• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media berbasis IT siswa kelas IVA SD Negeri Nanggulan tahun pelajaran 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media berbasis IT siswa kelas IVA SD Negeri Nanggulan tahun pelajaran 2015/2016."

Copied!
491
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA BERBASIS IT SISWA KELAS IVA SD NEGERI NANGGULAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Eka Oktafiana Wahyuningrum Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IVA SDN Nanggulan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IVA; (2) meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IVA menggunakan media berbasis IT; (3) meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IVA menggunakan media berbasis IT.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVA SD Negeri Nanggulan tahun pelajaran 2015/2016. Objek penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar kuesioner, dan soal evaluasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif-kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media berbasis IT telah dapat dilakukan dengan langkah-langkah; (a) mengamati gambar pada media powerpoint; (b) bermain tebak-tebakan berdasarkan gambar yang telah disajikan dalam powerpoint; (c) membaca materi pembelajaran pada powerpoint secara bergantian dan dibuktikan dengan praktik; (d) bernyanyi lagu anak-anak yang liriknya diganti dengan materi yang dipelajari; (e) mengamati video pembelajaran berdasarkan materi yang dipelajari; (2) penggunakan media berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor rata-rata motivasi belajar siswa dari kondisi awal 50,32(sedang) menjadi 85,67 (tinggi); (3) penggunaan media berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata nilai ulangan siswa dari kondisi awal sebesar 68,95 dengan persentase pencapaian KKM sebesar 21,18%, menjadi 80,74 dengan persentase pencapaian KKM 77,77%.

(2)

ABSTRACT

IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND SCIENCE LEARNING

ACHIEVEMENT BY USING IT-BASED MEDIA FOR THE STUDENTS GRADE IVA SDN NANGGULAN IN ACADEMIC YEAR 2015/2016

Eka Oktafiana Wahyuningrum Sanata Dharma University

2016

As the background of this research are less of the students’ motivation and learning achievement of students in IVA SDN Nanggulan. This research has purpose for (1) Describe efforts in improvement of motivation and learning achievement of the students grade IVA; (2) Improve the students’ grade IVA motivation in science learning by using IT-based media (3) Improve the students’ grade IVA science learning achievement by using IT-based media.

Kind of this research is Classroom Action Research (CAR). The subject of this research is students grade IVA at SDN Nanggulan. The object of this research are improvement of motivation and students’ science learning achievement). The instruments that used in this research are observation sheet, questionnaires sheet of learning motivation and evaluation sheet. Data analysis techniques used in this research are descriptive quantitative-qualitative analysis.

The result of this research shows that: (1) Efforts to improve motivation and science learning achievement by using IT-based media can be done in steps ; (a) observing the images in powerpoint media; (b) playing a guessing based on the images that have been presented in powerpoint; (c) reading the learning materials on powerpoint and proved by practice; (d) sing along, but the lyrics were replaced with the material being studied; (e) observing the video based on the material being studied; (2) the using of IT-based media can improve students' motivation. it can be seen from the students motivation score on the first condition that is 50,32 (medium) improve to 85,67 (high) (3)The use of IT-based media can improve the student learning achievement. It can be seen from the improvement of students test score average in the initial conditions 68,95 with percentage of KKM achievement 21,18%. improve to average improved to 80.74 with the percentage of KKM achievement 77.77%.

(3)

i

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA

MENGGUNAKAN MEDIA BERBASIS IT SISWA KELAS IVA

SD NEGERI NANGGULAN

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Eka Oktafiana Wahyuningrum NIM: 121134070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

iv

PERSEMBAHAN

Skipsiku ini ku persembahkan untuk:

 Allah SWT yang telah memberikan kehidupan dan rachmatnya kepadaku.

 Kedua orangtuaku Bapak Mukhson S.Pd.i serta Ibu Marzuni S.Pd yang selalu memberikan dukungan moral dan material serta doa untuk kesuksesanku.

 Adik-adikku Sigit Wahyuntara dan Marlinda Wahyu Nur Indah serta seluruh keluarga besarku yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu yang selalu memberikanku dukungan.

 Orang-orang terdekatku Kak Ega, Uzi, Lissa, Desti, Adhisa dan Anggita yang selalu memberikanku semangat.

 Bapak Drs. Adimassana, M. A dan Ibu Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si.,M.T., M.Sc yang tak pernah berhenti untuk membimbingku.

 Seluruh Dosen PGSD USD yang telah memberikan pengelaman belajar luar biasa dikampus tercinta.

 Teman-teman satu Payungku Cicilia. Ayu, dan Kiki yang selalu memberikan bantuan dan motivasi.

 Teman-teman satu bimbingan yang memberikan dukungan.

 Teman-teman kelas B PGSD angkatan 2012 yang memberikan semangat kepadaku.

(7)

v MOTTO

 Ketika seseorang menghina kamu, itu adalah sebuah pujian bahwa selama ini mereka menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan kamu, bahkan ketika kamu tidak memikirkan mereka

-B.J Habibie

 Orang yang malas telah membuang kesempatan yang diberikan Tuhan, Padahal Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia

-Mario Teguh

 Ketika seseorang menyakiti Anda lagi dan lagi, anggap saja ia amplas yang menggosok Anda, pada akhirnya Anda bersih mengkilap, dan ia akan habis tak berguna

-Deddy Corbuzier

 Semakin besar masalah yang berhasil kita lewati, maka semakin tinggilah Derajat kita di Hadapan Allah SWT yang maha Besar.

“Allahuakbar”

(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Februari 2016

Penulis

(9)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Eka Oktafiana Wahyuningrum

NIM : 121134070

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya yang berjudul: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA BERBASIS IT SISWA KELAS IVA SD NEGERI NANGGULAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama saya tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 19 Februari 2016

Yang menyatakan

(10)

viii ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA BERBASIS IT SISWA KELAS IVA SD NEGERI NANGGULAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Eka Oktafiana Wahyuningrum Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IVA SDN Nanggulan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IVA; (2) meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IVA menggunakan media berbasis IT; (3) meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IVA menggunakan media berbasis IT.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVA SD Negeri Nanggulan tahun pelajaran 2015/2016. Objek penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar kuesioner, dan soal evaluasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif-kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media berbasis IT telah dapat dilakukan dengan langkah-langkah; (a) mengamati gambar pada media powerpoint; (b) bermain tebak-tebakan berdasarkan gambar yang telah disajikan dalam powerpoint; (c) membaca materi pembelajaran pada powerpoint secara bergantian dan dibuktikan dengan praktik; (d) bernyanyi lagu anak-anak yang liriknya diganti dengan materi yang dipelajari; (e) mengamati video pembelajaran berdasarkan materi yang dipelajari; (2) penggunakan media berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor rata-rata motivasi belajar siswa dari kondisi awal 50,32 (sedang) menjadi 85,67 (tinggi); (3) penggunaan media berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata nilai ulangan siswa dari kondisi awal sebesar 68,95 dengan persentase pencapaian KKM sebesar 21,18%, menjadi 80,74 dengan persentase pencapaian KKM 77,77%.

(11)

ix ABSTRACT

IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND SCIENCE LEARNING

ACHIEVEMENT BY USING IT-BASED MEDIA FOR THE STUDENTS GRADE IVA SDN NANGGULAN IN ACADEMIC YEAR 2015/2016

Eka Oktafiana Wahyuningrum Sanata Dharma University

2016

As the background of this research are less of the students’ motivation and learning achievement of students in IVA SDN Nanggulan. This research has purpose for (1) Describe efforts in improvement of motivation and learning achievement of the students grade IVA; (2) Improve the students’ grade IVA motivation in science learning by using IT-based media (3) Improve the students’ grade IVA science learning achievement by using IT-based media.

Kind of this research is Classroom Action Research (CAR). The subject of this research is students grade IVA at SDN Nanggulan. The object of this research are improvement of motivation and students’ science learning achievement). The instruments that used in this research are observation sheet, questionnaires sheet of learning motivation and evaluation sheet. Data analysis techniques used in this research are descriptive quantitative-qualitative analysis.

The result of this research shows that: (1) Efforts to improve motivation and science learning achievement by using IT-based media can be done in steps ; (a) observing the images in powerpoint media; (b) playing a guessing based on the images that have been presented in powerpoint; (c) reading the learning materials on powerpoint and proved by practice; (d) sing along, but the lyrics were replaced with the material being studied; (e) observing the video based on the material being studied; (2) the using of IT-based media can improve students' motivation. it can be seen from the students’ motivation score on the first condition that is 50,32 (medium) improve to 85,67 (high) (3)The use of IT-based media can improve the student learning achievement. It can be seen from the improvement of students test score average in the initial conditions 68,95 with percentage of KKM achievement 21,18%. improve to average improved to 80.74 with the percentage of KKM achievement 77.77%.

(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi dengan judul

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA

MENGGUNAKAN MEDIA BERBASIS IT SISWA KELAS IVASD NEGERI NANGGULAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016”dapat terselesaikan dengan baik.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana pendidikan pada progam studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma,Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari dorongan, perhatian, dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas sanata Dharma Yogyakarta.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Apri Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd selaku Wakaprodi Pendidkan Guru Sekolah Dasar.

4. Drs. YB. Adimassana, M.A selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, dan arahan selama proses penelitian dan penulisan skripsi hingga selesai.

5. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si,. M.T., M.Sc selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, dan arahan selama proses penelitian dan penulisan skripsi hingga selesai.

6. Seluruh dosen Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan berbagai pengalaman.

(13)

xi

8. Sri Rahayu, S.Pd selaku kepala SD Negeri Nanggulan yang telah bersedia memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas.

9. Surantini, S.Pd selaku guru kelas IVA SD Negeri Nanggulan yang telah bersedia memberikan bantuan dalam proses penelitian.

10. Seluruh siswa kelas IVA SD Negeri Nanggulan selalku subjek penelitian yang telah membantu dalam proses penelitian.

11. Bapak dan Ibu guru serta karyawan/karyawati SD Negeri Nanggulan yang telah memberikan bantuan sehingga proses penelitian dapat terlaksana dengan lancar.

12. Orang tuaku Bapak Mukhson, S.Pd.i dan Ibu Marzuni, S.Pd serta adik-adikku Sigit Wahyuntara dan Marlinda Wahyu Nur Indah yang telah memberikan dukungan serta doa.

13. Orang-orang terdekat Kak Ega, Uzi, Lissa, Desti, Adhisa, Anggita, Faisal, Imam dan Ando yang selalu memberikan cinta dan dukungannya.

14. Teman-teman satu bimbingan yang memberikan dukungan.

15. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dan bantuan dalam penelitian ini.

Peneliti menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang dapat memberikan manfaat bagi peneliti dan demi kebaikan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Yogyakarta, 10 Februari 2015 Peneliti,

(14)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAH ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

1.6 Definisi Operasional... 14

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 15

2.1.1 Motivasi Belajar ... 15

2.1.1.1 Pengertian Motivasi Belajar ... 15

2.1.1.2 Indikator Motivasi Belajar ... 20

2.1.2 Prestasi Belajar ... 23

2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar... 23

2.1.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 25

(15)

xiii

2.1.3.1 Media Pembelajaran Berbasis IT ... 32

2.1.4 IPA ... 35

2.4 Hipotesis Tindakan... 49

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 51

3.2 Setting Penelitian ... 55

3.2.1 Tempat Pelaksanaan Penelitian ... 55

3.2.2 Waktu Penelitian ... 55

3.2.3 Subjek Penelitian ... 56

3.2.4 Objek Penelitian ... 56

3.3 Persiapan ... 56

3.4 Rencana Setiap Siklus ... 59

3.4.1 Rencana Tindakan Siklus I... 59

3.4.1.1 Perencanaan ... 59

3.6 Instrumen Penelitian... 71

3.6.1 Non Tes ... 71

3.6.1.1 Lembar Observasi Siswa ... 71

3.6.1.2 Kuesioner (Angket) ... 76

3.6.2 Tes ... 80

3.6.2.1 Soal Tes ... 80

3.7 Teknik Pengujian Instrumen ... 82

3.7.1 Uji Validitas ... 82

(16)

xiv 3.7.1.2 Validitas Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) ... 85

3.7.1.3 Validitas Lembar Keja Siswa (LKS) ... 87

3.7.1.4 Validitas Materi Ajar ... 89

3.7.1.5 Validitas Soal Evaluas ... 90

3.7.1.6 Validitas Lembar Observasi Siswa ... 92

3.7.1.7 Validitas Lembar Kuesioner ... 94

3.7.2 Reliabilitas ... 100

3.7.3 Indeks Kesukaran Soal Evaluasi ... 102

3.8 Teknik Analisis Data ... 107

3.8.1 Perhitungan Motivasi Belajar ... 108

3.8.2 Perhitungan Prestasi Belajar ... 109

3.9 Kriteria Keberhasilan ... 110

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 111

4.1.1 Proses Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ... 111

4.1.1.1 Perencanaan ... 111

4.1.1.2.2.2 Pelaksanaan... 132

4.1.1.2.2.3 Observasi ... 138

4.1.1.2.2.4 Refleksi ... 143

4.1.2 Hasil Motivasi Belajar Siklus I dan II ... 144

4.1.3 Hasil Prestasi Belajar Siklus I dan II ... 147

4.2 Pembahasan ... 151

4.2.1 Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Menggunakan Media Berbasis IT ... 151

4.2.2 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Media Berbasis IT ... 162

4.2.3 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Media Berbasis IT ... 165

BAB V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 171

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 173

5.3 Saran ... 174

DAFTAR LAMPIRAN ... 178

(17)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Deskripsi Aktivitas Siswa Berdasarkan Indikator

Motivasi Belajar. ... 22

Tabel 2.2 Rincian Materi pada Pembelajaran IPA Kelas IV SD Semester I ... 39

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian... 55

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa ... 72

Tabel 3.3 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa ... 73

Tabel 3.4 Kriteria Berdasarkan Nilai yang Diperoleh ... 74

Tabel 3.5 Modifikasi Kriteria yang Digunakan dalam Penelitian ... 75

Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 76

Tabel 3.7 Lembar Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 78

Tabel 3.8 Modifikasi Kriteria yang Digunakan dalam Penelitian ... 80

Tabel 3.9 Kisi-kisi Soal Evaluasi ... 81

Tabel 3.10 Hasil Validitas Silabus ... 84

Tabel 3.11 Hasil Validitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 86

Tabel 3.12 Hasil Validitas Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 87

Tabel 3.13 Hasil Validitas Materi Ajar ... 89

Tabel 3.14 Hasil Validitas Soal Evaluasi ... 91

Tabel 3.15 Hasil Validitas Lembar Observasi Motivasi Siswa ... 92

Tabel 3.16 Hasil Validitas Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 94

Tabel 3.17 Validitas Soal Evaluasi Siklus I Berdasarkan Program SPSS ... 97

Tabel 3.18 Validitas Soal Evaluasi Siklus II Berdasarkan Program SPSS ... 98

Tabel 3.19 Kriteria Koefisien Reliabilitas ... 101

Tabel 3.20 Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ... 101

Tabel 3.21 Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II ... 102

Tabel 3.22 Kriteria Indeks Kesukaran Soal ... 103

Tabel 3.23 Hasil Kriteria Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus I ... 103

Tabel 3.24 Hasil Kriteria Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus II ... 105

Tabel 3.25 Target Kriteria Keberhasilan ... 110

Tabel 4.1 Kondisi Awal Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Hasil Observasi. ... 112

Tabel 4.2 Kondisi Awal Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Kuesioner ... 113

Tabel 4.3 Rata-rata Kondisi Awal Motivasi Belajar Siswa ... 114

Tabel 4.4 Data Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa ... 114

Tabel 4.5 Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus I Berdasarkan Observasi ... 127

Tabel 4.6 Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus I Berdasarkan Kuesioner ... 127

Tabel 4.7 Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Siklus I ... 128

Tabel 4.8 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I ... 129

(18)

xvi Tabel 4.10 Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus II

Berdasarkan Kuesioner ... 140 Tabel 4.11 Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Siklus II ... 141 Tabel 4.12 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II ... 142 Tabel 4.13 Hasil Keseluruhan dan Ketercapaian

Target Motivasi Belajar Siswa ... 144 Tabel 4.14 Rekap Nilai Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan Kuesioner ... 146 Tabel 4.15 Hasil Peningkatan dan Ketercapaian

Target Prestasi Belajar Siswa ... 147 Tabel 4.16 Rekap Nilai Prestasi Belajar Siswa ... 149 Tabel 4.17 Kondisi Awal, Indikator Keberhasilan Tindakan

(19)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Kemmis dan Mc.Taggart ... 54

Gambar 4.1 Contoh Gambar yang Terdapat pada Powerpoint ... 117

Gambar 4.2 Gambar Materi Ajar yang Terdapat pada Powerpoint ... 118

Gambar 4.3 Gambar Lampiran Lagu “Sifat-sifat Benda” ... 122

Gambar 4.4 Contoh Powerpoint Mengenai Materi Pembelajaran ... 134

Gambar 4.5 Contoh Gambar “Tebak Peristiwa Perubahan Wujud Benda” ... 134

(20)

xviii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Peningkatan Skor Motivasi Belajar Siswa ... 152

Diagram 4.2 Peningkatan Nilai Rata-rata Prestasi Belajar Siswa ... 156

Diagram 4.3 Peningkatan Rata-rata dan Ketercapaian Target Motivasi Belajar ... 156

Diagram 4.4 Persentase Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa ... 166

Diagram 4.5 Persentase Pencapaian KKM Siswa Siklus I ... 166

Diagram 4.6 Presentase Pencapaian KKM Siswa Siklus II ... 168

(21)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Sebelum Penelitian dan

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 178

Lampiran 2. Hasil Observasi Motivasi Belajar 2.1 Hasil Observasi Motivasi Belajar Kondisi Awal ... 182

2.2 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I Pertemuan 1 ... 187

2.3 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I Pertemuan 2 ... 192

2.4 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II Pertemuan 1 ... 197

2.5 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II Pertemuan 2 ... 202

Lampiran 3. Lembar Kuesioner Motivasi Belajar ... 207

Lampiran 4. Hasil Kuesioner Motivasi Belajar 4.1 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Kondisi Awal ... 211

4.2 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siklus I ... 217

4.3 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siklus II ... 223

Lampiran 5. Sampel Hasil Pengerjaan Kuesioner Motivasi Belajar ... 229

Lampiran 6. Silabus ... 232

Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 7.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan 1 ... 240

7.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan 2 ... 248

7.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Pertemuan 1 ... 255

7.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Pertemuan 2 ... 261

Lampiran 8. Materi Ajar 8.1 Materi Ajar Siklus I (Sifat-sifat Benda) ... 268

8.2 Materi Ajar Siklus II (Perubahan Wujud Benda) ... 275

(22)

xx

9.2 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I Pertemuan 2 ... 284 9.3 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II Pertemuan 1 ... 287 9.4 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II Pertemuan 2 ... 291 Lampiran 10. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Lembar Kerja Siswa (LKS)

10.1 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran

Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I Pertemuan 1 ... 295 10.2 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran

Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I Pertemuan 2 ... 301 10.3 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran

Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II Pertemuan 1 ... 304 10.4 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran

Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II Pertemuan 2 ... 308 Lampiran 11. Sampel Pengerjaan Lembar Kerja Siswa (LKS)

11.1 Sampel Pengerjaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I Pertemuan 1 ... 313 11.2 Sampel Pengerjaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I Pertemuan 2 ... 318 11.3 Sampel Pengerjaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II Pertemuan 1 ... 321 11.4 Sampel Pengerjaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II Pertemuan 2 ... 325 Lampiran 12. Soal Evaluasi yang Diuji Cobakan pada Siswa Kelas V

12.1 Soal Evaluasi yang Diuji Cobakan pada Siswa Kelas V Siklus I ... 329 12.2 Soal Evaluasi yang Diuji Cobakan pada Siswa Kelas V Siklus II ... 338 Lampiran 13. Sampel Pengerjaan Ujicoba Soal pada Siswa Kelas V

(23)

xxi

14.4 Perhitungan Validitas Soal Evaluasi Siklus II. ... 371 14.5 Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II ... 373 14.6 Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus II ... 375 Lampiran 15. Soal Evaluasi dan Kisi-kisinya

15.1 Soal Evaluasi dan Kisi-kisinya Siklus I ... 380 15.2 Soal Evaluasi dan Kisi-kisinya Siklus II ... 387 Lampiran 16. Sampel Pengerjaan Soal Evalusi

16.1 Sampel Pengerjaan Soal Evalusi Siklus I ... 394 16.2 Sampel Pengerjaan Soal Evalusi Siklus II ... 400 Lampiran 17. Hasil Data Prestasi Belajar Siwa

17.1 Hasil Data Prestasi Belajar Siswa Kondisi Awal ... 406 17.2 Hasil Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I ... 409 17.3 Hasil Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II ... 411 Lampiran 18. Validitas Instrumen Pembelajaran

18.1 Validitas Instrumen Pembelajaran Validator 1 ... 404 18.2 Validitas Instrumen Pembelajaran Validator 2 ... 422 18.3 Validitas Instrumen Pembelajaran Validator 3 ... 430 Lampiran 19. Validitas Instrumen Penelitian

(24)

1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional. Latar belakang masalah berisi data awal hasil temuan di lapangan tentang proses motivasi dan prestasi belajar IPA di kelas IVA SD Negeri Nanggulan. Bagian batasan masalah berisi fokus target penelitian yaitu tentang motivasi dan prestasi belajar. Bagian rumusan masalah berisi tentang pertanyaan yang dimaksudkan untuk memberikan kejelasan bahwa kita akan memecahkan masalah yang akan ditanyakan itu. Bagian tujuan penelitian membahas tentang apa yang sebenarnya ingin peneliti hasilkan dari penelitian yang dilakukan. Manfaat penelitian berisi tentang untuk siapa hasil penelitian ini bermanfaat dan apa saja manfaatnya. Bagian definisi operasional berisi tentang beberapa istilah yang perlu disepakati bersama agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda–beda.

1.1.Latar Belakang Masalah

(25)

Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa standar kompetensi IPA merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi guru (Depdiknas, 2006).

(26)

berpikir logis terhadap kejadian sehari-hari dan dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Kemampuan berpikir semacam itu akan berguna sepanjang hidup dan dapat berguna bagi kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2007).

Pembelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang mencakup luas. Dalam pembelajaran IPA di SD guru berkewajiban mencapai ketuntasan pembelajaran yang sudah ditentukan Sekolah. Untuk mencapai ketuntasan guru memerlukan persiapan-persiapan di dalam pembelajaran yang diperlukan seperti perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi, metode dan media pembelajaran yang tepat. Namun fakta yang terjadi di kelas IVA SDN Nanggulan dalam pembelajaran IPA khususnya, belum secara optimal. Dalam pembelajaran guru kurang kreatif dalam mengolah kelasnya, akibatnya dalam proses pembelajaran hanya gurunya saja yang aktif sedangkan siswanya kurang antusias sehingga siswa cepat bosan dalam mengikuti pembelajaran IPA. Faktor tersebut berdampak pada siswa yaitu siswa kurang memahami materi IPA dan berpengaruh pada prestasi belajar siswa yang rendah.

(27)

penjelasan guru, namun ada siswa yang bermain alat tulis dengan teman sebangkunya dan ada beberapa siswa laki-laki yang menggambar kartun. Rendahnya tingkat motivasi belajar siswa juga terbukti dari hasil observasi kedua pada hari Sabtu, 7 November 2015. Hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa rata-rata motivasi belajar siswa adalah 36,33 (rendah). Pada observasi kedua ini aktivitas pembelajaran IPA di kelas IVA tidak jauh berbeda dengan pertemuan lalu. Hal tersebut terlihat saat guru menjelaskan materi pembelajaran, hanya siswa yang duduk di depan yang terlihat memperhatikan, dan menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru. Selain itu, saat guru meminta siswa mengerjakan tugas dengan berdiskusi kelompok, siswa juga terlihat kurang antusias. Hal itu terlihat saat siswa berdiskusi menempelkan gambar-gambar hewan yang hendak disusun menjadi rantai makanan. Dari satu kelompok yang terdiri dari empat orang, rata-rata hanya dua siswa yang aktif mengerjakan tugas kelompok yang diberikan. Sehingga, saat guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugasnya ada beberapa kelompok yang belum selesai mengerjakan tugas yang diberikan.

Untuk memperkuat data motivasi belajar IPA siswa kelas IVA, pada hari Senin, 9 November 2015 peneliti membagikan lembar kuesioner pada siswa kelas IVA. Dari hasil pembagian kuesioner tersebut, menunjukkan bahwa rata-rata motivasi belajar siswa adalah 68,31 (sedang).

(28)

meneliti terlebih dahulu, saya belajar IPA hanya waktu jam pelajaran IPA saja dan saya enggan dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran”. Sedangkan kebanyakan siswa menjawab “tidak setuju (TS)” pada pernyataan “saya selalu mengerjakan tugas yang diberikan tepat waktu, saya selalu mengulang kembali pelajaran yang diberikan guru di rumah, dan saya tekun dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru”. Dari jawaban siswa tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa kelas IVA masih perlu ditingkatkan.

Selanjutnya untuk mendapatkan data keseluruhan hasil motivasi belajar siswa kelas IVA, peneliti melakukan rekap nilai dengan cara menjumlahkan rata pengukuran motivasi belajar dengan menggunakan metode observasi dan rata-rata pengukuran motivasi belajar dengan menggunakan lembar kuesioner. Dari penjumlahan tersebut, menunjukkan motivasi belajar siswa kelas IVA adalah 50,32 (sedang).

Selain menggunakan metode observasi dan kuesioner untuk mengetahui motivasi belajar IPA siswa kelas IVA, peneliti juga melakukan diskusi dengan Ibu Surantini, S.Pd selaku guru kelas IVA. Diskusi tersebut dilakukan pada hari Selasa, 3 November 2015 pukul 12.10-12.35 dan memperoleh informasi bahwa terdapat permasalahan pada pembelajaran IPA. Guru mengungkapkan bahwa kebanyakan siswa hanya pasif dan diam saja ketika diberi pertanyaan oleh guru. Perilaku siswa tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa termasuk kurang.

(29)

materi beragam sifat dan perubahan wujud benda tahun pelajaran 2013/2014 dan 2014/2015. Dari pengamatan dokumen tersebut, menunjukkan bahwa nilai siswa kelas IVA pada tahun 2013/2014 dan 2014/2015 belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Hasil nilai ulangan harian siswa kelas IVA tahun 2013/2014 pada materi beragam sifat dan perubahan wujud benda adalah sebagai berikut: nilai yang terendah 50 dan nilai yang tertinggi 90 sedangkan rata-rata kelasnya 64,4. Dari 29 siswa yang mencapai KKM hanyalah 4 siswa (13,79%), sedangkan 25 siswa (82,20%) lainnya belum memenuhi KKM. Nilai pada tahun pelajaran 2014/2015 tidak berbeda jauh dengan nilai pada tahun 2013/2014. Pada tahun pelajaran 2014/2015 rata-rata nilai siswa memang mengalami peningkatan yaitu sebesar 73,5. Nilai yang terendah adalah 58 dan nilai yang tertinggi adalah 80. Walaupun nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan sebesar 9,1 namun rata-rata nilai tersebut belum memenuhi nilai KKM. Sama seperti rata-rata kelas, siswa yang mendapatkan nilai lebih dari KKM pada tahun pelajaran 2014/2015 juga mengalami peningkatan. Siswa yang mencapai KKM pada tahun pelajaran 2014/2015, dari 35 siswa yang mencapai nilai KKM ada 10 siswa (28,57%) dan 25 siswa (71,42%) lainnya belum memenuhi KKM.

(30)

Salah satu upaya meningkatkan kualitas pembelajaran adalah dengan menggunakan media ke dalam kegiatan belajar mengajar. Selain memberikan banyak manfaat, penggunaan media dalam proses pembelajaran untuk siswa SD akan sangat membantu siswa memahami materi yang disampaikan. Hal tersebut didukung oleh pendapat Jean Piaget (dalam Dahar, 2011:137) yang mengemukakan bahwa siswa SD termasuk dalam tahap operasional konkret (7 sampai 11 tahun) dimana si anak telah cukup dewasa untuk berpikir logis, akan tetapi terbatas untuk objek yang konkret saja.

Dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar di sekolah, media pembelajaran juga dapat meningkatkan semangat, antusias, dan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar yang dicapainya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh Sudjana dan Rivai (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011:22) yang mengemukakan manfaat penggunaan media dalam proses pembelajaran yaitu membuat pembelajaran lebih menarik dan mendorong siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Selain itu, materi pembelajaran yang disampaikan guru juga akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa. Dengan siswa memahami materi yang disampaikan guru, maka prestasi belajarnya dapat meningkat.

(31)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan media pembelajaran berbasis IT. Menurut Kustandi dan Sutjipto (2011:30) media pembelajaran berbasis IT merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-processor. Media pembelajaran berbasis IT yang digunakan dalam penelitian ini adalah video pembelajaran dan powerpoint yang berkaitan dengan mata pelajaran IPA khususnya pada materi beragam sifat dan perubahan wujud benda. Alasan peneliti memilih media berupa powerpoint dan video sebagai media pembelajaran, karena media tersebut dipandang lebih efektif untuk menyampaikan materi pembelajaran. Selain itu, media powerpoint dan video juga dipandang lebih praktis karena di kelas IVA sudah tersedia fasilitas yang diperlukan. Tidak hanya lebih efektif dan praktis, penggunaan media powerpoint dan video dalam pembelajaran juga memiliki banyak keuntungan. Menurut Kustandi dan Sutjipto (2011:30) keuntungan menggunakan media video yaitu dapat menggambarkan suatu proses secara tepat dan dapat disaksikan secara berulang jika diperlukan. Sedangkan manfaat media powerpoint menurut Kustandi dan Sutjipto (2011:69) yaitu selain dapat mengurangi jumlah waktu untuk mengajarkan materi, penggunaan media powerpoint juga dapat membuat proses pembelajaran lebih menarik, interaktif, dan kualitas belajar siswa pun dapat ditingkatkan.

(32)

media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Athoillah (2012) telah membuktikan penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar mata pelajaran akidah akhlak, dan Nugroho (2013) juga telah membuktikan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar mata diklat Perbaikan Motor Otomotif (PMO).

Berbagai uraian mengenai penelitian terdahulu dan pendapat para ahli merupakan alasan peneliti menggunakan media pembelajaran berbasis IT dalam upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Menggunakan Media Berbasis IT Siswa Kelas IVA SD Negeri Nanggulan Tahun Pelajaran 2015/2016”.

1.2 Batasan Masalah

Peneliti melakukan batasan masalah pada penelitian ini. Batasan masalah tersebut adalah:

1.2.1 Motivasi dibatasi pada materi memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda.

1.2.2 Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dibatasi pada materi memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda.

(33)

benda berdasarkan sifatnya, Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu dan Kompetensi Dasar 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair padat  cair; cair  gas  cair; padat  gas.

1.2.4 Penggunaan media pembelajaran dibatasi pada media pembelajaran berbasis IT.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dijadikan pembahasan dalam penelitian ini yaitu:

1.3.1 Bagaimana upaya untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IVA SDN Nanggulan menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada mata pelajaran IPA materi beragam sifat dan perubahan wujud benda? 1.3.2 Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis IT pada mata pelajaran IPA

materi beragam sifat dan perubahan wujud benda dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IVA di SDN Nanggulan dari skor rata-rata 50,32 (sedang) menjadi skor rata-rata 80 (tinggi)?

(34)

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah: 1.4.1 Untuk mendeskripsikan upaya peningkatkan motivasi dan prestasi belajar

siswa kelas IVA SDN Nanggulan tahun pelajaran 2015/2016 pada mata pelajaran IPA materi beragam sifat dan perubahan wujud benda menggunakan media pembelajaran berbasis IT.

1.4.2 Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IVA SDN Nanggulan tahun pelajaran 2015/2016 menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada mata pelajaran IPA materi beragam sifat dan perubahan wujud benda dari skor rata-rata 50,32 (sedang) menjadi 80 (tinggi).

(35)

1.5Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara praktis dan teoritis, diantaranya:

1.5.1. Manfaat secara praktis : 1.5.1.1 Bagi peserta didik

Penelitian ini dapat membantu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar peserta didik kelas IVA pada mata pelajaran IPA khususnya tentang materi beragam sifat dan perubahan wujud benda dengan menggunakan media berbasis IT.

1.5.1.2 Bagi Pendidik

a) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pendidik mengenai penggunaan media pembelajaran berbasis IT dalam pembelajaran IPA yang berkaitan dengan materi beragam sifat dan perubahan wujud benda.

b) Penelitian ini diharapkan dapat membantu pendidik untuk mengetahui perbedaan kualitas pembelajaran IPA pada materi beragam sifat dan perubahan wujud benda dengan menggunakan media berbasis IT.

(36)

1.5.1.3 Bagi sekolah

Penelitian diharapkan dapat membantu sekolah menambah jenis media pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA khususnya materi yang berkaitan dengan . beragam sifat dan perubahan wujud benda.

1.5.1.4 Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan pengalaman tentang penggunaan media berbasis IT yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA siswa kelas IVA SDN Nanggulan.

1.5.2. Manfaat secara teoritis :

(37)

1.6 Definisi Operasional

1.6.1 Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal yang menumbuhkan energi, mengaktifkan, dan memberikan semangat seseorang untuk melakukan proses belajar.

1.6.2 Prestasi belajar adalah hasil maksimal yang dapat dicapai seseorang setelah melalui suatu proses dan dapat diukur dengan nilai atau evaluasi belajar.

1.6.3 IPA adalah ilmu yang mempelajari hubungan gejala alam dan mempelajari peristiwa yang terjadi di alam ini.

(38)

15 BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II berisi landasan teori ini berisi kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Pada bagian kajian pustaka berisi uraian teori–teori yang dikelompokkan menjadi empat kelompok. Teori pertama membahas tentang motivasi belajar, teori kedua membahas tentang prestasi belajar, teori ketiga membahas tentang media pembelajaran, sedangkan teori yang keempat membahas tentang ilmu pengetahuan alam (IPA). Bagian penelitian yang relevan memuat beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti mengenai peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media berbasis IT. Pada bagian hipotesis tindakan berisi dugaan sementara atas hasil penelitian yang dilakukan.

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Motivasi Belajar

Peneliti membahas dua hal dalam motivasi belajar yaitu pengertian motivasi belajar dan indikator motivasi belajar siswa.

2.1.1.1 Pengertian Motivasi Belajar

(39)

rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.

Sedangkan Sardiman (2008:73) mengungkapkan bahwa motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas–aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Dengan demikian motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.

Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman, 2008:73-74) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc.Donald ini mengandung tiga elemen penting, yaitu sebagai berikut :

1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia. 2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa “feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan–persoalan kejiwaan, afeksi, dan emosi yang dapat menentukan tingkah-laku manusia.

(40)

Dengan tiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gajala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.

Hamalik (2007:158) juga menyatakan bahwa ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi, ialah: (1) Motivasi dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan tentang proses ini akan membantu kita menjelaskan kelakuan yang kita amati dan untuk memperkirakan kelakuan–kelakuan lain pada seseorang; (2) Kita menentukan karakter dari proses ini dengan melihat petunjuk–petunjuk dari tingkah lakunya. Apakah petunjuk–petunjuk dapat dipercaya, dapat dilihat keguanaannya dalam memperkirakan dan menjelaskan tingkah laku lainnya.

Menurut Koeswara, dkk (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006:80) motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan periaku individu belajar.

(41)

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan motivasi merupakan dorongan dasar yang menggerakan, mengarahkan, dan mengaktifkan seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi memang muncul dari dalam diri seseorang, tetapi dapat dirangsang oleh faktor dari luar.

Kemudian dalam hubungannya dengan kegiatan belajar, menurut Sardiman (2008:75) motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.

Menurut Syah (1995:91) secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

Sardiman (2008:21-22) juga mengungkapkan dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.

Menurut Hamalik (2007:27) belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.

(42)

dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.

Sardiman (2008:21) juga menambahkan “belajar adalah berubah”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dalam belajar berarti usaha mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada individu–individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, ketrampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang dikatakan telah belajar apabila pada dirinya telah terjadi perubahan tingkah laku, maupun telah memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan dan perilaku yang semuanya diperoleh berdasarkan pengalaman yang dialaminya.

Sedangkan motivasi belajar sendiri menurut Uno (2008:23) adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa–siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Uno juga menjelaskan motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar,

harapan akan cita–cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.

Dimyati dan Mudjiono (2006:239) mengungkapkan bahwa motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar.

(43)

penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal yang menumbuhkan energi, mengaktifkan dan memberikan semangat seseorang untuk melakukan proses belajar.

2.1.1.2Indikator Motivasi Belajar Siswa

Menurut Uno (2008:23) indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil; (2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) Adanya harapan dan cita–cita masa depan; (4) Adanya penghargaan dalam belajar; (5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Sedangkan Sardiman (2008:83) mengemukakan ciri-ciri orang yang bermotivasi adalah sebagai berikut: (1) Tekun menghadapi tugas (dapat dikerjakan terus-menerus dalam waktu yang lama); (2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa); (3) Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah; (4) Lebih senang bekerja mandiri; (5) Cepat bosan pada tugas yang rutin; (6) Dapat mempertahankan pendapatnya; (7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini; (8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

(44)

hasrat dan keinginan berhasil; (2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) Adanya harapan dan cita–cita masa depan; (4) Adanya penghargaan dalam belajar; (5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Indikator motivasi belajar pada penelitian ini digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa melalui sikap yang terlihat pada diri siswa. Tabel 2.1 di bawah ini menunjukkan deskripsi aktifitas belajar siswa berdasarkan indikator motivasi belajar.

Tabel 2.1 Deskripsi Aktifitas Siswa Berdasarkan Indikator Motivasi Belajar

No Indikator Deskripsi Aktifitas Siswa

1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

1. Siswa aktif memperhatikan penjelasan guru dalam kegiatan pembelajaran.

2 Adanya dorongan dan kebu-tuhan dalam belajar.

4. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan tepat waktu.

5. Siswa tekun dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

6. Siswa berusaha mengerjakan tugas sesuai dengan kemempuannya. 7. Siswa percaya diri dalam

melakukan

sesuatu di kelas saat pelajaran.

3 Adanya harapan dan cita– cita masa depan.

8. Siswa terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran IPA. 9. Siswa memanfaatkan waktu yang

(45)

4 Adanya penghargaan dalam belajar.

10. Siswa senang ketika mendapat pujian ataupun nilai tambahan. 11. Siswa berusaha mempertahankan

nilai dalam pelajaran IPA.

5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

12. Siswa tertarik terhadap

pembelajaran menggunakan video. 13. Siswa tertarik terhadap

pembelajaran menggunakan powerpoint.

6

Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

14. Siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan semangat. 15. Siswa menyukai situasi kelas yang

kondusif sehingga fokus dalam belaja.r

2.1.2 Prestasi Belajar

Peneliti membahas dua hal dalam prestasi belajar yaitu pengertian prestasi belajar dan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.

2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar

Ada beberapa pendapat yang disampaikan oleh ahli berkaitan dengan pengertian prestasi. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (2005:895) prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Sedangkan menurut Arifin (2009:12) prestasi belajar umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik.

(46)

Dahar dalam Djamarah (2011:1) mengungkapkan bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.

Pernyataan tersebut juga disempurnakan oleh Djamarah (2011:1) yang mengungkapkan bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok.

Dari definisi yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil nyata yang telah dicapai seseorang sebagai bukti dari suatu usaha yang telah dilakukan selama masa tertentu.

Kemudian pengertian prestasi belajar sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:895) berarti: (a) penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru; (b) kemampuan yang sungguh–sungguh ada atau dapat diamati (actual ability) dan yang dapat diukur langsung dengan tes tertentu.

Sedangkan menurut Tirtonagoro (2001:43) prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar mengajar yang dalam bentuk simbol, angka, huruf, atau kalimat yang dapat mencerminkan hasil usaha yang sudah dicapai oleh anak dalam periode tertentu.

(47)

Sedangkan Sutan (dalam Supardi, 2012:251) juga menambahkan prestasi belajar adalah tingkat kemampuan maksimal yang dapat dicapai setelah melalui proses belajar mengajar, biasanya diidentifikasi evaluasi belajar. Prestasi belajar dapat diketahui dengan adanya evaluasi belajar. Evaluasi belajar dapat mengukur ketercapaian proses pembelajaran itu sendiri menentukan prestasi belajar yang diperoleh siswa.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil maksimal yang dapat dicapai seseorang setelah melalui suatu proses dan dapat diukur dengan nilai atau evaluasi belajar.

2.1.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar mempunyai hubungan erat dengan kegiatan belajar, banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar baik yang berasal dari dalam individu itu sendiri maupun faktor yang berasal dari luar individu.

Menurut Purwanto (2010:107) faktor–faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:

1) Faktor dari dalam dari individu

(48)

2) Faktor dari luar individu

Terdiri dari faktor lingkungan dan faktor instrumental. Faktor lingkungan yaitu lingkungan sosial dan lingkungan alam. Sedangkan faktor instrumental yaitu kurikulum, bahan, guru, sarana, administrasi, dan manajemen.

Sedangkan menurut Slameto (2010:54) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

1) Faktor Intern

Terdiri dari tiga faktor, yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.

a) Faktor jasmaniah terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh. b) Faktor psikologis terdiri dari faktor inteligensi, perhatian, minat,

bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.

c) Faktor kelelahan yang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani yang telihat dengan lemah lunglainya tubuh dan kelelahan rohani (bersifat psikis) yang terlihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan.

2) Faktor Ekstren

Terdiri dari 3 faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

(49)

b) Faktor sekolah terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

c) Faktor masyarakat terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk dan kehidupan masyarakat. Sejalan dengan pendapat tersebut, Syah (1995:132) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menjadi 3 macam, yaitu:

1) Faktor internal, yang meliputi keadaan jasmani dan rohani siswa. 2) Faktor eksternal yang merupakan kondisi lingkungan di sekitar siswa. 3) Faktor pendekatan belajar yang merupakan jenis upaya belajar siswa yang

meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:

1) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis.

(50)

2.1.3 Media Pembelajaran

Ada beberapa pendapat yang disampaikan oleh ahli berkaitan dengan pengertian media pembelajaran. Menurut Arsyad (2010:3) kata media berasal dari bahasa Latin. Medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima.

Menurut Angkowo dan Kosasih (2007:10) pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat–alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses pembelajaran. Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA) memberikan batasan media sebagai bentuk–bentuk komunikasi baik tercetak, audio visual, serta peralatanya.

Sedangkan Gagne dan Briggs (dalam Arsyad, 2010:4-5) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, flim, slide (gambar bingkai), foto,

gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi insruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar..

(51)

sumber pesan kepada penerima pesan yang berlangsung dalam proses pendidikan. Angkowo dan Kosasih juga menambahkan penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi, dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.

Selanjutnya ditegaskan oleh Purnamawati dan Eldarni (2001:4) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.

Dari berbagai pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, motivasi, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Hamalik (dalam Arsyad, 2010:15), mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

(52)

Selanjutnya, media yang baik akan memberikan manfaat yang besar bagi penggunanya. Seperti yang diungkapkan oleh Sudjana (2008:2) tentang manfaat media dalam proses belajar siswa antara lain:

1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran yang lebih baik.

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi guru mengajar untuk setiap pelajaran.

4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dll.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa manfaat yang didapat dari penggunaan media cukup banyak. Selain dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar, disini siswa juga dapat berkontribusi untuk melakukan banyak aktivitas. Seperti mendemonstrasikan, mengamati, dan memahami media yang dibuat atau disajikan oleh guru.

(53)

kelompok, atau kelompok yang besar jumlahnya, yaitu dalam hal (1) memotivasi minat atau tindakan; (2) menyajikan informasi; dan (3) memberi instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Sedangkan untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa, isi dan bentuk penyajian bersifat sangat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang.

Kustandi dan Sutjipto (2011:21) juga menambahkan dalam pendidikan, media difungsikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Hal tersebut didukung oleh pendapat dari Kemp dan Dayton (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011:21) yang mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelaran dikelas, atau sebagai cara utama pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut :

1) Penyampaian pelajaran tidak kaku. 2) Pembelajaran bisa lebih menarik.

3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan.

(54)

cukup banyak, dan kemungkinan dapat diserap oleh siswa lebih besar.

5) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara terorganisasi dengan baik, spesifik dan jelas.

6) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana saja diinginkan atau diperlukan, terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.

7) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.

8) Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif.

(55)

2.1.3.1 Media Pembelajaran Berbasis IT

IT atau information technology dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Teknologi Informasi (TI). Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian teknologi informasi. Menurut Mubarak (2007:67) Teknologi Informasi diartikan sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan, menyampaikan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisa dan menyebarkan informasi. Sedangkan Haag dan Keen (dalam Kadir dan Triwahyuni, 2005:2) mengungkapkan bahwa Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.

Williams dan Sawyer (dalam Kadir dan Triwahyuni, 2005:2) juga menambahkan teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.

(56)

Kustandi dan Sutjipto (2011:30) mengemukakan beberapa ciri media yang dihasilkan teknologi berbasis komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) adalah sebagai berikut:

1) Dapat digunakan secara acak.

2) Dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan keinginan perancang atau pengembang sebagaimana direncanakanya. 3) Biasanya gagasan-gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata,

simbol, dan grafik.

4) Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini.

5) Pembelajaran berorientasi pada siswa dan melibatkan interaksi siswa yang tinggi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi berbasis IT dapat memberikan dampak positif jika digunakan dalam proses pembelajaran.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media pembelajaran berbasis IT berupa video pembelajaran dan powerpoint. Menurut Kustandi dan Sutjipto (2011:30) keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan media video sebagai media belajar adalah sebagai berikut:

1) Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain.

2) Video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat dan dapat disaksikan secara berulang jika diperlukan.

(57)

4) Video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.

5) Video dapat menyajikan peristiwa kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok yang heterogen maupun perorangan.

Selain media pembelajaran berupa video, peneliti juga menggunakan powerpoint sebagai media pembelajaran. Menurut Kustandi dan Sutjipto (2011:69)

media powerpoint dapat digolongkan dalam multimedia interaktif karena dilengkapi dengan alat pengontrol user sehingga ia dapat memilih sesuatu yang dikehendaki. Manfaat dari multimedia interaktif tersebut menurut Kustandi dan Sutjipto (2011:69) adalah sebagai berikut: (1) Proses pembelajaran lebih menarik; (2) Interaktif; (3) Jumlah waktu mengajar dikurangi; (4) Kualitas belajar pelajar dapat ditingkatkan; (5) Proses pembelajaran dapat dilakukan kapan dan dimana saja; (6) Sikap belajar pelajar dapat ditingkatkan.

(58)

2.1.4 IPA

2.1.4.1 Hakikat IPA

Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai hakikat IPA. Menurut Darmojo (dalam Samatowa, 2011:2) IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dan segala isinnya.

Menurut Samatowa (2011:1) ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Berhubungan dengan alam atau bersangkutpaut dengan alam, science artinya ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan (IPA) atau science itu pengertiannya dapat disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa yang terjadi di alam ini.

Nash (dalam Samatowa, 2011:3) menyatakan bahwa IPA itu adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkannya antara suatu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keseluruhanya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang diamatinya.

Conant (dalam Samatowa, 2011:1) mendefinisikan sains sebagai “suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimental dan observasi, serta berguna untuk diamati dan dieksperimentasikan lebih lanjut.

(59)

hasil observasi terhadap gejala/ fakta (orde observasi), dan kedua didasarkan pada konsep-konsep manusia mengenai alam (orde konsepsional)

Powler (dalam Samatowa, 2011:3) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen atau sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten.

Menurut Winaputra (dalam Samatowa, 2011:3) mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah.

Gambar

Tabel 2.1 Deskripsi Aktifitas Siswa Berdasarkan Indikator Motivasi Belajar
gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan
Tabel 2.2 Rincian Materi pada Pembelajaran IPA kelas IV SD, Semester I
Tabel 2.2 di atas merupakan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Photovoltaic systems can be used as an alternative emergency energy supply. in

Kehilangan cairan tubuh sebesar 10 - 12 persen akan mengakibatkan situasi sangat kritis: berkurangnya kemampuan mental, menelan menjadi sulit, dan kerusakan fungsi

Setelah mendapat beberapa masukan dan arahan dari guru pembimbing, praktikan mulai mengajar mandiri tanpa didampingi guru pembimbing. Tetapi dalam hal persiapannya tetap tidak

[r]

(2) Pengelolaan Pasar Nagari baik pada masa Pemerintahan Desa sampai kembali ke Pemerintahan Nagari tidak mengalami perubahan, secara keseluruhan Pengelolaan Pasar Nagari

Uji reliabilitas pada kuesioner tingkat pengetahuan remaja puteri tentang menstruasi dan perilaku kesehatan remaja puteri tentang menstruasi untuk 50

Peneliti akan mengkaji tentang efek situs goal.com pada pemberitaan intermilan fc terhadap komunitas Inter Club Indonesia Moratti Salatiga dalam hal ini anggota

2 Mampu menunjukan interaksi positif antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru saat pembelajaran?. 1 Siswa tidak mampu menunjukan interaksi