• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERMASALAHAN PENELITIAN INTEGRATIF SOSIAL, EKONOMI, KEBIJAKAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SERTA RESOLUSI KONFLIK 09/06/2015 BOGOR, 10 JUNI 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERMASALAHAN PENELITIAN INTEGRATIF SOSIAL, EKONOMI, KEBIJAKAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SERTA RESOLUSI KONFLIK 09/06/2015 BOGOR, 10 JUNI 2015"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SOSIAL, EKONOMI,

KEBIJAKAN DAN

PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT SERTA

RESOLUSI KONFLIK

PENELITIAN INTEGRATIF

Oleh : Ketua : Dr. Ir. Sulistya Ekawati MSi

Wakil : Ir. Subarudi MSc

Pembiina : Prof. Dr. Ir. Adi Santoso MS

BOGOR, 10 JUNI 2015

PERMASALAHAN

Kegagalan kebijakan Kehutanan

untuk mensejahterakan masyarakat

sekitar hutan (

trickle down effect,

sentralistik, top down, capital

intensive, west biased technology

Ketimpangan akses masyarakat

atas sumber daya hutan sehingga

memicu konflik

Rendahnya kapasitas masyarakat

Kegagalan kebijakan

pemberdayaan masyarakat sekitar

hutan

(2)

P

E

R

M

A

S

A

L

A

H

A

N

• Kegagalan Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan

HKM

HD

HTR

Bagaimana tipologi dan resolusi konflik

ketimpangan akses SDH ?

Bagaimana model pemberdayaan pada berbagai

kondisi masyarakat ?

Apa rekomendasi kebijakan pemberdayaan

masyarakat untuk mendukung pengelolaan hutan

yang berkelanjutan dan berkeadilan ?

(3)

P

O

H

O

N

M

A

S

A

L

A

H

Rendahnya kemampuan dan kemandirian masyarakat untuk mendapatkan manfaat dan akses

sumberdaya hutan

Konflik Pemerintah vs Masyarakat

dalam akses SDH Rendahnya kapabilitasMasyarakat Kebijakan Pemerintah yang kurangpro rakyat

1. Belum terpetakannya konflik SDH (tipologi dan penyebab) 2. Kurangnya infomasi model

resolusi konflik

1. Kurangnya informasi yg diperoleh masyarakat

2. Lemahnya kemampuan masyarakat untuk membangun kelembagaan

3. Kurang pengenalan potensi dan peluang usaha produktif 4. Potensi modal sosial yang ada

belum tergali (pranata sosial, kearifan lokal, belief, trust dsb)

1. Ketimpangan kebijakan alokasi SDH 2. Lemahnya informasi evaluasi kebijakan

CBFM (faktor penyebab kegagalan: kurang sinergi, tumpang tindih /tidak terarah, tidak ada insentif) 3. Sulitnya membangun kemitraan usaha

yang sejajar dan saling menguntungkan 4. Belum tersedianya akses pasar 5. Kurangnya penyediaan permodalan bagi

UKM

6. Belum berkembangnya kerjasama antar sektor

Masyarakat sekitar hutan

miskin Deforestasi terus terjadi Partisipasi masyarakat rendah Pembangunan kehutanan yang berkelanjutan

dan berkeadilan tidak tercapai

MASALAH KUNCI

AKIBAT

DAMPAK

PENYEBAB

KEGIATAN

P

O

H

O

N

S

A

S

A

KEMAMPUAN DAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT DALAM

AKSES DAN PEMANFAATAN SDH

MODEL RESOLUSI

KONFLIK

MODEL PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

REKOMENDASI KEBIJAKAN

PEMBERDAYAAN

DATA BASE

TIPOLOGI

KONFLIK

Informasi

tipologi kawasan

nformasi

tipologi social

Informasi

tingkatan konflik

Informasi faktor

DATA BASE

RESOLUSI

KONFLIK

Informasi

mediasi yang

pernah

dilakukan

Informasi

penyebab

kegagalan

mediasi

DATA BASE SOSEK

MASYARAKAT

Informasi social

masyarakat

(trust, kearifan

lokal, budaya,

dsb)

Informasi

ekonomi

masyarakat

(tingkat

DATA BASE

PENDAMPINGAN

Jenis

pendampingan

Mitra potensial

DAMPAK CBFM

((EKONOMI,

SOSIAL,

LINGKUNGAN)

EVALAUSI

KEBIJAKAN CBFM

YANG SUDAH ADA

(4)

TUJUAN DAN LUARAN

Spesific objective

Merumuskan tipologi dan

model resolusi konflik

ketimpangan akses SDH

Membangun data base dan

merumuskan model

pemberdayaan masyarakat

dalam pengelolaan hutan

lestari

Merumuskan rekomendasi

kebijakan pemberdayaan

masyarakat sekitar hutan

Outputs

Data base tipologi dan model

resolusi konflik ketimpangan

akses SDH

Data base sosek masyarakat

dan model pemberdayaan

masyarakat

Rekomendasi kebijakan

pemberdayaan masyarakat

sekitar hutan

Ultimate objective

Terbangunnya kemampuan dan kemandirian masyarakat untuk

mendapatkan akses dan manfaat sumberdaya hutan

NAWACITA DAN DUKUNGAN IKK ESELON I LAIN

Program Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan

Luasan area terkait akses masyarakat untuk mengelola hutan melalui HKM, HD,

HTR, HA dan HR serta kemitraan meningkat setiap tahun

Luasan area terkait kemampuan kelompok masyarakat pengelola PS, HA, dan

pelestrai lingkungan meningkat setiap tahun

Luasan areal penyelesaian tenurial dan HA sampai dengan tahun 2019 seluas 12.7

juta ha

NAWA CITA :

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan

rasa aman

3. Membangun Indonesia dari pinggiran

alokasi 12,7 Ha utk HD, HKm, HR, HA dan

HTR

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan

hukum (illegal logging, perambahan)

(5)

PAR (

PARTICIPATORY ACTION

RESEARCH

)

DESKRIPTIF KUALITATIF

Kegiatan

Pelaksana

Tahun

2015

2016

2017

2018

2019

Kajian potensi dan penguatan tatakelola kawasan hutan

untuk resolusi konflik kawasan hutan

PUSPIJAK

Potensi Dan Penguatan Tata Kelola Lokal Kawasan Hutan

Terkonversi Pertanian

BPK PALEMBANG

Resolusi konflik tenurial di TN Merubetiri,

BPK SOLO

Resolusi Konflik Melalui Pemberdayaan Masyarakat Sekitar

Hutan

BPK MAKASAR

Kajian Pola Akses Masyarakat Desa Hutan terhadap

Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung

PUSHUTAN

Pengembangan Model Kemitraan Kehutanan di

BB SAMARINDA

Luaran :

Data base tipologi dan model resolusi konflik

ketimpangan akses SDH

(6)

Luaran :

Data base sosek masyarakat dan model

pemberdayaan masyarakat

Kegiatan

Pelaksana

Tahun

2015 2016 2017 2018

2019

Kajian ketersediaan dan manfaat perhutanan social (PS)

terhadap pemenuhan kebutuhan pangan, obat dan energy

bagi masyarakat

PUSPIJAK

Kajian Perhutanan Sosial (PS) berbasis teknologi tepat

guna dan lanskap

PUSPIOJAK

Diversifikasi Produk Spesies “Kunci Budaya” Dalam

Pemberdayaan Masyarakat Dan Konservasi Lingkungan

BPK KUPANG

Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat: Studi Kasus di

KPHP Poigar Sulawesi Utara

BPK MANADO

Pengaruh Perubahan Demografi dan Pengembangan pola

HR terhadap Perubahan Landscape Kawasan dan

Pemanfaatan Hutan

BPK CIAMIS

Luaran :

Rekomendasi kebijakan pemberdayaan masyarakat

sekitar hutan

Kegiatan

Pelaksana

Tahun

2015 2016 2017 2018

2019

Kajian Implementasi HTR dan HKm

BPK AEK

NAULI

(7)

Kerangka Kerja Logis

Strategi Intervensi Indikator Terukur Cara Verifikasi Asumsi Kunci

Tujuan Umum: Terbangunnya program pemberdayaan masyarakat melalui pemberian manfaat dan akses ke sumberdaya hutan

By end of the project

Dalam 5 tahun ke depan:

- Minimal ada 3 buah peraturan terkait pengelolaan HKm, HD, HTR yang disempurnakan

- Minimal ada 5 program pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan

- Peningkatan kemandirian masyarakat di 5 lokasi

-Dokumentasi penyempurnaan 3 Permenhut

- Dokumentasi laporan pemberdayaan masyarakat

-Laporan peningkatan kemandirian dari 5 provinsi utama

-Adanya dukungan dari KemenLHK terkait pelaksanaan pemberdayaan masyarakat

-Adanya dukungan partisipasi aktif dari masyarakat sebagai subyek dan obyek pemberdayaan

Tujuan Khusus: Peningkatan kemampuan dan kemandirian masyarakat untuk mendapatkan manfaat dan akses sumberdaya hutan

- Tersedianya resolusi konflik antara pemerintah dengan masyarakat dalam akses SDH di 5 (lima)lokasi.

- Tersusunnya 3 (tiga) kebijakan Pemerintah yang pro rakyat

- Tersusunnya 5 (lima) program peningkatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat

-Laporan hasil penelitian terkait resolusi konflik

-Dokumentasi draft revisi peraturan terkait kebijakan yang pro rakyat

-Laporan hasil penelitian terkait program peningkatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat

-Pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi punya komitmen tinggi memperbaiki tata kelola hutan

-Masyarakat berpartisipasi aktif dalam menemukan resolusi konflik

Output 1: Tersedianya resolusi konflik antara pemerintah dengan masyarakat dalam akses SDH

1.1.Tersedianya peta konflik SDH (tipologi dan penyebab) di 5 lokasi

1.2.Tersedianya infomasi model resolusi konflik di 5 tipologi

1.3.Tersedianya 3 kebijakan pemberdayaan masyarakat yang kurang akomodatif

-Laporan hasil penelitian terkait tipologi konflik SDA

-Laporan hasil penelitian terkait model resolusi konflik

-Laporan hasil penelitian terkait kebijakan pemberdayaan masyarakat

-Pemerintah, swasta dan masyarakat mendukung pelaksanan riset

-Pendanaan mendukung riset multi-years

Output 2:

Tersedianya kebijakan pemerintah yang pro rakyat

2.1.Tersedianya kebijakan alokasi SDH yang adil di 5 lokasi

2.2.Tersedianya informasi evaluasi kebijakan CBFM di 5 lokasi

2.3.Tersedianya pola kemitraan usaha yang sejajar dan saling mengun-tungkan di 5 lokasi 2.4.Tersedianya akses pasar bagi UKM di 5 lokasi 2.5.Tersedianya program permodalan bagi UKM

di 5 lokasi

2.6.Tersediana pola kerjasama antar sektor dalam pemberdayaan masyarakat di 5 lokasi

 Laporan hasil penelitian terkait ketimpangan kebijakan alokasi SDH

 Laporan hasil penelitian terkait evaluasi kebijakan CBFM

 Laporan hasil penelitian terkait pola kemitraan usaha yang sejajar

 Laporan hasil penelitian terkait penyediaan akses pasar

 Laporan hasil penelitian terkait permodalam bagi UKM

 Laporan hasil penelitian terkait kerjasama antar sektor dalam pemberdayaan masyarakat

-Pemerintah, swasta dan masyarakat mendukung pelaksanan riset

-Pendanaan mendukung riset

(8)

Output 3:

Peningkatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat

3.1.Tersedianya informasi iptek pengelolaan SDH oleh masyarakat di 5 lokasi 3.2.Tersedianya peningkatan kemampuan

masyarakat untuk membangun kelembagaan di 5 lokasi 3.3.Tersedianya informasi potensi dan

peluang usaha produktif di 5 lokasi 3.4.Tersedianya potensi modal sosial

masyarakat yang sudah digali di 5 lokasi

-penelitian terkait iptek pengelolaan SDH oleh masyarakat

-Laporan hasil penelitian terkait kelembagaan masyarakat

-hasil penelitian terkait potensi dan peluang usaha produktif

-Laporan hasil penelitian terkait potensi modal sosial masyarakat

-dan masyarakat mendukung pelaksanan riset

-Pendanaan mendukung riset multi-years

-para pemangku kepentingan

Kegiatan Ouput I: 1.1. Pemetaan konflik SDH

(tipologi dan penyebab) 1.2. Penyusunan informasi

model resolusi konflik 1.3. Penyusunan kebijakan pemberdayaan masyarakat yang akomodatif

-

-Kegiatan Output II: 2.1. Penyusnan kebijakan alokasi

SDH yang adil 2.2. Penyusunan informasi

evaluasi kebijakan CBFM 2.3. Pembangunan kemitraan usaha yang sejajar dan saling menguntungkan 2.4. Penyediaan akses pasar bagi

UKM

2.5. Penyediaan permodalan bagi UKM

2.6. Pengembangan kerjasama antar sektor dalam pemberdayaan masyarakat

-

-Kegiatan Output III: 3.1.Penyediaan informasi iptek

pengelolaan SDH oleh masyarakat 3.2.Peningkatan kemampuan

masyarakat untuk membangun kelembagaan 3.3.Penggalian potensi dan

peluang usaha produktif 3.1.Pengembangan potensi modal

sosial masyarakat

(9)

Referensi

Dokumen terkait

ginjal normal dan ginjal sehat, maka pada konsentrasi glukosa darah kapiler lebih dari.. sekitar 10mmol/L, cukup glukosa yang difiltrasi ke tubulus ginjal

1)Survei Industri Besar dan Sedang (IBS) Triwulanan menghasilkan Indeks Produksi digunakan adalah Survei IBS.. Tahunan 1990 dan sampel yang terpilih sebanyak 1722 perusahaan.

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar dimensi balok dan kolom yang mampu menahan beban yang bekerja pada struktur utama dalam analisa

[r]

[r]

U ntuk menjadikan anak muda memiliki pola hidup yang sehat dengan pola makan yang benar melalui informasi yang diberikan Majesty Club

[r]

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya seorang akuntan publik harus berpegang teguh pada standar auditing yang ditetapkan ikatan akuntan Indonesia (Mulyadi, 2002:41), yang berarti