• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP BALON KOLOID + INSTRUMEN PENILAIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RPP BALON KOLOID + INSTRUMEN PENILAIAN"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAPEMBELAJARANN  Nama Sekolah

 Nama Sekolah : SMAN X: SMAN X Mata

Mata Pelajaran Pelajaran : : KimiaKimia Kelas/Semester

Kelas/Semester : : XI XI IPA IPA /2/2 Materi

Materi Pokok Pokok : : Sistem Sistem KoloidKoloid Alokasi

Alokasi Waktu Waktu :: 2 x 45 menit (2JP)2 x 45 menit (2JP)

Penyusun

Penyusun : : Widya Widya Fatmawati Fatmawati (4301414106)(4301414106) A.

A. Kompetensi IntiKompetensi Inti

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (

langsung (indirect teaching indirect teaching ) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur,

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai  permasalahan

 permasalahan dalam dalam berinteraksi berinteraksi secara secara efektif efektif dengan dengan lingkungan sosial lingkungan sosial dan dan alam alam sertaserta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

(2)
(3)

homogen/heterogen homogen/heterogen, , dandan  penyaringan)

 penyaringan) 3.15.2

3.15.2 Mengelompokkan jenis koloidMengelompokkan jenis koloid  berdasarkan fase terdispersi dan  berdasarkan fase terdispersi dan

fase pendispersi fase pendispersi 3.15.3

3.15.3 Mendeskripsikan sifat-sifatMendeskripsikan sifat-sifat koloid (effek Tyndall, gerak koloid (effek Tyndall, gerak Brown, dialisis, elektroforesis, Brown, dialisis, elektroforesis, emulsi, koagulasi)

emulsi, koagulasi) 3.15.4

3.15.4 Menjelaskan koloid liofob danMenjelaskan koloid liofob dan liofil

liofil 3.15.5

3.15.5 Mendeskripsikan perananMendeskripsikan peranan koloid di industri kosmetik, koloid di industri kosmetik, makanan, dan farmasi makanan, dan farmasi

4.15.2

4.15.2 Menganalisis proses yang terjadi padaMenganalisis proses yang terjadi pada  pembuatan koloid

 pembuatan koloid

C.

C. Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran

Melalui model pembelajaran

Discovery Learning

Discovery Learning

dengan mencari informasi dari berbagaidengan mencari informasi dari berbagai sumber belajar, dan mengolah informasi, diharapkan peserta didik terlibat aktif selama proses sumber belajar, dan mengolah informasi, diharapkan peserta didik terlibat aktif selama proses  belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap

 belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahuingin tahu,, telititeliti dalam melakukan pengamatandalam melakukan pengamatan dan

dan bertanggungjawabbertanggungjawab   dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi  dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat

(4)

3. Penggunaan Koloid 3. Penggunaan Koloid

Dalam kenyataannya, banyak hasil dari produk industri yang diperlukan dalam Dalam kenyataannya, banyak hasil dari produk industri yang diperlukan dalam kehidupan sekarang ini berupa zat-zat yang berupa koloid, baik sebagai bahan makanan, kehidupan sekarang ini berupa zat-zat yang berupa koloid, baik sebagai bahan makanan,  bahan

 bahan bangunan, maupun bangunan, maupun produk-produk lain. produk-produk lain. Contoh Contoh sistem sistem koloid koloid yang berupa yang berupa bahanbahan makanan, yaitu susu, mayones, margarin, krim salad, dan jeli. Dalam bahan bangunan, makanan, yaitu susu, mayones, margarin, krim salad, dan jeli. Dalam bahan bangunan, misalnya cat tembok, cat kayu, cat besi, lem kaca, lem kayu, dan lem plastik. Dalam misalnya cat tembok, cat kayu, cat besi, lem kaca, lem kayu, dan lem plastik. Dalam industri farmasi, contohnya kapsul dari gelatin dan emulsi obatobatan yang distabilisasi industri farmasi, contohnya kapsul dari gelatin dan emulsi obatobatan yang distabilisasi dengan protein.

dengan protein.

4. Sifat-sifat Koloid 4. Sifat-sifat Koloid a). Efek Tyndall

a). Efek Tyndall  b). Gerak Brown  b). Gerak Brown c). Adsorbsi c). Adsorbsi d). Elektroforesis d). Elektroforesis e). Koagulasi e). Koagulasi f). Koloid Pelindung f). Koloid Pelindung 5. Dialisis 5. Dialisis

Dialisis adalah proses pemurnian partikel koloid dari muatan-muatan yang menempel Dialisis adalah proses pemurnian partikel koloid dari muatan-muatan yang menempel  pada permukaan. Tujuan dialisis untuk meng

(5)

B.

B. Cara Cara kondensasikondensasi

2. Koloid dalam kehidupan sehari

2. Koloid dalam kehidupan sehari

 – 

 – 

 hari hari A.

A. Koloid dalam industriKoloid dalam industri B.

B. Koloid yang mencemari lKoloid yang mencemari lingkunganingkungan d. Materi Remidial

d. Materi Remidial

Bagi Peserta didik yang belum mencapai KKM diberi remedial yaitu mempelajari

Bagi Peserta didik yang belum mencapai KKM diberi remedial yaitu mempelajari

kembali materi yang belum dikuasai dengan bimbingan guru. Setelah melakukan

kembali materi yang belum dikuasai dengan bimbingan guru. Setelah melakukan

langkah-langkah pra remedial, diantaranya analisis hasil diagonisis, menemukan penyebab kesulitan

langkah pra remedial, diantaranya analisis hasil diagonisis, menemukan penyebab kesulitan

 belajar

 belajar dan dan topik-topik topik-topik yang yang belum belum dikuasai, dikuasai, guru guru dapat dapat melakukan melakukan program program remedialremedial

 berdasarkan pada rencanan kegiatan yang

 berdasarkan pada rencanan kegiatan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan remedial dilakukantelah ditetapkan. Pelaksanaan remedial dilakukan

dengan berbagai cara, seperti memberikan tambahan penjelasan atau contoh terutama

dengan berbagai cara, seperti memberikan tambahan penjelasan atau contoh terutama

 berkaitan dengan topik-t

 berkaitan dengan topik-topik yang belum opik yang belum dikuasai serta dikuasai serta menggunakan berbagai media menggunakan berbagai media dandan

strategi, misalnya banyak melakukan praktik atau demontrasi, tutor sebaya, diskusi

strategi, misalnya banyak melakukan praktik atau demontrasi, tutor sebaya, diskusi

kelompok

kelompok

E.

E. PendekatanPendekatan, Metode, dan , Metode, dan Model PembelajaranModel Pembelajaran 1.

1. Pendekatan: SaintifikPendekatan: Saintifik 2.

2. Metode: Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Praktikum;Metode: Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Praktikum; 3.

(6)

3. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama (3 Jam Pelajaran):

Kegiatan

Langkah-langkah DL Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu Pendahuluan Menciptakan

Situasi (Stimulasi)

- Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap  belajar dengan diawali berdoa bersama

dipimpin oleh salah seorang peserta didik 

-

Guru memberikan

rangsangan kepada

 peserta didik mengenai penggolongan

 sistem koloid 

dan merangsang peserta

didik dengan pertanyaan yang berkaitan dengan sistem koloid

Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan untuk menyamakan pengetahuan awal peserta didik seperti:

-  Pertemuan sebelumnya kalian sudah

20 menit

Religius

Cr itical Thinking , HOTS dan Literasi (Memprediks i dan Meng identifik as i Tujuan)

P P K(rasa ingin tahu dan gemar membaca),

(7)

- Guru mengecek prasyarat pengetahuan tentang penggolongan, sifat sifat dan  pembuatan sistem koloid

- Guru memberikan motivasi terkait pentingnya  belajar sistem koloid yang banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti pembuatan keju, penjernihan air, dialisis dll

- Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai

Kegiatan Inti  Problem  statemen

(pertanyaan/ identifikasi masalah)

- Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk

mengidentifikasi  sebanyak

mungkin masalah

 yang berkaitan dengan sistem koloid

- Peserta didik mengamati gambar yang disajikan oleh guru yaitu ada wadah yang berisi larutan , suspensi dan koloid

- Peserta didik mengamati gambar terkait  pengelompokan koloid

- Dari proses pengamatan, peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diharapkan seperti:

- Bagaimana cara membedakan larutan, suspensi

90 menit

P P K (rasa ingin tahu dan g emar  membaca,  juj ur) Critical Thinking, HOTS dan Literasi (   Mempredi  ks i dan  Meng ident  ifikasi Tujuan  Membaca)

(8)

Pengumpulan data Pengolahan data dan analisis Verifikasi

- Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab  pertanyaan yang diidentifikasi melalui:

- Melakukan pengumpulan informasi dan sumber sumber (referensi) yang relevan baik dari buku, e-book

maupun jurnal/ internet

- Mencatat hasil pengumpulan informasi tersebut dari berbagai sumber

- Pada tahap ini peserta didik dalam

kelompoknya berdiskusi untuk mengolah data hasil pengamatan dengan cara:

-

 Mengolah hasil pengumpulan informasi

dengan bantuan pertanyaan pada lembar kerja.

- Pada tahap

verifikasi 

 peserta didik

mendiskusikan hasil pengolahan data dan memverifikasi

hasil pengolahan dengan

data-data atau teori pada buku sumber 

PP K (r asa ing in tahu

 g emar membaca,  juj ur, k erja s ama)

(9)

dengan cara kondensasi maupun dispersi dan  pelajaran ditutup dengan

berdoa bersama

.

Pertemuan Kedua (3 JP) :

Kegiatan

Langkah-langkah DL Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu Pendahuluan Menciptakan

situasi (Stimulus)

1. Memberi salam, dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai dipimpin salah seorang peserta didik;

2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;

-

Guru memberikan

rangsangan kepada

 peserta didik mengenai percobaan

 sederhana yang berhubungan dengan

 pembuatan koloid 

-

Peserta didik diberikan beberapa pertanyaan

untuk menyamakan pengetahuan awal peserta didik seperti:

25 menit

Cr itical Thinking , HOTS dan Literasi (Memprediks i dan Meng identifik as i Tujuan)

(10)

lingkungan maupun yang dapat merusak / mencemari lingkungan sekitar.

4. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi yang diperlukan dalam pembelajaran.

Kegiatan Inti Problem Statement

1. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru diawal oembelajaran tadi kemudian peserta didik mengamati gambar yang disajikan oleh guru terkait macam aplikasi koloid

dikehidupan sehari hari baik yang bermanfaat maupun yang berbahaya.

2. Dari proses pengamatan, peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diharapkan seperti:

Bagaimana cara pembuatan koloid dengan menggunakan bahan sekitar?

 Mengapa aplikasi sistem koloid (misal sabun)

90 menit

Critical Thinking, HOTS dan Literasi

(11)

Pengolahan Data

Memverifika si

Generalisasi

sederhana pembuatan koloid melalui berbagai sumber

8. Peserta didik melakukan percobaan bersama dengan kelompoknya sesuai dengan alat bahan dan prosedur yang telah digali secara mandiri oleh peserta didik

 Mengolah data hasil eksperi men

yang didapatkan dari hasil percobaan yang telah dilakukan

Pada tahap

verifikasi 

 peserta didik mendiskusikan hasil pengolahan data dan memverifikasi

hasil

 pengolahan dengan data-data atau teori pada

buku sumber 

 dengan cara:

Pada tahap ini peserta didik menyimpulkan hasil  percobaan yang diperoleh dan hasil percobaan

tersebut dipaparkan lebih lengkap melalui laporan  praktikum yang dikerjakan secara individu

Critical Thinking, HOTS dan Literasi (Memprediksi dan  Meng identi fik asi

(12)

H. Penilaian

1. Jenis/Teknik penilaian

No

Aspek

Teknik

Bentuk I nstrumen

1. Sikap Observasi kegiatan diskusi kelompok dan presentasi

- Lembar Observasi - Penilaian Diri 2. Pengetahuan 1.Penugasan

2. Tes Tertulis

- Soal Penugasan - Soal Pilihan Ganda

3. Keterampilan Kinerja, laporan praktikum

-

Rubrik Penilaian Kinerja 1. Remedial dan Pengayaan

No

Aspek

Teknik

1. Remedial a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas

 b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali. 2. Pengayaan a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan

diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:

- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan ) nn(maksimum) diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan

(13)

LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP

1.Materi Prasyarat

Materi yang harus dikuasai oleh peserta didik sebelum mendapatkan materi mengenai elektrolisis adalah kelarutan dan hasil kali kelarutan.

b. Materi Reguler

Sistem koloid adalah suatu campuran zat yang terdiri dari fase terdispersi dan medium  pendispersi dimana partikel-partikel fase terdispersi yang berukuran koloid tersebar merata

dalam medium pendispersinya (Johari , J.M.C. dan M. Rachmawati, 2004:300). Komponen koloid dibagi menjadi dua macam, yaitu:

c. fase terdispersi yaitu zat yang didispersikan ke dalam zat lain

d. medium pendispersi yaitu fase yang digunakan untuk mendispersikan

Perbedaan antara larutan sejati, koloid, dan suspensi kasar disimpulkan pada tabel 2 sebagai berikut:

(14)

Bentuk campuran Ukuran partikel Jumlah fase Kestabilan Penyaringan Contoh Homogen, tak dapat dibedakan walaupun dengan menggunakan mikroskop ultra <10-7 cm satu fase stabil tidak dapat disaring Larutan gula Larutan garam Larutan cuka Secara makroskopis  bersifat homogen tetapi heterogen  jika diamati dengan mikroskop ultra 10-7

 – 

10-5cm dua fase pada umumnya stabil tidak dapat disaring, kecuali dengan menggunakan mikroskop ultra susu santan cat

Heterogen

>10-5 cm dua fase tidak stabil

dapat disaring

 pasir dengan air tanah dengan air kopi dan air

(15)

Padat Gas Aerosol padat Asap Debu

Padat Cair Sol Sol emas

Tinta

Padat Padat Sol padat Gelas berwarna

Intan hitam

3. Penggunaan Koloid

Dalam kenyataannya, banyak hasil dari produk industri yang diperlukan dalam kehidupan sekarang ini berupa zat-zat yang berupa koloid, baik sebagai bahan makanan,  bahan bangunan, maupun produk-produk lain. Contoh sistem koloid yang berupa bahan makanan, yaitu susu, mayones, margarin, krim salad, dan jeli. Dalam bahan bangunan, misalnya cat tembok, cat kayu, cat besi, lem kaca, lem kayu, dan lem plastik. Dalam industri farmasi, contohnya kapsul dari gelatin dan emulsi obatobatan yang distabilisasi dengan protein.

Mengapa sistem koloid digunakan dalam produk industri? Salah satu ciri khas koloid yaitu partikel padat dari suatu zat dapat tersuspensi dalam zat lain, terutama dalam bentuk

(16)

Adsorbsi adalah peristiwa penyerapan pada permukaan koloid. Pengikatan atau  penyerapan terhadap ion positif/ ion negatif dari partikel koloid menyebabkan koloid  bermuatan listik.

Contoh:

1) Koloid Fe(OH)3 dalam air akan menyerap ion H+ sehingga bermuatan positif

2) Koloid As2S3  dalam air akan menyerap ion S2-sehingga bermuatan negatif Sifat adsorbsi partikel koloid sangat penting karena berdasarkan sifat tersebut banyak manfaat yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh:

1) Penjernihan air

2) Penyembuhan sakit perut yang disebabkan oleh bakteri 3) Pemutihan gula tebu

d). Elektroforesis

Elektroforesis adalah peristiwa pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu elektrode. Elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan koloid.

e). Koagulasi

Koagulasi adalah peristiwa penggumpalan partikel koloid. Koagulasi dapat terjadi dengan tiga cara:

(17)

Caranya, koloid dimasukkan dialisator, bagian luar terus menerus dialiri air, zat yang terdapat koloid misal ion-ion dan molekul dapat menembus membran semi permeabel sehingga dalam dialisator tinggal koloidnya saja.

Prinsip dialisis saat ini digunakan sebagai proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal, yang dikenal dengan blood dialysis. Ginjal yang berfungsi sebagai selaput semi  permeabel dapat melewatkan ion-ion atau molekul-molekul sederhana yang mengotori darah, tetapi tidak dapat melewatkan butir-butir darah yang bersifat koloid. Jika ginjal seseorang rusak maka fungsi ginjal diganti oleh mesin yang disebut dialisator.

6. Koloid liofil dan liofob

Koloid liofil adalah koloid sol dengan partikel koloid sebagai fase terdispersi suka  pada pendispersinya. Koloid liofil mempunyai gaya tarik-menarik yang cukup besar

antara zat terdispersi dengan mediumnya. Contoh: sabun, detergen, agar-agar dalam air

Koloid liofob adalah koloid sol dengan partikel koloid tidak senang atau takut pada cairannya. Koloid liofob mempunyai gaya tarik-menarik sangat lemah atau tidak ada sama sekali.

Contoh: sol belerang, sol emas, sol Fe(OH)3

(18)

sehingga lebih mudah disaring. Tawas juga membentuk koloid Al(OH)3  yang dapat mengadsorbsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar. Apabila tingkat kekeruhan air yang diolah terlalu tinggi maka digunakan karbon aktif disamping tawas. Pasir berfungsi sebagai  penyaring. Klorin atau kaporit berfungsi sebagai pembasmi hama, sedangkan kapur tohor  berguna untuk menaikkan pH, yaitu untuk menetralkan keasaman yang terjadi karena  penggunaan tawas.(Purba, 2004:159).

a. Pengolahan air secara sederhana

1). Membersihkan dari kekeruhan/ proses koagulasi

Untuk mengendapkan kotoran dibubuhi tawas K 2SO4 Al2(SO4)3. 24H2O Gumpalan yang terjadi karena proses koagulasi dipisahkan dengan penyaringan. Penyaring yang digunakan berupa lapisan pasir, kerikil, dan ijuk.

2). Membersihkan dari kuman/ desinfeksi

Proses desinfeksi dengan menambah kaporit Ca(OCl)2, untuk menghilangkan bau klor digunakan arang.

3). Membersihkan dari zat-zat kimia

Untuk menghilangkan rasa anyir pada air yang mengandung zat besi atau mangan dapat

menggunakan kapur (Nur’aini dan Cahyono,

-:63).

(19)

 partikel suspense disebut dengan dispersi, sedangkan pembuatan koloid dengan  pengelompokkan partikel larutan sejati disebut kondensasi. Pembuatan koloid dilakukan

melalui 2 cara yaitu: A. Cara dispersi

Cara dispersi adalah cara pembuatan sistem koloid dengan mengubah  partikelpartikel suspensi kasar (besar) menjadi partikel-partikel koloid. Perubahan  partikel kasar menjadi partikel koloid dapat dilakukan dengan cara:

1) cara mekanik (penggerusan) 2) busur bredig 

3) cara peptisasi (pemecahan). B. Cara kondensasi

Dengan cara kondensasi, partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi  partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan dengan reaksi-reaksi kimia, seperti:

1) reaksi redoks, 2) reaksi hidrolisis,

3) dekomposisi rangkap 4) pergantian pelarut. 2. Koloid dalam kehidupan sehari

 – 

 hari

(20)

2) Detergen dan Sabun

Detergen terbentuk dari asam benzena sulfonat (ABS) dan sodium tripolifosfat (STTP) sehingga dapat mencemari air sebab kedua bahan tersebut tidak dapat diuraikan oleh bakteri.

3) Asap Pabrik

Asap pabrik yang mengandung gas SO3 menyebabkan hujan asam. Akibat dari hujan asam adalah merusak atau menimbulkan korosi pada pada besi atau Palauan batuan candi. Sedangkan asap buangan pabrik yang mengandung logam berat (Pb,Cd) sangat mencemari lingkungan.

4) Asbut

Asbut merupakan campuran yang rumit yang terdiri atas berbagai gas dan partikel- partikel zat cair dan zat padat. Asbut (smog) merupakan kombinasi dari asap (smoke) dan kabut (fog). Asap mengandung belerang oksida (SO2), gas ini dapat bereaksi dengan oksigen dan uap air membentuk asam sulfat yang akan mengiritasi paru-paru sehingga menghasilkan banyak lendir. Sebanyak 4000 orang meninggal dalam kasus di London  pada tahun 1952.

(21)

5 Kerjasama a. Melakukan presentasi kelompok A2  b. Saling membantu dalam menanggapi pertanyaan

saat presentasi

A2

6 Kesantunan a. Tidak berbicara kotor dan kasar A5

 b. Melakukan 3S (senyum, salam dan sapa) A3

7 Toleransi a. Menghargai pendapat orang lain A1

 b. Memberi kesempatan orang lain untuk  berpendapat

A1

Indikator penilaian aspek afektif peserta didik dalam pembelajaran sebagai berikut:

 No Indikator sikap Keterangan

1  Receiving  (A1) Adanya penerimaan/perhatian peserta didik

terhadap guru atau mata pelajaran 2  Responding  (A2) Tumbuhnya minat/motivasi terhadap

 pelajaran

(22)

2 dst

Pertemuan 1

Instrumen Penilaian Sikap : Digunakan untuk menilai sikap peserta didik, dalam hal: teliti, kritis, kerjasama, tanggung jawab, teliti

Petunjuk:

Lembar observasi ini diisi oleh guru guna menilai sikap peserta didik dalam hal teliti,kritis,dankerjasama

saat mengikuti kegiatan pembelajaran.

Indikator Sikap:

1. Teliti

a. Tepat dalam menuliskan reaksi-reaksi elektrolisis b. Tepat melakukan perhitungan

c. Tepat dalam memberikan jawaban 2. Kritis

a. Menyampaikan pendapat

b. Tanggap terhadap pertanyaan teman c. Membenarkan jawaban yang belum sesuai 3. Kerjasama

(23)

Pertemuan 2

Instrumen Penilaian Sikap : Petunjuk:

Lembar observasi ini diisi oleh guru guna menilai sikap peserta didik dalam hal teliti,bertanggung jawab,dan

kerjasama saat mengikuti kegiatan pembelajaran.

Indikator Sikap:

1. Teliti

a. Tepat dalam merangkai alat percobaan

b. Tepat dalam mengamati percobaan yang dilakukan c. Tepat dalam menuliskan hasil pengamatan

2. Bertanggung jawab

a. Menyiapkan alat dan bahan praktikum

b. Membersihkan kembali alat-alat praktikum yang digunakan c. Menata kembali alat-alat praktikum pada tempatnya

3. Kerjasama

a. Ada pembagian tugas dengan jelas

b. Membantu teman yang mengalami kesulitan c. Tidak mengepentingkan kepentingan pribadi

Rubrik Penilaian:

SB (Sangat Baik) : masing-masing aspek muncul 3 indikator

B (Baik) : masing-masing aspek muncul 2 indikator C (Cukup) : masing-masing aspek muncul 1 indikator K (Kurang) : masing-masing aspek tidak muncul indikator

(24)

Lampiran 2 Penilaian Keterampilan

Penilaian Keterampilan

Pertemuan 1

Instrumen : Digunakan untuk menilai keterampilan peserta didik pada pembelajaran

Petunjuk : Lembar observasi ini diisi oleh guru untuk menilai keterampilan peserta didik. Pada kolom masing-masing butir keterampilan yang dinilai, guru memberikan angka dengan rentang 1-4 sesuai dengan keterampilan peserta didik.

Lembar Observasi

 No. Nama Peserta didik Butir Total Skor Nilai Akhir

1 2 1. 2. 3. 4. Rubrik: No Keterampilan yang dinilai Aspek yang dinilai Indikator 1. Menyampaikan hasil presentasi (presentasi)

Komunikatif 4. Menyampaikan hasil presentasi dengan menggunakan bahasa lugas, mudah dimengerti, serta tidak terbata-bata 3. Jika 2 indikator terpenuhi

(25)

Lampiran 2 Penilaian Keterampilan

Pertemuan 1

Kisi-kisi Instrumen Penilaian Keterampilan Kinerja Peserta didik Tahap Persiapan Praktikum Domain Tahap Pelaksanaan Praktikum Domain Tahap Setelah Praktikum Domain Memeriksa kelengkapan alat yang dibutuhkan untuk praktikum P1 Mengukur 500 gr  padatan yang digunakan sebagai  pelapis filter alat  penjernih air

P3

Membersihkan alat yang telah digunakan

untuk praktikum P1

Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk praktikum

P1

Merancang alat

 penjernih air P3

Menata kembali alatalat yang telah selesai

digunakan praktikum

P1 Menyiapkan bahan

yang akan digunakan untuk praktikum P1 Mengamati hasil  pembuatan alat  penjernih air P3 Mengomunikasikan hasil yang diperoleh dari praktikum

P4 Menuliskan hasil

 pengamatan dari

(26)

1 Tidak memeriksa bahan yang akan digunakan

Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk praktikum

3

Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk  praktikum dengan membersihkan dan

mengeringkan alat terlebih dahulu sebelum  praktikum

2

Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk  praktikum dengan membersihkan tetapi tanpa

mengeringkan alat terlebih dahulu sebelum  praktikum

1 Menggunakan alat praktikum tanpa membersihkannya terlebih dahulu

Tahap Pelaksanaan Praktikum

Kinerja Kriteria

Mengukur 500 gr padatan  pasir yang digunakan sebagai

filter alat penjernih air

3 Mengukur massa padatan sesuai dengan kebutuhandan pengukuran sesuai prosedur

2 Mengukur massa padatan sesuai dengan kebutuhan akan tetapi pengukuran tidak sesuai prosedur

1 Mengukur massa padatan tidak sesuai dengan kebutuhan praktikum

(27)

Tahap Setelah Praktikum

Kinerja Kriteria

Membersihkan kembali alat yang telah selesai digunakan

3

Membersihkan alat yang telah digunakan pada saat praktikum, menggunakan air keran untuk membilas alat dan mengeringkan alat

2

Membersihkan alat yang telah digunakan pada saat  praktikum, menggunakan air keran untuk

membilas

alat dan tidak mengeringkan alat

1 Tidak membersihkan alat yang telah digunakan  pada saat praktikum

Menata kembali alat-alat praktikum

3

Mengembalikan alat dan bahan yang digunakan  pada tempat semula dengan rapi dan

membersihkan meja praktikum setelah praktikum

2

Mengembalikan alat dan bahan yang digunakan  pada tempat semula kurang rapi dan

membersihkan meja praktikum setelah praktikum 1 Tidak mengembalikan alat dan bahan yang

digunakan pada tempat semula

(28)

Instrumen Penilaian Kinerja Peserta didik

 No Aspek kinerja yang dinilai Kelompok

 Nama peserta didik

Skor

3 2 1

Tahap Persiapan Praktikum

1. Memeriksa alat yang akan digunakan untuk praktikum

1 2. Memeriksa bahan yang akan digunakan

untuk praktikum

3. Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk praktikum

Tahap Pelaksanaan Praktikum

4. Mengukur massa padatan (gram) yang digunakan

(29)

10 Mengomunikasikan hasil praktikum

Instrumen Penilaian Laporan Praktikum

Lembar Penilaian Laporan Praktikum No Nama Peserta didik

Poin Jumlah Skor

Nilai

(30)

5. Kesimpulan

Ditulis

 berdasarkan hasil analisis dan akurat

Ditulis  berdasarkan hasil analisis Ditulis tidak  berdasarkan hasil analisis Tidak ada kesimpulan Keterangan:

1. Kolom skor diisi kualitias kriteria yang diperoleh peserta didik 2.  Nilai diperoleh berdasarsakna perhitungan berikut:

Kriteria Penilaian: Kriteria Penilaian:

Pengolahan Skor : Pengolahan Nilai : Skor tertinggi = 5 x 4 = 20

Skor terendah = 5 x 1 = 5 Skala kriteria =

Kriteria Rentang Skor Nilai

Sangat Baik (SB)

apabila 16,25 < skor ≤ 20

81,25 < x ≤ 100

Baik (B)

apabila 12,5 < skor ≤ 16,25

62,5 < x ≤ 81,25

Cukup (C)

apabila 8,75 < skor ≤ 12,5

43,75 < x ≤ 62,5

Kurang (K)

apabila 5 ≤ skor ≤ 8,75

25 < x ≤ 43,75

(31)

SOAL :

Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e! 1. Kalian telah menemukan definisi koloid berdasarkan kesamaan dan perbedaan sifatnya

melalui eksperimen yang telah kalian lakukan. Pada tahun 1912 seorang kimiawan Jerman  bernama Richard Zsigmondy mendesain mikroskop ultra. Mikroskop yang dapat digunakan untuk mengamati partikel-partikel campuran yang telarut yaitu partikel yang memiliki ukuran 1-100 nm termasuk partikel koloid.

Berdasarkan informasi diat

as, koloid adalah …

a. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran partikel diantara larutan dan suspensi yaitu antara 1

 – 

 100 nm

 b. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran partikel > 100 nm c. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran partikel < 100 nm

d. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran partikel lebih besar dari suspensi e. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran partikel lebih kecil dari larutan

sejati

2. Perhatikan tabel jenis koloid di bawah ini!

Contoh koloid

Fase terdispersi Medium pendispersi Padat Cair Gas Padat Cair Gas

Mayones

(32)

c. Sentrifuge (pemusing)

5. Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 9, salah satu pemanfaatan dialisis dalam kehidupan sehari

 – hari adalah …

a. Pemurnian gula d. Pembentukan delta  b. Alat pencuci darah e. Alat Cotrell

c. Penjerihan air

6. Mayones atau Mayoneis merupakan salah satu jenis saus yang terbuat dari bahan - bahan telur, cuka dan minyak nabati. Mayonais biasanya digunakan untuk menambah perasa  pada makanan, seperti  sandwich, kentang goreng, burger atau salad. Dalam proses  pembuatan mayones, minyak ditambahkan ke dalam air yang bercampur dengan kuning

telur. Fungsi penambahan kuning telur pada pembuatan mayones adalah …

a. Untuk menghilangkan pengotor d. Menghilangkan muatan koloid  b. Sebagai emulgator e. Dialisator

c. Sebagai koagulan

7. Asam amino adalah suatu molekul pembentuk protein. Asam amino ada yang bermuatan  positif, negatif, dan netral pada pH tertentu. Pemisahan asam

 – 

 asam amino dilakukan dengan cara mengatur pH larutan asam

 – 

 asam amino. Kemudian asam

 – 

  asam amino ditempatkan dalam medan listrik. Asam amino yang bermuatan positif akan menuju katode, asam amino yang bermuatan negatif akan tertarik menuju anode. Sedangkan asam amino netral tidak tertarik oleh kedua elektrode.

Pemisahan asam amino berdasarkan penjelasan diatas adalah pemisahan dengan cara …

a. Elektroforesis d. Elektronik

 b. Elektrodialisis e.

(33)

• Susu tidak menggumpal karena terdapat kasein dalam susu. • Tinta tidak mengendap karena dicampur dengan gom

Berdasarkan fakta campuran di atas, penambahan gelatin, kasein dan gom berperan

sebagai …

a. Koloid pelindung d.Koagulan (penggumpal)  b. Koloid liofil e. Koloid liofob

c. Dialisator

12. Dunia farmasi dan kedokteran juga menggunakan sistem koloid, salah satunya adalah sirup obat batuk. Sirup obat batuk mengandung koloid yang bersifat liofob (kurang stabil) dan sol liofob ini bersifat irreversible, yaitu setelah menggumpal tidak dapat kembali la gi walaupun ditambah air sebagai medium pendispersi. Sehingga sirup obat baruk harus dikocok terlebih dahulu sebelum diminum. Fase terdispersi dan medium pendispersi pada

sirup obat batuk adalah …

a. Cair dalam padat d. Cair dalam gas  b. Padat dalam cair e. Cair dalam cair

c. Gas dalam cair

13. Sol belerang dibuat dari reaksi antara hydrogen sulfide (H2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan cara mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2. Pembuatan sol  belerang dilakukan dengan cara kondensasi. Pembuatan sol belerang dilakukan dengan

cara kondensasi melalui ...

a. Reaksi redoks d. Dekomposisi rangkap  b. Reaksi hidrolisis e. Penggantian pelarut

c. Reaksi penggaraman

(34)

a. Sol d. Emulsi Cair   b. Sol padat e. Buih

c. Emulsi padat

17. Tinta merupakan suatu sistem koloid yang dibuat dengan cara mendispersikan zat padat ke dalam air, yaitu dengan cara dispersi (cara mekanik). Pembuatan tinta dilakukan dengan cara menghaluskan karbon pada penggiling (colloid mill) kemudian didispersikan dalam air. Gom ditambahkan sebagai koloid pelindung sehingga tinta tidak mengendap.

Persamaan anatara koloid dan suspensi berdasarkan proses pembuatan tinta adalah …

a. Keduanya homogen

 b. Keduanya heterogen c. Keduanya dapat disaring

d. Keduanya dispersi padatan dalam cairan e. Keduanya membentuk endapan

18. Untuk membuat sayur atau kuah, bumbu dapur digerus sampai halus selanjutnya dituangkan ke dalam air mendidih, dan kuah yang terbentuk membentuk koloid.

Tergolong pembuatan koloid dengan cara …

a. Kimiawi d. Homogenisasi  b. Mekanik e. Busur Bredig

c. Peptisasi

19. Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 37, contoh pembuatan koloid dengan

menggunakan cara diatas adalah …

a. Pembuatan sol Al(OH)3 d. Pembuatan sol Fe(OH)3  b. Pembuatan sol logam e. Pembuatan sol As2S3

(35)

KISI-KISI PENILAIAN KOGNITIF SISTEM KOLOID Mata Pelajaran : Kimia SMA

Kelas/Semester : XI/2

No KD Indikator Soal Butir Soal Bentuk Tes Jenjang Kunci

1 Mengelompokka n berbagai tipe sistem koloid, menjelaskan sifat-sifat koloid dan  penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid

Kalian telah menemukan definisi koloid berdasarkan kesamaan dan perbedaan sifatnya melalui eksperimen yang telah kalian lakukan. Pada tahun 1912 seorang kimiawan Jerman bernama Richard Zsigmondy mendesain mikroskop ultra. Mikroskop yang dapat digunakan untuk mengamati partikel-partikel campuran yang telarut yaitu partikel yang memiliki ukuran 1-100 nm termasuk partikel koloid.

Berdasarkan informasi diatas, koloid adalah …

d. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran  partikel diantara larutan dan suspensi yaitu antara 1 – 

100 nm

e. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran  partikel > 100 nm

f. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran  partikel < 100 nm

g. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran  partikel lebih besar dari suspensi

h. koloid merupakan campuran yang memiliki ukuran  partikel lebih kecil dari larutan sejati

Pilihan Ganda C3 A

2

Mengelompokkan  jenis koloid  berdasarkan fase

terdispersi dan fase  pendispersi

Perhatikan tabel jenis koloid di bawah ini! Contoh koloid

Fase terdispersi Medium pendispersi Padat Cair Gas Padat Cair Gas

Mayones √ √

Cat

(36)

Batu apung √ √ Kabut √ √ Agar –  agar Asap Gelas berwarna √ √ Buih sabun √ √

Berikut ini contoh koloid yang fase terdispersi dan medium

 pendispersinya sama dengan batu apung adalah …

a. Selai d. Debu

 b. Awan e. Karet busa

c. Tinta

3

Mengelompokkan  jenis koloid  berdasarkan fase

terdispersi dan fase  pendispersi

Pengeras rambut/hair spray merupakan contoh koloid di bidang industri kosmetik yang teegolong ke dalam aerosol cair. Fase terdispersi dan medium pendispersi pada hair spray adalah

a. Gas dalam cair d. Cair dalam cair

 b. Cair dalam gas e. Cair dalam padat

c. Padat dalam padat

Pilihan Ganda C3 B

4

Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid

Campuran air dengan pasir, campuran air dengan terigu dan campuran air dengan kapur dapat dipisahkan dengan cara  penyaringan. Berdasarkan cara pemisahannya, apakah campuran air dengan gula, campuran air dengan garam dan campuran dengan cuka dapat dipisahkan dengan cara …

a. Penyaringan d. Ultra mikroskop

 b. Penguapan e. Destilasi

c. Sentrifuge (pemusing)

(37)

5

Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid pada kehidupan sehari hari

Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 9, salah satu  pemanfaatan dialisis dalam kehidupan sehari – hari adalah …

a. Pemurnian gula d. Pembentukan delta

 b. Alat pencuci darah e. Alat Cotrell

c. Penjerihan air

Pilihan Ganda C4 B

6

Mengidentifikasi fungsi sistem koloid  pada kehidupan sehari

hari

Mayones atau Mayoneis merupakan salah satu jenis saus yang terbuat dari bahan - bahan telur, cuka dan minyak nabati. Mayonais biasanya digunakan untuk menambah perasa pada makanan, seperti  sandwich, kentang goreng, burger atau salad. Dalam proses pembuatan mayones, minyak ditambahkan ke dalam air yang bercampur dengan kuning telur. Fungsi

 penambahan kuning telur pada pembuatan mayones adalah …

a. Untuk menghilangkan pengotor d. Menghilangkan muatan koloid

 b. Sebagai emulgator e. Dialisator

c. Sebagai koagulan Pilihan Ganda C4 B 7 Menentukan mekanisme pembuatan koloid di kehidupan sehari hari

Asam amino adalah suatu molekul pembentuk protein. Asam amino ada yang bermuatan positif, negatif, dan netral pada pH tertentu. Pemisahan asam –  asam amino dilakukan dengan cara mengatur pH larutan asam –  asam amino. Kemudian asam –  asam amino ditempatkan dalam medan listrik. Asam amino yang  bermuatan positif akan menuju katode, asam amino yang  bermuatan negatif akan tertarik menuju anode. Sedangkan as am

amino netral tidak tertarik oleh kedua elektrode.

Pemisahan asam amino berdasarkan penjelasan diatas adalah

 pemisahan dengan cara …

a. Elektroforesis d. Elektronik . Elektrodialisis e. Elektrolisis c. Elektroanalisis Pilihan Ganda C4 A 8 Mengklasifikasikan suspensi kasar,

Deodorant merupakan salah satu contoh koloid dalam bidang

(38)

larutan sejati dan koloid berdasarkan data hasil  pengamatan (effek Tyndall, homogen/heterogen , dan penyaringan)

digunakan untuk menghilangkan bau badan dengan cara menggosokkan pada anggota badan. Pada deodorant terdapat absorben berupa Al-stearat yang dapat menyerap keringat yang menyebabkan bau badan.

Berdasarkan cara kerja deodorant dalam menghilangkan

 bau badan, sifat koloid yang digunakan adalah …

a. Absorpsi d. Dialisis . Elektroforesis e. Adsorpsi c. Kogulasi 9 Mengelompokkan  jenis koloid  berdasarkan fase terdispersi dan fase  pendispersi

Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 15, fase terdispersi

dan medium pendispersi pada deodorant adalah …

a. Cair dalam padat d. Padat dalam cair

 b. Cair dalam cair e. Cair dalam Gas

c. Padat dalam padat

Pilihan Ganda C5 A 10 Mendeskripsikan  peranan koloid di industri kosmetik, makanan, dan farmasi

Keju adalah sebuah makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bant uan  bakteri atau enzim tertentu yang disebut rennet. Keju dikenal di seluruh dunia, namun diduga pertama kali dikenal di daerah sekitar  Timur Tengah. Keju ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang pengembara dari Arab.Keju merupakan jenis koloid …

a. Sol padat d. Emulsi padat

 b. Buih padat e. Sol

c. Emulsi cair Pilihan Ganda C3 D 11 Mendeskripsikan  peranan koloid di industri kosmetik, makanan, dan farmasi

Perhatikan beberapa fakta campuran di bawah ini!

• Es krim yang tidak mengkristal sehingga tetep terus

kenyal karena dicampur Gelatin

• Susu tidak menggumpal karena terdapat kasein dalam

susu.

• Tinta tidak mengendap karena dicampur dengan gom

Pilihan Ganda

(39)

Berdasarkan fakta campuran di atas, penambahan gelatin,

kasein dan gom berperan sebagai …

a. Koloid pelindung d.Koagulan (penggumpal)

 b. Koloid liofil e. Koloid liofob

c. Dialisator

12

Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase  pendispersi serta koloid

liofob dan liofil

Dunia farmasi dan kedokteran juga menggunakan sistem koloid, salah satunya adalah sirup obat batuk. Sirup obat batuk mengandung koloid yang bersifat liofob (kurang stabil) dan sol liofob ini bersifat irreversible, yaitu setelah menggumpal tidak dapat kembali lagi walaupun ditambah air sebagai medium  pendispersi. Sehingga sirup obat baruk harus dikocok terlebih dahulu sebelum diminum. Fase terdispersi dan medium

 pendispersi pada sirup obat batuk adalah …

a. Cair dalam padat d. Cair dalam gas

 b. Padat dalam cair e. Cair dalam cair

c. Gas dalam cair

Pilihan Ganda C4 E 13 Menentukan mekanisme pembuatan koloid di kehidupan sehari hari

Sol belerang dibuat dari reaksi antara hydrogen sulfide (H2S)

dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan cara mengalirkan

gas H2S ke dalam larutan SO2. Pembuatan sol belerang dilakukan

dengan cara kondensasi. Pembuatan sol belerang dilakukan dengan cara kondensasi melalui ...

a. Reaksi redoks d. Dekomposisi rangkap

 b. Reaksi hidrolisis e. Penggantian pelarut

c. Reaksi penggaraman

Pilihan Ganda

(40)

14 Mendeskripsikan  peranan koloid di industri kosmetik, makanan, dan farmasi

Gula tebu yang masih mengandung pengotor (berwarna coklat) dapat dimurnikan agar didapatkan gula yang berwarna putih. Dengan cara melarutkan gula tebu ke

dalam air panas. Kemudiian larutan tersebut dialirkan melalui sistem koloid yaitu tanah diatom/karbon. Partikel  –   partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna (kotoran) dari gula tebu tersebut sehingga didapatkan gula putih yang bersih.

Berdasarkan gambar peristiwa adsorpsi di atas, peristiwa manakah di bawah ini yang mirip dengan peristiwa di atas!

a. Penjernihan air keruh dengan menggunakan tawas (Al2(SO4)3)

 b. Sinar matahari masuk melalui celah ke dalam ruangan

c. Proses pencucian darah pada penderita gagal ginjal

d. Karet dalam latek digumpalkan dengan menambahkan asam formiat

Proses pembuatan yogurt dari susu yang difermentasi

Pilihan Ganda

C5 A

15

Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan data hasil  pengamatan (effek Tyndall, homogen/heterogen , dan penyaringan)

Seorang anak memasukkan sesendok susu bubuk ke dalam 500 mL air, lalu ia memasukkan sesendok pasir pantai ke dalam 500 mL air. Setealah kedua campuran daiduk, ternyata susu bubuk larut, sedangkan pasir tidak larut dalam air dan terdapat endapan. Sehingga dari percobaan dapat disimpulkan susu merupakan koloid sedangkan air dengan pasir merupakan suspensi. Berdasarkan percobaan diatas, yang membedakan koloid dengan

suspensi adalah …

a. Koloid transparan, sedangkan suspensi keruh

f. Koloid stabil, sedangkan suspensi tidak stabil

g. Koloid terdiri atas satu fase, sedangkan koloid terdiri atas dua fase

h. Koloid bersifat homogen, sedangkan suspensi heterogen

Pilihan Ganda

(41)

i. Koloid menghamburkan cahaya, sedangkan suspensi meneruskan cahaya

16

Mnenjelaskan fase terdispersi dan  pendispersi pada sistem koloid di kehidupan sehari hari

Air sungai merupakan koloid yang terdiri dari padatan lumpur

yang terdispersi didalam air. Sistem koloid tersebut dinamakan …

a. Sol d. Emulsi Cair 

 b. Sol padat e. Buih

c. Emulsi padat

Pilihan Ganda

C3 A

17

Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid pada kehidapuan sehari hari

Tinta merupakan suatu sistem koloid yang dibuat dengan cara mendispersikan zat padat ke dalam air, yaitu dengan cara dispersi (cara mekanik). Pembuatan tinta dilakukan dengan cara menghaluskan karbon pada penggiling (colloid mill) kemudian didispersikan dalam air. Gom ditambahkan sebagai koloid  pelindung sehingga tinta tidak mengendap. Persamaan anatara koloid dan suspensi berdasarkan proses pembuatan tinta adalah

a. Keduanya homogen

 b. Keduanya heterogen

c. Keduanya dapat disaring

d. Keduanya dispersi padatan dalam cairan

e. Keduanya membentuk endapan

Pilihan Ganda C5 C 18 Mengklasifikasikan  penggolongan cara  pembuatan sistem koloid

Untuk membuat sayur atau kuah, bumbu dapur digerus sampai halus selanjutnya dituangkan ke dalam air mendidih, dan kuah yang terbentuk membentuk koloid. T ergolong pembuatan koloid

dengan cara …

a. Kimiawi d. Homogenisasi

 b. Mekanik e. Busur Bredig

c. Peptisasi

Pilihan Ganda

C3 B

19 Menentukan cara

 pembuatan sistem

Berdasarkan kutipan informasi pada soal no 37, contoh

Referensi

Dokumen terkait

Kompos merupakan pupuk yang berasal dari bahan organik yang digunakan untuk menambah unsur hara atau zat makanan yang diperlukan tanah baik secara langsung maupun tidak

Kebutuhan akan kayu yang berkualitas untuk produk yang bermutu, pada industri mebel diperlukan kontrol yang baik pada semua proses, mulai dari pemilihan bahan

Air juga merupakan pelarut yang sangat baik bagi banyak bahan, sehingga air merupakan media transport utama bagi zat-zat makanan dan produk buangan atau sampah yang

Bahan ajar diperlukan dalam pembelajaran agar dapat menunjang prosesnya dengan baik. Penelitian dan pengembangan ini memiliki tujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

Bagi masyarakat lokal di sekitar hutan, hutan merupakan sumber penghidupan yang dapat menghasilkan berbagai produk berupa bahan bangunan, bahan makanan, obat-obatan, dll. Salah satu

Sebagai produk minuman yang masih baru, diperlukan penelitian lebih lanjut, baik studi pemasaran sebelum diangkat dalam skala industri, maupun studi tentang bahan

Dalam proses rantai pasok baik mulai dari bahan baku dari pemasok hingga distribusi produk makanan ke ritel banyak kemungkinan terjadi risiko-risiko yang mempengaruhi kecepatan

Artikel ini membahas penggunaan Cochineal, pewarna makanan yang berasal dari serangga, dalam konteks perspektif halal dalam industri farmasi. Tujuan artikel ini menyoroti pentingnya kepatuhan halal dalam produksi produk farmasi, termasuk penggunaan bahan tambahan halal seperti Cochineal. Metode ini menyajikan tinjauan literatur tentang fatwa dan penelitian yang berkaitan dengan status halal Cochineal sebagai bahan makanan. Kajian ini menggunakan data primer dan sekunder, termasuk survei langsung ke produsen Cochineal dan lembaga sertifikasi halal, serta literatur ilmiah dan sumbersumber terpercaya terkait status halal Cochineal. Data dianalisis secara kualitatif, dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip halal dalam Islam, standar farmasi, dan persyaratan keamanan pangan global. Penelitian ini juga memanfaatkan teknologi analisis canggih, seperti kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) dan spektroskopi inframerah, untuk mendeteksi dan menganalisis keberadaan kontaminan non-halal dalam pewarna makanan Cochineal. Kesimpulan bahwa meskipun Cochineal telah digunakan secara luas sebagai pewarna makanan, status kehalalannya masih menjadi perdebatan di antara para ulama. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan status kehalalan pewarna makanan Cochineal dalam perspektif