Tata laksana Nutrisi pada Bayi Berat Lahir
Tata laksana Nutrisi pada Bayi Berat Lahir
Tata laksana Nutrisi pada Bayi Berat Lahir
Tata laksana Nutrisi pada Bayi Berat Lahir
Tata laksana Nutrisi pada Bayi Berat Lahir
Tata laksana Nutrisi pada Bayi Berat Lahir
Tata laksana Nutrisi pada Bayi Berat Lahir
Tata laksana Nutrisi pada Bayi Berat Lahir
Tata laksana Nutrisi pada Bayi Berat Lahir
Tata laksana Nutrisi pada Bayi Berat Lahir
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sri Sudaryati Nasar
Sri Sudaryati Nasar
Pemberian nutrisi bayi berat lahir rendah (BBLR) tidak sama dengan pemberian pada Pemberian nutrisi bayi berat lahir rendah (BBLR) tidak sama dengan pemberian pada bayi cukup bulan, hal ini karena kematangan fungsi saluran cerna, enzim serta bayi cukup bulan, hal ini karena kematangan fungsi saluran cerna, enzim serta kemampuan pengosongan lambung yang berbeda dengan bayi cukup bulan. Kebutuhan kemampuan pengosongan lambung yang berbeda dengan bayi cukup bulan. Kebutuhan nutrisi BBLR merupakan kebutuhan yang paling besar dibandingkan kebutuhan masa nutrisi BBLR merupakan kebutuhan yang paling besar dibandingkan kebutuhan masa manapun dalam kehidupan. Kebutuhan ini mutlak untuk kelangsungan hidup serta manapun dalam kehidupan. Kebutuhan ini mutlak untuk kelangsungan hidup serta tumbuh kembang yang optimal. Belum ada standar kebutuhan nutrien yang disusun tumbuh kembang yang optimal. Belum ada standar kebutuhan nutrien yang disusun secara tepat untuk BBLR sebanding dengan air susu ibu (ASI). Rekomendasi yang ada secara tepat untuk BBLR sebanding dengan air susu ibu (ASI). Rekomendasi yang ada bertujuan agar kebutuhan nutrien di
bertujuan agar kebutuhan nutrien dipenuhi mendekati kecepatan tumbuh dan komposisipenuhi mendekati kecepatan tumbuh dan komposisi tubuh janin normal sesuai masa gestasi serta mempertahankan kadar normal nutrien tubuh janin normal sesuai masa gestasi serta mempertahankan kadar normal nutrien dalam darah dan jaringan tubuh. Pemilihan jenis nutrisi sangat penting dan ASI tetap dalam darah dan jaringan tubuh. Pemilihan jenis nutrisi sangat penting dan ASI tetap merupakan piihan utama karena berbagai keunggulannya. Formula prematur terus merupakan piihan utama karena berbagai keunggulannya. Formula prematur terus disempurnakan agar menyerupai komposisi nutrien ASI dengan menambah glutamat disempurnakan agar menyerupai komposisi nutrien ASI dengan menambah glutamat dan nukleotida. Cara pemberian nutrisi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara dan nukleotida. Cara pemberian nutrisi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain keadaan klinis, masa gestasi, juga ketrampilan dan pengalaman petugas di tempat lain keadaan klinis, masa gestasi, juga ketrampilan dan pengalaman petugas di tempat perawatan bayi.
perawatan bayi.
Kata kunci: Nutirisi, bayi berat lahir rendah, enteral, prematur. Kata kunci: Nutirisi, bayi berat lahir rendah, enteral, prematur.
Alamat Korespo
Alamat Korespondensi:ndensi:
Dr. Sri Sudaryati Nasar, SpA(K). Dr. Sri Sudaryati Nasar, SpA(K).
Kepala Divisi Gizi & Penyakit Metabolik. Departemen Ilmu Kesehatan Kepala Divisi Gizi & Penyakit Metabolik. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKU
Anak FKUI-RSCM. Jl. SI-RSCM. Jl. Salemba noalemba no.6, Jak.6, Jakarta 1043arta 10430.0. Telepon: 021-3915715. Fax: 021-390 7743.
Telepon: 021-3915715. Fax: 021-390 7743.
terdapat yang bervariasi kondisi pada BBLR terdapat yang bervariasi kondisi pada BBLR ber-dasarkan masa gestasi maupun berat lahir; sehingga dasarkan masa gestasi maupun berat lahir; sehingga tata laksana medis
tata laksana medis maupun nutrisi BBLR lebih bersifatmaupun nutrisi BBLR lebih bersifat individual. Permasalahan nutrisi khusus pada BBLR individual. Permasalahan nutrisi khusus pada BBLR adalah rendahnya cadangan nutrisi, imaturitas fungsi adalah rendahnya cadangan nutrisi, imaturitas fungsi organ, potensial untuk pertumbuhan cepat, serta organ, potensial untuk pertumbuhan cepat, serta berisiko tinggi untuk terjadinya morbiditas.
berisiko tinggi untuk terjadinya morbiditas.11TujuanTujuan
utama dukungan nutrisi pada BBLR adalah tercapainya utama dukungan nutrisi pada BBLR adalah tercapainya tumbuh kembang optimal. Makalah ini membahas tata tumbuh kembang optimal. Makalah ini membahas tata laksana nutrisi khususnya nutrisi enteral pada BBLR. laksana nutrisi khususnya nutrisi enteral pada BBLR.
Fisiologi Saluran Cerna pada BBLR
Fisiologi Saluran Cerna pada BBLR
Kematangan fungsi organ khususnya saluran cerna, Kematangan fungsi organ khususnya saluran cerna, sangat menentukan jenis dan cara pemberian nutrisi sangat menentukan jenis dan cara pemberian nutrisi pada BBLR. Kondisi klinis seringkali merupakan faktor pada BBLR. Kondisi klinis seringkali merupakan faktor penentu, apakah nutrisi enteral atau parenteral yang penentu, apakah nutrisi enteral atau parenteral yang asalah nutrisi merupakan salah satu dariasalah nutrisi merupakan salah satu dari beberapa masalah serius pada bayi berat beberapa masalah serius pada bayi berat lahir rendah (BBLR). Hal ini sangat erat lahir rendah (BBLR). Hal ini sangat erat berkaitan dengan berbagai kondisi ataupun komplikasi berkaitan dengan berbagai kondisi ataupun komplikasi pada berbagai sistem atau organ tubuh seperti saluran pada berbagai sistem atau organ tubuh seperti saluran nafas, susunan saraf pusat, saluran cerna, hati, ginjal, nafas, susunan saraf pusat, saluran cerna, hati, ginjal, dan lainnya. Disatu fihak nutrisi merupakan dan lainnya. Disatu fihak nutrisi merupakan ke-butuhan mutlak untuk kelangsungan hidup serta butuhan mutlak untuk kelangsungan hidup serta tumbuh kembang yang optimal ataupun pencegahan tumbuh kembang yang optimal ataupun pencegahan komplikasi, namun di fihak lain nutrisi dapat komplikasi, namun di fihak lain nutrisi dapat mengakibatkan timbulnya komplikasi. Selain itu, mengakibatkan timbulnya komplikasi. Selain itu,
M
M
akan diberikan. Saluran cerna merupakan organ akan diberikan. Saluran cerna merupakan organ pertama yang berhubungan dengan proses digesti dan pertama yang berhubungan dengan proses digesti dan absorpsi makanan. Ketersediaan enzim pencernaan absorpsi makanan. Ketersediaan enzim pencernaan baik untuk karbohidrat, protein, maupun lemak sangat baik untuk karbohidrat, protein, maupun lemak sangat berkaitan dengan masa gestasi. Umumnya pada berkaitan dengan masa gestasi. Umumnya pada neonatus cukup bulan (NCB) enzim pencernaan sudah neonatus cukup bulan (NCB) enzim pencernaan sudah mencukupi kecuali laktase dan diperkirakan sekitar mencukupi kecuali laktase dan diperkirakan sekitar 25% NCB sampai usia 1 minggu menunjukkan 25% NCB sampai usia 1 minggu menunjukkan intoleransi laktosa.
intoleransi laktosa.22 Ak Aktivtivitasitasenzim sukrase dan Iaktaseenzim sukrase dan Iaktase
Iebih rendah pada BBLR dan sukrase Iebih cepat Iebih rendah pada BBLR dan sukrase Iebih cepat meningkat daripada laktase.
meningkat daripada laktase.
Di samping masalah enzim, kemampuan Di samping masalah enzim, kemampuan pe-ngosongan lambung
ngosongan lambung (gastric emptying time)(gastric emptying time) IebihIebih lambat pada bayi BBLR dari pada bayi cukup bulan. lambat pada bayi BBLR dari pada bayi cukup bulan.33
Demikian pula fungsi mengisap dan menelan
Demikian pula fungsi mengisap dan menelan(suck and (suck and swallow)
swallow) masih belum sempurna, terlebih bila bayimasih belum sempurna, terlebih bila bayi dengan masa gestasi kurang dari 34 minggu. Toleransi dengan masa gestasi kurang dari 34 minggu. Toleransi terhadap osmolaritas formula yang diberikan masih terhadap osmolaritas formula yang diberikan masih rendah, sehingga kemungkinan terjadinya komplikasi rendah, sehingga kemungkinan terjadinya komplikasi seperti NEC (
seperti NEC (neoritising enterocolitis neoritising enterocolitis ) ataupun diare) ataupun diare Iebih besar. Perkembangan anatomis dan fisiologis Iebih besar. Perkembangan anatomis dan fisiologis
saluran cerna pada janin dapat dilihat pada
saluran cerna pada janin dapat dilihat pada Tabel-1Tabel-1 didi berikut ini.
berikut ini.44
Kebutuhan Nutrisi Kebutuhan Nutrisi
Pada masa neonatus, nutrisi BBLR merupakan Pada masa neonatus, nutrisi BBLR merupakan kebutuhan paling besar dibandingkan kebutuhan kebutuhan paling besar dibandingkan kebutuhan pada masa manapun dalam kehidupan; untuk pada masa manapun dalam kehidupan; untuk mencapai tumbuh kembang optimal.
mencapai tumbuh kembang optimal.55 PertumbuhanPertumbuhan
BBLR yang direfleksikan per kilogram berat badan BBLR yang direfleksikan per kilogram berat badan hampir dua kali lipat bayi cukup bulan, sehingga hampir dua kali lipat bayi cukup bulan, sehingga BBLR membutuhkan dukungan nutrisi khusus dan BBLR membutuhkan dukungan nutrisi khusus dan optimal untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pada optimal untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pada umumnya BBLR dengan berat lahir kurang dari umumnya BBLR dengan berat lahir kurang dari 15001500 g, memerlukan nutrisi parenteral segera sesudah lahir. g, memerlukan nutrisi parenteral segera sesudah lahir. Belum ada standar kebutuhan nutrien yang disusun Belum ada standar kebutuhan nutrien yang disusun secara tepat untuk BBLR, sebanding dengan air susu secara tepat untuk BBLR, sebanding dengan air susu ibu (ASI). Rekomendasi yang ada ditujukan untuk ibu (ASI). Rekomendasi yang ada ditujukan untuk memenuhi kebutuhan nutrien yang mendekati memenuhi kebutuhan nutrien yang mendekati kecepatan tumbuh dan komposisi tubuh janin normal kecepatan tumbuh dan komposisi tubuh janin normal
Tabel 1
Tabel 1. Petanda awal perkembangan traktus gastrointestinal janin. Petanda awal perkembangan traktus gastrointestinal janin
O
Orrggaann PPeettaanndda a aawwaall UUssiia a ggeessttaassi i ((mmiinngggguu))
E
Essooffaagguuss KKeelleennjjaar r ssuuppeerrffiissiiaal l bbeerrkkeemmbbaanngg 2200 Mulai terlihat sd skwamosa
Mulai terlihat sd skwamosa L Laammbbuunngg TTeerrbbeennttuuk k kkeelleennjjaar r ppaadda a ggaasstteerr, , ppiilloorruuss, , ddaan n ffuunndduuss 2288 s seeccaarraalleennggkkaapp 1144 P Paannkkrreeaass DDiiffeerreennssiiaassi i jjaarriinnggaan n eennddookkrriin n ddaan n eekkssookkrriinn 1144 H Heeppaarr LLoobbuussteterrbbeennttuukk 1111 U Ussuus s hhaalluuss AAwwaal l ppeerrkkeemmbbaannggaan n vviilluus s ddaan n kkrriipptta a kkeelleennjjaar r lliimmffee 1144 14 14 K Koolloonn DDiiaammeetteer r bbeerrttaammbbaahh 2200 V Viilluussmmeenngghhiillaanngg 2200 FUNGSI FUNGSI M Meenngghhiissaapp HHaannyya ma muulluutt//bbiibbiirr(mouthing)(mouthing) 2828 M Meenneellaann HHiissaapp--tteellaan n mmaassiih h iimmaattuurr 3333--3366 L Laammbbuunngg MMototiilliittaas s ddaan n sseekkrreessi i ggaasstteerr 2200 P Paannkkrreeaass GGrraannuul l zziimmooggeenn 2200 H Heeppaarr MMeettaabboolliissmme e eemmppeedduu 1111 S Seekkrreessiieemmppeedduu 2222 U Ussuus s hhaalluuss TTrraannssppoor r aakkttiif f aassaam m aammiinnoo 1144 T Trraannssppoorrglgluukkoossaa 1188 Ab
Absorpsorpsi assi asam lam lemakemak 2424
E Ennzziimm aa--gglluukkoossiiddaassee 1100 D Diippeeppttiiddaassee 1100 L Laakkttaassee 1100 E Enntteerrookkiinnaassee 2266
Dikutip dari Lebenthal F.,Leung Y-K. Pediatr Ann 1987; 16:215. Dikutip dari Lebenthal F.,Leung Y-K. Pediatr Ann 1987; 16:215.
sesuai masa gestasi serta mempertahankan kadar sesuai masa gestasi serta mempertahankan kadar normal nutrien dalam darah dan jaringan tubuh normal nutrien dalam darah dan jaringan tubuh (Lampiran 1 dan 2)
(Lampiran 1 dan 2)
Energi Energi
Kebutuhan energi yang dihitung berdasarkan Kebutuhan energi yang dihitung berdasarkan ekspenditur, pertumbuhan/sintesis, cadangan dan ekspenditur, pertumbuhan/sintesis, cadangan dan ekskresi, diperkirakan sebesar 90-120 kkal/kgbb/hari. ekskresi, diperkirakan sebesar 90-120 kkal/kgbb/hari. Ad
Adananya ya varvariasi iasi indindividividuaual, l, anjanjuran uran asuasupan pan enenergergi i ununtutuk k nutrisi enteral sebesar 105
nutrisi enteral sebesar 105--130 kkal/kgbb/hari agaknya 130 kkal/kgbb/hari agaknya mampu untuk BBLR mencapai pertumbuhan yang mampu untuk BBLR mencapai pertumbuhan yang memuaskan.
memuaskan.6,76,7
Protein Protein
Masukan protein sebesar 2.25-4.0 g/kgbb/hari dinilai Masukan protein sebesar 2.25-4.0 g/kgbb/hari dinilai adekuat dan tidak toksik. Kebutuhan yang adekuat dan tidak toksik. Kebutuhan yang diper-kirakan berdasarkan untuk penambahan berat badan kirakan berdasarkan untuk penambahan berat badan jan
janin in adaadalah lah 3.53.5-4.-4.0 0 g/kg/kgbgbb/hb/hari. ari. PPada ada umumumumnya nya baybayii yang mendapat formula
yang mendapat formula pr prededomomininanant t whwhey ey me- me-nunjukkan indeks metabolik dan komposisi asam nunjukkan indeks metabolik dan komposisi asam amino plasma mendekati bayi yang mendapat ASI. amino plasma mendekati bayi yang mendapat ASI. Bayi dengan asupan protein sebesar 2.8-3.1 g/kgbb/ Bayi dengan asupan protein sebesar 2.8-3.1 g/kgbb/ hari dengan 110-120 kkal/kgbb/hari menunjukkan hari dengan 110-120 kkal/kgbb/hari menunjukkan pertumbuhan yang paling menyerupai pertumbuhan pertumbuhan yang paling menyerupai pertumbuhan janin
janin..
Lemak Lemak
Lemak merupakan sumber energi terbesar (40-50%) Lemak merupakan sumber energi terbesar (40-50%) yang setara dengan masukan sebesar 5-7 g/kgbb/hari. yang setara dengan masukan sebesar 5-7 g/kgbb/hari. Lemak ASI lebih mudah diserap karena komposisi Lemak ASI lebih mudah diserap karena komposisi asam lemak serta asam palmitat dalam posisi asam lemak serta asam palmitat dalam posisi ββ didi samping adanya lipase pada ASI. Lemak pada formula samping adanya lipase pada ASI. Lemak pada formula untuk bayi prematur mengandung campuran lemak untuk bayi prematur mengandung campuran lemak rantai sedang (MCT)
rantai sedang (MCT) medium chain triglyevide medium chain triglyevide dandan lemak tumbuhan yang kaya akan lemak tidak jenuh lemak tumbuhan yang kaya akan lemak tidak jenuh rantai ganda serta trigliserida rantai panjang. rantai ganda serta trigliserida rantai panjang. Campuran ini mengandung cukup asam lemak esensial Campuran ini mengandung cukup asam lemak esensial paling sedikit 3% dan energi berupa asam linoleat paling sedikit 3% dan energi berupa asam linoleat dengan sedikit tambahan asam
dengan sedikit tambahan asam αα-linolenat. Terdapat-linolenat. Terdapat laporan yang tidak menganjurkan konsentrasi MCT laporan yang tidak menganjurkan konsentrasi MCT sebesar 40-50% karena hal ini mungkin melebihi sebesar 40-50% karena hal ini mungkin melebihi kapasitas
kapasitas ββ-oksidasi pada mitokondria.-oksidasi pada mitokondria.66 ASI ASI me-
me-ngandung AA
ngandung AA dan DHA merupakan nutrien yang dan DHA merupakan nutrien yang bersifat esensial kondisional, sehingga kini formula bersifat esensial kondisional, sehingga kini formula prematur juga disuplernentasi dengan kedua zat prematur juga disuplernentasi dengan kedua zat tersebut.
tersebut.
Karbohidrat Karbohidrat
Karbohidrat memasok energi sebesar 40-50
Karbohidrat memasok energi sebesar 40-50%% daridari kebutuhan per hari atau setara dengan 10-14 g/kgbb/ kebutuhan per hari atau setara dengan 10-14 g/kgbb/ hari. Kemampuan BBLR untuk mencerna Iaktosa pada hari. Kemampuan BBLR untuk mencerna Iaktosa pada beberapa waktu setelah lahir rendah karena rendahnya beberapa waktu setelah lahir rendah karena rendahnya aktivitas enzim laktase; sehingga dapat terjadi
aktivitas enzim laktase; sehingga dapat terjadi keadaankeadaan intoleransi laktosa, walaupun secara di klinik jarang intoleransi laktosa, walaupun secara di klinik jarang menjadi masalah dan ASI umumnya dapat ditoleransi menjadi masalah dan ASI umumnya dapat ditoleransi dengan baik. Enzim glukosidase untuk glukosa poli dengan baik. Enzim glukosidase untuk glukosa polimermer sudah aktif pada BBLR sehingga
sudah aktif pada BBLR sehingga pemberian glukosa pemberian glukosa polimer ditoleransi dengan baik. Selain itu glukosa polimer ditoleransi dengan baik. Selain itu glukosa polimer tidak menyebabkan beban osmotik pada polimer tidak menyebabkan beban osmotik pada mukosa usus, sehingga memungkinkan digunakan mukosa usus, sehingga memungkinkan digunakan pada formula bayi dengan osmolalitas kurang dari 300 pada formula bayi dengan osmolalitas kurang dari 300 mOsm/kg.air. Formula prematur umumnya mOsm/kg.air. Formula prematur umumnya me-ngandung 50% laktosa dan 50% glukosa polimer, rasio ngandung 50% laktosa dan 50% glukosa polimer, rasio yang tidak menyebabkan gangguan penyerapan yang tidak menyebabkan gangguan penyerapan mineral di usus.
mineral di usus.88
Densitas kalori dan kebutuhan cairan Densitas kalori dan kebutuhan cairan
Densitas kalori ASI baik matur maupun Densitas kalori ASI baik matur maupun ASI-prematur adalah 67 kkal/100 ml pada 21 hari pertama prematur adalah 67 kkal/100 ml pada 21 hari pertama laktasi
laktasi. Formula dengan . Formula dengan densitas sama dapat digunakandensitas sama dapat digunakan untuk BBLR, tetapi formula dengan konsentrasi lebih untuk BBLR, tetapi formula dengan konsentrasi lebih tinggi yaitu 81 kkal/100 ml (24 kkal/fI.oz)
tinggi yaitu 81 kkal/100 ml (24 kkal/fI.oz) seringkaliseringkali lebih disukai.
lebih disukai. FormuFormula ila ini memungkinkan pembeni memungkinkan pemberianrian kalori lebih banyak dengan volume lebih kecil, kalori lebih banyak dengan volume lebih kecil, menguntungkan bila kapasitas lambung terbatas atau menguntungkan bila kapasitas lambung terbatas atau bayi memerlukan restriksi cairan. Juga mensuplai bayi memerlukan restriksi cairan. Juga mensuplai cukup air untuk ekskresi metabolit dan elektrolit dari cukup air untuk ekskresi metabolit dan elektrolit dari formula.
formula.66
Pemilihan jenis nutrisi Pemilihan jenis nutrisi
Pemilihan jenis nutrisi yang akan diberikan pada awal Pemilihan jenis nutrisi yang akan diberikan pada awal minggu-minggu pertama kehidupan sangat penting minggu-minggu pertama kehidupan sangat penting mengingat kemampuan toleransi bayi terutama juga mengingat kemampuan toleransi bayi terutama juga untuk dampak jangka panjang. Merupakan untuk dampak jangka panjang. Merupakan ke-sepakatan global bahwa ASI adalah pilihan utama sepakatan global bahwa ASI adalah pilihan utama karena berbagai keunggu
karena berbagai keunggulannya. Apabila ASI lannya. Apabila ASI tidak ada,tidak ada, maka formula merupakan pilihan berikutnya. Beberapa maka formula merupakan pilihan berikutnya. Beberapa pusat melakukan pengenceran pada awal pemberian, pusat melakukan pengenceran pada awal pemberian, tetapi hal ini dikatakan tidak rasional dan tidak
tetapi hal ini dikatakan tidak rasional dan tidak terbuktterbuktii manfaatnya bahwa formula yang diencerkan tidak manfaatnya bahwa formula yang diencerkan tidak memacu maturasi motilitas usus.
memacu maturasi motilitas usus.99
Formula prematur kini terus disempurnakan agar Formula prematur kini terus disempurnakan agar makin menyerupa
dengan menambahkan glutamat (mengurangi dengan menambahkan glutamat (mengurangi kejadian sepsis) dan nukleotida (perbaikan kejadian sepsis) dan nukleotida (perbaikan per-tumbuhan linear dan lingkar kepala). Yang perlu tumbuhan linear dan lingkar kepala). Yang perlu diperhatikan dan dicegah pada penambahan berbagai diperhatikan dan dicegah pada penambahan berbagai nutrien ini adalah terjadinya hiperosmolaritas yang nutrien ini adalah terjadinya hiperosmolaritas yang dapat memicu terjadinya NEC.
dapat memicu terjadinya NEC. Cara
Cara pemberian nutrisi enteralpemberian nutrisi enteral
Cara pemberian nutrisi tergantung dari beberapa faktor Cara pemberian nutrisi tergantung dari beberapa faktor seperti keadaan klinis, masa gestasi
seperti keadaan klinis, masa gestasi dan juga dan juga keterampilan dan pengalaman petugas di tempat keterampilan dan pengalaman petugas di tempat perawatan bayi.
perawatan bayi. W
Walaualaupupun n baybayi mi menendapdapat nuat nutristrisi pi parearententeral, ral, haruharuss diusahakan pemberian nutrisi enteral walaupun hanya diusahakan pemberian nutrisi enteral walaupun hanya sedikit sebagai
sedikit sebagai trophic feeding trophic feeding yang jumlahnya yang jumlahnya ditingkatkan sesuai kondisi klinis bayi. Diharapkan ditingkatkan sesuai kondisi klinis bayi. Diharapkan pada awal minggu kedua nutrisi enteral penuh sudah pada awal minggu kedua nutrisi enteral penuh sudah tercapai. Bila ada ASI, dapat diberikan langsung tercapai. Bila ada ASI, dapat diberikan langsung ataupun dipompa tergantung keadaan bayi dan ataupun dipompa tergantung keadaan bayi dan pemberian tambahan
pemberian tambahan human milk fortifier (HMF)human milk fortifier (HMF)
diperlukan. Pemberian formula dapat dengan botol/ diperlukan. Pemberian formula dapat dengan botol/ dot, sonde lambung (nasogastrik / orogastrik), dot, sonde lambung (nasogastrik / orogastrik), transpilorik atau gastrostomi dengan berbagai transpilorik atau gastrostomi dengan berbagai pertimbangann
pertimbangannya ya ((Tabel 2Tabel 2).).1010Pemberian secara bolusPemberian secara bolus
ataupun drip
ataupun drip (continueous infusion)(continueous infusion) hasilnya masihhasilnya masih tetap kontroversial.
tetap kontroversial. Jum
Jumlah lah dan dan frekwensi frekwensi formula formula yang yang diberikandiberikan berlainan tergantung dari berbagai hal. Salah satu berlainan tergantung dari berbagai hal. Salah satu faktor terpenting pada pemberian nutrisi enteral pada faktor terpenting pada pemberian nutrisi enteral pada BBLR adalah kecepatan penambahan formula yang BBLR adalah kecepatan penambahan formula yang dikaitkan dengan tenjadinya enterokolitis dikaitkan dengan tenjadinya enterokolitis nekrotikans. Pada buku
nekrotikans. Pada bukuPediatric Nutrition Handbook Pediatric Nutrition Handbook
dianjurkan untuk menaikkan volume tidak melebihi dianjurkan untuk menaikkan volume tidak melebihi 20 ml/kgbb/hari, sedangkan peneliti lain 20 ml/kgbb/hari, sedangkan peneliti lain me-nganjurkan antara 24-30 ml/kgbb/hari.
nganjurkan antara 24-30 ml/kgbb/hari.1111 Salah satuSalah satu
contoh cara pemberian nutrisi pada BBLR menurut contoh cara pemberian nutrisi pada BBLR menurut
The Children’s Hospital, Medical University of South The Children’s Hospital, Medical University of South Carolina
Carolina tertera pada tertera pada Tabel 3Tabel 3..1010
Pedoman yang lebih lengkap dan rinci berupa Pedoman yang lebih lengkap dan rinci berupa regimen pemb
regimen pemberian nutrisi erian nutrisi pada BBLR’ terdapat pada pada BBLR’ terdapat pada Lampiran 3.
Lampiran 3.
Tabel 2
Tabel 2. Cara pemberian makan pada bayi prematur. Cara pemberian makan pada bayi prematur
C
Caarra a / / mmeettooddaa DDaassaar r ppeerrttiimmbbaannggaann M
Meennyyuussu u / / bobottooll CCaarra a yayanng g ppaalliinng g ffiissiioollooggiiss
Masa gestasi minimal 32-34 minggu Masa gestasi minimal 32-34 minggu Secara medis bayi dalam keadaan stabil Secara medis bayi dalam keadaan stabil Frekwensi nafas < 60x/menit
Frekwensi nafas < 60x/menit P
Pipipa oa ororo- / n- / nasasoogagaststririkk SSebebagagai sai supuplelememen pn padada ma menenyuyusu su / b/ boototoll
Dianjurkan pada bayi dengan masa gestasi < 32 minggu Dianjurkan pada bayi dengan masa gestasi < 32 minggu Frekwensi nafas < 80x/ menit
Frekwensi nafas < 80x/ menit
Digunakan pada bayi dengan intubasi atau gangguan neurologik Digunakan pada bayi dengan intubasi atau gangguan neurologik T
Trraannssppiilloorriikk TiTiddaak k ddaappaat t mmeennttoolleerraannssi i ccaarra a oorroo--//nnaassooggaassttrriik k Terdapat risiko terjadinya aspirasi
Terdapat risiko terjadinya aspirasi Bayi diintubasi
Bayi diintubasi
Motilitas usus menurun Motilitas usus menurun
Harus menunggu pasase pipa sebelum mulai pemberian nutrisi Harus menunggu pasase pipa sebelum mulai pemberian nutrisi Memerlukan pemeriksaan radiologi
Memerlukan pemeriksaan radiologi Dapat terjadi komplikasi
Dapat terjadi komplikasidumping syndrome,dumping syndrome, perubahanperubahan mikroflora usus, malabsorpsi nutrien, dan perforasi usus mikroflora usus, malabsorpsi nutrien, dan perforasi usus G Gaassttrroossttoommii MMaallffoorrmmaassi i ggaassttrrooiinntteessttiinnaall Gangguan neurologik Gangguan neurologik Dalam intubasi Dalam intubasi
Motilitas usus menurun Motilitas usus menurun
Harus menunggu terjadinya pasase pada pipa sebelum pemberian makan Harus menunggu terjadinya pasase pada pipa sebelum pemberian makan Perlu pemeriksaan radiologik
Perlu pemeriksaan radiologik Dapat terjadi komplikasi sindrom
Dapat terjadi komplikasi sindromdumping dumping , perubahan rnikroflora usus, malabsorbsi, perforasi, perubahan rnikroflora usus, malabsorbsi, perforasi G
Gaassttrroossttoommii MMaaIIffoorrmmaassi i ggaassttrrooiinntteessttiinnaall Kelainan neurologi
Formula transisi Formula transisi
Formula transmisi merupakan formula peralihan dari Formula transmisi merupakan formula peralihan dari formula 24 kal ke formula standar (20 kal) dan kini lebih formula 24 kal ke formula standar (20 kal) dan kini lebih popular dengan nama
popular dengan nama after discharge formula after discharge formula (ADF) atau(ADF) atau
pretern
pretern discharge discharge formula formula (PDF)(PDF).. Biasanya formula Biasanya formula prematur (FP) dengan 24 kkal/
prematur (FP) dengan 24 kkal/ fl. fl.oz.oz. diberikan hingga diberikan hingga akhir perawatan bayi dan selanjutnya bayi mendapat akhir perawatan bayi dan selanjutnya bayi mendapat formula standar (FS, 20 kkal/
formula standar (FS, 20 kkal/ fl. fl.oz.oz.))untuk digunakan diuntuk digunakan di rumah. Karena umumnya bayi dipulangkan pada berat rumah. Karena umumnya bayi dipulangkan pada berat badan sekitar 1500 g, maka perlu dilakukan re-evaluasi badan sekitar 1500 g, maka perlu dilakukan re-evaluasi terhadap penggunaan for
terhadap penggunaan formula untuk di mula untuk di rumah atau ADFrumah atau ADF.. Melanjutkan penggunaan FP merupakan salah satu jalan Melanjutkan penggunaan FP merupakan salah satu jalan keluar tetapi seringkali dana dan ketersediaan di pasaran keluar tetapi seringkali dana dan ketersediaan di pasaran menjadi masalah. Komposisi nutrien formula transisi ini menjadi masalah. Komposisi nutrien formula transisi ini merupakan antara FS dan FP dengan harga sedikit lebih merupakan antara FS dan FP dengan harga sedikit lebih rendah.
rendah.66 Beberapa Beberapa penelitian penelitian tentang tentang penggunaanpenggunaan
formula ini diantaranya hingga usia
formula ini diantaranya hingga usia 9 bulan menunjukk9 bulan menunjukkanan hasil yang hampir sama yaitu pertumbuhan linear yang hasil yang hampir sama yaitu pertumbuhan linear yang lebih tinggi, kenaikan berat badan lebih besar dan lebih tinggi, kenaikan berat badan lebih besar dan komposisi tubuh yang serupa dibandingkan dengan bayi komposisi tubuh yang serupa dibandingkan dengan bayi yang mendapat formula standar.
yang mendapat formula standar.12,13,1412,13,14
Kesimpulan Kesimpulan
Pada tata laksana nutrisi BBLR banyak faktor yang Pada tata laksana nutrisi BBLR banyak faktor yang mempengaruhinya, sehingga tidak dapat disamaratakan, mempengaruhinya, sehingga tidak dapat disamaratakan, tetapi harus dilakukan secara individual, kasus per kasus tetapi harus dilakukan secara individual, kasus per kasus,,
terlebih pa
terlebih pada BBLR dengan masalah da BBLR dengan masalah medis. Tmedis. Tujuan utama ujuan utama tata laksana nutrisi adalah tercapainya tumbuh kembang tata laksana nutrisi adalah tercapainya tumbuh kembang
yang optimal dengan pembanding tumbuh kembang janin yang optimal dengan pembanding tumbuh kembang janin sesuai masa gestasinya. ASI merupakan nutrisi yang paling sesuai masa gestasinya. ASI merupakan nutrisi yang paling tepat karena sudah terbukti berbagai keunggulannya tanpa tepat karena sudah terbukti berbagai keunggulannya tanpa melupakan pemberian HMF. Formula prematur melupakan pemberian HMF. Formula prematur merupakan alternatif pada keadaan tidak didapatnya ASI. merupakan alternatif pada keadaan tidak didapatnya ASI. Cara pemberian nutrisi, cara, jumlah, dan frekwensi serta Cara pemberian nutrisi, cara, jumlah, dan frekwensi serta peningkatan jumlah asupan formula merupakan hal yang peningkatan jumlah asupan formula merupakan hal yang sangat penting dalam keberhasilan tata laksana nutrisi serta sangat penting dalam keberhasilan tata laksana nutrisi serta pencegahan komplikasi. Penggunaan formula transisi pencegahan komplikasi. Penggunaan formula transisi (PDF/ADF) dapat dianjurkan walaupun demikian (PDF/ADF) dapat dianjurkan walaupun demikian penggunaan FS ataupun FP dapat terus digunakan sesuai penggunaan FS ataupun FP dapat terus digunakan sesuai pertimbangan klinis.
pertimbangan klinis.
Daftar Pustaka Daftar Pustaka 1
1.. WWiilllliiaamms As AFF..Law birthweight infants. Dalam: Law birthweight infants. Dalam: McLarenMcLaren DS, Burman D, Beltan NR, Williams AF,
DS, Burman D, Beltan NR, Williams AF, penyunting.penyunting. Textbook of Paediatric Nutrition. New York: Churchil Textbook of Paediatric Nutrition. New York: Churchil Livingstone, 1991. h. 75-103.
Livingstone, 1991. h. 75-103. 2
2.. DDoouuwwees s AACC , , Oosterkamp RF, Fernandes J, Los T,Oosterkamp RF, Fernandes J, Los T,
Jongbloed
Jongbloed AA.AA.Sugar malabsorption in healthy Sugar malabsorption in healthy neonatesneonates estimated by breath hydrogen. Arch bis Child. 1980; estimated by breath hydrogen. Arch bis Child. 1980; 55:512-5.
55:512-5. 3.
3. NeNewll Swll SJ. EnJ. Enterteral feal feedieding of tng of the mihe microcroprepremiemie. Dala. Dalam:m: Cowett RM, penyunting. Clin in Perinatol. 2000; Cowett RM, penyunting. Clin in Perinatol. 2000; 27:221-34
27:221-34 4.
4. LawrLawrence ence RA. RA. BreBreastfastfeedieeding tng the ihe infannfant wt with ith a pra prob- ob-lem. Dalam : Lawrence RA, penyunting. Breast lem. Dalam : Lawrence RA, penyunting. Breast feed-ing. A
ing. A guide for the medical profession. Toronto:guide for the medical profession. Toronto: Mosby, 1994. h. 405-30.
Mosby, 1994. h. 405-30. Tabel 3
Tabel 3. Pedoman Pemberian Makan*. Pedoman Pemberian Makan*
Aw
Awalal VVoluolumeme W Waktu aktu yanyang dipeg diperlukrlukanan B Beerraat t ((gg)) IInntteerrvvaall VVoolluumme e (c(ccc//kkgg//dd)) Increments Increments ((cccc44ccgg//dd)) ((HHaarrii)) < <11..000000 ttiiaapp22jjaamm 1100 1100 1166 1 1..000000——11..550000 ttiiaap p 22——3 3 jjaamm 1100——2200 1515——2200 1100——77 1 1..550011——11..88000 0 ssaakkiitt ttiiaap p 3 3 jjaamm 1100——2200 2200——3300 77——55 1 1..550011——11..88000 0 sseehhaatt** ttiiaap p 3 3 jjaamm 2200——4400 3300——5500 55——33 > >11..88000 0 ssaakkiitt** ttiiaap p 3 3 jjaamm 2200——4400 3300——7755 55——22 Keterangan Keterangan
-- DatData dibea diberikan rikan dari pdari pedomedoman yaan yang digng digunakunakananThe Children Hospital Medical University of South The Children Hospital Medical University of South California California . Perbaikan atau kemajuan terjadi jika . Perbaikan atau kemajuan terjadi jika bayibayi menunjukka
menunjukkan toleransi n toleransi yang baik dalam yang baik dalam pemberian enteral.pemberian enteral.
-- PembPemberian makan dapat dihenerian makan dapat dihentikan atau ditunda jika terjadi intoleratikan atau ditunda jika terjadi intoleransi atau bayi sakit. Fnsi atau bayi sakit. Formula premormula prematur yang dapat diberikan matur yang dapat diberikan mulai dari 20 kkal/oz.ulai dari 20 kkal/oz. Setelah mencapai 120-150 ml/kg
Setelah mencapai 120-150 ml/kg dapat ditambahkandapat ditambahkan fortifie fortifie r, dan formula prematur diubah menjadi 24 kkal/oz. Suplemen Fe diberikan 2-4 mg/kg pada r, dan formula prematur diubah menjadi 24 kkal/oz. Suplemen Fe diberikan 2-4 mg/kg pada formula tersebut.
formula tersebut.1212
-- FuFull ll fefeededinings gs ialah bila telah mencapai 120/kg susu formula prematur 24 kkal/.ozialah bila telah mencapai 120/kg susu formula prematur 24 kkal/.oz
-- Sakit jika terSakit jika terdapat gejala mdapat gejala medis atau kedis atau kondisi yang mondisi yang memerlukan temerlukan tindakan bedah, indakan bedah, bukan kbukan komplikasi premomplikasi prematuritas.aturitas.
-- Sehat ialah baSehat ialah bayi cukup bulan ayi cukup bulan atau premattau prematur tanpa gejala medur tanpa gejala medis atau kondisi yang mis atau kondisi yang memerlukan tindakemerlukan tindakan bedah.an bedah.
5.
5. SchSchanlanler RJ. er RJ. The lThe low-ow-birtbirth-wh-weigeight inht infanfant. Dat. Dalamlam:: W
Walker Walker WA, WatA, Watkins JB, penyunting. Nutrition in Pe-kins JB, penyunting. Nutrition in Pe-diatrics. Basic Science and Clinical Applications. diatrics. Basic Science and Clinical Applications. Lon-don: B.C.becker Inc.Publisher, 1997. h.
don: B.C.becker Inc.Publisher, 1997. h. 392-410.392-410. 6.
6. CommCommitteittee on e on NuNutrittritionion, Am, Americaerican An Acadecademy omy of Pf Pediaediat- t-rics. Nutritional needs of preterm
rics. Nutritional needs of preterm infants. Dalam: Kleinmaninfants. Dalam: Kleinman RE, penyunting. Pediatric Nutrition Handbook. Illnois: RE, penyunting. Pediatric Nutrition Handbook. Illnois: Amer
American Aican Acadecademy of Pmy of Pediaediatrictrics, 199s, 1998. h. 588. h. 58-85.-85. 7
7.. LLeeiittcch h CCA A , , Denne SCDenne SC.. Energy expenditure in the ex-Energy expenditure in the
ex-tremely lowbirthweight infant. Dalam: Cawett RM, tremely lowbirthweight infant. Dalam: Cawett RM, penyunting. Clin in
penyunting. Clin in PerinatPerinatal. 2000; al. 2000; 27:181-95.27:181-95. 8.
8. Wirth Wirth FH JrFH Jr. N. Numeroumerof B, f B, PlebaPleban Pn P. N. Neylan eylan MJ. EMJ. Effectffect of lactose on mineral absorption in preterm infants. of lactose on mineral absorption in preterm infants. J.Pediatr
J.Pediatr. 1990; . 1990; 117:283-7.117:283-7. 9.
9. BeBersrseteth Ch CL. L. NNorordydyke ke CC..Enteral nutrients promote post-Enteral nutrients promote
post-natal maturation of intestinal motor activity in preterm natal maturation of intestinal motor activity in preterm infants. Amer J Physiol 1993; 264:1046-51 (abstract). infants. Amer J Physiol 1993; 264:1046-51 (abstract).
10.
10. AndeAndersan DM. Nrsan DM. Nutriutrition fotion for Premar Prematur Inftur Infantsants. Dalam. Dalam Samour PQ, Helm KK, Lang CE. Handbook of Samour PQ, Helm KK, Lang CE. Handbook of Pediat-ric Nitrition. Maryland: An
ric Nitrition. Maryland: An Aspen Aspen Publication, 1999.Publication, 1999. h. 43-63
h. 43-63 11.
11. McKMcKeown Reown RE, MarsE, Marsh Tbh Tb, Amarn, Amarnath U Roath U Role of delale of delayedyed feeding and of delayed feeding increments in feeding and of delayed feeding increments in necrotiz-ing enterocolitis. J
ing enterocolitis. J PediaPediatr 1992; tr 1992; 121:764-70121:764-70 1
122.. LLuuccaas A s A , ,Bishop NJ, King FJ, Cole TJ. Randomised trialBishop NJ, King FJ, Cole TJ. Randomised trial
of nutrition for preterm infants after incharge. Arch of nutrition for preterm infants after incharge. Arch bisbis Child. 1992; 67:324-7.
Child. 1992; 67:324-7. 13.
13. Carver JDCarver JD, W, Wu PYK, Hall Ru PYK, Hall RT dkk. GT dkk. Growtrowth of preteh of pretermrm infats fed nutrient-enriched or term formula after infats fed nutrient-enriched or term formula after hos-pital discharge. Pediatr 2001;
pital discharge. Pediatr 2001; 107:683-9.107:683-9. 14.
14. Cooke Cooke RJ, GrRJ, Griffin IJ, iffin IJ, McCormiMcCormick K, ck K, et all. et all. FeedFeeding ing preterm infants after hospital discharge: effect of
preterm infants after hospital discharge: effect of dietary dietary manipulation on nutrient intake and growth. Pediatr manipulation on nutrient intake and growth. Pediatr Res 1998; 43:355-60.