Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 27
MODUL 4
PENANGANAN SURAT MASUK
A.Tahap-Tahap Penanganan Surat Masuk
Surat masuk adalah surat-surat yang diterima oleh suatu organisasi /
perusahaan yang berasal dari seseorang atau dari suatu organisasi. Surat masuk
merupakan semua jenis surat yang diterima dari instansi lain maupun dari
perorangan, baik yang diterima melalui pos (kantor pos) maupun yang diterima
dari kurir (penerima surat) dengan mempergunakan buku pengiriman (ekspedisi)
(Wursanto, 1991:108). Adapun menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 80 Tahun 2012 tentang
Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah menyatakan bahwa “Surat
masuk adalah semua surat dinas yang diterima”.
Setiap kantor dalam setiap harinya akan menangani surat-surat. Mungkin
satu hari ada 1 surat, 2 surat, puluhan surat, bahkan ratusan surat. Setiap kantor
tentu saja berbeda jumlah suratnya. Semakin besar kantor tersebut, maka semakin
banyak surat yang harus ditangani setiap harinya. Dapat dibayangkan apabila
suatu kantor setiap harinya menangani surat dalam jumlah ratusan, misalnya 1
hari 500 surat, berarti dalam 1 minggu kurang lebih 2.500 surat yang ditangani,
dalam sebulan kurang lebih 10.000 surat dan 1 tahun bisa mencapai sekitar
1.200.000 surat. Jumlah yang banyak tersebut jika tidak ditangani dengan baik
tentunya akan dapat merugikan banyak pihak, khususnya bagi kantor yang
bersangkutan.
Kerugian-kerugian tersebut antara lain :
1)Surat dan informasinya bisa hilang.
2)Kantor menjadi tidak rapi karena banyak tumpukan kertas yang tidak tertata.
3)Surat sulit ditemukan jika dicari karena letaknya tidak disusun dengan teratur.
Sementara itu, manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya penanganan
surat yang baik antara lain :
1)Surat akan tercatat dengan baik.
2)Prosedur penanganan surat jelas.
Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 28 4)Rahasia akan terjaga.
Surat masuk dapat diterima melalui :
1)Kurir instansi pengirim surat dengan menggunakan buku ekspedisi.
2)Kurir kantor pos.
3)Diambil langsung oleh kurir instansi yang bersangkuran bagi organisasi yang
mempunyai PO BOX di kantor pos.
Barthos (2009 : 24-32) berpendapat bahwa cara pengurusan surat-surat
apabila telah diterima oleh sekretaris mengikuti beberapa prosedur, yaitu :
1)Melakukan penyortiran.
2)Melakukan penyortiran selanjutnya.
3)Membuka sampul (amplop) surat.
4)Mengeluarkan sura dari dalam sampul.
5)Meneliti surat.
6)Membaca surat.
7)Menyampaikan surat (intern).
8)Mencatat surat.
Menurut Ating Tedjasutisna, prosedur pengelolaan surat yang masuk
hendaknya menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1)Penerimaan
Tugas penerimaan adalah
a) Mengumpulkan dan menghitung jumlah surat yang masuk.
b)Meneliti ketepatan alamat si pengirim surat.
c) Menggolongkan surat sesuai dengan urgensi penyelesaian.
d)Menandatangani bukti pengiriman sebagai tanda bahwa surat telah diterima.
2)Penyortiran
Penyortiran dapat dilakukan berdasarkan atas golongan surat biasanya, rutin
dan rahasia. Penyortiran ini memisah-misahkan surat untuk pengolahan lebih
lanjut.
3)Pencatatan
Setelah surat dicatata ditempel serta memeriksa ketepatan jenis maupun
jumlah lampiran yang harus diterima maka langkah berikutnya adalah
Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 29
4)Mengagendakan Surat Masuk
Kegiatan mencatat surat masuk ke dalam buku agenda. Buku ini bisa disebut
dengan buku agenda masuk (daily mail record). Petugasnya dinamakan agendaris (mail clerk).
5)Pengarahan dan Penerusan
Surat-surat yang perlu diproses lebih lanjut, harus diarahkan dan diteruskan
kepada pejabat yang berhak mengolahnya.
6)Penyampaian Surat Masuk
Penyampaian surat dilakukan oleh petugas pengarah yang dilaksanakan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Surat yang sudah berdisposisi terlebih dahulu melalui buku ekspedisi kepada
pejabat yang bersangkutan.
b. Menyampaikan surat terlebih dahulu melalui buku ekspedisi kepada pejabat
yang bersangkutan.
c. Petugas pengarah mengembalikannya kepada urusan agenda untuk dicatat
dalam buku pengarahan.
7)Penyimpanan Berkas Surat Masuk
Penyimpanan ini dilakukan oleh unit pengolah dengan mempergunakan metode
kearsipan yang berlaku untuk kantor tersebut.
B.Penanganan Surat Masuk dengan Buku Agenda
Prosedur penanganan surat masuk sistem buku agenda adalah sebagai berikut :
1)Penerimaan Surat
Penerimaan surat dapat dilakukan oleh mereka yang biasanya bekerja di
bagian depan kantor atau front office, seperti satpam dan resepsionis. Tugas
penerima surat adalah :
a. Mengumpulkan setiap surat yang masuk.
b. Meneliti ketepatan alamat.
c. Menandatangani bukti pengiriman bahwa surat sudah diterima.
2)Penyortiran Surat
Setelah surat diterima dari resepsionis selanjutnya surat dipisahkan
berdasarkan alamat yang dituju. Jika surat itu untuk perseorangan dan
Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 30 alamat yang dituju, tetapi apabila surat itu merupakan surat dinas karena
menyangkut kepentingan perusahaan/organisasi, maka surat tersebut harus
diproses lebih lanjut.
3)Pencatatan Surat
Pencatatan dilakukan dengan menggunakan buku agenda. Petugas dapat
membuka dan membaca surat untuk mengetahui apakah surat tersebut
merupakan surat dinas biasa, penting atau rahasia. Untuk surat rahasia, petugas
tidak diperbolehkan membaca surat, kecuali sudah diizinkan oleh pimpinan.
Pencatatan ini sangat penting dilakukan, karena dapat diketahui volume surat
masuk setiap hari, minggu, bulan dan tahun. Juga memudahkan dalam
penyimpanan sehingga surat akan lebih mudah ditemukan. Setelah dicatat
selanjutnya petugas membubuhkan stempel agenda sebagai tanda bahwa surat
sudah dicatat. Kemudian petugas memberikan surat tersebut kepada pimpinan
dengan melampirkan lembar disposisi untuk mencatat instruksi pimpinan
berkaitan dengan penanganan atau proses selanjutnya dari surat tersebut.
Ada beberapa macam buku agenda yang dapat digunakan untuk
melakukan pencatatan surat, yaitu buku agenda surat masuk, buku agenda
verbal (surat keluar) dan buku agenda berpasangan.
a)Buku Agenda Surat Masuk
Buku ini digunakan untuk mencatat semua surat masuk yang diterima.
Contoh :
Perihal Lampiran Diteruskan
Kepada Keterangan
b)Buku Agenda Verbal (Surat Keluar)
Buku ini digunakan untuk mencatat semua surat yang dibuat dan dikirim
Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 31
c) Buku Agenda Berpasangan
Buku ini digunakan untuk mencatat semua surat yang masuk maupun surat
keluar yang digabungkan menjadi satu.
Contoh :
M/K Dari/Kepada Lampiran Diteruskan Kepada Ket.
4)Pengarahan Surat
Pengarahan surat adalah menentukan siapa saja yang selanjutnya akan
memproses surat berkaitan dengan ppermasalahan surat. Pengerahan surat
dilakukan oleh pimpinan, karena pimpinanlah yang akan bertanggungjawab
terhadap penanganan surat tersebut. Pimpinan dapat menuliskan instruksinya
pada lembar disposisi dan menuliskan siapa yang harus memproses surat
tersebut. Lembar disposisi adalah lembar isian untuk mencatat instruksi dari
pimpinan berkaitan dengan proses tindak lanjut dari surat yang diterima dari
pihak lain. Orang yang ditunjuk oleh pimpinan untuk menindaklanjuti surat
yang dimaksud akan menangani surat berdasarkan instruksi pimpinan tersebut.
Contoh Format Disposisi :
Sesudah digunakan harap segera kembali
Kepada :
Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 32 Ket :
Di isi sekretaris (Indeks, Rahasia/Penting/Biasa, Kode, Tanggal Penyelesaian,
Kepada, Tanggal)
Di isi pimpinan (Tgl/No, Asal, Isi Ringkas, Instruksi, Diteruskan Kepada)
5)Penyampaian Surat
Jika pimpinan sudah menuliskan instruksinya di lembar disposisi, maka
surat tersebut berikut lembar disposisinya diberikan kepada orang yang
ditunjuk oleh pimpinan yang telah ditulis di lembar disposisi. Jika orang yang
dimaksud tersebut lebih dari satu, sebaiknya surat tersebut diperbanyak
sehingga setiap orang yang ditunjuk akan mendapatkan salinan suratnya. Saat
surat tersebut diberikan kepada orang yang telah ditunjuk, maka yang
menerima harus menandatangani bukti penerimaan di buku ekspedisi intern.
Buku ekspedisi ada dua macam, yaitu :
a) Buku Ekspedisi Intern adalah buku yang digunakan untuk mencatat
penyampaian/pengiriman/distribusi surat yang disampaikan di dalam
lingkungan organisasi/perusahaan sendiri.
b)Buku Ekspedisi Ekstern adalah buku yang digunakan unuk mencatat
penyampaian/pengiriman/distribusi surat kepada pihak lain di luar
organisasi/perusahaan.
Contoh Format Buku Ekspedisi :
No Tanggal
Jika surat sudah selesai diproses, maka surat asli harus diserahkan kepada
bagian tata usaha untuk disimpan dengan menggunakan sistem penyimpanan
Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 33
C. Penanganan Surat Masuk dengan Kartu Kendali
Prosedur penanganan surat masuk dengan menggunakan sistem kartu
kendali adalah sebagai berikut :
1)Prosedur Penanganan Surat Masuk Penting
a. Penerimaan Surat
Tugas penerima surat (juru terima surat) adalah sebagai berikut :
1. Menerima surat masuk dari instansi lain dan menandatangani surat
pengantarnya, serta membubuhi cap tanggal pada sampul surat.
2. Menyortir surat masuk tersebut berdasarkan tanda yang terdapat pada
sampul antara lain surat kilat, surat segera, surat pribadi, surat salah
alamat dan surat rahasia.
3. Menyerahkan surat tersebut ke pencatat surat.
4. Menerima surat keluar dari instransi sendiri untuk dikirim melalui pos
atau kurir.
b. Pencatatan Surat
Tugas pencatat surat (juru catat surat) adalah sebagai berikut :
1. Mencatat surat penting menggunakan kartu kendali, surat biasa dengan
lembar pengantar surat biasa, surat rahasia menggunakan lembar
pengantar surat rahasia.
2. Menentukan kode klasifikasi dan indeks surat, serta unit pengolah pada
kartu kendali.
3. Mengambil kartu kendali I sebagai pengganti buku agenda, kemudian
kartu kendali I diserahkan ke penata arsip.
4. Menyatukan kartu kendali II dan III serta surat dengan penjepit kertas dan
Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 34
Format Kartu Kendali
Kartu kendali berukuran 10 cm x 15 cm dan terdiri dari tiga lembar. Biasanya
dicetak dengan menggunakan carbon copy.
Indeks
penyimpanan apa yang digunakan. Pada umumnya yang menggunakan
kartu kendali adalah kantor yang volume suratnya sangat banyak. Untuk
kantor yang demikian akan lebih cocok menggunakan sistem subjek.
• Kolom Tanggal, No. Urut, M/K
Diisi dengan tanggal masuk atau keluarnya surat. Nomor urut diisi dengan
nomor urut pada hari tersebut, sedangkan huruf M dilingkari, berarti surat
masuk dan huruf K dilingkari berarti surat keluar.
• Kolom Kode
Diisi dengan kode yang sesuai berdasarkan indeks yang digunakan dapat
berupa kode abjad jika menggunakan indeks abjad, bisa juga dengan kode
Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 35
• Kolom Isi Ringkas
Diisi uraian ringkas tentang isi surat.
• Kolom Lampiran
Diisi sesuai dengan jumlah lampiran yang terdapat pada surat tersebut.
• Kolom Dari
Diisi dengan instansi mana surat itu berasal.
• Kolom Kepada
Diisi kepada siapa surat tersebut ditujukan.
• Kolom Tanggal Surat
Diisi dengan tanggal surat masuk/keluar tersebut.
• Kolom Nomor Surat
Diisi dengan nomor surat masuk/keluar tersebut.
• Kolom Pengolah
Diisi dengan unit kerja di instansi yang bersangkutan yang akan
menangani surat tersebut.
• Kolom Paraf
Setelah surat tersebut disampaikan ke unit kerja, maka yang menerima
surat harus memberikan parafnya sebagai tanda bahwa surat sudah
diterima. Jadi dalam sistem kartu kendali tidak perlu lagi menggunakan
buku ekspedisi karena kartu kendali dapat berfungsi juga sebagai buku
ekspedisi.
• Kolom Catatan
Dalam kolom ini dicatat apa saja yang perlu dijelaskan tentang surat
tersebut. Misalnya, lampiran tidak ada, surat tidak lengkap lembarannya.
c. Pengarahan atau Pengendalian Surat
Tugas pengarah surat antara lain sebagai berikut :
1. Menerima surat yang telah dilampiri kartu kendali II dan III, serta
memaraf kartu kendali III sebagai bukti surat sudah diterima.
2. Menentukan arah surat, kepada siapa atau unit mana surat diteruskan.
3. Mengisi kolom indeks, kode, isi dan pengolah pada kartu kendali.
4. Mengambil kartu kendali II dan disimpan di kotak kartu kendali yang
Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 36 5. Meneruskan surat beserta kartu kendali III kepada unit pengolah/unit
kerja.
6. Menerima surat yang sudah selesai diproses oleh unit pengolah dan
menukar kartu kendali II dengan kartu kendali III.
7. Menyerahkan surat yang sudah selesai diproses ke penara arsip/arsiparis
dan menukar kartu kendali II dengan kartu kendali I.
d. Penyampaian Surat ke Unit Pengolah
Unit pengolah terdiri dari beberapa bagian, yaitu sebagai berikut :
1. Tata Usaha, unit pengolah yang tugasnya :
a)Menerima surat dan kartu kendali III serta memarafnya sebagai bukti
bahwa surat sudah diterima.
b)Membuat dua lembar disposisi, kemudian melampirkan surat tersebut
lembar disposisi 1 dan 2 serta kartu kendali III untuk disampaikan
kepada pimpinan unit pengolah.
c) Menerima kembali surat, kartu kendali III dan lembar disposisi I dan II
yang telah di isi oleh pimpinan unit pengolah.
d)Menyimpan kartu kendali III dan meneruskan surat berikut dengan
lembar disposisi kepada pelaksana sesuai instruksi yang ada di
disposisi. Surat asli dan lembar disposisi II disimpan sementara di unit
pengolah, sedangkan salinan surat dan lembar disposisi I diteruskan ke
pelaksana surat.
e)Menerima surat dan lembar disposisi 1 kembali dari pelaksana, jika
surat tersebut sudah selesai diproses, untuk kemudian disimpan
beberapa lama. Jika surat tersebut sudah menurun nilai gunanya
(inaktif), maka surat berikut kartu kendali III diserahkan kepada penata
arsip dan ditukar dengan kartu kendali II, sebagai bukti bahwa surat
disimpan di unit kearsipan oleh penata arsip.
2. Pimpinan, unit pengolah yang tugasnya :
a)Menerima surat, kartu kendali III dan lembar disposisi I dan II dari tata
usaha unit pengolah.
b)Mengisi lembar disposisi I dan II untuk menindaklanjuti surat yang
Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 37 c) Menyerahkan kembali surat, kartu kendali III dan lembar disposisi I
dan II kepada tata usaha unit pengolah.
3. Pelaksana, unit pengolah yang tugasnya :
a)Menerima surat berikut lembar disposisi I pimpinan dari tata usaha
unit pengolah.
b)Melaksanakan instruksi pimpinan yang ditulis di lembar disposisi.
c) Menyerahkan surat dan lembar disposisi I kepada tata usaha unit
pengolah jika usrat sudah selesai diproses/ditindaklanjuti.
2)Prosedur Penanganan Surat Masuk Biasa
Dalam penanganan surat masuk yang bersifat biasa, tidak perlu dicatat
dalam kartu kendali, tetapi menggunakan lembar pengantar surat biasa. Alur
kerjanya juga sedikit lebih pendek jika dibandingkan dengan kartu kendali.
Surat biasa tidak perlu cepat disampaikan ke unit pengolah, tetapi menunggu 1
atau 2 hari sampai terkumpul agak banyak, karena pencatatan dapat dilakukan
sekaligus untuk beberapa surat dalam satu lembar pengantar surat biasa. Jika
menggunakan kartu kendali, satu lembar surat dicatat dalam satu lembar kartu
kendali rangkap 3 (tiga), tidak bisa beberapa surat dicatat sekaligus dalam satu
kartu kendali. Karena bersifat biasa, penyimpanan surat tidak terlalu lama dan
cukup disimpan di unit pengolah saja, tidak perlu lagi diserahkan kepada penata
arsip. Penghapusan arsipnya pun dilakukan di unit pengolah.
Format Lembar Pengantar Surat Biasa :
LEMBAR PENGANTAR SURAT BIASA
Unit :
Penyampaian :
Tanggal: Waktu:
No. Urut Asal Surat Tanggal/Nomor Isi Ringkas Keterangan
Jumlah: Tanggal : Pukul:
Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 38
Keterangan :
• Kolom Unit
Di isi nama unit atau satuan organisasi yang akan mengelola surat biasa
tersebut.
• Kolom Tanggal
Di isi tanggal pengiriman surat-surat biasa tersebut.
• Kolom Jam Penyampaian
Di isi pada jam berapa pengiriman surat tersebut.
• Kolom Nomor Urut
Di isi nomor sesuai tata urutan surat diterima. Sebaiknya disusun menurut
tanggal penerimaan surat. Surat pertama kali diterima berada paling atas.
• Kolom Asal Surat
Di isi nama instansi atau organisasi pengiriman surat.
• Kolom Tanggal dan Nomor
Di isi tanggal dan nomor yang tercantum dalam surat.
• Kolom Isi Ringkas
Di isi ringkasan isi surat.
• Kolom Keterangan
Di isi keterangan atau catatan yang dianggap perlu.
• Kolom Jumlah
Di isi jumlah surat yang dikirim melalui lembar pengantar tersebut.
• Kolom Pukul
Di isi tanggal berapa dan jam berapa surat tersebut diterima oleh pengelola.
• Kolom Diterima
Di isi nama pejabat yang menerima surat-surat tersebut.
3)Prosedur Penanganan Surat Masuk Rahasia
Dalam menangani surat masuk rahasia, hanya pimpinan yang boleh
membaca surat, kalau pun ada yang boleh mengetahui itu pun hanya pada orang
Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 39
Format Lembar Pengantar Surat Rahasia
LEMBAR PENGANTAR SURAT BIASA
Unit :
Penyampaian :
Tanggal: Waktu:
No. Urut Asal Surat Tanggal/Nomor Isi Ringkas Keterangan
Jumlah: Tanggal : Pukul:
Diterima :
Langkah-langkah penanganan surat masuk rahasia adalah sebagai berikut :
1. Surat rahasia diterima oleh penerima surat dan menyerahkan kepada
pencatat surat.
2. Pencatat mencatat surat tanpa membuka sampul ke dalam lembar pengantar
surat rahasia (rangkap 2) lalu menyerahkan kepada pengarah surat.
3. Pengarah surat memerika pengisian lembar pengantar dan meneruskan
kepada pimpinan unit pengolah.
4. Pimpinan unit pengolah memberi paraf pada lembar pengantar 1 dan 2.
5. Pimpinan unit pengolah menyimpan surat dan lembar pengantar 2, lembar
pengantar 1 dikembalikan kepada pengarah surat untuk diteruskan kepada