• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PAI POKOK BAHASAN ASMAUL HUSNA METODE PENDEKATAN AKTIVITAS PADA SISWA KELAS X AP SMKN 1 JELAI TAHUN PELAJARAN 2022/2023

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PAI POKOK BAHASAN ASMAUL HUSNA METODE PENDEKATAN AKTIVITAS PADA SISWA KELAS X AP SMKN 1 JELAI TAHUN PELAJARAN 2022/2023"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

2011 Vol. 2, No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PAI POKOK BAHASAN ASMAUL HUSNA METODE PENDEKATAN AKTIVITAS PADA SISWA

KELAS X AP SMKN 1 JELAI TAHUN PELAJARAN 2022/2023 Maria Olpah

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email: mariaulfaponti@gmail.com

ABSTRAK

Maria Olpah, 2022, Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Pokok Bahasan Asmaul Husna Metode Pendekatan Aktivitas Pada Siswa Kelas X AP SMK Negeri 1 Jelai Tahun 2022 Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah: . Pendekatan berbasis aktivitas lebih efektif dalam menumbuhkan motivasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa Kelas X AP SMK Negeri I Jelai Kecamatan Jelai, Kabupaten SAukamara Tahun Pelajaran 2022/2023. Tempat penelitian perbaikan pembelajaran adalah di SMK Negeri 1 Jelair. Waktu penelitian ini dilakukan ini melalui dua siklus, yaitu dari tanggal 1 Novembefr sampai dengan tanggal 30 desember 2022 Hasil penelitian ini adalah Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Pokok Bahasan Asmaul Husna Metode Pendekatan Aktivitas Pada Siswa Kelas X AP SMK Negeri 1 Jelai .

Kata Kunci: Motivasi Belajar, Pembelajaran berbasisi aktivitas, dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

PENDAHULUAN

Terwujudnya kondisi pembelajaran siswa aktif merupakan harapan dari semua komponen pendidikan termasuk masyarakat dan praktisi pendidikan.

Oleh sebab itu dalam kegiatan pembelajaran dituntut suatu strategi pembelajaran yang direncanakan oleh guru dengan mengedepankan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Melalui kegiatan belajar yang menekankan pada aktivitas siswa diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan di sekolah.

Menurut Suparno, dkk (2002) siswa yang aktif dalam proses pembelajaran dicirikan oleh dua aktivitas, yaitu aktivitas dalam berpikir (minds-on), dan aktivitas dalam berbuat (hands-on). Perbuatan nyata siswa dalam pembelajaran merupakan hasil keterlibatan berpikir siswa terhadap kegiatan belajarnya.

Dengan demikian proses siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus dilaksanakan secara terus menerus dan tiada henti. Hal ini dapat dilakukan apabila interaksi antara guru

(2)

2012 Vol. 2, No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

dan siswa terjalin dengan baik. Sebab menurut USMAN(2002) interaksi dan hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar.

Berdasarkan pada pendapat tersebut, menunjukkan bahwa aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar mutlak diperlukan. Namun yang lebih penting lagi dalam meningkatkan aktititas siswa tersebut adalah kemampuan guru dalam merencanakan suatu kegiatan belajar mengajar tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, peneliti akan melakukan suatu kegiatan penelitian tindakan pada siswa Kelas X SMK Negeri 1 Jelai Kecamatan Jelai, 2 Kabupaten Sukamara Tahun Pelajaran 2022-2023 semester ganjil menekankan pada peningkatan motivasi belajar siswa melalui kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas. Mengapa harus pembelajaran berbasis aktivitas?

Beberapa alasan peneliti menggunakan pendekatan pengajaran berbasis aktivitas dalam mengajarankan materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam diantaranya: (1) asas aktivitas digunakan dalam semua jenis metode mengajar baik di dalam maupun diluar kelas, (2) asas aktivitas bertujuan mengembangkan ide-ide atau merealisasikan suatu ide dalam suatu bentuk tertentu, (3) asas aktivitas dapat menikmati pengalaman-pengalaman estetis, (4) memecahkan suatu kesulitan intelektual, dan (5) memperoleh pengalaman dan ketrampilan tertentu.

Sedangkan alasan peneliti memilih mata pelajaran Pendidikan Agama Islam digunakan sebagai materi bahan pendekatan berbasis aktivitas, karena dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam dapat membantu siswa untuk: (l) menjalani kehidupan sehari-hari secara efektif, (2) memahami dunianya dan hal- hal yang mempengaruhinya, (3) memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, fleksibel, dan inovatif, (4) mengembangkan pengertian tentang konsep-konsep Pendidikan Agama Islam, (5) menilai dan menggunakan produk teknologi, (6) memahami bahwa karir dalam sains dan teknologi cocok bagi pria dan wanita, (7) membuat penilaian tentang isu-isu yang berkenaan dengan lingkungan alam dan buatan, (8) bertanggungjawab terhadap perbaikan kualitas lingkungan, (9) memberikan pemecahan pada dilema moral sehubungan dengan isu-isu sains dan teknologi, dan (l0) menyiapkan diri untuk studi pada tingkatan yang lebih lanjut.

Dari beberapa alasan pengambilan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas tersebut, maka dapat dirumuskan judul penelitian tindakan kelas Meningkatkan 3 Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pokok Bahasan Asmaul Husna dengan metode pendekatan berbasis aktivitas pada Siswa Kelas X AP SMK Negeri I Jelai Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara Tahun Pelajaran

(3)

2013 Vol. 2, No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

2022/2023. Dengan penelitian tindakan kelas ini diharapkan motivasi belajar siswa Kelas X AP SMK Negeri I Jelai Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara dapat meningkat dan akhirnya akan berdampak pada hasil belajar yang diperoleh siswa dalam proses belajar mengajar khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan dan jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan. Menurut Waseso (1994) penelitian tindakan merupakan proses daur ulang, mulai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pemantauan, refleksi yang mungkin diikuti dengan perencanaan ulang.

Penelitian tindakan bertujuan mengembangkan ketram-pilan- ketrampilan baru atau cara pendekatan baru untuk meme-cahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia faktual (Zuriah, 2003)

Carn dan Kemmis (1986), mengatakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelaahan inquiry melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi sosial, untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran serta keabsahan.

HASIL PENELITIAN 1. Paparan Data

Paparan data dalam pembahasan peneleitian tindakan (action research) ini pada dasarnya menjabarkan tentang upaya peningkatan motivasi belajar siswa dalam kegiatan belajar melalui kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas. Ada beberapa hal cara meningkatkan keterlibatan siswa dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar, diantaranya : (1) guru diharapkan dapat mengenal dan membantu anak-anak yang kurang terlibat. Selidiki apa yang menyebabkannya dan usaha apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan partisipasi anak tersebut, (2) guru harus menyiapkan siswa secara tepat, dan (3) sesuaikan pengajaran dengan kebutuhan-kebutuhan individual siswa.

Berikut ini akan peneliti jabarkan hasil penelitian tindakan berdasarkan siklus-siklus kegiatan. Diantaranya :

a. Kegiatan Siklus 1

Setelah kegiatan belajar mengajar dalam serangkaian kegiatan penelitian dilaksanakan, selanjutnya peneliti akan memaparkan hasil kegiatan pembelajaran siswa Kelas X SMK Negeri 1 Jelai Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara Tahun Pelajaran 2013/2014, berkaitan dengan upaya peningkatan motivasi belajar siswa dengan strategi pembelajaran berbasis

(4)

2014 Vol. 2, No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

aktivitas. Adapun secara rinci akan dipaparkan dari hasil observasi dan catatan peneliti tentang aktivitas belajar, motivasi belajar, dan prestasi belajar siswa Kelas X SMK Negeri 1 Jelai Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara Tahun Pelajaran 2019-2020

Tabel 1.1

Distribusi hasil belajar secara prosentase dari siswa Kelas X SMK Negeri 1 Jelai

NO. NAMA SISWA NILAI

1 Della 7

2 Maudiah 6

3 Mira Ningsih 7

4 Fahruraji 8

5 Syariah 7

6 Ma’rufah 6

7 Siska Handayani 6

8 M. Misran 7

9 A. Nuraidi 6

10 Ramadhani 6

11 Miki Ramadhani 5

12 Juliyati 5

Berdasarkan data dari hasil evaluasi kegiatan yang dilakukan oleh peneliti, dapat didistribusikan data hasil belajar tersebut dalam kegiatan pada siklus I. Data tersebut didistribusikan berdasarkan perolehan hasil evaluasi belajar setiap individu setelah melakukan serangkaian kegiatan belajar mengajar dengan strategi pembelajaran berbasis aktivitas. Adapun data yang diperoleh sebagai berikut :

Tabel 1.2

Distribusi Hasil Evaluasi Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Jelai Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara Dalam Kegiatan Belajar Mengajar tahap Siklus 1

NO NILAI Frekwensi Frekwensi %

Kategori Prestasi

Belajar

l. 10 0 0.00% Sangat Baik

2 9 0 0.00% Baik

3 8 1 9,09% Cukup Baik

(5)

2015 Vol. 2, No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

4 7 4 36,36% Cukup

5 6 4 36,36% Sedang

6 5 2 18,18% Kurang

Total: 11 100%

Dari frekuensi data tersebut diketahui kategori kurang dalam prestasi belajar adalah nilai 5 dengan frekuensi 2 dan prosentase 18.18%, kategori nilai sedang adalah nilai 6 dengan frekuensi 4 dan prosentase 36.36%, sedangkan kategori hasil belajar cukup adalah nilai 7 dengan frekuensi 4 dan prosentase 36.36%, nilai cukup baik adalah 8 dengan frekuensi 1 dan prosentase 9.09%. nilai baik adalah 9 dengan frekuensi 0 dengan prosentase 0%, dan nilai sangat baik adalah 10 dengan frekuensi 0 dan prosentase 0%.

Berdasarkan pada kegiatan siklus 1 tersebut, peneliti melakukan refleksi dari hasil kegiatan tersebut. Berdasarkan pada observasi pada siklus l didapatkan temuan sebagai berikut: (1) terlihat ada peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dibandingkan dengan kegiatan belajar mengajar sebelumnya (menggunakan strategi tradisional), (2) beberapa siswa cepat dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, (3) beberapa siswa sudah ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, dan (4) kegiatan diskusi sudah tekesan hidup dan berjalan, tetapi masih didominasi oleh siswa yang pandai.

Selanjutnya untuk membuktikan keefektifan peng-gunaan pembelajaran berbasis aktivitas dalam kegiatan belajar mengajar, selanjutnya strategi pembelajaran ini ditindaklanjuti pada kegiatan siklus berikutnya.

Berdasarkan data pengamatan dan obeservasi peneliti selama kegiatan penelitian tindakan, dapat diperoleh data aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar siswa bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar dengan pendekatan berbasis aktivitas menunjukkan ada peningkatan dibandingkan dengan strategi yang digunakan oleh guru sebelumnya. Hal ini dapat dilihat data yang didapatkan oleh peneliti dan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar, menunjukkan motivasi belajar siswa mulai meningkat.

b. Kegiatan Siklus 2

Kegiatan pada siklus 2, pada dasarnya sama dengan apa yang dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan pada siklus 1 ini, yaitu dilaksanakan selama dua kali pertemuan masing-

(6)

2016 Vol. 2, No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

masing pertemuan 2 X 40 menit. Adapun hasil dari kegiatan belajar mengajar pada kegiatan siklus 2 ini, secara rinci akan dipaparkan sebagai berikut di bawah ini.

Tabe1 1.3

Distribusi hasil belajar siswa Kelas X SMK Negeri 1 Jelai Tahun Pelajaran 2019-2020 pada kegiatan siklus 2

NO. KODE NAMA SISWA NILAI

1 Della 9

2 Maudiah 7

3 Mira Ningsih 8

4 Fahrurazi 9

5 Syariah 8

6 Siska Handayani 7

7 M. Misran 7

8 A. Nuraidi 8

9 Ramadhani 8

10 Miki Ramadhani 6

11 Marufah 8

12 Jukiyati 7

Data tersebut didistribusikan berdasarkan perolehan hasil evaluasi belajar setiap individu setelah melakukan serangkaian kegiatan belajar mengajar dengan strategi pembelajaran berbasis aktivitas. Adapun data yang diperoleh sebagai berikut

Tabe1 1.4

Distribusi Hasil Evaluasi Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Jelai Dalam Kegiatan Belajar Mengajar tahap Siklus 2

NO NILAI Frekwensi Frekwensi

%

Kategori Prestasi

Belajar

l. 10 0 0.00% Sangat Baik

2 9 2 18,18% Baik

3 8 4 36,36% Cukup Baik

4 7 4 36,36% Cukup

5 6 1 9,09% Sedang

6 5 0 0.00% Kurang

Total: 11 100%

(7)

2017 Vol. 2, No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

Dari frekuensi data tersebut diketahui kategori kurang dalam prestasi belajar adalah nilai 5 dengan frekuensi 0 dan prosentase 0%, kategori nilai sedang adalah nilai 6 dengan frekuensi 1 dan prosentase 9.09%, sedangkan kategori hasil belajar cukup adalah nilai 7 dengan frekuensi 4 dan prosentase 36.36%, nilai cukup baik adalah 8 dengan frekuensi 4 dan prosentase 36.36%. nilai baik adalah 9 dengan frekuensi 2 dengan prosentase 18.18%.

Berdasarkan pada kegiatan siklus 2 tersebut, peneliti melakukan refleksi dari hasil kegiatan penelitian sebagai berikut: (1) terlihat ada peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dibandingkan dengan kegiatan belajar mengajar sebelumnya (menggunakan strategi tradisional), (2) beberapa siswa cepat dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, (3) beberapa siswa sudah ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, dan (4) kegiatan diskusi sudah tekesan hidup dan berjalan, tidak lagi didominasi oleh siswa yang pandai.

Berdasarkan data pengamatan dan obeservasi peneliti selama kegiatan penelitian tindakan, dapat diperoleh data aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar siswa bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar dengan pendekatan berbasis aktivitas menunjukkan ada peningkatan dibandingkan dengan strategi yang digunakan oleh guru sebelumnya. Hal ini dapat dilihat data yang didapatkan oleh peneliti dan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar, menunjukkan motivasi belajar siswa mulai meningkat.

Berdasarkan distribusi peningkatan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar tersebut menunjukkan hasil belajar yang meliputi aktivitas, motivasi, dan prestasi belajar siswa semakin meningkat dengan strategi pembelajaran berbasis aktivitas. Sebab dengan pembelajaran berbasis aktivitas, semua siswa dapat melakukan aktivitas dalam kegiatan belajar secara penuh dalam upaya meningkatkan tujuan pembelajaran yang optimal.

2. Refleksi

Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa yang sudah dilakukan dimasa yang lalu. Refleksi merupakan gambaran terhadap kegiatan atau pengetahuan yang baru saja diterima. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima. Refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan praktiksi dalam penelitian ini adalah dengan cara mendiskusikan hasil kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini. Kegiatan tersebut meliputi: (a) analisis, (b)

(8)

2018 Vol. 2, No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

sintesis, (c) pemaknaan, (d) penjelasan, dan (e) penyimpulan data dan informasi yang dikumpulkan.

Berdasarkan paparan data tersebut, maka dapat penelitian tindakan ini dapat direfleksikan sebagai berikut: (a) strategi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis aktivitas mampu membuat siswa dapat melakukan aktivitas belajar sesuai dengan kemampuannya, sehingga akan berdampak pada hasil belajarnya, sehingga didapatkan hasil belajar yang optimal, (b) Strategi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis aktifitas berdampak positif terhadap upaya peningkatan motivasi belajar siswa Kelas X SMK Negeri 1 Jelai, Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara Tahun Pelajaran 2022-2023 dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, (c) Karena penggunaan strategi pembelajaran berbasis aktivitas dapat meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar siswa, maka otomatis, penggunaan strategi pembelajaran ini, akan berdampak positif terhadap prestasi belajar yang diperoleh siswa, (d) Strategi pembelajaran berbasis aktivitas ini dapat diaplikasikan ke dalam kegiatan belajar mengajar semua bidang studi, dan (e) Namun yang perlu dicatat, bahwa penggunaan strategi belajar, harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa, baik itu lingkungan belajar, maupun kemampuan masing- masing individu.

KESIMPULAN

Berdasarkan pada pembahasan kegiatan penelitian tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan, diantaranya :

l. Strategi pembelajaran dengan Pendekatan Pengajaran Berbasis Aktivitas Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Studi Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Jelai Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara Tahun Pelajaran 2019-2020 diupayakan dapat meningkatkan motivasi, prestasi, kreativitas, dan pemecahan masalah dalam belajar.

2. Strategi pembelajaran berbasis aktivitas merupakan salah satu komponen Contekstual Teaching and Learning (CTL). Strategi ini dapat dilakukan pada semua mata pelajaran.

3. Strategi pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis aktivitas dimungkinkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa Kelas X SMK Negeri 1 Jelai Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara Tahun Pelajaran 2019-2020 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pokok bahasan Perilaku Terpuji.

(9)

2019 Vol. 2, No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, I. 1994. Proses Perubahan di sekolah. Desertasi Tidak Dipublikasikan.

Program Pascasarjana IKIP Malang

Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. 1982. Qualitative Research In Education. Boston:

Allyn & Bacon

Guba, E. G., & Lincoln, Y.S 1981 Effective Evaluation. San Fransisco: Jossey- Bass Publishers

Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara

Hamalik, O. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta: PT Bumi Aksara

Miles, M. B., & Hubermen, A.M. 1984. Analisis Data Qualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Universitas Indonesia, Jakarta

Moleong, L. J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung:

Penerbit Tarsito

Nurhadi, 2002. Pendekatan Kontekstual. Malang: Universitas Negeri Malang Nurhadi, & Senduk, G., A., 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya

dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.

Spradley, J., P. 1980. Participant Observation. New York: Holt, Rinehart and Winston

Suparno, P., Rohandi, R., Sukadi, G., Kartono, S. 2001. Reformasi Pendidikan Sebuah Rekomendasi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Usman, Uzer, M. 2002. Menjadi Guru Profesional. Edisi Kedua. Cetakkan ke empat belas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

(10)

2020 Vol. 2, No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Publishing.

Referensi

Dokumen terkait

Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir Menunjukkan manfaat mata pelajaran manajemen Menentukan ruang lingkup pergudangan dalam keilmuan yang mendukung mata

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini akan membahas secara umum tentang bagaimanakah pengaruh Celebrity Endorsers Indra Bekti pada iklan pasta gigi ciptadent

 Kalau menyangkut tindakan atau perilaku anak-anak mahasiswa sebenarnya semuanya tidak seperti yang tadi bapa omong, ada yang masih turut-sopan juga, tapi sebagian

Dengan program ini, guru bisa menilai banyak hal sekaligus, selain menumbuhkan kesadaran siswa agar tidak membuang sampah sembarangan juga mengajak siswa untuk

[r]

[r]

11 FREDDY SIAGIAN, S.Kom SMA NEGERI 17 SURABAYA UTARA SMP TARUNA JAYA I SURABAYA JL.. WIJAYA KUSUMA NO.48 SURABAYA ,

static boolean addUser(String username, String password) throws Exception { return userDirectory.add(username, password);. static String getPassword(String username) {