MODUL
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN
PADA BAYI
TLR.RB02.003.01
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
KATA PENGANTAR
Modul pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi .
Modul pelatihan ini berorientasi kepada pelatihan berbasis kompetensi (Competence Based Training) diformulasikan menjadi 3 (tiga) buku, yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penggunaanya sebagai referensi dalam media pembelajaran bagi peserta pelatihan dan instruktur, agar pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi tersebut , maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi dengan judul “Mencegah Terjadinya Kecelakaan pada Bayi“.
Kami menyadari bahwa modul yang kami susun ini masih jauh dari sempurna . Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan agar tujuan dari penyusunan modul ini menjadi lebih efektif.
Demikian kami sampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan kepada kita dalam melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja .
KATA PENGANTAR --- 2
DAFTAR ISI --- 3
ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN --- 4
A. Acuan Standar Kompetensi Kerja --- 4
B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya --- 5
C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) --- 6
LAMPIRAN --- --- 9
1. BUKU INFORMASI --- 9
2. BUKU KERJA --- 9
ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN
A. Acuan Standar Kompetensi Kerja
Materi modul pelatihan ini mengacu pada unit kompetensi terkait yang disalin dari Standar Kompetensi Kerja Sub Sektor Tata Laksana Rumah Tangga dengan uraian sebagai berikut:
KODE UNIT : TLR.RB02.003.01
JUDUL UNIT : Mencegah Terjadinya Kecelakaan Pada Bayi
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada bayi
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mencegah bayi terjatuh
1.1. Bayi selalu dalam box yang aman saat ditinggal pergi. 1.2. Selalu dijaga dan diawasi.
1.3. Lantai dijaga agar selalu bersih dan kering 2. Mencegah
tersiram air panas
2.1. Bayi dijauhkan dari dapur dan termos air panas.
2.2. Penyiapan air mandi dilakukan sesuai dengan pelaksanaan
K3
BATASAN VARIABEL
1. Unit ini berlaku hanya pada sektor jasa tatalaksana rumah tangga (TLRT)
2. Kompetensi dan peralatan digunakan sama bagi seluruh strata sosial ekonomi
PANDUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan dan Keterampilan Penunjang
Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang :
Persiapan dan prosedur pencegahan terjadinya kecelakaan pada bayi. Teknik pencegahan terjadinya kecelakaan pada bayi.
Pengetahuan tentang bahaya-bahaya mencegah terjadinya kecelakaan pada bayi dan cara-cara pencegahannya sesuai dengan batasan variabel.
2. Konteks Penilaian
Unit ini dapat dinilai ditempat kerja, yang mencakup peragaan praktek ataupun simulasi dan didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan penunjang tentang mencegah terjadinya kecelakaan pada bayi.
3. Aspek Penilaian Penting
Kemampuan untuk menerapkan teknik standar pelayanan minimal (SPM).
Kemampuan pencegahan terjadinya kecelakaan pada bayi dengan baik dan benar.
4. Kaitan dengan Unit Lain
4.1. Unit ini mendukung kinerja rangkaian unit kompetensi penjaga/pengasuh bayi, perawat bayi, penatalaksana rumah tangga.
4.2. Batasan variabel akan membantu panduan penilaian untuk unit kompetensi mencegah terjadinya kecelakaan pada bayi
5. Cara Penilaian
5.1. Pengumpulan bukti / verifikasi
5.2. Ujian lisan
5.3. Ujian tertulis / teori
5.4. Ujian praktek
KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisis informasi. 2
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2
.4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan teknologi 1
B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya Tidak ada.
C. Silabus Pelatihan
Judul Unit Kompetensi : Mencegah Terjadinya Kecelakaan Pada Bayi Kode Unit Kompetensi : TLR.RB02.003.01
Deskripsi Unit Kompetensi : Unit ini berhubungan dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada bayi
Perkiraan Waktu Pelatihan : Jam pelatihan (@ 45 Menit) Tabel Silabus Unit Kompetensi :
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel)
Pengetahuan Keterampilan Sikap
Penge-tahuan
Keteram-pilan
1. Mencegah bayi terjatuh
1.1. Bayi selalu dalam
box yang aman saat ditinggal pergi
Dapat menjelaskan penyebab bayi terjatuh Dapat menjelaskan cara
mencegah bayi terjatuh saat ditinggal pergi Mampu mencegah bayi
terjatuh ketika ditinggal pergi
Penyebab bayi terjatuh Cara mencegah bayi
terjatuh saat ditinggal pergi
Mencegah bayi terjatuh ketika ditinggal pergi
Hati-hati dan taat asas
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel)
Pengetahuan Keterampilan Sikap
Penge-tahuan
Keteram-pilan
1.2. Selalu dijaga dan diawasi
Dapat menjelaskan cara menjaga dan mengawasi bayi
Mampu menjaga dan mengawasi bayi
Harus hati-hati dan taat asas
Cara menjaga dan mengawasi bayi
Menjaga dan mengawasi bayi
Hati-hati dan taat asas
1.3. Lantai dijaga agar selalu bersih dan kering
Dapat menjelaskan cara menjaga lantai agar selalu bersih dan kering Mampu menjaga lantai
agar selalu bersih dan kering
Harus cermat dan taat asas
Cara menjaga lantai agar selalu bersih dan kering
Menjaga lantai agar selalu bersih dan kering
Cermat dan taat asas
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel)
Pengetahuan Keterampilan Sikap
Penge-tahuan Keteram-pilan 2. Mencegah tersiram air panas
2.1. Bayi dijauhkan dari dapur dan termos air panas
Dapat menjelaskan bahaya terkena air panas pada bayi
Dapat menjelaskan cara menjauhkan bayi dari dapur dan air panas Mampu menjauhkan bayi
dari dapur dan air panas Harus hati-hati dan taat
asas
Bahaya terkena air panas pada bayi Cara menjauhkan bayi
dari dapur dan air panas
Menjauhkan bayi dari dapur dan air panas
Hati-hati dan taat asas 2.2. Penyiapan air mandi dilakukan sesuai dengan pelaksanaan K3 Dapat menjelaskan penyiapan air mandi sesuai dengan pelaksanaan K3
Mampu mempersiapkan
Penyiapan air mandi sesuai dengan pelaksanaan K3
Mempersiapkan air mandi sesuai dengan
pelaksanaan K3
Hati-hati dan taat asas
LAMPIRAN
1. BUKU INFORMASI 2. BUKU KERJA 3. BUKU PENILAIAN
BUKU INFORMASI
MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN
PADA BAYI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI --- 2
BAB I PENDAHULUAN --- 3
A. Tujuan Umum --- 3
B. Tujuan Khusus --- 3
BAB II MENCEGAH BAYI TERJATUH --- 4
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Mencegah bayi terjatuh --- 4
1. Penyebab bayi terjatuh --- 4
2. Cara mencegah bayi terjatuh --- 3. Cara menjaga dan mengawasi bayi --- 4. Cara menjaga lantai agar selalu bersih dan kering --- 6 10 11 B. Keterampilan yang diperlukan dalam Mencegah bayi terjatuh --- 12
C. Sikap Kerja dalam Mencegah bayi terjatuh --- 12
BAB III MENCEGAH TERSIRAM AIR PANAS --- 13
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Mencegah tersiram air panas - 13 1. Bahaya terkena air panas pada bayi --- 13
2. Cara menjauhkan bayi dari dapur dan air panas --- 3. Penyiapan air mandi sesuai dengan pelaksanaan K3 --- 15 16 B. Keterampilan yang diperlukan dalam Mencegah tersiram air panas - 18 C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Mencegah tersiram air panas -- 18
DAFTAR PUSTAKA --- 19
A. Dasar Perundang-undangan --- 19
B. Buku Referensi --- 19
C. Majalah atau Buletin --- 19
D. Referensi Lainnya --- 20
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN --- 21
A. Daftar Peralatan/Mesin --- 21
B. Daftar Bahan --- 21
BAB I PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mencegah terjadinya kecelakaan pada bayi.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi mencegah terjadinya kecelakaan pada bayi ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mencegah bayi terjatuh meliputi menjaga dan mengawasi bayi agar selalu aman di dalam box ketika ditinggal pergi serta menjaga lantai selalu bersih dan kering;
2. Mencegah bayi tersiram air panas dengan cara menjauhkan bayi dari dapur dan termos air panas serta melakukan penyiapan air mandi sesuai dengan pelaksanaan K3.
BAB II
MENCEGAH BAYI TERJATUH
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Mencegah Bayi Terjatuh
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan dan tidak diinginkan. Peristiwa bayi jatuh dari tempat tidur sering kali terjadi. Hal ini biasanya menimpa bayi yang sudah bisa bergerak, seperti pada bayi berusia 4-5 bulan (sudah bisa tengkurap) atau bayi berusia 8-9 bulan (sudah bisa merangkak).
1. Penyebab Bayi Terjatuh
Faktor penyebab bayi terjatuh diantaranya adalah:
a. Faktor pergerakan bayi dan faktor keseimbangan tubuh
Bayi umumnnya memiliki kepala lebih besar dan berat ketimbang tubuhnya, karena bayi belum dapat mengontrol gerak tubuhnya, sehingga ketika bergerak ia menjadi kurang seimbang dan mudah jatuh.
b. Kurangnya pagar pengaman bayi
Banyak orang tua hanya memasang pagar pengaman di bagian atas tangga, sehingga bayi bisa merangkak ke atas dan terguling ke bawah.
Yang juga perlu diwaspadai adalah pagar pengaman yang dibuka dengan cara didorong, sehingga membahayakan karena dapat terbuka bila bayi sudah agak besar.
Gambar 1
c. Penggunaan Kaos Kaki dan Babywalker
Menurut Safe Kids Worldwide (2004), lebih dari 3.900 anak di bawah usia 4 tahun dilarikan ke UGD (Unit Gawat Darurat) karena terluka akibat menggunakan babywalker. Yang lebih gawat adalah 80% bayi yang menjadi korban sebenarnya dalam pengawasan orang tua. Jangan gunakan baby walker . Ini penyebab bayi sering jatuh. Kalau kakinya sudah bisa mengayuh, luncurannya bisa kencang, cedera biasanya terjadi karena jatuh terjungkal atau menabrak benda-benda lain di rumah. Penggunaan kaos kaki juga dapat menyebabkan bayi terpeleset di lantai.
d. Tali Pengaman di Kursi Bayi yang tidak Terpasang Sempurna
Orang tua selalu mengira, selama sabuk pengaman car seat terpasang aman pada bayi, maka mereka bebas meninggalkan bayi di tempat tinggi, padahal, dalam banyak kasus, bayi akan menggeliat-geliat dan terjatuh dari tempat tinggi. Akibatnya Mereka mengalami luka kepala serius (Karen Sheehan, M.D., direktur medis Injury Prevention and Research Center diChildren’s Memorial Hospital, Chicago).
Jangan taruh bayi dan kursinya di tempat tinggi, seperti di meja, di tempat yang tidak rata atau di bangku yang tinggi. Jangan biarkan si kecil sendirian duduk di kursinya.
e. Lantai Kotor, Licin atau Basah
lantai kotor, licin atau basah dapat membuat bayi terpeleset, yang akhirnya membuat anak trauma dan takut berjalan.
2. Cara Mencegah Bayi Terjatuh
Berapapun umur bayi, Anda tentu harus selalu melindunginya. Namun bahaya yang paling umum menghadang bayi dan anak akan berubah seiring penambahan usia, jadi strategi perlindungan Anda juga harus berubah (Tabel 1). a. Cara Menghindari Bayi Terjatuh dari Tempat Tidur :
1) Letakkan bayi di tempat tidur dengan di beri pengganjal seperti bantal (bumper) atau guling pada sisi yang berlawanan dengan tembok, jika bayi sudah mampu berdiri, lepaskan bumper (bantal pengaman) dari tempat tidurnya karena akan dipakainya untuk memanjat.
Gambar 2
Contoh Tempat Tidur Bayi dengan pengganjal
2) Letakkan bayi di dalam box (tempat khusus bayi) bila hendak ditinggal sebentar untuk meminimalkan kemungkinan bergulingan dan terjatuh 3) Meletakkan kasur atau alas cukup tebal di lantai.
Gambar 3 Contoh Box Bayi
b. Selalu Waspada
Jangan menganggap bayi belum bisa apa-apa. Antisipasi kemampuan bayi walaupun anda belum pernah melihatnya.
Karena bayi yang masih berusia dua bulan ia belum bergerak aktif. Ada baiknya saat anda harus meninggalkan si kecil ditempat tidur sejenak, jangan biarkan bayi sendirian atau dijaga oleh anak kecil. Bayi harus dijaga oleh orang dewasa dan pengasuhnya. Memang peristiwa bayi jatuh dari tempat tidur kerap terjadi, hal ini sering dialami oleh bayi yang sudah bisa bergerak seperti pada bayi berusia 4-5 atau bayi yang berusia 8-9 bulan.
Pastikan bayi Anda aman dalam box atau tempat bermain ketika Anda membersihkan rumah. (Tutup toilet harus selalu tertutup, sehingga si kecil tak terjungkal ke dalamnya).
Tabel 1
Strategi melindungi bayi dan anak sesuai usianya
NO. USIA
(Bulan) RISIKO PENCEGAHAN
1. 0 - 2 Terjatuh, terutama dari tempat ganti popok dan alat gendong depan
Jangan pernah meninggalkan bayi tanpa pengawasan pada permukaan yang tinggi. Pasang pengaman ketika anak
digendong
2. 2 - 5 mengalami sindroma mengguncang-guncang bayi
Pastikan siapapun yang mengurus si kecil tahu bahwa mengguncang-guncang bayi meski ‘cuma sedikit saja’ bisa menyebabkan cedera yang serius atau fatal
3. 6 - 8 Terjatuh dari perabotan rumah
Kini, bayi sudah bisa pintar berguling-guling dan
merangkak. Makanya, awasi ranjang, sofa, atau permukaan tinggi lain, serta lantai juga 4. 8 - 11 Menelan benda-benda
asing dan tersedak
Hindari anggur; potong
makanan kecil-kecil, dan masak makanan sampai lunak. Jauhkan benda-benda kecil (uang logam, klip kertas, atau mainan anak lebih besar dengan bagian-bagian yang kecil) dari jangkauan anak
5. 12 - 17 Terkena cairan panas dan tenggelam
Balita bisa menjatuhkan makanan panas dari meja rendah. Jadi, begitu ia mulai merambat perabotan di ruang keluarga, ‘bersihkan’ seluruh permukaan. Awasi setiap kali ia berada di sekitar air: bak mandi, ember, kolam kecil
NO. USIA
(Bulan) RISIKO PENCEGAHAN
6. 18 - 36 Keracunan obat Bila mungkin, minta obat yang tutupnya tidak bisa dibuka anak (child-proof caps). Simpan obat-obatan jauh dari jangkauan anak-anak
7. 36 - 48 Kecelakaan mobil, baik di jalan maupun jalur masuk mobil di halaman rumah
Hati-hatilah di sekitar jalur masuk mobil di rumah: Jika mungkin, ada orang dewasa lain yang memastikan bahwa anak benar-benar jauh dari tempat Anda memasukkan atau
mengeluarkan mobil. Periksa car seat si kecil dan pastikan
3. Cara Menjaga dan Mengawasi Bayi
Box bayi idealnya dipergunakan untuk pengasuh yang tidak bisa mengawasi anak setiap detik. Box juga dapat digunakan sebagai tempat aman untuk meletakkan bayi saat pengasuh harus tiba-tiba meninggalkan ruangan dalam waktu yang singkat.
a. Menjaga dan Mengawasi Bayi dalam Box Bayi
1) Letakkan box bermain di daerah terbuka dan lokasinya mudah dilihat dari bagian lain rumah
2) Pastikan, pagar atau penutup box dapat terkunci dengan baik, tapi dapat dibuka dengan mudah meski hanya dengan satu tangan
3) Matras atau kasur bayi diletakkan dalam posisi yang tinggi agar anda mudah menggendong dan meletakkan bayi anda, gunakan matras dengan ukuran pas dan disediakan dari pabriknya
4) Selalu pastikan bahwa box terkunci dengan baik saat bayi di dalamnya. Jika tidak, bisa saja bayi terguling saat ia mulai dapat berguling atau saat ia mulai berdiri
5) Pasang bantalan di sekeliling box bayi agar kepalanya tidak terbentur kisi-kisi box
6) Jangan terlalu banyak meletakkan bantal atau boneka di dalam box. Bisa saja barang-barang itu justru menutup hidungnya, yang mengakibatkan sids (sudden infant death syndrome)
7) Saat meninggalkan bayi bermain sendiri, tengoklah setiap selang waktu tertentu. Untuk bayi yang sudah duduk atau berdiri dengan bantuan benda, singkirkan semua mainan yang bertali, termasuk mainan gantung di sekitar box
8) Bayi yang sedang tumbuh gigi sering mengigit jala atau sisi yang melintang dari box. Periksa hal ini secara berkala dan perbaiki sebisa mungkin
9) Selalu tidurkan bayi dengan posisi terlentang 10) Jangan meninggalkan bayi tanpa pengawasan
11) Jangan lupa menutup pintu, dan hindari jendela yang mudah terbuka. Lebih baik beri teralis.
b. Berkerjasama dengan Pihak Keluarga dalam Mengawasi Bayi
Berbicara dengan keluarga, Anda dan keluarga inti adalah tim, maka perlu adanya kerjasama yang saling mendukung satu sama lain. Anda perlu membuat suatu sistem kerjasama yang baik antara ibu, ayah, serta babysitter. Dalam pengawasan anak semua pihak harus terlibat di dalamnya guna menjaga anak agar tetap aman.
4. Cara Menjaga Lantai agar Selalu Bersih dan Kering
a. Pastikan lantai selalu dalam keadaan bersih dan kering. Agar lantai tetap kering, jika secara tidak sengaja membasahi lantai, gunakan lap pel dengan jenis kain yang menyerap untuk mengelap lantai
b. Lantai sebaiknya dibersihkan dua kali dalam sehari. Gunakan disinfektan dan pewangi untuk membersihkan lantai agar wangi dan bersih dari bakteri dan menjaga tetap wangi
c. Buka jendela kaca, agar pertukaran udara lancar, dan biarkan oksigen memenuhi ruangan kamar, udara bersih akan bebas mengalir masuk. Sehingga ruangan tidak pengap, segar, dan nyaman.
d. Terakhir, biarkan cahaya matahari yang cukup untuk menerangi ruangan sehingga tidak lembap.
B. Keterampilan yang diperlukan dalam Mencegah Bayi Terjatuh 1. Mencegah bayi terjatuh ketika ditinggal pergi
2. Menjaga dan mengawasi bayi
3. Menjaga lantai agar selalu bersih dan kering
C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Mencegah Bayi Terjatuh
1. Hati-hati dan taat asas dalam mencegah bayi terjatuh ketika ditinggal pergi 2. Hati-hati dan taat asas ketika menjaga dan mengawasi bayi
BAB III
MENCEGAH TERSIRAM AIR PANAS
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Mencegah Tersiram Air Panas 1. Bahaya Terkena Air Panas pada Bayi
Tersiram air panas atau menggapai lilin/lampu yang menyala dapat mengakibatkan Luka bakar pada bayi. Luka bakar pada wajah, leher, atau asap yang terhirup oleh hidung, hal ini dapat berbahaya bagi bayi/anak karena dapat menyebabkan pembengkakan dalam mulut, tenggorokan dan trakea.
Luka bakar dapat mengakibatkan hilangnya cairan tubuh secara drastis. Luka bakar bisa membuat tubuh sangat rentan terinfeksi kuman, bakteri dan penyakit. Karena kulit adalah pertahanan luar utama bagi tubuh, dengan adanya luka bakar maka penyakit langsung masuk ke jaringan tubuh kita.
Jika banyak permukaan tubuh yang terbakar, bisa mengancam jiwa karena kerusakan pembuluh darah menyebabkan syok, ketidakseimbangan elektrolit dan suhu tubuh yang bisa diakibatkan oleh penguapan yang berlebihan.
Kenali tipe luka bakar yang terjadi (derajat keparahan luka) untuk mengetahui apakah bayi perlu dibawa ke rumah sakit atau tidak.
a. Tipe Luka bakar (derajat keparahan luka) 1) Luka bakar derajat Satu
Ini luka bakar paling ringan karena terbatas pada lapisan kulit paling luar.
2) Luka bakar derajat dua
Kerusakan kulit meliputi kulit paling luar (epidermis) dan sebagian kulit bagian dalam (dermis).
Tandanya: reaksi radang lebih berat, kulit terasa nyeri sehingga bayi akan menangis/rewel. Permukaan area luka berwarna merah atau pucat. Luka bakar derajat ini bisa sembuh sendiri dalam waktu 10-14 hari.
3) Luka bakar derajat ketiga
Area yang terkena air panas cukup luas, yaitu lebih dari 15-20% permukaan tubuh, merupakan yang paling berat dan mengenai seluruh lapisan kulit hingga jaringan di bawahnya.
Tandanya: tidak ada lagi lepuh dan bayi tidak merasa nyeri karena ujung saraf rusak; area kulit yang terkena berwarna abu-abu dan pucat, letaknya lebih rendah daripada kulit normal; folikel rambut, kelenjar keringat dan sebasea ikut rusak.
b. Menghindari Risiko Terbakar atau Terkena Air dan Benda Panas
1) Selalu mengetes terlebih dulu panasnya air yang akan digunakan untuk menyeduh susu atau memandikan bayi
2) Jika Anda sedang menikmati kopi atau teh, hindari sambil memegang bayi
3) Jangan sambil menggendong bayi bila sedang memasak. Si kecil bisa menarik gagang panci atau meronta-ronta yang membuat konsentrasi Anda terpecah
4) Arahkan mulut teko ke dalam, untuk menghindari tertumpah ke bawah bila tersenggol
5) Jangan sambil menggendong bayi bila sedang menyetrika 6) Simpan korek api dan pemantik api jauh dari jangkauan anak.
2. Cara Menjauhkan Bayi dari Dapur dan Termos Air Panas a. Membuat Pembatas Dapur
Buat sebuah pembatas pada pintu masuk yang memisahkan dapur dengan area lainnya di dalam ruangan, tentunya berfungsi untuk membatasi akses masuknya bayi menuju dapur.
Gambar 4 Pembatas pintu dapur
b. Cara Mencegah Bayi Terkena Air Panas dari Tempat Air Panas
1) Taruh termos air panas di tempat aman dan tinggi tak mudah dijangkau oleh bayi
2) Gunakan pengaman dispenser. Keran/tombol air panas dapat membuat jari si kecil melepuh dan terluka. Pasanglah keran khusus yang memiliki kenop kecil.
3. Penyiapan Air Mandi Sesuai dengan Pelaksanaan K3 a. Menyiapkan Alat dan Tempat Mandi
Gambar 5
Contoh Alat dan Tempat Mandi Bayi
b. Mencuci tangan
c. Memakai sarung tangan
d. Memastikan suhu ruang dalam keadaan normal
e. Menuangkan air dingin terlebih dahulu ke dalam tempat mandi, kemudian tambahkan air panas/hangat secukupnya. Sesuaikan ember tempat memandikan dengan ukuran bayi. Ember yang terlalu kecil akan membuat bayi tidak dapat duduk dengan nyaman ataupun pergerakanannya akan terhambat serta tidak bebas. Isi air sebatas pinggang bayi saat duduk. Ini dilakukan pada bayi yang berumur 1 tahun ke atas yang sudah mulai bisa duduk
f. Mengecek temperatur air mandi dengan menggunakan siku, jangan gunakan telapak tangan karena kepekaan kulit telapak tangan terhadap rangsang panas dingin tidak sebaik area siku. Idealnya suhu untuk memandikan bayi adalah 37 derajat celcius untuk bayi berumur sampai 2 bulan, lalu berangsur
Air yang terlalu panas akan membuat kulit bayi menjadi merah dan tentunya pun akan membuat sangat tidak nyaman
Gambar 6
Mengecek Temperatur Air Mandi
B. Keterampilan yang diperlukan dalam Mencegah Tersiram Air Panas 1. Menjauhkan bayi dari dapur dan air panas
2. Mempersiapkan air mandi sesuai dengan pelaksanaan K3
C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Mencegah Tersiram Air Panas 1. Hati-hati dan taat asas ketika menjauhkan bayi dari dapur dan air panas
2. Hati-hati dan taat asas dalam mempersiapkan air mandi sesuai dengan pelaksanaan K3.
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
2. Undang-undang Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia
4. Peraturan Pemerintah Reublik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional
5. Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, Nomor 181/LATTAS/XII/2013 Tentang Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
B. Buku Referensi
1. Kementerian Tenaga Kerja RI, Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi, Jakarta, 2013
2. Max Media, Baby Guide, PT Bali Maxmedia, Bali 2005
3. MT Indiarti, A to Z The Golden Age, Merawat, membesarkan dan mencerdaskan bayi anda sejak dalam kandungan hingga usia 3 tahun, Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta 2007
4. __________, Bayi Sehat dan Terawat, Penerbit PT Aspirasi Pemuda, Jakarta 2005.
D. Referensi Lainnya
1. Browsing Internet, http://www.dietrendahkalori.com/kesehatan-anak/playpen/, dilihat pada 16 Nopember 2014 pukul 15.00
2. Browsing Internet, http://www.infobunda.com/artikel/78-Mengamankan-Anak-Dari-Kecelakaan-di-Rumah.html, dilihat pada 16 Nopember 2014 pukul 15.05 3. Browsing Internet,
http://www.babydigezt.com/useful-baby-advice-for-new-moms/, dilihat pada 15 Nopember 2014 pukul 10.34
4. Browsiang Internet, Cara Memandikan Bayi dan Merawat Tali Pusat | Kumpulan file, http://anymorefile.blogspot.com/2013/02/ dilihat pada 15 Nopember 2014 pukul 10.35
5. Browsing Internet, Amankan si kecil di rumah :: Bayi :: Parenting.co.id ::, http://www.parenting.co.id/article/bayi/, dilihat pada 15 Nopember 2014 pukul 10.35
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN
A. Daftar Peralatan/Mesin
No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan
1. Box Bayi Tempat tidur, tempat bermain bayi
2. Alat pengaman Pagar pembatas ruangan (dapur)
3. Bumper (Bantal/guling) Pengaman pinggiran tempat tidur 4. Alat pembersih lantai Kain/lap pel, vacuum cleaner
5. Termos air panas Menyimpan air panas
6. Alat mandi Bak mandi, gayung
7. Peralatan penunjang K3 Sarung tangan, alas kaki
8. Termometer Pengukur suhu ruangan, air
9. Alat P3K
B. Daftar Bahan
No. Nama Bahan Keterangan
1. Air mandi Air dingin dan air
panas 2. Kain gendong
3. Pembersih lantai Desinfektan, pewangi
4. Obat-obatan P3K Desinfektan, alkohol,
perban
DAFTAR PENYUSUN MODUL
NO. NAMA PROFESI
1. Anita Syamsudin, SPi Asesor Kompetensi Bidang TLRT dan Bahasa Arab-Inggris di LSP KOMPETINDO
Instruktur PLRT, Bahasa Arab dan Inggris di BLKLN Meika Jaya Abadi
BUKU KERJA
MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN
PADA BAYI
PENJELASAN UMUM
Pelatihan berbasis kompetensi mengharuskan proses pelatihan memenuhi unit kompetensi secara utuh yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja. Dalam buku informasi Memberikan makan dan minum bayi telah disampaikan informasi apa saja yang diperlukan sebagai pengetahuan yang harus dimiliki untuk melakukan praktik/keterampilan terhadap unit kompetensi tersebut. Setelah memperoleh pengetahuan dilanjutkan dengan latihan-latihan guna mengaplikasikan pengetahuan yang telah dimiliki tersebut. Untuk itu diperlukan buku kerja Mencegah Terjadinya Kecelakaan pada Bayi ini sebagai media praktik dan sekaligus mengaplikasikan sikap kerja yang telah ditetapkan karena sikap kerja melekat pada keterampilan.
Adapun tujuan dibuatnya buku kerja ini adalah:
1. Prinsip pelatihan berbasis kompetensi dapat dilakukan sesuai dengan konsep yang telah digariskan, yaitu pelatihan ditempuh elemen kompetensi per elemen kompetensi, baik secara teori maupun praktik;
2. Prinsip praktik dapat dilakukan setelah dinyatakan kompeten teorinya dapat dilakukan secara jelas dan tegas;
3. Pengukuran unjuk kerja dapat dilakukan dengan jelas dan pasti.
Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja berdasarkan SKKNI Jasa Perorangan di Rumah Tangga . Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja berdasarkan SKKNI Jasa Perorangan di Rumah Tangga .
DAFTAR ISI
PENJELASAN UMUM --- 2 DAFTAR ISI --- 3 BAB I MENCEGAH BAYI TERJATUH --- 4 A. Tugas Teori I --- 4 B. Tugas Praktik I --- 6 C. Pengamatan Sikap Kerja I --- 9 BAB II MENCEGAH TERSIRAM AIR PANAS --- 10
A. Tugas Teori II --- 10 B. Tugas Praktik II --- 12 C. Pengamatan Sikap Kerja II --- 15 BAB IV CEK LIS TUGAS --- 16
BAB I
MENCEGAH BAYI TERJATUH A. Tugas Teori I
Perintah : Jawablah soal di bawah ini Waktu Penyelesaian : 25 menit
Soal :
1. Jelaskan 3 faktor penyebab bayi terjatuh. Jawaban:
1. 2. 3.
2. Jelaskan 3 cara menghindari bayi terjatuh dari tempat tidur. Jawaban:
1. ... 2. ... 3. ... 3. Jelaskan mengapa penggunaan babywalker tidak disarankan?
Jawaban:
4. Jelaskan bagaimana caranya agar bayi aman ketika ditinggal dalam box bayi? Jawaban:
5. Jelaskan cara menjaga lantai agar selalu bersih dan kering. Jawaban:
Lembar Evaluasi Tugas Teori Mencegah Bayi Terjatuh
Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.
No. Benar Salah
1. 2. 3. 4. 5.
Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Mencegah bayi terjatuh dijawab dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan?
YA TIDAK
NAMA TANDA TANGAN
PESERTA ... ...
PENILAI ... ...
B. Tugas Praktik I
1. Elemen Kompetensi : Mencegah Bayi Terjatuh 2. Waktu Penyelesaian : 20 menit
3. Capaian Unjuk Kerja :
Setelah menyelesaikan tugas Mencegah Bayi Terjatuh peserta mampu: a. Mencegah bayi terjatuh ketika ditinggal pergi
b. Menjaga dan mengawasi bayi
c. Menjaga lantai agar selalu bersih dan kering 4. Daftar Alat/Mesin dan Bahan :
NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN
A. ALAT 1. Box bayi
2. Alat pengaman 3. Termos air panas
B. BAHAN
1. Air mandi Air dingin dan air panas 2. Kain gendong
3. Obat-obatan P3K Desinfektan, alkohol, perban, air dingin 5. Indikator Unjuk Kerja (IUK):
a. Mampu mencegah bayi terjatuh ketika ditinggal pergi b. Mampu Menjaga dan mengawasi bayi
c. Mampu menjaga lantai agar selalu bersih dan kering. 6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah :
a. Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga diperoleh hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena ketidak-telitian dan tidak taat asas.
b. Waktu menggunakan peralatan mengikuti petunjuknya masing-masing yang sudah ditetapkan.
7. Standar Kinerja
a. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan.
b. Toleransi kesalahan 0% dari hasil yang harus dicapai, terutama pada kesalahan kegiatan kritis.
8. Tugas
Abstraksi Tugas I
BLKLN Meika Jaya akan melakukan praktek kerja mencegah terjadinya kecelakaan pada bayi, untuk itu perlu dilakukan praktek mencegah bayi terjatuh ketika ditinggal pergi, menjaga dan mengawasi bayi serta menjaga lantai tetap bersih dan kering.
9. Instruksi Kerja
Setelah membaca tugas nomor 8 selanjutnya ikuti instruksi kerja sebagai berikut:
a. Cegah bayi terjatuh dari box ketika ditinggal pergi b. Jaga dan awasi bayi agar tidak terjatuh
10. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas I
NO DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK 1. Cegah bayi terjatuh dari box ketika
ditinggal pergi
Mencegah bayi terjatuh ketika ditinggal pergi 2. Jaga dan awasi bayi agar tidak
terjatuh
Menjaga dan mengawasi bayi 3. Jagalah lantai agar selalu bersih
dan kering
Menjaga lantai agar selalu bersih dan kering
Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Mencegah bayi terjatuh dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan?
YA TIDAK
NAMA TANDA TANGAN
PESERTA ... ...
PENILAI ... ...
C. Pengamatan Sikap Kerja I
CEK LIS PENGAMATAN SIKAP KERJA
Mencegah Bayi Terjatuh
INDIKATOR UNJUK KERJA NO. KUK K BK KETERANGAN
1. Harus hati-hati dan taat asas 1.1
2. Harus hati-hati dan taat asas 1.2
3. Harus cermat dan taat asas 1.3
Apakah sikap kerja tugas Praktik Mencegah bayi terjatuh dilaksanakan dengan benar?
YA TIDAK
NAMA TANDA TANGAN
PESERTA ... ...
PENILAI ... ...
BAB II
MENCEGAH TERSIRAM AIR PANAS
A. Tugas Teori II
Perintah Tugas : Jawablah soal di bawah ini pada kertas yang tersedia Waktu Penyelesain Tugas : 30 menit
Soal Tugas :
1. Jelaskan bahaya tersiram air panas pada bayi. Jawaban:
2. Jelaskan 3 tipe luka bakar (derajat keparahan luka) Jawaban:
3. Jelaskan cara menghindari risiko terbakar atau tersiram air panas. (Minimal 3) Jawaban:
4. Jelaskan cara menjauhkan bayi dari dapur dan termos air panas. Jawaban:
5. Jelaskan langkah-langkah menyiapkan air mandi bayi. Jawaban:
Lembar Evaluasi Tugas Teori Mencegah Tersiram Air Panas.
Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.
No. Benar Salah
1. 2. 3. 4. 5.
Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Mencegah Tersiram Air Panas dijawab dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan ?
YA TIDAK
NAMA TANDA TANGAN
PESERTA ... ...
PENILAI ... ...
B. Tugas Praktik II
1. Elemen Kompetensi : Mencegah Tersiram Air Panas 2. Waktu Penyelesaian : 30 menit
3. Capaian Unjuk Kerja :
Setelah menyelesaikan tugas Mencegah Tersiram Air Panas peserta mampu: a. Menjauhkan bayi dari dapur dan air panas
b. Mempersiapkan air mandi sesuai dengan pelaksanaan K3
4. Daftar Alat/Mesin dan Bahan :
NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN
A. ALAT
1. Termos air panas Kursi makan khusus bayi 2. Alat mandi Bak mandi, gayung Untuk menjaga posisi
bayi
3. Peralatan penunjang K3 Termometer, sarung tangan Untuk menjaga
kebersihan tubuh bayi
B. BAHAN
1. Air bersih dingin, hangat, panas Air mandi, membasuh luka
2. Obat-obatan P3K Desinfektan, alkohol, perban
5. Indikator Unjuk Kerja (IUK):
a. Mampu menjauhkan bayi dari dapur dan air panas
b. Mampu mempersiapkan air mandi sesuai dengan pelaksanaan K3 6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah :
a. Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga diperoleh hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena ketidak-telitian dan tidak taat asas.
b. Waktu menggunakan peralatan mengikuti petunjuknya masing-masing yang sudah ditetapkan.
7. Standar Kinerja
a. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan.
b. Toleransi kesalahan 0% dari hasil yang harus dicapai, terutama pada kesalahan aspek kritis.
8. Tugas
Abstraksi Tugas II
BLKLN Meika Jaya sedang melakukan praktek kerja mencegah terjadinya kecelakaan pada bayi, pada tugas I telah dilakukan praktek mencegah bayi terjatuh, kemudian pada tugas berikutnya perlu dilakukan praktek mencegah bayi tersiram air panas.
9. Instruksi Kerja
Setelah membaca tugas nomor 8 selanjutnya ikuti instruksi kerja sebagai berikut:
a. Jauhkan bayi dari dapur dan air panas
10. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas II
NO DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK 1. Jauhkan bayi dari dapur dan air
panas
Menjauhkan bayi dari dapur dan air panas
2. Siapkan air mandi bayi sesuai dengan pelaksanaan K3
Mempersiapkan air mandi sesuai dengan
pelaksanaan K3
Apakah semua instruksi kerja tugas Praktik Mencegah Tersiram air panas telah dilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah ditentukan?
YA TIDAK
NAMA TANDA TANGAN
PESERTA ... ...
PENILAI ... ...
C. Pengamatan Sikap Kerja II
CEK LIS PENGAMATAN SIKAP KERJA
Mencegah Tersiram Air Panas
INDIKATOR UNJUK KERJA NO. KUK K BK KETERANGAN
1. Harus hati-hati dan taat asas 2.1
2. Harus hari-hati dan taat asas 2.2
Apakah sikap kerja tugas praktik Mencegah Tersiram Air Panas dilaksanakan dengan benar?
YA TIDAK
NAMA TANDA TANGAN
PESERTA ... ...
PENILAI ... ...
BAB III CEK LIST TUGAS
NO. TUGAS UNJUK KERJA PENILAIAN TANGGAL
K BK
1. Elemen Kompetensi 1 2. Elemen Kompetensi 2
Apakah semua tugas unjuk kerja Unit Kompetensi Mencegah Terjadinya Kecelakaan pada Bayi telah dilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah ditentukan?
YA TIDAK
NAMA TANDA TANGAN
PESERTA ... ...
PENILAI ... ...
BUKU PENILAIAN
MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN
PADA BAYI
PENJELASAN UMUM
Buku penilaian untuk unit kompetensi Mencegah Terjadinya Kecelakaan pada Bayi dibuat sebagai konsekuensi logis dalam pelatihan berbasis kompetensi yang telah menempuh tahapan penerimaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja melalui buku informasi dan buku kerja. Setelah latihan-latihan (exercise) dilakukan berdasarkan buku kerja maka untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimilikinya perlu dilakukan uji komprehensif secara utuh per unit kompetensi dan materi uji komprehensif itu ada dalam buku penilaian ini.
Adapun tujuan dibuatnya buku penilaian ini, yaitu untuk menguji kompetensi peserta pelatihan setelah selesai menempuh buku informasi dan buku kerja secara komprehensif dan berdasarkan hasil uji inilah peserta akan dinyatakan kompeten atau belum kompeten terhadap unit kompetensi Mencegah Terjadinya Kecelakaan pada Bayi.
Metoda Penilaian yang dilakukan meliputi penilaian yang opsinya sebagai berikut: 1. Metoda Penilaian Pengetahuan
a. Tes Tertulis
Untuk menilai pengetahuan yang telah disampaikan selama proses pelatihan terlebih dahulu dilakukan tes tertulis melalui pemberian materi tes dalam bentuk tertulis yang dijawab secara tertulis juga. Untuk menilai pengetahuan dalam proses pelatihan materi tes disampaikan lebih dominan dalam bentuk obyektif tes, dalam hal ini jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, dan pilihan ganda. Tes essay bisa diberikan selama tes essay tersebut tes essay tertutup, tidak essay terbuka, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi faktor subyektif penilai.
b. Tes Wawancara
Tes wawancara dilakukan untuk menggali atau memastikan hasil tes tertulis sejauh itu diperlukan. Tes wawancara ini dilakukan secara perseorangan antara penilai dengan peserta uji/peserta pelatihan. Penilai sebaiknya lebih dari satu orang
2. Metoda Penilaian Keterampilan a. Tes Simulasi
Tes simulasi ini digunakan untuk menilai keterampilan dengan menggunakan media bukan yang sebenarnya, misalnya menggunakan tempat kerja tiruan (bukan tempat kerja yang sebenarnya), obyek pekerjaan disediakan atau hasil rekayasa sendiri, bukan obyek kerja yang sebenarnya.
b. Aktivitas Praktik
Penilaian dilakukan secara sebenarnya, di tempat kerja sebenarnya dengan menggunakan obyek kerja sebenarnya.
3. Metoda Penilaian Sikap Kerja a. Observasi
Untuk melakukan penilaian sikap kerja digunakan metoda observasi terstruktur, artinya pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar penilaian yang sudah disiapkan sehigga pengamatan yang dilakukan mengikuti petunjuk penilaian yang dituntut oleh lembar penilaian tersebut. Pengamatan dilakukan pada waktu peserta uji/peserta pelatihan melakukan keterampilan kompetensi yang dinilai karena sikap kerja melekat pada keterampilan tersebut.
DAFTAR ISI
PENJELASAN UMUM --- 2
DAFTAR ISI --- 4
BAB I PENILAIAN TEORI --- 5
A. Lembar Penilaian Teori --- 5
B. Ceklis Penilaian Teori --- 9
BAB II PENILAIAN PRAKTIK --- 10
A. Lembar Penilaian Praktik --- 10
B. Ceklis Aktivitas Praktik --- 11
BAB III PENILAIAN SIKAP KERJA --- 12
A. Ceklis Penilaian Sikap Kerja --- 12
LAMPIRAN --- 13
BAB I
PENILAIAN TEORI
A. Lembar Penilaian Teori
Unit kompetensi : Mencegah Terjadinya Kecelakaan pada Bayi
Pelatihan :
Waktu : 60 menit
PETUNJUK UMUM
Jawablah materi tes ini pada lembar jawaban/kertas yang sudah disediakan. Modul terkait dengan unit kompetensi agar disimpan.
Bacalah materi tes secara cermat dan teliti.
Isian
Lengkapilan kalimat di bawah ini dengan cara mencari jawabannya pada kolom sebelah kanan dan tuliskan jawabannya saja pada kertas yang tersedia.
1. Risiko terjatuh dari perabotan rumah seperti sofa, ranjang biasanya dialami bayi usia….. bulan
2. bantal pengaman/pengganjal di tempat tidur bayi biasanya disebut…
3. Tempat tidur/bermain khusus bayi biasa disebut…..
4. Posisi tidur bayi yang disarankan ketika di taruh di box bayi adalah….
5. Lantai rumah sebaiknya di bersihkan …. kali sehari 6. Terkena cairan panas dan tenggelam adalah risiko
kecelakaan pada bayi usia….bulan
7. Luka bakar derajat satu umumnya bisa sembuh sendiri dalam waktu….. hari
8. Luka bakar derajat dua umumnya bisa sembuh sendiri
1. 10-14 2. 12-17 3. 5-10 4. 6-8 5. 2 6. 27 7. Siku 8. Telapak tangan 9. Bumper 10. Terlentang 11. Box bayi
Pilihan Ganda
Jawablah pertanyaan/pernyataan di bawah ini dengan cara memilih pilihan jawaban yang tepat dan menuliskan huruf a/b/c/d yang sesuai dengan pilihan tersebut.
1. Terjatuh dari perabotan rumah adalah risiko yang dapat dialami oleh bayi usia…
a. 0 – 1 bulan b. 2 – 3 bulan
c. 3 – 5 bulan d. 6 – 8 bulan
2. Posisi tidur bayi yang dianjurkan Ketika menidurkan bayi usia 0-3 bulan di box adalah...
a. posisi tidur miring kekanan b. posisi tidur terlentang c. posisi tidur miring kekiri d. posisi tidur tengkurap
3. Tersiram air panas dapat menyebabkan….
a. luka memar dan tenggelam b. luka tergores dan pendarahan c. luka bakar dan kulit melepuh d. luka kontusiopin
4. Kulit kemerahan, nyeri, sedikit bengkak, kulit kering tapi tidak ada lepuh, dan kulit di area yang terkena biasanya berubah pucat jika ditekan adalah tanda luka…..
a. luka bakar derajat satu b. luka bakar derajat dua c. luka bakar derajat ketiga d. luka bakar derajat keempat
5. Tanda-tanda luka bakar derajat dua adalah ….. a. kerusakan kulit paling luar saja,
kulit kemerahan, sedikit bengkak dan tidak ada lepuh
b. Kerusakan kulit meliputi epidermis dan sebagian dermis, reaksi radang lebih berat, nyeri.
c. kulit yang terkena berwarna abu-abu,pucat, tidak ada lagi lepuh tidak merasa nyeri karena ujung saraf rusak
d.luka lebih dari 15-20% permukaan tubuh, folikel rambut, kelenjar keringat dan sebasea ikut rusak
6. Bagaimana cara mengecek temperatur air mandi jika tidak ada termometer? a. mengecek temperatur air mandi dengan
menggunakan siku
b. menggunakan telapak tangan
c. menggunakan jari tangan d. menggunakan seluruh bagian tangan
7. Apa yang anda lakukan ketika sedang menemani bayi, anda juga harus menyiapkan makanannya?
a. gendong bayi sambil memasak makanannya
b. tinggalkan bayi di kamar lalu mulai memasak
c. letakkann bayi dalam box yang aman dan terkunci, lalu mulai masak sambil sesekali mengawasi bayi
d. biarkan bayi bermain di lantai dapur sementara anda memasak
8. Cara menyiapkan air mandi bayi yang benar menurut K3 adalah….. a. tuangkan air panas terlebih
dahulu baru air dingin
b. langsung masak air hangat tana mencampur dengan air dingin
c. gunakan langsung air dingin dari keran
d. tuangkan air dingin terlebih dahulu lalu tambahkan air panas secukupnya
9. Berikut adalah cara menghindari resiko terbakar/terkena air panas pada bayi, kecuali...
a. jika anda sedang menikmati kopi atau teh, hindari sambil memegang bayi
b. jangan sambil menggendong bayi bila sedang memasak
10. Bagaimana cara menjauhkan bayi dari dapur? a. Buat sebuah pembatas/pagar
pengaman pada pintu masuk yang memisahkan dapur dengan ruang lain
b. Simpan korek api dan pemantik api jauh dari jangkauan bayi/anak
c. Selalu tidurkan bayi pada box bayi d. gendong bayi setiap waktu
Essay
1. Jelaskan cara menjaga dan mengawasi bayi dalam box bayi.
B. Ceklis Penilaian Teori
NO. KUK
NO.
SOAL KUNCI JAWABAN JAWABAN PESERTA K BK KETERANGAN Isian
A.1. 6 – 8 A.2. Bumper A.3. Box bayi A.4. Terlentang A.5. 2 A.6. 12 – 17 A.7. 5 – 10 A.8. 10 - 14 A.9. Siku A.10. 27 PG B.1. d B.2. b B.3. c B.4. a B.5. b B.6. a B.7. c B.8. d B.9. c B.10. a
BAB II
PENILAIAN PRAKTIK
A. Lembar Penilaian Praktik
Tugas Unjuk Kerja Mencegah Terjadinya Kecelakaan pada Bayi 1. Waktu : 90 Menit
2. Alat : box bayi, bumper (bantal/guling), alat pembersih lantai, termos air panas, alat mandi, peralatan penunjang k3, termometer, alat P3K
3. Bahan : air mandi, kain gendong, bahan pembersih lantai, obat-obatan P3K
4. Indikator Unjuk Kerja :
a. Mampu Mencegah bayi terjatuh ketika ditinggal pergi b. Mampu Menjaga dan mengawasi bayi
c. Mampu menjaga lantai agar selalu bersih dan kering d. Mampu menjauhkan bayi dari dapur dan air panas
e. Mampu mempersiapkan air mandi sesuai dengan pelaksanaan K3. 5. Standar Kinerja
a. Selesai dikerjakan tidak melebihi waktu yang telah ditetapkan b. Toleransi kesalahan 0% (lima persen), terutama pada aspek kritis. 6. Instruksi Kerja
CTKI di BLKLN Meika Jaya Abadi akan mempraktekkan cara Mencegah Terjadinya Kecelakaan pada Bayi, mulai dari mencegah bayi terjatuh hingga mencegah tersiram air panas.
Untuk menyelesaikan tugas ini, ikuti instruksi selanjutnya di bawah ini. a. Cegah bayi terjatuh dari box ketika ditinggal pergi
b. Jaga dan awasi bayi agar tidak terjatuh c. Jagalah lantai agar selalu bersih dan kering d. Jauhkan bayi dari dapur dan air panas
B. Ceklis Aktivitas Praktik
Kode Unit Kompetensi : TLR.JL02.017.01
Judul Unit Kompetensi : Mencegah Terjadinya Kecelakaan pada Bayi
Nama Peserta/Asesi : ... Catatan : ……… ……… ……… ……… Tanda Tangan Perserta Pelatihan : ……….
INDIKATOR UNJUK KERJA TUGAS HAL-HAL YANG DIAMATI PENILAIAN K BK 1. Mampu mencegah bayi
terjatuh ketika ditinggal pergi
1.1. Cegah bayi terjatuh dari box ketika ditinggal pergi
Mencegah bayi terjatuh ketika ditinggal pergi 2. Mampu Menjaga dan
mengawasi bayi
2.1. Jaga dan awasi bayi agar tidak terjatuh
Menjaga dan mengawasi bayi
3. Mampu menjaga lantai agar selalu bersih dan kering
3.1. Jagalah lantai agar selalu bersih dan kering
Menjaga lantai agar selalu bersih dan kering
4. Mampu menjauhkan bayi dari dapur dan air panas
4.1 Jauhkan bayi dari dapur dan air panas
Menjauhkan bayi dari dapur dan air panas
5. Mampu
mempersiapkan air mandi sesuai dengan pelaksanaan K3
5.1 Siapkan air mandi bayi sesuai dengan
pelaksanaan K3
Mempersiapkan air mandi sesuai dengan pelaksanaan K3
BAB III
PENILAIAN SIKAP KERJA
A. CEKLIS PENILAIAN SIKAP KERJA
CEK LIS PENILAIAN SIKAP KERJA Mencegah Terjadinya Kecelakaan pada Bayi
INDIKATOR UNJUK KERJA NO. KUK K BK KETERANGAN
1. Harus hati-hati dan taat asas 1.1 2. Harus hati-hati dan taat asas 1.2 3. Harus cermat dan taat asas 1.3 4. Harus hati-hati dan taat asas 2.1
5. Harus hari-hati dan taat asas 2.2
Catatan : ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………
Tanda Tangan Peserta : ……….
Lampiran 1 Jawaban soal essay
1. Cara menjaga dan mengawasi bayi dalam box bayi
1) Letakkan box bermain di daerah terbuka dan lokasinya mudah dilihat dari bagian lain rumah
2) Pastikan, pagar atau penutup box dapat terkunci dengan baik, tapi dapat dibuka dengan mudah meski hanya dengan satu tangan
3) Matras atau kasur bayi diletakkan dalam posisi yang tinggi agar anda mudah menggendong dan meletakkan bayi anda, gunakan matras dengan ukuran pas dan disediakan dari pabriknya
4) Selalu pastikan bahwa box terkunci dengan baik saat bayi di dalamnya. Jika tidak, bisa saja bayi terguling saat ia mulai dapat berguling atau saat ia mulai berdiri 5) Pasang bantalan di sekeliling box bayi agar kepalanya tidak terbentur kisi-kisi box 6) Jangan terlalu banyak meletakkan bantal atau boneka di dalam box. Bisa saja
barang-barang itu justru menutup hidungnya, yang mengakibatkan sids (sudden infant death syndrome)
7) Saat meninggalkan bayi bermain sendiri, tengoklah setiap selang waktu tertentu. Untuk bayi yang sudah duduk atau berdiri dengan bantuan benda, singkirkan semua mainan yang bertali, termasuk mainan gantung di sekitar box
8) Bayi yang sedang tumbuh gigi sering mengigit jala atau sisi yang melintang dari box. Periksa hal ini secara berkala dan perbaiki sebisa mungkin
9) Selalu tidurkan bayi dengan posisi terlentang 10) Jangan meninggalkan bayi tanpa pengawasan
11) Jangan lupa menutup pintu, dan hindari jendela yang mudah terbuka. Lebih baik beri teralis.
2. Menghindari Risiko Terbakar atau Terkena Air dan Benda Panas
1) Selalu mengetes terlebih dulu panasnya air yang akan digunakan untuk menyeduh susu atau memandikan bayi
2) Jika Anda sedang menikmati kopi atau teh, hindari sambil memegang bayi
3) Jangan sambil menggendong bayi bila sedang memasak. Si kecil bisa menarik gagang panci atau meronta-ronta yang membuat konsentrasi Anda terpecah 4) Arahkan mulut teko ke dalam, untuk menghindari tertumpah ke bawah bila
tersenggol
5) Jangan sambil menggendong bayi bila sedang menyetrika 6) Simpan korek api dan pemantik api jauh dari jangkauan anak.