IDENTIFIKASI BANGUNAN
–
BANGUNAN PENINGGALAN BERSEJARAH
DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Jurusan Pendidikan Sejarah
Oleh :
SUSIANA
Nim. 309121075
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
ABSTRAK
Susiana, Nim 309121075, Identifikasi Bangunan – Bangunan Peninggalan Bersejarah Di Kabupaten Serdang Bedagai, Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Unimed 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bangunan – bangunan peninggalan bersejarah yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai. Untuk mengetahui kondisi terkini bangunan – bangunan peninggalan bersejarah sejarah Kesultanan Bedagai. mengetahui partisipasi masyarakat dan pemerintah setempat dalam upaya melestarikan bangunan – bangunan peninggalan bersejarah yang ada Di Kabupaten Serdang Bedagai.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode sejarah yakni menggunakan penulisan Heuristik (mengumpulkan sumber data baik tulisan maupun lisan) dengan tujuan untuk mencari sumber-sumber tentang jejak sejarah atau peninggalan sejarah. Maka dengan ini peneliti menggunakan penelitian lapangan (field research) dan study pustaka (library research).
Dari hasil penelitian peneliti di Lapangan dapat di klasifikasikanlah bangunan – bangunan Bersejarah di Kabupaten Serdang Bedagai menjadi 3 bagian berdasarkan peran dan fungsinya, I Bangunan Kesultanan, II Bangunan Belanda, III Bangunan Cina.
Bangunan Bersejarah itu antara lain : 1) Istana Kesultanan Serdang di Perbaungan; 2)Mesjid Sulaimaniyah Perbaungan; 3) Rumah Tua Tengku Umar; 4) Mesjid Sulaimaniya di Pantai Cermin; 5) SD 101929 di Perbaungan; 6) Rumah Penasehat Hukum Belanda di Perbaungan; 7) Stasiun KA Perbaungan; 8) Serdang Kanal di Pegajahan; 9) Menara Air Belanda Di Perbaungan; 10) SMA Negeri 2 Perbaungan; 11) Stasiun Ka Sei Rampah; 12) Vihara Hut Co Kong Sei Rampah; 13) Ruko Cina di Sei Rampah; 14) Mesjid Jamik Sei Rampah; 15)Mesjid Ismailiyah Tanjung Beringin; 16) Istana Kesultanan Bedagai; 17) Kantor Kerapatan Bedagai; 18) Rumah Penginapan/Mess; 19) Rumah Panggung zaman Belanda di Pamela; 20)Mesjid Babul Jannah Sipispis; 21) pajak Lama Bahsumbu di Sipispis.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim, dengan segala kerendahan hati dan jiwa
penulis, Puji dan syukur penulis kepada sang Pemilik Asmaul Husna ALLAH
SWT yang masih memberikan penulis udara kehidupan di dunia ini, tatkala
menyelesaikan sebahagian kewajiban di Dunia ini terkhusus di dunia pendidikan
yang penulis geluti. Shalawat beriringkan salam penulis sampaikan kepada Nabi
Junjungan Umat Islam Muhammad SAW, semoga kita semua termasuk golongan
umat yang mendapat syafaatnya di yaumil akhir kelak dan bisa berdampingan di
Surga kelak dengan Beliau.
Skripsi ini berjudul “ Identifikasi Bangunan – Bangunan Peninggalan Bersejarah di Kabupaten Serdang Bedagai”, sebagai tugas akhir mengikuti
Pendidikan Jenjang S1. Penulis sadari dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari
kata sempurna, penulis berharapa kedepannya banyak karya- karya yang
bermunculan yang lebih baik lagi.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada insan – insan
luar biasa yang menurut penulis telah banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini ;
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Dr. H. Restu, MS. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Bapak dan Ibu pembantu Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
4. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan sejarah
yang telah banyak memeberikan arahan dan motivasi daalm penyelesaian
Skripsi ini.
5. Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Sejarah dan sebagai Dosen pembimbing Skripsi yang telah sabar dalam
untuk di cereweti tapi itu menjadi penyemangat dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Dra. Flores Tanjung MA, Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah banyak memberikan wejangan – wejangan kepada penulis yang tiada
hentinya menghimbau untuk menjadi Guru Sejarah yang Profesional dan
jangan menjadi Guru Sejarah yang turi-turian.
7. Dr. Hidayat M.Si, selaku penguji skripsi penulis yang telah banyak
memberikan masukan – masukan di skripsi penulis.
8. Dr. Samsidar Tanjung M.Pd, selaku Dosen Penguji Skripsi penulis yang
keibuan dan tegas dalam berbicara yang telah banyak memberikan kritik
dan saran di skripsi penulis.
9. Syahrul Nizar S, M.Hum MA dan ibu Ika Purnama Sari S.Pd M.si sebagai
notulensi dan saksi atas berlangsungnya sidang Skripsi penulis,
10.Dan seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah yang telah
banyak memberikan ilmu-ilmu pengetahuan dan pengalaman yang luar
biasa kepada penulis.
11.Bapak Ekin Tumanggor yang telah bersedia membantu dan memberikan
data – data kepada penulis
12.Teristimewa kepada Orang tua Penulis, Ayahanda Suradi dan Ibunda
Rateni. Semangat, motivasi, dukungan, kasih sayang yang tulus dan segala
jerih payah Kucuran keringat kalian berdua yang tak pernah kalian
perlihatkan di mata penulis hanya bisa penulis balas dengan senyuman
kecil indah ketika anak mu ini bisa menyandang gelar Sarjana. Dan semua
ini adalah persembahan abadi Penulis kepada kalian berdua ayah dan ibu
penulis tercinta.
13.Kepada kakak dan adik-adikku tersayang, Sulastri, Ade Trin Surya, Maya
Liana, Adit Prasetia, yang telah memberikan semangat kepada Penulis
dengan guyonan-guyonan lepas nya selama ini dan Ponakan ku Siti
Assyifa yang selalu memberikan candaan kepada penulis dan juga kepada
seluruh keluarga Besar penulis.
14.Terkhusus buat Ichsan Syuhada Matondang S.Pd yang selalu setia
mulai jenuh untuk menulis, terimakasih buat hari – hari nya selama ini
hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
15.Kepada sahabat-sahabat penulis tercinta Nasria Husni, Mehawani Rosi,
(Three Angel) dan juga Rara, Ervi, Monicha, Nitha, Bunda Diana, Midar,
Meylina, Devita, Yosepin, dan teman – teman lainya yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dan memberi
masukan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini. Suka dan duka yang
telah kita jalin bersama selama ini akan menjadi kenagan kita di masa
depan kelak dan tak akan penulis lupakan.
16.Teman – Teman Seperjuangan A,B Reguler dan Ekstensi 2009 atas
lelucon-lelucon yang di torehkan yang tak langsung menjadi penambah
inspirasi penulis.
17.Kepada teman –teman 1 kontrakan jl. Gurila, Gg. Suka Damai Linkungan
III, Manja, Sukma, Nur, Rika, kak Ria, Mela, kak Fitri, kak Qori,
terimakasih atas dukungan nya selama ini dalam membantu penyelesaian
DAFTAR ISI
Hal
Abstrak ……….. i
Kata Pengantar……… ii
Daftar Isi ……… v
Daftar Lampiran ……….. ix
Daftar Tabel ……….. x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……… .. 1
B. Identifikasi Masalah ………. 5
C. Pembatasan Masalah ……… 5
D. Perumusan Masalah ………. 6
E. Tujuan Penelitian ……… .. 6
F. Manfaat Penelitian ……… 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Konsep ……… 8
1. Identifikasi ………. 8
2. Bangunan ……… ……… 8
3. Peninggalan Sejarah ……… 9
4. Situs ………. 11
5. Pelestarian……… 12
B. Kilas Sejarah Kabupaten Serdang Bedagai ……… 14
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ……… 21
B. Lokasi Penelitian ………. 22
C. Sumber Data ………. 22
D. Teknik Pengumpulan Data ……….. 23
E. Teknik Pengolahan Data ………. 24
BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Lokasi Dan Keadaan Geografi ……….. 25
2. Kependudukan ………. 28
3. Pendidikan……… 31
4. Keagamaan……… 31
B. Peristiwa – Peristiwa Bersejarah Yang Terjadi Di Kabupaten Serdang Bedagai 1. Masa Kesultanan Serdang Dan Bedagai……… 34
2. Masa Kolonial Belanda………. 39
3. Masa Jepang ………. 43
C. Bangunan Peninggalan Bersejarah Masa Kesultanan Serdang Dan Bedagai 1. Istana Kesultanan Serdang……… 48
2. Mesjid Raya Sulaimaniyah Perbaungan……… 50
3. Mesjid Sulaimaniyah Pantai Cermin………. 53
4. Rumah Tengku Umar ……….. 55
5. Mesjid jamik Ismaliyiah……… 56
6. Kantor Kerapatan Kesultanan Bedagai……… 58
7. Istana Kesultanan Bedagai………. 58
D. Bangunan Bersejarah Peninggalan Belanda
1. Sekolah Dasar 101929………... 60
2. Kantor Pengadilan dan eksekusi……… 62
3. Stasiun Kereta Api Perbaungan……… 64
4. Stasiun KA Sei Rampah ……….. 66
5. Menara Air……… 68
6. Serdang Kanal ……… 69
7. Rumah penginapan/Mess.……… ………….. 70
8. Rumah panggung zaman Belanda………..… 71
9. Pajak Lama Bahsumbu……… 71
G. kondisi Terkini Bangunan – Bangunan di Kabupaten Serdang Bedagai……….. 79
H. Partisipasi yang di lakukan Pemerintah dan Masyarakat dalam Upaya Melestarikan Bangunan – Bangunan Bersejarah yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai. ……… 82
1. Partisipasi Pemerintah Dalam Melestarikan Bangunan Bersejarah ……… 84
2. Partisipasi Masyarakat Dalam Melestarikan Bangunan Bersejarah ……… 86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan……….. 90
b. Saran ……… 92
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 4.1 letak dan Geografi Kabupaten
Serdang Bedagai ……… .. 26
Tabel 4.2 Nama dan Jarak Ibukota Kecamatan ke Ibukota
Kabupaten, 2011……….. 27
Tabel 4.3 Banyaknya Desa/Kelurahan, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk menurut
Kecamatan, 2011……….. 29
Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Serdang Bedagai,
2007-2011……….. 30
Table 4.5 Jumlah Penduduk Menurut Agama dan Kecamatan yang Dianut di Kabupaten
Serdang Bedagai, 2011………. 32
Tabel 4.6 Rumah Ibadah Menurut Kecamatan
Kabupaten Serdang Bedagai, 2011……… 33
Tabel 4. 7 Bangunan - Bangunan Bersejarah
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
Lampiran I :
Pedoman Wawancara ………... 1
Lampiran II : Daftar Informan ……… 2
Lampiran III : Dokumentasi yang Bekaitan Dengan Bangunan Bersejarah Di Kabupaten Serdang Bedagai, ……… 6
Gambar 1 : Istana Kesultanan Serdang ……… 6
Gambar 2 : Reflika Istana Sultan Serdang……… 6
Gambar 3 : Mesjid Raya Sulaimaniya Perbaungan…………. 7
Gambar 4 : Mesjid Sulaimaniyah Pantai Cermin……….. 7
Gambar 5 : SD 101929 ……….. 7
Gambar 6 : Rumah pengadilan dan eksekusi Belanda……… 8
Gambar 7 : stasiun KA Perbaungan ……….. 8
Gambar 8 : penyimpanan uang Belanda ………. 8
Gambar 9 : Lemari Peninggalan Belanda ……… 9
Gambar 10 : Bangsal Lokomotif ……… 9
Gambar 11: pancuran Air untuk Loko- Loko Uap ………... 9
Gambar 12 : rumah Tengku Umar ……….. 10
Gambar 14 : menara Air ……….. 10
Gambar 15 : Serdang Kanal ………. 11
Gambar 16 : Mesjid Ismailiyah Tanjung Beringin………… 11
Gambar 17 : kantor Kerapatan Bedagai……… 11
Gambar 18 :Istana Kerajaan Bedagai……… 12
Gambar 19 : sisa istana Kesultanan Bedagai……… 12
Gambar 20 : Ruko Cina ……… 12
Gambar 21: Stasiun KA Sei Rampah……… 13
Gambar 22 : Vihara Hut Co Kong……… 13
Gambar 23 : Mesjid Jamik Sei Rampah……… 13
Gambar 24 ; rumah Panggung Penginapan……….. 14
Gambar 25 : rumah panggung……….. 14
Gambar 26 : Pajak Lama Bahsumbu……… 14
Lampiran IV : Dokumentasi Peneliti Dengan Informan ………. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Serdang Bedagai yang beribukota Sei Rampah adalah kabupaten
yang baru dimekarkan dari Kabupaten Deli Serdang sesuai dengan UU RI Nomor
36 Tahun 2003 pada tanggal 18 Desember 2003 tentang Pembentukan Kabupaten
Serdang Bedagai, semasa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Bupatinya pertama adalah Ir H. T Erry Nuradi, Wakil Bupati pertama adalah
Ir H. Soekirman. Hari Jadi Daerah Kabupaten Serdang Bedagai adalah pada
tanggal 7 Januari 2004. “Tanah Bertuah Negeri Beradat” adalah motto yang akrab
dan kerab sekali kita jumpai saat kita berada di wilayah ini. Motto ini
mengandung arti tanah yang subur, dan masyarakatnya beradat serta berbudi
pekerti yang luhur.
Menurut Badan Pusat Statistik Serdang Bedagai (2005 : 3) menyatakan :
“ pertimbangan nama Kabupaten Serdang Bedagai di dasarkan pada
sejarah dimana wilayah ini dahulu berada dalam wilayah kesultanan Serdang dan
Kesultanan Bedagai”.
Tengku Muhammad Basyaruddin adalah salah satu dari Sultan Serdang
yang pernah memimpin wilayah Serdang dan merupakan anak dari Tuanku Ainan
Raja Serdang sebelumnya. Tengku Muhammad Basyaruddin kemudian bergelar
Paduka Sri Sultan M. Basyarauddin Syaiful Alam Shah. Ia ditabalkan di tahun
Tuanku Ainan. Selama pemerintahannya, Kesultanan Serdang melebarkan
wilayah jajahannya hingga ke Batubara (Lima Laras), seluruh Senembah dan
menembus kawasan Karo dan Batak Timur.
Tahun 1891 Kontrolir Belanda, Douwes Dekker memindahkan ibukota
Kesultanan Serdang ke Lubuk Pakam karena Rantau Panjang selalu mengalami
banjir. Namun Sultan Sulaiman tidak mau. Ia yang telah membangun istana Kota
Galuh dan mesjid Sulaimaniyah di Persimpangan Tiga Perbaungan pada tahun
1886 justru pindah ke istana tersebut. Kota ini menjadi tandingan kota Lubuk
Pakam karena sultan kemudian membangun kedai, pasar dan pertokoan sehingga
ramai. Daerah-daerah taklukan Serdang yang dikuasai Belanda dijadikan
perkebunan seperti di Denai, Bedagai, Senembah dan Percut. Seluruh perkebunan
ini mengikat kontrak dengan Sultan Deli. Walau diakui namun kekuasaan sultan
pelan-pelan dibatasi Belanda. Kesultanan Serdang sendiri masuk dalam kabupaten
Deli Serdang. Dan kini karena adanya pemekaran dari wilayah Kab. Deli Serdang
maka kesultanan Serdang pun masuk kedalam wilayah Kab. Serdang Bedagai
hingga kini.
Dari beberapa daerah yang berada di Kabupaten Serang Bedagai, tersebar
beberapa bangunan peninggalan – peninggalan bersejarah. Hal ini di buktikan dari
banyaknya benda Cagar Budaya yang masih terlihat terpampang jelas yang
berasal dari kesultanan yang berada di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai,
seperti kesultanan Serdang di Perbaungan, kerajaan Bedagai di Tanjung Beringin
dan masih banyak lagi peninggalan-peninggalan bersejarah lainnya di kawasan
ini. Keadaan bangunan – bangunan peninggalan bersejarah yang ada di wilayah
perhatian khusus baik dari pemerintah maupun masyarakat setempat. Bahkan
yang lebih parahnya lagi banyak masyarakat yang tidak peduli terhadap eksistensi
peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada lingkungannya dan kebanyakan
hanya menganggap sebagai benda- benda rongsokan belaka yang pantas untuk di
asingkan, padahal peninggalan-peninggalan bersejarah itu sangat penting dan
berharga mengingat peninggalan-peninggalan bersejarah adalah saksi bisu sebuah
proses lahirnya suatu peristiwa sejarah yang pernah ada di Kabupaten Sedang
Bedagai.
Untuk mengetahui apa saja bangunan- bangunan peninggalan bersejarah
yang ada di Serdang bedagai, maka harus dilakukan pengidentifikasian dari tiap –
tiap daerah. Setelah penulis melakukan penjajagan ataupun observasi awal,
penulis mengidentifikasikan ada 5 wilayah peninggalan – peninggalan yang akan
penulis teliti yang meliputi kecamatan Sipispis, kecamatan Sei Rampah,
kecamatan Pegajahan, kecamatan Perbaungan dan kecamatan Tanjung Beringin.
Berdasarkan Undang – undang No. 11 Tahun 2010 bahwa “cagar budaya
merupakan kekayaan budaya bangsa sebagai wujud pemikiran dan perilaku
kehidupan manusia yang penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan
sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara sehingga perlu dilestarikan dan dikelola secara tepat
melalui upaya pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan dalam rangka
memajukan kebudayaan nasional untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
Undang – undang No. 11 Tahun 2010 pasal 5 menyatakan bahwa :”Benda,
Cagar Budaya, atau Struktur Cagar Budaya apabila memenuhi kriteria: berusia 50
(lima puluh) tahun atau lebih; mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 (lima
puluh) tahun, memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan,pendidikan,
agama, dan/atau kebudayaan; dan memiliki nilai budaya bagi penguatan
kepribadian bangsa.
Dengan adanya Undang – Undang tersebut pemerintah serta masyarakat
diarahkan untuk melindungi maupun untuk melestarikan peningggalan –
peningggalan bersejarah itu. Dan sepertinya masih banyak masyarakat Serdang
Bedagai yang belum mengetahui peninggalan – peninggalan bersejarah yang ada
di wilayah Serdang Bedagai. Padahal peninggalan – peninggalan bersejarah itu
hingga sampai kini ada yang masih utuh dan ada yang sudah tidak utuh lagi di
perkirakan karena proses alam baik hujan ataupun panas dan kemungkinan akibat
kecerobohan ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Maka dari itu pemerintah serta masyarakat perlu di himbau agar selalu
melestarikan dan melindungi peninggalan – peninggalan bersejarah dalam rangka
memajukan kebudayaan nasional dalam bidang Sejarah, ilmu pengetahuan,
pendidikan, agama dan kebudayaan. Mengingat begitu pentingnya melindungi dan
menyelamatkan peninggalan – peninggalan bersejarah yang ada di Serdang
bertujuan untuk melindungi, melestarikan, memelihara dan menyelamatkan
peninggalan – peninggalan bersejarah.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitian yang akan dituangkan dalam bentuk tulisan dengan judul “ Identifikasi
Bangunan – Bangunan peninggalan Bersejarah di Kabupaten Serdang
Bedagai”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi beberapa masalah antara
lain :
1. Mengdentifikasi bangunan – bangunan peninggalan bersejarah di
Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Daerah – daerah yang menjadi tempat bangunan – bangunan peninggalan
bersejarah di Kabupaten Serdang bedagai.
3. Kepedulian masyarakat dan pemerintah dalam melestarikan dan
menyelamatkan bangunan – bangunan peninggalan bersejarah.
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi di atas, maka penulis membatasi masalah pada “ Identifikasi
D. Rumusan Masalah
berdasarkan pembatasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bangunan – bangunan peninggalan bersejarah apa sajakah yang ada di
Kabupaten Serdang Bedagai ?
2. Bagaimana kondisi terkini bangunan – bangunan peninggalan bersejarah
yang berada di Kabupaten Serdang bedagai ?
3. Bagaimanakah partisipasi pemerintah dan masyarakat setempat dalam
upaya melestarikan bangunan – bangunan peninggalan bersejarah yang
ada di Kabupaten Serdang Bedagai ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari suatu penelitian itu haruslah jelas, mengingat penelitian
mempunyai sasaran dan arah yang tepat sehingga dapat bermanfaat dan menjadi
sebuah penambah khazanah ilmu pengetahuan itu sendiri. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengidentifikasi bangunan – bangunan peninggalan bersejarah
yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Untuk mengetahui kondisi terkini bangunan – bangunan peninggalan
bersejarah yang berada di Kabupaten Serdang bedagai.
3. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dan pemerintah setempat
dalam upaya melestarikan bangunan – bangunan peninggalan
F. Manfaat penelitian
Penulis berharap melalui penelitian ini dapat member manfaat sebagai berikut :
1. Untuk menambah wawasan maupun pengetahuan penulis dalam bangunan
– bangunan peninggalan bersejarah di Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Agar kiranya masyarakat luas khususnya masyarakat Kabupaten Serdang
Bedagai mengetahui bahwa serdang Bedagai banyak menyimpan
Peninggalan-peninggalan Bersejarah.
3. Penulis mengharapkan supaya masyarakat maupun pemerintah menjaga,
memelihara, melindungi dan melestarikan bangunan – bangunan
peninggalan Bersejarah tersebut.
4. Menambah sumber dan bahan pembelajaran mahasiswa Jurusan
Pendidikan Sejarah UNIMED khususnya.
5. Penulis mengharapkan agar dapat menambah wawasan kepada pembaca
mengenai bangunan – bangunan peninggalan bersejarah di Kab. Serdang
Bedagai.
6. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lainnya yang akan meneliti
masalah yang sama.
7. Supaya pemerintah menetapkan Undang – Undang khususnya di Serdang
Bedagai agar peninggalan – peninggalan bersejarah tersebut dapat di
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Peninggalan – peninggalan sejarah merupakan bukti – bukti kehidupan manusia dari hasil kreatifitas budaya baik berupa benda yang bergerak
maupun yang diperkirakan telah berumur 50 tahunan dan mempunyai nilai
sejarah, pengetahuan, kebudayaan, pendidikan/pembelajaran sejarah. Yang
dari dalamnya dapat kita temukan kebenaran – kebenaran sejarah tertentu yang menyangkut sebuah peristiwa sejarah.
2. Di Kabupaten Serdang bedagai, terdapat bangunan – bangunan bersejarah yang merupakan jejak ataupun saksi bisu dari semua peristiwa – peristiwa bersejarah yang dilalui dan dialami langsung oleh Kabupaten Serdang
bedagai.
3. Bangunan – bangunan bersejarah periode kesultanan tersebut meliputi istana kesultanan serdang, mesjid Raya Sulaimaniyah, mesjid Sulaiman Pantai
Cermin, Rumah Tengku Umar, istana pangeran Bedagai, mesjid Jamik
Ismailiyah, kantor kerapatan Bedagai, mesjid Jamik Sei Rampah. Peninggalan
Belanda meliputi Kantor Pengadilan Dan Eksekusi Belanda, SD 101929,
Rumah Panggung, Mess Penginapan, Menara air/Water Leding, stasiun
Perkeretaapian, pajak lama dan Kanal Belanda. Peninggalan Cina meliputi
ruko Cina, vihara HutCoKong dan Peninggalan masa Jepang yaitu SMA
4. Bangunan peninggalan bersejarah ini bukan hanya menjadi sebuah aset bagi
Kabupaten Serdang Bedagai sendiri, tetapi juga sebuah beban yang menuntut
tanggung jawab dan perhatian yang lebih intensif dari pihak pemerintah
Kabupaten Serdang Bedagai agar tidak jatuh ke tangan – tangan yang tidak bertanggung jawab dan punah, baik rusak itu dimakan waktu ataupun
diratakan dengan tanah dengan alasan kepentingan – kepentingan oknum – oknum tertentu.
5. Dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2010 tentang
Cagar Budaya adalah :
bahwa untuk melestarikan cagar budaya, Negara bertanggung jawab dalam
pengaturan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya,
bahwa cagar budaya berupa benda, bangunan, struktur, situs, dan kawasan
perlu dikelola oleh pemerintah dan pemerintah daerah dengan meningkatkan
peran serta masyarakat untuk melindungi, mengembangkan, dan
memanfaatkan cagar budaya.
6. Sampai saat ini upaya untuk melestarikan peninggalan – peninggalan bersejarah ini masih belum terlihat secara nyata. Dalam artian belum ada
program ataupun kebijakan khusus yang dibuat dan ditetapkan baik oleh
pemerintah maupun lembaga yang berkaitan dengan upaya pelestarian sebuah
peninggalan sejarah, guna menjaga kelestarian peninggalan – peninggalan tersebut. Padahal, jika ditinjau dari aspek historis, peninggalan – peninggalan di Kabupaten serdang Bedagai jelas mengandung nilai sejarah yang tinggi,
Bedagai itu sendiri dari awal pembukaannya hingga akhirnya dapat
berkembang menjadi sebuah kabupaten yang berdiri sendiri, yang tercermin
dari peninggalan – peninggalan yang ada di dalam Kabupaten Serdang Bedagai sendiri. Oleh karena itu, pelestarian peninggalan – peninggalan bersejarah tersebut menjadi sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan.
7. Kepedulian masyarakat dan pemerintah dalam melestarikan peninggalan – peninggalan bersejarah di Kabupaten Serdang Bedagai tidak konsisten. Hal ini
terlihat kurangnya perawatan yang dilakukan oleh pemerintah terkait dengan
penyelamatan dan pemeliharaan peninggalan – peninggalan bersejarah yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai.
B. SARAN
1. Peneliti menyarankan agar penelitian ini dilanjutkan oleh instansi lainnya
guna untuk mengetahui dan menggali peninggalan-peninggalan bersejarah di
Kabupaten Ssrdang bedagai.
2. Bangunan – bangunan bersejarah ini juga dapat menjadi sumber pembelajaran dalam dunia pendidikan, tidak hanya pelajar atau anak sekolah. Bagi guru,
pegawai, mahasiswa dan masyarakat juga. Nilai – nilai kesejarahan yang terkandung didalamnya dapat kita jadikan sebagai pembelajaran akan
3. Peneliti mengharapkan supaya peninggalan – peninggalan bersejarah yang belum dilestarikan agar secepatnya untuk ditangani pemerintah sehingga
masyarakat bisa mengetahui bahwa itu adalah bangunan peninggalan sejarah.
4. Peneliti mengharapkan supaya bangunan peninggalan sejarah yang ada di
kabupaten Serdang Bedagai ini bisa dikembangkan lagi supaya bisa menarik
perhatian dari wisatawan sehingga bisa menambah pemasukan daerah.
5. Peneliti mengharapkan agar pendataan bangunan peninggalan bersejarah
ketiap-tiap daerah dilakukan dengan secepatnya agar peninggalan – peninggalan bersejarah yang ada di kabupaten Serdang Bedagai dari tiap-tiap
daerah nya tidak hilang begitu saja.
6. Jika dilihat dari kondisi bangunan bersejarah di Kabupaten Serdang Bedagai,
kita akan melihat sebuah bangunan tua yang tidak terawat dan sebentar lagi
akan rubuh. Upaya pelestarian dan perlindungan dari pihak pemerintah
maupun masyarakat adalah salah satu solusi yang tepat untuk menjaga aset
sejarah di kabupaten Serdang Bedagai. Upaya pelestarian ini peninggalan – peninggalan ini harus segera di lakukan mengingat nilai penting dari
peninggalan tersebut. Peninggalan – peninggalan tersebut merupakan bukti tentang perkembangan peradaban sebuah masyarakat di masa lampau, terlebih
peninggalan tersebut juga berkaitan bahkan dapat digunakan dalam upaya
untuk merekonstruksi sejarah Kabupaten Serdang Bedagai.cara yang dapat
1
DAFTAR PUSTAKA
2000. Dialog Identifikasi dan Analisis Bangunan-Bangunan Yang Bernilai Sejarah, Tradisional dan Budaya Serta Langka di Provinsi Sumatera utara”. Medan : Dinas Perumahan Prov. Sumatera Utara
2001. Bangunan Bernilai Sejarah, Tradisisonal, dan Budaya serta Langkah di Provinsi Sumatera Utara. Medan
Badan Pusat Statistik. 2005. “Serdang Bedagai Dalam Angka 2004”. BPS Deli Serdang.
Badan Pusat Statistik 2012. “Serdang Bedagai Dalam Angka 2012”. Serdang Bedagai.
Jaringan Peletarian Pusaka Internasional. 2003. “ Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia”. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Kochhar. 2008. “ Teaching Of History” . Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia
Kuntowijoyo, 2003. “Metodologi Sejarah”. Yogyakarta : Tiara Wacana
Muarif, Hasan. 1998. “ Menemukan Peradaban Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia” Jakarta : Logos Wacan Ilmu
Nazir , Muhammad. 1983. “Metode Penelitian”. Jakarta : Ghalia Indonesia.
2
Rahardjo, Supratikno. 2010. “ Pengelolaan Warisan Budaya di Indonesia”. Bandung: Lubuk Agung.
Ratna, Dkk. 1986. Pengentas Dari Serdang : “Kisah, karya dan Cita – Cita Sultan Sulaiman Shariful Alamshah”. Sumatera Utara : Masyarakat Sejarawan Indonesia.
Sjamsudin,Helius. 2007. “Metodologi Sejarah” .Yogyakarta : Ombak
Soekmono. 1973. “ pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1 “. Yogyakarta : Kanisius
Tengku Lukman Sinar, 2006. “Bangun dan Runtuhnya Kerajaan Melayu di Sumatera Timur”. Medan : yayasan Kesultanan Serdang.
Tengku Lukman Sinar, 1986. “ Sari Sejarah Serdang I “. Jakarta : Departement Pendidikan dan Kebudayaan.
Tengku Lukman Sinar, 1986. “ Sari Sejarah Serdang II “. Jakarta : Depertement Pendidikan Dan Kebudayaan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 “Tentang Cagar Budaya”. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2003” Tentang
Pembentukan Kabupaten Serdang Bedagai” Provinsi Sumatera Utara.
Yasyin, Sulchan (1997). “ Kamus Lengkap Bahasa Indonesia”. Surabaya : Amanah
Wiryomartono, Bagoes (1995). “ Seni bangunan dan Seni Bina Kota Di Indonesia”. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Sumber Internet :
http://loketpeta.pu.go.id/wp-content (diakses pada tanggal 19 April 2013)