BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagian besar dari aktivitas fisik manusia dalam industri terjadi dalam kegiatan manual. Kondisi kerja yang memaksa postur kerja manusia seperti badan membungkuk, kaki menekuk, dan frekuensi kegiatan repetitive (berulang) dapat mengakibatkan keluhan fisik. Salah satu dampak yang ditimbulkan keluhan fisik yaitu penurunan performansi kerja atau pegal pada sistem otot-rangka untuk melakukan kegiatan dalam waktu yang lama (Hardianto, 2014).
PT. Growth Sumatra Industry merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang pengolahan baja. Produk yang dihasilkan yaitu besi siku, besi as, besi ulir berdasarkan pesanan dari konsumen (make to order). Salah satu aktivitas sebelum produksi dimulai adalah menakar bahan penolong. Siliconmanganese merupakan bahan penolong untuk memperlancar proses
produksi.
Identifikasi keluhan didasarkan pada standard nordic questionaire yang dibagikan untuk enam pekerja gudang bahan penolong dengan postur kerja duduk dan berdiri. Postur kerja duduk diperoleh secara kumulatif bagian tubuh yang paling banyak terjadi keluhan sakit yaitu bagian kiri dan kanan tubuh atas, pinggang, bokong, betis kiri, dan betis kanan. Postur kerja berdiri paling banyak terjadi keluhan sakit adalah bagian kiri dan kanan tubuh atas, pinggang, lutut kiri, dan lutut kanan.
Hasil tersebut dapat memperkuat terjadi risiko keluhan pada aktivitas penakaran bahan penolong. Sifat material handling seperti penggunaan fasilitas kerja yang masih sederhana dan tidak ergonomis. Pengerjaan secara manual yang dominan menggunakan otot tubuh secara berulang juga dijadikan dasar perlunya perancangan fasilitas kerja sesuai pendekatan ergonomi.
Penelitian yang dilakukan oleh Poernomo (2016) terhadap masalah keterbatasan alat untuk melakukan produksi jumlah banyak dan kualitas hasil produksi yang rendah pada suatu usaha kacang di Yogyakarta. Rancangan mesin sangrai untuk memasak kacang tanah cara sangrai ditentukan dengan quality function deployment. Wawancara dan observasi sebagai tools untuk mendapatkan
atribut produk. Hasil akhir dari penelitian adalah pilihan dari rancangan 3D mesin sangrai kacang, analisa kekuatan rangka, perancangan sistem kontrol, dan anggaran biaya pembuatan mesin sangrai kacang.1
Penelitian yang dilakukan oleh Muslimah (2015) terhadap masalah keluhan (sakit pada leher, lengan, pinggul, kedua tangan, bahu, dan betis) oleh
1 Aditya Kurniawan Poernomo, Perancangan Mesin Sangrai Kacang dengan Menggunakan
pekerja pada kegiatan penjemuran kain batik. Nordic body map dan wawancara pekerja tentang bagian tubuh yang merasakan sakit. Rancangan alat bantu yang mempertimbangkan keluhan dan kebutuhan operator ditentukan menggunakan quality function deployment. Alat bantu berupa troli dengan meja yang dapat
diatur ketinggian, dua unit gagang yang memiliki busa, dan roda. Rancangan yang ergonomis untuk mengurangi keluhan menggunakan data antropometri dan memperbaiki postur kerja.2
Berdasarkan permasalahan tersebut, gerakan manusia dalam bekerja perlu dirancang secara ergonomis agar meminimalkan keluhan dan beban kerja melalui perancangan fasilitas kerja. Perancangan fasilitas kerja pada aktivitas tersebut dilakukan dengan mengidentifikasi keluhan dan beban kerja, pengambilan gambar postur kerja dan penilaian level risiko postur kerja. Pertimbangan atribut yang menjadi kebutuhan pengguna berdasarkan metode quality function deployment. Pertimbangan ergonomis dalam rancangan fasilitas kerja melalui dimensi tubuh dengan prinsip antropometri.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, permasalahan dalam penelitian adalah keluhan dari pekerja dan beban kerja karena penggunaan peralatan fasilitas kerja yang sederhana sehingga diperlukan perancangan fasilitas kerja yang ergonomis.
2 Etika Muslimah dan Ida Nursanti, Perancangan Alat Bantu untuk Mengurangi Keluhan Pekerja
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian adalah perancangan fasilitas kerja ergonomis untuk mengurangi keluhan pekerja pada aktivitas penakaran bahan penolong.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi keluhan dari pekerja.
2. Mengidentifikasi kategori beban kerja berdasarkan denyut nadi.
3. Mengidentifikasi level risiko postur kerja dalam melakukan pekerjaan.
4. Mengidentifikasi atribut kebutuhan pengguna fasilitas kerja yang dirancang menggunakan quality function deployment.
5. Mengidentifikasi dimensi tubuh pengguna dan ukuran fasilitas kerja yang sesuai prinsip antropometri.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Mahasiswa
a. Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari perkuliahan serta membandingkan dengan masalah pada perusahaan.
b. Mendapat kesempatan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
3. Bagi Departemen Teknik Industri
Sebagai penambah wawasan dalam melihat masalah lapangan industri dan menjadi referensi penelitian bagi peneliti yang terdapat di Departemen Teknik Industri.
1.5. Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian
Pembatasan masalah dalam penelitian adalah:
1. Penelitian dilakukan terhadap pekerja yang melakukan pekerjaan secara manual, yaitu penakaran bahan penolong pada gudang bahan penolong berupa siliconmanganese.
2. Penelitian tidak melakukan estimasi biaya terhadap fasilitas kerja yang akan dirancang.
3. Penerapan atribut kebutuhan dari fasilitas kerja yang akan dirancang menggunakan quality function deployment fase I.
4. Data antropometri yang digunakan adalah data dimensi tubuh pekerja gudang bahan penolong dan data dimensi tubuh praktikan laboratorium Ergonomi & Perancangan Sistem Kerja.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Semua mesin maupun peralatan yang digunakan pada proses produksi tidak mengalami kerusakan selama penelitian berlangsung.
2. Faktor lingkungan kerja tidak mempengaruhi hasil dari penelitian dan memenuhi persyaratan.
4. Pekerja dianggap terampil dan telah menguasai prosedur kerja yang digunakan. 5. Pekerja leluasa bekerja, artinya tempat kerja dan susunan fasilitas kerja tidak
menjadi penghambat.
1.6. Sistematika Penulisan Laporan Tugas Sarjana
Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas sarjana akan disajikan dalam beberapa bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab yang menguraikan latar belakang permasalahan yang menjadi dasar dilakukan penelitian. Perumusan masalah tentang keluhan pekerja dan beban kerja dari penggunaan fasilitas kerja yang masih sederhana dan tidak ergonomis yang akan dicari solusinya. Tujuan penelitian yang mengurai tujuan penelitian secara umum dan secara khusus. Manfaat penelitian, batasan dan asumsi penelitian yang digunakan dalam penelitian serta sistematika penulisan tugas sarjana.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab yang menguraikan sejarah singkat dari PT. Growth Sumatra Industry, ruang lingkup bidang usaha, organisasi dan manajemen, dan proses produksi.
BAB III LANDASAN TEORI
Bab yang menguraikan tinjauan pustaka tentang penjelasan konsep dan prinsip dasar untuk memecahkan masalah penelitian. Landasan utama dalam melakukan analisa dan pembahasan penelitian yang berisi teori seperti keluhan muscoluskeletal, beban kerja, postur tubuh, quality function deployment, dan
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
Bab yang berisi tentang acuan menyelesaikan permasalahan penelitian sesuai dengan teori yang digunakan. Prosedur yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, analisa serta kesimpulan dan saran.
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab yang menguraikan data primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian, yaitu keluhan muscoluskeletal menggunakan standard nordic qustionaire, denyut nadi pekerja, postur tubuh kerja, atribut fasilitas kerja dari
hasil kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup, dan dimensi antropometri. Pengolahan data yang membantu dalam pemecahan masalah yaitu penentuan karakteristik dengan quality function deployment dan persentil data antropometri untuk merancang perbaikan fasilitas kerja.
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
Bab yang menganalisis hasil pengolahan data dan pemecahan masalah. Hasil penelitian yang dilakukan yaitu perancangan fasilitas kerja yang ergonomis dan membandingkan postur kerja aktual dan usulan.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN