• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. Pendahuluan. bahwa prinsip syariah merupakan prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I. Pendahuluan. bahwa prinsip syariah merupakan prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan dan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

Dalam Pasal 1 ayat (1) UU No. 21 Tahun 2008 tentang bank syariah, dinyatakan bahwa: “Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencangkup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya”(Rivai dan Arifin,2010:32). Dari pengertian prinsip syariah tersebut mengandung dua makna, bahwa prinsip syariah merupakan prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan dan prinsip hukum Islam di sini bukan prinsip hukum Islam an sich fiqh muamalah, melainkan prinsip hukum Islam berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah (Usman,2012:56).

Salah satu fungsi bank syariah ialah sebagai lembaga intermediasi yang mengumpulkan dana dari pihak surplus dan kemudian disalurkan kepada pihak defisit. Fungsi tersebut dapat terlaksana jika bank dalam keadaan sehat dan pada lingkungan bisnis yang kondusif. Adanya bank syariah di Indonesia berdasarkan keinginan masyarakat, lebih utama masyarakat muslim dan dengan didukung oleh fatwa MUI nomor 1 tahun 2004 tentang bunga, yang pada intinya mengharamkan bunga bank yang didalamnya terdapat unsur – unsur riba. Menurut data Statistik Perbankan Syariah (SPS) OJK per Desember 2018 jumlah bank syariah mengalami kenaikan dibandingkan pada tahun 2017 yaitu jumlah bank syariah 14 unit, jumlah

(2)

kantor 1.875 unit dengan kantor cabang sebanyak 478 unit, kantor cabang pembantu 1.199 unit dan kantor kas sebanyak 198 unit.

Adanya kantor cabang bank syariah di setiap daerah memungkinkan daerah tersebut menjadi pasar perkembangan produk – produk tabungan bank syariah termasuk di Kota Malang. Malang merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Timur yang memiliki luas wilayah 110,06 dengan jumlah penduduk 861.414 jiwa (BPS Kota Malang, 2018).

Bank Muamalat Indonesia sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia yang berdiri pada tanggal 1 November 1991 atau 24 Rabi’us Tsani 1412 H dan secara resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H. Pada 27 Oktober 1994, Bank Muamalat Indonesia mendapatkan izin sebagai Bank Devisa yang terdaftar sebagai perusahaan public yang tidak listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2003, Bank Muamalat melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak lima kali dan merupakan lembaga perbankan pertama di Indonesia yang mengeluarkan Sukuk Subordinasi Mudharabah. Dikutip dari web resmi Bank Muamalat Indonesia (www.bankmuamalat.co.id) bahwa pada awal tahun 2019 Bank Muamalat meraih peringkat jawara dalam Survey Satisfaction, Loyalty, and Engagement (SLE) 2019 yaitu pengukuran kepuasan pelanggan yang tidak hanya fokus pada aspek kepuasan, tapi juga secara utuh pada Satisfaction, Loyalty, and Engagement (keterikatan).

Menurut data dalam Statistik Perbankan Syariah (SPS) Desember 2018, bahwa jumlah jaringan Bank Muamalat Indonesia sebanyak 83 Kantor Cabang, 152 Kantor Cabang Pembantu, dan 57 Kantor Kas. Banyaknya jaringan kantor Bank Muamalat

(3)

Indonesia ini merupakan peluang dalam meningkatkan Dana Pihak ketiga (DPK).

Dana Pihak ketiga (DPK) merupakan sumber dana utama dalam kegiatan operasional bank. Dana pihak ketiga yang paling memungkinkan untuk dioptimalkan dengan tanpa mengeluarkan biaya yang besar adalah dari simpanan (tabungan).

Republika (Sabtu, 17 Desember 2016) memberitakan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mendorong masjid menyimpan dana di bank – bank syariah. Selain lebih aman, menyimpan uang di bank syariah sekaligus menerapkan prinsip syariah dalam pengelolaan keuangan masjid dan membuat para jamaah merasa aman menyumbangkan uangnya ke masjid daripada hanya di kotak amal yang lebih rentan dengan pencurian uang.

Johansyah selaku kepala Kantor Bank Indonesia (KPBI) Jawa Timur menjelaskan bahwa berdasarkan kegiatan bank, Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) di Jawa Timur masih didominasi oleh bank umum konvensional, yang mencapai 94 % dari total Dana Pihak Ketiga (DPK). Namun disisi lain berdasarkan pertumbuhannya, Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum syariah mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan bank konvensional. Hal tersebut sejalan dengan tingkat bagi hasil yang lebih tinggi pada triwulan IV 2018 yaitu sebesar 3,75

%, sedangkan suku bunga Dana Pihak Ketiga (DPK) bank konvensional sebesar 3,41% . Sehingga lebih menarik minat deposan untuk menempatkan dananya pada bank syariah (jatim.sindonews.com, 2019)

Mengutip Wahyudi (kompasiana.com, akses 27 Februari 2019), Statistik Perbankan Syariah (SPS) bahwa pada tahun 2018 bulan januari pertumbuhan nasabah bank syariah naik 18,05 % pertahun. Sedangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

(4)

menyatakan bahwa Bank Konvensional lebih rendah 4-5 % pertumbuhannya dibandingkan bank syariah yaitu hanya mencapai 14% pertahun. Banyak strategi yang dilakukan oleh Bank Syariah maupun Bank Konvensional untuk mendapatkan kepercayaan nasabah walaupun dengan sistem yang berbeda. Bank Konvensional dengan menggunakan sistem bunga dan juga menggunakan istilah kreditur dan debitur, sedangkan dalam bank syariah menggunakan sistem bagi hasil dan sering disebut dengan istilah kemitraan. Kemudian hal tersebut dapat menjadi peluang bagi bank syariah untuk mengembangkan bank syariah di Indonesia.

Penelitian yang terkait dengan minat nasabah dalam menyimpan dana dilakukan oleh oleh Pertiwi dan Ritonga (2012), Abdullah dan Lubis (2012) Yudhiarta (2012) Ainina (2018) menghasilkan penelitian bahwa keyakinan atau religiusitas menjadi faktor dominan yang mempengaruhi minat menabung nasabah, namun dalam penelitian faisal (2016) variabel religiusitas tidak signifikan terhadap minat menabung nasabah. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti ingin meneliti tentang “Analisis Minat Nasabah untuk Menyimpan Dana pada Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Malang”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana minat nasabah untuk menyimpan dana pada Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Malang ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis minat nasabah dalam menyimpan dana pada Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Malang.

(5)

D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu ekonomi syariah terutama tentang minat nasabah untuk menyimpan dana di Bank Syariah.

2. Praktis

Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran minat nasabah untuk menyimpan dana pada Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Malang sehingga menjadi masukan bagi Bank tersebut.

3. Akademis

Hasil penelitian ini dapat menjadi titik tolak ataupun pedoman bagi peneliti yang akan datang yang melakukan penelitian sejenis secara lebih mendalam sekaligus sebagai implementasiatas teori yang telah didapat pada perkuliahan dan menambah wawasan akan dunia perbankan,

E. Batasan Istilah

Untuk memperjelas variabel penelitian ini dalam meminimalisir perbedaan pengertian, sehingga diperlukan pemaparan istilah sebagai berikut :

1. Minat Nasabah

Dalam penelitian ini minat nasabah yang dimaksud ialah sikap seseorang yang memiliki keinginan yang tinggi terhadap sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu yang terdiri dari lima indikator yaitu,kepercayaan, bagi hasil, pengetahuan, promosi dan pelayanan.

(6)

2. Menyimpan Dana

Dalam penelitian ini, menyimpan dana merupakan kegiatan masyarakat dalam menyimpan dana dalam lembaga keuangan bank yang berupa tabungan, giro dan deposito.

3. Bank Muamalat Kantor Cabang Malang

Dalam penelitian ini minat nasabah yang diteliti adalah pada nasabah Bank Muamalat Kantor Cabang Malang yang berlokasi di Jalan Kertanegara No 2 Kiduldalem, Klojen, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur kode pos 65116.

F. Sistematika Penulisan

Dalam pembahasan penelitian ini terdiri dari lima bab, dengan rincian yang menjelaskan :

1. BAB I Pendahuluan : pembahasan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat bagi peneliti selanjutnya.

2. BAB II Tinjauan Pustaka : pembahasan tentang landasan teori mengenai minat nasabah untuk menyimpan dana di bank syariah.

3. BAB III Metode Penelitian : pembahasan tentang jenis penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan teknik pengumpulan sampel, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.

4. BAB IV Pembahasan : peneliti menjelaskan tentang hasil mengenai analisis terhadap data dan pengujian yang dilakukan.

(7)

5. BAB V Kesimpulan dan Saran : dalam bab ini penulis menarik

kesimpulan dari apa yang telah diuraikan dan memberikan saran – saran yang dapat dipertimbangkan bagi peneliti selanjutnya

Referensi

Dokumen terkait

Prosedur yang ditetapkan meliputi pemantauan prosed dan tindakan koreksi jika proses tidak sesuai, Untuk pengambilan sampel, analisis, audit, dan validasi

4. Melaksanakan kerjasama dengan lembaga pendidikan atau tenaga pendidik untuk memperoleh anggota PPK yang memenuhi persyaratan apabila jumlah pendaftar kurang dari

Permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah bagaimana model terbaik untuk angka prevalensi penderita kusta di Jawa Timur beserta faktor-faktor yang

Kegiatan belajar mengajar yang paling sering dilakukan di area ini berkaitan dengan language, dimana area perpustakaan merupakan area yang tepat untuk kegiatan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizan dkk (2012) menunjukkan bahwa secara parsial brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty serta penelitian

1) Tujuan pembelajaran. Media hendaknya dipilih yang dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya, mungkin ada beberapa alternatif

komperensif Keberadaan Lembaga Mukim di wilayah tengah Aceh, faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menjalankan tugas dan fungsi beserta melembaganya pasca perjanjian

Kerja sama dalam bentuk koalisi sangat perlu dilakukan oleh kedua kelompok, yaitu kelompok Harapan Samudra dan Sumber Rejeki demi menjaga hubungan yang baik