Panduan
Rambu-Rambu
PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN
PERUBAHAN/ALIH STATUS KELEMBAGAAN
PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
KEMENTERIAN AGAMA RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Jln. Lapangan Banteng Barat No. 3 – 4
Telpon: (021) 3812344, 3812642, 3811654 Fax 3811436 JAKARTA Website : pendis.kemenag.go.id atau www.ditpertais.net
KATA PENGANTAR
Bissmillaahirrohmaanirrohiim Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Penyusunan rambu-rambu perubahan/alih status kelembagaan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) merupakan upaya yang dilakukan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam dalam rangka merespon aspirasi yang berkembang di kalangan PTAIN. Selain itu, tuntutan perubahan status kelembagaan yang meliputi sekolah tinggi, institut, dan universitas bukanlah proses yang bersifat instan karena memerlukan pertimbangan matang terkait dengan infrastruktur yang dimiliki lembaga tersebut.
Upaya ini telah menjadi agenda yang cukup lama, bahkan sempat terhenti karena beberapa pertimbangan antara lain adalah masalah anggaran, kebijakan makro pengembangan pendidikan islam, dan prioritas konsolidasi lembaga pendidikan tinggi yang sudah ada. Ke depan, dengan megacu pada renstra Direktorat Pendidikan Islam 2010 – 2014, maka proses perubahan status kelembagan perguruan tinggi agama Islam lebih diarahkan pada upaya untuk ”mengembangkan pendidikan tinggi Islam yang memiliki integritas keilmuan yang berbasis riset sehingga mampu menghasilkan lulusan (intelektual muslim) yang unggul dalam mengintegrasikan keilmuan dengan nilai keislaman, dilandasi penyelenggaraan pendidikan yang selaras dengan prinsip profesionalisme dangood governanceyang terintegrasi dengan pembinaan kepribadian dan pengembangan networking. Strategi untuk mencapai idealitas tersebut dilakukan dengan tiga pilar utama, yaitu: (1) perluasan akses dan pemerataan pendidikan; (2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing lulusan; (3) peningkatan tata kelola dan pencitraan publik.
Oleh karena itu, dengan disusunnya rambu-rambu perubahan status kelembagan ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi perguruan tinggi agama Islam Negeri (PTAIN) untuk lebih mempersiapkan sebaik mungkin. Apalagi, proses yang akan dilewati memerlukan pembahasan yang cukup intensif.
Demikian, semoga panduan ini bermanfaat untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi islam semakin berkualitas. Dan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan panduan ini kami ucapkan terima kasih.
Wassalam,
Jakarta, Juli 2010
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
A. Latar Belakang B. Tujuan
C. Proses Dan Tahapan Perubahan Kelembagaan D. Kriteria Dan Indikator
E. Indikator Kapasitas Kelembagaan Organisasi F. Penjelasan Masing-Masing Indikator
1. Visi, Misi, Tujuan, Dan Strategi 2. Tata Pamong
3. Sistem Pengelolaan 4. Keuangan
5. Prasarana Dan Sarana 6. Sistem Informasi 7. Kemahasiswaan 8. Sumberdaya Manusia 9. Kurikulum 10. Sistem Pembelajaran 11. Suasana Akademik 12. Sistem Penjaminan Mutu 13. Lulusan
14. Penelitian, Publikasi, & Pengabdian Kepada Masyarakat
Lampiran:
1. Instrumen Penilaian Pengembangan Kapasitas Organisasi Perguruan Tinggi Agama Islam.
2. Rekapitulasi Penilaian Pengembangan Kapasitas Organisasi Perguruan Tinggi Agama Islam
PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN
PERUBAHAN/ALIH STATUS KELEMBAGAAN
PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
A. LATAR BELAKANG
Bentuk dan status perguruan tinggi terdiri atas sekolah tinggi, institut dan universitas. Klasifikasi tersebut lebih didasarkan pada bidang keilmuan yang ditawarkan. Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesional dan akademik dalam lingkup
satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu. Sedangkan Institut adalah perguruan tinggi yang di samping menyelenggarakan pendidikan akademik dapat pula menyelenggarakan pendidikan profesional dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian sejenis. Sementara, Universitas adalah perguruan tinggi yang disamping menyelenggarakan pendidikan akademik dapat pula menyelenggarakan pendidikan profesional dalam
sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian tertentu.
Pengembangan Kapasitas dan Perubahan/Alih Status Kelembagaan perguruan tinggi agama Islam, menggunakan pertimbangan lain yakni perluasan kewenangan bidang keilmuan (wider mandate).Oleh karena itu, sebuah sekolah tinggi dan atau institut agama Islam masih memungkinkan untuk menyelenggarakan bidang keilmuan yang masih relevan dengan kajian Keislaman.
Fenomena yang berkembang saat ini adalah adanya keinginan yang kuat dari beberapa sekolah tinggi agama Islam untuk merubah bentuk menjadi institut. Sedangkan beberapa institut ingin merubah bentuknya menjadi universitas. Alasan yang digunakan oleh perguruan tinggi tersebut adalah karena bidang keilmuan yang diselenggarakan dan kapasitas kelembagaannya telah memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam PP. No. 19 tahun 2005 tantang Standar Nasional Pendidikan dan KMA No. 394 tahun 2003 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi Agama.
Dalam rangka merespon tuntutan perubahan tersebut, maka pengklasifikasian bentuk lembaga pendidikan tinggi yang hanya didasarkan pada bidang ilmu menjadi kurang relevan. Karena, masih
terkait denganKapasitas Kelembagaan dan keberlangsunganlembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan. Oleh karena itu diperlukan adanya pemetaan dan pembinaan kelembagaan PTAIN untuk menentukan tingkat Kapasitas Kelembagaan dan keberlangsungan lembaga tersebut.
Meskipun begitu, dengan melihat variasi setiap daerah yang memperlihatkan adanya keberagaman secara geografis, maka indikator-indikator tingkat Kapasitas Kelembagaan tersebut tidaklah secara kaku menjadi pedoman. Hal yang harus dipahami bersama adalah bahwa kondisi dan potensi daerah terkait dengan pengembangan pendidikan tinggi agama Islam sangatlah beragam. Dalam suatu daerah sudah bisa dipastikan adanya sentra-sentra potensial yang dapat dijadikan basis pengembangan keilmuan dan dakwah keIslaman. Terdapat daerah-daerah yang potensial untuk dijadikan basis pengembangan keilmuan seperti ibu kota propinsi, kota pendidikan, kota yang berkarakteristik religius dsb. Sementara itu, terdapat pula daerah-daerah yang potensi pengembangan pendidikan tinggi Islam lebih terfokus pada pengembangan dakwah dan syi’ar agama Islam.
Penetapan indikator Kapasitas Kelembagaan dan keberlangsungan ini mencakup aspek-aspek komprehensif, yang meliputi kapasitas institusional, sumberdaya manusia, sarana dan prasarana, proses pembelajaran, dan prospek lingkungan eksternal/daerah. Hasil penilaian berdasarkan indikator ini akan dijadikan bahan pertimbangan kebijakan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam dalam menentukan status kelembagaan bersamaan dengan penilaian aspek-aspek akademiknya.
Pengembangan Kapasitas dan Perubahan/Alih Status Kelembagaan Perguruan Tinggi Agama Islam diatur dengan kebijakan sebagai berikut:
1. Alih Status PTAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) sementara dicukupkan dengan 6 enam UIN yang sudah ada;
2. Alih Status PTAIN menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dimungkinkan jika dalam satu provinsi lembaga pengusul belum ada IAIN;
3. Pendirian atau Alih Status PTAIS menjadi STAIN harus memperhatikan keadaan lingkungan yaitu keberadaan PTAI lain di sekitarnya atau di wilayahnya untuk menghindari terjadinya persaingan yang tidak sehat. Oleh karena itu pendirian STAIN baru dimungkinkan terutama pada wilayah-wilayah tertentu yang masih sulit mendapatkan akses layanan pendidikan tinggi Islam.
B. TUJUAN
Penyusunan rambu-rambu perubahan/alih status kelembagaan perguruan Tinggi agama Islam negeri bertujuan:
1. Mendorong dan memacu dinamika lembaga pendidikan tinggi agama Islam dalam mengembangkan kapasitas dan meningkatkan mutu produk/lulusan
2. Memberikan acuan dalam usaha perubahan kelembagaan yang berorientasi pada peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing.
3. Memberi penjelasan tentang pembelajaran organisasi (learning organization)yang menekankan adanya upaya untuk selalu belajar menjadi yang lebih baik.
4. Memberikan penjelasan tentang proses dan tahapan-tahapan perubahan status kelembagaan.
C. PROSES DAN TAHAPAN PERUBAHAN KELEMBA-GAAN
Proses dan tahapan kelembagan terdiri atas 5 tahap sebagai berikut:
1. Evaluasi komprehensif terhadap Kapasitas Kelembagaan dan keberlangsungan lembaga berdasarkan indikator minimal dengan menggunakan instrumen penilaian Kapasitas Kelembagaan organisasi.
2. Evaluasi pemenuhan standar minimal aspek-aspek akademik.
3. Penetapan status persiapan perubahan (maksimal 2 tahun untuk memperbaiki/meningkatkan komponen-komponen yang mendukung pengembangan kapasitas lembaga)
4. Proses administrasi pengesahan
D. KRITERIA DAN INDIKATOR
Kriteria dan indikator adalah kondisi di mana lembaga perguruan tinggi agama Islam dinilai memenuhi kelayakan untuk mengajukan usul perubahan kelembagaan
No. Indikator/karakteristik Standar Minimal STAIN KE IAIN IAIN KE UIN
I. Kapasitas institusional a. Kapasitas Kelembagaan
organisasi *)
b. Jumlah dan variasi program studi keagamaan
c. Jumlah dan variasi program studi umum
d. Proporsi status akreditasi prodi
1) proporsi nilai A 2) proporsi nilai B 3) proporsi nilai C 4) belum terakreditasi 60 6 -20% 30% 40% <10% 80 6 4 30% 40% 20% <10% II Sumber daya manusia:
a. rasio dosen per prodi b. kualifikasi dosen 1) S3 2) S2 3) S1 c. Kepangkatan akademik 1) guru besar 2) lektor kepala 3) lektor 4) asisten ahli
d. mahasiswa (5 tahun terakhir) per prodi
1) jumlah pendaftar/th
2) trend pendaftar
3) rasio diterima dibanding pendaftar
e. lulusan.
1) tingkat kelulusan
2) ketepatan waktu/lama studi
3) masa tunggu
4) kesesuaian bidang kerja
1:25 10% 80% <10% 10% 20% 30% 40% >100 20% 1 : 2 90% 4 tahun 18 bulan 50% 1:25 25% 75% -20% 30% 40% 10% >100 20% 1 : 2 90% 4 tahun 12 bulan 60%
II Sarana dan prasarana: a. luas lahan tanah b. fasilitas
100.000 m2 memadai
150.000 m2 memadai III Sumber pendanaan
Rasio PNBP dibanding APBN 1:4 1:3 IV Prospek dan potensi daerah
a. dukungan stakeholders b. tingkat APK kuat 40% Sangat kuat 60% V Usia perguruan tinggi > 8 tahun > 12 tahun
*) Keterangan: nilai Kapasitas Kelembagaan organisasi diukur berdasarkan indikator Kapasitas Kelembagaan.
E. INDIKATOR KAPASITAS KELEMBAGAAN ORGANI-SASI
Organisasi yang sehat adalah organisasi yang mampu mengelola tantangan internal maupun eksternal, yang ditunjukkan oleh kemampuannya dalam mengelola seumberdaya yang ada dan memiliki perangkat yang memadai. Organisasi yang sehat akan mendukung dirinya dalam menghasilkan output yang relevan, bermutu, dan berdaya saing. Pada akhirnya, organisasi yang sehat akan melaksanakan proses operasinya lebih efisien, akuntabel, dan memiliki citra publik lebih baik.
Dalam proses penilaiannya, penggunaan indikator ini tidak terpaku pada aspek yang tertulis, tapi juga melihat apakah aspek-aspek yang tertulis tersebut diimplementasikan secara optimal. Adapun, aspek-aspek yang dijadikan indikator meliputi:
No. Aspek penilaian Bobot (%)
1 Visi, Misi, Tujuan, Dan Strategi 5
2 Tata Pamong 7
3 Sistem Pengelolaan 8
4 Keuangan 8
5 Prasarana Dan Sarana 7
6 Sistem Informasi 8 7 Kemahasiswaan 6 8 Sumberdaya Manusia 10 9 Kurikulum 5 10 Sistem Pembelajaran 5 11 Suasana Akademik 5
12 Sistem Penjaminan Mutu 8
13 Lulusan 7
14 Penelitian, Publikasi, & Pengabdian Kepada Masyarakat
10
F. PENJELASAN MASING-MASING INDIKATOR
1. Visi, Misi, Tujuan, Dan Strategi
Visi adalah rumusan tentang keadaan dan peranan yang hendak dicapai suatu perguruan tinggi di masa depan, mengandung perspektif masa depan yang merupakan pernyataan tentang keadaan dan peranan yang hendak dicapai oleh suatu institusi. Misi adalah tugas dan hal-hal yang harus dilaksanakan oleh suatu institusi untuk mewujudkan visinya, berisi pernyataan spesifik mengenai apa yang akan dicapai dan prinsip serta cara-cara yang digunakan dalam mewujudkan visinya. Tujuan adalah pernyataan tentang hasil yang harus dicapai oleh perguruan tinggi melalui proses melalui berbagai strategi, pendekatan, dan metode yang dirancang sesuai dengan visi dan misi perguruan tinggi yang bersangkutan. Sasaran adalah rumusan spesifik mengenai wilayah jangkauan yang dirancang secara sistemik untuk mengarahkan pencapaian tujuan perguruan tinggi secara efektif dan efisien.
2. Tata Pamong
Standar ini berkenaan dengan sistem tata pamong yang diterapkan di perguruan tinggi. Tata pamong (governance) berkaitan dengan penetapan nilai-nilai (nilai moral, nilai etik, integritas) dan norma seperti kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, otonomi ilmu pengetahuan; sistem pengambilan keputusan dan alokasi sumberdaya, penetapan visi, misi dan tujuan institusi, pola otoritas dan hierarki, dan hubungan perguruan tinggi dengan berbagai institusi akademik, dunia pemerintahan, serta dengan dunia bisnis serta masyarakat. Untuk memiliki tatapamong yang baik (good governance), institusi perlu memiliki berbagai pedoman, menerapkan pedoman-pedoman itu, dan perangkat monitoring dan evaluasi kinerja pelaksanaan tatapamong itu.
3. Sistem Pengelolaan
Standar ini berkenaan dengan penataan sistem pengelolaan lembaga yang mencakup organisasi, kepemimpinan, perencanaan program kelembagaan, pngelolaan administrasi perguruan tinggi, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi/monitoring pelaksanaan kerja sama dan kemitraan dengan instansi lain, dan pengembangan direktori perguruan tinggi.
4. Keuangan
Standar ini berkenaan dengan penyediaan, pemanfaatan, dan pertanggungjawaban keuangan pada tingkat institusi dan tingkat satuan yang ada di perguruan tinggi. Standar keuangan meliputi sumber dana, sistem alokasi anggaran, sistem pertanggungjawaban, kecukupan: rasio likuiditas, rasio anggaran (pendidikan; penelitian; pengabdian kepada masyarakat; pengelolaan; pembangunan), rasio anggaran (rutin : pembangunan), biaya per mahasiswa, biaya penyusutan, hutang, cadangan likuiditas, hasil usaha dan investasi, bea siswa, dan pengelolaan aset strategis.
5. Prasarana Dan Sarana
Standar ini berkenaan dengan kemampuan perguruan tinggi dalam pengadaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana pada tingkat institusi dan setiap satuan yang ada di perguruan tinggi. Kemampuan tersebut dinyatakan dengan adanya pedoman pengadaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana; kinerja perguruan tinggi dalam melaksanakan pedoman tersebut; serta perangkat monitoring dan evaluasi pelaksanaan pedoman tersebut.
6. Sistem Informasi
Standar ini berkenaan dengan pengembangan sistem dan jaringan informasi, pelaksanaan beserta evaluasi dan monitoringnya, pemanfaatannya sebagai pendukung pengembangan dan pengelolaan program, serta kegiatan operasional kelembagaan. Sistem informasi terdiri atas pengumpulan data, analisis, penyimpanan, pengambilan data (retrieval), presentasi data dan informasi, dan komunikasi dengan pihak berkepentingan.
7. Kemahasiswaan
Standar ini merupakan tolok ukur yang digunakan dalam evaluasi dan penilaian mengenai aturan, kondisi, profil, pemetaan, serta program dan kegiatan mahasiswa, beserta hasilnya, sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran perguruan tinggi; berbagai layanan yang diberikan kepada mahasiswa; serta etika yang harus ditaati oleh para mahasiswa.
8. Sumberdaya Manusia
Standar ini merupakan tolok ukur yang digunakan dalam evaluasi dan penilaian mengenai kualifikasi, kualitas, kinerja, dan banyaknya sumber daya manusia yang terlibat dalam penyelenggaraan program pada
daya manusia pada perguruan tinggi terdiri atas pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan yang berstatus tetap dan tidak tetap.
9. Kurikulum
Perguruan tinggi memberikan arahan yang lengkap dan komprehesif tentang pengembangan dan pelaksanaan kurikulum bagi semua satuan yang ada di perguruan tinggi dalam bentuk pedoman yang harus difahami oleh seluruh sivitas akademika. Arahan tersebut dlengkapi dengan perangkat monitoring dan evaluasi pelaksanaannya.
10. Sistem Pembelajaran
Standar ini berkenaan dengan tolok ukur untuk terwujudnya proses pembelajaran yang efisien dan efektif, didukung oleh partisipasi aktif mahasiswa, komunikasi bermakna antara mahasiswa dan dosen, prasarana dan sarana pembelajaran yang tepat, metode pembelajaran yang efektif, serta sistem evaluasi yang valid, peluang mahasiswa untuk mengakses dan memanfaatkan fasilitas dan sumber belajar
11. Suasana Akademik
Standar ini berkenaan dengan perwujudan komunikasi akademis di antara seluruh sivitas akademika dalam mengupayakan kehidupan kampus yang dinamis penuh dengan kegiatan ilmiah untuk melaksanakan visi dan misi perguruan tinggi. Suasana akademik yang baik didukung oleh: kebiakan, prasarana dan sarana yang memungkinkan terciptranya intreraksi akademik, terselenggaranya kegiatan ilmiah yang direncanakan, dan pednfembangan perilakuj cendekiawan
12. Sistem Penjaminan Mutu
Standar ini berkenaan dengan pengembangan, pelaksanaan, dan pemanfaatan unit dan sistem penjaminan mutu internal dalam rangka memelihara dan meningkatkan mutu perguruan tinggi secara berkelanjutan, dilengkapi dengan standar, prosedur, dan kecukupan prasarana dan sarana, serta perangkat instrument monitoring dan evaluasi pelaksanaannhya.
13. Lulusan
Standar ini berkenaan dengan karakterstik, profil, dan pemetaan lulusan sebagai produk . Standar ini mencakup produktivitas perguruan tinggi, mutu kompetensi lulusan, masa tunggu lulusan untuk memperoleh pekerjaan, pelacakan dan komnikasi di antara lulusan sdengan lulusan dan antara lulusan dengan perguruan tinggi.
14. Penelitian, Publikasi, & Pengabdian Kepada Masyarakat
Standar ini berkenaan dengan mutu program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi. Standar ini mencakup teresedia dan diterapkannya pedoman penelitian; agenda penelitian; produk penelitian dalam bentuk laporan penelitian dan tulisan ilmiah yang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian; pprogram penelitian bersama dalam rangka kemitraan dengan instansi lain; yang didukung dengan kecukupan prasarana dan sarana serta dana penelitian yang memadai.
Lampiran 1:
INSTRUMEN PENILAIAN KAPASITAS KELEMBAGAAN
ORGANISASI
PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM
A. VISI, MISI, TUJUAN, DAN STRATEGI
KOMPONEN/PARAMETER NILAI
4 3 2 1 0 1. Visi institusi perguruan tinggi
Spesifik dan realistik
Dipahami oleh sivitas akademika dan tenaga kependidikan
2. Misi institusi perguruan tinggi
Kejelasan, kelengkapan dan kesesuaian dengan visi 3. Tujuan institusi perguruan tinggi
Kejelasan dan kelengkapan
Kesesuaian dengan visi dan misi 4. Strategi institusi perguruan tinggi
Kejelasan strategi untuk mencapai tujuan
Kesesuaian dengan visi dan misi
5. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi tercermin dalam seluruh kegiatan sivitas akademika
B. TATA PAMONG
KOMPONEN/PARAMETER NILAI
4 3 2 1 0 1. Rencana strategis (Renstra), RIP atau Rencana Jangka
Panjang
2. Pedoman dan kebijakan yang meliputi aspek berikut
Pedoman penyelenggaraan kegiatanTri Dharma Perguruan Tinggi
Pedoman sistem tata nilai dan tolok ukur penyelenggaraan pendidikan
Pedoman pengusulan jabatan akademik dan penilaian prestasi akademik
Peraturan pelaksanaan mengenai kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan
Prosedur pengambilan keputusan dan perencanaan
C. SISTEM PENGELOLAAN
KOMPONEN/PARAMETER NILAI
4 3 2 1 0 1. Struktur Organisasi
Kelengkapan komponen organisasi 2. Kepemimpinan
Kompetensi kepemimpinan
Akuntabilitas
Transparansi dalam pengelolaan 3. Pelaksanaan pengelolaan
Pengelolaan administrasi umum
o Administrasi Perlengkapan o Administrasi Kepegawaian o Administrasi Keuangan
o Administrasi Ketata-usahaan,
ketata-laksanaan dan hukum
Pengelolaan administrasi akademik
o Pendaftaran mahasiswa o Basis data mahasiswa
o Penjadwalan kegiatan akademik o Jaminan mutu akademik dan akreditasi o Penelitian dan Pengabdian kepada
masyarakat
4. Kerjasama dan Kemitraan dalam bidang:
Pendidikan dan Pengajaran
Penelitian dan Pengembangan
D. KEUANGAN
KOMPONEN/PARAMETER NILAI
4 3 2 1 0 1. Jumlah dan sumber dana
Kecukupan dana
Sumber dana
Kecenderungan dana dalam 5 th terakhir (Proyeksi Aliran Kas)
2. Sistem pengelolaan keuangan 3. Sistem Pelaporan Keuangan
E. PRASARANA DAN SARANA
KOMPONEN/PARAMETER NILAI
4 3 2 1 0 1. Prasarana
Kepemilikan
Kecukupan, kualitas, kesesuaian dan kenyamanan
Kualifikasi dan Jabatan Akademik
Pemeliharaan dan pengembangan
2. Sarana
Status kepemilikan
Kecukupan, kualitas dan kesesuaian sarana akademik
Sistem pengaturan penggunaan sarana
Pemeliharaan dan pengembangan 3. Perpustakaan dan bahan pustaka
Ukuran ruang dan peralatan yang tersedia
Jenis dan jumlah bahan pustaka
Ketersediaan bahan pustaka (rasio ketersediaan)
Layanan antar perpustakaan
Layanan e-library
Dokumentasi Disertasi, Tesis, Skripsi, atau Tugas/Karya Akhir Mahasiswa
F. SISTEM INFORMASI
KOMPONEN/PARAMETER NILAI
4 3 2 1 0 1. Sistem Informasi untuk mendukung kegiatan akademik
dan non-akademik
Pengelolaan sistem informasi
Ketersediaan dan kemutakhiran piranti keras
Ketersediaan dan kemutakhiran piranti lunak
Ketersediaan sumberdaya manusia
Keberadaan dan pemanfaatan jaringan lokal (LAN)
Keberadaan dan pemanfaatan akses internet 2. Jenis Informasi yang disediakan
Kemahasiswaan
Sumberdaya Manusia
Prasarana dan sarana
Program akademik
Organisasi
Keuangan
3. Pemanfaatan Sistem Informasi
Kecukupan dan kesesuaian dengan kebutuhan
G. KEMAHASISWAAN
KOMPONEN/PARAMETER NILAI
4 3 2 1 0 1. Kebijakan rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa
Pedoman rekrutmen
Keketatan Seleksi Calon Mahasiswa
2. Penerapan prinsip pemerataan daerah asal Mahasiswa 3. Partisipasi dan prestasi dalam kegiatan ilmiah Nasional
(selama 5 tahun)
4. Program pembinaan sikap mahasiswa dalam aspek:
Akademik
Sosial
Kemandirian
Kreativitas
5. Dukungan institusi terhadap organisasi kemahasiswaan
Eksistensi organisasi kemahasiswaan
Alokasi dana
Prasarana dan sarana
Pembimbingan 6. Layanan Mahasiswa
Layanan bimbingan karier
Layanan non-akademik
Kepuasan mahasiswa/Umpan balik dari mahasiswa
H. SUMBERDAYA MANUSIA
KOMPONEN/PARAMETER NILAI
4 3 2 1 0 1. Tenaga Pendidik/Dosen
Sistem Rekrutmen dan Seleksi
Kecukupan Dosen (Rasio Dosen Tetap-Mahasiswa)
Kualifikasi dan Jabatan Akademik
Program pembinaan, pengembangan, dan jaminan kesejahteraan
Kode Etik Dosen
2. Tenaga Kependidikan
Kecukupan dan kualifikasi
Program pembinaan, pengembangan, dan jaminan kesejahteraan
Kode Etik Tenaga Kependidikan
I. KURIKULUM
KOMPONEN/PARAMETER NILAI
4 3 2 1 0 1. Program pengembangan konten kurikulum secara
berkesinambungan
Pendekatan pembelajaran
Desain pembelajaran
Relevansi isi (lokal-nasional-regional)
Media pembelajaran
Evaluasi proses dan hasil pembelajaran
2. Program unggulan
J. SISTEM PEMBELAJARAN
KOMPONEN/PARAMETER NILAI
4 3 2 1 0 1. Rancangan pembelajaran
Pedoman pengembangan rancangan pembelajaran
Pelaksanaan pedoman pengembangan rancangan pembelajaran
2. Pedoman-pedoman
Bimbingan akademik
Penelitian
Penulisan skripsi/tesis/disertasi
K. SUASANA AKADEMIK
KOMPONEN/PARAMETER NILAI
4 3 2 1 0 1. Kebijakan mengenai kegiatan akademik di dalam
perkuliahan
2. Kebijakan kegiatan akademik di luar perkuliahan 3. Pelaksanaan kebijakan kegiatan akademik
Monitoring/ pelaporan pelaksanaan kebijakan kegiatan akademik
Evaluasi laporan pelaksanaan kebijakan kegiatan akademik
Tindak lanjut
4. Kebijakan pengembanganIslamic intellectual enterprise
Responsif terhadap masalah-masalah lingkungannya
Menerapkan cara-cara ilmiah
Cakap mengelola perbedaan
Mengutamakan kebenaran ilmiah
L. SISTEM PENJAMINAN MUTU
KOMPONEN/PARAMETER NILAI 4 3 2 1 0
1. Sistem Penjaminan Mutu 2. Kebijakan mutu
3. Standar mutu Isi/Kurikulum Kompetensi Lulusan
Pendidik dan tenaga kependidikan Proses
Sarana dan prasarana Pendanaan pendidikan Pengelolaan
Penilaian pendidikan
4. Prosedur standar operasional (SOP) Penyelenggaraan kegiatan akademik Penerimaan mahasiswa
Kelulusan mahasiswa Penerimaan pegawai Penilaian kinerja pegawai Penggunaan anggaran
Pengadaan prasarana dan sarana 5. Internal Audit, a.l. mengenai aspek:
Penyelenggaraan kegiatan akademik Penerimaan mahasiswa
Kelulusan mahasiswa Penerimaan pegawai Penilaian kinerja pegawai Penggunaan anggaran
Pengadaan prasarana dan sarana 6. Monitoring dan evaluasi, a.l. mengenai aspek:
Penyelenggaraan kegiatan akademik Penerimaan mahasiswa
Kelulusan mahasiswa Penerimaan pegawai Penilaian kinerja pegawai Penggunaan anggaran
M. LULUSAN
KOMPONEN/PARAMETER NILAI
4 3 2 1 0 1. Produktivitas dalam tiga tahun terakhir
2. Lama masa studi 3. IPK lulusan
4. Rerata mahasiswa DO dalam tiga tahun terakhir 5. Masa tunggu lulusan untuk bekerja
6. Program pelacakan alumni 7. Kelembagaan alumni
Ikatan Keluarga Alumni
N. PENELITIAN, PUBLIKASI, & PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
KOMPONEN/PARAMETER NILAI
4 3 2 1 0 1. Penelitian
Pedoman penelitian
Jumlah pusat studi yang dimiliki
Agenda penelitian/ rencana penelitian
Dukungan dana dan sumber daya manusia untuk keberlanjutan penelitian
Pemanfaatan hasil penelitian
Publikasi dan Karya Inovatif lainnya
o Publikasi hasil penelitian dalam Jurnal ilmiah
internasional bereferee (refereed journal)
o Publikasi hasil penelitian dalam Jurnal ilmiah
nasional terakreditasi
o Prosiding seminar/ pertemuan ilmiah
internasional dan nasional
o Penghargaan karya inovatif dosen/ mahasiswa o Jumlah jurnal ilmiah yang terakreditasi
Buku yang diterbitkan
o Jumlah dosen yang menulis buku yang diterbitkan o Jumlah buku yang diterbitkan dalam tiga tahun
terakhir
2. Pengabdian Kepada Masyarakat
Pedoman pengabdian kepada masyarakat
Keterlibatan dosen dan mahasiswa
Jenis dan jumlah kegiatan Pengabdian kepada masyarakat
Dampak kegiatan pengabdian kepada masyarakat
Dukungan dana dan sumber daya manusia untuk keberlanjutan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
Lampiran 2:
REKAPITULASI
PENILAIAN KAPASITAS KELEMBAGAAN ORGANISASI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM
ASPEK YANG DINILAI
NILAI
BOBOT TOTAL
A. VISI, MISI, TUJUAN, DAN STRATEGI 5B. TATA PAMONG 7
C. SISTEM PENGELOLAAN 8
D. KEUANGAN 8
E. PRASARANA DAN SARANA 7 F. SISTEM INFORMASI 8 G. KEMAHASISWAAN 6 H. SUMBERDAYA MANUSIA 10 I. KURIKULUM 5 J. SISTEM PEMBELAJARAN 5 K. SUASANA AKADEMIK 5 L. SISTEM PENJAMINAN MUTU 8
M. LULUSAN 7
N. PENELITIAN, PUBLIKASI, & PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
10