BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang. Sebelumnya peneliti melakukan observasi awal terlebih dahulu dengan
tujuan untuk melihat kondisi awal keaktifan belajar dan hasil belajar IPA pada
siswa kelas IV SD Negeri Tlogo observasi dilakukan pada saat guru kelas IV
mengajar mata pelajaran IPA peneliti mengamati aktivitas siswa saat mengitu
pelajaran dan selain itu peneliti juga meminta hasil ulangan harian IPA pada guru
kelas untuk mengetahui keadaan hasil belajar siswa pada kondisi awal. Berikut ini
rincian gambaran kondisi awal keaktifan belajar dan hasil belajar IPA pada siswa
kelas IV SD Negeri Tlogo pada saat dilakukan observasi awal pra siklus oleh
peneliti.
4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Keaktifan
Kondisi awal keaktifan merupakan keadaan siswa sebelum penelitian
tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada
siswa kelas IV SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang
berjumlah 31 siswa pada saat pembelajaran IPA terlihat bahwa keaktifan siswa itu
masih terlihat rendah. Hal ini dapat dilihat pada hasil observasi peneliti pada saat
guru sedang mengajar siswa tidak mendengarkan guru yang sedang mengajar
tetapi mereka malah mengobrol sendiri dengan teman, siswa tidak menjawab
pertanyaan yang diberikan guru dan siswa juga masih enggan untuk bertanya
kepada guru pada materi yang belum dipahaminya dll. Hal ini dinilai dengan
menggunakan lembar observasi keaktifan siswa. Hasil observasi dapat dilihat
Tabel 4.1
Keaktifan Siswa Kondisi Awal
Dari tabel 4.1 dijelaskan diperoleh hasil keaktifan belajar siswa adalah
53,45% pada kondisi awal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada kondisi awal
secara klasikal ternyata keaktifan belajar siswa belum terlihat aktif dalam
pembelajaran berdasarkan standar minimal keaktifan belajar siswa yang telah
ditentukan yaitu 70%. Hal ini membuktikan bahwa siswa kelas IV SD Negeri
Tlogo masih banyak yang belum aktif
4.1.2 Deskripsi Kondisi Awal Hasil Belajar
Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas
dilakukan. Berdasarkan hasil ulangan harian kelas IV, ternyata masih ada 17
siswa yang mendapat nilai ulangan harian dibawah KKM atau dengan kata lain
masih belum tuntas seperti yang terdapat dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2
Hasil Belajar IPA Pada Kondisi Awal Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Persentase
> 65 Tuntas 14 45%
< 65 Tidak Tuntas 17 55%
Jumlah 31 100%
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa hasil ulangan harian IPA pada siswa kelas
IV yang belum tuntas itu ada 17 siswa, sedangkan siswa yang sudah tuntas
mencapai ( KKM = 65) yaitu sebanyak 14 siswa. Sehingga peneliti merasa perlu
mengadakan tindakan pembelajaran demi membantu meningkatkan prestasi
belajar siswa. Khususnya pada siswa kelas IV SD Negeri Tlogo Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi Perubahan “ Kenampakan Bumi dan Benda Langit”.Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.2 dapat dilihat pada diagram 4.1
Diagram 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Pada Kondisi awal
45% 55%
Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal
Tuntas
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Hasil Penelitian Siklus I a. Rencana Tindakan
Setelah melakukan observasi peneliti melakukan diskusi dengan guru
kelas IV mengenai materi pelajaranserta alat penunjang lainnya yang akan
digunakan. Setelah itu peneliti menyiapkan segala sesuatu yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
siklus I dan tidak hanya itu peneliti juga mempersiapkan lembar observasi
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan lembar observasi aktivitas guru
saat mengajar dalam menerapkan model pembelajaran Make A Matchserta mempersiapkan alat peraga yang akan digunalkan dalam proses pembelajaran
seperti gambar – gambar, spidol, dan isolasi untuk menempelkan gambar di papan
tulis . Selain itu peneliti juga mempersiapkan kartu berupa pertanyaan dan
jawaban untuk menerapkan model pembelajaran Make A Match dalam kegiatan pembelajaran.
b.Pelaksanaan Tindakan
Tahapan pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari perencanaan
yang sebelumnya telah dibuat. Dalam pelaksanaannya sudah ditentukan atau
sudah diskenario jalannya pembelajaran sehingga pembelajaran berjalan sesuai
rencana yang telah ditentukan. Pelaksanaan pada siklus I ini terdiri dari duakali
pertemuan. Yang dilakukan pada tanggal 17 - 18 Maret 2015.
1) Pertemuan I
Pembelajaran pada pertemuan I dilakukan pada tanggal 17 maret 2015
kegiatan yang dilakukan pada pertemuan I meliputi :
Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal hal pertama yang dilakukan guru adalah mengucapkan
salam, kemudian guru mengajak siswa berdoa dan setelah itu guru mempresensi
menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi yang akan dipelajari hari ini yaitu
tentang perubahan kenampakan bumi.
Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti setelah siswa mengetahui materi yang akan dipelajari hari
ini guru menyuruh siswa untuk menyebutkan unsur – unsur yang ada
dipermukaan bumi seperti sungai, gunung, danau, lembah dan lain sebagainya.
Kemudian setelah itu siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang
perubahan kenampakan bumi. Selanjutnya guru menyuruh siswa untuk mencari
informasi dari buku paket mengenai perubahan kenampakan bumi itu bisa terjadi.
Setelah itu siswa mendngarkan penjelasan dari guru tentang penyebab terjadinya
perubahan kenampakan bumi itu bisa terjadi karena ulah manusia dan alam seperti
perubahan kenampakan bumi akibat pengaruh bulan, akibat pengaruh angin dll.
Kemudian selanjutnya siswa dibagi menjadi dua kelompok besar yang
terdiri dari 16 kelompok pertanyaan dan 15 kelompok jawaban, ini dikarenakan
siswa dikelas IV SD Negeri Tlogo berjumlah 31 siswa sehingga ada salah satu
jawaban yang memiliki dua pertanyaan. Kemudian lanjutnya siswa mendengarkan
penjelasan dari guru tentang tentang model pembelajaran Make A Match sebelum
kartu dibagikan. Setelah itu kelompok satu dikasih soal dan kelompok yang
satunya dikasih jawaban. Setelah semuanya mendapat kartu siswa diberi waktu
lima menit untuk memikirkan jawaban/ soal dari kartu yang masing – masing
mereka pegang. Siswa yang dapat menemukan kartu lebih cepat dari waktu yang
di beri guru maka siswa tersebut akan diberi poin apabila jawabannya benar.
Setelah itu kemudian guru menyuruh siswa yang sudah menemukan pasangan
kartunya untuk maju kedepan untuk membacakan soal dan jawaban dari pasangan
mereka apabila jawabannya benar maka siswa tersebut akan mendapatkan poin.
Selanjutnya guru menyuruh siswa yang belum menemukan pasangan kartunmya
maju kedepan untuk menerima hukuman yaitu menyanyi di depan kelas. Setelah
itu kartu dikumpulkan lagi kepada guru dan kemudian kartu dikocok lagi dan
Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir siswa bersama – sama dengan guru membuat
rangkuman dari kegiatan pembelajaran yang telah mereka pelajari hari ini. Siswa
diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum jelas. Sebelum
pelajaran selesai guru memberikan siswa perkerjaan rumah guru menyuruh siswa
untuk mencari informasi tentang perubahan kenampakan yang terjadi
dilingkungan sekitar rumah mereka. Selanjutnya untuk mengakhiri pelajaran pada
hari ini guru mengucapkan salam penutup dan mengajak siswa berdo’a bersama –
sama.
2) Pertemuan II
Pembelajaran pada pertemuan II dilakukan pada hari rabu tanggal 18 Maret
2015 kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ke II meliputi :
Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal hal pertama yang dilakukan guru adalah mengucapkan
salam, kemudian guru mengajak siswa berdoa dan setelah itu guru mempresensi
kehadiran siswa. Setelah itu siswa menjawab apersepsi dari guru dengan pertanyaan “ siapa yang tahu perubahan kenampakan pada bumi yang sering kita lihat disekitar rumah kita itu ada apa saja ?” kemudian guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan guru juga menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini
yaitu tentang perubahan kenampakan bumi.
Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti pertemuan kedua pada siklus I ini sebelum pelajaran
dimulai guru menyuruh siswa terlebih dahulu mengeluarkan tugas yang diberikan
oleh guru yaitu mencari informasi tentang perubahan kenampakan bumi apa saja
yang terlihat pada lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. setelah itu guru
menyuruh salah satu siswa untuk maju kedepan membacakan hasil perkerjaan
yang iya peroleh dari pengamatan lingkungan sekitar rumah mereka masing –
masing. Kemudian guru menjelaskan kembali materi perubahan kenampakan
bumi dan penyebabnya kepada siswa seperti unsur – unsur apa saja yang ada
penyebabnya seperti akibat pengaruh bulan, akibat pengaruh hujan, angin dll.
Kemudian setelah itu guru menyuruh siswa untuk mencari informasi dari buku
paket tentang dampak yang dapat terjadi akibat dari perubahan lingkungan seperti
erosi, abrasi, banjir dll. Selanjutnya siswa mendengarkan penjelasan dari guru
tentang dapak yang dapat ditimbulkan akibat perubahan lingkungan atau bumi dan
cara pencegahannya.
Kemudian selanjutnya siswa dibagi menjadi dua kelompok besar yang
terdiri dari 16 kelompok pertanyaan dan 15 kelompok jawaban, ini dikarenakan
siswa dikelas IV SD Negeri Tlogo berjumlah 31 siswa sehingga ada salah satu
jawaban yang memiliki dua pertanyaan. Kemudian lanjutnya siswa mendengarkan
penjelasan dari guru tentang tentang model pembelajaran Make A Match sebelum
kartu dibagikan. Setelah itu kelompok satu dikasih soal dan kelompok yang
satunya dikasih jawaban. Setelah semuanya mendapat kartu siswa diberi waktu
lima menit untuk memikirkan jawaban/ soal dari kartu yang masing – masing
mereka pegang. Siswa yang dapat menemukan kartu lebih cepat dari waktu yang
diberikan guru maka siswa tersebut akan diberi poin apabila jawabannya benar.
Setelah itu kemudian guru menyuruh siswa yang sudah menemukan pasangan
kartunya untuk maju kedepan untuk membacakan soal dan jawaban dari pasangan
mereka apabila jawabannya benar maka siswa tersebut akan mendapatkan poin.
Selanjutnya guru menyuruh siswa yang belum menemukan pasangan kartunmya
maju kedepan untuk menerima hukuman yaitu menyanyi di depan kelas. Setelah
itu kartu dikumpulkan lagi kepada guru dan kemudian kartu dikocok lagi dan
siswa mencari pasangan lagi seperti yang sudah dilakukan sebelumnya.
Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir pertemuan ke dua siswa bersama – sama dengan guru
membuat rangkuman dari kegiatan pembelajaran yang telah mereka pelajari hari
ini. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum jelas.
Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru. Selanjutnya
c. Hasil Tindakan 1) Keaktifan siswa
Kondisi awal keaktifan sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan itu
masih tergolong rendah. Setelah melakukan pembelajaran siklus I dengan
menerapkan model pembelajaran Make A Match, keaktifan siswa kelas IV dapat
dilihat pada tabel 4.3 berikut ini
Tabel 4.3
Keaktifan Siswa Siklus I
Dari tabel 4.3 dijelaskan diperoleh hasil keaktifan belajar siswa adalah
71,88% pada Siklus I. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada Siklus I secara
klasikal ternyata keaktifan belajar siswa sudah mulai terlihat aktif dalam
pembelajaran ini terbukti bahwa keaktifan siwa bisa mencapai standar minimal
keaktifan belajar siswa yang telah ditentukan yaitu 70%. Hal ini membuktikan
bahwa siswa kelas IV SD Negeri Tlogo sudah mulai aktif saat pembelajaran
berlangsung.
2) Hasil Belajar IPA
Setelah melakukan pembelajaran siklus I dengan menerapkan model
pembelajaran Make A Match, nilai yang diperoleh siswa kelas IV SD Negeri
tlogo dapat dilihat pada tabel berikut ini 4.4.
No. Indikator Keaktifan Jumlah Siswa Aktif
5. Aktif kerjasama antar siswa dalam permainan Make A Match
22 70,96%
6. Mengemukakan ide 20 64,51%
7. Aktif membuat rangkuman 24 77,41%
Tabel 4.4
Hasil Belajar IPA Pada Siklus I
Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Persentase
>65 Tuntas 24 77%
< 65 Tidak Tuntas 7 23%
Jumlah 31 100%
Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada
Siklus I siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM = 65), dari data hasil perolehan nilai pada siklus I dapat diketahui bahwa
masih ada 7 siswa atau 23% yang belum tuntas mencapai (KKM = 65) dan yang
sudah berhasil mencapai KKM atau sudah tuntas ada 24 siswa atau 77%.
Ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada diagram 4.2
Diagram 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus I
Dari diagram 4.2 dapat dilihat bahwa masih terdapat 23% siswa yang belum
tuntas dari 31 siswa. Berarti indikator kinerja penelitian dapat tercapai apabila
ketuntasan nilai mencapai 80% dari jumlah siswa sedangkan pada siklus I
77% 23%
Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
ketuntasan nilai hanya 77% dari 31 siswa maka dari itu untuk memantapkan dari
hasil siklus I ini akan dilanjutkan pada siklus II sebagai pemantapan.
2) Hasil Observasi
Ketika pembelajaran berlangsung observasi dilakukan sesuai dengan
rencana yaitu dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan oleh
peneliti. Berdasarkan lembar observasi keaktifan siswa dalam kegiatan
pembelajaran pada Siklus I dapat digambarkan bahwa dalam proses pembelajaran
siswa masih belum serius saat mengikuti pelajaran hal ini ditandai oleh siswa
yang masih cendrung ramai sendiri dengan temannya dan siswa tidak mau
memperhatikan guru saat menjelaskan materi, siswa yang kurang paham terhadap
materi pelajaran juga masih enggan untuk bertanya hal ini dapat terlihat apabila
guru tidak bertanya maka siswa akan diam saja atau tidak mau bertanya. Pada saat
menerima materi pelajaran siswa tidak terlalu kesulitan karena materi yang
diberikan itu tidak terlalu kesulitan karena materi yang diajarkan oleh guru
tergolong mudah dan pada saat mengerjakan soal siswa sangat bersemangat.
Selanjutnya yaitu pada saat pembelajaran menggunakan model Make A
Match siswa sangat bersemangat dalam mengikuti permainan Make A Match
(bertukar pasangan) sehingga menjadi aktif dalam mengikuti pelajaran. Tetapi hal
ini menyebabkan kelas menjadi ramai sulit untuk dikendalikan. Tidak hanya itu
ada pula siswa yang enggan mengikuti permainan Make A Match mereka tidak
mau mencari pasangan dari kartu yang didapat mereka hanya duduk dan asik
berbicara sendiri.
Selain lembar observasi siswa dalam kegiatan pembelajaran terdapat juga
lembar observasi kegiatan guru yang memiliki fungsi untuk mengetahui kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru dapat dilihat bahwa guru sudah mampu mengorganisasikan kelas dengan baik.
Namun kekurangannya yaitu dalam membimbing siswa saat melakukan
permainan Make A Match guru kurang memberi penjelasan yang jelas sehingga
d. Refleksi
setelah melaksanakan pembelajaran pada siklus I maka selanjutnya
diadakan refleksi atas proses pembelajaran. hasil refleksi diambil dari hasil
observasi yang dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Refleksi
ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan apakah hasil
tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai yang diharapkan atau belum.
Berdasarkan pengamatan observer dengan menggunakan lembar observasi yang
telah disediakan oleh peneliti maka didapatkan perbandingan hasil tindakan. Ini
dapat dilihat dari hasil presentase keaktifan kondisi awal hanya ada 53,45% dan
setelah dilakukan tindakan Siklus I keaktifan siswa meningkat menjadi 71,88%.
Sedangkan untuk hasil belajar siswa masih terdapat 23 % siswa yang nilainya
belum bisa mencapai (KKM = 65). Hal ini dapat dilihat pada kondisi awal
pembelajaran sebelum dilaksanakannya pembelajaran dengan model pembelajaran
Make A Match siswa yang belum mencapai KKM ada 17 siswa dengan presentase
55% dan siswa yang sudah mencapai KKM hanya 14 siswa saja dengan
presentase 45% dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 40. Sedangkan pada
siklus I ini setelah menggunakan model pembelajaran Make A Match siswa yang
sudah mencapai KKM ada 24 siswa dengan presentase 77% dan siswa yang
belum mencapai KKM masih ada 7 orang siswa dengan presentase 23% dengan
nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 50. Dari perolehan nilai tersebut dapat terlihat
bahwa pada pembelajaran Siklus I sudah terlihat meningkat yang tadinya ada 17
siswa yang belum tuntas mencapai KKM sekarang menjadi 7 siswa saja yang
belum tuntas.
Dari observasi kegiatan guru diketahui bahwa guru belum melaksanakan
semua kegiatan yang ada dalam lembar observasi. dalam membimbing siswa saat
melakukan permainan Make A Match guru kurang memberi penjelasan yang
jelas sehingga menyebabkan kelas menjadi ramai.
Berdasarkan refleksi tersebut terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan
yang ada pada Siklus I yang akan diperbaiki pada SiklusII dan untuk kelebihan
Pada pembelajaran Siklus I hal – hal yang perlu untuk diperbaiki adalah :
a. Pada saat guru menjelaskan materi masih terlalu cepat sehingga siswa
kurang paham terhadap materi yang dipelajari
b. Guru belum mampu meningkatkan rasa percaya diri pada siswa untuk
berinteraksi langsung dengan teman – teman mereka
c. Dalam guru memberikan motivasi kepada siswa supaya berani menjawab
pertanyaan tanpa ragu – ragu masih kurang.
Adapun kelebihan dari pada Siklus I ini adalah :
a. Siswa bersemangat saat melakukan kegiatan
b. Siswa antusias sekali pada saat mencocokkan kartu
c. Siswa dapat menjalin kerjasama yang baik dengan temannya
4.2.2 Hasil Penelitian Siklus II a. Rencana Tindakan
Pada Siklus II yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk perbaikan
kekurangan yang ada pada Siklus I dan memperbaiki alat penunjang lainnya yang
perlu digunakan pada Siklus II. Setelah itu peneliti menyiapkan segala sesuatu
yang akan digunakan dalam proses pembelajaran seperti rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) Siklus I dan tidak hanya itu peneliti juga mempersiapkan
lembar observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan lembar observasi
aktivitas guru saat mengajar dalam menerapkan model pembelajaran Make A Match serta mempersiapkan alat peraga yang akan digunalkan dalam proses pembelajaran seperti gambar – gambar, spidol, dan isolasi untuk menempelkan
gambar di papan tulis . Selain itu peneliti juga mempersiapkan kartu berupa
pertanyaan dan jawaban untuk menerapkan model pembelajaran Make A Match dalam kegiatan pembelajaran.
b.Pelaksanaan Tindakan
Tahapan pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari perencanaan
yang sebelumnya telah dibuat. Dalam pelaksanaannya sudah ditentukan atau
rencana yang telah ditentukan. Pelaksanaan pada siklus I ini terdiri dari dua kali
pertemuan. Yang dilakukan pada tanggal 24 - 25 Maret 2015.
1) Pertemuan I
Pembelajaran pada pertemuan I dilakukan pada tanggal 24 maret 2015
kegiatan yang dilakukan pada pertemuan I meliputi :
Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal hal pertama yang dilakukan guru adalah mengucapkan
salam, kemudian guru mengajak siswa berdoa dan setelah itu guru mempresensi
kehadiran siswa. Setelah itu siswa menjawab apersepsi dari guru dengan pertanyaan “siapa yang pernah keuar pada waktu malam hari? Apa yang kalian lihat dilangit ?” kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan guru juga menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini yaitu tentang perubahan
kenampakan pada benda langit.
Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti setelah siswa mengetahui materi yang akan dipelajari hari
ini guru bertanya kepada siswa benda langit apa saja yang dapat kita lihat tanpa
harus menggunakan alat bantu. Kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang
benda langit yang dapat kita lihat tanpa harus menggunakan alat bantu itu aseperti
matahari, bintang, bulan, dll. Selanjutnya guru memberi tugas kepada siswa untuk
menggambar benda – benda langit yang mereka ketahui dan tidak hanya itu guru
juga menyuruh siswa untuk membuat cerita dari ganbar yang telah mereka buat.
Setelah itu guru menunjuk salah satu siswa untuk maju kedepan membacakan
cerita yang telah dibuat dan memperlihatkan gambar yang telah ia buat kepada
teman – temannya. Setelah itu guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mencari informasi materi dari buku paket tentang fase – fase bulan contohnya
seperti fase bulan sabit, fase bulan purnama, fase bulan separuh dll. Kemudian
setelah itu guru menjelaskan pengertian dari fase – fase bulan kepada siswa .
Kemudian selanjutnya siswa dibagi menjadi dua kelompok besar yang
terdiri dari 16 kelompok pertanyaan dan 15 kelompok jawaban, ini dikarenakan
jawaban yang memiliki dua pertanyaan. Kemudian lanjutnya siswa mendengarkan
penjelasan dari guru tentang tentang model pembelajaran Make A Match sebelum
kartu dibagikan. Setelah itu kelompok satu dikasih soal dan kelompok yang
satunya dikasih jawaban. Setelah semuanya mendapat kartu siswa diberi waktu
lima menit untuk memikirkan jawaban/ soal dari kartu yang masing – masing
mereka pegang. Siswa yang dapat menemukan kartu lebih cepat dari waktu yang
diberi guru maka siswa tersebut akan diberi poin apabila jawabannya benar.
Setelah itu kemudian guru menyuruh siswa yang sudah menemukan pasangan
kartunya untuk maju kedepan untuk membacakan soal dan jawaban dari pasangan
mereka apabila jawabannya benar maka siswa tersebut akan mendapatkan poin.
Selanjutnya guru menyuruh siswa yang belum menemukan pasangan kartunmya
maju kedepan untuk menerima hukuman yaitu menyanyi di depan kelas. Setelah
itu kartu dikumpulkan lagi kepada guru dan kemudian kartu dikocok lagi dan
siswa mencari pasangan lagi seperti yang sudah dilakukan sebelumnya.
Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir siswa bersama – sama dengan guru membuat
rangkuman dari kegiatan pembelajaran yang telah mereka pelajari hari ini. Siswa
diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum jelas. Sebelum
pelajaran selesai guru memberikan siswa perkerjaan rumah guru menyuruh siswa
untuk mengamati benda langit yang dapat dilihat pada waktu malam hari itu ada
apa saja dan tidak hanya itu siswa juga diminta untuk menceritakannya .
Selanjutnya untuk mengakhiri pelajaran pada hari ini guru mengucapkan salam
penutup dan mengajak siswa berdo’a bersama – sama.
2) Pertemuan II
Pembelajaran pada pertemuan II dilakukan pada hari rabu tanggal 25 Maret
2015 kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ke II meliputi :
Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal hal pertama yang dilakukan guru adalah mengucapkan
kehadiran siswa. Setelah itu siswa menjawab apersepsi dari guru dengan pertanyaan “ siapa yang tahu perubahan kenampakan benda langit yang dapat kita lihat pada waktu siang hari itu apa saja?” kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan guru juga menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini
yaitu tentang perubahan kenampakan bumi.
Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti pertemuan kedua pada siklus II ini sebelum pelajaran
dimulai guru menyuruh siswa terlebih dahulu mengeluarkan tugas yang diberikan
oleh guru yaitu mencari informasi tentang benda langit apa saja yang dapat dilihat
pada malam hari dan cerita yang telah mereka buat setelah itu guru menunjuk
beberapa siswa untuk maju kedepan membacakan hasil dari pengamatan yang ia
buat. Selanjutnya guru menjelaskan kembali kepada siswa tentang fase – fase
bulan seperti fase bulan sabit, fase bulan separuh fase bulan purnama dll.
Kemudian siswa dan guru bertanya jawab tentang tentang bentuk bintang. Setelah
itu guru menjelaskan kepada siswa tentang pengertian dari rasi – rasi bintang
seperti rasi bintang biduk, rasi bintang kalajengking, waluku dll
Selanjutnya siswa dibagi menjadi dua kelompok besar yang terdiri dari 16
kelompok pertanyaan dan 15 kelompok jawaban, ini dikarenakan siswa dikelas IV
SD Negeri Tlogo berjumlah 31 siswa sehingga ada salah satu jawaban yang
memiliki dua pertanyaan. Kemudian lanjutnya siswa mendengarkan penjelasan
dari guru tentang tentang model pembelajaran Make A Match sebelum kartu
dibagikan. Setelah itu kelompok satu dikasih soal dan kelompok yang satunya
dikasih jawaban. Setelah semuanya mendapat kartu siswa diberi waktu lima menit
untuk memikirkan jawaban/ soal dari kartu yang masing – masing mereka pegang.
Siswa yang dapat menemukan kartu lebih cepat dari waktu yang diberi guru maka
siswa tersebut akan diberi poin apabila jawabannya benar. Setelah itu kemudian
guru menyuruh siswa yang sudah menemukan pasangan kartunya untuk maju
kedepan untuk membacakan soal dan jawaban dari pasangan mereka apabila
jawabannya benar maka siswa tersebut akan mendapatkan poin. Selanjutnya guru
menyuruh siswa yang belum menemukan pasangan kartunmya maju kedepan
dikumpulkan lagi kepada guru dan kemudian kartu dikocok lagi dan siswa
mencari pasangan lagi seperti yang sudah dilakukan sebelumnya.
Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhirpertemuan ke dua siswa bersama – sama dengan guru
membuat rangkuman dari kegiatan pembelajaran yang telah mereka pelajari hari
ini. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum jelas.
Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru. Selanjutnya
untuk mengakhiri pelajaran pada hari ini guru mengucapkan salam penutup dan
mengajak siswa berdo’a bersama – sama.
c. Hasil Tindakan 1) Keaktifan siswa
Kondisi keaktifan siswa setelah dilakukannya penelitian tindakan kelas itu
sudah mulai meningkat. Setelah melakukan pembelajaran siklus II dengan
menerapkan model pembelajaran Make A Match, keaktifan siswa kelas IV dapat
dilihat pada tabel 4.5 berikut ini
Tabel 4.5
Keaktifan Siswa Siklus II No. Indikator Keaktifan Jumlah
Siswa Aktif
5. Aktif kerjasama antar siswa dalam permainan Make A Match
26 83,87%
6. Mengemukakan ide 22 70,96%
7. Aktif membuat rangkuman 24 77,41%
Dari data tabel 4.5 dijelaskan bahwa dengan menerapkan model
pembelajaran Make A Match diproleh hasil keaktifan belajar siswa adalah 81,10%
ini berarti telah terjadi peningkatan keaktifan belajar. Hal ini terbukti bahwa
dengan menerapkan model pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan
keaktifan siswa yang telah meningkat diatas kriteria minimal yaitu 70%.
2) Hasil Belajar IPA
Setelah melakukan pembelajaran Siklus II dengan menerapkan model
pembelajaran Make A Match, nilai yang diperoleh siswa kelas IV SD Negeri
tlogo dapat dilihat pada tabel berikut ini 4.6.
Tabel 4.6
Hasil Belajar IPA Pada Siklus II
Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Persentase
>65 Tuntas 31 100%
<65 Tidak Tuntas 2 0 %
Jumlah 31 100 %
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada
Siklus II siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan minimal
(KKM=65) sejumlah 0 siswa atau 0%, sedangkan yang sudah mencapai KKM
atau tuntas sejumlah 31 siswa atau 100%. Ketuntasan belajar siswa dapat dilihat
pada diagram 4.3
Setelah tindakan Siklus II nampak sekali terjadi peningkatan hasil belajar
siswa. Ini membuktikan bahwa penelitian yang dilakukan telah berhasil karena
Diagram 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus II
3) Hasil Observasi
Berdasarkan lembar observasi siswa pada siklus II dapat terlihat
peningkatan siswa yang tadinya masih cenderung ramai sendiri sekarang sudah
mulai tenang dan mau memperhatikan penjelasan guru, siswa yang enggan untuk
bertanya juga sudah mulai mau untuk bertanya kepada guru, dalam mengerjakan
soal siswa sangat bersemangat dan jumlah siswa yang ramai sendiri juga sudah
berkurang.
Selanjutnya berdasarkan lembar observasi selama kegiatan pembelajaran
berlangsung pada siklus II terlihat guru telah melaksanakan hampir semua
kegiatan yang ada pada lembar observasi hanya ada dua kegiatan yang belum
dilaksanakan melakukan pembelajaran secara runtut dan melaksanakan
pembelajaran sesuai yang telah ditentukan.
100%
Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
Tuntas
d. Refleksi
Dari hasil pelaksanaan siklus II, telah terjadi peningkatan keaktifan dan
hasil belajar IPA yang baik. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa pda Siklus I
ada 71,88 % dan pada siklus dua keaktifan siswa meningkat menjadi 81,10%.
Sedangkan untuk hasil belajar siswa nilai siswa yang sudah mencapai KKM pada
Siklus I ada 24 siswa atau 77% dan siswa yang belum mencapai KKM ada 7
siswa atau 23% dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendahnya adalah 50. Sedang
kan perolehan nilai pada Siklus II yang sudah mencapai KKM ada 31 siswa atau
100% dan yang belum mencapai KKM adalah 0 siswa atau 0% atau dengan nilai
tertinggi 95 dan nilai terendahnya adalah 70. Dari perolehan nilai pada Siklus I
dan Siklus II dapat dilihat siswa yang sudah mencapai KKM meningkat yang
semula hanya ada 24 siswa yang tuntas atau mencapai KKM sekarang menjadi 31
siswa.
4.3 Hasil Analisis Data Kondisi Awal, Siklus I, Dan Siklus II
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari hasil keaktifan
siswa dan hasil belajar IPA siswa Kelas IV SD Negeri Tlogo saat kondisi awal,
Siklus I dan Siklus II itu mengalami peningkatan untuk mengetahui perbandingan
ketuntasan hasil belajar IPA pada kondisi awal, Siklus I dan Siklus II dapat dilihat
Tabel 4.7
Perbandingan Keaktifan Siswa Antara Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Tabel 4.8
Perbandingan Ketuntasan Belajar Antara Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Dari tabel 4.8, perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa diatas dapat
dilihat dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran
IPA. Pada klasifikasi tuntas, Sebelum diadakan tindakan atau pada kondisi awal
jumlah siswa yang tuntas mencapai KKM hanya ada 14 orang saja sedangkan
setelah diadakan tindakan pada Siklus I siswa yang tuntas mencapai KKM itu
meningkat menjadi 24 siswa dan setelah diadakan tindakan pada Siklus II siswa
yang tuntas mencapai KKM yaitu ada 31 siswa atau semua siswa tuntas mencapai
KKM. Sedangkan pada klasifikasi tidak tuntas, sebelum tidakan dialakukan atau
pada kondisi awal siswa yang belum tuntas mencapai KKM itu ada 17 siswa,
sedangkan setelah dilakukan tidakan Siklus I yang belum tuntas mencapai KKM
ada 7 siswa dan setelah diadakan tidakan pada Siklus II yang belum mencapai
KKM ada 0 siswa yang artinya tidak ada siswa yang tidak tuntas dari 31 siswa
semua mengalami ketuntasan belajar. Perbandingan ketuntasan belajar siswa pada
tabel 4.8 dapat dilihat pada diagram 4.4.
Diagram 4.4
Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran Make A Match pada pembelajaran IPA kelas IV di SD Negeri
Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Khususnya pada materi “Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit " terjadi peningkatan pada keaktifan dan hasil belajar IPA yang diperoleh siswa pada kondisi awal, Siklus I
dan Siklus II. Hal ini dapat terlihat dari keaktifan pada kondisi awal hanya ada
53,45% saja sedangkan setelah dilakukan tindakan pada Siklus I keaktifan siswa
mulai meningkat menjadi 71,88% dan setelah dilakukan tindakan Siklus II
keaktifan siswa meningkat dengan pesat yaitu dengan presentase 81,10% melebihi
standar yang telah ditentukan yaitu 70%. Untuk belajar siswa dapat kita lihat dari
hasil ulangan siswa pada kondisi awal nilai ulangan IPA yang mencapai Kriteria
ketuntasan Minimal (KKM=65) ada 14 siswa atau 45% sedangkan siswa yang
belum mencapai KKM ada 17 siswa atau 55% dari 31 jumlah siswa, sedangkan
pada Siklus I perolehan nilai yang mencapai KKM ada 24 siswa atau 77% dan
siswa yang belum mencapai KKM ada 7 siswa atau 23% , selanjutnya pada Siklus
II siswa yang dapat mencapai KKM ada 31 siswa atau 100% dan yang belum
mencapai KKM ada 2 siswa atau 0% . dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah
adalah 70. Dengan demikian, pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan
model pembelajaran Make A Match itu dapat terbukti meningkatkan keaktifan
dan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang