• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL. doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL. doc"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL

TINJAUAN KASUS A. Pengkajian

I. Identitas Klien

Nama : Tn. K Umur : 27th

Status Perkawinan : Belum Kawin Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pekerjaan : Buruh

Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia Alamat : Way Kanan

Identitas Penanggung Jawab

Nama : Bpk. T Umur : -Pekerjaan : Buruh Hub. Dengan Klien : Bapak Alamat : Way Kanan

B. Alasan Masuk

Klien masuk RSJ lewat UGD pada tanggal 3 November 2011 pukul 11.00 WIB, klien mengatakan masuk RSJ karena sering marah-marah di rumahnya semenjak dia berhenti dari pekerjaanya sebagai cleaning service di Bekasi. Selain itu, keluarga klien juga mengatakan klien selalu berdiam diri di kamar dan kurang bersosialisasi baik dengan orang yang berada di

rumahnya dan tetangga sekitarnya.

C. Faktor Predisposisi

1. Riwayat gangguan jiwa

Klien mengatakan ia sudah dua kali masuk RSJ, pertama kali pada tahun 2009 karena klien sering melempari batu ke rumah tetangga – tetangganya sehingga membahayakan orang disekitarnya, selain itu klien selalu marah dan mengamuk bila keinginanya tidak di turuti dan yang kedua kalinya adalah sekarang, klien dimasukan ke RSJ provinsi lampung karena klien selalu berdiam diri dan tidak bersosialisasi, baik dengan keluarganya dan orang disekitarnya.

2. Riwayat pengobatan

Keluarga klien mengatakan bahwa klien pernah dibawa berobat ke paranormal tetapi tidak ada perubahan. Selain itu pada tahun 2009 klien pernah di rawat di RSJ provinsi Lampung, namun setelah pulang dari RSJ klien hanya berdiam diri di kamar dan tidak pernah bersosialisasi.

3. Riwayat penganiayaan

Klien mengatakan pernah dikeroyok oleh warga karena mabuk-mabukan minuman keras pada tahun 2009 membawa motor hampir menabrak anak kecil.

(2)

Keluarga klien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. 5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Klien mengatakan dari masa sekolah hingga sekarang ia tidak pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan.

D. Fisik

1. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 110/70 mmhg Nadi : 94 x/menit

Suhu : 36,1 0C

Pernafasan : 20 x/menit 2. Ukur

Berat badan : 68 kg Tinggi badan : 178 cm

3. Keluhan fisik

Klien mengatakan ia tidak memiliki keluhan fisik. Masalah keperawatan : tidak ditemukan

E. Psikososial

1. Genogram

Keterangan:

: laki-laki : perempuan

(3)

: umur

: Klien --- : Orang yang tinggal serumah dengan klien

: meninggal

2. Konsep diri

a. Gambaran diri

Klien mengatakan tubuhnya terlalu kurus, ia merasa jelek, klien juga mengatakan kalau pria berbadan besar itu akan disegani orang.

b. Identitas diri

Klien mengatakan ia belum pernah menikah, klien anak pertama dari tiga bersaudara c. Peran

Peren klien dalam keluarga adalah klien anak pertama dari tiga bersaudara. Klien membantu orang tua mencari nafkah, namun semenjak dirawat di RSJ, klien tidak mempedulikan perannya. d. Ideal diri

Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan segera pulang, karena klien ingin bekerja kembali seperti layaknya orang sehat.

e. Harga diri

Klien merasa sedih ketika ia berhenti dari pekerjaan sehingga klien merasa tidak berharga karena tidak mampu membantu orang tuanya. Klien menyendiri di kamar, tidak berinteraksi dengan orang lain.

Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

3. Hubungan sosial a. Orang yang berarti

Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah keluarganya. Keluarga klien adalah orang yang mengerti dan memahami klien.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat

Klien mengatakan bahwa ia tidak ikut dalam organisasi masyarakat yang ada di lingkungan tempat tinggalnya, tetapi ia terkadang bermain sepak bola pada sore hari.

c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain.

Klien mengatakan ia malas berhubungan dengan orang lain, karena menurut klien tidak ada hal yang perlu dibicarakan atau diceritakan kepada orang lain dan juga klien mengatakan dia

bingung apa yang ingin diceritakan. Klien sering diam, jarang bercakap-cakap dengan klien lain di ruangan.

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan

Klien mengatakan bahwa ia dimasukkan ke RSJ kerena klien sering marah-marah, namun klien tidak mengetahui bahwa klien mengalami gangguan jiwa, klien meyakini dirinya sehat.

b. Kegiatan ibadah

Klien mengatakan sebelum masuk RSJ, klien jarang melakukan ibadah sholat lima waktu. Begitu juga saat masuk RSJ klien tidak pernah sholat lima waktu.

F. Status mental

(4)

Dalam berpakaian, klien terlihat kurang rapi. Rambut klien tidak tertata. Klien tampak kusam, lesu, dan kuku klien tampak kotor. Klien mengatakan ia mandi dua kali sehari namun tidak pernah pakai sabun dan shampo.

Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Berhias

b. Pembicaraan

Klien tidak pernah memulai pembicaraan terlebih dahulu pada lawan bicara. Klien menjawab pertanyaan seperlunya saja, terkadang pembicaraan inkoheren dengan pertanyaan yang diajukan.

Masalah keperawatan : Isolasi sosial & Kerusakan Komunikasi Verbal

c. Aktifitas motorik

Ketika berbincang-bincang, kontak mata klien kurang, klien lebih banyak diam ketika tidak ditanya, terkadang malah pulang ke kamar.

Masalan keperawatan : Isolasi sosial

d. Alam perasaan

Klien mengatakan ia putus asa karena ia takut tidak bisa membantu keluarganya karena ia sudah tidak bisa bekerja lagi dan pernah masuk RSJ selain itu menganggap dirinya tidak baik karena dahulu klien pernah meresahkan tetangganya yaitu dengan merusak kaca tetangganya dengan cara menimpukinya dengan batu dan dianggap buruk oleh lingkungannya, klien mengatakan dia malu bila bertemu orang karena dia pernah masuk RSJ sebelumnya.

Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

e. Afek

Datar, karena selama interaksi klien banyak diam, menjawab pertanyaan seperlunya. Terkadang klien langsung pergi ke kamar.

Masalah keperawatan : Isolasi Sosial

f. Interaksi selama wawancara

Klien kurang kooperatif saat diwawancarai, tidak ada kontak mata. Klien berbicara hanya saat diberi pertanyaan oleh perawat, setelah itu klien kembali diam, mudah dialihkan bila ada klien lain, pembicaraanya kacau, terkadang tidak jelas.

Masalah Keperawatan :Kerusakan Interaksi Sosial

g. Persepsi

Klien mengatakan ia marah-marah karena dia mendengar ada bisikan-bisikan, klien mengatakan suara – suara itu adalah suara wanita, klien mengatkan suara wanita utu mengajak dia untuk bersenang – senang, dan paling sering suara itu terdengar pada saat ia sedang melamun. Tetapi perawat saat ini belum pernah melihat tanda-tanda klien berhalusinasi auditori seperti berbicara sendiri, tertawa sendiri.

Masalah keperawatan : gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran

h. Proses pikir

(5)

Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir

i. Isi Pikir

Klien saat ini berpikir untuk pulang, dan klien menyesal selama ini berkelakuan tidak baik terhadap tetangga dan mengajak berantem orang tua.

Masalah keperawatan : tidak ditemukan

j. Tingkat Kesadaran

a. waktu : klien dapat mengetahui kapan klien masuk RSJ, dan dia mengrti kapan saja waktu ia harus mandi

b. tempat : klien mengetahui saat ini klien berada di RSJ

c. orang : kilen sulit mengenali seseorang, jarang memulai perkenalan, di dalam ruangan pun klien hanya hafal nama orang 3-5 orang saja.

Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir

k. Memori

Klien mampu mengingat kejadian yang telah lalu dan baru-baru terjadi. Klien masih ingat jam berapa dia bangun tadi, klien juga ingat tahun berapa klien berhenti kerja.

Masalah keperawatan : tidak ditemukan

l. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Klien mampu berhitung dengan baik, saat diberi soal penambahan, klien mampu menjawab dengan baik.

Masalah keperawatan : tidak ditemukan

m. Kemampuan Penilaian

Klien dapat menilai yang baik dan yang buruk dan klien juga mengetahui bahwa sebelum dirawat perbuatannya yang sering melawan orang tua berkelahi, melempar batu ke rumah tetangga termasuk perbuatan tercela (tidak baik).

Masalah keperawatan : Tidak Ditemukan

n. Daya tilik diri

Klien tidak menyadari tentang apa yang diderita klien saat ini. Klien merasa sehat tidak perlu pengobatan khusus untuk dirinya.

Masalah keperawatan : Kurang Pengetahuan G. Keperluan Persiapan Pulang

1. Makan

Klien mengatakan setiap kali makan mencuci tangan dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain . Klien mengatakan sering menghabiskan porsi makanan yang disediakan

Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan

2. BAB/BAK

Klien mengatakan BAB & BAK di kamar mandi dan klien menyiramnya

(6)

3. Mandi

Klien mengatakan dalam sehari mandi 2 kali dengan menggunakan alat mandi yang benar, namun klien jarang sikat gigi, sehingga giginya tampak kotor dan klien tidak mencuci rambut dan sabunan.

Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri :Mandi

4. Berpakaian dan berhias

Klien tidak nampak berhias diruangan, klien mengganti pakaian sehari satu kali dan menggantinya sendiri. Rambut tidak tertata rapi.

Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Berhias

5. Istirahat dan tidur

Klien mengatakan jadwal tidur siang dan malam tidak menentu, tapi biasanya : tidur siang : 13.00-15.00

tidur malam : 19.30-04.00

Masalah keperawatan : tidak ditemukan

6. Penggunaan obat

Klien minum obat secara mandiri, klien minum obat secara teratur dengan dosis yang benar. Klien tidak tahu jenis dan manfaat obat yang diminum.

Masalah keperawatan : kurang pengetahuan

7. Pemeliharaan kesehatan

Klien mengatakan apabila sakit klien berobat ke puskesmas. Bila menurut klien sakitnya biasa saja, klien tidak pergi ke dokter (seperti masuk angin, dll). Dan saat ini klien mengatakan rutin minum obat dan obat yang diminum sesuai dengan yang diberikan oleh perawat.

Masalah keperawatan : tidak ditemukan

8. Kegiatan didalam rumah

Klien mengatakan kegiatan didalam rumah yang paling sering adalah tidur dan berdiam diri dikamar, tidak ada kegiatan di rumah.

Masalah keperawatan : Isolasi sosial

9. Kegiatan diluar rumah

Klien jarang keluar rumah, apabila keluar rumah pada pagi hari dan hanya pergi ke ladang dan pulang pada sore hari. Lalu klien pulang berdiam diri di kamar.

Masalah keperawatan : Isolasi Sosial H. Mekanisme Koping

a. Adaptif

Klien hanya berbicara seperlunya dengan pasien lain dan perawat. b. Maladaptif

(7)

Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif I. Masalah Psikososial Dan Lingkungan

1. Masalah berhubungan dengan dukungan kelompok

Klien mendapat dukungan dari keluarganya walaupun dirawat di RSJ. Hal ini di buktikan dengan datangnya keluarga klien untuk menjenguk.

Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan

2. Masalah berhubungan dengan lingkungan

Klien termasuk orang pendiam klien terlihat menyendiri, memiliki kekurangan dalam

berinteraksi dengan orang lain klien mngatakan malas berinteraksi, klien berbicara jika ada yang mengajak bicara dahulu.

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

3. Masalah dengan pendidikan

Klien sudah lulus SLTA, klien tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, karena klien ingin langsung bekerja.

Masalah Keperawatan : Tidak ditemukaan

4. Masalah dengan pekerjaan

Klien mengatakan klien berhenti dari pekerjaannya sebagai cleaning service di Bekasi dari tahun 2007 karena gajihnya sedikit dan klien malu karena tidak bisa menolong kedua orang tuanya.

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

5. Masalah dengan perumahan

Klien mengatakan dirumah tinggal dengan oarang tuanya, beserta dua adik perempuan dan satu adik ipar. Klien pernah di kroyok dengan warga setempat karena mabuk-mabukkan

Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan

6. Masalah ekonomi

Klien mengatakan keluarganya cukup memenuhi keperluannya sehari-hari.

Masalah Keperawatan : tidak ditemukan

7. Masalah dengan pelayanan kesehatan

Klien sebelumnya pernah di rawat di rumah sakit jiwa sekali karena ngamuk-ngamuk dilingkungn tempat tinggal dan di bawa ke RSJ lalu di ikat satu malam.

Masalah Keperawatan : Resiko Prilaku Kekerasan J. Kurang Pengetahuan Tentang

Klien kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa yang klien alami sekarang, klien belum mengetahui cara pengobatan yang dilakukan, karena kurang pengetahuan itu cara klien menyelesaikan masalah tidak benar dan tepat.

(8)

K. Aspek Medis

1. Dx. Medis : Skizofrenia 2. Therapi medis (saat ini) :

Haloperidol (HLP) 5 mg 3x1 Trihexyphenidil (THP) 2 mg 3x1 Chlorpomazin (CPZ) 100 mg 1x1

L. Daftar Masalah Keperawatan

1. Isolasi sosial

2. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran

3. Harga diri rendah

4. Koping Individu Tidak Efektif 5. Kurang Pengetahuan

6. Gangguan Proses Pikir

7. Kerusakan Komunikasi Verbal

8. Defisit Perawatan Diri

M. Analisa Data

No. Analisa Data Maslah Keperawatan

1. DS :

Klien mengatakan bingung dalam memulai pembicaraan karena menurut klien tidak ada bahan

pembicaraan untuk berinteraksi DO :

Klien lebih banyak berdiam diri Kontak mata kurang

Klien sering menyendiri

Klien tidak pernah memulai pembicaraan, maupun

perkenalan

Afek tumpul (hanya mampu tertawa saat ada simuluus perawat tertawa

Isolasi Sosial

2. DS :

Klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan wanita yang mengajak klien untuk melakukan hal yang tidak benar.

Klien sering menyendiri

Klien terkadang berbicara sendiri

Klien sering bengong / melamun

Halusinasi

3. DS :

Klien mengatakan dirinya jelek, badannya terlalu kurus.

(9)

baru dikenal.

Klien mengatkan takut berbicara banyak karena takut menyakiti hati orang lain

DO :

Klien tidak percaya diri ketika berbicara dengan orang lain

Klien jarang memulai pembicaraan dengan orang lain

Klien tidak mau menatap wajah lawan bicara

4. DS :

Klien mengatakan bila dia marah di lebih memilih untuk menyendiri dan berdiam diri tidak ingin berbicara degan orang lain atau terkadang dia memarahi orng tuanya. DO :

Klien tampak selalu menyendiri

Klien terlihat jarang berbicara dengan orang lain

Klien selalu diam

Koping Individu Tidak Efektif

5. DS :

Klien mengatakan bahwa ia tidak mengetahui tentang penyakit yang dideritanya saat ini.

DO :

Klien tidak mampu menjawab pertanyaan saat ditanya tentang penyakit yang dideritanya saat ini.

Kurang Pengetahuan

6. DS :

Klien mengatakan kalau ia lebih suka menyendiri

DO :

Klien sering terlihat melamum

Klien tidak suka memulai pembicaraan Kontak mata klien tidaka fokus

Gangguan Proses Pikir

7. DS :

Klien mengatakan bingung bila ingin memulai pembicaraan dengan seseorang

Klien mengatakan malas berbicara karena menurut klien tidak ada hal yang perlu dibicarakan.

DO :

Klien tidak pernah memulai pembicaraan kepada lawan bicara

Klien menjawab pertanyaan seperlunya saja

(10)

Pembicaraan klien inkoheren dengan pertanyaan yang diajukan

8. DS :

Klien mengatakan mandi 2 kali sehari namun klien tidak sikat gigi, mencuci rambut ataupun sabunan.

DO :

Gigi klien terlihat kotor Kulit klien kusam

Rambut klien kusam

Defisit Perawatan Diri

N. Pohon Masalah

Kerusakan Komunikasi Verbal

Gangguan Proses Pikir

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Dengar

Defisit Perawatan Diri ISOLASI SOSIAL

Harga Diri Rendah

(11)

O. Daftar Diagnosa Keperawatan

1. Isolasi Sosial 2. Halusinasi

3. Harga diri Rendah

4. Koping Individu Tidak Efektif 5. Kurang Pengetahuan

6. Gangguan Proses Pikir

7. Kerusakan Komunikasi Verbal 8. Defisit Perawatan Diri

P. Rencana Tindakan Keperawatan

Inisial klien : Tn. K Dx Medis : Skizofrenia No RM : 013650 Ruangan : Cendrawasih No

.

DX.

Keperawatan Tindakan KeperawatanRencana Rasional

Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

1. Isolasi Sosial TUM : Klien

mampu berinteraksi dengan orang lain

TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya

Setelah 2 X interaksi klien menunjukan tanda-tanda percaya kepada atau terhadap perawat :

- Wajah cerah, tersenyum

- Mau berkenalan - Ada kontak mata - Bersedia

menceritakan perasaan - Berseddia

1. Bina hubungan saling percaya dengan :

- beri salam setiap berinteraksi

- Perkenalkan nama, nama panggilan perawat, dan tujuan perawat berkrnalan - Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien - Tunjukan sikap

(12)

mengungkapkan

masalahnya jujur dan menepati janji setiap kali

berinteraksi

- Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien - Buat kontrak interaksi yang jelas - Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien

TUK 2 : Klien mampu menyebutkan penyebab tanda dan gejala isolasi sosial

2.Setelah 2 kali interaksi klien dapat menyebutkan minimal satu penyebab menarik diri :

-Diri Sendiri - Orang lain - Lingkungan

1.Tanyakan pada klien tentang : - Orang yang tinggal serumah atau dengan sekamar klien - Orang yang paling dekat ddengan klien dirumah atau diruangan perawatan - Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut

- Orang yang tidak dekat dengan klien dirumah atau diruangan perawat - Apa yang

membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut

- Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang

(13)

tersebut

2.Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri / tidak mau bergaul dengan orang lain

3.Beri pujian terhadap

kemampuan klien mengungkapkan perasaanya

TUK 3 : Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan

kerugian menarik diri

3.Setelah 2 X

interaksi dengan klien dapat menyebutkan keuntungan

berhubungan sosial, misalnya :

-Banyak teman - Tidak kesepian - Saling menolong

Dean kerugian menarik diri misalnya :

-Sendiri - Kesepian

- Tidak bisa diskusi

1.Tanyakan pada klien tentang : - Manfaat hubungan sosiial

- Kerugian menarik diri

2.Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan sosial dan kerugian menarik diri

3.Beri pujian terhadap

kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

Reinforcement dpat meningkatkan harga diri klien

TUK 4 : Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap

4.Setelah 2 X interaksi klien dapat melaksanakan hubungan soosial secara bertahaap dengan :

-Perawat - Perawat lain - Kelompok

1.Observasi perilaku klien tentang

berhubungan sosial

2.Beri motivasi dan bantuu klien untuk berkenalan / berkomunikasi dengan perawat lain, klien lain, kelompok

Mengetahui sejauh mana pengetahuan klien tentang

(14)

3.Libatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi

4.Diskusikan jadwal harian yang

dilakukan untuk meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi

5.Beri motivasi klien untuk

melakukan kegiatan sesuai jadwal yang telah dibuat

6.Beri pujian terhadap

kemampuan klien memperluas

pergaulanya melalui aktifitas yang dilaksanakan

TUK 5 : Klien mampu menjelaskan perasaanya setelh berhubungan sosial

5.Setelah 2X interaksi klien dapat

menyebutkan perasaanya setelah berhubungan sosial dengan :

-Orang lain - Kelompok

1.Diskusikan dengan klien tentang perasaanya setelah berhbungan sosial dengan : -Orang lain - Kelompok

2.Beri pujian terhadap

kemampuan klien mengungkapkan perasaaanya

Agar klien lebih percaya diri untuk berhungan dengan orang lain

TUK : 6

Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubyngan sosial

1.Setelah 2X kali pertemuan, keluarga dapat menjelaskan : -pengertian menarik diri

1.Diskusikan pentingya peran serta keluarganay sebagai pendukung untuk mengatasi

Agar klien lebih percaya diri dan tau akibat tidak

(15)

-tanda dan gejala menarik diri

-penyebab dan akibat menarik diri

-cara merawat klien menarik diri

2.Setelah 2X

pertemuan, keluarga dapat mempraktekkan cara merawat klien menarik diri

perilaku menarik diri

2.Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku menarik diri

3.Jelaskan pada keluarga tentang : -pengertian menarik diri

-tanda dan gejala menarik diri -penyebab dan akibat menarik diri -cara merawat klien menarik diri

4.Latih keluarga cara merawat klien menarik diri

5.Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan

6.Beri motivasi keluarga agar membantu klien bersosialisasi

7.Beri pujian pada keluarga atas keterlibatannya merawat klien dirumah sakit TUK 7 :

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

7.1 Setelah 2X interaksi klien menyebutkan :

-manfaat minum obat -kerugian tidak meminum obat -nama, warna, dosis, efek terapi, efek

1.Diskusikan dengan klien tentang manfaaat dan kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi, dan efek samping

(16)

samping obat

7.2.Setelah...kali interaksi klien mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar

7.3.Setelah...kali interaksi klien dapt menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter

penggunaan obat.

2.Pantau klien saat penggunaan obat

3.Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar

4.Diskusikan berhenti minum obat tanpa

konsultasi dengan dokter

5.Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter atau perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

2 Halusinasi TUM : klien dapat

mengontrol halusinasi

TUK :1 Klien dapat membantu hubungan saling percaya

1.1.Setelah 2X interaksi dengan klien, klien

menunjukkan tanda percaya kepada perawat :

-ekpresi bersahabat -ada kontak mata -menunjukkan rasa senang

-mau berjabat tangan -mau duduk

berdampingan dengan perawat

-mengungkapkan masalah yang dihadapi

1.bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi teraupetik :

-sapa klien dengan ramah , baik verbal maupun non verbal - perkenalkan nama lengkap, nama panggilan dan tujuan berkenalan - tanyakan nama yang disukai klien -buat kontrak yang jelas

-tunjukkan sikap

(17)

TUK 2 : klien dapat mengenal halusinasinya

TUK : 3 klien dapat mengontrol halusinasi

2.1.setelah 2X interaksi klien menyebutkan -isi

-waktu -frekuensi

-situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi

1.setelah ... kali interaksi klien menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan

jujur dan menepati janji

-beri perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien

-tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien

1. adakan kontrak langsung dan singkat secara bertahap

2. observasi tingkah laku klien terkait dengan

halusinasinya. -tanyakan apakah klien mengalami halusinasi

-jika klien menjawabnya, tanyakan apa yang dialaminya

-katakan bahwa perawat percaya

1.identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi 2. diskusikan cara yang digunakan klien

-jika cara yang digunakan adaptif,

Mengetahui apakah halusinasi datang dan menentukan tindakan yang tepat atas halusinasinya

Klien dapat

(18)

halusinasinya 2. setelah... kali interaksi klien menyebutkan cara baru mengontrol halusinasi

3. setelah .. kali interaksi klien dapat memilih dan

memperagakan cara megatasi halusinasi 4. setelah.. klia interaksi, klen melaksanakan cara yang telah dipilih untuk mengendalikan halusinasi dengar 5. setelah 2X interaksi, klien mengikuti terapi aktivitas kelompok

beri pujian -jika cara yang digunkan maladaptif diskusikan kerugian cara tersebut

3. diskusikan cara baru untuk

mengontrol halusinasi

(19)

TUK : 4 klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

1.setelah 2X interaksi klien dapat

menyebutkan : -manfaat dari minum obat

-kerugian tidak minum obat

-nama, warna, dosis, efek terapi dan efek samping obat

2. setelah ... kali interaksi klien mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar 3. setelah.. kali interaksi

klienmenyebutkan

1.diskusikan denagn klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis, dan efek terapi dan efek samping

penggunaan obat 2. pantau klien saat penggunaan obat 3. beri pujian bila klien menggunakan obat dengan benar 4. diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa

konsultasi denagn

(20)

3. Harga Diri rendah

TUM : Klien dapat melakukan hubungan sosial secara bertahap

TUK 1 : Klien dapat membina

hubungan saling percaya

akibat berhenti minum obat

1.klien dapat mengungkapkan perasaannya 2.ekspresi wajah bersahabat

3.ada kontak mata 4.menunjukkan rasa senang

5.mau berjabat tangan 6.mau menjawab salam

7.klien mau duduk berdampingan 8.klien mau mengutarakan masalah yang dihadapi

dokter

5. anjurkan klien untuk konsultasi kepada

dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

1.bina hubungan saling percaya a.sapa klien dengan ramah, baik verbal maupun nonverbal b.perkenalkan diri dengan sopan c.tanya nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien d.jelaskan tujuan pertemuan, jujur dan menepati janji e.tunjukkan sikap empati dan

menerima klien apa adanya

f.beri perhatian pada klien

2.beri kesempatan untuk

mengungkapkan perasaannya tentang penyakit yang dideritanya

3.sediakan waktu untuk

mendengarkan klien

4.katakan pada klien bahwa ia adalah seorang yang

(21)

TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

TUK 3 : Klien dapat menilai

kemampuan yang dapat digunakan

Klien mampu mempertahankan aspek positif yang dimiliki

1.kebutuhan klien terpenuhi

2.klien dapat

melakukan aktivitas terarah

berharga dan bertanggungjawab serta mampu menolong dirinya sendiri

1.diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien dan beri pujian

/reinforcement atas kemampuan mengungkapkan perasaannya 2.saat bertemu klien, hindarkan memberi penilaian negatif. Utamakan memberi pujian yang realistis

1.diskusikan kemampuan klien yangmasih dapat digunakan selama sakit

2.diskusikan juga kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaan di rumah sakit dan dirumah nanti

1.rencanakan bersama klien aktivitas yang masih

Pujian akan

meningkatkan harga diri klien

(22)

TUK 4: Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki

TUK 5 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya

TUK 6 : Klien dapat

1.klien mampu beraktivitas sesuai kemampuan 2.klien mengikuti terapi aktivitas kelompok

Klien mampu beraktivitas sesuai kemampuan

1.klien mampu melakukan apa yang

dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan : kegiatan mandiri, kegiatan dengan bantuan minimal, kegiatan dengan bantuan total 2.tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien 3.beri contoh cara pelaksanaan

kegiatan yang boleh klien lakukan (sering klien takut melaksanakanny)

1.beri kesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang direncanakan 2.beri pujian atas keberhasilan klien 3.diskusikan kemungkinan pelaksanaan dirumah

1.beri pendidikan kesehatan pada keluarga klien tentang cara

merawat klien harga diri rendah

2.bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat 3.bantu keluarga

Pelaksanaan kegiatan secara mandiri modal awal untuk m

eningkatkan harga diri rendah

Dengan aktivitas klien akan mengetahui kemampuannya

(23)

memanfaatkan sistem pendukung yang ada

diajarkan 2.klien mau memberikan dukungan

menyiapkan

lingkungan dirumahdan pengertian keluarga akan dapat

membantu

Referensi

Dokumen terkait

TAK merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Terapi TAK membantu anggotanya berhubungan

- Klien mengatakan kesehatan mental itu sangat penting mbak, tapi kadang melakukan cara untuk meningkatkan kesehatan mental itu tidak mudah karena kadang sering

Pengkajian pada klien An.D didapatkan data subjektif dari perkataan klien maupun ibu klien yaitu Ibu klien mengatakan klien telah demam sejak 3 hari sebelum masuk

Serangan stroke hemoragik sering kali berlangsung sangat mendadak, pada saat klien sedang melakukan aktivitas. Biasanya terjadi nyeri kepala, mual, muntah bahkan

Pasien mengatakan nyeri dan cekot-cekot di daerah ulkus kaki kanan, klien mengatakan luka tidak sembuh-sembuh, klien mengatakan sering merasa lemes dan kakinya bertambah sakit

Membina hubungan saling percaya, membantu klien mengenali penyebab isolasi social, membantu klien mengenal keuntungan berhubungan dan kerugian tidak berhubungan

perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain Rasional : Menstimulus klien agar timbul respon adaptif dan menghindari resiko isolasi sosial lagi Tujuan Khusus : Klien

Data Subjektif : Klien mengatakan :  Sering merasa pusing dan tidak nyaman saat darahnya sedang naik  Leher terasa berat dan kaku  Mata suka merasa nyeri dan pandangan tiba-tiba