vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penerimaan pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung, yang dilakukan pada Pemerintah Daerah Kota Bandung Jl. Wastukencana no 2. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa dokumen atau catatan, yaitu laporan realisasi penerimaan pajak reklame dan Pendapatan Asli Daerah kota Bandung tahun 2010. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier, dan perhitungan dilakukan secara manual. Hasil penelitian ini dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson diperoleh hasil sebesar 0,343 yang bersifat rendah tapi pasti. Analisa koefisien determinasi yang menunjukkan besarnya kontribusi penerimaan pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah sebesar 11,76%. Dan hasil uji signifikan t diperoleh t hitung sebesar 1,155 < t tabel 2,228 yang berada di daerah diterimanya Ho yang membuktikan bahwa pajak reklame tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Bandung.
vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
The purpose of this study was to examine the effect of tax revenue on advertising revenue (PAD) Bandung City, who conducted the Regional Government Bandung Jl. Wastukencana No. 2. This research uses descriptive analysis research method. The data used are secondary data from documents or records, which report the realization of tax revenue and Regional Original Revenue billboards Bandung in 2010. Data testing is done using linear regression analysis, and calculations are done manually. The results of this study by using the Pearson correlation coefficient of 0.343 obtained results that are low but definite. Analysis of the coefficient of determination that indicates the contribution of tax revenue to the Revenue billboard at 11.76%. And significant t test results obtained t count equal 1.155 <2.228 t tables are located in areas that prove that Ho received the billboard tax is not having a significant effect on revenue (PAD) of Bandung.
viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Kegunaan Penelitian... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Definisi Pajak ... 7
ix Universitas Kristen Maranatha
2.1.2 Fungsi Pajak ... 11
2.1.3 Asas Pemungutan Pajak ... 11
2.1.4 sistem Pemungutan Pajak ... 12
2.1.5 Tarif pajak ... 13
2.2 Pajak Daerah ... 14
2.2.1 Jenis Pajak Daerah ... 15
2.3 Pajak Reklame ... 16
2.3.1 Dasar Hukum Pemungutan Pajak Reklame ... 16
2.3.2 Objek Pajak Reklame ... 17
2.3.3 Bukan Objek Pajak Reklame ... 19
2.3.4 Subjek Pajak dan Wajib Pajak Reklame ... 19
2.3.4 Dasar Pengenaan ... 20
2.3.6 Tarif Pajak Reklame ... 23
2.3.7 Perhitungan Pajak Reklame ... 23
2.3.8 Masa Pajak, Tahun Pajak, Saat Terutang Pajak, dan Wilayah Pemungutan Pajak Reklame ... 23
2.3.9 Pembayaran Pajak Reklame ... 24
2.3.10 Penagihan Pajak Reklame ... 26
2.3.11 Keberatan ... 26
2.3.12 Banding ... 28
2.4 Pendapatan asli Daerah ... 29
2.5. Kerangka Pemikiran... 30
x Universitas Kristen Maranatha
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Dispenda Kota Bandung ... 32
3.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Dispenda Kota Bandung ... 33
3.1.2 Visi dan Misi Dispenda Kota Bandung ... 34
3.1.3 Tujuan Dispenda Kota Bandung ... 35
3.1.4 Sasaran Dispenda Kota Bandung ... 35
3.1.5 Struktur Organisasi Dispenda Kota Bandung ... 36
3.1.6 Uraian Jabatan Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 39
3.2 Metode Penelitian ... 45
3.2.1 Variabel Operasional ... 45
3.2.2 Sumber Data ... 46
3.2.3 Metode Pengumpulan Data ... 46
3.2.4 Metode Analisis ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Pajak Reklame Kota Bandung ... 51
4.1.1 Penerimaan Pajak reklame dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung ... 52
4.1.2 Pengolahan Data Penerimaan Pajak Reklame ... 55
4.2 Pengaruh Penerimaan Pajak Reklame dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung ... 57
4.2.1 Koefisien Korelasi ... 57
4.2.2 Koefisien Determinasi ... 58
xi Universitas Kristen Maranatha
4.2.4 Uji t ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 62
5.2 Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 65
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 66
xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Rerangka Pemikiran ...30
Gambar 2 Struktur Organisasi Dispenda Kota Bandung...39
xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Penerimaan Pajak Reklame (Januari - Maret) 2010 ... 52
Tabel II Penerimaan Pajak Reklame (April - Juni) 2010 ... 53
Tabel III Penerimaan Pajak Reklame (Juli - September) 2010 ... 53
Tabel IV Penerimaan Pajak Reklame (Oktober - Desember) 2010 ... 54
Tabel V Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung 2010 ... 54
xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Formulir Pendaftaran wajib Pajak
Lampiran B Surat Pemberitahuan Pajak Daerah Untuk Pajak Reklame
Lampiran C Surat Ketetapan Pajak Derah
Lampiran D Surat Ketetapan Pajak Derah Kurang Bayar
Lampiran E Surat Ketetapan Pajak Derah Nihil
Lampiran F Surat Ketetapan Pajak Derah Lebih Bayar
Lampiran G Surat Ketetapan Pajak Derah Tambahan
Lampiran H Surat Ketetapan Pajak Derah Kurang Bayar Tambahan
Lampiran I Surat Tagihan Pajak Daerah
Lampiran J Surat Setoran Pajak Daerah
Lampiran K Formulir Tanda Terima
Lampiran L Surat Teguran
Lampiran M Surat Peringatan
Lampiran N Surat Paksa
Lampiran O Berita Acara
Lampiran P Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan
Lampiran Q Berita Acara Pelaksanaan Sita
Lampiran R Surat Permintaan Pelaksanaan Lelang
Lampiran S Surat Perjanjian Angsuran
Lampiran T Surat Permohonan Keberatan Pajak
Lampiran U Surat Keputusan Tentang Keberatan Pajak
xv Universitas Kristen Maranatha
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Secara umum pajak diartikan sebagai pungutan dari masyarakat oleh negara
berdasarkan undang-undang yang bersifat dapat dipaksakan dan terutang oleh yang
wajib membayarnya dengan tidak mendapat prestasi kembali. Secara langsung, yang
hasilnya digunakan untuk membiayai pengeluaran negara dan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang
(sehingga dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung.
Pajak dipungut berdasarkan norma-norma hukum guna menutup biaya produksi
barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum. Jadi, pajak
dianggap sebagai hak prerogatif pemerintah, iuran wajib yang dipungut oleh
pemerintah dari masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin negara
dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung
berdasarkan undang-undang. Pembayaran pajak wajib dilakukan bagi mereka yang
berkewajiban dan bagi mereka yang tidak mau membayar pajak dapat dilakukan
paksaan. Dengan demikian, akan terjamin bahwa kas negara selalu berisi uang pajak.
Selain itu, pengenaan pajak berdasarkan undang-undang akan menjamin adanya
keadilan dan kepastian hukum bagi pembayar pajak sehingga pemerintah tidak dapat
sewenang-wenang menetapkan besarnya pajak.
Seiring dengan dikeluarkannya kebijakan Pemerintah Pusat, mengenai
P E N D A H U L U A N | 2
Universitas Kristen Maranatha
dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung
jawab kepada daerah secara proporsional, yang diwujudkan dengan peraturan,
pembagian, pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan
peradilan keuangan pusat dan daerah. Disamping itu penyelenggaraan otonomi
daerah juga dilaksanakan dengan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat,
pemerataan dan keadilan serta memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah.
Oleh karena itu setiap pemerintah daerah beserta masyarakatnya berhak untuk
mengelola potensi daerahnya masing-masing guna meningkatkan perubahan dan
pelayanan didaerahnya.. Di dalam Undang-undang No. 32 dan 33 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah menempatkan otonomi daerah secara utuh pada Daerah
Kotamadya dan Kabupaten. Daerah Kotamadya dan Kabupaten tersebut dalam
kedudukannya sebagai daerah otonomi mempunyai kewenangan keleluasaan untuk
membentuk dan melaksanakan kebijakan menurut prakarsa dan aspirasi masyarakat.
Dengan diberlakukannya otonomi daerah diharapkan adanya perubahan
secara bertahap bagi daerah yang bermula dari upaya mengurangi ketergantungannya
dari pusat, menuju kemandirian daerah. Penyerahan atau pelimpahan wewenang dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah baik propinsi, kabupaten, dan kota telah
memberikan keleluasaan bagi pemerintah daerah untuk mengelola potensi daerah dan
melaksanakan pembangunan daerahnya.
Untuk pelaksanaan pembangunan daerah tentunya diperlukan sumber
pembiayaan. Sumber-sumber tersebut dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana
perimbangan dan pinjaman daerah. Pajak daerah adalah pungutan wajib atas orang
pribadi atau badan yang dilakukan oleh pemerintah daerah tanpa kontraprestasi
P E N D A H U L U A N | 3
Universitas Kristen Maranatha
perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah. Untuk menjamin
sumber pembiayaan tersebut, pemerintah daerah harus mampu memainkan perannya
untuk dapat mengoptimalkan penerimaan-penerimaan tersebut khususnya dari
penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari pajak dan retribusi
daerah. Dimana potensi pajak dan retribusi daerah ini bila dikelola dengan benar
dapat mengoptimalkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai salah
satu sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Sesuai dengan pasal 157 Undang-undang Nomor 32 Thaun 2004 dan pasal 5
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, ditetapkan bahwa sumber-sumber
pendapatan daerah adalah Pendapatan Daerah (hasil pajak daerah, hasil retribusi
daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan
asli daerah yang syah), dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang
syah. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Daerah sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 22 tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah, yaitu pajak dan retribusi daerah
ditetapkan dengan Undang-Undang, serta penentuan tarif dan tata cara pemungutan
pajak dan retribusi daerah ditetapkan dengan peraturan daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Adapun Jenis-jenis pajak daerah kabupaten/kota berdasarkan Undang –Undang
Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang terdiri dari
pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan,
pajak pengambilan bahan galian golongan C, dan pajak parkir.
Pajak reklame merupakan salah satu sumber pendapatan yang dipungut oleh
P E N D A H U L U A N | 4
Universitas Kristen Maranatha
ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001. Dasar pengenaan pajak
reklame adalah Nilai Sewa Reklame dan tarif pajak ditetapkan sebesar 25%. Dapat
dilihat sebagai contohnya adalah pemasangan reklame baik yang berbentuk
billboard, spanduk atau umbul-umbul dijalan-jalan, toko-toko, maupun
dikantor-kantor dan lain sebagainya, yang telah habis masa berlakunya tetapi masih di pasang,
bahkan ada yang tidak memiliki ijin pemasangan reklame sama sekali. Hal ini
mungkin disebabkan oleh kurangnya sosialisasi aparat pemerintah daerah kepada
masyarakat tentang ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk pemasangan reklame
dan kurang sadarnya masyarakat dalam melakukan pemasangan reklame tidak
melaporkan kepada pihak atau aparat pemerintah bagian pajak reklame.
Permasalahan tersebut mengakibatkan kerugian keuangan negara. Pemerintah
daerah harus terus mengupayakan perbaikan dengan mensosialisasikan peraturan
pajak reklame,terutama kepada biro iklan dan juga masyarakat. Hal tersebut bisa
dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya
membayar pajak dan mensosialisasikan kepada masyarakat solusi-solusi dan
pengawasan yang sebaik-baiknya tentang ketentuan-ketentuan pajak reklame agar
setiap wajib pajak mengerti, memahami dan tentunya melaksanakan ketentuan
tersebut. Selain itu, pemerintah daerah harus didukung dengan sumber daya manusia
yang memadai yaitu aparat pajak yang bersih dan bertanggungjawab. Dengan begitu
akan tercapai penerimaan pajak reklame yang maksimal dan dapat meningkatkan
pendapatan asli daerah.
Oleh sebab itu, setiap daerah harus dapat menganalisis seberapa besar potensi
daerah yang dapat digali dan dikembangkan, dan selanjutnya dapat dilihat berapa
P E N D A H U L U A N | 5
Universitas Kristen Maranatha
potensi daerah yang ada dapat memberikan kontinuitas yang optimal terhadap
Pendapatan Daerah (PAD).
Berdasarkan uraian di atas tersebut, maka dalam penyusunan skripsi
penelitian mengambil judul:
“PENGARUH PENERIMAAN PAJAK REKLAME TERHADAP
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA BANDUNG“
1.2 Identifikasi Masalah
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana Pemda Bandung mengimplementasikan Penerimaan Pajak Reklame
terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung ?
2. Seberapa besar pengaruh penerimaan pajak reklame terhadap Pendapatan Asli
Daerah Kota Bandung ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh penerimaan pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota
Bandung, dan untuk mencari data-data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi
sesuai topik yang akan dibahas.
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui implementasikan penerimaan pajak reklame terhadap
pendapatan asli daerah Kota Bandung.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerimaan pajak reklame terhadap
P E N D A H U L U A N | 6
Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan data yang
dapat dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan sebagai berikut:
1. Bagi Penulis :
a) Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)
b) Dapat meningkatkan wawasan dan memperdalam pengetahuan juga
pemahaman terhadap pajak reklame dan sumber-sumber keuangan
Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.
2. Bagi Lembaga / Instansi
Dapat memberikan informasi mengenai besarnya pengaruh penerimaan pajak
reklame terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.
3. Bagi Pihak Lain
Dapat dijadikan referensi dan memperluas wawasan guna meningkatkan
informasi terutama pada pajak reklame dan sumber keuangan Pendapatan Asli
62 Universitas Kristen Maranatha BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh penerimaan pajak reklame
terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Bandung pada tahun 2010, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara keseluruhan implementasi penerimaan pajak reklame pada Pendapatan
Asli Daerah (PAD) kota Bandung dalam hal mengenakan atau tidak
mengenakan pajak reklame, perhitungan pajak reklame, pemungutan, dan
tindakan yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah telah dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ada.
2. Penerimaan pajak reklame memiliki hubungan yang kurang erat terhadap
Pendapatan Asli Daerah kota Bandung. Hal ini dapat dilihat dari koefisien
korelasi sebesar 0,343 yang bersifat rendah tapi pasti antara variabel
penerimaan pajak reklame dan variabel Pendapatan Asli Daerah kota
Bandung. Sedangkan koefisien determinasi sebesar 11,76% yang artinya
penerimaan pajak reklame mempunyai kontribusi sebesar 11,76% terhadap
Pendapatan Asli Daerah, sedangkan sisanya sebesar 88,24 dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. Dan juga penerimaan pajak
reklame tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pendapatan Asli
Daerah kota Bandung. Hal ini ditunjukkan dengan perbandingan t hitung
dengan t tabel dimana hasilnya t hitung lebih kecil dari t tabel sehingga H1
K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 63
Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang penulis kemukakan di atas, diharapkan Dispenda
melakukan pembaharuan-pembaharuan serta melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap pelayanan dan prosedur pemungutan pajak yang dianggap kurang
memuaskan. Oleh karena itu penulis ingin memberikan masukan atau saran bagi
pemerintah daerah kota Bandung. Berikut beberapa saran yang diberikan penulis :
1. Pendataan kembali subjek dan objek pajak reklame yang sudah ada sehingga
dapat diketahui potensi yang sebenarnya melalui pemutakhiran data subjek
dan objek pajak reklame. Selain itu proses penetapan target seharusnya
memperhatikan potensi yang sebenarnya sehingga pemerintah akan terpacu
untuk mencapai target tersebut dan dapat meningkatkan pnerimaan pajak
reklame.
2. Hendaknya lebih ditingkatkan lagi koordinasi dan pengawasan oleh satuan
kerja perangkat daerah (SKPD) dalam hal ini tim penyelenggara perijinan
reklame (TP2R) terhadap pelaksanaan pemungutan pajak reklame agar tidak
terjadi penyimpangan dalam pemungutan dan pelaporan penerimaan pajak
reklame. Pemberian sanksi yang tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku
terhadap pelanggaran pajak reklame akan lebih meningkatkan kedisiplinan
terhadap wajib pajak reklame.
3. Peningkatan pendapatan daerah melalui pajak reklame hendaknya tidak
mengabaikan K3 (ketertiban, Keindahan, Kebersihan) agar sesuai dengan visi
kota Bandung yaitu “Genah, Merenah, Tumaninah”. Selain itu jika
penerimaan pajak reklame terkendala dalam K3 maka dapat dilakukannya
K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 64
Universitas Kristen Maranatha
4. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian sejenis dengan
variabel berbeda dan juga lokasi yang berbeda serta analisis yang lebih tajam,
65 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Hasan, M. Iqbal (2003). Pokok-Pokok Materi Statistik 1(Statistik Deskriptif). Edisi Kedua, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta
H.M., Jogiyanto (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Edisi Pertama, Penerbit BPFE-Yogyakarta,
Yogyakarta.
Mardiasmo (2008). Perpajakan. Edisi revisi 2008, Penerbit Andy, Yogyakarta.
Resmi, Siti (2008). Perpajakan : Teori dan Kasus-Kasus. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Siahaan, Marihot. P. (2008). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Wluyo (2008). Perpajakan Indonesia. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.