• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP N 1 AIR JOMAN T.A. 2011/ 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP N 1 AIR JOMAN T.A. 2011/ 2012."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 1 AIR JOMAN

T.A. 2011/ 2012

Oleh :

Tuti Hardianti NIM 408321055

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat

dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga penelitian ini

dapat selesai tepat pada waktunya.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Generatif (Generative Learning)

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Cahaya di Kelas VIII Semester

II Smp Negeri 1 Air Joman T.A 2011/ 2012”. Adapun skripsi ini disusun untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan..

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada

Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S., M.M selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau

telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Ibu Dra.Derlina, M.Si, Bapak Drs.Tumpal Simamora, dan Ibu Dra.Ratna Tanjung,

M.pd, selaku dosen penguji I, II, III yang telah memberikan masukan dan

saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima

kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Abd Hakim, M.Si selaku dosen

Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama

perkuliahan, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai

Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis

selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Baten

S.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Air Joman dan Muhammad Gunawan

selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing

penulis selama penelitian dan para guru dan staf administrasi yang telah

memberikan kesempatan serta bantuan kepada penulis selama melakukan

penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ayahanda Taufik

Kurahman dan Ibunda Jamilah tercinta yang berperan sebagai guru terbaik dalam kehidupan yang terus memberikan motivasi, dukungan, semangat dan do’a-do’a serta kasih sayang yang selalu tercurah untuk ananda. Terima kasih buat kakak iv

(3)

(Helni Widia Sari), dan abang (Tedi Hendra wiguna, Doni Arjanggi ) dan

Anggota Keluarga besar (Kakek, Nenek, Pak Misran, Buk Sri, Rini Ramadhani,

dan Adi) Serta keluarga yang terus memberikan dukungan, doa, kasih sayang,

pengorbanan, dan perjuangan baik secara moral dan materi.

Penulis juga ucapkan terima kasih untuk sahabat-sahabatku tersayang

Fitri, Harin, Rani, Putra, Ridho dan Imam (The Genk Gong) dan seluruh penghuni

Rumah Bangau (Isma, Kak Emil, Dedek, Fika, Albarra dan Ali) yang memotivasi

penulis dalam mengerjakan skripsi. Dan teman-teman senasib sepenanggungan di fisika/eks ’08 yang tiada henti memberikan motivasi, dan doa yang tulus serta sahabat-sahabat lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juli 2012

Penulis,

Tuti Hardianti NIM. 408321055

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Identifikasi Masalah 4

1.3.Batasan Masalah 4

1.4.Rumusan Masalah 4

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Aktivitas Belajar 8

2.1.3. Hasil Belajar 9

2.1.4. Pengertian Model Pembelajaran 10

2.1.5. Model Pembelajaran Generatif 11

2.1.5.1. Teori Yang Melandasi Pembelajaran Generatif 13

2.1.5.2. Tahapan Pembelajaran Generatif 14

2.1.5.3. Beberapa Petunjuk Pelaksanaan Pembelajaran Generatif 20

2.1.6. Pembelajaran Konvensional 21

2.1.7.Uraian Materi 24

2.1.7.1. Pengertian Cahaya 24

2.1.7.2. Cermin 27

2.1.7.2.1. Cermin Datar 27

2.1.7.2.2. Cermin Lengkung 29

2.2.7.3. Pembiasan Cahaya 37

2.2.7.3.1. Pembiasan Cahaya Pada Kaca Planparalel 38

2.2.7.3.2. Pembiasan Pada Prisma 40

2.2.7.3.3. Pembiasan Pada Lensa 40

2.2. Penelitian Terdahulu 46

2.3. Kerangka Konseptual 47

2.4. Hipotesis Penelitian 49

(5)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 50

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 50

3.2.1. Populasi Penelitian 50

3.3.2. Sampel Penelitian 50

3.3. Variabel Penelitian 50

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 51

3.4.1. Jenis Penelitian 51

3.4.2. Desain Penelitian 51

3.5. Prosedur Penelitian 52

3.6. Teknik Pengumpulan Data 53

3.6.1. Pretes 53

3.6.2. Postes 53

3.7. Instrumen Penelitian 54

3.7.1. Tes Hasil Belajar 54

3.7.1.1. Validitas Tes 54

3.7.2. Observasi 57

3.8. Teknik Analisis Data 58

3.8.1. Untuk Menentukan Mean 58

3.8.2. Untuk Menentukan Simpangan Baku 59

3.8.3. Untuk Menentukan Varians 60

3.8.4. Uji Normalitas 60

3.8.5. Uji Homogenitas 61

3.8.6. Uji Hipotesis 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 65

4.1.1. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian 65

4.1.2. Data Hasil Penelitian 66

4.1.3. Pengujian Analisa Data 68

4.1.3.1. Uji Normalitas Data 68

4.1.3.2. Uji Homogenitas Data 69

4.1.3.3. Uji Hipotesis Penelitian 69

4.1.3.4. Observasi 70

4.2. Pembahasan 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 82

5.2. Saran 82

DAFTAR PUSTAKA 84

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran 18

Tabel 2.2. Jarak benda jarak bayangan dan sifat bayangan pada lensa 44

Tabel 2.3. Penelitian Terdahulu Model Pembelajaran Generatif 46

Tabel 3.1. Tabel Desain Penelitian 51

Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Cahaya 54

Tabel 3.3. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 57

Tabel 3.4. Kriteria Dan Persentase Nilai Aktivitas Siswa 58

Tabel 3.5. Kriteria penilaian hasil belajar 59

Tabel 4.1. Data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 66

Tabel 4.2. Data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 67

Tabel 4.3. Uji Normalitas data kelas eksperimen dan kelas kontrol 68

Tabel 4.4. Ringkasan hasil uji homogenitas data 69

Tabel 4.5. Ringkasan perhitungan uji t pada pretes 70

Tabel 4.6. Ringkasan perhitungan uji t pada postes 70

Tabel 4.7. Pekembangan aktivitas belajar siswa 71

Tabel 4.8. Perkembangan aktivitas belajar berdasarkan indikator 72

Tabel 4.9. Perkembangan aktivitas belajar berdasarkan kelompok 66

Tabel 4.10. Nilai pretes, nilai postes dan nilai aktivitas kelas

eksperimen kelompok I 75

Tabel 4.11. Nilai pretes, nilai postes dan nilai aktivitas kelas

eksperimen kelompok II 75

Tabel 4.12. Nilai pretes, nilai postes dan nilai aktivitas kelas

eksperimen kelompok III 75

Tabel 4.13. Nilai pretes, nilai postes dan nilai aktivitas kelas

eksperimen kelompok IV 75

Tabel 4.14. Nilai pretes, nilai postes dan nilai aktivitas kelas

eksperimen kelompok V 75

Tabel 4.15. Rekapitulasi aktivitas belajar siswa berdasarkan indicator 78 xi

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Model Pembelajaran Generatif 12

Gambar 2.2. Cahaya dipantulkan oleh benda ke segala arah. 25

Gambar 2.3. Cahaya merambat dalam garis lurus yang disebut sinar

cahaya sedangkan berkas cahaya digambarkan dengan

beberapa garis berarah 26

Gambar 2.4. Pemantulan cahaya: Sudut datang sama dengan sudut pantul 26

Gambar 2.5. Pantulan tersebar dari permukaan yang kasar 27

Gambar 2.6. Pemantulan beraturan 27

Gambar 2.7. Pembentukan bayangan oleh cermin datar 28

Gambar 2.8. Cermin lengkung permukaan bola: (a) cermin cekung dan (b)

cermin cembung 30

Gambar 2.9. Penamaan dan penempatan titik dan jarak pada

(a) cermin cekung dan (b) cermin cembung 30

Gambar 2.10. Sinar yang melewati titik pusat kelengkungan akan

dipantulkan cermin cekung melewati titik tersebut 31

Gambar 2.11. Sinar yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui

fokus utama benda yang berada tepat di pusat 31

Gambar 2.12. Sinar yang melalui fokus utama dipantulkan

sejajar sumbu utama 32

Gambar 2.13. Bila jarak benda s > 2f sifat bayangan yang terbentuk

adalah nyata, terbalik diperkecil 32

Gambar 2.14. Bayangan dari benda yang jauh tak terhingga dari

cermin berupa titik di fokus utama 32

Gambar 2.15. Bayangan dari suatu benda yang berada tepat di pusat

kelengkungan cermin cekung 33

Gambar 2.16. Bayangan suatu benda yang diletakkan di antara pusat

kelengkungan dan titik fokus cermin cekung tampak terbalik

diperbesar dan nyata 33

(8)

Gambar 2.17. Bayangan suatu benda yang diletakkan di fokus utama cermin

cekung ada di jauh tak terhingga 33

Gambar 2.18. Bayangan benda yang diletakkan di antara O dan F

atau s < f akan diperbesar, tegak dan maya 33

Gambar 2.19. Sinar yang datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan

kembali 34

Gambar 2.20. Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan

seolah-olah dari fokus 34

Gambar 2.21. Sinar yang datang menuju fokus akan di pantulkan sejajar

sumbu utama 35

Gambar 2.22. Pembentukan bayangan pada cermin cembung 35

Gambar 2.23. Penomoran ruang-ruang pada cermin cekung dan cembung 36

Gambar 2.24. Pembiasan Cahaya yang berbeda kerapatan kerapatan optiknya 37

Gambar 2.25. Diagram jalannya sinar pada peristiwa pembiasan cahaya pada

kaca plan parallel 38

Gambar 2.26. Pembiasan pada Prisma 40

Gambar 2.27. Jenis-jenis Lensa Cembung 41

Gambar 2.28. Tiga berkas sinar istimewa pada lensa positif 41

Gambar 2.29. Pembentukan bayangan oleh lensa positif untuk benda yang

diletakkan pada jarak lebih besar dari jarak antara

pusat optik ke titik 2F2 42

Gambar 2.30. Pembentukan bayangan pada lensa positif untuk benda yang

diletakkan antara F2 dan 2 F2 42

Gambar 2.31. Pembentukan bayangan pada lensa positif bila benda

diletakkan antara pusat optik O dan fokus utama F2 42

Gambar 2.32. Pembentukan bayangan pada lensa positif benda

diletakkan tepat pada R 43

Gambar 2.33. Jenis-jenis Lensa Cekung 43

Gambar 2.34. Tiga berkas sinar istimewa pada lensa negatif 43

Gambar 2.35. Sifat bayangan dari suatu benda sejati di depan lensa negatif

selalu maya,tegak diperkecil 44

(9)

Gambar 2.36. Bagan karakteristik Pembelajaran Konvensional dan model

pembelajaran generatif 49

Gambar 3.1. Skema rancangan penelitian 52

Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas eksperimen

dan kelas kontrol 67

Gambar 4.2. Diagram batang data postes kelas eksperimen

dan kelas kontrol 68

Gambar 4.3. Perkembangan aktivitas belajar siswa 73

Gambar 4.4. Perkembangan aktivitas belajar siswa berdasarkan indikator 73

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 RPP Pertemuan 1 86

Lampiran 2 RPP Pertemuan 2 98

Lampiran 3 RPP Pertemuan 3 117

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa I 133

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa II 137

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa III 142

Lampiran 7 Tabel Spesifikasi Hasil Belajar Materi Pokok Cahaya 146

Lampiran 8 Tes Hasil Belajar Siswa 156

Lampiran 9 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar 161

Lampiran 10 Validitas Perangkat Instrumen Oleh Validator 162

Lampiran 11 Tabel Validitas Instrumen 165

Lampiran 12 Tabel Reliabilitas Instrumen 166

Lampiran 13 Tabel Daya Beda Instrumen 167

Lampiran 14 Tabel Tingkat Kesukaran Instrumen 168

Lampiran 15 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas 169

Lampiran 16 Perhitungan Daya Beda Butir Tes 171

Lampiran 17 Data Indeks Kesukaran Uji Coba Tes 173

Lampiran 18 Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 174

Lampiran 19 Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol 175

Lampiran 20 Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen 176

Lampiran 21 Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol 177

Lampiran 22 Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 178

Lampiran 23 Uji Normalitas 180

Lampiran 24 Uji Homogenitas 185

Lampiran 25 Uji Hipotesis 188

Lampiran 26 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 192

Lampiran 27 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Siswa 193

Lampiran 28 Tabulasi Aktivitas Pertemuan Pertama 194

Lampiran 29 Tabulasi Aktivitas Pertemuan Kedua 196 xii

(11)

Lampiran 30 Tabulasi Aktivitas Pertemuan Ketiga 198

Lampiran 31 Daftar Nilai Krisis Untuk Uji Lilliefors 200

Lampiran 32 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 201

Lampiran 33 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 202

Lampiran 34 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 203

Lampiran 35 Lembar Observasi 205

Lampiran 36 Dokumentasi Penelitian 211

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang semakin pesat dewasa ini,menuntut

semua aspek kehidupan untuk ikut menyesuaikan diri. Sumber Daya Manusia

(SDM) yang handal merupakan pilar utama penyangga pembangunan Negara dan

bangsa dalam menghadapi perkembangan ini. Pendidikan sebagai wahana untuk

membentuk SDM yang berkualitas, secara formal sudah disadari oleh segenap

komponen bangsa. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan, salah satunya melalui perbaikan dari segi

kurikulum. Secara umum, kurikulum tidak lain merupakan seperangkat rencana

dan pengaturan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraaan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Terkait dengan kegiatan pembelajaran, peraturan pemerintah (PP) nomor

19 tahun 2005 pasal 19 tentang standar proses menegaskan bahwa proses

pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif.

Kenyataan di lapangan, menurut Supriyono (2003: 2), “siswa memandang pelajaran fisika sebagai pelajaran yang tidak menarik,tidak

menyenangkan dan bahkan dibenci”.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMPN 1 Air Joman

dengan melakukan wawancara kepada guru bidang studi IPA yaitu Khairani

Hasibuan diperoleh data hasil belajar fisika pada tahun 2011/2012 yaitu nilai rata – rata 6,8 sedangkan kriteria ketuntasan minimal yang akan dicapai adalah 7,0. Sehingga dapat dikatakan nilai rata – rata siswa tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan.

Dari hasil penyebaran angket yang dilakukan di SMPN 1 Air Joman

kepada 30 siswa, sebanyak 7 siswa menganggap fisika itu adalah pelajaran yang

sulit dan kurang menarik dan sebanyak 10 siswa menganggap kegiatan belajar

(13)

2

yang menarik, karena semua gejala yang terjadi di alam berkaitan dengan fisika

dan dapat diterangkan dengan konsep yang sederhana.

Anggapan siswa tentang fisika sebagai pelajaran yang sulit untuk

dipahami, tentu tidak terlepas dari pemahaman mereka selama ini, bahwa fisika

merupakan bagian yang terpisah dari pengalaman hidupnya. padahal faktor

penting yang mempengaruhi proses pembelajaran sains (khususnya fisika) adalah

kesan (image) kebanyakan orang tentang sains, tetapi banyak orang berpikir atau

berpandangan bahwa sains adalah sesuatu yang jauh dari kehidupan sehari-hari

dan tidak dekat dengan kehidupan masyarakat seperti halnya dunia ekonomi dan

politik.

Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Sanjaya (2009:1) yang

menyatakan bahwa:

Dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk mengahapal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.

Ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa

tersebut, antara lain dari pihak pengajar, pihak siswa, sarana dan prasarana serta

lingkungan. Dari pihak pengajar salah satunya adalah cara guru yang cenderung

lebih menguasai proses pembelajaran dengan menerapkan metode ceramah,

metode ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar dikelas

sehingga siswa menjadi pasif. Siswa lebih banyak belajar dengan menerima,

mencatat dan menghafal pelajaran. Hal inilah yang membuat siswa kurang senang

belajar fisika. Soedjadi (dalam Trianto, 2009:18 ) menyatakan bahwa: ”Dalam kurikulum sekolah di Indonesia terutama pada pengajaran eksak (matematika,

fisika, kimia) dan dalam pengajarannya selama ini terpatri kebiasaan dengan

urutan sajian pembelajaran sebagai berikut: (1) Diajarkan teori/teorema/defenisi;

(2) Diberikan contoh-contoh; dan (3) Diberikan latihan soal-soal”.

Berdasarkan permasalahan di atas, perlu dilakukan upaya perbaikan

(14)

3

pada siswa. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran

generatif yang berlandaskan teori kontruktivisme.

Model pembelajaran Generatif merupakan terjemahan dari Generative

Learning. Menurut Osborno dan Wittrock (dalam Katu, 1995.b:1) “pembelajaran generatif merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan pada

pengintegrasian secara aktif pengetahuan baru dengan menggunakan pengetahuan

yang sudah dimiliki siswa sebelumnya. Pengetahuan baru itu akan diuji dengan

cara menggunakannya dalam menjawab persoalan atau gejala yang terkait. Jika

pengetahuan baru itu berhasil menjawab permasalahan yang dihadapi, maka

pengetahuan baru itu akan disimpan dalam memori jangka panjang”.

(http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/pembelajaran-generatif-mpg.htm/26/11)

Melalui model pembelajaran generatif, siswa diarahkan untuk

mengkontruksi fakta-fakta yang dimilikinya sehingga menghasilkan sebuah

kesimpulan yang tepat juga mendorong siswa ikut berpartisifasi secara aktif dalam

proses pembelajaran. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan ketercapaian hasil

belajar siswa yang selama ini masih tergolong rendah

Model pembelajaran generatif ini telah diteliti sebelumnya oleh Azizul

(2011:46) dengan hasil penelitian adanya pengaruh model pembelajaran generatif

yang dapat dilihat dari nilai rata-rata 73,3 termasuk kualifikasi baik. Penelitian

dari Ayu Mahayuki (2009:67), juga menyimpulkan bahwa “pembelajaran generatif dengan metode PQ4R pada siswa kelas II B SLTP Laboratorium IKIP

Negeri Singaraja dapat : 1) mereduksi miskonsepsi dan meningkatkan hasil

belajar matematika siswa kelas II B SLTP Laboratorium IKIP Negeri Singaraja,

2) kemampuan guru dalam melaksanakan pengembangan pembelajaran ini adalah

baik, 3) tingkat aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas adalah

aktif, dan 4) tanggapan guru dan siswa terhadap model pembelajaran yang

dilaksanakan adalah positif”.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

(15)

4

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar siswa untuk pelajaran fisika masih berada dibawah

kriteria ketuntasan minimum (KKM).

2. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan

membosankan.

3. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi.

4. Guru belum maksimal dalam melibatkan siswa secara aktif selama

kegiatan pembelajaran.

I.3 Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu

dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran generatif dalam

upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Hasil belajar fisika siswa pada materi Cahaya dengan menggunakan

model pembelajaran generatif.

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII Semester II SMP Negeri

1 Air Joman Tahun Ajaran 2011/2012.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan

model pembelajaran generatif dan pembelajaran konvensional pada

materi pokok Cahaya di kelas VIII SMP Negeri 1 Air Joman tahun

ajaran 2011/2012?

2. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran

(16)

5

pokok Cahaya di kelas VIII SMP Negeri 1 Air Joman tahun ajaran

2011/2012?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran generatif terhadap hasil

belajar siswa pada materi pokok Cahaya di kelas VIII SMP Negeri 1

Air Joman tahun ajaran 2011/2012?

I.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa selama pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran generatif dan pembelajaran

konvensional pada materi pokok Cahaya di kelas VIII SMP Negeri 1

Air Joman tahun ajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa selama

pembelajaran dengan model pembelajaran generatif pada materi pokok

Cahaya di kelas VIII SMP Negeri 1 Air Joman tahun ajaran 2011/2012.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran generatif terhadap

hasil belajar siswa pada materi pokok Cahaya di kelas VIII SMP Negeri

1 Air Joman tahun ajaran 2011/2012.

I.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Manfaat praktis :

 Bagi para siswa, akan sangat bermanfaat karena model ini memberikan

peluang bagi siswa untuk mengaitkan pengetahuan awal dengan

informasi baru sehingga belajar lebih bermakna dan pada akhirnya

dapat meningkatkan hasil belajar.

 Diharapkan setelah penelitian ini, guru tidak lagi berperan sebagai

satu-satunya sumber informasi dalam pembelajaran fisika, tetapi

(17)

6

 Bagi guru yang terlibat dalam penelitian ini akan memperoleh

pengalaman dalam merancang dan mengimplementasikan bahan ajar

bermuatan model pembelajaran generatif.

 Sumber-sumber belajar fisika yang teridentifikasi dalam penelitian ini

dapat dimamfaatkan oleh guru dalam menambah wawasan dan

memperkaya program pembelajaran fisika.

 Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai model pembelajaran Generatif untuk dapat diterapkan dimasa yang akan

datang.

2. Manfaat teoritis

 Informasi mengenai hasil belajar fisika, aktivitas siswa, terhadap

pembelajaran dengan model pembelajaran generatif diharapkan

bisa sebagai alat dalam merancang dan mengembangkan program

pembelajaran dan model pembelajaran yang efektif, sehingga

kualitas hasil belajar dapat dioptimalkan.

 Untuk mengetahui hambatan-hambatan belajar dengan

(18)

82

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata pretes postest siswa pada kelas eksperimen yang diberi

perlakuan dengan model pembelajaran generatif adalah 70,8 yang

tergolong baik dan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang

diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional adalah 64,7 yang

tergolong cukup.

2. Aktivitas belajar siswa yang diamati pada pelaksanaan pembelajaran

generatif mengalami peningkatan pada pertemuan I rata-rata nilai aktivitas

sebesar 57,58 % ,pertemuan II sebesar 64,9 % dan pertemuan III nilai

aktivitas sebesar 73,64% dapat terlihat bahwa terjadi peningkatan nilai

aktivitas siswa. Aktivitas siswa yang meningkat sejalan dengan

peningkatan hasil belajar siswa. Sehingga dapat dikatakan aktivitas belajar

yang meningkat memberikan kontribusi dalam meningkatkan hasil belajar

siswa.

3. Ada pengaruh model pembelajaran generatif terhadap hasil belajar siswa

pada materi pokok cahaya di kelas VIII semester II SMPN 1 Air Joman

T.A 2011/2012, hal ini dapat dilihat dari perbedaan hasil belajar yang

signifikan antara model pembelajaran generatif dan model pembelajaran

konvensional.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran,yaitu :

1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk lebih bijak dalam pengelolaan

taha-tahap dalam model pembelajaran generatif, karena sebagian tahap

dapat menyita waktu yang lebih banyak dari yang ditargetkan.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran

(19)

83

pembagian kelompok dengan kombinasi kemampuan siswa yang

bervariasi.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan

menggunakan model pembelajaran generatif disarankan agar memilih

kelas yang sudah terbiasa dalam membentuk dan bekerja kelompok

karena dalam pembelajaran generatif ini dituntuk keaktifan dan kerjasama

siswa dalam kelompok.

4. Kepada peneliti selanjutnya hendaknya membuat deskriptor lembar

aktivitas yang lebih baik lagi sesuai dengan sintaks dari model

pembelajaran.

5. Pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diajarkan merupakan

hal yang sangat penting dalam model pembelajaran generatif. Oleh karena

itu peneliti harus memperhatikan secara khusus kemampuan awal siswa

sebelum dilakukan pembelajaran.Sehingga dalam pembelajaran siswa

Gambar

Gambar 2.36.   Bagan karakteristik Pembelajaran Konvensional dan model
Tabel Spesifikasi Hasil Belajar Materi Pokok Cahaya

Referensi

Dokumen terkait

Faktor kontijensi yang akan peneliti ambil dalam penelitian ini adalah motivasi sebagai faktor psikologi karyawan (Riyadi, 2000), faktor pelimpahan wewenang sebagai faktor

[r]

Ini semua dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai perilaku konsumen atau pembeli dalam pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk dengan merek tertentu, sehingga

[r]

[r]

menunjukkan bahwa Fobservasi = 14,47 dan Ftabel = 3,12 sehingga Fobservasi &gt; Ftabel, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh bersama (interaksi) antara penggunaan

Sempitnya lahan, terbatasnya kesempatan kerja non pertanian, pendapatan yang rendah di daerah asal, variasi jenis pekerjaan di daerah tujuan, pendapatan yang tinggi, serta

UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK.. KANAK SALSABILA NOGOSARI BOYOLALI TAHUN