• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Kasus Askep Gerontik dengan Hiper

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh Kasus Askep Gerontik dengan Hiper"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Contoh Kasus Askep Gerontik dengan Hipertensi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA Ny. M.H DI DESA KAPATARAN I JAGA V

I.

PENGKAJIAN

Tanggal Pengkajian : 29 April 2014 Jam

04.30

1. Profil Klien a. Data Demografi

Nama : Ny L.K

Status Lahir : Kapataran, 10 Maret 1950 (64 thn) Status Perkawinan : Kawin

Agama : Kr. Protestan Suku : Minahasa Pendidikan : SD Pekerjaan Sebelumnya : IRT Pekerjaan Saat ini : Tidak ada

Keluarga Terdekat : Ari Puko (suami) b. Data Geografi

1) Letak Geografi

Klien tinggal di Kapataran I jaga VII, klien tinggal di Kapataran I sejak lahir karena ayah dan ibu klien berasal dari Kapataran.

Lokasi Desa Kapataran I berada di KecamatanLembean Timur, jauh dari keramaian kota (pusat kota), rumah klien terletak 300 m dari jalan raya.

(2)

Fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat yaitu puskesmas Seretan yang berjarak 7 km dari tempat tinggal klien.

2. Riwayat Psikososial

a. Lingkungan tempat tinggal 1) Perumahan

- Kebutuhan rasa aman : terpenuhi, merasa nyaman dengan lingkungan rumahnya

- Kebutuhan Mobilitas : Terpenuhi, tapi mengalami keterbatasan karena nyeri dan bengkak pada kaki kanan

- Kemudahan dikamar mandi : klien ke kamar mandi/wc menumpang di rumah sebelah dan jalan ke wc banyak batu dan lubang, wc juga licin.

- Adakah teman sekamar : Ada (suaminya Bpk. P. K)

- Jarak dengan keluarga terdekat : + 10m

- Hubungan dengan tetangga : hubungan dengan tetangga terjalin dengan baik karena tetangga klien merupakan keluarga dari klien juga.

2) Masyarakat

Pemanfaatan sumber-sumber

Posyandu : Klien pernah ke posyandu tapi itu sudah lama ± 7 bulan lalu

Rekreasi : klien sering menyendiri di dapur

Kebaktian : ± 1,5 bulan tidak ke gereja, karena kaki sedang sakit tapi terkadang klien mengikuti ibadah kolom.

TV/radio : Menonton TV bersama keluarga b. Status ekonomi

1) Sumber dana dari suami yang bekerja sebagai petani 2) Penggunaan : Untuk kebutuhan sehari-hari

c. Pekerjaan/kegiatan

1) Yang lalu : Sebagai IRT 2) Sekarang : IRT

Aktifitas sehari-hari : bangun tidur, merapikan tempat tidur/ kamar, mandi, makan/minum, BAB/BAK, berpakaian, memasak, menonton tv.

(3)

3. Profil Keluarga a. Keadaan keluarga

Tipe keluarga : Nuclear Family (Keluaga Inti) Status keluarga : Kawin

Hubungan dengan anggota keluarga : terjalin dengan baik itu terlihat di mana keluarga saling menjaga satu sama lain terutama dengan masalah kesehatan yang di hadapi oleh klien.

Status kesehatan : Klien merasa pusing, merasa tegang pada punggung sampai leher, nyeri pada kaki sehingga mengalami gangguan dalam berjalan/beraktivitas

b. Hubungan dengan keluarga

1) Kepuasaan hubungan dengan keluarga

Menurut klien hubungan dengan keluarga terjalin dengan harmonis karena suami dan anak-anak klien saling mengasihi dan menjaga satu sama lain, terlebih lagi ketika klien sedang dalam keadaan saat ini. Anggota keluarga melakukan peran masing-masing dengan baik.

4. Riwayat Kesehatan a. Status kesehatan

1) Persepsi terhadap kesehatan

- Sekarang : jika sakit ingin berobat dan yakin akan sembuh

- Yang lalu : jika sakit berobat dan yakin akan sembuh

2) Status kesehatan masa lalu

- Penyakit menular : Tidak ada

- Perawatan di rumah sakit : klien pernah di rawat di rumah sakit yaitu Sam Ratulangi Tondano pada umur 50 tahun karena sakit hipertensi.

- Kecelakaan termasuk jatuh :

Klien pernah jatuh saat berjalan keluar rumah untuk mengambil bahan dapur untuk memasak, kejadian jjatuh terjadi pada ± 2 bulan lalu.

- Alergi obat : tidak ada

- Masalah kesehatan lainnya : klien mengeluh pusing, nyeri pada kaki kanan, tegang pada leher. b. Faktor resiko terjadinya masalah kesehatan

1) Merokok

(4)

Sekarang : Tidak pernah

2) Minum kopi/teh : sering minum kopi 3) Penggunaan obat-obatan

- Berdasarkan resep : tidak (membeli di warung)

- Adiksi obat : tidak ada

- Lainlain :

-c. Kegiatan peningkatan kesehatan

Pemeriksaan kesehatan : tidak pernah memeriksakan kesehatan ke puskesmas Klien pernah ke posyandu tapi itu sudah lama ± 7 bulan lalu.

2) Pola Aktivitas

Tertarik dengan aktivitas : Klien tertarik terhadap aktiviats tapi mengalami kesulitan karena nyeri dan bengkak pada kaki b) Mengikuti program latihan : Tidak

c) Penggunaan waktu senggang : menyendiri di dapur atau menonton tv. Kepuasaan terhadap kemandirian : klien puas dengan kemandiriannya

Pola aktivitas selama 24 jam :

Bangun pagi ® merapikan tempat tidur/kamar® sarapan ® mandi ® BAB/BAK ® Rekreasi

(menonton tv)àmemasak® makan/minum bersama keluarga ® tidur siang ® rekreasi ® makan malam ® tidur

Tingkat kemandirian : Tingkat O : mandiri

1) Efek aktivitas terhadap pernapasan : tidak ada 2) Masalah gangguan pernafasan : tidak ada 3) Alat bantu pernafasan : tidak ada

4) Batuk/Sputum : tidak ada 5) Obat-obatan : tidak ada

1) Berjalan : Tertatih-tatih, kesulitan berjalan karena nyeri dan bengkak 2) Alat bantu berjalan : tongkat (tapi kadang-kadang saja dipakai

3) Alat bantu persendian :

- Saat bergerak/istirahat : tongkat

- Faktor yang mempengaruhi ketidaknyamanan :nyeri pada kaki kanan Fasilitas lingkungan tempat tinggal untuk beraktivitas cukup

Kebutuhan dasar

(5)

a) Jumlah jam tidur malam : 22.00-04.30 (5 ½ jam)

b) Frekuensi bangun malam hari : 5 x (saat nyeri dan BAK) c) Kenyamanan saat bangun tidur : ya , merasa nyaman d) Bantuan untuk bangun : tidak ada

e) Penerangan : cukup

2) Imobilitas

a) Tingkat imobilitas : ada

b) Penyebab : kaki kanan bengkak, bengkok (struktur mengalami gangguan), dan nyeri c) Aktif dan pasif selama mobilisasi : aktif

3) Nutrisi

a) Jumlah makan yang dikonsumsi sehari. Frekuensi makan 3 x / hari, porsi sedang dan 1 piring yang dihabiskan, terdiri dari nasi, ikan, sayur dan buah kadang-kadang

b) Sayur / buah : sayur 2 x/ hari, buah kadang-kadang c) Kebiasaan makan : sendiri

d) Vitamin dan mineral : cukup dalam makanan e) Intake cairan : 4 gelas/hari

f) Perubahan rasa : tidak ada g) Perubahan berat badan : tidak ada 4) Eliminasi

a) BAK : 7 x/hari b) BAB : 1 x/hari 5) Perlindungan diri

a) Respon terhadap suhu/lingkungan : Klien masih dapat merasakan panas pada sianghari dan dingin pada malam hari

Penanggulangan :

- Kalau dingin pada malam hari, klien menggunakan mantel dan pada waktu tidur menggunakan selimut

(6)

d) Perawatan rambut : 1 minggu 2 x mencuci rambut

6) Fungsi sensorik pendengaran a) Masalah : Tidak ada

b) Alat bantu : Tidak ada 7) Fungsi sensorik penglihatan a) Masalah : tidak ada, visus : 5/6 b) Alat bantu : tidak ada

8) Fungsi sensorik perabaan a) Adekuat : Adekuat

Sensivitas terhadap nyeri : dapat merasakan nyeri jika diberi stimulus 9) Fungsi sensorik penciuman

a) Adekuat : ya

b) Respon terhadap debu : Tidak alergi c) Alergi : tidak ada

10) Fungsi sensorik perasa

a) Adekuat terhadap manis/asin : adekuat

b) Perawatan mulut : kumur-kumur dan gosok gigi waktu mandi c) Penggunaan alat bantu makan : tidak ada

11) Status mental

a) Kognitif : Klien dapat berhitung 1 – 20, daya pikir menurun, memori jangka panjang dan pendek berkurang

Mood (suasana hati) : senang meskipun memikirkan penyakit Pola komunikasi : baik, Kooperatif

Self body image : klien mengatakan puas dan masih measa berguna Seksualitas

- Persepsi terhadap jenis kelamin : klien mengatakan bangga sebagai perempuan

- Hubungan dengan teman sejenis : akrab, harmonis 5. Pengkajian Fisik

(7)

BB : 49 kg c. Tanda-tanda vital

TD : 240 / 110 mmHg N : 88x/menit

R : 20 x/menit

d. Status mental : kesadaran : Compos mentis

e. Sensitivitas kulit : klien masih dapat merasakan suhu panas dan dingin, ada hiperpigmentasi pada kulit

f. Kepala/leher : rambut beruban, dan tersebar rata dan terurai sampai leher. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis

g. Penglihatan/mata : simetris kiri kanan, konjungtiva tidak anemis visus : 5/6

Pendengaran / telinga : baik, tidak mengalami gangguan, tidak ada serumen

i. Hidung/penciuman, tidak ada sekret, ada silia, nasal septum ditengah j. Mulut : gigi tinggal 2. kebersihan mulut : kotor

k. Bunyi dada dan pernafasan : tidak mengalami gangguan l. Abdomen : datar, lemas, bu + normal, tidak ada nyeri tekan.

m. Anus : tidak ada hemorhoid

n. Pembuluh darah perifer : masih normal o. Tangan dan kaki

- Tangan : merasa kram, teraba hangat, ada berjolan kecil pada jari jempol tangan kanan

- Kaki : ada nyeri, bengkak, gangguan struktur (bengkak) dan kulit berwarna hitam karena gatal (digaruk)

p. Muskuloskeletal :

Mengalami gangguan karena ada bengkak di sekitar lutut pada kaki dan gangguan struktur tulang pada kaki kanan.

Kekuatan otot : Tonus otot :

(8)

Mandi : 1 x/hari, menggunakan sabun, dilakukan sendiri oleh klien

Pakaian : Memilih, menggerakan, melepaskan serta mencuci pakaian dilakukan sendiri oleh klien

Berpindah : Klien berpindah tempat dengan sendirinya (Secara mandiri meskipun mengalami gangguan) BAB/BAK : BAB dan BAK di kamar mandi /WC (Kloset jongkok)

Makan dan minum : disediakan oleh panti, dan kadang-kadang masak sendiri Tingkat mobilitas : tanpa bantuan : O : mandiri

Pola perilaku :baik

h. Kebutuhan komunikasi : perlu/baik

PENGELOMPOKKAN DATA

Ds : - Klien mengeluh nyeri pada kaki kanan dan merasa tegang pada leher dan pusing serta bengkak pada kaki kanan

- Klien mengeluh kesulitan dalam beraktifitas akibat nyeri pada kaki/sulit berjalan

- Klien mengatakan merasa rendah diri pada teman-teman seunitnya

- Klien mengatakan tidak pernah memeriksa kesehatanya ke puskesmas

- Klien mengatakan tidak mau minta tolong pada teman sekamarnya. DO: - TTV : TD : 240/110 mmHg

N : 88 x/menit R : 20 x/menit SB : 370C

- Tampak disekitar lutut dan pahakaki kanan bengkak

- Adaya gangguan strukturtulang pada kaki kanan (kaki kanan bengkak)

- Klien tampak meringis pada waktu berjalan

- Klien berjalan tertatih-tatih

- Lantai kamar mandi licin

- Tidak ada pegangan di kamar mandi

- Klien sering menyendiri di dapur

- Kuku tangan dan kaki kotor

- Mulut kotor

- Rambut tidak tertata rapih

(9)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko tinggi penurunan curah jantung b/d peningkatan beban kerja jantung 2. Nyeri b/d edema dan struktur tulang

3. Resiko cedera b/d penurunan fungsi tubuh, nyeri dan lingkunganyang kurang baik.

4. ganggua interaksi social berhubungan dengan ketidakpercayaan klien klien pada teman seunit/sekamar.

5. Defisit perawatan diri berhubunag dengan penurunan kekuatan dan daya tahan sekunder akibat kondisi musculoskeletal yang nyeri.

(10)

ANALISA DATA

N

O DATA ETIOLOGI

MASALA H

1 trauma

DS : - Klien mengeluh nyeri dan bengkak pada kaki

- Lien mengatakan sulit berjalan karena nyeri

DO : - Klien tampak meringis saat berjalan

- Berjalan tertatih-tatih (lambat) - Bengkak disekitar lutut dan paha

kanan

- Adanya gangguan struktur tulang (kaki bengkak)

Penurunan fungsi tubuh (menua)

¯

Penurunan fungsi otot-otot ekstremitas (muskuleskeletal)

¯

adema gangguan struktur tulang ¯

Tertekannya saraf simpatis ¯

Merangsang hipotalamus ¯

Nyeri dipersepsikan

Nyeri

2 DS : Klien mengeluh pusing dan merasa tegang pada punggung dan leher

DO : TD : 240/220mmHg

Fakto-faktor pemicu terjadinya hipertensi

¯

Kenaikan tekanan darah ¯

Peningkatan beban kerja jantung ¯

Penurunan curah jantung

Resiko dan paha kanan

(11)

WC

Proses menua ¯

Penurunan fungsi tubuh ¯

Kelemahan gangguan muskuloskleletal, nyeri

(12)

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

RENCANA KEPERAWATAN

IMPLEMEN

TASI EVALUASI

TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI

1 Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan beban kerja jantung ditandai dengan DS : Klien mengeluh

pusing dan merasa tegang pada punggung dan leher TD : 250/110 mmHg

Klien dapat berpartisipa-si dalam aktivitas yang menurunkan tekanan darah/ beban kerja jantung setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 hari dengan kriteria hasil : DS : Klien mengatakan tidak

pusing dan tidak merasakan tegang pada leher dan punggung : - TD Normal yaitu

berada pada

- Sistole : 100-140 mmHg - Diastole 70 –85mmHg

- Pantau tanda-tanda vital tiap 4 jam terutama tekanan darah

- Berikan lingkungan yang tenang, nyaman kurangi aktivitas/keributan lingkungan

- Anjurkan dan pertahankan pembatasan aktivitas yaitu istirahat di tempat tidur

- Untuk mengetahui keadaan umum klien dan

perbandingan dari tekanan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang keterlibatan/bi dang masalah vaskular tekanan darah dan perjalanan n para lansia-lansia yang berada yang dapat membuat kebisingan/k eributan yang dapat

mengganggu

Tgl 2 Mei Juli 2014 Jam 21.00

: Klien mengata-kan tidak pusing lagi dan tidak merasa tegang pada leher O : TD : 150/90 mmHg ngan yang tenang - Batasi aktivitas - Berikan pijatan

punggung dan leher - Anjurkan untuk

melakukan teknik relaksasi

- Anjurkan untuk mengurangi minum kopi

(13)

hipertensi orang lain

NO DIAGNOSA

KEPERAWATAN

RENCANA KEPERAWATAN

TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI

- Lakukan tindakan-tindakan yang nyaman, seperti : pijatan

punggung dan leher, meninggikan kepala tempat tidur

- Anjurkan teknik relaksasi/aktivitas pengalihan seperti : - Teknik napas dalam - Duduk santai diteras

sambil bercakap-cakap

- Anjurkan klien untuk mengurangi minum kopi

- Anjurkan pada klien serta keluarga untuk memberikan diit rendah garam pada klien - Menganjurkan klien

untuk memeriksakan diri kepuskesmas serta mengantar klien ke puskesmas

- Mengurangi ketidak-nyamanan dan dapat menurunkan rangsang simpatis

- Dapat menurunkan rangsangan yang menimbulkan stres membuat efek tenang, sehingga akan

menurunkan tekanan darah

- Kopi dapat membuat vasokonstriksi sehingga aktivitas renin plasma dan kadar neropirefin tekanan darah meningkat

- Diit rendah garam dapat menurunkan/ memini-malkan tekanan darah yang berlebihan

- Untuk mendapatkan pengobatan dan dokter

- Jam 11.35

Meninggkan kepala tempat tidur melalu bantal disusun\susun - Jam 14.00

Melakukan pijatan punggung dan leher pada klien

- Jam 14.10

Menganjurkan serta mengajarkan teknik napas dalam yaitu tarik napas lewat hidung, tahan 5 detik dan keluarkan lewat mulut secara perlahan-lahan dan lakukan sebanyak 3 x

- Jam 16.30

Mengajak klien untuk bercakap-cakap di teras wisma

- Jam 10.30

Menganjurkan klien untuk mengurangi minum kopi

- Jam 12.10

Menganjurkan klien untuk diit rendah garam serta berkolaborasi dengan petugas panti untuk memberikan makanan diit rendah garam pada klien

- Jam 10.00

(14)

NO KEPERAWATANDIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN

TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI

- Beri minum obat sesuai resep

- Jelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta komplikasi penyait hipertensi

- Motivasi klien untuk banyak minum air putih

- Captopril adalah obat yang dapat menurunkan tekanan darah

- Hidrocortiazid (HCT) yaitu obat yang efeknya menurunkan tekanan darah cara kerjanya mengikat ion di daerah ginjal

- Agar klien mengerti dan memahami tenang penyakit hipertensi sehingga dapat mengenal tanda-tanda terjadinya hipertensi

- Air putih dapat

melancarkan peredaran darah

- Jam 13.00

Memberi minum obat sesuai resep dokter yaitu captopril ( 1 tablet 25 mg. HCR 1 tablet)

- Jam 21.00

Memberi minum obat sesuai resep dokter yaitu captopril (1 tablet 25 mg/ HCT 1 tablet

- Jam 16.40

Menjelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta komplikasi penyakit hipertensi

- Jam 17.10

(15)

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

RENCANA KEPERAWATAN I

M

TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI

2 Nyeri berhubungan dengan edema/gangguan struktur tulang ditandai dengan : DS : - Klien mengeluh nyeri dan

bengkak pada kaki kanan - Klien mengatakan sulit

untuk berjalan karena nyeri DO: - Klien tampak meringis

saat berjalan

- Berjalan tertatih-tatih karena nyeri (lambat) - Bengkak di sekitar lutut

dan paha kanan

- Adanya gangguan struktur tulang (kaki kanan

bengkak)

Nyeri terkontrol, hilang/ berkurang setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 hari dengan kriteria : : - Klien dapat

melaporkan nyeri - Klien mengakatan nyeri pada daerah nyeri selama 10–15 menit dan lakukan sedikit-nya 4 x sehari dan jika perlu

- Pantau TTV tiap 4 jam terutama nadi

- Ajurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi yaitu napas dalam bila nyeri - Anjurkan klien untuk

memberikan masase ringan disekitar daerah nyeri bila nyeri

- Bantu klien dalam beraktivtias - Kolaborasi dengan

puskesmas (dokter) dalam pengobatan

- Untuk mengetahui sejauhmana nyeri yang dirasakan klien

- Kompres hangat dapat mengurangi nyeri (vasodilatasi pembuluh darah)

- Peningkatan TTV terutama nadi dapat identifikasi adanya nyeri

- Teknik napas dalam diharapkan dapat mengurangi nyeri

- Diharapkan dengan massase ringan (usapan halus) dapat mengurangi nyeri

- Meminimalkan beban kerja klien

- Untuk mendapatkan pengobatan bagi klien

- hangat pada daerah nyeri

- Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi - Anjurkan klien utk

memberikan masase ringan pada daerah sekitar nyeri - Bantu klien dalam

beraktivitas - Kolaborasi dengan

(16)

s sk ala ny eri 4-7, ny eri se pe rti dit us uk -tus uk -

Ja m 09 .0 0 -

Ja m 08 .0 0 Na di : 88 x/ m -

(17)
(18)
(19)

jut ny a -

(20)

da la m bil a ny eri -

(21)

ah se kit ar ny eri -

Ja m 12 .0 0 M en gu ku r na di N : 60 x/ m -

(22)

ak -

Ja m 16 .0 0 M en gh itu ng de ny ut na di ha sil ny a: na di : 80 x/ m en it -

(23)

ny

RENCANA KEPERAWATAN

IMPLEME

NTASI EVALUASI

TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI

3 Resiko cedera berhubungan dengan penurunan fungsi tubuh, nyeri dan lingkungan yang kurang baik yang ditandai dengan :

DS : - Klien mengatakan nyeri pada kaki kanan

- Klien mengatakan sulit untuk berjalan

DO: - Klien Tertarih-tatih (lambat) dalam berjalan - Adanya gangguan

struktur tulang (kaki kanan bengkak)

- Adanya bengkak disekitar lutut dan paha kanan - Kamar mandi/wc

jauh dari rumah - Tidak ada

pegangan dikamar mandi

Tidak terjadi cedera setelah diberikan tindakan

keperawatan selama 3 hari dengan kriteria hasil : DS : Nyeri berkurang

dan dapatkan berjalan

: - Klien berhati-hati dalam berjalan - Lantai kamar mandi

tidak licin dan aman bagi lansia

- Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas pada pencahayaan yang baik - Anjurkan klien

menggunakan alat bantu berjalan

- Jelaskan tentang faktor yang mempengaruhi resiko cedera

- Anjurkan keluarga untuk membantu klien ke wc

- Pantau dan kontrol keadaan lingkungan tempat tinggal klien

- Agar terhindar dari bahaya atau cedera

- Tongkat dapat menjadi media yang dapat menahan beban agar tidak jatuh - Agar klien dapat

mengerti dan mengenal faktor-faktor resiko cedera dan dapat

beraktifitas dengan hati-hati

- Agar pasien tidak cedera/jatuh untu ke wc

- Keadaan

lingkungan tempat tinggal yang tidak memenuhi syarat dapat beresiko terjadi cedera n tongkat saat berjalan uhi resiko cedera : - Melakukan

aktivitas naik turun tangga, barang-barang dalam rumah yang tidak tersusun dalam berjalan - Klien

menggunakan tongkat dalam berjalan untuk berhati-hati dalam beraktivitas - Anjurkan klien

menggunakan tongkat dalam berjalan

(24)

- Lingkungan lantai yang basah/ licin

(25)

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/

Tanggal DX Jam Implementasi Evaluasi

Rabu, Klien mengatakan nyeri berulang seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 4 - 7

– Memberi kompres hangat pada daerah nyeri yaitu kaki kanan sekitar daerah lutut dan paha selama 10 menit

– Membantu klien untuk mandi – Memberi tindakan yang nyaman

yaitu meminjat-mijat punggung dan leher klien

– Melatih pergerakan (mobilisasi) ekstermitas banyak pada klien – Membersihkan ruangan wisma, WC/

1-8-2006 jam 21.00 Diagnosa 2 :

S : Klien mengatakan nyeri berkurang/dapat

melaporkan nyeri, dan klien mengatakan nyeri

menghebat bila berjalan O : - Klien tampak rileks

- Adanya bengkak A : Masalah belum teratasi

Pantau TTV terutama nadi tiap 4 jam

Kaji tingkat nyeri yang dirasakan

Beri kompres hangat pada daerah nyeri bila diperlukan Bantu klien dalam

beraktivitas

Lakukan/anjurkan untuk teknik relaksasi

Beri masase ringan pada daerah nyeri

(26)

dokter/puskesmas dalam meninggikan kepala saat tidur (menyusun bantal)

– Memantau TTV :

TD : 180/80mmHg R : 20x/m N : 76 x/m

– Menganjurkan klien untuk mengurangi aktivitasnya seperti berjalan

– Menganjurkan klien untuk menggunakanalat bantu (tongkat saat berjalan) dan menggunakan sandal karet.

– Membantu klien untuk beraktivitas (berjalan)

– Memberi masase ringan (usapan-usapan halus) pada daerah nyeri yaitu sekitar lutut dan paha

– Membantu klien dalam beraktivitas (makan

– Memberi minum obat captopril 1 tablet 25mg dan HCT 1 tablet – Memantau TTV :

Diagnosa 1 :

S : Klien mengatakan tidak pusing lagi

O : TD : 140/90mmHg

A : Masalah belum teratasi

Pantau TTV terutama nadi

nyaman saat klien beristirahat

Atur posisi klien saat tidur yaitu kepala lebih tinggi dari kaki

Anjurkan klien untuk tidak banyak berpikir

Anjurkan klie untuk duduk diteras bersama teman-teman seunit untuk bercakap-cakap Anjurkan klien untuk

(27)

1

1

14.15

16.30

17.00

17.15

TD : 200/ 90 mmHg R : 20x/m N : 76 x/m

– Menganjurkan klien istirahat dan menganjurkan untuk tidak banyak berpikir

– Meninggikan posisi kepala klien pada waktu tidur

– Memberikan lingkungan yang nyaman / tenang

– Menganjurkan klien untuk banyak minum air putih

– Mengajak klien untuk melihat pemandangan diluar wisma (duduk diteras)

– Membantu klien untuk beraktivitas (makan)

– Memberi kompres hangat pada daerah nyeri (kaki kanan)

kontrol ke puskesmas

Kamis , 1-05- 2014

1

1& 2

1

1& 2

18.00

19.00

19.15

– Memberi minum obat ; captopril 1 tablet 25 mg HCT 1 tablet

– Memantau tanda-tanda vital TD : 140/80 mmHg

N : 76 x/menit R : 20 x/menit

– Menganjurkan klien untuk tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki

– Menganjurkan klien untuk melakukan teknik teknik napas dalam bila nyeri seperti yang sudah

Tidak ada pegangan A :

Anjurkan klien untuk berhati-hati dalam berjalan/ melakukan aktivitas

Anjurkan klien untuk selalu menggunakan tongkat dalam berjalan

Jelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi resiko cedera

(28)

2

3

1& 2

3

21.00

21.00

diajarkan

– Mengajurkan klien untuk memberi masase ringan pada daerah nyeri bila nyeri

– Menganjurkan klien untuk berhati-hati dalam berjalan bla peri ke kamar mandi/WC

– Memantau TTV : TD : 140/90 mmHg N : 76 x/menit R : 20 x/menit

– Memantau dan mengotrol keadaan lingkungan wisma

– Lantai kamar mandi/WC licin tidak ada pegangan penerangan cukup

kamar mandi/WC

Pantau dan kontrol keadaan lingkungan tempat tinggal

Jumat, 2-05- 2014

1& 2

2

2

3

07.00

07.10

07.45

08.30

– Memantau tanda-tanda vital TD : 180/90 mmHg

N : 76 x/menit R : 20 x/menit

– Memberi kompres hangat pada daerah nyeri / bengkak yaitu pada sekitar lutut dan paha selama 10 menit

– Menganjurkan klien untuk

melakukan teknik relaksasi : napas dalam bila nyeri

– Membersihkan ruangan wisma kamar mandi/WC

(29)

2 1

1& 2

1

1

1

2 1&

2

1

3

08.45

09.30

10.30

11.00

11.30

12.00 12.20

12.45

15.00

16.00

– Memberi pijatan halus (usapan pada punggung dan leher klien

– Mengantar klien ke puskesmas untuk berobat

– Menganjurkan klien untuk istirahat

– Memantau tanda-tanda vital TD : 170/90 mmHg

N : 76 x/menit R : 20 x/menit

– Menganjurkan klien untuk tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki

– Menjelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi penyakit hipertensi – Membantuklien untuk makan – Memberi minum obat : – Captopril 1 tab 25 mg – Antalgin 1tab

– B Complex 1tab

– Menganjurkan klien untuk tidur (bersitirahat)

– Menjelaskan pada klien tentang resiko-resiko terjadinya cedera/jatuh – Memberi kompres hangat pada

daerah lutut dan paha selama 10 menit

(30)

2

1

16.30

17.00 17.30

19.00

20.00

bercakap-cakap

– Menemani klien makan – Memberi minum obat : – Captopril 1 tablet 25 mg – Antalgin 1 tablet

– B complex 1 tablet – Memantau TTV

TD : 170/90 mmHg N : 76 x/menit R : 20 x/menit

– Terminasi dengan klien,

menganjurkan /memotivasi klien untuk selalu kontrol ke puskesmas dan melakukan semua yang dianjurkan/diajarkan

TTV

Referensi

Dokumen terkait

Klien terlihat meringis menahan sakit saat dilakukan perawatan luka pada luka ulkus kaki kanan dan klien terlihat tegang, dari diagnosa diatas dibuat intervensi keperawatan

Do: Klien lemah, mukosa oral kering, BB menurun 53 kg semula 55 kg, TB : 165 cm, porsi makan tidak habis. Ds: Klien mengeluh nyeri pada pinggang, klien mengatakan punya

Os mengeluh nyeri perut yang dominan pada kanan bawah sejak 4 hari SMRS. Awalnya nyeri terasa hilang timbul dan terlokalisir di kanan bawah namun kelamaan nyeri meluas dan terasa

Data – data yang mendukung yaitu klien mengatakan nyeri, kekakuan, kesemutan, linu pada kedua kaki dan bengkak pada betis klien.. Setelah dilakukan

Klien mengeluh nyeri dada 3 minggu sebelum MRS, timbul terutama saat batuk dan sesak nafas sejak 2 hari sebelum MRS, dan apabila melakukan aktifitas sehari-hari bertambah sesak,

mendengar sejak 2 tahun yang lalu, klien juga mengatakan terasa nyeri pada kedua tulang telinga bagian belakang, skala nyeri 6, dan klien mengeluh telinga kanan dan kiri 1

Saat dilakukan pengkajian pada nn.v nyerinya skala 7 seperti ditusuk-tusuk, klien juga tampak meringis kesakitan karena nyeri yang dirasakan hilang timbul saat

Diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus ini adalah Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kerusakan integritas kulit ditandai dengan klien mengeluh nyeri