• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan Desain Struktur Flat Plate Beton Bertulang Untuk Gedung Empat Lantai Tahan Gempa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis dan Desain Struktur Flat Plate Beton Bertulang Untuk Gedung Empat Lantai Tahan Gempa."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR FLAT PLATE BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG EMPAT LANTAI TAHAN

GEMPA Helmi Kusuma NRP : 0321021

Pembimbing : Daud Rachmat Wiyono, Ir., M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

ABSTRAK

Pada umumnya arsitek menginginkan desain struktur gedung dengan jarak antara kolom yang cukup lebar, tetapi tinggi tiap lantai dari gedung tidak terlalu tinggi hanya berkisar 3-5 meter. Hal ini dapat diatasi dengan sistem struktur Flat

Plate. Flat Plate digunakan untuk mereduksi ketebalan pelat, karena berhubungan

dengan bentang yang dibuat cukup panjang. Indonesia adalah daerah rawan gempa maka perlu diperhitungkan sistem penahan gempa agar strukturnya dapat menahan beban gempa yang terjadi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dengan berkembangnya program komputer, maka struktur Flat Plate dapat dihitung dengan menggunakan program Etabs Nonlinear dengan sistem penahan gempanya memakai Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM). Berdasarkan analisis numerik tiga dimensi, digunakan untuk menvalidasi hasil yang didapatkan oleh komputer dengan program Etabs, maka dapat dilakukan perhitungan pembanding analisis manual yaitu dengan Portal Ekivalen tahan gempa cara Muto.

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR...i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR...ii

ABSTRAK... iii

PRAKATA...iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL...x

DAFTAR GAMBAR...xii

DAFTAR LAMPIRAN...xv

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN...xvi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1

1.2 Tujuan...3

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan...3

1.4 Sistematika Pembahasan...4

1.5 Diagram Analisis Perhitungan Luas Tulangan...5

BAB 2 ANALISIS DAN DESAIN FLAT PLATE DENGAN CARA PORTAL EKIVALEN 2.1 Analisa Struktur Flat plate...6

2.1.1 Pendahuluan...6

2.1.2 Struktur Flat Flate...7

(3)

2.2 Metode Rangka Ekivalen...8

2.2.1 Rangka Ekivalen...9

2.2.2 Menentukan Momen Statis Total Rencana...10

2.2.3 Distribusi Momen untuk Jalur Kolom dan Jalur Tengah...12

2.2.4 Kekakuan Lentur, Faktor Carry Over dan Momen Ujung...14

BAB 3 ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR FLAT PLATE BETON BERTULANG TAHAN GEMPA 3.1 Prosedur Analisis Struktur Flat Plate Tahan Gempa...16

3.2 Besarnya Gaya Gempa yang Bekerja...18

3.3 Perhitungan Harga D Cara Muto...21

3.4 Menentukan Momen-momen pada Kolom dan Pelat...24

3.5 Ketentuan untuk SRPMM...28

3.6 Penulangan Lentur Flat Plate...36

BAB 4 PEMODELAN, ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN PROGRAM KOMPUTER 4.1 Langkah-langkah Menganalisis Bangunan Struktur Flat Plate (Analisis Numerik) Dalam Program Etabs ...37

4.1.1 Masukan Data Material...37

4.1.2 Memilih Section yang digunakan...38

4.1.3 Memilih Jenis Pelat dan Memasukkan Ketebalan Pelatnya...39

4.1.4 Mendefinisikan Static Load Cases Names ...39

4.1.5 Mendefinisikan Load Combination...40

4.1.6 Mendefinisikan Mass Source...40

(4)

4.1.8 Memberikan Beban pada Model Struktur (SDL dan LL)...41

4.1.9 Lakukan Analisis...42

4.1.10 Hasil Running Program...42

4.1.11 Luas Penulangan Berdasarkan Program...43

BAB 5 STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN 5.1 Preliminary Design...44

5.1.1 Preliminary Design Pelat...44

5.1.2 Preliminary Design Kolom...46

5.2 Analisis dan Desain Struktur Flat Plate dengan Cara Portal Ekivalen...50

5.2.1 Gaya Gempa yang Bekerja pada masing–masing Lantai...51

5.2.2 Harga D (D Value) ...55

5.2.3 Momen–momen Akibat Gaya Gempa...68

5.2.4 Momen–momen pada Lantai 2 akibat Beban Vertikal...73

5.2.5 Kombinasi Momen–momen akibat Beban Vertikal + Gempa....80

5.2.6 Pembagian Momen–momen ke Jalur Kolom dan Jalur Tengah..80

5.2.7 Penulangan Pelat Lantai 2 ...82

5.2.8 Transfer Momen dan Geser...91

5.3 Analisis dan Desain Struktur Flat Plate dengan ETABS Pada Portal C...95

5.3.1 Model Gedung Flat Plate...95

5.3.2 Melakukan Validasi Model Flat Plate...95

5.3.3 Menghitung Periode Getar T berdasarkan ETABS...96

(5)

5.3.5 Diagram Momen berdasarkan Hasil ETABS...97

5.4 Gambar Luas Tulangan Kolom Berdasarkan Hasil ETABS dan Luas Tulangan berdasarkan Hasil Manual... ...98

5.5 Perbandingan Hasil Tulangan Kolom dari Analisis Manual dengan ETABS...99

5.6 Detailing Penulangan Kolom, Penulangan Pelat dari Portal yang Ditinjau... ... ...100

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1Kesimpulan...102

6.2Saran...103

DAFTAR PUSTAKA...104

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tebal Minimum Pelat tanpa Balok Interior... 7

Tabel 2.2 Pembagian Momen Negatif Terfaktor Interior pada Jalur Kolom...13

Tabel 2.3 Pembagian Momen Negatif Terfaktor Eksterior pada Jalur Kolom...13

Tabel 2.4 Pembagian Momen Positif Terfaktor...14

Tabel 2.5 Pembagian Momen terhadap Jalur Kolom...14

Tabel 3.1 Menentukan Harga yo...25

Tabel 3.2 Faktor Koreksi y1...26

Tabel 2.3 Harga Koreksi y2 dan y3...27

Tabel 5.1 Distribusi Gaya Gempa Horizontal Total Masing-masing Lantai...54

Tabel 5.2 Harga Kt...56

Tabel 5.3 Harga Ks...…...57

Tabel 5.4 Harga Kes...57

Tabel 5.5 Harga Kc...58

Tabel 5.6 Harga TR...63

Tabel 5.7 Harga Koefisien Distribusi Gaya Geser...66

Tabel 5.8 Harga COF...75

Tabel 5.9 Akibat DL dan Akibat 1,2 DL + 0,5 LL...76

(7)

Tabel 5.11 Hasil Momen Muka Kolom...78

Tabel 5.12 Kombinasi Momen-momen akibat Beban Vertikal + Gempa...80

Tabel 5.13 Penulangan Jalur Kolom dan Jalur Tengah pada Bentang 1-2 = 4-3... ...86

Tabel 5.14 Penulangan Jalur Kolom dan Jalur Tengah pada Bentang 2-3...87

Tabel 5.15 Penulangan Kolom Tengah dan Kolom Pinggir...90

Tabel 5.16 Hasil Massa Total dari Hasil Manual dan Hasil Etabs...95

Tabel 5.17 Hasil Gaya Gempa dari Hasil Etabs...96

Tabel 5.18 Hasil Pemeriksaan terhadap Rayleigh...96

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 (a) Lantai Flat Slab Dengan Drop Panel, (b) Lantai Flat

Plate...7

Gambar 2.2 Idealisasi untuk Metode Rangka Ekivalen...9

Gambar 2.3 Rangka Ekivalen... 10

Gambar 2.4 Jalur Kolom dan Jalur Tengah pada Portal Ekivalen (arah y)...12

Gambar 3.1 (a) Denah Flat Plate.... 17

Gambar 3.1 (b) Portal As B = As C...17

Gambar 3.2 Gaya Geser Dasar (Base Shear)...18

Gambar 3.3 Gaya Gempa yang Bekerja pada masing-masing Portal...20

Gambar 3.4 Kekakuan Pelat Ekivalen...22

Gambar 3.5 Titik Belok “Inflection Point”...23

Gambar 3.6 Momen pada Kolom dan Pelat...24

Gambar 3.7 Gaya Lintang Rencana untuk SRPMM...31

Gambar 3.8 Lokasi Tulangan pada Konstruksi Pelat Dua Arah...33

Gambar 3.9 Contoh Penampang Persegi Ekivalen Komponen-komponen pendukung...34

Gambar 3.10 Pengaturan Tulangan pada Pelat...35

Gambar 3.11 Lentur Persegi Panjang...36

Gambar 5.1 Preliminary Design Pelat...44

Gambar 5.2 Preliminary Design Kolom...46

(9)

Gambar 5.4 Lebar Efektif Pelat... 55

Gambar 5.5 Menentukan Kt...56

Gambar 5.6 Harga Kes dan Kc untuk Portal as A = as D...59

Gambar 5.7 Harga Kes dan Kc untuk Portal as B = as C...59

Gambar 5.8 Harga K− ,a,dan D...60

Gambar 5.9 Harga K− ...60

Gambar 5.10 Hasil K− ,a, dan D untuk Portal as A = as D...61

Gambar 5.11 Hasil K− ,a, dan D untuk Portal as B = as C...63

Gambar 5.12 Gaya Gempa yang Bekerja pada Portal as B = as C...67

Gambar 5.13 Gaya Geser yang Bekerja pada masing-masing Tingkat...68

Gambar 5.14 Harga y2 dan y3...69

Gambar 5.15 Harga Momen-momen akibat Gaya Gempa pada Portal as B = as C...70

Gambar 5.16 Diagram Momen...71

Gambar 5.17 Momen-momen pada Pelat Ekivalen Portal as B = as C untuk Lantai 2...72

Gambar 5.18 Momen Muka Kolom...72

Gambar 5.19 Harga Ks...73

Gambar 5.20 Koefisien Momen Primer, COF, Koefisien Induksi dan Momen Primer...75

Gambar 5.21 Hasil Momen Proses “Two Cycle”...77

Gambar 5.22 Kombinasi Momen-momen akibat Beban Vertikal + Gempa...80

(10)

Gambar 5.24 Menentukan Gaya Aksial Kolom Tengah dan Kolom Pinggir... 87

Gambar 5.25 (a) Dimensi Kolom...91

Gambar 5.25 (b) Dimensi Kolom...93

Gambar 5.26 Moment 3-3 Diagram (COMB1)...97

Gambar 5.27 Luas Tulangan Kolom berdasarkan hasil ETABS...98

Gambar 5.28 Luas Tulangan Kolom berdasarkan hasil Manual...99

Gambar 5.29 Penulangan Kolom...100

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

o LAMPIRAN A

Output Etabs Ver 8.4.6

Lampiran 1 3D View...106

Lampiran 2 Elevation View Portal C Story 2...106

Lampiran 3 Moment 3-3 Diagram (COMB1)...107

Lampiran 4 Moment 3-3 Diagram (COMB3)...107

Lampiran 5 Plan View Story 2 Elevation 8000 Resultant M11 Diagram (COMB1)...108

Lampiran 6 Plan View Story 2 Elevation 8000 Resultant M11 Diagram (COMB3)...108

Lampiran 7 3D View Resultant M11 Diagram (COMB3)...109

Lampiran 8 3D View Resultant M22 Diagram (COMB3)...109

o LAMPIRAN B Lampiran 1 Contoh Gambar Bangunan Tugas Akhir...111

(12)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

A = Luas Penampang, m2

As = Luas Tulangan, mm2

C = Faktor Respon Gempa

COF = Carry Over Factor

D = Koefisien distribusi gaya geser

DF = Distribusi Faktor

DL = Dead Load, kg/m2

di = Simpangan horizontal pada tingkat ke-i akibat beban gempa horizontal

Fi , mm

E = Modulus Elastisitas, MPa

FEM = Fixed End Momen

F i = Beban gempa horizontal dalam arah yang ditinjau yang bekerja pada

tingkat ke-i, kg

fy = Tegangan leleh, MPa

fc’ = Mutu beton, MPa

g = Percepatan gravitasi, m/det2

h = Tinggi Bangunan, m

hi = Ketinggian lantai ke-i diukur dari penjepitan lateral

I = Momen inersia, m4

K = Kekakuan Struktur, kg-m

LL = Live Load, kg/m2

(13)

Mu = Momen, Nmm

Pu = Gaya Aksial, kg

Qu = Gaya geser

R = Faktor Reduksi Gempa

SDL = Super Dead Load, kg/m2

T = Periode, detik

V = Gaya geser, kg

Wt = Berat total beban mati + beban hidup yang telah direduksi, kg

Wi = Berat lantai ke-i

δ = defleksi = simpangan horizontal

γbeton = Berat jenis beton, kg/m3

(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu sistem struktur yang dapat dipakai untuk mendesain gedung

adalah sistem struktur flat plate yang terdiri dari pelat dan kolom tanpa balok atau

pelat dan dinding beton bertulang tanpa balok. Pemakaian sistem struktur flat

plate ini adalah untuk gedung-gedung yang mempunyai bentang yang cukup besar

dan membutuhkan ketinggian bangunan yang tidak terlalu tinggi tetapi cukup

(15)

2

yang relatif tidak terlalu tinggi ini biasanya efektif untuk gedung apartemen atau

hotel karena ruang-ruangannya berupa kamar-kamar yang memakai AC sehingga

bila ketinggian ruangan tidak terlalu tinggi akan menghemat biaya AC. Disamping

itu dengan tidak adanya balok akan menghemat ketinggian ruangan dan

mengurangi biaya finishing dinding exterior bangunan.

Sistem struktur flat plate ini tidak menggunakan balok sehingga

ketinggian balok yang pada umumnya adalah 1/12 s/d 1/16 L. Pada gedung

pertokoan sistem inipun dapat dipakai untuk memperendah ketinggian gedung dan

meletakkan mesin AC yang tingginya 1,2 m, ditambah peralatan ducting AC dan

rak-rak kabel listrik dan pipa hydrant memerlukan total ruangan sebesar kira-kira

1,5 m. Dampak lain dari berkurangnya ketinggian bangunan adalah pengurangan

jumlah anak tangga sehingga dapat mencapai lantai atas dengan tidak terlalu

tinggi. Umumnya ketinggian bangunan tiap lantainya adalah 4 m, jadi dengan

sistem flat plate ini masih didapatkan ruangan yang cukup tinggi bila dipasang

plafon.

Pada gedung apartemen atau gedung perbelanjaan yang cukup tinggi,

pengaruh gempa perlu diperhitungkan. Untuk struktur gedung dengan jumlah

lantai yang tidak banyak misalnya dibawah 6 lantai dapat digunakan SRPMM

(Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah) tanpa dinding geser beton bertulang

sebagai sistem penahan gempanya. Sementara itu gedung dengan jumlah lantai

yang banyak harus memakai sistem penahan gempa yang berupa dinding geser

beton bertulang. Hal ini dikarenakan sifat dinding geser adalah kaku pada bagian

bawah strukturnya, sementara untuk sistem portal terbuka (sistem balok pelat)

(16)

3

Pada kasus yang lain kadang kala untuk keperluan pengembangan

diperlukan pembangunan gedung dengan bentang yang lebih besar yang menyatu

dengan bangunan existing yang sudah ada. Agar fungsi ruang bangunan tersebut

tetap menyatu maka tidak mungkin bangunan baru dengan bentang yang lebih

besar memakai sistem struktur balok pelat karena membutuhkan ketinggian balok

yang lebih besar. Sistem struktur flat plate atau flat slab sering kali menjadi

pilihan utama yang tepat untuk menyelesaikan kasus seperti ini.

1.2 Tujuan

Tujuan tugas akhir ini adalah :

1. Melakukan perhitungan struktur tahan gempa untuk sistem flat plate.

2. Membuat detailing penulangan sistem struktur flat plate.

3. Melakukan perbandingan hasil perhitungan yang dilakukan antara

perhitungan manual dengan perhitungan numerik.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Pada skripsi ini diketengahkan pembahasan mengenai analisis dan desain

dari struktur gedung empat lantai. Adapun batasan–batasan masalah yang dibahas

dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Struktur gedung yang ditinjau adalah struktur gedung empat lantai.

2. Memakai sistem struktur flat plate .

3. Sistem rangka pemikul momen menengah (SRPMM).

(17)

4

5. Analisis struktur flat plate menggunakan cara portal ekivalen pada portal

yang ditinjau

6. Analisis manual dikerjakan dengan statik ekivalen.

7. Analisis numerik menggunakan program ETABS dengan statik ekivalen.

8. Perbandingan Hasil dilakukan untuk portal yang ditinjau.

9. Geser kolom tidak diperhitungkan.

1.4 Sistematika Pembahasan

Secara garis besar sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai

berikut :

Bab 1 : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, ruang

lingkup dan batasan masalah dan sistematika tugas akhir.

Bab 2 : ANALISIS DAN DESAIN FLAT PLATE DENGAN CARA

PORTAL EKIVALEN

Bab ini menguraikan teori tentang pelat, jenis–jenis pelat dan batasan–batasan

yang terdapat dalam perencanaan pelat, dasar teori yang digunakan dengan

metoda portal ekivalen.

Bab 3 : ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR FLAT PLATE BETON

BERTULANG TAHAN GEMPA

Bab ini menyajikan teori ketentuan–ketentuan untuk Sistem Rangka Pemikul

Momen Menengah (SRPMM) sebagai sistem penahan gempanya.

Bab 4 : PEMODELAN, ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR

BETON BERTULANG DENGAN PROGRAM KOMPUTER

(18)

5

Bab 5 : STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

Menganalisa hasil perhitungan yaitu cara manual (portal ekivalen) dan cara

numerik menggunakan Etabs.

Bab 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan yang didapat dari hasil

pembahasan dan analisis.

1.5 Diagram Analisis Perhitungan Luas Tulangan

Analisis Numerik Luas Tulangan Pelat dan Kolom

Data :

- Momen Lapangan danTumpuan

- Penulangan Pelat - Penulangan Kolom

Luas Tulangan Pelat dan Kolom

(19)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis secara manual dan menggunakan program ETABS, dapat disimpulkan sebagai berikut :

o Berdasarkan hasil luas tulangan kolom yang dianalisis secara manual dan program ETABS, pada luas tulangan kolom adalah cukup kecil, perbedaannya adalah 4,4 %.

(20)

109

6.2 Saran

1. Sebaiknya dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) dengan struktur flat Plate, dapat dilakukan untuk struktur gedung yang lebih tinggi asalkan didukung dengan dimensi kolom yang diijinkan oleh arsitek.

2. Pada program Etabs yang digunakan sangat tepat bila dapat dilakukan dengan analisis statik ekivalen tiga dimensi untuk dibandingkan dengan analisis manual yang dilakukan.

(21)

110

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Pekerjaan Umum,(1987), Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung, SKBI – 1.3.53.1987.

2. Departemen Pekerjaan Umum, (2002), Rancangan Standar Nasional Indonesia : SNI No. 03 – 2847 – 2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Badan Standardisasi Nasional,Jakarta. 3. Departemen Pekerjaan Umum, (2002), Standar Nasional Indonesia :

SNI – 03 –1726 – 2002, Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta. 4. ETABS, Concrete Frame Design Manual, Computer and Structures Inc, 2002.

5. Ir. Gunawan. T dan Ir. Margaret. S, (1992), Teori Soal dan Penyelesaian Konstruksi Beton 2, jilid 1, Delta Teknik Group, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

In spite of long-term trends toward a new public management paradigm of greater administrative decentralization and bureaucratic entrepreneurship, the events of September 11

dalam aktifitasnya memiliki program dan/atau kegiatan dengan sasaran kelompok resiko tinggi HIV dan AIDS, yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan

Instalasi VPN client dapat dilakukan pada lebih dari satu komputer, dengan syarat komputer yang menjadi VPN client tersebut mempunyai koneksi internet (untuk mengakses VPN

Analisis Hubungan Persepsi Pengetahuan Pajak dan Persepsi Kualitas Pelayanan dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Studi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

optik, hipermetrop terjadi jika axial length mata lebih pendek dari komponen refraksi mata" untuk.. dapat memfokuskan cahaya tepat pada retina (axial

Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Sarjana Fakultas Pertanian Universitas Andalas pada tanggal 11 Oktober

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek dari kecepatan angin pendingin kaca dan efek pegaturan debit aliran air pada proses pemanasan awal terhadap unjuk

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui riset, proses perencanaan, proses desain, koordinasi, dan evaluasi yang dilakukan LOOKATS Project