KONTRIBUSI LITERASI INFORMASI MAHASISWA TERHADAP PROSES PENULISAN KARYA ILMIAH
Studi Kuantitatif Deskriptif tentang Literasi Informasi pada Mahasiswa Tingkat Akhir
di Tiga Fakultas Universitas Pendidikan Indonesia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan
Oleh:
Septyanti Utami Solihat 1001370
PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KONTRIBUSI LITERASI INFORMASI MAHASISWA TERHADAP PROSES PENULISAN KARYA ILMIAH
Studi Kuantitatif Deskriptif tentang Literasi Informasi pada Mahasiswa Tingkat Akhir
di Tiga Fakultas Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh
Septyanti Utami Solihat
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan – Universitas Pendidikan Indonesia
©Septyanti Utami Solihat 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ...i
ABSTRAK ...ii
KATAPENGANTAR ...iv
UCAPAN TERIMAKASIH ...v
DAFTAR ISI ...viii
DAFTAR TABEL ...xii
DAFTAR GAMBAR ...xiv
DAFTAR GRAFIK ...xv
DAFTAR LAMPIRAN ...xvi
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Identifikasi Masalah ...6
C. Rumusan Masalah ...7
D. Tujuan Penelitian ...8
E. Manfaat Penelitian ...8
1. Manfaat Teoritis ...8
2. Manfaat Praktis ...8
F. Struktur Organisasi Penelitian ...9
BAB II LITERASI INFORMASI MAHASISWA TERHADAP PROSES PENULISAN KARYA ILMIAH ...10
A. Literasi Informasi ...10
1. Konsep Literasi Informasi ...10
a. Definisi Literasi ...10
b. Definisi Informasi ...10
c. Sejarah Perkembangan Literasi Informasi ...10
d. Definisi Literasi Informasi ...12
2. Tujuan Literasi Informasi ...14
3. Komponen Literasi Informasi ...15
4. Keterampilan Literasi Informasi ...17
5. Model Literasi Informasi dan Aplikasinya ...19
1. Manfaat Kompetensi Literasi Informasi Bagi Perguruan Tinggi ....21
2. Standar Literasi Informasi Bagi Perguruan Tinggi Menurut ACRL ...23
a. Standar Pertama ...24
b. Standar Dua ...25
c. Standar Tiga ...27
d. Standar Empat ...30
e. Standar Lima ...31
3. Literasi Informasi Mahasiswa dan Penulisan Karya Ilmiah ...33
C. Karya Ilmiah ...34
1. Skripsi ...35
2. Proses Penulisan Skripsi ...36
a. Langkah-Langkah Penulisan Skripsi ...37
b. Hambatan Dalam Penulisan Karya Ilmiah ...41
D. Penelitian yang Relevan ...42
E. Kerangka Pemikiran ...44
F. Asumsi ...46
G. Hipotesis ...46
BAB III METODE PENELITIAN ...47
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitin ...47
1. Lokasi Penelitian ...47
2. Populasi ...48
3. Sampel ...49
B. Desain Penelitian ...50
C. Metode Penelitian ...51
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...52
1. Variabel Penelitian ...52
2. Definisi Operasional ...53
E. Instrumen Penelitian ...53
F. Proses Pengembangan Instrumen ...57
1. Uji Validitas Instrumen ...58
G. Hasil Uji Coba Isntrumen Angket ...60
1. Uji Validitas ...60
a. Literasi Informasi Mahasiswa (X) ...60
b. Proses Penulisan Karya Ilmiah (Y) ...62
2. Uji Reliabilitas ...63
a. Literasi Informasi Mahasiswa ...64
b. Proses Penulisan Karya Ilmiah ...64
H. Teknik Pengumpulan Data ...65
1. Angket ...65
2. Studi Pustaka ...65
I. Analisis Data ...65
1. Tahap-Tahap Analisis ...65
a. Persiapan ...65
b. Tabulasi ...65
c. Penerapan Data ...66
2. Teknik Analisis Data ...66
a. Uji Normalitas Data ...66
b. Persentase Perolehan Skor ...67
c. Uji Koefisien Korelasi ...69
d. Uji Koefisien Determinasi ...70
J. Prosedur Penelitian ...70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...71
A. Deskripsi Hasil Penelitian ...71
1. Gambaran Umum Literasi Informasi Mahasiswa ...71
a. Gambaran Indikator Kemampuan Menentukan Sifat dan Cakupan Informasi yang Dibutuhkan ...73
b. Gambaran Indikator Mengakses Informasi yang Dibutuhkan ....76
c. Gambaran Indikator Mengevaluasi Informasi dan Sumber-Sumbernya Secara Kritis ...80
d. Gambaran Indikator Menggunakan Informasi Untuk Menyeleksi Tujuan Tertentu ...83
Hukum, dan Sosial Yang Berkaitan dengan
Penggunnaan Informasi ...86
2. Gambaran Umum Proses Penulisan Karya Ilmiah ...89
a. Gambaran Indikator Menentukan Topik Penelitian ...92
b. Gambaran Indikator Menyusun Skripsi Sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ...94
c. Gambaran Indikator Mengutip Sesuai dengan Standar yang Berlaku ...97
d. Gambaran Indikator Membuat Daftar Pustaka ...99
3. Pengujian Hasil Penelitian ...101
a. Uji Normalitas Data ...101
b. Uji Hipotesis ...102
1) Analisis Korelasi ...103
2) Analisis Determinasi ...104
B. Pembahasan Hasil Penelitian ...105
1. Kontribusi Literasi Informasi Mahasiswa Terhadap Proses Penulisan Karya Ilmiah ...105
2. Gambaran Mengenai Literasi Informasi Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia ...107
3. Gambaran Mengenai Proses Penulisan Karya Ilmiah ...116
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...119
A. Simpulan ...119
B. Saran ...120
1. Saran bagi Mahasiswa ...120
2. Saran bagi Institusi ...120
3. Saran bagi Peneliti Selanjutnya ...121
ABSTRAK
Septyanti Utami Solihat (1001370). Kontribusi Literasi Informasi Mahasiswa Terhadap Proses Penulisan Karya Ilmiah (Studi deskriptif pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Tiga Fakultas Universitas Pendidikan Indonesia). Skripsi,
Program Studi Perpustakaan dan Informasi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 2014.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi pada era globalisasi yang membuat meledaknya informasi yang tersedia dalam berbagai macam format dan sumber. Masalah yang menjadi kajian dalam penelitian ini difokuskan kepada kontribusi literasi informasi mahasiswa terhadap proses penulisan karya ilmiah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) kontribusi literasi informasi mahasiswa terhadap proses penulisan karya ilmiah; 2) gambaran kondisi literasi informasi mahasiswa; dan 3) gambaran proses penulisan karya ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2010 yang berada di tiga fakultas, dengan sampel sebanyak 87 orang yang dihitung berdasarkan rumus Slovin dengan metode Proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup dengan skala Likert dengan analisis data menggunakan analisis deskriptif dan korelasi. Untuk mengetahui kontribusi literasi informasi terhadap proses penulisan karya ilmiah digunakan rumus
Pearson product moment. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa:
1) literasi informasi mahasiswa memberikan kontribusi sebesar 31,06% terhadap proses penulisan karya ilmiah; 2) secara garis besar kondisi literasi informasi mahasiswa tergolong kedalam kategori baik; dan 3) proses penulisan karya ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa termasuk kedalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa literasi informasi mahasiswa berkontribusi sedang terhadap proses penulisan karya ilmiah. Rekomendasi pada penelitian ini adalah literasi informasi mahasiswa harus lebih dikembangkan lagi agar mahasiswa lebih dapat mudah dalam memilih dan mengelola informasi untuk dapat menyelesaikan tugas akhirnya dengan baik.
Kata Kunci: Kontribusi, Literasi Informasi, Proses Penulisan Karya Ilmiah,
ABSTRACT
Septyanti Utami Solihat (1001370). Contributions Of Student Information Literacy To The Process Of Writing Scientific Papers (Descriptive Study on The Final Level Students in Three Faculty at Indonesia University of Education). Thesis, Library and Information Studies Program, Department of
Curriculum and Technology Education, Faculty of Education, Indonesia University of Education, Bandung, 2014.
This research is motivated by the phenomenon of the rapid development of science and information technology in the era of globalization that makes the explosion of information available in various formats and sources. The problem to be studied in this research focused on the contribution of information literacy of students to the process of writing scientific papers. The purpose of this study was to determine: 1) the contribution of the information literacy of students to the process of writing scientific papers; 2) description of the condition of the student information literacy; and 3) description of the process of writing scientific work done by the student. The method used is descriptive method with a quantitative approach. The population in this study were students of Indonesian University of Education class of 2010 who are in The Faculty of Education, The Faculty of Mathematics and Natural Sciences, and The Faculty of Vocational Technical Education, with a sample of 87 people is calculated based on the formula of Slovin with Proportionate stratified random sampling method.The data collection technique using a closed questionnaire with Likert scale and analyzed using descriptive analysis and correlation. To determine the contribution of information literacy to the process of writing scientific papers used Pearson product moment formula. Based on the results of data analysis can be seen that: 1) student information literacy contributed 31.06% to the process of writing scientific papers; 2) an outline of the condition of the information literacy of students classified into either category; and 3) the process of writing scientific work done by the students included in either category. It can be concluded that the information literacy of students currently contribute to the process of writing scientific papers. Recommendations in this study were student information literacy is good, but still need to be developed so that students can more easily select and manage information to complete the final task or tasks other scientific work.
Keywords: Contribution, Information Literacy, Process of Scientific Writing,
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, informasi merupakan suatu kebutuhan yang paling utama dalam
kehidupan manusia sehari-hari. Tidak ada seorang pun yang tidak membutuhkan
informasi, apa pun jenis pekerjaannya. Pelajar, guru, pendidik, dokter, ahli
hukum, petani, nelayan, dan terutama mahasiswa tentu memerlukan informasi
untuk mendukung pekerjaannya sehari-hari. Mahasiswa sangat membutuhkan
informasi untuk menyelesaikan tugas-tugas akademiknya. Hanya saja, mahasiswa
harus mempunyai tingkat kesadaran yang lebih tinggi dalam hal pencarian
informasi karena tingkat penalaran maupun tingkat kematangannya sudah tampak.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi,
informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat sangatlah bervariasi mulai dari
inforrmasi mengenai pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, sampai politik.
Informasi memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat umum. Informasi dapat
dipergunakan sebagai data sehingga keputusan dapat diambil secara tepat.
Informasi yang ada tidak hanya dalam bentuk tercetak tetapi juga dalam bentuk
elektronik seperti e-book dan e-journal.
Masyarakat dunia telah menyepakati dibangunnya masyarakat pada tataran
global. Kesepakatan ini diambil World Summit on the Information Society (WSIS),
di Geneva 2003 dan di Tunisia 2005. Sudarsono, dkk (2007, hlm. 2) menjelaskan
bahwa batasan masyarakat global yang ingin dibangun adalah
Di masyarakat yang inklusif, berpusat pada manusia dan berorientasi secara khusus pada pembangunan, di mana setiap orang dapat mencipta, mengakses, menggunakan, dan berbagi informasi serta pengetahuan, sehingga memungkinkan setiap individu, komunitas dan masyarakat menggunakan seluruh kemampuan mereka untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan mutu hidup mereka, berdasar tujuan dan prinsip Piagam Perserikatan Bangsa Bangsa dan menaati sepenuhnya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
Konsekuensi atas kesepakatan WSIS menjadikan informasi dapat mengalir
dan canggih. Gerbang internet terbuka bagi siapa saja, baik untuk mengkases
maupun menyebarkan informasi
Ledakan informasi begitu besar menjebak masyarakat secara potensial dalam
jutaan informasi yang terus bertambah dan semakin kompleks. Untuk
mencegahnya, diperlukan teknik dan keterampilan untuk mendapatkan informasi
yang relevan dengan kebutuhan dengan memanfaatkan alat penelusuran yang
tersedia. Setiap orang harus memiliki kemampuan dalam mencari, menggunakan,
dan mengevaluasi informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efesien serta
dapat mengembangkannya menjadi pengetahuan baru. Kemampuan ini lebih
dikenal dengan istilah Literasi Informasi atau yang akan disingkat menjadi LI.
LI adalah kemampuan yang akan dibutuhkan oleh manusia untuk semua
disiplin ilmu dan level pendidikan. LI telah menjadi fokus perhatian utama dalam
dunia pendidikan. Menurut American Library Association (ALA) dalam Astiwi,
2007) “LI merupakan salah satu komponen penting yang harus dimiliki setiap
warga dan berkonstribusi dalam mencapai pembelajaran seumur hidup.”
Sedangkan Lasa HS (dalam Safari, 2013, hlm. 1) mengemukakan bahwa:
Literasi informasi disebut juga melek informasi yaitu kesadaran akan kebutuhan informasi seseorang untuk mengindentifikasi, pengaksesan secara efektif dan efisien, mengevaluasi dan menggabungkan informasi secara legal kedalam pengetahuan dan mengkomunikasikan informasi tersebut. Dengan kesadaran ini akan mendukung perkembangan proses pembelajaran sepanjang hayat atau long life education.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, LI sangat penting dalam mendukung
proses pembelajaran sepanjang hayat. Selain itu, seiring pesatnya perkembangan
tekonologi informasi yang digunakan untuk menangani pengelolaan informasi,
penguasaan LI oleh masyarakat sebagai suatu keniscayaan.
Untuk menjadi melek informasi, seseorang harus mampu untuk
menempatkan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dengan efektif.
Pendidikan khusus diperlukan untuk mendidik para pelajar, terutama mahasiswa,
agar mampu menghadapi masa depan dengan berbagai perubahan kebutuhan dan
informasi yang terjadi. Menurut Hasiguan (2008) “LI diperlukan untuk
bermaksud meningkatkan taraf hidupnya, maka dia memerlukan sesuatu yang
lebih dari dirinya yaitu perkembangan diri, baik keterampilan, pendidikan,
maupun kinerja yang lebih baik”. Proses untuk menjadi lebih baik dapat dicapai
melalui proses belajar. Kemampuan untuk dapat belajar secara mandiri akan
membuat proses yang dilalui menjadi lebih mudah dengan kemampuan LI yang
dimiliki.
Kemampuan LI yang dimiliki mahasiswa menjadikan mereka mandiri dalam
mencari informasi yang dibutuhkannya diluar waktu kuliah formal untuk lebih
mendalami mata perkuliahan maupun untuk mengerjakan tugas-tugas perkuliahan
sehingga keberhasilan studi dapat dicapai dengan baik. Penguasaan LI ini juga
sangat bermanfaat bagi para mahasiswa tingakt akhir yang sedang melakukan
penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir atau skripsi mereka.
Skripsi adalah salah satu dari jenis karya ilmiah yang merupakan syarat untuk
memperoleh gelar strata satu. Mahasiswa harus memulai mencari topik
permasalahan terlebih dahulu sebelum memulai menulis skripsi. Proboyekti
(2008) menyatakan bahwa:
Mahasiswa yang sedang melakukan penelitian akan lebih banyak membutukan informasi untuk dapat menyelesaikan tugas akhir mereka. Penelitian merupakan rangkaian kegiatan yang memiliki tantangan yang besar bagi mahasiswa yang dimulai dari menentukan topik, mengidentifikasi permasalahan yang tepat, dan menemukan sumber informasi yang relevan dari beragam asal dan bentuk informasi untuk menyelesaikan penelitian yang dilakukan.
Dalam proses penelitian atau proses penulisan karya ilmiah (skripsi),
mahasiswa harus mampu mengevaluasi, menganalisis data atau informasi yang
mereka peroleh untuk kemudian menyusun temuan dan hasil analisis tersebut
dalam suatu karya ilmiah dan menyajikan penelitian tersebut kepada masyarakat
umum.
Tujuan dari LI itu sendiri adalah untuk mengetahui bagaimana
mengorganisasikan informasi yang siap diakses oleh siapapun untuk mencapai
tujuan pembelajaran seumur hidup. Sehingga, mahasiswa dapat selalu
memperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Dengan demikian LI ini
penulisan karya ilmiah yang sedang mereka lakukan. Namun dengan adanya
ledakan informasi yang terjadi saat ini, memunculkan pertanyaan apakah literasi
informasi mahasiswa sebagai peneliti yang merupakan bagian dari masyarakat
akademis sudah memadai. Jika literasi informasi dapat menjadikan mahasiswa
memiliki keunggulan dalam bidang penelitian, hal ini dapat memacu mahasiswa
untuk melakukan kegiatan penelitian ataupun belajar secara mandiri. Dari data
ditemukan bahwa kemampuan menelusur informasi yang dimiliki sebagian
mahasiswa belum memadai. Hal ini didukung oleh hasil survei terhadap tingkat
literasi informasi yang dilakukan oleh Wahyuni (2008), yaitu:
Tingkat literasi informasi mahasiswa belum sepenuhnya sempurna, karena ada beberapa tahapan penting dalam pencarian sebuah informasi yang masih sedikit terlupakan. Sehingga pada akhirnya informasi yang diperoleh tidak sesuai dengan yang dibutuhkan ataupun tidak termanfaatkan secara maksimal.
Menulis karya ilmiah khususnya skripsi merupakan aktifitas yang sudah
menjadi suatu keharusan dikalangan kampus. Sejak menjadi mahasiswa tingkat
pertama, mahasiswa sudah harus melatih dirinya untuk terbiasa menulis ilmiah
seperti membuat makalah, artikel dan jenis karya ilmiah lainnya. Namun tidak
semua mahasiswa menyukai kegiatan menulis karena sebagaian dari mahasiswa
menganggap kegiatan menulis merupakan kegiatan yang membosankan. Menurut Caron (dalam Baskoro, 2011, hlm. 2) menyatakan bahwa “sebenarnya mahasiswa tidak memiliki kesulitan untuk menulis, yang menjadi masalah bagi mereka
adalah kemampuan berpikir yang dalam untuk mendapatkan, mengelola dan memproses informasi yang cukup untuk menjadi sebuah tulisan”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan mahasiswa mengalami kesulitan dalam
memproses informasi menjadi sebuah tulisan.
Data lain mengenai literasi informasi dan penulisan karya ilmiah khsusunya
skripsi ditunjang oleh penelitian yang dilakukan oleh Firdini (2005) yang berjudul
penguasaan literasi informasi mahasiswa dalam penulisan skripsi. Hasil penelitian
tersebut menggambarkan bahwa secara keseluruhan literasi informasi mahsiswa
dalam penulisan skripsi tergolong kompeten. Hanya saja pada indikator
menentukan kebutuhan informasi, mahasiswa berada pada tahap pengembangan.
adalah kurang jeli menentukan informasi yang dibutuhkan, dan kurang paham
terhadap subjek yang ditulis.
Penelitian mengenai literasi informasi ini dilakukan oleh Baskoro (2011)
yang berjudul pengaruh program pelaithan informasi terhadap proses, sikap,
motivasi mahasiswa dalam penulisan karya tulis. Hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwa pengaruh program literasi informasi berpengaruh signifikan
terhadap peningkatan hasil karya tulis mahasiswa. Oleh karena itu, LI sangat perlu
dikuasai oleh para mahasiswa khusunya mahasiswa yang sedang melakukan
peneltian untuk dapat membantu mereka menyelesaikan masalah secara kritis,
logis, dan tidak mudah diperdaya oleh informasi yang diterima tanpa melakukan
proses evaluasi terlebih dahulu. Maka dari itu dibutuhkan standar kompetensi LI
sebagai pedoman untuk dapat mengetahui tingkat LI mahasiswa.
Association of College & Research Libraries (ACRL) telah merumuskan
standar kompetensi LI untuk Pendidikan Tinggi yang dapat membantu pelajar
menjadi pengguna yang bertanggungjawab terhadap informasi yang dibutuhkan
dalam kehidupannya. ACRL (2000) menyatakan bahwa mahasiswa yang melek
informasi adalah mahasiswa yang mampu:
1) menentukan sifat dan keluasan informasi yang diperlukannya; 2) mengakses informasi yang dibutuhkannya secara efektif dan efesien; 3) mengevaluasi informasi dan sumbernya secara kritis dan memasukan
informasi terpilih kedalam pangkalan pengetahuan dan sistem nilainya;
4) menggunakan informasi secara efektif mencapai tujuan khusus bagi perorangan atau anggota kelompok;
5) memahami berbagai masalah ekonomi, hukum dan sosial berkaitan dengan penggunaan informasi serta akses dan penggunaan informasi secara etis dan sah.
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah salah satu universitas yang
melahirkan sarjana-sarjana di bidang pendidikan dan non pendidikan. Seperti
perguruan tinggi lain, UPI memiliki tiga dharma yang mendasari
kegiatan-kegiatan perguruan tinggi yaitu: proses belajar mengajar, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat. Dalam menjalankan kegiatan tiga dharma tersebut,
informasi menjadi kebutuhan para mahasiswa UPI. Hal tersebut yang menjadi
alasan mengapa penelitian ini dilakukan di UPI.
Penelitian ini akan dibatasi pada mahasiswa UPI yang berada di Fakultas
Ilmu Pendiidkan (FIP), Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
(FPMIPA) dan Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan (FPTK). Ini
dikarenakan UPI memiliki banyak fakultas dan peneliti memiliki keterbatasan
dalam hal waktu, dan tenaga. Selain itu penelitian ini juga akan difokuskan pada
mahasiswa tingkat akhir angkatan 2010 yang sudah memasuki tahap awal
mengumpulkan informasi untuk menyusun karya ilmiah (skripsi) karena
kebutuhan informasi mahasiswa tersebut lebih tinggi daripada mahasiswa tingkat
lainnya.
Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan informasi harus ditunjang dengan
kemampuan dalam hal pencarian informasi agar penelitian mereka dapat selesai
dengan baik. Hal ini juga dilakukan karena mahasiswa tingkat akhir telah
menerima materi perkuliahan yang mendukung tercapainya literasi informasi
dengan lebih baik dan telah melalui hampir empat tahun pendidikan dimana para
mahasiswa telah dibekali ilmu untuk menjelajah informasi secara efektif dan
mandiri.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai kontribusi yang diberikan oleh literasi informasi yang
dimiliki mahasiswa terhadap proses penulisan karya ilmiah. Adapun judul yang
diangkat adalah Kontribusi Literasi Informasi Mahasiswa Terhadap Proses
Penulisan Karya Ilmiah (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Universitas Pendidikan
Indonesia).
B. Identifikasi Masalah
Era globalisasi membuat informasi tersedia dalam berbagai bentuk format dan
sumber. Selain itu masyarakat dunia telah menyepakati dibangunnya masyarakat
ini pada tataran global seperti yang dijelaskan oleh Sudarsono, dkk (2007, hlm. 2).
Hal tersebut membuat kebutuhan akan informasi semakin hari semakin beragam
dapat terjebak dalam besarnya kemasan informasi yang terus bertambah dan
semakin kompleks.
Mahasiswa tingkat akhir sebagai pembelajar dan peneliti harus memiliki
literasi informasi karena setiap hari mahasiswa akan membutuhkan informasi
untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademisnya dan tugas akhirnya (skripsi)
dengan baik. Mahasiswa mengalami kesulitan dalam merumuskan masalah yang
akan ditelitinya. Selain itu mahasiswa mengalami kesulitan dalam memproses
informasi kedalam bentuk tulisan. Maka mahasiswa memerlukan literasi
informasi (LI). Penilaian LI ini harus sesuai dengan standar yang ada. ACRL
telah mengeluarkan standar kompetensi LI untuk perguruan tinggi.
Berdasarkan hal tersebut mahasiswa UPI hendaknya memiliki kemampuan LI
yang baik untuk menunjang kemampuan dalam menulis karya ilmiah khususnya
skripsi. Namun berdasarkan wawancara tidak tersruktur yang dilakukan oleh
penulis kepada beberapa mahasiswa UPI pada bulan februari 2014, mahasiswa
UPI belum sepenuhnya mengetahui apa yang disebut dengan literasi informasi
karena UPI belum memiliki program orientasi mengenai literasi informasi yang
diberikan kepada para mahasiswanya.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
dapat dirumuskan sebuah pokok permasalahan yaitu: “Bagaimana kontribusi
literasi informasi mahasiswa terhadap proses penulisan karya ilmiah?”
Adapun dari pokok permasalahan di atas, ditentukan masalah yang lebih
khusus, antara lain.
1. Bagaimana gambaran kondisi literasi informasi mahasiswa beracuan
pada standar ACRL?
2. Bagaimana gambaran proses penulisan karya ilmiah yang dilakukan oleh
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tujuan, yaitu tujuan umum
dan tujuan khusus. Tujuan Umum dalam penelitian ini adalah mengetahui
kontribusi literasi informasi terhadap proses penulisan karya ilmiah. Sedangkan
tujuan khusus dalam penelitian ini adalah mengetahui gambaran mengenai literasi
informasi mahasiswa yang beracuan pada standar ACRL dan mengetahui
gambaran mengenai proses penulisan karya ilmiah yang dilakukan oleh
mahasiswa.
E. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang
bermanfaat bagi pengembangan wawasan ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan teori literasi informasi.
b. Manfaat Praktis
1. Bagi pihak Universitas Pendidikan Indonesia, hasil penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
meningkatkan LI mahasiswa dan sebagai barometer terhadap sejauh
manakah kompetensi LI yang dimiliki oleh mahasiswa UPI.
2. Bagi mahasiswa, hasil penelitian ini berfungsi memberikan pemahaman
terhadap mahasiswa bahwa kemampuan LI dibutuhkan untuk
mendukung dan pembelajaran kehidupan terutama dalam membantu
menyelesaikan penulisan karya ilmiah dan diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan dalam pemberdayaan informasi.
3. Bagi peneliti selanjutnya, melalui penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan dalam bidang LI dan dapat meneliti literasi
F. Struktur Organisasi Penulisan
Penyusunan skripsi ini terdiri atas lima bab. Bab 1 merupakan pendahuluan
yang menjelaskan latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
Bab II mencakup penjelasan mengenai kajian pustaka, penelitian yang
relevan, kerangka pemikiran, asumsi dan hipotesis. Bab III merupakan metode
penelitian yang berisi penjabaran rinci mengenai lokasi penelitian, desain
penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses
pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, analisis data, dan prosedur
penelitian.
Bab IV merupakan bagian yang menjelaskan mengenai deskripsi hasil
penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Bab V merupakan simpulan dan saran
yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan penelitian terhadap hasil analisis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sample Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan
Dr.Setiabudhi 229, Bandung 40154.
2. Populasi
Populasi adalah subyek yang akan dijadikan penelitian. Populasi menurut
Sugiyono (2012, hlm. 80) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik
kesimpulannya”.
Berdasarkan pendapat tersebut maka yang menjadi obyek populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa UPI tingkat akhir angkatan 2010 yang
berada di Fakultas Ilmu Pendidikan (Jurusan Kurtek, BK, PLS), FPMIPA
(Jurusan Ilkom, Kimia, IPSE) dan FPTK (Tata Boga, Tata Busana, Agronomi).
Dari data yang diperoleh jumlah mahasiswa aktif tingkat akhir angkatan 2010
adalah 695 dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3.1 Jumlah mahasiswa UPI
Fakultas Jumlah
FIP 290
FPMIPA 267
FPTK 138
Jumlah Total 695
3. Sampel
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 81) “sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut.” Sampel dalam penelitian ini
penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan probablity sampling
dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling.
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 82) “proportionate stratified random sampling
adalah teknik yang digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur
yang tidak homogen dan berstrata proporsional”.
Penulis memilih beberapa jurusan untuk mewakili setiap fakultas.
Pengambilan jurusan disetiap fakultas dilakukan secara random sehingga
menghasilkan beberapa jurusan yang telah disebutkan di atas (dalam poin
populasi) untuk mewakili setiap fakultas yang telah dipilih oleh penulis untuk
menjadi populasi dalam penelitian ini karena populasi disetiap fakultas sangat
besar. Rumus Slovin dipergunakan untuk menghitung jumlah sampel
berdasarkan jumlah populasi yang telah diketahui. Adapun rumusnya sebagai
berikut:
Dimana:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = Nilai presisi (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini
adalah sebesar 10%)
(Prasetyo, 2010, hlm. 137)
Jika dihitung dengan menggunakan rumus Slovin, maka didapatkan
besarnya sampel sebagai berikut:
Dengan demikian, dari perhitungan tersebut diperoleh jumlah responden
dari setiap lapisan atau kelompok menurut Prasetyo (2010, hlm. 130) sebagai
berikut:
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus maka diperoleh
ukuran sampel dari setiap lapisan atau kelompok yaitu:
Tabel 3.2
Jumlah sampel setiap fakultas
Fakultas Jumlah Sampel
FIP 290/695 × 87 = 36
FPMIPA 267/695 × 87 = 33
FPTK 138/695 × 87 = 18
B. Desain Penelitian
Sebuah penelitian harus memiliki desain penelitian. Menurut Sugiyono
(2012, hlm. 14) “... desain penelitian itu harus spesifik, jelas, rinci, ditentukan
secara mantap sejak awal, menjadi pegangan langkah demi langkah”.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah
penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan penelitian agar penelitian yang
dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah literasi informasi mahasiswa.
Sedangkan yang menjadi variaabel terikat yaitu proses penulisan karya ilmiah.
Tabel 3.3
Desain Penelitian
Keterangan:
X : Literasi Informasi Mahasiswa (Variabel bebas)
Y : Proses Penulisan Karya Ilmiah (Variabel terikat)
XY : Kontribusi Literasi Informasi Mahasiswa Terhadap Proses Penulisan
Karya Ilmiah
C. Metode Penelitian
Untuk melakukan penelitian, peneliti membutuhkan metode penelitian
yang tepat. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 2) “metode penelitian adalah cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Dari
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penelitian itu sebaiknya
dapat membantu peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 8) “penelitian yang digunakan untuk populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif atau statistik”. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif
adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau
hal lain-lain, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”
(Arikunto, 2013, hlm. 3).
Berdasarkan definisi para ahli di atas, penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan pada sebuah populasi X
Y
Literasi Informasi Mahasiswa
(X)
Proses Penulisan
Karya Ilmiah (Y)
atau sampel tertentu dan untuk pengumpulan datanya menggunakan instrumen
penelitian dengan tujuan untuk menyelidiki keadaan atau kondisi tertentu. Pada
penelitian ini, penulis memaparkan data yang diperoleh dari responden melalui
angket untuk selanjutnya hasil tersebut diinterpretasikan.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian
Dalam Penelitian ini variabel yang akan dikaji adalah variabel X dan Y.
Variabel X beracuan pada standar ACRL. Sedangkan variabel Y akan beracuan
pada pedomana penulisan karya ilmiah UPI 2013.
Tabel 3.4 Variabel dan Indikator
2. Definisi Operasional
Agar tidak timbul kesalah pahaman istilah-istilah maka, perlu diberikan
definisi operasional dari penelitian ini yaitu:
Variabel Indikator
Variabel bebas (X) literasi informasi perpustakaan
Kemampuan menentukan sifat dan cakupan kebutuhan informasi
Mengakses informasi yang
dibutuhkan secara efektif dan efisien Mengevalusi informasi dan sumber-sumbernya secara kritis
Menggunakan informasi untuk menyelesaikan tujuan tertentu
Memahami aspek kelegalan yang berkaitan dengan penggunaan informasi
Variabel terikat (Y) proses penulisan karya ilmiah
Menentukan topik penenlitian
Menyusun karya ilmiah berdasarkan pedoman
Mengutip sesuai dengan standar yang berlaku
a) Kontribusi
Tingkat atau proporsi sumbangan dari suatu variabel bebas yaitu
literasi informasi mahasiswa terhadap proses penulisan karya ilmiah
sebagai variabel terikat yang dapat dijabarkan dalam bentuk presentase
atau skor total melalui perhitungan koefisien korelasi.
b) Literasi Informasi
Literasi informasi adalah kemampuan dalam mengelola informasi.
LI dalam penelitian ini beracuan kepada standar Association of College
& Research Libraries (ACRL) yang meliputi kemampuan merumuskan
kebutuhan informasi, mencari, mengevaluasi, dan menggunakan
informasi serta memahami aspek kelegalan mengenai penggunaan
informasi.
c) Proses penulisan karya ilmiah
Proses penulisan karya ilmiah yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah proses penulisan untuk menghasilkan sebuah karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar. Jenis karya ilmiah yang akan
difokuskan dalam penelitian ini adalah skripsi. Proses penulisan karya
ilmiah dalam penelitian ini meliputi proses dalam pemilihan topik
penelitian, penyusunan skripsi sesuai dengan pedoman karya ilmiah,
proses pengutipan dengan menggunakan standar yang digunakan dalam
pedoman karya ilmiah dan penulisan sumber yang digunakan dalam
daftar pustaka. Pedoman karya ilmiah yang digunakan adalah pedoman
karya ilmiah yang dikeluarkan oleh UPI tahun 2013.
E. Instrumen Penelitian
Setelah desain penelitian dirancang langkah berikutnya adalah merancang
instrumen penelitian. Menurut Arikunto (2013, hlm. 203). “Instrumen
penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
Dalam penelitian ini instrumen yang akan digunakan adalah angket.
Menurut Arikunto (2013, hlm. 194) “angket adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”
Penggunaan angket sebagai instrumen penelitian mencakup beberapa
pertanyaan mengenai literasi informasi mahasiswa dan proses penulisan karya
ilmiah. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup
dimana pertanyaan atau pernyataan telah memiliki jawaban (option) yang
tinggal dipilih oleh responden. Responden tidak bisa memberikan jawaban atau
respon lain kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban. Skala dalam
penelitian ini menggunakan Skala Likert.
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 92) “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi”. Dengan skala likert, maka variabel yang akan di ukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item yang dapat
berupa pernyataan atau pertanyaan.
Instrumen skala likert menggunakan bentuk checklist dalam menjawab
pertanyaan instrumen penelitian. Hal ini dimaksudkan agar mempermudah
perhitungan hasil. Tiap alternatif jawaban diberi skor yang dijelaskan pada
tabel dibawah ini:
Tabel 3.5
Skala Likert
Sikap Sangat
Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak
Setuju
Sangat Tidak
Setuju
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
(Sumber: Sugiyono, 2012, hlm. 94)
Dalam penyusunan instrumen penelitian perlu dibuat kisis-kisi instrumen
Tabel 3.6
Kisi-kisi Instrumen Angket
Kontribusi Literasi Informasi Mahasiswa Terhadap Proses Penulisan Karya Ilmiah (Studi Deskriptif pada mahasiswa Univeristas Pendidikan
Indonesia)
8 item Mendefinisikan kebutuhan informasi
Mengumpulkan ide-ide
7 item Menggunakan informasi baru dan yang terdahulu karya tulisan secara efektif kepada orang lain
informasi Menghargai penggunaan
9 item Memilih topik penelitian 42,43,
44,
8 item Menyusn skrpsi sesuai dengan pedoman karya
7 item Mengutip dengan sistem pengutipan yang
4 item Menulis sumber-sumber yang digunakan di dalam
reliabilitas. Pengujian validitas dan reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan
untuk menguji butir-butir pertanyaan atau pernyataan dalam sebuah angket. Jika
butir-butir pertanyaan sudah valid dan reliabel berarti butir-butir pertanyaan atau
pernyataan tersebut sudah bisa digunakan untuk mengumpulkan data yang
setelah angket disebarkan. Penyebaran jumlah item uji coba angket terlihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 3.7
Jumlah Item Uji Coba Angket
No Variabel Penelitian Jumlah Item Uji Coba Angket
1. Literasi Informasi Mahasiswa 41
2. Proses Penulisan Karya Ilmiah 28
Jumlah 69
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa item angket yang akan
diuji cobakan sebanyak 69 item.
1. Uji Validitas Instrumen
Menurut Arikunto (2013, hlm.211) “validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuai instrumen”.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel literasi informasi
mahasiswa dan variabel proses penulisan karya ilmiah. Dalam penelitian ini
dilakukan terlebih dahulu uji validitas dengan menggunakan pendapat para ahli
(expert judgement). Setelah dilakukan expert judgement, angket disebarkan
kepada responden kemudian dilakukan pengujian validitas dengan
menggunakan metode Pearson Product Moment yaitu dengan mengkorelasikan
skor item dengan skor total untuk mengetahui validitas instrumen penelitian
dua variabel dalam penelitian ini.
Analisis validitas dilakukan terhadap instrumen penelitian variabel literasi
informasi dan variabel proses penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut:
a. Jika r hasil > r tabel, maka pertanyaan valid;
b. Jika r hasil < r tabel, maka pernyataan tidak valid.
Metode pengambilan keputusan pada uji validitas menggunakan batasan r
tabel dengan taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05. Rumus yang digunakan
(Arikunto, 2013, hlm. 213)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi butir
n = Jumlah responden uji coba
∑X = Jumlah skor item yang diperoleh responden uji coba
∑Y = Jumalah skor total item yang diperoleh responden
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Realibilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian
ini, menggunakan koefisien realibilitas Alpha Cronbach (Arikunto, 2013,
hlm. 239) yaitu:
Keterangan:
r11 = realibilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb 2
= jumlah varians butir
∑ σt2
= varians total
Hasil perhitungan r11 dibandingkan dengan rtabel pada taraf nyata α=5%
dengan kriteria kelayakan adalah sebagai berikut:
1) r11 > rtabel berarti reliabel
G. Hasil Uji Coba Instrumen Angket 1. Uji Validitas
Setelah dilakukan uji coba angket penelitian, maka akan diketahui
jumlah item soal yang valid dan tidak valid. Item soal yang tidak valid
tersebut dapat dibuang atau direvisi. Kemudian instrumen penelitian yang
valid disebarkan kepada responden sesuai dengan jumlah sampel penelitian.
Berikut data hasil uji coba validitas yang dilakukan peneliti.
a. Literasi Informasi Mahasiswa (Variabel X)
Variabel X pada penilitian ini yaitu Literasi Informasi
Mahasiswa dengan jumlah item soal sebanyak 45 butir. Berikut
rekapitulasi hasil perhitungan uji coba validitas variabel X dengan
menggunakan bantuan Software SPSS Versi I6.0.
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Variabel X (Literasi Informasi Mahasiswa)
No. Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,234 0,361 Tidak Valid
2 0.412 0,361 Valid
3 0,372 0,361 Valid
4 0,392 0,361 Valid
5 0,548 0,361 Valid
6 0,382 0,361 Valid
7 0,410 0,361 Valid
8 0,420 0,361 Valid
9 0,426 0,361 Valid
10 0,281 0,361 Tidak Valid
11 0,626 0,361 Valid
12 0,174 0,361 Tidak Valid
13 0,407 0,361 Valid
15 0,542 0,361 Valid
16 0,377 0,361 Valid
17 0,279 0,361 Tidak Valid
18 0,465 0,361 Valid
19 0,649 0,361 Valid
20 0,624 0,361 Valid
21 0,250 0,361 Tidak Valid
22 0,214 0,361 Tidak Valid
23 0,392 0,361 Valid
24 0,454 0,361 Valid
25 0,417 0,361 Valid
26 0,455 0,361 Valid
27 0,370 0,361 Valid
28 0,575 0,361 Valid
29 0,260 0,361 Tidak Valid
30 0,436 0,361 Valid
31 0,401 0,361 Valid
32 0,479 0,361 Valid
33 0,140 0,361 Tidak Valid
34 0,435 0,361 Valid
35 0,211 0,361 Tidak Valid
36 0,500 0,361 Valid
37 0,386 0,361 Valid
38 0,192 0,361 Tidak Valid
39 0,456 0,361 Valid
40 0,264 0,361 Tidak Valid
41 0,582 0,361 Valid
Berdasarkan tabel.3.8 diperoleh bahwa dari 41 item butir
butir pernyataan yang dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai
alat pengumpul data. Sementara 11 item yang dinyatakan tidak valid,
yaitu item nomor 1, 10, 12, 17, 21, 22, 29, 33, 35, 38, dan 40.
Sehingga soal pernyataan di nomor item tersebut tidak dapat
digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu,
item yang tidak valid ini akan ditiadakan atau dihapuskan karena
item yang valid sudah mewakili setiap indikator variabel literasi
informasi mahasiswa.
b. Proses Penulisan Karya Ilmiah (Variabel Y)
Proses penulisan karya ilmiah dalam penelitian ini berperan
sebagai Variabel Y dengan memiliki 28 butir soal. Berikut
rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel Y dengan
menggunakan bantuan Software SPSS versi 16.0.
Tabel.3.9
Hasil Uji Validitas Proses Penulisan Karya Ilmiah (Variabel Y)
No. Item r hitung r tabel Keterangan
42 0,410 0,361 Valid
43 0,221 0,361 Tidak Valid
44 0,130 0,361 Tidak Valid
45 0,415 0,361 Valid
46 0,539 0,361 Valid
47 0,630 0,361 Valid
48 0301 0,361 Tidak Valid
49 0,707 0,361 Valid
50 0,374 0,361 Valid
51 0,644 0,361 Valid
52 0,384 0,361 Valid
53 0,566 0,361 Valid
54 0,608 0,361 Valid
56 0,794 0,361 Valid
57 0,695 0,361 Valid
58 0,512 0,361 Valid
59 0,527 0,361 Valid
60 0,461 0,361 Valid
61 0,275 0,361 Tidak Valid
62 0,427 0,361 Valid
63 0,511 0,361 Valid
64 0,595 0,361 Valid
65 0,789 0,361 Valid
66 0,590 0,361 Valid
67 0,710 0,361 Valid
68 0,445 0,361 Valid
69 0,562 0,361 Valid
Berdasarkan tabel.3.9 diperoleh bahwa dari 28 item butir
pernyataan angket untuk literasi informasi mahasiswa terdapat 24
butir pernyataan yang dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai
alat pengumpul data. Sementara 4 item yang dinyatakan tidak valid,
yaitu item nomor 43, 44, 48 dan 61. Sehingga soal pernyataan di
nomor item tersebut tidak dapat digunakan sebagai alat untuk
mengumpulkan data. Oleh karena itu, item yang tidak valid ini akan
ditiadakan atau dihapuskan karena item yang valid sudah mewakili
setiap indikator variabel proses penulisan karya ilmiah.
2. Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji coba angket penelitian, akan diketahui tingkat
reliabilitas hasil angket. Berikut data hasil uji reliabilitas yang dilakukan
oleh peneliti.
Hasil perhitungan dari uji reliabilitas menggunakan Software
SPSS versi 16.0 dapat dilihat dibawah ini.
Tabel 3.10 Hasil Uji Realibilitas Literasi Informasi Mahasiswa (X)
Sumber: Pengolahan data pada SPSS 16.0
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh hasil uji reliabilitas
variabel X dengan Cronbach’s alpha sebesar 0,877 yang
menandakan bahwa angket literasi informasi reliabel.
b. Variabel Proses Penulisan Karya Ilmiah
Berikut hasil rekapitulasi hasil penghitungan uji reliabilitas
untuk variabel proses penulisan karya ilmiah yang berperan sebagai
variabel Y. Penghitungan uji reliabilitas variabel Y menggunakan
Software SPSS versi 16.0.
Tabel 3.11
Hasil Uji Realibilitas Proses Penulisan Karya Ilmiah (Y)
Sumber: Pengolahan data pada SPSS 16.0
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh hasil uji reliabilitas
variabel Y dengan Cronbach’s alpha sebesar 0,900 yang
menandakan bahwa angket variabel proses penulisan karya ilmiah
reliabel.
H. Teknik Pengumpulan Data
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.877 30
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui data yang
diperoleh melalui angket dan studi pustaka.
1. Angket
Angket adalah metode pengumpulan data, instrumennya disebut sesuai
dengan nama metodenya. Bentuk lembaran angket dapat berupa sejumlah
pertanyaan tertulis, tujuannya untuk memperoleh informasi dari responden
tentang apa yang ia alami dan ketahui.
2. Studi Pustaka
Dalam mengerjakan penelitian ini, peneliti membaca dan mengutip dari
buku-buku dan sumber lainnya yang memiliki topik relevan dengan topik
yang diteliti.
I. Analisis data
1. Tahap-tahap analisis
Setelah data terkumpul lalu dilakukan analisis data sesuai dengan
tahap-tahap dan teknik dalam penelitian. Tahap-tahap analisis data dalam
penelitian menurut Arikunto (2013, hlm. 278-281) yaitu.
a. Persiapan
Kegiatan dalam langkah persiapan antara lain:
1) Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi;
2) Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrument
pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembaran
instrumen);
3) Mengecek macam isian data. Jika di dalam instrumen terdapat
data yang tidak dikehendaki peneliti maka item perlu di drop.
b. Tabulasi
G.E.R Burroughas mengemukakan klasifikasi analisis data sebagai
berikut:
1) Tabulasi data;
2) Penyimpulan data;
4) Analisis data untuk tujuan penarikan kesimpulan.
Termasuk dalam kegiatan tabulasi ini antara lain:
1) Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu
diberi skor;
2) Memberikan kode terhadap item yang tidak diberikan skor;
3) Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasi dengan
teknik analisis yang akan digunakan;
4) Memberikan kode dalam hubungan dengan pengolahan data
jika akan menggunakan komputer. Dalam hal ini pengolahan
data memberikan kode pada semua variabel, kemudian
mencoba menentukan tempatnya di dalam coding sheet
(coding form).
c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian
Maksud dari penerapan data ini adalah pengolahan data yang
sesuai dengan rumus-rumus atau aturan-aturan sesuai dengan
pendekatan penelitian atau desain penelitian. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif.
2. Teknik Analisis Data a. Uji Normalitas Data
Teknik analisis yang pertama dilakukan adalah uji normalitas data.
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
dihasilkan berdistribusi normal atau tidak. Setelah mengetahui jenis
data berdistribusi normal atau tidak, maka dapat diketahui pengujian
statistik yang akan digunakan dalam penelitian. Menurut Sugiyono
(2012, hlm. 241) “data yang berdistribusi normal menggunakan statistik
parametris, sedangkan yang tidak berdistribusi normal menggunakan
statistik non parametris.” Uji dalam normalitas data ini menggunakan
Kolmogorov Smirnov dengan bantuan SPSS versi 16.0.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik
deskriptif. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 147) “statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi”.
Data yang diperoleh ditabulasi dengan menyusun ke dalam tabel
kemudian dihitung presentasenya, selanjutnya di analisis dan
diinterpretasikan. Penelitian ini menggunakan rumus Hadi (dalam Listika,
2009, hlm. 38):
Keterangan:
P = presentase f = frekeunsi n = jumlah sampel
Untuk menafsirkan besar presentase yang diperoleh dari tabulasi data,
penelitian ini menggunakan penafsiran dengan kriteria yang dikemukakan
oleh Nugraha (dalam Hardianti, 2013, hlm. 54) sebagai berikut:
Tabel 3.12
Interpretasi Presentase
Presentase Klasifikasi
90% - 100% Sangat tinggi
80% - 89% Tinggi
70% - 79% Cukup tinggi
60%-69% Sedang
50% - 59% Rendah
Dalam penelitian ini penghitungan skor dilakukan dengan cara
mengitung jumlah masing-masing skor dan diakumulasikan dalam bentuk
skor ideal. Adapun perhitungan kategori responden sebagai berikut.
1. Nilai indeks minimun = skor minimum x jumlah pernyataan x jumlah
responden
2. Nilai indeks maksimum = skor minimum x jumlah pernyataan x
jumlah responden
3. Interval = nilai maksimum - nilai minimum
4. Jarak interval = interval : jenjang
Hasil dari perhitungan data dianalisis berupa data interval yang
kemudian akan dikonversikan secara kontinum untuk menggambarkan
tingkat perolehan data di lapangan.
Skor Minimum Skor Maksimum
Sangat Tidak Baik Baik Cukup Sangat Baik
Tidak Baik Baik
Skor Skor Skor Skor Skor Skor
(Sumber : Sugiyono, 2012, hlm. 95)
Grafik 3.1 Penilaian Interval Skor
Selanjutnya hasil perhitungan diinterpretasikan ke dalam kategori
untuk menilai gambaran dari data yang dihimpun. Kategori menggunakan
kategori Guilford ( dalam Sugiyono, 2012, hlm. 183).
Tabel 3.13
Kategori Penilaian
Rentang Skor Klasifikasi
STS Sangat Tidak Baik
TS Tidak Baik
RR Cukup Baik
S Baik
Setelah melakukan analisis data dengan metode deskripif
pendekatan kuantitatif maka dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan.
c. Uji Koefisien Korelasi
Besarnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
dinyatakan dengan koefisien korelasi. Jika variabel tersebut berdistribusi
normal, maka rumus yang digunakan Pearson Product Moment, dengan
rumus sebagai berikut:
(Sugiyono, 2012, hlm. 183)
Besarnya koefisien atau rhitung antara dua variabel diuji dengan
menggunakan rtabel untuk menguji hipotesis yang sudah diajukan diterima
atau tidak. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan Ho dan H1:
Ho : (Literasi informasi mahasiswa UPI tidak berkontribusi terhadap
proses penulisan karya ilmiah)
H1 : (Literasi informasi mahasiswa UPI berkontribusi terhadap
proses penulisan karya ilmiah)
2) Nilai koefisisen korelasi atau rhitung yang telah didapat melalui
perhitungan rumus Pearson Product Moment kemudian dibandingkan dengan rtabel
3) Kriteria uji H1 diteriima jika rhitung > rtabel
Untuk mengetahui keberartian korelasi maka
Tabel 3.14
Pedoman Interpretasi Korelasi
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
(Sugiyono, 2012, hlm. 184)
d. Perhitungan Koefisien Determinasi
Apabila dari hasil pengujian koefisien korelasi menghasilkan korelasi
yang signifikan, maka besarnya kontribusi antara variabel dapat dicari
dengan koefisien determinasi, dengan rumus:
Keterangan:
D = Koefisien Determinasi
rxy2 = Kuadrat koefisien korelasi
J. Prosedur Penelitian
Tahap-tahap pelaksanaan pada penilitian ini dimulai dari persiapan awal
penelitian sampai dengan penyusunan laoprran akhir. Dalam tahap-tahap
penelitian, penulis mengacu pada pernyataan Arikunto (2013, hlm. 22), yaitu
1. Pembuatan rancangan penelitian
Langkah-langkah dalam tahapan ini adalah memilih masalah, studi
pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan anggapan dasar,
memilih pendekatan, dan menentukan variabel dan sumber data.
D = r
xy2
2. Pelaksanaan penelitian
Langkah dalam tahapan ini adalah menentukan dan menyusun instrumen,
mengumpulkan data, analisis data kemudian menarik kesimpulan
3. Pembuatan laporan penelitian
Pada tahap ini peneliti menulis laporan sesuai dengan data yang telah
SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, kenyataan dilapangan menunjukkan
bahwa literasi informasi mahasiswa memberikan kontribusi terhadap proses penulisan
karya ilmiah. Kontribusi yang diberikan oleh literasi informasi mahasiswa terhadap
proses penulisan karya ilmiah berada pada kategori sedang karena ada beberapa tahap
dalam penilaian literasi informasi mahasiswa yang masih dalam tahap pengembangan.
Selain itu sedangnya kontribusi yang diberikan oleh literasi informasi menunjukkan
bahwa kontribusi yang diberikan kepada proses penulisan karya ilmiah tidak hanya
diberikan oleh literasi informasi saja, melainkan ada faktor-faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini yang dapat memberikan kontribusi.
Kondisi literasi informasi mahasiswa secara keseluruhan tergolong dalam kategori
baik mesikupun masih ada beberapa tahap literasi informasi yang berada dalam tahap
pengembangan. Hal ini dilihat dari sebagian besar mahasiswa telah memiliki literasi
dalam menentukan sifat dan cakupan informasi yang dibutuhkan, namun dalam menilai
kembali informasi yang dibutuhkan setelah diidentifikasi dalam indikator ini masih tahap
pengembangan, karena tidak semua mahasiswa menilai kembali informasi yang
dibutuhkan setelah diidentifikasi. Mahasiswa juga belum menelusur informasi
menggunakan sumber informasi yang menyediakan informasi secara lengkap seperti
direktori, namun secara keseluruhan mahasiswa memiliki literasi informasi yang baik
dalam mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien. Selain itu
mahasiswa juga memiliki literasi yang baik dalam mengevaluasi informasi dan
sumber-sumbernya. Mahasiswa telah memiliki literasi yang baik dalam menggunakan informasi
untuk menyelesaikan tujuan tertentu dan mahasiswa juga memahami aspek ekonomi,
hukum, dan sosial yang berkaitan dengan penggunnaan informasi, walaupun dalam
penggunaan sumber informasi masih dalam tahap pengembangan karena adakalanya
mahasiswa menggunakan sumber informasi yang tidak legal.
Proses penulisan karya ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa tergolong dalam
kategori baik. Hal ini dilihat dari sebagian besar mahasiswa menentukan topik penelitian
dengan baik, menyusun skripsi sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah yang
sesuai dengan tata cara penulisan daftar pustaka yang dijelaskan dalam buku pedoman
karya ilmiah.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan temuan yang telah dihasilkan,
maka penulis menyatakan beberapa hal dengan harapan dapat menjadi masukan bagi
pihak-pihak terkait dalam rangka mengoptimalkan literasi informasi yang dimiliki oleh
mahasiswa.
1. Saran bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa untuk memiliki keinginan yang besar untuk menggali lagi
keahliannya dalam literasi informasi dengan menerapkan langkah-langkah yang tepat
dan benar demi memberikan manfaat kepada banyak pihak, dan menciptakan karya
yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dengan cara yang ilmiah dan
bertanggungjawab.
2. Saran bagi Institusi
Diharapkan pada pihak Universitas Pendidikan Indonesia memberikan dukungan
kepada mahasiswa untuk meningkatkan kualitas, khususnya pada bidang literasi
informasi, baik dengan cara selalu mengevaluasi metode pengajaran yang telah
diterapkan maupun menjadi fasilitator dalam pengembangan karya mahasiswa. Selain
itu diharapkan agar pihak Univeritas Pendidikan Indonesia memberikan orientasi
mengenai literasi informasi terhadap mahasiswa pada awal masa orientasi kampus
agar para mahasiswa lebih mengenal lagi apa itu literasi informasi, manfaat literasi
yang diberikan kepada mahasiswa dalam menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa,
dan sebagainya. Dalam memberikan orientasi literasi informasi kepada mahasiswa
dapat berkerjasama dengan pihak perpustakaan.
3. Saran bagi peneliti selanjutnya
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan bukan tidak mungkin hasil yang didapat
sekarang tidak menajdi bermakna dimasa yang akan datang. Maka dari itu untuk
peneliti selanjutnya, diharapkan melakukan kegiatan mengidentifikasi masalah yang
ada dilapangan sesuai dengan kondisi terkini dan diharapkan untuk lebih menggali
lagi penlitian mengenai literasi informasi dikaitkan dengan hal-hal lain yang
DAFTAR PUSTAKA
ACRL(Association of College & Research Libraries). (2000). Information literacy
competency standards for higher education. [Online]. Tersedia di:
http://www.ala.org/acrl/standards/informationliteracycompetency. Diakses 26 januari 2014.
ALA (American Library Association). (1989). Introduction to information
literacy. [Online]. Tersedia di:
http://www.ala.org/ala/mgps/divs/acrl/standards/information_literacy_comp etency.cfm. Diakses 26 Januari 2014.
Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Astiwi, P.N. (2011). Peningkatan kemampuan information literate sebagai basis pengembangan menyeluruh perpustakaan masa depan dalam globalisasi informasi. Kebutuhan Informasi dalam menentukan arah pengembangan
perpustakaan. Visi Pustaka, 13 (3), hlm 11-17. [Online]. Tersedia di:
http://www.pnri.go.id/MajalahOnlineAdd.aspx?id=165. Diakses 26 Januari 2014.
Bakti, L. A. (2012). Hubungan informasi dengan publikasi hasil penelitian peneliti di pusat penelitian bioteknologi-LIPI. Tesis, Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Indonesia. [Online]. Tersedia di:
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334985T33054Ludya%20Arica%20 Bakti.pdf. Diakses 10 februari 2014.
Baskoro, D. G. (2011). Pengaruh program pelatihan literasi informasi terhadap
proses, hasil, sikap dan motivasi mahasiswa dalam penulisan karya tulis.
Visi Pustaka, 13 (1), hlm. 30-40.
Bhandary, K.M. (2003). Information literacy and librarian’s role. http://www.tucl.org.mp/ilfliteracy.htm. Diakses 26 Januari 2014.
Brotowidjoyo, M. D. (2002). Penulisan karangan ilmiah. Jakarta: Akademik Pressindo.
Diao Ai Lien, dkk. (2010). 7 Knowledge management. Ed. II. Jakarta: Penerbit Universitas Atmajaya.
Firdini. (2005). Penguasaan Information Literacy Program Studi Ilmu
Perpustakaan FIB UI dalam Penulisan Skripsi. Skripsi, Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Indonesia. [Online]. Tersedia di:
http://lontar.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-20159004.pdf. Diakses 26 Januari 2014.
Hadi, S. (1981). Metode research. Yogyakarta: Yayasan Penelitian Fakultas Psikologi UGM.
Hasiguan, J. (2008). Urgensi literasi informasi dalam kurikulum berbasis
kompetensi di perguruan tinggi. Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan, 4 (2).
[Online]. Tersedia di:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16100/1/pus-des2008-%20(4).pdf. Diakses 26 Januari 2014.
Kusmana, S. (2007). Membangun Budaya Literasi. [Onliine]. Tersedia di: http://www.scribd.com/doc/39154217/literasi. Diakses 28 Februari 2014.
Lasa H.S. (2009). Kamus kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Mucharofina, I. (2005). Hubungan antara motivasi dan kemampuan akademik
dengan proses penulisan skripsi mahasiswa fakultas ilmu pendidikan Universitas Negeri Semarang tahun ajaran 2000. Skripsi, Fakultas Ilmu
Pendidikan. Semarang: Universitas Dipenegoro.
Naibaho, K. (2007). Menciptakan generasi literate melalui perpustakaan. Visi
Pustaka, 9(3). [Online]. Tersedia di:
http://www.pnri.go.id/MajalahOnlineAdd.aspx?id=80. Diakses 26 Januari 2014.
Nurtiar, Haryo. (2012). Tingkat kemampuan literasi informasi mahasiswa skruspi:
Studi perbandingan FIK dan FKM UI. Tesis, Fakultas Ilmu Pengetahuan
Budaya, Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Depok: Univeristas Indonesia.
Prasetyo, dkk. (2010). Metode penelitian kuantitatif: Teori dan aplikasi. Ed.5. Jakarta: Rajawali Pers