• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH

Sejarah Perkebunan

Pada tahun 1865 PT Perkebunan Tambi merupakan perusahaan swasta milik Belanda dengan nama Bagelen Thee En Kina Maatschappij. Pengelolanya adalah NV John Peet & Co yang berkedudukan di Jakarta. Pada saat perang dunia II Hindia Belanda diduduki oleh Jepang. Nama perusahaan diganti menjadi Sai Bai Kigyo Kodan (SKK) kemudian diganti menjadi Sai Bai Kigyo Rengokai (SKR) yang berkedudukan di Semarang. Perusahaan diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia setelah proklamasi 17 Agustus 1945 di bawah koordinasi Pusat Perkebunan Negara (PPN) yang berkantor di Surakarta. Para karyawannya diangkat menjadi pegawai perkebunan negara.

Tahun 1949 terjadi konferensi meja bundar (KMB) di Den Haag yang dilanjutkan dengan penyerahan kedaulatan oleh pemerintah Belanda kepada pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia mengembalikan perusahaan kepada pemilik semula yaitu Bagelen Thee En Kina Maatschappij yang dikelola oleh mantan pegawai PPN. Pada tanggal 21 Mei 1952 berdasarkan keputusan Gubernur No. AGR 36/1951/6/11/24, mantan pegawai PPN mendirikan kantor bersama yang diberi nama Perkebunan Gunung. Pada tangggal 29 April 1954 dilakukan penyerahan di Jakarta.

Bagelen Thee En Kina Maatschappij dijual kepada NV Eks PPN Sindoro Sumbing yang didirikan oleh mantan pegawai PPN dengan akta notaris Raden Sujadi di Magelang tanggal 17 Mei 1954 No. 17 untuk memperkuat penyerahan.

Pelaksanaan jual beli dilakukan di depan notaris Rd. Mr. Soewandi di Jakarta tanggal 26 November 1954 No. 1156 sehingga perkebunan resmi menjadi PT NV Eks Sindoro Sumbing.

Pada tanggal 3 Juli 1957 diadakan pertemuan di kebun Tanjungsari yang diselenggarakan oleh perusahaan dan dihadiri oleh instansi terkait dari jajaran kepala desa hingga tingkat kabupaten. Pertemuan tersebut berhasil meraih kesepakatan antara Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo dengan PT NV Eks

(2)

PPN Sindoro Sumbing. Kesepakatan tersebut yaitu kedua belah pihak bekerja sama mengelola perkebunan dengan membentuk perusahaan baru yang modalnya 50 % dari PT NV Eks PPN Sindoro Sumbing dan 50 % dari Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo. Perusahaan baru ini diberi nama PT NV Perkebunan Tambi. Nama PT NV Perkebunan Tambi lebih dikenal sebagai PT Perkebunan Tambi.

Letak Wilayah Administratif

PT Perkebunan Tambi terdiri atas tiga unit perkebunan yaitu Unit Perkebunan Tambi (UP Tambi), Unit Perkebunan Bedakah (UP Bedakah) dan Unit Perkebunan Tanjungsari (UP Tanjungsari). Unit Perkebunan Bedakah terletak di sebelah barat lereng Gunung Sindoro, Dusun Bedakah, Desa Tlogomulyo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Propinsi Jawa Tengah.

Jarak dari ibu kota kabupaten ± 15 km ke arah timur laut Wonosobo. Jarak dari jalan raya menuju Unit Perkebunan Bedakah ± 5 km. Unit Perkebunan Bedakah berada pada ketinggian 1 250 – 1 950 m dpl.

Lokasi Unit Perkebunan Bedakah berbatasan dengan tanah Perhutani di sebelah utara, Desa Pagerejo di sebelah selatan, Desa Candiasan di sebelah timur, Desa Damarkasian di sebelah barat. Unit Perkebunan Bedakah memiliki enam blok kebun yaitu Bismo, Rinjani, Argopuro, Mandala, Kembang dan Muria. Unit kerja administratif Unit Perkebunan Bedakah tersebar di empat desa : 1) Desa Candiasan meliputi unit kerja Blok Rinjani; 2) Desa Tlogomulyo meliputi unit kerja Blok Bismo, pabrik pengolahan teh hitam, kantor induk dan kantor kebun;

3) Desa Damarkasian meliputi unit kerja Blok Argopuro, Mandala dan Muria;

4) Desa Sojopuro meliputi unit kerja Blok Kembang. Peta Unit Perkebunan Bedakah dapat dilihat pada Lampiran 5.

(3)

Kondisi Tanah dan Iklim

Jenis tanah pada umumnya Andosol dan Regosol dengan pH 4.5 – 6.5.

Topografi lahan adalah lahan pegunungan yang landai, bergelombang dan

berbukit. Curah hujan selama sepuluh tahun terakhir (2000 – 2009) berkisar 2 372 – 4 971 mm dengan rata-rata 3 377.4 mm/th dan hari hujan berkisar 110 – 182 hari dengan rata-rata 139 hari hujan/th. Iklim berdasarkan curah hujan

menurut Schimdt-Ferguson adalah tipe B. Rata-rata bulan kering 2.7 bulan dan rata-rata bulan basah 8.5 bulan. Kelembaban udara sekitar 87 – 93 %, sedangkan suhu udara 18 – 20 ºC. Data curah hujan tertera pada Lampiran 6.

Luas Areal dan Tata Guna Lahan

Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan (RKAP) tahun 2010, luas keseluruhan Unit Perkebunan Bedakah adalah 355.27 ha. Luas areal tanaman menghasilkan (TM) sebesar 304.12 ha yang terbagi dalam enam blok dan luas areal tanaman belum menghasilkan (TBM) 19.30 ha. Sisa luas areal digunakan untuk sarana dan prasarana penunjang perkebunan. Luas areal dan tata guna lahan Unit Perkebunan Bedakah tahun 2010 tertera pada Tabel 1:

Tabel 1. Luas Areal dan Tata Guna Lahan Tahun 2010

Uraian Luas Areal (ha)

Tanaman Menghasilkan 304.12

Tanaman Belum Menghasilkan 19.30

Replanting 8.44

Kebun perbanyakan 0.64

Pembibitan 0.47

Lapangan 2.84

Tanaman Acacia 0.50

Jalan 8.47

Pabrik dan gudang 0.72

Kantor 0.03

Emplasemen 6.97

Curah atau alur 2.77

Jumlah 355.27

Sumber : RKAP Unit Perkebunan Bedakah, 2010

(4)

Kondisi Tanaman dan Produksi

Unit Perkebunan Bedakah termasuk kebun teh dataran tinggi (high land tea plantation). Komoditas teh yang dihasilkan terdiri atas jenis teh yang berasal dari tanaman teh klonal dan seedling. Jarak tanam yang digunakan dalam penanaman

adalah 120 cm x 75 cm. Populasi tanaman untuk setiap jenis tanaman klon rata-rata 10 000 pohon/ha, sedangkan jenis tanaman seedling 7 000 pohon/ha.

Klon yang dibudidayakan adalah TRI 2024, TRI 2025, Gambung 3, Gambung 4, Gambung 7, Pasir Sarongge, Kiara dan Cinyiruan.

Produksi pucuk teh Unit Perkebunan Bedakah dalam kurun waktu lima tahun terakhir mencapai 3 242 527.6 kg/tahun. Pemasaran teh ± 70 – 80 % untuk tujuan ekspor, sedangkan sisanya dipasarkan di pasar lokal. Negara yang menjadi tujuan ekspor adalah negara-negara Eropa, Amerika dan Timur Tengah. Produksi dan produktivitas teh dalam kurun waktu lima tahun terakhir tercantum pada Tabel 2.

Tabel 2. Produksi dan Produktivitas Teh UP Bedakah Tahun 2005 – 2009

Tahun Luas TM (ha)

Produksi Pucuk (kg)

Produksi Kering (kg)

Produktivitas (kg/ha/th)

2005 292.09 3 157 144 685 611 2 300

2006 300.09 2 874 009 631 312 2 140

2007 308.23 3 383 313 731 933 2 395

2008 308.23 3 587 799 774 606 2 514

2009 303.05 3 210 373 702 430 2 318

Rata-rata 3 242 527.60 705 178.40 2 333.40

Sumber : Kantor Kebun Unit Perkebunan Bedakah, 2010

Struktur Organisasi dan Ruang Lingkup Tugas

Unit Perkebunan Bedakah dipimpin oleh pimpinan perkebunan yang secara langsung membawahi asisten kepala bagian kebun, asisten kepala bagian kantor dan kepala bagian pabrik. Pimpinan unit perkebunan diangkat oleh Direksi PT Tambi.

(5)

Pimpinan Unit Perkebunan bertugas memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas sebagai pemimpin umum perkebunan. Beberapa tugas pemimpin umum perkebunan adalah mengelola kebun dan kegiatan kebun, mengelola kegiatan pabrik dan kantor serta kegiatan lain yang berkaitan dengan jabatannya sebagai pemimpin umum perkebunan.

Pimpinan Unit Perkebunan membawahi secara langsung asisten kepala bagian kantor, kepala bagian pabrik dan asisten kepala bagian kebun.

Asisten kepala bagian kantor bertugas memimpin, merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan kantor perkebunan.

Kegiatan kantor meliputi seluruh kegiatan yang termasuk dalam kegiatan pengelolaan perkebunan, pembukuan, pengarsipan, sumber daya manusia dan masalah umum perkebunan serta kegiatan kantor lainnya.

Kepala bagian pabrik bertugas memimpin, merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas bagian pabrik. Kegiatan bagian pabrik meliputi kegiatan pengolahan hasil kebun dan kegiatan pabrik lainnya dalam rangka mendukung usaha perusahaan. Kepala bagian pabrik dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh kepala urusan pengolahan, pembimbing pelayuan, pembimbing penggilingan, pembimbing pengeringan, pembimbing sortasi dan kepala gudang.

Asisten kepala bagian kebun bertugas memimpin, merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan bagian kebun. Kegiatan bagian kebun meliputi kegiatan pengelolaan kebun, lahan dan kegiatan kebun lainnya. Struktur organisasi Unit Perkebunan Bedakah dapat dilihat pada Lampiran 7.

Ketenagakerjaan

Tenaga kerja di Unit Perkebunan Bedakah terdiri atas karyawan I, II (A, B, C, D) dan karyawan tetap atau lepas. Karyawan I meliputi pimpinan unit perkebunan, asisten kepala bagian kantor, kepala bagian pabrik, asisten kepala bagian kebun dan sebagian kepala blok. Karyawan II meliputi karyawan

(6)

pelaksana, karyawan tetap dan karyawan lepas. Karyawan tetap adalah karyawan yang diangkat oleh pimpinan unit perkebunan dengan persetujuan direksi.

Karyawan lepas adalah karyawan yang tidak terikat dengan perusahaan dan pekerjaannya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Kondisi tenaga kerja Unit Perkebunan Bedakah dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Kondisi Tenaga Kerja UP Bedakah Tahun 2010

No Uraian Tenaga Kerja Tingkat Pendidikan

total L P total S2 S1 D3 SLTA SLTP SD TTSD

Jamsostek

1 Karyawan I 10 1 11 1 3 0 7 0 0 0 11

2 Karyawan

II D 19 1 20 0 0 0 4 6 10 0 20

3 Karyawan

II C 9 0 9 0 0 0 7 1 1 0 9

4 Karyawan

II B 17 3 20 0 0 0 3 6 11 0 20

5 Karyawan

II A 31 7 38 0 0 0 4 6 22 6 38

6 Pemetikan 0 194 194 0 0 0 0 0 173 21 194

7 Pemeliharaan 34 2 36 0 0 0 5 4 25 2 36

8 Kantor/Pabrik 20 2 22 0 0 0 5 2 15 0 22

Jumlah 140 210 350 1 3 0 35 25 257 29 350

Non Jamsostek

9 Pemetikan 4 0 4 0 0 0 0 0 2 2 4

10 Pemeliharaan 0 2 2 0 0 0 0 0 0 2 2

11 Kantor/Pabrik 2 2 4 0 0 0 3 1 0 0 4

Jumlah 6 4 10 0 0 0 3 1 2 4 10

Total 146 214 360 1 3 0 38 26 259 33 360

Sumber : Kantor Induk Unit Perkebunan Bedakah, 2010

Sistem penggajian untuk karyawan I dan II ditetapkan oleh direksi.

Besarnya upah berdasarkan surat keputusan dari direksi yang disesuaikan dengan jabatan dan UMK (Upah Minimum Kabupaten) yang berlaku. Sistem penggajian untuk karyawan tetap berdasarkan keputusan pimpinan unit perkebunan dengan

(7)

besar gaji berdasarkan jumlah hari kerja, sedangkan untuk karyawan harian lepas ditetapkan berdasarkan prestasi kerja.

Pembagian gaji untuk karyawan I dilakukan setiap bulan pada tanggal 1, karyawan II setiap bulan pada tanggal 3, sedangkan untuk karyawan harian tetap dan lepas dilakukan tiga kali dalam sebulan yaitu setiap tanggal 3, 13, 23. Hari kerja karyawan dalam seminggu adalah enam hari dengan lama kerja 7 jam/hari.

Jenis pekerjaan yang membutuhkan waktu 24 jam/hari diberlakukan shift kerja dan pekerjaan di luar jam kerja dihitung lembur.

Kesejahteraan Karyawan

Unit Perkebunan Bedakah menyediakan beberapa fasilitas bagi karyawan antara lain jamsostek, implasemen, tempat ibadah, balai pelayanan kesehatan, koperasi, pakaian kerja, gratifikasi, THR (Tunjangan Hari Raya), kendaraan bermotor, rekreasi dan tempat olahraga. Balai pelayanan kesehatan beroperasi setiap hari senin dan kamis. Karyawan yang mendapatkan pelayanan kesehatan yaitu karyawan I, II serta keluarganya (tiga orang anak), sedangkan bagi karyawan lepas dan pensiunan hanya untuk dirinya. Perusahaan juga memberikan cuti kerja selama 14 hari dalam satu tahun bagi karyawan. Perusahaan memberikan satu stel pakaian kerja setiap tahun. Kendaraan bermotor diberikan kepada karyawan sesuai dengan tugas dan jabatannya. Kegiatan rekreasi dilaksanakan setiap tahun.

Perusahaan juga menyediakan sarana angkutan antar jemput bagi anak sekolah dengan menggunakan truk. Keberadaan koperasi karyawan ditujukan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup karyawan.

Gambar

Tabel 1. Luas Areal dan Tata Guna Lahan Tahun 2010
Tabel 3. Kondisi Tenaga Kerja UP Bedakah Tahun 2010

Referensi

Dokumen terkait

Hasil menunjukkan bahwa dimensi strategi outsourcing IT mempunyai hubungan signifikan terhadap dimensi keberhasilan outsourcing IT yang ditunjukan dengan didukungnya hasil

penerangan horizontal pada arena 1 m diatas permukaan lantai, sebesar minimal 200 lux untuk latihan, minimal 300 lux untuk pertandingan, minimal 1000 lux untuk

3) Sikap dan sumber-sumber yang dimiliki kelompok masyarakat 4) Kesepakatan dan kemampuan kepemimpinan para pejabat pelaksana 3. Model yang dikemukan oleh Merilee S. Model

Seperti yang dikemukakan Semi (1993): “berbicara atau bercakap memainkan peranan penting karena bahasa pada hakikatnya adalah bahasa lisan”. Dalam kehidupan sehari-hari

engan perkataan lainnya pasar itu adalah keseluruhan permintaan dan penaaran akan sesuatu barang atau jasa. )ehingga kemampuan hidup perusahaan itu bukan

3 Bahasa Indonesia * 2 Eko Prasetiyo, M.Pd Perencaaan Pembelajaran AUD 2 Kandita Kurniasari Ayu A, M.Pd 1 Pendidikan Anak Dalam Keluarga 2 Dewi Susilo Reni, M.Pd.I Bahasa Arab AUD

Hasil pengujian hipotesis pertama memiliki nilai koefisien negatif sebesar -0,058 dengan signifikansi sebesar 0,395 yang berarti bahwa variabel kompleksitas kerja tidak

Lokasi Perkebunan Pinang Sebatang Estate sebelah timur berbatasan dengan kebun Aneka Persada Estate, sebelah barat berbatasan dengan Desa Okura (kebun pribadi Atang), sebelah