• Tidak ada hasil yang ditemukan

WELLNESS AND HEALTHY MAGAZINE Volume 3, Nomor2, August 2021, p ISSN (print), ISSN (online)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WELLNESS AND HEALTHY MAGAZINE Volume 3, Nomor2, August 2021, p ISSN (print), ISSN (online)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

WELLNESS AND HEALTHY

Volume 3, Nomor2, August 2021, p.

ISSN 2655-9951 (print), ISSN 2656

Peran Keluarga Dan Motivasi Ibu Terhadap Pemberian Asi Eksklusif

Pada Ibu Menyusui

Dewi Indra1*); Hardono2 1*),2

Program Studi Kebidanan,Universitas Aisyah Pringsewu

ARTICLE INFO Kata Kunci: Exclusive Breastfeeding Family role Mother’s motivation *) corresponding author Dewi Indra

Program Studi Kebidanan,Universitas Aisyah Pringsewu

Email: dewiindra90@gmail.com DOI: 10.30604/well.166322021

PENDAHULUAN

World Health Organization

memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak.A

ideal untuk bayi, aman, bersih dan mengandung antibodi yang membantu melindungi dari berbagai penyakit umum pada masa kanak

antibodi karena mengandung protein untuk daya tahan tubuh dan bermanfaat untuk mematikan kuman dalam jumlah tinggi sehingga pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi risiko kematian pada bayi (Kemenkes,2019). Selain itu, manfaat pemberian ASI eksklusif pada bayi diantaranya sebagai sumber nutrisi, meningkatkan kecerdasan serta meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi. Manfaat pemberian ASI bagi ibu adalah sebagai kontrasepsi alami

WELLNESS AND HEALTHY MAGAZINE

, p. 161 – 166 2656-0062 (online)

Peran Keluarga Dan Motivasi Ibu Terhadap Pemberian Asi Eksklusif

Program Studi Kebidanan,Universitas Aisyah Pringsewu

A B S T R A C T

Program Studi Kebidanan,Universitas Aisyah

Breastmilk is ideal food for babies that is safe, clean, contains antibodies and can protect against many common childhood diseases. In Tanggamus Regency, it was still found that 25% of mothers do not exclusively breastfeed their babies.

type used is quantitative and the research design is cross sectional. The samples were primiparous breastfeeding mothers who had babies aged 7-12 months in Pariaman Village as many as 33 respondents. The univariate analysis used frequency distribution and bivariate analysis used Chi-square. The results of the univariate analysis revealed that the respondents who gave exclusive breastfeeding were 26 (78.8%), the good family role as 27 (81.8%), high motivation for breastfeeding mothers were 17 (51.51%). Bivariate analysis revealed that there was no correlation between the family role on giving exclusive breastfeeding (p-value 1,000 > 0.05). There was a significant correlation between mother's motivation on giving exclusive breastfeeding (p-value 0.039 <0.05) and OR = 0.104, it means that the mothers with high motivation have 0.104 times the opportunity to give exclusive breastfeeding compared to mothers with low motivation. It is expected that health workers will regularly provide education to breastfeeding mothers

increase motivation in giving exclusive breastfeeding for their babies.

This is an open access article under the CC–BY

Organization (WHO) menyusui adalah salah satu cara paling efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak.Air Susu Ibu (ASI)adalah makanan yang man, bersih dan mengandung antibodi yang membantu melindungi dari yakit umum pada masa kanak-kanak.ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi karena mengandung protein untuk daya tahan tubuh dan bermanfaat untuk mematikan kuman dalam jumlah tinggi sehingga pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi risiko da bayi (Kemenkes,2019). Selain itu, manfaat pemberian ASI eksklusif pada bayi diantaranya sebagai sumber nutrisi, meningkatkan kecerdasan serta meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi. Manfaat pemberian ASI bagi ibu adalah sebagai kontrasepsi alami

MAGAZINE

Peran Keluarga Dan Motivasi Ibu Terhadap Pemberian Asi Eksklusif

Breastmilk is ideal food for babies that is safe, clean, contains antibodies and can protect against many common childhood diseases. In Tanggamus Regency, it was still found that 25% of mothers do not exclusively breastfeed their babies. The research used is quantitative and the research design is cross-sectional. The samples were primiparous breastfeeding mothers

12 months in Pariaman Village as many as 33 respondents. The univariate analysis used frequency square. The results of the univariate analysis revealed that the respondents who gave exclusive breastfeeding were 26 (78.8%), the good family role as 27 (81.8%), high motivation for breastfeeding mothers were 17 analysis revealed that there was no correlation between the family role on giving exclusive value 1,000 > 0.05). There was a significant correlation between mother's motivation on giving exclusive = 0.104, it means that the mothers with high motivation have 0.104 times the opportunity to give exclusive breastfeeding compared to mothers with low motivation. It is expected that health workers will regularly provide education to breastfeeding mothers so, they can increase motivation in giving exclusive breastfeeding for their

BY-SA license.

enyusui adalah salah satu cara paling efektif untuk adalah makanan yang man, bersih dan mengandung antibodi yang membantu melindungi dari ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi karena mengandung protein untuk daya tahan tubuh dan bermanfaat untuk mematikan kuman dalam jumlah tinggi sehingga pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi risiko da bayi (Kemenkes,2019). Selain itu, manfaat pemberian ASI eksklusif pada bayi diantaranya sebagai sumber nutrisi, meningkatkan kecerdasan serta meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi. Manfaat pemberian ASI bagi ibu adalah sebagai kontrasepsi alami ,

(2)

mengurangi kemungkinan menderita kanker, lebih ekonomis dan murah, tidak merepotkan dan hemat waktu serta memberikan kepuasan kepada ibu (Walyani, 2020).

Namun, banyak bayi dan anak yang tidak mendapatkan makanan yang optimal. Misalnya, hanya sekitar 44% bayi usia 0–6 bulan di seluruh dunia yang mendapatkanASI eksklusif selama periode 2015-2020.Pada tahun 2019, secara Nasional cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif yaitu sebesar 67,74%. Angka tersebut sudah melampaui target Renstra tahun 2019 yaitu 50%. Di Provinsi Lampung, cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusifmengalami peningkatan setiap tahunnya, pada tahun 2017 mencapai 64,98%, tahun 2018 mencapai 67,01 % dan pada tahun 2019 mencapai 69,33% (Kemenkes, 2019). Sementara itu, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2019, cakupan ASI eksklusif di Kabupaten Tanggamus sudah melampaui cakupan ASI Eksklusif Nasional yaitu mencapai ≥ 75%.

Ada beberapa faktor yang berperan dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif diantaranya mempersiapkan payudara, mempelajari tatalaksana menyusui, menciptakan dukungan keluarga, teman dan lingkungan serta menciptakan sikap yang positif tentang ASI dan Menyusui (Maryunani,2015). Penelitian yang dilakukan Ayalew (2020) menunjukkan bahwa ibu menyusui yang didukung oleh suaminya berpeluang empat kali lebih mungkin mempraktikkan ASI eksklusif dibandingkan dengan ibu menyusuiyang tidak mendapat dukungan dari suami.

Masalah yang menjadi ketakutan tersendiri bagi ibu menyusui dapat menjadikan ibu malas untuk menyusui bayinya. Namun, bila ibu sudah dibekali oleh pengetahuan dan motivasi yang baik tentang cara mengatasi masalah menyusui, maka ibu tidak akan cemas untuk memberikan ASI pada bayinya. Oleh karena itu, harus senantiasa tertanam motivasi dalam diri setiap ibu menyusui sebab keberhasilan dari menyusui dapat berasal dari motivasi yang kuat. (Astuti, 2010 dalam Aprihastiwi, 2015). Listyaningrum dan Vidayanti (2016) dalam penelitiannya menemukan bahwa ada hubungan antara motivasi ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja dengan p value = 0,03 (<0,05).

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa jumlah ibu menyusui dari bulan Januari-September 2020 di Pekon Pariaman sebanyak 44 orang, hanya 22 (53,66%) ibu menyusui yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Hasil wawancara yang telah dilakukan pada beberapa responden pada saat Posyandu di Pekon Pariaman didapatkan bahwa ibu mengatakan sudah tahu manfaat pemberian ASI eksklusif pada bayinya dan sangat ingin memberikan ASI minimal 6 bulan pertama, namun keluarga kurang memberikan dukungan karena masih memegang prinsip bayi lapar saat menangis dan ASI saja tidak cukup bagi bayi sehingga bayi diberikan makanan padat sebelum usia 6 bulan.

Beberapa ibu menyusui memberikan keterangan bahwa keluarga di rumah, baik suami maupun orangtua sangat membantu ibu dalam pemberian ASI eksklusif, seperti membantu ibu dalam perawatan bayi sehari-hari, membantu membersihkan rumah serta menyiapkan makanan sehat untuk ibu menyusui. Adpun tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan peran keluarga dan motivasi ibu terhadap pemberian ASI eksklusif pada Ibu menyusui di Pekon Pariaman Kabupaten Tanggamus Tahun 2021.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 dan 21 Februari 2021 di Pekon Pariaman Kabupaten Tanggamus. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui primipara di Pekon Pariaman sebanyak 36 orang. Sampel dalam

(3)

penelitian ini adalah ibu menyusui primipara yang mempunyai bayi usia 7-12 bulan di Pekon Pariaman Kabupaten Tanggamus sebanyak 33 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Kriteria inklusi dalam penelitian antara lain ibu menyusui primipara yang mempunyai bayi usia 7-12 bulan, ibu yang bersedia menjadi responden, sehat mental, bisa membaca dan menulis serta suami dan keluarga tinggal di Pekon Pariaman, sedangkan kriteria eksklusi dari ibu dari bayi yang mengalami kelainan kongenital (labio palatochisis, aterisia ani, dll)dan keluarga tidak tinggal di Pekon Pariaman.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah peran keluarga dan motivasi ibu, sedangkan variabel terikat adalah pemberian ASI Eksklusif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan pada saat posyandi dengan dibantu oleh enumerator (kader dan Bidan desa). Seluruh pertanyaan telah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas pada responden yang mempunyai karakteristik sama yaitu di Pekon Antar Brak Kabupaten Tanggamus. Uji validitas menggunakan Pearson Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan metode Cronbach alpha. Analisis univariat menggunakan distribusi dan persentase dan analisis bivariat menggunakan chi square.

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Univariat

Tabel 1 Distribusi Frekuensi

Variabel Jumlah Persentase (%)

ASI Eksklusif

Tidak ASI Eksklusif ASI Eksklusif 7 26 21,2 78,8 Peran Keluarga Baik Kurang Baik 27 6 81,8 18,2 Motivasi Ibu Rendah Tinggi 17 16 51,5 48,5

Dari tabel diatas, diketahui bahwa paling banyak responden yang memberikan ASI Eksklusif yaitu 26 orang (78,8%),paling banyak responden dengan peran keluarga baik yaitu 27 orang (81,8%) dan paling banyak responden dengan motivasi tinggi yaitu 17 orang (51,5%). Analisa Bivariat

Tabel 2 Hubungan Peran Keluarga Terhadap Pemberian ASI Eksklusif

Peran Keluarga Pemberian ASI Total P value

ASI Eksklusif Tidak ASI Eksklusif n %

n % n %

Baik 21 77,8 6 22,2 27 100 1,000

Kurang Baik 5 83,3 1 16,7 6 100

Jumlah 26 78,8 7 21,2 33 100%

Hasil analisis hubungan antara peran keluarga dengan pemberian ASI eksklusif diperoleh bahwa ada sebanyak 21 (77,8%) ibu yang peran keluarganya baik menyusui bayi secara eksklusif, sedangkan diantara ibu yang peran keluarganya kurang baik, ada 5 (83,8%) yang

(4)

menyusui secara eksklusif. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 1,000 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara peran keluarga terhadap pemberian ASI eksklusif.

Tabel 3 Hubungan Motivasi Ibu Terhadap Pemberian ASI Eksklusif

Motivasi Ibu Pemberian ASI Total P value OR

ASI Eksklusif Tidak ASI Eks n %

n % n %

Tinggi 10 62,5 6 37,5 16 100 0,039

0,104

Rendah 16 94,1 1 5,9 17 100

Jumlah 26 78,8 7 21,2 33

Hasil analisis hubungan antara motivasi ibu dengan pemberian ASI eksklusif diperoleh bahwa ada sebanyak 10 (62,5%) ibu yang motivasi tinggi menyusui bayi secara eksklusif, sedangkan diantara ibu yang motivasinya rendah, ada 16 (94%) yang menyusui secara eksklusif. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,039 maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi kejadian menyusui eksklusif antara ibu yang motivasi tinggi dengan motivasi rendah (ada hubungan yang signifikan antara motivasi ibu terhadap pemberian ASI eksklusif). Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 0,104, artinya ibu yang motivasi tinggi mempunyai peluang 0,104 kali untuk memberikan ASI eksklusif dibanding ibu yang motivasinya rendah. Hubungan Peran Keluarga Terhadap Pemberian ASI Eksklusif

Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 1,000 maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kejadian menyusui eksklusif antara ibu yang peran keluarganya baik dengan peran keluarga yang kurang baik (tidak ada hubungan yang signifikan antara peran keluarga terhadap pemberian ASI eksklusif).

Peran keluarga merupakan seperangkat perilaku yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Keluarga merupakan orang terdekat dengan ibu, dalam hal ini suami atau orangtua dianggap sebagai pihak yang paling mampu memberikan pengaruh kepada ibu untuk memaksimalkan pemberian ASI eksklusif (Maghfiroh, 2014).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Handoko (2014) tentang Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Melur Kota Pekanbaru, uji statistik diketahui p value sebesar 1,000 > 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara peran keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif. Namun, penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hunowu, dkk (2020) tentang Hubungan Peran Keluarga dengan Pemberian ASI eksklusif di wilayah Kerja Puskesmas Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, dari hasil uji statistik diketahui bahwa peran keluarga berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif (p value 0,000 < 0,05).

Menurut asumsi peneliti, tidak adanya hubungan peran keluarga dalam pemberian ASI meskipun peran keluarga responden sebagian besar sudah baik. Hal ini kemungkinan disebabkan karena keberhasilan pemberian ASI ekslusif tidak semata dipengaruhi oleh peran keluarga saja, namun dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti faktor lingkungan, pengalaman keluarga/orangtua terdahulu serta kesiapan emosi dan mental ibu. Kesiapan emosi dan mental ibu sangat mempengaruhi suasana hati ibu, ketenangan hati dan kondisi psikologis ibu. Suasana hati yang baik membuat pengeluaran ASI menjadi lancar dan ibu semakin percaya diri dalam memberikan ASI kepada bayinya.

(5)

Hubungan Motivasi IbuTerhadap Pemberian ASI Eksklusif

Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,039 maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi kejadian menyusui eksklusif antara ibu yang motivasi tinggi dengan motivasi rendah (ada hubungan yang signifikan antara motivasi ibu terhadap pemberian ASI eksklusif). Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 0,104, artinya ibu yang motivasi tinggi mempunyai peluang 0,104 kali untuk memberikan ASI eksklusif dibanding ibu yang motivasinya rendah.

Motivasi adalah salah satu faktor ibu untuk memberikan ASI ekskslusif kepada bayinya, karena motivasi adalah kekuatan bagi ibu baik secara internal maupun eksternal yang memotivasi seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi inilah yang juga memengaruhi ibu tidak memberikan ASI ekskslusif kepada bayinya (Wardani, 2020). Motivasi ibu dalam pemberian ASI juga dipengaruhi oleh perubahan peran ibu. Pencapaian peran maternal merupakan fase yang harus dilewati oleh setiap ibu pada periode postpartum. Ibu dapat mencapai perannya secara baik dalam waktu sekitar 4 bulan postpartum (Aligood, 2014 dalam Sofiyat, 2014).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Lestari, dkk (2017) tentang Hubungan Motivasi Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif di desa Kupang Wilayah Kerja Puskesmas Ambarawa, hasil uji statistik diketahui ada hubungan motivasi ibu dengan pemberian ASI eksklusif dengan p value 0,008 < 0,05. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Wardani (2020) tentang Hubungan motivasi ibu dan dukungan keluarga dalam pemberian ASI Eksklusif pada ibu bekerja di Pabrik dan Liris Grogol Sukoharjo, diketahui ada hubungan motivasi ibu dalam pemberian ASI eksklusif pada ibu bekeja dengan p value 0,001<0,05.

Menurut peneliti, adanya hubungan yang signifikan antara motivasi ibu terhadap pemberian ASI eksklusif karena responden ingin memberikan yang terbaik untuk bayinya, termasuk dalam pemberian ASI sebagai makanan pertama. Mereka juga meyakini bahwa perintah menyusui yang sudah tertulis di dalam Al Quran sangat menganjurkan para ibu untuk menyusukan anak-anaknya hingga dua tahun penuh. Para ibu ingin menjalankan perintah tersebut sebagai bentuk ketaatan seorang hamba kepada Pencipta-Nya. Maka disarankan kepada petugas kesehatan untuk terus mengedukasi ibu menyusui agar memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan dan diteruskan sampai 2 tahun.

KESIMPULAN DAN SARAN

Tidak ada hubungan antara peran keluarga terhadap pemberian ASI eksklusif dan ada hubungan antara motivasi ibu terhadap pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui primipara di Pekon Pariaman Kabupaten Tanggamus.

SARAN

Diharapkan dapat mengembangkan penelitian dengan variabel lain dan dengan metode penelitian dan jumlah sampel yang lebih besar untuk menyempurnakan hasil penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Aprihastiwi, Vitari (2015), Hubungan Motivasi dengan Perilaku Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II Yogyakarta, Naskah Publikasi, Program Studi Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiah Yogyakarta

(6)

Ayalew, Tilksew (2020), Exclusive Breastfeeding practice and Associated factors among first time mothers In Bahir Dar City, North West Ethiopia: A community based cross sectional study, Heliyon Journal Vol 6, Bahir Dar University, https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2020.e04732

Handoko, Bobi, (2014), Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Melur Kota Pekanbaru Tahun 2014, Naskah Publikasi, Stikes Hangtuah Pekanbaru

Hunowu, Debrianti, dkk, (2020), Hubungan Peran Keluarga Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, Madu Jurnal Kesehatan, Vol 7 No,1

Kemenkes, (2019). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019, Jakarta

Lestari, Winda, dkk, (2017), Hubungan Motivasi Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Desa Kupang Wilayah Kerja Puskesmas Ambarawa, Artikel, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo Ungaran

Listyaningrum dan Vidayanti (2016), Tingkat Pengetahuan dan Motivasi Ibu Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Bekerja, Journal Ners and Miwifery Indonesia, Vol. 4 No. 2, Prodi S1 Ilmu Keperawatan FIKES Universitas Negeri Yogyakarta,

Maghfiroh, Lilis, (2014), Hubungan Peran Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif di Desa Krangkong Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro, Artikel

Maryunani, Anik, (2015), Inisiasi Menyusu Dini, ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi, Trans Info Media, Jakarta

Sofiyat, Ali ilham, Agustina Yulia, (2014), Hubungan antara Pengetahuan dengan Motivasi Ibu Post seksio Sesaria dalam Memberikan ASI, Artike, Universitas Islam As-Syafi’iyah Jakarta

Walyani, Siwi Elisabeth, (2020), Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui, Pustaka Baru, Yogyakarta

Wardani, Karunia Wahyu Kusuma, (2020), Hubungan Motivasi Ibu dan Dukungan Keluarga Dalam Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Bekerja di Pabrik dan Liris Grogol Sukoharjo, Naskah Publikasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

WHO, (2019), Breastfeeding, www.who.int/health-topics/breastfeeding diakses 25 Oktober 2020

Referensi

Dokumen terkait

Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor,

masih belum cukup atau belum matang dimana didalam UU Nomor 1 tahun 1974 pasal 71 yang menetapkan batas maksimum pernikahan diusia muda adalah perempuan umur 16 tahun dan

Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muthoharoh (2019) dengan hasil data terdapat pengaruh sikap wanita usia subur dengan

Berdasarkan hasil analisis penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan K4 pada kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat Tahun

Berdasarkan hasil prasurvei yang peneliti lakukan di SMP N II Sukoharjo pada tanggal 19 September 2020 terhadap 12 remaja putri kelas VII dengan tekhnik

Dari latar belakang diatas Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan dari akar rumput petiver bagi kesehatan kulit dengan kemampuan antiseptik tertinggi

Angka tersebut menunjukkan bahwa nilai p &lt; 0,05, artinya Ada Hubungan tumbuh kembang dengan kejadian stunting pada balita di posyadu latifah 1 gading rejo

Hasil dari penelitian ini adalah Hasil analisis univariat didapatkan (89,5 %) responden mempunyai perilaku merokok, 62,3% responden memiliki sikap negatif, 51,2%