• Tidak ada hasil yang ditemukan

Artikel dan Makalah Pendidikan | tentang PENDIDIKAN | n 6

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " Artikel dan Makalah Pendidikan | tentang PENDIDIKAN | n 6"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN KULTUR SEKOLAH

(2)

Mengapa harus berubah?

 Dunia berubah dengan cepat

 Tuntutan masyarakat berubah

 Persaingan kemampuan sumber daya

manusia

 Peningkatan kualitas pendidikan yang

(3)

Kultur sekolah

 Peningkatan kualitas yang terus menerus

 Pimpinan sekolah yang sukses memahami

lingkungan sekolah secara holistik,

 Pandangan yang holistik ini merupakan konsep

kultur sekolah

 Melalui pemahaman kultur sekolah, pimpinan

(4)

Apa yang harus berubah ?

 Cara berpikir

 Tindakan

 Kebiasaan

 Penampilan

 Keberhasilan

 Nilai dan Keyakinan

(5)

Strategi melakukan perubahan

 Pendekatan struktural

 Peraturan

 Klasikal

 Pendekatan kultural

 Interaksi

 Dari bawah

(6)

Kualitas kultur

 Struktur : Rantai pengguna

 Fokus : Layanan yang memuaskan

 Komunikasi: kualitas komunikasi dua arah

 Gaya: Penekanan pada kualitas utama

 Responsip: Penekanan pada kepuasan

(7)

Sekolah menurut kultur sekolah

1. Sekolah tipe I

 Memahami kultur sekolah

 Ada tim pengembang

 Delegasi tugas dan wewenang

 Interaksi antar warga sekolah

 Komitmen warga sekolah

 Sosialisasi program perbaikan

(8)

Sekolah tipe II

 Interaksi antar warga sekolah kurang baik

 Penentuan kebijakan terpusat

 Harapan sangat rendah

 Menyalahkan faktor luar

 Tidak banyak yang bisa dilakukan dengan

keadaan yang ada

(9)

3. Sekolah tipe III

 Puas dengan yang dicapai

 Bergerak lambat

 Menunggu yang lain

 Interaksi antar warga kurang baik

(10)

Tipologi kultur sekolah

1. Formal – sekolah tradisional dengan

penekanan pada disiplin.

2. Sekolah sejahtera– bahagia, berpusat

pada siswa

3. Sekolah yang panas – harapan sangat

tinggi.

4. Sekolah perjuangan – penekanan pada

(11)

PENINGKATAN MUTU SEKOLAH

 DIMENSI STRUKTURAL:

PELATIHAN, PENATAAN ULANG BERBAGAI

KOMPONEN, PENGATURAN, PERATURAN, ORIENTASI KURIKULER, DSB.

 DIMENSI KULTURAL:

PERUBAHAN BERASAL DARI DALAM

LEMBAGA

(12)

Kultur sekolah

Kultur sekolah

Deal & Peterson (1990):

• Pola nilai, keyakinan, dan tradisi yang terbentuk melalui sejarah sekolah

Stolp & Smith (1994):

• Pola makna yang dipancarkan secara historis yang mencakup norma, nilai, keyakinan,

(13)

Beberapa pengertian

Beberapa pengertian

Norma: perilaku yang diterima oleh suatu

kelompok masyarakat

Nilai: Sesuatu yang memiliki manfaat atau

kepercayaan atas manfaat

Keyakinan: suatu yang dianggap benar

dan salah

(14)

Peran kultur

Peran kultur

Memperbaiki kinerja sekolah

Memperbaiki kinerja sekolah

Membangun komitmen warga sekolah

Membangun komitmen warga sekolah

Membuat suasana kekeluargaan,

Membuat suasana kekeluargaan,

kolaborasi, ketahanan belajar, semangat

kolaborasi, ketahanan belajar, semangat

terus maju, dorongan bekerja keras, tidak

terus maju, dorongan bekerja keras, tidak

mudah mengeluh

(15)

Kultur sekolah

Positif:

Menghargai kesuksesan

Menekankan pencapaian dan kolaborasi

Mengikat suatu komitmen pada staf dan siswa

untuk selalu belajar

Negatif:

Menyalahkan siswa atas prestasinya

Menghindari kolaborasi

(16)

Mengubah kultur sekolah

 Kepala sekolah harus memahami kultur yang

ada

 Pengubahan kultur mengubah variasi hubungan

antar warga sekolah

 Perubahan dilakukan melalui dialog,

perlahan-lahan dengan kesabaran, dan komitmen

 Perubahan dimulai dari atas dengan contoh

(17)

PRODUK KULTUR YANG BAIK

Peningkatan kinerja individu dan kelompok

Peningkatan kinerja sekolah atau institusi

Terjalin hubungan yang sinergi diantara ketiga

tingkatan di atas.

Tugas dilaksanakan dengan perasaan senang

Timbul iklim akademik

Kompetisi dengan kolaborasi

(18)

Membangun sekolah belajar

(Senge, 1990)

 Masteri personal: berusaha meningkatkan diri

 Model mental: Norma tak tertulis yang mengatur

operasi sekolah

 Tim belajar: kapasitas stakeholders untuk

merefleksikan fungsi sekolah yang belajar

(19)

Kultur Utama

Kultur Utama

Suka membaca

Suka membaca

Jujur

Jujur

Bersih

Bersih

Disiplin dan efisien

Disiplin dan efisien

Kolaborasi

Kolaborasi

Saling percaya

Saling percaya

(20)

KEPALA SEKOLAH

KEPALA SEKOLAH

 MENSOSIALISASIKAN VISI SEKOLAH DAN MENSOSIALISASIKAN VISI SEKOLAH DAN RENCANA MENCAPAI VISI

RENCANA MENCAPAI VISI

 MENJELASKAN HARAPAN THD GURU DAN SISWAMENJELASKAN HARAPAN THD GURU DAN SISWA

SELALU TAMPAK DI SEKOLAHSELALU TAMPAK DI SEKOLAH

DIPERCAYA GURU DAN SISWADIPERCAYA GURU DAN SISWA

MEMBANTU PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBANTU PENGEMBANGAN KEMAMPUAN GURU

GURU

MEMBERDAYAAN GURU DAN ORANG TUAMEMBERDAYAAN GURU DAN ORANG TUA

MEMBERI PUJIAN DAN PERINGATAN KEPADA MEMBERI PUJIAN DAN PERINGATAN KEPADA GURU DAN SISWA

GURU DAN SISWA

(21)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

SELAMAT BEKERJA

Referensi

Dokumen terkait

Apabila Saudara membutuhkan keterangan dan penjelasan lebih lanjut, dapat menghubungi kami sesuai alamat tersebut di atas sampai dengan batas akhir pemasukan Dokumen

Untuk mencapai target yang diinginkan maka dilakukan penelitian sebagai berikut : 1] Mendeteksi dan mengisolasi bakteri penghasil senyawa aktif sebagai antimikrob; 2] Uji

Skripsi berjudul “Deteksi Keganasan ( Malignancy ) Pada Epitel Mukosa Rongga Mulut Penyirih dengan Toluidine Blue 1% (Penelitian Eksperimental Klinis di Desa

Deteksi Keganasan Pada Epitel Mukosa Rongga Mulut Perokok Kretek Berfilter Dengan Menggunakan Toluidine Blue 1% (Penelitian Observasional Deskriptif di Desa Mayang Kecamatan

ini peserta didik juga perlu dilibatkan dalam proses belajar mengajar yang. memberikan pengalaman bagaimana peserta didik bekerja sama

Ahmad Syafii Maarif, “Historiografi dan Pengajaran Sejarah Indonesia, Makalah dalam Seminar Nasional tentang Demitologi Pemahaman Sejarah Masa Kini dalam Rangka

Berdasarkan komponen kognisi dan afeksi nampak adanya kecenderungan untuk bertindak maupun bertingkah laku sebagai reaksi terhadap kegiatan pembelajaran IPS materi

[r]