lokasi untuk meneliti kerusakan yang diakibatkan atas kebocoran pipa minyak tersebut.

“Mudah–mudahan datanya sudah terkumpul besok dan bisa kami berikan pada sore hari. Kami akan sebarkan datanya lewat rilis nanti,” katanya.

Wiratno pun mengatakan kebocoran saat ini sudah bisa ditanggulangi dengan menutup katup darurat apabila kebocoran minyak terjadi. Dia pun berharap tidak ada korban jatuh lagi akibat kecelakaan ini.

Berdasarkan data Kementerian LHK, total luasan tumpahan minyak mencapai 12.987,2 ha atau nyaris menyamai seluruh wilayah administrasi kota Jakarta Barat yang memiliki luas 127,11 km2. Sebelumnya Pemerintah Kota Balikpapan telah menetapkan selama 15 hari darurat lingkungan atas insiden ini. Hal ini juga berlaku di Kabupaten Penajam Paser Utara yang ikut terdampak karena letaknya berseberangan dengan Balikpapan, terbelah laut Teluk Balikpapan.

Adapun area yang terdampak berada di dua daerah seluas ± 7.000 ha dengan panjang pantai ± 60 km. Selain mematikan hutan bakau dan 2.000 bibit mangrove warga Kampung Atas Air Margasari, dan biota kepiting Pantai Banua Patra, mematikan seekor pesut berukuran panjang 205 cm, terdapat pula korban jiwa 5 orang meninggal dunia.

Dalam keterangan resminya, berkaitan dengan langkah hukum yang akan dilakukan, Kementerian LHK telah melakukan koordinasi dengan Direktur Reskrimsus Polda Kaltim.

Sementara berkaitan dengan sanksi terhadap tumpahan minyak ini, pengawas KLHK sedang mendalami kepatuhan Pertamina RU V Balikpapan terhadap perizinan dan peraturan perundangan terkait. "Langkah koreksi ini perlu dilakukan agar kejadian ini tidak terulang kembali. Pertamina harus bertanggung jawab atas kejadian ini", kata Rasio Ridho Sani, Direktur Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) KLHK.

Adapun Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Brahmantya Satyamurti Poerwardi mengatakan prioritas utama saat ini adalah kerja sama antar– instansi memitigasi penyelesaian pencemaran.

"First thing adalah memastikan penyelesaian pencemaran dan membersihkan paparannya semaksimal mungkin, karena kemarin sudah ditemukan satu biota laut dilindungi, yaitu pesut, mati,"katanya kepada Bisnis, Jumat (6/4).

Di sisi Pertamina, Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan kilang Balikpapan memang mengalami sedikit penurunan produksi. Pasalnya, jumper line pipa penggantinya memiliki ukuran yang lebih kecil.

“Pipa yang mengalami putus itu kan berukuran 20 inci, sedangkan pipa penghubung pengganti berukuran 16 inci. Jadi, pasti berpengaruh terhadap produksi,” ujarnya kepada Bisnis pada Jumat (6/4).

(20)

Adapun mengenai potensi sanksi, Adiatma mengatakan pihaknya terus berupaya menyelesaikan dampak tumpahan minyaknya. Pertamina sudah menurunkan empat tim untuk bekerja secara simultan untuk membersihkan perairan dari ceceran minyak “Terkait sanksi, kami belum terima surat apapun dari KLHK,” ujarnya.

Pertamina juga mengoperasikan 15 kapal guna pembersihan perairan Teluk Balikpapan yang tercemar tumpahan minyak. Sebelumnya perseroan juga menerjunkan sebanyak 1000 lebih personel guna penanggulangan insiden.

“Sudah terlihat jauh lebih bersih dari ceceran minyak dibanding dua hari sebelumnya,” jelas Yudi Nugraha Region Manager Communication & CSR PT Pertamina Kalimantan.

Secara terpisah, Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) belum dapat memprediksi kerugian yang diderita oleh nelayan terkait dengan tumpahan minyak tersebut.

Ketua KTNA, Winarno Tohir mengatakan tumpahan minyak sebanyak ini baru pertama kali terjadi di Indonesia, sedangkan sebelumnya hanya berupa paparan–paparan kecil saja.

Hal tersebut menjadikan dia belum dapat memprediksi kerugian material yang diderita oleh nelayan akibat kecelakaan tersebut.

"Belum pernah kejadian separah ini jadi belum tahu harus bagaimana karena belum ada pengalaman," katanya kepada Bisnis, Jumat (6/4).

Menurutnya kasus yang biasa terjadi adalah paparan minyak dalam jumlah sedikit tidak banyak seperti ini. Namun yang jelas, katanya, pasti kegiatan melaut terganggu.

KTNA dalam hal ini masih menunggu waktu untuk bisa meninjau langsung lokasi kejadian dan menyalurkan bantuan.

http://koran.bisnis.com/read/20180407/244/781300/tumpahan-minyak-pertamina-sanksi-tegas-di-teluk-balikpapan

(21)

Sisir Ceceran Minyak, Pertamina Kerahkan 21 Kapal

Rakyat Merdeka, 07 Apr 2018

Demi mempercepat proses pembersihan Teluk Balikpapan dari ceceran minyak, Pertamina menambah armada kapal. Sebanyak 21 kapal beserta 234 orang tim dikerahkan dalam operasi pembersihan ceceran minyak, Jumat (6/4) sore.

Region Manager Communication & CSR Kalimantan Yudy Nugraha menjabarkan bahwa tim pembersihan yang diterjunkan itu terdiri dari petugas lindungan lingkungan perairan, teknis support, dan kru kapal.

"Sementara armada kapal terdiri dari 11 unit tug boat, 3 unit patrol boat, 3 unit oil barge dan 4 aluminium boat," terangnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.

Selama dua hari terakhir sebelumnya, Pertamina menurunkan 15 kapal untuk membersihkan Teluk Balikpapan.

Yudy mengklaim bahwa sejak Rabu (4/4), pesisir Teluk Balikpapan sudah jauh lebih bersih dari ceceran minyak dibanding hari pertama dan kedua terjadinya ceceran minyak.

"Pembersihan juga diperluas dan sampai ke Kawasan Mangrove Karianggau. Mengingat posisinya di hutan mangrove, pembersihan saat ini paling efektif dengan cara manual," lanjutnya,

Di pesisir Kabupaten Penajam, pemulihan sisa ceceran minyak dilakukan dengan penyeprotan oil spill dispersant yang didukung dengan pembersihan manual.

"BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan penduduk setempat juga sangat berperan serta dalam usaha pemulihan kondisi perairan," tukasnya.

http://nusantara.rmol.co/read/2018/04/07/334312/Sisir-Ceceran-Minyak,-Pertamina-Kerahkan-21-Kapal-

(22)

Tribun News Kaltim, 07 Apr 2018

Koalisi Masyarakat Peduli Tumpahan Minyak di perairan Teluk Balikpapan siap mengajukan gugatan class action atas bencana pencemaran minyak di perairan laut Balikpapan dan Penajam.

Sampai saat ini tim advokasi sedang mengumpulkan data untuk dimasukkan dalam materi gugatan. Husain Suwarno, Koordinator Tim Kampanye Koalisi Masyarakat Peduli Tumpahan Minyak, kepada Tribun Kaltim mengungkapkan, class action atau gugatan kelompok sedang dipersiapkan secara maksimal.

Sebab membuat class action butuh proses panjang dan kematangan. "Tim sekarang lagi kumpul– kumpul data. Kami lagi mendata para korban, warga yang dirugikan akibat dari tumpahan minyak di laut," tuturnya pada Jumat (6/4/2018).

Menurut dia, melalui gugatan kelompok, masyarakat yang dirugikan dari akibat tumpahan minyak bisa diperjuangkan di meja pengadilan.

Masyarakat korban bisa mendapat pedang keadilan di payung hukum. "Tim sedang susun. Sedang di lapangan mencari data dan korban. Kami memiliki kepentingan hukum dan fakta dari pihak yang diwakili," tegas Husain.

Memilih class action karena merupakan tindakan yang dianggap tepat untuk lakukan perjuangan di mata hukum. Penggugatnya sangat banyak mengingat korban yang ditimbulkan dari cemaran minyak juga melimpah.

Mengacu data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kawasan yang berdampak dari tumpahan minyak diperkirakan mencapai kurang lebih 7.000 hektare dengan panjang pantai terdampak di sisi Balikpapan dan Penajam Pasir Utara kurang lebih 60 kilometer.

Berdasarkan fakta lapangan ditemukan ekosistem terdampak berupa tanaman mangrove kurang lebih 34 hektar di Kelurahan Kariangau RT 1 dan RT 2. Data lain yang dihimpun ada 6 ribu tanaman mangrove di Kampung Atas Air Margasari dan 2 ribu bibit mangrove warga Kampung Atas Air Margasari dan biota laut jenis kepiting mati di Pantai Banua Patra dan Karangiau.

Tak hanya itu, hasil analisis citra satelit LAPAN yang direkam pada Minggu (1/4/2018) sehari setelah tumpahan telah tertangkap sebaran cemaran melalui data Landsat 8 dan Radar Sentinel 1A.

Hasilnya estimasi total luasan tumpahan minyak di perairan Teluk Balikpapan seluas 12.987,2 hektare.

"Kami siapkan 12 advokat yang siap kawal gugatan ini. Kami datangkan dari berbagai lembaga, antara lain dari Uniba, LBH Sikap, YLBHI, belum lagi dari LSM lingkungan juga pastinya ada advokat," tuturnya.

Dalam waktu dekat, gugatan class action bakal diajukan ke Polda Kaltim. Sekarang ini sedang dilakukan perlengkapan data.

"Kami lihat contohnya ada warga yang punya tambak di daerah Kariangau, gagal lantaran kena minyak. Yang harusnya bisa untuk dipanen dijual harus mati," ungkap Husain.

Banyak sekali masyarakat dirugikan. Namun dalam gugatan class action nantinya tidak sebatas subjek manusianya saja. Objek yang dirugian dari biota laut seperti mamalia laut, ikan, terumbu karang akan diajukan.

(23)

Termasuk tanaman mangrove banyak yang rusak akan dituntut kerugiannya di pengadilan.

Harapan tim koalisi mengajukan gugatan class action supaya masyarakat tidak trauma dan mendapat ganti keuntungan akibat diterpa bencana tumpahan minyak.

Kejadian ini harus diberi efek jera, supaya ke depan tidak lagi terulang. Intinya, gugatan class action ini untuk menampung para korban untuk mendapatkan dan memperjuangkan keadilan yang layak. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia sampai sejauh ini masih belum bisa menemukan faktor penyebab dari rusaknya pipa minyak Pertamina di perairan Teluk Balikpapan.

Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) Rasio Ridho Sani kepada Tribun Kaltim, mengatakan, peristiwa tumpahnya minyak ke Teluk Balikpapan dilakukan penanganan beberapa tahap.

Fokus pertama pastinya mengatasi dampak dari tumpahan minyak di perairan laut. Langkah berikutnya mencari apa penyebab dan permasalahan tumpahnya minyak. Dan langkah selanjutnya langkah apa untuk pencegahan supaya tidak terulang lagi ke depannya.

"Instrumen pencegahan ada banyak cara, pencegahan bisa melalui penegakkan hukum, tingkatkan lagi pengamanan," ujarnya, Jumat (6/5/2018) di pelabuhan jetty Chevron Semayang, Balikpapan. Menurut dia, Gakkum KLHK sedang mencari pembuktian untuk mencari kebenaran terkiat dengan peristiwa tumpahnya minyak di lautan.

Melihat sampai sejauh mana dampaknya terhadap eksosistem kelautan.

Melihat dampak tumpahan minyak ke biota laut, seperti apa keadaan terumbu karang, kondisi permukaan di bawah laut. Lalu pengaruhnya ke mangrove, padan lamun dan anak sungai.

"Semua sedang di data–data, dampaknya memang ada kerusakan," ungkap Rasio yang saat itu mengenakan kemeja hitam.

Kalau tumpahan minyak berpengaruh terhadap kesimbangan alam, menimbulkan kerugian secara materil dan non materil pastinya akan mengarah ke meja pengadilan.

"Kita bisa lakukan gugatan, termasuk Polda Kaltim akan lakukan penegakkan hukum. Kami mendukung ini. Tujuannya supaya kejadian ini tidak terulang lagi. Ini sudah jadi komitmen KLHK," kata Rasio.

Sampai sekarang, tim penyelam belum mendapat hasil maksimal.

Karena itu, akan kembali melakukan penyelaman di waktu berikutnya, pemeriksaan kondisi pipa masih terus berlangsung, belum dianggap mencapai titik final.

"Kami akan tetap upaya melihat kondisi pipa–pipanya. Kami belum bisa pastikan patahan pipa karena apa. Bisa saja karena beberapa hal yang membuat kondisi pipa, entah keamanannya seperti apa, atau faktor lain dari luar. Kami sedang dalami," ungkapnya.

Namun pastinya, tim penyelam sedang mengumpulkan informasi dan melakukan pengambilan dokumentasi terhadap keberadaan pipa.

Secara visual indera para tim penyelam belum melihat secara jelas kerusakannya. Titik kebocoran dan patahan pipa belum ditemukan tim penyelam KLHK.

"Kami sedang dalami. Kami sedang mengambil informasi keberadaan pipa, melakukan analisis. Secara visual, kami belum melihat. Tapi kami sudah merekam gambar–gambar pipa," katanya. Tujuan pengambilan gambar untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

"Nanti dari foto yang kami rekam akan dilihat, diteliti. Kami menyelamnya mengambil gambarnya gunakan secara manual," tutur Rasio. Dia pun sudah tahu hasil penyelaman dari tim Pertamina yang menyatakan ada kebocoran pipa dan pergeseran pipa sejauh 100 meter dengan alat bantuan berupa scan sonar.

"Infonya sedang kami dalami. Kami tadi bersama Wakil Direskrium Polda Kaltim tetap lakukan proses pemantauan, penyelaman, melihat sejauh mana kerusakan pipanya," kata Rasio. Kendala masih banyak ditemui karena itu, tutur Rasio pihaknya bersama Polda Kaltim sedang mencari cara jitu untuk lebih melihat jelas kerusakan pipa minyak.

"Kami sedang mencari alternatif peralatan untuk bisa memastikan kondisi pipa di dasar laut. Kami lakukan besama Polda lakukan investigasi adanya yang mengarah ke pidana. Kami mendukung penegakkan hukum kebocoran pipa dan patahnya pipa," tegasnya.

http://kaltim.tribunnews.com/2018/04/07/bencana-tumpahan-minyak-di-teluk-balikpapan-masyakarat-akan-berjuang-di-meja-pengadilan

(24)

Netral News, 07 Apr 2018

– Direktur Walhi Kaltim Fathur Roziqin Fen menegaskan bahwa pembersihan akibat tumpahan minyak bukanlah sekedar mengangkat minyak pencemar dari lautan. Namun, memulihkan kondisi ekosistem yang terdampak. Menurut Walhi, dengan berkaca pada kasus pencemaran Teluk Meksiko yang tercemar minyak yang tumpah dari rig Deep Water Horizon, diperlukan tidak kurang dari 8 bulan untuk memulihkan ekosistem. "Karena itu kita perlu tahu rencana rinci Pertamina untuk mengatasi tumpahan minyak ini," tegas Roziqin, di Balikpapan, Jumat (6/4/2018), dikutip Antara.

Minyak tumpah di Teluk Balikpapan pada Sabtu (31/3/2018) dinihari dan kemudian disusul oleh kebakaran di tengah laut di sejumlah titik yang diyakini tempat minyak–minyak terkonsentrasi. Diketahui kemudian minyak pencemar adalah minyak mentah atau crude dan berasal dari pipa bawah laut milik Pertamina yang patah.

Pipa itu menghubungkan Terminal Crude Lawe–lawe dengan Kilang Balikpapan. Sepanjang 3,6 kilometer (km) pipa itu membentang di bawah laut di Teluk Balikpapan.

Minyak mentah yang menyebar sampai ke Hutan Mangrove Margasari dan Pemukiman Atas Air serta menyebabkan sejumlah warga sesak napas, mual dan muntah karena tidak tahan mencium baunya yang mirip bahan bakar solar.

Sementara itu, di Teluk Balikpapan selain manusia dan segala aktivitasnya, juga hidup sejumlah fauna dan flora. Pesut (Orcaella brevirostris), mamalia laut yang terancam punah adalah salah satunya.

Satu pesut ditemukan mati di pantai di belakang kantor DPRD Balikpapan pada hari Minggu (2/4/2018) sore.

Selain itu, di tepi–tepi teluk di bagian utara, tumbuh subur Rhizopora mucronata, Sonneratia, Avicenna dan spesies–spesies pohon mangrove. Di hutan mangrove juga hidup bekantan (Nasalis larvatus), satwa endemik Kalimantan, monyet berwarna oranye yang jantannya memiliki hidung seperti terong berwarna kemerahan.

Di laut juga ada terumbu karang dan padang lamun. Cukup terkenal terumbu karang Batu Kapal yang sebelumnya sudah sering dilaporkan rusak karena aktivitas perusahaan di sekitarnya di bagian hulu Teluk Balikpapan.

(25)

Pencemaran Minyak di Teluk Balikpapan Sudah Sejak 2014

Kompas.Id, 06 Apr 2018

Teluk Balikpapan merupakan kawasan paling rentan pencemaran minyak. Sebaran tumpahan minyak di wilayah Indonesia dalam lima tahun terakhir paling luas terjadi di wilayah pengelolaan perikanan Selat Makassar hingga Teluk Balikpapan yang terjadi pada Juli 2014, yakni sekitar 14.586 hektar. Lokasi pencemarannya tersebar, namun yang terbanyak di sekitar perairan pesisir timur Kalimantan, terutama di […] Untuk dapat mengakses konten ini, Anda harus berlangganan salah satu paket di Gerai Kompas atau login jika sudah berlangganan. Bagi pengguna baru, daftar dan dapatkan akses bebas ke semua Berita Bebas Akses.

(26)
(27)

Ekosistem Balikpapan berpotensi rusak, Pertamina enggan

bicarakan ganti rugi

Bbc Indonesia, 06 Apr 2018

PT Pertamina (Persero) belum menegaskan niat untuk membayar ganti rugi atas kerusakan ekosistem dan dampak sosial masyarakat yang disebabkan tumpahan minyaknya di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.

Manager Communication and CSR Pertamina Region Kalimantan, Yudi Nugraha, menyebut pihaknya enggan membahas tanggung jawab tumpahan minyak (oil spill) sebelum kepolisian menuntaskan investigasi. Apalagi, kata Yudi, kepolisian menduga pipa Pertamina dari arah Lawe– lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, itu bocor karena alasan eksternal.

"Kami sedang menyelidiki, tapi tidak ingin mengeluarkan statement yang belum ada bukti nyata," ujar Yudi, Kamis (05/04), seperti dilaporkan wartawan di Balikpapan, Debi Aditya, untuk BBC Indonesia. Dalam kajian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tumpahan minyak dari pipa Pertamina menjalar hingga seluas 12.987,2 hektare di Teluk Balikpapan.

Angka itu muncul dari analisis citra satelit milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Pada kajian yang sama, minyak itu tercatat tersebar di sepanjang pantai Penajam Pasir Utara hingga Balikpapan sejauh kurang lebih 60 kilometer dan tumpahan minyak juga berdampak negatif pada ribuan tanaman mangrove dan binatang laut.

Sementara itu, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menyebut empat kawasan terumbu karang di Balikpapan rusak, yaitu Pulau Balang, Janebora, Tanjung Batu, dan Tanjung Jumpai.

Menurut Walhi, empat mamalia yang dilindungi terpaksa menjauh dari habitat mereka yang tercemar tumpahan minyak, yaitu pesut, lumba–lumba hidung botol, lumba–lumba tanpa sirip belakang dan dugong.

Meski penyidikan kepolisian masih berlangsung, anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Mauliddin, menganggap tumpahan minyak itu tetaplah berawal dari kelalaian Pertamina.

Mauliddin berkata, pemerintah tidak boleh merugi akibat kerusakan lingkungan itu karena membayar dampak ekosistem dan sosial.

"Posisi keuangan Balikpapan untuk pembiayaan yang lain–lain masih kurang. Pertamina harus memberikan perhatian, jangan sampai APBD tergerus untuk mengurus kesalahan mereka," tuturnya. Tak hanya itu, selain santunan, Mauliddin menyebut Pertamina harus pula memperkerjakan keluarga lima nelayan yang tewas akibat kebakaran di Teluk Balikpapan, Sabtu (31/03) pekan lalu.

Ketika itu api diduga berasal dari tumpahan minyak Pertamina.

"Nelayan yang menjadi korban adalah tulang punggung keluarga. Tolong Pertamina pedulikan keluarga mereka," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan, Tri Bangun Laksana, menyatakan tengah mempersiapkan tuntutan perdata dan ganti rugi atas kerusakan ekosistem Teluk Balikpapan.

Tuntutan itu nantinya akan diajukan kepada pihak yang dituding kepolisian bertanggung jawab atas tumpahan minyak tersebut.

"Tim KLHK sudah bekerja sejak minggu lalu, untuk menghitung semua itu, terlepas dari penyebabnya apa, tapi bahwa ini telah merugikan habitat, masyarakat dan lainya," ujarnya seperti dilansir Tribun Kaltim.

(28)

minyak perlu penanganan khusus," kata Ride.

Adapun, Lurah Baru Ulu, Muhammad Rizal, berkata Pertamina telah memeriksa kesehatan warganya selama tiga hari terakhir: "Total warga yang sudah diperiksa, sejauh ini sekitar tiga ratus orang."

Bau yang 'sudah menguap'Di luar persoalan ganti rugi, Pertamina menjamin tumpahan minyak yang menjalar ke pemukiman apung di pesisir Balikpapan tak membahayakan warga.

Yudi Nugraha mengatakan, potensi kebakaran akibat tumpahan minyak itu jauh menurun dibandingkan hari–hari pertama usai kebocoran pipa bawah laut Pertamina.

"Tim kami sudah turun. Hasil gas test, potensi kebakaran sudah relatif aman. Meski ada baunya, tapi sudah menguap. Tapi warga harus tetap berhati–hati," kata Yudi.

Lebih dari itu, Yudi menyebut pipa–pipa Pertamina pada kedalaman 20 meter di bawah permukaan laut perairan Balikpapan dalam kondisi prima.

Yudi berkata, pengecekan pipa terakhir kali digelar Desember 2017 dan rencananya baru akan diperiksa ulang lagi pada 2019 mendatang.

(29)

Kemenperin Komit Serap Garam Petani Lokal

Metro Ntb, 06 Apr 2018

Kementerian Perindustrian memfasilitasi kerja sama antara industri pengolah garam nasional dengan petani garam lokal sebagai salah satu upaya mengoptimalkan penyerapan garam hasil produksi dalam negeri.

Penyerapan garam hasil produksi dalam negeri oleh industri tersebut, ditargetkan sebanyak 1.430.000 ton pada tahun 2018.

“Kami mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi para industri dan petani garam nasional atas kontribusi selama ini kepada bangsa Indonesia, khususnya pada sektor pergaraman dalam membangun ketahanan industri dan pangan nasional,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Penyerapan Garam oleh Industri di Jakarta, Kamis (5/4).

Airlangga menjelaskan, pada tahap awal, sebanyak 10 industri pengolah garam telah berkomitmen menyerap garam dalam negeri sebesar 964.500 ton dari 105 petani garam lokal.

“Ke–10 industri pengolahan garam yang menandatangani nota kesepahaman tersebut adalah Sumatraco Langgeng Makmur dan Susanti Megah,” terangnya

Diantaranya, Budiono Madura Bangun Persada, Niaga Garam Cemerlang, Unichem Candi Indonesia, Cheetam Garam Indonesia, Saltindo Perkasa, Kusuma Tirta Perkasa, Garindo Sejahtera Abadi dan Garsindo Anugerah Sejahtera.

Menurutnya, garam merupakan komoditas strategis yang penggunaannya sangat luas mulai untuk konsumsi rumah tangga hingga diperlukan sebagai penopang proses produksi di industri aneka pangan, pengeboran minyak, petrokimia, bahkan industri popok bayi.

“Kalau makanan tanpa garam, tentu rasanya hambar. Selain itu, tidak ada produk kertas yang tercetak jika tanpa garam,” kata Airlangga

Kemenperin mencatat, kebutuhan garam nasional tahun 2018 diperkirakan sebanyak 4,5 juta ton yang terdiri atas kebutuhan industri sebesar 3,7 juta ton dan konsumsi sekitar 800 ribu ton.

“Sementara itu, guna mendukung keberlanjutan produksi di sektor industri, pemerintah telah menerbitkan izin impor garam industri pada tahun 2018 sebesar 3,016 juta ton,” terangnya.

Dijelaskannya, dengan kebutuhan garam yang tinggi tersebut, pemerintah juga berharap ada yang bisa dihasilkan dari produksi dalam negeri.

“Dalam hal ini, Bapak Presiden Jokowi telah memberikan arahan untuk dapat mengoptimalkan penyerapan garam lokal hasil dari para petani kita,” tandasnya.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, pemerintah mendorong pengembangan beberapa klaster penghasil garam di dalam negeri. Salah satunya yang memiliki potensi adalah di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

“Selain itu, kepada industri, ditugaskan untuk kerja sama dengan petani garam sebagai pendukung nilai rantai industri pergaraman dari hulu sampai hilir,” cetusnya. Menperin mencontohkan, dengan kinerja industri aneka pangan yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi, diharapkan dapat memacu peningkatan produktivitas petani garam dalam negeri.

“Meskipun ada berbagai tantangan, seperti faktor curah hujan dan ketersediaan lahan, pemerintah telah memiliki program pembinaan teknis dan resi gudang dalam meningkatkan kualitas garam rakyat,” terangnya.

Airlangga menambahkan, dalam kegiatan penataan lahan, telah didukung melalui fasilitasi pemberian bantuan alat pemurnian garam yang dilakukan di sentra–sentra produksi dalam negeri.

Di samping itu, penetapan harga jual garam yang lebih tinggi dibanding harga di berbagai negara produsen garam, juga merupakan upaya memotivasi petani memproduksi garam sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Kondisi tersebut tentunya akan meningkatkan daya saing industri garam nasional di samping untuk meningkatkan pendapatan petani,” tambahnya. Untuk itu, pemerintah akan terus melanjutkan

(30)

serta Nusa Tenggara Timur terdiri dari Nagekeo dan Kupang.

Menurut Sigit, upaya penyerapan garam lokal tersebut sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pengendalian Impor Komoditas Perikanan dan Komoditas Pergaraman Sebagai Bahan Baku dan Bahan Penolong Industri.

“Dalam hal ini menjamin ketersediaan dan penyaluran sumber daya alam untuk industri dalam negeri khususnya garam untuk bahan baku dan bahan penolong industri,” paparnya.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk pencari kost, infokost memiliki fasilitas compare untuk membandingkan rumah kost yang satu dengan yang lain, fasilitas ini dapat membandingkan 4 rumah kost, selain itu

Perilaku penelusuran informasi eksternal dan kognisi mempengaruhi afeksi atau perasaan dari seseorang, informasi yang diterima seseorang akan mempengaruhi pengetahuan seseorang,

Mendengar kata “kost” setiap orang pasti mempunyai kesamaan dalam arti kata tersebut, yaitu mereka pasti akan berfikir bahwa kost adalah sebuah tempat

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul”Analisis Strategi Pemasaran Telur Ayam (Studi

1) Secara praktis penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk dijadikan sebagai informasi dan masukan bagi aparat penegak hukum dan pengetahuan bagi penulis yang

regresi ini, dianalis pula besarnya koefisien R Square secara simultan adalah sebesar 0,284, hal ini berarti bahwa persentase kontribusi gaya

Pelaksanaan layanan informasi bimbingan karier sangat membantu siswa dalam mendapatkan pedoman mengenai karier dengan tujuan untuk memperoleh penyesuaian diri,

Di sini tampak jelas pergeseran yang terjadi akan makna hak prerogatif Presiden dari UUD 1945 dan Konstitusi RIS, hal tersebut juga di- pengaruhi oleh sistem pemerintahan yang