• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKTUALISASI DISUSUN OLEH : YULI MARWANTI, S.Pd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKTUALISASI DISUSUN OLEH : YULI MARWANTI, S.Pd"

Copied!
176
0
0

Teks penuh

(1)

s

LAPORAN AKTUALISASI

Upaya Meningkatkan Nilai Siswa pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Mata Pelajaran Bahasa Indonesia melalui

Media Board Game Peta Harta Karun bagi Siswa Kelas III SDN No. 08 Nanga Erak Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu

DISUSUN OLEH :

YULI MARWANTI, S.Pd 199607152020122023

40

BADAN KEPEGAWAIAN DAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU

BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXIV Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021 di Putussibau. Penulisan Laporan ini terlaksana dengan kontribusi banyak pihak berupa bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bupati dan Wakil Bupati Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.

2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat.

3. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu.

4. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu

5. Agustinus Bambang Triwidodo, S.Pd.SD Selaku Mentor yang telah memberikan bimbingan dan motivasi

6. Rosdewi Sihombing, S.Pd, selaku Kepala Sekola SDN NO. 08 Nanga Erak yang telah memberikan persetujuan, fasilitas dan dukungannya.

7. Uray Feriyuanda, S.STP., M.Ec. Dev selaku COACH yang telah memberikan bimbingan, masukan, dan pengarahan.

8. Ruminsar Manuarang, SE.MM selaku penguji yang telah memberi masukan dan saran

9. Rekan-rekan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan CXIV Tahun 2021 Kabupaten Kapuas Hulu yang telah memberikan bantuan dan motivasi.

Penyusun berupaya agar Laporan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempuran penulisan ini diterima dengan terbuka. Semoga Laporan Aktualisasi ini dapat bermanfaat.

Putussibau, September 2021 Peserta

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

BERITA ACARA ... ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix DAFTAR LAMPIRAN ... x BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Ruang Lingkup ... 3 C. Tujuan ... 3 D. Manfaat ... 4

E. Waktu dan Tempat Habituasi ... 5

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI ... 6

A. Keadaan Umum ... 6

B. Visi, Misi dan Tujuan Organisasi ... 8

C. Nilai-nilai Organisasi ... 9

D. Struktur Organisasi ... 9

E. Tugas dan Fungsi Organisasi ... 10

BAB III NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA... 13

A. Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara ... 13

B. Peran dan Kedudukan Aparatur Sipil Negara ... 18

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ... 22

A. Identifikasi dan Penetapan Isu ... 22

B. Identifikasi dan Faktor Penyebab Isu ... 26

C. Gagasan Pemecahan Isu ... 29

(7)

E. Agenda Implementasi Aktualisasi ... 44

F. Agenda Konsultasi dan Bimbingan Rancangan Aktualisasi ... 45

BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ... 47

A. Implementasi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ... 47

B. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN ... 51

C. Jadwal Konsultasi Mentor ... 96

D. Jadwal Konsultasi Coach ... 97

BAB VI PENUTUP ... 98 A. Kesimpulan ... 98 B. Saran ... 99 DAFTAR PUSTAKA ... 101 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 102 BIODATA PESERTA ... 166

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Profil Kepala Sekolah dan Guru SDN NO. 08 Nanga Erak... 6

Tabel 2.2 Data Siswa SDN NO. 08 Nanga Erak ... 6

Tabel 2.3 Keadaan Gedung SDN NO. 08 Nanga Erak ... 8

Tabel 4.1 Nilai Sikap Sosial (kedisiplinan dalam berpakaian... 22

Tabel 4.2 Nilai PPKN Kelas III ... 23

Tabel 4.3 Nilai Bahasa Indonesia Kelas III ... 24

Tabel 4.4 Analisis Isu Aktual ... 26

Tabel 4.5 Daftar Buku Mata Pelajaran Bahasa Indonesia... 27

Tabel 4.6 Faktor Penyebab Isu ... 28

Tabel 4.7 Rancangan Aktualisasi ... 32

Tabel 4.8 Jadwal Implementasi ... 44

Tabel 4.9 Jadwal Konsultasi dengan Mentor ... 45

Tabel 4.10 Jadwal Konsultasi dengan Coach ... 46

Tabel 5.1 Implementasi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ... 48

Tabel 5.2 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 1 ... 51

Tabel 5.3 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 2 ... 60

Tabel 5.4 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 3 ... 68

Tabel 5.5 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 4 ... 77

Tabel 5.6 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 5 ... 87

Tabel 5.7 Jadwal Konsultasi dengan Mentor ... 96

(9)

DAFTAR GAMBAR

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumen dan Dokumentasi Kegiatan Aktualisasi 1 ... 102

Lampiran 1 Dokumen dan Dokumentasi Kegiatan Aktualisasi 2 ... 113

Lampiran 1 Dokumen dan Dokumentasi Kegiatan Aktualisasi 3 ... 124

Lampiran 1 Dokumen dan Dokumentasi Kegiatan Aktualisasi 4 ... 139

(11)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan nasional memiliki tujuan pendidikan salah satunya melalui pendidikan formal yaitu jalur sekolah khususnya. Pendidikan berlangsung dalam lingkungan sekolah merupakan hak bagi setiap warga Negara Indonesia. Untuk

mewujudkan tujuan pendidikan dibutuhkan system birokrasi dengan

mendayagunakan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu ASN professional. Menurut Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) yang menjelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara atau ASN adalah profesi yang teridiri dari pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN adalah pegawai yang diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas oleh Negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Seorang pegawai ASN harus memiliki nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi atau disingkat ANEKA sebagai bekal dalam menjalankan fungsinya, maka diadakan suatu Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pemanfaatan Sumber Daya Manusia (BKPSDM). Hal ini termuat dalam Peraturan LAN Nomor 12 tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil bahwa Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Profesi yang merupakan bagian dari pegawai ASN yang mempunyai kewajiban melaksanakan pelatihan dasar CPNS salah satunya yaitu tenaga pendidik atau guru. Guru harus mengembangkan potensi yang dimilikinya agar kinerjanya semakin membaik dan dapat memberikan kontribusi dalam dunia

(12)

pendidikan. Selain itu, tenaga pendidik juga dituntun memiliki karakter yang baik sehingga menjadi ASN yang berkompeten, professional, berintegrasi dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang diembannya. Keberhasilan Calon Pegawai Negeri Sipil, termasuk profesi tenaga pendidik atau guru dalam mengikuti pelatihan dasar dapat diukur dari kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela Negara, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesaruan Republik Indonesia, dan menunjukkan penguasaan kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.

Penguasaan ini dapat dilakukan melalui kegiatan habituasi dilakukan agar peserta pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil agar dapat membiasakan diri untuk menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA) dapat melaksanakan tugas dan fungsinya di unit kerjanya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam hal ini, peserta pelatihan dasar akan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN di unit kerja SDN NO. 08 Nanga Erak. Dalam unit kerja ini, peserta menemukan isu-isu yang menjadi permasalahan berdasarkan hasil pengamatan peserta selama di lapangan dan konsultasi bersama koordinator pendidik, kepala sekolah serta rekan guru. Permasalahan yang terjadi di lapangan dipengaruhi oleh berbagai faktor sehingga terkendalanya pembelajaran. Kendala di pengaruhi oleh keadaan geografis sekolah yang berada jauh dari kota dan akses internet belum terjamah di sekolah.hal ini berpengaruh pada pengembangan guru untuk mengembangkan potensi misalnya dalam menyusun RPP dan pembelajaran yang terkini karena pembelajaran yang selalu dinamis mengikuti perkembangan zaman. Keadaan geografis sekolah yang berada di tepi sungai Kapuas juga acap kali hujan sering tergenang banjir sehingga menyebabkan pembelajaran terhambat. Kendala lainnya meliputi kedisiplinan siswa dalam berpakaian, hal ini dilihat dari seragam beberapa siswa belum sesuai dengan aturan yang ditentukan. Siswa yang sering ramai keluar masuk kelas juga menjadi kendala saat pembelajaran. Hal ini berpengaruh pada hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia dan ppkn yang memuat banyak materi sehingga hasil belajar belum maksimal. Terlihat dari beberapa siswa yang belum

(13)

mencapai KKM. Berdasarkan isu yang ada maka peserta membuat solusi dengan gagasan “Upaya Meningkatkan Nilai Siswa pada Materi Pertumbuhan dan

Perkembangan Makhluk Hidup melalui Media Board Game Peta Harta Karun bagi Siswa Kelas III SDN No. 08 Nanga Erak Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu’’.

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup aktualisasi merupakan lokasi/unit kerja bagi penyusun untuk menerapkan laporan aktualisasi yang mengandung nilai-nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ruang lingkup aktualisasi bagi penulis dilaksanakan dilokasi orientasi lapangan CPNS, tepatnya di SDN NO. 08 Nanga Erak, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu dengan kegiatan sebagai berikut :

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III

2. Membuat media Board Game Peta Harta Karun pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di kelas III

3. Menyusun Soal Pre- Test, Post- Test dan Soal Evaluasi Mengenai Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bagi Siswa kelas III

4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media Board

Game Peta Harta Karun Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk

Hidup Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bagi Siswa kelas III

5. Melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan media Board

Game Peta Harta Karun Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk

Hidup Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bagi Siswa kelas III

C. Tujuan

Pelaksanaan aktualisasi bagi saya sebagai peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III bertujuan untuk:

(14)

1. Mampu menerapkan Nilai-Nilai Dasar ASN (yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), Pelayana Publik, Manajemen ASN, dan Whole of Government di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di instansi kerjanya yaitu SDN No. 08 Nanga Erak

2. Mampu mengidentifikasi isu-isu yang berkembang pada instansi kerjanya yaitu SDN No. 08 Nanga Erak

3. Mampu menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak diimplementasikan.

4. Mampu mengusulkan gagasan kreatif sebagai solusi untuk menangani isu-isu yang berkembang melalui kegiatan habituasi pada instansi kerjanya yaitu SDN No. 08 Nanga Erak

Selain itu, peserta Pelatihan Dasar juga mampu menganalisis manfaat aktualisasi di dalam agenda habituasi terhadap usaha terwujudnya visi, misi, dan tujuan sekolah, serta penguatan bagi nilai-nilai organisasi sekolah.

D. Manfaat

Kegiatan aktualiasi memberikan manfaat antara lain: 1. Bagi peserta Pelatihan Dasar

Manfaat aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme di dalam diri peserta pelatihan dasar. Selain itu, kegiatan aktuasliasi bermanfaat bagi peserta dalam upaya memperkuat kompetensi bidang yang dimiliki.

2. Manfaat aktualisasi bagi sekolah adalah memberikan kontribusi bagi tercapainya visi, misi, dan tujuan sekolah.

3. Bagi siswa SDN NO. 08 Nanga Erak

Meningkatkan pengetahuan, minat serta hasil belajar yang dapat menunjang ilmu pengetahuan sehingga lebih bermanfaat bagi siswa.

(15)

E. Waktu dan Tempat Habituasi

Pelatihan Dasar CPNS dilaksanakan dalam dua tahap yakni on class pada tanggal 12 juli 2021 sampai dengan 02 Agustus 2021 bertempat di hotel Uncak Lestari Putussibau dan kegiatan off class pada 03 Agustus 2021 sampai dengan 07 September 2021 bertempat di unit tugas SDN NO. 08 Nanga Erak. Kegiatan habituasi dilaksanakan pada saat off class Pelatihan Dasar CPNS golongan III Angkatan CXIV dari tanggal 03 agustus 2021 sampai dengan tanggal 07 September 2021. Tempat pelaksanaan kegiatan habituasi ini adalah di SDN NO. 08 Nanga Erak, alamat sekolah di dusun Nanga Erak, Desa Cempaka Baru, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu.

(16)

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Keadaan Umum

1. Profil SDN NO. 08 Nanga Erak Kecamatan Putussibau Selatan

Berikut adalah profil SDN NO. 08 Nanga Erak Kecamatan Putussibau Selatan sebagai berikut.

PROFIL SEKOLAH

Nama Sekolah : SD NEGERI 08 Nanga Erak

Status : Negeri

Alamat : Jln. Lintas Timur Desa Cempaka

Baru Kec. Putussibau Selatan Kab. Kapuas Hulu, Kode Pos 78715

Kab / Kota : Kapuas Hulu

No. Telp/ HP : 085249905333

Nomor Pokok Sekolah Nasional : 30103194

Jenjang Akreditasi : Terakreditasi B

Tahun Beroperasi : 1987

Status Tanah : Pemerintah Daerah

SK Pendirian Sekolah : 831/CABDIS/INP.1976

SK Izin Operasional : 589/PDPK/AP/1987

Luas : 16.000 m²

Email : sdnnangaerak@gmail.com

2. Kondisi Geografi, Demografi dan Tenaga Pengajar

SDN NO. 08 Nanga Erak Kecamatan Putussibau Selatan merupakan unit kerja pemerintah di bidang pendidikan dasar yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu. SDN NO. 08 Nanga Erak berada di Desa Cempaka Baru Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu.

(17)

Tabel 2.1

PROFIL KEPALA SEKOLAH DAN GURU SDN NO. 08 NANGA ERAK KECAMATAN PUTUSSIBAU SELATAN TAHUN 2021

No NAMA NIP JABATAN PANGKAT

GOLONGAN 1. Rosdewi Sihombing, S.Pd 19670828 199108 2 001 Kepala Sekolah Pembina TK. I/ IV/ B

2. Suparno, S.Pd.I 19660405 199510 1 001 Guru

Mapel Penata TK. I/ IV/A 3. Leni Marselina Vusvasari, S.Ag 19830902 200604 2 008 Guru Mapel Penata/ III/C

4. Maria Magdalena Wan, S.Pd 19830716 200904 2 003 Guru Kelas Penata Muda TK. I/ III/B

5. Yuli Marwanti, S.Pd 19960715 202012 2 023 Guru

Kelas Penata Muda/ III/A 6. Rustinawati 19790920 201407 2 001 Guru Kelas Pengatur Muda/ II A

7. Yustina Clara - Guru

Kelas

-

8. Agustina W.M, S. Ag - Guru

Kelas

-

9. Rossalina Seviani, S.Pd - Guru

Kelas

-

Sumber : Data Dapodik di SDN NO. 08 Nanga Erak Tahun 2021

Adapun data siswa SDN NO. 08 Nanga Erak adalah sebagai berikut.

Tabel 2.2

DATA SISWA SDN NO.08 NANGA ERAK TAHUN AJARAN 2020/2021 Data Siswa Tahun Pelajaran Jumlah Siswa Baru Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Jumlah Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa

2021 / 2022 8 9 13 7 5 4 11 49

Siswa Laki-laki 4 5 2 2 1 3 17

Siswa Perempuan 5 8 5 3 3 8 32

(18)

Tabel 2.3

TABEL KEADAAN GEDUNG DI SDN NO 08 NANGA ERAK KECAMATAN PUTUSSIBAU SELATAN TAHUN 2021

Nama Ruangan Jumlah

Ruang Kelas 6 ruang

Kantor Guru 1 ruang

Perpustakan 1 ruang

WC Siswa 1 ruang

WC guru 1 ruang

Sumber : Data Dapodik di SDN NO. 08 Nanga Erak Tahun 2021 B. Visi, Misi dan Tujuan SDN NO. 08 Nanga Erak

1. Visi Sekolah Dasar Negeri Nomor 08 Nanga Erak VISI

“MENDIDIK SISWA/SISWI UNTUK BERANI BERSIKAP JUJUR, BERIMAN DAN BERPRESTASI”

2. Misi Sekolah Dasar Negeri Nomor 08 Nanga Erak

1) Menyiapkan generasi yang terampil cerdas dan menguasai IPTEK. 2) Membina iman dan menempa mental siswa secara terarah, agar terbentuk

Sumber Daya Manusia yang bertaqwa, percaya diri, siap terjun dimasyarakat.

3) Membina dan mengembangkan kemampuan diri siswa sesuai minat dan bakat, agar kreatif, inovatif, mandiri dan mampu menjawab tantangan zaman.

3. Tujuan Umum Pendidikan SDN NO. 08 Nanga Erak

1) Terlaksananya proses pembelajaran dengan berbagai pendekatan pembelajaran dengan menerapkan kurikulum 2013.

2) Terwujudnya efisiensi waktu belajar, optimalisasi penggunaan sumber belajar dilingkungan untuk menghasilkan karya dan prestasi yang maksimal.

3) Terciptanya siswa yang memiliki akhlak mulia, santun dan berprilaku sopan.

(19)

4) Tercipta hubungan yang harmonis dan kerjasma antara warga sekolah dengan masyarakat.

5) Mewujudkan pembinaan bakat dan minat siswa dalam bidang akademik maupun non akademik.

6) Mewujudkan kedisiplinan bagi semua warga sekolah.

7) Terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan rindang. 8) Terwujudnya manajemen sekolah yang transparan.

C. Nilai-nilai Organisasi

Nilai-nilai Organisasi pada SDN No. 08 Nanga Erak Berdasarkan pada Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 dinyatakan bahwa nilai-nilai pancasila dalam pendidikan karakter utama meliputi nilai-nilai religious, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli social, dan bertanggung jawab. Nilai tersebut merupakan perwujudan dari 5 (lima) nilai utama yang saling berkaitan yaitu religiusitas, nasionalisme, kemanusiaan, gotong royong, dan integritas yang terintegrasi dalam kurikulum.

D. Struktur Organisasi,

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SDN NO. 08 Nanga Erak

Kepala Sekolah Rosdewi Sihombing, S.Pd

Wali Kelas I Rossalina Seviani, S.Pd

Wali Kelas II

Agustina W.M, S. Ag Yuli Marwanti, S.PdWali Kelas III

Wali Kelas IV Yustina Clara

Wali Kelas V dan Guru Mapel

Suparno, S.Pd.I

Wali Kelas VI Maria Magdalena Wan, S.Pd,

S.Pd

(20)

E. Tugas dan Fungsi Guru

1. Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah

Berdasarkan Permendikbud No. 6 tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah pada pasal 15, Tugas pokok kepala sekolah adalah melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan dalam rangka mengembangkan sekolah dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional pendidikan. Selain itu, kepala sekolah dapat melakukan tugas pembelajaran atau pembimbingan pada satuan pendidikan yang bersangkutan apabila terjadi kekurangan guru agar proses pembelajaran atau pembimbingan tetap berlangsung.

2. Tugas Pokok dan Fungsi Guru

Berdasarkan Permendiknas No. 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Khusus untuk sub unsur proses pembelajaran atau pembimbingan dan sub unsur pengembangan keprofesian berkelanjutan, ketentuannya adalah sebagai berikut.

a) Setiap guru wajib melaksanakan butir kegiatan sub unsur proses pembelajaran atau pembimbingan

b) Semakin tinggi jenjang jabatan guru semakin luas dan berat tugas dan tanggung jawab serta wewenangnya

c) Kewajiban guru dalam pembelajaran/pembimbingan meliputi: 1) Merencanakan pembelajaran/pembimbingan

2) Melaksanakan pembelajaran/pembimbingan yang bermutu 3) Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/pembimbingan 4) Melaksanakan perbaikan dan pengayaan

5) Melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan sesuai dengan kebutuhannya.

(21)

3. Peran dan Fungsi Guru Sekolah Dasar

Guru memiliki peran penting dalam mengajar dan mendidik siswa dalam memajukan dunia pendidikan khususnya di sekolah dasar. Majunya dunia pendidikan bergantung pada guru. Berdasarkan peraturan pemerintah Bab I pasal I ayat I dijelaskan “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”. Selain itu dalam Bab I pasal I ayat (13) dijelaskan “Pendidikan Dasar adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal yang melandasi jenjang pendidikan

menengah yang diselenggarakan pada satuan pendidikan yang berbentuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta menjadi satu kesatuan kelanjutan pendidikan pada satuan pendidikan yang berbentuk Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah atau bentuk lain yang sederajat.”Bab I pasal I ayat (14) dijelaskan “Sekolah Dasar yang selanjutnya disingkat SD adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang Pendidikan Dasar”.

Kewajiban guru sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 tentang Guru Pasal 52 ayat (1) mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih siswa, serta melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan tugas pokok. Dalam penjelasan Pasal 52 ayat (1) huruf (e), yang dimaksud dengan “tugas tambahan”, misal nya menjadi pembina pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja, dan guru piket. Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional maka dirumuskan tujuan pendidikan dasar yakni memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk

mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah (pasal 3 PP nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar).

(22)

Sebagai pendidik, sebenarnya banyak peran yang harus diemban oleh guru. Secara sederhana, peran guru sebagai pendidik adalah membimbing, mengajar, dan melatih (Wardani, 2007. www.gurukelas.com).

1. Peran sebagai pembimbing

Untuk menjadi sosok pembimbing, guru harus mampu menjadi panutan yang dapat dan ditiru oleh siswanya. Jika guru telah mampu menunjukkan contoh teladan yang baik bagi siswa, maka tugas membimbing akan lebih mudah dilakukan. Sebagai pembimbing, guru dituntut agar memiliki kemampuan profesional dalam menguasai dan melaksanakan teknik-teknik bimbingan.

2. Peran sebagai pengajar

Peran sebagai pengajar adalah yang paling populer bagi seorang guru. Bahkan jika seorang guru bertemu dengan rekannya sesame guru maka petanyaan yang diajukan untuk mengetahui tempatnya bertugas adalah melaksanakan perannya sebagai pengajar, guru SD sebagai guru kelas harus memiliki kemampuan mengajarkan semua mata pelajaran di SD (kecuali Pendidikan Agama dan Penjaskes) dan hal-hal lain yang berkaitan dengan mengajar

3. Peran sebagai Pelatih

Peran guru SD yang utama adalah sebagai pengajar yang mendidik. Peran sebagai pelatih biasanya tidak terlalu dituntut, karena peran tersebut lebih banyak dilakukan oleh guru dengan siswa yang telah dewasa. Siswa SD banyak memerlukan bimbingan dan pengajaran dari guru.

(23)

BAB III

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN A. Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara

Menurut Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil tertulis bahwa pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dilakukan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. PNS yang berkarakter terbentuk oleh sikap prilaku bela Negara, nilai – nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta menguasai bidang tugasnya, sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat.

Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri pada saat kegiatan aktualisasi di tempat tugas melalui pembiasaan (habituasi). Nilai-nilai dasar PNS tercermin dalam ANEKA yang merupakan landasan dalam menjalankan profesi ASN. Adapun nilai-nilai dasar PNS tersebut adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing nilai dari ANEKA yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. AKUNTABILITAS

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah sebagai pelaksa kebijakan publik, pelayan publik serta perekat pemersatu bangsa. Berikut indikator dari nilai akuntabilitas.

a) Tanggung Jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

b) Jujur yaitu sifat perkataan sesuai dengan kebenaran, menyatakan sebenar-benarnya

(24)

c) Kejelasan Target artinya pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.

d) Netral adalah tidak berpihak kepada siapapun baik melaksanakan tugas untuk menghindari konflik kepentingan.

e) Mendahulukan Kepentingan Publik artinya mementingkan kepentingan Negara atau masyarakat di atas kepentingan pribadi.

f) Adil suatu sikap yang tidak memihak kecuali kebenaran, bukan berpihak karena pertemanan.

g) Transparan yaitu keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.

h) Konsisten suatu sikap yang tetap (tidak berubah-ubah), taat asas, selaras, dan sesuai.

i) Partisipatif adalah suatu keterlibatan fisik baik mental maupun emosional serta ikut bertanggungjawab secara aktif untuk mencapai suatu tujuan.

2. NASIONALISME

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain (LAN-RI, 2015:1).

Indikator nilai-nilai dasar nasionalisme mencakup sebagai berikut. a) Religius artinya patuh terhadap ajaran agama yang dianutnya;

b) Hormat Menghormati artinya saling menghargai terhadap perbedaan budaya masyarakat;

c) Kerjasama artinya suatu pekerjaan dilakukan secara bersama-sama;

d) Tidak Memaksakan Kehendak artinya tidak memaksa orang agar mau menerima pendapat kita;

e) Jujur artinya perkataan dan perbuatan sesuai dengan kenyataan yang sebenar-benarnya;

(25)

f) Amanah artinya dapat dipercaya ketika diberi tanggung jawab; g) Adil artinya memperlakukan orang lain sama dalam bermasyarakat;

h) Persamaan Derajat artinya menyamakan tingkat kedudukan orang lain dalam berbangsa;

i) Tidak Diskriminatif artinya tidak membeda-bedakan orang lain berdasarkan

golongan tertentu;

j) Mencintai Sesama Manusia artinya saling mengasihi satu sama lain;

k) Tenggang Rasa artinya memiliki rasa kemanusiaan terhadap orang lain; l) Membela Kebenaran artinya siap membela bangsa dan negara dari berbagai

macam ancaman;

m) Persatuan artinya berkumpulnya macam-macam corak dari berbagai golongan dalam masyarakat;

n) Rela Berkorban artinya Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan negara;

o) Cinta Tanah Air artinya sikap yang menunjukkan kesetiaan terhadap bangsa;

p) Memelihara Ketertiban artinya saling berdamai demi keamanan bersama; q) Disiplin artinya sikap taat dan patuh terhadap nilai-nilai kebangsaan dan

bernegara;

r) Musyawarah artinya suatu upaya bersama untuk memecahkan persoalan (mencari jalan keluar) dengan mengambil keputusan bersama dalam penyelesaian;

s) Kekeluargaan artinya suatu sistem, sikap dan juga kepercayaan yang secara sadar ataupun tidak, mempersatukan anggota keluarga pada satu budaya; t) Menghormati Keputusan artinya dapat menerima keputusan bersama;

u) Tanggung Jawab artinya sikap menanggung segala sesuatu yang menjadi akibat;

v) Kepentingan Bersama artinya sebuah keputusan yang sudah dipikirkan secara matang, untuk mewujudkan keinginan secara bersama;

w) Gotong Royong artinya suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan;

(26)

x) Sosial artinya sebagai semua hal yang berkenaan dengan masyarakat yang memperhatikan kepentingan umum;

y) Tidak Menggunakan Hak Yang Bukan Miliknya artinya tidak mengambil milik atau kepunyaan orang lain tanpa izin yang bersangkutan;

z) Hidup Sederhana artinya hidup dengan cara apa adanya terhadap yang kita miliki sekarang dan tidak berlebihan;

aa) Kerja Keras artinya kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu mengutamakan atau memperhatikan kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan;

bb) Menghargai Karya Orang Lain artinya memberikan apresiasi

(penghargaan) atas hasil usaha dan jerih payah orang lain.

3. ETIKA PUBLIK

Etika publik merupakan refleksi tentang standard atau norma yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijkan publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan publi (LAN-RI, 2015:11)

Indikator nilai-nilai dasar etika public sebagai berikut. a) Jujur artinya sesuai dengan pernyataan dan perbuatan;

b) Bertanggung jawab artinya kesadaran manusia akan tingklah laku atau perbuatan baik yang disengaja atau tidak disengaja;

c) Integritas tinggi artinya bertindak secara konsisten antara apa yang dikatakan dengan tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut;

d) Cermat adalah sikap hati-hati, teliti, sungguh-sungguh, ikhlas, rajin, dan ulet dalam melakukan pekerjaan.

e) Disiplin artinya sebagai kepatuhan terhadap peraturan dan tunduk pada pengawasan;

f) Hormat artinya suatu sikap menghargai sesama;

g) Sopan adalah perilaku yang mencerminkan kebaikan dan keramahan kepada orang lain.

(27)

h) Taat pada peraturan perundang-undangan artinya melaksanakan ketentuan tugas dan fungsi sesuai peraturan perundang-undangan;

i) Taat perintah artinya mengikuti dan menuruti keinginan atau perintah dari atasan kita sesuai dengan tugas pokok dan fungsi;

j) Menjaga rahasia artinya tidak membocorkan informasi kepada masyarakat umum.

4. KOMITMEN MUTU

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil dipersepsikan oleh individu terhadap produk atau jasa berupa ukuran baik atau buruk. Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan (LAN-RI, 2015 : 63).

Indikator nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah sebagai berikut.

a) Efektivitas artinya tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja;

b) Efisiensi artinya tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumber daya dalam melaksanakan pekerjaan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang keluar alur;

c) Inovasi artinya hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalis melayanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin; d) Berorientasi mutu artinya setiap hasil yang peroleh harus sesuai dengan

standar dan kualitasnya.

5. ANTI KORUPSI

Korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruption yang artinya kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan (LAN-RI, 2015:1). Korupsi merupakan masalah kehidupan yang memberi dampak dan bahaya dan berpengaruh dalam jangka

(28)

panjang (LAN-RI, 2015:6). Kesadaran anti korupsi dapat dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, manusia akan terhindar dari perbuatan korupsi karena yakin bahwa setiap perbuatan akan dipertanggungjawabkan.

Aparatur sipil Negara dibekali dengan nilai-nilai dasar antri korupsi agar dapat menghindari dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Indicator nila-nilai dasar anti korupsi adalah sebagai berikut.

a) Jujur artinya selalu berbicara, berbuat sesuai dengan fakta, tidak melakukan perbuatan curang, tidak berbohong, dan tidak mengakui milik orang lain; b) Disiplin artinya perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya; c) Tanggung jawab artinya keadaan wajib menanggung segala sesuatu;

d) Kerja keras artinya didasari dengan adanya kemauan didalam kemauan terkandung ketekatan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian;

e) Sederhana artinya dibiasakan untuk tidak hidup boros.

f) Mandiri artinya selalu menuntaskan pekerjaan tanpa mengandalkan bantuan dari orang lain;

g) Adil artinya tidak berat sebelah dan tidak memihak;

h) Berani artinya berani mengatakan dan membela kebenaran; i) Peduli artinya perhatian terhadap dinamika perubahan.

B. Peran dan Kedudukan Aparatur Sipil Negara 1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai-nilai dasar etika profesi, bebas dari intervensi politik, bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (LAN-RI, 2015:7). Ada beberapa asas manajemen ASN adalah sebagai berikut.

a) Profesionalitas, yang dimaksud dengan “Asas Profesionalitas” adalah mengutamakan keahlian yang berlandaskan pada kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(29)

b) Proporsionalitas; yang dimaksud dengan “Asas Proporsionalitas” adalah mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban ASN.

c) Netralitas yang dimaksud dengan “asas netralitas” adalah bahwa setiap Pegawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingansiapapun.

d) Akuntabilitas yang dimaksud dengan “asas akuntabilitas” adalah bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan PegawaiASN harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

e) Efektif dan efisien yang dimaksud dengan “asas efektif dan efisien” adalah bahwa dalam menyelenggarakan Manajemen ASN sesuai dengan target atau tujuan dengan tepat waktu sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan. f) Keterbukaan yang dimaksud dengan “asas keterbukaan” adalah bahwa

dalam penyelenggaraan Manajemen ASN bersifat terbuka untuk publik. g) Non diskriminatif; yang dimaksud dengan “ Asan Non diskriminatif: adalah

bahwa dalam penyelenggaran manajemen, ASN, KASN tidak membedakan perlakuan berdasarkan gender, suku, agama, ras, dan golongan.

h) Persatuan dan kesatuan ; yang dimaksud dengan “Asas persatuan dan kesatuan” adalah bahwa ASN sebagai perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia.

i) Keadilan dan kesetaraan ; yang dimaksud dengan “Asas keadilan dan

kesetaraan” adalah bahwa pengaturan penyelenggaraan ASN harus mencerminkan rasa keadilan dan kesamaan untuk memperoleh kesempatan akan fungsi dan peran sebagai ASN.

2. Whole of Government (WOG)

Whole Of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan

pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen, program dan

(30)

pelayanan publik (LAN-RI, 2015:1). Di dalam whole of government terdapat beberapa asas sebagai berikut.

a) Koordinasi artinya menyelaraskan atau menyeimbangkan kegiatan kerja dari satu pihak dengan pihak yang lain demi mencapai tujuan masing-masing pihak dan berakhir dengan tujuan bersama;

b) Integrasi artinya pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat; c) Kolaborasi artinya proses partisipasi beberapa orang, kelompok, dan

organisasi yang bekerja sama untuk mencapai hasil yang diinginkan;

d) Mudah dan murah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal untuk dipenuhi dan biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga negara; e) Komunikasi artinya penyampaian informasi atau pesan oleh komukator pada

komunikan melalui saran tertentu dengan tujuan dan dampak tertentu pula; f) Partisipasi artinya peningkatan peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat;

g) Kerja sama artinya kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang (lembaga, pemerintah, dan sebagainya) untuk mencapai tujuan bersama; h) Komunikasi artinya proses penyampaian informasi atau pesan oleh seorang

komunikator kepada komunikan melalui sarana tertentu dengan tujuan dan dampak tertentu pula;

i) Berkesinambungan artinya suatu hal atau peristiwa yang merupakan suatu

rangkaian yang berkelanjutan.

3. Pelayanan Publik

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Di dalam pelayanan publik terdapat beberapa asas sebagai berikut.

(31)

a) Partisipasif artinya dalam pelayanan harus melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya;

b) Transparan artinya masyarakat diberikan akses sebesar-besarnya untuk mempertanyakan dan mneyampaikan pengaduan apila mereka merasa tidak

puas dengan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh

pemerintah/instansi;

c) Responsif artinya dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya; d) Tidak Diskriminatif artinya pelayan publik yang diberikan pemerintah tidak

boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara lainnya; e) Mudah dan Murah yaitu pelayanan yang masyarakat perlukan harus

diterapkan prinsip mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akan dam mudah untuk dipenuhi. Sedangkan murah artinya biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga Negara;

f) Efektif dan Efesien dengan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah;

g) Aksesibel adalah pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik maupun non-fisik;

h) Akuntabel adalah penyelengaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga Negara melalui pajak yang mereka bayar;

i) Berkeadilan adalah penyelengaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan

sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.

(32)

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI A. Identifikasi dan Penetapan Isu

Isu merupakan masalah yang ada dan harus segera ditanggapi dan diselesaian karena akan mempengaruhi proses kegiatan pembelajaran baik dari proses maupun hasil pembelajaran. Adapun Isu-isu aktual yang ditemukan berdasarkan hasil pengamatan dan berkonsultasi bersama dengan koordinator pendidik, kepala sekolah, guru beserta staf TU yang ada di SDN NO. 08 Nanga Erak Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu adalah sebagai berikut.

1. Rendahnya Kedisiplinan Siswa dalam Berpakaian di Kelas III

Kedisiplinan siswa dalam berpakaian terlihat saat pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan siswa yang datang ke sekolah ada yang memakai seragam tidak sesuai dengan ketentuan. Selain itu, hal ini dapat dilihat dari nilai sikap siswa dalam 2 semester yaitu pada tahun ajaran 2020/2021 kelas III sebagai berikut.

Table 4.1 Nilai Sikap Sosial (Disiplin dalam berpakaian) kelas III Tahun Ajaran 2021/2022 No. Nama Nilai kedisiplinan NILAI/ ket* SEMESTER 1 SEMESTER 2 SB B PB SB B PB 1 ACEN v v Perlu Bimbingan 2. EVO v v Baik 3. NOVI v v Baik 4. RIRIN v v Baik 5. SEPRIYADI v v Baik 6. SINTA v v Perlu Bimbingan 7. YANI v v Baik KKM Baik

(33)

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan siswa kelas III dengan jumlah 7 siswa mendapat nilai sikap disiplin dalam berpakaian yaitu 2 siswa dengan nilai perlu bimbingan dan 5 siswa dengan niai baik. Jika dilihat dari KKM nilai sikap masih ada siswa yang belum mencapai KKM. Persentase ketercapaian KKM 71,4% siswa telah mencapai KKM. Sehingga perlu bimbingan lanjutan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dalam berpakaian agar nilai sikap siswa meningkat.

2. Rendahnya Nilai Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan dan Kewarganegaraan Kelas III

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di kelas III. Hal ini dibuktikan dengan nilai tugas sebagian siswa yang belum mampu memenuhi KKM pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III adalah 60. Data nilai siswa kelas III sebagai berikut.

Table 4.2 Nilai Pendidikan dan Kewarganegaraan kelas III Tahun Ajaran 2021/2022 (KKM: 60)

No. Nama Nilai

1 ACEN 58 2. EVO 70 3. NOVI 71 4. RIRIN 73.5 5. SEPRIYADI 71 6. SINTA 61 7. YANI 63 Rata-rata 66,7

Sumber : Nilai Harian siswa kelas III pada tahun ajaran 2021/2022

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebanyak 6 siswa kelas III mendapatkan nilai mencapai KKM yaitu 60. Pencapaian KKM menunjukkan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran dalam mata

(34)

pelajaran PPKn dengan nilai rata-rata peserta 66,7. Jika siswa berhasil mencapai KKM maka kegiatan pembelajaran dianggap berhasil dan dapat dilanjutkan ke pembelajaran selanjutnya. Namun masih ada 1 siswa yang belum mencapai KKM. Sehingga disimpulkan bahwa 85,7% siswa dapat mencapai KKM. Maka perlu dilakukan pembelajaran selanjutnya supaya nilai siswa semakin meningkat.

3. Rendahnya Nilai Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di kelas III. Hal ini dibuktikan dengan nilai tugas sebagian siswa yang belum mampu memenuhi KKM pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III adalah 60. Data nilai siswa kelas III sebagai berikut.

Table 4.3 Nilai Bahasa Indonesia kelas III Tahun Ajaran 2020/2021 (KKM: 60)

No. Nama Nilai

1 ACEN 56 2. EVO 58 3. NOVI 60 4. RIRIN 70 5. SEPRIYADI 75 6. SINTA 56 7. YANI 63 Rata-rata 62,5

Sumber : Nilai Harian siswa kelas III pada tahun ajaran 2021/2022

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebanyak 4 siswa kelas III mendapatkan nilai mencapai KKM yaitu 60. Pencapaian KKM menunjukkan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran dalam mata pelajaran Bahasa Inonesia dengan nilai rata-rata peserta 62,5. Jika siswa berhasil mencapai KKM maka kegiatan pembelajaran dianggap berhasil dan dapat dilanjutkan ke pembelajaran selanjutnya. Namun masih ada 3 siswa yang belum

(35)

mencapai KKM. Sehingga disimpulkan bahwa hanya ada 57,14% siswa yang dapat mencapai KKM. Perlu adanya pemecahan isu rendahnya nilai Bahasa Indonesia karena keberhasilan pembelajaran ditentukan dari tercapainya KKM nilai siswa sebagai acuan pembelajaran selanjutnya dan prestasi sekolah.

Isu aktual yang telah ditentukan serta tantangan yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi guru perlu disikapi. Untuk menentukan isu actual prioritas strategis dari ketiga isu tersebut, dilakukan dengan menggunakan skala dengan rentang angka dari 1 – 5 yang menyatakan bahwa isu tersebut : “(1) Tidak Penting”, “(2) Kurang Penting”, “(3) Cukup Penting”, “(4) Penting”, “(5) Sangat Penting”. Skala penilaian ini berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu dengan metode APKL (Aktual, Problematik, Khalayak, dan Layak) sebagai berikut.

a. Aktual; isu benar terjadi di lingkunagn SDN NO. 08 Nanga Erak. Jika isu

benar-benar Aktual maka diberikan nilai 5 (Sangat Tinggi), namun jika isu ke Aktualan-nya sangat rendah maka diberikan nilai 1 (Sangat Rendah).

b. Problematik; isu memiliki dimensi masalah yang komplek di lingkungan

SDN NO. 08 Nanga Erak dan perlu dicarikan solusinya guna meningkatkan keberhasilan pembelajaran. Jika isu benar-benar Problematik maka diberikan nilai 5 (Sangat Tinggi), namun jika isu Problematiknya sangat rendah maka diberikan nilai 1 (Sangat Rendah).

c. Khalayak; isu diangkat karena menyangkut hajat hidup orang banyak.

Kaitannya dengan keberhasilan pembelajaran yaitu nilai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Jika isu benar-benar Khalayak maka diberikan nilai 5 (Sangat Tinggi), namun jika isu Khalayaknya sangat rendah maka diberikan nilai 1 (Sangat Rendah).

d. Layak; isu yang masuk akal dan realistis untuk dimunculkan inisiatif

pemecahan masalah. Jika isu benar-benar Layak maka diberikan nilai 5 (Sangat Tinggi), namun jika isu ke Kelayakan-nya sangat rendah maka diberikan nilai 1 (Sangat Rendah).

Analisis isu aktual dianalisis menggunakan metode APKL yang dapat dilihat dari tabel berikut.

(36)

Tabel 4.4 Analisis Isu Aktual

NO ISU A P K L SKOR RANK

1. Rendahnya Kedisiplinan Siswa Kelas III dalam Berpakaian

4 3 3 3 12 III

2. Rendahnya Nilai Siswa Kelas III pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

4 4 3 4 15 II

3. Rendahnya Nilai Siswa Kelas III pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

4 5 5 4 18 I

Berdasarkan tabel di atas, makaanalisis berdasarkan APKL di atas, maka yang menjadi isu prioritas dengan nilai tertinggi dan ditetapkan sebagai Isu Rancangan Aktualisasi serta dicarikan solusi pemecahan masalahnya adalah “Rendahnya Nilai Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia” dengan jumlah skor 18.

B. Identifikasi dan Faktor Penyebab Isu

Berdasarkan hasil analisis isu adalah “Rendahnya Nilai Siswa pada Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia” adanya faktor penyebab isu adalah sebagai berikut. 1. Kurangnya penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia di Kelas III

Keberhasilan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah adanya media yang dapat membantu siswa untuk lebih mudah dalam menerima materi pelajaran. Sehingga nilai siswa juga akan baik. Penggunaan media dalam pembelajaran di SDN NO. 08 Nanga Erak masih kurang. Dalam kegiatan pembelajaran siswa kelas III SDN NO. 08 Nanga Erak belum menggunakan media. Hal ini yang kemudian membuat faktor penyebab ini diangkat dalam rancangan aktualisasi, hal ini didukung dengan pernyataan Ibu Rosdewi Sihombing, S.Pd, selaku Kepala sekolah SDN No. 08 Nanga Erak dan juga mentor saat konsultasi rancangan aktualisasi yaitu bapak Agustinus Bambang Triwidodo, S.Pd.SD.

(37)

2. Rendahnya model pembelajaran siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III

Model adalah cara yang digunakan dalam melaksanakan sesuatu. Model pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan pada SDN No. 08 Nanga Erak khususnya di kelas III sudah sesuai standar pembelajaran yang dilakukan di SDN No. 08 Nanga Erak. Sehingga masih cukup mampu digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Meskipun model konvensional, seperti metode ceramah yang pernah dilakukan menunjukkan kondisi yang monoton, sehingga siswa belum maksimal dalam menerima materi. Namun, model konvensional ini masih cukup mampu diterapkan hingga saat ini dan sudah cukup berkaitan dengan materi di kelas III. Walaupun penggunaan model konvensional bergantung pada penguasaan guru dalam memberi materi dengan system pembelajaran yang berpusat pada guru sehingga siswa merasa bosan. Hal ini yang kemudian membuat faktor penyebab ini diangkat dalam rancangan aktualisasi.

3. Terbatasnya referensi buku dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III

Buku adalah referensi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, baik oleh siswa maupun oleh guru. Referensi buku adalah sumber belajar konvensional. Meskipun konvensional, referensi buku yang digunakan masih cukup mampu digunakan dalam pembelajaran walaupun dalam jumlah yang terbatas. Terbatasnya referensi buku kemudian membuat faktor penyebab ini diangkat dalam rancangan aktualisasi. Daftar referensi buku pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas III adalah sebagai berikut.

Tabel 4.5 Daftar Buku Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III

No. Judul Buku Jumlah Buku Keadaan

1. BUPENA Kelas 3A 4 buku Baik

2. BUPENA Kelas 3B 4 Buku Baik

3. BUPENA Kelas 3C 4 Buku Baik

4. BUPENA Kelas 3D 4 Buku Baik

(38)

Berdasarkan Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa buku pelajaran yang digunakan dalam pembelajaran di kelas III SDN No. 08 Nanga Erak tidak menjadi penyebab utama rendahnya nilai siswa kelas III mata pelajaran Bahasa Indonesia meskipun dalam jumlah yang terbatas. Seharusnya jumlah buku yang tersedia sesuai dengan jumlah kebutuhan siswa.

Perumusan faktor penyebab/masalah dari isu prioritas, maka tahapan selanjutnya adalah dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness,

Growth) dengan skala penilaian 1 - 5, untuk menganalisis faktor mana yang

menjadi penyebab/masalah utama terjadinya isu prioritas. Analisis tersebut yaitu:

a. Urgent, yaitu seberapa mendesak suatu masalah harus dibahas, dianalisis,

ditindaklanjuti dan diselesaikan dikaitkan dengan akibat yang dapat ditimbulkannya dengan skala penilaian 1 – 5.

b. Seriousness, yaitu seberapa serius suatu masalah harus dibahas dengan skala

penilaian 1 – 5.

c. Growth, yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya atau berkembangnya masalah tersebut yang memiliki dampak terhadap perkembangan jangka panjang yang lebih besar jika tidak ditangani sebagaimana mestinya. Dengan skala penilaian 1 – 5.

Tabel 4.6 Faktor Penyebab Isu

Keterangan Skala Nilai (1-5) :

1 = Sangat Rendah; 2 = Rendah; 3 = Sedang; 4 = Tinggi; 5 = Sangat Tinggi

NO PENYEBAB ISU U S G SKOR RANK

1. Kurangnya Penggunaan Media

Pembelajaran pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III

5 4 4 13 I

2. Belum Optimalnya Penggunaan Model

Pembelajaran Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III

4 4 4 12 II

3. Terbatasnya Referensi Buku Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III

(39)

Berdasarkan analisis menggunakan analysis USG yang tertuang pada tabel di atas, maka faktor utama penyebab isu yang diangkat dalam kegiatan aktualisasi adalah “Kurangnya Penggunaan Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia di Kelas III’’.

C. Gagasan Pemecahan Isu

Berdasarkan isu prioritas, yaitu Rendahnya Nilai Siswa pada Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia serta faktor penyebab isu atau masalah dari isu prioritas, yaitu

“Kurangnya Penggunaan Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia di Kelas III’’. Berdasarkan faktor penyebab isu yang telah ditentukan

maka perlu adanya pemecahan isu tersebut. Jika isu atau masalah yang diangkat tidak segera diatasi akan menimbulkan dampak sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

Pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan saat ini menghasilkan ouput nilai yang rendah. Jika hal ini tidak segera diatasi akan berdampak pada siswa tidak dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal.

2. Bagi guru

Pembelajaran yang berhasil adalah ketika siswa mampu mencapai KKM yang ditentukan. Jika siswa tidak mencapainya akan berakibat ketidak berhasilan guru dalam mengajar sehingga tujuan dalam pembelajaran tidak dapat tercapai. Hal ini, 3. Bagi sekolah prestasi sekolah tujuan pembelajaran

Rendahnya nilai siswa dalam pembelajaran akan berdampak pada keberlangsungan pembelajaran. Sehingga, akan berakibat menurunya prestasi sekolah khususnya pada aspek nilai siswa.

Berdasarkan masalah pokok tersebut, dapat menggunakan gagasan tepat untuk pemecahan meningkat nilai mata pelajaran bahasa Indonesia melalui media pembelajaran. Guru kelas memiliki tugas utama mengajar, mendidik, membimbing serta mengevaluasi pembelajaran. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai guru perlu menerapkan metode pembelajaran dan menggunakan media yang sesuai. Jika tujuan pembelajaran tercapai, maka pemahaman siswa dalam

(40)

menerima materi dapat diterima dengan baik. Pembelajaran yang baik akan menghasilkan nilai yang sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM).

Pembelajaran yang baik dilakukan dengan menerapkan pembelajaran dengan berpusat pada siswa. Sehingga siswa aktif dalam pembelajaran. Salah satu cara agar siswa aktif dalam pembelajaran yakni dengan menerapkan media dalam pembelajaran. Media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan pembelajaran (Arsyad, 2016:3). Dalam hal ini materi pembelajaran dapat diterima secara maksimal dengan menggunakan media pembelajaran. Media yang sesuai adalah media yang dapat menarik perhatian siswa khususnya kelas III. Kelas rendah khususnya kelas III adalah masa dimana siswa dalam tahap perkembangan operasional kongkrit. Sehingga siswa lebih mudah menerima jika pembelajaran dilakukan dengan hal yang terlihat bukan abstrak.

Media pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa ada berbagai macam, salah satunya yaitu media board game. Media board game adalah media berbasis papan yang dimainkan di atas meja. Board game adalah salah satu jenis permainan konvensional (nondigital) yang memiliki keunggulan dibandingkan permainan digital yang menciptakan fenomena berkumpulnya orang dalam satu meja untuk bermain. Jenis media board game ini sesuai dengan karakter siswa kelas III yang senang bermain. Media board game memiliki banyak macamnya, dalam habituasi ini peserta menggunakan konsep peta harta karun. Dengan konsep peta harta karun, pemain menyelesaikan tantangan setiap titik nya untuk mencapai titik finish agar menjadi pemenang.

Media board game yang akan dirancang dengan bentuk papan permainan yang dimainkan di atas meja atau lantai. Permainan ini dapat dilakukan dengan beberapa pemain. Bentuk dari desain dasar board game disesuaikan dengan materi siswa di kelas III yaitu materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Selain itu terdapat kartu yang didesain berbentuk kartu soal dan kartu materi. Dalam permainannya disediakan bidak dan start dengan jumlah 4. Sehingga siswa dapat bermain secara bersamaan. Dalam permainan ini ada beberapa tantangan yang harus diselesaikan pemain untuk dapat memenangkan permainan. Pemain

(41)

yang lebih dahulu mencapai titik finsish itulah yang menjadi pemenang dalam permainan. Siswa yang memainkan media board game secara tidak langsung telah memahami materi yang ada dalam permainan. Sehingga, siswa dapat menyelesaikan soal. Oleh karena itu, perlu adanya pemecahan gagasan itu dengan judul “Upaya Meningkatkan Nilai Siswa pada Materi Pertumbuhan dan

Perkembangan Makhluk Hidup melalui Media Board Game Peta Harta bagi Siswa Kelas III SDN No. 08 Nanga Erak Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu.

Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan media board game peta harta karun yang akan dilakukan pada kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut. a. Menyiapkan media pembelajaran board game peta harta karun materi

pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup

b. Memberikan soal pre test sebelum pembelajaran di mulai

c. Menjelaskan materi pada karun materi peryumbuhan dan perkembangan makhluk hidup

d. Membagi siswa menjadi 2 kelompok untuk bermain atau menggunakan media board game peta karun materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dan memberi peraturan permainan kepada siswa

e. Melakukan tanya jawab bersama siswa

f. Memberikan soal post test setelah melakukan pembelajaran g. Membahas soal bersama dengan siswa dan melakukan penilaian.

(42)

D. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN, kedudukan dan peran ASN dalam NKRI terkait dengan kegiatan unit kerja tertera pada table 4.7 sebagai berikut.

Tabel 4.7 Rancangan Aktualisasi

UNIT KERJA SDN NO. O8 Nanga Erak

IDENTIFIKASI ISU 1. Rendahnya Kedisiplinan Siswa dalam Berpakaian di Kelas III 2. Rendahnya Nilai Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan 3. Rendahnya Nilai Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Isu utama Rendahnya Nilai Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III

ISU YANG DIANGKAT Kurangnya penggunaan media pembelajaran pada tema pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup Faktor Penyebab 1. Kurangnya Penggunaan Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III

2. Belum Optimalnya Penggunaan Model Pembelajaran pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III 3. Terbatasnya Referensi Buku Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III

Faktor utama Kurangnya Penggunaan Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III

GAGASAN PEMECAHAN ISU Upaya Meningkatkan Nilai Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia melalui Media Board Game Peta Harta Karun bagi Siswa Kelas III SDN NO. 08 Nanga Erak Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu

No. Kegiatan dan

Sumber Kegiatan Tahapan Kegiatan

Output/ Hasil Kegiatan

Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai- Nilai

Dasar (ANEKA) Konstribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai Organisasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran materi 1. Membuat Draf RPP 2. Mencetak Draf RPP 3. Menghadap Kepala  Soft file Draf RPP  Draf RPP

1. Sebelum memulai kegiatan

saya akan berdoa

(Nasionalisme: religius),

Dengan tersedianya media Board Game Peta Harta Karun

Dengan tersedianya penyusunan RPP berbasis media board

(43)

Pertumbuhan dan Perkembangan

Makhluk Hidup mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui Media Board Game Peta Harta Karun di Kelas III Sekolah untuk berkonsultasi 4. Mencatat hasil perbaikan RPP (koreksian) 5. Memperbaiki draf RPP berdasarkan masukan kepala sekolah 6. Mencetak RPP yang sudah diperbaiki atau hasil revisi 7. Menghadap Kepala Sekolah untuk meminta persetujuan dalam bentuk tanda tangan

 Lembar Konsultasi RPP  Catatan perbaikan RPP  RPP  RPP yang sudah di tandatanga ni

kemudian saya membuat Draf RPP dengan menggunakan Silabus menjadi acuan dalam penyusunan draf RPP dalam menentukan KI dan KD menentukan indikator dan tujuan yang akan dicapai dengan tepat (Akuntabilitas : Kejelasan Target, Pelayanan Publik : jelas)

2. Saya akan mencetak sendiri draf RPP sebelum menghadap kepala sekolah. Anti korupsi : mandiri, Kemudian saya meneliti kembali hasil cetak draf RPP Etika Publik:cermat 3. Saya akan menghadap kepala sekolah untuk berkonsultasi dengan menggunakan pakaian rapih dan sikap sopan

Etika publik : Sopan Wog : komunikasi

4. saya akan mencatat semua masukan dari kepala sekolah dan mengkaji ulang rpp yang saya buat Manajemen ASN : pada tema pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup kelas III, saya akan mendukung

tercapainya

visi kabupaten

yaitu :

Terwujudnya Kapuas Hulu yang Harmonis, Energik, Berdaya Saing, Amanah, dan Terampil “Kapuas Hulu HEBAT” Misi Kabupaten : Mewujudkan masyarakat Kapuas Hulu yang berbudaya, mandiri, cerdas, dan inovatif dalam

meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan yang memiliki daya

game peta harta karun

pada tema

Pertumbuhan dan Perkembangan

Makhluk Hidup kelas III semester ganjil mengenai: saya akan memperkuat nilai-nilai organisasi, yaitu: Kedisiplinan, kreatif, tanggung jawab dan mandiri

(44)

Profesionalisme

Etika Publik : Taat Perintah 5. Setelah mendapat masukan

kepala sekolah saya akan melakukan perbaikan sehingga

RPP yang saya buat

berkualitas. Komitmen Mutu: berorientasi pada mutu 6. saya mencetak RPP yang sudah

diperbaiki sesuai masukan

kepala sekolah. WoG

:Berkesinambungan

7. saya menghadap kepala sekolah untuk meminta persetujuan dalam bentuk tandatangan agar RPP yang saya buat sah. WoG : Kepentingan Bersama, Koordinasi

saing

visi sekolah yakni :

mendidik siswa/ siswi untuk berani bersikap jujur, beriman, dan berprestasi

Misi sekolah yakni:

Membina dan

mengembangkan kemampuan diri siswa sesuai minat dan bakat agar kreatif, inovatif,

mandiri dan

mampu menjawab tantangan zaman.

2. Membuat Media

Board Game Peta Harta Karun pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di kelas III

1. Menentukan materi yang akan dimasukkan

dalam media

Board Game Peta

Harta Karun

2. Mendesain media

Board Game Peta

 Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup  Desain media

1. Sebelum memulai kegiatan saya akan berdo’a (Nasionalime: religius), kemudian saya akan menentukan materi yang sesuai yang akan saya masukkan ke dalam dalam media Board Game Peta Harta Karun sebagai media penunjang pembelajaran yang

Dengan tersedianya media Board Game Peta Harta Karun

pada tema

pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup kelas III, saya akan

Dengan tersedianya

media Board Game Peta Harta Karun

pada tema

pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup kelas III, saya akan

(45)

Harta Karun secara manual 3. Menghadap Kepala Sekolah untuk konsultasi desain media board game 4. Menyiapkan aplikasi corel draw 5. Membuat media

Board Game Peta

Harta Karun

sesuai dengan materi yang akan diajarkan

6. Mencetak media

Board Game Peta

Harta Karun board game dalam bentuk gambar  Lembar Konsultasi  Aplikasi corel draw  Soft file Desain Media board game  Media board game efektif. (Akuntabilitas: tanggungjawab) (WoG: Singkronisasi)

2. Saat mendesain dalam media

Board Game Peta Harta Karun

saya akan memeriksa kembali kelengkapan, kesesuaian serta kualitas tiap unit dengan teliti (Etika Publik: cermat)

3. Saya akan berkonsultasi dengan kepala sekolah untuk meminta saran terhadap desain media

Manajemen ASN :

Keterbukaan

4. Saya akan menyiapkan aplikasi

corel draw dengan meng instal

aplikasi dalam laptop

(Komitmen Mutu: Efisiensi) dan (Pelayanan Publik Mudah diakses).

5. Saat membuat media Board

Game Peta Harta Karun saya

akan membuatnya sebagai media penunjang pembelajaran yang efektif (Manajemen ASN : Efektivitas) pembuatan media

Board Game Peta Harta Karun

mendukung tercapainya

visi kabupaten

yaitu :

Terwujudnya Kapuas Hulu yang Harmonis, Energik, Berdaya Saing, Amanah, dan Terampil “Kapuas Hulu HEBAT” Misi Kabupaten : Mewujudkan masyarakat Kapuas Hulu yang berbudaya, mandiri, cerdas, dan inovatif dalam

meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan yang memiliki daya saing

visi sekolah yakni :

mendidik siswa/ siswi untuk berani

memperkuat nilai-nilai organisasi, yaitu : mandiri, peduli, dan inovatif

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SDN NO. 08 Nanga Erak
Table 4.1 Nilai Sikap Sosial (Disiplin dalam berpakaian) kelas III Tahun  Ajaran 2021/2022  No
Table 4.2 Nilai Pendidikan dan Kewarganegaraan kelas III Tahun Ajaran  2021/2022 (KKM: 60)
Table 4.3 Nilai Bahasa Indonesia kelas III Tahun Ajaran 2020/2021   (KKM: 60)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan kegiatan konsultasi dengan pimpinan dan meminta dukungan terkait kegiatan aktualisasi ini dilakukan secara Akuntabilitas (tanggung jawab, kerjasama),

Kecamatan Jatiluhur selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Kecamatan Jatiluhur yang

e. Anti Korupsi, dalam proses membuat rancangan SPO dilakukan dengan tekun dan tekad yang kuat. Akuntabilitas, jika perancangan tidak dengan rasa tanggung jawab maka dapat

Dengan mengetahui masalah pokok tersebut penulis dapat menyimpulkan gagasan yang tepat untuk penulisan rancangan aktualisasi ini adalah “Upaya Meningkatkan Nilai

Penggunaan nilai dasar Akuntabilitas dengan mempertanggung jawabkan apa yang menjadi tanggung jawab dengan menggunakan teknik cermat dan tepat pedoman pada kegiatan evaluasi

Merancang media Dakota Terwujudnya media pembelajara DAKOTA Komitmen Mutu (efektif) Akuntabilitas (Konsisten, tanggung jawab dan keadilan) Misi SDN Lanas 03

a) Koordinasi adalah ialah menyelaraskan atau menyeimbangkan kegiatan kerja dari satu pihak dagan pihak yang lain demi mencapai tujuan masing-masing pihak dan

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Anti Korupsi(Disiplin) maka saya dalam menutup pembelajaran mengajarkan siswa untuk tepat waktu. Jika saya tidak disiplin maka