• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN FISKAL REGIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN FISKAL REGIONAL"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PROVINSI SULAWESI TENGAH

PROVINSI SULAWESI TENGA KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN SULAWESI TENGAH

KAJIAN

FISKAL

REGIONAL

Triwulan III

2020

Penyusun:

Penanggung Jawab: Irfa Ampri Ketua Tim: Eko Kusdaryanto Editor: Eko Kusdaryanto Desain Grafis: Andi Dheayana Octavera

Anggota: Dedy Wahyu Winoto, Bayu Kusuma Putra, Maria Lolongan, Aditya Dimas S, Andi Dheayana Octavera

(2)

KAJIAN FISKAL REGIONAL (

KFR

) TRIWULAN III TAHUN 2020

PROVINSI SULAWESI TENGAH

(3)

Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam Sejahtera bagi kita semua.

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang dengan rahmat dan karunia-Nya Kajian Fiskal Regional Triwulan III Tahun 2020 dapat disusun dan selesai tepat waktu.

Kajian Fiskal Regional Tahun ini merupakan output dari pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Direktorat Jenderal Perbendaharaan di bidang pengelolaan fiskal sebagai bagian dari monev pelaksanaan anggaran pusat dan daerah yang menghubungkan antara implementasi kebijakan fiskal dengan perkembangan makro ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam proses penyusunan kajian ini, kami menggunakan data yang diperoleh dari berbagai pihak, antara lain pemerintah provinsi/kabupaten/kota di Sulawesi Tengah, BPS Provinsi Sulawesi Tengah, BI perwakilan Sulawesi Tengah, satuan kerja vertikal maupun daerah, Ekonom Kementerian Keuangan Sulawesi Tengah dan sumber-sumber lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Oleh karena itu, kepada semua pihak tersebut kami mengucapkan terima kasih dan semoga kerjasama serta hubungan baik ini dapat ditingkatkan di masa yang akan datang.

Dengan selesainya penyusunan Kajian Fiskal Regional Triwulan III Tahun 2020 ini, kami berharap kajian tersebut dapat menjadi salah satu media informasi terkini yang bernilai strategis bagi mitra kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tengah, baik satuan kerja kementerian/lembaga, pemerintah provinsi/kabupaten/kota di Sulawesi Tengah maupun pemangku kepentingan lainnya.

Kami menyadari bahwa Kajian Fiskal Regional Triwulan III Tahun 2020 masih belum sempurna dan masih membutuhkan banyak masukan membangun guna penyempurnaan hasil kajian dimasa yang akan datang.

Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Palu, November 2020

Kepala Kanwil DJPb Provinsi

Sulawesi Tengah

Irfa Ampri

(4)

i

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

DAFTAR ISI

i. DAFTAR ISI

iii. DAFTAR GRAFIK

v. DAFTAR TABEL

vii. EXECUTIVE

SUMMARY

BAB I

PERKEMBANGAN DAN

ANALISIS EKONOMI

REGIONAL

1 Produk Domestik

Regional Bruto

3 Indikator

Kesejahteraan

BAB II

PERKEMBANGAN DAN

ANALISIS

PELAKSANAAN APBN

5 Pendapatan

Pemerintah Pusat di

Daerah

8 Belanja Negara

11 Prognosis Realisasi

APBN

(5)

ii

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

DAFTAR ISI

BAB III

PERKEMBANGAN DAN

ANALISIS

PELAKSANAAN APBD

13 Pendapatan Daerah

17 Belanja Daerah

18 Prognosis Realisasi

APBD

BAB IV

PERKEMBANGAN DAN

ANALISIS

PELAKSANAAN

ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN

DAN APBD)

19 Laporan Keuangan

Pemerintah

Konsolidasian

20 Pendapatan

Konsolidasian

22 Belanja Konsolidasian

BAB V

BERITA/ISU FISKAL

REGIONAL TERPILIH

DAFTAR PUSTAKA

(6)

iii

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020 DAFTAR GRAFIK

DAFTAR GRAFIK

1.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah dan Indonesia per Triwulan Tahun 2016 – 2020

1.2 Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Se-Sulampapua Triwulan III Tahun 2020 1.3 Perkembangan Inflasi Bulanan Kota Palu dan Luwuk

1.4 Perkembangan Inflasi Bulanan Sulawesi Tengah

1.5 Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Periode Januari 2020 s.d. September 2020 Provinsi Sulawesi Tengah

1.6 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Per Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan bulan Agustus 2020

2.1 Realisasi Penerimaan PPh Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan III Tahun 2020 (Juta Rupiah)

2.2 Kontribusi dan Realisasi Penerimaan PPN Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan III Tahun 2020

2.3 Penerimaan Bea dan Cukai di Wilayah Sulteng s.d.TW III 2020

2.4 Perkembangan Realisasi PNBP BLU Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan III Tahun 2020

2.5 Tren Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Bantuan Sosial Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. TW III Tahun 2020 (dalam Juta Rupiah) 2.6 Tren Realisasi Dana Transfer dan Dana Desa Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d.

TW III Tahun 2020

2.7 Realisasi KUR s.d. TW III Prov. Sulteng 2.8 Realisasi UMi s.d. TW III Prov. Sulteng

3.1 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020 (dalam Juta Rp)

3.2 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020 (dalam Juta Rp)

3.3 Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Berdasarkan Rasio PAD Terhadap Total Pendapatan Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

3.4 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

3.5 Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Berdasarkan Rasio Dana Transfer Terhadap Total Pendapatan Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

3.6 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan III Tahun 2020

3.7 Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan (Lima Urusan Tertinggi) Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan III Tahun 2020

4.1 Proporsi Pemerintah Pusat dan Pemda dalam Penerimaan Pajak dan PNBP

(7)

iv Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

DAFTAR GRAFIK

DAFTAR GRAFIK

4.3 Perbandingan Proporsi Sumber Penerimaan Triwulan III Tahun 2019&2020 (dalam milyar rupiah)

4.4 Struktur Belanja Konsolidasian Triwulan III Tahun 2020 4.5 Proporsi Belanja Pemerintah Konsolidasian

(8)

v

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020 DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

2.1 Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2019 dan Tahun 2020 (miliar rupiah)

2.2 Profil Badan Layanan Umum Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020 (dalam Juta Rp)

2.3 Penerusan Pinjaman Provinsi Sulteng s.d TW III Tahun 2020

2.4 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan IV Tahun 2020 (dalam Juta Rp)

3.1 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Akhir Triwulan III Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam Miliar Rp)

3.2 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan IV Tahun 2020 (dalam Miliar Rp)

4.1 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah s.d.Triwulan III Tahun 2020 (dalam milyar Rupiah)

4.2 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2019 dan 2020

4.3 Realisasi Belanja Pemerintah Konsolidasian dan Kontribusi Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2019 dan 2020

4.4 Laporan Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

(9)
(10)

vii

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

EXECUTIVE SUMMARY

EXECUTIVE SUMMARY

Perkembangan Indikator Ekonomi Makro dan Kesejahteraan

Pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir sepanjang tahun ini mengubah drastis pola dan perilaku ekonomi dan sosial masyarakat dan institusi publik di tingkat nasional dan regional. Ekonomi mengalami kelesuan, bahkan kontraksi, dan interaksi sosial menjadi sangat terbatas.

Untuk menanggulangi dampak Pandemi Covid-19, Pemerintah telah proaktif melakukan berbagai intervensi kebijakan melalui pengalokasian dan refocusing anggaran untuk mengatasi krisis kesehatan, perlindungan sosial, dan program-program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Berbagai program PEN seperti perlindungan sosial, dukungan dunia usaha, restrukturisasi usaha, dan relaksasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) diharapkan dapat memitigasi dampak negatif dari pandemi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kinerja perekonomian di Sulawesi Tengah (Sulteng) sampai dengan Triwulan III Tahun 2020 masih belum lepas dari dampak negatif Covid-19. Ekonomi secara y-to-y memang tumbuh sebesar 2,82 persen namun mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun lalu sebesar 6,15 persen. Satu hal yang menjadi catatan positif adalah jika ditilik secara spasial, hanya Sulteng dan Malut yang mengalami pertumbuhan sedangkan kawasan lain di Sulampua mengalami kontraksi. Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh industri pengolahan sebesar 27,79 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran dicapai oleh komponen ekspor sebesar 37,18 persen. Laju inflasi di Sulawesi Tengah pada Triwulan III Tahun 2020 sebesar 0,19 persen sedangkan tingkat inflasi dari tahun ke tahun (y-on-y) adalah 1,66 persen, lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 yang sebesar 5,60 persen. Menurunnya tingkat inflasi Sulteng utamanya dipengaruhi oleh turunnya indeks harga pada kelompok transportasi sebesar 0,94 persen.

Masih menggunakan data Triwulan sebelumnya, kesejahteraan masyarakat Sulteng membaik pada Triwulan III Tahun 2020 dibanding periode sebelumnya. Angka ketimpangan ekonomi (Gini Ratio) sedikit menurun, dan trend yang sama terjadi pada jumlah penduduk miskin.

(11)

viii

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

EXECUTIVE SUMMARY

Perkembangan dan pengaruh fiskal di daerah (APBN dan APBD)

Pada Triwulan III ini, beberapa indikator ekonomi mengalami peningkatan dan mulai beranjak dari tren negatif sejak awal tahun. Realisasi Pendapatan Negara sampai dengan Triwulan III sebesar Rp3,16 triliun, naik sebesar 4,49 persen dibandingkan periode yang sama Tahun 2019. kenaikan disebabkan adanya tren kenaikan pada hampir seluruh jenis pajak dalam negeri (terkecuali PPN).

Dari sisi Belanja Negara, realisasinya sebesar Rp17.55 triliun atau mencapai 76,81 persen dari pagu, mengalami kenaikan sebesar 3,42 persen bila dibanding tahun 2019. Defisit pada periode ini tercatat sebesar Rp14,39 triliun, atau meningkat 3,1 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) mencapai Rp13,35 triliun (88,83 persen), naik sebesar 17,35 persen bila dibanding periode yang sama tahun 2019. Kenaikan realisasi Belanja dan TKDD disebabkan percepatan mekanisme penyaluran dana desa yang langsung disalurkan ke rekening desa, perubahan prioritas penggunaan dana desa dari bersifat cash for work menjadi bantuan langsung tunai (BLT) Desa, penyaluran BLT yang dilakukan bertahap setiap bulan serta aktivitas ekonomi yang berangsur membaik.

Realisasi anggaran pemerintah daerah (APBD) di Sulteng pada Triwulan III Tahun 2020 mengalami penurunan pada sisi penerimaan sedangkan sisi belanja mengalami kenaikan. Realisasi pendapatan hanya Rp13,21 triliun atau 72,36 persen dari target, atau turun 6,32 persen jika dibanding periode yang sama tahun 2019. Realisasi Belanja dan Transfer sebesar Rp11,37 triliun, atau sebesar 51,52 persen dari pagu, dan mengalami kenaikan sebesar 5,82 persen bila dibanding periode yang sama Tahun 2019. Realisasi Belanja Bansos sebesar Rp1,35 triliun naik dengan signifikan bila dibanding Tahun 2019.

Dengan melihat perkembangan terkonfirmasi Covid-19 yang masih tinggi, diperkirakan Pandemi masih akan berlanjut hingga akhir tahun. Namun jika melihat pada pencapaian Triwulan III, kekawatiran akan risiko yang tinggi akan tidak tercapainya target pertumbuhan, APBN, dan APBD Sulteng pada Tahun 2020 mulai berkurang. Indikator-indikator perekonomian yang mulai membaik memunculkan kembali optimisme akan pulihnya perekonomian Sulteng walaupun masih akan sangat bergantung pada akselerasi penyerapan dana baik oleh satuan kerja K/L dan Pemda.

(12)
(13)

INDIKATOR PEREKONOMIAN SULAWESI TENGAH

TRIWULAN III TAHUN 2020

(14)
(15)

BAB I

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS

EKONOMI REGIONAL

Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah terhadap triwulan

sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 3,98 persen.

Sedangkan jika dibandingkan dengan Triwulan III Tahun lalu

(y-o-y) terjadi pertumbuhan sebesar 2,82 persen.

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 17,17 persen (sisi produksi) dan . komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) sebesar 15,70 persen (sisi pengeluaran)

Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah triwulan III tahun 2020 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp41,90 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp28,80 triliun.

Inflasi gabungan pada dua kota di Sulteng pada bulan September 2020 sebesar -0,05 persen, turun sebesar 0,19 dibanding bulan sebelumnya, namun secara y-o-y naik 0,91 persen.

41,9 T

(PDRB)

-0,05

(Inflasi Gabungan)

Gambar : Tambak Garam Sumber : Ditsgraphy

2,82%

(Pertumbuhan Ekonomi y-o-y)

(16)

1

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

BAB I – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

2.51 2.82 -3.49 3.98 -10 -5 0 5 10 15 20 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 2016 2017 2018 2019 2020

Sulteng c-to-c Sulteng y-on-y Nasional y-to-y Sulteng q-to-q

A. Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Perekonomian Indonesia pada Triwulan III tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 5,05 persen dibandingkan pada Triwulan sebelumnya (q-to-q). Sedangkan pada Triwulan III tahun 2020 terhadap Triwulan III tahun 2019 mengalami kontraksi sebesar 3,49 persen (y-on-y).

Di tingkat regional, perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah pada Triwulan III Tahun 2020 dibandingkan Triwulan sebelumnya (q-to-q) terjadi pertumbuhan sebesar 3,98 persen, sedangkan jika dibandingan dengan Triwulan III Tahun 2019, mengalami pertumbuhan sebesar 2,82 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 17,17 persen. Sedangkan, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) sebesar 15,70 persen (q-to-q). Berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku, Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III tahun 2020 sebesar Rp41,90 triliun, dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp28,80 triliun.

Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah dan Indonesia per Triwulan Tahun 2016 – 2020

Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)

Ekonomi Sulawesi Tengah sampai dengan Triwulan III tahun 2020 (c-to-c) tumbuh 2,51 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 21,85 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor sebesar 36,30 persen.

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) Triwulan III tahun 2020 (y-on-y) mengalami kontraksi, kecuali Maluku

(17)

2

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

BAB I – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Utara dan Sulawesi Tengah. Pertumbuhan tertinggi terjadi di Provinsi Maluku Utara sebesar 6,66 persen dan terendah di Provinsi Sulawesi Barat yang mengalami kontraksi sebesar 5,26 persen.

Grafik 1.2 Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Se-Sulampapua Triwulan III Tahun 2020

Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)

2. Inflasi

Inflasi gabungan pada dua kota di Sulteng pada bulan September 2020 sebesar -0,05 persen, turun sebesar -0,17 persen dibanding bulan Agustus 2020. Jika dilihat dari laju per-tahun kalender dari Desember 2019 sampai bulan September 2020 inflasi tercatat sebesar 0,80 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun dari September 2019 hingga September 2020 tercatat sebesar 1,66 persen. Dibanding Triwulan sebelumnya, laju inflasi terjadi kenaikan sebesar 0,54 persen, dan laju triwulan tahun ke tahun (y-o-y) turun sebesar -0,91 persen.

Secara spasial, jika dilihat dari inflasi masing-masing kota penyumbang angka inflasi, terjadi penurunan inflasi baik di Palu maupun di Luwuk. Laju Inflasi di Palu pada TW III tercatat sebesar 0,23 persen, turun sebesar -0.43 persen dibanding

malut, 6.66 sulteng, 2.82 gorontalo, -0.07 sulsel, -1.08 sultra, -1.82 sulut, -1.83 maluku, -2.38 papua, -2.61 pabar, -3.35 sulbar, -5.26

Grafik 1.3 Perkembangan Inflasi Bulanan Kota Palu dan Luwuk

Grafik 1.4 Perkembangan Inflasi Bulanan Sulawesi Tengah

Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)

0.07 -0.1 0.35 0.18 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Ags Sep Luwuk Palu -0.68 0.31 -0.35 0.12 0.12 -0.05 -0.80 -0.40 0.00 0.40 0.80 1.20 A p ril M e i Ju n i Ju li A g s S e p

Okt Nov Des Ap

ril M e i Ju n i Ju li A g s S e p

(18)

3

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

BAB I – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

TW II. Sementara itu laju inflasi di Luwuk juga turun dari 0,92 persen di TW II menjadi 0,52 di TW III.

Secara tahun kalender, inflasi di Palu tercatat sebesar 0,73 persen dan Luwuk sebesar 1,10 persen. Meskipun inflasi Kab. Luwuk lebih tinggi, namun karena perhitungan persentase Kota Palu dalam inflasi gabungan lebih besar maka perhitungan inflasi Sulteng tahun kalender 2020 hanya sebesar 0,62 persen. Kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 0,54 persen. Sedangkan kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan serta kelompok rekreasi, olahraga dan budaya pada bulan ini relatif stabil.

B.

Indikator Kesejahteraan

1. Nilai Tukar Petani (NTP)

Indikator Kesejahteraan dapat diukur melalui 4 kategori, yaitu Gini Ratio, Tingkat Kemiskinan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Nilai Tukar Petani (NTP). Mengingat data Gini Ratio, Tingkat Kemiskinan, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tidak dikeluarkan secara periodik (kuartal) maka untuk analisis indikator kesejahteraan dilakukan dengan menggunakan data Nilai Tukar Petani (NTP). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produksi pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah selama September 2020 sebesar 94,59, naik 1,07 persen dibandingkan NTP bulan sebelumnya.

Grafik 1.5 Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Periode Januari 2020 s.d. September 2020 Provinsi Sulawesi Tengah

Indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 1,11 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,04

90 92 94 96 98

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep

(19)

4

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

BAB I – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

persen. NTP tertinggi terjadi pada subsektor tanaman pangan sebesar 98,76, sedangkan NTP terendah terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 91,89. Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) sebesar 96.40 atau mengalami peningkatan sebesar 0,51 persen dibandingkan Agustus 2020. Di tingkat nasional, NTP bulan September 2020 mengalami peningkatan sebesar 0,99 persen menjadi 101,66, demikian juga dengan NTUP mengalami peningkatan sebesar 0,90 persen menjadi 101,74.

2. Tenaga Kerja

Data Angkatan kerja di Provinsi Sulawesi Tengah periode Agustus 2020 sebanyak 1,58 juta orang dan jumlah penduduk bekerja di Sulawesi Tengah pada Agustus 2020 mecapai 1,52 juta orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan Agustus 2020 sebesar 3,77 persen, lebih tinggi 0,66 persen dibanding TPT pada bulan Agustus 2019. Tingkat pendidikan per tingkat pendidikan dapat dilihat pada grafik 1.6.

Grafik 1.6 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Per Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan bulan Agustus 2020

Pada bulan Agustus 2020, terdata sebanyak 1021,61 ribu orang (67,37 persen) penduduk bekerja pada sektor informal, dan persentasenya meningkat 4,40 persen poin dibanding bulan Agustus 2019.

Pada bulan Agustus 2020, persentase tertinggi adalah pekerja penuh (jam kerja minimal 35 jam per minggu) sebesar 59,97 persen. Sedangkan penduduk bekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam seminggu) sebesar 40,03 persen. Adapun penduduk bekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sebanyak 610,24 ribu orang (40,24 persen). Sedangkan terendah adalah pekerja dengan pendidikan Diploma I/II/III yaitu sebesar 35,34 ribu orang (2,33 persen).

1.82% 2.54% 6.60% 7.31% 2.75% 4.85% 0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 8.00%

≤SD SMP SMA SMK Diploma Univ.

(20)

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS

PELAKSANAAN APBN

Sampai dengan Triwulan III Tahun 2020, realisasi pendapatan negara di Sulteng telah mencapai Rp3,16 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp136 miliar atau 4,49 persen bila dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 ( c-to-c). Sedangkan untuk belanja, telah terealisasi sebesar Rp17,56 triliun atau 76,81 persen dari pagu, mengalami penurunan 11,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 (c-to-c).

Realisasi Penyaluran TKDD sampai dengan Triwulan III 2020 sebesar Rp13,35 triliun (88,83 persen), naik 17,35 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019. Secara persentase, realisasi tertinggi diperoleh DAK Fisik (94,24%), DID (89,85%), DAK Non Fisik (86,96%), Dana Desa (84,57%), dan DAU (84,1%). Realisasi DBH masih paling rendah dengan realisasi sebesar 37,03 persen dari pagu sebesar Rp1,23 triliun

Rp3,16T

(Realisasi Pendapatan

Negara)

Rp17,55T

(Realisasi Belanja Negara)

Gambar : Hunian Tetap di Sulteng Sumber : Kementerian PUPR

*Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah

(21)

5

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

BAB II – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Sampai dengan Triwulan III Tahun 2020, realisasi pendapatan negara mencapai Rp3,16 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp136 miliar atau 4,49 persen bila dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 (c-to-c) . Sedangkan untuk belanja, telah terealisasi sebesar Rp17,56 triliun atau 76,81 persen dari pagu. Secara angka, belanja periode ini mengalami kenaikan sebesar 3,42 persen dibandingkan tahun 2019 (c-to-c). Defisit untuk periode Triwulan III tahun 2020 sebesar Rp14,39 triliun, meningkat 3,20 persen bila dibandingkan dengan defisit pada periode yang sama tahun 2019. Data rincian pagu dan realisasi dapat dilihat pada table 2.1 dibawah ini.

Tabel 2.1 Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2019 dan Tahun 2020 (miliar rupiah)

URAIAN TAHUN 2019 TAHUN 2020

PAGU REALISASI PAGU REALISASI A. PENDAPATAN NEGARA 4.658 3.027 4.249 3.163 I. PENERIMAAN DALAM NEGERI 4.658 3.027 4.249 3.163 1. Penerimaan Pajak 4.272 2.569 3.886 2.721 2. PNBP 386 458 363 443

B. BELANJA NEGARA 25.010 16.975 22.856 17.556

I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 7.834 4.697 7.827 4.206 1. Belanja Pegawai 2.239 1.748 2.708 1.747 2. Belanja Barang 3.161 1.950 3.386 1.651 3. Belanja Modal 2.423 995 1.725 805 4. Belanja Bantuan Sosial 11

4 8 3

II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 17.176 12.278 15.029 13.350 1. Transfer ke Daerah 15.608 11.281 13.438 12.014 a. Dana Perimbangan 15.409 11.099 13.096 11.738 1) Dana Alokasi Umum 9.936 8.239 9.067 7.626 2) Dana Bagi Hasil 967 641 1.239 459 3) Dana Alokasi Khusus 4.506 2.219 2.789 3.653 b. Dana Insentif Daerah 198 182 343 275 2. Dana Desa 1.568 997 1.590 1.336

C. SURPLUS DEFISIT - 20.352 - 13.947 -18.607 -14.393

Sumber : GFS Preleminary Triwulan III Tahun 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OM SPAN, SIMTRADA DJPK (diolah)

A. Pendapatan Pemerintah Pusat di Daerah

Realisasi Pendapatan Pemerintah Pusat untuk tingkat regional di Sulawesi Tengah sampai dengan Triwulan III Tahun 2020 sebesar Rp3,16 triliun, terdiri dari Penerimaan Pajak sebesar Rp2,72 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp443 miliar. Pendapatan perpajakan masih mendominasi besaran struktur penerimaan Negara di wilayah Sulawesi Tengah sebesar 86 persen dari seluruh pendapatan.

1. Penerimaan Perpajakan

Penerimaan perpajakan meliputi semua penerimaan negara yang terdiri dari pajak dalam negeri dan pajak perdagangan internasional. Sampai dengan Triwulan III Tahun 2020 realisasi penerimaan perpajakan telah mencapai Rp2,72

(22)

6

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

BAB II – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

triliun, mengalami kenaikan sebesar 5,92 persen dibandingkan dengan penerimaan periode yang sama tahun 2019 (c-to-c).

Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh per Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah adalah sebagai berikut:

Grafik 2.1 Realisasi Penerimaan PPh Kabupaten/Kota

Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan III Tahun 2020 (Juta Rupiah)

Sumber: GFS Preleminary Triwulan III-2020 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OM SPAN ,KPP di wilayah Prov.Sulawesi Tengah (diolah)

Realisasi penerimaan PPh sampai dengan Triwulan III tahun 2020 adalah sebesar Rp1,36 triliun atau 50,01 persen dari jumlah penerimaan perpajakan sebesar Rp2,72 triliun. Sebagaimana terlihat pada grafik di atas, Kabupaten Morowali memberikan kontribusi terbesar yaitu Rp673,59 miliar atau sebesar 49,52 persen dari seluruh penerimaan PPh di Sulawesi Tengah, disusul Kota Palu dengan realisasi sebesar Rp342,33 miliar (25,17%) dan Kabupaten Banggai dengan realisasi sebesar Rp110,92 miliar (8,16%). Tingginya angka realisasi PPh di Kabupaten Morowali tidak terlepas dari aktifitas kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) sebagai kawasan bisnis yang bergerak pada industri hulu sampai hilir produk nikel.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Sampai dengan Triwulan III Tahun 2020 realisasi PPN di Sulawesi Tengah adalah sebesar Rp634,80 miliar atau sebesar 23,33 persen dari jumlah penerimaan perpajakan di Sulteng yang sebesar Rp2,72 triliun. Berikut heatmap kontribusi dan realisasi PPN di Sulteng per kab/kota s.d. TW III 2020.

25.17% 1.12% 1.25% 1.95% 3.87% 49.52% 1.89% 1.02% 8.16% 0.62% 0.94% 0.93% 2.56% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 200,000 400,000 600,000

Palu Sigi Donggala Parimo Poso Morowali Morowali Utara

Touna Banggai BangKep Banglut Buol Tolitoli

M

ill

io

n

(23)

7

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

BAB II – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Grafik 2.2 Kontribusi dan Realisasi Penerimaan PPN Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan III Tahun 2020

Sumber: GFS Preleminary Triwulan III-2020 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, KPP di wilayah Prov.Sulawesi Tengah (diolah)

Realisasi penerimaan PPN mengalami penurunan sebesar -35,93 persen jika dibandingkan penerimaan pada periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp990,59 miliar (c-to-c). Berdasarkan grafik diatas, realisasi penerimaan PPN tertinggi diperoleh Kota Palu dengan kontribusi sebesar Rp232,16 miliar atau 36,58 persen dari seluruh kontribusi PPN di Sulteng, disusul Kab. Tolitoli dan Kab. Banggai masing-masing Rp103,3 miliar (16,48%) dan Rp96,88 miliar (15,26%). Kontribusi Morowali Utara mengalami kontribusi negatif dikarenakan terdapat pengembalian pajak sebesar Rp 39,81 miliar atau 6,27 persen dari penerimaan PPN.

Penerimaan Bea dan Cukai

Penerimaan Bea dan Cukai di wilayah Sulteng sampai Triwulan III-2020 sebesar Rp153,34 miliar. Berdasarkan grafik di samping, penerimaan terbesar diperoleh dari wilayah KPPBC Morowali yang mencapai 89,52 persen dari seluruh penerimaan Bea Masuk dan Bea Keluar di wilayah Sulteng. Bea masuk menyumbang 89 persen penerimaan Bea dan Cukai disusul bea keluar sebesar 6,89 persen.

Palu Sigi Donggala Parimo Poso Morowali Morowali Utara Touna Banggai BangKep Banglut Buol Tolitoli -10.00% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% (50,000) - 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 Millions Kota Palu 8,74% Banggai 0,16% Morowali 89,52% Morowali Utara 1,54% Poso 0,03%

Grafik 2.3 Penerimaan Bea dan Cukai di Wilayah Sulteng s.d.TW III 2020

Sumber: GFS Preleminary Triwulan III-2020 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, KPPBC wilayah Provinsi Sulawesi Tengah (diolah)

(24)

8

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

BAB II – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Penerimaan PNBP di Sulteng sampai Triwulan III Tahun 2020 adalah Rp443 miliar, mengalami penurunan -3,18 persen dibanding penerimaan pada periode yang sama Tahun 2019 yang sebesar Rp458,11 miliar.

a. Penerimaan PNBP BLU

Sampai dengan Triwulan III Tahun 2020, penerimaan PNBP BLU di Sulteng mencapai Rp236.41 miliar. Universitas Tadulako mencatatkan realisasi sebesar 134,49 persen atau Rp208,05 miliar dari pagu awal sebesar Rp154,69 miliar, kemudian disusul Rumkit Bhayangkara sebesar 73,64 persen atau 13,83 miliar dari pagu Rp18,79 miliar. Dan terakhir, Bandara Mutiara Palu dengan realisasi di angka Rp14,52 miliar, 50,12 persen dari pagu anggaran sebesar Rp28,97 miliar. Berikut perkembangan realisasi PNBP BLU di Sulteng s.d. TW III 2020.

Grafik 2.4 Perkembangan Realisasi PNBP BLU Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan III Tahun 2020

Sumber: OM SPAN (diolah)

b. Penerimaan PNBP Lainnya

Penerimaan PNBP Lainnya sampai dengan Triwulan III Tahun 2020 telah terealisasi sebesar Rp206,41 miliar, atau mencapai 145,48 persen, melebihi dari target penerimaan PNBP Lainnya tahun 2020 sebesar Rp141,88 miliar.

B. Belanja Negara

Realisasi belanja Negara lingkup Provinsi Sulteng pada Triwulan III Tahun 2020 adalah sebesar Rp17,55 triliun yang terdiri dari belanja Pemerintah Pusat Rp4,20 triliun dan TKDD sebesar Rp13,35 triliun.

0.00% 61.80% 75.42% 104.72% 134.49% 25.92% 54.92% 54.92% 65.79% 73.64% 18.35% 29.61% 38.25% 40.05% 44.72% 46.15% 50.12% 0.00% 25.00% 50.00% 75.00% 100.00% 125.00%

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agustus September

(25)

9

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

BAB II – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

1. Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi belanja Pemerintah Pusat sampai dengan Triwulan III Tahun 2020 adalah 53,74 persen, mengalami penurunan -11,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 (c-to-c). Seperti pada grafik dibawah, realisasi terbesar terjadi pada belanja pegawai, dan yang terendah belanja bantuan sosial. Realisasi belanja barang mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun yang lalu yang disebabkan oleh pembatasan aktifitas perjalanan dinas, kegiatan rapat, sosialisasi dan aktifitas perkantoran secara tatap muka akibat pandemi.

Grafik 2.5 Tren Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Bantuan Sosial Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. TW III Tahun 2020 (dalam Juta Rupiah)

Sumber: GFS Preleminary Triwulan III 2020 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OMSPAN (diolah) 2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Realisasi Penyaluran TKDD sampai dengan Triwulan III 2020 sebesar Rp13,35 triliun (88,83 persen), naik 17,35 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019. Secara persentase, realisasi DAK Fisik telah tersalur 94,24 persen dari pagu sebesar Rp2,06 triliun, mengalami kenaikan signifikan pada Triwulan III yang disebabkan oleh percepatan belanja oleh pemerintah daerah. Kemudian, realisasi tertinggi selanjutnya adalah DID sebesar 89,85 persen, DAK Non Fisik (86,96%), Dana Desa (84,57%), dan DAU (84,1%). Realisasi DBH masih paling rendah dengan realisasi sebesar 37,03 persen dari pagu sebesar Rp1,23 triliun . Tren penyaluran TKDD dapat dilihat pada grafik 2.7.

Grafik 2.6 Tren Realisasi Dana Transfer dan Dana Desa Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. TW III Tahun 2020

0% 20% 40% 60%

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep

Pegawai Barang Modal Bansos

70% 52% 48% 43% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00%

Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept

DBH DAU DAK Fisik DAK Non Fisik Dana Desa DID

(26)

10

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

BAB II – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Realisasi Dana Desa mencapai Rp1,34 triliun, meningkat sebesar 21 persen dari periode yang sama tahun 2019. Hal ini disebabkan antara lain oleh percepatan mekanisme penyaluran dana desa yang langsung disalurkan ke rekening desa, perubahan prioritas penggunaan dana desa dari bersifat cash for work menjadi bantuan langsung tunai (BLT) Desa, penyaluran BLT yang dilakukan bertahap setiap bulan serta aktivitas ekonomi yang berangsur membaik.

3. Pengelolaan BLU

BLU di Sulawesi Tengah yang mengelola aset sebesar Rp6,39 triliun (tabel 2.2). Berdasarkan komposisi pagu belanja BLU dibanding Rupiah Murni (RM) yang merefleksikan tingkat kemandirian BLU, Universitas Tadulako dan BLU Bandara Mutiara Palu masuk kategori cukup mandiri dengan nilai komposisi sebesar 93,75 persen dan 73,18 persen.

Tabel 2.2 Profil Badan Layanan Umum Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020 (dalam Juta Rp)

No. Nama BLU Jenis Layanan Aset PAGU

RM BLU

1 Universitas Tadulako Pendidikan 2.777.279 240.309 225.322

2 Rumkit Bhayangkara Kesehatan 44.149 10.498 22.519

3 Bandara Mutiara Palu Barang dan Jasa

Lainnya 3.575.943 21.660 29.595

Jumlah 6.397.370 272.468 277.436

Sumber: BLU lingkup Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, 2020 (diolah) 4. Manajemen Investasi Pusat

a. Penerusan Pinjaman

Sampai Triwulan III Tahun 2020, terdapat dua kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah yang menerima pinjaman pemerintah pusat dengan jumlah nilai Rp17,53 miliar. Detail pinjaman tersebut tercermin pada tabel 2.3.

Tabel 2.3 Penerusan Pinjaman Provinsi Sulteng s.d TW III Tahun 2020

No LOAN ID Nomor SLA Penerima SLA Hak Tagih Tingkat

Bunga (%)

1 2180201 SLA-1203/DP3/2006 Pemkab. Parimo 4.194.229.001,00 09.04

2 2198001 SLA-1241/DSMI/2011 Pemkab. Morowali 13.345.150.699,97 09.04

Jumlah 17.539.379.700,97

Sumber: Direktorat SMI, 2020 (diolah) b. Kredit Program

Sampai dengan TW III, pertumbuhan kredit program di Sulteng meningkat sangat signifikan. Tercatat, Rp1,32 triliun KUR telah disalurkan ke 36.233 debitur. Penyaluran tersebut meningkat 93,74 persen, dan 94,81 persen untuk pertumbuhan debitur dibandingkan pada triwulan sebelumnya.

(27)

11

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

BAB II – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

410 56 47 93 34 169 84 111 86 222 663 0 100 200 300 400 500 600 700 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 Kab.

Banggai BanggaiKab.

Kepulauan

Kab. Buol Kab.

DonggalaMorowaliKab. Kab. ParigiMoutongKab. Poso Kab. Sigi Kab. TounaTolitoliKab. Kab. Palu

Mi

lli

o

ns Total Penyaluran Debitur

3618 2951 59 1735 30233353 8561 3298 1390 957 3162 4083 43 0 4000 8000 12000 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 JML_PENYALURAN JML_DEBITUR

Grafik 2.7 Realisasi KUR s.d. TW III Prov. Sulteng Grafik 2.8 Realisasi UMi s.d. TW III Prov. Sulteng Sedangkan realisasi UMi, telah tersalur Rp9,71 miliar ke 1.975 debitur, mengalami peningkatan 502 persen baik dari segi penyaluran dan jumlah debitur. Peningkatan tersebut disebabkan mulai adanya pelonggaran PSBB dan aktivitas ekonomi masyarakat Sulteng yang mulai membaik. Realisasi penyaluran dan debitur per kab/kota dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Sumber: SIKP Kemenkeu (data diolah)

C. Prognosis Realisasi APBN

Perkiraan realisasi pendapatan negara dan belanja negara sampai dengan akhir tahun 2020 dalam lingkup Provinsi Sulawesi Tengah sebagai berikut:

Tabel 2.4 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan IV Tahun 2020 (dalam Juta Rp)

Uraian

Realisasi s.d. Triwulan III Perkiraan Realisasi s.d. Triwulan IV

Pagu Realisasi % Realisasi

Terhadap Pagu Rp % Perkiraan Realisasi Terhadap Pagu Pendapatan Negara 4.248.918 3.163.425 74,45% 4.038.248 95,04% Belanja Negara 22.856.200 17.556.412 76,81% 22.124.802 96,80% Surplus/Defisit -18.607.283 -14.392.987 77,35% -17.980.325 95,92%

Proyeksi realisasi pendapatan dan belanja negara sampai akhir Tahun 2020 dihitung dengan menggunakan analisis perbandingan dan tren dalam kurun waktu tahun 2015 s.d 2019 serta trend belanja tahun 2020. Realisasi pendapatan sebesar 4,03 triliun dan Rp22,12 triliun untuk belanja. Defisit anggaran diperkirakan sebesar Rp17,98 triliun. Proyeksi ini telah memperhitungkan pula adanya dampak pandemi covid-19 terhadap perekonomian yang diperkirakan masih berlangsung hingga Triwulan IV Tahun 2020 dan berlanjut ke Tahun Anggaran 2021.

(28)

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS

PELAKSANAAN APBD

Pandemi Covid-19 berdampak terhadap perubahan pada APBD Pemda. Target pendapatan yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp19,45 triliun pada APBD awal tahun mengalami penurunan menjadi Rp18,26 triliun atau -6,22 persen dari pagu awal. Demikian juga dengan pagu belanja dan transfer yang sebelumnya dianggarkan sebesar Rp23,32 triliun pada APBD awal tahun, mengalami koreksi menjadi sebesar Rp22,07 triliun atau turun sebesar -5,47 persen. Realisasi pendapatan sampai dengan Triwulan III Tahun 2020 mencapai Rp13,21 triliun atau 72,36 persen dari target, mengalami penurunan sebesar -6,32 persen dibanding realisasi pendapatan triwulan III tahun 2019. Realisasi belanja dan transfer Triwulan III Tahun 2020 mencapai Rp11,37 triliun atau 51,52 persen dari pagu, mengalami kenaikan sebesar 5,82 persen dibanding realisasi triwulan III tahun 2019.

Gambar : Tugu 0 Km Sumber : Ditsgraphy

Rp13,21T

(Realisasi Pendapatan)

Rp11,37T

(Realisasi Belanja)

(29)

12

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020 BAB III – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Pandemi Covid-19 berdampak terhadap perubahan pada APBD Pemda sesuai dengan ketentuan dalam PMK nomor 35/PMK.07/2020. Target pendapatan yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp19,45 triliun pada APBD awal tahun mengalami penurunan menjadi Rp18,26 triliun atau -6,22 persen dari pagu awal. Demikian juga dengan pagu belanja dan transfer yang sebelumnya dianggarkan sebesar Rp23,32 triliun pada APBD awal tahun, mengalami koreksi menjadi sebesar Rp22,07 triliun atau turun sebesar -5,47 persen, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Akhir Triwulan III Tahun 2019 dan Tahun 2020 (dalam Miliar Rp)

Uraian Tahun 2019 Tahun 2020

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

PENDAPATAN 21.299 14.107 18.262 13.215

Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2.413 1.487 1.406 1.622

Pendapatan Pajak Daerah 1.254 863 395 882

Hasil Retribusi 249 177 261 167

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 41 41 26 46 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 870 406 724 527

Pendapatan Transfer 18.235 12.487 16.212 11.348

Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 15.448 11.099 14.096 9.723

Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan pajak 1.006 641 469 459

Dana Alokasi Umum 9.936 8.239 9.588 5.611

Dana Alokasi Khusus 4.506 2.219 4.039 3.653

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 2.415 1.179 1.724 1.612

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 2.415 1.179 1.724 1.612

Transfer Pemerintah Provinsi 371 209 392 -

Pendapatan Bagi Hasil Pajak 371 209 392 -

Transfer Bantuan Keuangan 261 31 19 13

Bantuan Keuangan dari Provinsi/Kabupaten/Kota lain 261 31 19 13

Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 389 102 624 245

Pendapatan Hibah 384 30 410 97

Pendapatan lainnya 5 72 214 148

BELANJA 17.944 9.095 19.195 10.617

Belanja Pegawai 8.103 4.983 8.047 5.243

Belanja Barang dan Jasa 4.562 2.245 4.119 1.847

Belanja Bunga 3 1 2 1

Belanja Subsidi 1 1 2 1

Belanja hibah 735 434 1.451 721

Belanja Bantuan Sosial 45 17 1.934 1.357

Belanja Batuan Keuangan 6 - - -

Belanja Modal 4.459 1.411 3.474 1.293

Belanja tidak terduga 32 3 166 154

TRANSFER BANTUAN KEUANGAN 2.913 1.653 2.879 756

Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 780 224 443 13

Transfer Bantuan Keuangan lainnya 2.133 1.429 2.436 743

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 20.857 10.748 22.075 11.373

SURPLUS/DEFISIT 442 3.358 -3.813 1.842

Sumber: GFS Preliminary Triwulan III Tahun 2020

Realisasi pendapatan sampai dengan Triwulan III Tahun 2020 mencapai Rp13,21 triliun atau 72,36 persen dari target, mengalami penurunan sebesar -6,32 persen dibanding realisasi pendapatan periode yang sama tahun 2019. Realisasi belanja dan transfer Triwulan III Tahun 2020 mencapai Rp11,37 triliun atau 51,52 persen dari pagu, mengalami kenaikan sebesar 5,82 persen dibanding realisasi periode yang sama tahun 2019.

(30)

13

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020 BAB III – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

A. Pendapatan Daerah

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Realisasi PAD seluruh Pemda di Provinsi Sulawesi Tengah sampai dengan Triwulan III Tahun 2020 sebesar Rp1,62 triliun atau 115,36 persen dari target PAD Tahun 2020 sebesar Rp1,40 triliun. Realisasi ini mengalami kenaikan sebesar Rp135 miliar atau 9,08 persen dibanding penerimaan pada periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp1,48 triliun. Realisasi PAD memberikan kontribusi sebesar 12,27 persen dari seluruh pendapatan daerah periode ini.

a. Penerimaan Pajak Daerah

Penerimaan pajak daerah sampai dengan Triwulan III Tahun 2020 mencapai Rp882,37 miliar tumbuh sebesar 2,2 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 sebesar Rp863,19 miliar (y-on-y). Secara rinci tren penerimaan pajak daerah per kabupaten/kota di Sulawesi Tengah tersaji pada Grafik 3.1.

Grafik 3.1 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020 (dalam Juta Rp)

Sumber: SIKD, DJPK Kemenkeu (diolah)

Pendapatan pajak daerah di provinsi memberikan kontribusi sebesar 72,53 persen tertinggi di Sulawesi Tengah. Selain peningkatan pendapatan yang signifikan di Bulan April 2020 yang berasal dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) pada Pemprov Sulteng, pada Bulan Juli 2020 di Kabupaten Morowali juga mengalami hal yang sama yang berasal dari pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

b. Penerimaan Retribusi Daerah

Realisasi penerimaan retribusi daerah Triwulan III Tahun 2020 sebesar Rp167,33 miliar atau mencapai 63,98 persen dari target penerimaan retribusi Tahun 2020. Capaian ini lebih kecil Rp10 miliar atau mengalami penurunan -5,65 persen dibanding realisasi Tahun 2019 yang sebesar Rp177,33 miliar.

(100,000) (50,000) 50,000 100,000 150,000 Mi lli o ns Pemprov Banggai Bangkep Buol Tolitoli Donggala Morowali Poso Palu Parimo Touna Sigi Banglut Morut

(31)

14

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020 BAB III – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tren penerimaan retribusi daerah perbulan Triwulan III Tahun 2020 untuk masing-masing kabupaten/kota di Sulawesi Tengah tersaji pada Grafik 3.2.

Grafik 3.2 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020 (dalam Juta Rp)

Sumber: SIKD, DJPK Kemenkeu (diolah)

Pendapatan retribusi daerah di Kabupaten Morowali memberikan kontribusi sebesar 45,33 persen tertinggi di Sulawesi Tengah. Peningkatan pendapatan yang signifikan di Bulan September 2020 berasal dari Retribusi Perizinan Tertentu yaitu Pemberian Perpanjangan IMTA kepada Pemberi Kerja Tenaga Kerja Asing.

c. Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Penerimaan hasil kekayaan daerah yang dipisahkan lingkup Provinsi Sulawesi Tengah sampai dengan Triwulan III Tahun 2020 mencapai Rp46 miliar atau 176,92 persen dari target penerimaan hasil kekayaan daerah tahun 2020. Hampir semua pemda mencatat realisasi penerimaan ini di Bulan Juli 2020 yang bersumber dari Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada PT Bank Sulteng, Terkecuali pada Pemprov Sulteng yang mencatat realisasi tersebut di Bulan Agustus 2020 dengan nilai yang signifikan mecapai Rp21,72 miliar atau 47,23 persen dari total realisasi selama triwulan III 2020.

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sampai dengan Triwulan III Tahun 2020 terealisasi sebesar Rp526,89 miliar atau 72,79 persen dari target. Nilai tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 29,8 persen jika dibandingkan penerimaan pada periode yang sama pada tahun 2019 sebesar Rp406 miliar. Daerah yang meberikan kontribusi tertinggi adalah Pemprov Sulteng sebesar Rp105,93 miliar (19,64 persen) yang Sebagian besarnya bersumber dari Pendapatan BLUD.

(10,000) (5,000) 5,000 10,000 15,000 20,000 Juta R p Pemprov Banggai Bangkep Buol Tolitoli Donggala Morowali Poso Palu Parimo Touna Sigi Banglut Morut

(32)

15

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020 BAB III – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

2. Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah (PAD terhadap Total Pendapatan)

Pengaruh Covid-19 benar-benar terasa di Triwulan III Tahun 2020 ini. Hal ini bisa dilihat dari rata-rata tingkat kemandirian keuangan pemda berdasarkan rasio realisasi PAD terhadap total pendapatan Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah yang hanya sebesar 3,9 persen, mengalami penurunan tajam 7,42 persen ( q-to-q) jika dibandingkan Triwulan II Tahun 2020 yang mencapai 11,32 persen. Tingkat kemandirian tertinggi berturut-turut dicapai oleh Kota Palu (9,61 persen), Kabupaten Parimo (6,32 persen), dan Kabupaten Tolitoli (5,86 persen). Jika dianalisis lebih jauh, dengan tidak memasukkan data penerimaan PAD pada ketiga pemda tersebut, maka rata-rata kemandirian keuangan daerah hanya sebesar 3,05 persen. Secara terinci kemandirian keuangan daerah Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah tersaji pada Grafik 3.3.

Grafik 3.3 Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Berdasarkan Rasio PAD Terhadap Total Pendapatan Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

Sumber: GFS Preliminary Triwulan III Tahun 2020

3. Pendapatan Transfer

Realisasi pendapatan transfer Triwulan III Tahun 2020 sebesar Rp11,34 triliun atau mencapai 70 persen dari target sebesar Rp16,21 triliun. Realisasi ini lebih rendah -9,12 persen dibanding periode yang sama tahun lalu dikarenakan antara lain adanya penghentian sementara pengadaan barang dan jasa pada akhir Bulan Maret 2020 dalam rangka penanggulangan pandemic Covid-19.

Pendapatan transfer memberikan kontribusi tertinggi bagi pendapatan daerah sebesar 85,87 persen. Realisasi pendapatan transfer terhadap pagu transfer masing-masing kabupaten/kota di Sulawesi Tengah tersaji pada Grafik 3.4.

3.95% 3.32% 1.70% 5.86% 3.99% 0.65% 4.49% 0.63% 6.32% 4.81% 3.39% 0.32% 1.16% 9.61% 3.90% 0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 8.00% 10.00% 12.00%

(33)

16

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020 BAB III – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Grafik 3.4 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

Sumber: GFS Preliminary Triwulan III Tahun 2020

4. Tingkat Kemandirian Pemerintah Daerah (Dana Perimbangan terhadap Pendapatan)

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya tentang tingkat kemandirian ekonomi daerah, kontribusi PAD di Provinsi Sulawesi Tengah cukup rendah dan sangat bergantung kepada dana transfer. Hal ini terlihat dari rata-rata tingkat kemandirian pendapatan terhadap dana transfer Triwulan III Tahun 2020 yang sangat tinggi, yaitu sebesar 86,15 persen. Rasio perbandingan pendapatan transfer dengan total pendapatan daerah disajikan dalam Grafik 3.5.

Grafik 3.5 Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Berdasarkan Rasio Dana Transfer Terhadap Total Pendapatan Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

Sumber: GFS Preliminary Triwulan III Tahun 2020

5. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan Triwulan III Tahun 2020 sebesar Rp245,60 miliar atau 39,31 persen dari target penerimaan sebesar Rp624,74 milyar. Tiga daerah dengan realisasi tertinggi yaitu: Kabupaten Tojo Unauna (78,55 persen), Kabupaten Buol (63,27 persen), dan Pemprov Sulteng (45,15 persen). Terdapat 2 daerah yang realisasinya masih nihil, yaitu Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Banggai Laut.

70.68% 93.34% 95.14%91.99% 90.29% 94.19% 80.69% 95.32% 91.65% 78.64% 93.13% 96.85% 94.88% 81.00% 86.15% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00%

Rasio Dana Transfer terhadap Pendapatan Rata-rata Rasio

64.06% 76.20% 0.00% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 3000.0 6000.0 9000.0 12000.0 15000.0 18000.0

Dana Perimbangan Transfer Pemerintah Pusat -Lainnya

Transfer Pemerintah Provinsi

M

ili

ar

R

p

(34)

17

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020 BAB III – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

B. Belanja Daerah

1. Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal

Realisasi belanja dan transfer sampai dengan Triwulan III Tahun 2020 sebesar Rp11,37 triliun atau 51,52 persen dari alokasi belanja sebesar Rp22,07 triliun. Jika dibandingkan realisasi Triwulan II Tahun 2020 (q-to-q) tumbuh 67,69 persen atau sebesar Rp4,59 triliun dengan realisasi triwulan II-2020 sebesar Rp6,78 triliun.

Grafik 3.6 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan III Tahun 2020

Sumber: GFS Preliminary Triwulan III Tahun 2020

Pertumbuhan realisasi belanja sampai Triwulan III Tahun 2020 (c-to-c) secara umum mengalami pertumbuhan sebesar 16,73 persen yang ditopang dari realisasi belanja bansos yang mencapai Rp1,35 triliun. Pertumbuhan tiga belanja besar yaitu belanja pegawai mengalami pertumbuhan 5,22 persen, belanja barang dan belanja modal masing-masing mengalami kontraksi sebesar -17,73 persen dan -8,36 persen jika dibandingkan Triwulan III Tahun 2019.

2. Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Alokasi belanja Tahun 2020 dan capaian realisasi belanja pada Triwulan III Tahun 2020 untuk 5 urusan yang memperoleh pagu tertinggi disajikan dalam Grafik dibawah ini:

Grafik 3.7 Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan (Lima Urusan Tertinggi) Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan III Tahun 2020

Sumber: GFS Preliminary Triwulan III Tahun 2020 65.15% 44.84% 37.21% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 5,000 10,000

Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal

Mi

lia

r

R

p

Pagu Realisasi Persentase

52.33% 54.17% 49.76% 35.22% 43.28% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000

Otda, Pem Umum, Adm Keuda dan

Kepegawaian

Pendidikan Kesehatan Pekerjaan Umum Pertanian

Mi

liar

R

p

(35)

18

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020 BAB III – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Capaian realisasi tertinggi diraih oleh Belanja Urusan Pendidikan (54,17 persen), Belanja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah dan Kepegawaian (52,33 persen), diikuti oleh Urusan Kesehatan (49,76 persen), Urusan Pertanian (43,28 persen), Urusan Pekerjaan Umum (35,22 persen).

C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun 2020

Perkiraan pendapatan dan belanja daerah sampai dengan akhir tahun 2020 dalam lingkup Provinsi Sulawesi Tengah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan IV Tahun 2020 (dalam Miliar Rp)

Uraian Pagu

Realisasi s.d. Triwulan III Perkiraan Realisasi

s.d. Triwulan IV Rp persen Realisasi Terhadap Pagu Rp persen Perkiraan Realisasi Terhadap Pagu Pendapatan Daerah 18.262 13.215 72,36 17.847 97,73 Belanja Daerah 22.075 11.373 51,52 21.163 91,34 Surplus/Defisit -3.813 1.127 - -3.316 -

Perkiraan realisasi pendapatan daerah dan belanja daerah diproyeksikan dengan menggunakan analisis trend dalam kurun waktu tahun 2015 s.d 2019 serta mempertimbangkan dampak pandemi covid-19 yang belum berakhir. Dari hasil analisis tersebut maka diperkirakan pendapatan daerah sebesar Rp17,84 triliun (97,73 persen) dan capaian belanja daerah sebesar Rp21,16 triliun (91,34 persen).

(36)

Pendapatan Konsolidasian tingkat wilayah Sulawesi Tengah Triwulan III adalah sebesar Rp5,54 triliun, meningkat 16,2 persen dibanding periode yang sama tahun 2019, dengan penerimaan perpajakan memberikan kontribusi dengan pertumbuhan sebesar 4,75 persen yang terdiri dari diantaranya komponen pendapatan PPh pasal 21 tumbuh sebesar Rp. 121,21 miliar dan pajak daerah tumbuh sebesar Rp, 19,58 miliar.

Realisasi Belanja Konsolidasian mencapai Rp18.09 triliun, meningkat 15,81 persen dibanding tahun sebelumnya. Belanja bantuan sosial dan belanja tidak terduga memberikan kontribusi signifikan terhadap kenaikan belanja Triwulan ini. Tumbuhnya belanja konsolidasian pemerintah juga turut berkontribusi terhadap positifnya pertumbuhan ekonomi karena sektor pengeluaran konsumsi pemerintah merupakan sektor dengan pertumbuhan terbesar pada Triwulan ini.

Gambar : Pertanian Kab. Sigi, Sulawesi Tengah Sumber : liputan6.com

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS

PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Rp5,54T

(Pendapatan Konsolidasian)

Rp18,09T

(Belanja Konsolidasian)

(37)

19

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

BAB IV – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A. LaporanKeuangan Pemerintah Konsolidasian

Sampai dengan Triwulan III Tahun 2020, realisasi Pendapatan Pemerintahan Umum (General Government Revenue) atau pendapatan konsolidasian tingkat Wilayah Sulawesi Tengah adalah sebesar Rp5,54 triliun, mengalami kenaikan sebesar 16,2 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 sebesar Rp4,064 triliun. Dari sisi belanja konsolidasian sampai dengan akhir Triwulan III Tahun 2020, realisasi belanja mencapai Rp18,09 triliun dan mengalami kenaikan sebesar 15,81 persen dibandingkan dengan realisasi belanja pada periode yang sama pada tahun 2019 ( c-to-c). Defisit yang terjadi pada periode Triwulan III tahun 2020 sebesar Rp12,55 triliun naik sebesar 15,63 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.

Tabel 4.1 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah s.d.Triwulan III Tahun 2020 (dalam milyar Rupiah)

Uraian

2020 2019

Naik/Turun

Pusat Daerah Konsolidasi Konsolidasi

a

Pendapatan Negara 3.163,43 13.215,70 5.544,73 4.646,65 16,20%

Pendapatan Perpajakan 2.720,60 882,38 3.602,97 3.431,73 4,75%

Pendapatan Bukan Pajak 442,83 12.333,32 1.941,76 1.214,92 37,43%

Pendapatan SDA - - - - -

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Negara yang dipisahkan

- 46 46 41,14 10,57%

PNPB Lainnya 206,42 167, 3 373,75 355,46 4,89%

Lain-lain PAD yang sah - 526,89 526,89 171,28 67,49%

Pendapatan Transfer - 11.347,48 513,10 31,22 93,91%

Lain Pendapatan Daerah yang

sah - 148.15 148,15 406,43 -174,34% Pendapatan Hibah - 97.46 97,46 29,55 69,68% Pendapatan BLU 236,41 0.00 236,41 279,45 -18,21% b Belanja Negara 17.556,41 11.373,61 18.095,63 15.235,60 15,81% Belanja Pemerintah 4.206,32 10.617,17 14.823,48 13.791,73 6,96% Transfer 13.350,09 756,44 3.272,15 1.443,87 55,87% c Surplus/(Defisit) -14.392,99 1.842,09 -12.550,9 -10.588,95 15,63% d Pembiayaan - 2.638,44 2.638,44 687,70 73,94% Penerimaan Pembiayaan Daerah - 2.646,24 2.646,24 704,74 73,37% Pengeluaran Pembiayaan Daerah - 7,80 7,80 17,04 -118,57%

e Sisa Lebih (Kurang)

Pembiayaan Anggaran 14.392,99 4.480,53 -9.912,45 -9.901,25 0,11%

Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov. Sulawesi Tengah (diolah)

Catatan: *) Seluruh Pengeluaran Transfer pemerintah pusat dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemerintah Daerah

(38)

20

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

BAB IV – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

B. Pendapatan Konsolidasian

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan Sumber Pendapatan Konsolidasian

Struktur Pendapatan konsolidasian pemerintah daerah Sulawesi Tengah sampai dengan Triwulan III Tahun 2020 didominasi oleh pendapatan pajak dengan proporsi sebesar 64,98 persen dengan nilai RP2,72 triliun. Sementara sisanya sebesar 35,02 persen atau sebesar Rp882 miliar disumbangkan oleh pendapatan dari sektor PNBP (Grafik 4.2). Dalam hal penerimaan perpajakan konsolidasian kontribusi pemerintah pusat lebih besar daripada pemerintah daerah dengan perbandingan 75:24 persen. Sebaliknya dalam pendapatan PNBP konsolidasian kontribusi pemerintah daerah lebih besar daripada pemerintah pusat dengan perbandingan persentase 22:77 persen (Grafik 4.1)

Pajak dalam negeri masih menjadi andalan penyumbang pendapatan perpajakan dengan proporsi yang sangat besar yaitu 95,74 persen sedangkan sisanya sebesar 4,26 persen merupakan sumbangan pajak perdagangan internasional. Penyumbang terbesar di antara delapan jenis komponen pembentuk pendapatan PNBP Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II tahun 2020 adalah komponen lain-lain PAD yang sah dengan proporsi mencapai 36,88 persen atau senilai 526,89 miliar dari seluruh pendapatan PNBP.

2. Analisis Perubahan Penerimaan Perpajakan

Penerimaan perpajakan konsolidasian sampai dengan Triwulan III Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp177 miliar atau 4,75 persen jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan penerimaan perpajakan utamanya disebabkan oleh naiknya penerimaan pajak dalam negeri pemerintah pusat seperti ditunjukkan pada grafik 4.3tercatat, pada Triwulan III tahun 2020 terjadi kenaikan Grafik 4.1 Proporsi Pemerintah Pusat dan Pemda

dalam Penerimaan Pajak dan PNBP

Grafik 4.2 Proporsi Pajak dan PNBP Konsolidasian

Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov. Sulawesi Tengah (diolah)

Pendapatan Perpajakan,64.9 8% Pendapatan Bukan Pajak,35.02% 75.51% 22.81% 24.49% 77.19%

Perpajakan Bukan Pajak

(39)

21

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

BAB IV – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

penerimaan pajak dalam negeri sebesar 9,8 persen dibanding periode yang sama tahun yang lalu. Kenaikan tersebut utamanya dikarenakan adanya kenaikan pendapatan pada komponen pendapatan pph pasal 21 pada pajak pemerintah pusat sebesar Rp121,21 milyar dan pendapatan konsolidasian dari pajak daerah sebesar Rp19,58 miliar. Kenaikan pph pasal 21 dibanding tahun yang lalu merupakan gambaran atas kenaikan pendapatan yang bersumber dari pajak penghasilan. Dibanding Triwulan III tahun lalu, penerimaan total pajak penghasilan konsolidasian pada Triwulan III tahun ini naik sebesar Rp354,26 miliar rupiah.

3. Analisis Perubahan Penerimaan Perpajakan dan Pertumbuhan Ekonomi

Pada Triwulan III Tahun 2020, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan ADHB (Atas Dasar Harga Berlaku) mencapai Rp41,90 Triliun dengan pertumbuhan ekonomi Ekonomi Sulawesi Tengah yang mengalami pertumbuhan sebesar 2,82 persen (y-on-y). PDRB periode yang sama Tahun 2019 mencapai Rp42,25 Triliun dengan pertumbuhan sebesar 6,15 persen (y-on-y). Oleh karenanya, terjadi penurunan PDRB sebesar Rp35 millyar atau turun sebesar -0,83 persen dan perlambatan pertumbuhan ekonomi sebesar -3,87 persen.

Tabel 4.2 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2019 dan 2020

Uraian 2020 2019 Kenaikan / Penurunan Realisasi Realisasi Pendapatan Perpajakan 3.602.974.408.753 3.341.725.132.726 4.75% Pendapatan Bukan Pajak 1.941.759.406.688 1.214.923.559.723 37.43% Total 5.544.733.815.441 4.646.648.692.450 16.20% PDRB/Pert. Ekonomi 41,90T/2,28% 42,25T/6,15% 0,35 T/-3,87% Sumber: BPS Sulteng, LKPK Kanwil DJPb Prov. Sulawesi Tengah, (diolah)

Pada periode yang sama, pendapatan konsolidasian yang diterima Pemerintah Pusat dan Pemda terealisasi sebesar Rp5,54triliun, atau naik sebesar 16,2% persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Tabel 4.2 menunjukkan rasio pertumbuhan ekonomi terhadap kenaikan pendapatan konsolidasian pada Grafik 4.3 Perbandingan Proporsi Sumber

Penerimaan Triwulan III Tahun 2019&2020 (dalam milyar rupiah)

Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov. Sulawesi Tengah (diolah) 2,249 862 319 2,567 882 153 100 600 1,100 1,600 2,100 2,600

Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah

Pajak dalam negeri Pajak Perdagangan

Internasional

(40)

22

Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan III Tahun 2020

BAB IV – PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

Triwulan III Tahun 2020. Dari informasi yang tersaji pada tabel tersebut, dapat dilihat bahwa terjadi perlambatan ekonomi yang diindikasikan turunnya pertumbuhan dan penurunan inflasi walaupun dari sisi pendapatan konsiolidasian mengalami peningkatan.

C. Belanja Konsolidasian

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

Struktur belanja pemerintah konsolidasian daerah Sulawesi Tengah sampai dengan Triwulan III Tahun 2020 didominasi oleh belanja pemerintah pusat dengan proporsi sebesar 71,26 persen sedangkan sisanya sebesar 28,38 persen disumbangkan oleh belanja pemerintah daerah sebagai mana ditunjukkan pada Grafik 4.4. Grafik 4.5 menunjukkan porsi belanja pemerintah konsolidasian yang mana belanja pegawai menyumbangkan porsi paling besar dibanding belanja yang lain dengan proporsi sebesar 47,16 persen diikuti oleh belanja barang sebesar 23,59 persen, dan belanja bantuan sosial sebesar 14,15 persen.

Pada sisi belanja transfer konsolidasian, dibentuk atas dua jenis komponen belanja yaitu transfer pemerintah pusat ke daerah dan transfer antar pemerintah daerah. Untuk komponen pertama, pada Triwulan III tahun 2020 pemerintah provinsi Sulawesi tengah membelanjakan anggaran sebesar Rp. 2,51 triliun atau 76,88 persen dari total belanja transfer konsolidasian, sedangkan pada komponen kedua anggaran yang dibelanjakan sebesar Rp. 756 milyar atau sebesar 23,12 persen dari total belanja transfer konsolidasian.

2. Analisis Perubahan

Sebagaimana ditampilkan pada Grafik 4.6, realisasi per jenis belanja pemerintah antara Triwulan III tahun 2020 dengan periode yang sama tahun 2019 (c-to-c), dikarenakan pandemi covid, dari 3 (tiga) belanja pokok hanya belanja pegawai

Sumber: LKPK Kanwil DJPb Prov. Sulawesi Tengah (diolah)

Grafik 4.4 Struktur Belanja Konsolidasian Triwulan III Tahun 2020

Grafik 4.5 Proporsi Belanja Pemerintah Konsolidasian

28.38%

71.62%

Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah

47.157% 23.595% 14.152% 0.006% 0.004% 4.870% 9.179% 1.037% 1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang 3. Belanja Modal 4. Belanja Pembayaran Bunga Utang 5. Belanja Subsidi 6. Belanja Hibah 7. Belanja Bantuan Sosial

Gambar

Gambar : Tambak Garam  Sumber : Ditsgraphy
Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah dan Indonesia   per Triwulan Tahun 2016 – 2020
Grafik 1.2 Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Se-Sulampapua Triwulan III Tahun 2020
Grafik 1.5 Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Periode Januari 2020 s.d. September 2020   Provinsi Sulawesi Tengah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Realisasi pendapatan transfer sampai dengan triwulan III 2019 adalah sebesar Rp9,24 Triliun yang terdiri dari Transfer Pemerintah Pusat sebesar Rp9,06 Triliun

Realisasi penerimaan PAD di Banten secara agregat sampai dengan triwulan III- 2020 sebesar Rp9.866,88 miliar atau 78,89 persen dari target. Realisasi penerimaan PAD tumbuh melambat

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi DKI Jakarta sampai dengan Triwulan III Tahun 2019 mengalami kenaikan realisasi Belanja sebesar 18,25% dari tahun sebelumnya

KAJIAN FISKAL REGIONAL (KFR) TRIWULAN III TAHUN 2021 PROVINSI SULAWESI TENGAH SCAN BARCODE DI BAWAH INI UNTUK MENGUNDUH KFR TRIWULAN III TAHUN 2021 PROVINSI SULAWESI TENGAH SECARA DARING

Untuk realisasi pendapatan s.d. Triwulan I tahun 2021 mengalami penurunan yang cukup tajam dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 sebesar Rp1,07 triliun

Diantara empat jenis belanja dalam struktur Belanja Daerah di Aceh, sampai dengan Triwulan III 2020 persentase realisasi tertinggi berada pada Belanja Bantuan

Dengan memperhatikan tren pada triwulan III 2017, dimana penerimaan pendapatan daerah mencapai 66,60 persen dari target, maka realisasi pendapatan daerah sampai

Realisasi Pendapatan Negara di Sumatera Barat sampai dengan triwulan III tahun 2018 yang terdiri dari Penerimaan Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak