• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Opinion Leader Dalam Masyarakat Hukum Adat(Studi Kasus Tentang Peran Opinion Leader Dalam Masyarakat Hukum Adat Batak Toba Di Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peran Opinion Leader Dalam Masyarakat Hukum Adat(Studi Kasus Tentang Peran Opinion Leader Dalam Masyarakat Hukum Adat Batak Toba Di Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

HASIL WAWANCARA

Informan I

Nama : Manimbul Hutauruk

Tanggal Wawancara : 31 Januari 2015

Tempat : Rumah Bapak Manimbul Hutauruk

Waktu : Pukul 13.00 WIB

1. Berapa lama anda tinggal di Desa Hutauruk?

Saya tinggal di Desa Hutauruk sejak lahir, sekitar 77 tahun.

2. Apakah anda sering berinteraksi dengan masyarakat sekitar?

Iya, sering. Saya sering berinteraksi dengan tetangga di sekitar sini,

kadang juga berinteraksi dengan masyarakat yang ketemu di gereja dan

acara pesta adat.

3. Apa pendapat anda tentang masyarakat di desa ini, khususnya tentang

interaksi masyarakatnya?

Kondisi desa ini yah baik, masyarakatnya pun terbuka dan komunikasi

lancar. Jarang ada yang berkonflik di desa ini. Jika ada pendatang yang

masuk ke desa ini pun masyarakat akan dengan senang hati menerima

mereka. Sekalipun beragama berbeda, tetapi toleransi masyarakat disini

sangat tinggi. Interaksi masyarakat disini berjalan kalau pada saat

pesta-pesta, misalnya pesta pernikahan atau meninggal.

4. Kapan terakhir anda berinteraksi dengan tetangga anda?

Tadi, jam 10 sebelum saya pergi ke gereja. Mereka menegur saya, lalu

saya mengajak ngobrol sebentar, sekitar setengah jam. Setelah itu, saya

pamit pergi.

5. Pernakah ada yang datang kepada anda untuk bertanya? Biasanya tentang

apa yang mereka tanyakan kepada anda?

Pernah. Ada yang pernah datang kepada saya untuk bertanya, kebanyakan

bertanya mengenai adat batak toba di desa ini. Biasanya bertanya jika

mereka ingin menyelenggarakan suatu kegiatan pesta atau pun ada

keluarga yang meninggal, mereka akan bertanya kepada saya untuk tata

(3)

6. Berapa orang dalam sehari biasanya datang kepada anda untuk bertanya?

Paling sedikit biasanya dua orang. Sementara paling banyak ada sekitar

lima orang.

7. Dalam kegiatan adat, biasanya apa peran anda?

Kalau dalam kegiatan adat, biasanya saya diminta sebagai parhata. Itu merupakan orang yang dipercayakan untuk menjadi perantara di antara

dua pihak. Dalam suatu kegiatan adat, biasanya melibatkan dua belah

pihak keluarga, supaya kegiatannya teratur, maka perlu parhata untuk menengahi dua pendapat berbeda ini.

8. Bagaimana anda menyampaikan pendapat anda kepada masyarakat yang

meminta pendapat anda?

Biasanya saya akan ajak mereka ngobrol terlebih dahulu. Saya tidak

terlalu suka dengan pembicaraan yang kaku atau formal. Saya akan ajak

berbincang santai, kemudian saya mempersilahkan dia menyampaikan apa

yang ingin disampaikannya. Setelah itu, baru saya akan berikan pendapat

saya kepadanya, tetapi saya tidak terlalu mengharapkan pendapat saya

diterima olehnya. Dia meminta pendapat saya, yah saya berikan.

9. Terkait dengan adat, adakah yang berubah dari adat batak itu sendiri dulu

dan sekarang? Siapa yang mempelopori perubahan itu?

Pasti ada yang berubah. Mengingat teknologi juga semakin maju dan

makin banyaknya media yang ada, pasti membawa perubahan khususnya

dalam adat. Jaman dulu, kalau suka sama gadis lain dari desa yang berbeda

itu dilarang. Jadi, harus dari kampung ini sendiri. Tidak bisa ada laki-laki

dari luar kampung, melamar gadis yang ada di desa ini. selain itu juga,

terjadi perubahan dalam pesta adat pernikahan dan adat meninggal. Kalau

dulu, proses melamar dan pernikahan itu bisa memakan waktu lebih dari

seminggu, kalau sekarang kan sudah lebih singkat waktunya, hanya 2-3

hari saja. Begitu juga dengan pesta meninggal.

10.Ketika berkumpul dengan masyarakat dalam sebuah kelompok di desa ini,

apa yang biasanya anda ceritakan atau perbincangkan kepada mereka?

Biasanya, kami sering berkumpul dengan bapak-bapak yang ada di desa

(4)

memang berbicara tentang adat, tapi jarang. Biasanya kalau membicarakan

seperti itu, mereka sendiri yang datang ke rumah. Kalau dalam kelompok

seperti itu, kami biasanya membahas tentang apa yang baru di desa ini,

begitulah kira-kira.

11.Pernakah ada penolakan terhadap apa yang anda sampaikan kepada

masyarakat? Bagaimana anda mengetahuinya? Bagaimana anda mengatasi

orang yang seperti itu?

Pasti pernah, kontra itu pasti ada. Apalagi anak-anak muda jaman

sekarang. Banyak sekali mereka yang menolak apa yang saya katakan

tentang adat. Mereka hanya mau serba instan saat ini, bahkan kurang

mengindahkan nilai-nilai adat yang ada. Saya tahu mereka menolak dari

gaya mereka ketika berbicara dengan saya, pandangan mata mereka yang

tidak fokus kepada saya, gerakan tangan mereka, pokoknya nampak lah

dari muka mereka. Kalau saya menghadapi orang seperti itu, yah saya

akan diam dan tidak akan melanjutkaan untuk membahas hal itu lagi. Saya

mungkin akan coba di lain waktu.

12.Bagaimana pembangunan di desa ini dari pandangan anda?

Menurut saya, lambat. Pembangunan di desa ini lambat. Susah

menggerakkan orang-orang di desa ini untuk turut berpartisipasi dalam

pembangunan. Itu yang membuat pembangunan jadi sering lempem

bahkan mati.

13.Apa yang anda lakukan di masyarakat melihat permasalahan yang muncul

dalam masyarakat, khususnya dalam hal interaksi dan pembangunannya?

Saya hanya bisa memberikan mereka saran, berdasaarkan pengalaman dan

apa yang sudah saya pelajari. Selebihnya, keputusan mereka yang ambil.

Itu semua keputusan masyarakat.

Informan II

Nama : Torang Hutauruk

Tanggal Wawancara : 01 Februari 2015

Tempat : Rumah Bapak Torang Hutauruk

(5)

1. Berapa lama anda tinggal di Desa Hutauruk?

Saya tinggal di Desa Hutauruk sejak lahir, sekitar 77 tahun.

2. Apakah anda sering berinteraksi dengan masyarakat sekitar?

Iya, sering. Saya sering berinteraksi dengan tetangga cukup sering.

3. Apa pendapat anda tentang masyarakat di desa ini, khususnya tentang

interaksi masyarakatnya?

Desa kita ini, Desa Hutauruk, interaksi masyarakatnya yah baik. Masih

lancar komunikasinya. Hanya saja sedikit renggang dibandingkan dahulu

kalau saya lihat. Kalau jaman dulu itu, sebelum masa reformasi lah bisa

dikatakan, yang muda sangat menghormati yang tua. Kalau setelah masa

reformasi, perkembangan teknologi semakin maju, manusianya pun

semakin maju, sehingga hilang adat itu di dalam diri generasi muda disini.

Banyak lagi yang sudah tidak terlalu peduli terhadap para tetua, padahal

dulu sangat berperan penting itu di dalam masyarakat. Para tetua atau yang

dituakan inilah yang bahkan mengatur hidup mereka agar dapat sejahtera

sesuai dengan nilai dan norma adat yang berlaku. Kalau sekarang, semua

serba praktis, sehingga orang pun sudah malas untuk menasihati atau

memberi nasihat kepada kaum-kaum muda karena mereka pun sudah

menganggap diri mereka jauh lebih berkembang dibanding dengan kami.

Beda dengan orang-orang jaman dulu pada saat orde baru lah. Mereka

masih mematuhi dan mendengarkan apa yang kami katakan selaku orang

yang dituakan. Dari kurikulum pendidikan pun sudah jauh berbeda. Kalau

dulu penting sekali ditanamkan rasa hormat melalui berbagai mata

pelajaran, P4 salah satunya. Kalau sekarang, semua kurikulum diubah,

semakin terfokus pada kemajuan informasi dan teknologi, hasilnya

membuat masyarakat disini kurang menghargai adanya orang-orang tua

yang dihargai itu.

4. Kapan terakhir anda berinteraksi dengan tetangga anda?

Tadi, jam 9 pagi tadi waktu saya pergi ke partukoan, saya berinteraksi dengan tetangga

5. Pernakah ada yang datang kepada anda untuk bertanya? Biasanya tentang

(6)

Pernah. Biasanya mereka bertanya tentang pendidikan anak mereka

kepada saya. Program pemerintah apa yang baru, menanya pendapat saya

mengenai perguruan tinggi mana yang bagus untuk dimasuki anaknya.

Seperti itulah biasanya mereka bertanya kepada saya. Ada juga yang

bertanya tentang apakah anaknya perlu disekolahkan atau tidak. Seperti itu

biasanya.

6. Berapa orang dalam sehari biasanya datang kepada anda untuk bertanya?

Paling sedikit biasanya satu orang. Sementara paling banyak ada sekitar

tiga orang.

7. Dalam hal pendidikan di masyarakat, biasanya apa peran anda?

Saya biasanya memberikan nasehat mengenai seputar pendidikan.

Perlunya memahami pendidikan mengenai sejarah bangsa dan juga saya

mengajarkan kepada anak-anak sekolah di desa ini bahwa harus selalu

kritis dan tanggap melihat sebuah program yang ditawarkan oleh

pemerintah, termasuk KB. Saya pernah mengikuti program sosialisasi KB

pada waktu itu ke Medan. Saya merupakan satu-satunya perwakilan dari

Desa Hutauruk yang dikirim ke Medan. Hal yang saya dapatkan dari

sosialisasi tersebut adalah bahwa KB sangat tidak cocok dengan

masyarakat di Desa Hutauruk. Masih banyak lahan kosong di desa ini

yang bisa diolah oleh generasi-generasi mendatang, jadi tidak perlu

dibatasi mau punya berapa anak. Program KB itu sebenarnya merupakan

suatu program untuk menekan jumlah penduduk, KB itu dikeluarkan untuk

mengatasi masalah kependudukan yang semakin meningkat di Jawa,

sementara jumlah lahan tidak sebanding dengan jumlah masyarakatnya.

Oleh karena itu, kalau KB diterapkan di daerah Jawa, sangat cocok. Saya

melihat ada suatu maksud tersembunyi dari golongan-golongan tertentu

yang ingin menekan populasi masyarakat minoritas, seperti suku Batak.

Jika dibandingkan dengan masyarakat di Jawa, kita akan kalah jauh

jumlahnya, apalagi kalau dipaksa kita menggunakan KB, makin jauh

rentang jumlah populasi masyarakat minoritas seperti kita. Oleh karena

itu, saya selalu beritahu kepada siswa saya dan orang-orang yang saya

(7)

Desa Hutauruk ini. Dari dulu saya sampaikan itu kepada mereka,

khususnya kepada siswa-siswi yang saya ajar di sekolah

8. Bagaimana anda menyampaikan pendapat anda kepada masyarakat yang

meminta pendapat anda?

Saya tentunya pasti akan mendengarkan mereka berbicara terlebih dahulu.

Menyampaikan pendapat mereka dan saya akan mendengar. Saya tidak

terlalu suka dengan pembucaraan yang formal, makanya akan saya ajak

berbincang dengan santai, biasanya di Lapo Tuak, kalau ibu-ibu akan saya ajak berbincang di rumah. Kemudian, saya akan menanggapi dan

memberikan saran kepadanya tentang apa yang harus diperbuat. Soal

diterima atau tidak, saya menyerahkan kepada mereka

9. Terkait dengan pendidikan, adakah yang berubah dari pendidikan

masyarakat di desa itu sendiri dulu dan sekarang? Siapa yang

mempelopori perubahan itu?

Ada. Kalau jaman dulu, masyarakat disini tidak terlalu mementingkan

pendidikan, khususnya bagi anak-anak mereka. Kalau sekarang, sudah

banyak orang tua yang peduli untuk menyekolahkan anaknya. Yang

mempelopori itu adalah orang-orang yang dituakan disini, melihat

keluarga orang-orang yang dituakan itu berhasil akibat pendidikan, maka

mereka akan mengikuti.

10.Ketika berkumpul dengan masyarakat dalam sebuah kelompok di desa ini,

apa yang biasanya anda ceritakan atau perbincangkan kepada mereka?

Biasanya, kami sering berkumpul dengan bapak-bapak yang ada di desa

ini di lapo tuak. Biasanya kami cerita tentang perkembangan yang abru terjadi lah. Jarang sebenarnya membahasa pendidikan, hanya beberapa

orang saja yang mau membahasnya.

11.Pernakah ada penolakan terhadap apa yang anda sampaikan kepada

masyarakat? Bagaimana anda mengetahuinya? Bagaimana anda mengatasi

orang yang seperti itu?

Pernah. Khususnya bapak-bapak kalau saya bilang ke mereka pendidikan

(8)

juga akan langsung menghentikan pembicaraan saya, dan mencoba

membicarakan kembali di lain waktu.

12.Bagaimana pembangunan di desa ini dari pandangan anda?

Saya lihat, pembangunan di desa ini lambat. Menurut saya, itu terjadi

karena tidak ada dukungan yang cukup dari masyarakat terhadap

pembangunan itu sendiri. Mereka akan mengutamakan uang dibanding

harus berpartisipasi melaksanakan kegiatan pembangunan yang ada di

desa ini.

13.Apa yang anda lakukan di masyarakat melihat permasalahan yang muncul

dalam masyarakat, khususnya dalam hal interaksi dan pembangunannya?

Saya hanya dapat menasehati, karena memang kebanyakan saat ini yang

muda sudah kurang menghargai pendapat kami yang tua-tua ini. oleh

karena itu, memang perlu ada anak-anak muda yang digerakkan untuk

mengubah pemikiran kawan-kawannya yang lain agar peduli terhadap

desa ini.

Informan III

Nama : St.Amser Hutauruk

Tanggal Wawancara : 01 Februari 2015

Tempat : Rumah Bapak Amser Hutauruk

Waktu : Pukul 14.00 WIB

1. Berapa lama anda tinggal di Desa Hutauruk?

Saya tinggal di Desa Hutauruk sejak lahir, sekitar 63 tahun lah.

2. Apakah anda sering berinteraksi dengan masyarakat sekitar?

Iya, sering. Saya cukup sering berinteraksi dengan tetangga, biasanya di

toko sering berbincang.

3. Apa pendapat anda tentang masyarakat di desa ini, khususnya tentang

interaksi masyarakatnya?

Masyarakat di desa ini cukup baik. Komunikasi yang terjalin pun lancar.

Tidak ada hambatan berarti dalam proses komunikasi di antara

masyarakatnya. Hanya saja, cenderung renggang dibandingkan dahulu,

(9)

dibandingkan ketika diajak untuk berkumpul bersama, entah untuk

kegiatan membersihkan lingkungan gereja ataupun semacamnya. Susah

untuk diajak kegiatan bersama seperti itu. Terus, kalau soal agama,

karena saya merupakan orang yang aktif di gereja, menurut saya,

kepercayaan yang dianut oleh masyarakat saat ini jauh lebih baik

ketimbang jaman dulu, dimana orang masih percaya pada hal-hal berbau

mistis dan tahayul. Semuanya tentu tidak lepas dari peran orang-orang

gereja, khususnya sintua-sintua gereja. Biasanya para sintua ini sering

melakukan pendekatan ke masyarakat melalui berbagai kegiatan

perkumpulan yang diadakan oleh gereja, kebaktian di lingkungannya

misalnya. Hal tersebut tentu akan lebih efektif dan mudah untuk

mengubah pola pikir mereka terhadap hal-hal lain diluar agama Kristen

4. Kapan terakhir anda berinteraksi dengan tetangga anda?

Tadi, jam 7 pagi sebelum saya ke toko, ketemu di jalan.

5. Pernakah ada yang datang kepada anda untuk bertanya? Biasanya tentang

apa yang mereka tanyakan kepada anda?

Lumayan sering. Ada lah beberapa yang datang untuk berkonsultasi lah.

Terakhir ada yang datang dengan saya lalu bertanya tentang hamil diluar

menikah. Anak perempuan ini kemudian bertanya kepada saya bagaimana

pandangan gereja, apa yang harus dia lakukan, seperti itu biasanya.

6. Berapa orang dalam sehari biasanya datang kepada anda untuk bertanya?

Paling sedikit biasanya dua orang. Sementara paling banyak ada sekitar

tiga orang.

7. Dalam hal keagamaan di masyarakat, biasanya apa peran anda?

Saya biasanya mengajak anak-anak muda di dea ini untuk aktif dalam

kegiatan gereja, karena yang penting itu adalah anak-anak mudanya

supaya mereka mendapat arahan dan bimbingan yang jelas.

8. Bagaimana anda menyampaikan pendapat anda kepada masyarakat yang

meminta pendapat anda?

Saya biasanya menyampaikan melalui khotbah atau ceramah. Lewat

ceramah biasanya saya akan lebih leluasa menyampiakan apa yang ingin

(10)

9. Terkait dengan keagamaan, adakah yang berubah dari keagamaan

masyarakat di desa itu sendiri dulu dan sekarang? Siapa yang

mempelopori perubahan itu?

Ada. Kalau dulu, masyarakat disini masih percaya sama hal-hal gaib atau

tahayul. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, mereka mulai percaya dan

memeluk agama Kristen. Biasanya yang mempelopori itu adalah para

sintua gerejaa. Mereka yang berperan aktif disitu.

10.Ketika berkumpul dengan masyarakat dalam sebuah kelompok di desa ini,

apa yang biasanya anda ceritakan atau perbincangkan kepada mereka?

Sejujurnya saya sangat jarang berkumpul, karena sibuk di toko. Kalau

kumpul paling ketika ada kegiatan gereja, namun saya akan

menyampaikan kepada mereka bahwa pendidikan dan iman itu penting

sekali dalam menjalani kehidupan saat ini.

11.Pernakah ada penolakan terhadap apa yang anda sampaikan kepada

masyarakat? Bagaimana anda mengetahuinya? Bagaimana anda mengatasi

orang yang seperti itu?

Pernah. Saya tahu karena dia menunjukkan respon yang negatif terhadap

saya, maka saya akan langsung menunjukkan sikap untuk tidak membahas

hal tersebut lagi dan akan lebih membukakan tentang hal yang ingin saya

sampaikan melalui khotbah.

12.Bagaimana pembangunan di desa ini dari pandangan anda?

Saya melihat pembangunan desa memang cenderung lambat, yah karena

pendidikan pun kurang. Mereka kurang bisa memilah mana yang harus

diprioritaskan dan tidak. Masyarakat akan cenderung berorientasi pada

uang dibanding hal-hal seperti itu. Itulah yang membuat lambat.

13.Apa yang anda lakukan di masyarakat melihat permasalahan yang muncul

dalam masyarakat, khususnya dalam hal interaksi dan pembangunannya?

Saya hanya bisa menasehati lewat ceramah saya. Hanya sebatas itu saja.

Informan IV

Nama : Parluhutan Hutauruk

(11)

Tempat : Rumah Bapak Parluhutan Hutauruk

Waktu : Pukul 19.30 WIB

1. Berapa lama anda tinggal di Desa Hutauruk?

Saya lahir di desa ini, namun karena sekolah kemudian merantau, hingga

ditugaskan kembali di desa ini 10 tahun yang lalu.

2. Apakah anda sering berinteraksi dengan masyarakat sekitar?

Saya cukup sering berinteraksi dengan tetangga.

3. Apa pendapat anda tentang masyarakat di desa ini, khususnya tentang

interaksi masyarakatnya?

Interaksi masyarakat disini menurut saya termasuk baik lah. Hanya saja

memang masih kurang jika dilihat dari kehidupan pedesaan yang selama

ini sangat melekat dengan kebersamaan. Saya lihat, sekarang semakin

luntur sudah hal itu.

4. Kapan terakhir anda berinteraksi dengan tetangga anda?

Jam 8 tadi pagi, saya ketemu tetangga sebelah ketika dia mau pergi ke

sawah.

5. Pernakah ada yang datang kepada anda untuk bertanya? Biasanya tentang

apa yang mereka tanyakan kepada anda?

Pernah. Biasanya mereka datang untuk meminta bantuan saya ketika

sawah mereka kebanjiran, atau kekurangan uang untuk berobat anak.

6. Berapa orang dalam sehari biasanya datang kepada anda untuk bertanya?

Paling sedikit biasanya dua orang. Sementara paling banyak ada sekitar

lima orang.

7. Dalam hal pembangunan di masyarakat, biasanya apa peran anda?

Saya biasanya yang akan menggerakkan mereka lewat tindakan saya

terlebih dahulu. Jadi, saya akan mengajak mereka turut serta dalam sebuah

pembangunan jika saya terlebih dahulu mencontohkan kepada mereka.

8. Bagaimana anda menyampaikan pendapat anda kepada masyarakat yang

meminta pendapat anda?

Menurut saya, masyarakat disini lebih mudah untuk digerakkan jika kita

(12)

baru mereka akan mengikuti secara otomatis. Saya sudah beberapa kali

berhasil melakukan teknik tersebut. Saya

9. Terkait dengan pembangunan, adakah yang berubah dari pembangunan

masyarakat di desa itu sendiri dulu dan sekarang? Siapa yang

mempelopori perubahan itu?

Pasti ada. Kalau dulu air disini sangat langka, karena waktu itu saya

datang, maka saya mengajak mereka untuk membuat saluran air dari bukit

menuju desa ini. kalau dilihat sudah banyaklah berkembang. Pastinya yang

banyak berperan disitu adalah orang-orang yang dihormati di desa ini.

10.Ketika berkumpul dengan masyarakat dalam sebuah kelompok di desa ini,

apa yang biasanya anda ceritakan atau perbincangkan kepada mereka?

Biasanya saya sering berkumpul dengan kelompok ibu-ibu petani. Disitu

saya akan berbicara tentang pupuk terbaru, saya akan mengajari mereka

teknik menanam yang bagik, serta memberikan referensi bibit tanaman

yang baik.

11.Pernakah ada penolakan terhadap apa yang anda sampaikan kepada

masyarakat? Bagaimana anda mengetahuinya? Bagaimana anda mengatasi

orang yang seperti itu?

Sejauh ini saya belum menerima adanya penolakan dari masyarakat yang

saya ajak berbincang.

12.Bagaimana pembangunan di desa ini dari pandangan anda?

Saya melihat kalau di desa ini pembangunan cenderung lambat dan tidak

terarah. Masyarakatnya masih kurang untuk membangun desa. partisipasi

mereka juga minim sekali, susah digerakkan. Akan tetapi, saya pernah

mencoba untuk mengajak masyarakat membangun tanggul disini, saya

kerjakan duluan, mencangkul duluan, barulah mereka ikut dan semakin

lama semakin banyak yang aktif. Dari situ saya lihat bahwa di desa ini,

saya yang harus terjun langsung dan berbaur dengan mereka. Jangan ada

batasan-batasan yang menghalangi saya dengan masyarakat. Itu

pentingnya kita harus blusukan ke mereka. Mereka juga akan menganggap

(13)

status sosial mereka yang lebih rendah misalnya. Seperti itu saya terapkan

di dalam diri saya saat berhadapan dengan masyarakat di desa ini.

13.Apa yang anda lakukan di masyarakat melihat permasalahan yang muncul

dalam masyarakat, khususnya dalam hal interaksi dan pembangunannya?

Saya akan mencari akar masalahnya, kemudian mencari solusi, dan

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun di antara motif ukir rumah gadang tersebut adalah variasi dari ragam hias yang telah ada, tetapi masing-masing motif memilliki makna filosofis yang dalam bagi

publik yang ada dalam instansi atau perusahaan tersebut. Sudah tentu suasana di dalam badan atau perusahaan itu sendiri yang menjadi target internal Public Relations ,

Operasi crossover yang dilakukan pada kromosom dengan tujuan untuk memperoleh kromosom-kromosom baru sebagai kandidat solusi pada generasi mendatang dengan fitness

Jika pemerintah secara aktif menggunakan kebijakan anggaran belanjanya sebagai alat untuk mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi maka masalah depresi dan pengangguran

Penerapan teori self care pada klien dengan kontraksi dini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan klien dalam merawat dirinya sendiri, memberikan informasi dan meningkatkan

4. Jika saya ditugasi untuk membelajarkan materi yang cenderung abstrak dan bersifat mikroskopis, maka saya akan merancang sebuah kegiatan pembelajaran yang sesuai

Perkawinan dibawah umur di Desa Giyanti tidak dilakukan berdasarkan Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dalam pasal 7 yang menyebutkan apabila

Annual Working Plan and Company's Budgeting is a management contract between directors and the commissioners as the supervisory body, in order to protect interests