BAB III
KASUS DAN PEMBAHASAN
Kasus
Tn. M Berusia 65 Tahun datang Ke RSUD Sutomo, dengan lemas akibat Diare sejak dua hari yang lalu. Tn. M sehari yang lalu meminum susu yang didapatkan dari posyandu lansia. Tn. M hanya membeli obat diare di kios terdekat sudah diminum tapi belum bisa sembuh. Kemudian Tn.M diantar anaknya ke RSUD Sutomo. Dari hasil pemeriksaan didapatkan :
TD: 110/70 mmHg, RR: 24x/menit, HR: 72x/menit, Bising usus: 35 x/menit, perkusi terdengar hipertimpani.
I. PENGKAJIAN 1. Biodata
Tanggal pengkajian : 15 Maret 2012 Tanggal MRS : 14 Maret 2012 Nama : Tn. M
Usia : 65 tahun
Jenis kelamin : laki-laki Pekerjaan : Pensiun Pendidikan : SMA
Status perkawinan : Duda Alamat : Surabaya
Agama : islam
Diagnosa medis : Diare
2. Keluhan Utama
Tn.M mengatakan buang air besar dengan konsistensi cair dan frekuensi sering (lebih dari 3 kali perhari).
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Tn. M mengatakan sejak 2 hari sebelum dbawa ke rumah sakit klien buang air besar dengan konsistensi cair dan frekuensi sering ( > 3x/hari),
badan terasa lemas, perut terasa mules, dan badan terasa demam. Klien sudah minum obat diare namun belum berhenti kemudian klien memutuskan ke RSUD sutomo diantar anaknya.
4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu - Penyakit yang pernah dialami.
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit sebelumnya, klien hanya mengalami sakit seperti pegal pegal, flu, dan sedikit pusing, tapi klien bisa sembuh sendiri dengan obat-obat yang dibelinya sendiri di apotik atau di kios kios terdekat
- Riwayat operasi
Klien mengatakan tidak pernah dilakukan tindakan operasi - Riwayat alergi
Klien mengatakan tidak pernah mengalami alergi terhadap obat-obatan atau makanan tertentu.
5. Riwayat/Keadaan Psikososial
a. Bahasa sehari-hari : bahasa Jawa dan bahasa Indonesia
b. Persepsi klien tentang penyakitnya : klien mengatakan sakit yang dialami saat ini merupakan sakit yang wajar dialami oleh orang yang sudah lanjut usia.
c. Konsep diri : - Gambaran diri
Klien mengatakan tidak mengalami masalah dengan gambaran diri - Ideal diri
Klien selalu berdoa kepada Tuhan YME agar selalu diberi kesabaran dalam menghadapi setiap sakit yang dialaminya dan semoga cepat diberikan kesembuhan
- Harga diri
Klien merasa selama sakit anaknya selalu ada menemani dirinya, sehingga klien selalu optimis untuk melakukan pengobatan demi mencapai kesembuhan
- Peran diri
Klien merupakan seorang duda, karena istri tercinta telah meninggal dunia sejak 6 tahun yang lalu akibat penyakit ginjal. Dari pernikahannya, klien memiliki 4 orang anak dan mereka telah memiliki keluarga masing-masing.
- Aktualisasi diri
Dalam kesehariannya, klien masih sering mengikuti kegiatan di sekitar rumahnya.
6. Pemeriksaan Fisik - Keadaan umum
Kesadaran composmentis, klien nampak lemah - Breath
Inspeksi : RR: 24x/menit, reguler, pergerakan dada kanan-kiri simetris Perkusi : terdengar sonor
Palpasi : steam fremitus 7-7 sama kanan-kiri Auskultasi : terdengar vesikuler
- Blood
BP: 110/70 mmHg, HR: 100x/menit, Suhu : 39,3 oC Akral hangat, merah, kering
- Brain
Tingkat kesadaan klien : composmentis, GCS 4-5-6
Klien masih mampu mengenali tempat (di RSUD Sutomo ), orang (datang bersama anaknya), waktu (tanggal 15 Maret 2012).
- Bowel
Auskultasi : bising usus 35x/menit Perkusi : terdengar hipertimpani
Klien mengatakan mengalami BAB sering dan mencret, disertai rasa mules.
- Bladder
Klien mengatakan dalam sehari biasanya BAK sekitar 8x/hari, dengan total volume mencapai 1500ml/hari, warna kuning jernih, dan tidak mengalami kesulitan saat BAK
- Bone and Integumen
Saat dilakukan pengkajian, klien mengatakan ttidak mengalami keluhan pada tulang maupun persendiannya.
Turgor kulit menurun
7. Pola Kebiasaan Sehari-hari a. Pola Persepsi dan Hidup Sehat
Klien mandi dalam sehari sebanyak dua kali, menggosok gigi sebanyak dua kali/hari, kebiasaan mencuci rambut sebanyak dua kali/minggu, sebelum makan selalu mencuci tangan jika tidak menggunakan sendok
b. Pola Aktivitas
Klien mengatakan sering mengikuti kegiatan di sekitar rumahnya, namun klien tidak pernah mengikuti senam lansia karena letaknya yang jauh dari rumah
c. Pola Istirahat-Tidur
Klien tidur pada siang hari pukul 14.00-16.00, sedangkan pada malam hari biasanya mulai pukul 21.00-04.00, dalam sehari klien tidur selama 9 jam.
d. Pola Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi - Makan
Frekuensi : sejak merasa diare klien merasa malas makan karena sudah merasa lemas.
Jenis makanan : nasi, sayur,lauk
Pantangan : tidak memiliki makanan pantangan
Keluhan : tidak mengalami kesulitan dalam menelan makanan, hanya malas makan
- Minum
Jenis : kopi, air putih
Jumlah : klien meminum kopi sekitar 3 gelas/hari, sedangkan air putih bisa mencapai 6 gelas/hari.
- Keluhan : klien tidak mengalami kesulitan menelan e. Pola Eliminasi
- Eliminasi urin
Kebiasaan BAK : klien mengatakan BAK dalam sehari sebanyak 8x/hari berwarna kuning jernih.
Keluhan : klien tidak mengalami kesulitan dalam berkemih - Eliminasi alvi
Kebiasaan BAB : klien mengatakan biasanya BAB setiap dua hari sekali, namun sejak 2 hari sebelum di Rumah sakit BAB klien sering lebih dari 3x/hari, konsistensi cair
f. Pola Pemenuhan Kebutuhan Seksual
Klien adalah seorang duda karena istrinya telah meninggal sejak 6 tahun yang lalu, klien mengatakan bahwa ia dapat menerima kondisinya yang sekarang dan menganggap bahwa semua itu adalah kehendak Tuhan YME.
g. Pola Kepercayaan dan Spiritual
Klien percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupannya adalah rencana Tuhan YME. Klien adalah seorang muslim yang taat beribadah.
h. Pola Koping Stress
Klien mengaku bila sedang memiliki masalah atau stress, maka klien mengalihkannya dengan bermain bersama cucu di rumah.
i. Pola Interaksi Sosial
Klien memiliki banyak relasi di sekitar tempat tinggalnya, karena melalui beberapa kegiatan rutin yang diikuti menjadikannya memiliki banyak relasi dalam bermasyarakat.
ANALISA DATA
TANGGAL KELOMPOK DATA KEMUNGKINAN
PENYEBAB
MASALAH DIAGNOSA
KEPERAWATAN 15 Maret 2012 S:
- Klien mengatakan BAB Mencret dan Sering
- Klien mengeluh Lemas
O:-ekspresi wajah klien tampak murung
usia lansia
penurunan produksi enzim pencernaan
gangguan pada proses absorbsi makanan
Diare
Diare Diare yang berhubungan dengan faktor fisiologis (malabsorbsi)
S: Klien mengatakan rasa demam O:-SB Klien 39,3 o C
- Bibir klien kering - Turgor kulit klien jelek - Klien tampak lemas
diare ↓ Cairan-elektrolit keluar >> ↓ Dehidrasi ↓ Hipertermi Hipertermi Hipertermi berhubungan dengan dehidrasi
RENCANA TINDAKAN PERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
& HASIL YANG DIHARAPKAN
RENCANA TINDAKAN RASIONAL
1 Diare yang berhubungan dengan faktor fisiologis (malabsorbsi)
Tujuan : Diare berkurang atau teratasi dalam waktu 2x24 jam
Kriteria hasil :
1) Melaporkan penurunan frekuensi defekasi
2) Konsistensi kembali normal 3) Bunyi usus/peristaltik 5 – 35
x/mnt
1. Pantau dan catat Frekwensi dan Karakteristik Feses.
Instruksikan pasien untuk mencatat episode diare dan melaporkan pada staf
2. Berikan obat antidiare, sesuai dengan resep
3. Lakukan pergantian cairan dan elektrolit
4. Identifikasi stressor dan bantu pasien mengidentifikasi cara tepat untuk mengatasi
1. Untuk memantau keefektifan penanganan.
Untuk mempertahankan keefektifan komunikasi pasien dan staff
2. Untuk meningkatkan fungsi tubuh, meningkatkan kenyamanan , dan menyeimbangkan cairan tubuh, garam dan kadar asam – basa.
3. Untuk menjamin keseimbangan asupan dan haluaran cairan
4. Memberikan pendekatan yang realistis dalam menghadapi stress dan ansietas.
2. Hipertermi berhubungan dengan dehidrasi
Tujuan
Hipertemi dapat teratasi 1x6 jam Kriteria hasil :
- Suhu normal
- Keseimbangan cairan stabil - Pasien mengatakan tingkat
kenyamanannya
1.Ukur suhu tubuh pasien tiap 4 jam atau lebih sering diindikasikan untuk mengevaluasi keefektifan intervensi
2. Berikan antipiretik, sesuai anjuran
3.Turunkan panas yang berlebihan dengan menggunakan selimut yang tipis dan pemberian kompres hangat
4. Pantau dan catat denyut dan irama nadi, tekanan darah dan frekuensi napas (TTV) serta suhu kulit tiap 4 jam.
1. Identifikasi dan catat rute untuk meyakinkan perbandingan data yang akurat
1. Untuk menurunkan demam
2. Tindakan tersebut dapat mengurangi demam dengan meningkatkan vasodilatasi pada pembuluh darah 4. Peningkatan denyut nadi, dan
penurunan tekanan darah dapat mengidinfikasikan hipovolemia yang mengarah pada penurunan perfusi jaringan. Kulit yang dingin, pucat dan burik juga dapat mengiditifikasikan penurunan perfusi jaringan