HASIL WAWANCARA
Informan I
Nama : Manimbul Hutauruk
Tanggal Wawancara : 31 Januari 2015
Tempat : Rumah Bapak Manimbul Hutauruk
Waktu : Pukul 13.00 WIB
1. Berapa lama anda tinggal di Desa Hutauruk?
Saya tinggal di Desa Hutauruk sejak lahir, sekitar 77 tahun.
2. Apakah anda sering berinteraksi dengan masyarakat sekitar?
Iya, sering. Saya sering berinteraksi dengan tetangga di sekitar sini,
kadang juga berinteraksi dengan masyarakat yang ketemu di gereja dan
acara pesta adat.
3. Apa pendapat anda tentang masyarakat di desa ini, khususnya tentang
interaksi masyarakatnya?
Kondisi desa ini yah baik, masyarakatnya pun terbuka dan komunikasi
lancar. Jarang ada yang berkonflik di desa ini. Jika ada pendatang yang
masuk ke desa ini pun masyarakat akan dengan senang hati menerima
mereka. Sekalipun beragama berbeda, tetapi toleransi masyarakat disini
sangat tinggi. Interaksi masyarakat disini berjalan kalau pada saat
pesta-pesta, misalnya pesta pernikahan atau meninggal.
4. Kapan terakhir anda berinteraksi dengan tetangga anda?
Tadi, jam 10 sebelum saya pergi ke gereja. Mereka menegur saya, lalu
saya mengajak ngobrol sebentar, sekitar setengah jam. Setelah itu, saya
pamit pergi.
5. Pernakah ada yang datang kepada anda untuk bertanya? Biasanya tentang
apa yang mereka tanyakan kepada anda?
Pernah. Ada yang pernah datang kepada saya untuk bertanya, kebanyakan
bertanya mengenai adat batak toba di desa ini. Biasanya bertanya jika
mereka ingin menyelenggarakan suatu kegiatan pesta atau pun ada
keluarga yang meninggal, mereka akan bertanya kepada saya untuk tata
6. Berapa orang dalam sehari biasanya datang kepada anda untuk bertanya?
Paling sedikit biasanya dua orang. Sementara paling banyak ada sekitar
lima orang.
7. Dalam kegiatan adat, biasanya apa peran anda?
Kalau dalam kegiatan adat, biasanya saya diminta sebagai parhata. Itu merupakan orang yang dipercayakan untuk menjadi perantara di antara
dua pihak. Dalam suatu kegiatan adat, biasanya melibatkan dua belah
pihak keluarga, supaya kegiatannya teratur, maka perlu parhata untuk menengahi dua pendapat berbeda ini.
8. Bagaimana anda menyampaikan pendapat anda kepada masyarakat yang
meminta pendapat anda?
Biasanya saya akan ajak mereka ngobrol terlebih dahulu. Saya tidak
terlalu suka dengan pembicaraan yang kaku atau formal. Saya akan ajak
berbincang santai, kemudian saya mempersilahkan dia menyampaikan apa
yang ingin disampaikannya. Setelah itu, baru saya akan berikan pendapat
saya kepadanya, tetapi saya tidak terlalu mengharapkan pendapat saya
diterima olehnya. Dia meminta pendapat saya, yah saya berikan.
9. Terkait dengan adat, adakah yang berubah dari adat batak itu sendiri dulu
dan sekarang? Siapa yang mempelopori perubahan itu?
Pasti ada yang berubah. Mengingat teknologi juga semakin maju dan
makin banyaknya media yang ada, pasti membawa perubahan khususnya
dalam adat. Jaman dulu, kalau suka sama gadis lain dari desa yang berbeda
itu dilarang. Jadi, harus dari kampung ini sendiri. Tidak bisa ada laki-laki
dari luar kampung, melamar gadis yang ada di desa ini. selain itu juga,
terjadi perubahan dalam pesta adat pernikahan dan adat meninggal. Kalau
dulu, proses melamar dan pernikahan itu bisa memakan waktu lebih dari
seminggu, kalau sekarang kan sudah lebih singkat waktunya, hanya 2-3
hari saja. Begitu juga dengan pesta meninggal.
10.Ketika berkumpul dengan masyarakat dalam sebuah kelompok di desa ini,
apa yang biasanya anda ceritakan atau perbincangkan kepada mereka?
Biasanya, kami sering berkumpul dengan bapak-bapak yang ada di desa
memang berbicara tentang adat, tapi jarang. Biasanya kalau membicarakan
seperti itu, mereka sendiri yang datang ke rumah. Kalau dalam kelompok
seperti itu, kami biasanya membahas tentang apa yang baru di desa ini,
begitulah kira-kira.
11.Pernakah ada penolakan terhadap apa yang anda sampaikan kepada
masyarakat? Bagaimana anda mengetahuinya? Bagaimana anda mengatasi
orang yang seperti itu?
Pasti pernah, kontra itu pasti ada. Apalagi anak-anak muda jaman
sekarang. Banyak sekali mereka yang menolak apa yang saya katakan
tentang adat. Mereka hanya mau serba instan saat ini, bahkan kurang
mengindahkan nilai-nilai adat yang ada. Saya tahu mereka menolak dari
gaya mereka ketika berbicara dengan saya, pandangan mata mereka yang
tidak fokus kepada saya, gerakan tangan mereka, pokoknya nampak lah
dari muka mereka. Kalau saya menghadapi orang seperti itu, yah saya
akan diam dan tidak akan melanjutkaan untuk membahas hal itu lagi. Saya
mungkin akan coba di lain waktu.
12.Bagaimana pembangunan di desa ini dari pandangan anda?
Menurut saya, lambat. Pembangunan di desa ini lambat. Susah
menggerakkan orang-orang di desa ini untuk turut berpartisipasi dalam
pembangunan. Itu yang membuat pembangunan jadi sering lempem
bahkan mati.
13.Apa yang anda lakukan di masyarakat melihat permasalahan yang muncul
dalam masyarakat, khususnya dalam hal interaksi dan pembangunannya?
Saya hanya bisa memberikan mereka saran, berdasaarkan pengalaman dan
apa yang sudah saya pelajari. Selebihnya, keputusan mereka yang ambil.
Itu semua keputusan masyarakat.
Informan II
Nama : Torang Hutauruk
Tanggal Wawancara : 01 Februari 2015
Tempat : Rumah Bapak Torang Hutauruk
1. Berapa lama anda tinggal di Desa Hutauruk?
Saya tinggal di Desa Hutauruk sejak lahir, sekitar 77 tahun.
2. Apakah anda sering berinteraksi dengan masyarakat sekitar?
Iya, sering. Saya sering berinteraksi dengan tetangga cukup sering.
3. Apa pendapat anda tentang masyarakat di desa ini, khususnya tentang
interaksi masyarakatnya?
Desa kita ini, Desa Hutauruk, interaksi masyarakatnya yah baik. Masih
lancar komunikasinya. Hanya saja sedikit renggang dibandingkan dahulu
kalau saya lihat. Kalau jaman dulu itu, sebelum masa reformasi lah bisa
dikatakan, yang muda sangat menghormati yang tua. Kalau setelah masa
reformasi, perkembangan teknologi semakin maju, manusianya pun
semakin maju, sehingga hilang adat itu di dalam diri generasi muda disini.
Banyak lagi yang sudah tidak terlalu peduli terhadap para tetua, padahal
dulu sangat berperan penting itu di dalam masyarakat. Para tetua atau yang
dituakan inilah yang bahkan mengatur hidup mereka agar dapat sejahtera
sesuai dengan nilai dan norma adat yang berlaku. Kalau sekarang, semua
serba praktis, sehingga orang pun sudah malas untuk menasihati atau
memberi nasihat kepada kaum-kaum muda karena mereka pun sudah
menganggap diri mereka jauh lebih berkembang dibanding dengan kami.
Beda dengan orang-orang jaman dulu pada saat orde baru lah. Mereka
masih mematuhi dan mendengarkan apa yang kami katakan selaku orang
yang dituakan. Dari kurikulum pendidikan pun sudah jauh berbeda. Kalau
dulu penting sekali ditanamkan rasa hormat melalui berbagai mata
pelajaran, P4 salah satunya. Kalau sekarang, semua kurikulum diubah,
semakin terfokus pada kemajuan informasi dan teknologi, hasilnya
membuat masyarakat disini kurang menghargai adanya orang-orang tua
yang dihargai itu.
4. Kapan terakhir anda berinteraksi dengan tetangga anda?
Tadi, jam 9 pagi tadi waktu saya pergi ke partukoan, saya berinteraksi dengan tetangga
5. Pernakah ada yang datang kepada anda untuk bertanya? Biasanya tentang
Pernah. Biasanya mereka bertanya tentang pendidikan anak mereka
kepada saya. Program pemerintah apa yang baru, menanya pendapat saya
mengenai perguruan tinggi mana yang bagus untuk dimasuki anaknya.
Seperti itulah biasanya mereka bertanya kepada saya. Ada juga yang
bertanya tentang apakah anaknya perlu disekolahkan atau tidak. Seperti itu
biasanya.
6. Berapa orang dalam sehari biasanya datang kepada anda untuk bertanya?
Paling sedikit biasanya satu orang. Sementara paling banyak ada sekitar
tiga orang.
7. Dalam hal pendidikan di masyarakat, biasanya apa peran anda?
Saya biasanya memberikan nasehat mengenai seputar pendidikan.
Perlunya memahami pendidikan mengenai sejarah bangsa dan juga saya
mengajarkan kepada anak-anak sekolah di desa ini bahwa harus selalu
kritis dan tanggap melihat sebuah program yang ditawarkan oleh
pemerintah, termasuk KB. Saya pernah mengikuti program sosialisasi KB
pada waktu itu ke Medan. Saya merupakan satu-satunya perwakilan dari
Desa Hutauruk yang dikirim ke Medan. Hal yang saya dapatkan dari
sosialisasi tersebut adalah bahwa KB sangat tidak cocok dengan
masyarakat di Desa Hutauruk. Masih banyak lahan kosong di desa ini
yang bisa diolah oleh generasi-generasi mendatang, jadi tidak perlu
dibatasi mau punya berapa anak. Program KB itu sebenarnya merupakan
suatu program untuk menekan jumlah penduduk, KB itu dikeluarkan untuk
mengatasi masalah kependudukan yang semakin meningkat di Jawa,
sementara jumlah lahan tidak sebanding dengan jumlah masyarakatnya.
Oleh karena itu, kalau KB diterapkan di daerah Jawa, sangat cocok. Saya
melihat ada suatu maksud tersembunyi dari golongan-golongan tertentu
yang ingin menekan populasi masyarakat minoritas, seperti suku Batak.
Jika dibandingkan dengan masyarakat di Jawa, kita akan kalah jauh
jumlahnya, apalagi kalau dipaksa kita menggunakan KB, makin jauh
rentang jumlah populasi masyarakat minoritas seperti kita. Oleh karena
itu, saya selalu beritahu kepada siswa saya dan orang-orang yang saya
Desa Hutauruk ini. Dari dulu saya sampaikan itu kepada mereka,
khususnya kepada siswa-siswi yang saya ajar di sekolah
8. Bagaimana anda menyampaikan pendapat anda kepada masyarakat yang
meminta pendapat anda?
Saya tentunya pasti akan mendengarkan mereka berbicara terlebih dahulu.
Menyampaikan pendapat mereka dan saya akan mendengar. Saya tidak
terlalu suka dengan pembucaraan yang formal, makanya akan saya ajak
berbincang dengan santai, biasanya di Lapo Tuak, kalau ibu-ibu akan saya ajak berbincang di rumah. Kemudian, saya akan menanggapi dan
memberikan saran kepadanya tentang apa yang harus diperbuat. Soal
diterima atau tidak, saya menyerahkan kepada mereka
9. Terkait dengan pendidikan, adakah yang berubah dari pendidikan
masyarakat di desa itu sendiri dulu dan sekarang? Siapa yang
mempelopori perubahan itu?
Ada. Kalau jaman dulu, masyarakat disini tidak terlalu mementingkan
pendidikan, khususnya bagi anak-anak mereka. Kalau sekarang, sudah
banyak orang tua yang peduli untuk menyekolahkan anaknya. Yang
mempelopori itu adalah orang-orang yang dituakan disini, melihat
keluarga orang-orang yang dituakan itu berhasil akibat pendidikan, maka
mereka akan mengikuti.
10.Ketika berkumpul dengan masyarakat dalam sebuah kelompok di desa ini,
apa yang biasanya anda ceritakan atau perbincangkan kepada mereka?
Biasanya, kami sering berkumpul dengan bapak-bapak yang ada di desa
ini di lapo tuak. Biasanya kami cerita tentang perkembangan yang abru terjadi lah. Jarang sebenarnya membahasa pendidikan, hanya beberapa
orang saja yang mau membahasnya.
11.Pernakah ada penolakan terhadap apa yang anda sampaikan kepada
masyarakat? Bagaimana anda mengetahuinya? Bagaimana anda mengatasi
orang yang seperti itu?
Pernah. Khususnya bapak-bapak kalau saya bilang ke mereka pendidikan
juga akan langsung menghentikan pembicaraan saya, dan mencoba
membicarakan kembali di lain waktu.
12.Bagaimana pembangunan di desa ini dari pandangan anda?
Saya lihat, pembangunan di desa ini lambat. Menurut saya, itu terjadi
karena tidak ada dukungan yang cukup dari masyarakat terhadap
pembangunan itu sendiri. Mereka akan mengutamakan uang dibanding
harus berpartisipasi melaksanakan kegiatan pembangunan yang ada di
desa ini.
13.Apa yang anda lakukan di masyarakat melihat permasalahan yang muncul
dalam masyarakat, khususnya dalam hal interaksi dan pembangunannya?
Saya hanya dapat menasehati, karena memang kebanyakan saat ini yang
muda sudah kurang menghargai pendapat kami yang tua-tua ini. oleh
karena itu, memang perlu ada anak-anak muda yang digerakkan untuk
mengubah pemikiran kawan-kawannya yang lain agar peduli terhadap
desa ini.
Informan III
Nama : St.Amser Hutauruk
Tanggal Wawancara : 01 Februari 2015
Tempat : Rumah Bapak Amser Hutauruk
Waktu : Pukul 14.00 WIB
1. Berapa lama anda tinggal di Desa Hutauruk?
Saya tinggal di Desa Hutauruk sejak lahir, sekitar 63 tahun lah.
2. Apakah anda sering berinteraksi dengan masyarakat sekitar?
Iya, sering. Saya cukup sering berinteraksi dengan tetangga, biasanya di
toko sering berbincang.
3. Apa pendapat anda tentang masyarakat di desa ini, khususnya tentang
interaksi masyarakatnya?
Masyarakat di desa ini cukup baik. Komunikasi yang terjalin pun lancar.
Tidak ada hambatan berarti dalam proses komunikasi di antara
masyarakatnya. Hanya saja, cenderung renggang dibandingkan dahulu,
dibandingkan ketika diajak untuk berkumpul bersama, entah untuk
kegiatan membersihkan lingkungan gereja ataupun semacamnya. Susah
untuk diajak kegiatan bersama seperti itu. Terus, kalau soal agama,
karena saya merupakan orang yang aktif di gereja, menurut saya,
kepercayaan yang dianut oleh masyarakat saat ini jauh lebih baik
ketimbang jaman dulu, dimana orang masih percaya pada hal-hal berbau
mistis dan tahayul. Semuanya tentu tidak lepas dari peran orang-orang
gereja, khususnya sintua-sintua gereja. Biasanya para sintua ini sering
melakukan pendekatan ke masyarakat melalui berbagai kegiatan
perkumpulan yang diadakan oleh gereja, kebaktian di lingkungannya
misalnya. Hal tersebut tentu akan lebih efektif dan mudah untuk
mengubah pola pikir mereka terhadap hal-hal lain diluar agama Kristen
4. Kapan terakhir anda berinteraksi dengan tetangga anda?
Tadi, jam 7 pagi sebelum saya ke toko, ketemu di jalan.
5. Pernakah ada yang datang kepada anda untuk bertanya? Biasanya tentang
apa yang mereka tanyakan kepada anda?
Lumayan sering. Ada lah beberapa yang datang untuk berkonsultasi lah.
Terakhir ada yang datang dengan saya lalu bertanya tentang hamil diluar
menikah. Anak perempuan ini kemudian bertanya kepada saya bagaimana
pandangan gereja, apa yang harus dia lakukan, seperti itu biasanya.
6. Berapa orang dalam sehari biasanya datang kepada anda untuk bertanya?
Paling sedikit biasanya dua orang. Sementara paling banyak ada sekitar
tiga orang.
7. Dalam hal keagamaan di masyarakat, biasanya apa peran anda?
Saya biasanya mengajak anak-anak muda di dea ini untuk aktif dalam
kegiatan gereja, karena yang penting itu adalah anak-anak mudanya
supaya mereka mendapat arahan dan bimbingan yang jelas.
8. Bagaimana anda menyampaikan pendapat anda kepada masyarakat yang
meminta pendapat anda?
Saya biasanya menyampaikan melalui khotbah atau ceramah. Lewat
ceramah biasanya saya akan lebih leluasa menyampiakan apa yang ingin
9. Terkait dengan keagamaan, adakah yang berubah dari keagamaan
masyarakat di desa itu sendiri dulu dan sekarang? Siapa yang
mempelopori perubahan itu?
Ada. Kalau dulu, masyarakat disini masih percaya sama hal-hal gaib atau
tahayul. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, mereka mulai percaya dan
memeluk agama Kristen. Biasanya yang mempelopori itu adalah para
sintua gerejaa. Mereka yang berperan aktif disitu.
10.Ketika berkumpul dengan masyarakat dalam sebuah kelompok di desa ini,
apa yang biasanya anda ceritakan atau perbincangkan kepada mereka?
Sejujurnya saya sangat jarang berkumpul, karena sibuk di toko. Kalau
kumpul paling ketika ada kegiatan gereja, namun saya akan
menyampaikan kepada mereka bahwa pendidikan dan iman itu penting
sekali dalam menjalani kehidupan saat ini.
11.Pernakah ada penolakan terhadap apa yang anda sampaikan kepada
masyarakat? Bagaimana anda mengetahuinya? Bagaimana anda mengatasi
orang yang seperti itu?
Pernah. Saya tahu karena dia menunjukkan respon yang negatif terhadap
saya, maka saya akan langsung menunjukkan sikap untuk tidak membahas
hal tersebut lagi dan akan lebih membukakan tentang hal yang ingin saya
sampaikan melalui khotbah.
12.Bagaimana pembangunan di desa ini dari pandangan anda?
Saya melihat pembangunan desa memang cenderung lambat, yah karena
pendidikan pun kurang. Mereka kurang bisa memilah mana yang harus
diprioritaskan dan tidak. Masyarakat akan cenderung berorientasi pada
uang dibanding hal-hal seperti itu. Itulah yang membuat lambat.
13.Apa yang anda lakukan di masyarakat melihat permasalahan yang muncul
dalam masyarakat, khususnya dalam hal interaksi dan pembangunannya?
Saya hanya bisa menasehati lewat ceramah saya. Hanya sebatas itu saja.
Informan IV
Nama : Parluhutan Hutauruk
Tempat : Rumah Bapak Parluhutan Hutauruk
Waktu : Pukul 19.30 WIB
1. Berapa lama anda tinggal di Desa Hutauruk?
Saya lahir di desa ini, namun karena sekolah kemudian merantau, hingga
ditugaskan kembali di desa ini 10 tahun yang lalu.
2. Apakah anda sering berinteraksi dengan masyarakat sekitar?
Saya cukup sering berinteraksi dengan tetangga.
3. Apa pendapat anda tentang masyarakat di desa ini, khususnya tentang
interaksi masyarakatnya?
Interaksi masyarakat disini menurut saya termasuk baik lah. Hanya saja
memang masih kurang jika dilihat dari kehidupan pedesaan yang selama
ini sangat melekat dengan kebersamaan. Saya lihat, sekarang semakin
luntur sudah hal itu.
4. Kapan terakhir anda berinteraksi dengan tetangga anda?
Jam 8 tadi pagi, saya ketemu tetangga sebelah ketika dia mau pergi ke
sawah.
5. Pernakah ada yang datang kepada anda untuk bertanya? Biasanya tentang
apa yang mereka tanyakan kepada anda?
Pernah. Biasanya mereka datang untuk meminta bantuan saya ketika
sawah mereka kebanjiran, atau kekurangan uang untuk berobat anak.
6. Berapa orang dalam sehari biasanya datang kepada anda untuk bertanya?
Paling sedikit biasanya dua orang. Sementara paling banyak ada sekitar
lima orang.
7. Dalam hal pembangunan di masyarakat, biasanya apa peran anda?
Saya biasanya yang akan menggerakkan mereka lewat tindakan saya
terlebih dahulu. Jadi, saya akan mengajak mereka turut serta dalam sebuah
pembangunan jika saya terlebih dahulu mencontohkan kepada mereka.
8. Bagaimana anda menyampaikan pendapat anda kepada masyarakat yang
meminta pendapat anda?
Menurut saya, masyarakat disini lebih mudah untuk digerakkan jika kita
baru mereka akan mengikuti secara otomatis. Saya sudah beberapa kali
berhasil melakukan teknik tersebut. Saya
9. Terkait dengan pembangunan, adakah yang berubah dari pembangunan
masyarakat di desa itu sendiri dulu dan sekarang? Siapa yang
mempelopori perubahan itu?
Pasti ada. Kalau dulu air disini sangat langka, karena waktu itu saya
datang, maka saya mengajak mereka untuk membuat saluran air dari bukit
menuju desa ini. kalau dilihat sudah banyaklah berkembang. Pastinya yang
banyak berperan disitu adalah orang-orang yang dihormati di desa ini.
10.Ketika berkumpul dengan masyarakat dalam sebuah kelompok di desa ini,
apa yang biasanya anda ceritakan atau perbincangkan kepada mereka?
Biasanya saya sering berkumpul dengan kelompok ibu-ibu petani. Disitu
saya akan berbicara tentang pupuk terbaru, saya akan mengajari mereka
teknik menanam yang bagik, serta memberikan referensi bibit tanaman
yang baik.
11.Pernakah ada penolakan terhadap apa yang anda sampaikan kepada
masyarakat? Bagaimana anda mengetahuinya? Bagaimana anda mengatasi
orang yang seperti itu?
Sejauh ini saya belum menerima adanya penolakan dari masyarakat yang
saya ajak berbincang.
12.Bagaimana pembangunan di desa ini dari pandangan anda?
Saya melihat kalau di desa ini pembangunan cenderung lambat dan tidak
terarah. Masyarakatnya masih kurang untuk membangun desa. partisipasi
mereka juga minim sekali, susah digerakkan. Akan tetapi, saya pernah
mencoba untuk mengajak masyarakat membangun tanggul disini, saya
kerjakan duluan, mencangkul duluan, barulah mereka ikut dan semakin
lama semakin banyak yang aktif. Dari situ saya lihat bahwa di desa ini,
saya yang harus terjun langsung dan berbaur dengan mereka. Jangan ada
batasan-batasan yang menghalangi saya dengan masyarakat. Itu
pentingnya kita harus blusukan ke mereka. Mereka juga akan menganggap
status sosial mereka yang lebih rendah misalnya. Seperti itu saya terapkan
di dalam diri saya saat berhadapan dengan masyarakat di desa ini.
13.Apa yang anda lakukan di masyarakat melihat permasalahan yang muncul
dalam masyarakat, khususnya dalam hal interaksi dan pembangunannya?
Saya akan mencari akar masalahnya, kemudian mencari solusi, dan