BAB III SKENARIO KASUS
Tn. H usia 67 tahun seorang lansia di panti Masa lalu dengan keluhan utama pusing, nyeri dibagian leher belakang tengkuk, nyeri dikeluhkan sejak kurang lebih 1 minggu. Nyeri sering hilang timbul hampir setiap hari, Jantung berdebar-debar (+), gangguan penglihatan (+), BAB dan BAK normal, ketika merasa nyeri, klien mengkonsumsi obat ketika nyeri timbul pasien mengatakan terkadagn tangannya terasa kebas saat sore hari, kulit pasien tampak pucat. Pasien sering merasakan keluhan yang sama karena memiliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Kemudian pasien berobat dan kambuh lagi. Riwayat penyakit jantung (-), DM (-), Riwayat operasi (-), Asma (-), pasien mengaku ayahnya juga pernah menderita tekanan darah tinggi. Tidak ada anggota keluarga lain yang .mengalami hipertensi. Klien sering mengkonsumsi gorengan dan makanan yang mengandung santan.
Dari hasil pemeriksaan fisik terhadap pasien, diketahui keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, tekanan darah 168/90 mmHg, frekuensi nadi 80x /menit, frekuensi nafas 17 x/menit, suhu 36,5℃, berat badan 60 Kg, tinggi badan 165 cm, edema tidak ada, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
A. Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian
a. Identitas klien
Nama : Tn. H
Alamat : Jl. Jeruk purut
Tempat/tgl lahir : Pekan Baru, 23 Agustus 1957
Agama/Suku : Islam/ Melayu
Status perkawinan : Duda, ditinggal mati Orang yang dapat di hubungi : Anak
b. Riwayat kesehatan Keluarga
Klien menikah dengan istrinya Ny.B, kemudian dari pernikahan tersebut memiliki 3 orang anak, 1 anak laki-laki dan . 2 anak perempuan. Anak pertama klien bernama Tn. A berusia 36 tahun, anak kedua bernama Ny.
I berusia 32 tahun, dan anak ketiga bernama Ny. G berusia 29 tahun.
Sekarang anak pertama dan kedua dan ketiga tinggal bersama istri atau suami nya masing-masing.
c. Riwayat pekerjaan
Status pekerjaan saat ini, klien tidak bekerja, sebelumnya klien bekerja sebagai pedagang sembako. Sebelum putus dari pekerjaan dan sebelum istri klien meninggal dunia, penghasilan didapat dari pekerjaan klien sehari-hari.
d. Riwayat tempat tinggal
Sebelumnya klien tinggal didaerah Taman Kencana dan memiliki rumah sendiri yang dibeli bersama istri dan tinggal bersama selama 9 tahun, namun setelah istri Tn. H meninggal rumah tesebut dijual oleh kakak iparnya tanpa sepengetahuan Tn. H
e. Riwayat rekreasi
Klien memiliki hobi menulis, dan dihari-hari biasa mengikuti kegiatan membuat kerajinan tangan.
f. Status kesehatan
1) Status Kesehatan saat ini
Keluhan yang dirasakan klien saat ini adalah sering pusing mata terasa nyeri dan pandangan tiba-tiba menjadi kabur, tengkuk terasa berat.
2) Riwayat kesehatan yang lalu
Orang tua klien (ayah) memiliki penyakit hipertensi dan (ibu) klien tidak memiliki panyakit turunan. Klien tidak memiliki riwayat penyakit.
g. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari 1) Nutrisi
Klien makan 3x sehari dengan porsi sedang, klien makan di sediakan oleh panti. Klien makan-makanan yang sama dengan penghuni panti lainnya, klien tidak menyukai ikan, klien sangat suka mengkonsumsi biscuit.
2) Personal hygiene
Klien mandi 2x sehari, pagi dan sore, membersihkan rambut 2 hari sekali menggunakan shampoo, kuku bersih tidak kotor dan tidak panjang, mulut bersih tidak ada sariawan, klien terlihat cukup bersih.
3) Aktifitas/ istirahat
Klien melakukan aktivitas secara mandiri, Pola tidur klien 8 jam selama sehari.
4) Eliminasi
Pola eliminasi klien dalam sehari BAB 1 kali saja dan BAK 5- 8 kali dalam sehari, tidak ada kesulitan saat eliminasi
5) Oksigenasi
Pola nafas Tn. H normal, frekuensi nafas 19x/ menit, klien tidak memiliki keluhan batuk, pilek, dan sesak nafas, klien tidak memiliki riwayat alergi obat dan makanan.
6) Spiritual
Hubungan klien dengan tuhan cukup baik, klien taat shalat 5 waktu sehari dan klien juga sering mengaji dan mengingatkan shalat kepada teman-temannya di sana.
h. Tinjauan sistem
1) Kondisi dari system tubuh yang ada
Terjadi gangguan pada system kardiovaskuler terdapat masalah hipertensi
2) Masalah/ gangguan pada system tubuh
Ny.T mengatakan sering pusing, tengkuk terasa berat dan kaku, pandangan sering kabur.
3) Penggunaan protesa
Klien masih bisa mandiri berdiri sendiri 2. Pengkajian Psikologi
a. Proses Pikir (lupa, bingung, pikun, curiga) :
Saat diwawancarai, klien mampu menyebutkan wakt dan tanggal serta mampu mengingat dengan baik.
b. Gangguan perasaan (depresi, wajah tanpa ekspresi, kelelahan, acuh tak acuh, mudah tersinggung):
Saat diwawancara Tn. H menunjukkan ekspresi wajah dan perasaan senang, Tn. H tidak memiliki gangguan perasaan
c. Komunikasi (Penggunaan protesa, kesulitan berkomunikasi, putus asa dll) :
Klien berkomunikasi dengan baik dan jelas d. Orientasi (Tempat, Waktu dll) :
Orientasi klien baik, mampu mengingat lokasi ldisekelilingnya dan klien tidak memiliki gangguan pada orientasi
e. Sikap Klien Terhadap Lansia
Klien mengatakan merasa senang tinggal di panti,klien juga mampu bersosialisasi dengan baik dengan sesame penghui.
f. Mekanisme koping klien terhadap masalah yang ada
Klien mengatakan jika memiliki masalah selalu berpasrah kepada Allah, karna Allah lah yg maha tahu.
3. Pengkajian Sosial Ekonomi a. Latar belakang klien
Tn. H merupakan seorang duda, istri klien sudah meninggal sejak tahun 2015 dan memiliki 3 orang anak, dulu Tn. H seorang pedagang sembako dan untuk kebutuhan sehari-hari didapatkan dari hasil berdagang.
b. Frekuensi hubungan sehari-hari 1) Dengan Keluarga
Komunikasi klien dengan keluarga baik jika ada masalah selalu memberikan pendapat.
2) Dengan masyarakat
Klien tidak ada masalah dengan masyarakat (lansia penghuni panti), klien mudah bergaul dengan sesama lansia di panti.
3) Aktivitas klien di panti
Klien di panti selalu mengikuti jadwal yang sudah di cantumkan oleh petugas panti, klien mengikuti aktivitas kegiatan yang diadakan oleh panti seperti ibadah, senam, kerajinan dan kunjungan kunjungan serta acara-acara lain yang di selenggarakan dipanti.
4. Pemeriksaan Fisik a. Tanda tanda Vital
1) Keadaan umum : Kulit terlihat pucat 2) Kesadaran :Composmentis
3) Suhu : 36,5℃
4) Nadi :80x/ menit
5) Tekanan Darah : 168/90 mmHg 6) Pernafasan : 17x/ menit
7) CRT : >3
8) Tinggi Badan : 165 cm 9) Berat badan : 62 kg b. Pemeriksaan dan kebersihan perorangan
1) Kepala
- Rambut
Pendek, bersih tidak berminyak, tidak ada benjolan, beruban
- Mata
Simetris,konjungtiva an anemis, sclera an ikterik, pupil isokor, lensa mata tampak sedikit keruh
- Hidung
Bersih, tidak ada cairan dari hidung, tida ada polip dan tidak ada pernafasan cuping hidung
- Telinga
- Cukup bersih, serumen tidak ada, pendengaran cukup baik, tidak ada cairan yg keluar.
2) Leher
Nadi terasa kuat,tidak ada pembesaran kelenjer getah bening, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjer tiroid.
3) Thorax/ dada - Dada
Bentuk dada simetris - Paru-paru
Tidak ada bunyi suara nafas tambahan (ronchi, wheezing), irama regular tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan.
4) Jantung
Saat palpasi, jantung terasa kuat, tidak ada bunyi tambahan pada jantung, jantung dalam keadaan batas normal.
5) Abdomen
Bising usus 10x/ menit, tidak ada distensi pada abdomen 6) Muskuloskletal
Nyeri pada ekstemitas atas
Kekuatan otot 7) Lingkungan
Nyaman, bersih dan rapih
5. Informasi penunjang
a. Diagnosa Medis : HIPERTENSI b. Laboratorium : tidak ada
c. Terapi Medis : Captopril 25mg 2x1 6. Resue pengkajian
Klien bernama Tn. H berusia 66 tahun, klien merupakan seorang duda yang istrinya telah meninggal sejak 2015, klien sangat kehilangan atas kepergian istrinya tersebut. Klien dikaruniai 3 orang anak yang ketiganya telah menikah dan memilih hidup mandiri bersama suami maupun istrinya. Klien sebelumnya seorang pedanga sembako di pasar. Klien tidak mampu lagi mengurus kerjaannya itu kemudia ingin menikmati masa tuanya di panti. Status kesehatan klien saat ini merasa pusing, mata terasa nyeri, leher bagian belakang terasa berat dan kaku. Klien hanya mengkonsumsi Captopril 25mg 2x1.
DATA FOKUS
Data Objektif Data Subjektif
Keadaan umum : Kulit terlihat pucat
Kesadaran : Composmentis
Suhu : 36,5℃
Nadi : 80x/ menit
TD : 168/90 mmHg
RR : 18X/ menit
Klien mengatakan :
Sering merasa pusing dan tidak nyaman saat darahnya sedang naik
Leher belakang terasa kaku dan berat
Mata sering terasa nyeri terkadang tiba-tiba pandangan 555
5
4444 555
5
5555
CTR : >3
TB : 165 cm
BB : 62 kg
Ruangan kamar klien cukup rapih dan nyaman
Kekuatan otot
menjadi kabur
Nyeri hilang timbul hampir tiap hari
Nyeri berkurang setelah mengkonsumsi obat
Klien rutin minum obat
Klien suka makan makanan berlemak
ANALISA DATA No
.
Data Masalah Etiologi
1. Data Subjektif : Klien mengatakan :
Sering merasa pusing dan tidak nyaman saat darahnya sedang naik
Leher terasa berat dan kaku
Mata suka merasa nyeri dan pandangan tiba-tiba menjadi kabur
Nyeri seperti berdenyut-denyut dan tertarik beban
Nyeri hilang timbul Data Objektif
Keadaan umum : kulit tampak pucat
Kesadaran compsmentis
Skala nyeri 8 (1-10)
Suhu : 36,7ºC
Tekanan Darah : 170/90 mmHg
Ny.T tampak meringis tapi masih mampu untuk menahan nyeri
Nyeri akut berhubungan
dengan peningkatan
tekanan vaskuler
serebral
Arteri besar kehilangan kelenturannya dan
menjadi kau Pembuluh darah
tidak dapat mengembang
Peningkatan tekanan darah
Peningkatan tekanan darah vaskular serebral
Nyeri kepala
2. Data Subjektif : Klien mengatakan :
Pasien mengeluh pusing Data Objektif :
Kulit terlihat pucat
Perfusi perifer tidak efektif b.d
peningkatan tekanan darah
Hipetensi Beban jantung
meningkat 5555 5555
5555 5555
CRT >3
TD : 168/90 mmHg
Penebalan dinding fentrikel kiri Penurunan curah
jantung Aliran darah ke paru-paru menrun
Metabolisme anaerob Otot kekurangan
O2 Perfusi perifer
tidak efektif 3. Data Subjektif :
Klien mengatakan :
Klien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi sejak 5 tahun terakhir
Klien mengatakan tidak mengetahui tentang hipertensi
Klien mengatakan belum mengerti tentang makanan apa saja yang boleh dikonsumsi oleh penderita hipertensi Data Objektif :
Klien sering mengkonsumsi makanan bersantan
Menunjukkan persepsi keliru terhadap masalah
Defisit pengetahuan
Riwayat hipertensi (TD : 168/90
mmHg) Klien mengatakan
tidak tahu bahwa makanan berlemak/
gorengan tidak baik untuk
penderita hipertensi Kurangnya pengetahuan lansia
mengenai Hipertensi Defisit Pengetahuan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral 2. Perfusi perifer tidak efektif b.d peningkatan tekanan darah
3. Defisit pengetahuan
INTERVENSI No
.
Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil
Intervensi 1. Nyeri akut
berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral
Perfusi perifer
Tujuan: setelah dilakukan tindakan Kriteria Hasil :
Keuhan nyeri
menurun
Meringis menurun
Perawatan sirkulasi Observasi :
Identifikasi skala nyeri
Identifiasi respon nyeri
Identifikasi durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Terapeutik :
Berian teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur
2. Perfusi perifer tidak efektif b.d peningkatan tekanan darah
Perfusi perifer
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x 24 jam diharapkan perfusi periver meningkat.
Kriteria ahasil :
Warna kulit pucat menurun,
Kelemahan otot
menurun
Perawatan sirkulasi Observasi :
Periksa perfusi perifer
Indentifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi Terapeutik
Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan keterbatasan perfusi
3. Defisit pengetahuan
Tingkat pengetahuan Tujuan: setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan tingkat pengetahuna membaik
Kriteria Hasil :
Perilaku sesuai anjuran meningkat
Perawatan sirkulasi Observasi :
Identifikasi kesiapan dan pemampuan menerima informasi
Terapeutik
Sediakan materi dan
media pendidikan
kesehatan
Jadwalkan pendidikan kesehatan
Kemampuan menjelaskan suatu topik meningkat
Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun
Beri kesempatan untuk bertanya
EVALUASI KEPERAWATAN No. Diagnosa
keperawatan
Implementasi Evaluasi
1. Nyeri akut
berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral
Mengidentifikasi skala nyeri
Memberikan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
S : Sering merasa pusing dan tidak
nyaman saat
darahnya sedang naik
O : Ny.T tampak meringis tapi masih mampu untuk menahan nyeri
A : masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
2. Perfusi perifer tidak efektif b.d
peningkatan tekanan darah
Mngindentifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi
Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan keterbatasan perfusi
S : Pasien mengeluh pusing O : Kulit terlihat pucat
A : masalah belum teratasi P : intervensi dilanjutkan 3. Defisit pengetahuan Mengdentifikasi
kesiapan dan
pemampuan menerima informasi
S : Klien mengatakan tidak mengetahui tentang hipertensi
Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
O : Menunjukkan persepsi keliru terhadap masalah A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan