• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMANFAATAN SUMBER DAYA INFORMASI ELEKTRONIK OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PEMANFAATAN SUMBER DAYA INFORMASI ELEKTRONIK OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PEMANFAATAN SUMBER DAYA INFORMASI ELEKTRONIK OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi

M.RINALDO MARAJARI

150723017

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

2017

(3)

ABSTRAK

Marajari, M.Rinaldo. 2017. Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektronik Oleh Mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara. Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini di lakukan di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektronik Oleh Mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara.

Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 1.324 orang. Untuk mempermudah penelitian ini penulis mengambil sampel dengan menggunakan Rumus Slovin.

Berdasarkan Rumus Slovin, jumlah sampel yang ditetapkan adalah sebanyak 93 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner, kemudian data diolah dan disajikan dengan pengukuran distribusi frekuensi.

Interpretasi data dilakukan berdasarkan besar persentase dari setiap jawaban responden.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan sumber daya informasi elektronik oleh mahasiswa fakultas MIPA yaitu frekuensi pemanfaatan sumber daya informasi elektronik sebagian besar telah di manfaatkan oleh mahasiswa Fakultas MIPA (51,25%) , tujuan memanfaatkan sumber daya informasi elektronik sebagian besar telah di manfaatkan oleh mahasiswa Fakultas MIPA (57,29%), pola pemanfaatan sumber daya informasi elektronik hampir setengah di manfaatkan oleh mahasiswa Fakultas MIPA (47,44%).

Kata Kunci : Pemanfaatan, Sumber Daya Informasi Elektronik

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektronik Oleh Mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara”. Skripsi ini diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang studi Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari masih terdapat kesalahan dalam skripsi ini baik dari segi penulisan maupun penyajiannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini nantinya.

Penulis menyampaikan rasa hormat dan untaian rangkaian kata terindah penulis kepada ibunda tercinta Tuti Indrawati dan Alm. Ir. Ibrahim, yang telah memberikan segenap jiwa dan raga untuk penulis, dan juga segala dorongan, semangat dan doa yang terus mengalir untuk penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk limpahan cinta, kasih sayang, segala perhatian yang tiada habis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk semua pengorbanan yang diberikan ayah dan bunda.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono, Ms, selaku dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

(5)

2. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya.

3. Ibu Himma Dewiyana, ST., M.Hum selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya dan juga selaku pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan, dukungan dan nasihat kepada penulis.

4. Ibu Laila Hadri Nasution S.Sos. M.Pd selaku Pembimbing I yang selalu memberikan bimbingan, dukungan, petunjuk dan nasihat kepada penulis.

5. Bapak Ishak, S.Sos.,M.Hum selaku Dosen Penguji I, dimana beliau telah banyak memberikan arahan dan masukan kepada penulis.

6. Bapak Drs.Dirmansyah M.A selaku Dosen Penguji II yang juga telah banyak memberikan arahan dan masukan kepada penulis.

7. Seluruh dosen dan staff Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya.

8. Pustakawan di Fakultas MIPA yaitu Kak Netty yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Untuk orang yang spesial Shinta Nofita Sari S.Sos yang selalu memberikan dukungan, semangat dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

10. Untuk sahabat-sahabat yang tersayang Aditia Novitri, Hilda Syaf’ani Hareva, Elvin Zega, M. Sutan Nursaleh Dendy, Suwardoyo, M.Fahmi,

(6)

Hassan Arief Nasution yang selalu memberikan semangat dan dukungannya.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga kebaikan yang mereka berikan mendapat balasan dari Allah SWT, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkannya, terimakasih.

Medan, April 2017 Peneliti

M. Rinaldo Marajari 150723017

(7)

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar isi ... v

Daftar Tabel ... vii

Daftar Lampiran ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Sumber Daya Informasi ... 7

2.2 Jenis Sumber Daya Informasi ... 8

2.2.1 Sumber daya Informasi Tercetak ... 8

2.2.2 Sumber Daya Informasi Elektronik... 10

2.3 Jenis Sumber Daya Informasi Elektronik di Perpustakaan Universitas 11 2.3.1 OPAC ... 13

2.3.2 E-Journal ... 14

2.3.3 E-Book ... 15

2.3.4 E-Article ... 16

2.3.5 Multimedia ... 17

2.3.6 E-Learning ... 18

2.3.7 E-Mail ... 18

2.3.8 Repository ... 19

2.4 Grey Literature ... 20

2.4.1 Jenis Dokumen Grey Literature ... 21

2.5 Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektronik ... 22

2.5.1 Pola Pemanfaatan Sumber Informasi Elektronik ... 23

2.5.2 Tempat Pemanfaatan Internet ... 24

2.5.3 Penggunaan Fasilitas Internet ... 25

2.5.4 Penggunaan Operator Dalam Melakukan Penelusuran Internet . 26 2.5.5 Relevansi Kebutuhan Informasi Internet ... 27

2.5.6 Jenis Informasi Yang Paling Sering Dicari di Internet ... 27

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Sumber Daya Informasi Elektronik ... 28

(8)

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Lokasi Penelitian ... 31

3.3 Populasi ... 31

3.4 Sampel ... 32

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 34

3.6 Instrumen Penelitian ... 35

3.7 Kuesioner ... 35

3.8 Pengolahan dan Teknik Analisa Data ... 36

3.8.1 Pengolahan Data ... 36

3.8.2 Analisa Data ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Identitas Responden ... 41

4.2 Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektronik ... 41

4.2.1 Frekuensi Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektronik ... 41

4.2.2 Tujuan Memanfaatkan Sumber Daya Informasi Elektronik ... 44

4.2.3 Pola Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektronik ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Saran ... 59

Daftar Pustaka ... 60

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara ... 34 Tabel 3.2 Penentuan Jumlah Sampel ... 36 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket ... 38

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner Penelitian ... 63

Lampiran 2 Tabulasi Data ... 67

Lampiran 3 Surat Penelitian ... 68

Lampiran 4 Surat Balasan Penelitian ... 69

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara global telah mengubah cara kerja dalam hal menyimpan, mengelola dan mendistribusikan informasi. Informasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang pada saat ini. Begitu banyak informasi yang dibutuhkan, terutama dalam bidang pekerjaan, penelitian maupun pendidikan, bahkan sebagai sarana hiburan dan memperluas pengetahuan seseorang dalam berbagai bidang. Tidak jarang informasi menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan suatu keputusan oleh seseorang.

Penyebaran informasi saat ini begitu pesat dengan adanya perangkat teknologi elektronik, sehingga informasi elektronik disebarkan tidak mengenal batas waktu dan tempat. Maka informasi saat ini dapat dibaca, dilihat, dan di dengar tanpa batasan ruang dan waktu. Fakta yang tidak terhindarkan adanya akses yang luas dalam pencarian berbagai jenis informasi, demi mencapai kecepatan perolehan akses informasi saat ini

Di masa sekarang ini, informasi di dalam dunia pendidikan merupakan kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan informasi menjadi masalah ketika kebutuhan tersebut tidak dapat terpenuhi. Mahasiswa membutuhkan informasi setiap hari dalam proses belajar mengajar. Permasalahan yang diberikan kepada mahasiswa menjadi latihan bagi mereka untuk menemukan penyelesaian atau jawaban, yang pada akhirnya penyelesaian atau jawaban tersebut menjadi pengetahuan.

(12)

Perpustakaan juga merupakan sumber daya informasi, kebanyakan sumber daya informasi yang tersedia yaitu sumber informasi tercetak. Akan tetapi sumber daya informasi tercetak yang selama ini yang digunakan oleh perpustakaan dan sekarang juga tersedia dalam format elektronik. Sumber daya informasi tercetak pada saat sekarang ini akan dikalahkan oleh sumber daya informasi elektronik yang memberikan cara yang berbeda, dalam menemubalikkan dan penyimpanan informasi.

Beranekaragam sumber daya informasi elektronik yang dikembangkan oleh para pustakawan, perpustakaan dan penerbit sehingga terjadi pertumbuhan informasi yang sangat pesat, khususnya dalam format eletronik. Internet menawarkan alternatif dalam memperoleh informasi dan sekaligus penyebarluasan informasi. Jika sebelumnya informasi berbasis kertas atau tercetak, sekarang tersedia format dalam bentuk digital web.

Kecenderungan yang banyak dilakukan oleh perpustakaan pada saat sekarang ini, khususnya Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah mengalih mediakan sumber daya informasi berbasis tercetak yang dimilikinya ke dalam format elektronik, baik yang bersifat ilmiah maupun yang tidak ilmiah. Sejumlah Perpustakaan Perguruan Tinggi mulai melakukan digitalisasi informasi yaitu dengan cara merekam ulang koleksi tercetak seperti buku teks, jurnal dan karya ilmiah yang dimilikinya ke dalam bentuk elektronik agar dapat diakses secara online oleh pengguna melalui internet.

(13)

Berkaitan dengan perubahan dan perkembangan di atas, perpustakaan di lingkungan Perguruan Tinggi sudah seharusnya menerimanya dan berusaha menemukan cara untuk meresponsnya secara efektif dan inovatif dalam rangka memenuhi kebutuhan pengguna. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU) menyediakan sumber informasi elektronik untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Terutama mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum yang ingin mengakses sumber informasi elektronik di Perpustakaan USU. Karena dengan adanya informasi elektronik yang tersedia, para pengguna merasa lebih dibantu dalam hal pendidikan yang ingin di aksesnya.

Berdasarkan LAKIP tahun 2015, Perpustakaan USU saat ini melayani lebih dari 46.774 mahasiswa dan 1.650 dosen. Perpustakaan menyimpan lebih dari 236.206 judul atau 639.057 eksemplar bahan pustaka tercetak, dengan pertambahan setiap tahun sekitar 12.800 eksemplar. Selain itu, perpustakaan USU juga memiliki koleksi elektronik yang terdiri dari jurnal dan bahan-bahan lainnya.

Jumlah e-Journal yang dilanggan 45.431 judul dan 4.010 judul e-book dalam berbagai disiplin ilmu yang diperlukan terutama oleh sivitas akademika USU.

Koleksi elektronik dapat di akses melalui laman library.usu.ac.id. Untuk mengakses sivitas akademika USU dapat memanfaatkan jaringan USUnet.

Perpustakaan USU memiliki cabang di 10 fakultas. Salah satu cabang ada di Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Perpustakaan FMIPA USU menyediakan 6 unit komputer, tetapi hanya 1 unit komputer yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam mengakses sumber informasi elektronik.

(14)

Terkadang jaringan internet yang tidak berfungsi sehingga membuat mahasiswa FMIPA memanfaatkan jaringan internet yang ada di Perpustakaan Universitas.

Sumber informasi elektronik yang tersedia untuk mahasiswa FMIPA yaitu e-journal yang terdiri dari ProQuest, ScienceDatabase, ScienceDirect dan SprigerLink yang menyediakan e-journal dan e-book. Jumlah mahasiswa sarjana FMIPA yang terdaftar pada tahun 2016 sebanyak 1.324. berdasarkan LAKIP 2015 jumlah koleksi khusus untuk mahasiswa FMIPA yang terdapat di Perpustakaan USU yaitu sebanyak 8.826 judul buku dengan 54.130 eksemplar. Yang terdiri dari Jurusan matematika terdapat 3.741 judul buku dengan 28.705 eksemplar, Jurusan Fisika 1.880 judul buku dengan 9.400 eksemplar, Jurusan Kimia 2.115 judul buku dengan 10.575 eksemplar dan Jurusan Biologi sebanyak 1.090 judul buku dengan jumlah 5.450 eksemplar.

Dalam mengakses informasi elektronik mahasiswa FMIPA tidak selalu memanfaatkan koleksi yang disediakan oleh Perpustakaan USU, tetapi mahasiswa FMIPA menelusur sumber informasi elektronik melalui laptop pribadi, smartphone,dan layanan warnet yang tersedia.

Dari pengamatan awal penulis melihat bahwa pemanfaatan sumber informasi elektronik pengguna didasarkan dengan adanya kebutuhan pengguna dalam memenuhi tugas-tugas kuliah. Tugas-tugas perkuliahan yang mendesak, pengerjaan tugas akhir yang membutuhkan informasi lebih mendalam, laporan- laporan praktikum yang harus efisien sehingga membuat mahasiswa sarjana FMIPA berpacu untuk menggunakan sumber informasi elektronik yang tersedia di Perpustakaan USU. Sedangkan dengan kenyataan yang ada banyak dibutuhkan

(15)

informasi terbaru, koleksi terbaru dan kelengkapan jurnal, secara elektronik karya ilmiah yang dibutuhkan dan informasi lainnya yang tersedia di sumber informasi elektronik perpustakaan USU. Pemanfaatan kebutuhan akan sumber informasi elektronik yang tersedia di Perpustakaan USU belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh mahasiswa sarjana FMIPA, karena dari sebagian pendapat mahasiswa sarjana FMIPA bahwa dalam penggunaan sumber daya informasi elektronik Perpustakaan USU tidak selalu digunakan karena mereka lebih dominan menggunakan buku, sebagai referensi perkuliahan, karena masih ada mahasiswa belum mengetahui dan memahami e-journal yang disediakan oleh Perpustakaan USU.

Dari uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektronik Oleh Mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana pemanfaatan sumber daya informasi elektronik di Perpustakaan USU oleh mahasiswa sarjana F-MIPA ?

2. Kendala apa saja yang dihadapi mahasiswa sarjana F-MIPA dalam melakukan pencarian sumber daya informasi elektronik di Perpustakaan USU ?

(16)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak di capai dalam penulisan ini yaitu untuk mendeskripsikan bagaimana:

1. Untuk mengetahui cara pemanfaatan sumber daya informasi elektronik di Perpustakaan USU oleh mahasiswa sarjana F-MIPA.

2. Untuk mengetahui kendala apa saja yang di hadapi mahasiswa sarjana F-MIPA dalam melakukan pencarian sumber daya informasi elektronik di Perpustakaan USU.

1.4 Manfaat Penelitian

Penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Bagi Perpustakaan USU dapat memberikan informasi mengenai pemanfaatan informasi elektronik.

2. Bagi penelitian selanjutnya dapat dijadikan sebagai contoh atau acuan penelitian untuk hal yang sama.

3. Bagi penulis dapat menambah wawasan dalam ilmu pengetahuan di bidang Perpustakaan khususnya tentang Sumber Informasi Elektronik.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mengenai Frekuensi Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektronik, Tujuan memanfaatkan Sumber Daya Informasi Elektronik, dan Penilaian terhadap pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektronik.

(17)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Sumber Daya Informasi

Sumber daya informasi sangat dibutuhkan bagi pencari informasi. Sumber daya informasi terdiri atas sumber daya informasi elektronik dan sumber daya informasi tercetak. Kebutuhan akan sumber daya informasi membuat informasi- informasi pada saat sekarang ini berkembang dengan pesat. Pengertian informasi, sumber informasi dan pusat informasi tentu berbeda, seperti yang dikatakan oleh Yusup (2010, 15) “Informasi itu adalah isi sedangkan sumber informasi adalah wadah dari isi tersebut, dan pusat sumber informasi merupakan tempat dikelola dan terkumpulnya sumber informasi atau wadah tadi”.

Perdani (2009, 9) menyatakan bahwa “Sumber daya informasi tidak hanya sekedar data dan informasi, melainkan mencakup pula perangkat keras, perangkat lunak, para spesialis informasi, dan para pemakai informasi”.

Kartika (2011, 1) menjelaskan sumber informasi sebagai berikut, “Sumber informasi yakni segala sesuatu yang digunakan sebagai rujukan atau pegangan dalam melakukan segala aktifitas atau proses kerja, sumber informasi itu dapat berupa dokumen, lembaga, manusia, benda, ataupun situasi”.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa, sumber daya informasi merupakan sebagai rujukan dalam melakukan berbagai aktivitas dalam pencarian informasi.

(18)

2.2 Jenis Sumber Daya Informasi

Informasi sebagai sumber data, banyak tersimpan dalam rekaman tercetak maupun elektronik. Jenis-jenis sumber informasi di Universitas merupakan seluruh koleksi yang dilayankan. Menurut Krikelas yang dikutip oleh Budiyanto (2000, 23) “Jenis sumber dapat dibagi menjadi dua, yaitu internal dan eksternal, sumber internal dapat berupa: memori, catatan pribadi atau hasil pengamatan.

Sedangkan sumber eksternal dapat berupa: hubungan antar personal langsung dan informasi terekam atau tertulis”.

Menurut Yusup (2009, 31) “sumber-sumber informasi banyak jenisnya yaitu: buku, majalah, surat kabar, radio, tape recorder, CD-ROM, disket komputer, brosur, pamplet, dan media rekaman informasi lainnya merupakan tempat disimpannya informasi atau katakanlah sumber-sumber informasi, khususnya informasi terekam”.

2.2.1 Sumber Daya Informasi Tercetak.

Sumber daya informasi tercetak adalah salah satu sumber daya informasi yang tersedia dalam berbentuk tercetak. Sumber daya informasi tercetak banyak jenisnya, antara lain yaitu:

1. Buku

Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lain yang dijilid jadi satu.

Kertas-kertas tersebut mempunyai tema bahasan yang sama dan disusun menurut kronologi tertentu. Menurut Yusup (2010, 47) buku terbagi menjadi 2 yaitu:

1) Buku Fiksi

Buku fiksi adalah jenis buku yang ditulis bukan berdasarkan fakta atau kenyataan. Ia ditulis atas dasar kehendak dan khayalan pengarangnya saja.

(19)

2) Buku Nonfiksi

Buku nonfiksi adalah buku yang pembahasannya berdasarkan fakta atau kenyataan. Isinya berupa uraian tentang fakta atau peristiwa yang sebenarnya. Buku nonfiksi terdiri dari:

a.Buku teks atau buku pelajaran

b.Buku referensi: kamus, ensiklopedi, buku tahunan, direktori, almanak, bibliografi, katalog, indeks, abstrak, atlas, dokumen pemerintah, laporan hasil penelitian, sumber-sumber informasi geografi, biografi dan petunjuk perjalanan.

2. Terbitan Berseri

Salah satu layanan yang disediakan oleh perpustakaan adalah layanan terbitan berseri. Menurut Sulistyo Basuki (1991, 34), “terbitan berseri merupakan terbitan yang keluar dalam bagian secara berturut-turut dengan menggunakan nomor urut dan/atau secara kronologi, serta dimaksudkan untuk terbitan dalam waktu yang ditentukan”. Macam- macam terbitan berseri yang dijabarkan oleh Surachman (2005, 2) adalah sebagai berikut:

1) Majalah.

Dapat dibedakan menjadi berbagai macam jenis seperti ilmiah, popular, ilmiah popular, teknis, dan sekunder.

2) Jurnal.

Merupakan terbitan dalam bidang tertentu khususnya ilmiah yang diterbitkan oleh badan/lembaga/instansi/organisasi yang ingin mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya.

3) Buletin.

Biasanya diterbitkan lembaga / badan tertentu untuk memberikan informasi kepada khalayak mengenai kegiatan/program atau pemikiran dari lembaga tersebut.

4) Pamflet

Biasanya diterbitkan secara isidentil dalam satu lembaran informasi yang berisi pemberitahuan, pengumuman, maupun berita.

5) Ringkasan, Sari Karangan, Abstrak.

Merupakan inti dari sebuah artikel atau tulisan atau hasil penelitian yang biasanya dikumpulkan dan disusun secara sistematis berdasarkan bidang tertentu.

6) Laporan Tahunan & Laporan Bersejarah.

Diterbitkan tahunan yang biasanya berisi tentang perjalanan sebuah institusi/badan atau catatan peristiwa yang terjadi dalam satu tahun, dan biasanya terbatas dalam bidang tertentu.

7) Surat Kabar, harian, Koran.

Merupakan terbitan yang berupa lembaran-lembaran yang diterbitkan setiap hari, berisi berita, pengumuman, laporan, pemikiran yang actual, atau hal-hal yang perlu diketahui masyarakat secara cepat.

(20)

8) Leaflet.

Merupakan terbitan yang berisi informasi tertentu dan biasanya berupa lembaran yang dilipat menjadi dua atau tiga lipatan.

9) Brosur.

Merupakan terbitan atau karya cetak pendek yang diterbitkan dalambeberapa halaman saja sesuai dengan kebutuhan.

10) Warta Singkat.

Terbitan suatu instansi, lembaga pada waktu tertentu berisi berita maupun laporan kegiatan secara ringkas. Biasanya diterbitkan hanya dalam beberapa halaman saja.

Dari penjelasan di atas dapat dinyatakan bahwa, sumber daya informasi tercetak terbagi atas dua yaitu buku dan terbitan berseri. Buku terdiri atas buku fiksi dan buku non fiksi. Sedangkan terbitan berseri terdiri atas majalah, jurnal, bulletin, pamflet, ringkasan, laporan tahunan, surat kabar, leafer, brosur dan warta singkat.

2.2.2 Sumber Daya Informasi Elektronik

Saat ini Perpustakaan Universitas tidak hanya melayankan sumber daya informasi tercetak saja, namun juga melayankan sumber daya informasi elektronik untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna perpustakaan. Brophy (2000, 2) menyatakan bahwa sumber daya informasi elektronik adalah “every document in electronic form which needs special equipment to be used. Electronic resources include digital documents, electronic serials, databases, patents in electronic form and networked audiovisual documents”.

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa “sumber daya informasi elektronik adalah “setiap dokumen dalam bentuk elektronik yang membutuhkan peralatan khusus untuk menggunakannya yang meliputi dokumen digital, terbitan berseri elektronik, database (pangkalan data), hak paten dalam format elektronik dan dokumen jaringan kerja audiovisual”.

(21)

Dalam Undang-Undang No. 11 tahun 2008 pasal 1 mengenai Informasi dan Transaksi Elektronik, definisi mengenai informasi elektronik adalah sebagai berikut “Informasi elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, Electronic Data Interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya”.

Dari pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa, informasi elektronik tidak terbatas hanya pada tulisan tetapi juga termasuk suara, gambar, peta, rancangan, foto, Electronic Data Interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti.

2.3 Jenis Sumber Daya Informasi Elektronik di Perpustakaan Universitas Jenis sumber informasi elektronik pada saat sekarang ini beragam macamnya. Apalagi sumber informasi elektronik yang ada di perpustakaan universitas, karena perpustakaan berfungsi memberikan sumber-sumber informasi kepada penggunanya atau mahasiswa.

Jenis Sumber informasi elektronik (Andreau, 2001) antara lain:

1. Online Public Access Catalogue (OPAC). OPAC merupakan katalog terkomputerisasi perpustakaan dan tersedia untuk pengguna perpustakaan melalui terminal komputer. Akses ke katalog terpasang dapat juga diberikan melalui web OPAC yang memungkinkan seseorang diluar kampus atau bahkan di luar negara memiliki akses ke katalog perpustakaan melalui internet. OPAC memungkinkan pengguna

(22)

menelusur koleksi dengan subjek spesifik. Melalui OPAC, mahasiswa dapat melakukan penelusuran melalui pengarang, judul buku, subjek, kata kunci atau menggunakan kombinasi semuanya. OPAC menunjukkan keberadaan buku di perpustakaan dan memberikan informasi tentang status buku tersebut.

2. Compact Disk Read Only Memory (CD-ROM). Pada awal kemunculannya, banyak perpustakaan universitas yang menyediakan layanan CD-ROM. Beberapa CD-ROM sangat menarik bagi mahasiswa karena CD-ROM dapat menggabungkan informasi dengan suara, gambar, dan gerakan. Pada pengindeksan pangkalan data CD-ROM seseorang dapat dengan mudah dan cepat menemukan informasi yang mereka cari diantara banyaknya data dan informasi. Karakteristik tersebut memuat CD-ROM sangat dikenal oleh pengguna. Kebanyakan perpustakaan menggunakan CD-ROM towers(server yang memberikan kemampuan kepada sejumlah pengguna untuk menggunakan CD-ROM yang sama di waktu yang sama) atau perpustakaan membuat jaringan CD-ROM untuk menghadapi meningkatnya permintaan pengguna.

Beberapa CD-ROM yang paling sering disediakan perpustakaan akademik yaitu: ABI/Inform; Econlit; ERIC (Educational Resource Information Center) CD-ROM; Humanities Index; The Philosopher Index; dan Bookfind.

3. Pangkalan data terpasang melalui internet. Pada umumnya perpustakaan universitas melanggan pangkalan data melalui internet.

Pangkalan data ini memungkinkan mahasiswa menelusur secara mudah dan cepat dalam temu kembali hasil bibliografi, abstrak dan artikel full text. Umumnya pangkalan data dapat diakses dari kampus melalui alamat protokol internet universitas, atau melalui log inatau password yangperpustakaan berikan.

4. Jurnal dan buku elektronik yang memberikan dokumen full text dalam bentuk format elektronik. Akhir-akhir ini banyak jurnal diterbitkan dalam format elektronik. Kecenderungan organisasi penerbit besar saat ini yaitu menyediakan jurnal mereka secara elektronik. Beberapa jurnal walaupun tetap diterbitkan dalam format tercetak juga diterbitkan dalam format elektronik. Jurnal elektronik baru, majalah dan koran terbit setiap hari di internet. Jurnal tersebut dapat diakses secara gratis dan ada pula yang dikenakan biaya. Terbitan elektronik memiliki nilai lebih karena terbitan elektronik berisi warna, kertas berkualitas tinggi, fasilitas penelusuran, presentasi multimedia dan link langsung ke sumber elektronik lainnya. Kebanyakan pangkalan data buku elektronik yang dapat ditemukan di internet berisi buku lama dan langka dan terbitan lainnya yang tidak dipengaruhi oleh hukum hak cipta.

Digitalisasi buku atau naskah dapat juga digunakan untuk tujuan khusus lainnya. Pembaca dengan hambatan visual dan tuna netra, contohnya dengan membaca teks elektronik melalui suara dengan bantuan piranti lunak khusus atau melalui sentuhan dengan bantuan tampilan braile yang khusus dibuat untuk tujuan ini. Digitalisasi buku atau naskah

(23)

dapat melindungi dari banyaknya penggunaan, khususnya jika buku ini unik atau langka. Teks elektronik buku atau manuskrip dapat diberikan ke pengguna melalui internet atau CD-ROM.

5. Internet. Internet menawarkan berbagai jenis fasilitas dan layanan informasi. Surat elektronik (e-mail), telnet protocol, File Transfer Protocol (FTP), Hyper Text Markup Language (HTML) dan Wold Wide Web (WWW) merupakan beberapa alat yang telah dikembangkan di internet untuk membantu pengguna untuk mencari, mengantarkan dan temu kembali informasi. Internet melalui WWW dan mesin pencari menjadi alat penelusuran yang kuat dimana seseorang dapat mencari berbagai informasi yang mereka butuhkan.

Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa, jenis sumber informasi elektronik yang ada di perpustakaan universitas terdiri dari OPAC, CD-ROM, Pangkalan data yang terpasang melalui internet, buku dan jurna elektronik dan internet sebagai penghubung untuk bisa menelusur sumber informasi elektronik.

2.3.1 OPAC (Online Public Access Catalogue)

OPAC merupakan sumber penelusuran informasi mengenai koleksi yang ada di perpustakaan. Menurut Wahyu Supriyanto (2008, 134) menjelaskan bahwa, Online Public Access Catalog (OPAC) merupakan sebuah fitur yang digunakan untuk memfasilitasi pengunjung untuk mencari katalog koleksi perpustakaan yang dapat diakses oleh umum. OPAC didesain untuk dipakai pengguna dalam menelusur koleksi sebuah perpustakaan. Sekarang ini, OPAC sendiri berkembang menjadi antar muka berbasis web. Yang memberikan kebebasan pengguna mengakses informasi koleksi yang ada pada perpustakaan.

Menurut Tedd dikutip oleh Hasugian (2001, 3) “OPAC adalah system catalog terpasang yang dapat diakses umum, dan dapat dipakai pengguna untuk menelusur pangkalan data catalog, untuk memastikan apakah perpustakaan menyimpan karya tertentu, untuk mendapatkan informasi tentang lokasinya”.

(24)

Menurut Hafiah (2011, 168) OPAC adalah katalog terpasang, yaitu suatu database dari record-record katalog yang dapat diakses oleh umum atau pencari informasi. OPAC dapat mengetahui koleksi tertentu di perpustakaan, sehingga pemustaka dengan cepat, tepat dan akurat dalam mencari koleksi yang dibutuhkan. Apabila sistem katalog dihubungkan dengan sistem sirkulasi, maka pengguna dapat mengetahui bahan pustaka yang dicari tersedia di perpustakaan atau sedang dipinjam.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat dinyatakan bahwa, OPAC merupakan suatu system temu balik informasi berbasis komputer yang digunakan oleh pengguna maupun petugas perpurtakaan untuk menelusur koleksi bahan pustaka suatu perpustakaan atau unit informasi lainnya yang dapat diakses secara online.

2.3.2 E-Journal

Jurnal elektronik saat ini mulai diminati oleh pengguna perpustakaan, sehingga perpustakaan berinisiatif untuk menyediakan jurnal elektronik untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa untuk kepentingan perkuliahan dikarenakan berbagai keunggulannya.

Evans (2000, 154) menyatakan bahwa “Electronic Journal are publications that exist only in an electronic format, whereas full-text identifies the availability of the text of paper based journals in an electronic format”. Dapat diartikan bahwa “jurnal elektronik adalah jurnal berbentuk teks yang dipublikasikan serta tersedia dalam format elektronik”. LIPI (2005, 1) “Jurnal elektonik (E-journal) adalah sarana berbasis web untuk mengelola sebuah jurnal ilmiah maupun non ilmiah”.

(25)

Menurut Surjono (2009, 1) “E-journal adalah publikasi dalam format elektronik dan mempunyai ISSN (International Standard Serial Number)”.

Sedangkan menurut pendapat Tresnawan (2010, 2) menyatakan bahwa “jurnal elektronik adalah terbitan serial seperti bentuk tercetak tetapi dalam bentuk elektronik. Biasanya terdiri dari tiga format, yaitu teks, teks dan grafik, serta full image (dalam bentuk pdf)”.

Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa, dengan adanya koleksi elektronik ini diharapkan perpustakaan dapat menyediakan informasi dengan cepat, hemat waktu, biaya serta tenaga, dan informasi yang selalu terbaru.

2.3.3 E-Book

E-Book merupakan istilah dari buku elektronik, maksudnya yaitu buku yang dapat diakses melalui internet. Menurut Hasugian (2008, 14) “buku elektronik adalah buku yang diterbitkan dalam format elektronik. Pada prinsipnya muatan isi (content) buku elektronik sama dengan versi cetaknya”.

Ahmad (2009, 21) menyatakan bahwa “E-Book adalah singkatan dari Electronic Book atau buku elektronik”.

Rafael Ball (2009, 1) menyatakan bahwa: Since the end of the 1990s, the media, publishers, and libraries have been unable to imagine a world without „e-books‟. Rafael Ball define e-books as hardware, as a reading device for electronically available texts – quickly became a general term for the use of book content in electronic form. Rafael Ball berpendapat bahwa media, penerbit, serta perpustakaan telah membayangkan sulitnya ketersediaan informasi tanpa menggunakan e-book. Ia mendefinisikan e- book sebagai perangkat keras yang mampu membaca teks berbentuk elektronik.

(26)

Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa, e-book (buku elektronik) adalah buku yang dikemas dalam format elektronik yang dapat pengguna peroleh dan diakses dengan memanfaatkan komputer.

2.3.4 E-Article

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006) “Artikel ialah sebuah karya tulis secara lengkap, contohnya: esai di majalah atau laporan berita, surat kabar, dll”.

Sedangkan menurut Sumandiria (2004) “Artikel merupakan sebuah tulisan lepas yang berisikan opini atau pendapat seseorang yang mengupas tuntas tentang sebuah masalah yang sifatnya aktual & biasanya kontroversial dengan tujuan untuk mempengaruhi, memberitahu, meyakinkan & menghibur para pembaca”.

E-Article atau artikel elektronik adalah artikel yang dikemas dalam format elektronik. Artikel elektronik dapat kita temukan dalam jurnal elektronik atau dalam bentuk artikel lepas.

Dalam Wikipedia (2010) dinyatakan bahwa: Electronic articles are articles in scholarly journals or magazines that can be accessed via electronic transmission. The are a specialized form of electronic document, with a specialized content, purpose, format, metadata, and availability–they consist of individual articles from scholarly journals or magazines (and now sometimes popular magazines), they have the purpose of providing material for academic research and study.

Pernyataan di atas menunjukkan bahwa artikel elektronik adalah artikel yang terdapat dalam jurnal atau majalah ilmiah yang dapat diakses melalui transmisi elektronik. Artikel elektronik merupakan bentuk khusus dari dokumen elektronik, dengan konten khusus, tujuan, format dan metadata. Artikel elektronik ini ditujukan untuk penyediaan informasi, baik untuk kegiatan pendidikan maupun

(27)

sebagai bahan rujukan untuk penelitian akademik. Artikel elektronik dapat ditemukan dalam jurnal online (elektronik), sebagai versi online dari artikel yang terbit dalam jurnal tercetak.

2.3.5 Multimedia

Multimedia adalah kata- kata sekaligus gambar yang disajikan dalam bentuk verbal. Mayer (2009, 3) mendefinisikan “multimedia sebagai presentasi materi dengan menggunakan kata-kata sekaligus gambar-gambar yang dimaksud dengan kata disini adalah materinya disajikan dengan verbalform atau bentuk verbal”.

Menurut Vaughan (2006, 2) “Multimedia adalah gabungan dari teks, gambar, suara, animasi dan video, beberapa komponen tersebut atau seluruh komponen tersebut dimasukan ke dalam program yang koheren. Multimedia merupakan kombinasi yang terdiri atas teks, seni grafik, bunyi, animasi dan video yang diterima oleh pengguna melalui komputer”.

Roblyer (2003, 164) menyatakan “Multimedia simply means “multimedia”

or “a combination media” The media can be still pictures, sound, motion video, animation and/or text items combined in a product whose purpose is to communicate information”. Multimedia atau media kombinasi merupakan “media yang terdiri dari gambar diam, suara, video gerak, animasi dan yang teks digabungkan dalam suatu produk yang bertujuan untuk memberikan informasi”.

Sedangkan Ariesto Hadi (2003, 3) mengungkapkan multimedia sudah ada sebelum komputer menampilkan presentasi dengan menggunakan beberapa cara.

Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa, multimedia dapat diartikan sebagai suatu penggunaan dari gabungan beberapa media dalam menyampaikan informasi yang berupa teks, grafis atau animasi grafis, movie, video dan audio.

(28)

2.3.6 Electronic Learning (E-Learning)

E-learning merupakan pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Onno W. Purbo (Amin, 2004) menjelaskan bahwa “istilah

"e" dalam e-learning adalah segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet”.

Pendapat ini didukung oleh Martin Jenkins and Janet Hanson, Generic center (2003) bahwa e-learning adalah “proses belajar yang difasilitasi dan didukung melalui pemanfaatan teknologi informasi komunikasi”.

Rosenberg (2001) “E-learning atau internet enable learning menggunakan metode pengajaran dan teknologi sebagaisarana dalam belajar”.

Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika.

2.3.7 Elektronic Mail (E-Mail)

E-mail merupakan pesan elektronik yang dikirim dari komputer seorang pengguna ke komputer lainnya. E-Mail dapat dikirim melalui jaringan LAN (Local Area Network) atau internet. Kalau dahulu data yang dikirim hanya berupa teks, sekarang dengan email dapat berisi gambar, suara, bahkan klip video.

Menurut Sutedjo (2003, 41) “Elektronic Mail (E-Mail) adalah suatu jenis fasilitas yang paling populer digunakan untuk mengirim dan menerima pesan di dalam internet dari berbagai penjuru dunia”.

(Wahid, 2002) menjelaskan “E-Mail adalah Electronic mail. Pesan, bisanya berupa teks, yang dikirimkan dari satu alamat ke alamat lain di jaringan internet”. Sebuah alamat email yang mewakili banyak alamat email sekaligus disebut sebagai mailing list. Sebuah alamat email biasanya memiliki format semacam username@host.domain, misalnya myname@mydomain.com”. (Dhani, 2004).

(29)

Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan, bahwa Electronik Mail (E-Mail) merupakan suatu fasilitas yang mempermudah seseorang dalam berkomunikasi baik berupa teks, gambar, atau vidio yang dikirim melalui jaringan internet.

2.3.8 Repository

Dalam Freedom Foundation USA (2007, 1) dinyatakan bahwa :

A repository is a place where data or specimens are stored and maintained for future retrieval. A repository can be :

1. A place where data are stored

2. A place where specifically digital data are stored 3. A site where eprints are located

4. A place where multiple databases or files are located for distribution over a network

5. A computer location that is directly accessible to the user without having to travel across a network.

6. A place to store specimens, including serum or other biological fractions.

7. A place where anything is stored for probable reuse.

Dari uraian di atas dapat diartikan bahwa repository adalah suatu tempat dimana data atau spesimen disimpan dan dipelihara untuk ditemukan kembali di masa yang akan datang. Suatu repository dapat berupa:

1. Tempat data disimpan.

2. Tempat data digital disimpan.

3. Tempat e-print diletakkan.

4. Tempat beberapa file atau database diletakkan untuk didistribusikan melalui suatu jaringan.

5. Penempatan komputer yang secara langsung memberi akses kepada pengguna tanpa keharusan masuk dalam suatu jaringan.

6. Tempat untuk menyimpan spesimen, mencakup serum atau pecahan biologi lainnya.

7. Tempat sesuatu disimpan untuk kemungkinan digunakan kembali.

(30)

Menurut Mustaine (2008, 1) “repository The word Repository can refer to a central place where data can be stored or maintained, the term Repository can also refer to a certain place which is specifically used to store digital data, it can refer to a site where e-prints are situated.Repository also means a place where many multiple databases or files are located which is later used for distribution over a specific network. It can also refer to a computer location which is directly accessible to the user without him searching or logging on to the entire network.

In short, Repository means a place where anything is stored which can later be used again”.

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa istilah “repository dapat mengacu pada tempat utama dimana data disimpan atau dirawat, suatu tempat tertentu yang secara spesifik digunakan untuk menyimpan data digital, suatu tempat dimana koleksi e-print diletakkan. Repository juga dapat diartikan sebagai lokasi berbagai file atau database ditempatkan yang kemudian digunakan untuk didistribusikan melalui suatu jaringan spesifik. Repository juga dapat mengacu pada penempatan komputer yang secara langsung dapat diakses pengguna tanpa dia harus mencari atau masuk dalam keseluruhan jaringan. Singkatnya, repository berarti suatu tempat dimana segala sesuatunya disimpan untuk kemudian dapat digunakan kembali”.

2.4 Grey Literature

Grey literature merupakan salah satu jenis koleksi di perpustakaan perguruan tinggi yang terdiri dari laporan penelitian atau dokumen- dokemen yang merupakan hasil kajian karya ilmiah, makalah seminar, terbitan pemerintah.

Menurut C.P Anger dalam Adi (2008, 65) “Grey literature adalah bahan pustaka yang tidak tersedia di deretan buku untuk dijual (non-commercial printed materials); fisik luar (cover), pencetakan dan penjilidan sederhana; dibuat untuk keperluan khusus atau untuk kalangan terbatas, misalnya prosiding, disertasi, bibliografi, laporan dan sebagainya.

(31)

Menurut Hirtle dalam Mason (2000, 1) menyatakan grey literature adalah

“laporan dalam bentuk tercetak, tidak dipublikasikan namun dalam bentuk kertas beredar seperti prosiding suatu konferensi, program tercetak dari konferensi dan bahan non-unik lainnya yang digunakan untuk menyusun koleksi manuskrip modern”.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa, grey literature adalah suatu istilah yang digunakan untuk kumpulan bahan pustaka yang diterbitkan oleh lembaga pemerintah, institusi akademik, pusat penelitian, perhimpunan, lembaga atau asosiasi lainnya berupa makalah seminar, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, terbitan pemerintah, dan lain – lain yang dibuat untuk keperluan khusus atau untuk kalangan terbatas sehingga tidak tersedia di pasaran secara komersial.

2.4.1 Jenis Dokumen Grey Literature

Pada umumnya dokumen grey literature tidak dapat dipinjamkan dan hanya boleh di baca di tempat saja. Skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian dan pidato pengukuhan merupakan beberapa contoh dokumen grey literature.

Rompas dalam Huda (2007, 19) “menggolongkan literatur abu-abu (grey literature) ke dalam Karya tulis ilmiah, yang dapat berupa penelitian, survey dan evaluasi, karya persyaratan akademisi dapat berupa skripsi, tesis dan disertasi ; buku pedoman dan petunjuk yang dibuat mengiringi sebuah produk barang baru berupa alat, metode atau suatu peraturan dan undang – undang, laporan – laporan penelitian, liputan peristiwa, organisasi/instansi, perkembangan bidang ilmu tertentu dan sebagainya, bibliografi, katalog dan daftar. Dari segi informasi yang terkandung, literature kelabu merupakan informasi yang dipilih dan orisinil, objektif dan mutakhir”.

Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004, 55) disebutkan bahwa Literatur abu-abu (grey literature) meliputi semua karya ilmiah dan non ilmiah yang dihasilkan oleh suatu perguruan tinggi. Literatur abu-abu ini

(32)

wajib disimpan di perpustakaan dengan keputusan dari rektor. Literatur abu-abu (grey literature) yang dimaksud adalah:

1. Skripsi, tesis, disertasi.

2. Makalah seminar, simposium, konferensi, dan sebagainya.

3. Laporan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

4. Laporan lain-lain, pidato pengukuhan, dan sebagainya.

5. Artikel yang dipublikasikan oleh media massa.

6. Publikasi internal kampus.

7. Majalah atau bulletin kampus.

Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa, dokumen literatur abu- abu (grey literature) terdiri dari karya ilmiah dan non ilmiah yang dihasilkan oleh suatu institusi akademik, lembaga pemerintah, pusat penelitian, perhimpunan, lembaga atau asosiasi lainnya berupa makalah seminar, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, terbitan pemerintah, pidato pengukuhan guru besar dan lain sebagainya.

2.5 Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektronik

Pemanfaatan sumber daya informasi elektronik sangat banyak di gunakan oleh para pencari informasi. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (2003, 711) disebutkan bahwa pemanfaatan mengandung arti “proses, cara dan perbuatan memanfaatkan sesuatu untuk kepentingan tersendiri”.

Menurut Hasugian (2008, 12) “Berbagai pemanfaatan sumber daya informasi berbasis kertas (paper-based) yang selama ini menjadi primadona perpustakaan tradisional sekarang telah banyak tersedia dalam format elektronik.

Sumber daya informasi elektronik ini menawarkan cara yang berbeda dalam

(33)

penyimpanan dan menemubalikkan informasi dibandingkan dengan sumber daya informasi berbasis kertas”.

Menurut Hasugian (2005, 14) “Pada dasarnya pengguna dapat secara bebas memperlakukan informasi yang didapatnya melalui penelusuran dari internet, biasanya informasi yang hanya dibaca di layar komputer adalah informasi yang kurang atau tidak penting untuk dimiliki.

Menurut Wilson yang dikutip oleh Laloo (2002, 189) “aktivitas seorang pengguna ketika mencari informasi yang dibutuhkan inilah yang sering disebut sebagai perilaku pencarian informasi’’.

Sedangkan menurut Brophy (2000) menyatakan sumber daya informasi Elektronikadalah “every document in electronic form which needs special equipment to beused. Electronic resources include digital documents, electronic serials, databases,patents in electronic form and networked audiovisual

documents”.

Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa, pemanfaatan sumber daya sesuai dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya.

2.5.1 PolaPemanfaatan Sumber DayaInformasi Elektronik

Menurut Sidharta yang dikutip oleh Zainuddin (2006: 39) menjelaskan bahwa walaupun secara fisik internet adalah interkoneksi antar-jaringan

komputer,namun secara umum internet harus dipandang sebagai sumber daya informasi. Isi internet adalah informasi, dapat dibayangkan sebagai suatu database atau perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap. Bahkan internet dipandang dunia dalam bentuk lain (maya) karena hampir seluruh aspek

kehidupan didunia nyata ada di internet seperti bisnis, hiburan, olahraga, politik dan lain sebagainya.

(34)

2.5.2 Tempat Pemanfaatan Internet

Penggunaan internet tidak mengenal batas usia dan tempat penggunaannya. Dimanapun tempatnya orang bisa mengakses internet, baik di rumah, di kampus, di perpustakaan dan dimana saja orang tersebut berada.

Brace yang dikutip oleh Hardjito (2005, 3) menyatakan bahwa:

Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan beribu bahkan berjuta jaringan komputer dan komputer pribadi (stand alone),yang memungkinkan setiap komputer yang terhubung kepadanya bisa melakukan komunikasi satu sama lain.

Bustami (2000, 1) menyatakan bahwa:

Internet adalah jaringan global yang terdiri dari ratusan bahkan ribuan komputer termasuk jaringan-jaringan lokal. Dari segi pengetahuan, internet didefinisikan sebagai sebuah perpustakaan besar dengan segudang informasi lengkap di dalamnya.

Sedangakan menurut Hasugian (2005, 11) tentang fasilitas internet yaitu:

Fasilitas yang tersedia untuk menggunakan internet di Perpustakaan tentu jumlahnya tidak sebanding dengan mahasiswa. Kemampuan universitas untuk menyediakan fasilitas internet di Perpustakaan juga sangat terbatas.

Oleh karena itu, tempat menggunakan internet bagi responden tidak terbatas hanya di Perpustakaan.

Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa, internet yaitu internet tidakhanya berupa jaringan yang menghubungkan jutaan komputer, namun juga memungkinkan terjadinya komunikasi antar jutaan pengguna internet yang berada di tempat yang berbeda.

2.5.3 Penggunaan Fasilitas Internet

Banyak cara yang dapat digunakan dalam menggunakan internet. Internet telah membawa perubahan besar dalam dunia komunikasi dan komputer.

(35)

Internetndengan aneka ragam fasilitas dan segala kemudahan yang disajikan di dalamnya dapat menjangkau seluruh pelosok dunia dalam waktu yang singkat.

Menurut Hasugian (2005, 12) bahwa “di internet tersedia jumlah fasilitas yang dapat digunakan pada setiap kali menggunakan internet. Penggunaan fasilitas tersebut sangat tergantung kepada keperluan pengguna internet. Fasilitas yang sering digunakan responden pada setiap kali menggunakan internet adalah WWW (93,50%)”.

Hasugian (2005, 12) juga menyatakan bahwa “fasilitas internet yang sering digunakan yaitu e-mail dibandingakan fasilitas chatting, telnet. Selain menggunakan fasilitas tersebut pengguna internet juga menggunakan search engine untuk melakukan pencarian informasi”.

Adapun fasilitas-fasilitas yang tersedia di internet menurut Hardjito (2005, 1) meliputi:

1. E- mail

Emaildisebut juga surat elektronik, merupakan fasilitas yang memungkinkan dua orang atau lebih melakukan komunikasi yang bersifat tidak sinkron (asynchronous communication mode) atau tidak bersifat real time.

2. Mailing List (mills)

Mailing listmerupakan perluasan penggunaan e-mail, dengan fasilitas ini pengguna yang telah memiliki alamat e-mail bisa bergabung dalam suatu kelompok diskusi, dan melalui milis ini bisa dilakukan diskusi untuk memecahkan suatu permasalahan secara bersama-sama, dengan saling memberikan saran pemecahan (brain storming).

3. File Transfer Protocol (FTP)

FTP adalah fasilitas Internet yang memberikan kemudahan kepada pengguna untuk mencari dan mengambil arsip file(down load) di suatu server yang terhubung ke Internet pada alamat tertentu yang menyediakan berbagai arsip (file), yang memang diizinkan untuk diambil oleh pengguna lain yang membutuhkannya.

4. News group

Newsgroup dalam Internet adalah fasilitas untuk melakukan komunikasi antara dua orang atau lebih secara serempak dalam pengertian waktu yang

(36)

sama (real time), dan dengan demikian berarti komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi yang sinkron (synchronous communication mode).

5. World Wide Web/WWW

WWW merupakan kumpulan koleksi besar tentang berbagai macam dokumentasi yang tersimpan dalam berbagai server di seluruh dunia, dan dokumentasi tersebut dikembangkan dalam format hypertext danhypermedia, dengan menggunakan Hypertext Markup Language (HTML) yang memungkinkan terjadinya koneksi (link) dokumen yang satu dengan yang lain atau bagian dari dokumen yang satu dengan bagian yang lainnya, baik dalam bentuk teks, visualdan lain-lainnya.

Beberapa fasilitas internet yang sering digunakan menurut (Fairus, 2007, 4-5), antara lain:

1. Elektronik Mail (e- mail)

Adalah surat elektronik yang dikirimkan melalui internet. Dengan fasilitas ini, orang biasa mengirim atau menerima surat dari dan ke pengguna internet ke seluruh dunia.

2. World Wide Web(Web)

Adalah sistem yang menghubungkan antar dokumen Hypertext di internet. Melalui web,orang dapat mengakses informasi tidak hanya berupa teks, tetapi juga gambar, suara, dan film.

3. File Transfer Protocol(FTP)

Adalah mekanisme transfer data di internet. Melalui software FTP, orang dapat mengirim dan menerima data atau file dari satu komputer ke komputer lain, yang disebut dengan upload.

4. News Group

Yaitu merupakan ruang percakapan bagi para anggota yang mempunyai kepentingan sama. Di internet tersedia bermacam-macam Newsgroup dengan tema yang berbeda-beda.

5. Mailing List(milis)

Adalah ajang berdiskusi dalam kelompok melalui email. Melalui milis, orang dapat biasa berdiskusi dan bertukar informasi dalam satu kelompok. Informasi yang ingin dipertukarkan atau didiskusikan dapat dikirim dalam bentuk surat elektronik.

6. Gopher

Adalah sistem yang digunakan pemakai agar dapat mengakses informasi di komputer lain. Perbedaan Gopher dengan Web adalah Gopher tidak bias menampikan gambar hanya teks. Oleh sebab itu saat ini Gophermulai banyak ditinggalkan oleh pemakai internet.

7. Chat Group

Adalah forum untuk pemakai internet agar dapat saling berdiskusi atau berbincang-bincang dengan pemakai internet lain.

(37)

8. Telnet

Yang berada pada terminal dapat berhubungan dengan komputer lain melalui internet. Pengguna internet dapat mengakses dan bekerja pada komputer yang dihubungi dengan Telnet.

9. Ping (Packet Internet Gopher)

Berfungsi untuk mengetahui hubungan antara komputer kita dengan komputer lain di internet. Pengecekan dilakukan dengan mengirimkan paket data.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa, penggunaan fasilitas internet yang sering digunakan oleh responden dengan cara mengakses WWW, sedangkan fasilitasnya berupa e-mail dan search engine.

2.5.4 Penggunaan Operator Dalam Melakukan Penelusuran Internet

Penggunaan operator dalam melakukan penelusuran internet itu banyak.

Penelusuran internet haruslah menggunakan kata kunci atau query agar apa yang dicari dapat ditemukan dengan mudah. Hasugian (2005, 13) menyatakan

“Operator Boolean merupakan operator yang paling umum tersedia hamper seluruh system temu balik dari berbagai pangkalan data”. Untuk merumuskan query kedalam format yang spesifik dan terbaca oleh mesin penelusuran, diperlukan sejumlah operator yang sudah standar dan lazim digunakan dalam penelusuran internet. Data menunjukan hanya sebagian kecil (225%) responden yang sering menggunakan operator Boolean dalam melakukan pencarian informasi di internet.

Menurut Purwono (2008, 10) “Penentuan kata kunci adalah suatu hal sangat menentukan hasil penelusuran, oleh sebab itu dalam memasukkan kata kunci harus diketik dengan benar, kesalahan dalam penulisan walaupun hanya satu huruf dapat menyebabkan hasil pencarian yang berbeda dari apa yang kita inginkan, setiap patah kata yang dimasukkan ke dalam kotak pencarian akandicari sesuai dengan apa yang kita ketikkan”.

(38)

Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa, dalam melakukan penelusuran internet terlebih dahulu harus mencari query atau kata kuncinya. Agar penelusuran dapat memberikan hasil dengan yang dibutuhkan.

2.5.5 Relevansi Kebutuhan Informasi Internet

Kebutuhan pencarian informasi dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Akan tetapi informasi yang dibutuhkan tidak sesuai dengan yang diinginkan. Menurut hasugian (2005, 14) menyatakan:

Mayoritas responden (67,50%) menyatakan informasi yang didapatkannya dari hasil penelusuran menggunakan internet kadang-kadang relevan, sedangkan sekitar 26% menyatakan selalu relevan dan hanya 6,50% yang menyatakan jarang. Data ini menggambarkan hal yang nyata, karena setiap apa yang ditemukan diatas, bahwa pada setiap pencarian informasi di internet tidak selalu pasti berhasil mendapatkan informasi yang relevan dengan kebutuhan, sebab banyak faktor yang sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan tersebut.

Banyak jenis informasi yang ditemukan di internet misalnya elektronik magazine yaitu majalah elektronik berupa artikel-artikel yang disimpan dalam file-file yang diakses oleh semua orang, baik dengan topik ilmiah maupun hiburan. Melalui internet juga dapat ditemukan white pages directory yaitu server yang menampilkan daftar re ferensi, dimana kita dapat mencari informasi yang kita perlukan, sama dengan kita membuka yellow pages (Petra, 2000, 2-3).

Fairuz (2007, 4) menyatakan melalui weborang dapat mengakses informasi tidak hanya berupa teks, tetapi juga gambar, suara dan film. Informasi yang ingin pengguna cari juga dapat ditemukan dengan berbagai bentuk, sesuai dengan kebutuhan yang mereka inginkan.

Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa, relevansi kebutuhan internet setiap pencarian informasi di internet tidak selalu pasti berhasil

(39)

mendapatkan informasi yang relevan dengan kebutuhan, sebab banyak faktor yang sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan tersebut.

2.5.6 Jenis Informasi Yang Paling Sering Dicari di Internet

Banyak jenis informasi yang dapat dicari menggunakan internet. Menurut Hasugian (2005, 14) “jenis informasi yang dicari pengguna di internet dapat berupa informasi ilmiah dan informasi umum. Jenis informasi yang diinginkan sangat tergantung dengan kebutuhan dan kondisi pengguna internet”.

Kebutuhan informasi menurut Diao yang dikutip oleh Prahatmaja (2006, 5) membagi kebutuhan informasi manusia menjadi tiga macam kebutuhan informasi, yaitu:

1. Kebutuhan informasi yang objektif, yaitu kebutuhan yang seharusnya ada kalau seseorang mau mencapai tujuannya dengan sukses. 2.

Kebutuhan informasi objektif ini menentukan ruang lingkup informasi potensial objektif.

3. Kebutuhan informasi subjektif yaitu kebutuhan informasi

yang disadari seseorang sebagai persyaratan untuk suksesnya pencapaian tujuan.

4. Kebutuhan jenis ini menentukan ruang lingkup informasi potensial subjektif. Namun yang sering menjadi permasalahan adalah kebutuhan informasi yang di sadari pun kerapkali tidak selalu mudah untuk merumuskannya.

5. Kebutuhan informasi yang terpenuhi, yaitu kebutuhan

informasi yang disadari seseorang dan terpenuhi kebutuhannya.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa, banyak jenis informasi yang dicari di internet, tergantung apa saja kebutuhan yang di cari di internet tersebut.

(40)

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Sumber Daya Informasi Elektronik

Setiap sumber daya informasi pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya, baik sumber daya informasi elektronik maupun sumber daya informasi tercetak.

Menurut Hasugian (2008, 12) “sumber informasi elektronik memiliki kelebihan dan kekurangan yang beraneka ragam. Kelebihan pada sumber daya informasi elektronik yaitu beraneka ragamnya sumber daya informasi elektronik yang dikembangkan oleh para pustakawan, perpustakaan, penerbit untuk mengakses juga semakin mudah karena dapat diakses secara terbuka, multi user, unlimited access , dan dapat diakses dari jarak jauh (remote access) tanpa harus hadir keperpustakaan”.

Pengembangan sistem informasi berbasis komputer ini memiliki beberapa metode. Pengembangan sisitem ini termasuk kedalam sumber informai elektronik.

Saat ini terdapat beberapa metode alternatif, misalnya metode paket (package system) dan metode outsourcing yang relatif lebih murah dan dapat segera diimplementasikan. Namun metode alternatif ini pun memiliki kelemahan, yaitu perusahaan tidak memiliki kendali penuh atas sistem informasi yang menggunakan metode ini. Beragam pilihan untuk menggunakan metode yang tepat untuk perusahaan pun harus mempertimbangkan berbagai aspek dan kebutuhan spesifik perusahaan dan kelebihan serta kekurangan metode-metode tersebut (Jogiyanto, 2003).

Jogiyanto (2003), menyatakan bahwa sistem outsourcing menjadi pilihan karena mempunyai beberapa kelebihan, sebagai berikut:

1. Biaya teknologi yang semakin meningkat akan dapat lebih dihemat jika perusahaan menyerahkan pengelolaan sistem kepada pihak ketiga dalam bentuk outsourcing yang lebih murah. Biaya daat ditekan karena outsourcer juga menerima order dari perusahaan lain sehingga biaya tetap dalam menggunakan jasa outsourcer dapat dibagi ke beberapa perusahaan.

(41)

2. Waktu proses dapat dipersingkat, karena beberapa outsourcer dapat dipilih untuk bersama-sama menyediakan jasa ini kepada perusahaan.

3. Jasa yang diberikan outsourcer lebih berkualitas dibandingkan dikerjakan sendiri secara internal, karena outsourcer memang memiliki spesialisasi dan ahli di bidang tersebut

4. Perusahaan tidak mempunyai pengetahuan tentang sistem teknologi ini dan pihak outsourcer mempunyainya.

5. Perusahaan merasa tidak perlu dan tidak ingin melakukan transfer teknologi dan transfer pengetahuan yang dimiliki oleh outsourcer.

6. Meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan investasi.

7. Mengurangi resiko kegagalan investasi yang mahal.

8. Penggunaan sumber daya sistem informasi belum optimal. Jika ini terjadi, perusahaan hanya menggunakan sumber daya sistem yang optimal pada saat-saat tertentu saja, sehingga sumberdaya sistem informasi menjadi tidak dimanfaatkan pada waktu yang lainnya.

9. Perusahaan dapat memfokuskan pada pekerjaan lain yang lebih penting.

Jogiyanto (2003) menyatakan, beberapa kelemahan sistem informasi metode outsourcing ini juga perlu diperhatikan. Kelemahan sistem outsourcing ini antara lain:

1. Jika aplikasi yang dikerjakan oleh outsourcer adalah aplikasi yang strategik, maka aplikasi tersebut dapat ditiru oleh perusahaan pesaing yang bisa jadi adalah klien dari perusahaan outsourcer yang sama.

2. Perusahaan akan kehilangan kendali terhadap aplikasi yang dikerjakan oleh outsourcer. Jika aplikasinya adalah aplikasi kritikal yang harus segera ditangani jika terjadi gangguan, maka perusahaan akan menanggung risiko keterlambatan penanganan jika aplikasi ini dikerjakan oleh outsourcer, karena kendali ada di outsourcer yang harus dihubungi terlebih dulu.

3. Jika kekuatan menawar ada di outsourcer, maka perusahaan akan kehilangan banyak kendali di dalam memutuskan sesuatu, terlebih jika terjadi konflik antara perusahaan dengan perusahaan outsourcer.

4. Perusahaan akan kehilangan keahlian dari belajar membangun dan mengoperasikan aplikasi tersebut.

Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa kelebihan dan kekurangan sumber daya informasi elektronik terletak kepada pengembangan yang dilakukan oleh pengelola sumber informasi tersebut baik atau tidaknya, sehingga apabila digunakan dapat memenuhi atau tidak sumber informasi yang dicari tersebut.

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian, seperti wawancara, observasi, tes maupun dokumentasi (Arikunto, 2002, 136) sedangkan menurut Subagyo (2006, 2) metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Sinulingga (2011, 23) “penelitian deskriptif adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematik, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek atau populasi tertentu”.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang beralamat JL. Perpustakaan, No. 1 Padang Bulan. Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20121, Indonesia

3.3 Populasi

Menurut Sugiyono (2003, 6) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

(43)

Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus (Arikunto, 2002).

Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa sarjana Fakultas MIPA yang pada tahun ajaran 2016/2017 berjumlah 1.324 orang.

Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara

NO POPULASI / JURUSAN JUMLAH

1 Fisika 333

2 Kimia 322

3 Matematika 337

4 Biologi 332

Total 1.324

3.4 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi. Menurut (Hidayat, 2010) sampel merupakan yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Untuk mengetahui sampel dari penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Slovin yaitu:

(44)

n= 𝑵

𝟏+𝑵 𝒆 ²

Keterangan :

N = Ukuran populasi n = Ukuran sampel

e = kelonggaran atau ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir 10% (Umar, 2008, 78).

Sehingga n = 1.324

1+1.324 0.1 ²

n = 1.324

1+1.324 (0,01)

n = 1.324

14,24

= 92.97753 = 93

Dalam menentukan besarnya sampel, peneliti menggunakan batas kesalahan yang dapat ditolerir sebesar 10% sehingga diperoleh sampel sebanyak 92 orang. Teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan metode proportionate stratifed random sampling digunakan apabila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional.

(45)

Tabel 3.2 Penentuan Jumlah Sampel NO POPULASI /JURUSAN SUB

POPULASI

SAMPEL JUMLAH

( Hasil Pembuatan)

1 Fisika 333 333

1.324 𝑋 92 23 Orang

2 Kimia 322 322

1.324 𝑋 92 22 Orang

3 Matematika 337 337

1.324 𝑋 92 23 Orang

4 Biologi 332 332

1.324 𝑋 92 23 Orang

Total Populasi 1.324 Total Sampel 93 Orang

3.5 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Untuk mengumpulkan data tersebut peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Peneliti mengumpulkan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden yakni Mahasiswa Fakultas MIPA yang datang berkunjung di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

2. Studi Kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data melalui berbagai bahan pustka yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data dapat diperoleh dari buku, jurnal, artikel lepas atau dari internet.

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Sumatera  Utara
Tabel 3.2 Penentuan Jumlah Sampel  NO  POPULASI /JURUSAN  SUB
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket
Tabel 1 : Berapa kali pemanfaatan sumber daya informasi elektronik dalam  1 minggu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa responden yang menghabiskan waktu akses lebih dari 3 jam adalah sebanyak 6 orang (6%), responden yang menjawab membutuhkan waktu akses 3

Berdasarkan penjelasan tentang latar belakang penelitian ini, maka penelitian ini mengambil judul Pengaruh Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah apakah Kualitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan geknologi Informasi, Dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Sedangkan data untuk jurnal elektronik dapat diketahui bahwa responden menyatakan artikel jurnal elektronik di Perpustakaan USU cabang Kedokteran sesuai dengan kebutuhan

Adapun yang menjadi sampel dalam mengukur tingkat keefektifan pemanfaatan jurnal elektronik yang tersedia dalam database ProQuest yang dilanggan oleh UPT Perpustakaan

“IMPLEMENTASI FRAMEWORK COBIT 5 DALAM PENILAIAN TINGKAT KAPABILITAS SISTEM ELEKTRONIK DATA INFORMASI (SiEDI) PADA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI SUMATERA SELATAN”

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa sumber daya informasi elektronik adalah setiap dokumen dalam bentuk elektronik yang membutuhkan peralatan khusus untuk menggunakannya

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH MELALUI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS TEKNOLOGI OPEN SOURCE..