PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu unsur penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Rumah sakit adalah
salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai misi memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat untuk
tercapainya peningkatan derajat kesehatan masyarakat (Koentjoro, 2007).
Rumah sakit juga merupakan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan
yaitu setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat
(Siregar dan Amalia, 2004).
Pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada
pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi
klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Farmasi rumah sakit
bertanggung jawab terhadap semua barang farmasi yang beredar di rumah sakit
tersebut. Sebagaimana yang tertuang pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
1197/ Menkes/ SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit,
yang menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang
tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh dan
berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk
pelayanan farmasi klinik, yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi, mengharuskan
adanya perubahan pelayanan dari paradigma lama (drug oriented) ke paradigma
baru (patient oriented) dengan filosofi Pharmaceutical Care (pelayanan
kefarmasian). Praktek pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu
dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat
dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan (Depkes RI, 2004).
Perwujudan profesionalisme apoteker dalam menjalankan profesinya
dilaksanakan melalui peningkatan sumber daya manusia. Upaya tersebut melalui
pendidikan dan pelatihan bagi calon tenaga kesehatan. Salah satu diantaranya
yaitu Praktek Kerja Profesi (PKP) apoteker. Sebagai calon apoteker perlu
memahami dan mengenal peranan apoteker di rumah sakit, khususnya pada
instalasi farmasi. Hal ini penting sebagai bekal bagi lulusan Program Pendidikan
Profesi Apoteker apabila bekerja di rumah sakit. Berdasarkan pertimbangan ini,
Fakultas Farmasi USU Medan bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Pusat H.
Adam Malik Medan mengadakan Praktek Kerja Profesi.
Praktek kerja profesi ini meliputi:
1. Penerimaan materi mengenai RSUP H. Adam Malik Medan secara umum,
Instalasi Farmasi dan CSSD.
2. Pelaksanaan studi kasus di Rawat Inap Terpadu (Rindu) B Ruang pasca bedah digestive dan
mengikuti kegiatan visite tenaga medis sebagai pendekatan peranan farmasi klinis.
1.2. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Profesi di rumah sakit adalah agar
apoteker mampu mengelola farmasi rumah sakit sesuai dengan etik dan ketentuan
yang berlaku didalam system pelayanan kesehatan di rumah sakit