iii
KATAPENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat mengerjakan dan menyelesaikan tesis ini dengan baik yang disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program Magister pada Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Banyak
pihak yangsenantiasa
memberikan bantuan, dukunganmaupun
motivasi sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati dan rasa yang tutus, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M. Pd., pembimbing tesis I; Ketua Prodi Teknologi Pendidikan dan Bapak Syarifuddin, M. Sc. Ph.D., Pembimbing Tesis II; Asisten Direktur I PPs UNIMED yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi mulai dari penyusunan proposal hingga penulisan tesis ini.Selain itu, ucapan terima
kasih
dan penghargaan juga penulissampaikan
kepada:1. Bapak Prof. Dr. Dian Armanto, MA, M. Pd, M. Sc., Bapak Dr. Hasruddin, M. Pd., dan Bapak Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M. Pd., selaku narasumber yang banyak memberikan masukan atau sumbangan pemikiran sehingga
menambah
wawasan pengetahuan penulis khususnyadalam
hal metodologi penelitian ini.2.
Bapak dan ibu dosendi
lingkungan Prodi Teknologi Pendidikan, yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan yang bermakna bagi penulis dalammenjalankan tugas-tugas sesuai dengan profesi penulis.
3.
Rektor Unimed, Direktur dan AsistenDirektur Program
Pascasarjana Unimed yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikutiperkuliahan di PPS
Universitas Negeri Medan.iv
Kepala Sekolah SD Negeri 060815, dan Kepala Sekolah SD Negeri 067090, yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin dan guru-guru yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian.
5.
Keluarga Besarku Ayah, Umak, Kakak, Uni dan adik-adikku, terima kasih untuk semangat, dukungan dan do' a kalian yang selalu diberikan kepada penulis.6. Istriku Tercinta Nurul Fazrika, S. Pd, terima kasih untuk kasih sayang, semangat, cinta dan doa sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis ini. 7. Sahabatku Fika Ariani. M. Pd, Evira, M.Pd, M. Basir Hasibuan, S. Pd, kak
Noni serta seluruh ternan-ternan mahasiswa PPs Prodi Teknologi Pendidikan Angkatan IX Reguler.
8.
Seluruh rekan-rekan seperjuangan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Se-Universitas Negeri Medan dan terkhusus untuk Desi, Ayu, Arsy, dll yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan tesis ini.9.
Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis menyelesaikan tesis ini.Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan atau kelemahan
dari tesis ini, untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran ataupun kritik untuk kesempumaan tesis ini.
Penulis tidak dapat membalas atas semua yang telah diberikan, kiranya Allah SWT yang dapat memberikan balasan pahala, rahmat dan rezeki yang berlimpah bagi kita semua. Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini berguna bagi kita semua.
Medan, Februari 2009
Penulis.
1
ABSTRAK
AMRIZAL, Pengaruh Musik dan Inteligensi Visaal-Spasial Terhadap Hasil Belajar Sains Siswa Kelas V Komplek SD Jalan Halat Medan. Tesis: Program Paseasarjana Universitas Negeri Medan. 2009.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : 1) Hasil belajar Sains siswa yang menggunakan musik pop lebih tinggi dari pada basil belajar Sains siswa yang menggunakan musik klasik dan tanpa musik, 2) Hasil belajar Sains siswa yang memiliki inteligensi visual-spasial baik lebih tinggi daripada basil belajar sains siswa yang memiliki inteligensi visual spasial sedang dan cukup, l) lnteraksi antara musik dan inteligensi visual-spasial dalam memberikan pengaruh tetbadap basil belajar Sains
siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperim.en yang dilaksanakan di
kelas V Kompleks SD Jalan Halat Medan. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 216 siswa, sampel penelitian ditetapkan dengan menggunakan cluster random sampling,
sehingga terpilih SD Negeri 060809 dan SD Negeri 067090 menjadi kelas yang
menggunakan musik pop, SD Negeri 060810 dan SD Negeri 060313 menjadi kelas
yang menggunakan musik klasik, dan SD Negeri 060807 dan SD Negeri 060815 menjadi kelas yang belajar tanpa musik. Tes psikologi diberikan kepada siswa untuk
mengklasifikasikan kemampuan inteligensi visual-spasial baik, sedang dan cukup. Untuk tes inteligensi visual-spasial digunakan tes psikologi yaitu tes EPPS, guna
menguji hipotesis basil belajar Sains siswa yang memiliki inteligensi visual-spasial
baik, sedang dan cukup. Uji statistic yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistic
deskriptif uotuk menyajikan data dan statistik inferensial digunakan ANA VA 3 jalur, sebelum digunakan sebagai instrument ANAVA 3 jalur, data terlebih dulu diuji menggunakan uji nonnalitas dan uji homogeni1as. Instrument yang digunakan untuk basil belajar Sains adalah pilihan ganda yang beJjumlah 25 butir soal dimana reliabilitas tes ru
=
0,661 yang menggunakan rumus K-R 20.Hasil pengujian menunjukkan bahwa siswa yang belajar tanpa musik lebih tinggi basil belajar Sains dibandingkan dengan siswa yang belajar menggunakan musik
pop dan klasik. Ini ditunjukkan dari Fllinms = 2,21 < Ftllbel = 2,41 pada taraf signitikan a=
O,O.S. Siswa yang memiliki inteligensi visual-spasial baik memperoleh basil belajar lebih tinggi dari siswa yang memiliki inteligensi visual-spasial sedang dan cukup. Ini
ditunjukkan
darl
Fbituag=
5,12 > Flabel=
2,41 padatarat
signifikan a=
0,05. Tidak terdapat interaksi antara musik dan inteligensi visual-spasial terbadap basil belajar Sains. lni ditunjukkan dari F~U~uag=
0,44 < F.w = 2,41 pada taraf signifikan a= 0,05.Hipotesis telah menunjukkan bahwa siswa
yang
beJajar tanpa musik dalam pembelajaran mendapadam basil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yangii
ABSTRACT
Amriza~ The Effect of Music and Visual-Spatial Intelligence and Music on Students' Sciences Leaming Outcome in Class V Komplek SD Jalan Halat Medan. A Thesis: Post-Graduate Program State University of Medao, 1009.
The purpose of this study was to know: ( 1) Students' sciences learning outcome by using pop music was higher than by using classical music and without using music, (2) The sciences learning outcome of the students who bad a good visual-spatial intelligence is higher tban the sciences learning outcome of the students who has the visual-spatial intelligence in the middle and enough level, (J) The interaction between music and visual-spatial intelligence in giving an effect to students' sciences learning outcome.
This study was an experimental-quasy research which carried out in class V Komplek SD Jalan Halat Medan. The population of this research was six classes taken randomly with the total number of 216 students. They are: SD Negeri 060809 and SD Negeri 067090 as the classes that used pop music. SD Negeri 060810 and SD Negeri 060313 as the classes that used classical music and SD Negeri 060807 and SD Negeri 060815 as the classes without using music. To test the hypothesis and classify the sciences learning outcome of the students who has a good visual-spatial intelligence, middle and enough EPPS as a psychology test was used. The descriptive statistic was
used provide the data and three way ANOV A was used as an inferential statistic. Before being used as an instrument, the data was tested by using normality test and homogeneity test The instrument used consists of 25 multiple choice questions. By
using Kuder Richardson-20 was obtained r u= 0,661 as a reliability test result.
The result shows that the students' sciences learning outcome without using music was higher tban the students' sciences learning outcome by using classical music and pop music, with Fnaio= 2,21 < Fllbk= 2,41 on significance a= 0,05. The students who had a good intelligence visual-spatial got higher scores than the students who had the middle and enough level, with FDiio= 5,12 > Fllbk= 2,41 on significance a= 0,05.
v
DAFfARISI
Halaman
ABSTRAK ... 1
KATA PENGANT AR . . . .. . .. . . .. . .. . .. . .. . . .. . . ii
DAFT AR IS . . . .. iii
DAFTARLAMPIRAN ... vii
DAFTAR TABEL ... ... ... ... ... ... ... ... .... viii
DAFTARGAMBAR ··· X BAD I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah . . . . . . ... 1
B. Identifikasi Masalah . .. . .. .. . . .. .. . . .. . . . .. . . .. . . 8
C.
PembatasanMasalah . .. . .
-9D. Perumusan Masalah ... .. . . ... .. .. .. . .. .. ... .. .. .. . .. .. . 10
E. Tujuan Penelitian . . . .. . .. .. .. . . . .. . . .. . .. . . .. 10
F. Manfaat Penelitian . . .. .. .. .. .. . . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. . 11
BAD D KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN IIIPOTESIS A. Kajian Teoretis . .. ... . .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. .. . . .. .. ... 12
1. Hakikat Belajar dan
Hasil
Belajar Sains . . . .. 122. Strategi Pembelajaran ... 15
3. Media Pembelajaran .. . .. . .. . . . .. .. . .. .. .. .. .. . .. .. .. . 17
4. Musik dalam Pembelajaran .. . .. .. . . .. . . .. 20
5. Hakikat Inteligensi ... 32
B. Penelitian yang Relevan .. .. .. . . . .. .. .. .. .. .. . . .. . . .. .. .. . 41
C. Kerangka Berpikir .. . . .. . . .. . .. . .. . . .. . . . .. . . .. . . 43
D. Hipotesis Penelitian . .. .. . .. . . .. . . .. . . .. . .. . . 50
BAD
m
METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian .. .. . .. ... . .. .. . . .. .. . . . .. . 51B. Populasi dan Sampel 51 C. Metode Penelitian ... 52
VI
E. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian54
F.
Prosoour
danPelakSaiiaan Pertakuan ...
55G.
Pengontrolan Perlakuan ... 59H. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian .. 61
I. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 65
J. Hasil Uji Coba Instrumen ... 68
K. Teknik Analisa
Data .. . .
69BAD IV BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian . . . 71B. Pengujian Persyaratan Analisis Data . . . 94
C. Pengujian Hipotesis Penelitian . . . 95
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 101
E.
Keterbatasan Penelitian . . . .. .. .. 111BAD V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simp ulan . . . 114B. Implikasi . . . 115
C.
Saran . . . .. 117Lampiran I
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran4 Lampiran5 Lampiran6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16 Lampiran 17 Lampiran 18 Lampiran 19
vii
DAFTAR LAMPIRAN HalamanRencana Pelaksanaan Pembelajaran POP . . . .. 122
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Klasik ... 157
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tanpa Musik . . ... 189
Instrumen Inteligensi Visual Spasial . . . 218
Instrumen Has it Belajar Pelajaran Sains Kelas V SD ... 223
Data Uji Validitas Tes ... 226
Perhitungan Validitas Tes ... 227
Data Uji Reliabilitas Tes ... .. . . •. . . .... 230
Perhitungan Reliabilitas Tes . . . • . . .. . . • . . . 231
Uji Daya Beda dan TarafKesukaran Tes .. . ... .. . .. . . 233
Perhitungan TarafKesukaran Tes ... 235
Perhitungan Daya
Beda Tes ...
237Data Hasil T es Penelitian . .. . . .. . . . .. . . .. . . .. • . . • .. 241
RunlUs Perhitungan Statistika Dasar yang Digunakan Dalam Menganalisis Data Hasil Penelitian . . . 24 7 Distribusi Frekuensi .. .. . . . .. . .. .. .. . . .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. . 249
Uji Persyaratan Analisis .. . . .. . .. . . .. . . . .. . .. .. .. .. ... 264
Uji Homogenitas . .. .. . .. . . .. .. . .. . .. . . .. . . .. . .. • . . . .. . . . .. 266
Statistik ANA VA 3 x 3 .. . .. . . . .. . . .. .. .. . .. .. .. . .. . . .. . .. . 270
Vlll
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I. Hasil Bel~ar Sains (Ujian Akhir Semester) SD
Negeri 060807, 060809,060810,060813,060815,
dan
067090 Jalan Halat Medan ...5
Tabel 2. Perbedaan Pembel~aran dengan Musik Pop, Musik Klasik dan
Tabel
3.
Tabel 4.
Tabel
5.
Tabel
6.
Tabel 7.
Tabel 8.
Tanpa Musik . . . .. .. . .. . . . .. . .. . . .. ... .. .. . .. .. 45 Perbedaan Inteligensi Visua1-Spasial Baik, Inteligensi
Visual-Spasial Sedang dan Inteligensi Visual-Spasial Cukup . . . 48 Desain Penelitian Faktorial3 x 3 ... 53
Kisi -kisi InstrumenTes Hasil Belajar Sains .. .. .. ... .. . . . .. .. .... 62
Kisi-Kisi Instrumen Tes Inteligensi Visual-Spasial . . . .. 64
Hasil Belajar Sains Siswa Yang Menggunakan Musik Pop Dalam
PembeiJYaran .. . .. . . . .. . . .. . . .. . .. . .. .. .. .. . . . .. .. .. . .. . .. .. . . .. . .. .. 72
Hasil Belajar Sains Siswa yang menggunakan Musik Klasik
Dalam Pembelajaran . . . .. . . .. . . .. . .. . . .. . .. .. .. 73
Tabel 9. Hasil Bel~ar Sains Siswa Yang Belajar Tanpa Menggunakan
Musik ... 74
Tabel 10. Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki Inteligensi Visual
Spasial Baik ... 76
Tabel 11. Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki Inteligensi Visual
Spasial Sedang . .. .. .. . .. . . . .. . .. .. .. .. .. . . .. . .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. ... 78
Tabel 12. Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki Inteligensi Visual
Spasial Cukup ... 79
Tabel 13. Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki Inteligensi Visual
Spasial Baik dan Menggunakan Musik Pop
[image:8.529.66.474.93.610.2]Tabel 14. Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki Inteligensi Visual Spasia1 Baik dan Menggunakan Musik Klasik Dalam
IX
Pembelaj81"8ll ...•...•.•.•... 82
Tabel 15. Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki Inteligensi Visual Spasial Baik dan Belajar Tanpa Menggunakan Musik ... 84 Tabel 16. Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki Inteligensi
Visual Spasial Baik Dan Menggunakan Musik Pop Dalam
Pembelajara.n ...
85
Tabel 17. Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki Inteligensi Visual Spasial Sedang Menggunakan Musik Klasik Dalam
Pembel~ara.n . . . 87 Tabel 18. Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki Inteligensi
Visual-Spasial Sedang Dan Belajar Tanpa Menggunakan Musik ... 88 Tabel 19. Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki Inteligensi
Visual-Spasial Cukup Menggunakan Musik Pop Dalam
Pembelaj81"8ll ... 90 Tabel 20. Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki Inteligensi
Visuai-Spasial Cukup Menggunakan Musik Klasik Dalam Pembelaj81"8ll ... ... ... 91 Tabel 21. Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki Inteligensi
[image:9.517.107.468.68.468.2]X
DAFTAR GAMBAR
[image:10.517.98.468.104.620.2]Halaman Gambar 1. Histogram Hasil Belajar Sains Siswa Yang Menggunakan
Musik Pop Dalam Pembelajaran . . . ... 72 Gambar 2. Histogram Hasil Belajar Sains Siswa yang menggunakan Musik
Klasik Dalam Pembelajaran . . . 73 Gambar 3. Histogram Hasil Belajar Sains Siswa Yang Belajar Tanpa
Menggunakan Musik . . . 75 Gambar 4. Histogram Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki Inteligensi
Visual Spasial Baik . . . .. 77
Gambar
5.
HistogramHasit
Betajar Sains Siswa Yang Memititd inteligensiVisual Spasial Sedang . . . .. 78 Gambar 6. Histogram
Hasil
Belajar Sains Siswa Yang Memiliki lnteligensiVisual Spasial Cukup . . . 80 Gam bar 7. Histogram Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki Inteligensi
Visual Spasial Baik dan Menggunakan Musik Pop
Dalam Pembelajaran ... 81 Gambar 8. Histogram Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki lnteligensi
Visual Spasial
Baik
dan Menggunakan Musik Klasik Dalam Pembelajaran ... 83 Gambar 9. Histogram Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki InteligensiVisual Spasial
Baik
dan Belajar Tanpa Menggunakan Musik ... 84 Gambar 10. Histogram Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki InteligensiVisual Spasial
Baik
Dan Menggunakan Musik Pop DalamPembelajaran ... 86 Gambar 11. Histogram Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki Inteligensi
X1
Gambar 12. Histogram Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki lnteligensi Visual-Spasial Sedang Dan Belajar Tanpa Menggunakan Musik
. ..,... 89
Gambar 13. Histogram Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki Inteligensi Visual-Spasial Cukup Menggunakan Musik Pop Dalam
Pcmbelajaran ... 90 Gambar 14. Histogram Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki lnteligensi
Visual-Spasial Cukup Menggunakan Musik Klasik Dalam Pembelajaran ... 92 Gambar 15. Histogram Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki lnteligensi
Visual-Spasial Cukup Dan Belajar Tanpa Menggunakan
Musik ... 93 Gambar 16. Pengaruh musik terhadap basil belajar Sains siswa kelas V di
komplek SD jalan Halat Medan ( Fbitun8
=
2,21) ... 96 Gambar 17. Pengaroh inteligensi visual-spasial terhadap basil belajarSains siswa kelas V di komplek SD jalan Halat Medan
( Fbitun8= 5,12) ... 98 Gambar 18. Perbedaan basil belajar Sains siswa yang menggunakan
jenis musik yang berbeda pada siswa yang memiliki inteligensi visual-spasial yang berbeda ... 100 Gambar 19 Tidak ada interaksi antara music dan inteligensi visual-s,pasial
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
Metode belajar kebanyakan dilakukan guru secara monoton,
sehingga pekerjaan tersebut menjadi peketjaan yang sangat menjenuhkan
baik bagi guru maupun bagi siswa Selain itu materi yang disampaikan guru
sangat sedikit yang bisa diterima oleh siswa, seki~ 25% - 50% saja. Hal ini
dapat diketahui setelah diadakan kuis atau latihan setelah selesai menyajikan
materi pada saat itu juga.
Kondisi ini seharusnya menuntut para guru untuk bisa memikirkan
bagaimana cara agar pelajaran bisa diserap 700/o - 90% sehingga siswa dapat
mencapai nilai yang standar. Kenyataannya bukan hanya guru saja yang
merasakan kejenuhan. Kebanyakan siswa juga merasakan hal yang sama,
bahkan lebih lagi karena bila setiap kali guru menyajikan materi hanya
menggunakan satu strategi saja tentunya siswa akan merasa bahwa sekolah
itu adalah sesuatu yang harus dihindari, ditambah lagi dengan sikap guru yang senantiasa marah-marah apabila sebagian besar siswa tidak mengerti dan tidak bisa memenuhi standar nilai, di setiap kuis atau latihan.
Situasi seperti ini bisa membuat siswa semakin bingung dan tidak
paham terhadap pelajaran. Oleh karena itu diperlukan modiftkasi strategi
2
standar nilai bisa tercapai sesuai waktu dan kurikulum yang sedang betjalan. Salah satu modiftkasi strategi dalam pembelajaran yang dapat dilakukan oleh
guru adalah membuat suasana kelas menjadi rileks dan menyenangkan dengan memutar musik ataupun lagu yang sedang populer sehingga siswa
terpancing konsentrasinya dan tanpa sadar motorik dan otak mereka mulai
bekerja tanpa paksaan.
Di negara-negara maju, musik telah dimanfaatkan untuk
kepentingan umum dan bukan hanya pada kepentingan musik. Bank, dokter gigi, agen asuransi nunah sakit dan tempat-tempat yang berhubungan dengan orang banyak telah memanfaatkan musik untuk kepentingan tertentu.
Wajar kalau negara miskin seperti Indonesia belum mampu untuk melihat prospek musik dari aspek manfaat. Musik masih difungsikan untuk sekedar
biburan dan menjadi disiplin khusus yang sangat spesial sehingga terasa sulit
untuk disejajarkan dengan disiplin ilmu lain. Plato pernah berkata, " Di
dalam pendidikan, musik menduduki posisi tertinggi karena tidak ada
satupun disiplin yang. dapat masuk ke dalam jiwa dan menyertai dengan
kemampuan bertahap melebihi irama dan harmoni." Mengapa nilai pendidikan musik saat ini begitu merosot dibandingk:an zaman Plato? Ide
mengenai pendidikan musik itu sendiri adalah sangat baik walaupun ada
sebagian orang tua yang tidak ingin anaknya mengenal musik. Padahal,
3
orang dari segala lapisan dalam kehidupan sehari-harinya (Djohan,
2005: 143,176).
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa musik berpengaruh
signifikan terhadap konsentrasi, kesehatan, daya ingat, kreativitas dan daya
pikir, bahkan mahasiswa yang diperdengarkan musik-musik klasik beberapa
jam sebelum tes IQ berakibat pada bertambahnya nilai IQ
para
mahasiswa tersebut dibanding jika mereka tak didengarkan musik klasik (Campbell, 2002: 89). Karena itu banyak basil penelitian yang menyarankan agar ketikabelajar diiringi dengan musik latar.
Di Indonesia, menggunakan musik latar dalam pembelajaran di kelas
masih sangat jarang, namun ketika siswa belajar di rumah
berdasarkan
surveipenulis (tanggal 26 Agustus 2008) terhadap 20 orang siswa, 15 orang
mengatakan bahwa mereka sering belajar diiringi dengan musik. Namun,
musik yang mereka dengar pada umumnya adalah lagu-lagu populer yang sedang naik daun baik dari radio, kaset maupun CD.
Akan
tetapi tidakdiketahui apakah dengan iringan musik tersebut ketika para siswa belajar di
rumah dapat secara signifikan meningkatkan konsentrasi belajar, atau basil
belajar siswa, atau hanya sekedar menyebabkan rasa santai sehingga belajar
mereka tidak terasa terlalu menjenuhkan. Kalaupun ada, musik yang bagaimana yang dapat meningkatkan konsentrasi atau
hasil
belajar siswa4
Berbicara tentang pelajaran, tentunya ada pelajaran yang relatif lebih
ringan seperti bahasa, kewarganegaran, sosial, yang tidak menuntut jawaban
yang membuat siswa berpikir keras dibanding pelajaran yang relatif lebih
berat seperti, matematika, sains, fisika, ataupun kimia. Pelajaran-pelajaran
eksak seperti ini tentunya lebih menuntut otak berpikir dan siswa harus menjawab dengan tepat.
Proses pembelajaran sains di SO menuntut keterlibatan siswa secara aktif dan bertujuan agar penguasaan dari kognitif, afektif, dan psikomotorik
terbentuk pada diri siswa (Amin, 1987:42). Tujuan pembelajaran sains SD . pada kurikulum 2004, dapat dirangkum ke dalam tiga aspek sasaran pembelajaran yaitu penguasaan konsep sains, pengembangan keterampilan
5
Tabel 1.
BasilBelajar Sains (Ujian Akhir Semester) SD Negeri 060807,
060809, 060810, 060813, 060815, dan 067090 Jalan Halat
Medan
Nilai
SD
Tahun
Nilai
Nilai
Nilai
Rata-Rata
Negeri
Pelajaran
Tertinggi
Terendah
Rata-
Tiga
Rata
Tahua
Terakhir
2005/2006 7,50 5,09 6,02
060807
2006/2007 8,69 5,00 6,50 6,572007/2008 8,98 5,52 7,19
200512006 8.09 534 6.18
060809 200612007 8.22 5.00 6.23 5,84
2007/2008 8,00
3,25
5,i22005/2006 8.88 5.65 6.77
060810
2006/2007 8.11 5.03 6.22 6,44200712008 8,12 5,00 6,35
200512006 7.88 5.05 6.89
060813
2006/2007 8.01 5.08 6.42 6,52200712008 8,09 5,10 6,25
200512006 8.18 5.69 6.27
060815
2006/2007 7.11 5.34 6:92 6,452007/2008 8,22 5,67 6,15
200512006 7,84 4,43 5,88
067090
- 200612007 --- ·- ---- --- -- ---~--7,98 --- ---- ---- ---· 4,55 ---6,43 5,522007/2008 6,75 2,50 4,24
6
Pelajaran Sains (IPA) adalah salah satu mata pelajaran pokok dalam
setiap jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah
sampai dengan Perguruan Tinggi. Mata pelajaran ini sangat penting
peranannya di setiap jenjang pendidikan, baik untuk kepentingan
pengembangan Sains
itu sendiri,
maupun untukaplikasi
pada mata pelajaran lain. Intinya adalah dalam pembelajaran sains perlu dihubungkan antara konsep dengan teknologi yang terkait. Sebagai contoh dalam menjelaskantentailg konsep bunyi dapat dikaitkan dengan pengunaan pesawat telepon
serta manfaatnya bagi masyarakat (Poedjiadi, 2005:112).
Suatu studi penelitian yang ferdapat dalam Campbell (2002:19)
menunjukkan bahwa anak-anak kecil yang mendapat pelatihan musik secara
teratur menunjukkan keterampilan motorik, dan kemampuan membaca lebih
baik
dari
pada kawan-kawan mereka yang tidak berlatih musik.Selain penggunaan musik, siswa juga perlu memiliki · inteligensi
yang baik guna mendukung pencapaian pembelajaran Sains yang
memuaskan. Suryabrata (2004) menyatakan bahwa inteligensi merupakan
salah satu faktor penting yang ikut menentukan betbasil atau gagalnya
belajar seseorang terlebih-lebih pada waktu abak masih sangat muda, inteligensi sangat
besar
pengaruhnya. Inteligensi yang dimaksud dalampenelitian adalah inteligensi visual-spasial, karena orang memahami dan
7
Thinglcing
menyatakan bahwapemikiran
visual meliputi semua kegiatanmanusia (Campbell, dkk., 2002: l 08-l 09).
Inteligensi visual-spasial atau sering disebut kemampuan spasial
atau kecerdasan spasial meliputi kumpulan kemampuan yang saling berkait,
termasuk
perbedaan
visua~ pengenalan visua~ proyeksi, gambaran mental,pertimbangan ruang, manipulasi
gambar,
dan duplikasidari
gambaran dalamatau gambaran eksternal setiap atau semua yang dapat diekspresikan
(Campbel~ dkk., 2006: 1 08). Pengertian tersebut dikembangkan dari teori
Multiple lnteligensi
oleh Gardner yang mendefenisikan inteligensivisual-spasial merupakan kemampuan untuk merasakan dunia visual-visual-spasial secara
akurat dan menunjukkan kinerja transformasi.
Kemampuan spasial dibedakan menjadi dua kategori yaitu, spasial
temporal dan spasial rekognisi, yang keduanya sating terkait dan merupakan
suatu kesatuan yang utuh. Inteligensi visual-spasial relevan dengan domain
kinerja musik serta kinerja spasial temporal. Bagi seorang pendidik sangat
penting disadari bahwa kedua domain tersebut memiliki koneksi dan
relevansi yang sangat tinggi, karena efek pelatihan musik terhadap kinerja
spasial temporal terimplikasi
secara
dalam kemampuan belajar anakkhususnya pada mata pelajaran tertentu. W alau setiap orang memiliki kedua kemampuan tersebut tetapi tidak semua orang memfungsikan kemampuan
8
Oleb karena itu pada penelitian ini penulis ingin mengetahui
pengarub musik dan inteligensi visual-spasial terhadap hasil belajar Sains. Musik dan inteligensi visual spasial yang bagaimana bisa meningkatkan
basil belajar Sains atau malah tidak berpengaruh sama sekali.
B.
Ideatifikasi Masalab
Berdasarkan
uraian
pada latar belakang dapat diidentifikasi beberapa masalah yang berhubungan dengan basil belajar siswa antara lain: Apakahmetode pembelajaran yang digunakan di Sekolah Dasar (SD) telah efektif dalam meningkatkan basil bei.Yar siswa? Apakah model pembelajaran yang
digunakan di SD telah dapat menarik perhatian dan minat belajar siswa? Apakah guru pemah mengadakan modifikasi pada metode pembei.Yaran untuk menarik perhatian dan semangat belajar siswa? Apakah modifikasi
pembelajaran dengan menggunakan musik bisa meningkatkan basil belajar
siswa? Bagaimana pula basil be&yar siswa hila diberi musik yang berbeda
jenis seperti pop dan Idasik? Musik yang bagaimana yang dapat meningkatkan basil belajar siswa ? Adakah pengaruh inteligensi
9
C.
Pembatasaa Masalah
Adapun masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada
masalah sebubungan dengan basil belajar Sains siswa di kelas V SD dan
faktor yang mempengaruhi basil belajar tersebut yang dalam hal ini dilihat
dari penggunaan musik dan inteligensi visual-spasial siswa. Sedangkan basil
belajar dibatasi
pada
materi dengan pokokbahasan
Perubahan Sifat Bendadan Sifat Bahan dan Penyusunnya, untuk ranah kognitif yaitu ingatan,
pemahaman, dan
penerapan.
Hal ini disesuaikan dengan perkembangan dayapikir siswa tingkat SO serta tujuan pembeJajaran Sains di tingkat SO/MI.
Penggunaan musik yang dilihat adalah musik
Iatar,
betjenis musikklasik denganjudul kaset The Mozart Effect Music For Children, musik pop
(Kumpulan lagu pop populer terkini dengan judullagu Hanya ingin kau tabu
(Republik), Rasa ini (The Titans), Oik (Wali), Puspa (ST 12), Bukan Super
Star (Projek Pop), Nyawa hidupku (Ada Band), Merindukanmu (D'Masiv),
Sempurna (Andra and The Backbone), Takkan berpaling darimu (Rossa),
Kembali pulang (Kangen Band), Apa kata dunia (Melli Guslow), Bertahan
(Five Minutes), Jangan
pernah
selingkuh (Anggkasa)), hasilnya akandibandingkan dengan kelas tanpa musik, sedangkan inteligensi visual-spasial
siswa yaitu inteligensi visual-spasial baik ( di atas normal), sedang (normal)
10
D. Perumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah basil belajar Sains siswa yang menggunakan musik pop lebih
tinggi daripada basil belajar Sains siswa yang menggunakan musik
klasik dan tanpa musik?
2. Apakah basil belajar siswa yang inteligensi visual-spasialnya
baik
lebih tinggi daripada basil belajar Sains siswa yang inteligensi
visual-spasialnya sedang dan cukup ?
3. Apakah ada interaksi antara musik dan inteligensi visual-spasial
dalam memberikan pengaruh terhadap basil belajar Sains siswa?
E. Tajaan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa:
1. Hasil belajar Sains siswa yang menggunakan musik pop Iebih tinggi
daripada basil belajar Sains yang menggunakan musik klasik dan
tanpa musik.
2. Hasil belajar Sains siswa yang memiliki inteligensi visual-spasial
baik Iebih tinggi daripada basil belajar Sains siswa yang memiliki
inteligensi visual-spasial sedang dan cukup.
3. Interaksi antara musik dan inteligensi visual-spasial dalam
11
F.ftfanfaatPene6Uan
Secara teoretis penelitiail ini diharapkan bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan pada bidang pendidikan khusus teori-teori
tentang musik dan inteligensi visual-spasial siswa serta pengaruhnya
terhadap hasil belajar Sains siswa Juga diharapkan bermanfaat untuk
memperkaya sumber kepustakaan serta
dapat
dijadikan sebagai pedomandan penunjang penelitian lanjutan di masa yang akan datang.
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah: (a) sebagai bahan
pertimbangan
bagi guru-guru SO dalam menentukan pembelajaran yangefektif dan menarik; (b) sebagai bahan pengetahuan bagi
guru-guru
SOdalam menggunakan musik untuk mengefektitkan pembelajaran yang
dilaksanakan; (c) sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha
mengoptimalkan kebijakan pembelajaran untuk mencapai hasil belajar Sains
114
BABV
SIMPULAN~ IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan-simpulan yang dapat ditarik dari basil pengujian bipotesis
adalah sebagai berilrut :
Pertama, Tidak ada perbedaan basil belajar Sains siswa yang belajar dengan menggunakan musik pop, musik ldasik dan tanpa musik
Kedua, rata-rata basil belajar Sains siswa yang memiliki inteligensi
visual-spasial bat"k lebih tinggi
dibandingk.an
dengan rata-rata basil bel~ar Sains siswa yang memiliki inteligensi visual-spasial sedang dan cukup.Ketiga, basil perhitungan analisis varians menunjukkan bahwa tidak
terdapat interaksi antara musik dengan inteligensi visual-spasial, dimana
untuk siswa yang memiliki inteligensi visual-spasial baik dan sedang
temyata kurang efektif menggunakan musik pop dalam pembel~aran,
sedangkan untuk sis\Va yang memiliki inteligensi visual-spasial cukup
115
B. Implikasi
Pertama, melalui penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata basil
belajar Sains siswa lebih tinggi dengan menggunakan musik pop dalam
pembelajaran daripada musik klasik. Hal ini menunjukkan bahwa musik pop
lebih efektif untuk meningkatkan basil belajar Sains dibandingkan dengan
musik klasik. Akan tetapi pada penelitian ini basil belajar Sains siswa yang
belajar tanpa musik lebih tinggi daripada basil belajar Sains siswa yang
belajar menggunakan musik pop dan klasik. Konsekuensi logis dari
pengaruh penggunaan musik terbadap basil belajar Sains berimplikasi kepada guru Sains untuk menggunakan musik pop sebagai musik latar dalam
proses pembelajaran. Dengan menggunakan musik pop diharapkan guru
dapat membangkitkan dan memotivasi keterlibatan dan partisipasi aktif
siswa terhadap pembelajaran dan dapat menciptakan suasana belajar yang
lebih interaktif dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Akan tetapi
pembelajaran menggunakan musik dapat beljalan tidak efektif apabila tidak
didukung oleh fasilitas dan kondisi lingkungan sekolah. Terbukti pada
penelitian ini kondisi kelas dan lingkungan sekolah kurang efektif dalam
melakukan pembelajaran menggunakan musik, sehingga basil belajar siswa
yang belajar dengan menggunakan musik lebih rendah dibandingkan dengan
hasil belajar siswa yang belajar tanpa musik. Untuk dapat melaksanakan
116
dahulu dituntut marnpu menjadikan kelas serta lingkungan sekolah
mendukung terhadap proses pembef2Yaran.
Kedua, basil penelitian ini menunjukkan bahwa inteligensi
visual-spasial berpengaruh terhadap basil belajar Sains siswa. Siswa yang memiliki
inteligensi visual-spasial
baik
secararata-rata
mempunyai basil belajar Sainsyang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki inteligensi visual-spasial sedang dan culrup. Pemyataan tersebut memberikan
penjelasan dan penegasan bahwa inteligensi visual-spasial berpengaruh
dalarn meningk.atkan basil belajar Sains siswa. Konsekuensi logis dari
berpengaruhnya inteligensi visual-spasial terbadap basil belajar Sains
berimplikasi kepada guru
untuk
menggunakan inteligensi visual-spasialdalarn mengelompokkan siswa atau mengetahui
k:arakteristik
siswa.Ketiga, basil penelitian ini juga menunjuldcan bahwa tidak terdapat
interaksi antara musik dan inteligensi visual-spasial terhadap basil belajar
· Sains siswa. Tidak terdapatnya interaksi tersebut terindikasi dari siswa yang
memiliki inteligensi visual-spasial
baik
yang dalarn pembelajarannyamenggunakan musik pop dan ldasik secara
rata-rata
mempunyai basil belajarSains lebih rendah dibandingkan dengan basil belajar Sains siswa yang memiliki inteligensi visual-spasial
baik
yang belajar tanpa musik. Sedangkanbagi siswa yang memiliki inteligensi visual-spasial cukup yang dalarn
pembelajarannya menggunakan musik klasik secara
rata-rata
mempunyai117
pop dan tanpa musik. Dengan demikian dapat dipahami bahwa musik pop
tidak
tepat digunakan bagi siswa yang memiliki inteligensi visual-spasialbaik. Dan musik klasik
tidak
tepat digunakan bagi siswa yang memilikiinteligensi visual-spasial cukup. Dengan tidak adanya pengaruh musik dan inteligensi visual-spasial terhadap basil belajar Sains siswa, maka diharapkan kepada guru untuk
tidak
menggunakan musik dan inteligensi visual-spasialdalam pembelajaran Sains.
C.
Sanm- SanmI. Kepada pihak Komplek SD Jalan Halat Medan apabila ingin
memasukkan musik ke
dalam
kurikulum sebagai media pembelajaranSains maka harus didukung oleh kondisi kelas dan lingkungan sehingga
efektif dalam melalrukan pembelajaran dengan musik,
karena
melaluipenelitian ini tidak terbukti bahwa musik dapat meningkatkan basil
belajar Sains.
2. Mengamati kurang efektifnya pembelajaran yang · berlangsung
disekol~ kepada pihak Komplek SD Jalan Halat Medan agar sekolah
yang ada dalam komplek tersebut hanya satu sekolah saja.
3. Kepada pihak
guru
dalam melihat karakteristik siswa padapembelajaran Sains untuk menggunakan inteligensi visual-spasia~
karena melalui penelitian ini terbukti bahwa siswa yang memiliki
118
4. Diharapkan kepada peneliti yang lain akan melakukan test kepada siswa
agar benar-benar menvalidkan data dengan maksimal, baik validitas isi
maupun valditas konstruknya.
5.
Kepada peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut tentang musik,hendaknya melakukan pre test sebelum penelitian dimulai dan
memperbanyak dan memperluas jumlah sampel, kelas pembelajaran,
dan menambah variabel-variabel yang dikontrol sehingga diperoleh
pengetahuan yang lebih luas lagi mengenai musik khususnya pop dan
klasik.
6. Kepada peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut tentang musik, harus terlebih dahulu menseragamkan metode pembelajaran dan
mengatur besar desible musik yang akan dibunyikan sesuai dengan
kondisi kelas dan lingkungan sekolah, desibel yan baik digunakan 71,6 - 85,2 desibel, sel~utnya harus benar-benar mempertimbangkan aspek
lain yang bisa mempengaruhi basil belajar ketika melakukan penelitian.
7. Untuk membiasakan siswa terhadap musik i:n8.ka diharapkan agar satu sampai dua minggu sebelum melakukan penelitian agar menggunakan
musik dalam proses pembelajaran.
8. Untuk meningkatkan kemampuan visual-spasial siswa
maka
diharapkansebelum melakukan penelitian agar peneliti terlebih dahulu melakukan
latihan-Iatihan kepada siswa yaitu seperti menyusun puzzle,
119
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman. M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Be/ajar.
Jakarta:Rineka Cipta.
Ariyani, F. 2008, Pengaruh Musik dan Inteligensi Visual-Spasial Terhadap Basil Be/ajar Matematika Siswa Kelas V Komplek SD Jalan Ha/at
Medon.
Tesis PPs UNIMED: MedanAnderson, M.l999. The Development Intelligence. Perth: Psychology Press.
Arikunto, S. 1995. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto,
S.
2000. Dasar-Dasar Eva/uasi Pendidilcan. Jakarta: Bumi Aksara.Arikunto, S. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Budiningsih, A.2005. Be/ajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta
Campbell, D. 2002. Efek Mozart Bagi Anak-Anak. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Campbell, D. 2002. Efek Mozart. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Campbell, L., Campbell, B., Dickinson, D. 2006. Metode Praktis
Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences. Depok: Intuisi
Press.
Crowl, K P. 1997. Educational Psychology, Windows On Teaching. New York: Brown and Benhmark.
De
Porter, B. dan Hernacki. M.
2005. Quantum Teaching.Bandung:
Kaifa.
De Porter, B. dan Hernacki, M. 2005. Quantum Learnmg. Bandung: Kaifa.
Dick & Carey. 1996. The Systematic Design of Instruction. New York: Wesley Educational.
120
Djohan. 2005. Psilrologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik.
Dryden, G., Vos, J. 2002. Revolusi Cara Be/ajar. Bandung: Kaifa.
Gagne, R.M. dan Briggs, L.J. 1979. Principles of Instructional Design.
Second Edition. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Hamilton, L. C. 1990. Modem Data Analysis, Cole Publising Company: Pacific Grove, California.
Montello, L. 2004. Essential Musical Intelligence. Alih Bahasa : Alexander Sindoro. Batam Centere : Lucky Publishers.
Ortiz, J.M. 2002. Nurturing Your Child With Music. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Poedjiadi, A. 2005;
Saim Tekno/Qgi Masyarakat.
Bandun_g: ReiiH\ia
R.osdakarya ..Reigeluth, M. Charles. 1983. Instructional Design Theories And Models : An
Overview of Their Current Status. Hillsdale, New Jersey London: Lawrence Elbaum Associates.
Sabari, A. 2007. Strategi Be/ajar Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.
Sahertian, W. 2004. Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar dan Gaya Be/ajar TerhadapHasil Be/ajar. (On line).
Sanafiah, F. 1979.Dimensi-Dimensi Psilcologi. Surabaya: Usaba Nasional. Sari, N.R. 2005. Musik
dan
Kecerdasan Otak Bayi. Bogor:K.H.
K.harismaBuka Aksara.
Singarimbun, M. dan Effendi, S. 1999. Metode Penelitian Survey.
Yogyakarta : Pustaka LP3S Indonesia.
Slameto. 2003. Be/ajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
121
Soemanto, W.l987. Psikology Pendidikan.
Landasan
Kerja Pimpinan Pendidikan Jakarta: Bima Aksara.Sudjana., N. 2005. Penilaian Basil Proses Be/ajar Mengajar. Bandung: Rernaja Rosda Karya.
Suriasumantri, J.S. 2005. Ft1safat 1/mu. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Syukur, A. 2007. Perselingkuhan di Dunia Pendidikan Kita. UNJ: Transfonnasi (Lembaga Pers UNJ).
Swyabrata, S. 2004. Psiko/ogi Pendidikan. Jakarta : Grafindo.
Swyosubroto, B. 1997. Proses Be/ajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Uno, B. 2008, Model Pembelajaran.
Jakarta :
Bwni Aksara.Zar,
Jerrold H. 1984. Biostatistical Analysis. EnglewoodCliffs,NJ.
Prentice-Hall.(http://trochim hwnan comet edu/gallery/younglemotion.htm) diakses 30 April 2007
(http://puskur.net) diakses 30 april2007
(http://id.wikipedia.org/wikilmusik-pop) diakses 20 Mei 2008
(http://www.populer-rnai.com/content/musik/072006D diakses 20 Mei 2008
.(bttp:/lwww.wartajazz.com/opijazz 060902.html.) diakses 20 Mei 2008
.(http://www.reView effec of music on learning.html.) diakses