i
RANCANGAN AKTUALISASI
Optimalisasi Penerapan Kartu Stok Opname Reagen Secara Elektronik (OPTIK OENIK) dalam Menjamin Ketersediaan Stok Reagen Kering dan
Reagen Basah dalam Mendukung Pemenuhan Kualitas dan Kuantitas Pemeriksaan Laboratorium di RSUD dr Achmad Diponegoro
DISUSUN OLEH :
RIZKA PEBRIYANTI, A.Md.AK NIP. 19950204 202012 2 023
33
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 202
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Penerapan Kartu Stok Opname Reagen secara Elektronik (OPTIK OENIK) dalam Menjamin Ketersediaan Stok Reagen Kering dan Reagen Basah dalam Mendukung Pemenuhan Kualitas dan Kuantitas Pemeriksaan Laboratorium di RSUD dr Achmad Diponegoro”. Merupakan salah satu tugas dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXXII di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021. Pada kesempatan ini penulis mengucapakan Terima Kasih kepada:
1. Bapak H. Sutarmidji,SH.,M.HUM selaku Bapak Gubernur Kalimantan Barat 2. Bapak Fransiskus Diaan, SH selaku Bupati Kabupaten Kapuas Hulu
3. Bapak Suprianus Herman, SH selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat
4. Bapak Jantau, S.Sos., M.M.(PLT) selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembagan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu
5. Bapak Sudarso,S.Pd.,M.M.(PLT) selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu 6. Bapak drg. Poltak Pandapotan Sianturi, M.Kes Selaku Direktur RSUD dr.Achmad
Diponegoro
7. Bapak Drs. Poltak Tambunan, Apt, selaku Kabid Pelayanan Medik.
8. Bapak Didih Abidin selaku Coach yang telah memberikan bimbingan, masukan dan pengarahan.
9. Bapak Mawardi, S.E.,M.M selaku penguji Rancangan aktualisasi
10. Bapak Syamsuddin, SKM selaku Kepala Seksi Pelayanan Medik sekaligus mentor yang telah memberikan bimbingan dan motivasi
11. Bapak saya Supiansyah, Ibu saya Masniati dan Adik saya Fadilla Wahyuni yang telah mendoakan dan telah banyak memberikan semangat dan dukungan kepada saya
12. Teman Satu Kamar saya di Asrama Latsar CPNS Dayang Venty Sukaryuni Yoryanda yang telah banyak membantu saya selama Latsar CPNS
13. Kepala unit dan teman sejawat diruangan Laboratorium yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada saya
14. Rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XXXII Tahun 2021 yang telah memberikan bantuan dan motivasi.
vi Penulisan Rancangan Aktualisasi masih banyak kekurangan dan kesalahan karena itu saran, kritikan dan masukan yang membangun demi kesempurnaan Rancangan Aktualisasi akan sangat bermanfaat untuk Penulis membuat yang lebih baik lagi dan mampu menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA serta mengacu pada nilai peran dan kedudukan yaitu manajemen ASN, WoG, dan Pelayanan Publik.
Putussibau, 1 Juli 2021
Penulis Rizka Pebriyanti
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...ii
BERITA ACARA ... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ...viii
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 2
C. Tempat dan Waktu ... 2
BAB II ... 3
GAMBARAN UMUM ... 3
A. Situasi Kabupaten Kapuas Hulu ... 3
B. Visi dan Misi ... 4
C. Tujuan RSUD dr Achmad Diponegoro ... 5
D. Struktur Organisasi ... 6
E. Tugas Pokok dan Uraian Tugas ... 8
BAB III ... 10
A. Nilai Nilai Dasar ASN ... 10
B. Kedudukan dan Peran ASN... 14
BAB IV ... 16
A. Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan ... 16
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan ... 20
C. Jadwal Implementasi ... 25
D. Jadwal Pengendalian Dengan Mentor ... 26
E. Jadwal Konsultasi dengan Coach ... 27
DAFTAR PUSTAKA ... 28
viii DAFTAR TABEL
Tabel Judul Tabel Halaman
2.1 Tabel Struktur Organisasi...7
4.1 Analsis Isu dengan Teknik APKL ... 17
4.2 Analisis Isu dengan Teknik USG ... 18
4.3 Rancangan Aktualisasi ... 20
4.4 Jadwal Implementasi Aktualisasi ... 25
4.5 Jadwal Konsultasi dengan Mentor ... 26
4.6 Jadwal Konsultasi dengan Couch ... 27
1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang –Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dijelaskan bahwa Aparatur sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang bekerja pada instansi Pemerintah. ASN merupakan pegawai yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan Pemerintah atau diserahi tugas Negara lainnnya serta digaji berdasarkan Peraturan PerUndang - Undangan.
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peranan penting dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Hal ini sejalan dengan amanat UU No.5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara yang menjelaskan tugas dan fungsi ASN sebagai: Pelaksana Kebijakan public, Pelayan Publik, dan Perekat dan Pemersatu Bangsa.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan pelaatihan yang inovatif dan interintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja, sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas. Melalui pembaharuan Pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan PNS profesional yang berkarakter dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
Satu diantara beberapa profesi yang merupakan bagian dari pegawai ASN adalah tenaga kesehatan termasuk didalamnya adalah Ahli Tehnologi Laboratorium Kesehatan. . Ahli Tehnologi Laboratorium Kesehatan merupakan pegawai ASN yang harus mengembangkan kompetensi yang dimilikinya agar kinerjanya semakin membaik dan dapat memberikan kontribusi dalam dunia kesehatan. Selain itu, Ahli Tehnologi Laboratorium Kesehatan juga dituntut memiliki karakter yang baik dalam dirinya sehingga menjadi pegawai ASN yang
2 berkompeten, profesional, berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang dimilikinya.
Demi mendukung ketercapaian tujuan mengenai hal yang dipaparkan diatas dilakukan kegiatan habituasi, peserta pelatihan dasar sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) dapat membiasakan diri untuk menerapkan nilai-nilai dasar ASN , yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di lingkungan kerjanya` Dalam hal ini, penyusun merupakan peserta pelatihan dasar yang akan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) di RSUD dr Achamd Diponegoro Putussibau. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama agenda habituasi tertuang di dalam Laporan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Penerapan Kartu Stok Opname Reagen secara elektronik (OPTIK OENIK) dalam Menjamin Ketersediaan Stok Reagen Kering dan Reagen Basah dalam Mendukung Pemenuhan Kualitas dan Kuantitas Pemeriksaan Laboratorium di RSUD dr Achmad Diponegoro”.
B. TUJUAN
Tujuan dari Aktualisasi ini adalah:
1. CPNS diharapkan memahami nilai-nilai dasar yang harus dimiliki seorang Aparatur sipil negara (ASN).
2. Penulisan laporan ini ditujuakan untuk menyelesaikan persyaratan pelatihan dasar CPNS golongan II C Angkatan XXXII pemerintah Kabupaten Kapuas hulu. Pelatihan dasar ini nantinya akan menjadi dasar bagi para CPNS khususnya dibidang kesehatan agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sehingga mampu menghasilkan pelayanan yang bermutu
3. Diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam kegiatan melaksanakan TUPOKSI Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan di RSUD dr Achamd Diponegoro Putussibau
C. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan seminar rancangan aktualisasi akan diselengarakan pada tanggal 02 Juli 2021 di Aula BKPSDM Kabupaten Kapuas Hulu, sedangkan kegiatan aktualisasi akan
dimplementasikan pada tanggal 05 Juli s/d 07 Agustus 2021 di RSUD dr Achmad Diponegoro, Jl Komyos Sudarso no 42 Kec. Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu.
BAB II
3 GAMBARAN UMUM
A. SITUASI KABUPATEN KAPUAS HULU
RSUD dr. Achmad Diponegoro merupakan lembaga teknis daerah yang setingkat Kantor dan merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah yang berada dibawah serta bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dasar Hukum RSUD dr. Achmad Diponegoro adalah Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu dan Peraturan Bupati No. 44 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad Diponegoro. RSUD dr. Achmad Diponegoro sebagai Lembaga Teknis Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan upaya Kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya Penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan, pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan serta melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar Pelayanan Rumah Sakit.
RSUD dr. Achmad Diponegoro adalah satu-satunya Rumah Sakit Rujukan di Wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. Sebelum menjadi Rumah Sakit Umum Daerah, Rumah sakit ini dikelola oleh kelompok missionaris (Belanda) sekitar awal tahun 1930-an yang berlokasi di Jalan Diponegoro Putussibau. Dan pada akhir tahun 1960-an pengelolaannya diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Kapuas Hulu. Pada awal tahun 1980-an dibangun Rumah Sakit baru di jalan Kom Yos Sudarso Putussibau dan berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad Diponegoro.
Nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Achmad Diponegoro diambil dari nama seorang dokter yakni dr. Achmad Diponegoro, yang telah melayani masyarakat di pedalaman Kabupaten Kapuas Hulu termasuk Putussibau pada sekitar tahun 1930-an. Atas jasa dan pengabdiannya, maka nama dr. Achmad Diponegoro diabadikan menjadi nama RSUD Kabupaten Kapuas Hulu. Pada masa penjajahan Belanda, dr. Achmad Diponegoro dan beberapa kaum cendikiawan Kalimantan Barat lainnya telah menjadi korban kekejaman tentara Belanda, mereka dibunuh dan dikuburkan secara massal didaerah Mandor Kabupaten Landak.
RSUD dr. Achmad Diponegoro adalah Lembaga Teknis Daerah setingkat Kantor dan merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah yang berada dibawah serta bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dasar Hukum RSUD dr. Achmad Diponegoro adalah Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu dan Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 44 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSUD dr. Achmad Diponegoro.
4 RSUD dr. Achmad Diponegoro sebagai lembaga teknis daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan serta melasanakan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai standar Pelayanan.
B. VISI dan Misi
Visi : Terwujudnya Kapuas Hulu yang Harmonis, Energik, Berdaya Saing, Amanah, dan Terampil “Kapuas Hulu HEBAT”
Misi
1. Mewujudkan Masyarakat Kapuas Hulu yang Harmonis, dalam Kerukunan Kehidupan Beragama, Budaya dan Keamanan
2. Mewujudkan Kapuas Hulu yang Kreatif Menuju Desa Mandiri, Pengembangan Aktivitas Ekonomi yang Adil dan Pro Rakyat, serta Ramah Investasi
3. Mewujudkan Masyarakat Kapuas Hulu yang Berbudaya, Mandiri, Cerdas dan Inovatif dalam Meningkatkan Kualitas dan Mutu Pendidikan yang Memiliki Daya Saing
4. Mewujudkan Tata kelola Pemerintahan yang Bersih, Berwibawa dan Tersedianya Infrastruktur Publik yang Berbasis Transparasi, Responsibilitas dan Akuntabilitas
5. Mewujudkan Kapuas Hulu yang Sejahtera dalam Pelayanan Kesehatan Dasar yang Bermutu bagi Masyarakat
Motto yaitu : Pelayanan hari ini harus lebih baik dari kemarin, pelayanan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Nilai yaitu : Kerjasama, kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab serta tulus ikhlas dalam menjalankan tugas.
Filosofi yaitu : Menghadirkan rumah sakit yang penuh keramahan dan menciptakan suasana yang menunjang kesembuhan pasien.
C. TUJUAN RSUD dr ACHMAD DIPONEGORO
5 Pada prinsipnya RSUD dr. Achmad Diponegoro sebagai Badan Layanan Umum Daerah melaksanakan fungsi dan tujuan memberikan pelayanan umum di bidang kesehatan rujukan secara efektif dan efisien selaras dengan praktek bisnis yang sehat.
Oleh karena itu Tata Kelola RSUD dr. Achmad Diponegoro disusun dan diupayakan memenuhi prinsip-prinsip Tata Kelola yang menjamin Penyelengaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang dapat mendorong pengelolaan RSUD dr. Achmad Diponegoro menjadi lebih proposional dan selalu tanggap akan perkembangan jaman dalam mengemban misi dan visinya. Dalam hal implementasi, melalui sistem Tata Kelola setiap pihak dalam organisasi RSUD dr. Achmad Diponegoroharus dapat secara mudah didorong untuk selalu memiliki kesadaran akan tanggung jawab sosial Rumah Sakit Umum Daerah yang memungkinkan terjadinya inefesiensi pengelolaan sumber daya yang tertentu saja berpengaruh pada pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
Berbagai perubahan berupa perbaikan, penambahan maupun pengurangan (apabila dipandang perlu) wajib dilakukan dalam upaya penyediaan kejelasan prosedur pelayanan dan kewenangan administrasi dengan posisi pengelolaan kegiatan pelayanan kesehatan. Perbaikan- perbaikan secara bertahap di bidang regulasi dan prosedur menjadi lebih sederhana namun efektif dan dapat langsung dirasakan oleh pengelola Rumah Sakit dalam hal pengelolaan arus informasi, pengendalian kegiatan, pengelolaan keuangan, pemeliharaan aset dan sumber daya manusia sebab dari unsur-unsur tersebut masih sering ditemukan berbagai indikator- indikator yang memperpanjang jalur birokasi. Oleh Karena itu perubahan Tata Kelola RSUD dr. Achmad Diponegoro dalam bentuk PPK-BLUD ditujukan untuk memperbaiki mekanisme kinerja khususnya terkait dengan hal-hal tersebut diatas. Adanya landasan hukum yang jelas dibutuhkan RSUD dr. Achmad Diponegoro sebagai dasar untuk bergerak melakukan transformasi dan reformasi keorganisasian. Perubahan status RSUD dr. Achmad Diponegoro menjadi BLUD diharapkan agar RSUD dr. Achmad Diponegoro dapat melakukan pembenahan Tata Kelola yang mendorong peningkatan kualitas pelayanan kesehatan rujukan yang selalu menegakan prinsip efesiensi, relevansi, transparansi, akuntabilitas dalam melaksanakan fungsinya.
Melalui SDM yang unggul dan memiliki jiwa entepreneurship (jiwa bisnis) serta leadership (jiwa kepemimpinan) yang tinggi dan dapat beradaptasi di semua jenjang posisi dalam organisasi Rumah Sakit. Perbaikan di semua jenjang posisi dan kejelasan prosedur kerja mutlak diperlukan agar dapat mendorong setiap unit-unit kerja RSUD dr. Achmad Diponegoro memiliki kapabilitas, kapasitas, kecepatan, ketepatan yang memadai dalam membuat perencanaan yang efektif dan selalu berorientasi pada kebutuhan organisasi dan
6 keputusan yang hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat sehingga outcome yang ingin dicapai RSUD dr. Achmad Diponegoro berdasarkan visi misi yang diembannya adalah mendukung tercapainya derajat kesehatan bangsa dan negara melalui kualitas kinerja pelayanan kesehatan yang diperhatikan pada tataran persaingan global.
D. STRUKTUR ORGANISASI
RSUD dr. Achmad Diponegoro merupakan lembaga teknis daerah yang setingkat Kantor dan merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah yang berada dibawah serta bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Dasar Hukum RSUD dr. Achmad Diponegoro adalah Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu dan Peraturan Bupati No. 44 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad Diponegoro.
RSUD dr. Achmad Diponegoro sebagai Lembaga Teknis Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan upaya Kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya Penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan, pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan serta melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar Pelayanan Rumah Sakit.
7
Struktur organisasi
Unit Pelaksana Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Achmad Diponegoro
Tabel 2.1 Tabel Struktur Organisasi
DIREKTUR
drg. Poltak Pandapotan Sianturi, M.Kes NIP. 19741018 200212 1 005
KOMITE SATUAN PEMERIKSAAN INTERNAL
BAGIAN TATA USAHA Zainudin, S.K.M, M.Kes NIP. 19680824 198911 1 001
SUBBAG ADMINISTRASI DAN UMUM Emerita Dara
NIP. 19700219 199003 2 002
SUBBAG PERSONIL DAN HUMAS SUBBAG PERENCANAAN DAN KEUANGAN
Fransiskus Yanuarius Ardyanto, S.Sos NIP. 19750119 200401 1 001
BIDANG PELAYANAN Drs. Poltak Tambunan, Apt NIP. 19640430 199503 1 001
BIDANG PENUNJANG Dra. Wijayati NIP. 19640626 199003 2 007
SEKSI PELAYANAN MEDIK Syamsuddin, SKM NIP. 19690122 198912 1 002
SEKSI PELAYANAN KEPERAWATAN Suprapto, A.Md.Kep NIP. 19650329 1991101 1 010
SEKSI PENUNJANG MEDIK Yuliana Uwan, S.E NIP. 19650907 198703 2 014
SEKSI REKAM MEDIK Asriani
NIP. 19660817 198603 2 014 Instalasi
8 E. TUGAS POKOK DAN URAIAN TUGAS
Tugas Pokok :
1) Mengembangkan Prosedur untuk Mengambil dan Memproses Spesimen 2) Melaksanakan Uji Analitik Terhadap Reagen dan Spesimen
3) Mengoperasikan dan Memelihara Peralatan/Instrumen Laboratorium
4) Mengevaluasi Data Laboratorium untuk Memastikan Akurasi dan Prosedur Pengendalian Mutu dan Mengembangkan Pemecahan Masalah yang Berkaitan dengan Data Hasil Uji 5) Mengevaluasi Teknik, Instrumen dan Prosedur Baru untuk Menentukan Manfaat
Kepraktisannya
6) Membantu Klinisi dalam Pemanfaatan Data Laboratorium Secara Efektif dan Efisien untuk Menginterpretasikan Hasil Uji Laboratorium
7) Merencanakan, Mengatur, Melaksanakan dan Mengevaluasi Kegiatan Laboratorium 8) Membimbing dan Membina Tenaga Kesehatan lain Dalam Bidang Teknik
Kelaboratoriuman
9) Merancang dan Melaksanakan Penelitian dalam Bidang Laboratorium Kesehatan
Uraian Tugas :
1) Menyusun rencana kegiatan
2) Mempersiapkan pasien secara sederhana
3) Mempersiapkan peralatan dan bahan penunjang untuk pengambilan specimen/sampel di lapangan
4) Menerima specimen sampel
5) Mengambil specimen sampel dengan tindakan sederhana 6) Mengambil specimen /sampel di lapangan secara sederhana 7) Mempersiapkan pengiriman specimen/sampel rujukan
8) Mempersiapkan peralatan untuk pemeriksaan specimen/sampel secara sederhana
9) Mempersiapkan bahan penunjang untuk untuk pemeriksaan specimen/sampel secara khusus
10) Membuat sediaan 11) Mewarnai sediaan
9 12) Mempersiapkan specimen/sampel secara sederhana
13) Melakukan penanganan dan pengolahan specimen/sampel secara khusus
14) Melakukan ekstraksi untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia lingkungan secara manual 15) Melakukan ekstraksi untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia lingkungan secara elektrik 16) Melakukan pemurnian untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia lingkungan
17) Melakukan pemeriksaan secara makroskopis atau organoleptic 18) Melakukan pemeriksaan secara elektrometri/setara
19) Melakukan pemeriksaan sediaan sederhana secara mikroskopik 20) Melakukan pemeriksaan specimen/sampel dengan metode cepat 21) Melakukan pemeriksaan secara titrasi/setara
22) Melakukan pemeriksaan secara aglutinasi kualitatif/setara 23) Melakukan pemeriksaan secara gravimetric/setara
24) Melakukan pemeriksaan dengan fotometri/setara secara manual 25) Menghitung hasil pemeriksaan manual
26) Melakukan pemeriksaan hitung koloni/setara 27) Melakukan pemeriksaan EIA/setara
28) Melakukan pemeriksaan dengan TLC/setara
29) Melakukan pemeriksaan di lapangan secara sederhana 30) Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan umum
31) Melakukan perbaikan peralatan laboratorium sederhana 32) Memusnahkan sisa specimen/sampel dan bahan penunjang 33) Membuat reagen/bahan biologis secara sederhana
34) Membuat media untuk pembiakan kuman secara sederhana 35) Memelihara organisme untuk pengolahan air limbah
BAB III
KONSEP DASAR APARATUR SIPIL NEGARA
10 A. NILAI-NILAI DASAR ASN
Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN yang profesional, kompeten dan berintegritas yang berkarakter ANEKA. Karakter ANEKA yaitu mempunyai nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Adapun inti penjelasan terkait nilainilai ANEKA adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas hampir memiliki kesamaan makna dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun, keduanya memiliki konsep yang berbeda. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai, sedangkan responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab.
Untuk menciptakan lingkungan organisasi yang akuntabel, maka diperlukan beberapa aspek yang merupakan indikator dari nilai dasar akuntabilitas, antara lain kepemimpinan, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dan konsistensi. Sementara itu, indikator adanya akuntabilitas pada pelaksanaan pemerintahan antara lain:
a) kejelasan target, kejelasan target dalam menjelaskan cara, tindakan ataupun proses kegiatan untuk mencapai suatu tujuan
b) Partisipasif, suatu keterlibatan fisik baik, mental dan emosional serta ikut bertanggung jawab untuk mencapai suatu tujuan, perihal turut berperan serta dalam suatu kegiatan, keikutsertaan, peran serta, Tanggung jawab, kewajiban tingkah laku atau perbuatan dalam melaksanakan suatu pekerjaan
c) Konsisten: Tetap (tidak berubah-ubah), taat asas; selaras; sesuai
d) Transparansi, Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi
e) Tanggung jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban
f) Adil: selalu bersikap imparsial suatu sikap yang tidak memihak kecuali kebenaran, bukan berpihak karena pertemanan
g) Jujur : Sifat perkataan sesuai dengan kebenaran, menyatakan sebenar-benarnya h) Netral : tidak berpihak Mendahulukan kepentingan publik : tidak egois, menghargai
pendapat orang banyak
11 i) Mendahulukan Kepentingan Publik : Mendahulukan = mengerjakan sesuatu lebih dahulu daripada yang lain, Kepentingan = Keperluan, Kebutuhan; Publik = Orang Banyak
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Kita tidak boleh memiliki semangat nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain.
Indikator nilai dasar nasionalisme mencakup religius, hormat menghormati, kerja sama, tidak memaksakan kehendak, jujur, amanah (dapat dipercaya), adil, persamaan derajat, tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia, tenggang rasa, membela kebenaran, persatuan, rela berkorban, cinta tanah air, memelihara ketertiban, disiplin, musyawarah, kekeluargaan, menghormati keputusan, tanggung jawab, kepentingan bersama, gotong royong, sosial, tidak menggunakan hak yang bukan miliknya, hidup sederhana dan kerja keras serta menghargai karya orang lain. Nilai-nilai dasar nasionalisme yang di jadikan pedoman didalam rancangan aktualisasi ini adalah :
a) Musyawarah
Musyawarah adalah salah satu nilai dasar dalam nasionalisme yang berpedoman kepada pancasila yaitu sila ke empat (kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan)
b) Kerja Sama
Kerja sama yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang (lembaga, pemerintah, dan sebagainya) untuk mencapai tujuan bersama.
c) Saling Menghormati
Saling menghormati adalah sifat antar sesama manusia yang saling bertoleransi dan menghormati
d) Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah mampu bertanggung jawab atas kewajiban yang harus dilaksanakan
3. Etika Publik
12 Etika publik merupakan refleksi tentang standar / norma yang menentukan baik/
buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Indikator nilai dasar dari etika publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada perundang-undangan, taat perintah dan menjaga rahasia.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa berupa ukuran baik/buruk. Target utama kinerja aparatur yang berbabasis komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan.
Indikator nilai dasar komitmen mutu antara lain efektivitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi mutu. Nilai - nilai dasar komitmen mutu yang di jadikan pedoman didalam rancangan aktualisasi ini adalah orientasi mutu dan inovasi.
a. Orientasi mutu
13 Orientasi mutu adalah berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga pelanggan menjadi puas dalam pelayanan
b. Inovasi
Inovasi dalam layanan publik harus mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter dan mindset baru sebagai aparatur penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dengan sebelumnya bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin
c. Efektifitas
Efektivitas adalah dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang luar biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan yang lebih luas lagi.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.
c. Mandiri
Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif.
d. Disiplin
14 Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan.
B. Kedudukan dan Peran ASN 1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun peran ASN dalam kedudukannya adalah sebagai Pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. ASN berfungsi, bertugas, dan berperan
15 untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Di dalam manajemen pegawai terdapat beberapa nilai indicator yaitu : kepastian hokum, profesionalisme, proporsionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif dan efisien, keterbukaan, non diskriminatif, persatuan dan kesatuan, keadilandan kesetaraan, serta kesejahteraan.
2. Whole Of Government ( WoG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang meyatukan upaya- upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan ,manajemen program dan dan pelayanan publik. Oleh karena itu WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Whole Of Government memiliki beberapa indicator yaitu koordinasi, integritas, kolaborasi, prtisipasi, komunikasi, kerjasama, kemitraan, kepentingan bersama, dan berkesinambungan.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat dan daerah dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat ( Lembaga Administrasi negara: 1998 ). Adapun menurut Departemen dalam Negeri menyebutkan bahwa pelayanan publik adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan.
Setiap pelayanan menghasilkan produk, baik berupa barang dan jasa (Pengembangan Kelembagaan Pelayanan terpadu Satu Pintu, 2004).
Di dalam pelayanan publik terdapat beberapa nilai indikator yaitu partisipatif, transparan, responsive, tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, serta berkeadilan.
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. IDENTIFIKASI ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN
16 Berdasarkan pengamatan penulis dan diskusi yang dilakukan bersana mentor, isu-isu yang ditemukan di Laboratorium RSUD dr Achmad Diponegoro sebagai berikut :
1. Belum Optimalnya Pemeriksaan Swab PCR di Laboratorium RSUD dr Achmad Diponegoro
Covid – 19 adalah suatu permasalahan yang sedang banyak dibicarakan dan sesuatu yang baru serta meningkat dalam waktu yang singkat, Sehingga rumah sakit dituntut untuk siap dalam melakukan pelayanan yang benar dan sesuai protokol kesehatan dalam menangani pasien covid-19. Salah satu pelayanan untuk pasien covid – 19 adalah pemeriksaan swab PCR. Adanya kendala di mobil pcr, proses pengiriman sampel swab ke Pontianak, dan waktu tunggu hasil swab yang terlalu lama merupakan salah satu permasalahan yang menyebabkan belum optimalnya pemeriksaan swab pcr.
2. Belum Efektifnya penerapan kartu stok opname dan kartu waktu kontrol suhu reagen kering dan reagen basah di Laboratorium RSUD dr Achmad Diponegoro
Penerapan kartu stok reagen dilakukan untuk mempermudah petugas dalam pengecekan stok ketersediaan reagen sehingga mencegak terjadi nya kekosongan reagen dan kekosongan pemeriksaan. Kartu Waktu Kontrol suhu reagen untuk mencatat suhu penyimpanan reagen yang menjadi tolak ukur untuk kualitas hasil pemeriksaan.
3. Kurang Optimalnya Pengambilan sampel darah di laboratorium RSUD dr Achmad Diponegoro
Terkadang masih ada pasien yang kurang percaya dengan petugas pengambilan sampel darah sehingga persiapan peralatan pengambilan darah perlu di lakukan depan pasien dan perlu penyampaian kepada pasien tentang proses pengambilan darah.
Dalam menyikapi isu-isu yang ditemukan, maka isu tersebut akan dianalisis dan ditentukan skala prioritas permasalahan yang akan ditangani. Penentuan isu aktual dilakukan dengan menggunakan skala dengan rentang angka dari 1-5 yang menyatakan bahwa isu tersebut: (1) = Tidak Penting; (2) = Kurang Penting; (3) = Cukup Penting; (4) = Penting dan (5)
= Sangat Penting. Skala penilaian ini berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu yaitu isu bersifat Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak atau biasa di singkat APKL sebagai berikut:
Tabel 4.1 Analsis Isu dengan Teknik APKL
Isu A P K L Jumlah Rangking
17 Belum Optimalnya
Pemeriksaan Swab PCR di Laboratorium RSUD dr Achmad Diponegoro
5 4 4 3 16 2
Belum Efektifnya penerapan kartu stok opname dan kartu waktu kontrol suhu reagen kering dan reagen basah di Laboratorium RSUD dr Achmad Diponegoro
5 5 4 4 18 1
Kurang Optimalnya
Pengambilan sampel darah di laboratorium RSUD dr Achmad Diponegoro
4 3 3 3 13 3
Setelah dilakukan analisis terhadap isu-isu tersebut, maka isu yang menjadi prioritas adalah “Belum Efektifnya penerapan kartu stok opname dan kartu waktu kontrol suhu reagen kering dan reagen basah di Laboratorium RSUD dr Achmad Diponegoro”. Setelah menetapkan isu yang menjadi prioritas, maka dilakukan analisis terhadap faktor yang menjadi penyebab isu tersebut. Beberapa faktor tersebut yaitu:
1. Belum bisa di bedakan yang mana reagen Laboratorium dan yang mana reagen UTDRS dikarenakan berada dalam ruangan yang sama
UTDRS dan Laboratorium masih berada dalam satu ruangan yang sama begitu halnya dengan reagen yang masih berada dalam kulkas penyimpanan yang sama.
Sehingga belum bisa di lakukan pemisahan antara reagen laboratorium dan reagen UTDRS.
2. Belum optimalnya penerapan kartu stok opname reagen di laboratorium
Kartu stok opname reagen sudah tersedia di laboratorium, tetapi biasanya pencatatan/perekapan reagen masuk dan reagen keluar dilakukan setiap enam bulan sekali dan dilakukan pencatatan secara manual. Sehingga saya melakukan inovasi untuk melakukan pencatatan/perekapan reagen masuk dan reagen keluar setiap satu bulan sekali secara elektronik untuk mempermudah penghitungan jumlah reagen yang keluar dalam satu bulan dan lebih aman karena tersedia dalam bentuk yang sudah di cetak/prin dan dalam bentuk file.
3. Belum Optimalnya penerapan kartu waktu kontrol suhu Reagen di Laboratorium
18 Dikarenakan belum terbiasanya melakukan pencatatan dan pembuatan grafik suhu ruangan dan suhu kulkas penyimpanan reagen sehingga belum terlaksana dengan optimal.
Untuk menentukan faktor utama penyebab isu, maka faktor-faktor penyebab isu tersebut akan dianalisis menggunakan metode USG. U (Urgency) yang dapat diartikan seberapa mendesak suatu isu harus di Bahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti S (Seriouness) dapat diartikan seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. G (Growth) dapat diartikan seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. dengan skala penilaian 1 sampai 5, sebagai berikut:
Tabel 4.2 Analisis Isu dengan USG
Masalah U S G Jumlah Rangking
Belum bisa di bedakan yang mana reagen Laboratorium dan yang mana reagen UTDRS dikarenakan berada dalam ruangan yang sama
3 3 3 9 3
Belum optimalnya penerapan kartu stok opname reagen di laboratorium
5 4 4 13 1
Belum Optimalnya penerapan kartu waktu kontrol suhu Reagen di Laboratorium
3 3 4 10 2
Berdasarkan hasil analisis masalah yang dilakukan dapat diketahui bahwa faktor utama yang menjadi masalah pokok adalah “Belum optimalnya penerapan kartu stok opname reagen di laboratorium”. Dengan mengetahui masalah pokok tersebut, maka gagasan yang tepat untuk penulisan rancangan aktualisasi ini adalah “Optimalisasi Penerapan Kartu Stok Opname reagen secara elektronik (OPTIK OENIK) dalam Menjamin Ketersediaan Stok Reagen Kering dan Reagen Basah dalam Mendukung Pemenuhan Kualitas dan Kuantitas Pemeriksaan Laboratorium di RSUD dr Achmad Diponegoro”.
Optimalisasi penerapan kartu stok opname reagen secara elektronik diambil untuk rancangan aktualisasi untuk mempermudah petugas laboratrium dalam pengecekan stok reagen dan memastikan tidak terjadinya kekosongan pemeriksaan serta penyimpanan dokumen menjadi lebih aman karena ada dalam bentuk prinan/cetakan dan dalam bentuk file yang menjadi salah satu cara dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas reagen pemeriksaan.
Berdasarkan judul di atas, maka Rencana Kegiatan pada Rancangan Aktualisasi ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Melakukan Konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan
2. Membuat rancangan kartu stok opname reagen di komputer / laptop
19 3. Melakukan Pendataan Nama – Nama Reagen secara elektronik yang Digunakan di
Laboratorium
4. Mengisi kartu stok opname reagen secara elektronik dan melakukan proses percetakan
20 B. KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
Table 4.3 Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja RSUD dr Achmad Diponegoro
Identifikasi Isu Belum Efektifnya penerapan kartu stok opname dan kartu waktu kontrol
suhu reagen kering dan reagen basah di Laboratorium RSUD dr Achmad Diponegoro
Masalah yang diangkat Belum optimalnya penerapan kartu stok opname reagen di laboratorium
Gagasan Pemecahan Optimalisasi Penerapan Kartu Stok Opname reagen secara
elektronik (OPTIK OENIK) dalam Menjamin Ketersediaan Stok Reagen Kering dan Reagen Basah dalam Mendukung Pemenuhan Kualitas dan Kuantitas Pemeriksaan Laboratorium di RSUD dr Achmad Diponegoro
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi – Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan Konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan
1. Saya akan menghubungi mentor dan kepala ruangan saya mengenai ketersediaan mereka untuk melakukan konsultasi
2. Saya akan membuat janji bertemu dengan mentor dan kapala ruangan 3. saya akan menemui
mentor dan kepala
Terlaksanany a Konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan
1. saya akan menghubungi mentor dan kepala ruangan terlebih dahulu dengan tidak lupa mengucapkan salam (Nasionalisme : Religius) 2. saya akan membuat janji
bertemu dengan mentor dan kepala ruangan dengan
bersikap sopan (Etika Publik : Sopan)
Dengan Terlaksananya Konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan, saya
mendukung pencapaian misi
kelima yaitu
Dengan Terlaksananya Konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan, memperkuat nilai organisasi
21 ruangan saya setelah
mendapat persetujuan 4. saya akan melakukan
konsultasi dengan menyampaikan rencana kegiatan saya
5. saya akan mengikuti arahan dari mentor dan kepala ruangan
3. saya akan menemui mentor dan kepala ruangan di tempat yang sudah di janjikan dengan tepat waktu ( Akuntabilitas : Konsisten)
4. saya akan melaporkan rancangan dan kegiatan aktulisasi yang akan saya lakukan (Komitmen Mutu : Orientasi Mutu)
5. saya akan mecatat dan
mengikuti arahan dari mentor dan kepala ruangan tentang kegiatan yang akan saya lakukan (Anti Korupsi : Tanggung Jawab)
“Mewujudkan Kapuas Hulu yang Sejahtera dalam
Pelayanan Kesehatan Dasar yang Bermutu bagi Masyarakat
”
yaitu Kerja
Sama
2 Membuat rancangan kartu stok Opname reagen di komputer / laptop
1. saya akan berkoordinasi dengan kepala ruangan saya
2. saya akan mencari informasi atau referensi tentang contoh kartu stok opname reagen
3. saya akan berkonsultasi kembali dengan kepala ruangan tentang contoh- contoh kartu stok opname yang yang akan
digunakan
4. saya akan menyusun rancangan kartu stok opname reagen yang akan
Tersedianya rancangan kartu stok reagen di komputer / laptop
1. saya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan kepala ruangan tentang kegiatan pembuatan kartu stok opname reagen yang akan saya lakukan
(Nasionalisme : Kerja Sama) 2. saya akan mencari informasi
atau referensi tentang contoh kartu stok opname reagen yang benar (Anti Korupsi :
Mandiri)
3. kemudian saya akan
berkonsultasi dengan kepala ruangan tentang hasil contoh kartu stok opname yang saya dapatkan dengan sopan dan santun (Etika Publik : Sopan)
Dengan Tersedianya rancangan kartu stok reagen di komputer / laptop, saya
mendukung pencapaian misi
kelima yaitu
“Mewujudkan Kapuas Hulu yang Sejahtera dalam
Pelayanan Kesehatan Dasar
Dengan Tersedianya rancangan kartu stok reagen di komputer / laptop, memperkuat nilai
organisasi yaitu
“Pelayanan hari ini harus lebih baik dari kemarin,
22 digunakan di komputer /
laptop
5. saya akan menyimpan file rancangan kartu stok opname reagen yang sudah saya buat di komputer/laptop
4. satelah mendapatkan
persetujuan dari kepala ruangan, saya akan mulai membuat rancangan kartu stok opname reagen di komputer / laptop (Koomitmen Mutu : Inovasi) 5. saya akan menyimpan file
rancangan kartu stok opname reagen yang sudah saya buat dan sudah mendapat
persetujuan dari kepala ruangan di komputer/laptop
(Akuntabilitas : tanggung jawab)
yang Bermutu bagi Masyarakat
”
pelayanan hari esok harus lebih baik dari hari ini”.
3 Melakukan Pendataan Nama – Nama Reagen secara elektronik yang
Digunakan di Laboratorium
1. berkonsultas dengan kepala ruangan tentang reagen-reagen yang digunakan di laboratorium
2. saya akan mempersiapkan laptop untuk melakukan pendataan
3. saya akan mempersiapkan reagen – reagen yang akan saya data
4. saya akan membuat file Microsoft Excel yang berisi tabel
5. saya akan memasukkan nama – nama reagen di Microsoft excel yang sudah saya buat
Tersedianya Data Nama – Nama
Reagen secara elektronik yang
Digunakan di Laboratorium
1. saya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan kepala ruangan tentang reagen – reagen yang digunakan untuk pemeriksaan di laboratorium.
(Nasionalisme : Musyawarah)
2. saya akan mempersiapkan dan memastikan Laptop yang akan digunakan untuk pendataan dalam keadaan yang baik dan siap digunakan (Akuntabilitas : kejelasan target)
3. saya akan mempersiapkan semua reagen yang akan didata dengan teliti dam cermat (Etika Publik : Cermat) 4. saya akan membuat file
Microsoft Excel yang berisi
Dengan Tersedianya Data Nama – Nama Reagen secara
elektronik yang Digunakan di Laboratorium, saya
Mendukung pencapaian misi
“Mewujudkan Kapuas Hulu yang Sejahtera dalam
Pelayanan
Dengan Tersedianya Data Nama – Nama Reagen secara
elektronik yang
Digunakan di Laboratorium, memperkuat nilai organisasi yaitu
“Kejujuean dalam Menjalankan Tugas”.
23 tabel daftar nama – nama
reagen dengan sungguh sungguh (Anti Korupsi : Kerja Keras)
5. saya akan mendata dan memasukkan nama – nama reagen di file excel yang sudah saya siapkan dengan baik dan tepat (Komitmen Mutu : Efisiensi)
Kesehatan Dasar yang Bermutu bagi
Masyarakat”
4 Mengisi kartu stok opname reagen secara elektronik dan
melakukan proses pencetakan
1. saya akan
mempersiapkan laptop dan file Microsoft excel yang berisi daftar nama – nama reagen yang sudah saya buat sebelumnya 2. saya akan
mempersiapkan buku register hasil
pemeriksaan laboratorium 3. saya akan
mempersiapkan slip bukti reagen masuk ke laboratorium
4. saya akan mengisi kartu stok opname reagen secara elektronik dengan lengkap
5. kemudian berkonsultasi kembali dengan kepala ruangan untuk proses
Tersedianya kartu stok opname reagen secara elektronik yang sudah diisi dengan benar dan lengkap
1. saya akan mempersiapkan Komputer/laptop dan file Microsoft excel yang berisi daftar nama – nama reagen yang sudah saya buat sebelumnya tanpa bantuan orang lain (Anti korupsi : mandiri)
2. saya akan mempersiapkan buku register hasil
pemeriksaan laboratorium dengan cermat dan teliti (Etika Publik : Cermat) 3. saya akan mempersiapkan slip
bukti barang masuk ke laboratorium sebagai data untuk mengisi kartu stok opname reagen (Akuntabilitas : Kejelasan Target)
Dengan Tersedianya kartu stok opname reagen secara
elektronik yang sudah diisi dengan benar dan
lengkap,saya
mendukung pencapaian misi
kelima yaitu
“Mewujudkan Kapuas Hulu yang Sejahtera dalam
Pelayanan Kesehatan Dasar yang Bermutu
Dengan Tersedianya kartu stok opname reagen secara
elektronik yang sudah diisi dengan benar dan lengkap, memperkuat nilai organisasi yaitu
“Tanggung jawab serta tulus ikhlas dalam menjalankan tugas”
24 pengecekan pekerjaan
yang telah saya lakukan
4. kemudian saya akan melakukan pengisian kartu stok opname reagen secara elekronik dengan lengkap (Komitmen Mutu : Inovasi) 5. setelah pengisian kartu stok
selesai dilakukan, saya akan berkonsultasi kembali dengan kepala ruangan untuk
melakukan pengecekan dan persetujuan terhadap pekerjaan yang telah saya lakukan kemudian melakukan percetakan (Nasionalisme : Kerja sama)
bagi
Masyarakat”
25 C. JADWAL IMPLEMENTASI
Tabel 4.4 Jadwal Aktualisasi
Nama Peserta : Rizka Pebriyanti, A.Md.AK Instansi : RSUD dr Achmad Diponegoro Tempat
Aktualisasi
: RSUD dr Achmad Diponegoro
No Tanggal Kegiatan Output
1 06 Juli 2021 – 09 Juli 2021
Konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan
Terlaksananya Konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan
2 12 Juli 2021 Membuat rancangan kartu stok opname reagen di komputer / laptop .
Tersedianya rancangan kartu stok reagen di komputer / laptop
3 16 Juli 2021 – 20 Juli 2021
Melakukan Pendataan Nama – Nama Reagen secara elektronik yang Digunakan di Laboratorium
Tersedianya Data Nama – Nama Reagen secara elektronik yang
Digunakan di Laboratorium 4 22 Juli 2021 –
29 Juli 2021
Mengisi kartu stok opname reagen secara elektronik dan melakukan proses percetakan
Tersedianya kartu stok opname reagen secara elektronik yang sudah diisi dengan benar dan lengkap serta sudah di cetak
26
27
28
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Etika Publik: Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Nasionalisme: Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Anti Korupsi Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Whole Of Government: Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Pelayanan Publik: Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Manajemen ASN: Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Analisis Isu Konteporer: Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu
Peraturan Bupati No. 44 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad Diponegoro.
PermenpanRB Nomor 08 Tahun 2006 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan
Surat Keputusaan Menteri Kesehatan RI Nomor 370/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan