Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH, GURU, STAFF, DAN KOMITE SMP NEGERI 1 BAWEN
1. Apa pengertian Rencana Strategis Sekolah (RENSTRA)? 2. Bagaimana Renstra sekolah disusun atau dirumuskan? 3. Apakah dalam proses penyusunan Renstra sekolah
melibatkan stakeholder sekolah (Kepala sekolah, Komite, Wakil kepala sekolah, guru, dan staff?
4. Apakah sekolah dalam menjalankan program berdasarkan Renstra yang telah disusun? 5. Apakah renstra yang ada saat ini sudah mampu
menjawab permasalahan sekolah khususnya mutu sekolah?
6. Apakah selama ini ada tim monitoring dan evaluasi pelaksanaan renstra?
7. Apakah semua guru sudah memahami isi renstra sekolah?
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI
A. Lingkungan Fisik SMPN 1 Bawen
1. Mengamati sarana dan prasana sekolah, apakah tersedia sesuai kebutuhan dalam kondisi layak pakai, dan alat peraga serta media belajar disiapkan sesuai kebutuhan.
Contohnya: ruang kelas, ruang laboratorium, ruang perpusatkaan, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang ibadah, ruang UKS, jamban, gudang, kantin, tempat bermain/ OR, tempat parkir, ruang ekstrakurikuler, ruang tata usaha. 2. Mengamati penataan lingkungan sekolah
Contohnya: program 7 K (kebersihan, ketertiban, keindahan, kerindangan, keamanan, kenyamanan dan kekeluargaan)
B. Pelasanaan kegiatan sekolah
1. Mengamati apakah kegiatan pembelajaran sudah memasukkan pendidikan karakter yang sesuai dengan kurikulum.
2. Mengamati apakah guru sudah menerapkan Kurikulum 13 dalam proses pembelajaran.
3. Mengamati apakah pelaksanaan ekstrakurikuler seperti yang tertuang dalam kurikulum.
Lampiran 3
PANDUAN PERTANYAAN ANALISIS SWOT: IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL
Kekuatan Faktor Kelemahan
4 3 2 1
1. Visi misi sekolah
a. Pemahaman visi misi sekolah oleh setiap tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. b.Memiliki konsep
pendidikan yang beriman, berkarakter dan ilmu pengetahuan sesuai dengan visi misi sekolah.
c. Rencana strategis
sekolah diturunkan dari visi misi.
-1 -2 -3 -4
4 3 2 1
2. Kurikulum
a. Kurikulum yang
inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
d. Pemahaman terhadap kurikulum
-1 -2 -3 -4
4 3 2 1
3.Program kerja sekolah a. Pemahaman program
kerja sekolah oleh pendidik dan tenaga
kependidikan.
b. Iplementasi program kerja sekolah
c. Program kerja sekolah yang jelas
4 3 2 1
4.Dana pendidikan a. BOS
b. Sumber pendanaan pendidikan lainnya. c. Efektifitas dan efiseinsi
dana pendidikan d. Pertanggung jawaban
dana pendidikan
-1 -2 -3 -4
4 3 2 1
5.Kualitas guru
a. Kualifikasi pendidikan guru
b. Penguasaan TIK dan media pembelajaran lainnya.
c. Rasio jumlah guru dengan peserta didik atau rombel.
d. Pemahaman guru terhadap peran mereka. e. Inovatif, kreatif, efektif
dan bermakna.
-1 -2 -3 -4
4 3 2 1
6.Kualitas peserta didik a. minat dan motivasi
belajar peserta didik b. Nilai rata-rata UN c. Prosentase lulusan
-1 -2 -3 -4
4 3 2 1
7.Sarana dan media belajar a. Kelengkapan sarana
dan media belajar
b. Perhatian terhadap sarana dan media belajar
-1 -2 -3 -4
4 3 2 1
8.Prasarana pendidikan a. Kelengakapan,
efektifitas dan efisiensi prasarana pendidikan. b. Mendukung
peningkatan mutu pendidikan atau tidak.
4 3 2 1
9. Desain pembelajaran a. Kesadaran dan
kemapuan guru dalam mendesain
pembelajaran yang inovatif, efektif dan efisien (PAIKEM).
-1 -2 -3 -4
4 3 2 1
10. Stakeholder sekolah a. Keterlibatan stakeholder
sekolah dalam upaya peningkatan mutu sekolah.
-1 -2 -3 -4
4 3 2 1
11. Kepemimpinan
a. kepemimpinan kepala sekolah
b. pemahanan dan implementasi manajemen pendidikan.
-1 -2 -3 -4
4 3 2 1
12. Penataan lingkungan sekolah
a. penataan area hijau dan taman
b. penataan sanitasi sekolah.
c. Penataan area olah raga dan bermain peserta didik.
-1 -2 -3 -4
4 3 2 1
13. Kualitas lulusan a. Nilai rata-rata UN b. Prosentase kelulusan
tinggi
c. Karakter lulusan d. Prestasi lulusan e. Sekolah tujuan dari
lulusan f. Alumni
-1 -2 -3 -4
4 3 2 1 14. Kegiatan akademik dan non akademik a. pelajaran tambahan
b.tutor sebaya
c. jejaring dengan lembaga
d.kegiatan
ekstrakurikuler 4 3 2 1
15. kedisiplinan guru a. datang ke sekolah b. masuk kelas c. mengajar
-1 -2 -3 -4
4 3 2 1
16. kedisiplinan peserta didik
a. datang kesekolah b. menaati peraturan
sekolah
-1 -2 -3 -4
Lampiran 4
PANDUAN PERTANYAAN ANALISIS SWOT: IDENTIFIKASI FAKTOR EKSTERNAL
Peluang Faktor Ancaman
4 3 2 1 1. Persaingan terhadap sekolah lain
-1 -2 -3 -4
4 3 2 1 2. Jalinan kerjasama dengan masyrakat dan institusi atau lembaga lainnya.
-1 -2 -3 -4
4 3 2 1 3. Tuntutan masyarakat terhadap mutu pendidikan
-1 -2 -3 -4
4 3 2 1 4. Lingkungan sekitar sekolah -1 -2 -3 -4 4 3 2 1 5. Perkembangan IPTEK -1 -2 -3 -4 4 3 2 1 6. Kepercayaan masyarakat
terhadap sekolah
-1 -2 -3 -4
Lampiran 5
REKAP HASIL WAWANCARA KEPALA SEKOLAH, GURU, STAFF DAN KOMITE SMPN 1 BAWEN
P : Penulis
KS : Kepala Sekolah
WK : Wakil Kepala Sekolah G 1 : Guru 1
G2 : Guru 2 S : Staff K : Komite
Hasil Wawancara
P : Apa pengertian Rencana Strategis
Sekolah
(RENSTRA)?
KS : Sebuah rencana yang harus dimiliki sekolah sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan.
Renstra ada yang berjangka pendek ataupun yang jangka panjang.
WK : Suatu rencana baik berupa program ataupun
kegiatan.
G1 : Program sekolah baik untuk jangka panjang Ataupun jangka pendek.
G2 : Program yang disusun secara bersama-sama.
P : Bagaimana Renstra sekolah disusun atau
dirumuskan? Apakah sekolah menyusun
sendiri dari awal wampai akhir atau melihat contoh renstra sekolah lain ?
KS : Kalau yang sekarang saya tidak tahu prosesnya karena saya belum menjabat
sebagai kepala sekolah. Tapi prinsipnya seharusnya melibatkan banyak komponen. Kalau resntra SMP ini mungkin dulunya Mengadopsi sekolah lain kemudian disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah. Mengapa demikian karena tidak ada dokumen yang menunjukkan bahwa renstra dibuat sesuai standar. Contohnya notula, daftar hadir, draft, dan lain-lain.
WK : Itu dilakukan secara bersama-sama antara Kepala Sekolah, Wakil Kepala, Guru, dan Komite. Sekolah mengundang komite bersama beberapa guru untuk membicarakan hal
tersebut. Namun memang sekolah belum mampu untuk membuat sendiri sebuah renstra. Biasanya sekolah meminjam renstra sekolah lain untuk dijadikan acuan dalam menyusun renstra. Menyusun renstra
memerlukan waktu, dan tenaga yang banyak, sementara itu kepala sekolah, guru, dan komite memiliki kesibukan yang padat
sehingga sekolah sulit untuk menyusun rentra sendiri.
G1 : Bersama-sama dengan beberapa pihak yaitu kepala sekolah, guru, dan komite. Memang harus diakui sekolah bekerjasama dengan sekolah lain atau melihat renstra sekolah lain dan sekolah melakukan beberapa
penyesuaian-penyesuaian.
dan biasanya dalam waktu yang tidak lama. Sehingga hal yang paling mungkin dilakukan adalah melihat ataupun meminjam renstra sekolah lain. Mungkin renstra sekolah lain juga meminjam dari sekolah lainnya lagi. S : Seingat saya dulu saya yang menulis renstra
tersebut. Sekolah melihat dari renstra sekolah lain yang kemudian ditambah atau dikurangi saja. K : Saya memang diundang waktu itu, tapi hanya
diberikan sosialisasi saja tidak diajak untuk mendiskusikan panjang lebar. Istilahnya ikut menyetujui gitu.
P : Apakah dalam proses penyusunan Renstra sekolah melibatkan stakeholder sekolah (Kepala sekolah, Komite, Wakil kepala, guru, dan staff?
KS : Saya kurang tahu kondisi waktu itu.
WK : Iya, semua diundang untuk membicarakan hal tersebut.
G1 : ya, semua dilibatkan. G2 : ya
S : iya, karena waktu itu saya yang menulisnya. K : iya saya diundang waktu itu.
P : Apakah sekolah dalam menjalankan program berdasarkan Renstra yang telah disusun?
KS : Sudah, tapi ada beberapa bagian dalam renstra yang masih belum operasional sehingga sulit untuk diterjemahkan dan dijalankan.
WK : tentunya ada beberapa program yang tidak berjalan karena keterbatan-keterbatasan. G1 : Mungkin sudah ya, karena saya sendiri lupa
dengan isi renstra tersebut.
G2 : Mungkin sebagaian sudah dijalankan, tapi mungkin juga belum dijalankan.
S : sebagian mungkin sudah, tetapi sebagian mungkin belum.
pembangunan kadang-kadang saya dilibatkan untuk memantaunya.
P : Apakah renstra yang ada saat ini sudah mampu menjawab permasalahan sekolah khususnya mutu sekolah?
KS : Sudah tapi sedikit demi sedikit. Hal ini sudah terlihat dari prestasi non akademis kita semakin baik dan prestasi akademis hasil UN kita bisa masuk 12 besar tingkat kabupaten yang beberapa tahun yang lalu masih diatas 15 besar.
WK : Sudah, namun masih belum maksimal. G1 : sudah lumayan mampu membawa perbaikan
mutu sekolah.
G2 : sudah, tapi belum signifikan. Mungkin karena mutu renstra kita perlu diperbaiki agar ada terobosan-terobosan untuk mempercepat peningkatan mutu sekolah.
S : Mungkin sudah ya, dengan keadaan kita saat ini. K : Kalau masyarakat awam tahunya sekolah kita itu
sudah baik dibandingkan dengan sekolah lain. Kalau pengaruh renstra pada mutu sekolah saya kurang begitu paham.
P :Apakah selama ini ada tim monitoring dan evaluasi pelaksanaan renstra?
KS : yang memonitoring dan mengevaluasi renstra adalah pengawas atau pihak dinas. Dari internal sekolah yang mengawasi adalah semua komponen yang terlibat dengan renstra. Misalnya masing-masing penanggung jawab standar (lulusan, proses, sarana-prasarana, dll). Tapi memang belum ada evaluasi yang menyeluruh dari masing-masing penanggung jawab standar tersebut. Dan itu
menjadi kelemahan sekolah sampai dengan saat ini. WK : Itu tugas pengawas. Kalau dari sekolah ya dari
masing-masing standar.
G 2 : Biasanya itu tugas pengawas sekolah. S : itu sepertinya tugas pengawas.
K : saya kurang tahu hal itu.
P : Apakah semua guru sudah memahami isi renstra sekolah?
KS : Belum, sebagai kepala sekolah saya terus
melakukan sosialisasi program sekolah melalui jam-jam pembinaan.
WK : Belum saya kira, saya sendiri ada banyak yang sudah lupa.
G1 : Saya yakin belum semua.
G2 : Mungkin kalau diprosentase hanya sekitar 10 % atau bahkan kurang yang memahami renstra. S : Belum. Mungkin ini disebabkan karena masing
kurangnya sosialisasi. K : Saya kurang tahu.
P : Di mana saja renstra/ program sekolah disosialisasikan atau dipajang?
KS : Selama ini melalui pembinaan-pembinaan dan juga melalui beberapa pertemuan lainnya. Memang masing-masing guru tidak dicetakkan atau tidak dipajang.
WK : Memang tidak dipajang itu menjadi dokumen yang memegang mungkin kepala sekolah dan bendahara sekolah.
G1 : melalui pembinaan dan sosialisasi lainnya. Tapi memang tidak terlalu detail.
G2 : selama ini melalui sosialisasi saja. Kalau dipasang memang tidak.
Lampiran 6
DRAFT RENCANA STRATEGIS
SMP NEGERI 1 BAWEN KABUPTEN SEMARANG
TH. 2014
I. PENDAHULUAN
menggunakan sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif, dengan menentukan tujuan apa yang akan dicapai atau yang akan dilakukan, bagaimana, bilamana dan oleh siapa.
Rencana strategis suatu lembaga pendidikan menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut: mampu memperbaiki hasil pendidikan, membawa perubahan yang lebih baik, prioritas kebutuhan, partisipasi, keterwakilan, realitas sesuai dengan hasil analisis SWOT, mendasarkan pada hasil review dan evaluasi, keterpaduan menyeluruh, transparan, dan keterkaitan serta kesepadanan secara vertikal dan horizontal dengan rencana-rencana lain (Tilaar, 2000).
mampu mengahasilkan renstra yang menjawab setiap permasalahan yang muncul sekaligus untuk meningkatkan mutu sekolah.
renstra sendiri dari awal sampai akhir. Sekolah masih berpedoman renstra sekolah lain dengan beberapa penyesuaian. Maka dari itu seyogiyanya sekolah untuk segera mempersiapkan diri untuk menyusun renstra yang disusun sendiri sehingga nantinya akan lebih dimengerti dan mudah dijalankan oleh segenap semua warga sekolah. Selain itu hal tersebut resntra sekolah akan benar-benar berdasarkan situasi dan kondisi nyata sekolah.
Berkaitan hal tersebut diatas penulis menawarkan sebuah draft renstra dengan harapan sekolah akan lebih memahami proses penyusunan renstra menggunakan analisis SWOT.
II.VISI, MISI DAN TUJUAN SMPN 1 BAWEN
SMPN 1 Bawen memiliki visi dan misi yang tertuang dalam dokumen sekolah yaitu:
I. Visi
Visi dari SMP Negeri 1 Bawen adalah unggul dalam prestasi, berwawasan IPTEK berdasarkan IMTAQ.
2. Misi
b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menunjang peningkatan kinerja guru dan karyawan.
c. Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dinamika dan kualitas proses pembelajaran pelatihan dan bimbingan. d. Mengupayakan pengadaan, pemanfaatan
dan memelihara fasilitas pendidikan secara optimal.
e. Melaksanakan kegiatan pencapaian ketuntasan kompetensi kelulusan baik pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku.
f. Mengupayakan pengembangan pembiayaan untuk mendukung kegiatan sekolah secara menyeluruh.
g. Melaksanakan penilaian secara menyeluruh dan berkesinambungan.
3. Tujuan
Tujuan SMP Negeri 1 Bawen adalah :
Sekolah mengembangkan silabus untuk semua mata pelajaran dan jenjang sekolah
Sekolah mengembangkan rencana pembelajaran untuk semua mata pelajaran dan jenjang kelas
Sekolah mengembangkan sistem penilaian
Sekolah mencapai standar isi secara lengkap
b. Meningkatkan/ mengembangkan tenaga kependidikan
Sekolah mengadakan pelatihan komputer dan multimedia
Sekolah mengadakan workshop/lokakarya pendidikan
Sekolah mendukung guru dan tenaga kependidikan untuk studi lanjut
Sekolah mendukung guru untuk mengikuti MGMP di berbagai tingkat
Sekolah mendukung tenaga kependidikan untuk mengikuti penataran, pelatihan berbagai bidang dan tingkatan.
Sekolah memiliki standar guru dan kependidikan mengacu SPM.
Sekolah mengembangkan dan sumber dan bahan pembelajaran.
Sekolah melaksanakan pembelajaran untuk semua mata pelajaran dengan pendekatan kontekstual.
Sekolah melaksanakan kegiatan pelatihan dan pembinaan akademik, keagamaan, kesenian, keolahragaan dan ketrampilan.
Sekolah melaksanakan kegiatan pemantapan materi Ujian Nasional dan Ujian Sekolah.
Sekolah mencapai standar proses pembelajaran, pelatihan dan bimbingan secara mantap.
d. Meningkatkan/ mengembangkan fasilitas pendidikan.
Sekolah melaksanakan pengadaan, pemanfaatn dan pemeliharaan fasilitas pendidikan memenuhi SPM.
Sekolah mencapai standar pengelolaan fasilitas pendidikan secara mantap.
e. Meningkatkan/ mengembangkan kelulusan.
Sekolah mempunyai tim akademis yang handal
Sekolah meningkatkan standar minimal pencapaian ketuntasan belajar.
f. Meningkatkan/mengembangkan manajemen kelembagaan.
Sekoah memiliki administrasi yang baik.
Sekolah melaksanakan MBS secara mantap.
Sekolah melaksanakan monitoring dan evaluasi secara mantap.
Sekolah mengagendakan rapat dengan guru, karyawan, komite sekolah dan orang tua/ wali peserta didik.
g. Meningkatkan/ mengembangkan pembiayaan.
Sekolah mengadakan penggalangan dana dari berbagai sumber.
Sekolah mengadakan usaha-usaha yang produktif.
Sekolah mendayagunakan potensi fasilitas sekolah.
Sekolah mengadakan jaringan kerja terhadap stake holder yang peduli terhadap pendidikan.
h. Meningkatkan/ mengembangkan penilaian.
Sekolah mengembangkan perangkat model-model penilaian.
Sekolah mengembangkan instrumen soal untuk ulangan harian, tengah semester, akhir semester dan ulangan kenaikan kelas.
Sekolah mengembangkan instrumen perbaikan dan pengayaan.
Sekolah mencapai standar penilaian secara mantap.
Tujuan sekolah kami, secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai standar kompetensi lulusan ( SKL ) Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bawen yang dibakukan secara nasional, sebagai berikut :
1. Meyakini, memahami dan menjalankan ajaran agama yang diyakini dalam kehidupan.
2. Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.
3. Berfikir secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam memecahkan masalah serta berkomunikasi melalui berbagai media.
6. Berpartisipasi dalam kehidupan sebagi cermin rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air. Selanjutnya, atas keputusan bersama guru, karyawan dan komite sekolah, SKL tersebut telah kami rinci sebagai profil peserta didik SMP Negeri 1 Bawen sebagai berikut :
1. Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti sebagai cerminan akhlak mulia dan iman taqwa.
2. Mampu berbahasa Inggris secara aktif.
3. Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olahraga, sesuai pilihannya.
4. Mampu mendalami cabang pengetahuan yang dipilih.
5. Mampu mengoperasikan komputer aktif untuk program microsoft word, excel, dan desain grafis. 6. Mampu melanjutkan ke SMA/SMK terbaik sesuai
pilihannya melalui pencapaian target pilihan yang ditentukan sendiri.
7. Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetisi akademik dan non akademik di tingkat kecamatan, kabupaten, propinsi, dan nasional. 8. Mampu memiliki kecakapan hidup personal, sosial,
III. GAMBARAN SMPN 1 BAWEN 1. Data Peserta didik
Jumlah Peserta didik 4 Tahun Terakhir
No Th Kelas
VII VIII IX
1 2010 / 2011
L 116 119 126
P 158 122 126
Jumlah 274 241 252
Total 767
2 2011 / 2012
L 164 121 90
P 129 138 159
Jumlah 293 259 249
Total 801
3 2012 / 2013
L 157 121 89
P 130 139 158
Jumlah 287 260 247
Total 749
4 2013 / 2014
L 154 162 113
P 138 129 138
Jumlah 298 291 251
Total 840
Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMPN 1 Bawen
3 guru berasal dari sekolah
15 Penjaga dan tukang
kebun 1 - 2 - 3
16 Tatausaha 2 1 1 1 5
17 Tenaga Perpustakaan - - - 1 1
18 Teknisi computer - - 1 - 1
Jumlah 18 32 8 2 60
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah guru yang mengajar di SMPN 1 Bawen adalah sebanyak 48 guru. Ditambah dengan 1 kepala sekolah, 2 petugas keamanan, 3 penjaga dan petugas kebersihan, 5 petugas tatausaha, 1 tenaga perpustakaan dan 1 teknisi komputer. SMPN 1 Bawen terdiri dari 27 rombel dengan 27 wali kelas. Sementara itu ada beberapa guru yang berasal dari sekolah lain (penambahan beban mengajar 24 jam), seperti: 1 guru agama islam, 1 guru agama kristen, 1 guru agama katholik, 1 guru kesenian, 1 guru bahasa indonesia, 2 guru olah raga, dan 1 guru BK. Dari 48 guru ada sebanyak 45 PNS dan 3 guru wiyata bhakti (WB).
Kualifikasi Akademik Guru SMPN 1 Bawen
No Jabatan PNS WB Jml
S2 S1 D3 D2 SMA S2 S1 D3 D2 SMA
1 Kepala
Sekolah 1 - - - 1
2 Tenaga
Pendidik 1 44 - 1 - - 2 - - - 48
3 Tenaga
Kependidikan - - 1 - 2 - 2 - - 6 11
Sumber: Tata Usaha SMPN 1 Bawen, diolah
wiyata bhakti semuanya ada 98 % yang sudah memenuhi kualifikasi pendidikan S1.
2. Sarana Prasarana a. Sarana
Berdasarkan hasil pengamatan dan studi dokumen dapat dijelaskan bahwa SMPN 1 Bawen memiliki sarana pembelajaran yang yang sudah cukup lengkap. Adapun sarana yang dimaksudkan adalah: buku teks pelajaran, alat peraga (globe, atlas, alat peraga matematika, alat peraga IPA, alat peraga kesenian, alat peraga olah raga, dan lain-lain), media yang berkaitan dengan TIK ( 8 LCD proyektor, 6 Laptop, Komputer, TV, pengeras suara, VCD, dan lain sebagainya), sarana kegiatan ektrakurikuler (1 set alat musik band, matras dan perlengkapan pencak silat, 1 set alat musik perskusi rebana, peralatan olah raga: bola voli, basket, sepak bola, bulu tangkis, tolak peluru, atletik. Selain itu sekolah juga memiliki fasilitas keterampilan menjahit yang cukup memadahi, yaitu sejumlah 35 mesin jahit dan beberapa alat obras kain.
b. Prasarana
Keadaan Prasarana Pendidikan SMPN 1 Bawen
Sumber: Data sekolah, diolah
IV. ANALISIS SWOT
(Peluang) THREAT (Ancaman)
Visi, Misi,
Sasaran
dan
Tujuan
Telah dirumuskan dengan baik, meskipun masih ada fihak yang berkaitan belum sasaran dan tujuan ke dalam kinerja komponen SMPN 1 Bawen.
Input
1. Lokasi sekolah sangat trategis. 2. 98 % guru
berpendidikan S1.
3. Kemampuan dasar
peserta didik baik.
4. Jumlah buku ajar
untuk guru dan peserta didik mencukupi
5. Kemampun
manajemen kepala sekolah sudah baik
6. Dana untuk operasi
sekolah mencukupi. 7. Fasilitas cukup
lengkap.
1.Supervisi dan evaluasi yang dilakukan oleh tim dan kepala sekolah masih belum optimal. 2. Guru belum
memahami visi, misi sekolah
3.Kurang optimalnya
pembimbingan/ 4.Kompetensi staf
sekolah (Tata Usaha dan Keuangan) belum optimal. 5.Belum memadahi
ruang untuk kegiatan ekstrakurikuler.
6.Pemanfaatan
laboratorium (Bahasa, IPA dan Komputer) masih kurang optimal.
7. Lingkungan sekolah kurang hijau, bersih
dan nyaman.
1. Minat tinggi orang tua untuk menyekolahkan anaknya di SMPN 1 Bawen.
2. Perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi yang
dinas pendidikan
kabupaten.
4. Semakin
meningkatnya peran
komite sekolah.
5. Banyak fihak/
instansi luar yang
tertarik untuk
bekerjasama dengan
sekolah.
1. Beberapa guru
kurang siap dengan
perubahan baik
yang dilakukan oleh pemerintah ataupun oleh kepala sekolah.
2. Beberapa guru
masih beroientasi
pada uang dalam menjalankan tugas
pokok fungsingya
(money oriented).
3. Persaingan antar
sekolah menengah
pertama semakin
tinggi.
4. Banyak sekolah
menengah pertama
memiliki fasilitas
yang lebih baik dan lengkap.
5. Maraknya pengaruh
negatif dari
penggunaan
peralatan TIK
(handpone, game
Proses
1. Kualifikasi pendidikan guru sesuai dengan pelajaran yang diampu
2. KKM sekolah minimal 75
3. Adanya banyak kegiatan
ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh sekolah (band, pramuka, silat, karate, rebana, bola
manajemen kepala sekolah cukup baik. 5. Adanya jam pelajaran
tambahan untuk kelas IX.
6. Guru mengikuti kegiatan
pengembangan profesi (MGMP, Workshop, Seminar, Pelatihan).
1. Kedisiplinan guru yang masih kurang, khususnya dalam menjalankan tugas pokok fungsinya. 2. Masih banyak guru
menggunakan metode
memberikan motivasi kepada peserta didik. 4. Kerjasama (team work)
antar guru dan lembaga dalam
internal sekolah masih belum optimal.
5. Pelaksanaan supervisi belum tuntas dan optimal.
6. Fasilitas pembelajaran yang masih belum optimal
1. Semakin meningkatnya kesadaran orang tua pentingnya kualitas pendidikan.
2. Sekolah berada di wilayah industri, pasar, perkantoran sehingga memungkinkan untuk menjalin kerjasama (pembelajaran
kontektual, beapeserta didik, penggalian dana). 3. Semakin banyaknya
kegiatan pengembangan kompetensi guru, baik itu workshop, MGMP, Seminar, ToT, dll.). 4. Semakin melimpahnya
media pembelajaran. 5. Adanya perhatian khusus
dari pemerintah kabupaten terhadap sekolah.
6. Adanya beasiswa bagi guru untuk studi lanjut baik ke universitas dalam negeri maupun luar negeri
1. Semakin kritisnya masyarakat terhadap kualitas guru
2. Proses Belajar Mengajar (PBM) sekolah favorit lain yang sudah ditunjang dengan sarana dan prasarana yang lebih lengkap.
3. Daya dukung masyarakat terhadap sekolah masih belum optimal.
4. Beberapa guru mengajar di sekolah lain untuk menambah jam mengajar (minimal 24 jam).
5. Masih lemahnya pengawasan dan evaluasi pemerintah terhadap guru.
Output
1. Pencapaian
prestasi beberapa kegiatan non-akademis
(ekstrakurikler) semakin baik. Seperti; pencak silat, band, sepak bola, keagamaan. 2. Peringkat sekolah
dari tahun ke tahun mulai mengalami
peningkatan 3. Prosentase
jumlah kelulusan meningkat dari tahun ketahun. 4. Banyak peserta
didik yang diterima di sekolah favorit.
1. Prestasi akademis dan non-akademis belum optimal. 2. Sekolah belum
mengupdate
secara rutin data output peserta didik yang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi atau tidak melanjutkan. 3. Belum memiliki
jaringan alumni yang kuat.
4. Bebarapa lulusan kurang memiliki karakter yang kuat seperi: menghormati orang lain, tanggung jawab, disiplin, dan mandiri.
1.Kepercayaan masyarakat
terhadap sekolah tinggi.
2.Harapan orang tua agar lulusan bukan hanya berprestasi dalam bidang akademis saja tetapi juga bidang non akademis
(ekstrakurikuler) 3.Lulusan memiliki
karakter kuat, dalam aspek kemandirian, tanggung jawab, kedisiplinan,
kerohanian, dan menghormati orang lain.
4.Peluang menjalin hubungan
kerjasama yang lebih erat dengan masyarakat dan alumni.
1. Semakin meningkatnya syarat kualifikasi lulusan dari terhadap mutu sekolah.
3. Masyarakat yang menilai
keberhasilan peserta didik dari sisi hasil/ nilainya, bukan dilihat dari sisi proses.
V. ISU STRATEGIS DAN KEY FACTORS OF SUCCES (KFS)
a. Isu Strategis
Untuk memacu perkembangan pendidikan di SMPN 1 Bawen perlu diidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan tersebut dengan memperhatikan analisis lingkungan internal maupun ekstenal berupa sumber daya dan sumber dana yang di dukung peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan serta keterlibatan masyarakat dalam mencapai Visi dan Misi SMPN 1 Bawen.
b.Key Factors of Succes (KFS)
Faktor-faktor yang menjadi kunci keberhasilan rencana strategis SMP Negeri 1 Bawen adalah:
Dukungan dan kehendak politik (Political will) pemerintah daerah dan internal sekolah dalam menjalankan MBS dan Kurikulum.
Dukungan partisipasi masyarakat, orag tua, alumni, ataupun fihak luar yang berkaitan untuk meningkatkan sarana dan prasaranan sekolah.
Dukungan partisipasi Komite Sekolah untuk meningkatkan peran dan fungsinya sebagai mitra sekolah, supporting, advisory, controlling, dan mediator sehinggar sekolah mampu menjalankan semua programnya dengan efektif dan efisien.
VI.KEBIJAKAN STRATEGIS
Berdasarkan hal-hal di atas, ditetapkanlah kebijakan strategis sekolah beserta tujuannya masing-masing seperti berikut ini.
1. Aspek Input
a. Mengembangkan lingkungan sekolah menuju komunitas belajar yang ideal, yaitu melalui program 7 K (Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kerindangan, Keamanan, Kenyamanan, dan Kekeluargaan).
b. Membentuk klub-klub prestasi untuk mengembangkan potensi peserta didik, baik dari sisi akademis ataupun non akademis.
manajerial tenaga pendidik dan dan tenaga pendidikan.
d. Pengembangan fasilitas sekolah berbasis TIK sebagai sarana untuk belajar peserta didik.
e. Dibentuk Tim Evaluasi program dan kegiatan sekolah secara efektif dan efisien.
2. Aspek Proses
a. Mengoptimalkan kegiatan-kegiatan pengembangan profesi guru baik di tingkat lokal sekolah ataupun diluar sekolah dengan menitik beratkan kualitas bukan sekedar mengikuti kegiatan sebagai formalitas.
b. Mengembangkan pembelajaran yang aktif, Inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan, sesuai dengan K.13
c. Dibentuk Tim Evaluasi yang efektif dan efisien untuk memantau dan memastikan kemampuan profesi guru berkembang dari sisi kualitas.
d. Mengoptimalkan program dan kegiatan ekstrakurikuler mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi untuk mencapai target-target yang diharapkan.
mengoptimalkan mutu prestasi non akademis (ekstrakurikuler).
f. Mengembangkan program character building untuk peserta didik.
3. Aspek Output
a.Meningkatkan prestasi non-akademis sekolah dengan seoptimal mungkin.
b.Meningkatkan pembelajaran yang menitikkan pada pembangunan karakter peserta didik untuk membangun image positif.
c. Membangun jaringan alumni yang lebih efektif dan terorganisir.
VII. PROGRAM
a. Pengembangan aspek input
No Program dan kegiatan Tujuan
1
a. Program Green School
Taman Sekolah
Jejaring DPLH kabupaten
Kompetisi antar kelas b. Program Penyadaran
Seminar
Outbond
Pelatihan
Keteladanan
c. Program Anti Asap Rokok
Motto Sekolah Anti Asap Rokok.
Poster dan Himbauan
sanksi
d.Program Save School
Pengecakkan semua instalasi terpasang
dengan benar dan aman oleh konsultan.
Pemeliharaan dan perawatan terhadap gedung-gedung.
Save Signs
Setting kelas aman e. Program Jiwa Korsa
Marsh, Hymn sekolah
Outbond
Leadership Development program f. Program No Bullying, Sexual Abuse
Optimalisasi peran BK sosialisasi dengan bekerjasama dengan lembaga lain
Sosialisasi sanksi Bullying baik oleh guru ataupun peserta didik.
Penindakan secara tegas baik peserta didik ataupun guru.
Seminar dan Simulasi
Pemasangan Sisi Kamera di tempat-tempat yang kurang terpantau.
g. Program Budaya Disiplin dan tertib
Sosialisasi Program Kedisiplinan dan ketertiban sekolah untuk peserta didik, orang tua, komite, dan guru.
Sanksi yang jelas dan tegas kepada
semua warga sekolah yang melanggarnya.
Budaya antre h. Program Tata Ruang
Bekerjasama dengan konsultan untuk membuat tata ruang yang lebih nyaman dan aman.
i. Program Togetherness (Kebersamaan)
Talent Show
Pelibatan orang tua atau wali peserta didik dalam program sekolah.
2
a. Program Analisa SWOT terhadap peluang-peluang yang ada.
Analisa cabang club yang memiliki potensi strategis bisa dikembangkan dan mampu meningkatkan mutu sekolah.
Membentuk klub-klub
prestasi untuk
Pematangan analisa yang selanjutnya akan digunakan untuk menyusun kurikulum, target-target, pembimbing, dan strategi untuk mencapainya. b. Rancangan Progam, target dan strategi.
Merancang program, target dan strateginya.
c. Pelaksanaan Program.
Melaksanakan program dengan pengawasan ketat. (contohnya: klub bahasa inggris, klub olah raga, club sains, dan club seni)
e. Evaluasi Program
Melakukan evaluasi jangka pendek dan jangka panjang oleh koordinator dan koordinator akan mendiskusikan dengan unsur pimpinan yang ada. f. Tindak lanjut untuk dijadikan dasar
memperbaiki program.
3 a. Alokasi anggaran pengembangan SDM yang memadahi.
Alokasi bos
Jejaring/ sponsorship
b. Pelatihan dan Simulasi TUNTAS
Analisa dan pemetaan
Pelatihan oleh tim kredibel.
Evaluasi
Tindak lanjut c. Study Banding
Studi banding ke sekolah rujukkan
Melibatkan semua unsur sekolah yang terwakili.
Merumuskan hal yang dapat diadopsi dan diadaptasi sehingga dapat menjadi
rekomendasi bagi sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah.
Implementasi rujukan atau rekomendasi.
Evaluasi dan tindak lanjut. d. Monitoring dan evaluasi
Merancang dan membentuk tim-tim evaluasi dan monitoring pengembangan SDM secara menyeluruh dan tuntas.
Melaksanakan evaluasi dan monitoring berkala dan membuat rekomendasi serta
pelatihan-pelatihan intensif
sehingga akan
didokumentasikan dengan baaik. e. Reward
Pemberian reward terhadap siapa saja (tenaga pendidik dan kependidikan) yang mengalami peningkatan kinerja.
Tidak menggunakan punishment, namun melakukan pendampingan dan evaluasi yang lebih intens.
4 a. Pengalokasiaan anggaran yang cukup Penambahan fasilitas TIK disekolah (LCD Proyektor, laptop, Wifi yang lebih baik).
Penataan jaringan TIK secara sistematif.
Pengembangan fasilitas sekolah berbasis TIK sebagai sarana untuk belajar peserta didik.
5 a. Optimalisasi evaluasi oleh kepala sekolah dan tim. b. Membuat tindak lanjut secara berkala.
a. Pengembangan aspek proses
No Program Tujuan
1
a. Pengembangan Lokal
Optimaliasi MGMP
Optimalisasi IHT
Optimalisasi Seminar
Optimalisasi Pelatihan b. Pengembangan di luar sekolah
Studi banding
Workshop
Seminar (nasional ataupun internasional)
Mengoptimalkan kegiatan-kegiatan pengembangan profesi guru baik di tingkat lokal sekolah ataupun diluar sekolah dengan menitik beratkan kualitas bukan sekedar mengikuti kegiatan sebagai formalitas.
2
a. Optimalisasi pembelajaran kontekstual b. Implementasi monitoring dan evaluasi c. Memperkuat jejaring
d. Rekayasa tempat pembelajaran
Mengembangkan pembelajaran yang aktif, Inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan, sesuai dengan K.13
3
a. Penyusunan dokumen instrumen evaluasi perkembangang profesi guru dari sisi kualitas.
b. Dibentuk tim yang efektif dan efisien
c. Implementasi d. Evaluasi e. Tindak lanjut
berkembang dari sisi kualitas.
4
a. Meningkatkan kerjasama dan membuat Mou dengan pembimbing ekstrakurikuler dari luar sekolah.
b. Evaluasi berkelanjutan c. Tindak lanjut
Mengoptimalkan program dan kegiatan ekstrakurikuler mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi untuk mencapai target-target yang diharapkan.
5
a. Evaluasi
Dibuat Mou antara tutor dari luar dengan sekolah.
Mengevaluasi semua kegiatan ekstra.
Membuat rancangan yang kegiatan ekstrakurikuler yang lebih efektif. b. Tindak lanjut
Lebih meningkatkan kerjasama dengan pengajar atau pelatih dari
luar sekolah untuk
a. Pengembangan aspek output
No Program Tujuan
1
a. Alokasi anggaran yang cukup
Meningkatkan anggaran untuk honor ataupun transport tutor/
pembimbing. b. Reward
Memberikan penghargaan bagi tutor atau pemimbing yang mampu
mencetak prestasi. c. Supporting
Memotivasi konstruktif bagi setiap tutor atau pembimbing yang belum bisa mencapai target yang
diharapkan.
Meningkatkan prestasi non-akademis sekolah dengan seoptimal mungkin.
2
a. Sekolah mengembangkan kepribadian peserta didik.
Sekolah menerapkan tata tertib sekolah secara konsisten kepada semua warga sekolah.
Meningkatkan kegiatan kepeserta didikan pada tingkat kelas dan
sekolah (kedisiplinan, sopan santun, kemandirian, tanggung jawab, dan beriman) dimulai dari masing-masing kelas.
Program Senyum, Salam, Sapa. b. Sekolah mengembangkan nilai-nilai
agama, budaya, dan pemahaman atas sikap yang dapat diterima.
Meningkatkan pelaksanaan penerapan ajaran agama melalui kegiatan
kepeserta didikan di sekolah.
Sekolah memantau kegiatan keagamaan peserta didik secara umum.
Sekolah menyediakan “ruang” da’wah dan penyuluhan agama dan budaya 3
a. Analisa dan pemetaan alumni b. Fasilititasi alumi
Memfasilitasi alumni yang
berkomitmen untuk memajukan
Membangun jaringan alumni yang lebih efektif dan
sekolah.
Menyediakan fasilitas pertemuan dan membuka ruang komunikasi intens melalui jaringan internet (blog, email, dll).
c. Penyusunan program
Memfasilitasi alumni untuk menyusun program.
d. Implementasi program dan evaluasi
4
a. Analisa Mapel
Melakukan analisa kekuatan dan kelemahan MAPEL khususnya UN ( Matematika, IPA dan Bhs Inggris).
Menyusun Strategi Khusus untuk meningkatkan prestasi tersebut:
Menambah kelengkapan fasilitas ruang kelas (LCD proyektor,
Komputer/ laptop, alat peraga, dll)
Pelajaran Tambahan
Tutor Sebaya
Dan lain-lainnya b. Jejaring
Membangun jaringan yang lebih keuat lagi dengan lembaga-lembaga
pendidikan yang kredibel dan siap untuk diajak untuk percepatan perkembangan prestasi akademis peserta didik.
c. Evaluasi dan monitoring
VIII. MONITORING DAN EVALUASI
1. Tujuan Monitoring dan Evaluasi
Monitoring merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui apakah program sekolah berjalan sebagaimana yang direncanakan, apa hambatan yang terjadi dan bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. Jadi menekankan pada pemantauan proses pelaksanaan program. Evaluasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui apakah program sekolah mencapai sasaran yang diharapkan.
2. Komponen Utama Monitoring dan Evaluasi 2.1. Komponen Input
a. Aspek tenaga kependidikan : Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan
b. Aspek Kesiswaan : Kondisi peserta didik dan prestasi peserta didik
c. Aspek sarana prasarana d. Aspek peran masyarakat
2.2. Komponen proses
a. Aspek Kurikulum dan bahan ajar b. Aspek proses belajar mengajar c. Aspek penilaian
2.3. Komponen Output
a. Aspek prestasi belajar peserta didik b. Aspek prestasi Guru dan Kepala Sekolah c. Aspek pretasi sekolah
3. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi 3.1. Internal
a. Kepala Sekolah
b. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah
3.2. Eksternal
a. Komite Sekolah b. Dinas Pendidikan c. Bawas Kab.
IX. PENUTUP
Demikian Alternatif Rencana Strategis SMPN 1 Bawen ini disusun untuk digunakan sebagai pedoman penyusuan program kerja oleh semua komponen sekolah di lingkungan SMPN 1 Bawen maupun stakeholder dan para pihak yang berkaitan.
Salatiga, 10 September 2014 Penulis
Lampiran 7
SURAT-SURAT
Salatiga, 10 September 2014
Kapada Yth.
Prof. Sutriyono, MSc., Ph.D.
Di Tempat
Dengan surat ini saya memohon agar bapak berkenan untuk memberikan masukan draft yang berjudul
“Alternatif Strategi Peningkatan Mutu Sekolah
Berdasarkan Analisis SWOT di SMPN 1 Bawen Kabupaten Semarang. Selanjutnya draft yang diuji bapak akan menjadi draft yang lebih layak untuk pengembangan mutu sekolah.
Demikian permohonan ini dibuat dan besar harapan saya bapak berkenan untuk menjadi penguji dari draft rencana strategis tesebut.
Salatiga, 10 September 2014
Kapada Yth.
Dr. Bambang Ismanto, M.Si.
Di Tempat
Dengan surat ini saya memohon agar bapak berkenan untuk memberikan masukan draft yang berjudul
“Alternatif Strategi Peningkatan Mutu Sekolah
Berdasarkan Analisis SWOT di SMPN 1 Bawen Kabupaten Semarang. Selanjutnya draft yang diuji bapak akan menjadi draft yang lebih layak untuk pengembangan mutu sekolah.
Demikian permohonan ini dibuat dan besar harapan saya bapak berkenan untuk menjadi penguji dari draft rencana strategis tesebut.
Sekian dan terimakasih,
Hormat saya,