• Tidak ada hasil yang ditemukan

Soal soal Sistem Pengendalian Manajemen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Soal soal Sistem Pengendalian Manajemen"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

HAKIKAT SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Konsep-Konsep Dasar

Suatu organisasi harus dikendalikan karena dengan adanya pengendalian maka pencapaian tujuan strategis organisasi dapat lebih terarah. Ada 4 elemen sistem pengendalian yang saling mempengaruhi satu sama lain, yaitu :

1. Detector (pelacak) adalah perangkat yang mencari informasi atau mendeteksi informasi mengendai apa yang sedang terjadi di dalam organisasi

2. Assesor (penilai) adalah perangkat yang menilai atau mempelajari informasi yang diperoleh detector dan dibandingkan dengan standar atau ekspektasi yang sudah ada.

3. Effector adalah perangkat yang mengubah perilaku jika assessor mengindikasikan adanya perbedaan antara informasi yang diperoleh Detector dengan standar atau ekspektasi yang ada sehingga membutuhkan perubahan.

4. Jaringan komunikasi adalah perangkat yang menghubungkan informasi antara Detector, Assesor, dan Effector.

Proses pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer pada seluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan. Organisasi pada umumnya dipimpin oleh CEO (Chief Executive Officer) yang memutuskan strategi organisasi kemudian mengkomunikasikannya pada manajer di level unit bisnis diteruskan hingga ke karyawan di seluruh organisasi tersebut.

Sistem adalah suatu cara tertentu dan biasanya bersifat repetitif atau berulang-ulang untuk melakukan suatu atau sekelompok aktivitas. Cirri-ciri sistem yaitu rangkaian langkah berirama, terkoordinasi dan berulang untuk mencapai tujuan tertentu.

Batas-Batas Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen berada diantara perumusan strategi dan pengendalian tugas dalam beberapa hal. Perumusan strategi tidak sistematis, jangka panjang, dan perkiraan kasar masa depan. Pengendalian tugas sistematis, jangka pendek, dan perkiraan dengan data akurat. Sedangkan pengendalian manajemen ada diantara kedua hal yang bertentangan tersebut.

Pengendalian manajamen merupakan sebuah proses dengan mana para manajer mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi. Kegiatan pengendalian manajemen meliputi :

a. Merencanakan (Planning) apa saja yang harus dilakukan oleh organisasi

b. Mengkoordinasikan (Coordinating) aktivitas dari berbagai departemen/bagian organisasi

c. Mengkomunikasikan (Informing) informasi dalam organisasi

d. Mengevaluasi (Evaluating) informasi yang disampaikan/dikomunikasikan e. Memutuskan (Deciding) tindakan yang tepat untuk situasi tertentu

(2)

Tujuan anggota dari organisasi harus selaras dan sejalan dengan tujuan organisasi. Sistem pengendalian manajemen dirancang dan dioperasikan dengan prinsip keselarasan tujuan. Pengendalian manajemen berfokus pada pelaksanaan strategi yang dipengaruhi oleh struktur organisasi, kebudayaan, dan manajemen SDM. Pengendalian manajemen meliputi aspek financial dan non-finansial.

Perumusan strategi merupakan proses untuk menentukan tujuan organisasi dan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Perumusan strategis tidak sistematis karena ancaman, kesempatan dan gagasan baru tidak terjadi pada jangka waktu yang tetap. Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas-tugas spesifik (job description) telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Internet memiliki beberapa manfaat yaitu akses mudah dan cepat, komunikasi multi-target, komunikasi berbiaya rendah, menampilkan citra tertentu, serta pergeseran kekuatan dan kendali kepada individu.

SOAL 1

1. Jelaskan 4 unsur pendukung implementasi strategi dan gambarkan! (Nilai 8) 2. Apakah sistem pengendalian manajemen sama seperti sistem pengendalian

(3)

BAB 2

MEMAHAMI STRATEGI Tujuan

Sebagian besar tujuan perusahaan ditentukan oleh CEO (Chief Executive Officer) dengan mempertimbangkan nasihat yang diberikan oleh manajer senior lainnya. Profit pada umumnya menjadi tujuan dari organisasi bisnis. 2 rasio yang mengukur profitabilitas perusahaan adalah persentase margin laba (profit margin percentage) dan perputaran investasi (investment turnover). Hasil dari 2 rasio ini bila digabungkan adalah pengembalian atas investasi (return on investment – ROI). Tujuan mencari laba bagi perusahaan bukan hanya sekedar laba saja tetapi juga untuk memaksimalkan nilai pemegang saham. Pemegang saham merupakan stakeholder yang dapat diidentifikasi secara langsung, tetapi masih ada konsumen, pegawai, pemasok dan masyarakat yang juga merupakan stakeholder perusahaan.

Konsep Strategi

Setiap organisasi hendaknya memiliki 1 strategi atau lebih walaupun strategi tersebut tidak dinyatakan secara eksplisit. Strategi digunakan pada 2 tingkatan yaitu strategi untuk organisasi keseluruhan dan strategi untuk unit bisnis dalam organisasi. Perumusan strategi perusahaan dilakukan dengan :

1. Menganalisis lingkungan (pesaing, konsumen, pemasok, regulator, dan sosial/politik) dan internal (pengetahuan teknologi, pengetahuan manufaktur, pengetahuan pemasaran, pengetahuan distribusi, dan pengetahuan logistik)

2. Mengidentifikasi peluang dan ancaman (dari analisis lingkungan) serta keunggulan dan kelemahan (dari analisis internal)

3. Mencocokkan kompetensi internal dengan peluang eksternal 4. Menentukan strategi perusahaan

Strategi Tingkat Korporat

Dalam strategi tingkat korporat, perusahaan dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Perusahaan dengan industri tunggal

2. Perusahaan dengan diversifikasi yang tidak berhubungan 3. Perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan

Analisis strategi tingkat korporat menghasilkan keputusan yang melibatkan bisnis yang akan ditambah, bisnis yang akan dipertahankan, bisnis yang akan ditekan, bisnis yang akan dikurangi perhatiannya, dan bisnis yang didivestasi atau dijual.

Perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan mempunyai kemampuan untuk mentransfer kompetensi inti dari satu unit bisnis ke unit bisnis yang lain. Kompetensi inti adalah kemampuan yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi dan menambah milai signifikan bagi pelanggan.

(4)

Untuk menterjemahkan misi unit bisnis perusahaan, ada beberapa model perencanaan yang digunakan, yaitu :

1. Boston Consulting Group’s

Bangun : tujuan menambah pangsa pasar dengan mengorbankan laba jangka pendek dan arus kas

Pertahankan : tujuan melindungi pangsa pasar unit bisnis dan posisi persaingan

Panen : Tujuan memaksimalkan laba jangka pendek dan arus kas, dengan mengorbankan pangsa pasar

(5)

Masing-masing unit bisnis harus mengembangkan keunggulan kompetitifnya untuk melaksanakan misinya. Ada 2 analisis, yaitu :

1. Analisis Industri

Intensitas persaingan diantara para pesaing yang ada, daya tawar pelanggan, daya tawar pemasok, ancaman dari barang substitusi, dan ancaman pendatang baru. 2. Analisis Rantai Nilai

Analisis rantai nilai dilakukan dengan menganalisa aktivitas yang bernilai, kemudian mengembangkan keunggulan kompetitif dengan menurunkan biaya atau menambah nilai (mengidentifikasi keunggulan kompetitif, mengidentifikasi kesempatan untuk menambah nilai, dan mengidentifikasi peluang untuk mengurangi biaya).

SOAL 2

1. Pada saat pengembangan strategi, ada tahapan analisis yang harus dilakukan oleh perusahaan. Jelaskan! (Nilai 10)

2. Mengapa strategi diversifikasi yang memiliki performance paling tinggi seharusnya adalah related diversification? Jelaskan! (Nilai 7)

(6)

BAB 3

PERILAKU ORGANISASI

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab pertama, sistem pengendalian manajemen bertujuan untuk memastikan tingkat keselarasan tujuan organisasi.

Ada 2 faktor yang mempengaruhi keselarasan tujuan : 1. Faktor Eksternal

Norma-norma yang berlaku. 2. Faktor Internal

Budaya, gaya manajemen, organisasi informal, serta persepsi dan komunikasi. Sistem Pengendalian Formal

Aturan-aturan digunakan sebagai seperangkat tulisan yang memuat semua jenis instruksi dan pengendalian. Jadi aturan merupakan pedoman kerja bagi setiap anggota organisasi. Beberapa jenis aturan, yaitu pengendalian fisik, manual, pengaman sistem, dan sistem pengendalian tugas.

Jenis-jenis Organisasi 3 klasifikasi umum :

1. Struktur fungsional. Setiap manajer bertanggung jawab atas fungsi yang terspesialisasi.

2. Struktur unit bisnis. Setiap manajer unit bisnis bertanggung jawab atas aktivitas masing-masing unit dan unit bisnis berfungsi sebagai bagian semi-independen dari perusahaan.

3. Struktur matriks. Unit fungsional memiliki tanggung jawab ganda. Fungsi Kontroler

1. Merancang dan mengoperasikan informasi serta sistem pengendalian

2. Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan kepada stakeholder 3. Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, menginterpretasikan laporan tersebut

untuk manajer, menganalisis program dan proposal anggaran dari berbagai segmen perusahaan serta mengkonsolidasikannya ke dalam anggaran tahunan secara keseluruhan

4. Melakukan supervisi audit internal dan mencatat prosedur pengendalian internal untuk menjamin validitas informasi, menetapkan pengamanan memadai terhadap pencurian dan kecurangan serta menjalankan audit operasional

5. Mengembangkan personel dalam organisasi pengendali dan berpartisiasi dalam pendidikan personel manajemen dalam kaitannya dengan fungsi pengendali

SOAL 3

1. Jelaskan fungsi controller pada sistem pengendalian manajemen! (Nilai 6)

(7)

BAB 4

PUSAT TANGGUNG JAWAB : PUSAT PENDAPATAN DAN BIAYA

Dalam organisasi, pasti setiap departemen bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang dilakukannya. Sifat pusat tanggung jawab berguna untuk mewujudkan satu atau lebih maksud yang disebut dengan cita-cita (tujuan). Setiap departemen/unit bisnis memiliki input masing-masing dan melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas dari departemen/unit bisnis tersebut untuk menghasilkan output tertentu. Ukuran input dan output biasanya dapat dinilai dengan uang. Kinerja pusat tanggung jawab dinilai dari efektivitas dan efisiensi pusat tanggung jawab tersebut. Efisiensi diartikan sebagai rasio output terhadap input, atau jumlah output per unit input. Dengan kata lain, efisiensi melihat bagaimana penggunaan input yang minimal dapat menghasilkan output maksimal. Efektif ditentukan oleh hubungan antara output yang dihasilkan oleh pusat tanggung jawab (unit bisnis/departemen) dan tujuannya. Jadi, suatu pusat tanggung jawab haruslah efektif dan efisien. Laba menjadi tolak ukur yang penting atas efektivitas karena tujuan perusahaan pada umumnya adalah mencari laba. Sedangkan laba sendiri merupakan selisih antara pendapatan (output) dengan biaya (input), maka dapat dikatakan bahwa ini juga menjadi tolak ukur bagi efisiensi pusat tanggung jawab. Ada 5 jenis pusat tanggung jawab, yaitu pusat biaya teknik, pusat biaya kebijakan, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi.

Pusat Pendapatan

Pusat pendapatan biasanya merupakan unit pemasaran yang tidak memiliki wewenang untuk menetapkan harga jual dan tidak bertanggung jawab atas harga pokok penjualan dari barang-barang yang mereka pasarkan.

Pusat Biaya

Pusat biaya adalah pusat tanggung jawab yang secara moneter, namun tidak mengukur outputnya. Ada 2 jenis pusat biaya pada umumnya, yaitu pusat biaya teknik dan pusat biaya kebijkan.

Ciri-ciri pengendalian umum adalah persiapan anggaran, variasi biaya, jenis pengendalian keuangan, dan pengukuran kinerja. Persiapan anggaran untuk pusat biaya kebijakan disebut sebagai manajemen berdasarka tujuan, yaitu sebuah proses formal dimana pembuat anggaran mengusulkan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu dan menyarankan ukuran yang akan dipakai dalam evaluasi kinerja.

Anggaran inkremental menggunakan tingkat biaya sekarang dari pusat biaya kebijakan sebagai titik awalnya. Jumlah ini disesuaikan dengan tingkat inflasi, perubahan-perubahan beban pekerjaan yang diantisipasi, pekerjaan khusus, dan biaya dari berbagai pekerjaan yang dapat dibandingkan dalam unit yang sama. Tinjauan berdasarkan nol (zero-base review) membuat analisis menyeluruh dari setiap pusat biaya kebijakan pada jadwal yang terus bergulir, sehingga semuanya ditinjau setidaknya sekali setiap lima tahun. Jenis pengendalian keuangan dalam pusat biaya kebijakan berbeda dengan pusat biaya teknik. Pusat biaya teknik berpusat menjadi kompetitif dalam biaya dengan menentukan standard an mengukur biaya aktual terhadap standar tersbeut. Pusat biaya kebijakan berpusat pada pengendalian biaya dengan mengikutsertakan para manajer guna berperan serta dalam perencanaan.

(8)

Pusat administrasi terdiri atas manajemen senior korporat dan manajemen unit bisnis, serta manajer unit pendukung. Pusat pendukung merupakan unit yang menyediakan layanan kepada pusat tanggung jawab. Permasalahan dalam pengendalian manajemen adalah pengendalian atas beban administratif. Hal ini cukup sulit karena masalah yang ada dalam pengukuran output dan ketidaksesuaian antara cita-cita staf departemen dan cita-cita perusahaan secara keseluruhan.

Pusat Penelitian dan Pengembangan

Kesulitan dalam pengendalian pusat penelitian dan pengembangan adalah menghubungkan hasil yang diperoleh dengan input dan kurangnya keselarasan cita-cita. Pusat Pemasaran

2 aktivitas utama dalam pusat pemasaran adalah aktivitas pemenuhan pesanan atau pesanan logistik dan aktivitas pemasaran atau pencarian pesanan.

SOAL 4

1. Jelaskan berbagai macam Responsibility Center berdasarkan hubungan input dengan outputnya! (Nilai 10)

(9)

BAB 5 PUSAT LABA

Organisasi fungsional adalah organisasi dimana fungsi produksi data pemasaran utama dilakukan oleh unit organisasi yang terpisah. Keputusan pertimbangan biaya/pendapatan harus memenuhi 2 kondisi, yaitu manajer harus memiliki akses ke informasi relevan yang dibutuhkan dalam membuat keputusan serupa dan harus ada semacam cara untuk mengukur efektivitasnya suatu trade-off yang dibuat oleh manajer.

Manfaat pusat laba :

1. Kualitas keputusan dapat meningkatkan karena keputusan tersebut dibuat oleh para manajer yang paling dekat dengan titik keputusan.

2. Kecepatan dari pengambilan keputusan operasional dapat meningkat karena tidak perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu dari kantor pusat.

3. Manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian sehingga dapat berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih luas

4. Manajer yang tunduk pada hanya sedikit batasan pada korporat, lebih bebas untuk menggunakan imajinasi dan inisiatifnya

5. Karena pusat laba serupa dengan perusahaan yang independen, maka pusat laba memberikan tempat pelatihan yang sempurna bagi manajemen umum

6. Kesadaran laba dapat ditingkatkan karena para manajer yang bertanggung jawab atas laba akan selalu mencari cara untuk meningkatkan labanya

7. Pusat laba memberikan informasi yang siap pakai bagi manajemen puncak mengenai profitabilitas dari komponen-komponen individual perusahaan

8. Karena keluaran yang dihasilkan telah siap pakai, maka pusat laba sangat responsive terhadap tekanan untuk meningkatkan kinerja kompetitifnya

Kesulitan dengan pusat laba

1. Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi akan memaksa manajemen puncak untuk lebih mengandalkan laporan pengendalian manajemen dan wawasan pribadinya atas suatu operasi, sehingga mengakibatkan hilangnya pengendalian 2. Jika manajemen kantor pusat lebih mampu dan memiliki informasi yang lebih baik

daripada manajer pusat laba pada umumnya, maka kualitas keputusan yang diambil pada tingkat unit akan berkurang

3. Perselisihan dapat meningkat karena adanya argument-argumen mengenai harga transfer yang sesuai, pengalokasian biaya umum yang tepat, dan kredit untuk pendapatan yang sebelumnya dihasilkan secara bersama-sama oleh 2 atau lebih unit bisnis.

4. Unit-unit organisasi yang pernah bekerja sama sebagai unit fungsional akan saling berkompetisi satu sama lain.

5. Divisionalisasi dapat mengakibatkan biaya tambahan karena adanya tambahan manajemen, pegawai, dan pembukuan yang dibutuhkan, mungkin mengakibatkan duplikasi tugas di pusat laba.

6. Para general manajer yang kompeten mungkin saja tidak ada dalam organisasi fungsional karena tidak adanya kesempatan yang cukup untuk mengembangkan kompetensi manajemen umum.

(10)

8. Tidak ada sistem yang sangat memuaskan untuk memastikan bahwa optimalisasi laba dari masing-masing pusat laba akan mengoptimalkan laba perusahaan secara keseluruhan.

Unit bisnis sebagai pusat laba

Para manajer berperan untuk mempengaruhi pendapatan dan beban sedemikian rupa sehingga dapat dianggap bertanggung jawab atas laba bersih. Wewenang seorang manajer dapat dibatasi dengan berbagai cara yaitu batasan dari unit bisnis lain dan batas dari manajemen korporat.

Pusat Laba Lainnya

Keputusan pihak manajemen untuk pusat labanya haruslah berdasarkan besarnya pengaruh yang dilaksanakan oleh manajer unit terhadap aktivitas yang mempengaruhi laba bersih. Beberapa aktivitas yang mempengaruhi ialah aktivitas pemasaran, aktivitas manufaktur, aktivitas unit pendukung dan pelayanan, serta organisasi lainnya.

Mengukur Profitabilitas

2 jenis pengukuran yang biasanya digunakan dalam mengevaluasi suatu pusat laba, yaitu kinerja manajemen dan kinerja ekonomis. Jenis-jenis ukuran kinerja manajer dapat dievaluasi dengan margin kontribusi, laba langsung, laba yang dapat dikendalikan, laba sebelum pajak, dan laba bersih. Pemilihan metode pengakuan pendapatan haruslah tepat. SOAL 5

PT Sukses memiliki 3 divisi, diantaranya divisi alpha yang ditetapkan sebagai pusat laba. Divisi alpha menghasilkan produk X yang dijual dengan harga Rp28.000 per unit. Berikut ini adalah data yang diperlukan untuk mengukur kinerja manajer divisi alpha (kinerja management) dan kinerja divisi alpha (kinerja ekonomis) pada tahun 2013:

a) Kapasitas produksi yang tersedia sebanyak 60.000 unit per tahun, sedangkan penjualan hanya mencapai 50.000 unit pertahun

b) Biaya produksi produk X per unit terdiri dari: bahan langsung = Rp 8.000 ; Upah langsung = Rp 6.000 per unit ; BPTL-Variabel =Rp 2.000 ; dan BPTL – Tetap = Rp 4.000.

c) Beban operasional variabel = Rp 1.000,- per unit, sedangkan beban operasional tetap berjumlah Rp.90.000.000,- per tahun.

d) Beban operasional variabel =Rp 1.000 per unit sedangkan beban operasional tetap berjumlah Rp 90.000.000., per tahun

Dari jumlah beban tetap (fixed cost) yang terjadi pada divisi alpha sebanyak 60% merupakan beban tetap yang dapat dikendalikan oleh manajer divisi alpha. Sedangkan sisanya merupakan beban tetap yang tidak dapat dikendalikan oleh manajer divisi alpha.

e) Selain itu pimpinan puncak (corporate) telah membebankan beban korporat (corporate charges) sebesar Rp 120.000.000,- untuk divisi alpha dimana 35% merupakan beban yang dapat dikendalikan dan sisanya merupakan alokasi beban. f) Diasumsikan tariff pajak = 20%

(11)

1) Mengukur kinerja manejemn divisi alpha dengan menggunakan 5 (lima) ukuran profitabilitas (contribution margin,direct profit,controllable profit, income before taxes, net income) (Nilai 10)

2) Mengukur kinerja ekonomis divisi alpha (Nilai 5)

(12)

BAB 6

PENENTUAN HARGA TRANSFER Tujuan penetapan harga transfer :

1. Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk mementukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan 2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita

3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual 4. Memberikan sistem yang mudah dimengerti dan dikelola

Istilah harga transfer hanya pada nilai yang diberikan atas suatu transfer barang atau jasa dalam suatu transaksi di mana setidaknya salah satu dari kedua pihak yang terlibat adalah pusat laba. Prinsip dasar penentuan harga transfer adalah bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga yang akan dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar. Situasi ideal adalah dimana suatu harga transfer didasarkan pada harga pasar akan menghasilkan keselarasan cita-cita jika beberapa kondisi terpenuhi. Kondisi tersebut adalah orang-orang yang kompeten, atmosfer yang baik, harga pasar, kebebasan memperoleh sumber daya, informasi penuh, dan negosiasi. Ada beberapa hambatan mencari sumber daya, yaitu pasar yang terbatas dan kelebihan atau kekurangan kapasitas industri.

Harga Transfer berdasarkan Biaya

Jika harga kompetitif tidak tersedia, maka harga transfer dapat ditentukan berdasarkan biaya ditambah laba. Ada 2 keputusan yang harus dibuat dalam sistem harga transfer berdasarkan biaya adalah bagaimana menentukan besarnya biaya dan bagaimana menghitung markup laba. Jika pusat laba terakhir menyadari adanya biaya tetap dan laba, maka pusat laba itu mungkin enggan untuk mengurangi labanya guna mengoptimalkan laba perusahaan. Ada 2 langkah penentuan harga, yaitu untuk setiap unit yang terjual, pembebanan biaya dilakukan dalam jumlah yang sama dengan biaya variable standar produksi, dan pembebanan biaya berkala dilakukan dalam jumlah yang sama dengan biaya tetap yang berkaitan dengan fasilitas yang disediakan untuk unit pembelian.

Administrasi harga transfer dilakukan dengan negosiasi, arbitrase dan penyelesaian konflik,serta klasifikasi produk.

SOAL 6

PT Sultana memiliki 3 divisi Alpha, divisi Beta dan Divisi Gamma. Produk X yang dihasilkan divisi alpha hanya digunakan untuk keperluan internal dalam entitas. Divisi beta dapat menjual produk Y kepada Divisi Gamma dan ke pasar eksternal (pihak diluar entitas). Produk Z dijual ke pasar eksternal.

Data yang diperoleh dari ketiga divisi tahun 2015 sebagai berikut: Divisi Alpha:

Kapasitas Produksi yang tersedia sebanyak 10.000 unit

(13)

Harga transfer produk X per unit ditetapkan sebesar biaya produksi standar ditambah 10% tingkat pengembalian atas asset.

Divisi Beta:

Kapasitas produksi yang tersedia sebanyak 10.000 unit, dan penjualan eksternal mencapai 6000 unit dengan harga jual Rp 40.000,- per unit. Tambahan biaya standar untuk menghasilkan produk Y pada divisi Beta terdiri dari bahan langsung = Rp 4000,- per unit; upah langsung = Rp 2000,- per unit; BPTL variabel = Rp 1000,- per unit. BPTL tetap = Rp 40.000.000,- per tahun. Selain itu Beban opersional variable yang dikeluarkan = Rp 2000,-per unit dan Beban o2000,-perasional tetap = Rp 25.000.000,- 2000,-per tahun. Apabila terjadi penjualan internal (antar divisi) maka beban operasional variabel dapat dihindarkan sebesar 40%. Jumlah asset divisi Beta = Rp 250.000.000,-

Divisi Gamma:

Kapasitas produksi yang tersedia = 10.000 unit per tahun.

Tambahan biaya standar untuk menghasilkan produk Z terdiri dari upah langsung = Rp 5.000,- per unit, BPTL variabel = Rp 4000,- per unit, BPTL tetap = Rp 3000,-. Beban operasional variabel = 3000,- per unit, Beban operasional tetap = Rp 40.000.000 per tahun. Jumlah asset divisi Gamma = Rp 400.000.000,- Harga jual produk Z ditetapkan dengan menambahkan mark-up sebesar 30% dari biaya produksi standarnya dan Jumlah penjualan mencapai 8000 unit.

Berdasarkan data di atas, Hitunglah :

1. Berapakah harga transfer produk X per unit (Nilai 3)

2. Jika permintaan produk Y oleh divisi Gamma adalah 3000 unit dengan harga Rp 28.000,- per unit, apakah permintaan ini akan dipenuhi oleh Divisi Beta. Beri alasannya (Nilai 4)

3. Jika seluruh produk Y yang dihasilkan oleh Divisi Beta dapat dijual di pasar eksternal, dan permintaan divisi Gamma sebanyak 2000 unit dengan harga Rp 38.000,- dipenuhi oleh divisi Beta, bagaimana dampaknya terhadap income divisi Beta (Nilai 4)

4. Jika divisi Beta tidak dapat menambah kapasitas produksinya, sedangkan permintaan divisi Gamma adalah 4500 unit. Berapakah harga transfer yang akan ditetapkan oleh Divisi Beta yang tidak mempunyai dampak merugikan bagi divisinya apabila menjual kepada Divisi Gamma. (Nilai 4)

5. Jika divisi Beta menetapkan harga transfer produk Y kepada divisi Gamma dengan menambahkan mark-up 25% di atas biaya variabelnya, maka:

a. hitunglah besarnya Return of Investment yang diperoleh divisi Gamma. (Nilai 3) b. Jika entitas menambah beban iklan pada divisi Gamma sebesar Rp.

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu dengan sudah adanya sistem kendali suhu seperti tugas akhir diatas maka proyek akhir ini berkembang dengan adanya sistem monitoring dan manajemen

Hal ini menyebabkan produk cacat diolah kembali menjadi produk rubber seal sehingga membutuhkan biaya tambahan dan waktu tambahan untuk pengerjaan yang mengakibatkan

DAMPAK PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS TERHADAP SISTEM MANAJEMEN BIAYA Sebagai akibat dari perubahan paradigma organisasi dan manajemen yangdikarakterisasikan dengan adanya

Adanya perbedaan prinsip antara akuntansi (SAK) dan pajak akan mengakibatkan perbedaan pengakuan serta pembukuan pendapatan atau penghasilan dan biaya yang menjadi

Proses dengan mana para manajer mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi, adalah pengertian dari.... Yang bukan merupakan

Dalam metode ini, pendapatan unit produksi akan dikreditkan pada saat harga jual di luar dan unit pembelian dibebankan biaya sebesar total biaya standar. Beberapa

Karyawan tidak memiliki kepercayaan pada kemampuannya Pengaturan Diri -kewaspadaan rendah kurangnya wewenang yang diberikan pada karyawan, mengakibatkan mereka kurang memiliki

Dimana dalam pemberian pembiayaan ini tidak terlepas dari risiko yang mungkin akan terjadi, sehingga dalam pemberian pembiayaan dibutuhkan manajemen risiko untuk mengendalikan risiko