• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 3. Analisis Data. diterima yang dihubungkan dengan teori yang ada pada bab 2. Dalam analisis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 3. Analisis Data. diterima yang dihubungkan dengan teori yang ada pada bab 2. Dalam analisis"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 3

Analisis Data

Pada bab ini, penulis akan menganalisis jawaban dari hasil angket yang telah diterima yang dihubungkan dengan teori yang ada pada bab 2. Dalam analisis tersebut, penulis ingin mengetahui sejauh mana keigo 「敬語」 digunakan oleh siswa di Jepang, khususnya di Osaka, dan dalam kondisi seperti apa dan terhadap siapa saja, keigo「敬語」tersebut digunakan.

3.1 Analisis Jawaban Soal Mengenai Sonkeigo「尊敬語」dan Kenjougo「謙譲 語」

Pada bagian ini, penulis akan menganalisis jawaban dari 10 buah pertanyaan yang ada pada angket soal, untuk mengetahui berapa banyak siswa di Jepang, khususnya di daerah Osaka yang masih menggunakan sonkeigo 「尊敬語」dan kenjougo「謙 譲語」saat berbicara dengan gurunya, sesuai dengan teori yang ada pada bab 2, yang

menyatakan bahwa keigo「 語 語 」digunakan saat berbicara dengan orang yang sangat dihormati seperti guru, profesor, dan atasan, serta orang yang usianya lebih tua dari penutur (Haghirian, 2010: 76).

Semua jawaban analisis yang dianggap benar adalah jawaban yang sesuai dengan teori tersebut atau mengandung unsur sonkei「尊敬」dan kenjou「謙譲」.

(2)

3.1.1 Analisis Jawaban dari Pertanyaan Nomor 1

Pada pertanyaan pertama, penulis memberikan soal mengenai seorang siswa yang ingin menawarkan sesuatu makanan kepada gurunya.

Pertanyaan yang diberikan oleh penulis adalah

Soal 1: 皆さんは何か食べ物を持っています。そして、その食べ物を、先生に

あげたいと思います。何と言いますか。

Terjemahan: Anda mempunyai sebuah makanan. Kemudian Anda ingin memberikan makanan tersebut kepada guru. Apa yang akan Anda katakan?

Dari soal tersebut, penulis memberikan empat pilihan jawaban, yaitu

ア.先生、こちらのケーキを召し上がりませんか。

イ.先生、このケーキを食べてください。

ウ.先生、このケーキを食べて。

エ.食べろ。このケーキ。

Analisis data

Dari keempat pilihan ungkapan di atas, jawaban yang benar adalah pilihan「ア」 yaitu Sensei, kochira no keeki wo meshiagarimasenka「先生、こちらのケーキを 召し上がりませんか」

Hal ini disebabkan ungkapan tersebut merupakan ungkapan yang paling sopan, yang dikenal dengan istilah bentuk sonkei「尊敬」, yaitu bentuk bahasa hormat

(3)

untuk meninggikan lawan bicara (Slobin, et al, 1996: 237). Contohnya, yomareru 「読まれる」, o yomi ni naru「お読みになる」, meshiagaru「召し上がる」,

irassharu「いらっしゃる」, dan lain-lain.

Pada pola kalimat Sensei, kochira no keeki wo meshiagarimasenka「先生、こち らのケーキを召し上がりませんか」terdapat dua pola bentuk sopan, yaitu kochira

no「こちらの」dan meshiagarimasenka「召し上がりませんか」. Kochira no

「こちらの」merupakan bentuk sopan dari kono「この」yang merupakan sebuah

kata tunjuk, yang berarti “ini”, sedangkan bentuk meshiagarimasenka「召し上がり ませんか」berasal dari kata kerja meshiagaru「召し上がる」+ pola kalimat

~masenka「~ませんか」.

Kata kochira no「こちらの」adalah bentuk yang lebih sopan dibandingkan dengan kata kono「この」yang merupakan sebuah kata tunjuk, yang berarti “ini” (Tsujimura, 1991: 247).

Kata meshiagaru「 召 し 上 が る 」adalah kata kerja bentuk kamus, yang merupakan bentuk sopan untuk meninggikan lawan bicara atau sonkeigo「尊敬語」 dari kata kerja taberu「食べる」yang berarti “makan”, yang merupakan salah satu jenis dari sonkeigo「 尊 敬 語 」yaitu tokubetsuna go「 特 別 な 語 」atau bentuk khusus (Hagino, 2005: 64).

Hal tersebut juga didukung oleh Fukuda (2008: 343-344), yang menyatakan

bahwa “「食べる」 「召し上がります」。「召し上がります」は尊敬語で

す。” atau bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “taberu menjadi

(4)

Pola ~masenka「 ~ ま せ ん か 」adalah sebuah pola kalimat yang digunakan untuk mengemukakan keinginan atau permintaan, seperti yang dinyatakan oleh Matsuoka dan Iori (2000: 152), “「~ませんか」は聞き手の意向を尋ねる表現で あることから来ています。” atau bila diterjemahkan menjadi “ ~masenka adalah bentuk ungkapan yang berasal dari penutur, yang mengemukakan keinginannya untuk meminta”.

Hal tersebut didukung oleh pernyataan Suzuki (2004: 123), yang menyatakan bahwa seseorang dapat meminta sebuah pendapat dengan menggunakan bentuk「~ ませんか」yang merupakan bentuk sopan, “「~ませんか」と、敬語表現を使い

ながら、意見を求めることができる」。”.

Dari hasil analisis data untuk pertanyaan pertama, penulis memperoleh data sebagai berikut

Diagram 3.1.1

Diagram Hasil Jawaban Siswa untuk Pertanyaan Pertama

1 5 17 17 0 5 10 15 20 25 30 ア イ ウ エ

Sumber penelitian: 28 Mei 2011

Pada diagram di atas, dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang menjawab pilihan 「ア」, yang adalah bentuk sonkei「尊敬」,sama banyaknya dengan jumlah siswa

yang menjawab pilihan「イ」, yaitu sebanyak 17 orang. Akan tetapi, ada juga siswa

(5)

yang menjawab pilihan「ウ」, yaitu sebanyak 5 orang dan seorang siswa yang menjawab pilihan「エ」.

Bila jawaban pilihan「ア」tersebut dianalisis ke dalam bentuk tabel, maka hasil analisisnya adalah sebagai berikut

Tabel 3.1.1

Tabel Jumlah Siswa yang Menggunakan Sonkeigo untuk Pertanyaan Pertama

年齢 性別 17歳 18歳 19歳 20歳 21歳 22歳 合計 男性 - - - 1人 2.5% 2人 5% 3人 7.5% 6人 15% 女性 2人 5% 1人 2.5% 5人 12.5% 2人 5% 1人 2.5% - 11人 27.5% 合計 2人 5% 1人 2.5% 5人 12.5% 3人 7.5% 3人 7.5% 3人 7.5% 17人 42.5% Sumber penelitian: 28 Mei 2011

Berdasarkan hasil data yang terdapat pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 40 orang siswa yang diberikan angket, 17 orang menjawab Sensei, kochira no keeki

wo meshiagarimasenka「先生、こちらのケーキを召し上がりませんか」untuk

pertanyaan pertama, atau dengan kata lain, ada sebanyak 17 siswa dari 40 siswa yang masih menggunakan sonkeigo「尊敬語」saat berbicara dengan gurunya.

3.1.2 Analisis Jawaban dari Pertanyaan Nomor 2

Pada pertanyaan kedua, penulis memberikan soal mengenai seorang siswa yang ingin meminta gurunya untuk menunggu. Guru tersebut adalah seorang guru baru di sekolah, sehingga belum akrab dengan siswa yang ada di sekolah tersebut, namun perbedaan umur antara guru dengan siswanya hanya sekitar 3-5 tahun.

(6)

Pertanyaan yang diberikan oleh penulis adalah

Soal 2: 皆さんを待つように、先生にお願いしたいと思う場合には何と言いま

すか。(先生は、新しい先生ですが、先生の年齢は皆さんよりわず か3~5年上です)。

Terjemahan: Anda ingin meminta guru Anda untuk menunggu (Beliau adalah guru baru di sekolah Anda, namun usianya hanya berbeda 3-5 tahun dari usia Anda). Apa yang akan Anda katakan?

Dari soal tersebut, penulis memberikan empat pilihan jawaban, yaitu

ア.先生、申し訳ありません。少々お待ちいただけませんか。

イ.先生、申し訳ありません。少々お待ちください。

ウ.先生、ごめんなさい。ちょっと待ってください。

エ.先生、ごめんねぇ。ちょっと待って。

Analisis data

Dari keempat pilihan ungkapan di atas, jawaban pilihan「 ア 」dan jawaban pilihan「イ」, sama-sama merupakan jawaban yang sopan, namun bila diukur dari tingkat kesopanannya, maka jawaban yang paling tepat dan benar untuk pertanyaan ini yaitu Sensei, moushiwakearimasen. Shoushou omachi itadakemasenka「先生、 申し訳ありません。少々お待ちいただけませんか」(Nagasaki, 2007: 189).

(7)

Hal ini disebabkan bentuk omachi kudasai「お待ち下さい」merupakan bentuk

sonkeigo「尊敬語」. Pola ~kudasai「~下さい」merupakan suatu pola bentuk

perintah atau meirei「 命 令 」, sama seperti pola ~nasai「 ~ な さ い 」, yang merupakan salah satu bentuk sonkeigo「尊敬語」(Mio, 2003: ), yang menyatakan

“前にも述べた五つの敬語動詞の連用形(命令形)がそれであります。すなわち、

「なさい」「ください」。”, bila diterjemahkan “lima buah bentuk penghubung dari verba sopan yang telah disebutkan sebelumnya ada berupa bentuk perintah, yaitu “nasai dan kudasai ”.

Akan tetapi, ungkapan yang paling sopan ketika meminta guru untuk menunggu, yaitu dengan bentuk merendahkan diri atau kenjougo「謙譲語」(Slobin, et al, 1996: 237-238), baik terhadap guru yang telah akrab maupun belum, ataupun terhadap guru yang telah lama mengajar maupun yang baru mengajar. Contohnya, ukagau「伺

う」, mairu「参る」, o yomi suru「お読みする」, dan lain-lain.

Pada pola kalimat Sensei, moushiwakearimasen. Shoushou omachi itadakemasenka「先生、申し訳ありません。少々お待ちいただけませんか」

terdapat empat keigo「敬語」, yaitu moushiwakearimasen「申し訳ありません」,

shoushou「少々」, omachi「お待ち」, dan itadakemasenka「いただけません

か」.

Kata moushiwakearimasen「 申 し 訳 あ り ま せ ん 」memiliki arti yang sama dengan gomennasai「 ご め ん な さ い 」, yang berarti “maaf”, namun bentuk

(8)

Selain itu, bentuk shoushou「少々」juga merupakan salah satu bentuk sopan

atau keigo「敬語」, seperti yang dikatakan oleh Sato (2004: 61), “もし「少し」と

言いたいのなら「少々」です。これは敬語で「少しの時間」という意味。”.

Nakamura dalam Nakayama, et al (2006: 110) juga menyatakan bahwa bentuk

shoushou「少々」adalah bentuk teichougo「丁重語」, yang adalah salah satu

jenis dari keigo「敬語」, dari sukoshi「少し」, yang berarti “sedikit”.

Kata omachi「お待ち」terbentuk dari kata kerja machi「待ち」atau dalam bentuk kamus matsu「待つ」, berarti “menunggu”, yang mendapat penambahan kata o「お」, yang berfungsi untuk menjadikan kata yang diikutinya menjadi lebih sopan. Nagasaki (2005: 104), mengatakan “敬語というと、すぐ「お」や「ご」

の使い方と考える人が多いと言われています。”.

Pola itadakemasenka「いただけませんか」tersusun dari itadaku「いただく」 + perubahan bentuk potensial + ~masenka「~ませんか」. Itadaku「いただく」 merupakan bentuk merendah atau kenjougo「謙譲語」dari kata kerja morau「もら う」, yang artinya “menerima” (Yasuda, 2007: 20). Hal ini juga didukung oleh

pernyataan Hongo (2009: 143), “「いたす」も「いただく」も謙譲語です。”. Pembentukkan itadakemasenka「 い た だ け ま せ ん か 」dimaksudkan agar pola tersebut menjadi bentuk yang lebih sopan. Hal tersebut dinyatakan oleh Iwakiri

(2006: 139), “相手に「・・・いただけませんか?」と「依頼」を表わす丁寧

な表現になります。”.

Bentuk shoushou omachi itadakemasenka「少々お待ちいただけませんか」 memiliki makna yang cukup berbeda dibandingkan dengan pilihan shoushou omachi

(9)

kudasai「少々お待ちください」. Shoushou omachi itadakemasenka「少々お待 ちいただけませんか」memiliki makna yang lebih sopan karena konteks kalimat tersebut adalah sebuah permintaan (penutur ingin meminta kepada guru, apakah guru tersebut dapat menunggunya), bukan sebuah saran (penutur tidak menyarankan guru tersebut untuk menunggunya). Hal ini juga dikemukakan oleh Matsuoka dan Gomi (2005: 134), sebagai berikut しかし、<依頼><指示><勧め>というのはかなり性格の異なる意 味である。そのことは、例えば、「どうか座っていただけませんか」 (依頼)と「どうぞお座りください」(勧め)の意味の違いを考えれ ば明らかであろう。 Terjemahan

Tetapi, “bentuk permintaan” “bentuk perintah/petunjuk” “bentuk saran” memiliki makna kepribadian yang cukup berbeda. Hal tersebut contohnya, kalau memikirkan perbedaan arti “Dapatkah Anda duduk” (permintaan) dengan “Silahkan Anda duduk” (saran), akan tampak jelas.

Dari hasil analisis data untuk pertanyaan kedua, penulis memperoleh data sebagai berikut

Diagram 3.1.2

Diagram Hasil Jawaban Siswa untuk Pertanyaan Kedua

6 19 5 10 0 5 10 15 20 25 30 ア イ ウ エ

(10)

Pada diagram di atas, dapat dilihat bahwa hanya 10 orang dari 40 orang siswa yang menjawab dengan menggunakan kenjougo「謙譲語」, yaitu pilihan「ア」dan 5 orang yang menjawab pilihan「イ」, yang adalah ungkapan sonkei「尊敬」, saat meminta gurunya untuk menunggu. Akan tetapi, hampir sebagian besar siswa menjawab pilihan「ウ」. Selain itu, ada 6 orang siswa yang menjawab pilihan 「エ」.

Bila jawaban pilihan「ア」tersebut dianalisis ke dalam bentuk tabel, maka hasil analisisnya adalah sebagai berikut

Tabel 3.1.2

Tabel Jumlah Siswa yang Menggunakan Kenjougo untuk Pertanyaan Kedua

年齢 性別 17歳 18歳 19歳 20歳 21歳 22歳 合計 男性 - - - - 1人 2.5% 3人 7.5% 4人 10% 女性 2人 5% 1人 2.5% 2人 5% - 1人 2.5% - 6人 15% 合計 2人 5% 1人 2.5% 2人 5% - 2人 5% 3人 7.5% 10人 25% Sumber penelitian: 28 Mei 2011

Berdasarkan hasil data yang terdapat pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 40 orang siswa yang diberikan angket, 10 orang menjawab Sensei, moushiwakearimasen. Shoushou omachi itadakemasenka「先生、申し訳ありませ

ん。少々お待ちいただけませんか」untuk pertanyaan kedua, atau dengan kata lain, ada sebanyak 10 siswa dari 40 siswa yang masih menggunakan kenjougo「謙譲 語」saat meminta gurunya untuk menunggu.

(11)

3.1.3 Analisis Jawaban dari Pertanyaan Nomor 3

Pada pertanyaan ketiga, penulis memberikan soal mengenai seorang siswa yang ingin meminta gurunya untuk menunggu, namun guru tersebut adalah guru yang telah lama mengajar di sekolah dan memiliki hubungan yang akrab dengan siswanya. Pertanyaan yang diberikan oleh penulis adalah

Soal 3: 場面は二番目の質問と同じですが、先生は長い間教えて、皆さんと親

しい関係があります。何と言いますか。

Terjemahan: Situasinya sama dengan pertanyaan nomor dua, tetapi guru tersebut telah lama mengajar dan memiliki hubungan yang akrab dengan Anda. Apakah yang Anda katakan?

Dari soal tersebut, penulis memberikan empat pilihan jawaban, yaitu

ア.先生、申し訳ありません。少々お待ちいただけませんか。

イ.先生、申し訳ありません。少々お待ちください。

ウ.先生、ごめんなさい。ちょっと待ってください。

エ.先生、ごめんねぇ。ちょっと待って。

Analisis data

Dari keempat pilihan ungkapan di atas, jawaban pilihan「 ア 」dan jawaban pilihan「イ」, sama-sama merupakan jawaban yang sopan, namun bila diukur dari tingkat kesopanannya, maka jawaban yang paling tepat dan benar untuk pertanyaan

(12)

ini yaitu Sensei, moushiwakearimasen. Shoushou omachi itadakemasenka「先生、

申し訳ありません。少々お待ちいただけませんか」.

Hal ini disebabkan ungkapan tersebut merupakan ungkapan yang paling sopan ketika meminta guru untuk menunggu, yaitu dengan bentuk merendahkan diri atau

kenjougo「謙譲語」(Nagasaki, 2007: 189), baik terhadap guru yang telah akrab

maupun belum, ataupun terhadap guru yang telah lama mengajar maupun yang baru mengajar karena antara guru dan murid memiliki hubungan atas-bawah, dimana murid adalah bawah dan guru adalah atas, seperti yang dinyatakan oleh Hagino

(2005: 33) “例えば、学校の先生は生徒に対して目上、生徒は目下、たしかに

上下関係があります。”.

Terhadap guru yang telah lama mengajar, walaupun siswa memiliki hubungan yang akrab, tetap harus menggunakan bentuk kenjougo「謙譲語」 tersebut. Hal ini dikarenakan apabila seseorang telah memiliki waktu mengajar yang lama di sebuah sekolah atau universitas, dapat diasumsikan bahwa guru tersebut tentu memiliki usia yang jauh diatas siswa-siswinya.

Dalam hal ini, keigo「敬語」juga digunakan saat berbicara dengan orang yang usianya lebih tua dari penutur (Haghirian, 2010: 76). Pada analisis ini, penulis hanya akan menganalisis berdasarkan hasil angket dalam bentuk tabel dan diagram.

(13)

Dari hasil analisis data untuk pertanyaan ketiga, penulis memperoleh data yaitu Diagram 3.1.3

Diagram Hasil Jawaban Siswa untuk Pertanyaan Ketiga

7 20 6 7 0 5 10 15 20 25 30 ア イ ウ エ

Sumber penelitian: 28 Mei 2011

Pada diagram di atas, dapat dilihat bahwa hanya 7 orang dari 40 orang siswa yang menjawab dengan menggunakan kenjougo「謙譲語」, yaitu pilihan「ア」dan 6 orang yang menjawab pilihan「イ」. Akan tetapi, sebagian besar siswa menjawab pilihan「ウ」dan ada 7 orang siswa yang menjawab pilihan「エ」.

Bila jawaban pilihan「ア」tersebut dianalisis ke dalam bentuk tabel, adalah Tabel 3.1.3

Tabel Jumlah Siswa yang Menggunakan Kenjougo untuk Pertanyaan Ketiga

年齢 性別 17歳 18歳 19歳 20歳 21歳 22歳 合計 男性 - - - 1人 2.5% - 2人 5% 3人 7.5% 女性 1人 2.5% 1人 2.5% 1人 2.5% - 1人 2.5% - 4人 10% 合計 1人 2.5% 1人 2.5% 1人 2.5% 1人 2.5% 1人 2.5% 2人 5% 7人 17.5% Sumber penelitian: 28 Mei 2011

(14)

Berdasarkan hasil data yang terdapat pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 40 orang siswa yang diberikan angket, 17 orang menjawab Sensei, moushiwakearimasen. Shoushou omachi itadakemasenka「先生、申し訳ありませ

ん。少々お待ちいただけませんか」untuk pertanyaan ketiga.

3.1.4 Analisis Jawaban dari Pertanyaan Nomor 4

Pada pertanyaan keempat, penulis memberikan soal mengenai seorang siswa yang ingin memberitahukan kepada gurunya, bahwa guru tersebut melakukan kesalahan sewaktu mengajar di kelas.

Pertanyaan yang diberikan oleh penulis adalah

Soal 4: クラスで先生の教え方に間違いがある場合、先生に何と言いますか。

Terjemahan: Apa yang Anda katakan jika di kelas, ada kesalahan dari cara mengajar guru Anda?

Dari soal tersebut, penulis memberikan empat pilihan jawaban, yaitu

ア.先生、すみません、そちらは少し違うと思われますが..

イ.いいえ、そこは違います。

ウ.ううん、そこは違うよ。

(15)

Analisis data

Dari keempat pilihan ungkapan di atas, jawaban yang benar adalah pilihan「ア」 yaitu Sensei, sumimasen. Sochirawa sukoshi chigau to omowaremasuga…「先生、

すみません、そちらは少し違うと思われますが..」.

Hal ini disebabkan ungkapan tersebut merupakan ungkapan yang paling sopan, yang dikenal dengan istilah bentuk sonkei 「尊敬」, yaitu bentuk bahasa hormat untuk meninggikan lawan bicara (Seki, 2010: 58. Tabel 3.3). Contohnya, irassharu 「いらっしゃる」, ossharu「おっしゃる」, dan sebagainya.

Pada pola kalimat Sensei, sumimasen. Sochirawa sukoshi chigau to omowaremasuga…「 先 生 、 す み ま せ ん 、 そ ち ら は 少 し 違 う と 思 わ れ ま す

が..」terdapat bentuk sonkei「尊敬」yaitu pada kata omowaremasu「思われま す」, yang dibentuk dari pola omou「思う」+ ~reru/rareru「~れる・られる」+

~masu「~ます」.

Pola ~reru/rareru「~れる・られる」mempunyai empat fungsi, yang salah satunya adalah untuk menjadikan kata kerja tersebut menjadi bentuk sopan atau

sonkei「尊敬」, “「れる」「られる」という助動詞には受身,可能,自発,尊敬の

四種の用法があって、この場合は「可能用法」というわけです。” (Hagino,

2005: 241).

Nagasaki (2004: 87), juga menyatakan “なんからの動作をする人に対して、 尊敬の意味をあらわす場合には、動作をあらわす動詞に助動詞の「れる」

(16)

Hal ini juga dinyatakan oleh Torimitsu (2011: 59), sebagai berikut さらに室町時代になると、終止形が「るる」「らるる」となり、武士 社会の広がりとともに言葉も変化していた。そして、すでに江戸時代 中期においては、「れる」「られる」という現在使われている形へと 変化していたのである。ところで、古文の講義していると、よく学生 たちが、「『る』『らる』には『受身』『自発』『尊敬』『可能』と、 4つも意味があるので、区別がつきません」と質問にやって来るのだ。 Terjemahan

Selanjutnya, ketika periode Muromachi, bentuk akhir yang menjadi bentuk

ruru/raruru, bersamaan dengan meluasnya masyarakat samurai, bahasa juga

berubah. Kemudian, seperti yang telah disebutkan pada periode Edo telah berubah bentuk menjadi bentuk reru/rareru, yaitu bentuk yang digunakan saat ini. Lalu, pada perkuliahan literatur klasik, mahasiswa banyak mempertanyakan “ru/raru memiliki empat bentuk arti yaitu bentuk pasif, bentuk spontan, bentuk sopan, dan bentuk potensial, sehingga tidak terbedakan”.

Kata kerja omowareru「思われる」mendapat mendapat tambahan pola ~masu 「~ます」, yang berfungsi untuk menjadikan verba tersebut menjadi verba sopan, sebab ~masu「~ます」merupakan bentuk teinei「丁寧」(Nakagawa, 2008: 40).

Selain itu, kata sochira「そちら」juga merupakan bentuk sopan dari kata soko 「そこ」, yang berarti “itu (kata tunjuk)”. Kinami (2008: 143), menyatakan “「そ

こ」は「そちら」に変えて丁寧にします。”.

(17)

Dari hasil analisis data untuk pertanyaan keempat, penulis memperoleh data Diagram 3.1.4

Diagram Hasil Jawaban Siswa untuk Pertanyaan Keempat

1 5 6 28 0 5 10 15 20 25 30 ア イ ウ エ

Sumber penelitian: 28 Mei 2011

Pada diagram di atas, lebih dari sebagian besar siswa, yaitu sebanyak 28 orang, yang menjawab pilihan「ア」atau bentuk sonkei「尊敬 」, 6 orang menjawab pilihan「イ 」, yang adalah bentuk teinei「 丁寧 」, 5 orang menjawab pilihan 「ウ」, dan seorang siswa menjawab pilihan「エ」.

Apabila jawaban pilihan「ア」tersebut dianalisis ke dalam bentuk tabel, maka Tabel 3.1.4

Tabel Jumlah Siswa yang Menggunakan Sonkeigo untuk Pertanyaan Keempat

年齢 性別 17歳 18歳 19歳 20歳 21歳 22歳 合計 男性 - 2人 5% 2人 5% 3人 7.5% 2人 5% 3人 7.5% 12人 30% 女性 2人 5% 1人 2.5% 5人 12.5% 4人 10% 3人 7.5% 1人 2.5% 16人 40% 合計 2人 5% 3人 7.5% 7人 17.5% 7人 17.5% 5人 12.5% 4人 10% 28人 70% Sumber penelitian: 28 Mei 2011

(18)

Berdasarkan hasil data yang terdapat pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 40 orang siswa yang diberikan angket, lebih dari sebagian besar siswa, yaitu sebanyak 28 orang menjawab Sensei, sumimasen. Sochirawa sukoshi chigau to omowaremasuga…「先生、すみません、そちらは少し違うと思われますが

…」untuk pertanyaan keempat.

Hal ini juga menunjukkan masih banyak siswa, yaitu ada sebanyak 28 siswa dari 40 siswa yang masih menggunakan sonkeigo「 尊 敬 語 」saat memberitahukan bahwa gurunya melakukan kesalahan, walaupun masih ada siswa yang menggunakan bahasa yang tidak sopan.

3.1.5 Analisis Jawaban dari Pertanyaan Nomor 5

Pada pertanyaan kelima, penulis memberikan soal mengenai siswa yang ingin menanyakan kepada gurunya, apakah guru tersebut ingin makan sesuatu.

Pertanyaan yang diberikan oleh penulis adalah

Soal 5: 先生に「何か食べたいか」という質問を聞きたいと思う場合は、どん

な表現を使いますか。

Terjemahan: Ketika Anda ingin bertanya kepada guru “Apakah ingin makan sesuatu?”, ungkapan seperti apa yang digunakan?

Dari soal tersebut, penulis memberikan empat pilihan jawaban, yaitu

ア.先生、お食事はおすみでしょうか。

(19)

ウ.先生、食事を召し上がりたいですか。

エ.先生、食事しますか。

Analisis data

Dari keempat pilihan ungkapan di atas, berdasarkan tujuan penelitian penulis, maka jawaban yang benar adalah pilihan「 イ 」 yaitu Sensei, oshokuji wo

meshiagarimasuka「先生、お食事を召し上がりますか」. Hal ini disebabkan

ungkapan tersebut merupakan ungkapan sopan, yang dikenal dengan istilah bentuk

sonkei「尊敬」, yaitu bentuk bahasa hormat untuk meninggikan lawan bicara (Seki,

2010: 58. Tabel 3.3). Contohnya, irassharu「いらっしゃる」, ossharu「おっしゃ る」, dan lain-lain.

Pada pola kalimat Sensei, oshokuji wo meshiagarimasuka「先生、お食事を召 し 上 が り ま す か 」terdapat bentuk sonkei「 尊 敬 」atau bentuk sopan yang

meninggikan lawan bicara, yaitu kata kerja meshiagarimasu「召し上がります」.

Kata meshiagaru「 召 し 上 が る 」adalah kata kerja bentuk kamus, yang merupakan bentuk sopan untuk meninggikan lawan bicara atau sonkeigo「尊敬語」 dari kata kerja taberu「食べる」yang berarti “makan”, yang merupakan salah satu jenis dari sonkeigo「 尊 敬 語 」yaitu tokubetsuna go「 特 別 な 語 」atau bentuk khusus (Hagino, 2005: 64).

(20)

Hal tersebut juga didukung oleh Fukuda (2008: 343-344), yang menyatakan

bahwa “「食べる」 「召し上がります」。「召し上がります」は尊敬語で

す。” atau bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “meshiagarimasu adalah sonkeigo”.

Selain itu, bentuk oshokuji「お食事」yang terbentuk dari kata benda shokuji 「食事」, yang mendapat penambahan o「お」, juga merupakan salah satu bentuk

sopan atau keigo「敬語」, seperti yang dikatakan oleh Nagasaki (2005: 104), “敬語 というと、すぐ「お」や「ご」の使い方と考える人が多いと言われていま す。”.

Dari hasil analisis data untuk pertanyaan kelima, penulis memperoleh data sebagai berikut

Diagram 3.1.5

Diagram Hasil Jawaban Siswa untuk Pertanyaan Kelima

16 0 15 9 0 5 10 15 20 25 30 ア イ ウ エ

Sumber penelitian: 28 Mei 2011

Pada diagram di atas, dapat dilihat bahwa ada 15 orang siswa yang memilih jawaban「イ」, yaitu jawaban yang benbentuk sonkei「尊敬」, 9 orang memilih jawaban「ア」, dan 16 orang menjawab pilihan「エ」atau pilihan berbentuk teinei

(21)

「 丁 寧 」. Akan tetapi, dari data tersebut, tidak ada seorang siswa pun yang menjawab pilihan「ウ」.

Bila jawaban pilihan「イ」tersebut dianalisis ke dalam bentuk tabel, maka hasil analisisnya adalah sebagai berikut

Tabel 3.1.5

Tabel Jumlah Siswa yang Menggunakan Sonkeigo untuk Pertanyaan Kelima

年齢 性別 17歳 18歳 19歳 20歳 21歳 22歳 合計 男性 1人 2.5% 2人 5% - - - 1人 2.5% 4人 10% 女性 2人 5% 2人 5% 1人 2.5% 4人 10% 2人 5% - 11人 27.5% 合計 3人 7.5% 4人 10% 1人 2.5% 4人 10% 2人 5% 1人 2.5% 15人 37.5% Sumber penelitian: 28 Mei 2011

Berdasarkan hasil data yang terdapat pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 40 orang siswa yang diberikan angket, 15 orang menjawab Sensei, oshokuji wo

meshiagarimasuka「 先 生 、 お 食 事 を 召 し 上 が り ま す か 」untuk pertanyaan

kelima, atau dengan kata lain, ada sebanyak 15 siswa dari 40 siswa yang masih menggunakan sonkeigo「尊敬語」saat menanyakan keinginan gurunya.

3.1.6 Analisis Jawaban dari Pertanyaan Nomor 6

Pada pertanyaan keenam, penulis memberikan soal mengenai seorang siswa yang ingin memberitahukan namanya kepada seorang guru.

(22)

Pertanyaan yang diberikan oleh penulis adalah

Soal 6: もし皆さんの名前を、先生に伝えたいと思う場合は、何と言いますか。

(例えば:名前は山田です)。

Terjemahan: Apabila ingin memberitahukan nama Anda kepada guru, apa yang Anda katakan? (Contohnya: nama Anda adalah Yamada).

Dari soal tersebut, penulis memberikan empat pilihan jawaban, yaitu

ア.山田です。

イ.山田と申します。

ウ.山田だ。

エ.山田。

Analisis data

Dari keempat pilihan ungkapan di atas, jawaban yang benar adalah pilihan「イ」 yaitu Yamada to moushimasu「山田と申します」.

Hal ini disebabkan ungkapan tersebut merupakan ungkapan yang paling sopan, yaitu bentuk merendah, yang dikenal dengan istilah bentuk kenjou「謙譲」yaitu

teichougo「丁重語」(ada teori yang membagi keigo「敬語」ke dalam lima bagian,

(23)

「謙譲語IIまたは丁重語」, teineigo「丁寧語」, dan bikago「美化語」, seperti yang dinyatakan oleh Seki (2010: 60) sebagai berikut

国による国語政策としての敬語は、長い間、「尊敬語」「謙譲語(2 つ の用法を含む)」「丁寧語(美化語を含む)」の 3 つに大きく分類されて きた。その後、2007 年 2 月、従来の「謙譲語」を「謙譲語Ⅰ」と「謙譲 語Ⅱ(丁重語)」の 2 つに分けるとともに、「丁重語」から「美化語」 を分離し、敬語を 5 分類とする指針が文化番議会で正式決定し、文部 科学大臣答申された。 Terjemahan

Menurut negara, keigo, sebagai sebuah kebijakan bahasa selama ini terbagi ke dalam tiga kelompok besar yaitu “sonkeigo” “kenjougo (mencakup dua penggunaan) “teineigo (mencakup bikago). Kemudian pada Februari 2007, dengan dibaginya ke dalam dua bagian, istilah tradisional kenjougo menjadi

kenjougo I dan kenjougo II, bikago dipisahkan dari teichougo, Mentri

Pendidikan melaporkan dan membagi panduan keigo ke dalam lima bagian secara resmi.

Teichougo「丁重語」menurut Nakamura dalam Nakayama, et al (2006: 110) sebagai berikut

Teichougo「 丁 重 語 」dalam bahasa Inggris berarti courteous language or

linguistic behavior atau bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi

“bahasa sopan atau perilaku bahasa”, yang membuat bahasa terdengar menjadi lebih terhormat.

Bentuk-bentuk teichougo「丁重語」antara lain ekspresi kata kerja bantu yang sopan, pilihan leksikal atau kata, dan lain-lain. Contohnya adalah kata shoushou 「少々」untuk kata sukoshi「少し」, yang berarti “sedikit”.

Selain itu, Seki (2010: 58. Tabel 3.3) menyatakan “相手の動作・物・ことがら な ど を 丁 重 に 表 現 す る と き に 使 う 言 葉 。 丁 重 語 と も い う 。”, bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “bahasa yang digunakan ketika

(24)

menyatakan sopan santun terhadap perbuatan, benda, dan hal menarik lainnya dari lawan bicara. Disebut juga teichougo”. Contohnya, mairimasu「 参 り ま す 」,

moushimasu「申します」, itashimasu「致します」, heisha「弊社」, dan lainnya.

Pada pola kalimat Yamada to moushimasu「山田と申します」terdapat pola bentuk merendah yang dikenal dengan istilah bentuk kenjougo「謙譲語」, yang adalah teichougo「丁重語」, yaitu pada pola moushimasu「申します」(Seki, 2010: 58. Tabel 3.3).

Moushimasu「申します」adalah bentuk merendah atau kenjou「謙譲」dari kata kerja iimasu「言います」(Nakagawa, 2008: 40-41).

Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan Oshima dan Jingu (2009: 26), yang

menyatakan “「申します」は、「目下の者(自分)から目上に言う」意味の謙譲

語です。”, yang berarti “moushimasu adalah kenjougo yang berarti bicara dari bawahan atau diri sendiri ke atasan”.

Kata kerja moushimasu「 申 し ま す 」merupakan bentuk merendah yang digunakan untuk perkenalan. Hal ini dinyatakan oleh Fukuda (2008: 348), “「~と 申します」自分の行動を低めて言う謙譲語には、自己紹介などで使う決まっ た表現も多いようです。”, yang berarti “~to moushimasu dalam kenjougo, yang adalah bahasa merendahkan tindakan sendiri, banyak dipakai sebagai ungkapan yang digunakan untuk perkenalan diri dan lainnya”.

(25)

Dari hasil analisis data untuk pertanyaan keenam, penulis memperoleh data sebagai berikut

Diagram 3.1.6

Diagram Hasil Jawaban Siswa untuk Pertanyaan Keenam

3 1 18 18 0 5 10 15 20 25 30 ア イ ウ エ

Sumber penelitian: 28 Mei 2011

Pada diagram di atas, dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang menjawab pilihan 「イ」, yang adalah bentuk kenjou「謙譲」,sama banyaknya dengan jumlah siswa

yang menjawab pilihan「ア」, yaitu sebanyak 18 orang. Akan tetapi, ada juga seorang siswa yang menjawab pilihan「ウ」dan 3 orang siswa yang menjawab pilihan「 エ 」. Hal ini menunjukkan bahwa masih cukup banyak siswa yang menggunakan bentuk kenjou「謙譲」ketika ingin memperkenalkan dirinya kepada guru mereka.

(26)

Bila jawaban pilihan「イ」tersebut dianalisis ke dalam bentuk tabel, hasilnya adalah sebagai berikut

Tabel 3.1.6

Tabel Jumlah Siswa yang Menggunakan Kenjougo untuk Pertanyaan Keenam

年齢 性別 17歳 18歳 19歳 20歳 21歳 22歳 合計 男性 1人 2.5% 1人 2.5% 2人 5% 1人 2.5% 2人 5% 1人 2.5% 8人 20% 女性 2人 5% - 3人 7.5% 2人 5% 2人 5% 1人 2.5% 10人 25% 合計 3人 7.5% 1人 2.5% 5人 12.5% 3人 7.5% 4人 10% 2人 5% 18人 45% Sumber penelitian: 28 Mei 2011

Berdasarkan hasil data yang terdapat pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 40 orang siswa yang diberikan angket, 18 orang menjawab Yamada to moushimasu 「山田と申します」untuk pertanyaan keenam atau ada sebanyak 18 siswa dari 40

siswa yang masih menggunakan teichougo「 丁 重 語 」, saat memperkenalkan dirinya kepada orang yang usianya lebih tua atau orang yang lebih dihormati.

3.1.7 Analisis Jawaban dari Pertanyaan Nomor 7

Pada pertanyaan ketujuh, penulis memberikan soal mengenai seorang siswa yang ingin mengembalikan kacamata gurunya yang tertinggal di kelas setelah pelajaran berakhir.

(27)

Pertanyaan yang diberikan oleh penulis adalah

Soal 7: 授業がもう終わったところに、皆が、テーブルの上に先生の忘れため

がねを見つけました。そのめがねを持って、先生の部屋に行って、 先生に返そうとする場合、何と言いますか。

Terjemahan: Setelah pelajaran berakhir, Anda menemukan kacamata milik guru Anda tertinggal di atas meja. Anda mengambil kacamata tersebut, pergi ke ruang guru dan bermaksud mengembalikannya. Apa yang Anda katakan?

Dari soal tersebut, penulis memberikan empat pilihan jawaban, yaitu

ア.先生、すみませんが、授業が終わったあとで、テーブルの上に先生の忘 れためがねを拝見しましたが、.. イ.先生、すみません、こちらは先生の忘れためがねです。 ウ.先生、これは先生のめがねです。 エ.先生、これ。めがねだ。 Analisis data

Dari keempat pilihan ungkapan di atas, jawaban yang benar adalah pilihan「ア」 yaitu Sensei, sumimasenga, juugyou ga owatta atode, teeburu no ue ni sensei no wasureta megane wo haikenshimashitaga…「先生、すみませんが、授業が終わ

(28)

Hal ini disebabkan ungkapan tersebut merupakan ungkapan yang paling sopan, yang dikenal dengan istilah bentuk kenjou「謙譲」(Nakamura dalam Nakayama, et al, 2006: 110). Contohnya, omenikakaru「お目にかかる」, go annaisuru「ご案内す る」, dan lain-lain.

Pada pola kalimat Sensei, sumimasenga, juugyou ga owatta atode, teeburu no ue ni sensei no wasureta megane wo haikenshimashitaga…「先生、すみませんが、

授業が終わったあとで、テーブルの上に先生の忘れためがねを拝見しました が、..」, terdapat bentuk kenjou「謙譲」, yaitu haikenshimashita「拝見しま した」.

Kata kerja haikenshimashita「 拝 見 し ま し た 」dibentuk dari kata kerja

haikensuru「拝見する」+ ~mashita「~ました」. Haikenshimashita「拝見しま

した」merupakan kata kerja bentuk merendah atau kenjougo「謙譲語」dari kata

kerja miru「見る」, yang berarti “melihat” (Hongo, 2009: 21).

Hal ini didukung oleh Nagasaki (2004: 189), yang menyatakan bahwa bentuk merendah dari kata kerja mita menjadi haikenshita, “このことはを単純にすると、 「私は見たことがありません」ということですから「見た」を謙譲語化して

「拝見した」にします。”.

Selain itu, Tsujimura (1991: 357) juga mengatakan “「拝見」は「見る」の謙 譲 表 現 。 書 き 言 葉 、 話 し 言 葉 と も に 使 う 。”, yang berarti “haiken adalah ungkapan merendah (kenjou) dari miru. Digunakan baik dalam bahasa tulisan maupun bahasa lisan”.

(29)

~masu「~ます」berfungsi untuk menjadikan verba tersebut menjadi verba sopan, sebab ~masu「~ます」merupakan bentuk teinei「丁寧」(Nakagawa, 2008: 40), sedangkan kata kerja bentuk lampau ~ta「~た」, yang berarti “sudah / telah” (Sugiyanto dan Djamaludin, 2009: 90).

Dari hasil analisis data untuk pertanyaan ketujuh, penulis memperoleh data yaitu Diagram 3.1.7

Diagram Hasil Jawaban Siswa untuk Pertanyaan Ketujuh

1 16 18 5 0 5 10 15 20 25 30 ア イ ウ エ

Sumber penelitian: 28 Mei 2011

Pada diagram di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa memilih bentuk jawaban dalam bentuk teinei「 丁 寧 」atau pola bahasa sopan standar, yaitu sebanyak 18 orang menjawab「イ」dan 16 orang menjawab「ウ」, sedangkan hanya 5 orang siswa yang menjawab dengan menggunakan kenjougo「謙譲語」. Selain itu, ada seorang siswa yang menjawab pilihan「エ」.

(30)

Bila jawaban pilihan「ア」tersebut dianalisis ke dalam bentuk tabel, maka hasil analisisnya adalah sebagai berikut

Tabel 3.1.7

Tabel Jumlah Siswa yang Menggunakan Kenjougo untuk Pertanyaan Ketujuh

年齢 性別 17歳 18歳 19歳 20歳 21歳 22歳 合計 男性 - 1人 2.5% - 1人 2.5% - - 2人 5% 女性 1人 2.5% 1人 2.5% 1人 2.5% - - - 3人 7.5% 合計 1人 2.5% 2人 5% 1人 2.5% 1人 2.5% - - 5人 12.5% Sumber penelitian: 28 Mei 2011

Berdasarkan hasil data yang terdapat pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 40 orang siswa yang diberikan angket, hanya sebanyak 5 orang menjawab Sensei, sumimasenga, juugyou ga owatta atode, teeburu no ue ni sensei no wasureta megane wo haikenshimashitaga…「先生、すみませんが、授業が終わったあとで、テ

ーブルの上に先生の忘れためがねを拝見しましたが…」untuk pertanyaan

ketujuh, atau dengan kata lain, hanya sebanyak 5 siswa dari 40 siswa yang masih menggunakan kenjougo「謙譲語」saat berbicara dengan gurunya, khususnya saat ingin mengembalikan barang milik guru tersebut.

3.1.8 Analisis Jawaban dari Pertanyaan Nomor 8

Pada pertanyaan kedelapan, penulis memberikan soal mengenai seorang siswa yang ingin minta izin pada gurunya, agar diperbolehkan untuk pulang lebih awal.

(31)

Pertanyaan yang diberikan oleh penulis adalah

Soal 8: 皆さんはクラスで勉強中に、早く家に帰る許可をお願いしたいと思う

場合は何と言いますか。

Terjemahan: Saat sedang belajar di kelas, Apa yang Anda katakana jika ingin minta izin untuk pulang ke rumah lebih awal?

Dari soal tersebut, penulis memberikan empat pilihan jawaban, yaitu

ア.先生、すみません、大切な用事がありますので、早退させていただけま せんか。 イ.先生、すみません、大切な用事がありますので、早退してもよろしいで すか。 ウ.先生、すみません、大切な用事があるので、早く帰ってよろしいですか。 エ.先生、すみません、大切な用事があるので、早く帰っていいですか。 Analisis data

Dari keempat pilihan ungkapan di atas, jawaban yang benar adalah pilihan「ア」 yaitu Sensei, sumimasen, taisetsuna youji ga arimasu node, soutaisasete itadakemasenka「先生、すみません、大切な用事がありますので、早退させ て い た だ け ま せ ん か 」. Hal ini disebabkan ungkapan tersebut merupakan

ungkapan yang paling sopan, karena mengandung unsur kenjou「謙 譲」, yang adalah bentuk merendah (Seki, 2010: 58. Tabel 3.3). Contohnya, ukagau「伺う」,

(32)

moushiageru「申し上げる」, omenikakaru「お目にかかる」, go annaisuru「ご 案内する」, dan lain-lain.

Pada pola kalimat Sensei, sumimasen, taisetsuna youji ga arimasu node, soutaisasete itadakemasenka「先生、すみません、大切な用事がありますので、

早退させていただけませんか」terdapat bentuk keigo「敬語」, yaitu itadaku 「いただく」yang merupakan bentuk merendah atau kenjougo「謙譲語」pada

kata soutaisasete itadakemasenka「早退させていただけませんか」.

Kata soutaisasete itadakemasenka「早退させていただけませんか」terbentuk dari kata kerja soutaisuru「早退する」+ pola ~saseru「~させる」, ~te itadaku 「~ていただく」yang diubah menjadi bentuk potensial, dan ~masenka「~ませ んか」.

Kinami (2008: 125) menyatakan bahwa penggunaan pola ~saseteitadaku「~さ せていただく」adalah suatu bentuk minta izin dan pengakuan dari lawan bicara

untuk hal yang menyangkut kepentingan diri sendiri, “ということは、「~させて いただく」は「~する」という自分の行為を相手に認めてもらう、許可して もらう、という意味になります。”. Dalam hal ini, minta izin agar diperbolehkan pulang lebih awal adalah hal yang berhubungan dengan kepentingan pribadi penutur. Pernyataan tersebut didukung oleh Oshima (2006: 92), yang menyatakan “「~さ せていただきます」というのは、話が終わって、相手の同意と許可がもらえ る な ら 帰 り ま す 、 と い う 意 味 を 含 め た 謙 譲 表 現 で す 。”, yang berarti

~saseteitadakimasu termasuk ungkapan merendah yang memiliki arti, percakapan

(33)

Nishimura (2003: 114) menyatakan bahwa pola ~saseru adalah arti yang mewakili “menerima (sesuatu) dari lawan bicara”, “「~させる」という意味から

「相手にしてもらう」を表します。」.

Pola ~te itadaku「~ていただく」adalah bentuk merendah atau bentuk kenjou 「謙譲」seperti yang dikatakan oleh Sato (2004: 77) , “「いただく」という謙譲 語に、さらに「させていただきます」という謙譲語をつけているため、敬語

らしく聞こえるのです。”.

Pola ~masenka「 ~ ま せ ん か 」adalah sebuah pola kalimat yang digunakan untuk mengemukakan keinginan atau permintaan, seperti yang dinyatakan oleh Matsuoka dan Iori (2000: 152), “「~ませんか」は聞き手の意向を尋ねる表現で あることから来ています。” atau bila diterjemahkan menjadi “ ~masenka adalah bentuk ungkapan yang berasal dari penutur, yang mengemukakan keinginannya untuk meminta”.

Dari hasil analisis data untuk pertanyaan kedelapan, penulis memperoleh data Diagram 3.1.8

Diagram Hasil Jawaban Siswa untuk Pertanyaan Kedelapan

13 4 18 5 0 5 10 15 20 25 30 ア イ ウ エ

(34)

Pada diagram di atas, hanya 5 orang siswa yang menjawab pilihan「ア」atau bentuk kenjou「 謙 譲 」, sedangkan sisanya menjawab bentuk teinei「 丁 寧 」, dimana pilihan「イ」sebanyak 18 orang, pilihan「ウ」hanya sebanyak 4 orang, dan pilihan「エ」sebanyak 13 orang.

Hasil analisis pilihan jawaban「ア」dalam bentuk tabel adalah Tabel 3.1.8

Tabel Jumlah Siswa yang Menggunakan Kenjougo untuk Pertanyaan Kedelapan 年齢 性別 17歳 18歳 19歳 20歳 21歳 22歳 合計 男性 - - - 1人 2.5% 1人 2.5% - 2人 5% 女性 2人 5% - 1人 2.5% - - - 3人 7.5% 合計 2人 5% - 1人 2.5% 1人 2.5% 1人 2.5% - 5人 12.5% Sumber penelitian: 28 Mei 2011

Berdasarkan hasil data yang terdapat pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 40 orang siswa yang diberikan angket, hanya 5 orang menjawab Sensei, sumimasen, taisetsuna youji ga arimasu node, soutaisasete itadakemasenka「先生、すみませ

ん 、 大 切 な 用 事 が あ り ま す の で 、早 退 さ せ て い た だ け ま せ ん か 」untuk pertanyaan kedelapan.

(35)

3.1.9 Analisis Jawaban dari Pertanyaan Nomor 9

Pada pertanyaan kesembilan, penulis memberikan soal mengenai seorang siswa yang ingin mengajak gurunya untuk pergi ke pesta temannya.

Pertanyaan yang diberikan oleh penulis adalah

Soal 9: 授業中に、一緒に友達の誕生日パーティーへ行こうと、先生を誘いた

い場合は、何と言いますか。

Terjemahan: Saat sedang belajar, Anda bermaksud untuk pergi ke pesta ulang tahun teman dan ingin mengundang Guru Anda. Apa yang akan Anda katakan?

Dari soal tersebut, penulis memberikan empat pilihan jawaban, yaitu

ア.先生、すみませんが、少々お時間がありますか。Aさんのパーティーに 来ていただけませんか。 イ.先生、すみません、ちょっと時間がありますか。Aさんのパーティーに 来ませんか。 ウ.先生、Aさんのパーティーに来ますか。 エ.先生、Aさんのパーティーに来る? Analisis data

Dari keempat pilihan ungkapan di atas, jawaban yang benar adalah pilihan「ア」 yaitu Sensei, sumimasenga, shoushou ojikan ga arimasuka? A san no paatii ni kite

(36)

itadakemasenka「先生、すみませんが、少々お時間がありますか。A さんの

パーティーに来ていただけませんか」.

Hal ini disebabkan ungkapan tersebut merupakan ungkapan yang paling sopan, yaitu bentuk merendah, yang dikenal dengan istilah bentuk kenjou 「謙譲」, yaitu bentuk bahasa hormat untuk merendahkan diri sendiri (Nagasaki, 2004: 128). Contohnya, kaite itadaku「書いていただく」, dan lain-lain.

Pada pola kalimat Sensei, sumimasenga, shoushou ojikan ga arimasuka? A san no paatii ni kite itadakemasenka「先生、すみませんが、少々お時間がありますか。

Aさんのパーティーに来ていただけませんか」terdapat bentuk sopan, yaitu kite

itadakemasenka「 来 て い た だ け ま せ ん か 」yang tergolong ke dalam bentuk

kenjougo「謙譲語」.

Pola ini terbentuk dari kata kerja kuru「来る」, yang berarti “datang” + ~te

itadaku「~ていただく」, yang mengalami perubahan bentuk menjadi bentuk

potensial + ~masenka「~ませんか」. Pola ~te itadaku「~ていただく」adalah bentuk merendah atau bentuk kenjou「謙譲」dari ~te morau「~て もらう」 (Hagino, 2005: 73).

Selain itu, itadaku「 い た だ く 」juga merupakan bentuk merendah dari

nomu/taberu「飲む・食べる」, yang dinyatakan oleh Sato (2004: 77), “「飲む・

食べる」の謙譲語の「いただく」で十分。「いただく」という謙譲語に、さ らに「させていただきます」という謙譲語をつけているため、敬語らしく聞 こえるのです。”.

(37)

Pada kalimat ini, pola yang digunakan adalah ~te itadakemasenka「~ていただ けませんか」, karena merupakan sebuah ungkapan permintaan yang sopan, “「~

ていただけますか、」という意味の一般的に使える丁寧な依頼表現です。”

(Hattori, 2009: 89).

Selain itu, bentuk shoushou「少々」juga merupakan salah satu bentuk sopan atau keigo「敬語」, seperti yang dikatakan oleh Sato (2004: 61), “もし「少し」と

言いたいのなら「少々」です。これは敬語で「少しの時間」という意味。”.

Kata ojikan「お時間」terbentuk dari kata benda jikan「時間」, berarti “waktu”, yang mendapat penambahan kata o「お」, yang berfungsi untuk menjadikan kata yang diikutinya menjadi lebih sopan. Nagasaki (2005: 104), mengatakan “敬語とい

うと、すぐ「お」や「ご」の使い方と考える人が多いと言われています。”.

Dari hasil analisis data untuk pertanyaan kesembilan, penulis memperoleh data sebagai berikut

Diagram 3.1.9

Diagram Hasil Jawaban Siswa untuk Pertanyaan Kesembilan

4 5 18 13 0 5 10 15 20 25 30 ア イ ウ エ

(38)

Pada diagram di atas, dapat dilihat bahwa cukup banyak siswa, yaitu sebanyak 13 orang, yang menjawab pilihan「ア」yaitu bentuk kenjou「謙譲」. Selain itu ada sebanyak 18 orang yang menjawab pilihan「イ」dan 5 orang menjawab pilihan 「ウ」, yang adalah bentuk teinei「丁寧」, serta ada 4 orang yang menjawab

pilihan「エ」. Bila jawaban「ア」tersebut dianalisis ke dalam bentuk tabel, maka hasil analisisnya adalah

Tabel 3.1.9

Tabel Jumlah Siswa yang Menggunakan Kenjougo untuk Pertanyaan Kesembilan 年齢 性別 17歳 18歳 19歳 20歳 21歳 22歳 合計 男性 - 1人 2.5% - 1人 2.5% - 2人 5% 4人 10% 女性 2人 5% 1人 2.5% 5人 12.5% - 1人 2.5% - 9人 22.5% 合計 2人 5% 2人 5% 5人 12.5% 1人 2.5% 1人 2.5% 2人 5% 13人 32.5% Sumber penelitian: 28 Mei 2011

Berdasarkan hasil data yang terdapat pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 40 orang siswa yang diberikan angket, 13 orang menjawab Sensei, sumimasenga, shoushou ojikan ga arimasuka? A san no paatii ni kite itadakemasenka「先生、す

みませんが、少々お時間がありますか。A さんのパーティーに来ていただけ

ませんか」untuk pertanyaan kesembilan, atau dengan kata lain, ada sebanyak 13

siswa dari 40 siswa yang masih menggunakan kenjougo「謙譲語」saat mengajak gurunya pergi ke sebuah pesta atau acara.

(39)

3.1.10 Analisis Jawaban dari Pertanyaan Nomor 10

Pada pertanyaan kesepuluh, penulis memberikan soal mengenai siswa yang ingin menanyakan kepada seorang guru yang tidak mengajar di sekolahnya, serta tidak terlalu mengerti bahasa Jepang, mengenai koran yang siswa tersebut berikan, apakah telah dibaca atau belum.

Pertanyaan yang diberikan oleh penulis adalah

Soal 10: 皆さんが人にさしあげた新聞をもうお読みになったかどうか、お聞

きしたいと思う場合は、どんな表現を使いますか。(その人は先生 ですが、皆さんの学校からの先生ではなくて、日本語があまり分か らないほかの国からの先生です。例えば、先生の名前はマイク先生 です)。

Terjemahan: Anda ingin bertanya kepada seseorang mengenai koran yang Anda pinjamkan kepadanya, apakah telah dibaca atau belum. Ungkapan apa yang Anda gunakan? (Orang tersebut adalah seorang guru, namun tidak mengajar di sekolah Anda dan Beliau adalah guru dari negara lain yang tidak terlalu mengerti bahasa Jepang. Misalnya nama guru tersebut adalah Mike).

Dari soal tersebut, penulis memberikan empat pilihan jawaban, yaitu

ア.マイク先生、私がさしあげた新聞をもう読まれましたか。

イ.マイク先生、私があげた新聞をもう読みましたか。

ウ.マイクさん、私があげた新聞をもう読みましたか。

(40)

Analisis data

Dari keempat pilihan ungkapan di atas, jawaban yang benar adalah pilihan「ア」 yaitu Mike Sensei, watashi ga sashiageta shinbun wo mou yomaremashitaka「マイ

ク先生、私がさしあげた新聞をもう読まれましたか」. Hal ini disebabkan

ungkapan tersebut merupakan ungkapan bentuk sonkei 「尊敬」dan kenjou「謙 譲」(Machida, 1999: 141). Contohnya, irassharu「いらっしゃる」, ossharu「お っしゃる」, omenikakaru「お目にかかる」, go annaisuru「ご案内する」, dan lain-lain.

Pada pola kalimat Mike Sensei, watashi ga sashiageta shinbun wo mou

yomaremashitaka「マイク先生、私がさしあげた新聞をもう読まれましたか」,

terdapat dua bentuk keigo「 敬 語 」yaitu sashiageta「 さ し あ げ た 」dan

yomaremashita「読まれました」.

Kata kerja sashiageta「さしあげた」dibentuk dari pola kata kerja sashiageru 「さしあげる」+ ~ta「~た」. Sedangkan kata kerja yomaremashita「読まれま した」dibentuk dari pola kata kerja yomu「読む」+ ~rareru「~られる」+ ~ta 「~た」.

Kata kerja sashiageru「 さ し あ げ る 」adalah bentuk merendah atau bentuk

kenjou「謙譲」dari kata kerja ageru「あげる」, yang berarti “memberikan”. Hal

ini dinyatakan oleh Nagasaki (2004: 143), yang membagi kata sashiageru「さしあ げる」ke dalam bentuk kenjou「謙譲」.

Selain itu, Hagino (2005: 73), yang menyatakan bahwa “さしあげる(やる・渡 す)。”, yang didukung oleh Kamatani, et al (2009: 28), yang menyatakan “「さし

(41)

あげる」やる / あげる”, serta “「やる」は与えるの意味ですから、「あげ

る」「さしあげる」など、たくさんの謙譲語があります。” (Nagasaki, 2004:

249).

Kata kerja yomu「読む」, yang berarti “membaca”, bila ditambah dengan pola

~rareru「~られる」, yang merupakan salah satu fungsi pembentukkan dalam

sonkeigo「尊敬語」akan menjadi bentuk sopan atau bentuk keigo「尊敬」, yaitu

sonkei no joudoushi “reru” “rareru” 尊敬の助動詞「れる」「られる」(Hagino,

2005: 64).

Nagasaki (2004: 15), juga menyatakan bahwa karena “reru” “rareru”「れる」 「られる」merupakan bentuk yang pasti dan polos, ada kemungkinan baik sebagai

bentuk sonkeigo「尊敬語」selanjutnya, “このように、ある面では少し混乱する 難点はありますが、「れる」「られる」の形式は平易で、定まった形になる

ので、これからの尊敬語としては有望だと言う人がいます。”.

Kata kerja pembentukkan yomareru「 読 ま れ る 」mendapat tambahan pola

~mashita masu + ta「~ました ます+た」. Penambahan pola ~masu

「~ます」berfungsi untuk menjadikan verba tersebut menjadi verba sopan, sebab

~masu「~ます」merupakan bentuk teinei「丁寧」(Nakagawa, 2008: 40).

Kedua kata kerja yomareru「 読 ま れ る 」dan sashiageru「 さ し あ げ る 」 mendapat pola bentuk lampau ~ta「~た」, yang berarti “sudah / telah” (Sugiyanto dan Djamaludin, 2009: 90).

Menurut Slobin, et al (1996: 237), seseorang yang memiliki gelar atau panggilan khusus, akan terdengar lebih sopan bila dipanggil dengan menggunakan gelarnya

(42)

tersebut. Oleh sebab itu, kata Mike Sensei「マイク先生」lebih sopan dibandingkan dengan Mike San「マイクさん」.

Terhadap usia tertentu, bentuk bahasa yang digunakan oleh pelaku bahasa tersebut bervariasi, dimana dalam hubungan atas-bawah, usia menjadi syarat pertimbangan. “Pihak bawah” akan menyapa “pihak atas” dengan sapaan jabatan, seperti terhadap guru (disapa dengan ~sensei「~先生」), direktur (disapa dengan

~shachou「~社長」, kepala bagian (disapa dengan ~buchou「~部長」, dan

sebagainya (Wamafma, 2010: 52).

Dari hasil analisis data untuk pertanyaan kesepuluh, penulis memperoleh data sebagai berikut

Diagram 3.1.10

Diagram Hasil Jawaban Siswa untuk Pertanyaan Kesepuluh

3 8 23 6 0 5 10 15 20 25 30 ア イ ウ エ

Sumber penelitian: 28 Mei 2011

Pada diagram di atas, dapat dilihat bahwa hanya ada 6 orang siswa yang menggunakan bentuk sonkei「尊敬」dan kenjou「謙譲」atau menjawab pilihan 「ア」saat berbicara dengan guru yang bukan orang Jepang dan kurang mengerti bahasa Jepang. Pilihan yang paling banyak dipilih oleh siswa lainnya adalah pilihan 「イ」, yaitu sebanyak 23 orang, dan 8 orang menjawab pilihan「ウ」. Kedua

(43)

pilihan jawaban tersebut merupakan bentuk teineigo「 丁 寧 語 」, serta 3 orang lainnya menjawab pilihan「エ」.

Bila jawaban「 ア 」tersebut dianalisis ke dalam bentuk tabel, maka hasil analisisnya adalah sebagai berikut

Tabel 3.1.10

Tabel Jumlah Siswa yang Menggunakan Sonkeigo untuk Pertanyaan Kesepuluh

年齢 性別 17歳 18歳 19歳 20歳 21歳 22歳 合計 男性 - 2人 5% - 1人 2.5% - 1人 2.5% 4人 10% 女性 1人 2.5% - 1人 2.5% - - - 2人 5% 合計 1人 2.5% 2人 5% 1人 2.5% 1人 2.5% - 1人 2.5% 6人 15% Sumber penelitian: 28 Mei 2011

Berdasarkan hasil data yang terdapat pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 40 orang siswa yang diberikan angket, hanya 6 orang yang menjawab Mike Sensei, watashi ga sashiageta shinbun wo mou yomaremashitaka「マイク先生、私がさし

あげた新聞をもう読まれましたか」untuk pertanyaan kesepuluh, yaitu ketika bertanya tentang barang yang siswa tersebut pinjamkan kepada gurunya.

Hal di atas juga menunjukkan bahwa hanya sedikit siswa yang masih menggunakan sonkeigo「尊敬語」dan kenjougo「謙譲語」saat berbicara dengan guru yang bukan orang Jepang asli dan tidak terlalu mengerti bahasa Jepang serta tidak mengajar di sekolah tempat siswa tersebut berada.

(44)

3.2 Analisis Angket dengan Skala Likert

Pada bagian ini, penulis akan menganalisis penggunaan keigo「敬語」melalui pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh responden, yang berjumlah 10 soal. Jawaban dari responden tersebut kemudian akan dianalisis oleh penulis sesuai dengan teori yang ada.

3.2.1 Analisis Pertanyaan Nomor 1

Pada pertanyaan pertama dari angket dengan skala likert, penulis memberikan soal mengenai seorang siswa yang menggunakan keigo「敬語」untuk menyindir lawan bicaranya.

Pertanyaan yang diberikan oleh penulis adalah

Pertanyaan 1: 皆さんは「尊敬語と謙譲語」という敬語を、皮肉を言うために

使います。

Terjemahan: Anda menggunakan sonkeigo dan kenjougo yang adalah keigo untuk mengatakan sindiran.

Analisis data

Dari hasil analisis data untuk pertanyaan minasan wa “sonkeigo to kenjougo” toiu keigo wo, hiniku wo iu tame ni tsukaimasu「皆さんは「尊敬語と謙譲語」という

(45)

Tabel 3.2.1

Tabel Jumlah Siswa Terhadap Penggunaan Keigo untuk Menyindir

とても賛成 賛成 反対 とても反対 合計 1人 2.5% 14人 35% 16人 40% 9人 22.5% 40人 100% Sumber penelitian: 28 Mei 2011

Berdasarkan hasil data yang terdapat pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 40 orang siswa yang diberikan angket, ada seorang siswa yang menjawab sangat setuju, 14 orang siswa yang menjawab setuju, 16 orang siswa menjawab tidak setuju, dan 9 orang siswa menjawab sangat tidak setuju dalam hal menggunakan keigo「敬 語」untuk menyindir.

Bila data tersebut dianalisis ke dalam bentuk diagram, maka hasil analisisnya adalah sebagai berikut

Diagram 3.2.1

Diagram Jumlah Siswa Terhadap Penggunaan Keigo untuk Menyindir

25 15

賛成 反対

Sumber penelitian: 28 Mei 2011 人

(46)

Pada diagram di atas, dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang menjawab setuju lebih sedikit, yaitu sebanyak 15 orang, dibandingkan dengan siswa yang menjawab tidak setuju, yaitu sebanyak 25 orang.

Secara umum, teori-teori mengenai fungsi penggunaan keigo 「 敬 語 」 menjelaskan bahwa keigo「敬語」digunakan sebagai bentuk penghormatan ketika berkomunikasi atau berbicara terhadap orang yang lebih tua, orang yang lebih tinggi statusnya, atau bahkan terhadap orang asing (Machida, 1999: 141).

Menurut Haghirian (2010: 76), keigo「敬語」digunakan saat berbicara dengan orang yang tidak dikenal, orang yang sangat dihormati seperti guru, profesor, dan atasan, serta orang yang usianya lebih tua dari penutur.

Akan tetapi, ada juga teori yang menyatakan bahwa keigo「敬語」juga dapat berfungsi untuk menyindir, seperti yang dinyatakan oleh Slobin, et al (1996: 237), bahwa keigo「敬語」memiliki lima fungsi, yaitu untuk menghormati, formalitas, jarak, memperindah, dan menyindir.

Oleh sebab itu, ada siswa yang menjawab setuju mengenai pertanyaan minasan wa “sonkeigo to kenjougo” toiu keigo wo, hiniku wo iu tame ni tsukaimasu「皆さん

は「尊敬語と謙譲語」という敬語を、皮肉を言うために使います」, namun

ada juga siswa yang menjawab tidak setuju. Siswa yang menjawab tidak setuju lebih banyak daripada siswa yang menjawab setuju karena berdasarkan teori-teori yang ada, teori yang tidak menyatakan bahwa keigo「敬語」berfungsi untuk menyindir, lebih banyak dibandingkan dengan teori yang menyatakan bahwa keigo「敬語」 berfungsi untuk menyindir.

(47)

3.2.2 Analisis Pertanyaan Nomor 2

Pada pertanyaan kedua dari angket dengan skala likert, penulis memberikan soal mengenai seorang siswa yang menggunakan keigo「敬語」untuk memuji lawan bicaranya.

Pertanyaan yang diberikan oleh penulis adalah

Pertanyaan 2: 皆さんは敬語を、人をほめるために使います。

Terjemahan: Anda menggunakan keigo untuk memuji seseorang.

Analisis data

Dari hasil analisis data untuk pertanyaan minasan wa keigo wo, hito wo homeru

tame ni tsukaimasu「皆さんは敬語を、人をほめるために使います」, penulis

memperoleh data sebagai berikut

Tabel 3.2.2

Tabel Jumlah Siswa Terhadap Penggunaan Keigo untuk Memuji

とても賛成 賛成 反対 とても反対 合計 2人 5% 17人 42.5% 19人 47.5% 2人 5% 40人 100% Sumber penelitian: 28 Mei 2011

Berdasarkan hasil data yang terdapat pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 40 orang siswa yang diberikan angket, ada 2 orang siswa yang menjawab sangat setuju, 17 orang siswa yang menjawab setuju, 19 orang siswa menjawab tidak setuju,

(48)

dan 2 orang siswa menjawab sangat tidak setuju dalam hal menggunakan keigo「敬 語」untuk memuji.

Bila data tersebut dianalisis ke dalam bentuk diagram, maka hasil analisisnya adalah sebagai berikut

Diagram 3.2.2

Diagram Jumlah Siswa Terhadap Penggunaan Keigo untuk Memuji

21

19

賛成 反対

Sumber penelitian: 28 Mei 2011

Pada diagram di atas, dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang menjawab setuju hampir seimbang, yaitu sebanyak 19 orang, dibandingkan dengan siswa yang menjawab tidak setuju, yaitu sebanyak 21 orang.

Secara umum, teori-teori mengenai fungsi penggunaan keigo 「 敬 語 」 menjelaskan bahwa keigo「敬語」digunakan sebagai bentuk penghormatan ketika berkomunikasi atau berbicara terhadap orang yang lebih tua, orang yang lebih tinggi statusnya (Machida, 1999: 141).

Menurut Haghirian (2010: 76), keigo「敬語」digunakan saat berbicara dengan orang yang tidak dikenal, orang yang sangat dihormati seperti guru, profesor, dan atasan, serta orang yang usianya lebih tua dari penutur.

(49)

Akan tetapi, ada juga teori yang menyatakan bahwa keigo「敬語」juga dapat berfungsi untuk menyindir Slobin, et al (1996: 237) dan juga menyatakan bahwa

keigo「敬語」juga sering digunakan orang tua terhadap anaknya, misalnya untuk

memarahi atau memuji anak tersebut (Nakamura dalam Nakayama, et al,2006: 113). Oleh sebab itu, ada siswa yang menjawab setuju mengenai pertanyaan minasan wa keigo wo, hito wo homeru tame ni tsukaimasu「皆さんは敬語を、人をほめる

ために使います」, namun ada juga siswa yang menjawab tidak setuju. Siswa yang menjawab tidak setuju lebih banyak daripada siswa yang menjawab setuju karena berdasarkan teori yang ada, teori yang tidak menyatakan bahwa keigo「敬語」 berfungsi untuk memuji, lebih banyak dibandingkan dengan teori yang menyatakan bahwa keigo「敬語」berfungsi untuk memuji.

3.2.3 Analisis Pertanyaan Nomor 3

Pada pertanyaan ketiga dari angket dengan skala likert, penulis memberikan soal mengenai seorang siswa yang menggunakan keigo「敬語」saat berbicara dengan keluarga dan teman sekelasnya.

Pertanyaan yang diberikan oleh penulis adalah

Pertanyaan 3: 皆さんは家族と同級生と敬語を使います。

(50)

Analisis data

Dari hasil analisis data untuk pertanyaan minasan wa kazoku to doukyuusei to

keigo wo tsukaimasu「皆さんは家族と同級生と敬語を使います」, penulis

memperoleh data sebagai berikut

Tabel 3.2.3

Tabel Jumlah Siswa yang Menggunakan Keigo Terhadap Keluarga dan Teman Sekelas とても賛成 賛成 反対 とても反対 合計 - 2人 5% 16人 40% 22人 55% 40人 100% Sumber penelitian: 28 Mei 2011

Berdasarkan hasil data yang terdapat pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 40 orang siswa yang diberikan angket, tidak ada siswa yang menjawab sangat setuju, hanya 2 orang siswa yang menjawab setuju, 16 orang siswa menjawab tidak setuju, dan sebanyak 22 orang siswa menjawab sangat tidak setuju dalam hal menggunakan

keigo「敬語」saat berbicara dengan keluarga dan teman sekelasnya.

(51)

Bila data tersebut dianalisis ke dalam bentuk diagram, maka hasil analisisnya adalah

Diagram 3.2.3

Diagram Jumlah Siswa yang Menggunakan Keigo Terhadap Keluarga dan Teman Sekelas

38 2

賛成 反対

Sumber penelitian: 28 Mei 2011

Pada diagram di atas, dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang menjawab setuju sangat sedikit, yaitu hanya sebanyak 2 orang, dibandingkan dengan siswa yang menjawab tidak setuju, yaitu sebanyak 38 orang.

Secara teori, keigo「敬語」digunakan terhadap orang yang tidak dikenal, orang yang lebih tinggi usia maupun statusnya (Haghirian, 2010: 76), serta terhadap orang yang memiliki hubungan yang “jauh” dari pembicara, sedangkan orang yang dikenal dan memiliki hubungan yang akrab, keigo「敬語」tidak digunakan (Goekler, 2010: 30-31).

Akan tetapi, Goekler (2010: 31) juga menyatakan bahwa ada bentuk-bentuk keigo 「 敬 語 」 yang sebenarnya digunakan oleh seseorang ketika berbicara dengan keluarganya, khususnya orang tua dan kakak (laki-laki maupun perempuan), yaitu pada panggilan terhadap mereka untuk menunjukkan rasa hormat terhadap orang yang lebih tinggi usia maupun statusnya, yang dinyatakan dalam penggunaan sufiks

Gambar

Diagram Hasil Jawaban Siswa untuk Pertanyaan Ketiga
Diagram Hasil Jawaban Siswa untuk Pertanyaan Keempat
Diagram Hasil Jawaban Siswa untuk Pertanyaan Ketujuh
Diagram Hasil Jawaban Siswa untuk Pertanyaan Kedelapan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kesantunan berbahasa dalam komentar berita politik kurang diperhatikan.Hal itu disebabkan oleh penggunaan bahasa yang kurang tepat.Tujuan penelitian ini adalah

Kemudian dalam putusan pengadilan disebutkan adanya obyek sengketa yang berupa sertipikat hak atas tanah diputus oleh majelis hakim menjadi tidak berkekuatan hukum,

pemasran, untuk mencapai sasaran pasar yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan, keempat unsur atau variabel strategi bauran pemasaran

Food bar adalah campuran bahan pangan (blended food) yang diperkaya dengan nutrisi, kemudian dibentuk menjadi bentuk padat dan kompak (a food bar form). Tujuan

Tabela 1: Pregled finančnih reklamacij iz naslova imetnikov kartic na bančnih avtomatih Gregor Skok: Avtomatizacija reševanja reklamacij pri kartičnem poslovanju... Pošiljatelj

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pinjaman dana bergulir dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang dapat membantu meningkatkan produk, omzet penjualan,

Dalam pembebanan nonlinier seperti Contoh-3.6 dan Contoh-3.7, daya nyata yang diserap beban melalui komponen fundamental selalu lebih kecil dari daya nyata yang

Pemilihan topik dan tema dengan pendekatan Ekspresi Bentuk pada perancangan bangunan Concert Hall dikarenakan ingin mewujudkan suatu karakter spesifik dari sebuah fungsi