• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Pemanfaatan Jurnal Tercetak Dengan Jurnal Elektronik Untuk Kebutuhan Informasi Mahasiswa Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Kedokteran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Pemanfaatan Jurnal Tercetak Dengan Jurnal Elektronik Untuk Kebutuhan Informasi Mahasiswa Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Kedokteran"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

DAFTAR JURNAL TERCETAK PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS CABANG FAKULTAS KEDOKTERAN

Acta Medica Okayama (1)

A

Archives of Pathology and Laboratory Medicine (1)

Asian Medical Medicine (1)

Asia Pasific Journal of Clinical Nutritions (1)

Asian Spine Journal 2010 (3)

Asian Spine Journal 2011 (3)

Atom Indonesia (5)

Annals of Laboratory Medicine (2)

Berkala Ilmu Kedokteran (Journal of The Medical Science) (4) B

Blood (1)

Buletin Penelitian Kesehatan (4)

Berkala Kesehatan Klinik (1)

Clinical Psychopharmacology And Neuroscience (3) C

Cios (Clinics in Orthopedic Surgery) (2)

Cancer Reseach (5)

Cancer Reseach and Treatment (6)

Cell (1)

Chronnam Medical Jornal (8)

Cermin Dunia Kedokteran (7)

Clinical Endoscopy (1)

Dengue BulletinWHO South-East Asia Region Publications 2006-2009 D

DMJ: Diabetes and Metabolism Journal (5)

Damianus Journal of Medicine (1)

(2)

E-Journal Ebers Papyrus

European Urology (1)

Foodborne Disease Outbreaks F

Gut and Liver Health Environment (10)

G

Gastroenterolog

Global Policy Recommendations

Gastroenterology Hepatology and Digesive Endoscopy

Health Environment H

Health South-East Asia

Handbook on Monitoring and Evaluation of Human Resources for Health

Infection And Chemotherapy (2)

I

Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin Info Kesehatan Masyarakat Indonesia Journal of Cancer

International Family Planning Perspective

Indonesian Journal of Urology: Jurnal urologi Indonesia (3)

Japanese Journal of Physical Fitness And Sports Medicine (2) J

Japanese Journal of Infectious Diseases (18)

Journal of Korean Medical Science (9)

Jurnal Respirologi Indonesia (11)

Journal of Gynecologic Oncology

(3)

Jurnal Kedokteran Yarsi (2) Jurnal Kardiology

Journal of Leukocyte Biology

Journal of The Korean Medical Association (30) Journal of Korean Society of Spine Surgery (8)

Journal of Breast Cancer (13)

Jurnal Ekologi Kesehatan = The Indonesian Journal of Heallth Ecology (2)

Jurnal Tuberkulosis Indonesia (2)

Jurnal Kardiologi Indonesia (3)

Journal of Advanced Spine Surgery (1)

Jurnal Urologi Indonesia (3)

Jurnal Kedokteran Brawijaya (Medical Journal of Brawijaya) (2)

Jurnal Plastik Rekonstruksi (1)

Korean Journal Opthalmology (25)

K

Korean Journal of Urology (18)

Korean Journal of Radiology (17)

Korean Diabetes Journal (8)

Kesmas: Jurnal kesehatan masyarakat nasional (1)

M

Medicinus: Scientific Journal of pharmaceutical development and medical

application (3)

Medical Journal of Indonesia (20)

Majalah Kedokteran Damianus Media Litbang Kesehatan

Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (4) Media Medika Indonesiana

Medical Journal of Islamic World Academy of Sciences (3)

Medical Progress (2)

Microscopy and Analysis (2)

Majalah Patologi Indonesia = Indonesian Journal of Pathology (6) Medical Journal of Islamic World Academy of Sciences (4)

Majalah Kedokteran Terapi Intensif = Indonesian Journal of Intensive Care

Medicine (3)

Medical Progress

(4)

Nagoya Journal of Medical Science

(3) N

Obstetrics and Ginecology O

Ophthalmology OTC Digest

Osong Public Health and Research Perspectives (4)

Pain (24)

P

Psychiatry Investigation (17)

Psikologia

R

RSP (Revista de Saude Publica) (2)

Report on the Global AIDS Epidemic

Saudi Journal of Disability and Rehabilitation S

Semijurnal Farmasi dan Kedokteran: ethical digest (5) State of The World’s Vaccines and Immunization

Strontium and Strontium Compounds

Systems Thinking for Health Systems Strengthening

SHAW = Safety and Health at Work (2)

The Korean Journal of Laboratory Medicine (6) T

The Korean Journal of Urology The Journal of Medical School

The Southeast Asian Journal of Tropical Medicine and Pasific Health The Journal of Allergy and Clinical Imminology

The Journal of Immunology The Journal of Physiology The Journal of Neuroscience The Lancet

(5)

The Korean Journal of Laboratory Medicine (10 The Korean Journal of Radiology

The Korean Journal of Opthalmology

The Indonesian Journal of medical Science: otolaryngology

The Korean Journal of Hematology (14)

Tuberculosis ang Respiratory Diseases (24)

The M & A Guide to: Microscopy and Micro analysis 2010

The Saudi Dental Journal (1)

The Japanese Dental Science Review (1)

U

UNIVERSA MEDICINA

Y

Yonsei Medical Journal (16)

Total jurnal 2010: 93 judul dan 279 eksemplar

Total jurnal 2011: 107 judul dan 386 eksemplar

(6)

LAMPIRAN 2

E-JOURNAL YANG DILANGGAN OLEH PERPUSTAKAAN USU

(7)
(8)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Ahmad. (2012). Optimalisasi E- journal bagi mahasiswa S1. Retrieved December 06, 2012, from http://ahmadcahperpus.blogspot.com.

Arikunto, Suharsimi. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Chaudry, A.S. (1993). Information needs and their satisfaction in a utility company. Libraries Review, 42 (1).

Chen, Frances L. (2001). Electronic Journal Access: How to Does it Affect the Print Subscription Price?. USA : Arizona.

Chitraprita. (2009). Jurnal. Retrieved January 24, 2013, from http://Chitraprita.blogspot.com.

Chowdury. G.G.(1999). Introduction to modern information retrieval. London: Library Association Publishing.

Danu winata, Muhammad. (2012). Pergeseran Jurnal Cetak ke Jurnal Online.Retrieved January 06, 2013, from http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/tmb/1778-pergeseran-jurnal-cetak-ke-jurnal-online.

Depdikbud. (1979). Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

---. (1986). Pedoman Perencanaan Perabotan dan Perlengkapan Perpustakaan. Jakarta: Proyek Pengembangan Perpustakaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

---. (1994). Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

---. (2005). Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Depdiknas. RI. (2004). Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI.

Devadason, F.J., dan P. Pratap Lingam. (1996). Practical steps for identifying information needs of clients. Tenth Congress of Southeast Asian Librarians (CONSAL X), May 21-25, 1996; Kuala Lumpur, Malaysia.

(9)

Hasugian, Jonner. (2005). Pemanfaatan Internet: Studi Kasus tentang Pola, Manfaat dan Tujuan Penggunaan Internet Oleh Mahasiswa pada Perpustakaan USU. Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi. Vol. 1. No. 1. Juni. Hal. 7-14 .

---.(2006). Penelusuran Informasi Ilmiah Secara Online: Perlakuan terhadap Seorang Pencari Informasi Sebagai Real User. Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi. Vol. 2. No. 1. Juni. Hal.1-13.

---. (2009). Dasar – Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan: USU Press.

HighBeamTM Research, Inc. (2012). Encyclopedia. Retrieved December 22, 2012, from www.encyclopedia.com.

Hiller, Steve. (2004). User Needs Assessment to Support Collection Management Decisions. Florida: ALA Annual.

Ishak. (2006). Kebutuhan Informasi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK-UI dalam Memenuhi Tugas Journal Reading. Jurnal Pustaha, vol.2. Medan : DSPI.

Jarvelin, K dan Wilson T.D. (2004). On Conceptual Moduls for Information Seeking and Retrieval Research.

Kartika. (2011). Totality Promotion pada e-Journal : Upaya Peningkatan Human Literate bagi Civitas Academica di Universitas Airlangga. Retrieved

December 07, 2012, from

King, D.W., & C. Tenopir. (1999). Using and Reding Scholarly Literature. Annual Review of Information Science and Technology, 34, 423-427.

Lasa Hs. (1994). Pengelolaan Terbitan Berseri. Yogyakarta : Kanisius

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. (2005). Jurnal Online. Retrieved December 23, 2012, from http://www.jurnal.lipi.gp.id/utama.

Muntashir. (2005). Pemanfaatan jurnal elektronik oleh mahasiswa program Pendidikan

Dokter spesialis ilmu penyakit dalam di Perpustakaan USU. Skripsi. Medan:

Fakultas Sastra USU.

Murniati, Andi. (2012). Pemanfaatan e-journal dan e-bookoleh mahasiswa di lingkungan fakultas tarbiyah dan keguruan uin susk riau. Retrieved February 07, 2013, from http:// jurnal.upi.edu/file/jurnal_tugas_prof_ishak.docx.

Nazir, Moh. (2005). Metode penelitian. Ghalia Indonesia.

(10)

Pendit, Putu Laxman. (2005). Perpustakaan Digital: Perspektif Perpustakaan

Perguruan Tinggi Indonesia, Depok: Perpustakaan Universitas Indonesia.

Rowley, Jennifer. (1998). The Electronik Library London: Library Association Publishing.

Salim, Peter. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Press.

Sembiring, Citra Destika. (2007). Pemanfaatan internet untuk kegiatan

kepustakawanan: Studi kasus terhadap pustakawan di Perpustakaan USU.

Medan : USU Press.

Siregar, Belling. (1998). Pembinaan Koleksi Perpustakaan dan Pengembangan

Literatur: Bahan Pelatihan Tenaga Teknis Perpustakaan Proyek Pembinaan Perpustakaan Sumatera Utara, T.A. 1998/1999. Medan.

Siregar, Ridwan. (2004). Perpustakaan: Energi Pembangun Bangsa. Medan: USU Press.

Soegiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Strauss, A., & Corbin, J. (2003). Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sulistyo-Basuki. (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia.

---. (2006). Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Supardi, A. (1979). Statistik. Bandung: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Jati.

Sutarno. (2006). Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto.

Tresnawan, Arief. (2005). Jurnal Elektronik: Berbagi Pengalaman Proses

berlangganan Jurnal On-line di UPT Perpustakaan UNISBA. Retrieved

December 07, 2012 from http://www.ipi.or.id.materi/IPI-kiat.doc.

Wiratningsih, Riah. (2011). Pemanfaatan E-Journal dalam Menumbuhkan Suasana Akademik di Perguruan Tinggi.. Retrieved February 07, 2013, from

(11)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan komparatif. Alasan menggunakan pendekatan komparatif adalah untuk menguji teori sehingga ditemukan perbedaan dan kesamaan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Menurut Nazir (2005) “Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu”(p.58).

Untuk memperoleh hasil yang baik dan memuaskan maka penelitian yang sifatnya ilmiah harus menggunakan seperangkat metode yang tepat. Metode penelitian ini harus sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan dan harus sesuai dengan sifat masalah yang diselidiki dalam penelitian karena berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian.

3.2 Lokasi dan Objek Penelitian

Dalam melaksanakan penulisan ini, penulis melakukan penelitian berlokasi di Jln Dr. Mansyur No. 5 Medan dan adapun pihak terkait yang menjadi objek

penelitian penulis di Perpustakaan USU cabang Kedokteran.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi pada penelitian merupakan sabjek dengan kriteria tertentu yang berguna dalam perolehan data penelitian yang dibutuhkan. Sugiyono (2008) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (p.117)”.

(12)

3.3.2 Sampel

Apabila jumlah populasi yang diteliti sangat besar, maka dalam suatu penelitian perlu ditentukan besar sampel penelitian. Sugiyono (2008) menyatakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (p.118)“. Berdasarkan pernyataan tersebut, sampel diambil apabila jumlah populasi yang diteliti cukup besar. Tujuan ditetapkan sampel sebagai sumber data

untuk mempermudah peneliti dalam menyelesaikan penelitian dengan menghemat dana, tenaga, dan waktu.

Untuk menentukan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini, penulis mengunakan rumus Slovin menurut Umar (2008) yaitu:

N n =________

1+Ne² Dimana :

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Taraf kesalahan sebesar 10 % (p. 78).

Berdasarkan rumus di atas, maka yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah :

540

n = ________________ 1 + 540 (0.1)²

540 = _______

6.4

= 84. 37

Maka dibulatkan kebawah menjadi 84 Orang menjadi sampel pada penelitian.

3.5Instrumen Penelitian

Setiap penelitian membutuhkan alat untuk mengumpulkan data yang disebutkan dengan instrumen penelitian. Sugiyono (1998) menyatakan bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (p.84)”.

(13)

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui (p.139)”.

Untuk melakukan penelitian ini, maka diperlukan kisi-kisi kuesioner, kisi-kisi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2 Kisi-Kisi Kuesioner

Variabel Indikator yang Diukur

No. Item Jumlah Item

Perbandingan Pemanfaatan Jurnal Tercetak dengan Jurnal Elektronik untuk Kebutuhan Informasi Mahasiswa di Perpustakaan USU cabang Kedokteran

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang akan dilakukan adalah:

1. Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke Perpustakaan USU cabang Kedokteran.

2. Kuesioner, yaitu memberikan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan masalah penelitian kepada responden.

3. Studi Kepustakaan, yaitu mengumpulkan data melalui bahan pustaka yang dijadikan sebagai sumber informasi.

4. Wawancara tambahan dengan pustakawan dan pengguna perpustakaan.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Data penelitian ini bersumber dari :

(14)

dilakukan, kemudian akan diolah untuk tujuan tertentu sesuai dengan kebutuhan.

2. Data sekunder merupakan data yang mendukung data primer diperoleh melalui studi kepustakaan seperti buku, jurnal dan dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian.

3.7 Analisis Data

Dalam penelitian ini, data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu metode dimana data dikumpulkan, disusun, diinterpretasikan, dan dianalisa

sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya data yang diperoleh akan ditabulasikan dengan menyusun kedalam tabel-tabel kemudian dihitung presentasinya, dan diinterpretasikan. Untuk menghitung persentasi jawaban yang diberikan responden digunakan rumus persentasi Hadi (2001) yaitu:

P = F x100% n Keterangan :

P= Persentase

F= Jumlah jawaban sementara n = Jumlah responden (p.421).

Dalam menafsirkan data, penulis menggunakan metode penafsiran dari Supardi (1979) dengan rincian sebagai berikut:

1 – 24 % : Sebagian Kecil 25 – 49 % : Hampir setengah 50 % : Setengah

(15)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil dan pembahasan penelitian, hasil dan pembahasan tersebut merupakan penjelasan penulis secara nyata berdasarkan data otentik yang telah diperoleh di lapangan.

4.1 Frekuensi Pemanfaatan Jurnal

Frekuensi pemanfaatan jurnal tercetak dengan jurnal elektronik di Perpustakaan USU cabang Kedokteran dapat dilihat pada tabel 3 berikut:

Tabel 3 : Frekuensi Pemanfaatan Jurnal Cetak dengan Jurnal

Elektronik

No Pernyataan Pilihan

Jawaban

1 Dalam seminggu Saudara memanfaatkan Koleksi jurnal

di Perpustakaan USU cabang Kedokteran ≥ 5 kali?

Berdasarkan data pada tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa responden yang memanfaatkan jurnal tercetak dalam seminggu sebanyak 5 responden (5,9%) menyatakan sangat setuju, 10 responden (11,9%) menyatakan setuju, 57 responden (67,8%) menyatakan kurang setuju dan 12 responden (14,2%) menyatakan tidak setuju.

Dari persentase dapat dinyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa menyatakan kurang setuju memanfaatkan jurnal tercetak. Hal ini sikarenakan perolehan informasi yang lama, penggunaan dan akses jurnal tercetak yang terbatas hanya dapat dimanfaatkan pada jam buka perpustakaan USU cabang Kedokteran.

(16)

(59,5%) menyatakan sangat setuju, 21 responden (25%) menyatakan setuju, 4 responden (4,7%) menyatakan kurang setuju dan 8 responden (9,5%) menyatakan tidak setuju.

Dari uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya mahasiswa menyatakan setuju memanfaatkan jurnal elektronik. Dikarenakan penggunaan jurnal elektronik yang lebih mudah dan cepat dalam pencarian informasi terutama

hasil-hasil penelitian dan kajian ilmiah menyebabkan artikel jurnal elektronik menjadi populer dimanfaatkan oleh pengguna.

Dari perbandingan data di atas dapat disimpulkan bahwa jurnal elektronik lebih banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa daripada jurnal tercetak.

4.2 Pemanfaatan Jurnal

Untuk mengetahui mahasiswa memanfaatkan jurnal tercetak dengan jurnal elektronik dapat dilihat pada tabel 4 berikut:

Tabel 4 : Manfaat Jurnal Cetak dengan Jurnal Elektronik

No Pertanyaan Pilihan

Jawaban

2 Apakah Saudara sering

memanfaatkan jurnal yang ada di Perpustakaan USU cabang

3 Bagaimana Saudara memanfaatkan jurnal

(17)

Berdasarkan data pada tabel 4 dengan pertanyaan nomor 2 di atas dapat diketahui bahwa responden yang memanfaatkan jurnal tercetak yang ada di Perpustakaan USU cabang Kedokteran sebanyak 5 responden (5,9%) menyatakan selalu, 12 responden (14,2%) menyatakan sering, 55 responden (65,4%) menyatakan kadang-kadang dan 12 responden (14,2%) menyatakan tidak pernah.

Dari persentase di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa

menyatakan kadang-kadang memanfaatkan jurnal tercetak yang ada di Perpustakaan USU cabang Kedokteran. Mahasiswa merasa kesulitan dalam pencarian informasi

yang dibutuhkan terutama pada hasil-hasil penelitian dan penyelesaian tugas. Jurnal tercetak hanya dapat dimanfaatkan jika seseorang sedang membaca artikel jurnal tercetak yang hanya terdiri dari 1 eksemplar, maka pengguna yang ingin membacanya harus menunggu sampai selesai.

Sedangkan data untuk jurnal elektronik dapat diketahui bahwa responden yang memanfaatkan jurnal elektronik yang ada di Perpustakaan USU cabang Kedokteran sebanyak 20 responden (23,8%) menyatakan selalu, 51 responden (60,7%) menyatakan sering, 7 responden (8,3%) menyatakan kadang-kadang dan 6 responden (7,1%) menyatakan tidak pernah.

Dari uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar mahasiswa menyatakan sering memanfaatkan jurnal elektronik. Hal ini dikarenakan penggunaan database jurnal elektronik yang lebih cepat dalam perolehan informasi yang dibutuhkan dan dapat di akses dari luar Perpustakaan yang sifatnya multiple access yang berarti beberapa orang dapat mengakses artikel yang sama pada jurnal yang sama dan waktu yang sama. Selain itu, jurnal elektronik memiliki link atau kaitan antara satu artikel dengan artikel lainnya yang disitir sehingga pembaca dapat mengakses artikel asli yang disitirnya tanpa kesulitan mencarinya.

Dari perbandingan di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang datang

di Perpustakaan USU cabang Kedokteran sering memanfaatkan jurnal elektronik daripada jurnal tercetak

(18)

Dari persentase di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa menyatakan membaca ditempat dalam memanfaatkan jurnal tercetak yang ada di Perpustakaan USU cabang Kedokteran dan hampir setengahnya menyatakan lain-lain, seperti memfotokopi jurnal tercetak dalam penyelesaian tugas – tugas dari dosen.

Sedangkan data untuk jurnal elektronik dapat diketahui bahwa responden

yang memanfaatkan jurnal elektronik yang ada di Perpustakaan USU cabang Kedokteran sebanyak 5 responden (5,9%) menyatakan mencatat informasi yang

dibutuhkan, 16 responden (19%) menyatakan membaca ditempat, dan 63 responden (75%) menyatakan lain-lain.

Dari uraian di atas dapat interpretasikan bahwa pada umumnya mahasiswa menyatakan lain-lain dalam memanfaatkan jurnal elektronik, seperti mendownload dan mencetak/print informasi yang dibutuhkan mahasiswa dalam penyelesaian tugas kuliah dan pencarian hasil - hasil penelitian ilmiah.

Dari perbandingan data di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya mahasiswa memanfaatkan jurnal elektronik dengan mendownlad, mencetak/print sedangkan sebagian besar memanfaatkan jurnal tercetak dengan cara membaca ditempat.

4.3 Tujuan memanfaatkan jurnal

(19)

Tabel 5 : Tujuan memanfaatkan jurnal cetak dengan jurnal elektronik

No Pertanyaan Pilihan

Jawaban

Berdasarkan data pada tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa tujuan responden memanfaatkan jurnal tercetak sebanyak 15 responden (17,8%) menyatakan menyelesaikan tugas, 56 responden (66,6%) menyatakan menambah wawasan, 13 responden (15,4%) menyatakan mencari informasi dan 0 responden (0%) menyatakan lain-lain.

Dari persentase di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa menyatakan tujuan memanfaatkan jurnal tercetak yang ada di Perpustakaan USU cabang Kedokteran untuk menambah ilmu pengetahuan dan informasi terbaru.

Sedangkan data untuk jurnal elektronik dapat diketahui bahwa tujuan responden memanfaatkan database jurnal elektronik yang ada di Perpustakaan USU cabang Kedokteran sebanyak 64 responden (76,1%) menyatakan menyelesaikan tugas, 18 responden (21,4%) menyatakan menambah wawasan, 2 responden (2,3%) menyatakan mencari informasi dan 0 responden (0%) menyatakan lain-lain.

Dari uraian di atas dapat diinterpretasikan sebagian besar mahasiswa menyatakan memanfaatkan database jurnal elektronik untuk menyelesaikan tugas. Tersedianya jurnal elektronik di Perpustakaan menjadi salah satu sumber informasi yang dibutuhkan bagi sivitas akademika, khususnya mahasiswa dalam perolehan

(20)

Dari perbandingan data di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan mahasiswa memanfaatkan jurnal tercetak untuk menambah wawasan sedangkan jurnal mahasiswa memanfaatkan jurnal elektronik untuk penyelesaian tugas-tugas kuliah yang diberikan dosen yang berkaitan dengan penelitian.

4.4 Kebutuhan Informasi Mahasiswa

Untuk mengetahui jurnal di Perpustakaan USU cabang Kedokteran sesuai dengan kebutuhan informasi dapat dilihat pada tabel 5 berikut?

Tabel 6 : Kebutuhan Informasi Mahasiswa

No Pertanyaan Pilihan

Jawaban

5 Apakah jurnal di Perpustakaan USU cabang Kedokteran sesuai Kebutuhan informasi Saudara?

a. Sangat

6 Menurut Saudara, apakah jumlah

jurnal yang ada di Perpustakaan USU cabang Kedokteran sudah memenuhi kebutuhan informasi

(21)

menyatakan sangat sesuai, 56 responden (66,6%) menyatakan sesuai, 13 responden (15,4%) menyatakan kurang sesuai dan 4 responden (4,7%) menyatakan tidak sesuai. Dari persentase di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa menyatakan kurang sesuai jurnal tercetak yang ada di Perpustakaan USU cabang Kedokteran dengan kebutuhan informasi. Alasan mahasiswa bahwa jurnal tercetak di Perpustakaan USU cabang Kedokteran biasa-biasa saja, belum sesuai dengan

kebutuhan mahasiswa dalam penyelesaian tugas-tugas kuliah dan tingkat relevansi antara kebutuhan pengguna dengan koleksi masih rendah. Upaya yang dapat

dilakukan yaitu penerapan anggaran yang jelas dalam melanggan koleksi jurnal yang sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna.

Sedangkan data untuk jurnal elektronik dapat diketahui bahwa responden menyatakan artikel jurnal elektronik di Perpustakaan USU cabang Kedokteran sesuai dengan kebutuhan informasi sebanyak 8 responden (9,5%) menyatakan sangat sesuai, 68 responden (80,9%) menyatakan sesuai, 4 responden (4,7%) menyatakan kurang sesuai dan 4 responden (4,7%) menyatakan tidak sesuai.

Dari persentase di atas dapat dinyatakan bahwa pada umumnya mahasiswa menyatakan sesuai. Alasan mahasiswa bahwa artikel jurnal elektronik benar-benar relevan dengan kebutuhan informasi responden, terutama dalam melakukan penelitian, memenuhi tugas ataupun sebagai penambah ilmu pengetahuan mahasiswa.

Dari perbandingan data di atas dapat disimpulkan bahwa jurnal elektronik yang ada di Perpustakaan USU cabang Kedokteran sesuai dengan kebutuhan informasi mahasiswa daripada jurnal tercetak.

Berdasarkan data pada tabel 6 dengan pertanyaan nomor 6 di atas dapat diketahui bahwa responden menyatakan jumlah jurnal tercetak di Perpustakaan USU cabang Kedokteran sudah memenuhi kebutuhan informasi sebanyak 8 responden

(9,5%) menyatakan sangat memenuhi, 14 responden (16,6%) menyatakan memenuhi, 58 responden (66,6%) menyatakan kurang memenuhi dan 4 responden

(4,7%) menyatakan tidak memenuhi.

(22)

pada tahun 2012 sebanyak 540 orang. Jumlah koleksi jurnal tercetak sampai tahun 2012 berjumlah 115 judul dengan 386 eksemplar bidang kedokteran dan kesehatan.

Sedangkan data untuk jurnal elektronik dapat diketahui bahwa responden menyatakan jumlah artikel jurnal elektronik di Perpustakaan USU cabang Kedokteran sudah memenuhi kebutuhan informasi sebanyak 14 responden (16,6%) menyatakan sangat memenuhi, 53 responden (63%) menyatakan memenuhi, 12

responden (14,4%) menyatakan kurang memenuhi dan 5 responden (5,9%) menyatakan tidak memenuhi.

Dari uraian di atas dapat diinterpretasikan pada umumnya mahasiswa menyatakan memenuhi jumlah artikel jurnal elektronik yang ada di Perpustakaan USU cabang Kedokteran. Alasan mahasiswa adalah bahwa jumlah artikel jurnal sesuai untuk kebutuhan responden dalam pencarian informasi dan penyelesaian tugas. Mahasiswa SI Program Studi Kedokteran Umum yang terdaftar sebagai anggota Perpustakaan USU pada tahun 2012 sebanyak 540 orang dengan jumlah database jurnal elektronik yang berjumlah 27.359 judul artikel

Dari perbandingan data di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah jurnal elektronik yang ada di Perpustakaan memenuhi daripada jurnal tercetak.

4.5 Kepentingan Informasi dalam Jurnal Tercetak dengan Jurnal Elektronik

Untuk mengetahui Kepentingan Informasi dalam Jurnal Tercetak dengan Jurnal Elektronik dapat dilihat pada tabel 6 berikut:

Tabel 7 : Kepentingan Informasi dalam Jurnal Tercetak dengan Jurnal Elektronik

No Pertanyaan Pilihan

Jawaban

7 Menurut Saudara, apakah informasi yang terdapat pada jurnal penting bagi Saudara?

(23)

Berdasarkan data pada tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa informasi yang terdapat pada jurnal tercetak sebanyak 32 responden (38%) menyatakan sangat penting, 52 responden (62%) menyatakan penting, 0 responden (0%) menyatakan kurang penting dan 0 responden (0%) menyatakan tidak penting.

Dari persentase di atas dapat dinyatakan bahwa seluruhnya mahasiswa menyatakan seluruhnya menyatakan penting untuk perolehan informasi yang dibutuhkan. Peranan jurnal sebagai informasi rujukan dalam proses penelitian sangat penting untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas karena artikel jurnal memuat informasi yang mutakhir.

Sedangkan data untuk jurnal elektronik dapat diketahui bahwa informasi yang terdapat pada artikel jurnal elektronik sebanyak 63 responden (75%) menyatakan sangat penting, 21 responden (25%) menyatakan penting, sebanyak 0 responden (0%) menyatakan kurang penting, 0 responden (0%) menyatakan tidak penting.

Dari uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruhnya mahasiswa menyatakan penting. Hal ini dikarenakan informasi dalam artikel jurnal elektronik

penting dalam pencarian informasi. Untuk itu penting bagi peneliti dalam mengawali kegiatan penelitian melakukan kajian terhadap hasil penelitian sebelumnya dan literatur terkait. Dalam penelitian ilmiah referensi yang utama paling akurat adalah jurnal imiah.

Dari perbandingan data di atas dapat disimpulkan bahwa jurnal tercetak dengan jurnal elektronik penting bagi mahasiswa yang ada di Perpustakaan USU cabang Kedokteran.

4.6 Kemuktahiran Jurnal yang Dilanggan Perpustakaan USU

Kemuktahiran jurnal yang dilanggan Perpustakaan USU adalah manyangkut waktu terbitan jurnal yang dilanggan, apakah jurnal tercetak dengan jurnal elektronik yang dilanggan Perpustakaan USU bersifat up to date atau tidak. Untuk mengetahui kemuthakhiran jurnal tercetak dengan jurnal elektronik dapat dilihat pada tabel 8 berikut:

(24)

No Pertanyaan Pilihan

8 Menurut Saudara, apakah koleksi jurnal yang ada di Perpustakaan USU cabang Kedokteran mutakhir (up to date)?

Berdasarkan data pada tabel 8 di atas dapat diketahui bahwa koleksi jurnal tercetak mutakhir (up to date) sebanyak 12 responden (14,2%) menyatakan sangat setuju, 13 responden (15,4%) menyatakan setuju, 43 responden (51,1%) menyatakan kurang setuju dan 16 responden (19%) menyatakan tidak setuju.

Dari persentase dapat dinyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa

menyatakan kurang setuju. Hal ini dikarenakan ada koleksi jurnal tercetak dari Perpustakaan USU cabang Kedokteran yaitu Majalah Kedokteran Nusantara tidak

diterbitkan kembali.

Sedangkan data untuk jurnal elektronik dapat diketahui bahwa database jurnal elektronik mutakhir (up to date) sebanyak 52 responden (61,9%) menyatakan sangat setuju, 20 responden (23,8%) menyatakan setuju, 5 responden (5,9%) menyatakan kurang setuju, 7 responden (8,3%) menyatakan tidak setuju.

Dari uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya mahasiswa menyatakan setuju database jurnal elektronik mutakhir (up to date) sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi baik untuk kepentingan penelitian, penyelesaian tugas, studi kasus, tesis serta disertasi. Jurnal sangat dibutuhkan sebagai sumber dalam memecahkan masalah penelitian yang sifatnya mutakhir.

(25)

4.7 Kesulitan dalam Memanfaatkan Jurnal Tercetak dengan Jurnal

Elektronik

Untuk mengetahui kesulitan dalam memanfaatkan jurnal tercetak dengan jurnal elektronik dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini:

Tabel 9 : Kesulitan dalam Memanfaatkan Jurnal Tercetak dengan

Jurnal Elektronik

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jurnal

Cetak

Jurnal

Elektronik

F % F %

9 Apakah Saudara sering merasa

kesulitan dalam memanfaatkan kesulitan apakah yang Saudara hadapi?

(26)

Dari persentase di atas dapat dinyatakan sebagian besar mahasiswa menyatakan sering mengalami kesulitan dalam memanfaatkan jurnal tercetak di Perpustakaan USU cabang Kedokteran.

Sedangkan data Pada jurnal elektronik dapat diketahui bahwa responden merasa kesulitan dalam memanfaatkan artikel jurnal elektronik sebanyak 5 responden (5,9%) menyatakan selalu, 13 responden (13%) menyatakan sering, 20

responden (23,8%) menyatakan kadang-kadang dan 48 responden (57,1%) menyatakan tidak pernah.

Dari uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar mahasiswa menyatakan tidak pernah mengalami kesulitan dalam memanfaatkan artikel jurnal elektronik, mahasiswa hanya sebagian kecil menyatakan kadang-kadang mengalami kesulitan dalam memanfaatkan artikel jurnal elektronik di Perpustakaan USU cabang Kedokteran.

Dari perbandingan data di atas dapat disimpulkan bahwa jurnal tercetak sering mengalami kesulitan daripada jurnal elektronik, hanya sebagian kecil mengalami kesulitan.

Berdasarkan data pada tabel 8 dengan pertanyaan nomor 10 di atas dapat diketahui bahwa kesulitan yang dihadapi responden dalam memanfaatkan jurnal tercetak sebanyak 15 responden (17,8%) menyatakan faktor bahasa, 41 responden (48,8%) menyatakan sulit mendapatkan informasi, 28 responden (33,3%) dan 0 responden (0%) menyatakan lain-lain.

Dari persentase di atas dapat dinyatakan bahwa hampir setengahnya mahasiswa menyatakan kesulitan dalam memanfaatkan jurnal tercetak adalah sulit mendapatkan informasi yang dibutuhkan ketika menelusur dan hanya bisa dimanfaatkan hanya akses tunggal artinya seseorang membaca artikel jurnal tercetak hanya terdiri 1 eksemplar, maka mahasiswa yang ingin membaca jurnal yang sama

harus menunggu. Koleksi jurnal yang terbatas juga menjadikan pengguna sulit mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

(27)

Dari uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar mahasiswa menyatakan lain-lain, seperti akses internet yang lambat dan aliran listrik terputus sehingga mahasiswa yang memanfaatkan artikel jurnal elektronik mengalami kendala saat mencari informasi yang dibutuhkan.

Dari perbandingan data diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan yang dihadapi mahasiswa saat memanfaatkan jurnal tercetak adalah sulit mendapatkan

(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang diuraikan di atas penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara umum mahasiswa SI Program Studi Kedokteran Umum menggunakan database jurnal elektronik dibanding jurnal tercetak. Jurnal tercetak sulit untuk menelusur, penggunaan dan pelayanan yang terbatas, sedangkan jurnal elektronik memiliki sistem penelusuran yang cepat dan mudah.

2. Dalam seminggu mahasiswa memanfaatkan koleksi jurnal tercetak di Perpustakaan USU cabang Kedokteran ≥5 kali sebanyak 5,9% menyatakan sangat setuju, 11,9% menyatakan setuju, 67,8% menyatakan kurang setuju

dan 14,2% menyatakan tidak setuju sementara mahasiswa memanfaatkan jurnal elektronik ≥5 kali sebanyak sebanyak 59,9% menyatakan sangat

setuju, 25% menyatakan setuju, 4,7% menyatakan kurang setuju, dan 9,5% menyatakan tidak setuju.

3. Jumlah jurnal tercetak yang ada di Perpustakaan USU cabang Kedokteran untuk memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa sebanyak 9,5% menyatakan sangat memenuhi, 16,6% menyatakan memenuhi, 66,6% menyatakan kurang memenuhi. Sedangkan jumlah database jurnal elektronik untuk memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa sebanyak 16,6% menyatakan sangat memenuhi, 63% menyatakan memenuhi, 14,2% menyatakan kurang memenuhi dan 5,9% menyatakan tidak memenuhi.

4. Kemutakhiran jurnal tercetak sebanyak 51,1% menyatakan kurang setuju dikarenakan ada jurnal tercetak yang tidak diterbitkan lagi. Untuk jurnal elektronik sebanyak 61% menyatakan sangat setuju dengan kemutakhiran (up to date) database jurnal elektronik sehingga mahasiswa dapat memanfaatkan jurnal untuk memenuhi kebutuhan informasi.

5. Kesulitan mahasiswa dalam memanfaatkan jurnal tercetak sebagian besar mahasiswa sulit mendapatkan informasi 33,3% menyatakan penggunaan yang terbatas, 17,8% menyatakan faktor bahasa. Untuk jurnal elektronik kesulitan mahasiswa adalah 64,2% menyatakan akses internet yang lambat

(29)

5.2 Saran

1. Agar kebutuhan informasi penguna dapat terpenuhi, hendaknya Perpustakaan USU cabang Kedokteran mengupayakan untuk lebih meningkatkan jumlah koleksi baik jurnal tercetak maupun jurnal elektronik.

2. Perpustakaan perlu memperhatikan kemutakhiran (up to date) dari koleksi

jurnal, terutama pada jurnal tercetak.

3. Perpustakaan perlu menyediakan fasilitas dan pelayanan yang baik agar

fasilitas frekuensi kunjungan mahasiswa dalam memanfaatkan jurnal di Perpustakaan USU cabang Kedokteran lebih meningkat.

(30)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Koleksi Terbitan Berseri

Koleksi terbitan berseri merupakan salah satu koleksi yang ada di perpustakaan. Menurut Lasa (1994) bahwa “terbitan berseri biasanya direncanakan untuk terbit terus menerus dalam jangka waktu yang tidak terbatas, dikelola oleh sekelompok orang yang pada umumnya disebut redaksi (p. 13).”

Menurut Siregar (1998) terbitan berseri terbagi kedalam 12 jenis terbitan, antara lain :

1. Umum, adalah majalah yang memuat tulisan-tulisan berbagai bidang tertentu, seperti warna sari, Inti Sari, dan lain-lain.

2. Khusus adalah majalah yang memuat tulisan-yulisan tentang bidang tertentu, seperti kesehatan, kedokteran, manajemen, pendidikan, komputer, dan lain-lain. Jenis terbitan berkala :

1. Majalah (magazine)

2. Serial (serials) termasuk periodical, annual laporan tahunan, year book (buku tahunan), proceeding.

3. Bulletin, diterbitkan oleh badan pemerintah, perkumpulan, badan lain, biasanya diberi nomor urutan.

4. Pamplet (pamphlet), terdiri dari beberapa halaman tanpa jilid. 5. Abstrak (abstract)

6. Annual.

7. Brosur (brochure)

8. Kumulatif (commulative), merupakan bibliografi untuk satu tahun atau periode tertentu.

9. Harian (daily), surat kabar.

10.Jurnal (journal), penerbitan khusus oleh satu badan perkumpulan, memuat hal yang baru dan laporan untuk hal-hal khusus.

11.Berita (news/bulletin)

12.laporan (reports), diterbitkan oleh badan tertentu, instansi (p. 15).

Dari jenis terbitan berseri yang diuraikan di atas, penulis hanya membahas

mengenai jurnal tercetak dengan jurnal elektronik.

2.2. Jurnal

Jurnal merupakan salah satu koleksi perpustakaan yang dibutuhkan oleh pengguna untuk menemukan informasi tentang penemuan ilmiah terkini (current). Dalam hal pengelompokkan koleksi perpustakaan, pada dasarnya jurnal termasuk ke dalam kategori koleksi serial.

(31)

“Journal is the collection and periodic publication or transmission of news and

the result of research through media (p. 1)”

Artinya bahwa jurnal merupakan suatu koleksi dan terbitan berkala atau transmisi mengenai berita dan hasil-hasil penelitian mengenai media.

Sedangkan Lasa (1994) mengemukan bahwa “jurnal ialah terbitan dalam bidang tertentu oleh instansi, badan, organisasi profesi maupun lembaga keilmuan. Terbit secara berkala dan teratur berisi informasi ilmiah, hasil penelitian, prosiding seminar, maupun pertemuan ilmiah yang lain (p. 16)”.

Dari pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa jurnal merupakan suatu terbitan berkala yang berbentuk majalah yang isinya bersifat informasi ilmiah mengenai penemuan suatu karya mutakhir dalam kajian ilmu pengetahuan.

2.2.1 Jenis-jenis Jurnal

Pada umumnya jurnal terbagi ke dalam dua jenis yaitu jurnal tercetak dan jurnal

elektronik. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, jenis jurnal makin beraneka ragam, sebagaimana Chen (2001) mengkategorikan jenis jurnal sebagai berikut :

(1) Print Only (P), These were titles that are only available in print format, (2) Electronic Priced Separately (E), These were journals with electronic version that were available with surcharge or were priced separately, (3) Combination Price (C), these were the electronic version of print journals that were offered “free online” with print subscription, (4), Aggregated Pricing (A), titles that were available for purchase as a collection through publisher (p. 365).

Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa jurnal terbagi atas 4 (empat) jenis, antara lain:

1. Jurnal yang hanya terbit dalam bentuk tercetak.

2. Jurnal yang hanya terbit dalam bentuk elektronik.

3. Jurnal versi elektronik dari jurnal yang terbitan tercetak.

4. Jurnal elektronik yang terbit hanya dalam bentuk online.

2.2.2 Jurnal Tercetak

Sebagai sumber informasi mutakhir jurnal tercetak dan jurnal elektronik

(32)

Dalam Buku Pegangan Gaya Penulisan, Rifai (1995) mengemukakan bahwa Jurnal tercetak adalah terbitan berkala yang berbentuk pamplet berisi bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan. Bila dikaitkan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal berarti terbitan berkala yang berbentuk pamplet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan (p. 57- 95).

Dari pendapat di atas, dapat diketahui bahwa jurnal tercetak merupakan terbitan berkala yang isinya bersifat informasi ilmiah mengenai penemuan suatu karya mutakhir dalam kajian ilmu pengetahuan yang banyak diminati pengguna yang membutuhkan informasi.

2.2.3 Jurnal Elektronik

Pada umumnya telah diketahui bahwa jurnal elektronik merupakan jurnal yang berbentuk digital/tidak tercetak atau dikenal dengan jurnal online, sebagaimana para pakar berikut mendefinisikan tentang jurnal elektronik, antara lain :

Tresnawan (2005), mengemukakan bahwa “Jurnal elektronik adalah terbitan serial seperti bentuk tercetak tetapi bentuk elektronik, biasanya terdiri dari tiga format, yaitu teks, teks dan grafik, serta full image (dalam bentuk pdf) (p. 1)”.

Adapun menurut LIPI (2005), “Jurnal elektonik (e-journal) adalah sarana berbasis web untuk mengelola sebuah jurnal ilmiah maupun non ilmiah. Sarana ini disediakan sebagai wadah bagi pengelola, penulis dan pembaca karya-karya ilmiah (p. 1)”.

Dari pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa jurnal elektronik merupakan jurnal yang tersedia melalui media elektronik atau web yang telah diformat secara khusus untuk dapat diakses oleh pengguna yang membutuhkan informasi ilmiah.

2.2.3.1 Jurnal Elektronik Berbasis Web

Jurnal elektronik yang hanya tersedia pada basis web memberikan pelayanannya pada internet atau word wide web, sehingga dalam pemanfaatannya membutruhkan seperangkat teknologi komputer yang terkoneksi ke internet.

(33)

Sesuai dengan pendapat di atas, bahwa jurnal berbasis web atau yang dikenal dengan jurnal online merupakan jurnal dalam waktu mengaksesnya membutuhkan seperangkat teknologi komputer yang terkoneksi ke internet.

2.3 Pemanfaatan Jurnal Elektronik

Pemanfaatan jurnal elektronik merupakan kegiatan atau aktivitas pengguna dalam menggunakan jurnal dalam hal mencari informasi yang dibutuhkan. Informasi dalam jurnal bersifat ilmiah serta mutakhir dan melingkupi barbagai cabang ilmu

pengetahuan.

Definisi di atas merupakan pengembangan dari pengertian pemanfaatan menurut

kamus besar bahasa Indonesia (2003) yang menyatakan bahwa “Pemanfaatan mengandung arti yaitu proses, cara, dan perbuatan memanfaatkan sesuatu untuk kepentingan sendiri (p. 711)”.

2.4 Perbandingan Jurnal Elektronik dengan Jurnal Tercetak

Jurnal elektronik merupakan bagian dari koleksi terbitan berseri dimana memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan jurnal tercetak. Hal ini menyebabkan pengguna lebih memilih menggunakan jurnal elektronik dibandingkan jurnal tercetak, selain hemat waktu juga menghemat biaya dan tenaga, sesuai dengan pendapat Tresnawan (2005) yang menyatakan bahwa:

Dibandingkan dengan jurnal tercetak jurnal elektronik memiliki beberapa kelebihan, diantaranya dari segi kemuktahiran. Jurnal elektronik sering kali sudah terbit sebelum jurnal cetak diterbitkan sehingga dalam kecepatan penerimaan informasi jauh lebih menguntungkan (p. 2).

(34)

Tabel 1. Perbandingan Jurnal Elektronik dan Jurnal Tercetak

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jurnal elektronik lebih banyak memiliki nilai lebih dibandingkan dengan jurnal tercetak baik dari aspek kemuktahiran, penyimpanan, serta pemanfaatannya. Dengan adanya kelebihan yang dimiliki jurnal elektronik dapat lebih memudahkan pengguna dalam mencari informasi khususnya dalam hal penelusuran jurnal online/elektronik, namun disamping itu jurnal elektronik memiliki kelemahan dimana untuk mengakses jurnal harus melalui komputer yang tentunya membutuhkan energi listrik, jadi apabila

terjadi pemadaman listrik jurnal online tidak dapat diakses.

Perpustakaan dalam hal ini tentunya perlu meyediakan koleksi selain koleksi

tercetak yang sudah ada demi memenuhi tuntutan perkembangan IPTEK yang sedang terjadi yaitu salah satunya dengan menyediakan koleksi elektronik.

Tresnawan (2004) menyatakan bahwa “Salah satu sumber informasi di internet untuk pengembangan layanan perpustakaan adalah jurnal elektronik (e-journal) (p. 1)”. Dengan adanya koleksi elektronik diharapkan perpustakaan dapat menyediakan informasi sesuai dengan kriteria informasi yang di butuhkan oleh sivitas akademika yaitu cepat, hemat waktu, biaya serta tenaga, dan terkini.

No Kriteria Elektronik Tercetak

1 Kemuktahiran Mutakhir Mutakhir

2 Kecepatan Cepat Lambat

3 Penyimpanan Sangat mengirit tempat Makan Tempat

4 Pemanfaatan 24 Jam Terbatas Jam buka

5 Kesempatan akses Bisa bersamaan Antri

6 Penelusuran Otomatis tersedia Harus dibuat

7 Waktu penelusuran Cepat Lama

8 Keamanan Lebih aman Kurang aman

9 Manipulasi Dokumen

Sangat mudah Tidak bisa

10 Langganan dengan harga yang sama

(35)

2.5 Strategi Pemanfaatan/Penelusuran Jurnal Elektronik

Ketika pengguna informasi membutuhkan informasi yang cepat dan tepat, pengguna informasi harus melakukan strategi penelusuran informasi, yang salah satunya yaitu menelusur dengan memasukkan keyword ke dalam search engine yang telah tersedia. Dikaitkan dengan kegiatan perpustakaan perlunya strategi penelusuran informasi Pendit (2008) yang menyatakan bahwa:

Dibidang perpustakaan dan informasi, keberakasaraan informasi ini segera dikaitkan dengan kemampuan mengakses dan memanfaatkana secara benar sejumlah informasi yang tersedia di internet. Hal yang perlu di perhatikan dalam memanfaatkan teknologi internet ini pengguna (user) diharapkan memiliki pengetahuan atau keterampilan dalam menelusur informasi serta mengetahui strategi penelusuran agar dalam penelusuran bisa lebih efektif dan efisien (p. 119).

Mengingat hal tersebut di atas maka pengetahuan tentang strategi penelusuran jurnal elektronik perlu dimiliki oleh siapa saja yang memanfaatkan internet sebagai sumber dalam mencari informasi (jurnal elektronik) agar pemakaian fasilitas on-line yang tersedia dapat dimanfaatkan secara maksimal. Secara singkat mengapa strategi penelusuran jurnal elektronik di internet ini diperlukan karena:

1. Informasi yang tersedia sangat banyak dan luas dan beraneka ragam. 2. Untuk memperoleh informasi yang relevan.

3. Untuk menghamat waktu pencarian.

4. Untuk mempermudah pencarian.

2.6 Konsep Kebutuhan Informasi

Pada dasarnya setiap manusia butuh akan informasi, dimana dengan adanya informasi menjadikan manusia itu sendiri kaya akan pengetahuan baik itu yang bersifat ilmiah maupun sosial.

(36)

Pada umumnya pengguna perpustakaan membutuhkan informasi yang cepat dan beragam, artinya pengguna perpustakaan tidak hanya membutuhkan informasi sesuai bidang yang sedang didalami tetapi juga sering kali membutuhkan informasi lain untuk memperkaya ilmunya, untuk itu dibutuhkan adanya pelayanan perpustakaan yang senantasa dapat memuaskan pengguna perpustakaan. Mendukung pernyataan di atas, Chaudry (1993) mengemukakan:

Bila pengelola informasi bisa memahami kebutuhan informasi pemakai, maka akan membantu dalam pengembangan layanan perpustakaan, diantaranya: a) peningkatan apa saja yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan layanan yang sudah ada, b) usaha apa saja yang harus dilakukan agar layanan dan sumber informasi perpustakaan diketahui secara lebih baik oleh pemakai, dan c) program kerja apa saja yang dapat dijalankan untuk mempertemukan layanan yang ada dengan kebiasaan pencarian informasi pemakai (p. 8).

Bagi pihak perpustakaan sebagai penyedia informasi, dengan memahami

kebutuhan informasi pemakai dapat menjadikan tujuan perpustakaan akan lebih mudah tercapai.

Sehubunga dengan kebutuhan informasi pengguna. Chowdhury (1999), menyatakan bahwa kebutuhan informasi merupakan suatu konsep yang samar. Kebutuhan informasi muncul ketika seseorang menyadari pengetahuan yang ada padanya tidak cukup untuk mengatasi permasalahan tentang subjek tertentu. Selanjutnya Chowdhury (1999) menyatakan bahwa sifat-sifat kebutuhan informasi antara lain:

a) mempunyai konsep yang relatif, b) berubah pada periode tertentu,

c) berbeda antara satu orang dengan orang lain, d) dipengaruhi oleh lingkungan,

e) sulit diukur secara kuantitas, f) sulit diekspresikan,

g) seringkali berubah setelah seseorang menerima informasi lain (p. 92).

(37)

Sesuai dengan pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa definisi kebutuhan informasi adalah sesuatu yang datang dari diri sesorang atas tuntutan untuk mengetahui sesuatu dalam rangka mengatasi segala kekurangan pengetahuannya.

2.6.1 Jenis Kebutuhan Informasi

Jenis kebutuhan informasi bagi pengguna informasi sangat beraneka ragam.

Berikut ini beberapa pengertian tentang jenis kebutuhan informasi menurut beberapa para ahli.

Taylor (1996 ), Taylor membagi empat lapisan atau tingkatan yang dipikirkan manusia sebelum sebuah kebutuhan benar-benar dapat terwujud secara pasti :

1. Kebutuhan yang mendalam (visceral need)

yaitu ketika informasi itu benar-benar belum dikenali sebagai kebutuhan, sebab belum dapat dikatkan dengan pengalaman-pengalaman seseorang dalam hidupnya atau hal ini sering juga disebut sebagai kebutuhan.

2. Kebutuhan yang disengaja (concius need)

ketika seseorang mulai mencari apa sesungguhnya informasi yang ia butuhkan sehingga ia mnecari informasi tersebut.

3. Kebutuhan yang dibentuk (formalized need)

yaitu ketika seseorang mulai secara lebih jelas dan terpadu dapat mengenali kebutuhan informasinya, dan mungkin di saat inilah ia baru dapat menyatakan kebutuhannnya kepada orang lain.

4. Kebutuhan yang dirumuskan (compromised need)

yaitu ketika seseorang mengubah-ubah rumusan kebutuhannya karena mengantisipasi, atau bereaksi dengan kondisi tertentu (p.178).

Sedangkan Yusuf (1995) mengemukakan bahwa “Informasi dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu:

1. Informasi Lisan, informasi ini disamping jumlahnya sangat banyak, sulit diukur dan dibuktikan dan juga kurang bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan manusia pada umumnya.

2. Informasi Terekam, informasi ini paling bermanfaat dan banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik secara perorangan maupun dalam bermasyarakat, berorganisasi, dan bergaul sesame anggota masyarakat pada umumnya, terutama bergaul yang bertujuan mengembangkan diri kearah yang lebih baik (p. 10)”.

Pendapat lain dikemukakan oleh Diao yang dikutip Mustangimah (1998), bahwa:

(38)

subjektif yaitu kebutuhan informasi yang disadari oleh seorang sebagai persyaratan untuk mencapai tujuan (p. 5).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa jenis kebutuhan informasi yang mutakhir, spesifik, objektif dan pengembang bagi pengetahuan manusia sehingga dapat menyelesaikan masalah.

2.6.2 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi

Manusia membutuhkan informasi karena adanya faktor-faktor tertentu yang

mendorongnya untuk mencari informasi, sesuai dengan pendapat Nicholas yang dikutip oleh Ishak (2006), Ada lima faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi pemakai, yaitu:

a) Jenis pekerjaan,

b) Personalitas, yaitu aspek psikologi dari pencari informasi, meliputi, ketepatan, ketekunan mencari informasi, pencarian secara sistematis, motivasi dan kemauan menerima informasi dari teman, kolega dan atasan, c) Waktu,

d) Akses, yaitu menelusur informasi secara internal (di dalam organisasi) atau eksternal (di luar organisasi), dan

e) Sumber daya teknologi yang digunakan untuk mencari informasi (p. 93).

Sedangkan Menurut Sulistyo-Basuki (2004) kebutuhan informasi ditentukan oleh:

1. Kisaran informasi yang tersedia;

2. Penggunaan informasi yang akan digunakan;

3. Latar belakang, motivasi, orientasi profesional, dan karakteristik masing- masing pemakai;

4. Sistem sosial, ekonomi, dan politik tempat pemakai berada; dan 5. Konsekuensi penggunaan informasi (p. 396).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa setiap orang membutuhkan informasi sebagai bagian dari tuntutan kehidupannya, penunjang

kegiatannya, dan pemenuhan kebutuhannya. Rasa ingin tahu seseorang timbul karena

(39)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perpustakaan sebagai pusat sumber informasi merupakan tempat untuk menghimpun, mengolah serta menyebarkan informasi yang relevan yang mampu menunjang pelaksanaan penelitian seseorang. Salah satu bahan pustaka berupa sumber informasi di perpustakaan adalah karya ilmiah. Karya ilmiah yang tersedia salah satu berbentuk jurnal.

Jurnal berisi hal-hal yang bersifat ilmiah dan informasinya merupakan hasil dari penelitian para peneliti dan terbit secara berkala. Jurnal menyediakan informasi mutakhir yang terkadang tidak didapat dari sumber bacaan seperti buku. Sifatnya lebih aktual karena sering mempertautkan masalah di lapangan dengan tinjauan teoritis. Jurnal juga dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penulisan karya ilmiah baru. Dalam perkembanganya jurnal memiliki dua format yang dapat diakses oleh pemustaka yaitu: format tercetak dan format elektronik/digital.

Format tercetak maksudnya jurnal yang fisiknya dibentuk seperti dokumen dan terjilid. Jurnal tercetak informasinya dapat langsung dinikmati ketika jurnal tersebut sudah diterbitkan dalam format buku oleh penerbitnya. E-Journal dipahami sebagai

publikasi ilmiah dalam format elektronik dan mempunyai ISSN (International Standard Serial Number) yang format dokumennya biasanya HTML dan PDF.

Salah satu upaya perpustakaan USU dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa adalah dengan mengakses jurnal ilmiah yang dibutuhkan sesuai kebutuhan informasi yang diperlukan. Perpustakaan USU cabang Fakultas Kedokteran berdiri pada Agustus tahun 2008. Jumlah kunjungan mahasiswa ke Perpustakaan USU cabang Kedokteran pada tahun 2012 sebanyak 10.083 orang dari mahasiswa SI Program Studi Kedokteran Umum. Perpustakaan USU cabang Fakultas Kedokteran memiliki jurnal tercetak pada tahun 2012 berjumlah 115 judul dengan 386 eksemplar bidang kedokteran dan kesehatan, termasuk medical medicine, annual of laboratory medicine, medical science, psychopharmacology and neuroscience, cios, cancer

researh, diabetes and metabolism journal, urology, health environment, ilmu

kesehatan kulit dan kelamin, indonesian journal of urology, obstetrics, ophtamologi,

(40)

Perpustakaan USU melanggan sekitar 7 database jurnal elektronik dengan jumlah sekitar 27.359 judul artikel. Sesuai data terbaru yang penulis dapatkan dari Divisi Layanan Digital Perpustakaan USU, berikut ini merupakan nama-nama database jurnal yang dilanggan oleh Perpustakaan USU, antara lain :

No Database Jumlah Judul

Artikel

1 ProQuest 17.989

2 EBSCO 5.374

3 Westlaw 962

4 200

5

110

6 Emerald 200

7 2.524

Jumlah 27.359

Berdasarkan pengamatan awal, pengguna pada Perpustakaan USU cabang Fakultas Kedokteran umumnya menggunakan database jurnal elektronik seperti PubMed, e- Medicine, New England Journal of medicine (NEJM) dan MedlinePlus.

Hal ini dikarenakan penggunaan jurnal elektronik lebih mudah dan cepat dibanding jurnal tercetak. Jurnal tercetak sering terjadi keterlambatan perolehan informasi,

penggunaan dan pelayanan yang terbatas, pemesanan membutuhkan waktu yang lama, tahun terbit yang belum jelas untuk diterbitkan, harga lebih mahal dan jika dilanggan banyak jurnal yang tidak diterbitkan. Selain itu, Perpustakaan USU cabang Fakultas Kedokteran mempunyai jurnal tercetak yang diterbitkan sendiri oleh Fakultas Kedokteran yaitu Majalah Kedokteran Nusantara. Jurnal tercetak tersebut tidak diterbitkan kembali, karena Perpustakaan USU cabang Fakultas Kedokteran telah banyak melanggan jurnal-jurnal tercetak dari penerbit lain.

(41)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah perbandingan pemanfaatan jurnal tercetak dengan jurnal elektronik untuk kebutuhan informasi mahasiswa?

2. Bagaimanakah kendala dalam pemanfaatan jurnal tercetak dengan jurnal elektronik di Perpustakaan USU cabang Kedokteran?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan pemanfaatan jurnal tercetak dengan jurnal elektronik untuk kebutuhan informasi mahasiswa di Perpustakaan USU cabang Kedokteran.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Perpustakaan USU cabangKedokteran, sebagai bahan masukan dalam

pengembangan perpustakaan khususnya dalam mengetahui tingkat pemanfaatan jurnal tercetak dengan jurnal elektronik untuk kebutuhan informasi mahasiswa di Perpustakaan USU cabang Kedokteran.

2. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya dengan topik yang berhubungan.

3. Bagi penulis, menambah pengetahuan dan wawasan di bidang ilmu perpustakaan dan informasi, serta pemahaman tentang perbandingan dan kendala dalam pemanfaatan jurnal tercetak dengan jurnal elektronik untuk kebutuhan informasi mahasiswa.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penulis memberi batasan ruang lingkup penelitian yang terfokus pada

(42)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Koleksi Terbitan Berseri

Koleksi terbitan berseri merupakan salah satu koleksi yang ada di perpustakaan. Menurut Lasa (1994) bahwa “terbitan berseri biasanya direncanakan untuk terbit terus menerus dalam jangka waktu yang tidak terbatas, dikelola oleh sekelompok orang yang pada umumnya disebut redaksi (p. 13).”

Menurut Siregar (1998) terbitan berseri terbagi kedalam 12 jenis terbitan, antara lain :

1. Umum, adalah majalah yang memuat tulisan-tulisan berbagai bidang tertentu, seperti warna sari, Inti Sari, dan lain-lain.

2. Khusus adalah majalah yang memuat tulisan-yulisan tentang bidang tertentu, seperti kesehatan, kedokteran, manajemen, pendidikan, komputer, dan lain-lain. Jenis terbitan berkala :

1. Majalah (magazine)

2. Serial (serials) termasuk periodical, annual laporan tahunan, year book (buku tahunan), proceeding.

3. Bulletin, diterbitkan oleh badan pemerintah, perkumpulan, badan lain, biasanya diberi nomor urutan.

4. Pamplet (pamphlet), terdiri dari beberapa halaman tanpa jilid. 5. Abstrak (abstract)

6. Annual.

7. Brosur (brochure)

8. Kumulatif (commulative), merupakan bibliografi untuk satu tahun atau periode tertentu.

9. Harian (daily), surat kabar.

10.Jurnal (journal), penerbitan khusus oleh satu badan perkumpulan, memuat hal yang baru dan laporan untuk hal-hal khusus.

11.Berita (news/bulletin)

12.laporan (reports), diterbitkan oleh badan tertentu, instansi (p. 15).

Dari jenis terbitan berseri yang diuraikan di atas, penulis hanya membahas

mengenai jurnal tercetak dengan jurnal elektronik.

2.2. Jurnal

Jurnal merupakan salah satu koleksi perpustakaan yang dibutuhkan oleh pengguna untuk menemukan informasi tentang penemuan ilmiah terkini (current). Dalam hal pengelompokkan koleksi perpustakaan, pada dasarnya jurnal termasuk ke dalam kategori koleksi serial.

(43)

“Journal is the collection and periodic publication or transmission of news and

the result of research through media (p. 1)”

Artinya bahwa jurnal merupakan suatu koleksi dan terbitan berkala atau transmisi mengenai berita dan hasil-hasil penelitian mengenai media.

Sedangkan Lasa (1994) mengemukan bahwa “jurnal ialah terbitan dalam bidang tertentu oleh instansi, badan, organisasi profesi maupun lembaga keilmuan. Terbit secara berkala dan teratur berisi informasi ilmiah, hasil penelitian, prosiding seminar, maupun pertemuan ilmiah yang lain (p. 16)”.

Dari pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa jurnal merupakan suatu terbitan berkala yang berbentuk majalah yang isinya bersifat informasi ilmiah mengenai penemuan suatu karya mutakhir dalam kajian ilmu pengetahuan.

2.2.1 Jenis-jenis Jurnal

Pada umumnya jurnal terbagi ke dalam dua jenis yaitu jurnal tercetak dan jurnal

elektronik. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, jenis jurnal makin beraneka ragam, sebagaimana Chen (2001) mengkategorikan jenis jurnal sebagai berikut :

(1) Print Only (P), These were titles that are only available in print format, (2) Electronic Priced Separately (E), These were journals with electronic version that were available with surcharge or were priced separately, (3) Combination Price (C), these were the electronic version of print journals that were offered “free online” with print subscription, (4), Aggregated Pricing (A), titles that were available for purchase as a collection through publisher (p. 365).

Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa jurnal terbagi atas 4 (empat) jenis, antara lain:

1. Jurnal yang hanya terbit dalam bentuk tercetak.

2. Jurnal yang hanya terbit dalam bentuk elektronik.

3. Jurnal versi elektronik dari jurnal yang terbitan tercetak.

4. Jurnal elektronik yang terbit hanya dalam bentuk online.

2.2.2 Jurnal Tercetak

Sebagai sumber informasi mutakhir jurnal tercetak dan jurnal elektronik

(44)

Dalam Buku Pegangan Gaya Penulisan, Rifai (1995) mengemukakan bahwa Jurnal tercetak adalah terbitan berkala yang berbentuk pamplet berisi bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan. Bila dikaitkan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal berarti terbitan berkala yang berbentuk pamplet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan (p. 57- 95).

Dari pendapat di atas, dapat diketahui bahwa jurnal tercetak merupakan terbitan berkala yang isinya bersifat informasi ilmiah mengenai penemuan suatu karya mutakhir dalam kajian ilmu pengetahuan yang banyak diminati pengguna yang membutuhkan informasi.

2.2.3 Jurnal Elektronik

Pada umumnya telah diketahui bahwa jurnal elektronik merupakan jurnal yang berbentuk digital/tidak tercetak atau dikenal dengan jurnal online, sebagaimana para pakar berikut mendefinisikan tentang jurnal elektronik, antara lain :

Tresnawan (2005), mengemukakan bahwa “Jurnal elektronik adalah terbitan serial seperti bentuk tercetak tetapi bentuk elektronik, biasanya terdiri dari tiga format, yaitu teks, teks dan grafik, serta full image (dalam bentuk pdf) (p. 1)”.

Adapun menurut LIPI (2005), “Jurnal elektonik (e-journal) adalah sarana berbasis web untuk mengelola sebuah jurnal ilmiah maupun non ilmiah. Sarana ini disediakan sebagai wadah bagi pengelola, penulis dan pembaca karya-karya ilmiah (p. 1)”.

Dari pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa jurnal elektronik merupakan jurnal yang tersedia melalui media elektronik atau web yang telah diformat secara khusus untuk dapat diakses oleh pengguna yang membutuhkan informasi ilmiah.

2.2.3.1 Jurnal Elektronik Berbasis Web

Jurnal elektronik yang hanya tersedia pada basis web memberikan pelayanannya pada internet atau word wide web, sehingga dalam pemanfaatannya membutruhkan seperangkat teknologi komputer yang terkoneksi ke internet.

(45)

Sesuai dengan pendapat di atas, bahwa jurnal berbasis web atau yang dikenal dengan jurnal online merupakan jurnal dalam waktu mengaksesnya membutuhkan seperangkat teknologi komputer yang terkoneksi ke internet.

2.3 Pemanfaatan Jurnal Elektronik

Pemanfaatan jurnal elektronik merupakan kegiatan atau aktivitas pengguna dalam menggunakan jurnal dalam hal mencari informasi yang dibutuhkan. Informasi dalam jurnal bersifat ilmiah serta mutakhir dan melingkupi barbagai cabang ilmu

pengetahuan.

Definisi di atas merupakan pengembangan dari pengertian pemanfaatan menurut

kamus besar bahasa Indonesia (2003) yang menyatakan bahwa “Pemanfaatan mengandung arti yaitu proses, cara, dan perbuatan memanfaatkan sesuatu untuk kepentingan sendiri (p. 711)”.

2.4 Perbandingan Jurnal Elektronik dengan Jurnal Tercetak

Jurnal elektronik merupakan bagian dari koleksi terbitan berseri dimana memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan jurnal tercetak. Hal ini menyebabkan pengguna lebih memilih menggunakan jurnal elektronik dibandingkan jurnal tercetak, selain hemat waktu juga menghemat biaya dan tenaga, sesuai dengan pendapat Tresnawan (2005) yang menyatakan bahwa:

Dibandingkan dengan jurnal tercetak jurnal elektronik memiliki beberapa kelebihan, diantaranya dari segi kemuktahiran. Jurnal elektronik sering kali sudah terbit sebelum jurnal cetak diterbitkan sehingga dalam kecepatan penerimaan informasi jauh lebih menguntungkan (p. 2).

(46)

Tabel 1. Perbandingan Jurnal Elektronik dan Jurnal Tercetak

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jurnal elektronik lebih banyak memiliki nilai lebih dibandingkan dengan jurnal tercetak baik dari aspek kemuktahiran, penyimpanan, serta pemanfaatannya. Dengan adanya kelebihan yang dimiliki jurnal elektronik dapat lebih memudahkan pengguna dalam mencari informasi khususnya dalam hal penelusuran jurnal online/elektronik, namun disamping itu jurnal elektronik memiliki kelemahan dimana untuk mengakses jurnal harus melalui komputer yang tentunya membutuhkan energi listrik, jadi apabila

terjadi pemadaman listrik jurnal online tidak dapat diakses.

Perpustakaan dalam hal ini tentunya perlu meyediakan koleksi selain koleksi

tercetak yang sudah ada demi memenuhi tuntutan perkembangan IPTEK yang sedang terjadi yaitu salah satunya dengan menyediakan koleksi elektronik.

Tresnawan (2004) menyatakan bahwa “Salah satu sumber informasi di internet untuk pengembangan layanan perpustakaan adalah jurnal elektronik (e-journal) (p. 1)”. Dengan adanya koleksi elektronik diharapkan perpustakaan dapat menyediakan informasi sesuai dengan kriteria informasi yang di butuhkan oleh sivitas akademika yaitu cepat, hemat waktu, biaya serta tenaga, dan terkini.

No Kriteria Elektronik Tercetak

1 Kemuktahiran Mutakhir Mutakhir

2 Kecepatan Cepat Lambat

3 Penyimpanan Sangat mengirit tempat Makan Tempat

4 Pemanfaatan 24 Jam Terbatas Jam buka

5 Kesempatan akses Bisa bersamaan Antri

6 Penelusuran Otomatis tersedia Harus dibuat

7 Waktu penelusuran Cepat Lama

8 Keamanan Lebih aman Kurang aman

9 Manipulasi Dokumen

Sangat mudah Tidak bisa

10 Langganan dengan harga yang sama

(47)

2.5 Strategi Pemanfaatan/Penelusuran Jurnal Elektronik

Ketika pengguna informasi membutuhkan informasi yang cepat dan tepat, pengguna informasi harus melakukan strategi penelusuran informasi, yang salah satunya yaitu menelusur dengan memasukkan keyword ke dalam search engine yang telah tersedia. Dikaitkan dengan kegiatan perpustakaan perlunya strategi penelusuran informasi Pendit (2008) yang menyatakan bahwa:

Dibidang perpustakaan dan informasi, keberakasaraan informasi ini segera dikaitkan dengan kemampuan mengakses dan memanfaatkana secara benar sejumlah informasi yang tersedia di internet. Hal yang perlu di perhatikan dalam memanfaatkan teknologi internet ini pengguna (user) diharapkan memiliki pengetahuan atau keterampilan dalam menelusur informasi serta mengetahui strategi penelusuran agar dalam penelusuran bisa lebih efektif dan efisien (p. 119).

Mengingat hal tersebut di atas maka pengetahuan tentang strategi penelusuran jurnal elektronik perlu dimiliki oleh siapa saja yang memanfaatkan internet sebagai sumber dalam mencari informasi (jurnal elektronik) agar pemakaian fasilitas on-line yang tersedia dapat dimanfaatkan secara maksimal. Secara singkat mengapa strategi penelusuran jurnal elektronik di internet ini diperlukan karena:

1. Informasi yang tersedia sangat banyak dan luas dan beraneka ragam. 2. Untuk memperoleh informasi yang relevan.

3. Untuk menghamat waktu pencarian.

4. Untuk mempermudah pencarian.

2.6 Konsep Kebutuhan Informasi

Pada dasarnya setiap manusia butuh akan informasi, dimana dengan adanya informasi menjadikan manusia itu sendiri kaya akan pengetahuan baik itu yang bersifat ilmiah maupun sosial.

Gambar

Tabel 2 Kisi-Kisi Kuesioner
Tabel 3 : Frekuensi Pemanfaatan Jurnal Cetak dengan Jurnal
Tabel 4 : Manfaat Jurnal Cetak dengan Jurnal Elektronik
Tabel 5 : Tujuan memanfaatkan jurnal cetak dengan jurnal elektronik
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan kecakapan hidup ( life Skill education ) adalah upaya mempersiapkan generasi muda didalam menghadapi perubahan yang sangat cepat sehingga mereka mampu

[r]

Kelemahan tersebut di antaranya adalah, (1) membutuhkan waktu relatif banyak dibandingkan dengan pembelajaran yang berorientasi pada pencapain hasil dan sekedar memenuhi

Revolusi teknik pemrograman telah mengantarkan dunia pemrograman pada teknik Object Oriented Programming atau OOP. OOP ini memiliki kelebihan teknik sebelumnya, yaitu

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan anak dalam menyimak adalah karena guru menerapkan karakteristik Whole Brain Teaching seperti pengkondisian kelas yang baik

Pada Penulisan Ilmiah ini penulis akan membahas mengenai pembuatan web Penjualan Produk Mulia Sejahtera Networking dengan menggunakan PHP, yaitu bahasa berbentuk skrip yang

Penulisan ilmiah ini membahas tentang pembuatan aplikasi PC-Builder, yaitu aplikasi penentuan hardware untuk merakit suatu personal computer (PC) dengan menggunakan bahasa

Hudoyo (1998) menyatakan, belajar Matematika merupakan proses membangun/ mengkonstruksi konsep dan prinsip, tidak sekedar penggrojokan yang terkesan pasif dan statis,