LAPORAN AKTUALISASI
UPAYA MENINGKATKAN NILAI SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA (PUEBI) MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 SATAP BUNUT HILIR KECAMATAN BUNUT HILIR KABUPATEN KAPUAS HULU
DISUSUN OLEH :
KASDU ERWANTO, S. Pd.
199402162020121006 ( 15 )
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2021
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Karunia-Nya, “Laporan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXIV Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2021” dapat diselesaikan.
Penulisan rancangan ini terlaksana karena kontribusi banyak pihak berupa bimbingan, saran, dan motivasi sehingga pada kesempatan ini peserta ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak sebagai berikut.
1. Bupati dan Wakil Bupati Kapuas Hulu
2. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu
3. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Hulu.
4. Bapak Syarfini, S. Ag. selaku Kepala SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir
5. Bapak Ruminsar Manuarang, S. E.,M.M Selaku penguji yang telah memberikan masukan dan saran
6. Bapak Uray Feriyuanda, S.STP., M.Ec.Dev. Selaku Coach yang telah memberikan bimbingan, masukan dan pengarahan.
7. Bapak Agus Daryanto, S.Pd. selaku mentor yang telah memberikan bimbingan dan dukungan
8. Panitia Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan CXIV Tahun 2021 Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu yang telah memberikan bantuan dan motivasi.
9. Rekan Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan CXIV Tahun 2021 Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu yang telah memberikan Semangat dan motivasi.
Peserta berupaya agar Laporan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun dan penulisan ini dapat diterima dengan terbuka. Semoga Laporan Aktualisasi ini dapat bermanfaat.
Putussibau, September 2021
v
Peserta DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ... i
BERITA ACARA ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Ruang Lingkup ... 2
C. Tujuan ... 3
D. Manfaat ... 3
E. Waktu dan Tempat Habituasi ... 4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI ... 5
A. Keadaan Umum ... 5
B. Visi dan Misi Organisasi ... 7
C. Nilai-nilai Organisasi ... 8
D. Struktur Organisasi ... 9
E. Tugas dan Fungsi Organisasi ... 10
BAB III NILAI –NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN ……... 12
A. Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara ... 12
B. Peran dan Kedudukan Aparatur Sipil Negara ... 17
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ... 21
A. Identifikasi dan Penetapan Isu………. 21
B. Identifikasi dan Penyebab Isu ... 26
C. Gagasan Pemecahan Isu dan Kegiatan ... 29
D. Rancangan Kegiatan Aktualisasi ... 31
E. Agenda Implementasi Aktualisasi ... 44
vi
BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI
ASN ... 47
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ………. 47
B. Implementasi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ... 49
C. Agenda Konsultasi dan Bimbingan Laporan Aktualisasi ... 71
BAB VI PENUTUP ... 73
A. Kesimpulan………..………. 73
B. Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA ... x
BIODATA PENULIS ... xi
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Profil Kepala Sekolah dan Guru SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir ... . 6
Tabel 2.2 Data Siswa SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir ... 7
Tabel 2.3 Keadaan Gedung SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir ………. 7
Tabel 4.1 Daftar Nilai UAS Bahasa Indonesia Kelas VII Tahun 2020/2021.... 22
Tabel 4.2 Daftar Nilai UAS Bahasa Indonesia Kelas VIII Tahun 2020/2021… 23 Tabel 4.3 Daftar Nilai UAS Bahasa Indonesia Kelas IX Tahun 2020/2021…... 24
Tabel 4.4 Penetapan Isu Menggunakan Metode APKL …… ... … 25
Tabel 4.5 Tingkat Keaktifan Siswa Kelas VIII Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia……… 27
Tabel 4.6 Analisa Faktor Penyebab melalui Metode USG……….………. 29
Tabel 4.7 Rancangan Aktualisasi……….……… 31
Tabel 4.8 Jadwal Kegiatan Aktualisasi……….……… 44
Tabel 5.1 Pelaksanaan Kegiatan Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia……….….…….... 47
Tabel 5.2 Pelaksanaan Kegiatan Menyusun Bahan Ajar dan Menyiapkan Media Pembelajaran………...……….……… 52
Tabel 5.3 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Kisi-Kisi Soal, Soal Pre-Test, Post-Test, Soal Evaluasi dan Instrumen Penilaian……….…. 56
Tabel 5.4 Pelaksanaan Kegiatan Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran …..… 60
Tabel 5.5 Pelaksanaan Kegiatan Melaksanakan Kegiatan Evaluasi.…….….… 65
Tabel 5.6 Implementasi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi………....… 69
Tabel 5.7 Jadwal Konsultasi Mentor………..………….… 71
Tabel 5.8 Jadwal Konsultasi Coach………....………….… 72
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir ... 9 Gambar 4.1 Buku Teks Siswa………... 26
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1 Kegiatan 1 : Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia……….. 76
LAMPIRAN 2 Kegiatan 2 : Menyusun Bahan Ajar dan Menyiapkan Media
Pembelajaran………... 88
LAMPIRAN 3 Kegiatan 3 : Membuat Kisi-Kisi Soal, Soal Pre-Test, Post-Test, Soal Evaluasi dan Instrumen Penilaia………... 97
LAMPIRAN 4 Kegiatan 4 : Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran………110 LAMPIRAN 5 Kegiatan 5 : Melaksanakan Kegiatan Evaluasi………... 139
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara disebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Selanjutnya yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) untuk menduduki jabatan pemerintahan. Sebagai Aparatur Sipil Negara, PNS mempunyai tugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Guru sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu penentu keberhasilan pencapaian tujuan nasional bangsa Indonesia. Guru sebagai ASN di dalam ruang lingkup pendidikan harus bersikap professional dalam menjalankan jabatannya. Bekerja yang professional berarti bekerja dengan keahlian atau kompetensi nya serta kemampuan untuk mengelola pembelajaran. Tujuannya untuk mendapatkan mutu sumber daya manusia sesuai dengan tuntutan pembangunan
Satu di antara cara untuk membentuk ASN sebagai pelayan masyarakat yang profesional, yaitu melalui Undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang ASN, Peraturan Pemerintah nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan Peraturan Lembaga Administrasi Negara nomor 12 tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Pemerintah mengupayakan pegawai ASN untuk memiliki nilai dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesinya. Kelima nilai-nilai dasar yang wajib diinternalisasikan dan diaktualisasikan oleh ASN adalah
2
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, yang diakronimkan menjadi ANEKA.
Untuk dapat membentuk sosok ASN profesional seperti tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pelatihan Dasar (Latsar) sebagaimana diatur dalam PERLAN No. 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS. Pada pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan CXIV, setiap peserta diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN dengan cara pengaktualisasian di unit kerja masing-masing. Melalui pelatihan dasar ini, diharapkan dapat menghasilkan ASN yang profesional melalui penerapan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi atau disingkat ANEKA.
Pengaktualisasian nilai-nilai ANEKA harus didasarkan pada tugas pokok dan fungsi ASN di tiap-tiap unit kerja.
Dalam kegiatan ini peserta terlebih dahulu mencari isu yang terdapat di lingkungan sekolah khusunya pada uraian tugas guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir. Adapun isu-isu yang diangkat sesuai dengan uraian tugas. Pertama, rendahnya nilai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir. Kedua, rendahnya nilai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir.
Ketiga, rendahnya nilai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IX SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir. Isu-isu tersebut sangat penting untuk diselesaikan sebagai bahan evaluasi ke depannya dengan dasar pertimbangan masih terdapatnya siswa yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Apabila isu tersebut tidak diselesaikan, maka akan berdampak pada rendahnya nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia.
B. Ruang Lingkup
“Upaya Meningkatkan Nilai Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir Kecamatan Bunut Hilir Kabupaten Kapuas Hulu” dengan kegiatan sebagai berikut:
3
1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII dengan materi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dengan model pembelajaran discovery learning.
2. Membuat bahan dan menyiapkan media pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII dengan materi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
3. Menyusun kisi-kisi soal, soal pre-test dan post-test, dan instrumen penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII dengan materi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII dengan materi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dengan model pembelajaran discovery learning.
5. Melaksanakan evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII dengan materi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) C. Tujuan
Tujuan dari laporan aktualisasi ini adalah ASN dapat terbentuk menjadi pelayan masyarakat yang mempunyai profesionalisme, dengan selalu mengedepankan nilai dasar akuntabilitas dalam tugas yang diembannya, mempunyai semangat nasionalisme dalam melaksanakan tugasnya, menjunjung tinggi etika yang baik dalam melayani masyarakat, memiliki komitmen mutu dalam tupoksinya, dan anti korupsi dalam melaksanakan kegiatannya dan sebagai ASN harus menjalankan fungsi sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan dan perekat serta pemersatu bangsa. Pembuatan laporan aktualisasi digunakan sebagai media pembelajaran bagi CPNS untuk mengenal dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar substansi pelatihan dalam pelaksanaan tugas.
D. Manfaat
Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini adalah:
1. Bagi peserta pelatihan dasar
Kegiatan aktualisasi ini memberikan manfaat kepada peserta diantaranya meningkatkan profesionalitas, nasionalisme, bertanggung jawab, jujur serta mampu meningkatkan dan menerapkan pemahaman nilai-nilai ANEKA bagi
4
peserta. Selain itu, kegiatan aktualisasi ini memperkuat dan meningkatkan kompetensi Guru.
2. Bagi sekolah
Bagi sekolah kegiatan aktualisasi ini memberikan kontribusi dalam mewujudkan dan menerapkan visi, misi, dan nilai-nilai organisasi.
3. Bagi peserta didik SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir
Kegiatan aktualisasi ini memberikan manfaat kepada peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik SMP Negeri 4 Satu Atap Bunut Hilir
E. Waktu dan Tempat Habituasi
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir yang beralamat di Jalan Pendidikan, Desa Teluk Aur, Kecamatan Bunut Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu. Kegiatan aktualisasi akan diadakan pada saat off class pada tanggal 03 Agustus 2021 – 07 September 2021
5 BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Keadaan Umum
1. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir
b. NSS : 201130509015
c. NPSN : 30112047
d. Status Sekolah : Negeri e. Tanggal SK Pendirian : 23 Mei 2011 f. Tanggal SK Izin Operasional : -
g. Akreditasi Sekolah : C
h. Alamat Sekolah :
1) Jalan : Jalan Pendidikan
2) Kelurahan/Desa : Teluk Aur
3) Kecamatan : Bunut Hilir
4) Kabupaten/Kota : Kapuas Hulu
5) Kode Pos : 78761
6) Provinsi :Kalimantan Barat
2. Keadaan Organisasi
SMP N 4 Satap Bunut Hilir merupakan unit kerja pemerintah di bidang Pendidikan yang berada di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintahan Kabupaten Kapuas Hulu.
6
3. Data Guru SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir
Tabel 2.1
Profil Kepala Sekolah dan Guru di SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir
Sumber : Data Dapodik di SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir Tahun 2021
NO NAMA
NIP
PANGKAT/
GOLONGAN
JABATAN
1 Syarfini, S.Ag
19630303 200701 1 012
Penata Tk 1/
IIID Kepala Sekolah
Guru PAI Kelas VIII-IX 2 Sugeng Priyono, S.Pd
19881120 201502 1 001
Penata Muda Tk. 1/IIIB
Wakil Kepala Sekolah Kurikulum
Guru Matematika Kelas VII – IX
Guru IPA Kelas VIII 3 Ramlan, S.Pd
19940713 201903 1 002
Penata Muda/IIIA
Bendahara Sekolah
Guru Bahasa Inggris Kelas VII-IX
4 Kasdu Erwanto, S. Pd.
19940216 202012 1 006
Penata Muda/IIIA
Sarana dan Prasarana
Guru Bahasa Indonesia Kelas VII-IX
5 Abang Hardiansyah, S.Pd - Kesiswaan
Guru PJOK Kelas VII-IX Guru Seni Budaya Kelas IX
6 M. Jumadi, S.Pd - Perpustakaan
Guru PKN Kelas VII-IX Guru Seni Budaya Kelas VIII 7 Syeh Abdurrahman, S.Pd - Guru Matematika Kelas VII
Guru IPA Kelas IX
Guru Seni Budaya Kelas VII
8 Suryani, S.Pd - UKS
Guru IPS Kelas VII-IX
9 Rustinah, S.Pd - Prakarya VII-IX
10 Paridah, S,Pd - Guru IPA Kelas VII
11 Julkarnaen, S.kom.I - Humas
Guru PAI Kelas VII
7
4. Data Siswa SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir Tabel 2.2
Data Siswa SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir Tahun Pelajaran 2021/2022
Rombel
Siswa Laki-Laki (Orang)
Siswa Perempuan (Orang)
Jumlah (Orang)
VII 8 8 16
VIII 6 5 11
IX 9 4 13
Jumlah 23 17 40
Sumber : Data Dapodik di SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir Tahun 2021
5. Keadaan Gedung SMPN 4 Satap Bunut Hilir Tabel 2.3
Keadaan Gedung SMPN 4 Satap Bunut Hilir
Nama Ruangan Jumlah
Ruang Kelas 2
Rumah Dinas Guru 1
WC Siswa 1
WC Guru 1
Sumber : Data Dapodik di SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir Tahun 2021
B. Visi dan Misi Organisasi
1. Visi SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir VISI
“Menuju Pribadi yang Berprestasi, Terampil, Iman Dan Takwa, Berakhlak Mulia”
Indikator Visi sebagai berikut.
a. Unggul dalam kebersihan lingkungan sekolah b. Berprestasi dalam perolehan nilai ujian c. Berprestasi dibidang olahraga dan seni
d. Unggul dalam pelaksanaan kedisiplinan dan tanggung jawab e. Unggul dalam keimanan, ketakwaan, dan berakhlak mulia
8
f. Mampu dalam berkreatifitas dibidang Pendidikan 2. Misi SMP Negeri 4 Satu Atap Bunut Hilir
MISI
“KEJAR PRESTASI”
Indikator Misi sebagai berikut.
a. Melaksanakan bimbingan kepedulian terhadap lingkungan sekolah b. Melaksanakan pembelajaran yang efektif
c. Melaksanakan pembinaan dalam bidang olahraga dan kesenian d. Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab
e. Meningkatkan pembinaan dan bimbingan terhadap nilai-nilai keagamaan f. Mendorong berkembangnya semangat beraktifitas
g. Mengembangkan budaya gemar membaca C. Nilai-Nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir merujuk pada PERMENDIKBUD Nomor 20 Tahun 2018 pasal 2 ayat 1 yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab.
9 D. Strukur Organisasi
Struktur organisasi sekolah adalah sebuah susunan komponen-komponen dalam organisasi sekolah dan struktur tersebut yang menunjukkan pembagian kerja dan juga peranan ataupun kegiatan-kegiatan yang di koordinasikan. Berikut struktur organisasi di SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir.
Gambar 2.1
Struktur Organisasi SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir Tahun Pelajaran 2021/2022
Kepala Sekolah Syarfini, S. Ag.
19630303200701101 2
Bendahara Sekolah Ramlan, S. Pd.
199407132019031002 Kesiswaan
Abang Hardiansyah, S. Pd.
Kurikulum Sugeng Priyono 198811202015021001
Wakil Kepala Sekolah Sugeng Priyono 198811202015021001
Ketua Komite Sekolah A.Samad
Perpustakaan Jumadi, S Pd.
Sarana dan Prasarana Kasdu Erwanto, S.Pd.
199402162020121006
Humas
Julkarnaen, S. Kom. I
UKS Suryani, S. Pd.
DEWAN GURU
10 E. Tugas dan Fungsi Organisasi
1. Tugas dan Fungsi Sekolah
Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan salah satu jenjang pendidikan yang memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut.
1. Meningkatkan kompetensi dasar siswa di bidang akademis, sesuai dengan tuntutan kurikulum.
2. Mengembangkan potensi intelektual, moral, dan spiritual siswa.
3. Menumbuhkembangkan potensi sosial dan kebangsaan siswa.
4. Mempersiapkan siswa secara mantap untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.
2. Tugas dan Fungsi Guru
Rincian kegiatan tugas jabatan guru dimuat pada Permenegpan RB No. 16 Tahun 2009 Pasal 13 Ayat 1, yaitu:
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun silabus pembelajaran;
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur/ soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di kelasnya;
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran/ perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya;
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri;
14. Melaksanakan publikasi ilmiah; dan 15. Membuat karya inovatif
11
3. Tugas dan Fungsi Guru Bahasa Indonesia
Adapun tugas dan fungsi guru Bahasa Indonesia sebagai berikut:
a. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar
b. Meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan menulis c. Meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan berbicara d. Meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan membaca e. Meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan menyimak
f. Mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa (dan sastra) Indonesia di kalangan para peserta didik.
12 BAB III
NILAI-NILAI DASAR, PERAN, DAN KEDUDUKAN ASN A. Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur sipil Negara menerangkan bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk mencapai terciptanya aparatur sipil Negara seperti yang disebutkan di atas, maka perlu adanya penerapan nilai - nilai dasar profesi PNS melalui Pelatihan Dasar CPNS.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil menerangkan bahwa Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, peserta diklat diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi di tempat tugas sehingga peserta diklat dapat merasakan manfaatnya secara langsung. Nilai-nilai dasar PNS tercermin dalam ANEKA yang merupakan landasan dalam menjalankan profesi ASN. Adapun nilai-nilai dasar PNS tersebut adalah Akuntabilitas,
13
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Berikut ini penjelasan masing-masing nilai dari ANEKA dimaksud, adalah:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab.
Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang berbeda.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanatnya. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab (LAN-RI, 2015: 7-8). Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas sebagai berikut.
a. Tanggung jawab adalah kewajiban tingkah laku atau perbuatan dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
b. Jujur adalah keterusterangan pada perilaku tanpa adanya kebohongan atau penipuan.
c. Kejelasan target dalam menjelaskan cara, tindakan ataupun proses kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.
d. Netral artinya bersikap seimbang, tidak memihak kepada siapapun.
e. Mendahulukan kepentingan publik.
f. Keadilan adalah kondisi kebenaran sama rata secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
g. Transparansi, artinya keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
h. Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
i. Partisipatif adalah suatu keterlibatan baik fisik, mental dan emosional serta ikut bertanggung jawab untuk mencapai suatu tujuan.
2. Nasionalisme
Dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain (LAN-RI, 2015:7). Indikator nilai dasar nasionalisme mencakup religius, hormat menghormati, kerja sama, tidak memaksakan kehendak, jujur, amanah (dapat
14
dipercaya), adil, persamaan derajat, tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia, tenggang rasa, membela kebenaran, persatuan, rela berkorban, cinta tanah air, memelihara ketertiban, disiplin, musyawarah, kekeluargaan, menghormati keputusan, tanggung jawab, kepentingan bersama, gotong royong, sosial, tidak menggunakan hak yang bukan miliknya, hidup sederhana dan kerja keras serta menghargai karya orang lain. Berikut penjelasan indikator nilai-nilai nasionalisme:
a. Religius adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.
b. Hormat menghormati adalah perbuatan yang menghargai orang lain.
c. Kerja sama adalah suatu usaha Bersama antara individu atau kelompok social untuk mencapao tujuan bersama.
d. Tidak memaksakan kehendak adalah sikap tidak memaksakan orang lain agar mau menerima kemauan atau pendapat kita.
e. Jujur adalah peilaku yang mengatakan sesuatu dengan benar, f. Amanah (dapat dipercaya) adalah sesuatu yang dapat dipercaya.
g. Adil adalah sikap tidak memihak ke siapapun
h. Persamaan derajat adalah persaamaan kedudukan, martabat, dan kedudukan manusia.
i. Tidak diskriminatif adalah sikap tidak membeda-bedakan orang lain.
j. Mencintai sesama manusia adalah sikap saling mengasihi antar sesamma manusia.
k. Tenggang rasa adalah sikap saling menghargai satu sama lain.
l. Membela kebenaran adalah sikap yang menunjukkan membela kebenaran.
m. Persatuan adalah bersatunya macam-macam perbedaan menjadi Satu
n. Rela berkorban adalah sikap yang membantu orang lain atau sikap tidak mengharapkan imbalan apapun.
o. Cinta tanah air adalah sikap yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian terhadap bangsa.
p. Memelihara ketertiban adalah sikap dengan menjaga ketertiban dan kedamaian di manapun berada
q. Disiplin adalah sikap yang menunjukkan ketaatan kepada peraturan.
15
r. Musyawarah adalah pemabahasan yang dilakukan bersama.
s. Kekeluargaan adalah sikap atau system untuk mempersatukan anggota keluarga.
t. Menghormati keputusan adalah sikap yang menunjukkan kita menghargai keputusan orang lain.
u. Tanggung jawab adalah sikap yang mampu menanggung segala sesuatu.
v. Kepentingan bersama adalah sesutau yang dilakukan dengan tujuan kepentingan bersama.
w. Gotong royong adalah sikap saling membantu sama lain atau mengerjakan sesuatu secara bersama-sama.
x. Sosial adalah kumpulan individu-individu yang saling berinteraksi.
y. Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya adalah sikap yang tidak menggunakan sesuatu yang bukan milik kita.
z. Hidup sederhana adalah sikap yang menunjukkan hidup apa adanya..
aa. kerja keras adalah sikap atau perbuatan yang melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh.
bb. Menghargai karya orang lain adalah memberikan apresiasi (penghargaan) atas hasil dan usaha orang lain.
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik (LAN-RI, 2015:11).Indikator nilai dasar dari etika publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada perundang-undangan, taat perintah dan menjaga rahasia.
a. Jujur adalah adanya kesesuaian antara apa yang dibicarakan dengan perbuatan.
b. Bertanggung jawab artinya menanggung resiko atau akibat yang ditimbulkan atas perbuatan yang dilakukan.
c. Integritas tinggi adalah bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku.
d. Cermat adalah sikap dengan penuh kehati-hatian dalam melakukan sesuatu.
e. Disiplin adalah sikap kepatuhan terhadap aturan.
f. Hormat adalah sikap menghargai orang lain
16
g. Sopan adalah sikap hormat terhadap tata tertib dan menurut peraturan yang berlaku.
h. Taat pada perundang-undangan adalah sikap mematuhi aturan sesuai dengan undang-undang
i. Taat perintah adalah sikap mengikuti dan menuruti keinginan dari atasan j. Menjaga rahasia adalah menjaga dan tidak membocorkan informasi kepada
khalayak umum.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Aktualisasi nilai-nilai dasar komitmen mutu dalam pelaksanaan tugas aparatur akan mendorong terciptanya iklim atau budaya kerja unggul yang dapat menumbuhkan keberanian untuk menampilkan kreativitas dan inovasi
Indikator nilai dasar komitmen mutu antara lain: efektivitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi mutu.
a. Efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja (LAN RI, 2015:26).
b. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan.
c. Inovasi adalah kemampuan untuk menciptakan atau melakukan sesuatu yang baru.
d. Beorientasi mutu yaitu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan (costumer) sesuai dengan kebutuhan dan keingginannya, dan bahkan melampaui harapannya.
5. Anti Korupsi
Penanganan korupsi perlu diselesaikan secara komperensif karena korupsi adalah masalah kehidupan, dampak dan bahayanya bisa berpengaruh secara jangka panjang dan merusak kehidupan (LAN-RI, 2015:32). Oleh karena itu, ASN perlu dibekali nilai dasar anti korupsi agar bisa menghindari dan mencegah terjadinya
17
tindak pidana korupsi.Indikator nilai dasar anti korupsi adalah jujur, disiplin, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani dan peduli.
a. Jujur adalah lurus hati, tidak curang, tidak berbohong. Orang yang jujur akan konsisten dengan apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan.
b. Peduli adalah memperhatikan serta melibatkan diri dalam suatu persoalan, keadaan/kondisi di sekitar kita.
c. Mandiri adalah karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.
d. Disiplin adalah sikap mental untuk melakukan hal-hal yang seharusnya, pada saat yang tepat dan benar-benar menghargai waktu.
e. Tanggung Jawab adalah menyelesaikan pekerjaan sesuai amanah yang diberikan dengan baik, tidak mengelak, berani menghadapi dan memikul segala akibat atas pekerjaan yang dilakukan.
f. Kerja Keras adalah kegiatan yang dilakukan dengan sunguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum targetnya tercapai.
g. Sederhana adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
h. Berani adalah memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran.
i. Adil adalah melakukan sikap tidak memihak.
B. Peran dan Kedudukan Aparatur Sipil Negara 1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah suatu pengelolaan pegawai, karyawan untuk menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki asas etika professional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (LAN-RI, 2017:7). Manajemen ASN meliputi manajemen ASN dan Manajemen PPPK, diselenggarakan berdasarkan system merit. Ada beberapa asas untuk Manajemen ASN yaitu kepastian hukum, profesionalisme, proposionalitas, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif, efisien, keterbukaan, nondiskriminatif, persatuan, kesatuan, keadilan dan kesetaraan.
a. Kepastian hukum adalah jaminan bahwa hukum dijalankan, bahwa yang berhak menurut hukum dapat memperoleh haknya.
18
b. Profesionalisme adalah tingkah laku, perilaku dan sikap seseorang dalam lingkungan kerja
c. Proposionalitas adalah sebuah asas hukum yang berupaya menyeimbangkan tindakan yang diambil dengan tujuan yang ingin dicapai.
d. Delegasi adalah berhubungan dengan suatu tugas tertentu yang harus dilakukan oleh bawahan
e. Netralitas adalah keadaan dan sikap netral (tidak memihak, bebas)
f. Akuntabilitas adalah keadaan seseorang yang berkewajiban memberikan pertanggungjawaban atas kegiatan.
g. Efektif, efisien adalah menyelenggarakan manajemen ASN sesuai dengan target atau tujuan dengan tepat waktu sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan
h. Keterbukaan artinya dalam penyelenggaraan manajemen ASN bersifat terbuka untuk public
i. Nondiskriminatif adalah untuk menghargai persamaan derajat tidak membeda- bedakan
j. Persatuan dan Kesatuan artinya ASN sebagai perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
k. Keadilan dan kesetaraan adalah peraturan penyelenggaraan ASN harus mencerminkan rasa keadilan dan kesamaan untuk memperoleh kesempatan akan fungsi dan peran sebagai ASN.
2. Whole Of Goverment (WOG)
Whole of Goverment adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen, program, dan pelayanan publik (LAN-RI, 2017:6). Nilai indikator yang terdapat dalam Whole Of Government yaitu koordinasi, integrasi, kolaborasi, komunikasi, berkesinambungan, sinkronisasi, dan simpilkasi.
a. Koordinasi adalah kegiatan yang dikerjakan oleh banyak pihak dari berbagai organisasi untuk mencapai suatu tujuan bersama.
b. Integrasi adalah proses partisipasi beberapa orang, kelompok,dan organisasi yang bekerja sama untuk mencapai hasil yang diinginkan.
19
c. Kolaborasi adalah proses bekerja sama untuk menelurkan gagasan atau ide dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama menuju visi bersama.
d. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain.
e. Berkesinambungan adalah suatu hal yang merupakan suatu rangkaian yang berkelanjutan.
f. Sinkronisasi artinya proses pengaturan jalannya beberapa proses pada saat yang bersamaan
g. Simplikasi adalah penyederhanaan untuk mempermudah melakukan analisis 3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima layanan (LAN RI, 2017:10). Nilai indikator dalam pelayanan publik yaitu:
a. Partisipatif adalah keterlibatan seseorang dalam situasi baik secara mental, pikiran atau emosi dan perasaan.
b. Transparan adalah keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah kepada
c. Responsif adalah penyelenggaraan pelayan publik wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat.
d. Tidak diskriminatif adalah tindakan dengan tidak membedakan antara yang satu dengan yang lainnya.
e. Mudah dan murah artinya dalam kegiatan pelayanan publik masyarakat di mudahkan dan tidak berbeblit-belit serta pelayanan bersifat murah dan terjangkau oleh seluruh masyarakat.
f. Efektif dan efisien artinya mewujudkan tujuan dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel adalah pelayanan publik diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh masyarakat yang membutuhkan dalam arti fisik dan non-fisik.
20
h. Akuntabel artinya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
i. Berkeadilan adalah pelayanan publik harus diterima oleh seluruh masyarakat tanpa dibeda-bedakan.
21 BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi dan Penetapan Isu
Dalam upaya mewujudkan rancangan aktualisasi, diperoleh isu-isu yang menjadi problematika di tempat tugas yaitu, di SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir.
Pertama, rendahnya nilai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir. Kedua, rendahnya nilai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir. Ketiga, rendahnya nilai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IX SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir. Adapun beberapa isu-isu tersebut, yaitu:
1. Rendahnya Nilai Siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir
Nilai menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar. Jika ingin melihat ketercapaian kegiatan belajar mengajar bisa terlihat dari nilai yang siswa dapatkan, JIka nilai siswa sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) maka kegaiatan belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kelas VII adalah 70. Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS) menjadi penilaian untuk melihat kemampuan siswa dalam memahami keseluruhan materi selama satu semester. Berdasarkan jumlah siswa kelas VII sebanyak 16 siswa dengan nilai mata pelajaran bahasa Indonesia yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 5 siswa dan 11 siswa nilai mata pelajaran bahasa Indonesia telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Berdasarkan ketercapaian KKM persentase yang mencapai ketuntasan adalah 69%
serta persentase yang tidak mencapai ketuntasan adalah 31%.
22
Tabel 4.1
Daftar Nilai Tugas Harian Bahasa Indonesia Siswa Kelas VII Tahun 2020/2021
No Nama Siswa Nilai
1. Aurel Nathasya 73
2. Bayan Fredikson 75
3. Deni Al Maula 68
4. Deni Susanto 71
5. Dimas 69
6. Dina 78
7. Karlina 75
8. Kasela Wati 80
9. Miranda 84
10. Muhammad Riski 67
11. Rido Irawan 65
12. Riski Aditia 79
13. Rizki 66
14. Salma 72
15. Sapira 74
16. Yuli 80
Sumber : Nilai Tugas Harian Bahasa Indonesia Kelas VII
2. Rendahnya Nilai Siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir
Berdasarkan nilai ulangan akhir semester Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kelas VIII adalah 70. Berdasarkan jumlah siswa kelas VIII sebanyak 11 siswa dengan nilai mata pelajaran bahasa Indonesia yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 8 siswa dan 3 siswa nilai mata pelajaran bahasa Indonesia telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan ketercapaian KKM persentase yang mencapai ketuntasan adalah 27% serta persentase yang tidak mencapai ketuntasan adalah 78%.
23
Tabel 4.2
Daftar Nilai UAS Bahasa Indonesia Siswa Kelas VIII Tahun 2020/2021
No Nama Siswa Nilai
1. Ahmad Rafel Sakandi 66
2. Ahmad Satria Al Mubaraq 68
3. Alimi 64
4. Aulya Rahman 60
5. Bohory 61
6. Casanova 85
7. Gusdi Yanti 82
8. Jihan Ramadani 65
9. Mery Yanti 81
10. Nur Julyani 68
11. Putra Abdullah Ardiansyah 62 Sumber: Nilai UAS Bahasa Indonesia Kelas VIII
3. Rendahnya Nilai Siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IX SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir
Berdasarkan nilai ulangan akhir semester Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kelas IX adalah 70. Berdasarkan jumlah siswa kelas IX sebanyak 13 siswa dengan nilai mata pelajaran bahasa Indonesia yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 4 orang dan 9 siswa nilai mata pelajaran bahasa Indonesia telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan ketercapaian KKM persentase yang mencapai ketuntasan adalah 70% serta persentase yang tidak mencapai ketuntasan adalah 30%.
24
Tabel 4.3
Daftar Nilai UAS Bahasa Indonesia Siswa Kelas IX Tahun 2020/2021
No Nama Siswa Nilai
1. Alviansyah 64
2. Debi Yessuwa 74
3. Diky Wahyudi 72
4. Erbean Cahyani 84
5. Eto Maulana 72
6. Jumadi 71
7. Munisa Aulia 84
8. Padilah Akbar 83
9. Salsabela 78
10. Skar Setiawan 80
11. Sofyan 62
12. Sry Wahyuni 74
13. Suparman 67
Sumber: Nilai UAS Bahasa Indonesia Kelas IX
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan perkembangan yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 4 Satu Atap Bunut Hilir, perlu ditentukan prioritas yang akan ditangani. Penentuan isu aktual prioritas dilakukan dengan menggunakan skala dengan rentang angka dari 1-5 yang menyatakan bahwa isu tersebut : “(1) Tidak Penting”, “(2) Kurang Penting”, “(3) Cukup Penting”, “(4) Penting” dan “(5) Sangat Penting”.Skala penilaian ini berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu yaitu isu yang bersifat Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak atau biasa di singkat APKL. Adapun penentuan isu aktualnya sebagai berikut.
a. Aktual: isu benar terjadi di lingkungan SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia. Jika isu benar-benar Aktual maka diberikan nilai 5 (Sangat Tinggi), namun jika isu ke Aktualan-nya sangat rendah maka diberikan nilai 1 (Sangat Rendah).
25
b. Problematik: isu memiliki dimensi masalah yang komplek di lingkungan SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir perlu dicarikan solusinya guna peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia. Jika isu benar-benar Problematik maka diberikan nilai 5 (Sangat Tinggi), namun jika isu ke Problematikan-nya sangat rendah maka diberikan nilai 1 (Sangat Rendah).
c. Khalayak: isu diangkat karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Khalayak karena terjadi pada seluruh peserta didik SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir. Jika isu benar-benar Khalayak maka diberikan nilai 5 (Sangat Tinggi), namun jika isu ke Khalayakan-nya sangat rendah maka diberikan nilai 1 (Sangat Rendah).
d. Layak: isu yang masuk akal dan realistis untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya dalam rangka meningkatkan pengetahuan peserta didik SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir. Jika isu benar-benar Layak maka diberikan nilai 5 (Sangat Tinggi), namun jika isu ke Kelayakan-nya sangat rendah maka diberikan nilai 1 (Sangat Rendah).
Tabel 4.4
Penetapan Isu Menggunakan Metode APKL
NO ISU AKTUAL LIKERT SCALE
RANK A P K L
1.
Rendahnya Nilai Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir
4 3 3 3 13 III
2.
Rendahnya Nilai Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir
5 5 4 4 18 I
3.
Rendahnya Nilai Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IX SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir
4 4 3 3 14 II
Keterangan:
A = Aktual K = Khalayak
P = Problematika L = Layak
Dari analisis isu dengan menggunakan analisis APKL di atas, maka yang menjadi Isu Prioritas (nilai tertinggi) dan ditetapkan sebagai Isu Rancangan
26
Aktualisasi peserta serta akan dicarikan solusi pemecahan masalahnya adalah:
“Rendahnya Nilai Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir”.
B. Identifikasi dan Faktor Penyebab Isu
Ada beberapa faktor penyebab rendahnya nilai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir sebagai berikut:
1. Kurangnya buku teks siswa pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII
Buku pelajaran sengaja dirancang khusus untuk menjadi teman belajar bagi siswa. Di dalam buku yang diterbitkan, siswa diarahkan untuk mampu belajar secara mandiri atau berkelompok, baik pada situasi pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Oleh karena itu, penyajian di dalamnya memungkinkan siswa belajar secara mandiri tanpa bergantung terhadap guru. Berdasarkan hal tersebut kurangnya buku teks akan mempengaruhi nilai belajar siswa. Jika siswa tidak memiliki buku teks pelajaran akan membuat siswa cenderung pasif sehingga siswa sulit menguasai konsep setiap kompetensi dasar. Ketersediaan buku teks pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII jumlahnya terbatas dan hanya cukup untuk beberapa siswa saja.
Gambar 4.1 Buku teks siswa
Sumber : Ketersediaan Buku teks di SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir
27
2. Siswa kurang aktif dalam proses kegiatan pembelajaran pada pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII
Keaktifan siswa dalam belajar menjadi bagian penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. Keaktifan siswa dalam belajar memunculkan semangat dan rasa ingin tahu terhadap materi yang dipelajari karena siswa merasa terlibat di dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa cendurung tidak aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa cenderung pasif ketika diberikan pertanyaan dan ketika siswa diberikan kesempatan untuk bertanya siswa terkadang hanya diam.
Tabel 4.5
Tingkat Keaktifan Siswa Kelas VIII Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
No Nama siswa
Aspek
Jumlah Bertanya kepada guru Menjawab pertanyaan guru
Kriteria penilaian Bertanya
dengan aktif kepada guru tentang materi yang dipelajari
(3)
Kurang aktif dalam bertanya tentang materi yang dipelajari
(2)
Tidak mengajukan pertanyaan
(1)
Mampu memberikan jawaban dengan tepat sesuai pertanyaan guru
(3)
Mampu menjawab pertanyaan namun belum tepat
(2)
Tidak menjawab pertanyaan guru
(1) 1. Ahmad Rafel
Sakandi
√ √ 4
2. Ahmad Satria Al Mubaraq
√ √ 5
3. Alimi √ √ 2
4. Aulya Rahman √ √ 2
5. Bohory √ √ 2
6. Casanova √ √ 5
7. Gusdi Yanti √ √ 5
8. Jihan Ramadani
√ √ 4
9. Mery Yanti √ √ 5
10. Nur Julyani √ √ 5
11. Putra Abdullah Ardiansyah
√ √ 2
Sumber : Daftar Rekap Nilai Sikap Siswa Kelas VIII Tahun Pelajaran 2020/2021 Berdasarkan tabel tingkat keaktifan siswa dalam kegiatan belajar tersebut, masih adanya siswa yang kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Ketika guru memberikan pertanyaan siswa cenderung diam dan tidak mau bertanya,
28
kemudian ketika siswa diberikan kesempatan untuk bertanya siswa tidak mau bertanya. Meskipun begitu, masih ada siswa yang keaktifannya cukup baik.
c. Kurang variatifnya model pembelajaran pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIII
Model pembelajaran yang digunakan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia harus variatif agar meningkatkan kemampuan siswa. Penggunaan model pembelajaran konvensional akan mempengaruhi kegiatan belajar mengajar dan nilai hasil belajar siswa. Jika guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional maka pembelajaran akan cenderung membosankan dan proses pembelajaran tidak akan sukses dan berhasil dikarenakan siswa hanya menerima materi dan terkadang siswa hanya diberikan perintah untuk mencatat tanpa adanya tindak lanjut dalam kegiatan belajar mengajar. Akan tetapi, jika guru menggunakan model pembelajaran variatif akan membuat siswa lebih aktif dan semangat dalam kegiatan belajar mengajar sehingga nilai hasil belajar siswa akan maksimal. Hal ini bersumber dari pengamatan yang guru lakukan saat mulai mengajar di SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir.
Untuk merumuskan faktor penyebab/masalah dari isu prioritas, maka tahapan selanjutnya adalah dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala penilaian 1 - 5, untuk menganalisis faktor mana yang menjadi penyebab atau masalah utama terjadinya isu prioritas.
a. Urgent,yaitu seberapa mendesak suatu masalah harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti dan diselesaikan dengan skala penilaian 1 – 5.
b. Seriousness, yaitu seberapa serius dan mendesaknya suatu masalah harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan dengan skala penilaian 1 – 5.
c. Growth, yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya masalah tersebut yang memiliki dampak terhadap perkembangan jangka panjang yang lebih besar jika tidak ditangani sebagaimana mestinya. Dengan skala penilaian 1 – 5
29
Tabel 4.6
Analisa Faktor Penyebab melalui Metode USG
No Faktor Penyebab U S G Jumlah Urutan
1.
Kurangnya buku teks siswa pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas VIII 4 4 3 11 III
2.
Siswa kurang aktif dalam proses kegiatan pembelajaran pada pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII
5 4 3 12 II
3.
Kurang variatifnya model pembelajaran pada
pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIII 5 5 4 14 I Keterangan Skala Nilai (1-5) :
1= Sangat Rendah; 2= Rendah; 3= Sedang; 4= Tinggi; 5= Sangat Tinggi.
Berdasarkan hasil analisis dengan metode USG, dari ketiga faktor penyebab terjadinya masalah tersebut yang paling dominan “Kurang variatifnya model pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIII”.
C. Gagasan Pemecahan Isu dan Kegiatan
Berdasarkan analisis menggunakan metode USG, dari ketiga faktor penyebab terjadinya masalah tersebut yang paling dominan adalah faktor penyebab/masalah yaitu: “Kurang variatifnya model pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIII”.
Berdasarkan isu prioritas, yaitu: “Rendahnya Nilai Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir”, maka dalam rangka untuk menyelesaikan isu prioritas tersebut maka gagasan pemecahannya adalah
“Meningkatkan Nilai Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VIII dengan menggunakan model pembelajaran”.
Satu di antara model pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran Bahasa Indonesia adalah model discovery learning. Model pembelajaran ini menekankan kepada kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku.
Dengan penerapan model discovery learning siswa lebih aktif untuk mencari
30
pengetahuan dan mengumpulkan informasi agar siswa bisa memahami konsep.
Guru membimbing, mengarahkan, dan menyampaikan materi secara garis besar.
Jadi siswa tidak hanya menerima materi saja, akan tetapi siswa aktif menemukan konsep tersebut dan membuat siswa lebih mudah memahami konsep dan materi sehingga ketika dalam pembelajaran nilai hasil belajar siswa lebih meningkat.
Dengan mengetahui masalah pokok tersebut penulis dapat menyimpulkan gagasan yang tepat untuk penulisan rancangan aktualisasi ini adalah “Upaya Meningkatkan Nilai Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir Kecamatan Bunut Hilir Kabupaten Kapuas Hulu “.
Berdasarkan judul di atas, maka Rancangan Aktualisasi Kegiatan ini dapat rumuskan sebagai berikut:
1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII dengan materi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dengan model pembelajaran discovery learning.
2. Membuat bahan dan menyiapkan media pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII dengan materi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
3. Menyusun kisi-kisi soal, soal pre-test dan post-test, dan instrumen penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII dengan materi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII dengan materi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dengan model pembelajaran discovery learning.
5. Melaksanakan evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII dengan materi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
31 D. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Tabel 4.7
Rancangan Aktualisasi Unit Kerja SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir
Identifikasi Isu 1. Rendahnya nilai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir 2. Rendahnya nilai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir 3. Rendahnya nilai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IX SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir
Isu yang diangkat Berdasarkan identifikasi isu tersebut, maka isu yang menjadi prioritas berdasarkan metode APKL adalah “Rendahnya nilai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir”
Faktor penyebab Isu 1. Kurangnya buku teks siswa pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII
2. Siswa kurang aktif dalam proses kegiatan pembelajaran pada pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII 3. Kurang variatifnya model pembelajaran pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIII
Faktor Utama Berdasarkan identifikasi isu tersebut, maka isu yang menjadi prioritas adalah “Kurang variatifnya model pembelajaran pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIII”
Gagasan Pemecahan Masalah
Upaya Meningkatkan Nilai Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Satap Bunut Hilir Kecamatan Bunut Hilir Kabupaten Kapuas Hulu
No Kegiatan dan Output/Hasil
Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output/Hasil Tahapan Kegiatan
Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar
PNS
Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi dan Nilai-Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5
1 Kegiatan : Menyusun Rencana Pelaksanaan
1. Menyusun draf RPP 1. Soft file Draf RPP 1. Saya akan menyusun draf RPP sesuai dengan KI, KD, dan Indikator dengan cermat. Akuntabilitas: Tanggung jawab. Etika Publik : Cermat
Kontribusi terhadap Visi-Misi Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu :
32 Pembelajaran
(RPP) mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) kelas VIII dengan model
pembelajaran discovery learning.
Output/Hasil Kegiatan:
RPP mata pelajaran Bahasa Indonesia
2. Mencetak draf RPP 2. Draf RPP 2. Saya akan mencetak draf RPP yang telah dibuat tanpa menggunakan barang milik sekolah.
Nasionalisme : Rela berkorban Anti Korupsi : Mandiri
Visi :
Mewujudkan Kapuas Hulu yang Harmonis, Berdaya saing, Amanah, dan Terampil
“Kapuas Hulu Hebat”
Misi :
Mewujudkan Kapuas Hulu yang yang berbudaya, mandiri, cerdas, inovatif dalam meningkatkan kualitas dan mutu Pendidikan yang memiliki daya saing.
Kontribusi terhadap Visi-Misi : Dengan tersedianya RPP, maka mendukung terlaksananya visi- misi Organisasi:
Menuju Pribadi yang Berprestasi, Terampil, Iman Dan Takwa, Berakhlak Mulia dengan Indikator Visi Organisasi:
- Unggul dalam
pelaksanaan
kedisiplinan dan tanggung jawab
3. Konsultasi draf RPP dengan mentor
3. Catatan konsultasi draf RPP
3. Saya akan melakukan konsultasi dengan mentor menggunakan bahasa yang sopan
WoG : Komunikasi Etika Publik : Sopan 4. Mencatat semua
masukan dan arahan dari mentor terkait draf RPP
4. Catatan masukan dan arahan
4. Saya akan mendengarkan masukan dan saran serta mencatat semua pengarahan yang disampaikan oleh mentor.
Pelayanan publik : Partisipatif Nasionalisme : Hormat
5. Memperbaiki dan melengkapi draf RPP menjadi RPP utuh
dan lengkap
berdasarkan saran dan masukan mentor
5. Draf soft file 5. Saya akan memperbaiki dan melengkapi draf RPP sesuai dengan saran dan masukan mentor, sehingga bisa membuat RPP yang utuh dan lengkap,
Manajemen ASN : Akuntabilitas Nasionalisme : Menghormati keputusan
Etika Publik: Taat perintah
6. Mencetak RPP 6. RPP 6. Saya akan mencetak RPP dari hasil perbaikan draf RPP
Komitmen Mutu : Efektivitas
33 7. Meminta tanda
tangan/pengesahan RPP dari kepala sekolah
7. RPP yang telah disahkan
7.Saya akan meminta tanda tangan/pengesahan RPP yang telah dicetak.
Akuntabilitas : Kejelasan
- Mampu dalam
berkreatifitas dibidang Pendidikan
Nilai-Nilai Organisasi : Dengan tersedianya RPP, maka memperkuat nilai -nilai organisasi yaitu komunikatif, bertanggung jawab, mandiri, bekerja keras, dan kreatif.
2
Kegiatan : Menyusun bahan ajar dan menyiapkan media
pembelajaran
Output/Hasil Kegiatan:
Bahan ajar dan media
pembelajaran
1. Merancang bahan pembelajaran
1. Draf bahan ajar 2. Saya akan merancang bahan ajar dengan mengumpulkan informasi tentang bahan ajar sesuai dengan materi pembelajaran.
Etika Publik:
(Cermat)
Kontribusi terhadap Visi-Misi Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu :
Visi :
Mewujudkan Kapuas Hulu yang Harmonis, Berdaya saing, Amanah, dan Terampil
“Kapuas Hulu Hebat”
Misi :
Mewujudkan Kapuas Hulu yang yang berbudaya, mandiri, cerdas, inovatif dalam meningkatkan kualitas dan mutu Pendidikan yang memiliki daya saing.
Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi :
2. Menganalisis karakteristik bahan pembelajaran terhadap siswa
2. Draf bahan ajar 2. Bahan ajar yang saya buat akan sesuai dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
Anti korupsi:
(Peduli)
Manajemen ASN : Tidak Diskriminatif 3. Membuat bahan
pembelajaran
3. Softfile Bahan ajar 3. Saya akan membuat bahan ajar secara sistematis berdasarkan tujuan pembelajaran.
Akuntabilitas:
(Kejelasan)
34 4. Mencetak bahan
pembelajaran
4. Bahan ajar 4. Saya akan mencetak bahan ajar tidak memungut biaya kepada sekolah dan siswa dalam mencetak bahan ajar.
Nasionalisme:
(Rela Berkorban)
Dengan tersedianya bahan dan media pembelajaran maka mendukung terlaksananya visi Organisasi:
Menuju Pribadi yang Berprestasi, Terampil, Iman Dan Takwa, Berakhlak Mulia dengan Indikator Visi Organisasi:
- Unggul dalam
pelaksanaan
kedisiplinan dan tanggung jawab
- Mampu dalam
berkreatifitas dibidang Pendidikan
Dengan tersedianya bahan dan media pembelajaran maka mendukung terlaksananya Misi Organisasi :
Kejar Prestasi dengan Indikator Misi Organisasi :
- Meningkatkan
kedisiplinan dan tanggung jawab
- Mendorong berkembangnya semangat beraktifitas 5. Menentukan
media
pembelajaran
Media pembelajaran (4 dan 5)
6. Catatan Konsultasi
5. Dalam menentukan media yang akan digunakan saya akan menyesuaikannya dengan bahan ajar dan tingkat kemampuan siswa.
Komitmen mutu:
(Berorientasi pada mutu) 6. Mencari media
pembelajaran
7. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah terkait bahan dan media
pembelajaran
6. Saya akan mencari media agar dapat menunjang pembelajaran bagi siswa Pelayanan Publik
(Efektif dan Efisien)
7. Saya akan melakukan konsultasi dengan kepala sekolah terkait bahan dan media pembelajaran yang telah dipersiapkan.
WoG
(Komunikasi)
35
Nilai-Nilai Organisasi : Dengan tersedianya bahan dan media
pembelajaran maka
memperkuat nilai -nilai organisasi yaitu komunikatif, disiplin, bekerja keras, mandiri, rasa ingin tahu menghargai prestasi, bertanggung jawab dan gemar membaca.
3 Kegiatan:
Membuat kisi- kisi soal,soal pre-test dan post-test dan soal evaluasi serta instrumen penilaian
Output/Hasil Kegiatan:
Kisi-kisi soal, Soal Pre-Test dan Post-Test, Soal Evaluasi,
1. Menentukan bentuk dan jumlah soal
Soal pre-test dan post-test
(1,2, dan 3)
1. Saya akan menentukan bentuk soal dan jumlah soal sesuai dengan kemampuan siswa.
Akuntabilitas:
(Kejelasan) Komitmen mutu:
(Berorientasi pada mutu)
Kontribusi terhadap Visi-Misi Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu :
Visi :
Mewujudkan Kapuas Hulu yang Harmonis, Berdaya saing, Amanah, dan Terampil
“Kapuas Hulu Hebat”
Misi :
Mewujudkan Kapuas Hulu yang yang berbudaya, mandiri, cerdas, inovatif dalam meningkatkan kualitas dan mutu Pendidikan yang memiliki daya saing.
Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi :
2. Membuat kisi-kisi soal pre-test dan post-test
2. Saya akan membuat kisi-kisi soal pre-test dan post-test berdasarkan indikator yang telah dibuat.
WoG:
(Berkesinambungan) 3. Membuat soal
pre-test, post-test dan soal evaluasi
3. Saya akan membuat soal dengan memperhatikan pemilihan bahasa dan tata tulis saat menyusun butir soal agar mudah dipahami serta siswa tanpa harus membedakan kemampuan siswa.
36 Instrumen
Penilaian
Etika publik (Cermat)
Manajemen ASN:
(Keadilan dan Kesetaraan) Pelayanan Publik
(Tidak diskriminatif)
Dengan tersedianya soal dan instrumen penilaian maka mendukung terlaksananya visi Organisasi:
- Unggul dalam
pelaksanaan
kedisiplinan dan tanggung jawab
- Mampu dalam
berkreatifitas dibidang Pendidikan
Dengan tersedianya soal dan instrumen penilaian maka mendukung terlaksananya Misi Organisasi :
Kejar Prestasi dengan Indikator Misi Organisasi :
- Meningkatkan
kedisiplinan dan tanggung jawab
- Mendorong berkembangnya semangat beraktifitas - Mengembangkan
budaya gemar membaca 4. Membuat
pedoman penilaian
4. Lembar pedoman penilaian
4. Saya akan membuat pedoman penilaian dengan memperhatikan bentuk dan jumlah soal.
Komitmen Mutu:
(Efektivitas) 5. Mencetak soal
dan instrumen penilaian
5.Lembar soal pre- test, post-test, soal evaluasi serta instrumen penilaian
5. Saya akan mencetak soal dan instrumen penilaian dengan menggunakan printer dan laptop sendiri
Nasionalisme:
(Rela berkorban) Anti Korupsi : (Mandiri)
37
Nilai-Nilai Organisasi : Dengan tersedianya soal dan instrumen penilaian maka memperkuat nilai -nilai organisasi yaitu disiplin, bekerja keras, mandiri, bertanggung jawab dan gemar membaca.
4 Kegiatan:
Melaksanakan kegiatan pembelajaran Output/Hasil Kegiatan:
Terlaksananya kegiatan pembelajaran
1. Melaksanakan
kegiatan Pendahuluan
1. Terlaksana kegiatan pendahuluan
1. a) Saya akan mengucapkan salam dan meminta siswa untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran.
Nasionalisme:
(Religius) Etika Publik (Sopan)
b) Saya akan mengecek kehadiran peserta didik dan menanyakan kabar siswa.
Anti korupsi:
(Peduli)
c) Saya akan menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran.
Akuntabilitas:
(Kejelasan target)
Kontribusi terhadap Visi-Misi Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu :
Visi :
Mewujudkan Kapuas Hulu yang Harmonis, Berdaya saing, Amanah, dan Terampil
“Kapuas Hulu Hebat”
Misi :
Mewujudkan Kapuas Hulu yang yang berbudaya, mandiri, cerdas, inovatif dalam meningkatkan kualitas dan mutu Pendidikan yang memiliki daya saing.