• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Fungsi dan Makna Perayaan Sembahyang Arwah pada Upacara Penghormatan Leluhur Masyarakat Tionghoa di Pematangsiantar”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "“Fungsi dan Makna Perayaan Sembahyang Arwah pada Upacara Penghormatan Leluhur Masyarakat Tionghoa di Pematangsiantar”"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

68

DAFTAR PUSTAKA

a. Buku, Artikel, dan Jurnal, dan Sejenisnya.

Abdurrahmant, H. Fathoni, 2006. Antropologi Sosial Budaya. Jakarta: Rhineka Cipta.

Agoeng. 1998. Ajaran Taoisme Masyarakat Tionghoa. Jakarta: Penabur Ilmu. Benny,H.Hoed. 2011. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Jakarta: Komunitas

Bambu.

Confucian, 2011. Pembakaran Kertas Tionghoa. pukul 22.00.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Gulo, Ferdinand. Chris. 2014. Makna dan Fungsi Pembakaran Kertas Pada Masyarakat Tionghoa. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Halim. 2010. Ajaran Taoisme Tionghoa. http://ajarantaoisme.blogspot.cim//html. Diunduh pada tanggal 25 Mei 2014 pukul 20.00.

Harsojo. 1977. Pengantar Antropologi Budaya. Jakarta: Bina Cipta

Hoed, Benny H. 2011. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Depok : Komunitas Bambu.

Ihromi, T.O. 2006. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor Koentjaraningrat (ed.), 1980. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:

Gramedia

Koentjaningrat. 1986. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press).

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Maengkom, L.Pirevia. 1987. Pemujaan Leluhur Suatu Tradisi dalam Keluarga

Cina. Jakarta: Universitas Indoneesia.

(2)

69

Poerwadarminta (ed.), 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utaama.

Setiawan. 1982. Masyarakat Tionghoa Ajaran Taoisme. Bandung: Yarama Widya.

Singarimbun, 1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3 ES.

Sutami, H. 2012. Kuliner untuk Arwah: Realita Akulturasi Budaya Kaum Cina Peranakan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Syafri, Syaiful. 2009. Mengenal Provinsi Sumatera Utara. Bekasi : Sari Ilmu Pratama

Syafrida, R. 2012. Kajian Fungsi dan Makna Tradisi Penghormatan Leluhur dalam Sistem Kepercayaan Masyarakat Tionghoa di Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Tim Penulis, 1995. Kamus Besar China – Indonesia, Beijing, Universitas Beijing: Pustaka Bahasa Asing.

b. Internet

http://blog.ub.ac.id/sriuriani/profil-daerahpematangsiantar/keadaan-geografis-kota-pematangsiantar/

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah Fungsi meditasi pada kebaktian keagamaan Buddha bagi Masyarakat Tionghoa di kota Medan adalah untuk memberi penghormatan pada

Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah Fungsi meditasi pada kebaktian keagamaan Buddha bagi Masyarakat Tionghoa di kota Medan adalah untuk memberi penghormatan pada

Dari hasil penelitian lapangan, bahasa yang digunakan oleh orang Tionghoa di Pematangsiantar dalam bertanya kepada Tuhan/ Dewa atau leluhur yang hidup di Alam Baka,

Deskripsi dan Fungsi Upacara Sacapme dalam Rangkaian Tahun Baru Imlek pada Kebudayaan Masyarakat Tionghoa di

Tri Dewi Septiani (2012) dalam skripsinya yang berjudul Deskripsi dan Fungsi Upacara Sacapme dalam Rangkaian Tahun Baru Imlek pada Kebudayaan Masyarakat Tionghoa di Medan,

DESKRIPSI DAN MAKNA UPACARA TRADISI CUE LAK PADA PERAYAAN IMLEK BAGI MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA SELATPANJANG, RIAU.. 廖内省

Fungsi dan Makna Makanan Tradisional pada Perayaan Upacara Budaya Masyarakat Tionghoa.. Medan: Universitas Sumatera

Fungsi dan Makna Makanan Tradisional pada Perayaan Upacara Budaya Masyarakat Tionghoa.. Medan: Universitas Sumatera Utara Suryanto,