BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN A. Asuhan Keperawatan Teoritis
a. Pengkajian kperawatan
Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses keperawatan, untuk itu diperlukan kecermatan dan ketelitian tentang masalah-masalah klien sehingga dapat memberikan arah terhadap tindakan keperawatan. Keberhasilan proses keperawatan sangat bergantuang pada tahap ini. Tahap ini terbagi atas:
i. Pengumpulan data 1. Data Demografis
Identitas Klien :Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai, status perkawinan, pendidikan, riwayat pekerjaan, tanggal Masuk panti, diagnosa medis.
2. Keluhan Utama
Pada umumnya keluhan utama pada Lansia dengan Hipertensi adalah sakit kepala, pusing, lemah, tengkuk terasa tegang, episode berkeringat, kecemasan, palpitasi (feokromositoma) Episode lemah otot dan tetani (aldosteronisme) Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan:
a) Provoking Incident: apakah ada peristiwa yang menjadi yang menjadi faktor presipitasi nyeri.
b) Quality of Pain: seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien. Apakah seperti terbakar, berdenyut, atau menusuk.
c) Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.
d) Severity (Scale) of Pain: seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan klien, bisa berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkan seberapa jauh rasa sakit mempengaruhikemampuan fungsinya.
e) Time: berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah buruk pada malam hari atau siang hari.
3. Riwayat penyakit Sekarang Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari hipertensi, yang nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap klien. Ini bisa berupa keluhan sakit kepala, pusing, tengkuk terasa tegang, lemas, berkeringat dan kronologi terjadinya penyakit tersebut sehingga nantinya bisa ditentukan kekuatan yang terjadi dan dapat menegakan diagnosa serta tindakan keperawatan
4. Riwayat Penyakit Keluarga Ada peran genetik pada penyakit Hipertensi, di mana keluarga memiliki Hipertensi maka kemungkinan untuk mengalami Hipertensi juga semakin besar.genetik (Ignatavicius, Donna D, 1995).
5. Riwayat Psikososial Merupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat (Ignatavicius, Donna D, 1995).
ii. Pola-Pola Fungsi Kesehatan
1. Aktivitas/istirahat
Gejala : Kelemahan, Letih, Napas pendek, Gaya hidup monoton
Tanda : Frekuensi jantung meningkat, Perubahan irama jantung, Takipnea
2. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner / katup, penyakit serebrovaskuler Tanda : Kenaikan TD, Nadi : denyutan jelas, Frekuensi / irama : takikardia, berbagai disritmia, Bunyi jantung : murmur, Distensi vena jugularis, Ekstermitas Perubahan warna kulit, suhu dingin ( vasokontriksi perifer ), pengisian kapiler mungkin lambat
3. Integritas ego
Gejala : Factor-faktor stress akut/kronis missal finansial, pekerjaan, ketidakmampuan, factor-faktor hubungan social, keputusan dan ketidakberdayaan.
Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas diri missal ketergantungan pada orang lain, dan perubahan bentuk anggota tubuh
4. Makanan / cairan
Gejala Ketidakmampuan untuk menghasilkan atau mengonsumsi makanan atau cairan adekuat : mual, anoreksia, dan kesulitan untuk mengunyah.
Tanda : Penurunan berat badan, dan membrane mukosa kering.
5. Hygiene Gejala : Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan pribadi secara mandiri, ketergantungan pada orang lain.
6. Neurosensory Gejala : Keluhan pusing / pening, sakit kepala, Episode kebas, Kelemahan pada satu
sisi tubuh, Gangguan penglihatan ( penglihatan kabur, diplopia ), Episode epistaksis
Tanda : Perubahan orientasi, pola nafas, isi bicara, afek, proses pikir atau memori ( ingatan ), Respon motorik : penurunan kekuatan genggaman, Perubahan retinal optik
7. Nyeri/kenyamanan
Gejala : Nyeri hilang timbul pada kepala terutama daerah oksipital
8. Keamanan
Gejala : Gangguan koordinasi, cara jalan Tanda : Episode parestesia unilateral transien 9. Interaksi social Gejala : Kerusakan interaksi dengan
keluarga/orang lain, perubahan peran, isolasi.
b. Diagnosa Keperawatan
i. Penurunan curah jantung b.d perubahan afterload, perubahan preload, perubahan frekuensi jantung, perubahan irama jantung.
ii. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, tirahn baring, kelemahan, imobilitas, gaya hidup monoton
iii. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis, agen pencedera kimiawi, agen pencedera fisik.
c. Intervensi Kperawatan N
o
SDKI SLKI SIKI
1 Penurunan curah jantung b.d perubahan afterload, perubahan preload,
Curah jantung Criteria Hasil:
Bradikardi meningkat
Edema menurun
Gambaran EKG eritema l elah menurun
Perawatan jantung Observasi
Identifikasi tanda/gejala primer Penurunan curah jantung (meliputi dispenea, kelelahan,
perubahan frekuensi jantung,
perubahan irama jantung
Kekuatan nadi Perifer me ningkat
adema ortopnea
paroxysmal nocturnal dyspenea, peningkatan CPV)
Identifikasi tanda /gejala sekunder penurunan curah jantung (meliputi peningkatan berat badan, hepatomegali ditensi vena jugularis, palpitasi, ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik, jika perlu)
Monitor intake dan output cairan
Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama
Monitor saturasi oksigen
Terapeutik
Posisikan pasien semi- fowler atau fowler dengan kaki kebawah atau posisi nyaman
Berikan diet jantung
yang sesuai (mis. Batasi asupan kafein, natrium, kolestrol, dan makanan tinggi lemak)
Gunakan stocking elastis atau pneumatik intermiten, sesuai indikasi
Fasilitasi pasien dan
keluarga untuk
modifikasi hidup sehat
Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres, jika perlu
Berikan dukungan emosional dan spiritual Edukasi
Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
Anjurkan berhenti merokok
Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian
Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian
2 Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbanga n antara suplai dan
kebutuhan oksigen, tirahn baring, kelemahan,
imobilitas, gaya hidup monoton
Toleransi Aktivitas Kriteria Hasil :
- Frekuensi nadi meningkat
- Keluhan lelah menurun
- Perasaan lemah menurun
- Tekanan darah membaik
- Frekuensi napas membaik
Manajemen Energi Intervensi : Observasi :
- Identifikasi
gangguan fungsi
tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan emosional - Monitor pola dan
jam tidur
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Terapeutik :
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
Edukasi :
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang - Ajarkan strategi
koping untuk mengurangi
kelelahan Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan 3 Nyeri akut b.d
agen pencedera fisiologis, agen
pencedera kimiawi, agen pencedera fisik.
Tingkat Nyeri Kriteria Hasil :
- Keluhan nyeri
menurun
- Meringis menurun - Gelisah menurun - Menarik diri menurun - Perasaan depresi
(tertekan) menurun - Anoreksi menurun
- Frekuensi nadi
membaik
- Pola napas membaik
- Tekanan darah
membaik
- Nafsu makan
membaik
Manajemen Nyeri Intervensi : Observasi :
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri - Identifikasi skala
nyeri
- Identifikasi respon nyeri
- Indentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Identifikasi
pengaruh budaya terhadap respon nyeri
- Identifikasi
pengaruh nyeri pada kualitas hidup - Monitor
keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan
- Monitor efek
samping penggunaan analgetik Terapeutik :
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi :
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri - Anjurkan
memonitor nyeri secara mandiri - Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi : - Kolaborasi
pemberian analgetik, jika perlu
d. Implementasi Keperawatan
Setelah perencanaan penulis mengacu pada tahap implementasi.
Pada tahap ini penulis melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya.
Banyak faktor yang mendukung terlaksananya implementasi keperawatan dianatranya: peran keluarga yang mendukung, tersedianya alat-alat serta adanya bimbingan dari perawat ruangan, CI ruangan, pembimbing dari akademik, serta adanya peran dokter yang menentukan diagnosa menurut medis
e. Evaluasi Kperawatan
Mengukur respon klien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan klien kearah pencapaian tujuan. Data di kumpulkan dengan dasar berkelanjutan untuk mengukur perubahan dalam fungsi, dalam kehidupan sehari hari, dan dalam ketersediaan atau penggunaan sumber eksternal
B. Asuhan Keperawatan Kasus
Dalama bab ini menguraikan laporan kasus Pemenuhan Kebutuhan Dasar pada Lansia Ny.A dengan Hipertensi yang berada di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng, Jakarta Barat. Asuhan Keperawatan
lansia dilakukan pada Ny. A selama 3 hari pada tanggal 3-5 mei 2017 dengan melakukan Asuhan Keperawatan selama 3 hari, dilaksanakan melalui pendekatan proses keperawatan dengan langkah langkah sebagai berikut : Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi.
a. Pengkajian Keperawatan
Pengumpulan data merupakan langkah awal dari pengkajian dalam melaksanakan asuhan keperawatan lansia. Dari hasil pengumpulan data pada lansia diperloleh data data sebagai berikut :
i. Riwayat Kesehatan 1. Identitas Klien
Pasien bernama Ny.A, lahir di Serpong 09 September 1955, klien beragama islam, berstatus janda berusia 62 tahun sudah bercerai dengan suaminya sejak 14 tahun yang lalu, suku bangsa berasal dari sunda, pendidikan terakhir SD, bahasa yang digunakan sehari hari adalah bahasa Indonesia, klien tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 02 sejak tahun 2012.
2. Riwayat keluarga Suami klien bernama Tn. M sudah bercerai sejak 14 tahun yang lalu, klien tidak memiliki anak dari hasil perkawinannya.
3. Riwayat pekerjaan Klien saat ini tidak bekerja, pekerjaan sebelumnya adalah seorang pembantu rumah tangga didaerah Menteng Jakarta Pusat selama 8 tahun, namun berhenti karena klien sering sakit-sakitan dan tidak mampu untuk bekerja.
4. Riwayat Lingkungan Tinggal Dahulu klien tinggal di Tubagus Angke dan memiliki rumah sendiri yang dibeli bersama suaminya dan tinggal bersama selama 7 tahun, namun setelah Ny.A bercerai rumah
tersebut dijual oleh kakaknya tanpa sepengetahuan Ny.A.
5. Riwayat Rekreasi Klien mempunyai hobbi memasak, membuat kerajinan tangan dan jalan – jalan. Setiap hari senin- rabu Ny. A selalu mengikuti kegiatan membuat kerajinan tangan, hari kamis biasanya Ny. A mengikuti kegiatan pengajian dan hari jumat Ny. A mengikuti kegiatan membatik, pada hari sabtu dan minggu biasanya Ny. A tidak ada kegiatan dari panti, terkadang saat acara yang diadakan panti seperti kunjungan atau undangan klien selalu ikut berpartisipasi dalam acara tersebut 6. Status Kesehatan
a) Status kesehatan saat ini
b) Keluhan yang dirasakan klien saat ini adalah sering merasa pusing, leher terasa kaku, dan didaerah alis seputar mata terkadang terasa nyeri dan pandangan tiba tiba menjadi kabur. Klien juga sering merasa mual dan kurang nafsu makan. Adapun obat obatan yang di konsumsi Ny.A Amlodipin 10 mg 1x1
c) Riwayat Kesehatan yang Lalu Orang tua klien (ibu) memiliki penyakit hipertensi.
Klien memiliki riwayat penyakit katarak dan sudah di operasi 1 tahun yang lalu.
7. Pemenuhan Kebutuhan Sehari hari a) Nutrisi
Klien makan 3x sehari dengan porsi sedikit, klien makan di sediakan oleh panti. Klien makan makanan yang sama dengan penghuni panti lainnya, klien tidak
menyukai ikan dan sayursayuran, klien sangat suka mengkonsumsi mie instan.
b) Personal hygine
Klien mandi 2x sehari, pagi dan sore, membersihkan rambut 2 hari sekali menggunakan shampoo, kuku bersih tidak kotor dan tidak panjang , mulut bersih tidak ada sariawan , klien terlihat cukup bersih menggunakan baju lengan pendek dan celana panjang.
c) Aktifitas/ istirahat
Klien mampu melakukan aktivitas sehari- hari dengan mandiri, saat malam hari klien susah memulai tidur terutama saat klien merasa pusing.
d) Eliminasi
Klien BAB 1 hari sekali dan BAK 5-8 kali dalam sehari. tidak ada kesulitan saat eliminasi.
e) Oksigenasi Pola nafas Ny.A normal, frekuensi nafas 18x/ menit, klien tidak memiliki keluhan batuk, pilek, dan sesak nafas, klien tidak memiliki riwayat alergi obat dan makanan.
f) Spiritual Hubungan klien dengan tuhan baik, klien rutin melakukan ibadah sholat 5 waktu, dan sering mengikuti pengajian.
8. Tinjauan Sistem
a) Kondisi dari system tubuh yang ada
Terjadi gangguan pada system kardiovaskuler terdapat masalah hipertensi.
b) Masalah/Gangguan pada system tubuh
Ny.A mengatakan merasa pusing dan tidak nyaman, leher terasa kaku, pandangan sering kabur dan mual
c) Penggunaan Protesa
Klien tidak menggunakan protesa ii. Pengkajian Psikologi
1. Proses Pikir ( lupa, bingung, pikun, curiga) :
saat ditanya pada kejadian dahulu klien mampu mengingatnya dengan baik, klien juga mampu mengingat tentang identitas dirinya.
2. Gangguan Perasaan ( depresi, wajah tanpa ekspresi, kelelahan , acuh tak acuh, mudah tersinggung) : Saat diwawancara Ny.A menunjukan ekspresi wajah dan perasaan senang, Ny A tidak memiliki gangguan perasaan, klien menunjukan sesuai dengan apa yang di sampaikan. Ny.A juga terbuka dengan masalah masalah yang di tanyakan oleh perawat
3. Komunikasi (Penggunaan protesa, kesulitan berkomunikasi, putus asa dll) : Klien berkomunikasi dengan baik dan jelas.
4. Orientasi ( Tempat, Waktu dll) Orientasi Ny.A baik, Klien mampu mengingat sekarang berada diruang mangga Pada tanggal 03 Mei 2017, klien tidak memiliki gangguan pada orientasi.
5. Sikap Klien Terhadap Lansia Klien mengatakan merasa senang tinggal dipanti, klien juga mampu bersosialisasi dengan baik dengan sesama penghuni panti. klien merasa banyak teman dan banyak hal yang bisa dilakukan. Klien memandang dirinya positif “Ny. A Mengatakan saya selalu menerima apapun yang terjadi dalam hidup saya dan selalu
berusaha menjalani hidup ini. Saya yakin Allah memberi jalan dan mempunyai rencana yang lebih baik untuk hidup saya”
6. Mekanisme koping klien terhadap masalah yang ada Ny.A jika ada masalah selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan berdoa dan berusaha menerima apapun yang terjadi.
iii. Pengkajian Sosial Ekonomi 1. Latar Belakang Klien
Ny.A seorang janda, bercerai dengan suaminya sejak 14 tahun yang lalu karena tidak ada kecocokan lagi. Dulu Ny.A seorang pembantu rumah tangga selama 8 tahun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Frekuensi hubungan sehari hari a) Dengan Keluarga
Ny.A memiliki komunikasi yang tidak baik dengan keluarga terutama dengan kakak kandungnya sejak 3 tahun yang lalu dan bingung bagaimana cara menghubungi keluarganya.
b) Dengan Masyarakat
Klien tidak ada masalah dengan masyarakat ( lansia penghuni panti), Klien mudah bergaul dengan sesama lansia di panti.
c) Aktivitas
Klien di Panti Klien di panti selalu mengikuti jadwal yang sudah di cantumkan oleh petugas panti, klien mengikuti aktivitas kegiatan yang diadakan oleh panti seperti senam, pengajian, kesenian, kerajinan dan
kunjungan kunjungan serta acara-acara lain yang di selenggarakan di panti.
d) Pemeriksaan Fisik
i. Tanda Tanda Vital
1. Keadaan Umum : Baik 2. Kesadaran : Composmentis 3. Suhu : 36,8º C
4. Nadi : 78x/ menit
5. Tekanan Darah : 160/90 mmHg
6. Pernafasan : 18x / menit 7. Tinggi Badan : 149 cm 8. Berat Badan : 48 kg
ii. Pemeriksaan dan Kebersihan perorangan
1. Kepala
a. Rambut Bersih, pendek, tidak kusut, tidak berminyak, tidak ada benjolan, sedikit beruban.
b. Mata Simetris, Konjungtiva an anemis, sklera an ikterik, Pupil isokor, RCL + dan RTCL +, lensa mata tampak sedikit keruh.
c. Hidung Bersih, tidak ada polip, tidak ada cairan dari hidung,
tidak ada pernafasan cuping hidung
d. Telinga Bersih, Serumen tidak ada, pendengaran baik dan cairan telinga tidak ada
2. Leher Nadi karotis teraba kuat, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid 3. Dada / Thorax
a. Dada Bentuk dada Simetris
b. Paru Paru Suara nafas vasikuler, tidak ada bunyi suara nafas tambahan ( Ronkhi, wheziing), irama reguler, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan 4. Jantung
Pulsasi jantung teraba kuat, Bunyi jantung normal Bj1 : lub Bj2 : dup, tidak ada bunyi jantung tambahan ( gallop, mur-mur), Batasbatas jantung dalam batas normal
5. Abdomen Tidak ada distensi abdomen, bising usus 10x menit
6. Muskuloskeletal Dalam batas normal,
7. Lingkungan Bersih, kurang rapi, kurang nyaman.
e) Informasi Penunjang
i. Diagnosa Medis Hipertensi ii. Laboratorium 20 April 2017
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Kolesterol total Trigelserida Kolesterol HDL Kolesterol LDL direct
241 mg/dL 199 mg/dL
50 mg 130 mg/dL
iii. Terapi Medis
Jenis Obat Dosis Obat
Amlodipine Besylate Simvastatin Omeprazole
10 mg 1x1 20 mg 1x1 20 mg 1x1
f) Resume Pengkajian
Klien bernama Ny.A berusia 62 tahun, Seorang janda sejak 14 tahun yang lalu, berpisah dengan suaminya karena tidak memiliki kecocokan, dan sering di aniaya oleh suaminya. Klien tidak mempunyai anak, Ny.A dulu pernah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di daerah menteng jakarta pusat selama 8 tahun lalu berhenti
karena sakit-sakitan dan tidak mampu untuk bekerja kemudian di bawa oleh majikan nya ke Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 02 Cengkareng Jakarta Barat pada tahun 2012 karena tidak ada keluarga yang mau mengurusnya. Status kesehatan saat ini klien mengeluh sering merasa pusing, leher terasa kaku, didaerah alis sekitar mata terasa nyeri, dan pandangan menjadi kabur serta sering merasa mual. Terapi di dapat Ny.A saat ini yaitu: Amllodipine Besylate 10 mg 1x1, Simvastatin 20 mg 1x1 dan Omeprazole 20 mg 1x1
b. Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1 Data Subjektif Klien mengatakan :
penyakit darah tinggi sejak 5 tahun yang lalu
sering merasa pusing dan tidak nyaman saat darahnya sedang naik
leher terasa kaku dan berat
didaerah alis dan seputar mata terkadang suka merasa nyeri dan pandangan tiba-tiba menjadi kabur
Gangguan Rasa Nyaman
Gejala penyakit (hipertensi)
nyeri seperti
berdenyutdenyut dan tertarik beban
nyeri hilang timbul
nyeri berkurang setelah
mengkonsumsi obat darah tinggi
klien mengatakan rutin mengkonsusmsi obat amlodipine untuk megontrol darah tinggi Data Objektif
Keadaan umum : baik
skala nyeri 5 (1-10)
Kesadaran : Composmentis
Suhu : 36,8◦C
Nadi : 78 x/ menit
Tekanan darah 160/90 mmHg
Ny.A tampak meringis tapi masih mampu untuk menahan nyeri
Hasil Pemeriksaan Penunjang Kolesterol total 241 mg/dL Tigelserida 199 mg/dL Kolesterol
HDL 50 mg Kolesterol LDL direct 130 mg/dL
Terapi : Amlodipine 10mg 1 x 1
Simvastatin 20mg 1 x 1
2 Data Subjektif
sering merasa mual saat kepalanya sedang pusing
tidak nafsu makan
makanan yang dihabiskan hanyak ½ porsi Resiko
perubahan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh Intake tidak adekuat
sering
mengkonsumsi mie instan
tidak menyukai sayursayuran dan ikan
sering
mengkonsumsi obat mual yang
disediakan oleh panti sebelum makan Data Objektif
Antropometri :
BB : 48 kg TB : 149cm
BBI TB – 100 – (10% x TB – 100)
=149 – 100 = 49 – ( 10% - 4,9) 49 – 4,9
= 44,1 kg
Biochemical : Tidak ada hasil
pemeriksaan
Clinical Sign
Defisit Nutrisi Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
TTV
- Suhu : 36◦C
- Nadi : 78x/ menit \
- Tekanan Darah : 160/90 mmHg \
- Pernafasan : 18x / menit
- Rambut : Tidak ada masalah .
- Mata :
Kongjungtiva an anemis
- Mulut : Mukosa mulut lembab, turgor kulit tidak elastis
- Abdomen : Tidak ada distensi
abdomen, bising usus 10x menit
Diet history : - Makan 3 x sehari porsi yang
dihabiskan ½ porsi
- Makanan yang disukai mie instan - Ny.A tidak menyukai sayur
- sayuran dan ikan
- Ny.A makan - makanan yang disediakan oleh panti
c. Intervensi Keperawatan
NO SDKI SLKI SIKI
1 Gangguan Rasa Nyaman b.d Gejala penyakit
Tingkat Nyeri Kriteria Hasil : - Keluhan nyeri
Manajemen Nyeri Intervensi : Observasi :
(hipertensi) menurun - Meringis menurun - Gelisah
menurun - Menarik diri
menurun - Perasaan depresi (tertekan) menurun - Anoreksi menurun - Frekuensi nadi
membaik - Pola napas
membaik - Tekanan darah
membaik - Nafsu makan
membaik
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri
- Indentifikasi
faktor yang
memperberat dan memperingan nyeri
- Identifikasi
pengaruh budaya terhadap respon nyeri
- Identifikasi
pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor
keberhasilan terapi komplementer
yang sudah
diberikan
- Monitor efek
samping penggunaan analgetik Terapeutik :
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Kontrol
lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri Edukasi :
- Jelaskan
penyebab, periode, dan pemicu nyeri - Jelaskan strategi
meredakan nyeri - Anjurkan
memonitor nyeri secara mandiri - Anjurkan
menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi : - Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika perlu
2 Defisit Nutrisi b.d
Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
Status Nutrisi Kriteria Hasil : - Porsi makan
yang dihabiskan meningkat - Kekuatan otot
menelan meningkat - Berat badan
membaik - Indeks massa
tubuh (IMT) membaik - Frekuensi
makan membaik - Nafsu makan
membaik - Membran
mukosa membaik
Manajemen Nutrisi Intervensi :
Observasi :
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi
kebutuhan kalori dan jenis nutrien - Monitor asupan
makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium Terapeutik
- Fasilitasi menentukan pedoman diet - Berikan suplemen
makanan, jika perlu
Edukasi
- Ajarkan diet yang diprogramkan Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan, jika perlu - Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu