• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA T n

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA T n"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tn. N DENGAN KURANG GIZI

JAN 1

Posted by ApPhy 1. I. PENGKAJIAN

Hari / Tanggal : Kamis, 11 Mei 2006 Waktu : 10.00 WIB

Metode : Wawancara, Observasi, Pemeriksaaan Fisik

1. A. Data Keluarga

1. Identitas Keluarga

1. Nama KK : Tn. N 2. Jenis Kelamin : Laki-laki 3. Umur : 33 Tahun 4. Pendidikan : SLTP 5. Pekerjaan : Buruh 6. Alamat : Rt 07 RW 37, Maguwoharjo, Depok, Sleman 7. Susunan Anggota Keluarga

N

o. Nama Hubungan

Se x

Um ur

Pendidik an

Aga

ma Ket.

1. Ny N Ibu P 58 th SLTP Islam

2. An. A Anak Kandung L 9 th SD Islam

3. An. D Anak Kandung P 5 th – Islam

4 An. R Anak Kandung L 3 th – Islam

5 Tn A Keponakan L 20 th SLTP Islam

6 Nn. T Keponakan P 25 th SMEA Islam

(2)

Keterangan :

: BGM : Laki – laki

: Perempuan : Jantung

: Kanker payudara

: garis perkawinan : garis keturunan

(3)

1. Type Keluarga : Keluarga Eksteded 2. Suku / Kebangsaan : Jawa

3. Agama : Islam 4. Status Sosial Ekonomi

5. Kegiatan Organisasi

Keluarga Tn. N termasuk keluarga yang aktif dalam organisasi di masyarakat. Tn. N ikut dalam kegiatan pengajian, arisan dll Begitu pula dengan Ny. N aktif dalam kegiatan kemasyarakat.

1. Keadaan Ekonomi

Keluarga Tn. N termasuk keluarga sejahtera III karena keluarga sudah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan kebutuhan social psikologinya seperti kebutuhan akan

pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi, namun belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan seperti kebutuhan menabung dan memperoleh informasi.

1. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Keluarga jarang mengikuti kegiatan rekreasi keluar rumah, Ny. N Beralasan karena ekonomi mereka paspasan, sedangkan rekreasi di dalam rumah seperti menonton TV bersama-sama.

Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap Perkembangan Keluarga : Keluarga dengan anak sekolah 2. Riwayat Keluarga Inti

An. R

(4)

KU : Baik Compos mentis

Tanda-tanda vital : Suhu badan 38o C, RR 24x /menit, Nadi 80x/menit

Kepala : mata, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik

Wajah : terlihat bengkak pada sebelah pipi kiri

Hidung : normal, lubang nares simetris

Telinga : bersih tidak ada kelainan

Mulut : pada langitlangit mulut terdapat benjolan

Leher : tidak ada peningkatan JVP

Thorax : simetris, pernafasan vesikuler

Abdomen : supel, H/L ttb, peristaltic usus (+)

Ektremitas : kedua ekstremitas tidak ada kelainan

TB : 78 cm

BB : 10 Kg

LLA : 13 cm

LK : 46 cm

LD : 46 cm

An. D

An. D jarang sekali sakit, namun saat di timbang berat badannya kuang dari normal yang seharusnya 19,2 hanya 12 kg. Dalam perhitungan status gizi an. D termasuk dalam status gizi kurang dengan nilai Z-skore BB/U adalah -3,3.

Ketika dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan :

KU : Baik Compos mentis

(5)

Kepala : mata, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik

Wajah : terlihat bengkak pada sebelah pipi kiri karena sakit gigi.

Hidung : normal, lubang nares simetris

Telinga : bersih tidak ada kelainan

Mulut : dalam batas normal, gigi terdapat caries.

Leher : tidak ada peningkatan JVP

Thorax : simetris, pernafasan vesikuler

Abdomen : supel, H/L ttb, peristaltic usus (+)

Ektremitas : kedua ekstremitas tidak ada kelainan

TB : 88 cm

BB : 12 Kg

LLA : 14 cm

LK : 47 cm

LD : 47 cm

1. B. Pola Kesehatan Keluarga 1. 1. Kebersihan Diri

Kebiasaan personal hygiene keluarga untuk mandi biasanya 2-3 x sehari dengan sabun dan gosok gigi. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan.

1. 2. Penyakit Yang Pernah Diderita  § Riwayat Penyakit Dahulu

Ny N mengatakan bahwa An. R memang dari kecil sering sakit-sakitan dan sudah menderita kurang berat badannya sejak kecil.

 § Riwayat Penyakit Keturunan

(6)

 § Riwayat Penyakit Kronis

An. A menderita BGM (Bawah Garis Merah) sejak bayi kecil dan an. D juga dengan status gizi kurang.

1. 3. Pola Nutrisi

Kebiasaan keluarga untuk makan dan minum setiap anggota keluarga tidak sama. Tn. N makan 3 kali sehari dan minum yang tidak tentu tergantung dari aktivitas yang di lakukan oleh Tn. N biasanya 5-10 gelas perhari. Untuk Ny.N juga tidak pasti kadang lebih 3 kali karena harus menghabiskan makanan anaknya dan untuk minum juga tidak tentu antara 5-8 gelas sehari. Untuk anak-anak juga tidak pasti mereka akan makan jika lapar namun biasanya mereka minimal makan 3 kali sehari dan untuk si bungsu (An R) jarang sekali makan pada waktu sakit, namun jika sehat terkadang 4-5 kali sehari dengan di dukung lauk yang di sukai. Kebiasaan minum anak-anak tergantung aktivitas, ketika aktivitasnya banyak minumnya bisa lebih dari 6 gelas sehari biasanya berupa air putih, air teh dan susu.

1. 4. Pola Istirahat

Sebisa mungkin Keluarga Tn. N ini tidur siang. Untuk Tn. N tidak tidak siang karena harus bekerja. Untuk anak dan istri biasanya mereka tidur siang antar pukul 13.00 – 15.00 WIB. Untuk tidur malam biasanya anak-anak mulai tidur pukul 21.00 WIB. Ny.N tidur pada pukul 22.00 – 05.00 WIB sedangkan untuk Tn. N tidur pada pukul 23.00 – 05.00 WIB, begitu pula An. A dan An. D tidur sebelum pukul 21.00 dan bangun pada pukul 05.30.

1. 5. Pola Eliminasi

Tn. N biasa BAB 1X/hari, BAK tergantung banyaknya air yang di minum kalau minumnya banyak BAK bisa lebih dari 3 X. Ny. BAB 1 x/hari dan untuk BAK 2-3 kali sehari. Untuk anak-anak tidak pasti An. E BAB 1 kali sehari, BAK 2-3 kali/hari. An D BAB 2 kali/hari, BAK 3-4 kali sehari. An. R masih toilet traning BABnya tidak pasti kadang 3 hari sekali, untuk BAK 3-5 kali/hari.

1. 6. Pola Aktivitas

Kegiatan yang biasa Tn. N lakukan adalah bekerja sebagai buruh. sedangkan Ny. N bisanya bekerja sebagai buruh pada malam hari dan siangnya mengurus anak-anaknya. Untuk anak pertamanya sudah sekolah di SD untuk anak ke 2 di TK dan anak 3 masih dalam pengawasan karena masih balita.

(7)

Tn. N mempunyai 3 orang anak yang masih duduk di sekolah dasar. Tn. N sudah tidak pernah melakukan hubungan seksual lagi karena jika sudah pulang kerja capek dan juga karena beliau beranggapan sudah tua.

1. 8. Sumber Pelayanan Kesehatan Yang Biasa Digunakan Keluarga

Keluarga Tn. N jarang sekali dan hampir tidak pernah berobat ke puskesmas terdekat, mereka biasanya ke dokter terdekat karena mereka Ny,. N merasa repot tidak ada waktu untuk ke puskesmas selain itu kendaraan juga tidak ada. Karena anak-anaknya masih kecil, Ny. N memanfaatkan posyandu untuk memeriksakan anaknya setiap bulan.

1. C. Pengkajian Lingkungan

1.) Kharakteristik Rumah

Rumah Tn. N merupakan rumah milik pribadi dengan ukuran kurang lebih 60 m2. Termasuk rumah permanen, berdinding tembok lantainya dari semen. Mempunyai 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi dan WC. Ventilasi rumah sudah mencukupi 10% dari total bangunan dan lingkungannya tampak sedikit kotor.

(8)

Keterangan :

: Pintu : Kamar tidur

: Ruang Tamu : Dapur

: Halaman : Jalan Raya

: Jalan Kampung : Halaman belakang

: sumur : Rumah saudara

; Kamar mandi

1. b. Pembuangan Air Kotor

Ada septic tank dan pembuangan air limbah rumah tangga dengan kontruksi semi permanen yang terletak di belakang rumah. Saluran limbah menggunakan saluran limbah terbuka.

1. c. Pembuangan Sampah

Pembuangan sampah keluarga biasanya di letakkan ke dalam plastik kresek dan tidak di bedakan antara sampah terurai dan tidak terurai kemudian di buang ke lubanng sampah yang terletak di belakang rumah.

1. d. Sanitasi

Lingkungan rumah Tn. N tampak sedikit kotor dan berdebu, tidak memiliki pekarangan, rumah karena sudah berbatasan denngan jalan kampung.

1. e. Jamban Keluarga

Mempunyai jamban keluarga yang digunakan untuk ke tiga rumah dengan bentuk leher angsa dan terletak di luar rumah.

(9)

Keluarga memanfaatkan air sumur yang terletak di luar rumah dengan jarak antara sumur dengan jamban kurang dari 10 meter. Ini di sebabkan karena tidak ada pekarangan atau halaman lagi yang bias di manfaatkan.

2.) Kharakteristik Tetangga dan Komunitas RW

Tetangga Tn. N termasuk tetangga yang baik, rasa kekeluargaan dan kegotong royongan tinggi dan selalu siap membantu keluarga Tn. N.

3.) Mobilitas Geografi Keluarga

Keluarga Tn. N sudah lama tinggal di rumah tersebut tidak pernah pindah.

4.) Sistem Pendukung Keluarga

Keluarga selalu mendapat dukungan oranng tuanya dan saudara-saudaranya, namun dari keluarga belum mendapatkan dukungan karena anak-anaknya masih kecil. Bila ada masalah kesehatan keluarga Tn. N selalu selalu di bawa ke dokter langganan mereka

1. a. Jarak Untuk Pelayanan Kesehatan Terdekat  § puskesmas : kurang lebih 3 km  § puskesmas pembantu : kurang lebih 5 km  § rumah sakit : kurang lebih 10 km  § posyandu : kurang lebih 200 m 1. b. Fasilitas Sosial

 § masjid/mushola : kurang lebih 200 m

 § pasar : kurang lebih 1 km

1. D. Struktur Keluarga

 § Cara Berkomunikasi Anggota Keluarga

Dalam kehidupan sehari-hari keluarga berkomunikasi dengan bahasa jawa. Keluarga Tn. N merupakan keluarga yang terbuka, bila ada masalah selalu dikomunikasikan bersama,

 § Struktur Kekuatan Keluarga

(10)

 § Struktur Peran

Peran Tn. N sebagai suami dan tulang punggung keluarga. Ny N sebagai istri dan sebagai ibu dari anak-anaknya dan apabila malam menjelang membantu suami mencukupi kebutuhan sehari-hari denngan menjadi buruh cuci di perumahan..

 § Nilai dan Norma Keluarga

Dalam keluarga tidak ada nilai dan norma khusus yang mengikat anggota keluarga. Untuk masalah kesehatanpun dalam keluarga tidak ada praktik yang harus dilakukan semua anggota keluarga. Sistem nilai yang dianut keluarga dipengaruh status sosial, agama.

1. E. Fungsi Keluarga  § Fungsi Afektif

Hubungan dalam keluarga Tn. N terjalin akrab, antara satu dengan yang lain saling mendukung, menghormati, membantu bila ada masalah.

 § Fungsi Perawatan Keluarga

1. 1. Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah

Keluarga sudah tahu bahwa anak R berada pada kondisi kurang berat badannya, keluarga mengetahui dari posyandu dan waktu kecil tidak lengkap imunisasinya. Keluarga mengetahui ketidaklengkapan imnunisasi, namun waktu itu dalam kondisi repot sehabis pindahan dan mengurus anaknya yang nomer 2 sehingga tidak ada waktu ke fasilitas kesehatan sehingga anaknya tidak mendapatkan imunisasi.

1. 2. Kemampuan Keluarga Mengambil keputusan

Masalah yang terjadi pada keluarga ini sebenarnya sudah tahu, namun untuk mengambil keputusan yang belum optimal. Dibuktikan dengan tidak lengkapnnya imunisasi anak.

1. 3. Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit

Keluarga belum maksimal merawat anggota yang sakit. Ini di buktikan bahwa an. R masih berada di bawah garis merah pada KMSnya. Dengan usia 3,5 tahun anak mempunyai berat badan 9 kg. Sewaktu pengkajian pertama di dapatkan data bahwa An. R menderita panas dan terdapat bengkak pada langit-langit mulutnya sudah 1 mingu belum sembuh.

(11)

1. 4. Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan Rumah

Pemanfaatan rumah Ny T belum maksimal. Keluarga menyadari pentingnya kebersihan lingkungan terhadap kesehatan, meskipun menyadari namun belum di laksanakan secara maksimal. Rumah masih tampak berdebu, apabila hujan air masuk karena struktur rumah tidak tertutup semua. Depan rumah sudah jalan raya sehingga banyak sekali denu-debu yang berterbanngan. Halaman rumah tidak bias di manfaatkan hanya pot-pot kecil sebagi penambah indahny pemandangan.

1. 5. Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan

Fasilitas yang di gunakan keluarga Tn. N adalah ke dokter terdekat dan menfaatkan kartu jamsostek serta ke posyandu.

 § Fungsi Reproduksi

Tn. N mempunyai 3 orang anak, salah satunya masih dalam usia sekolah dan anak kedua sekolah di TK serta anak ketiga masih balita

 § Fungsi Sosialisasi

Interaksi dalam keluarga terjalin dengan akrab. Dengan masyarakat juga akrab, saling tolong menolong bila ada masalah.

 § Fungsi Ekonomi

Tn. N sudah mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membiayai sekolah anak-anaknya.. Untuk Ny. N juga bekerja di malam hari sebagi buruh cuci. Untuk masalah ekonomi mereka berangapan sudah cukup hidup seperti ini walaupun pas-pasan namun jika di turuti masih kurang.

1. F. Stres dan Koping Keluarga  § Strategi Koping

Keluarga merasa apa yang terjadi merupakan kehendak Tuhan, Keluarga hanya bisa pasrah. Bila ada masalah tidak dibuat tegang agar tidak stress berusaha berpikir dengan pikiran dingin dan lebih santai.

 § Status Emosi

(12)

1. G. Persepsi Keluarga Terhadap Masalah

Keluarga mengganggap apa yang terjadi pada An. R adalah biasa namun segera mendapatkan penanganan. Keluarga akan mencari pelayanan kesehatan ketika ada anggota keluarga yang mempunyai keluhan atau mereka akan mencari dokter terdekat atau langganan untuk berobat.Keluarga ini juga membeli obat di warung dan juga menggunakan jamu tradisional.

1. II. ANALISA DATA

No

. Data Masalah Penyebab

Tipolog sewaktu sakit sulit makannya.  o Ny. N

mengatakan bahwa saat ini an. R sedang sakit panas dan terdapat bengkak pada langit-langit mulutnya sudah berlangsung 1 minggu.

 o Ny. N tidak membawa ke puskesmas namun ke dokter terdekat dan di kasih bodrekxin.  o Ny. N tidak

(13)

sehingga di

berwarna merah pada langit-langit mengatakan BB anaknya 9,5 kg.  o Ny. N

mengatakan An. R sejak kecil sudah sakit-sakitan dan badannya selalu kecil

 o Ny. N sudah berusaha dengan datang ke

posyandu setiap bulannya untuk mengontrol anaknya.  Ny. N tidak

(14)

bahwa An. D tidak pernah sakit, jika sakit hanya di kerok dan di beri obat dari warung.  o Ny. N setelah

tidak terdaftar dalam posyandu jarang dan hampir tidak pernah

menimbang an. D lagi

 o Ny. N tidak tahu BB an. D

DO:

Anak R

 o BB 10kg  o LLA 13 cm  o LK 46 cm  o LD 46 cm  o Berada pad

BGM di KMS

Anak D

 o BB 12 Kg  o LLA 14 cm  o LK 47 cm  o LD 47 cm  o Z-score BB/U

di bawah garis normal: -3,3

3. DS

 o Ny. N menngatakan

Manajemen terapeutik keluarga tidak efektif

 o

Ketidakmam puan

(15)

masih menyusui berumur 3 tahun 5 bulan.

 o Ny. N akan menyapihnya apabila anaknya sudah sehat.  o Ny. N belum

melakukan upaya untuk menyapih anaknya.

 o Ny. N mengatakan bahwa anaknya juga minum susu dan juga air

mengatakan An. R Imunisasinya tidak lengkap cuma sewaktu lahir saja yang di karenakan kerepotan Ny. N dan jauhnya fasilitas

kesehatan selain itu juga karena

(16)

tidak ada yang mengantar karena kendaraan yang tidak ada. sesudah anak R besar. sakit gigi sampai bengkak pipinya.  o Ny. N sudah

membelikan obat ponstan untuk anaknya

 o Ny. N tidak memeriksakan ke pelayanan

kesehatan karena di anggap wajar dan nantinya sembuh sendiri  o Ny. N

mengatakan bahwa sudah membersihkan gigi anaknya dengan di sikat.

(17)

pada pipi An D  o Gigi

berlubang

1. III. SKALA PRIORITAS MASALAH

Diagnosa I

Ketidak efektifan manajemen keluarga berhubungan dengan Ketidakmampuan mengenal masalah

Ketidakmampuan keluarga untuk merawat keluarga yang sakit

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah : actual 3/3 X 1 1

Ny. N mengatakan bahwa saat ini anak. R sedang sakit panas dan terdapat bengkak pada langit-langit mulutnya sudah berlangsung 1 minggu suhu badan anak R 38o.

2.

Kemungkinan masalah

dapat diubah: Sebagian ½ X 2 1

Tehnologi kesehatan yang berkembang pesat, sumber daya dan dana yang terbatas,

pemahaman keluarga tentang penyakit terbatas , waktu dan tenaga yang hamper tidak ada serta ketidakmauan keluarga dalam hal transportasi

3.

Potensial masalah

untuk dicegah: tinggi 3/3 X 1 1

Masalah ini belum lama terjadi dan keluarga sudah berupaya merawat dan mengobati sendiri anggota yang sakit dengan memeriksakan diri ke dokter terdekat

4.

Menonjolnya

masalah:masalah perlu

segera ditangani 2/2 X 1 1

Keluarga merasa masalah harus segera ditangani agar An. R cepat sembuh

Jumlah 4

Diagnosa 2:

 o Resiko ketidakseimbangan pertumbuhan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

(18)

1. Sifat Masalah : resiko 2/3 X 1 2/3

Ny N mengatakanbawa anaknya dari kecil nerat badannya kurang ( dalam usia 3 tahun BBnya 9,5 Kg). dan anak D dengan BB 12 kg.

2.

Kemungkinan masalah

dapat diubah: Sebagian ½ X 2 1

Sumber daya keluarga segian ada, fasilitas kesehatan dekat, dana keluarga kurang, waktu dan tenaga hampir tidak ada, ketidakmampuan dalam transportasi

3. Potensial masalah untuk dicegah: Tinggi 3/3 X 1 1

Masalah ini sudah lama, memanfaatkan fasilitas

kesehatan (posyandu), berusaha memenuhi kecukupan gizi keluarga.

4.

Menonjolnya

masalah:masalah perlu

segera ditangani 2/2 X 1 1

Keluarga menginkan agar An. R segera normal badannya.

Jumlah 3 2/3

Diagnosa 3:

 o Manajemen terapeutik keluarga tidak efektif behubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah : resiko 2/3 X 1 2/3

Ny. N mengatakan An. R masih menyusu ASI walupun umurnya sudah 3 thaun 5 bulan dan belum di sapih.

2.

Kemungkinan masalah

dapat diubah: mudah 2/2 X 2 2 Waktu dan tenaga ada,

3.

Potensial masalah

untuk dicegah: Tinggi 3/3 X 1 1

Masalah ini sudah lama, memanfaatkan fasilitas

kesehatan (posyandu), sumber daya tenaga dan waktu ada.

4.

Menonjolnya masalah: ada masalah tidak

segera ditangani 1/2 X 1 1/2

Keluarga menginginkan agar segera tidak menyusui lagi An. R namun masih iba melihatr kondisi an. R sehinga masih di susui.

(19)

Diagnosa 4

Nyeri akut berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah,

ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan, ketidakmampuan keluarga menggunkan fasilitas kesehatan

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah : Actual 3/3 X 1 1

An. D sedang sakit gigi dan pipinya bengkak.

2. Kemungkinan masalah dapat diubah: Sebagian ½ X 2 1

Tehnologi kesehatan yang berkembang pesat, sumber daya dan dana yang terbatas,

pemahaman keluarga tentang penyakit terbatas , waktu dan tenaga yang hamper tidak ada serta ketidakmauan keluarga dalam hal transportasi

3. Potensial masalah untuk dicegah: tinggi 3/3 X 1 1

Masalah ini belum lama terjadi dan keluarga sudah berupaya merawat dan mengobati sendiri anggota yang sakit dengan memeriksakan diri ke dokter terdekat

4.

Menonjolnya

masalah:masalah perlu

segera ditangani 2/2 X 1 1

Keluarga merasa masalah harus segera ditangani agar An. D cepat sembuh

Jumlah 4

Diagnosa 5

Ketidakefektifan penatalaksanaan terapeutik keluarga berhubungan dengan Ketidakmampuan mengenal masalah, ketidakmampuan mengambil keputusan, ketidakmampuan menggunkan fasilitas kesehatan

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah : actual 33 X 1 1 An. R hanya di imunisasi saat lahir saja. 2. Kemungkinan masalah

dapat diubah: tidak dapat

0/2 X 2 0 sumber daya dan dana yang terbatas, waktu dan tenaga yang hamper tidak ada serta

(20)

berusia 3 tahaun.

3.

Potensial masalah

untuk dicegah: rendah 1/3 X 1 1/3

Masalah sudah lama terjadi dan keluarga sudah berupaya merawat dan mengobati anggota keluarga, ana rusah berumur 3 tahun.

4.

Menonjolnya masalah: ada masalah tidak

segera di tangani 1/2 X 1 1/2

Keluarga sudah mencari jalan keluar agar anaknya di

imunisasi dengan usianya yang lebih dari 3 tahun ini.

1 5/6

Diagnosa prioritas:

1. 1. Manajemen terapeutik keluarga tidak efektif behubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan

2. 2. Ketidak efektifan manajemen keluarga berhubungan dengan

Ketidakmampuan mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga untuk merawat keluarga yang sakit

3. 3. Nyeri akut berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan, ketidakmampuan keluarga menggunkan fasilitas kesehatan

4. 4. Resiko ketidakseimbangan pertumbuhan berhubungan dengan

Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

5. 5. Ketidakefektifan penatalaksanaan terapeutik keluarga berhubungan dengan Ketidakmampuan mengenal masalah, ketidakmampuan mengambil keputusan, ketidakmampuan menggunkan fasilitas kesehatan

1. IV. RENCANA KEPERAWATAN

N o D x

Tupa

n Tupen

Kriter ia Evalu asi

Standar

Evaluasi Intervensi

(21)

h

X kunjungan keluarga dapat :

1. Memahami tentang ASI

Motivasi keluarga untuk menyapih Balitanya.

Setelah dilakukan 5 X kunjungan

keluarga dapat : 1. Mengenal

masalah kesehatan yang terjadi

2. Memahami tentang

Jelaskan dan diskusikan tentang demam :

(22)

terhad masalah yang terjadi

Keluarga dapat merawat anggota keluarga yang sakit.

Jelaskan dan demontrasikan penanganan demam

Motivasi kelaurga untuk membawa ke pelayanan kesehatan apabila tidak sembuh.

Setelah dilakukan 2 x kunjungan keluarga dapat mengenal tentang caries, tanda dan gejala serta penangan dari caries.

keluarga dapat mengenal masalah,

Keluarga mampu mengambil keputusan.

Keluarga mampu menggunkan fasilitas kesehatan.

Jelakan dan diskusikan

(23)

Keluarga

Setelah dilakukan 5 kali kunjungan keluarga mengetahui tentang

pertumbuhan dan perkembangan:

a. Pengertian

b. Tahap perkembanngan

c. Pertumbuhan dan perkemabnag yang normal

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak 5 kali keluarga

memahami tentang gizi:

1. Pengertian 2. Gizi seimbang

Verbal

Jelaskan dan diskusikan mengeani

pertumbuhan dan perkembangan: mengenai gizi:

1. Pengertian 2. Gizi

(24)

3. AKG

4. Masalah gizi

memahami

Setelah dilakukan 5 kali kunjungan keluarga mengetahui tentang imunisasi dan manfaatnya

(25)

1. V. IMPLEMENTASI

1. Ketidak efektifan manajemen keluarga berhubungan dengan

Ketidakmampuan mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga untuk merawat keluarga yang sakit

Hari/

tgl IMPLEMENTASI EVALUASI

Jumat, 11 Mei 2006

w Kunjungan pertama dan perkenalan

w pengkajian

S

O

A

P

Ny. N mengtakan senang sekali kami datang.

Senyum bahagia terpancar dari wajahnya. Penerimaan yang baik.

Masalah belum ditemukan

Lakukan pencarian

Senin 14 Mei 2006

¨ Pengkajian tahap dua

¨ Menganjurka untuk periksa ke pelayanan kesehatan

¨ Mengukur suhu badan

¨ Mengajarkan cara mengkompres

S

O

A

P

Ny. T mengatkan nanti akan membawa ke dokter.

Ny. T mengatakana akan menkompres anaknya

Mengonpres, langit-langit mulut tersapat benjolan.

Masalah teratasi sebagia

(26)

Selasa mau makan dengan bonekadan truk

S

O

A

P

Ny. T mengatakan nakanya susah makan

Anak mau makan, bermain Cuma sebentar, banyak di gensongan, rewel

Masalah teratasi sebagian

Lanjutkan intervensi

An. R mengatkan ambil boneknya di buat lucu

Tertawa, mendekat, meberikan bonekanya

Masalah teratasi

pertahankan

Nyeri akut berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan, ketidakmampuan keluarga menggunkan fasilitas kesehatan

Hari/

tgl IMPLEMENTASI EVALUASI

Rabu, dengan sakit gigi

S

O

An. D mengatkan sakit giginya, dan mengatakan sudah gosok gigi dan di beri obat belum di bawa ke pelayanan kesehatan

Terdapat koyo di pipinya, pipi bengkak, raut denngan wajah nyeri skala 3

Masalah belum teratasi

(27)

A

P

Kamis

25 Mei 2006

¨ Penyuluhan tentang karies gigi S

O

A

P

Ny. N mengatakan paham tentang karies gigi

Mengangguk

Masalah teratsi sebagian

Pertahankan

Jumat

26 Mei

2006

¨ Evaluasi

S

O

A

P

Ny. N mengatakan akan merawat naknya dan akan membawanya kle pelayanan kesehatan nanti jika naknya sakit kembali

Tersenyum

Masalah teratasi

Pertahankan

Resiko ketidakseimbangan pertumbuhan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Hari/

tgl IMPLEMENTASI EVALUASI

Jumat, 11 Mei 2006

w Kunjungan pertama dan perkenalan

w pengkajian

S

O

A

Ny. N mengtakan senang sekali kami datang.

Senyum bahagia terpancar dari wajahnya. Penerimaan yang baik.

(28)

P Lakukan pencarian

Senin 14 Mei 2006

¨ Pengkajian tahap kedua

¨ Menayakan menu keluarga khusunya untuk anak-anak

¨ Menganjurkan untuk menganti menu makanan dan mempercantik makanan

¨ Berdiskusi bersama mengenai menu makanan dan jadwal pemberian makan

S

O

A

P

Ny. N mengatakan akan membuat jadwal makan untuk nak-anaknya naumn semua tergantung cengan ekonomi

Membuat daftar menu

Masalah teratasi

pertahankan

Rabu

24 Mei 2006

¨ Penyuluhan tentang gizi seimbang dan juga mengenai tumbuh kembangan balita umur 3-4 tahun

S

O

A

P

Ny. T mengatakan anaknya memang mem[unyai gizi kurang dan tumbuh kembang yang sedikit terlambat

Mnganguguk

Masalah teratsi

Petahankan

Kamis

25 Mei 2006

¨ Mengukur BB, TB,LK,LD S

O

Berapa Mbak?

An/ D

TB : 88 cm

BB : 12 Kg

(29)

A

P

LK : 47 cm

LD : 47 cm

An. R

 o BB 10kg  o LLA 13 cm  o LK 46 cm  o LD 46 cm

 o Berada pad BGM di KMS

Masalah teratsi

Beri penyuluhan gisi dan terapi bermain

Sabtu

!0 Juni

2006

¨ Evaluasi

Keluarga Tn S mengalami musibah gempa, rumahnya rubuh sehingga evaluasi tidak dapat di lakukan secara optimal. Anak Tn. S yaitu An. D mengalami penambahan berat padan 1 kg sehingga menjadi 1 kg sedangkan anR mengalami penambahan 2 kg. walaupun dalam nilai baku Who mereka masih mengalami status gizi kurang naumn setidakanya mereka mengalami penambahan berat badan. Ini juga di pengaruhi oleh keluarga dimana pemberian asupan makanan.

Manajemen terapeutik keluarga tidak efektif behubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan

(30)

tgl

Jumat, 11 Mei 2006

w Kunjungan pertama dan perkenalan

w pengkajian

S

O

A

P

Ny. N mengtakan senang sekali kami ating.

Senyum bahagia terpancar dari wajahnya. Penerimaan yang baik.

Masalah belum ditemukan

Lakukan pencarian

Senin 14 Mei 2006

¨ Mengkaji umur dan pemberian ASI

S

O

A

P

Ny. N mengatakan bahwa A. R masih menyusu dan belum di sapih

Ny. N masih merasa iba kalua menyapihnya sekarang dengan kondisi anak tidak sehat

An. R menyusu

Masalah belum teratsi

Beri penyuluhan menganai ASI

Selasa 15 Mei 2006

¨ Penyuluhan mengarnai ASI S

O

Ny. N mengatakan bahwa di atahu namun melum mampu untuk mengambil keputuasan, namun akan berusah untuk mengambil keputusan itu.

Menganguk

Masalah teratasi sebagian

(31)

A

P

Kamis

25 Mei 2006

¨ Evaluasi

Anak masih mengenen

(menyusu)). Ibu belum mampu untuk mengambil keputusan. Ibu akan menyapihnya apabila nak sudah benar-benar sehat.

Ketidakefektifan penatalaksanaan terapeutik keluarga berhubungan dengan Ketidakmampuan mengenal masalah, ketidakmampuan mengambil keputusan, ketidakmampuan menggunkan fasilitas kesehatan

Hari/tgl IMPLEMENTASI EVALUASI

Jumat, 11 Mei 2006

w Kunjungan pertama dan perkenalan

w pengkajian

S

O

A

P

Ny. N mengtakan senang sekali kami ating.

Senyum bahagia terpancar dari wajahnya. Penerimaan yang baik.

Masalah belum ditemukan

Lakukan pencarian

Senin 14 Mei 2006

¨ Mengkaji imunisasi anak

¨ Menganjurkan untuk menjaga dengan makan bergizi dan juga di jagakesehatannya

S Ny. N mengatakan dulu tidak mengimunisasi An. R Karen repot sehabis pindahan dannjuga karena jauh dari fasilitas kesehatan.

Ny N sudah berusaha untuk mengimunisasi dengan usia anak 3 tahuan naum yang ada di bisan swasta.

Raut penyesalan

Masalah teratasi sebagian

(32)

O

A

P

26 Mei

2006 ¨ Penyuluhan imunisasi

S

O

A

P

Ny. N mengatakan paham akan imuniasi namun hanya karena kerepotan dan jaunya fasilitas kesetahn yang menjadi kendala

Menggangguk, memperhatikan.

Masalah teratsi

Perthanakan, beri dukungan

10 Juni

2006 ¨ Evaluasi

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil peramalan dan nilai error antara metode Holt’s Exponential Smoothing dan Winter’s

Berdasarkan data pada tabel 1, Menentukan nilai pinalti untuk setiap kolom dengan mengurangkan nilai terbesar dengan nilai terbesar berikutnya.. Untuk kolom kedua

Dari nilai dalam Tabel 2 dapat diketahui bahwa pemberian bokashi dapat meningkatkan kemampuan tanaman dalam melakukan fotosintesis yang tercermin dari bobot

Dalam penutup ini penulis akan mengambil kesimpulan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan seseorang untuk mensintesakan sesuatu temuan baru atau metode kerja baru

Hari Kamis tanggal 15 bulan Maret tahun 2018, telah dilakukan pengajuan Skripsi atas nama Rizki Nurrahmawati NIM 2014150015, dengan judul Skripsi “HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN

memahami makna yang terkandung dalam al- Qur‟an. Allah menurunkan al-.. Qur ‟ an menggunakan bahasa Arab untuk dipahami oleh umat Islam. Yusuf : 2). Selain sebagai alat

Mas’udi, Kuntowijoyo, dan ilmuan-ilmuan kritis lainnya secara implisit mengandaikan paradigma ilmu sosial kritis sebagaimana dipopulerkan oleh Max Horkheimer (Mazhab Frankfurt),

Dokumen rencana operasional ini berisi misi, tujuan,sasaran dan indikator kinerja untuk mengetahui pencapaian tujuan, sasaran strategis termasuk target-target