1/7
3. Integral (3)
(Integral Tentu)
3.1. Luas Sebagai Suatu Integral. Integral Tentu
Integral tentu merupakan integral yang batas-batas integrasinya jelas. Konsep dasar dari integral tertentu adalah luas bidang yang dipandang sebagai suatu limit.
Kita akan menghitung luas bidang yang dibatasi oleh suatu kurva y = f(x), sumbu-x, garis vertikal x =
p, dan x = q, yaitu luas bagian yang diarsir pada Gb.3.1.a.
Sebutlah luas bidang ini Apq. Bidang ini kita bagi dalam n segmen dan kita akan menghitung luas
setiap segmen dan kemudian menjumlahkannya untuk memperoleh Apq.
Jika penjumlahan luas segmen kita lakukan dengan menghitung luas segmen seperti tergambar pada Gb.3.1.b, kita akan memperoleh luas yang lebih kecil dari dari luas yang kita harapkan; sebutlah jumlah luas segmen ini Apqb (jumlah luas segmen bawah).
Jika penjumlahan luas segmen kita lakukan dengan menghitung luas segmen seperti tergambar pada Gb.3.1.c, kita akan memperoleh luas yang lebih besar dari dari luas yang kita harapkan; sebutlah jumlah luas segmen ini Apqa (jumlah luas segmen atas).
Kedua macam perhitungan tersebut di atas akan mengakibatkan terjadinya galat (error). Antara mereka ada selisih seperti digambarkan pada Gb.3.1.d.
Jika x0k adalah suatu nilai x di antara kedua batas segmen ke-k, yaitu antara xk dan (xk+∆x), maka
berlaku
) (
) ( )
(x f x0 f x x
f k ≤ k ≤ k +∆ (3.1) Jika pertidaksamaan (3.1) dikalikan dengan ∆xk yang yang cukup kecil dan bernilai positif, maka
k k
k k k
k x f x x f x x x
x
f( )∆ ≤ ( 0 )∆ ≤ ( +∆ )∆ (3.2)
(a) (b)
(c) (d)
Gb.3.1. Menghitung luas bidang di bawah kurva.
p x2 xk xk+1 xn q y
x y = f(x)
0 p x2 xk xk+1 xn q
y
x y = f(x)
0
p x2 xk xk+1 xn q y
x y = f(x)
0 p x2 xk xk+1 xn q y
x y = f(x)
Sekarang luas segmen di ruas kiri, tengah, dan kanan dari (3.2) kita jumlahkan dari 1 sampai n (yaitu sebanyak jumlah segmen yang kita buat), kita akan memperoleh
k n
k k n
k
k k n
k
k
k x f x x f x x x
x
f ∆ ≤
∑
∆ ≤∑
+∆ ∆∑
= =
= 1 1
0 1
) (
) ( )
( (3.3)
Ruas paling kiri adalah jumlah luas segmen bawah, Apqb; ruas paling kanan adalah jumlah luas segmen
atas, Apqa; ruas yang di tengah adalah jumlah luas segmen pertengahan, kita namakan An. Jelaslah
bahwa
pqa n pqb A A
A ≤ ≤ (3.4)
Nilai An dapat dipakai sebagai pendekatan pada luas bidang yang kita cari. Galat (error) yang terjadi
sangat tergantung dari jumlah segmen, n. Jika n kita perbesar menuju tak hingga, seraya menjaga agar semua ∆xk menuju nol, maka luas bidang yang kita cari adalah
pqa n
pqb
pq A A A
A =lim =lim =lim (3.5)
Jadi apabila kita menghitung limitnya, kita akan memperoleh nilai limit yang sama, apakah kita menggunakan penjumlahan segmen bawah, atau atas, atau pertengahannya. Limit yang sama ini disebut integral tertentu, dituliskan
∫
= qp pq f x dx
A ( ) (3.6)
Integral tertentu (3.6) ini terkait dengan integral tak tentu (9.12)
]
( ) ( )) ( )
(x dx F x F q F p f
A q qp
p
pq=
∫
= = − (3.7)Jadi untuk memperoleh limit bersama dari penjumlahan segmen bawah, penjumlahan segmen atas, maupun penjumlahan segmen pertengahan dari fungsi f(x) dalam rentang p ≤ x ≤ q, kita cukup melakukan:
a. integrasi untuk memperoleh F(x)=
∫
f(x)dx;b. masukkan batas atas x = q untuk mendapat F(q);
c. masukkan batas bawah x = p untuk mendapat F(p);
d. kurangkan perolehan batas bawah dari batas atas, F(q) − F(p).
Walaupun dalam pembahasan di atas kita mengambil contoh fungsi yang bernilai positif dalam rentang p≤x≤q, namun pembahasan itu berlaku pula untuk fungsi yang dalam rentang p≤x≤q
sempat bernilai negatif. Kita hanya perlu mendefinisikan kembali apa yang disebut dengan Apxdalam
pembahasan sebelumnya. Pendefinisian yang baru ini akan berlaku umum, yaitu
Apx adalah luas bidang yang dibatasi oleh y==== f(x) dan sumbu-x dari p sampai x, yang merupakan
jumlah luas bagian yang berada di atas sumbu-x dikurangi dengan luas bagian yang di bawah sumbu-x.
3/7
Gb.3.2. Kurva y====x3−−−−12xKita akan menghitung luas antara y=x3−12x dan sumbu-x dari x = −3 sampai x = +3. Bentuk kurva diperlihatkan pada Gb.3.2
Di sini terlihat bahwa dari x = −3 sampai 0 kurva berada di atas sumbu-x dan antara x = 0 sampai +3 kurva ada di bawah sumbu-x. Untuk bagian yang di atas sumbu-x kita mempunyai luas
75
Untuk kurva yang di bawah sumbu-x kita dapatkan
75 yang di bawah sumbu-x
5
Contoh ini menunjukkan bahwa dengan pengertian yang baru mengenai Apx, formulasi
( )
)tetap berlaku untuk kurva yang memiliki bagian baik di atas maupun di bawah sumbu-x.
Dengan demikian maka untuk bentuk kurva seperti pada Gb.3.3. kita dapatkan
4
yang kita peroleh dari
( )
)Gb.3.3. Kurva memotong sumbu-x di beberapa titik.
3.2. Luas Bidang Di Antara Dua Kurva
Kita akan menghitung luas bidang di antara kurva y1= f1(x) dan y2= f2(x) pada batas antara x = p dan x = q . Kurva yang kita hadapi sudah barang tentu harus kontinyu dalam rentang p≤x≤q. Kita tetapkan bahwa kurva y1= f1(x) berada di atas y2= f2(x) meskipun mungkin mereka memiliki bagian-bagian yang berada di bawah sumbu-x. Perhatikan Gb.3.4.
Rentang p≤x≤q kita bagi dalam n segmen, yang salah satunya diperlihatkan pada Gb.3.4. dengan batas kiri x dan batas kanan (x+∆x), dimana ∆x=(q− p)/n.
Gb.3.4. Menghitung luas bidang antara dua kurva.
Luas segmen dapat didekati dengan
{f x f x} x
Asegmen= 1( )− 2( )∆ (3.8)
yang jika kita jumlahkan seluruh segmen akan kita peroleh
{
}
∑
∑
= −∆=
∆ −
=
x q x
p x n
segmen f x f x x
A 1( ) 2( )
1
(3.9)
Dengan membuat n menuju tak hingga sehingga ∆x menuju nol kita sampai pada suatu limit
{
}
∫
∑
= −= →∞ q
p n
segmen
pq A f x f x dx
A lim 1( ) 2( )
1
(3.10)
Kita akan melihat beberapa contoh
Contoh 1: Jika y1=4 dan y2 =−2 berapakah luas bidang antara y1 dan y2 dari x1 = p = −2 sampai x2
= q = +3.
{
4 ( 2)}
6]
18 ( 12) 30( 32
3
2 − − = = − − =
= + +−
−
∫
dx xApq
Hasil ini dengan mudah dijakinkan menggunakan planimetri. Luas yang dicari adalah luas persegi panjang dengan lebar y1−y2=6 dan panjang x2−x1=5.
Contoh 2: Jika y1=x2 dan y2 =4 berpakah luas bidang yang dibatasi oleh y1 dan y2.
Terlebih dulu kita cari batas-batas integrasi yaitu nilai x pada perpotongan antara y1 dan y2.
2
, 2
4
2 1
2 2 1
= = − = =
⇒
= → =
q x p x
x y y
Perhatikan bahwa y1 adalah fungsi pangkat dua dengan titik puncak minimum yang berada pada
posisi [0,0]. Oleh karena itu bagian kurva y1 yang membatasi bidang yang akan kita cari luasnya,
berada di di bawah y2 = 4.
p q
y
x
0
y1
y2
x x+∆x
5/7
Jika kita terbalik dalam memandang posisi y1 terhadap y2 kita akan melakukan kesalahan:
0
Terlebih dulu kita perhatikan karakter fungsi-fungsi ini. Fungsi y1 adalah fungsi kuadrat dengan
titik puncak maksimum yang memotong sumbu-y di y = 2. Fungsi y2 adalah garis lurus melalui
titik asal [0,0] dengan kemiringan negatif −1, yang berarti ia menurun pada arah x positif. Dengan demikian maka bagian kurva y1 yang membatasi bidang yang akan kita cari luasnya berada di atas
y2.
Batas integrasi adalah nilai x pada perpotongan kedua kurva.
2
3.3. Penerapan Integral
Pembahasan di atas terfokus pada penghitungan luas bidang di bawah suatu kurva. Demikian juga di bab sebelumnya. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan visualisasi. Dalam praktek kita tidak selalu menghitung luas melainkan menghitung berbagai besaran fisis yang berubah terhadap waktu misalnya. Perubahan besaran fisis ini dapat pula divisualisasi dengan membuat absis dengan satuan waktu dan ordinat dengan satuan besaran fisis yang dimaksud. Dengan demikian seolah-olah kita menghitung luas bidang di bawah kurva. Berikut ini dua contoh dalam kelistrikan.
Contoh 1: Sebuah piranti menyerap daya 100 W pada tegangan konstan 200V. Berapakah energi yang diserap oleh piranti ini selama 8 jam ?
Daya adalah laju perubahan energi. Jika daya diberi simbol p dan energi diberi simbol w, maka
dt dw
p= yang memberikan w=
∫
pdtPerhatikan bahwa peubah bebas di sini adalah waktu, t. Kalau batas bawah dari waktu kita buat 0, maka batas atasnya adalah 8, dengan satuan jam. Dengan demikian maka energi yang diserap selama 8 jam adalah
Contoh 2: Arus yang melalui suatu piranti berubah terhadap waktu sebagai i(t) = 0,05 t ampere. Berapakah jumlah muatan yang dipindahkan melalui piranti ini antara t = 0 sampai t = 5 detik ?
Arus i adalah laju perubahan transfer muatan, q.
dt dq
i= sehingga q=
∫
idtJumlah muatan yang dipindahkan dalam 5 detik adalah
coulomb
625 , 0 2 25 , 1 2
05 , 0 05 , 0 5 0
5
0 2 5
0 = = = =
=
∫
idt∫
tdt tq
3.4. Pendekatan Numerik
Dalam pembahasan mengenai integral tentu, kita fahami bahwa langkah-langkah dalam menghitung suatu integral adalah:
1. Membagi rentang f(x) ke dalam n segmen; agar proses perhitungan menjadi sederhana buat segmen yang sama lebar, ∆x.
2. Integral dalam rentang p ≤ x ≤ q dari f(x) dihitung sebagai
∑
∫
= →
∆ ∆
= n
k
k k x
q p
x x f dx
x f
1 0
) ( lim )
(
dengan f(xk) adalah nilai f(x) dalam interval ∆xk yang besarnya akan sama dengan nilai terendah
dan tertinggi dalam segmen ∆xk jika ∆x menuju nol.
Dalam aplikasi praktis, kita tentu bisa menetapkan suatu nilai ∆x sedemikian rupa sehingga jika kita
mengambil f(xk) sama dengan nilai terendah ataupun tertinggi dalam ∆xk, hasil perhitungan akan lebih
rendah ataupun lebih tinggi dari nilai yang diharapkan. Namun error yang terjadi masih berada dalam batas-batas toleransi yang dapat kita terima. Dengan cara ini kita mendekati secara numerik perhitungan suatu integral, dan kita dapat menghitung dengan bantuan komputer.
Sebagai ilustrasi kita akan menghitung kembali luas bidang yang dibatasi oleh kurva y=x3−12x
dengan sumbu-x antara x = −3 dan x = +3. Lauas ini telah dihitung dan menghasilkan Apq=67,5. Kali ini kita melakukan perhitungan pendekatan secara numerik dengan bantuan komputer.
∫
− − = 33
3 12 )
(x x dx Apq
Karena yang akan kita hitung adalah luas antara kurva dan sumbu-x, maka bagian kurva yang berada di bawah sumbu-x harus dihitung sebagai positif. Jika kita mengambil nilai ∆x = 0,15 maka rentang
3 3≤≤≤≤ ≤≤≤≤
−−−− x akan terbagi dalam 40 segmen. Perhitungan menghasilkan
4 , 67 39875 , 67 ) 12 (
40
1
3− = ≈
=
∑
=
k
k k
pq x x
A
Error yang terjadi adalah sekitar 0,15%.
Jika kita mengambil ∆x = 0,05 maka rentang −3≤x≤3 akan terbagi dalam 120 segmen. Perhitungan menghasilkan
5 , 67 48875 , 67 ) 12 ( 120
1
3− = ≈
=
∑
=
k
k k
pq x x
A
7/7
Jika kita masih mau menerima hasil perhitungan dengan error 0,2%, maka hasil pendekatan numerik sebesar 67,4 cukup memadai.Perhitungan numerik di atas dilakukan dengan menghitung luas setiap segmen sebagai hasilkali nilai minimum ataupun nilai maksimum masing-masing segmen dengan ∆x. Satu alternatif lain untuk
menghitung luas segmen adalah dengan melihatnya sebagai sebuah trapesium. Luas setiap segmen menjadi
(
f(x min) f(x ))
x/2Asegmen= k + kmaks ×∆ (3.13)