PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERAN PARTAI
POLITIK LOKAL DI ACEH DALAM MENYALURKAN
ASPIRASI MASYARAKAT (STUDI KASUS DI
KECAMATAN KEJURUAN MUDA
KABUPATEN ACEH TAMIANG)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
REDA FIKRI NIM. 308311065
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Reda Fikri. NIM. 308311065. Persepsi masyarakat terhadap peran partai politik lokal Dalam Menyalurkan Aspirasi Masyarakat di Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi masyarakat mengenai peran Partai politik lokal dalam menyalurkan Aspirasi Masyarakat di Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini menggunakan Metode Diskriftif yang dilaksanakan di Kampung Kebun Sungai Liput Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ada di Kampung Kebun Sungai Liput Kecamatan Kejuruan Muda sebanyak 310 Kepala Keluarga. Sedangkan Sampel dalam penelitian ini ditetapkan 20% dari jumlah populasi yang ditetapkan secara acak sederhana (random sampling) sebanyak 62 Kepala Keluarga.Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah observasi, angket dan wawancara. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus tabel frekuensi.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmannirrohim,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan berkah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
Dengan pengetahuan dan pengalaman yang terbatas akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “Persepsi Masyarakat Terhadap Peran Partai Politik Lokal di Aceh Dalam Menyalurkan Aspirasi Masyarakat (Studi Kasus Di Kampung Kebun Sungai Liput Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengenai
isi maupun dalam pemakaian bahasa, sehingga penulis mengharapkan saran dan
kritikan yang membangun untuk perbaikan yang lebih baik. Mudah-mudahan
skripsi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Skripsi ini juga terselesaikan berkat bantuan dari beberapa pihak. Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, sebagai Rektor Universitas
Negeri Medan
2. Bapak Drs. H. Restu, MS, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial
3. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila
vi
4. Bapak Gabriel Parlaungan Siahaan, SH, M.Hum, sebagai Sekretaris Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan
5. Bapak Dr. Denny Setiawan, M.Si Sebagai Kepala Laboratorium Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
6. Drs. Halking. M.Si sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah penuh
kesabaran dan ketulusan hati memberi bimbingan, arahan dan petunjuk serta
saran-saran kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini
7. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan
dosen Penguji yang telah memberikan arahan dan motivasi selama perkuliahan
8. Bapak Drs.Marasat Siagian, sebagai dosen Penguji yang telah memberikan
saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini
9. Bapak Dr. Denny Setiawan, M.Si sebagai Dosen Penguji yang telah
memberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini
10.Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh STAF Unimed, khusunya yang
ada di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi bekal ilmu dan
etika berperilaku serta ilmu pengetahuan kepada penulis selama masa
perkualihan
11.Bapak Sugiono sebagai Pegawai Administrasi yang telah banyak berjasa
dalam membantu penulis
12.Buat yang tercinta dan tersayang dalam hidup penulis Ayahanda Drs. Yusli
vii
ilmu kehidupan yang sangat bermanfaat dan berharga bagi penulis serta
dukungan dan Doa kepada penulis baik moril maupun materil. Dan kepada
Abangda Fathul Barri,Amd.Kep dan Adikku Uswatun Hasanah, dan Ikhsanul Hakim yang telah mendoakan dan memberikan semangat serta dukungan kepada penulis.
13.Buat sahabat-sahabat karib tercinta penulis yakni, Esa Mariana Sinaga, Nur
Asyiah, Apriliana, Husna Fauziah, Abdi Wahid, Ardiansyah, Nandaru Putra
Yanda, Mora satia Hrp, Indra Sahputra, Andi Saputra Hsb, Zarina Ulfa Nst,
Rabiatul Adawiyah, Devi Yulianti, Masita Hrp, yang telah mendukung,
mendoakan serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan atas
kenangan indah yang tak akan terlupakan bersama kalian dan akan selalu
penulis kenang dalam hidup.
14.Buat teman-teman penulis di Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan terutama kapada, Iis Hernisyah Br. Ginting, Elvi Novia
Prastika, Madina, Budi, Bram Warmaya Lubis, Eka Azwin Lubis,
waktu-waktu yang telah terlewati bersama kalian akan sangat penulis rindukan.
15.Kepada Kepala Kampung Kebun Sungai Liput Kecamatan Kejuruan Muda
Kabupaten Aceh Tamiang Bapak Ruslan dan Staf Pegawai yang telah banyak
membantu penulis dalam pengumpulan data demi kesempurnaan skripsi ini.
16. Kepada masyarakat kampung kebun sungai liput yang telah meluangkan
viii
17.Kawan-kawan seperjuangan di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kom’s FIS
Unimed dan Himpunan Mahasiswa Nasional (HIMNAS) PKn, terima kasih
telah memberikan banyak pelajaran dan pengalaman yang bermanfaat. Yakin
Usaha Sampai.
18.Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Medan, Juli 2012
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Kerangka Teoritis ... 8
1. Pengertian Persepsi Masyarakat... 8
2. Partai Politik Lokal ... 9
2.1 Pengertian Partai Politik ... 9
viii
2.3 Peranan Partai Politik Lokal di Aceh ... 12
2.4 Tujuan Partai Politik Lokal ... 13
2.5 Fungsi Partai Politik Lokal di Aceh ... 15
2.6 Hak dan Kewajiban Partai Politik Lokal di Aceh ... 16
3. Hubungan Partai Politik Lokal dengan Partai Nasional ... 17
B. Kerangka Berpikir ... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 21
A. Lokasi Penelitian ... 21
B. ... Popul asi dan Sampel ... 22
C. ... Tekni k Pengumpulan Data ... 24
D. Teknik Analisis Data ... 26
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 27
A. ... Desk ripsi Hasil Penelitian ... 33
B. ... Pemb ahasan Hasil Penelitian ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68
ix
B. ... Saran
... 69
ix
Tabel 6. Tanggapan Responden Tentang Pernah Mendengar Partai Politik Lokal... 36
Tabel 7. Tanggapan Responden bahwa Sebagai Kekuatan Politik, Pengurus Partai Politik Lokal Yang Ada di Desa Bapak/Ibu Mensosialisasikan Partai Politik Lokalnya ... 37
Tabel 8. Tanggapan Responden Tentang Partai Politik Lokal Adalah Sarana Untuk Menyampaikan Aspirasi Masyarakat Terhadap Pemerintah... 38
Tabel 9. Tanggapan Responden Tentang Hak dan Kewajiban Partai Politik Lokal ... 39
Tabel 10. Tanggapan Responden Tentang Partai Politik Lokal Di Kecamamatan Ini sering Menyampaikan Aspirasi Politik Masyarakat Kepada Pemerintah ... 40
Tabel 11. Tanggapan Responden Tentang Menyalurkan Aspirasi terhadap Partai Politik Lokalnya Yang Ada di Kecamatan Ini ... 41
x
Komponen Yang Sangat Berperan dalam Sistem
Pemerintahan Demokrasi ... 42
Tabel 13. Tanggapan Responden Tentang keberadaan Partai Politik
Lokal Memberi Manfaat Bagi Masyarakat Desa Ini ... 43
Tabel 14. Tanggapan Responden Tentang Dilibatkannya Masyarakat Oleh
Partai Politik Lokal Dalam Menyalurkan Aspirasi Masyarakat ... 44
Tabel 15. Tanggapan Responden Tentang Partai Politik Lokal Yang
Ada Di Kecamatan Ini Ada Kerjasama Dengan Pemerintah Desa .. 45
Tabel 16. Tanggapan Responden Tentang Partai Politik Lokal Sebagai
Aspirasi Rakyat Kapan Disampaikan Oleh Pengurus Partai
Politik Lokal ... 46
Tabel 17. Tanggapan Responden Tentang Pendidikan Politik yang
dilaksanakan oleh Partai Politik Lokal ... 51
Tabel 18. Tanggapan Responden Tentang Jumlah Partai Politik
Lokal Di kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang .... 45
Tabel 19. Tanggapan Responden Tentang Partai Politik Lokal dalam
Melakukan Penyuluhan di Desa-desa Tentang Kegiatan-kegiatan
Partai Politik Lokal... 46
Tabel 20. Tanggapan Responden Tentang Pengurus Partai Politik
Lokal Melakukan Sosialisasi Politik di Desa Ini ... 46
Tabel 21 Tanggapan Responden Tentang Partai Politik Lokal Telah
Menjalankan Peranannya Dengan Baik ... 50
xi
Yang Ada di Desa Bapak/Ibu Ini Mensosialisasikan Sistem
Pemungutan Suara Dalam Setiap Pemilu sebagai bagian
kekuatan politik ... 51
Tabel 23 Tanggapan Responden Dalam Mengikuti Penyuluhan Yang
Disampaikan Oleh Partai Politik Lokal ... 52
Tabel 24 Tanggapan Responden Tentang Partai Politik Lokal Dalam
Melakukan Kaderisasi Di Desa Ini ... 53
Tabel 25 Tanggapan Responden Tentang Menyampaikan Pendapat, Kritik
Atau Saran Terhadap Salah Satu Partai Politik Lokal Yang
Sedang Melakukan Kampanye ... 54
xi
DAFTAR LAMPIRAN 1. Daftar Angket
2. Daftar Wawancara
3. Nota Tugas
4. Surat Mengadakan Penelitian dari Jurusan
5. Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas
6. Surat Penelitian dari Tempat Penelitian
7. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari Jurusan
8. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari Unimed
9. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PPKn
10. Kartu Bimbingan Skripsi
11. Pernyataan Keaslian Tulisan
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Kehadiran Partai Politik Lokal di Aceh merupakan suatu bukti
perkembangan demokrasi di Indonesia. Dengan hadirnya Partai Politik Lokal
merupakan tambahan sarana untuk penyampaian aspirasi politik masyarakat.
Khususnya di Aceh, kehadiran Partai Politik Lokal memberikan harapan hidupnya
demokratisasi di Aceh. Saat ini masyarakat Aceh lebih leluasa dalam
menunjukkan sikap politiknya melalui Partai Politik Lokal yang terbentuk di
Aceh.
Partai Politik adalah sarana untuk menyalurkan aspirasi masyarakat dan
untuk mendapatkan posisi/kedudukan yang di inginkan. Hal ini sejalan dengan
pendapat Rudianto dan sudjijono (2003:7) secara umum mendefinisikan bahwa
partai politik adalah suatu institusi (kelembagaan) sosial yang terorganisasi,
tempat keberadaan orang-orang atau golongan-golongan yang sepandangan
(sealiran) politik, berusaha untuk memperoleh serta menggunakan dan
mempertahankan kekuasaan politik supaya dapat mempengaruhi kebijakan umum
(mengikat masyarakat) dalam kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu, keberadaan
partai politik lokal di Aceh merupakan bagian dari aspirasi daerah untuk
menggiring partisipasi masyarakat dalam kehidupan politik.
Dalam proses memajukan kehidupan pemerintahan dan kehidupan politik
negara yang juga berperan adalah seluruh masyarakat yang menjadi warga negara
Indonesia. Masyarakat adalah bagian dari manusia, yang mana manusia pada
2
hakikatnya adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk
individu setiap manusia memiliki perbedaan harkat, martabat kemanusiaan, hak
dan kewajiban serta tanggungjawab atas tindakannya sendiri. Hal ini merupakan
perilaku hidup manusia yang bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan
hidupnya yang sebagian adalah sebagai pelaku politik.
Partisipasi politik masyarakat (rakyat) dalam partai politik telah menurun
hal itu dikarenakan kurangnya rekrutmen politik yakni proses penerimaan anggota
baru yang dilakukan oleh partai politik pada saat ini, belum lagi kurangnya
pendidikan politik yang diberikan partai politik kepada masyarakat, sehingga
masyarakat tidak terlalu terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan partai
politik bahkan masyarakat enggan terlibat sebagai pengurus partai politik, apalagi
pada saat ini partai politik hanya bisa memberikan janji-janji kepada masyarakat
dan itu membuat sebagian anggota masyarakat tidak akan mau terlibat dalam
partai politik yang pada akhirnya mereka harus ikut membohongi masyarakat
bersama partai politiknya.
Dalam era reformasi seperti sekarang ini partisipasi dan
pertanggungjawaban politik setiap warga negara khususnya masyarakat awam
tidak dapat terlaksana secara lancar dan optimal. Sehingga banyak orang tidak
dapat memahami dimensi politik dan keberadaannya. Artinya, dia tidak tahu akan
hak dan kewajiban serta pertanggungjawaban politik disamping tidak mau
memberikan kontrol dan pengaruhnya kepada lembaga dan sistem politik yang
ada. Maka bagi kebanyakan warga negara hanya dapat berperan sebagaimana
3
Munculnya partai politik lokal merupakan hasil kesepakatan perdamaian
di Aceh yang merupakan rangkaian penyelesaian konflik Aceh dengan pemerintah
Indonesia melalui Penandatangan MoU (Memorendum Of Understanding) antara
pemerintahan Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) 15 Agustus 2005 di
Helsinki Finlandia merupakan awal dari harapan baru bagi seluruh masyarakat
Aceh akan hidup yang lebih baik, aman dan damai. Pasca penandatangan MOU
tersebut Aceh diberikan wewenang untuk dapat hidup mandiri, baik itu dibidang
ekonomi maupun politik dan hukum. Secara politik Aceh diberikan wewenang
untuk mendirikan partai politik lokal yang tercantum (dalam Nota Kesepahaman
Antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka, 2005: 11-12)
yakni :
Poin 1.2.1 Sesegera mungkin, tetapi tidak lebih dari satu tahun sejak penandatanganan nota kesepahaman ini, pemerintah RI menyepakati dan akan memfasilitasi pembentukan partai-partai politik yang berbasis di Aceh yang memenuhi persyaratan nasional. Memahami aspirasi rakyat Aceh untuk partai-partai politik lokal, pemerintah RI dalam tempo satu tahun, atau paling lambat 18 bulan sejak penandatangan nota kesepahaman ini, akan menciptakan kondisi politik dan hukum untuk pendirian partai politik lokal di Aceh dengan berkonsultasi dengan DPR. Pelaksanaan kesepahaman ini yang tepat akan memberi sumbangan positif bagi maksud tersebut.
Poin 1.2.2 Dengan penandatangan nota kesepahaman ini, rakyat Aceh akan memiliki hak menentukan calon-calon untuk semua posisi pejabat yang dipilih untuk mengikuti pemilihan di Aceh pada bulan april 2006 dan selanjutnya.
4
Memorendum Of Understanding (MoU) Helsinki antara Gerakan Aceh
Merdeka (GAM) dan Republik Indonesia (RI) memberikan jalan baru menuju
terbukanya gerbang demokratisasi politik. Implementasi MoU Helsinki yang
melahirkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh
dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Partai Politik Lokal.
Hal ini yang kemudian menjadi landasan awal terbentuknya Partai Politik Lokal
di Aceh.
Partai Politik di Indonesia saat ini dapat dibagi dua yaitu Partai Politik
Nasional (ada 38 Partai Politik) Sedangkan Partai politik Lokal aceh (ada 6 Partai
Politik) yaitu Partai Aceh Aman Seujahtera (PAAS), Partai Daulat Aceh (PDA),
Partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA), Partai Rakyat Aceh (PRA), Partai
Aceh, Partai Bersatu Aceh (PBA) (Kawilarang, : 186).
Dalam menjalankan fungsi partai politik terkadang terjadi
ketidakseimbangan diantara partai politik dan juga masyarakat, hal ini dapat
dilihat dari kehidupan sehari-hari. Selayaknya partai politik melaksanakan
fungsinya adalah setiap hari dan dimana saja, tidak seperti yang dilihat saat ini,
banyak partai politik yang menjalankan fungsinya hanya pada saat menjelang
Pemilihan Umum ataupun pada saat pemilihan kepala daerah. Sudah selayaknya
setiap masyarakat Indonesia diberikan pendidikan politik, diperkenalkan dengan
politik dan partai politik yaitu sosialisasi politik. Dan hal ini tidak dapat
ditemukan dalam sistem pelaksanaan fungsi partai politik, sehingga dalam hal ini
menunjukkan bahwa partai politik kurang dapat melaksanakan fungsinya dengan
5
menjelang pemilu hanya memberikan tebar pesona, mengumbar-umbar janji yang
dilakukan para calon legislatif maupun pimpinan partai serta hanya berusaha
menarik simpati masyarakat sekaligus mencari kekuatan politik yang pada intinya
partai politik menyatakan akan siap menyalurkan aspirasi masyarakat, serta
membela kepentingan-kepentingan masyarakat, namun kenyataannya partai
politik itu sendiri mengingkari janji-janjinya untuk memperjuangkan aspirasi dan
kepentingan masyarakat
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas dan menelaah
lebih jauh dan rinci lagi dengan mengangkatnya dalam sebuah laporan penelitian
dengan judul “Persepsi Masyarakat Terhadap Peran Partai Politik Lokal di Aceh dalam Menyalurkan Aspirasi Masyarakat di Kecamatan kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang”.
B. Identifikasi Masalah
Agar penelitian lebih terarah dan jelas, maka perlu dirumuskan ruang
lingkup masalah. Jika ruang lingkup masalah sudah jelas, tentu penelitian dapat
dilakukan secara lebih mendalam.
Dari latar belakang masalah di atas maka ada beberapa yang dapat
diidentifikasi, yaitu :
1. Persepsi masyarakat terhadap peran Partai Politik Lokal di Aceh dalam
menyalurkan Aspirasi Masyarakat.
2. Persepsi Masyarakat terhadap Keberadaan Partai Politik lokal di Aceh.
6
4. Penyelenggaraan Partai Politik Lokal dalam melakukan kegiatan-kegiatan
politik.
C. Pembatasan Masalah
Untuk mendapatkan hasil yang baik seperti yang diinginkan maka
pembatasan masalah diperlukan. Agar pembahasan mengarah sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Dengan demikian yang menjadi
pembatasan dan fokus masalah dalam penelitian ini adalah :
Persepsi masyarakat terhadap peran Partai Politik Lokal di Aceh dalam
menyalurkan aspirasi masyarakat di Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh
Tamiang.
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Persepsi masyarakat tentang peran Partai Politik Lokal dalam
menyalurkan Aspirasi Masyarakat Aceh?
2. Bagaimana persepsi masyarakat tentang pelaksanaan Fungsi Partai Politik
Lokal di Aceh ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap Peran Partai Politik Lokal
di Aceh dalam menyalurkan aspirasi masyarakat.
2. Untuk mengetahui Fungsi Partai Politik Lokal di Aceh khususnya di
7
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Untuk dijadikan bahan masukan kepada Partai Politik Lokal di Aceh
maupun pemerintah dalam rangka menyalurkan aspirasi masyarakat.
2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta cara berpikir penulis
tentang fungsi Partai Politik Lokal di Aceh.
3. Untuk memberikan gambaran yang jelas kepada penulis dan pihak-pihak
terkait tentang peran partai politik lokal di Aceh dalam menyalurkan
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan penelitian diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Kehadiran partai politik lokal di Aceh memberikan harapan baru bagi
masyarakat Aceh khususnya di kampung kebun sungai liput dalam
menyuarakan aspirasinya melalui partai politik lokal yang secara
langsung dapat menampung aspirasi yang bersifat kedaerahan tersebut,
dengan tetap menjaga MoU (Memorendum Of Understanding) Helsinki
demi perdamaian aceh yang abadi. Dalam hal ini partai politik lokal
sebagai organisasi yang terorganisir dan memiliki tujuan untuk
meyampaikan aspirasi masyarakat dan melakukan pendidikan politik dan
juga sosialisasi politik diharapkan mampu menciptakan kesadaran politik
dikalangan masyarakat Kampung Kebun sungai Liput Kecamtan
Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang, sehingga masyarakat dapat
berpartisipasi dalam kegiatan politik.
2. Partai politik lokal memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya
menyalurkan aspirasi-aspirasi masyarakat yang wadah atau lingkupnya
lebih kecil sehingga dapat menampung dan terealisasikan seluruh aspirasi
serta Peran partai politik lokal merupakan peran serta partai politik lokal
dalam melaksanakan tujuan dan fungsi partai politik kepada masyarakat.
Fungsi partai politik lokal salah diantaranya adalah pendidikan politik,
69
penciptaan iklim yang kondusif, partisipasi politik rakyat dan penyerap,
penghimpun serta penyalurkan aspirasi masyarakat dalam rangka
penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan.
B. Saran
1. Diharapkan kepada partai-partai politik lokal yang ada di Kampung
kebun sungai liput Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang
agar lebih aktif dalam pelaksanaan tujuan dan fungsi partai politik lokal
kepada masyarakat agar masyarakat benar-benar menjadi warga negara
yang mempunyai kesadaran dan menggunakan hak maupun kewajiban
politiknya dengan baik.
2. Diharapkan kepada partai politik lokal harus mampu meningkatkan kualitas anggota dan kadernya sehingga dapat benar-benar melaksanakan
kinerjanya dengan baik dan benar-benar dapat menjadi sarana penyalur
aspirasi masyarakat. sehingga perlu adanya kerjasama yang baik antara
70
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Edisi revisi VI. PT. Rineka Cipta Jakarta.
Kawilarang, Harry. 2010. ACEH dari Sultan Iskandar Muda ke HELSINKI. Banda Aceh : cv. Diandra primamitra media.
Hamid, Ahmad Farhan. 2008. Partai Politik Lokal di Aceh. Jakarta : Kemitraan
Budiardjo, mirriam. 2004. Dasar-dasar ilmu politik. Jakarta : PT Gramedia pustaka utama.
Koiruddin. 2004. Partai Politik dan Agenda transisi demokrasi. Yogyakarta : Pustaka pelajar.
Rahman, A. 2007. Sistem Politik Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Rudianto, Doddy dan Budi Sudjijono. 2003. Manajemen pemasaran partai
politik. Jakarta : PT. Citra Mandala Pratama.
Said, Abdulkarim. 2007. Partai Politik. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Soekanto, soerjono. 2004. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta : Rajawali grafindo.
Thoha, Miftah.2005. Prilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Peraturan Perundang-undangan :
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik
Undang-undang Nomor.11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Partai
Politik Lokal di Aceh.
71
Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Partai Politik Lokal Peserta Pemilihan
Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dan Dewan Perwakilan
Rakyat Kabupaten/Kota
MoU Helsinki 15 Agustus 2005. Nota Kesepahaman Antara Pemerintah Republik
Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka.
Sumber Internet